PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING … · Subjek dalam penelitian ini adalah siswa dan...

210
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING DENGAN METODE DISKUSI BERBANTUAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI BENTUK PANGKAT DAN AKAR PADA SISWA KELAS X SEMESTER I SMA N 1 KARANGANYAR DEMAK TAHUN PELAJARAN 2010/2011 SKRIPSI Oleh: NUR ALINA RAKHMAWATI 06310168 JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM IKIP PGRI SEMARANG 2011

Transcript of PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING … · Subjek dalam penelitian ini adalah siswa dan...

Page 1: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING … · Subjek dalam penelitian ini adalah siswa dan guru matematika kelas X SMA N 1 Karanganyar Demak tahun pelajaran 2010/2011, dengan

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHINGDENGAN METODE DISKUSI BERBANTUAN LEMBAR KERJA

SISWA (LKS) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJARMATERI BENTUK PANGKAT DAN AKAR PADA SISWA

KELAS X SEMESTER I SMA N 1KARANGANYAR DEMAK

TAHUN PELAJARAN 2010/2011

SKRIPSI

Oleh:

NUR ALINA RAKHMAWATI

06310168

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKAFAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN

ILMU PENGETAHUAN ALAMIKIP PGRI SEMARANG

2011

Page 2: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING … · Subjek dalam penelitian ini adalah siswa dan guru matematika kelas X SMA N 1 Karanganyar Demak tahun pelajaran 2010/2011, dengan

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHINGDENGAN METODE DISKUSI BERBANTUAN LEMBAR KERJA

SISWA (LKS) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJARSISWA PADAMATERI BENTUK PANGKAT DAN AKAR

KELAS X SEMESTER I SMA N 1 KARANGANYARDEMAK TAHUN PELAJARAN 2010/2011

SKRIPSI

Diajukan Dalam Rangka Penyelesaian Studi Strata 1

Untuk Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:

NUR ALINA RAKHMAWATI

06310168

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKAFAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN

ILMU PENGETAHUAN ALAMIKIP PGRI SEMARANG

2011

Page 3: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING … · Subjek dalam penelitian ini adalah siswa dan guru matematika kelas X SMA N 1 Karanganyar Demak tahun pelajaran 2010/2011, dengan

ii

HALAMAN PERSETUJUAN

Kami selaku Pembimbing I dan Pembimbing II Mahasiswa IKIP PGRI

Semarang:

Nama : Nur Alina Rakhmawati

NPM : 06310468

Jurusan : Pendidikan Matematika

Judul Skripsi :

“Penerapan model quantum teaching dengan metode diskusi

berbantuan Lembar Kerja Siswa (LKS) untuk meningkatkan hasil belajar

siswa pada materi pokok bentuk pangkat dan akar kelas X Semester I

SMA N 1 Karanganyar Demak tahun pelajaran 2010/2011”

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang dibuat oleh mahasiswa

tersebut telah selesai dan siap diujikan.

Semarang,………2011

Pembimbing I Pembimbing II

Dra. Intan Indiati,M.Pd Drs. Rasiman,M.Pd

NIP.19104291986032002 NIP.195602181986031001

Page 4: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING … · Subjek dalam penelitian ini adalah siswa dan guru matematika kelas X SMA N 1 Karanganyar Demak tahun pelajaran 2010/2011, dengan

iii

HALAMAN PENGESAHAN

Skripsi dengan judul : “Penerapan Model Quantum Teaching dengan Metode

Diskusi Berbantuan Lembar Kerja Siswa (LKS) untuk Meningkatkan Hasil

Belajar Siswa pada Materi Pokok Bentuk Pangkat dan Akar pada Kelas X

Semester I SMA N 1 Karanganyar Demak Tahun Pelajaran 2010/2011”ditulis

oleh Nur Alina Rakhmawati telah dipertahankan di depan sidang Panitia Ujian

Skripsi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam IKIP PGRI Semarang

pada :

Hari : Sabtu

Tanggal : 26 Februari 2011

Ketua Sekretaris

Ary Susatyo Nugroho, S.si., Msi. Drs. Rasiman, M.Pd.

NIP.196908261994031002 NIP. 195602181986031001

Penguji Tanda Tangan

1. Dra. Intan Indiati, M.Pd (………….……….)

NIP. 196104291986032002

2. Drs. Rasiman, M.Pd (…………………..)

NIP. 195602181986031001

3. Puji Rahayu, M.Pd (…….....…............)

NIP. 088401208

Page 5: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING … · Subjek dalam penelitian ini adalah siswa dan guru matematika kelas X SMA N 1 Karanganyar Demak tahun pelajaran 2010/2011, dengan

iv

MOTTO

Dengan ilmu hidup itu menjadi mudah, dengan dzikir hidup itu menjadi indah,

dengan agama hidup itu menjadi terarah, dengan tali silahturahmi hidupmenjadi

bergairah.

Orang yang bahagia bukanlah orang yang berlimpah harta maupun berpangkat

tinggi, melainkan orang yang mampu dan selalu mensyukuri nikmat-Nya sekecil

apapun.

Sejauh mana keinginan, kesungguhan dan kesabaranmu, maka sejarah akan

menuliskannya. Kemenangan tidak akan diberikan secara Cuma-Cuma,

kemenangan hanya bisa diraih dengan kesungguhan dan pengorbanan (Dr. A’idh

Al-Qarni).

Sesungguhnya sesudah kesukaran itu ada kemudahan, maka kerjakanlah suatu

urusan dengan sungguh-sungguh hanya kepada Allah-lah kamu berharap (QS.

Annar : 6-8)

Tiadalah suatu kebahagian bagi orang yang keluar dari rumahnya untuk menuntut

ilmu selain Allah SWT akan memudahkan jalannya ke surga”. (Hr.Thabrani dari

Aisyah)(Hadist).

Page 6: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING … · Subjek dalam penelitian ini adalah siswa dan guru matematika kelas X SMA N 1 Karanganyar Demak tahun pelajaran 2010/2011, dengan

v

PERSEMBAHAN

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT atas selesainya penyusunan skripsi ini.

Skripsi ini penulis persembahkan untuk :

Ibuku ( Hj. Urip ) dan Bapakku ( H. Mochtar ), terimakasih doa tiada hentinya,

kasih saying tiada habisnya, semangat dan pengorbanan tiada taranya. I will

always love you.

Kakak – Kakakku, adikku ( Intan ), dan ponakan - ponakanku serta keluarga

besarku yang selalu memperhatikanku dan memberikan motivasi, terima kasih atas

segalanya.

Kasihku, terima kasih buat segala semangat dan perhatiannya.

Teman-teman Kelas D angkatan 2006/2007, terima kasih buat semangat

perjuangannya dan kerjasamanya.

Saudara-Saudaraku di mana pun kalian berada, terima kasih buat doa, motivasi,

dan partisipasinya hingga terselesainya skripsi ini.

Almamaterku tercinta

Page 7: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING … · Subjek dalam penelitian ini adalah siswa dan guru matematika kelas X SMA N 1 Karanganyar Demak tahun pelajaran 2010/2011, dengan

vi

ABSTRAKSI

Nur Alina Rakhmawati. “Penerapan model quantum teaching dengan metodediskusi berbantuan Lembar Kerja Siswa (LKS) untuk meningkatkan hasil belajarsiswa pada materi pokok bentuk pangkat dan akar kelas X Semester I SMA N 1Karanganyar Demak tahun pelajaran 2010/2011”. Skripsi. Semarang : FakultasPendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam IKIP PGRI Semarang, Agustus2010.

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh hasil wawancara dengan Bapak Sigit Riantoyang merupakan guru matematika dari SMA N 1 Karanganyar Demak, bahwa hasilbelajar untuk materi bentuk pangkat dan akar belum memuaskan karena belummencapai KKM. Adapun rumusan masalah dari penelitian ini adalah “Apakah melaluimodel pembelajaran quantum teaching dengan metode diskusi berbantuan LembarKerja Siswa (LKS) dapat meningkatkan hasil belajar matematika pada materi pokokbentuk pangkat dan akar siswa kelas X Semester I SMA N 1 Karanganyar Demak tahunpelajaran 2010/2011?”

Desain penelitian yang digunakan peneliti adalah Penelitian Tindakan Kelas(PTK). Subjek dalam penelitian ini adalah siswa dan guru matematika kelas X SMA N1 Karanganyar Demak tahun pelajaran 2010/2011, dengan kelas X-3 sebagai kelas ujicoba dan kelas X-4 sebagai kelas penelitian

Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh meningkatnya kinerja guru dalam prosespembelajaran dari siklus I ke siklus II sebesar 62,5% meningkat menjadi 79,17%.Keaktifan siswa selama proses pembelajaran sudah memenuhi indikator keberhasilandengan meningkatnya dari siklus I yang semula mencapai 61,88% menjadi 75,13%pada siklus II.

Hasil pengamatan tanggapan siswa terhadap model pembelajaran quantumteaching dengan metode diskusi berbantuan Lembar Kerja Siswa (LKS) ditunjukkandengan angket yang terdiri dari 20 item memperoleh prosentase 76,9% yang artinyatanggapan siswa sangat setuju sekali. Hasil tes evaluasi siklus I belum tercapai karenabelum sesuai dengan indikator keberhasilan yang diharapkan. Siswa yang mendapatnilai ≥ 65 atau tuntas belajar ada 29 siswa sedangkan yang tidak tuntas belajar ada 11siswa dengan skor rata-rata 70,25 dan prosentase banyaknya siswa yang tuntas belajar72,5%. Sedangkan hasil tes evaluasi siklus II bahwa siswa yang mendapat nilai ≥ 65atau tuntas belajar ada 34 siswa dan yang tidak tuntas belajar ada 6 siswa dengan skorrata-rata 73,63 prosentase banyaknya siswa yang tuntas belajar 85% sehingga sudahmemenuhi indikator keberhasilan.

Dari hasil penelitian maka dapat ditarik kesimpulan bahwa model quantumteaching dengan metode diskusi berbantuan Lembar Kerja Siswa (LKS) dapatmeningkatkan hasil belajar materi pokok bentuk pangkat dan akar siswa kelas XSemester I SMA N 1 Karanganyar Demak tahun pelajaran 2010/2011.

Berdasarkan penelitian tindakan kelas ini saran yang dapat disampaikan adalahbahwa guru mata pelajaran harus kreatif dan bersemangat dalam menyampaikanpelajaran, supaya siswa bisa lebih termotivasi untuk mengikuti pelajaran. Mudah-mudahan penelitian ini bermanfaat dan dapat mendorong para praktisi dibidangpendidikan supaya selalu berkarya dan membangun pendidikan kearah yang lebih baiklagi.

Page 8: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING … · Subjek dalam penelitian ini adalah siswa dan guru matematika kelas X SMA N 1 Karanganyar Demak tahun pelajaran 2010/2011, dengan

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur hanyalah untuk Allah swt, karena berkat Rahmat dan

KaruniaNya penulis telah berhasil menyelesaikan penelitian dan penulisan skripsi

yang berjudul “Penerapan model quantum teaching dengan metode diskusi berbantuan

Lembar Kerja Siswa (LKS) untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi pokok

bentuk pangkat dan akar kelas X Semester I SMA N 1 Karanganyar Demak tahun

pelajaran 2010/2011”

Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar

sarjana pendidikan matematika di Fakultas Pendidikan dan Ilmu Pengetehuan

Alam pada Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Persatuan Guru Republik

Indonesia (IKIP PGRI SEMARANG).

Dalam skripsi ini telah banyak hal yang penulis terima, baik secara

langsung maupun tidak langsung. Atas bimbingan dan arahan dalam penyusunan

skripsi ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat :

1. Muhdi, SH,M.Hum selaku Rektor IKIP PGRI Semarang.

2. Ary Susatyo Nugroho, S.Si, M.Si selaku Dekan Fakultas Pendidikan

Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam IKIP PGRI Semarang.

3. Drs. Rasiman, M.Pd selaku Ketua Program Studi Pendidikan Matematika

dan Pembimbing II yang selalu membantu dan membimbing serta

mengarahkan saya dalam penyusunan skripsi ini.

4. Dra. Intan Indiati, M.Pd selaku Pembimbing I yang selalu membantu dan

membimbing serta mengarahkan saya dalam penyusunan skripsi ini.

5. Kepala Sekolah dan Guru Matematika SMA N 1 Karanganyar Demak.

6. Siswa Kelas X SMA N 1 Karanganyar Demak.

7. Ayah dan Ibu yang selalu mendoakan demi terselesaikannya skripsi ini.

8. Semua pihak yang telah memberikan bantuan serta dorongan dalam

penyusunan skripsi ini.

Page 9: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING … · Subjek dalam penelitian ini adalah siswa dan guru matematika kelas X SMA N 1 Karanganyar Demak tahun pelajaran 2010/2011, dengan

viii

Dengan segala kerendahan hati, penulis mengakui bahwa dengan

keterbatasan pengetahuan, kemampuan serta literatur pendukung yang penulis

gunakan. Maka, tentunya skripsi ini jauh dari sempurna. Untuk itu penulis

mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun dari para pembaca.

Semarang, Februari 2011

Penulis

Page 10: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING … · Subjek dalam penelitian ini adalah siswa dan guru matematika kelas X SMA N 1 Karanganyar Demak tahun pelajaran 2010/2011, dengan

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN ....................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iii

MOTTO .......................................................................................................... iv

PERSEMBAHAN .......................................................................................... v

ABSTRAKSI ................................................................................................. vi

KATA PENGANTAR ................................................................................... vii

DAFTAR ISI .................................................................................................. ix

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xi

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah......................................................... 1

B. Penegasan Istilah ................................................................... 6

C. Permasalahan ......................................................................... 8

D. Pemecahan Masalah .............................................................. 8

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian .............................................. 9

1. Tujuan Penelitian ………………………………………... 9

2. Manfaat Penelitian ……………………………………… 10

F. Sistematika Penulisan Skripsi ............................................... 11

BAB II LANDASAN TEORI .................................................................. 13

A. Pengertian Belajar ................................................................. 13

B. Prinsip-Prinsip Belajar ........................................................... 14

C. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Belajar .......................... 15

D. Pembelajaran Matematika………………………………….. 22

E. Quantum Teaching ................................................................ 23

F. Prinsip-Prinsip Quantum Teaching ………………………... 25

G. Kerangka Rancangan Pembelajaran Quantum Teaching ...... 27

H. Diskusi ………………………………………………………… ... 29

Page 11: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING … · Subjek dalam penelitian ini adalah siswa dan guru matematika kelas X SMA N 1 Karanganyar Demak tahun pelajaran 2010/2011, dengan

x

I. Lembar Kerja Siswa (LKS) …………………………………….... 33

J. Uraian Materi Tentang Bentuk Pangkat dan Akar ……………..... 45

K. Kerangka Berpikir ……………………………………………...... 41

L. Hipotesis Tindakan ………………………………………… 42

BAB III METODE PENELITIAN ……………………………………... 43

A. Subyek Penelitian ................................................................... 43

B. Faktor Penelitian .................................................................... 43

C. Rencana Tindakan .................................................................. 44

D. Data dan Cara Pengumpulan Data ......................................... 49

E. Instrumen Data ...................................................................... . 49

F. Analisis Data .......................................................................... 55

G. Indikator Keberhasilan ........................................................... 56

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ………………. 58A. Persiapan Penelitian ……………………………………….. 58

B. Pelaksanaan Penelitian …………………………………….. 69

C. Pembahasan ………………………………………………… 79

BAB V PENUTUP ……………………………………………………… 83

A. Simpulan ……………………………………………………. 83

B. Saran ………………………………………………………… 84

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 12: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING … · Subjek dalam penelitian ini adalah siswa dan guru matematika kelas X SMA N 1 Karanganyar Demak tahun pelajaran 2010/2011, dengan

xi

DAFTAR LAMPIRAN

1. Daftar Nama Kelas X-4 ( Kelas Penelitian ).

2. Daftar Nama Kelas X-3 ( Kelas Uji Coba ).

3. Daftar Nama Kelompok Kelas Penelitian.

4. Soal Tes Uji Coba Siklus I.

5. Soal Tes Uji Coba Siklus I I.

6. Uji Validitas Siklus I.

7. Analisis Validitas Butir Soal Siklus I.

8. Uji Reliabilitas Siklus I.

9. Analisis Reliabilitas Soal Siklus I.

10. Analisis Taraf Kesukaran Siklus I.

11. Analisis Daya Pembeda Siklus I.

12. Rekapitulasi Soal Siklus I.

13. Uji Validitas Siklus II.

14. Analisis Validitas Butir Soal Siklus II.

15. Uji Reliabilitas Siklus II.

16. Analisis Reliabilitas Soal Siklus II.

17. Analisis Taraf Kesukaran Siklus II.

18. Analisis Daya Pembeda Siklus II.

19. Rekapitulasi Soal Siklus II.

20. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 1 (RPP 1) Siklus I.

21. Lembar Kerja Siswa 1 (LKS 1) Siklus I.

22. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 2 (RPP 2) Siklus I.

23. Lembar Kerja Siswa 2 (LKS 2 ).

24. Kisi – Kisi Soal Tes Evaluasi Siklus I.

25. Soal Tes Siklus I.

26. Kunci Jawaban Tes Siklus I.

27. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 3 (RPP 3) Siklus II.

28. Lembar Kerja Siswa 3 (LKS 3) Siklus II.

29. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 4 (RPP 4) Siklus II.

30. Lembar Kerja Siswa 4 (LKS 4 ).

Page 13: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING … · Subjek dalam penelitian ini adalah siswa dan guru matematika kelas X SMA N 1 Karanganyar Demak tahun pelajaran 2010/2011, dengan

xii

31. Kisi – Kisi Soal Tes Evaluasi Siklus II.

32. Soal Tes Siklus II.

33. Kunci Jawaban Tes Siklus II.

34. Analisis Hasil Tes Siklus I.

35. Analisis Hasil Tes Siklus II.

36. Lembar Observasi Keaktifan Siswa Siklus I.

37. Analisis Kinerja Guru Siklus I.

38. Lembar Observasi Keaktifan Siswa Siklus II.

39. Analisis Kinerja Guru Siklus II.

40. Angket Model Pembelajaran Quantum Teaching dengan Metode Diskusi

Berbantuan LKS.

41. Analisis Hasil Angket.

Page 14: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING … · Subjek dalam penelitian ini adalah siswa dan guru matematika kelas X SMA N 1 Karanganyar Demak tahun pelajaran 2010/2011, dengan

1

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Manusia mempunyai kelebihan dibandingkan makhluk ciptaan-Nya

yang lain, diantaranya adalah bahwa manusia dikaruniai akal. Kelebihan akal

ini mendorong manusia untuk berpikir, mampu memahami baik dan buruk,

benar dan salah sehingga manusia mempunyai derajat yang tinggi. Selain itu

juga mampu mengembangkan pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki

untuk dapat melakukan perbuatan yang selaras dengan lingkungan serta

mampu mempertahankan kelangsungan hidupnya.

Pendidikan formal maupun nonformal adalah sarana penting untuk

mengembangkan kerangka berpikir bagi manusia sehingga memperoleh

kesuksesan. Hal ini disebabkan karena pendidikan berpengaruh dan berperan

langsung terhadap perkembangan keseluruhan aspek kehidupan manusia.

Pendidikan yang sekedar berorientasi pada materi akan menghasilkan peserta

didik yang hanya berorientasi pada hasil akhir yang berupa angka, sementara

segi pemahaman dan pengetahuan yang diperoleh dangkal, sehingga siswa

hanya memiliki pemahaman yang bersifat verbal.

Matematika sebagai salah satu pelajaran dalam pendidikan dikenal

sebagai pelajaran yang tidak terlalu mudah dipahami dan diikuti oleh siswa.

Bahkan sebagian siswa merasa takut dengan pelajaran matematika, sehingga

mempelajari saja tidak senang apalagi memahami dan menguasainya.

Page 15: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING … · Subjek dalam penelitian ini adalah siswa dan guru matematika kelas X SMA N 1 Karanganyar Demak tahun pelajaran 2010/2011, dengan

2

Berdasarkan informasi dari guru matematika SMA N 1 Karanganyar

Demak, prestasi belajar siswa pada pelajaran matematika kelas X SMA N 1

Karanganyar Demak tidak seperti yang diharapkan. Hal ini dikarenakan siswa

masih banyak mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal-soal terutama

yang berhubungan dengan materi bentuk pangkat dan akar. Pada tahun lalu

sebesar 50% dari 40 siswa memperoleh nilai ulangan matematika materi

bentuk pangkat dan akar rata-rata di bawah 6,0. Hasil belajar tersebut belum

mencapai KKM yang sudah ditentukan yaitu sebesar 6,1.

Dengan adanya alasan tersebut, maka sangatlah penting bagi guru

memahami karakteristik materi, siswa dan metodologi pembelajaran dalam

proses pembelajaran terutama berkaitan pemilihan terhadap model-model

pembelajaran modern. Dengan demikian proses pembelajaran akan lebih

variatif, inovatif, dan konstruktif dalam merekonstruksi wawasan pengetahuan

dan implementarinya sehingga dapat meningkatkan aktivitas dan kreativitas

siswa. Dengan begitu pandangan siswa tentang matematika sebagai pelajaran

yang sulit dan menakutkan terbantahkan. Selain itu dengan pemahaman

konsep yang jelas akan membantu siswa untuk lebih semangat mengikuti

pelajaran yang disampaikan oleh guru, sehingga pada akhirnya siswa mampu

mengungkapkan kembali konsep-konsep yang telah diterimanya.

Quantum taching merupakan metode pengajaran yang memiliki asas

utama bawalah mereka ke dalam dunia kita dan antarkan dunia kita ke dunia

mereka. Maksud dari asas ini menunjukkan bahwa langkah pertama yang

harus dilakukan oleh seorang guru dalam memulai proses pembelajaran adalah

Page 16: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING … · Subjek dalam penelitian ini adalah siswa dan guru matematika kelas X SMA N 1 Karanganyar Demak tahun pelajaran 2010/2011, dengan

3

memasuki dunia siswa, caranya dengan mengkaitkan materi pelajaran yang

akan diberikan dengan sebuah peristiwa yang terjadi dalam kehidupan nyata

mereka. Setelah kaitan terbentuk barulah guru memberikan pemahaman

kepada siswa tentang materi yang diajarkan.

Penyajian materi dalam model quantum teaching ini terdiri dari 6

langkah, yang dikenal dengan TANDUR yaitu: 1) penumbuhan minat siswa,

2) pemberian pengalaman langsung kepada siswa sebelum penyajian, 3)

penyampaian materi dengan multimetode, 4) adanya demonstrasi oleh guru

dengan siswa, 5) pengulangan oleh siswa bahwa mereka benar-benar tahu, dan

6) penghargaan terhadap siswa (DePorter, 2000).

Teknik pelaksanaan model pembelajaran quantum teaching meliputi 1)

pengkondisian awal, pada tahap ini guru menjelaskan kepada siswa tentang

model quantum teaching yang akan diterapkan, 2) penyusunan rencana

pembelajaran, 3) penerapan model quantum teaching dalam penyajian materi

pelajaran, 4) evaluasi, pada penelitian kali ini data-data yang akan dievaluasi

adalah prestasi belajar siswa (aspek kognitif) melalui tes tertulis dan aktifitas

siswa melalui lembar observasi.

Model quantum teaching diharapkan dapat menciptakan siswa-siswa

yang tak hanya memiliki keterampilan akademis, tetapi juga memiliki

keterampilan hidup, sebuah keterampilan penting yang penggunaannya tidak

dibatasi oleh dinding-dinding ruangan kelas melainkan oleh langit, udara, laut,

dan bumi. Inti metode pengajaran ini adalah bagaimana seorang guru dapat

menyatakan karakter anak-anak yang berbeda-beda, agar dapat memiliki peran

Page 17: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING … · Subjek dalam penelitian ini adalah siswa dan guru matematika kelas X SMA N 1 Karanganyar Demak tahun pelajaran 2010/2011, dengan

4

dan membawa sukses dalam belajar, artinya guru seolah-olah sedang

memimpin konser saat sedang berada di ruang kelas. Guru dapat memahami

bahwa setiap murid memiliki karakter masing-masing sebagaimana alat-alat

musik, seperti seruling dan gitar yang memiliki suara berbeda tetapi dapat

menyebabkan suara yang merdu apabila dibunyikan secara bersama-sama.

Model quantum teaching dapat ditunjang dengan metode diskusi

dalam pembelajaran, sehingga memungkinkan siswa untuk saling mendengar,

berpendapat, dan bekerja sama. Menurut Suryosubroto (1997), dalam Trianto

(2007) diskusi adalah suatu percakapan ilmiah oleh beberapa orang yang

tergabung dalam satu kelompok, untuk saling bertukar pendapat tentang suatu

masalah atau bersama-sama mencari pemecahan mendapatkan jawaban dan

kebenaran atas suatu masalah.

Dari pengertian tersebut, pemanfaatan diskusi oleh guru mempunyai

arti untuk memahami apa yang ada di dalam pemikiran siswa dan bagaimana

memproses gagasan dan informasi yang diajarkan melalui komunikasi yang

terjadi selama pembelajaran berlangsung baik antar siswa maupun komunikasi

guru dengan siswa. Sehingga diskusi menyediakan tatanan sosial dimana guru

dapat membantu siswa mnganalisis proses berpikir mereka.

Agar diskusi dapat berjalan dengan lancar dan kondusif pada saat

pembelajaran, diperlukan suatu lembar kerja yang dibuat oleh guru yang

sengaja dirancang untuk membimbing siswa dalam suatu proses belajar

mengajar untuk meningkatkan prestasi belajar mereka atau dikenal dengan

Page 18: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING … · Subjek dalam penelitian ini adalah siswa dan guru matematika kelas X SMA N 1 Karanganyar Demak tahun pelajaran 2010/2011, dengan

5

Lembar Kerja Siswa (LKS) (http://www.scribc.com/acc/6461437,11-an-

bahan-ajar).

Berkaitan dengan masalah tersebut, maka diadakan penelitian tindakan

kelas. Penelitian tindakan kelas ini difokuskan dalam penerapan model

quantum teaching dengan metode diskusi berbantuan Lembar Kerja Siswa

(LKS) untuk meningkatkan hasil belajar pada materi pokok bentuk pangkat

dan akar siswa kelas X SMA N 1 Karanganyar Demak. Dimana dalam materi

pokok bentuk pangkat dan akar siswa kelas X belum mencapai hasil yang

memuaskan.

Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka penulis melakukan

penelitian dengan judul : “Penerapan model quantum teaching dengan metode

diskusi berbantuan Lembar Kerja Siswa (LKS) untuk meningkatkan hasil

belajar siswa pada materi pokok bentuk pangkat dan akar pada kelas X

Semester I SMA N 1 Karanganyar Demak tahun pelajaran 2010/2011”. Secara

garis besar alasan pemilihan judul adalah sebagai berikut:

1. Sebagai alternatif pemecahan pada asumsi negatif tentang matematika

sebagai mata pelajaran sulit yang membawa dampak rendahnya kualitas

pendidikan matematika terutama pada materi bentuk pangkat dan akar.

2. Sebagai variasi dalam belajar sehingga siswa SMA N 1 Karanganyar

Demak tidak merasa jenuh dan termotivasi untuk belajar.

Page 19: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING … · Subjek dalam penelitian ini adalah siswa dan guru matematika kelas X SMA N 1 Karanganyar Demak tahun pelajaran 2010/2011, dengan

6

B. Penegasan Istilah

Penegasan istilah ini dimaksudkan agar tidak tejradi salah penafsiran

terhadap judul skripsi. Istilah-istilah yang perlu dijelaskan yang berkaitan

dengan judul skripsi adalah sebagai berikut:

1. Penerapan

Penerapan berarti pemasangan, pengenaan, perihal mempraktikan

(KBBI, 1991).

2. Quantum Teaching

Quantum teaching adalah penggubahan belajar yang meriah

dengan segala nuansanya yang menyertakan segala kaitan, interaksi dan

perbedaan yang memaksimalkan momen belajar. Quantum teaching

berfokus pada hubungan dinamis dalam lingkungan kelas, interaksi yang

mendirikan landasan dan kerangka untuk belajar (Bobbi DePorter, 2000).

3. Diskusi

Mnurut Suryosubroto (1997) dalam Trianto (2007). diskusi adalah

suatu percakapan ilmiah oleh beberapa orang yang tergantung dalam satu

kelompok, untuk saling bertukar pendapat tentang suatu masalah atau

bersama-sama mencari pemecahan mendapatkan jawaban dan kebenaran

atas suatu masalah.

4. Lembar Kerja Siswa (LKS)

Lembar Kerja Siswa (LKS) adalah suatu lembar kerja yang dibuat

oleh guru yang sengaja dirancang untuk membimbing siswa dalam suatu

Page 20: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING … · Subjek dalam penelitian ini adalah siswa dan guru matematika kelas X SMA N 1 Karanganyar Demak tahun pelajaran 2010/2011, dengan

7

proses belajar mengajar untuk meningkatkan prestasi belajar siswa

(http://www.scribc.com/acc/6461437,11-an-bahan-ajar).

5. Meningkatkan

Menaikkan mutu (kualitas maupun kuantitas) (KBBI, 1991).

6. Hasil Belajar

Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa

setelah menerima pengalaman belajarnya (Nana Sudjana,2006).

Yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kemampuan siswa

kelas X SMA N 1 Karanganyar Demak dalam memecahkan masalah pada

materi bentuk pangkat dan akar setelah diterapkannya model quantum

teachig dengan metode diskusi berbantuan LKS.

7. Bentuk Pangkat dan Akar

Bentuk pangkat dan akar merupakan materi kelas X SMA & MA.

Bentuk pangkat disebut juga eksponen, sedangkan bentuk akar adalah

bilangan-bilangan dibawah tanda akar yang apabila ditarik akarnya tidak

dapat menghasilkan bilangan rasional.

Yang dimaksud dengan penerapan model quantum teaching dengan

metode diskusi berbantuan LKS dalam penelitian ini adalah model

pembelajaran yang mengharapkan hasil pembelajaran lebih menyenangkan

dan menggairahkan semangat belajar siswa dan guru. Hasil pembelajaran yang

dimaksud dalam penelitian ini ditunjukkan dengan:

1. Meningkatnya kemampuan siswa dalam menyelesaikan masalah materi

pokok bentuk pangkat dan akar.

Page 21: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING … · Subjek dalam penelitian ini adalah siswa dan guru matematika kelas X SMA N 1 Karanganyar Demak tahun pelajaran 2010/2011, dengan

8

2. Meningkatnya keaktifan siswa terhadap pembelajaran matematika.

C. Permasalahan

Berdasarkan beberapa uraian yang telah dikemukakan di atas maka

dapat diidentifikasi permasalahan yaitu apakah melalui model quantum

teaching dengan metode diskusi berbantuan Lembar Kerja Siswa (LKS) dapat

meningkatkan hasil belajar matematika pada materi pokok bentuk pangkat dan

akar siswa kelas X semester I SMA N 1 Karanganyar Demak tahun pelajaran

2010/2011.

D. Pemecahan Masalah

Berdasarkan rumusan masalah di atas maka penelitian tindakan kelas

dengan penerapan model quantum teaching dengan metode diskusi ini

dirancang dalam 2 siklus, masing-masing siklus terdiri dari:

1. Tahapan Perencanaan

Persiapan yang dilakukan sehubungan dengan PTK seperti

membuat skenario pembelajaran, berupa rencana pembelajaran (RP),

Lembar Kerja Siswa (LKS), lembar observasi aktifitas siswa, dan lembar

pengamatan aktifitas guru dalam KBM serta pengadaan alat dalam

implementasi berkaitan dengan pelaksanaan tindakan perbaikan yang telah

ditetapkan sebelumnya. Di samping itu juga diuraikan alternatif solusi

dalam rangka perbaikan pemecahan masalah.

Page 22: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING … · Subjek dalam penelitian ini adalah siswa dan guru matematika kelas X SMA N 1 Karanganyar Demak tahun pelajaran 2010/2011, dengan

9

2. Tahapan Pelaksanaan Tindakan

Tahap pelaksanaan yaitu tahap pelaksanaan scenario pembelajaran

berupa rencana pembelajaran (RP), Lembar Kerja Siswa (LKS), lembar

aktifitas siswa, dan lembar pengamatan aktifitas guru dalam KBM yang

telah disiapkan pada tahap perencanaan.

3. Tahap Observasi

Uraian pengamatan yang dilakukan peneliti sebagai kolabolator,

yaitu tentang observasi kegiatan siswa dalam kelompok dan observasi guru

dalam KBM. Dalam tahap pengamatan dapat dilakukan penafsiran data

mengenai proses dan produk dari pelaksanaan tindakan perbaikan yang

direncanakan.

4. Tahap Refleksi

Uraian tentang prosedur analisis terhadap hasil pemantauan dan

refleksi berkenaan dengan proses dan dampak tindakan perbaikan yang

akan digelar, personal yang akan dilibatkan, serta kriteria dan rencana bagi

tindakan pada siklus berikutnya.

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bahwa

penerapan model quantum teaching dengan metode diskusi berbantuan

Lembar Kerja Siswa (LKS) dapat meningkatkan hasil belajar matematika

Page 23: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING … · Subjek dalam penelitian ini adalah siswa dan guru matematika kelas X SMA N 1 Karanganyar Demak tahun pelajaran 2010/2011, dengan

10

pada materi pokok bentuk pangkat dan akar siswa kelas X semester I

SMAN 1 Karanganyar Demak tahun pelajaran 2010/2011.

2. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai bahan

informasi bagi guru, siswa, sekolah, dan juga peneliti dalam rangka

membantu keberhasilan peserta didik khususnya materi pokok bentuk

pangkat dan akar.

a. Bagi siswa

1. Meningkatkan pemahaman materi pelajaran bagi siswa.

2. Meningkatkan daya ingat siswa.

3. Meningkatkan motivasi belajar matematika.

4. Menumbuhkan sikap untuk berani berpendapat, mendengar

pendapat dan bekerjasama.

b. Bagi Guru

1. Sebagai metode alternatif bagi guru dalam mengajarkan standar

kompetensi bentuk pangkat dan akar atau standar kompetensi yang

lain sesuai dengan indikatornya.

2. Meningkatkan pemahaman dan pengalaman dalam proses

pembelajaran.

3. Meningkatkan kreatifitas guru.

4. Membantu siswa untuk menganalisis proses berpikir mereka.

Page 24: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING … · Subjek dalam penelitian ini adalah siswa dan guru matematika kelas X SMA N 1 Karanganyar Demak tahun pelajaran 2010/2011, dengan

11

c. Bagi Peneliti

1. Akan diperoleh pemecahan masalah dalam penelitian sehingga

akan diperoleh suatu model pembelajaran yang dapat

meningkatkan hasil belajar matematika siswa.

2. Mendapat pengalaman dan pengetahuan dalam melakukan

penelitian dan melatih diri dalam menerapkan ilmu pengetahuan

khususnya tentang konsep matematika.

F. Sistematika Penulisan Skripsi

Bagian awal skripsi tentang halaman judul, halaman pengesahan,

motto dan persembahan, abstraksi, kata pengantar, daftar isi, dan daftar

lampiran.

Bagian inti terdiri dari pendahuluan, landasan teori dan hipotesis,

rencana penelitian, hasil penelitian dan pembahasan, kesimpulan dan rincian-

rincian sebagai berikut:

Bab I Pendahuluan berisi tentang: latar belakang, permasalahan, cara

pemecahan masalah, penegasan istilah, tujuan penelitian, manfaat penelitian,

dan sistematika skripsi.

Bab II Landasan Teori berisi tentang: pembahasan tentang pengertian

belajar, prinsip-prinsip belajar, faktor-faktor yang mempengaruhi belajar,

pembelajaran matematika, quantum teaching, prinsip-prinsip quantum

teaching, kerangka rencana pembelajaran quantum teaching, diskusi, Lembar

Kerja Siswa (LKS), uraian materi tentang bentuk pangkat dan akar, kerangka

berfikir dan hipotesis tindakan.

Page 25: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING … · Subjek dalam penelitian ini adalah siswa dan guru matematika kelas X SMA N 1 Karanganyar Demak tahun pelajaran 2010/2011, dengan

12

Bab III Metode Penelitian berisi tentang: subjek penelitian, faktor

penelitian, rencana tindakan, data dan cara pengumpulan data, instrument

penelitian, analisis data dan indikator keberhasilan.

Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan berisi tentang: tahap

persiapan siklus I dan siklus II dan pembahasan hasil penelitian.

Bab V Penutup berisi tentang: simpulan dan saran. Bagian akhir skripsi

berisi daftar pustaka yang memberikan informasi tentang buku sumber dan

literature yang digunakan serta lampiran-lampiran.

Page 26: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING … · Subjek dalam penelitian ini adalah siswa dan guru matematika kelas X SMA N 1 Karanganyar Demak tahun pelajaran 2010/2011, dengan

13

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pengertian Belajar

Sebagai landasan penguraian mengenai apa yang dimaksud dengan

belajar, terlebih dahulu akan dikemukakan beberapa definisi. Tentang belajar

oleh para ahli psikologi dan pendidikan.

1. Menurut W.S. Winkel (Darsono, 2000) belajar adalah suatu aktivitas

mental/psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan,

yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan,

pemahaman, keterampilan dan nilai sikap. Perubahan itu bersifat relatif

konstan dan berbekas.

2. Menurut Slameto (2001) “Belajar adalah suatu proses usaha yang

dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku

yang baru secara keseluruhan”. Perubahan yang terjadi dalam diri

seseorang merupakan perubahan dalam arti belajar.

3. Menurut Hamalik (2001) “Belajar bukan suatu tujuan tetapi merupakan

suatu proses untuk mencapai tujuan. Jadi, merupakan langkah-langkah

atau prosedur yang ditempuh”.

Dari pendapat-pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa belajar

adalah terjadinya perubahan pada diri orang yang belajar karena pengalaman.

Siswa dapat dikatakan belajar jika dapat melakukan sesuatu yang tidak dapat

dilakukan sebelum belajar.

Page 27: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING … · Subjek dalam penelitian ini adalah siswa dan guru matematika kelas X SMA N 1 Karanganyar Demak tahun pelajaran 2010/2011, dengan

14

B. Prinsip-Prinsip Belajar

Dalam melengkapi pengertian dan pemahaman mengenai makna

belajar, perlu dikemukakan prinsip-prinsip yang berkaitan dengan belajar.

Menurut Oemar Hamalik (2001), prinsip-prinsip belajar tersebut sebagai

berikut:

1. Belajar adalah suatu proses aktif, dimana terjadi hubunagn saling

mempengaruhi senantiasa secara dinamis antara siswa dengan

lingkungannya.

2. Belajar senantiasa harus bertujuan, terarah dan jelas bagi siswa, karena

bertujuan akan menuntun dalam belajar.

3. Belajar paling efektif bila disadari motivasi dan hambatan, karena itu

siswa harus sanggup mengatasi secara cepat.

4. Dalam belajar senantiasa ada rintangan dan hambatan, karena itu siswa

harus sanggup mengatasi secara cepat.

5. Belajar memerlukan bimbingan, baik dari guru atau tuntunan dari buku

pelajaran.

6. Jenis belajar yang paling utama adalah untuk berfikir kritis, lebih baik dari

pada pembentukan kebiasaan-kebiasaan mekanis.

7. Cara yang efektif adalah dalam bentuk pemecahan masalah melalui kerja

kelompok asal masalah tersebut telah disadari bersama.

Page 28: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING … · Subjek dalam penelitian ini adalah siswa dan guru matematika kelas X SMA N 1 Karanganyar Demak tahun pelajaran 2010/2011, dengan

15

8. Belajar memerlukan pemahaman atas hal-hal yang dipelajari sehingga

memperoleh pengertian-pengertian.

9. Belajar memerlukan dan ulangan agar apa yang telah dipelajari dapat

dikuasai.

10. Belajar harus disertai keinginan dan kemauan yang kuat untuk mencapai

tujuan dan hasil.

11. Belajar berhasil apabila belajar telah sanggup mentransfer atau

menerapkan ke dalam bidang praktek sehari-hari.

Dari prinsip belajar tersebut dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya

belajar harus mempunyai tujuan yang jelas, didasari motivasi dalam dirinya,

sehingga siswa melakukan secara aktif belajarnya. Dengan demikian siswa

mampu menerapkan ilmunya dalam praktek sehari-hari.

C. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Belajar

Menurut Slameto (2001) bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi

belajar digolongkan menjadi dua golongan yaitu faktor intern dan faktor

ekstern .

1. Faktor Intern

Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan belajar yang

berasal dari siswa yang sedang belajar.

Page 29: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING … · Subjek dalam penelitian ini adalah siswa dan guru matematika kelas X SMA N 1 Karanganyar Demak tahun pelajaran 2010/2011, dengan

16

Faktor ini meliputi:

a. Faktor Jasmani

(1) Faktor Kesehatan

Agar seseorang dapat belajar dengan baik haruslah

mengusahakan kesehatan badannya tetap terjamin dengan cara

selalu menindahkan ketentuan-ketentuan tentang bekerja, belajar,

istirahat, tidur, makan, olahraga, rekreasi, dan ibadah.

(2) Cacat Tubuh

Keadaan cacat tubuh juga mempengaruhi belajar. Jika hal

ini terjadi, hendaknya anak belajar pada lembaga pendidikan

khusus atau diusahakan alat bantu agar dapat menghindari atau

mengurangi pengaruh kecacatannya.

b. Faktor Psikologi

(1) Intelegensi

Intelegensi adalah kecakapan yang terdiri dari tiga jenis

yaitu kecakapan untuk menghadapi dan menyesuaikan ke dalam

situasi yang baru dengan cepat dan efektif, mengetahui /

menggunakan konsep-konsep yang abstrak secara efektif,

mengetahui relasi dan mempelajarinya dengan cepat.

Siswa yang mempunyai tingkat intelegensi yang tinggi

belum pasti berhasil dalam belajarnya. Hal ini disebabkan karena

Page 30: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING … · Subjek dalam penelitian ini adalah siswa dan guru matematika kelas X SMA N 1 Karanganyar Demak tahun pelajaran 2010/2011, dengan

17

belajar adalah suatu proses yang kompleks dengan banyak faktor

yang mempengaruhinya, sedangkan intelegensi adalah salah satu

faktor diantara faktor yang lain.

(2) Perhatian

Perhatian menurut Gozali dalam Slameto (2001) adalah

keaktifan jiwa yang dipertinggi, jiwa semata-mata tertuju kepada

suatu objek (benda/hal) atau sekelompok obyek.

(3) Minat

Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk

memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan. Jika terdapat

siswa yang kurang berminat dalam belajar, maka dilakukan dengan

cara menjelaskan hal-hal yang menarik dan berguna bagi

kehidupan serta hal-hal yang berhubungan dengan cita-cita serta

kaitannya dengan bahan pelajaran yang dipelajari.

(4) Bakat

Bakat atau aptitude menurut Hilgard dalam Slameto (2001)

adalah: “the capacity to learn”. Dengan kata lain bakat adalah

kemampuan untuk belajar. Kemampuan itu baru akan terealisasi

menjadi kecakapan yang nyata sesudah belajar atau berlatih.

(5) Motif

Motif yang kuat sangat perlu dalam belajar untuk dapat

membentuk motif yang kuat dapat dilaksanakan dengan adanya

Page 31: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING … · Subjek dalam penelitian ini adalah siswa dan guru matematika kelas X SMA N 1 Karanganyar Demak tahun pelajaran 2010/2011, dengan

18

latihan-latihan/kebiasaan-kebiasaan dan pengaruh lingkungan yang

memperkuat.

(6) Kematangan

Kematangan adalah suatu tingkat/fase dalam pertumbuhan

seseorang, dimana alat-alat tubuhnya sudah siap untuk

melaksanakan kecakapan baru. Anak yang sudah siap (matang)

belum dapat melaksanakan kecakapannya sebelum belajar.

(7) Kesiapan

Kesiapan adalah kesediaan untuk memberi respon atau

bereaksi. Jika dalam belajar siswa sudah ada kesiapan, maka hasil

belajarnya akan lebih baik.

c. Faktor Kelelahan

Kelelahan pada seseorang dibedakan menjadi dua macam, yaitu

kelelahan jasmani dan kelelahan rohani. Kelelahan jasmani terlihat

dengan lemah lunglainya tubuh dan timbul kecenderungan untuk

membaringkan tubuh. Kelelahan rohani dapat dilihat dengan adanya

kelesuan dan kebosanan, sehingga minat dan dorongan untuk

menghasilkan sesuatu hilang.

Page 32: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING … · Subjek dalam penelitian ini adalah siswa dan guru matematika kelas X SMA N 1 Karanganyar Demak tahun pelajaran 2010/2011, dengan

19

2. Faktor Ekstern

Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan belajar yang

berasal dari luar siswa.

Faktor ini meliputi antara lain:

a. Faktor Keluarga

(1) Cara Orang Tua Mendidik

Keluarga adalah lembaga pendidikan yang pertama dan

utama. Oleh karena itu cara orangtua mendidik anak-anaknya akan

berpengaruh terhadap belajarnya.

(2) Relasi Antaranggota Keluarga

Relasi antar anggota keluarga yang terpenting adalah relasi

orangtua dengan anaknya. Hubungan yang baik adalah hubungan

yang penuh pengertian dan kasih sayang, disertai bimbingan dan

bila perlu hukuman-hukuman untuk mensukseskan belajar anak.

(3) Suasana Rumah

Suasana rumah dimaksudkan sebagai situasi atau kejadian-

kejadian yang sering terjadi di dalam keluarga dimana anak berada

dan belajar. Agar anak dapat belajar dengan baik perlulah

diciptakan suasana rumah yang tenang dan tentram, karena dengan

suasana rumah yang tenang dan tentram selain anak kerasan/betah

tinggal di rumah, anak juga dapat belajar dengan baik.

Page 33: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING … · Subjek dalam penelitian ini adalah siswa dan guru matematika kelas X SMA N 1 Karanganyar Demak tahun pelajaran 2010/2011, dengan

20

(4) Keadaan Ekonomi Keluarga

Anak yang sedang belajar selain harus terpenuhi kebutuhan

pokoknya juga membutuhkan fasilitas belajar. Fasilitas belajar

dapat terpengaruhi jika keluarga mempunyai cukup uang.

(5) Pengertian Orang Tua

Jika anak mengalami lemah semangat, orangtua wajib

memberi pengertian dan dorongan, membantu sedapat mungkin

kesulitan yang dialami anak di sekolah.

(6) Latar Belakang Kebudayaan

Tingkat pendidikan atau kebiasaan di dalam keluarga

mempengaruhi sikap anak dalam belajar. Perlu ditanamkan kepada

anak kebiasaan-kebiasaan yang baik, agar mendorong semangat

anak untuk belajar.

b. Faktor Sekolah

(1) Metode Mengajar

Metode mengajar adalah suatu cara yang harus dilalui di

dalam mengajar. Metode mengajar guru yang kurang baik akan

mempengaruhi belajar siswa yang tidak baik pula. Agar siswa

dapat belajar dengan baik, maka metode mengajar harus

diusahakan seefisien dan seefektif mungkin.

Page 34: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING … · Subjek dalam penelitian ini adalah siswa dan guru matematika kelas X SMA N 1 Karanganyar Demak tahun pelajaran 2010/2011, dengan

21

(2) Kurikulum

Kurikulum diartikan sebagai sejumlah kegiatan yang

diberikan kepada siswa. Kegiatan itu sebagian belajar adalah

menyajikan bahan pelajaran agar siswa menerima, menguasai dan

mengembangkan bahan pelajaran itu.

(3) Relasi Guru dan Siswa

Guru yang kurang berinteraksi dengan siswa menyebabkan

proses belajar mengajar kurang lancar dan siswa merasa jenuh dari

guru, sehingga menyebabkan siswa segan berpartisipasi secara

aktif dalam belajar.

(4) Tugas Rumah

Waktu belajar terutama adalah di sekolah, maka diharapkan

jangan terlalu banyak memberi tugas yang harus dikerjakan di

rumah karena anak tidak mempunyai waktu lagi untuk kegiatan

yang lain.

c. Faktor Masyarakat

(1) Kegiatan Siswa dalam Masyarakat

Kegiatan siswa dalam masyarakat dapat menguntungkan

terhadap perkembangan pribadinya.

(2) Mass Media

Mass media yang baik memberi pengaruh yang baik

terhadap siswa dan juga belajarnya sebaliknya mass media yang

Page 35: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING … · Subjek dalam penelitian ini adalah siswa dan guru matematika kelas X SMA N 1 Karanganyar Demak tahun pelajaran 2010/2011, dengan

22

jelek juga berpengaruh jelek terhadap siswa dan belajarnya, maka

siswa perlu mendapatkan bimbingan dan kontrol yang cukup

bijaksana dari pihak orangtua dan pendidik.

(3) Teman Bergaul

Agar siswa dapat belajar dengan baik, maka perlu

diusahakan agar siswa memiliki teman bergaul yang baik-baik dan

pembinaan pergaulan yang baik serta pengawasan dari orangtua

dan pendidik harus cukup bijaksana.

(4) Bentuk Kehidupan Masyarakat

Masyarakat yang terdiri dari orang-orang yang tidak

terpelajar dan mempunyai kebiasaan yang tidak baik akan

berpengaruh jelek kepada anak yang berada di lingkungan sekitar,

maka perlu lingkungan yang baik agar dapat memberi pengaruh

yang positif terhadap anak/siswa sehingga dapat belajar dengan

sebaik-baiknya.

D. Pembelajaran Matematika

Matematika berkenaan dengan konsep atau ide-ide yang abstrak yang

tersusun secara hirarkis dan penalarannya deduktif (Herman Hudoyo, 2005).

Pembelajaran matematika adalah suatu proses atau kegiatan guru mata

pelajaran matematika dengan mengajarkan matematika kepada peserta didik

yang di dalamnya terkandung upaya guru menciptakan iklim dan pelayanan

terhadap kemampuan, potensi, minat, bakat, dan kebutuhan peserta didik

Page 36: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING … · Subjek dalam penelitian ini adalah siswa dan guru matematika kelas X SMA N 1 Karanganyar Demak tahun pelajaran 2010/2011, dengan

23

tentang matematika yang amat beragam agar terjadi interaksi optimal antara

guru dan peserta didik serta antara peserta didik dengan peserta didik dalam

mempelajari matematika.

Beberapa karakteristik matematika adalah sebagai berikut.

1. Memiliki objek kajian yang abstrak.

2. Bertumpu pada kesepakatan.

3. Berpola pikir deduktif.

4. Memiliki simbol yang kosong dari arti.

5. Memperhatikan semesta pembicaraan.

6. Konsisten terhadap sistemnya.

E. Quantum Teaching

Pembelajaran adalah sebuah integrasi yang bernilai pendidikan. Di

dalam proses pembelajaran terjadi interaksi edukatif antara guru dan anak

didik, ketika guru menyampaikan bahan pelajaran kepada anak didik di kelas.

Bahan pelajaran yang guru berikan itu akan kurang memberi dorongan

(motivasi) kepada anak didik bila penyampaiannya menggunakan model

pembelajaran yang kurang tepat. Disinilah kehadiran model pembelajaran

menempati posisi penting dalam penyampaian bahan pelajaran.

Bahan pelajaran yang disampaikan tanpa memperhatikan pemakaian

metode atau model pembelajaran justru akan mempersulit bagi guru dalam

pencapaian tujuan pengajaran. Karena itu, metode atau model adalah suatu

cara yang memiliki nilai strategis dalam kegiatan pembelajaran.

Page 37: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING … · Subjek dalam penelitian ini adalah siswa dan guru matematika kelas X SMA N 1 Karanganyar Demak tahun pelajaran 2010/2011, dengan

24

Dalam penelitian tindakan kelas penulis mengambil model

pembelajaran quantum teaching. Model pembelajaran quantum teaching

dimulai dari super camp sebuah program untuk remaja yang dibuka tahun

1982 yang digagas oleh Bobbi DePorter. Super Camp merupakan sebuah

program percepatan quantum teaching “Bawalah dunia mereka ke dunia kita,

antarkanlah dunia kita ke dunia mereka”.

Maksud dari azas di atas adalah guru harus membangun jembatan

autentik untuk memasuki kehidupan murid. Dengan memasuki dunia murid

berarti guru mempunyai hak mengajar, sehingga murid dengan sukarela,

antusias dan semangat untuk mengikuti pelajaran.

Quantum berarti interaksi yang mengubah energi menjadi cahaya

(Bobbi DePorter, 2000). Interaksi-interaksi ini mencakup unsur-unsur untuk

belajar efektif yang mengubah kemampuan dan bakat alamiah siswa menjadi

cahaya atau kesuksesan yang akan bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain.

Dalam pembelajaran quantum teaching, siswa yang merupakan

komuniatas belajar atau masyarakat mini agar supaya dalam belajar dapat

optimal, terjadi umpan balik, tempat siswa mengalami kegembiraan dan

kepuasaan, memberi dan menerima, belajar dan tumbuh maka perlu

mengorkestrasi kesuksesan melalui konteks.

Konteks menata panggung dalam pembelajaran quantum teaching

mempunyai empat aspek :

Page 38: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING … · Subjek dalam penelitian ini adalah siswa dan guru matematika kelas X SMA N 1 Karanganyar Demak tahun pelajaran 2010/2011, dengan

25

1. Suasana

Dalam suasana kelas anda mencakup bahasa yang anda pilih, cara

menjalin rasa simpati terhadap siswa dan sikap kita terhadap sekolah serta

belajar. Suasana pembelajaran penuh kegembiraan. Hindari suasana

Matematika kaku, dingin, dan menyeramkan.

2. Landasan

Landasan adalah kerangka kerja, tujuan, keyakinan, kesepakatan,

kebijakan, prosedur, dan aturan bersama yang memberi kita dan siswa

sebuah pedoman untuk bekerja dalam komunitas belajar Matematika.

3. Lingkungan

Lingkungan adalah cara kita atau sekolah menata ruang kelas,

pencahayaan, warna, pengarutan meja dan kursi, tanaman, hiasan kelas,

musik dan semua hal yang dapat mendukung proses belajar Matematika.

4. Rancangan

Rancangan adalah penciptaan terarah unsur-unsur penting yang

bisa menumbuhkan minat siswa, mendalami makna dan memperbaiki

proses tukar menukar informasi. Dalam arti informasi awal yang diperoleh

siswa dalam mengenal konsep dan penjelasan pelajaran dari guru tentang

konsep yang bersangkutan.

Page 39: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING … · Subjek dalam penelitian ini adalah siswa dan guru matematika kelas X SMA N 1 Karanganyar Demak tahun pelajaran 2010/2011, dengan

26

F. Prinsip-Prinsip Quantum Teaching

Prinsip-prinsip yang digunakan dalam quantum teaching menyertakan

segala kaitan interaksi dan perbedaan yang dapat memaksimalkan proses

belajar siswa. Menurut Bobbi DePorter (2000) prinsip tersebut terdiri dari lima

macam yaitu:

1. Segalanya Berbicara

Prinsip ini mengandung pengertian bahwa sesuatu di ruang kelas

“berbicara”, mulai dari lingkungan kelas, bahasa tubuh guru (tersenyum,

bahu tegak dan lain-lain).

2. Segalanya Bertujuan

Prinsip ini mengandung arti bahwa segala upaya guru dalam

mengubah kelas mempunyai tujuan agar siswa dapat belajar secara optimal

untuk mencapai prestasi tertinggi. Bagi seorang guru, haruslah

membangun gairah di sekitar tujuan itu, menyampaikan materi

pembelajaran dengan kasih sayang dengan keyakinan dan kemampuan

siswa.

3. Pengalaman Sebelum Pemberian Nama

Otak kita berkembang pesat dengan adanya rangsangan kompleks,

yang akan menggerakkan rasa ingin tahu. Oleh karena itu, proses belajar

paling baik terjadi ketika siswa telah mengalami informasi sebelum

mereka memperoleh nama untuk apa yang mereka pelajari.

Page 40: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING … · Subjek dalam penelitian ini adalah siswa dan guru matematika kelas X SMA N 1 Karanganyar Demak tahun pelajaran 2010/2011, dengan

27

4. Akui Setiap Usaha

Setiap usaha mengandung resiko, termasuk belajar. Apabila

seorang belajar berarti dia telah melangkah keluar dari kenyamanan pada

saat siswa mengambil langkah ini, mereka patut mendapat pengakuan atas

kecakapan dan kepercayaan diri mereka apapun hasilnya nanti.

5. Jika Layak di Pelajari Maka Layak di Hargai

Melalui penghargaan, siswa akan merasa diakui atas penyelesaian,

partisipasi dan keterampilan serta ilmu pengetahuan yang diperolehnya.

Penghargaan yang diberikan dapat berupa tepuk tangan, pujian melalui

kata-kata “bagus”, “baik” dan stimulus bonus berupa nilai, dan lain-lain.

G. Kerangka Rancangan Pembelajaran Quantum Teaching

Kerangka rancangan pembelajarn Quantum Teaching dikenal dengan

istilah TANDUR (DePorter, 2000) :

1. Tumbuhkan

Tumbuhkan minat dengan memuaskan “ Apakah manfaat bagiku

(AMBAK) dan manfaat kehidupan pelajar". Dalam hal ini guru

memberikan motivasi, semangat, rangsangan supaya belajar, yaitu dengan

memberikan contoh penggunaan bentuk pangkat dan akar dalam

kehidupan sehari-hari. Misalkan, menghitung luas sebidang tanah.

2. Alami

Ciptakan atau datangkan pengalaman umum yang dapat dimengerti

semua siswa. Siswa mengalami sendiri apa yang dilakukan dengan praktek

Page 41: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING … · Subjek dalam penelitian ini adalah siswa dan guru matematika kelas X SMA N 1 Karanganyar Demak tahun pelajaran 2010/2011, dengan

28

langsung dalam menyelesaikan masalah. Hal ini siswa dibimbing dengan

diberikan LKS untuk mengalami sendiri, menciptakan konsep bentuk

pangkat dan akar.

3. Namai

Sediakan kata kunci, konsep, model, rumus, strategi, sebuah masukan.

Dengan melakukan diskusi maka siswa benar-benar bisa mengerti unsur-

unsur yang ada dalam bentuk pangkat dan akar. Misalnya tentang definisi

maupun tentang sifat-sifat dari bentuk pangkat dan akar.

4. Demontrasikan

Sediakan kesempatan bagi siswa untuk menunjukkan bahwa mereka

tahu. Siswa diberi peluang untuk menterjemahkan dan menerapkan

pengetahuan mereka dalam pelajaran, sehingga siswa bisa menunjukkan

dan menyampaikan kemampuannya telah di dapat, dialami sendiri oleh

siswa. Dengan mendemontrasikan siswa akan mendapatkan kesan yang

sangat berharga sehingga terpatri dalam hati.

5. Ulangi

Tunjukkan siswa cara-cara mengulang materi dan menegaskan “ Aku

bahwa aku memang tahu ini”. Mengulang materi pembelajaran akan

menguatkan koreksi saraf dan menumbuhkan rasa tahu dari materi yang

telah dialami siswa secara langsung, sehingga siswa akan selalu teringat

dari materi bentuk pangkat dan akar yang telah dialaminya.

Page 42: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING … · Subjek dalam penelitian ini adalah siswa dan guru matematika kelas X SMA N 1 Karanganyar Demak tahun pelajaran 2010/2011, dengan

29

6. Rayakan

Pengakuan untuk menyelesaikan partisipasi dan memperoleh

keterampilan dan ilmu pengetahuan. Setelah siswa secara langsung bisa

menunjukan kebolehan mendemontrasikan maka siswa saling memuji

antar teman dengan memberikan tepuk tangan. Tepuk tangan merupakan

penghormatan atas usaha dan kesuksesaan mereka.

H. Diskusi

1. Pengertian

Diskusi adalah suatu percakapan ilmiah oleh beberapa orang yang

tergabung dalam satu kelompok, untuk saling bertukar pendapat tentang

suatu masalah atau bersama-sama mencari pemecahan untuk mendapatkan

jawaban dan kebenaran atas suatu masalah (Suryosubroto, 1997 dalam

Trianto, 2007).

Dalam pembelajaran diskusi mempunyai arti situasi dimana guru

dengan siswa atau siswa dengan siswa yang lain saling bertukar pendapat

secara lisan, saling berbagi gagasan dan pendapat. Pertanyaan yang

ditujukan untuk membangkitkan diskusi berada pada tingkat kognitif lebih

tinggi (Atends, 1997 dalam Trianto, 2007).

Menurut Suryosubroto (1997) dalam Trianto (2007) bahwa diskusi

oleh guru digunakan apabila hendak:

a. Memanfaatkan berbagai kemampuan yang ada (dimiliki) oleh siswa.

Page 43: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING … · Subjek dalam penelitian ini adalah siswa dan guru matematika kelas X SMA N 1 Karanganyar Demak tahun pelajaran 2010/2011, dengan

30

b. Memberikan kesempatan kepada para siswa untuk menyalurkan

kemampuan masing-masing.

c. Memperoleh umpan balik daripada siswa tentang tujuan yang telah

dirumuskan apakah telah tercapai.

d. Membantu para siswa belajar berpikir teoritis dan praktis lewat

berbagai mata pelajaran dan kegiatan sekolah.

e. Membantu para siswa belajar menilai kemampuan dan peranan diri

sendiri maupun teman-temannya (orang lain).

f. Membantu para siswa menyadari dan mampu merumuskan berbagai

masalah yang dilihat baik dari pengalaman sendiri maupun dari

pelajaran sekolah.

g. Mengembangkan motivasi untuk belajar lebih lanjut.

Berdasarkan pengertian tersebut, pemanfaatan diskusi oleh guru

mempunyai arti untuk memahami apa yang ada di dalam pemikiran siswa

dan bagaimana memproses gagasan dan informasi yang diajarkan melalui

komunikasi yang terjadi selama pembelajaran berlangsung baik antar

siswa maupun komunikasi guru dengan siswa. Sehingga diskusi

menyediakan tatanan sosial dimana guru dapat membantu siswa

menganalisis proses berpikir mereka.

Dalam hal peran guru dalam KBM dapat dilihat dari aktivitas yang

dilakukan oleh guru dalam mengajar selama KBM. Dalam penelitian ini

aktivitas-aktivitas tersebut seperti dalam bentuk Tabel 1 berikut.

Page 44: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING … · Subjek dalam penelitian ini adalah siswa dan guru matematika kelas X SMA N 1 Karanganyar Demak tahun pelajaran 2010/2011, dengan

31

Tabel 1

Langkah-langkah Guna Menyelenggarakan Diskusi

Tahapan Kegiatan Guru

Tahap 1

Menyampaikan tujuan dan

mengatur setting

Guru menyampaikan tujuan

pembelajaran dan menyiapkan

siswa untuk berpartisipasi.

Tahap 2

Mengarahkan diskusi

Guru mengarahkan fokus

diskusi dengan menguraikan

aturan-aturan dasar,

mengajukan pertanyaan-

pertanyaan awal, menyajikan

situasi yang tidak dapat segera

dijelaskan, atau

menyampaikan isi diskusi.

Tahap 3

Menyelenggarakan diskusi

Guru menutup diskusi dengan

merangkum atau

mengungkapkan makna

diskusi yang telah

diselenggarakan kepada siswa.

Tahap 4

Mengakhiri diskusi

Guru menutup diskusi dengan

merangkum atau

mengungkapkan makna

Page 45: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING … · Subjek dalam penelitian ini adalah siswa dan guru matematika kelas X SMA N 1 Karanganyar Demak tahun pelajaran 2010/2011, dengan

32

diskusi yang telah

diselenggarakan kepada siswa.

Tahap 5

Melakukan tanya jawab singkat

tentang proses diskusi itu

Guru menyuruh para siswa

untuk memeriksa proses

diskusi dan berpikir siswa.

2. Lingkungan Belajar dan Sistem Pengelolaan Diskusi

Lingkungan belajar dan sistem pengelolaan yang menyangkut

diskusi sangat penting. Lingkungan untuk pelaksanaan diskusi ditandai

dengan proses keterbukaan peran aktif siswa. Lingkungan juga

membutuhkan perhatian untuk menggunakan bentuk ruangan diskusi.

Guru dapat mengatur tempat duduk yang bervariasi dan memusatkan

perhatian untuk diskusi tertentu, tergantung pada kondisi kelas dan tujuan

belajar. Pendekatan pengajaran ini membutuhkan berbagai tingkat

pengaturan diri siswa dan mengontrol siswa (Atends, 1997; disandur

Tjokrodiharjo: 2003 dalam Trianto, 2007).

3. Keuntungan dan Kelemahan Pembelajaran Diskusi

Setiap jenis pembelajaran mempunyai ciri tersendiri dan

mempunyai keuntungan dan kelemahan, demikian juga dengan diskusi.

Menurut Suryosubroto (1997) dalam Trianto (2007) keuntungan dan

kelemahan diskusi antara lain:

Page 46: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING … · Subjek dalam penelitian ini adalah siswa dan guru matematika kelas X SMA N 1 Karanganyar Demak tahun pelajaran 2010/2011, dengan

33

a. Keuntungan Diskusi

(1) Diskusi melibatkan semua siswa secara langsung dalam KBM.

(2) Setiap siswa dapat menguji tingkat pengetahuan dan penguasaan

bahan pelajarannya masing-masing.

(3) Diskusi dapat menumbuhkan dan mengembangkan cara berpikir

dan sikap ilmiah.

(4) Dengan mengajukan dan mempertahankan pendapatnya dalam

diskusi diharapkan para siswa akan dapat memperoleh kepercayaan

akan (kemampuan) diri sendiri.

(5) Diskusi dapat menunjang usaha-usaha pengembang sikap sosial

dan sikap demokratis para siswa.

b. Kelemahan Diskusi

(1) Jalannya diskusi dapat dikuasi (didominasi) oleh beberapa siswa

yang menonjol.

(2) Diskusi yang mendalam memerlukan waktu yang banyak.

(3) Apabila suasana diskusi hangat dan siswa sudah berani

mengemukakan buah pikiran mereka, maka biasanya sulit untuk

membatasi pokok masalah.

Page 47: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING … · Subjek dalam penelitian ini adalah siswa dan guru matematika kelas X SMA N 1 Karanganyar Demak tahun pelajaran 2010/2011, dengan

34

I. Lembar Kerja Siswa (LKS)

Lembar Kerja Siswa (LKS) adalah suatu lembar kerja yang dibuat oleh

guru yang sengaja dirancang untuk membimbing siswa dalam suatu proses

belajar mengajar untuk prestasi belajar mereka.

(http://www.scribc.com/acc/6461437,11-an-bahan-ajar).

Tujuan penggunaan LKS dalam proses belajar mengajar adalah

sebagai berikut:

1. Memberi pengetahuan, sikap dan keterampilan yang perlu dimiliki oleh

peserta didik.

2. Mengecek tingkat pemahaman peserta didik terhadap materi yang telah

disajikan.

3. Mengembangkan dan menerapkan materi pelajaran yang sulit disampaikan

secara lisan.

Sedangkan manfaat yang diperoleh dengan penggunaan LKS dalam

proses pembelajaran adalah sebagai berikut:

1. Mengaktifkan peserta didik dalam proses pembelajaran.

2. Membantu peserta didik dalam mengembangkan konsep.

3. Sebagai pedoman guru dan peserta didik dalam melaksanakan proses

pembelajaran.

Langkah-langkah menyusun LKS adalah sebagai berikut:

1. Analisis kurikulum untuk menentukan materi yang memerlukan bahan ajar

LKS.

2. Menentukan judul-judul LKS.

Page 48: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING … · Subjek dalam penelitian ini adalah siswa dan guru matematika kelas X SMA N 1 Karanganyar Demak tahun pelajaran 2010/2011, dengan

35

3. Penulisan LKS.

a. Rumusan KD LKS diturunkan dari buku pedoman khusus

pengembangan silabus.

b. Menentukan alat penilaian.

c. Menyusun materi.

Ada dua macam Lembar Kerja Siswa (LKS) yang dikembangkan

dalam pembelajaran di sekolah:

1. Lembar Kerja Siswa Tak Berstruktur

Lembar Kerja Siswa tak berstruktur adalah lembaran yang berisi

sarana untuk materi pelajaran, sebagai alat bantu kegiatan peserta didik

yang dipakai untuk menyampaikan pelajaran.

2. Lembar Kerja Siswa Berstruktur

Lembar Kerja Siswa berstruktur memuat informasi, contoh dan

tugas-tugas. LKS ini dirancang untuk membimbing peserta didik dalam

satu program kerja atau mata pelajaran, dengan sedikit atau sama sekali

tanpa bantuan pembimbing untuk mencapai sarana pembelajaran.

J. Uraian Materi Tentang Bentuk Pangkat dan Akar

BENTUK PANGKAT

1. Pangkat Bulat Positif

a. Pengertian pangkat bulat positif

Seringkali kita temukan suatu bilangan yang merupakan hasil

perkalian suatu bilangan dengan bilangan itu sendiri secara beruntun.

Page 49: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING … · Subjek dalam penelitian ini adalah siswa dan guru matematika kelas X SMA N 1 Karanganyar Demak tahun pelajaran 2010/2011, dengan

36

Misalnya,

3 x 3 x 3 ditulis sebagai 33 di baca tiga pangkat tiga.

4 x 4 x 4 x 4 x 4 ditulis sebagai 45 dibaca empat pangkat lima

5 x 5 x 5 x 5 x 5 x 5 x 5 ditulis sebagai 57 di baca lima pangkat tujuh.

Jadi, pangkat bulat positif adalah perkalian berganda dengan

faktor-faktor yang sama. Operasinya disebut perpangkatan, notasinya

disebut notasi ekiponen. Bulangan 34 merupakan bilangan berpangkat,

dengan 3 merupakan bilangan pokok dan 4 merupakan pangkat.

DEFINISI

b. Sifat-sifat bilangan dengan pangkat bulat positif

Operasi aijabar pada bilangan berpangkar dengan pangkat bilangan

positif, mempunyai sifat-sifat Ichusus. Berikur ni sifat-sifat bilangan

berpangkat dengan pangkat bulat positif.

Page 50: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING … · Subjek dalam penelitian ini adalah siswa dan guru matematika kelas X SMA N 1 Karanganyar Demak tahun pelajaran 2010/2011, dengan

37

SIFAT

Contoh 1

Tuliskan dalam bentuk pangkat paling sederhana!

Jawab :

2. Pangkat Bulat Negatif Dan Nol

a.Pangkat bulat negatif

Contoh 2

Perhatikan bahwa 26464 : aaaa

26

4 11

aaaaaaaaa

aaaa

a

a

Page 51: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING … · Subjek dalam penelitian ini adalah siswa dan guru matematika kelas X SMA N 1 Karanganyar Demak tahun pelajaran 2010/2011, dengan

38

Jadi,2

2 1

aa

Dari contoh di atas dapat kita definisikan bilangan berpangkat bulat

negatif sebagai berikut :

DEFINISI

b.Pangkat nol

Jika m , n bilangan bulat positif dan ,nm maka 0aa nm

Untuk menentukan nilai dari bilangan pangkat nol, perhatikan uraian

berikut!

nmaa 0

m

m

a

a

= 1

Sehingga dapat kita definisikan bilangan berpangkat nol sebagai berikut.

DEFINISI

Untuk setiap Ra dan 0a berlaku 10 a

Page 52: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING … · Subjek dalam penelitian ini adalah siswa dan guru matematika kelas X SMA N 1 Karanganyar Demak tahun pelajaran 2010/2011, dengan

39

BENTUK AKAR

1. Pengertian Bilangan Rasionat dan Irasional

DEFINISI

Bilangan rasional adalah bilangan yang dapat dinyatakan sebagai

bentuk pembagianb

adengan a dan b bilangan bulat dan 0b

Misalnya,

DEFINISI

Bilangan irasional adalah bilangan yang tidak dapat dinyatakan

sebagai bentuk pembagianb

adengan a dan b bilangan bulat dan 0b

2. Pengertian Bentuk Akar

DEFINISI

Bentuk akar adalah bitangan-bilangan di bawah tanda akar yang

apabila ditarik akarnya tidak dapat menghasilkan bilangan rasional.

Contoh 3

Tunjukkan manakah yang merupakan bentuk akar!

Page 53: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING … · Subjek dalam penelitian ini adalah siswa dan guru matematika kelas X SMA N 1 Karanganyar Demak tahun pelajaran 2010/2011, dengan

40

Jawab :

a. (bukan bentuk akar) c. (bukan bentuk akar)

b. (bentuk akar) d. (bentuk akar)

3. Operasi Aljabar Pada Bentuk Akar

a. Penjumlahan dan pengurangan bentuk akar

SIFAT

Contoh 4

Sederhanakan penjumlahan dan pengurangan bentuk akar berikut!

Jawab :

b. Perkalian bentuk akar

Untuk perkalian benruk akar, beriaku sifat berikut.

SIFAT

Contoh 5

Sederhanakanlah perkalian bentuk akar berikut!

Page 54: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING … · Subjek dalam penelitian ini adalah siswa dan guru matematika kelas X SMA N 1 Karanganyar Demak tahun pelajaran 2010/2011, dengan

41

Jawab :

a. 6264122122

b. 335335553535

1528315155

4. Merasionalkan bentuk penyebut suatu pecahan

a. Pecahan yang berbentukb

a

Untuk merasionalkan pecahan yang berbentukb

a, dilakukan

dengan cara mengalikan pecahan tersebut denganb

b.

b. Pecahan yang berbentukcb

a

Untuk merasionalkan pecahan yang berbentukcb

a

, dilakukan

dengan cara mengalikan pecahan tersebut dengancb

cb

.

c. Pecahan yang berbentukcb

a

Untuk merasionalkan pecahan yang berbentukcb

a

,

dilakukan dengan cara mengalikan pecahan tersebut dengan

cb

cb

.

Page 55: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING … · Subjek dalam penelitian ini adalah siswa dan guru matematika kelas X SMA N 1 Karanganyar Demak tahun pelajaran 2010/2011, dengan

42

Contoh 6

Rasionalkan bentuk pecahan berrikut!

a. b. c.

Jawab :

K. Kerangka Berpikir

Belajar Matematika merupakan proses untuk mengerti serta memahami

hubungan simbol-simbol yang diterjemahkan dari keadaan serta mampu

menjabarkan konsep yang dihasilkan dari situasi nyata dalam pengajaran

Matematika berdasarkan pada perkembangan intelektual.

Salah satu upaya meningkatkan hasil belajar siswa pada pelajaran

matematika di sekolah, perlu adanya penelitian yang sifatnya lebih inovatif

agar pembelajaran matematika lebih bisa dinikmati siswa dengan penuh

semangat dan gairah, agar siswa lebih punya motivasi untul lebih giat belajar.

Model pembelajaran yang sesuai adalah quantum teaching, dengan

menerapkan metode diskusi sebagai penunjangnya.

Page 56: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING … · Subjek dalam penelitian ini adalah siswa dan guru matematika kelas X SMA N 1 Karanganyar Demak tahun pelajaran 2010/2011, dengan

43

Dengan adanya pembelajaran yang bersifat kreatif dan menyenangkan

sebagaimana dituntut dalam pembelajaran quantum teaching, maka siswa akan

merasa mudah mempelajari matematika karena belajar matematika itu

menyenangkan sehingga pada akhirnya kemampuan belajar anak akan

meningkat dan nilai pelajaran matematika akan mencapai ketuntasan serta

dengan diterapkannya metode diskusi siswa dapat saling menghargai

pendapat, berani berpendapat dan bekerja sama dalam memecahkan suatu

permasalahan.

L. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan uraian di atas, maka hipotesis tindakan penelitian yang

akan diajukan adalah model quantum teaching dengan metode diskusi

berbantuan Lembar Kerja Siswa (LKS) pada materi pokok bentuk pangkat dan

akar dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas X semester I

SMA N 1 Karanganyar Demak tahun palajaran 2010/2011.

Page 57: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING … · Subjek dalam penelitian ini adalah siswa dan guru matematika kelas X SMA N 1 Karanganyar Demak tahun pelajaran 2010/2011, dengan

43

43

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Subyek Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMA N 1 Karanganyar Demak. Adapun

subyek penelitian ini adalah guru dan siswa kelas X-4 , dengan jumlah siswa

44 siswa terdiri dari 16 siswa putra dan 24 siswa putri

B. Faktor Penelitian

Untuk menjawab permasalahan di atas, maka beberapa faktor yang

akan dialami adalah sebagai berikut:

1. Faktor Siswa

(a) Hasil belajar siswa X SMA N 1 Karanganyar Demak dalam

menyelesaikan soal-soal uraian pada materi bentuk pangkat dan akar.

(b) Keaktifan siswa X SMA N 1 Karanganyar Demak meliputi

kemampuan dalam bertanya, kemampuan menjawab pertanyaan,

mendiskusikan soal dan mengemukakan pendapat dalam proses

pembelajaran quantum teaching dengan metode diskus.

2. Faktor Guru

Kemampuan guru dalam melaksanakan proses pembelajaran

quantum teaching dengan metode diskusi.

Page 58: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING … · Subjek dalam penelitian ini adalah siswa dan guru matematika kelas X SMA N 1 Karanganyar Demak tahun pelajaran 2010/2011, dengan

44

C. Rencana Tindakan

Prosedur penelitian tindakan kelas ini direncanakan dalam dua siklus.

Masing-masing siklus meliputi 4 tahap yaitu: perencanaan (planning),

pelaksanaan tindakan (acting), pengamatan (observing), dan refleksi

(reflecting). Prosedur kerja tersebut secara garis besar dapat dijelaskan dengan

skema sebagai berikut:

Siklus Penelitian

Siklus I

a. Perencanaan

(1) Guru dan peneliti secara kolaboratif mengidentifikasi masalah.

(2) Guru dan peneliti menentukan materi yang akan diajarkan yaitu

tentang bentuk pangkat.

(3) Merencanakan pembuatan rencana pembelajaran sebagai pedoman

dalam kegiatan belajar mengajar.

(4) Menyusun lembar kerja siswa dan lembar observasi aktivitas siswa,

lembar observasi aktifitas guru dalam pembelajaran quantum teaching

dengan metode diskusi.

Perencanaan Pelaksanaan Pengamatan

Refleksi

Refleksi

Page 59: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING … · Subjek dalam penelitian ini adalah siswa dan guru matematika kelas X SMA N 1 Karanganyar Demak tahun pelajaran 2010/2011, dengan

45

(5) Merancang pembentukan kelompok-kelompok kecil yang heterogen.

(6) Merancang soal uji kompetensi sebagai sarana untuk mengetahui

tingkat keberhasilan siswa dalam menguasai materi pelajaran yang

disampaikan.

b. Pelaksanaan Tindakan

(1) Tumbuhkan

Guru menumbuhkan minat siswa akan materi bentuk pangkat

sehingga siswa mengetahui manfaat dalam kehidupannya.

(2) Alami

Siswa dibimbing dengan diberikan LKS untuk mengalami sendiri,

menciptakan konsep bentuk pangkat dan siswa mendapat pengalaman

dengan cara berdiskusi dalam kelompok belajar.

(3) Namai

Tahap ini siswa dapat mendapatkan konsep dari bentuk pangkat.

(4) Demonstrasikan

Guru memberikan kesempatan kepada salah satu kelompok untuk

mengerjakan hasil LKS di depan kelas dengan cara

mendemonstrasikan / menjelaskan hasil diskusi.

(5) Ulangi

Pada tahap ini guru menjelaskan secara ulang tentang bentuk pangkat.

(6) Rayakan

Rayakanlah bila siswa dapat mengerjakan latihan soal dengan

memberikan tepuk tangan, sehingga siswa akan lebih bersemangat

Page 60: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING … · Subjek dalam penelitian ini adalah siswa dan guru matematika kelas X SMA N 1 Karanganyar Demak tahun pelajaran 2010/2011, dengan

46

dalam pembelajaran.

c. Pengamatan

Pengamatan dilakukan oleh peneliti sebagai kolaborator, sebagai

berikut :

1) Observasi terhadap siswa

a) Peneliti mengamati komunikasi antar siswa dalam pembelajaran.

b) Peneliti mengamati komunikasi guru dan siswa.

c) Peneliti mengamati keaktifan siswa dalam diskusi untuk

menyelesaikan soal.

2) Observasi terhadap guru

Peneliti mengamati guru dalam pengelolaan pembelajaran quantum

teaching dengan metode diskusi.

d. Refleksi

Setelah tindakan dan observasi dilaksanakan maka hasil observasi

dan evaluasi dinalisis untuk pedoman dilaksanakannya siklus II.

Siklus II

Perencanaan, pelaksanaan, atau tindakan, pengamatan dan refleksi

siklus II ditentukan oleh hasil refleksi I. Selanjutnya peneliti merencanakan

tindakan pembelajaran dikelas pada siklus II.

a. Perencanaan

(1) Guru dan peneliti secara kolaboratif mengidentifikasi masalah.

(2) Guru dan peneliti menentukan materi yang akan diajarkan yaitu

tentang bentuk akar.

Page 61: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING … · Subjek dalam penelitian ini adalah siswa dan guru matematika kelas X SMA N 1 Karanganyar Demak tahun pelajaran 2010/2011, dengan

47

(3) Merencanakan pembuatan rencana pembelajaran sebagai pedoman

dalam kegiatan belajar mengajar.

(4) Menyusun lembar kerja siswa dan lembar observasi aktivitas siswa,

lembar observasi aktifitas guru dalam pembelajaran quantum teaching

dengan metode diskusi.

(5) Merancang pembentukan kelompok-kelompok kecil yang heterogen.

(6) Merancang soal uji kompetensi sebagai sarana untuk mengetahui

tingkat keberhasilan siswa dalam menguasai materi pelajaran yang

disampaikan.

b. Pelaksanaan Tindakan

(1) Tumbuhkan

Guru menumbuhkan minat siswa akan materi bentuk akar sehingga

siswa mengetahui manfaat dalam kehidupannya.

(2) Alami

Siswa dibimbing dengan diberikan LKS untuk mengalami sendiri,

menciptakan konsep bentuk akar dan siswa mendapat pengalaman

dengan cara berdiskusi dalam kelompok belajar.

(3) Namai

Tahap ini siswa dapat mendapatkan konsep dari bentuk akar.

(4) Demonstrasikan

Guru memberikan kesempatan kepada salah satu kelompok untuk

mengerjakan hasil LKS di depan kelas dengan cara

mendemonstrasikan / menjelaskan hasil diskusi.

Page 62: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING … · Subjek dalam penelitian ini adalah siswa dan guru matematika kelas X SMA N 1 Karanganyar Demak tahun pelajaran 2010/2011, dengan

48

(5) Ulangi

Pada tahap ini guru menjelaskan secara ulang tentang bentuk akar.

(6) Rayakan

Rayakanlah bila siswa dapat mengerjakan latihan soal dengan

memberikan tepuk tangan, sehingga siswa akan lebih bersemangat

dalam pembelajaran.

c. Pengamatan

Pengamatan dilakukan oleh peneliti sebagai kolaborator, sebagai

berikut :

1) Observasi terhadap siswa

a) Peneliti mengamati komunikasi antar siswa dalam pembelajaran.

b) Peneliti mengamati komunikasi guru dan siswa.

c) Peneliti mengamati keaktifan siswa dalam menyelesaikan soal.

2) Observasi terhadap guru

Peneliti mengamati guru dalam pengelolaan pembelajaran quantum

teaching dengan metode diskusi.

d. Refleksi

Menganalisis data yang telah diperoleh dari proses pembelajaran

yang dilakukan oleh guru pelajaran dan diharapkan akan mencapai hasil

maksimal untuk menentukan kesimpulan dari hasil penelitian tindakan

kelas yang dilaksanakan.

Page 63: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING … · Subjek dalam penelitian ini adalah siswa dan guru matematika kelas X SMA N 1 Karanganyar Demak tahun pelajaran 2010/2011, dengan

49

D. Data dan Cara Pengumpulan Data

1. Sumber Data

Dalam penelitian ini sumber datanya adalah guru dan siswa kelas

X SMA N 1 Karanganyar Demak.

2. Jenis Data

Jenis data dalam penelitian ini adalah data kuantitatif dan data

kualitatif yang terdiri dari :

a. Data kuantitatif : data hasil evaluasi.

b. Data kualitatif : data tentang keaktifan siswa diambil dari lembar

observasi dan data tentang pelaksanaan pembelajaran guru.

3. Cara Pengambilan Data

a. Data kemampuan siswa diambil dari hasil evaluasi.

b. Data tentang keaktifan siswa diambil dari lembar observasi.

c. Data tentang pelaksanaan pembelajaran oleh guru diambil dari lembar

observasi.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen dalam penelitian ini meliputi :

1. Tes

Tes merupakan alat atau prosedur yang digunakan untuk

mengetahui atau mengukur sesuatu dalam suasana, dengan cara dan

aturan-aturan yang sudah ditentukan. Tes yang digunakan dalam penelitian

ini adalah tes yang dilaksanakan siswa kelas X-4 SMA N 1 Karanganyar

Page 64: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING … · Subjek dalam penelitian ini adalah siswa dan guru matematika kelas X SMA N 1 Karanganyar Demak tahun pelajaran 2010/2011, dengan

50

Demak setelah mengikuti pembelajaran quantum teaching dengan metode

diskusi pada materi pokok bentuk pangkat dan akar.

Instrumen dalam penelitian ini berupa soal tes berbentuk subyektif

(soal uraian). Soal tes tersebut adalah tes yang diberikan setelah materi sub

pokok bahasan tersebut selesai. Tes digunakan untuk mengambil data hasil

belajar siswa dengan pokok bahasan bentuk pangkat dan akar.

2. Dokumentasi

Digunakan untuk memperoleh data mengenai daftar nama siswa

pada mata pelajaran matematika materi pokok bentuk pangkat dan akar.

3. Lembar Observasi

Lembar observasi digunakan untuk mengumpulkan data tentang

aktifitas siswa pada saat pembelajaran matematika model quantum

teaching dengan metode diskusi berbantuan LKS.

Prosedur yang akan ditempuh dalam pengadaan tes hasil belajar

pada materi pokok bentuk pangkat dan akar.

a. Pembatasan materi yang akan diujikan, yaitu materi pokok bentuk

pangkat dan akar.

b. Menentukan alokasi waktu.

c. Menentukan bentuk tes.

d. Membuat kisi-kisi soal dengan mencantumkan ruang lingkup bahan

pelajaran dan tujuan pelajaran.

e. Membuat perangkat tes berdasarkan kisi-kisi yang telah dibuat.

Page 65: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING … · Subjek dalam penelitian ini adalah siswa dan guru matematika kelas X SMA N 1 Karanganyar Demak tahun pelajaran 2010/2011, dengan

51

f. Mengujicobakan instrument tes pada kelas X-3 SMA N 1 Karanganyar

Demak.

g. Menganalisis hasil uji coba instrument tes untuk mengetahui taraf

kesukaran, daya beda, reliabilitas, dan validitas instrument.

h. Validitas

Validitas atau keahlian adalah suatu ukuran tingkat kevaliditan

atau kesahihan suatu instrument. Jadi suatu instrument (soal) dikatakan

valid apabila instrument tersebut mampu mengukur apa yang hendak

diukur (Arikunto, 2003). Rumus yang digunakan untuk menghitung

validitas tes secara empiris adalah rumus korelasi product moment

sebagai berikut :

2222 YYNXXN

YXXYNrxy

Keterangan :

rxy : koefisien korelasi tiap item

N : jumlah siswa yang diteliti

ΣX : jumlah skor item

ΣY : jumlah skor total

ΣX2 : jumlah kuadrat skor item

ΣY2 : jumlah kuadrat skor total

ΣXY : jumlah perkalian skor item dan skor total

Page 66: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING … · Subjek dalam penelitian ini adalah siswa dan guru matematika kelas X SMA N 1 Karanganyar Demak tahun pelajaran 2010/2011, dengan

52

Hasil perhitungan rxy dikonsultasikan pada tabel kritis r product

moment dengan taraf signifikan 5%. Jika di dalam perhitungan didapat

rxy > rtabel, maka item soal tersebut valid (Arikunto, 2003).

i. Reliabilitas

Analisis reliablitias tes pada penelitian ini diukur dengan

menggunakan rumus Alpha sebagai berikut.

2

2

11 11 t

i

n

nr

(Arikunto, 2003)

Rumus varians total

nn

yy

i

22

2

Dengan :

r11 = reliabilitas yang dicari

n = jumlah butir soal

σi2 = varians skor total

σt2 = varians skor butir

Σy2 = jumlah skor total kuadrat

(Σy)2 = kuadrat dari jumlah skor

Kriteria penjumlahan reabilitas yaitu setelah didapat harga

r11 dikonsultasikan dengan harga product moment pada tabel. Jika thit >

rtabel maka tes yang diuji reliabel.

Tolak ukur untuk mengintrepretasikan tingkat reliabilitas

0,00 ≤ r11 < 0,20 reliabilitas sangat rendah

0,20 ≤ r11 < 0,40 reliabilitas rendah

Page 67: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING … · Subjek dalam penelitian ini adalah siswa dan guru matematika kelas X SMA N 1 Karanganyar Demak tahun pelajaran 2010/2011, dengan

53

0,40 ≤ r11 < 0,60 reliabilitas cukup

0,60 ≤ r11 < 0,80 reliabilitas tinggi

0,80 ≤ r11 ≤ 1,00 reliabilitas sangat tinggi

j. Taraf Kesukaran

Taraf kesukaran butir soal diperlukan untuk mengetahui soal

tersebut mudah/sukar. Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu

mudah dan tidak terlalu sukar. Teknik perhitungannya adalah dengan

berapa persen testi yang gagal menjawab benar atau ada di bawah

batas lulus (<6 untuk rentang nilai 0 – 10) untuk setiap item. Rumus

yang digunakan adalah sebagai berikut.

%100xN

WTK

Keterangan:

TK = tingkat kesukaran

W = jumlah peserta tes yang gagal

N = banyaknya peserta tes

Untuk menginterpretasikan taraf kesukaran dapat digunakan

kriteria sebagai berikut :

1. Jika TK ≤ 27%, soal mudah.

2. Jika TK 28% - 72%, soal sedang.

3. Jika TK ≥ 73%, soal sukar

4. Batas lulus ideal 6 untuk skala 0 – 10.

Dapat dikatakan bahwa penyusunan suatu item dilakukan

dengan mempertimbangkan tingkat kesukaran item, maka diharapkan

Page 68: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING … · Subjek dalam penelitian ini adalah siswa dan guru matematika kelas X SMA N 1 Karanganyar Demak tahun pelajaran 2010/2011, dengan

54

hasil yang diperoleh peserta didik dapat menggambarkan prestasi yang

sesungguhnya.

k. Daya Pembeda

Daya pembeda soal adalah kemampuan soal untuk

membedakan antara siswa yang berkemampuan tinggi dan siswa yang

berkemampuan rendah. Untuk menentukan daya pembeda untuk tes

yang berbentuk uraian menggunakan rumor uji t.

1

2

2

2

1

ii

LH

nn

xx

MMt

Keterangan :

t : Uji t

MH : Mean kelompok atas

ML : Mean kelompok bawah

Σx12 : Jumlah deviasi skor kelompok atas

Σx12 : Jumlah deviasi skor kelompok bawah

Ni : Jumlah responden pada kelompok atas atau bawah

(27% x N)

Hasil perhitungan dikonsultasikan dengan ttabel, dengan taraf

signifikan 5% dan dk = n1 + n2 – 2. Jika thitung > ttabel maka daya

pembeda soal tersebut signifikan.

Page 69: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING … · Subjek dalam penelitian ini adalah siswa dan guru matematika kelas X SMA N 1 Karanganyar Demak tahun pelajaran 2010/2011, dengan

55

F. Analisis Data

1. Data Keaktifan Siswa

Untuk mengetahui seberapa besar keaktifan siswa dalam mengikuti proses

belajar mengajar, maka dilakukan analisis pada instrument lembar

observasi dengan menggunakan teknik deskriptif melalui prosentase.

Adapun perhitungan prosentase keaktifan siswa adalah :

%100(%)Pr xmaksimalskorJumlah

diperolehyangskorJumlahosentase

2. Data Mengenai Hasil Belajar Siswa

a. Menghitung Nilai Rata-Rata

Untuk menghitung nilai rata-rata hasil evaluasi digunakan rumus:

n

xx

Keterangan :

x = Rata-rata nilai

Σx = Jumlah seluruh nilai

n = Jumlah siswa

(Sudjana, 2006)

b. Menghitung Ketuntasan Belajar

1). Ketuntasan Belajar Individu

Data diperoleh dari kemampuan siswa menyelesaikan

masalah dapat ditentukan ketuntasan belajar individual

menggunakan analisis deskriptif persentase dengan perhitungan.

Page 70: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING … · Subjek dalam penelitian ini adalah siswa dan guru matematika kelas X SMA N 1 Karanganyar Demak tahun pelajaran 2010/2011, dengan

56

100xmaksimalskorjumlah

siswatiapskorjumlahIndividuBelajarKetuntasan

2). Ketuntasan Belajar Klasikal

Data diperoleh dari kemampuan siswa menyelesaikan

masalah dapat ditentukan ketuntasan belajar klasikal menggunakan

analisis deskriptif persentase dengan perhitungan.

100xsiswaseluruhjumlah

belajartuntasyangsiswajumlahKlasikalBelajarKetuntasan

3. Data Kinerja Guru

Untuk mengetahui data pengelolaan guru dalam pembelajaran

dapat dilihat melalui lembar observasi dengan menggunakan teknik

deskriptif melalui prosentase.

Adapun perhitungan prosentase keaktifan siswa adalah :

100(%)Pr xsiswaseluruhjumlah

belajartuntasyangsiswajumlahosentase

Kriteria penafsiran variable penelitian ini dilakukan :

>75% = kemampuan guru mengajar baik

65% - 75% = kemampuan guru mengajar cukup

<65% = kemampuan guru mengajar kurang

G. Indikator Keberhasilan

1. Hasil belajar siswa kelas X SMA N 1 Karanganyar Demak setelah

diterapkannya model pembelajaran quantum teaching dengan metode

diskusi berbantuan LKS pada pelajaran matematika diharapkan nilai rata-

Page 71: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING … · Subjek dalam penelitian ini adalah siswa dan guru matematika kelas X SMA N 1 Karanganyar Demak tahun pelajaran 2010/2011, dengan

57

ratanya 70 dan 70% dari jumlah seluruh siswa kelas tersebut dapat

mencapai ketuntasan belajar.

2. Keaktifan dan kerja sama dalam mengikuti proses belajar mengajar dari

lembar 60% dari jumlah seluruh kelas mencapai hasil yang baik.

3. Guru dikatakan berhasil menerapkan model pembelajaran jika pelaksanaan

pembelajaran minimal dalam kategori baik yaitu menncapai nilai min 76%

dari ketuntasan belajar siswa.

Page 72: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING … · Subjek dalam penelitian ini adalah siswa dan guru matematika kelas X SMA N 1 Karanganyar Demak tahun pelajaran 2010/2011, dengan

83

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Persiapan Penelitian

Penelitian dilaksanakan di kelas X-4 semester I SMA Negeri 1

Karanganyar Demak tahun pelajaran 2010/2011. Sebelum penelitian terlebih dulu

peneliti melakukan persiapan agar hasil yang dicapai benar-benar maksimal.

Beberapa persiapan yang dilakukan peneliti sebelum mengadakan penelitian

adalah:

1. Melakukan observasi awal untuk mengidentifikasi masalah melalui

wawancara dengan guru bidang studi matematika.

2. Peneliti meminta persetujuan dari kepala sekolah SMA Negeri 1 Karanganyar

Demak untuk mengadakan penelitian.

3. Menentukan kelas X-4 yang dipilih sebagai subjek penelitian dan kelas X-3

sebagai kelas uji coba berdasarkan pertimbangan dari guru kelas.

4. Mencatat jumlah dan daftar nama siswa kelas X-4 (lampiran 1) dan siswa

kelas X-3 (lampiran 2) SMA Negeri 1 Karanganyar Demak.

Pelaksanaan uji coba dilakukan pada siswa kelas X-3 SMA Negeri 1

Karanganyar Demak yang berjumlah 40 siswa. Uji coba siklus I dilaksanakan

pada tanggal 16 Agustus 2010, sedangkan uji coba soal instrumen siklus II

dilaksanakan pada tanggal 20 Agustus 2010.

Page 73: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING … · Subjek dalam penelitian ini adalah siswa dan guru matematika kelas X SMA N 1 Karanganyar Demak tahun pelajaran 2010/2011, dengan

59

a. Analisis Hasil Uji Coba Soal Instrumen

1) Siklus I

Sebelum instrumen digunakan dalam penelitian siklus I, soal

instrumen diuji cobakan di kelas uji coba. Agar instrumen memiliki syarat-

syarat alat ukur hasil belajar yang baik, maka harus memenuhi validitas,

reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya pembeda yang baik.

1. Validitas

Validitas digunakan untuk mengetahui valid tidaknya soal. Suatu

soal dapat dikatakan valid apabila soal tersebut mampu mengukur apa

yang hendak diukur. Untuk mengetahui validitas digunakan rumus

korelasi product moment, sebagai berikut:

2222 )()(

))((

YYNXXN

YXXYNrXY

Contoh perhitungan butir soal nomor 1 :

5266

40

XY

N

1156

181

Y

X

34076

829

2

2

Y

X

1336336

32761

2

2

Y

X

Data dimasukkan ke dalam rumus korelasi product moment :

Page 74: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING … · Subjek dalam penelitian ini adalah siswa dan guru matematika kelas X SMA N 1 Karanganyar Demak tahun pelajaran 2010/2011, dengan

60

4301,0

1838,3264

1404

10654896

1404

)26704)(399(

1404

13363361363040)(3276133160(

209236210640

1336336)34076)(40(32761)829)(40(

)1156)(181()5266)(40(

XY

XY

XY

XY

XY

XY

r

r

r

r

r

r

Koefisien validitas item nomor 1 adalah 0,4301. Untuk harga kritik dari

r product moment, dengan α = 5% dan N =40 maka diperoleh rtabel =

0,312 sehingga harga rXY > rtabel atau 0,4301 > 0,312. maka soal nomor 1

dinyatakan valid.

Setelah semua perhitungan analisis validitas butir soal

dikonsultasikan dengan harga kritik product moment validitas butir soal,

maka didapatkan semua soal yaitu 8 butir soal valid. Perhitungan

validitas dapat dilihat pada lampiran 6 dan hasil analisis validitas butir

soal dapat dilihat pada lampiran 7.

2. Reliabilitas

Reliabilitas artinya dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Sebuah

tes dikatakan reliabel jika tes tersebut dapat memberikan hasil yang

tetap, artinya apabila tes tersebut diberikan pada sejumlah subjek,

kemudian diberikan lagi pada subjek lain di lain waktu hasilnya relatif

Page 75: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING … · Subjek dalam penelitian ini adalah siswa dan guru matematika kelas X SMA N 1 Karanganyar Demak tahun pelajaran 2010/2011, dengan

61

sama atau tetap.

Untuk mencari reliabilitas soal uraian maka digunakan rumus

alpha, yaitu :

2

2

11 11 t

i

n

nr

dengan

Kriteria penafsiran reliabilitas:

Jika 0,00 ≤ r11 < 0,20 : reliabilitas sangat rendah

Jika 0,20 ≤ r11 < 0,40 : reliabilitas rendah

Jika 0,40 ≤ r11 < 0,60 : reliabilitas cukup

Jika 0,60 ≤ r11 < 0,80 : reliabilitas tinggi

Jika 0,80 ≤ r11 ≤ 1,00 : reliabilitas sangat tinggi

Dari analisis reliabilitas pada lampiran 9 terletak pada selang 0,40

≤ r11 < 0,60 sehingga didapat 0,40 ≤ 0,56 < 0,60 maka tes yang diuji

cobakan kategori reliabilitasnya cukup. Perhitungan reliabilitas dapat

dilihat pada lampiran 8 dan hasil analisis reliabilitas butir soal dapat

dilihat pada lampiran 9.

3. Daya Pembeda

Daya pembeda adalah kemampuan soal untuk membedakan antara

siswa yang pandai (kelompok atas) dengan siswa yang kurang pandai

NN

)Y(Y

22

2

t

Page 76: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING … · Subjek dalam penelitian ini adalah siswa dan guru matematika kelas X SMA N 1 Karanganyar Demak tahun pelajaran 2010/2011, dengan

62

(kelompok bawah). Suatu soal dianggap baik bila siswa yang pandai

dapat menjawab dengan benar, sehingga dengan semakin besar daya

pembeda soal, maka soal tersebut semakin baik. Digunakan rumus :

)1(

2

2

2

1

ii nn

XX

MLMHt

ni diambil dari 27% jumlah siswa, yaitu sebagi berikut :

118,1040100

27 xni

Contoh perhitungan daya pembeda soal nomor 1 yaitu :

MH = 4,82 ML = 4,27 n = 11

Data di atas dimasukkan ke dalam rumus :

75,22,0

55,0

04,0

55,0

110

82,3

55,0

)111(11

18,264,1

27,482,4

)1(

22

21

t

nn

XX

MLMHt

Dari tabel distribusi t, untuk α = 5% dk = (11-1)+(11-1) = 20 diperoleh

ttabel = 1,68 karena thitung > ttabel sehingga didapat 2,75 > 1,68 maka daya

pembeda soal nomor 1 dinyatakan signifikan.

18,2

1,6422

21

X

X

Page 77: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING … · Subjek dalam penelitian ini adalah siswa dan guru matematika kelas X SMA N 1 Karanganyar Demak tahun pelajaran 2010/2011, dengan

63

Dengan perhitungan seperti contoh di atas, maka daya pembeda

semua soal siklus 1 adalah signifikan. Analisis daya pembeda dapat

dilihat pada lampiran 11.

4. Tingkat Kesukaran

Suatu soal dikatakan baik apabila soal tersebut tidak terlalu

mudah dan tidak terlalu sukar. Contoh perhitungan tingkat kesukaran

butir soal nomor 1 adalah sebagai berikut :

Diketahui :

F = 0

N = 40

Maka P =

Dengan tolak ukur :

Jika : butir soal mudah

Jika : butir soal sedang

Jika : butir soal sukar

Hasil 0% dikonsultasikan dengan tolak ukur yang ada, karena

harga P terletak pada selang 0% ≤ P ≤ 27% sehingga didapat 0% ≤ 0%

≤ 27, maka soal nomor 1 termasuk soal dengan tingkat kesukaran

mudah.

Dengan cara perhitungan yang sama seperti contoh di atas,

maka dapat dikategorikan soal mudah adalah soal nomor 1, 2, 3, 4, 5,

6, dan 8. Soal yang dikategorikan sedang adalah soal nomor 7.

%0%10040

0%100 xx

N

F

%27%0 P

%73%28 P

%100%74 P

Page 78: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING … · Subjek dalam penelitian ini adalah siswa dan guru matematika kelas X SMA N 1 Karanganyar Demak tahun pelajaran 2010/2011, dengan

64

Analisis tingkat kesukaran dapat dilihat pada lampiran 10.

Berdasakan analisis validitas, reliabilitas, daya pembeda, dan

tingkat kesukaran maka instrumen penelitian siklus I berupa tes uraian

digunakan semua yaitu 8 soal dapat dilihat pada lampian 12.

2) Siklus II

Sebelum instrumen digunakan dalam penelitian sikus II, soal

instrumen diuji cobakan di kelas uji coba. Agar instrumen memiliki

syarat-syarat alat ukur hasil belajar yang baik, maka harus memenuhi

validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya pembeda yang baik.

1. Validitas

Validitas digunakan untuk mengetahui valid tidaknya soal. Suatu

soal dapat dikatakan valid apabila soal tersebut mampu mengukur apa

yang hendak diukur. Untuk mengetahui validitas digunakan rumus

korelasi product moment, sebagai berikut:

2222 )()(

))((

YYNXXN

YXXYNrXY

Contoh perhitungan butir soal nomor 1 :

5740

40

XY

N

1235

185

Y

X

38611

871

2

2

Y

X 1525225

34225

2

2

Y

X

Data dimasukkan ke dalam rumus korelasi product moment :

2222 )()(

))((

YYNXXN

YXXYNrXY

Page 79: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING … · Subjek dalam penelitian ini adalah siswa dan guru matematika kelas X SMA N 1 Karanganyar Demak tahun pelajaran 2010/2011, dengan

65

41,0

62,3437

1404

11817225

1404

)19215)(615(

1125

15252251544440)(3422534840(

228475229600

1525225)38611)(40(34225)871)(40(

)1235)(185()5740)(40(

XY

XY

XY

XY

XY

XY

r

r

r

r

r

r

Koefisien validitas item nomor 1 adalah 0,41. Untuk harga kritik

dari r product moment, dengan α = 5% dan N =40 maka diperoleh

rtabel = 0,312 sehingga harga rXY > rtabel atau 0,41 > 0,312. maka soal

nomor 1 dinyatakan valid.

Setelah semua perhitungan analisis validitas butir soal

dikonsultasikan dengan harga kritik product moment validitas butir

soal, maka didapatkan semua soal yaitu 8 butir soal valid. perhitungan

validitas dapat dilihat pada lampiran 13 dan hasil analisis validitas

butir soal dapat dilihat pada lampiran 14.

2. Reliabilitas

Reliabilitas artinya dapat dipercaya atau dapat diandalkan.

Sebuah tes dikatakan reliabel jika tes tersebut dapat memberikan hasil

yang tetap, artinya apabila tes tersebut diberikan pada sejumlah subjek,

kemudian diberikan lagi pada subjek lain dilain waktu hasilnya relatif

Page 80: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING … · Subjek dalam penelitian ini adalah siswa dan guru matematika kelas X SMA N 1 Karanganyar Demak tahun pelajaran 2010/2011, dengan

66

sama atau tetap.

Untuk mencari reliabilitas soal uraian maka digunakan rumus

alpha, yaitu :

2

2

11 11 t

i

n

nr

dengan

Kriteria penafsiran reliabilitas:

Jika 0,00 ≤ r11 < 0,20 : reliabilitas sangat rendah

Jika 0,20 ≤ r11 < 0,40 : reliabilitas rendah

Jika 0,40 ≤ r11 < 0,60 : reliabilitas cukup

Jika 0,60 ≤ r11 < 0,80 : reliabilitas tinggi

Jika 0,80 ≤ r11 ≤ 1,00 : reliabilitas sangat tinggi

Dari analisis reliabilitas pada lampiran 16 diperoleh r11 terletak

pada selang 0,40 ≤ r11 < 0,60 sehingga didapat 0,40 ≤ 0,54 < 0,60

maka tes yang diuji cobakan kategori reliabilitasnya cukup.

Perhitungan reliabilitas dapat dilihat pada lampiran 15 dan Hasil

Analisis reliabilitas butir soal dapat dilihat pada lampiran 16.

3. Daya Pembeda

Daya pembeda adalah kemampuan soal untuk membedakan

antara siswa yang pandai (kelompok atas) dengan siswa yang kurang

pandai (kelompok bawah). Suatu soal dianggap baik bila siswa yang

NN

)Y(Y

22

2

t

Page 81: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING … · Subjek dalam penelitian ini adalah siswa dan guru matematika kelas X SMA N 1 Karanganyar Demak tahun pelajaran 2010/2011, dengan

67

pandai dapat menjawab dengan benar, sehingga dengan semakin besar

daya pembeda soal, maka soal tersebut semakin baik.

Digunakan rumus :

)1(

2

2

2

1

ii nn

XX

MLMHt

ni diambil dari 27% jumlah siswa, yaitu sebagi berikut :

118,1040100

27 xni

Contoh perhitungan daya pembeda soal nomor 1 yaitu :

MH = 4,91 ML = 4,45 n = 11

Data di atas dimasukkan ke dalam rumus :

1,222.0

46,0

05,0

46,0

110

64,5

46,0

)111(11

73,491,0

45,491,4

)1(

22

21

t

nn

XX

MLMHt

Dari tabel distribusi t, untuk α = 5% dk = (11-1)+(11-1) = 20

diperoleh ttabel = 1,68 karena thitung > ttabel sehingga didapat 2,1 > 1,68

maka daya pembeda soal nomor 1 dinyatakan signifikan.

73,4

91,022

21

X

X

Page 82: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING … · Subjek dalam penelitian ini adalah siswa dan guru matematika kelas X SMA N 1 Karanganyar Demak tahun pelajaran 2010/2011, dengan

68

Dengan perhitungan seperti contoh di atas, maka daya pembeda

semua soal siklus II adalah signifikan. Analisis daya pembeda dapat

dilihat pada lampiran 18.

4. Tingkat Kesukaran

Suatu soal dikatakan baik apabila soal tersebut tidak terlalu

mudah dan tidak terlalu sukar. Contoh perhitungan tingkat kesukaran

butir soal nomor 1 adalah sebagai berikut :

Diketahui :

F = 0

N = 40

Maka P =

Dengan tolak ukur :

Jika : butir soal mudah

Jika : butir soal sedang

Jika : butir soal sukar

Hasil 0 % dikonsultasikan dengan tolak ukur yang ada, karena

harga P terletak pada selang 0% ≤ P ≤ 27% sehingga didapat 0% ≤ 0%

≤ 27, maka soal nomor 1 termasuk soal dengan tingkat kesukaran

mudah.

Dengan cara perhitungan yang sama seperti contoh di atas, maka

dapat dikategorikan soal mudah adalah soal nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6, dan 8,

soal yang dikategorikan sedang adalah soal nomor 7. Analisis tingkat

%0%10040

0%100 xx

N

F

%27%0 P

%73%28 P

%100%74 P

Page 83: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING … · Subjek dalam penelitian ini adalah siswa dan guru matematika kelas X SMA N 1 Karanganyar Demak tahun pelajaran 2010/2011, dengan

69

kesukaran soal uji coba dapat dilihat pada lampiran 17.

Berdasakan analisis validitas, reliabilitas, daya pembeda, dan

tingkat kesukaran maka instrumen penelitian siklus II berupa tes

uraian digunakan semua yaitu 8 soal dapat dilihat pada lampian 18.

B. Pelaksanaan Penelitian

Tahapan dalam penelitian tindakan kelas ini meliputi dua siklus. Dalam

setiap siklus terdiri atas tahapan perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan

dan refleksi. Masing-masing tahapan disajikan sebagai berikut :

1. Pelaksanaan Siklus I

Siklus I dilaksanakan 2 kali pertemuan. Pertemuan I dilaksanakan pada

hari Jumat tanggal 23 Agustus 2010 dan pada pertemuan II dilaksanakan pada

hari Senin tanggal 27 Agustus 2010. Adapun Pelaksanaan Siklus I adalah

sebagai berikut :

a. Perencanaan

1) Menentukan materi yang akan diajarkan yaitu bentuk pangkat.

2) Merancang pembelajaran model quantum teaching dengan metode

diskusi berbantuan LKS.

a) Menyusun rencana pembelajaran siklus I. ( lampiran 20 dan 22)

b) Membuat lembar kerja siswa. ( lampiran 21 dan 23)

3) Merancang perangkat tes siklus I berupa:

a) Soal tes siklus I ( lampiran 25)

b) Kunci jawaban soal tes siklus I. (lampiran 26)

Page 84: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING … · Subjek dalam penelitian ini adalah siswa dan guru matematika kelas X SMA N 1 Karanganyar Demak tahun pelajaran 2010/2011, dengan

70

c) Kisi-kisi (lampiran 24)

4) Menyiapkan lembar observasi kinerja guru dan aktifitas siswa untuk

mengamati perkembangan situasi dan kondisi belajar mengajar.

b. Pelaksanaan Tindakan

1) Melaksanakan Rencana Pembelajaran yang telah dibuat sesuai dengan

model quantum teaching ( sistem TANDUR ) dan metode diskusi

berbantuan LKS, sebagai berikut :

a) Tumbuhkan

Guru menumbuhkan minat siswa akan materi bentuk pangkat

sehingga siswa mengetahui manfaat dalam kehidupannya.

b) Alami

Siswa dibimbing dengan diberikan LKS untuk mengalami sendiri,

menciptakan konsep bentuk pangkat dan siswa mendapat

pengalaman dengan cara berdiskusi dalam kelompok belajar.

c) Namai

Tahap ini siswa dapat mendapatkan konsep dari bentuk pangkat.

d) Demonstrasikan

Guru memberikan kesempatan kepada salah satu kelompok untuk

mengerjakan hasil LKS di depan kelas dengan cara

mendemonstrasikan / menjelaskan hasil diskusi.

e) Ulangi

Pada tahap ini guru menjelaskan ulang tentang bentuk pangkat.

Page 85: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING … · Subjek dalam penelitian ini adalah siswa dan guru matematika kelas X SMA N 1 Karanganyar Demak tahun pelajaran 2010/2011, dengan

71

f) Rayakan

Rayakanlah bila siswa dapat mengerjakan latihan soal dengan

memberikan tepuk tangan, sehingga siswa akan lebih bersemangat

dalam pembelajaran.

2) Tes akhir siklus.(Dilaksanakan pada tanggal 30 Agustus 2010)

c. Pengamatan

Pengamatan dilakukan oleh peneliti dengan bantuan seorang guru

dari SMA Negeri 1 Karanganyar Demak untuk pengamatan terhadap

siswa dalam hal keaktifan siswa dan tanggapan siswa. Sedangkan untuk

pengamatan terhadap guru, pengamat mengamati kemampuan guru dalam

pengelolaan proses pembelajaran dengan menggunakan model quantum

teaching dengan metode diskusi berbantuan LKS.

1) Pengamatan terhadap keaktifan Siswa dalam Belajar Mengajar :

a) Kehadiran siswa dalam mengikuti pelajaran.

b) Perhatian siswa saat guru menjelaskan materi.

c) Keaktifan siswa dalam berdiskusi untuk menyelesaikan

permasalahan yang diberikan oleh guru.

d) Keaktifan siswa dalam menyelesaikan permasalahan yang

diberikan oleh guru di depan kelas.

e) Kesungguhan siswa mengerjakan tugas evaluasi.

Hasil pengamatan terhadap keaktifan siswa didapat prosentase

sebesar 61,88%, yang artinya tingkat keaktifan siswa rendah sehingga

Page 86: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING … · Subjek dalam penelitian ini adalah siswa dan guru matematika kelas X SMA N 1 Karanganyar Demak tahun pelajaran 2010/2011, dengan

72

masih kurang dari prosentase keberhasilan yaitu 75%. Dapat dilihat

pada lampiran 36.

2) Pengamatan terhadap Guru yang Mengajar :

Dalam proses mengajar guru memperoleh skor 15 dengan

prosentase 62,5%, sehingga secara keseluruhan bahwa guru dalam

proses pengajaran termasuk kategori baik (lampiran 37). Untuk

prosentase tiap skor pada skor 1 atau skor kurang, guru memperoleh

0%, untuk skor 2 atau skor cukup baik guru memperoleh prosentase

25%, untuk skor 3 atau skor baik guru memperoleh prosentase hingga

37,5% dan untuk prosentase skor 4 atau sangat baik, guru mendapat

0%. Karena prosentas secara keseluruhan belum sesuai dengan

indikator keberhasilan maka pengamatan terhadap kinerja guru perlu

dilaksanakan kembali pada siklus II.

d. Refleksi

Hasil tes evaluasi siklus I bahwa siswa yang mendapat nilai ≥ 65 atau

tuntas belajar ada 29 siswa dan yang tidak tuntas belajar ada 11 siswa

dengan skor rata-rata 70,25 prosentase banyaknya siswa yang tuntas

belajar 72,5%. Jadi ketuntasan belajar secara klasikal belum tercapai

karena belum tercapai karena belum sesuai dengan dengan keberhasilan

yang diharapkan yaitu 85%. Oleh karena itu kegiatan pada siklus I perlu

diulang agar hasil belajar siswa meningkat. Hasil pengamatan dan refleksi

Page 87: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING … · Subjek dalam penelitian ini adalah siswa dan guru matematika kelas X SMA N 1 Karanganyar Demak tahun pelajaran 2010/2011, dengan

73

pada siklus I dapat digunakan sebagai dasar untuk perencanaan dan

tindakan pelaksanaan siklus II. Dapat dilihat pada lampiran 34.

Setelah melaksanakan pengamatan atas tindakan yang dilakukan, hasil

refleksi siklus I antara lain :

1. Keaktifan siswa belum sepenuhnya merata dalam seluruh kelas. Artinya,

masih ada beberapa siswa yang belum memahami masalah pada soal yang

telah diberikan. Agar siswa lebih memahami materi, sebaiknya pada

proses pembelajaran guru memberikan penjelasan yang berhubungan

dengan kehidupan sehari-hari dan menyuruh siswa untuk belajar di rumah

terlebih dahulu sebelum pembelajaran dilaksanakan.

2. Sebagian besar siswa masih takut bertanya kepada guru bila menemui

kesulitan. Untuk mengatasi hal itu guru dianjurkan memotivasi para siswa

untuk berani mengajukan pertanyaan dan memberikan kesempatan pada

siswa untuk mengajukan pertanyaan.

3. Sebagian siswa masih enggan menampilkan hasil pekerjaanya. Untuk

mengatasi hal itu, dianjurkan guru memberikan dorongan semangat

keberanian supaya semua siswa berani menampilkan hasil pekerjaanya.

4. Kinerja guru pada siklus I belum berdampak baik bagi siswanya, sehingga

pada siklus II diharapkan lebih baik.

Pada dasarnya proses pembelajaran ini sudah berjalan cukup baik tetapi

perlu perbaikan pada pembelajaran berikutnya, yaitu pada siklus II sehingga

kekurangan pada siklus sebelumnya dapat diperbaiki.

Page 88: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING … · Subjek dalam penelitian ini adalah siswa dan guru matematika kelas X SMA N 1 Karanganyar Demak tahun pelajaran 2010/2011, dengan

74

2. Pelaksanaan Siklus II

Siklus I dilaksanakan 2 kali pertemuan. Pertemuan I dilaksanakan pada

hari Jumat tanggal 24 September 2010 dan pada pertemuan II dilaksanakan

pada hari Senin tanggal 27 September 2010. Adapun Pelaksanaan Siklus I

adalah sebagai berikut :

a. Perencanaan

1) Menentukan materi yang akan diajarkan yaitu bentuk akar.

2) Merancang pembelajaran dengan memberi materi/bahan ajar dengan

model quantum teaching dengan metode diskusi berbantuan LKS.

a) Menyusun rencana pembelajaran siklus II.( lampiran 27 dan 29)

b) Membuat lembar kerja siswa siklus II. ( lampiran 28 dan 30)

3) Merancang perangkat tes siklus II berupa:

a) Soal tes siklus II ( lampiran 32)

b) Kunci jawaban soal tes siklus II. (lampiran 33)

c) Kisi-kisi (lampiran 31)

4) Menyiapkan lembar observasi guru dan aktifitas siswa untuk

mengamati perkembangan situasi dan kondisi belajar mengajar.

b. Pelaksanaan Tindakan

1) Melaksanakan Rencana Pembelajaran yang telah dibuat sesuai dengan

model quantum teaching ( sistem TANDUR ) dan metode diskusi

berbantuan LKS, sebagai berikut :

Page 89: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING … · Subjek dalam penelitian ini adalah siswa dan guru matematika kelas X SMA N 1 Karanganyar Demak tahun pelajaran 2010/2011, dengan

75

a) Tumbuhkan

Guru menumbuhkan minat siswa akan materi bentuk akar sehingga

siswa mengetahui manfaat dalam kehidupannya.

b) Alami

Siswa dibimbing dengan diberikan LKS untuk mengalami sendiri,

menciptakan konsep bentuk akar dan siswa mendapat pengalaman

dengan cara berdiskusi dalam kelompok belajar.

c) Namai

Tahap ini siswa dapat mendapatkan konsep dari bentuk akar.

d) Demonstrasikan

Guru memberikan kesempatan kepada salah satu kelompok untuk

mengerjakan hasil LKS di depan kelas dengan cara

mendemonstrasikan / menjelaskan hasil diskusi.

e) Ulangi

Pada tahap ini guru menjelaskan secara ulang tentang bentuk akar.

f) Rayakan

Rayakanlah bila siswa dapat mengerjakan latihan soal dengan

memberikan tepuk tangan, sehingga siswa akan lebih bersemangat

dalam pembelajaran.

2) Tes akhir siklus.(Dilaksanakan pada tanggal 27 September 2010)

Page 90: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING … · Subjek dalam penelitian ini adalah siswa dan guru matematika kelas X SMA N 1 Karanganyar Demak tahun pelajaran 2010/2011, dengan

76

b. Pengamatan

Pengamatan dilakukan oleh peneliti dengan bantuan seorang guru

dari SMA Negeri 1 Karanganyar Demak untuk pengamatan terhadap

siswa dalam hal keaktifan siswa dan tanggapan siswa. Sedangkan untuk

pengamatan terhadap guru, pengamat mengamati kemampuan guru dalam

pengelolaan proses pembelajaran dengan menggunakan model

pembelajaran quantum teaching dengan metode diskusi.

1) Pengamatan terhadap Keaktifan Siswa dalam Belajar Mengajar :

a. Kehadiran siswa dalam mengikuti pelajaran.

b. Perhatian siswa saat guru menjelaskan materi.

c. Keaktifan siswa saat berdiskusi untuk menyelesaikan permasalahan

yang diberikan oleh guru.

d. Keaktifan siswa dalam menyelesaikan permasalahan yang

diberikan oleh guru di depan kelas.

e. Kesungguhan siswa mengerjakan tugas evaluasi.

Hasil pengamatan terhadap keaktifan siswa didapat prosentase

sebesar 75,13%, yang artinya tingkat keaktifan siswa tinggi sehingga

dapat dikatakan berhasil prosentase keberhasilan yaitu 75%. Dapat dilihat

pada lampiran 37.

2) Pengamatan terhadap Guru yang Mengajar.

Dalam proses mengajar guru memperoleh skor 19 dengan

prosentase 79,17%, sehingga secara keseluruhan bahwa guru dalam

Page 91: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING … · Subjek dalam penelitian ini adalah siswa dan guru matematika kelas X SMA N 1 Karanganyar Demak tahun pelajaran 2010/2011, dengan

77

proses pengajaran termasuk kategori sangat baik (lampiran 39 ). Untuk

prosentase tiap skor pada skor 1 atau skor kurang, guru memperoleh

0%, untuk skor 2 atau skor cukup baik guru memperoleh prosentase

8,33%, untuk skor 3 atau skor baik guru memperoleh prosentase

hingga 37,5% dan untuk prosentase skor 4 atau sangat baik, guru

mendapat 33,34%. Secara keseluruhan, guru dalam proses pengajaran

termasuk dalam kategori sangat baik, sehingga aktifitas guru pada

siklus II telah memenuhi indikator keberhasilan.

3) Pengamatan terhadap tanggapan siswa

Hasil pengamatan menggunakan angket yang berisi 20 item

tanggapan siswa dalam penerapan model pembelajaran quantum

teaching dengan metode diskusi dengan media LKS pada materi

bentuk pangkat dan akar mendapat prosentase sebesar 76,9% yang

artinya tanggapan siswa sangat setuju sekali. Dari prosentase

keberhasilan yaitu 75% sudah tercapai. Dapat dilihat pada lampiran41.

d. Refleksi

Hasil tes evaluasi siklus I bahwa siswa yang mendapat nilai ≥ 65

atau tuntas belajar ada 34 siswa dan yang tidak tuntas belajar ada 6

siswa dengan skor rata-rata 73,63 prosentase banyaknya siswa yang

tuntas belajar 85%. sehingga sudah memenuhi indikator keberhasilan

yaitu 75% siswa yang tuntas belajar. Dapat dilihat pada lampiran 35.

Page 92: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING … · Subjek dalam penelitian ini adalah siswa dan guru matematika kelas X SMA N 1 Karanganyar Demak tahun pelajaran 2010/2011, dengan

78

Setelah melaksanakan pengamatan atas tindakan yang dilakukan, hasil

refleksi siklus II antara lain :

1) Keaktifan siswa sudah meningkat jika dibandingkan dengan siklus I,

dikarenakan siswa sudah termotivasi untuk belajar secara aktif dan guru

sudah memberikan bimbingan dengan baik serta guru sudah menciptakan

suasana belajar yang kondusif sehingga siswa lebih tertarik belajarnya dan

tidak membosankan..

2) Kinerja guru juga sudah meningkat, dapat dilihat dari kemampuannya

dalam membimbing siswa, memotivasi siswa dan mengelola kelas.

3) Tanggapan siswa dalam penerapan pembelajaran quantum teaching

dengan metode diskusi sangat baik, hal ini dapat dilihat dari keberanian

siswa dalam menyelesaikan permasalahan di depan kelas dan dalam

mengemukakan pendapat.

4) Secara garis besar, pelaksanaan pada siklus II sudah berhasil. Dilihat hasil

nilai tes evaluasi siklus II yang menunjukkan persentase ketuntasan

belajar secara klasikal 90% lebih dari 85% yang merupakan tolak ukur

keberhasilan, dan nilai rata – rata kelas menunjukkan 75,4 yang sudah

melebihi indicator keberhasilan 75. Dapat disimpulkan bahwa kegiatan

pembelajaran dikatakan berhasil.

Page 93: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING … · Subjek dalam penelitian ini adalah siswa dan guru matematika kelas X SMA N 1 Karanganyar Demak tahun pelajaran 2010/2011, dengan

79

C. Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh model quantum teaching dengan

metode diskusi berbantuan LKS dapat meningkatkan hasil belajar materi bentuk

pangkat dan akar pada siswa kelas X-4 SMA Negeri 1 Karanganyar Demak

Semester I Tahun Pelajaran 2010/2011. Hal ini ditunjukkan dengan meningkatnya

kinerja guru dalam proses pembelajaran materi bentuk pangkat dan akar dengan

menerapkan model quantum teaching dengan metode diskusi berbantuan LKS

dari siklus I ke siklus II sebesar 62,5% meningkat menjadi 79,17%. Dalam

pengajaran, guru sudah baik dalam kinerjanya, karena guru dapat memberikan

contoh penyelesaian masalah yang berhubungan dengan kehidupan sehari – hari,

serta materi yang disampaikan dapat dipahami siswa, soal yang diberikan sudah

sesuai dengan indikator keberhasilan yaitu 75% dan dalam mengambil

kesimpulan sudah mencakup semua materi. Guru dapat menciptakan suasana

belajar siswa lebih aktif. Hal ini karena dalam pembelajaran siswa ikut dilibatkan

dan apabila ada siswa yang mengalami kesulitan guru selalu membimbingnya.

Selain itu, guru sudah bisa menguasai kelas dengan baik dan juga lebih bisa

memotivasi siswa untuk belajar.

Meningkatnya keaktifan siswa selama proses belajar mengajar sudah

memenuhi indikator keberhasilan dari siklus I yang semula mencapai 61,88%

meningkat menjadi 75,13% pada siklus II. Meningkatnya keaktifan siswa

dikarenakan dalam kegiatan pembelajaran siswa dilibatkan secara langsung

sehingga siswa menjadi lebih aktif dalam pembelajaran yang disajikan dan guru

Page 94: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING … · Subjek dalam penelitian ini adalah siswa dan guru matematika kelas X SMA N 1 Karanganyar Demak tahun pelajaran 2010/2011, dengan

80

hanya berperan sebagai fasilitator dan membimbing siswa bila diperlukan

sehingga siswa didorong untuk berfikir sendiri untuk dapat menemukan prinsip

umum berdasarkan masalah yang telah diberikan oleh guru. Dengan dilibatkannya

siswa secara langsung dalam kegiatan pembelajaran maka pengetahuan yang baru

diperoleh oleh siswa akan melekat dan membekas lebih lama.

Hasil pengamatan tanggapan siswa terhadap model quantum teaching

dengan metode diskusi berbantuan LKS ditunjukkan dengan angket yang terdiri

dari 20 item. Tanggapan siswa terhadap model pembelajaran quantum teaching

dengan metode diskusi berbantuan LKS memperoleh prosentase 76,9% yang

artinya tanggapan siswa sangat setuju sekali. Dari prosentase keberhasilan yaitu

75% sudah tercapai.

Hasil tes evaluasi siklus I siswa yang mendapat nilai ≥ 65 atau tuntas belajar

ada 29 siswa dan yang tidak tuntas belajar ada 11 siswa dengan skor rata-rata

70,25 prosentase banyaknya siswa yang tuntas belajar 72,5%. Jadi ketuntasan

belajar secara klasikal belum tercapai karena belum sesuai dengan dengan

keberhasilan yang diharapkan yaitu 85%. Sedangkan hasil tes evaluasi siklus II

bahwa siswa yang mendapat nilai ≥ 65 atau tuntas belajar ada 34 siswa dan yang

tidak tuntas belajar ada 6 siswa dengan skor rata-rata 73,63 prosentase banyaknya

siswa yang tuntas belajar 85%. sehingga sudah memenuhi indikator keberhasilan

yaitu 75% siswa yang tuntas belajar.

Page 95: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING … · Subjek dalam penelitian ini adalah siswa dan guru matematika kelas X SMA N 1 Karanganyar Demak tahun pelajaran 2010/2011, dengan

81

Hal ini disebabkan oleh meningkatnya motivasi siswa dalam proses belajar

mengajar dan siswa lebih memahami soal bentuk akar sehingga siswa mampu

menjawab pertanyaan dari guru. Ini dapat dilihat dari analisis pengamatan

terhadap keaktifan siswa, bahwa siswa bersemangat untuk belajar karena siswa

yang hadir dalam mengikuti pelajaran mencapai 100%.

Pembelajaran quantum teaching dengan metode diskusi berbantuan LKS

dapat diterapkan pada materi bentuk pangkat dan akar karena dapat meningkatkan

hasil belajar dan dapat mengembangkan kreatifitas siswa dalam mempelajari

materi tersebut, serta dapat membantu siswa untuk mencari dan memunculkan

masalah sehingga tujuan instruksional dimana siswa sebagai subjek pendidikan

dapat terwujud dalam menjalankan tugas dan kewajiban sebagai siswa. Selain itu

peranan gurus sebagai fasilitator dan sekaligus pendamping dalam proses belajar

mengajar dapat terwujud.

Hasil penelitian ini mendukung pendapat DePorter (2000) yang

mengemukakan bahwa Quantum taching merupakan metode pengajaran yang

memiliki asas utama bawalah mereka ke dalam dunia kita dan antarkan dunia kita

ke dunia mereka. Maksud dari asas ini menunjukkan bahwa langkah pertama

yang harus dilakukan oleh seorang guru dalam memulai proses pembelajaran

adalah memasuki dunia siswa, caranya dengan mengkaitkan materi pelajaran

yang akan diberikan dengan sebuah peristiwa yang terjadi dalam kehidupan nyata

mereka. Setelah kaitan terbentuk barulah guru memberikan pemahaman kepada

siswa tentang materi yang diajarkan.

Page 96: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING … · Subjek dalam penelitian ini adalah siswa dan guru matematika kelas X SMA N 1 Karanganyar Demak tahun pelajaran 2010/2011, dengan

82

Penyajian materi dalam model quantum teaching ini terdiri dari 6 langkah,

yang dikenal dengan TANDUR yaitu: 1) penumbuhan minat siswa, 2) pemberian

pengalaman langsung kepada siswa sebelum penyajian, 3) penyampaian materi

dengan multimetode, 4) adanya demonstrasi oleh guru dengan siswa, 5)

pengulangan oleh siswa bahwa mereka benar-benar tahu, dan 6) penghargaan

terhadap siswa (DePorter, 2000).

Hasil penelitian dari Siti Markhamah yang dimuat dalam situs

(http://digilib.unnes.ac.id/gsdl/collect/skripsi/archives/HASH9cec/a495816a.dir/d

oc.pdf) menyatakan bahwa penerapan model pembelajaran Quantum Teaching

dapat meningkatkan kompetensi dasar, keaktifan, dan ketrampilan siswa dalam

materi pokok lingkaran. Hal ini sudah di atas indikator keberhasilan. Sedangkan

keaktifan siswa tumbuhkan, alami, namai, demontrasikan, ulangi, rayakan dapat

ditumbuh kembangkan.

Page 97: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING … · Subjek dalam penelitian ini adalah siswa dan guru matematika kelas X SMA N 1 Karanganyar Demak tahun pelajaran 2010/2011, dengan

83

BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran

dengan menerapkan model quantum teaching dengan metode diskusi berbantuan

LKS dapat meningkatkan keaktifan siswa, kinerja guru, dan kemampuan kognitif

siswa dalam memecahkan masalah pada materi bentuk pangkat dan akar pada

siswa kelas X-4 Semester I SMA Negeri 1 Karanganyar Demak tahun pelajaran

2010/ 2011. Hal ini ditunjukkan oleh :

1. Meningkatnya keaktifan siswa dalam belajar mengajar yang semula pada

siklus I didapat prosentase sebesar 61,88% dengan kualifikasi penilaian

sedang dan pada siklus II meningkat menjadi 75,13% dengan kualifikasi

penilaian tinggi.

2. Meningkatnya hasil kemampuan kognitif siswa dalam memecahkan masalah

pada materi bentuk pangkat dan akar menunjukkan banyaknya siswa yang

tuntas pada siklus I sebanyak 29 siswa dengan skor rata-rata 70,25 prosentase

72,5% dengan kualifikasi penilaian baik, dan siswa yang tuntas pada siklus II

meningkat menjadi 34 siswa dengan skor rata-rata 73,63 prosentase 85%.

3. Meningkatnya kinerja guru dalam pembelajaran quantum teaching dengan

metode diskusi berbantuan LKS pada materi bentuk pangkat dan akar yang

Page 98: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING … · Subjek dalam penelitian ini adalah siswa dan guru matematika kelas X SMA N 1 Karanganyar Demak tahun pelajaran 2010/2011, dengan

84

pada siklus I diperoleh prosentase sebesar 62,5% dengan kualifikasi penilaian

baik, dan pada siklus II pada materi bentuk pangkat dan akar meningkat

menjadi 79,17% dengan kualifikasi penilaian sangat baik.

4. Tanggapan siswa dalam pembelajaran quantum teaching dengan metode

diskusi berbantuan LKS mencapai persentase sebesar 76,9% dengan

kualifikasi penilaian sangat setuju sekali.

B. Saran

Berdasarkan pelaksanaan penelitian tindakan kelas pada siswa kelas X-4

SMA Negeri 1 Karanganyar Demak Tahun Pelajaran 2010/2011 maka peneliti

mengajukan saran hendaknya guru menerapkan model quantum teaching dengan

metode diskusi berbantuan LKS pada materi bentuk pangkat dan akar sehingga

dapat meningkatkan kemampuan kognitif siswa, meningkatkan keaktifan siswa,

menambah motivasi belajar siswa, melatih siswa untuk bekerjasama dalam

diskusi dengan temannya dalam hal menyelesaikan soal sehingga dapat

meningkatkan kinerja guru dalam kegiatan pembelajaran.

Page 99: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING … · Subjek dalam penelitian ini adalah siswa dan guru matematika kelas X SMA N 1 Karanganyar Demak tahun pelajaran 2010/2011, dengan

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2006. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: BumiAksara.

_________________. 2006. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Darsono, Max, dkk. 2000. Belajar dan Pembelajaran. Semarang: IKIP SemarangPress.

DePorter, Bobbi, Mark Reardon dan Sarah Singer-Nourie. 2000. QuantumTeaching. Bandung: Kaifa.

DePorter, Bobbi dan Mike Hernacki. 2007. Quantum Learning. Bandung: Kaifa.

Hamalik, Oemar. 2001. Proses Belajar dan Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.

Hudoyo, Herman. 2005. Strategi Belajar Matematika. Depdikbud.

Lembar Kerja Siswa (LKS).http://www.scribc.com/acc/6461437,11-an-bahan-ajar

Markhamah,Siti. 2007. Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Melalui ModelPembelajaran Quantum Teaching pada Pokok Bahasan Lingkaran.http://digilib.unnes.ac.id/gsdl/collect/skripsi/archives/HASH9cec/a495816a.dir/doc.pdf

Marwanta, Suwarsini Murniati, dkk. 2009. Matematika Kelas X. Jakarta :Yudhistira.

Noormandiri, B. K, Endar Sucipto. 2004. Matematika untuk SMA Jilid 1 Kelas X.Jakarta : Erlangga.

Slameto. 2001. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:Rineka Cipta.

Sudjana, Nana. 2006. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: SinarBaru Algensindo Offset.

Tim Penyusun. 1991. Kamus Besar bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Trianto. 2007. Model – Model Pembelajaran Inovatif BerorientasiKonstruktivistik. Surabaya: Prestasi Pustaka.

Wirodikromo, Sartono. 2008. Matematika untuk SMA Kelas X Semester 1. Jakarta: Erlangga.

Page 100: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING … · Subjek dalam penelitian ini adalah siswa dan guru matematika kelas X SMA N 1 Karanganyar Demak tahun pelajaran 2010/2011, dengan

DAFTAR NAMA KELAS X-4

(KELAS PENELITIAN)

No KODE NAMA SISWA1 A-01 Abdul Rauf2 A-02 Ade Eka Fatma3 A-03 Asmiyatul Khotimah4 A-04 Bety Amalia Tasrika5 A-05 Denny Kurniawan Hermanto6 A-06 Dewi Ratnawati7 A-07 Dewi Wulandari8 A-08 Dewi Zuliana9 A-09 Dwi Kartika Sandy10 A-10 Demang Ari wibowo11 A-11 Dian Fitriani12 A-12 Edi Riyanto13 A-13 Elok Nur Afif14 A-14 Fira Angga Satya15 A-15 Herman Setiawan16 A-16 Ika Dewi Safitri17 A-17 Ikha Sutriasih18 A-18 Indri Wulandari19 A-19 Ita Purnamasari20 A-20 Khoirul Lisa21 A-21 Lailatul Kadarwati22 A-22 Lilik Harsono23 A-23 Lis Kuntari24 A-24 Lisa Karyawati25 A-25 Lutfil Umami26 A-26 M. Syamsul Hilal27 A-27 Moch Dicky Rio Saputra28 A-28 Muhammad Ronzi29 A-29 Muhammad Yunus30 A-30 Muizzatun Khoirin Ni’mah31 A-31 Novariyati32 A-32 Nurul Arifin33 A-33 Puthut Armuji34 A-34 Reza Rizky Putranto35 A-35 Risa Zulis Mailani36 A-36 Risnanda Setyo Raharjo37 A-37 Siti Noor Jannah38 A-38 Sri Wahyuningsih39 A-39 Suci Fitriani40 A-40 Syari’atul Wahidah

Lampiran 1

Page 101: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING … · Subjek dalam penelitian ini adalah siswa dan guru matematika kelas X SMA N 1 Karanganyar Demak tahun pelajaran 2010/2011, dengan

DAFTAR NAMA KELAS X-3

(KELAS UJI COBA)

No KODE NAMA SISWA

1 UC-01 Amanda Novita Sari2 UC-02 Annisa Qolbi3 UC-03 Arifka Pangestu4 UC-04 Aristina Fita Wulandari5 UC-05 Ayu Darliyanti6 UC-06 Ayu Rizky Apriska7 UC-07 Bambang Prasetyo8 UC-08 Diah Ayu Kusuma Wati9 UC-09 Diani Nurul Nurhidayah10 UC-10 Dwi Juniati Sari11 UC-11 Dwi Setiyorini12 UC-12 Eriana Sylvia13 UC-13 Erien Asterina Adelin14 UC-14 Faizal Akbar Sutarto15 UC-15 Fakhrun Nisa16 UC-16 Furqona Putra Agry17 UC-17 Hesti Lambang Rahayu18 UC-18 Indah Puji Astuti19 UC-19 Kumala Dewi20 UC-20 Maya Alifia Rahmawati21 UC-21 Mei Ririn22 UC-22 Nailassafa23 UC-23 Nita Yuliani24 UC-24 Novia Mungawanah25 UC-25 Oktaria Trisnawati26 UC-26 Oktavia Nurfarika27 UC-27 Pandu Kurniawan28 UC-28 Pipit Puspitasari29 UC-29 Putri Rahayu30 UC-30 Retno Wahyuningsih31 UC-31 Rini Ariyani32 UC-32 Rista Hermawati33 UC-33 Sakdiah34 UC-34 Sri Puji Astuti35 UC-35 Susi Nur Jayanti36 UC-36 Syamsul Arifin37 UC-37 Tammy Talita Apriliyana38 UC-38 Untung Saeful Amri39 UC-39 Wheeliana Ayu Masrifah40 UC-40 Zuni Anis

Lampiran 2

Page 102: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING … · Subjek dalam penelitian ini adalah siswa dan guru matematika kelas X SMA N 1 Karanganyar Demak tahun pelajaran 2010/2011, dengan

DAFTAR KELOMPOK KELAS PENELITIAN

Kelompok 1 Kelompok 2

1 Abdul Rauf 1 Demang Ari Wibowo

2 Denny Kurniawan H 2 Edi Riyanto

3 Asmiyatul Khotimah 3 Dewi Wulandari

4 Bety Amalia Tasrika 4 Dewi Zuliana

5 Dewi Ratnawati 5 Dian Fitriani

Kelompok 3 Kelompok 4

1 Herman Setiawan 1 Nurul Arifin

2 Lilik Harsono 2 M. Syamsul Hilal

3 Elok Nur Afif 3 Ikha Sutriasih

4 Fira Angga Satya 4 Indri Wulandari

5 Ika Dewi Safitri 5 Ita Purnamasari

Kelompok 5 Kelompok 6

1 Moch Dicky Rio S 1 Muhammad Yunus

2 Muhammad Ronzi 2 Puthut Armuji

3 Khoirul Lisa 3 Lisa Karyawati

4 Lailatul Kadarwati 4 Lutfil Umami

5 Lis Kuntari 5 Muizzatun Khoirin Ni’mah

Kelompok 7 Kelompok 8

1 Reza Rizky Putranto 1 Risnanda Setyo Raharjo

2 Dwi Kartika Sandy 2 Ade Eka fatma

3 Novariyati 3 Sri Wahyuningsih

4 Risa Zulis Mailani 4 Suci Fitriani

5 Siti Noor Jannah 5 Syari’atul Wahidah

Lampiran 3

Page 103: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING … · Subjek dalam penelitian ini adalah siswa dan guru matematika kelas X SMA N 1 Karanganyar Demak tahun pelajaran 2010/2011, dengan

Lampiran 4SOAL TES UJI COBA

SIKLUS I

Petunjuk:

- Tulislah nama, nomor absent, dan kelas pada lembar jawaban.

- Kerjakan soal yag dianggap lebih mudah terlebih dahulu (boleh tidak urut).

- Dilarang mencontek, melihat, dan memberi jawaban kepada siswa lain.

- Alokasi waktu 60 menit.

Kerjakan soal-soal di bawah ini!

1. Sederhanakanlah bentuk-bentuk di bawah ini dengan pangkat bulat positif!

a.

b.

c.

d. -7

e. -4

2. Nyatakanlah pernyataan berikut ke dalam pangkat negatif !

a.

b.

c.

d.

e.

Page 104: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING … · Subjek dalam penelitian ini adalah siswa dan guru matematika kelas X SMA N 1 Karanganyar Demak tahun pelajaran 2010/2011, dengan

3. Nyatakanlah pernyataan di bawah ini tidak dalam pangkat !

a. 8-2

b. -2-4

c.

d.

e.

4. Sederhanakanlah !

a.

b.

5. Sederhanakanlah pernyataan berikut dengan menggunakan sifat

.

a.

b.

6. Sederhanakanlah !

a.

b.

c.

7. Sederhanakanlah !

a.

b.

8. Sederhanakanlah, kemudian nyatakan tiap pernyataan di bawah ini dalam

pangkat positif.

a. b.

Page 105: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING … · Subjek dalam penelitian ini adalah siswa dan guru matematika kelas X SMA N 1 Karanganyar Demak tahun pelajaran 2010/2011, dengan

SOAL TES UJI COBA

SIKLUS II

Petunjuk:

- Tulislah nama, nomor absen, dan kelas pada lembar jawaban.

- Kerjakan soal yang dianggap lebih mudah terlebih dahulu (boleh tidak urut).

- Dilarang mencontek, melihat, dan memberi jawaban kepada siswa lain.

- Alokasi waktu 80 menit.

Kerjakan soal-soal di bawah ini!

1. Nyatakanlah bentuk di bawah ini tanpa pangkat.

a.

b.

c.

d.

e.

2. Sederhanakanlah operasi penjumlahan dan pengurangan di bawah ini.

a.

b.

b. 2

3. Sederhanakanlah.

a.

b.

Lampiran 5

Page 106: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING … · Subjek dalam penelitian ini adalah siswa dan guru matematika kelas X SMA N 1 Karanganyar Demak tahun pelajaran 2010/2011, dengan

4. Sederhanakanlah pernyataan berikut :

5. Jika diketahui dan . Tentukan:

dan !

6. Rasionalkan penyebut tiap-tiap pernyataan di bawah ini.

a.

b.

7. Sederhanakanlah dengan dengan merasionalkan pembilang pecahan !

8. Rasionalkan penyebut dari pecahan !

Page 107: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING … · Subjek dalam penelitian ini adalah siswa dan guru matematika kelas X SMA N 1 Karanganyar Demak tahun pelajaran 2010/2011, dengan

UJI VALIDITASSIKLUS I

NOKODESISWA

NOMOR BUTIR SOAL ( X )JUMLA

H

1 2 3 4 1 6 7 8 (Y)

1 UC - 01 4 2 3 3 4 4 4 4 28

2 UC - 02 5 5 4 3 5 3 4 4 33

3 UC - 03 5 4 3 4 5 5 3 4 33

4 UC - 04 4 5 5 3 5 4 2 3 31

5 UC - 05 5 5 5 4 5 5 3 5 37

6 UC - 06 5 2 3 3 2 5 3 4 27

7 UC - 07 4 2 2 3 4 5 3 3 26

8 UC - 08 5 5 5 4 5 3 3 5 35

9 UC - 09 4 5 5 3 5 5 3 3 33

10 UC - 10 5 3 3 5 4 5 3 4 32

11 UC - 11 5 5 5 3 5 5 5 5 38

12 UC - 12 5 3 2 3 3 4 3 3 26

13 UC - 13 4 2 4 2 2 4 2 3 23

14 UC - 14 5 5 3 4 5 5 3 4 34

15 UC - 15 4 5 4 3 5 4 1 3 29

16 UC - 16 4 2 2 4 4 5 1 3 25

17 UC - 17 5 2 2 3 3 3 1 3 22

18 UC - 18 4 4 3 3 4 4 1 4 27

19 UC - 19 4 3 5 5 5 5 3 3 33

20 UC - 20 5 2 3 3 2 3 3 5 26

21 UC - 21 4 3 2 3 2 3 3 4 24

22 UC - 22 5 4 0 4 5 5 3 3 29

23 UC - 23 4 5 3 4 4 4 2 4 30

24 UC - 24 5 3 4 3 5 5 3 3 31

25 UC - 25 5 5 3 4 5 5 2 3 32

26 UC - 26 4 3 3 3 0 4 1 2 20

27 UC - 27 5 3 2 0 2 4 4 4 24

28 UC - 28 4 5 1 3 5 5 1 3 27

29 UC - 29 5 4 5 4 3 5 4 3 33

30 UC - 30 4 3 3 2 3 4 2 3 24

31 UC - 31 4 5 3 4 2 3 2 4 27

32 UC - 32 4 3 4 2 3 4 3 3 26

33 UC - 33 5 4 3 3 4 4 3 3 29

34 UC - 34 5 5 1 3 5 5 5 3 32

35 UC - 35 5 3 3 4 2 3 3 5 28

36 UC - 36 5 4 5 3 5 4 3 3 32

37 UC - 37 4 5 3 4 3 5 2 4 30

38 UC - 38 4 3 3 3 4 4 2 3 26

39 UC - 39 5 5 4 3 3 3 3 3 29

40 UC - 40 4 4 3 3 3 4 0 4 25

JUMLAH 181 150 129 130 150 169 105 142 1156

KORELASI 0.430 0.576 0.519 0.501 0.741 0.387 0.526 0.382

R KRITERIA 0.312 0.312 0.312 0.312 0.312 0.312 0.312 0.312

KETERANGAN VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID

Lampiran 6

Page 108: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING … · Subjek dalam penelitian ini adalah siswa dan guru matematika kelas X SMA N 1 Karanganyar Demak tahun pelajaran 2010/2011, dengan

ANALISIS VALIDITAS BUTIR SOAL

SIKLUS I

Soal No.1

5266

40

XY

N

1156

181

Y

X

34076

829

2

2

Y

X

1336336

32761

2

2

Y

X

Data dimasukkan ke dalam rumus korelasi product moment :

2222 )()(

))((

YYNXXN

YXXYNrXY

430,0

1838,3264

1404

10654896

1404

)26704)(399(

1404

13363361363040)(3276133160(

209236210640

1336336)34076)(40(32761)829)(40(

)1156)(181()5266)(40(

XY

XY

XY

XY

XY

XY

r

r

r

r

r

r

Koefisien validitas item nomor 1 adalah 0,430. Untuk harga kritik dari r product

moment, dengan %5 dan N =40 maka diperoleh 312,0tabelr sehingga

harga tabelXY rr atau 0,430 > 0,312. maka soal nomor 1 dinyatakan valid.

Soal no.2 sampai 8 dapat dihitung dengan cara yang sama seperti no.1.sehingga

dapat langsung dimasukkan kedalam tabel uji validitas pada siklus I (lampiran 6).

Lampiran 7

Page 109: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING … · Subjek dalam penelitian ini adalah siswa dan guru matematika kelas X SMA N 1 Karanganyar Demak tahun pelajaran 2010/2011, dengan

UJI RELIABILITASSIKLUS I

NOKODESISWA

NOMOR BUTIR SOAL ( X ) JUMLAH

1 2 3 4 5 6 7 8 (Y)

1 UC - 01 4 2 3 3 4 4 4 4 28

2 UC - 02 5 5 4 3 5 3 4 4 33

3 UC - 03 5 4 3 4 5 5 3 4 33

4 UC - 04 4 5 5 3 5 4 2 3 31

5 UC - 05 5 5 5 4 5 5 3 5 37

6 UC - 06 5 2 3 3 2 5 3 4 27

7 UC - 07 4 2 2 3 4 5 3 3 26

8 UC - 08 5 5 5 4 5 3 3 5 35

9 UC - 09 4 5 5 3 5 5 3 3 33

10 UC - 10 5 3 3 5 4 5 3 4 32

11 UC - 11 5 5 5 3 5 5 5 5 38

12 UC - 12 5 3 2 3 3 4 3 3 26

13 UC - 13 4 2 4 2 2 4 2 3 23

14 UC - 14 5 5 3 4 5 5 3 4 34

15 UC - 15 4 5 4 3 5 4 1 3 29

16 UC - 16 4 2 2 4 4 5 1 3 25

17 UC - 17 5 2 2 3 3 3 1 3 22

18 UC - 18 4 4 3 3 4 4 1 4 27

19 UC - 19 4 3 5 5 5 5 3 3 33

20 UC - 20 5 2 3 3 2 3 3 5 26

21 UC - 21 4 3 2 3 2 3 3 4 24

22 UC - 22 5 4 0 4 5 5 3 3 29

23 UC - 23 4 5 3 4 4 4 2 4 30

24 UC - 24 5 3 4 3 5 5 3 3 31

25 UC - 25 5 5 3 4 5 5 2 3 32

26 UC - 26 4 3 3 3 0 4 1 2 20

27 UC - 27 5 3 2 0 2 4 4 4 24

28 UC - 28 4 5 1 3 5 5 1 3 27

29 UC - 29 5 4 5 4 3 5 4 3 33

30 UC - 30 4 3 3 2 3 4 2 3 24

31 UC - 31 4 5 3 4 2 3 2 4 27

32 UC - 32 4 3 4 2 3 4 3 3 26

33 UC - 33 5 4 3 3 4 4 3 3 29

34 UC - 34 5 5 1 3 5 5 5 3 32

35 UC - 35 5 3 3 4 2 3 3 5 28

36 UC - 36 5 4 5 3 5 4 3 3 32

37 UC – 37 4 5 3 4 3 5 2 4 30

38 UC – 38 4 3 3 3 4 4 2 3 26

39 UC – 39 5 5 4 3 3 3 3 3 29

40 UC – 40 4 4 3 3 3 4 0 4 25

JUMLAH 181 150 129 130 150 169 105 142 1156

Varian Butir 0,25 1,29. 1,47 0,74 1,64 0,57 1,18 0,55 7,69

Lampiran 8

Page 110: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING … · Subjek dalam penelitian ini adalah siswa dan guru matematika kelas X SMA N 1 Karanganyar Demak tahun pelajaran 2010/2011, dengan

ANALISIS RELIABILITAS

SOAL UJI COBA

SIKLUS I

Untuk mencari reliabilitas digunakan rumus alpha, yaitu

2

2

11 11

t

i

n

nr

dengan

NN

YY

t

22

2

)(

Dari tabel bantu diperoleh :

N = 40

34076

526

323

737

628

452

475

614

829

2

28

27

26

2

5

2

4

2

3

2

2

2

1

Y

X

X

X

X

X

X

X

X

1336336

20164

11025

28561

22500

16900

16641

22500

32761

2

2

8

2

7

2

6

2

5

2

4

2

3

2

2

2

1

Y

X

X

X

X

X

X

X

X

Mencari varians:

25,040

975,9

40

025,819829

4040

32761829

)(

2

1

212

12

1

N

N

XX

Lampiran 9

Page 111: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING … · Subjek dalam penelitian ini adalah siswa dan guru matematika kelas X SMA N 1 Karanganyar Demak tahun pelajaran 2010/2011, dengan

29,140

5,51

40

5,562614

4040

22500614

)(

2

2

222

22

2

N

N

XX

NN

XX

232

32

3

)(

47,140

975,58

40

025,416475

4040

16641475

2

3

74,040

5,29

40

5,422452

4040

16900452

)(

2

4

242

42

4

N

N

XX

64,140

5,65

40

5,562628

4040

22500628

)(

2

5

252

52

5

N

N

XX

57,040

975,22

40

025,714737

4040

28561737

)(

2

6

262

62

6

N

N

XX

18,140

375,47

40

625,275323

4040

11025323

)(

2

7

272

72

7

N

N

XX

Page 112: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING … · Subjek dalam penelitian ini adalah siswa dan guru matematika kelas X SMA N 1 Karanganyar Demak tahun pelajaran 2010/2011, dengan

55,040

9,21

40

1,504526

4040

20164526

)(

2

8

282

82

8

N

N

XX

Sehingga :

69,755,018,157,064,174,047,129,125,02

28

27

26

25

24

23

22

21

2

i

i

Untuk varians total :

69.1640

6,667

40

4,3340834076

4040

133633634076

)(

2

22

2

t

tN

N

YY

Kemudian damasukkan ke dalam rumus alpha sehingga didapat :

56,0)54,0)(03,1()46,01)(03,1(69,16

69,71

140

40

11

11

2

2

11

r

n

nr

t

i

Karena harga 11r terletak pada selang 0,40 < 60,011 r sehingga didapat 0,40 <

60,056,0 maka tes yang diuji cobakan kategori reliabilitasnya cukup.

Page 113: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING … · Subjek dalam penelitian ini adalah siswa dan guru matematika kelas X SMA N 1 Karanganyar Demak tahun pelajaran 2010/2011, dengan

ANALISIS TARAF KESUKARAN

SOAL TES UJI COBA

SIKLUS I

Untuk menghitung tingkat kesukaran digunakan rumus :

%100xN

FP

F = banyakna testi yang gagal

N = jumlah peserta tes

Dengan tolak ukur :

Jika %27%0 P : butir soal mudah

Jika %73%28 P : butir soal sedang

Jika %100%74 P : butir soal sukar

Sehingga didapat :

No.Soal F N P Keterangan

1 0 40 0% Mudah

2 7 40 18% Mudah

3 9 40 23% Mudah

4 4 40 10% Mudah

5 8 40 20% Mudah

6 0 40 0% Mudah7 15 40 38% Sedang

8 1 40 3% Mudah

Lampiran 10

Page 114: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING … · Subjek dalam penelitian ini adalah siswa dan guru matematika kelas X SMA N 1 Karanganyar Demak tahun pelajaran 2010/2011, dengan

ANALISIS DAYA PEMBEDA BUTIR SOAL

SOAL TES UJI COBA

SIKLUS I

Soal no.1

NoSkor HG

X1

Skor LGX2

x1

(X1-MH)x2

(X2-ML)x1

2 x22

1 5 5 -0.18 -0.73 0.03 0.53

2 5 4 -0.18 0.27 0.03 0.07

3 5 4 -0.18 0.27 0.03 0.07

4 5 4 -0.18 0.27 0.03 0.07

5 5 4 -0.18 0.27 0.03 0.07

6 5 4 -0.18 0.27 0.03 0.07

7 4 5 0.82 -0.73 0.67 0.53

8 4 4 0.82 0.27 0.67 0.07

9 5 4 -0.18 0.27 0.03 0.07

10 5 5 -0.18 -0.73 0.03 0.53

11 5 4 -0.18 0.27 0.03 0.07

Jmlh 53 471.64 2.18Rata-

rata 4.82 4.27

MH = 4,82 ML = 4,2718,2

1,6422

21

X

Xn = 11

Data di atas dimasukkan ke dalam rumus :

75,22,0

55,0

04,0

55,0

110

82,3

55,0

)111(11

18,264,1

27,482,4

)1(

22

21

t

nn

XX

MLMHt

Lampiran 11

Page 115: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING … · Subjek dalam penelitian ini adalah siswa dan guru matematika kelas X SMA N 1 Karanganyar Demak tahun pelajaran 2010/2011, dengan

Dari tabel distribusi t, untuk %,5 dk = (11-1)+(11-1) = 20 diperoleh

1,68tabelt karena tabelhitung tt sehingga didapat 2,75 > 1,68 maka daya

pembeda soal nomor 1 dinyatakan signifikan.

Soal no.2

NoSkor HG

X1

Skor LGX2

x1

(X1-MH)x2

(X2-ML)x1

2 x22

1 5 2 -0.55 0.73 0.30 0.53

2 5 3 -0.55 -0.27 0.30 0.07

3 5 3 -0.55 -0.27 0.30 0.07

4 5 2 -0.55 0.73 0.30 0.53

5 5 4 -0.55 -1.27 0.30 1.62

6 4 3 0.45 -0.27 0.21 0.07

7 5 3 -0.55 -0.27 0.30 0.07

8 3 3 1.45 -0.27 2.12 0.07

9 4 2 0.45 -0.73 0.21 0.53

10 3 2 1.45 0.73 2.12 0.53

11 5 3 -0.55 -0.27 0.30 0.07

Jmlh 49 306.73 4.18Rata-

rata 4.45 2.73

MH = 4,45 ML = 2,7318,4

6,7322

21

X

Xn = 11

Data di atas dimasukkan ke dalam rumus :

38,532,0

72,1

1,0

72,1

110

91,10

72,1

)111(11

18,473,6

73,245,4

)1(

22

21

t

nn

XX

MLMHt

Page 116: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING … · Subjek dalam penelitian ini adalah siswa dan guru matematika kelas X SMA N 1 Karanganyar Demak tahun pelajaran 2010/2011, dengan

Dari tabel distribusi t, untuk %,5 dk = (11-1)+(11-1) = 20 diperoleh

1,68tabelt karena tabelhitung tt sehingga didapat 5,38 > 1,68 maka daya

pembeda soal nomor 2 dinyatakan signifikan.

Soal no.3

NoSkor HG

X1

Skor LGX2

x1

(X1-MH)x2

(X2-ML)x1

2 x22

1 5 3 -0.82 -0.18 0.67 0.03

2 5 4 -0.82 -1.18 0.67 1.40

3 5 3 -0.82 -0.18 0.67 0.03

4 3 2 1.18 0.82 1.40 0.67

5 4 3 0.18 -0.18 0.03 0.03

6 3 2 1.18 0.82 1.40 0.67

7 5 2 -0.82 0.82 0.67 0.67

8 5 3 -0.82 -0.18 0.67 0.03

9 5 4 -0.82 -1.18 0.67 1.40

10 3 2 1.18 0.82 1.40 0.67

11 3 3 1.18 -0.18 1.40 0.03

Jmlh 46 319.64 5.64Rata-

rata 4.18 2.82

MH = 4,18 ML = 2,8264,5

9,6422

21

X

Xn = 11

Data di atas dimasukkan ke dalam rumus :

68,337,0

36,1

14,0

36,1

110

28,15

36,1

)111(11

64,564,9

82,218,4

)1(

22

21

t

nn

XX

MLMHt

Page 117: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING … · Subjek dalam penelitian ini adalah siswa dan guru matematika kelas X SMA N 1 Karanganyar Demak tahun pelajaran 2010/2011, dengan

Dari tabel distribusi t, untuk %,5 dk = (11-1)+(11-1) = 20 diperoleh

1,68tabelt karena tabelhitung tt sehingga didapat 3,68 > 1,68 maka daya

pembeda soal nomor 3 dinyatakan signifikan.

Soal no.4

NoSkor HG

X1

Skor LGX2

x1

(X1-MH)x2

(X2-ML)x1

2 x22

1 3 3 0.91 -0.45 0.83 0.21

2 4 2 -0.09 0.55 0.01 0.30

3 4 3 -0.09 -0.45 0.01 0.21

4 4 4 -0.09 -1.45 0.01 2.12

5 3 3 0.91 -0.45 0.83 0.21

6 4 3 -0.09 -0.45 0.01 0.21

7 3 0 0.91 2.55 0.83 6.48

8 5 2 -1.09 0.55 1.19 0.30

9 4 2 -0.09 0.55 0.01 0.30

10 5 3 -1.09 -0.45 1.19 0.21

11 4 3 -0.09 -0.45 0.01 0.21

Jmlh 43 284.91 10.73Rata-

rata 3.91 2.55

MH = 3,91 ML = 2,5573,10

91,422

21

X

Xn = 11

Data di atas dimasukkan ke dalam rumus :

58,338,0

36,1

14,0

36,1

110

64,15

36,1

)111(11

73,1091,4

55,291,3

)1(

22

21

t

nn

XX

MLMHt

Page 118: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING … · Subjek dalam penelitian ini adalah siswa dan guru matematika kelas X SMA N 1 Karanganyar Demak tahun pelajaran 2010/2011, dengan

Dari tabel distribusi t, untuk %,5 dk = (11-1)+(11-1) = 20 diperoleh

1,68tabelt karena tabelhitung tt sehingga didapat 3,58 > 1,68 maka daya

pembeda soal nomor 4 dinyatakan signifikan.

Soal no.5

NoSkor HG

X1

Skor LGX2

x1

(X1-MH)x2

(X2-ML)x1

2 x22

1 5 2 -0.27 0.55 0.07 0.30

2 5 3 -0.27 -0.45 0.07 0.21

3 5 4 -0.27 -1.45 0.07 2.12

4 5 4 -0.27 -1.45 0.07 2.12

5 5 3 -0.27 -0.45 0.07 0.21

6 5 2 -0.27 0.55 0.07 0.30

7 5 2 -0.27 0.55 0.07 0.30

8 5 3 -0.27 -0.45 0.07 0.21

9 3 2 1.73 0.55 2.98 0.30

10 4 3 0.73 -0.45 0.53 0.21

11 5 0 -0.27 2.55 0.07 6.48

Jmlh 52 284.18 12.73Rata-

rata 4.73 2.55

MH = 4,73 ML = 2,5573,12

18,422

21

X

Xn = 11

Data di atas dimasukkan ke dalam rumus :

59,539,0

18,2

15,0

18,2

110

91,16

18,2

)111(11

73,1218,4

55,273,4

)1(

22

21

t

nn

XX

MLMHt

Page 119: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING … · Subjek dalam penelitian ini adalah siswa dan guru matematika kelas X SMA N 1 Karanganyar Demak tahun pelajaran 2010/2011, dengan

Dari tabel distribusi t, untuk %,5 dk = (11-1)+(11-1) = 20 diperoleh

1,68tabelt karena tabelhitung tt sehingga didapat 5,59 > 1,68 maka daya

pembeda soal nomor 5 dinyatakan signifikan.

Soal no.6

NoSkor HG

X1

Skor LGX2

x1

(X1-MH)x2

(X2-ML)x1

2 x22

1 5 3 -0.36 0.82 0.13 0.67

2 5 4 -0.36 -0.18 0.13 0.03

3 3 4 1.64 -0.18 2.68 0.03

4 5 5 -0.36 -1.18 0.13 1.40

5 3 4 1.64 -0.18 2.68 0.03

6 5 3 -0.36 0.82 0.13 0.67

7 5 4 -0.36 -0.18 0.13 0.03

8 5 4 -0.36 -0.18 0.13 0.03

9 5 4 -0.36 -0.18 0.13 0.03

10 5 3 -0.36 0.82 0.13 0.67

11 5 4 -0.36 -0.18 0.13 0.03

Jmlh 51 426.55 3.64Rata-

rata 4.64 3.82

MH = 4,64 ML = 3,8264,3

55,622

21

X

Xn = 11

Data di atas dimasukkan ke dalam rumus :

73,23,0

82,0

09,0

82,0

110

19,10

82,0

)111(11

64,355,6

82,364,4

)1(

22

21

t

nn

XX

MLMHt

Page 120: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING … · Subjek dalam penelitian ini adalah siswa dan guru matematika kelas X SMA N 1 Karanganyar Demak tahun pelajaran 2010/2011, dengan

Dari tabel distribusi t, untuk %,5 dk = (11-1)+(11-1) = 20 diperoleh

1,68tabelt karena tabelhitung tt sehingga didapat 2,73 > 1,68 maka daya

pembeda soal nomor 6 dinyatakan signifikan.

Soal no.7

NoSkor HG

X1

Skor LGX2

x1

(X1-MH)x2

(X2-ML)x1

2 x22

1 5 3 -1.73 -1.00 2.98 1.00

2 3 3 0.27 -1.00 0.07 1.00

3 3 2 0.27 0.00 0.07 0.00

4 3 1 0.27 1.00 0.07 1.00

5 4 0 -0.73 2.00 0.53 4.00

6 3 3 0.27 -1.00 0.07 1.00

7 3 4 0.27 -2.00 0.07 4.00

8 3 2 0.27 0.00 0.07 0.00

9 4 2 -0.73 0.00 0.53 0.00

10 3 1 0.27 1.00 0.07 1.00

11 2 1 1.27 1.00 1.62 1.00

Jmlh 36 226.18 14.00Rata-

rata 3.27 2.00

MH = 3,27 ML = 2,0000,14

18,622

21

X

Xn = 11

Data di atas dimasukkan ke dalam rumus :

02,342,0

27,1

18,0

27,1

110

18,20

27,1

)111(11

00,1418,6

00,227,3

)1(

22

21

t

nn

XX

MLMHt

Page 121: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING … · Subjek dalam penelitian ini adalah siswa dan guru matematika kelas X SMA N 1 Karanganyar Demak tahun pelajaran 2010/2011, dengan

Dari tabel distribusi t, untuk %,5 dk = (11-1)+(11-1) = 20 diperoleh

1,68tabelt karena tabelhitung tt sehingga didapat 3,02 > 1,68 maka daya

pembeda soal nomor 7 dinyatakan signifikan.

Soal no.8

NoSkor HG

X1

Skor LGX2

x1

(X1-MH)x2

(X2-ML)x1

2 x22

1 5 5 -1.09 -1.64 1.19 2.68

2 5 3 -1.09 0.36 1.19 0.13

3 5 3 -1.09 0.36 1.19 0.13

4 4 3 -0.09 0.36 0.01 0.13

5 4 4 -0.09 -0.64 0.01 0.40

6 4 4 -0.09 -0.64 0.01 0.40

7 3 4 0.91 -0.64 0.83 0.40

8 3 3 0.91 0.36 0.83 0.13

9 3 3 0.91 0.36 0.83 0.13

10 4 3 -0.09 0.36 0.01 0.13

11 3 2 0.91 1.36 0.83 1.86

Jmlh 43 376.91 6.55Rata-

rata 3.91 3.36

MH = 3,91 ML = 3,3655,6

91,622

21

X

Xn = 11

Data di atas dimasukkan ke dalam rumus :

57,235,0

55,0

12,0

55,0

110

46,13

55,0

)111(11

55,691,6

36,391,3

)1(

22

21

t

nn

XX

MLMHt

Page 122: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING … · Subjek dalam penelitian ini adalah siswa dan guru matematika kelas X SMA N 1 Karanganyar Demak tahun pelajaran 2010/2011, dengan

Dari tabel distribusi t, untuk %,5 dk = (11-1)+(11-1) = 20 diperoleh

1,68tabelt karena tabelhitung tt sehingga didapat 2,57 > 1,68 maka daya

pembeda soal nomor 8 dinyatakan signifikan.

Page 123: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING … · Subjek dalam penelitian ini adalah siswa dan guru matematika kelas X SMA N 1 Karanganyar Demak tahun pelajaran 2010/2011, dengan

REKAPITULASI SOAL TES UJI COBA

SIKLUS I

No.

Soal

ANALISIS

Validitas Reliabilitas Daya Pembeda Taraf kesukaran Keterangan

1 Valid Reliabel Signifikan 0% Mudah

2 Valid Reliabel Signifikan 18% Mudah

3 Valid Reliabel Signifikan 23% Mudah

4 Valid Reliabel Signifikan 10% Mudah

5 Valid Reliabel Signifikan 20% Mudah

6 Valid Reliabel Signifikan 0% Mudah

7 Valid Reliabel Signifikan 38% Sedang

8 Valid Reliabel Signifikan 3% Mudah

Lampiran 12

Page 124: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING … · Subjek dalam penelitian ini adalah siswa dan guru matematika kelas X SMA N 1 Karanganyar Demak tahun pelajaran 2010/2011, dengan

UJI VALIDITAS

SIKLUS II

NOKODESISWA

NOMOR BUTIR SOAL ( X ) JUMLAH

1 2 3 4 5 6 7 8 (Y)

1 UC - 01 5 4 4 4 4 5 4 4 34

2 UC - 02 5 5 5 5 5 4 4 5 38

3 UC - 03 5 4 4 3 5 5 3 4 33

4 UC - 04 5 5 5 4 5 4 2 4 34

5 UC - 05 5 4 4 3 5 5 3 3 32

6 UC - 06 4 3 3 3 2 5 3 4 27

7 UC - 07 5 2 3 3 4 5 3 5 30

8 UC - 08 5 5 3 5 5 5 3 5 36

9 UC - 09 5 5 5 3 5 5 3 3 34

10 UC - 10 5 5 3 3 5 3 3 3 30

11 UC - 11 5 3 4 5 5 5 5 4 36

12 UC - 12 5 3 3 3 4 2 2 2 24

13 UC - 13 5 2 3 2 3 2 2 3 22

14 UC - 14 5 5 4 3 5 5 3 3 33

15 UC - 15 5 5 5 3 4 4 2 3 31

16 UC - 16 5 2 4 3 4 4 2 3 27

17 UC - 17 5 3 5 3 3 4 2 3 28

18 UC - 18 3 5 3 5 5 4 2 3 30

19 UC - 19 5 5 5 3 5 5 3 3 34

20 UC - 20 4 2 4 2 4 5 3 4 28

21 UC - 21 5 3 2 5 4 4 4 4 31

22 UC - 22 5 3 5 3 5 3 4 3 31

23 UC - 23 5 2 3 3 4 5 2 3 27

24 UC - 24 4 5 3 3 5 3 3 3 29

25 UC - 25 4 3 5 3 5 5 2 3 30

26 UC - 26 3 3 3 5 3 4 4 4 29

27 UC - 27 4 4 4 4 4 4 2 3 29

28 UC - 28 4 5 3 3 5 5 2 5 32

29 UC - 29 5 4 5 4 5 5 4 3 35

30 UC - 30 5 4 4 4 3 3 3 4 30

31 UC - 31 4 5 5 5 5 5 2 4 35

32 UC - 32 5 2 4 3 4 5 3 3 29

33 UC - 33 4 4 4 3 4 4 4 3 30

34 UC - 34 5 3 3 4 4 5 5 3 32

35 UC - 35 4 4 3 3 4 3 3 3 27

36 UC - 36 5 4 5 4 5 4 4 5 36

37 UC - 37 3 2 3 3 4 3 4 3 25

38 UC - 38 5 5 4 3 4 4 4 4 33

39 UC - 39 5 4 4 5 5 3 3 4 3340 UC - 40 5 3 5 3 4 4 4 3 31

JUMLAH 185 149 156 141 173 167 123 141 1235

KORELASI 0.327 0.617 0.491 0.564 0.637 0.517 0.390 0.531R KRITERIA 0.312 0.312 0.312 0.312 0.312 0.312 0.312 0.312

KETERANGAN VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID

Lampiran 13

Page 125: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING … · Subjek dalam penelitian ini adalah siswa dan guru matematika kelas X SMA N 1 Karanganyar Demak tahun pelajaran 2010/2011, dengan

ANALISIS VALIDITAS BUTIR SOAL

SIKLUS II

Soal No.1

5740

40

XY

N

1235

185

Y

X

38611

871

2

2

Y

X 1525225

34225

2

2

Y

X

Data dimasukkan ke dalam rumus korelasi product moment :

2222 )()(

))((

YYNXXN

YXXYNrXY

33,0

62,3437

1404

11817225

1404

)19215)(615(

1125

15252251544440)(3422534840(

228475229600

1525225)38611)(40(34225)871)(40(

)1235)(185()5740)(40(

XY

XY

XY

XY

XY

XY

r

r

r

r

r

r

Koefisien validitas item nomor 1 adalah 0,33. Untuk harga kritik dari r product

moment, dengan %5 dan N =40 maka diperoleh 312,0tabelr sehingga

harga tabelXY rr atau 0,33 > 0,312. maka soal nomor 1 dinyatakan valid.

Soal no.2 sampai 8 dapat dihitung dengan cara yang sama seperti no.1.sehingga

dapat langsung dimasukkan kedalam tabel uji validitas pada siklus I (lampiran 13)

Lampiran 14

Page 126: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING … · Subjek dalam penelitian ini adalah siswa dan guru matematika kelas X SMA N 1 Karanganyar Demak tahun pelajaran 2010/2011, dengan

UJI RELIABILITAS

SIKLUS II

NOkodesiswa

NOMOR BUTIR SOAL ( X ) JUMLAH( Y )1 2 3 4 5 6 7 8

1 UC - 01 5 4 4 4 4 5 4 4 34

2 UC - 02 5 5 5 5 5 4 4 5 38

3 UC - 03 5 4 4 3 5 5 3 4 33

4 UC - 04 5 5 5 4 5 4 2 4 34

5 UC - 05 5 4 4 3 5 5 3 3 32

6 UC - 06 4 3 3 3 2 5 3 4 27

7 UC - 07 5 2 3 3 4 5 3 5 30

8 UC - 08 5 5 3 5 5 5 3 5 36

9 UC - 09 5 5 5 3 5 5 3 3 34

10 UC - 10 5 5 3 3 5 3 3 3 30

11 UC - 11 5 3 4 5 5 5 5 4 36

12 UC - 12 5 3 3 3 4 2 2 2 24

13 UC - 13 5 2 3 2 3 2 2 3 22

14 UC - 14 5 5 4 3 5 5 3 3 33

15 UC - 15 5 5 5 3 4 4 2 3 31

16 UC - 16 5 2 4 3 4 4 2 3 27

17 UC - 17 5 3 5 3 3 4 2 3 28

18 UC - 18 3 5 3 5 5 4 2 3 30

19 UC - 19 5 5 5 3 5 5 3 3 34

20 UC - 20 4 2 4 2 4 5 3 4 28

21 UC - 21 5 3 2 5 4 4 4 4 31

22 UC - 22 5 3 5 3 5 3 4 3 31

23 UC - 23 5 2 3 3 4 5 2 3 27

24 UC - 24 4 5 3 3 5 3 3 3 29

25 UC - 25 4 3 5 3 5 5 2 3 30

26 UC - 26 3 3 3 5 3 4 4 4 29

27 UC - 27 4 4 4 4 4 4 2 3 29

28 UC - 28 4 5 3 3 5 5 2 5 32

29 UC - 29 5 4 5 4 5 5 4 3 35

30 UC - 30 5 4 4 4 3 3 3 4 30

31 UC - 31 4 5 5 5 5 5 2 4 35

32 UC - 32 5 2 4 3 4 5 3 3 29

33 UC - 33 4 4 4 3 4 4 4 3 30

34 UC - 34 5 3 3 4 4 5 5 3 32

35 UC - 35 4 4 3 3 4 3 3 3 27

36 UC - 36 5 4 5 4 5 4 4 5 36

37 UC - 37 3 2 3 3 4 3 4 3 25

38 UC - 38 5 5 4 3 4 4 4 4 33

39 UC - 39 5 4 4 5 5 3 3 4 33

40 UC - 40 5 3 5 3 4 4 4 3 31

JUMLAH 185 149 156 141 173 167 123 141 1235

Varian Butir 0,38 1,20 0,74 0,75 0,57 0,79 0,77 0,55 5,75

Lampiran 15

Page 127: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING … · Subjek dalam penelitian ini adalah siswa dan guru matematika kelas X SMA N 1 Karanganyar Demak tahun pelajaran 2010/2011, dengan

ANALISIS RELIABILITAS

SOAL UJI COBA

SIKLUS II

Untuk mencari reliabilitas digunakan rumus alpha, yaitu

2

2

11 11

t

i

n

nr

dengan

NN

YY

t

22

2

)(

Dari tabel bantu diperoleh :

871 603 638 527 771 729 409 519 38611

34225 22201 24336 19881 29929 27889 15129 19881 1525225

N = 40

38611

519

409

729

771

527

638

603

871

2

28

27

26

2

5

2

4

2

3

2

2

2

1

Y

X

X

X

X

X

X

X

X 1525225

19881

15129

27889

29929

19881

24336

22201

34225

2

2

8

2

7

2

6

2

5

2

4

2

3

2

2

2

1

Y

X

X

X

X

X

X

X

X

Mencari varians:

38,040

375,15

40

625,855871

4040

34225871

)(

2

1

212

12

1

N

N

XX

Lampiran 16

Page 128: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING … · Subjek dalam penelitian ini adalah siswa dan guru matematika kelas X SMA N 1 Karanganyar Demak tahun pelajaran 2010/2011, dengan

20,140

975,47

40

025,555603

4040

22201603

)(

2

2

222

22

2

N

N

XX

NN

XX

232

32

3

)(

74,040

6,29

40

4,608638

4040

24336638

2

3

75,040

975,29

40

025,497527

4040

19881527

)(

2

4

242

42

4

N

N

XX

57,040

775,22

40

225,748771

4040

29929771

)(

2

5

252

52

5

N

N

XX

79,040

775,31

40

225,697729

4040

27889729

)(

2

6

262

62

6

N

N

XX

77,040

775,30

40

225,378409

4040

15129409

)(

2

7

272

72

7

N

N

XX

Page 129: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING … · Subjek dalam penelitian ini adalah siswa dan guru matematika kelas X SMA N 1 Karanganyar Demak tahun pelajaran 2010/2011, dengan

55,040

975,21

40

025,497519

4040

19881519

)(

2

8

282

82

8

N

N

XX

Sehingga :

75,555,077,079,057,075,074,020,138,02

28

27

26

25

24

23

22

21

2

t

t

Untuk varians total :

01,1240

375,480

40

625,3813038611

4040

152522538611

)(

2

22

2

t

tN

N

YY

Kemudian damasukkan ke dalam rumus alpha sehingga didapat :

54,0)52,0)(03,1()48,01)(03,1(01,12

75,51

140

40

11

11

2

2

11

r

n

nr

t

i

Karena harga 11r terletak pada selang 0,40 < 60,011 r sehingga didapat 0,40 <

60,054,0 maka tes yang diuji cobakan kategori reliabilitasnya cukup.

Page 130: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING … · Subjek dalam penelitian ini adalah siswa dan guru matematika kelas X SMA N 1 Karanganyar Demak tahun pelajaran 2010/2011, dengan

ANALISIS TARAF KESUKARAN

SOAL TES UJI COBA

SIKLUS II

Untuk menghitung tingkat kesukaran digunakan rumus :

%100xN

FP

F = banyakna testi yang gagal

N = jumlah peserta tes

Dengan tolak ukur :

Jika %27%0 P : butir soal mudah

Jika %73%28 P : butir soal sedang

Jika %100%74 P : butir soal sukar

Sehingga didapat :

No.Soal F N P Keterangan

1 0 40 0% Mudah

2 7 40 18% Mudah

3 1 40 3% Mudah

4 2 40 5% Mudah

5 1 40 3% Mudah

6 2 40 5% Mudah

7 12 40 30% Sedang

8 1 40 3% Mudah

Lampiran 17

Page 131: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING … · Subjek dalam penelitian ini adalah siswa dan guru matematika kelas X SMA N 1 Karanganyar Demak tahun pelajaran 2010/2011, dengan

ANALISIS DAYA PEMBEDA BUTIR SOAL

SOAL TES UJI COBA

SIKLUS II

Soal no.1

NoSkor HG

X1

Skor LGX2

x1

(X1-MH)x2

(X2-ML)x1

2 x22

1 5 4 -0.09 0.45 0.01 0.21

2 5 5 -0.09 -0.55 0.01 0.30

3 5 5 -0.09 -0.55 0.01 0.30

4 5 4 -0.09 0.45 0.01 0.21

5 5 4 -0.09 0.45 0.01 0.21

6 4 5 0.91 -0.55 0.83 0.30

7 5 5 -0.09 -0.55 0.01 0.30

8 5 4 -0.09 0.45 0.01 0.21

9 5 3 -0.09 1.45 0.01 2.12

10 5 5 -0.09 -0.55 0.01 0.30

11 5 5 -0.09 -0.55 0.01 0.30

Jmlh 54 490.91 4.73Rata-

rata 4.91 4.45

MH = 4,91 ML = 4,4573,4

91,022

21

X

Xn = 11

Data di atas dimasukkan ke dalam rumus :

1,222.0

46,0

05,0

46,0

110

64,5

46,0

)111(11

73,491,0

45,491,4

)1(

22

21

t

nn

XX

MLMHt

Lampiran 18

Page 132: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING … · Subjek dalam penelitian ini adalah siswa dan guru matematika kelas X SMA N 1 Karanganyar Demak tahun pelajaran 2010/2011, dengan

Dari tabel distribusi t, untuk %,5 dk = (11-1)+(11-1) = 20 diperoleh

1,68tabelt karena tabelhitung tt sehingga didapat 2,1 > 1,68 maka daya pembeda

soal nomor 1 dinyatakan signifikan.

Soal no.2

NoSkor HG

X1

Skor LGX2

x1

(X1-MH)x2

(X2-ML)x1

2 x22

1 5 4 -0.55 -1.36 0.30 1.86

2 5 2 -0.55 0.64 0.30 0.40

3 3 3 1.45 -0.36 2.12 0.13

4 4 2 0.45 0.64 0.21 0.40

5 4 3 0.45 -0.36 0.21 0.13

6 5 2 -0.55 0.64 0.30 0.40

7 4 2 0.45 0.64 0.21 0.40

8 5 4 -0.55 -1.36 0.30 1.86

9 5 2 -0.55 -0.64 0.30 0.40

10 5 3 -0.55 -0.36 0.30 0.13

11 4 2 0.45 0.64 0.21 0.40

Jmlh 49 294.73 6.55Rata-

rata 4.45 2.64

MH = 4,45 ML = 2,6455,6

73,422

21

X

Xn = 11

Data di atas dimasukkan ke dalam rumus :

66,532.0

81,1

1.0

81,1

110

28,11

81,1

)111(11

55,673,4

64,245,4

)1(

22

21

t

nn

XX

MLMHt

Page 133: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING … · Subjek dalam penelitian ini adalah siswa dan guru matematika kelas X SMA N 1 Karanganyar Demak tahun pelajaran 2010/2011, dengan

Dari tabel distribusi t, untuk %,5 dk = (11-1)+(11-1) = 20 diperoleh

1,68tabelt karena tabelhitung tt sehingga didapat 5,66 > 1,68 maka daya

pembeda soal nomor 2 dinyatakan signifikan.

Soal no.3

NoSkor HG

X1

Skor LGX2

x1

(X1-MH)x2

(X2-ML)x1

2 x22

1 5 4 -0.55 -0.45 0.30 0.21

2 3 4 1.45 -0.45 2.12 0.21

3 4 5 0.45 -1.45 0.21 2.12

4 5 4 -0.55 -0.45 0.30 0.21

5 5 3 -0.55 0.55 0.30 0.30

6 5 4 -0.55 -0.45 0.30 0.21

7 4 3 0.45 0.55 0.21 0.30

8 5 3 -0.55 0.55 0.30 0.30

9 5 3 -0.55 0.55 0.30 0.30

10 5 3 -0.55 0.55 0.30 0.30

11 3 3 1.45 0.55 2.12 0.30

Jmlh 49 396.73 4.73Rata-

rata 4.45 3.55

MH = 4,45 ML = 3,5573,4

73,622

21

X

Xn = 11

Data di atas dimasukkan ke dalam rumus :

81,232,0

9,0

10,0

9,0

110

46,11

9,0

)111(11

73,473,6

55,345,4

)1(

22

21

t

nn

XX

MLMHt

Page 134: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING … · Subjek dalam penelitian ini adalah siswa dan guru matematika kelas X SMA N 1 Karanganyar Demak tahun pelajaran 2010/2011, dengan

Dari tabel distribusi t, untuk %,5 dk = (11-1)+(11-1) = 20 diperoleh

1,68tabelt karena tabelhitung tt sehingga didapat 2,81 > 1,68 maka daya

pembeda soal nomor 3 dinyatakan signifikan.

Soal no.4

NoSkor HG

X1

Skor LGX2

x1

(X1-MH)x2

(X2-ML)x1

2 x22

1 5 4 -0.91 -1.09 0.83 1.19

2 5 3 -0.91 -0.09 0.83 0.01

3 5 3 -0.91 -0.09 0.83 0.01

4 4 2 0.09 0.91 0.01 0.83

5 4 3 0.09 -0.09 0.01 0.01

6 5 3 -0.91 -0.09 0.83 0.01

7 4 3 0.09 -0.09 0.01 0.01

8 4 3 0.09 -0.09 0.01 0.01

9 3 3 1.09 -0.09 1.19 0.01

10 3 3 1.09 -0.09 1.19 0.01

11 3 2 1.09 0.91 1.19 0.83

Jmlh 45 326.91 2.91Rata-

rata 4.09 2.91

MH = 4,09 ML = 2,9191,2

91,622

21

X

Xn = 11

Data di atas dimasukkan ke dalam rumus :

93,33,0

18,1

09,0

18,1

110

82,9

18,1

)111(11

91,291,6

91,209,4

)1(

22

21

t

nn

XX

MLMHt

Page 135: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING … · Subjek dalam penelitian ini adalah siswa dan guru matematika kelas X SMA N 1 Karanganyar Demak tahun pelajaran 2010/2011, dengan

Dari tabel distribusi t, untuk %,5 dk = (11-1)+(11-1) = 20 diperoleh

1,68tabelt karena tabelhitung tt sehingga didapat 3,93 > 1,68 maka daya

pembeda soal nomor 4 dinyatakan signifikan.

Soal no.5

NoSkor HG

X1

Skor LGX2

x1

(X1-MH)x2

(X2-ML)x1

2 x22

1 5 4 -0.09 -0.36 0.01 0.13

2 5 4 -0.09 -0.36 0.01 0.13

3 5 3 -0.09 0.64 0.01 0.40

4 5 4 -0.09 -0.36 0.01 0.13

5 5 2 -0.09 1.64 0.01 2.68

6 5 4 -0.09 -0.36 0.01 0.13

7 4 4 0.91 -0.36 0.83 0.13

8 5 4 -0.09 -0.36 0.01 0.13

9 5 4 -0.09 -0.36 0.01 0.13

10 5 4 -0.09 -0.36 0.01 0.13

11 5 3 -0.09 0.64 0.01 0.40

Jmlh 54 400.91 4.55Rata-

rata 4.91 3.64

MH = 4,91 ML = 3,6455,4

91,022

21

X

Xn = 11

Data di atas dimasukkan ke dalam rumus :

77,522,0

27,1

05,0

27,1

110

46,5

27,1

)111(11

55,491,0

64,391,4

)1(

22

21

t

nn

XX

MLMHt

Page 136: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING … · Subjek dalam penelitian ini adalah siswa dan guru matematika kelas X SMA N 1 Karanganyar Demak tahun pelajaran 2010/2011, dengan

Dari tabel distribusi t, untuk %,5 dk = (11-1)+(11-1) = 20 diperoleh

1,68tabelt karena tabelhitung tt sehingga didapat 5,77 > 1,68 maka daya

pembeda soal nomor 5 dinyatakan signifikan.

Soal no.6

NoSkor HG

X1

Skor LGX2

x1

(X1-MH)x2

(X2-ML)x1

2 x22

1 4 4 0.73 -0.18 0.53 0.03

2 5 5 -0.27 -1.18 0.07 1.40

3 5 4 -0.27 -0.18 0.07 0.03

4 4 5 0.73 -1.18 0.53 1.40

5 5 5 -0.27 -1.18 0.07 1.40

6 5 4 -0.27 -0.18 0.07 0.03

7 5 5 -0.27 -1.18 0.07 1.40

8 4 3 0.73 0.82 0.53 0.67

9 5 3 -0.27 0.82 0.07 0.67

10 5 2 -0.27 1.82 0.07 3.31

11 5 2 -0.27 1.82 0.07 3.31

Jmlh 52 422.18 13.64Rata-

rata 4.73 3.82

MH = 4,73 ML = 3,8264,13

18,222

21

X

Xn = 11

Data di atas dimasukkan ke dalam rumus :

46,237,0

91,0

14,0

91,0

110

82,15

91,0

)111(11

64,1318,2

82,373,4

)1(

22

21

t

nn

XX

MLMHt

Page 137: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING … · Subjek dalam penelitian ini adalah siswa dan guru matematika kelas X SMA N 1 Karanganyar Demak tahun pelajaran 2010/2011, dengan

Dari tabel distribusi t, untuk %,5 dk = (11-1)+(11-1) = 20 diperoleh

1,68tabelt karena tabelhitung tt sehingga didapat 2,46 > 1,68 maka daya

pembeda soal nomor 6 dinyatakan signifikan.

Soal no.7

NoSkor HG

X1

Skor LGX2

x1

(X1-MH)x2

(X2-ML)x1

2 x22

1 4 2 -0.64 0.55 0.40 0.30

2 3 3 0.36 -0.45 0.13 0.21

3 5 2 -1.64 0.55 2.68 0.30

4 4 3 -0.64 -0.45 0.40 0.21

5 4 3 -0.64 -0.45 0.40 0.21

6 2 2 1.36 0.55 1.86 0.30

7 4 2 -0.64 0.55 0.40 0.30

8 2 3 1.36 -0.45 1.86 0.21

9 3 4 0.36 -1.45 0.13 2.12

10 3 2 0.36 0.55 0.13 0.30

11 3 2 0.36 0.55 0.13 0.30

Jmlh 37 288.55 4.73Rata-

rata 3.36 2.55

MH = 3,36 ML = 2,5573,4

55,822

21

X

Xn = 11

Data di atas dimasukkan ke dalam rumus :

31,235,0

81,0

12,0

81,10

110

28,13

81,0

)111(11

73,455,8

55,236,3

)1(

22

21

t

nn

XX

MLMHt

Page 138: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING … · Subjek dalam penelitian ini adalah siswa dan guru matematika kelas X SMA N 1 Karanganyar Demak tahun pelajaran 2010/2011, dengan

Dari tabel distribusi t, untuk %,5 dk = (11-1)+(11-1) = 20 diperoleh

1,68tabelt karena tabelhitung tt sehingga didapat 2,31 > 1,68 maka daya

pembeda soal nomor 7 dinyatakan signifikan.

Soal no.8

NoSkor HG

X1

Skor LGX2

x1

(X1-MH)x2

(X2-ML)x1

2 x22

1 5 3 -1 0.09 1.00 0.01

2 5 3 -1 0.09 1.00 0.01

3 4 3 0 0.09 0.00 0.01

4 5 4 -1 -0.91 1.00 0.83

5 3 4 1 -0.91 1.00 0.83

6 4 3 0 0.09 0.00 0.01

7 4 3 0 0.09 0.00 0.01

8 4 3 0 0.09 0.00 0.01

9 3 3 1 0.09 1.00 0.01

10 3 2 1 1.09 1.00 1.19

11 4 3 0 0.09 0.00 0.01

Jmlh 44 346.00 2.91Rata-

rata 4.00 3.09

MH = 4,00 ML = 3,0991,2

00,622

21

X

Xn = 11

Data di atas dimasukkan ke dalam rumus :

25,328,0

91,0

08,0

91,0

110

91,8

91,0

)111(11

91,200,6

09,300,4

)1(

22

21

t

nn

XX

MLMHt

Page 139: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING … · Subjek dalam penelitian ini adalah siswa dan guru matematika kelas X SMA N 1 Karanganyar Demak tahun pelajaran 2010/2011, dengan

Dari tabel distribusi t, untuk %,5 dk = (11-1)+(11-1) = 20 diperoleh

1,68tabelt karena tabelhitung tt sehingga didapat 3,25 > 1,68 maka daya

pembeda soal nomor 8 dinyatakan signifikan.

Page 140: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING … · Subjek dalam penelitian ini adalah siswa dan guru matematika kelas X SMA N 1 Karanganyar Demak tahun pelajaran 2010/2011, dengan

REKAPITULASI SOAL TES UJI COBA

SIKLUS II

No.

Soal

ANALISIS

Validitas Reliabilitas Daya Pembeda Taraf kesukaran Keterangan

1 Valid Reliabel Signifikan 0% Mudah

2 Valid Reliabel Signifikan 18% Mudah

3 Valid Reliabel Signifikan 3% Mudah

4 Valid Reliabel Signifikan 5% Mudah

5 Valid Reliabel Signifikan 3% Mudah

6 Valid Reliabel Signifikan 5% Mudah

7 Valid Reliabel Signifikan 30% Sedang

8 Valid Reliabel Signifikan 3% Mudah

Lampiran 19

Page 141: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING … · Subjek dalam penelitian ini adalah siswa dan guru matematika kelas X SMA N 1 Karanganyar Demak tahun pelajaran 2010/2011, dengan

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 1

(RPP 1)

(Siklus I)

Sekolah : SMA N 1 Karanganyar Demak

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/Semester : X / 1

Materi Pokok : Bentuk Pangkat dan Akar

Pertemuan : 1

Alokasi Waktu : 2 x 45 menit

A. Standar Kompetensi

Memecahkan masalah yang berkaitan dengan bentuk pangkat dan akar.

B. Kompetensi Dasar

Menggunakan aturan pangkat dan akar.

C. Indikator

- Menggunakan definisi pangkat bulat positif dalam menyelesaikan soal.

- Mengaplikasikan sifat-sifat pangkat bulata positif dalam menyelesaikan

soal.

D. Tujuan Pembelajaran

- Siswa diharapkan mampu menggunakan definisi pangkat bulat positif

dalam menyelesaikan soal.

- Siswa diharapkan mampu mengaplikasikan sifat-sifat pangkat bulata

positif dalam menyelesaikan soal.

E. Materi Pembelajaran

Bentuk pangkat

F. Metode Pembelajaran

Diskusi

Lampiran 20

Page 142: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING … · Subjek dalam penelitian ini adalah siswa dan guru matematika kelas X SMA N 1 Karanganyar Demak tahun pelajaran 2010/2011, dengan

G. Model Pembelajaran

Quantum Teaching

H. Kegiatan Pembelajaran

1. Kegiatan Awal

a. Guru mengucapkan salam pembuka dan mengontrol kehadiran siswa.

b. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan memotivasi siswa.

c. Menyampaikan apersepsi

2. Kegiatan Inti

a. Tumbuhkan

Guru menumbuhkan minat siswa akan materi bentuk pangkat sehingga

siswa mengetahui manfaat dalam kehidupannya.

b. Alami

Siswa dibimbing dengan diberikan LKS 1 untuk mengalami sendiri,

menciptakan konsep bentuk pangkat dan siswa mendapat pengalaman

dengan cara berdiskusi dalam kelompok belajar.

c. Namai

Tahap ini siswa dapat mendapatkan konsep dari definisi dan sifat-sifat

pangkat bulat positif.

d. Demonstrasikan

Guru memberikan kesempatan kepada salah satu kelompok untuk

mengerjakan hasil LKS di depan kelas dengan cara mendemonstrasikan

/ menjelaskan hasil diskusi.

e. Ulangi

Pada tahap ini guru menjelaskan secara ulang tentang bentuk pangkat

bulat positif dan sifat-sifat pangkat bulat positif.

f. Rayakan

Rayakanlah bila siswa dapat mengerjakan latihan soal dengan

memberikan tepuk tangan, sehingga siswa akan lebih bersemangat

dalam pembelajaran.

Page 143: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING … · Subjek dalam penelitian ini adalah siswa dan guru matematika kelas X SMA N 1 Karanganyar Demak tahun pelajaran 2010/2011, dengan

3. Kegiatan Akhir

a. Siswa bersama-sama dengan guru mengambil kesimpulan dari materi

yang telah dipelajari.

b. Meminta siswa untuk mempelajari materi berikutnya.

c. Salam penutup.

I. Alat/Bahan/Sumber Belajar

Sumber : - Marwanta, Suwarsini Murniati, dkk. 2009. Matematika

Kelas X. Jakarta : Yudhistira.

- Noormandiri, B. K, Endar Sucipto. 2004. Matematika

untuk SMA Jilid 1 Kelas X. Jakarta : Erlangga.

- Wirodikromo, Sartono. 2008. Matematika untuk SMA

Kelas X Semester 1. Jakarta : Erlangga.

Media : LKS

J. Penilaian

1. Prosedur

a. Keaktifan siswa pada saat proses belajar.

b. Hasil kerja kelompok dan hasil kerja individu.

2. Alat evaluasi

a. Jenis tes : tertulis

b. Bentuk tes : uraian

KISI – KISI SOAL TES EVALUASI

(SIKLUS I)

Peneliti Guru Mapel

Nur Alina Rakhmawati Sigit Rianto, S. Si.NPM. 06310468 NIP. 19820527 200903 1 004

Page 144: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING … · Subjek dalam penelitian ini adalah siswa dan guru matematika kelas X SMA N 1 Karanganyar Demak tahun pelajaran 2010/2011, dengan

Nama Kelompok:

Anggota: 1. 4.

2. 5.

3. 6.

Lembar Kerja Siswa 1

(Silkus I)

Petunjuk bagi siswa:

1. Bacalah dengan teliti

2. Kerjakan LKS ini secara berkelompok sesuai dengan anggota kelompok yang

telah ditetapkan, usahakan setiap anggota kelompok ikut berpartisipasi.

3. Apabila mengalami kesulitan, konsultasikan dengan guru.

4. Kemudian kerjakan latihan soal yang ada.

5. Lengkapilah titik-titik yang ada pada contoh soal.

6. Waktu yang disediakan untuk mengerjakan LKS ini adalah 30 menit.

A. Indikator

- Siswa diharapkan mampu menggunakan definisi pangkat bulat positif

dalam menyelesaikan soal.

- Siswa diharapkan mampu mengaplikasikan sifat-sifat pangkat bulat

positif.

B. Ringkasan Materi

BENTUK PANGKAT

1. Pangkat Bulat Positif

a. Pengertian pangkat bulat positif

Seringkali kita temukan suatu bilangan yang merupakan hasil

perkalian suatu bilangan dengan bilangan itu sendiri secara beruntun.

Lampiran 21

Page 145: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING … · Subjek dalam penelitian ini adalah siswa dan guru matematika kelas X SMA N 1 Karanganyar Demak tahun pelajaran 2010/2011, dengan

Misalnya,

3 x 3 x 3 ditulis sebagai 33 di baca tiga pangkat tiga.

4 x 4 x 4 x 4 x 4 ditulis sebagai ... dibaca ..................

5 x 5 x 5 x 5 x 5 x 5 x 5 ditulis sebagai ... di baca .................

Jadi, pangkat bulat positif adalah perkalian berganda dengan

faktor-faktor yang sama. Operasinya disebut perpangkatan, notasinya

disebut notasi eksponen. Bulangan 34 merupakan bilangan berpangkat,

dengan 3 merupakan bilangan pokok dan 4 merupakan pangkat.

DEFINISI

Contoh 1

Nyatakan dalam bentuk perkalian berulang

1. 25

2. ( -3 )4

3. X7

Jawab :

1. … = … x … x … x … x …

2. … = … x … x …x …

3. … = …x … x … x … x … x … x …

Page 146: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING … · Subjek dalam penelitian ini adalah siswa dan guru matematika kelas X SMA N 1 Karanganyar Demak tahun pelajaran 2010/2011, dengan

b. Sifat-sifat bilangan dengan pangkat bulat positif

Operasi aijabar pada bilangan berpangkar dengan pangkat bilangan

positif, mempunyai sifat-sifat Ichusus. Berikur ni sifat-sifat bilangan

berpangkat dengan pangkat bulat positif.

SIFAT

Contoh 2

Tuliskan dalam bentuk pangkat paling sederhana!

a. 43 . 42 c. (32)4 e.

b. d. 24 . 34

Jawab :

a. 43 . 42 = 43+2 = 45 c. (32)4 = 32.4 = 38 e. = …= …

b. = … = … d. 24.34 = … = …

Page 147: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING … · Subjek dalam penelitian ini adalah siswa dan guru matematika kelas X SMA N 1 Karanganyar Demak tahun pelajaran 2010/2011, dengan

Latihan Soal

1. Selesaikanlah dengan menulis faktor – faktor perkaliannya !

a. 26 d. 53

b. 73 e. (-2)2

c. (-3)4

2. Sederhanakanlah !

a. 3x2 x 2x d. 5x3 x x7

b. 3abc2 x 2a2b3c4 e. 2x8 x 5xy x 10x2y4

c. 2 m2 n2 x 4m5 f. 3ab2 x a2b4 x a2b4 x ab10 x a2c

3. Sederhanakanlah !

a. 26 : 24

b. 37 : 3

c. x5 : x4

d. x15 : x4

Selamat Mengerjakan. . . . . ! ! !

Page 148: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING … · Subjek dalam penelitian ini adalah siswa dan guru matematika kelas X SMA N 1 Karanganyar Demak tahun pelajaran 2010/2011, dengan

KUNCI JAWABAN LKS 1

(SIKLUS I)

1. a. 26 = 2 x 2 x 2 x 2x 2 x 2 = 64

b. 73 = 7 x 7 x 7 = 343

c. (-3)4 = (-3) x (-3) x (-3) x (-3) = 81

d. 53 = 5 x 5 x 5 = 125

e. (-2)2 = (-2) x (-2) = 4

2. a. 3x2 x 2x = (3 x 2) x 2+1

= 6 x 3

b. 3abc2 x 2a2b3c4 = (3 x 2) a1+2 b1+3 c2+4

= 6 a3b4c6

c. 2m2n2 x 4m5 = (2 x 4) m2+5n2

= 8 m7n2

d. 5x3 x x7 = 5 x 3+7

= 5x10

e. 2x8y4 x 5xy x 10x2y4 = (2 x 5 x 10) x 8+1+2 y4+1+4

= 100 x11y9

f. 3ab2 x a2b4 x ab10 x a2c = 3 a1+2+1+2 b2+4+10 c

= 3 a6b16c

3. a. 26 : 24 = 26-4

= 22

b. 37 : 3 = 37-1

= 36

c. x5 : x4 = x5-4

= x

d. x15 : x4 = x15-4

= x11

Page 149: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING … · Subjek dalam penelitian ini adalah siswa dan guru matematika kelas X SMA N 1 Karanganyar Demak tahun pelajaran 2010/2011, dengan

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 2

(RPP 2)

(Siklus I)

Sekolah : SMA Negeri 1 Karanganyar Demak

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/Semester : X / 1

Materi Pokok : Bentuk Pangkat dan Akar

Pertemuan : 2

Alokasi Waktu : 2 x 45 menit

A. Standar Kompetensi

Memecahkan masalah yang berkaitan dengan bentuk pangkat dan akar.

B. Kompetensi Dasar

Menggunakan aturan pangkat dan akar.

C. Indikator

Menggunakan definisi bentuk pangkat negatif dan pangkat nol dalam

menyelesaikan soal.

D. Tujuan Pembelajaran

Siswa diharapkan dapat menggunakan definisi bentuk pangkat negatif dan

pangkat nol dalam menyelesaikan soal.

E. Materi Pembelajaran

Bentuk Pangkat

F. Metode Pembelajaran

Diskusi

G. Model Pembelajaran:

Quantum Teaching

Lampiran 22

Page 150: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING … · Subjek dalam penelitian ini adalah siswa dan guru matematika kelas X SMA N 1 Karanganyar Demak tahun pelajaran 2010/2011, dengan

H. Kegiatan Pembelajaran

1. Kegiatan Awal

a. Guru mengucapkan salam pembuka dan mengontrol kehadiran siswa

b. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan memotivasi siswa.

c. Menyampaikan apersepsi

2. Kegiatan Inti

a. Tumbuhkan

Guru menumbuhkan minat siswa akan materi bentuk pangkat sehingga

siswa mengetahui manfaat dalam kehidupannya.

b. Alami

Siswa dibimbing dengan diberikan LKS 2 untuk mengalami sendiri,

menciptakan konsep bentuk pangkat dan siswa mendapat pengalaman

dengan cara berdiskusi dalam kelompok belajar.

c. Namai

Tahap ini siswa dapat mendapatkan konsep dari definisi bentuk pangkat

bulat negatif dan pangkat nol.

d. Demonstrasikan

Guru memberikan kesempatan kepada salah satu kelompok untuk

mengerjakan hasil LKS di depan kelas dengan cara mendemonstrasikan

/ menjelaskan hasil diskusi.

e. Ulangi

Pada tahap ini guru menjelaskan secara ulang tentang bentuk pangkat

bulat positif dan sifat-sifat pangkat bulat positif.

f. Rayakan

Rayakanlah bila siswa dapat mengerjakan latihan soal dengan

memberikan tepuk tangan, sehingga siswa akan lebih bersemangat

dalam pembelajaran.

3.Kegiatan Akhir

a. Siswa bersama-sama dengan guru mengambil kesimpulan dari materi

yang telah dipelajari.

b. Meminta siswa untuk mempelajari materi berikutnya.

c. Salam penutup.

Page 151: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING … · Subjek dalam penelitian ini adalah siswa dan guru matematika kelas X SMA N 1 Karanganyar Demak tahun pelajaran 2010/2011, dengan

I. Alat/Bahan/Sumber Belajar

Sumber : - Marwanta, Suwarsini Murniati, dkk. 2009. Matematika

Kelas X. Jakarta : Yudhistira.

- Noormandiri, B. K, Endar Sucipto. 2004. Matematika

untuk SMA Jilid 1 Kelas X. Jakarta : Erlangga.

- Wirodikromo, Sartono. 2008. Matematika untuk SMA

Kelas X Semester 1. Jakarta : Erlangga.

Media : LKS

J. Penilaian

1. Prosedur

a. Keaktifan siswa pada saat proses belajar.

b. Hasil kerja kelompok dan hasil kerja individu.

2. Alat evaluasi

a. Jenis tes : tertulis

b. Bentuk tes : uraian

Peneliti Guru Mapel

Nur Alina Rakhmawati Sigit Rianto, S. Si.NPM. 06310468 NIP. 19820527 200903 1 004

Page 152: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING … · Subjek dalam penelitian ini adalah siswa dan guru matematika kelas X SMA N 1 Karanganyar Demak tahun pelajaran 2010/2011, dengan

Nama Kelompok:

Anggota: 1. 4.

2. 5.

3. 6.

Lembar Kerja Siswa 2

(Silkus I)

Petunjuk bagi siswa:

1. Bacalah dengan teliti

2. Kerjakan LKS ini secara berkelompok sesuai dengan anggota kelompok yang

telah ditetapkan, usahakan setiap anggota kelompok ikut berpartisipasi.

3. Apabila mengalami kesulitan, konsultasikan dengan guru.

4. Kemudian kerjakan latihan soal yang ada.

5. Lengkapilah titik-titik yang ada pada contoh soal.

6. Waktu yang disediakan untuk mengerjakan LKS ini adalah 30 menit.

A. Indikator

Siswa diharapkan mampu menggunakan definisi bentuk pangkat negatif dan

pangkat nol dalam menyelesaikan soal.

B. Ringkasan Materi

Pangkat Bulat Negatif Dan Nol

a. Pangkat bulat negatif

Contoh 3

Perhatikan bahwa 26464 : aaaa

...6

4 1

...

1

..................

............

aaa

a

Jadi,...

1...

a

Lampiran 23

Page 153: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING … · Subjek dalam penelitian ini adalah siswa dan guru matematika kelas X SMA N 1 Karanganyar Demak tahun pelajaran 2010/2011, dengan

Dari contoh di atas dapat kita definisikan bilangan berpangkat bulat

negatif sebagai berikut :

DEFINISI

b. Pangkat nol

Jika m , n bilangan bulat positif dan ,nm maka 0aa nm

Untuk menentukan nilai dari bilangan pangkat nol, perhatikan uraian

berikut!

nmaa 0

m

m

a

a

= 1

Sehingga dapat kita definisikan bilangan berpangkat nol sebagai berikut.

DEFINISI

Untuk setiap Ra dan 0a berlaku 10 a

Page 154: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING … · Subjek dalam penelitian ini adalah siswa dan guru matematika kelas X SMA N 1 Karanganyar Demak tahun pelajaran 2010/2011, dengan

Latihan Soal

1. Selesaikanlah !

a. 21 + 20 + 2-1 e. (2-1 + 3-1)-1

b. 3-1 + 2-1 f. ( 5-1 – 2-1 )-1

c. 3-1 . 2-1 g. (7-1 + 5-1)0

d. 5-1 - 50 h. (a-1 + b-1)0

2. Sederhanakanlah !

a. 80 d. 4xo g. 2x0 + 3y0

b. 150 e. 9x0 h. 2x0 : 4y0

c. 90 f. a0 x b0 i. a0 + b0 + c0

3. Nyatakanlah bentuk-bentuk berikut tidak dengan pangkat negatif atau

nol !

a. 3x-2y

b. 5y-2x3z0

c. (a-1 + b-1)-1

Selamat Mengerjakan. . . . . ! ! !

Page 155: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING … · Subjek dalam penelitian ini adalah siswa dan guru matematika kelas X SMA N 1 Karanganyar Demak tahun pelajaran 2010/2011, dengan

KUNCI JAWABAN LKS 2

(SIKLUS I)

1. a. 21 + 20 +2-1 = 2 + 1 +

=

b. 3-1 + 2-1 =

=

=

c. 3-1 . 2-1 =

=

d. 51 – 50 = 5 1

= 4

e. =

=

= 2 + 3

= 5

f. =

=

= 5 – 2

= 3

g. =

=

= 1 + 1 = 2

Page 156: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING … · Subjek dalam penelitian ini adalah siswa dan guru matematika kelas X SMA N 1 Karanganyar Demak tahun pelajaran 2010/2011, dengan

h. =

=

= 1 + 1 = 2

2. a. 80 = 1 e. 9x0 = 9 . 1 = 9

b. 150 = 1 f. a0 x b0 = 1 . 1 = 1

c. 90 = 1 g. 2x0 +3y0 = 2.1 + 3.1 = 2+3 = 5

d. 4x0 = 4 . 1 = 4 h. 2x0 : 4y0 = 2.1 : 4.1 = 2:4 =

3. a. 3x-2y =

b. 5y-2x3z0 =

c. =

Page 157: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING … · Subjek dalam penelitian ini adalah siswa dan guru matematika kelas X SMA N 1 Karanganyar Demak tahun pelajaran 2010/2011, dengan

KISI – KISI SOAL TES EVALUASI

(SIKLUS I)

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/Semester : X / 1

Materi Pokok : Bentuk Pangkat

Alokasi Waktu : 2 x 35 menit

No. Tujuan pembelajaranKategori Nomor

soalC1 C2 C3

1.

2.

3.

Siswa diharapkan mampu

menggunakan definisi

pangkat bulat positif dalam

menyelesaikan soal.

Siswa diharapkan mampu

mengaplikasikan sifat-sifat

pangkat bulat positif.

Siswa diharapkan mampu

menggunakan definisi

pangkat bulat negatif dan

pangkat nol dalam

menyelesaikan soal.

1,8

4, 5,6,7

2,3

Keterangan:

C1 : Ingatan

C2 : Pemahaman

C3 : Penerapan

Lampiran 24

Page 158: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING … · Subjek dalam penelitian ini adalah siswa dan guru matematika kelas X SMA N 1 Karanganyar Demak tahun pelajaran 2010/2011, dengan

SOAL TES SIKLUS I

Petunjuk:

- Tulislah nama, nomor absent, dan kelas pada lembar jawaban.

- Kerjakan soal yag dianggap lebih mudah terlebih dahulu (boleh tidak urut).

- Dilarang mencontek, melihat, dan memberi jawaban kepada siswa lain.

- Alokasi waktu 60 menit.

Kerjakan soal-soal di bawah ini!

1. Sederhanakanlah bentuk-bentuk di bawah ini dengan pangkat bulat positif!

a.

b.

c.

d. -7

e. -4

2. Nyatakanlah pernyataan berikut ke dalam pangkat negatif !

a.

b.

c.

d.

e.

3. Nyatakanlah pernyataan di bawah ini tidak dalam pangkat !

a. 8-2

b. -2-4

Lampiran 25

Page 159: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING … · Subjek dalam penelitian ini adalah siswa dan guru matematika kelas X SMA N 1 Karanganyar Demak tahun pelajaran 2010/2011, dengan

c.

d.

e.

4. Sederhanakanlah !

a.

b.

5. Sederhanakanlah pernyataan berikut dengan menggunakan sifat

.

a.

b.

6. Sederhanakanlah !

a.

b.

c.

7. Sederhanakanlah !

a.

b.

8. Sederhanakanlah, kemudian nyatakan tiap pernyataan di bawah ini dalam

pangkat positif.

a.

b.

Page 160: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING … · Subjek dalam penelitian ini adalah siswa dan guru matematika kelas X SMA N 1 Karanganyar Demak tahun pelajaran 2010/2011, dengan

KUNCI JAWABAN TES SIKLUS I

1. a. =

b. =

c. =

d. =

e. =

2. a.

b.

c.

d.

e.

3. a.

b.

c.

d.

e.

4. a.

b.

5. a.

b.

Lampiran 26

Page 161: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING … · Subjek dalam penelitian ini adalah siswa dan guru matematika kelas X SMA N 1 Karanganyar Demak tahun pelajaran 2010/2011, dengan

6. a.

b.

c.

7. a.

b.

8. a.

b.

Page 162: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING … · Subjek dalam penelitian ini adalah siswa dan guru matematika kelas X SMA N 1 Karanganyar Demak tahun pelajaran 2010/2011, dengan

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 3

(RPP 3)

(Siklus II)

Sekolah : SMA Negeri 1 Karanganyar Demak

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/Semester : X / 1

Materi Pokok : Bentuk Pangkat dan Akar

Pertemuan : 3

Alokasi Waktu : 2 x 45 menit

A. Standar Kompetensi

Memecahkan masalah yang berkaitan dengan bentuk pangkat dan akar.

B. Kompetensi Dasar

Menggunakan aturan pangkat dan akar.

C. Indikator

- Menjelaskan pengertian bentuk akar.

- Menggunakan operasi aljabar pada bentuk akar.

D. Tujuan Pembelajaran

- Siswa diharapkan mampu menjelaskan pengertian bentuk akar.

- Siswa diharapkan menggunakan operasi aljabar pada bentuk akar.

E. Materi Pembelajaran :

Bentuk Akar

F. Metode Pembelajaran :

Diskusi

G. Model Pembelajaran:

Quantum Teaching

Lampiran 27

Page 163: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING … · Subjek dalam penelitian ini adalah siswa dan guru matematika kelas X SMA N 1 Karanganyar Demak tahun pelajaran 2010/2011, dengan

H. Kegiatan Pembelajaran

1. Kegiatan Awal

a. Guru mengucapkan salam pembuka dan mengontrol kehadiran siswa.

b. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan memotivasi siswa.

c. Menyampaikan apersepsi

2. Kegiatan Inti

a. Tumbuhkan

Guru menumbuhkan minat siswa akan materi bentuk pangkat sehingga

siswa mengetahui manfaat dalam kehidupannya.

b. Alami

Siswa dibimbing dengan diberikan LKS 3 untuk mengalami sendiri,

menciptakan konsep bentuk akar dan siswa mendapat pengalaman

dengan cara berdiskusi dalam kelompok belajar.

c. Namai

Tahap ini siswa dapat mendapatkan konsep dari bentuk akar.

d. Demonstrasikan

Guru memberikan kesempatan kepada salah satu kelompok untuk

mengerjakan hasil LKS di depan kelas dengan cara mendemonstrasikan /

menjelaskan hasil diskusi.

e. Ulangi

Pada tahap ini guru menjelaskan secara ulang tentang bentuk akar.

f. Rayakan

Rayakanlah bila siswa dapat mengerjakan latihan soal dengan

memberikan tepuk tangan, sehingga siswa akan lebih bersemangat dalam

pembelajaran.

3. Kegiatan Akhir

a. Siwa bersama-sama dengan guru mengambil kesimpulan dari materi

yang telah dipelajari.

b. Meminta siswa untuk mempelajari materi berikutnya.

c. Salam penutup.

Page 164: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING … · Subjek dalam penelitian ini adalah siswa dan guru matematika kelas X SMA N 1 Karanganyar Demak tahun pelajaran 2010/2011, dengan

I. Alat/Bahan/Sumber Belajar

Sumber : - Marwanta, Suwarsini Murniati, dkk. 2009. Matematika

Kelas X. Jakarta : Yudhistira.

- Noormandiri, B. K, Endar Sucipto. 2004. Matematika

untuk SMA Jilid 1 Kelas X. Jakarta : Erlangga.

- Wirodikromo, Sartono. 2008. Matematika untuk SMA

Kelas X Semester 1. Jakarta : Erlangga.

Media : LKS

J. Penilaian

1. Prosedur

a. Keaktifan siswa pada saat proses belajar.

b. Hasil kerja kelompok dan hasil kerja individu.

2. Alat evaluasi

a. Jenis tes : tertulis

b. Bentuk tes : uraian

Peneliti Guru Mapel

Nur Alina Rakhmawati Sigit Rianto, S. Pd.NPM. 06310468 NIP. 19802527 200903 1 004

Page 165: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING … · Subjek dalam penelitian ini adalah siswa dan guru matematika kelas X SMA N 1 Karanganyar Demak tahun pelajaran 2010/2011, dengan

Nama Kelompok :

Anggota: 1. 4.

2. 5.

3. 6.

Lembar Kerja Siswa 3

(Silkus II)

Petunjuk bagi siswa:

1. Bacalah dengan teliti

2. Kerjakan LKS ini secara berkelompok sesuai dengan anggota kelompok yang

telah ditetapkan, usahakan setiap anggota kelompok ikut berpartisipasi.

3. Apabila mengalami kesulitan, konsultasikan dengan guru.

4. Kemudian kerjakan latihan soal yang ada.

5. Lengkapilah titik-titik yang ada pada contoh soal

6. Waktu yang disediakan untuk mengerjakan LKS ini adalah 30 menit.

A. Indikator

- Siswa diharapkan mampu menjelaskan pengertian bentuk akar

- Siswa diharapkan mampu menggunakan operasi aljabar pada bentuk akar

dalam menyelesaikan soal.

B. Ringkasan Materi

BENTUK AKAR

1. Pengertian Bilangan Rasionat dan Irasional

DEFINISI

Bilangan rasional adalah bilangan yang dapat dinyatakan

sebagai bentuk pembagianb

adengan a dan b bilangan bulat dan 0b

Lampiran 28

Page 166: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING … · Subjek dalam penelitian ini adalah siswa dan guru matematika kelas X SMA N 1 Karanganyar Demak tahun pelajaran 2010/2011, dengan

Misalnya,

DEFINISI

Bilangan irasional adalah bilangan yang tidak dapat dinyatakan

sebagai bentuk pembagianb

adengan a dan b bilangan bulat dan 0b

2. Pengertian Bentuk Akar

DEFINISI

Bentuk akar adalah bitangan-bilangan di bawah tanda akar

yang apabila ditarik akarnya tidak dapat menghasilkan bilangan

rasional.

3. Operasi Aljabar Pada Bentuk Akar

a. Penjumlahan dan pengurangan bentuk akar

SIFAT

Contoh 4

Sederhanakan penjumlahan dan pengurangan bentuk akar berikut!

a.

b.

Jawab :

a. = … = …

b. = … = …

Page 167: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING … · Subjek dalam penelitian ini adalah siswa dan guru matematika kelas X SMA N 1 Karanganyar Demak tahun pelajaran 2010/2011, dengan

b. Perkalian bentuk akar

Untuk perkalian benruk akar, berlaku sifat berikut.

SIFAT

Contoh 5

Sederhanakanlah perkalian bentuk akar beriku!

a.

b.

Jawab :

a. .........122

b. ...3535

= … = …

Page 168: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING … · Subjek dalam penelitian ini adalah siswa dan guru matematika kelas X SMA N 1 Karanganyar Demak tahun pelajaran 2010/2011, dengan

Latihan Soal

1. Tunjukkan manakah yang merupakan bentuk akar!

a. e.

b. f.

c. g.

d. h.

2. Nyatakan bentuk berikut ini dalam bentuk akar !

a. e.

b. f.

c. g.

d. h.

3. Sederhanakanlah !

a.

b.

c.

d.

e.

Selamat Mengerjakan. . . . . ! ! !

Page 169: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING … · Subjek dalam penelitian ini adalah siswa dan guru matematika kelas X SMA N 1 Karanganyar Demak tahun pelajaran 2010/2011, dengan

KUNCI JAWABAN LKS 3

(SIKLUS II)

1. a. merupakan bentuk akar

b. bukan merupakan bentuk akar

c. merupakan bentuk akar

d. merupakan bentuk akar

e. merupakan bentuk akar

f. bukan merupakan bentuk akar

g. merupakan bentuk akar

2. a. = e. =

b. = f. =

c. = g. =

d. = h. 4 2 =

3. a. = = = 125

atau = = 125

b. = = = 4

atau = = 4

c. = = =

atau = = 1 =

d. = 5

e.

Page 170: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING … · Subjek dalam penelitian ini adalah siswa dan guru matematika kelas X SMA N 1 Karanganyar Demak tahun pelajaran 2010/2011, dengan

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 4

(RPP 4)

(Siklus II)

Sekolah : SMA Negeri 1 Karanganyar Demak

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/Semester : X / 1

Materi Pokok : Bentuk Pangkat dan Akar

Pertemuan : 4

Alokasi Waktu : 2 x 45 menit

A. Standar Kompetensi

Memecahkan masalah yang berkaitan dengan bentuk pangkat dan akar.

B. Kompetensi Dasar

Menggunakan aturan pangkat dan akar.

C. Indikator

Merasionalkan penyebut sebuah pecahan.

D. Tujuan Pembelajaran

Siswa diharapkan mampu merasionalkan penyebut sebuah pecahan.

E. Materi Pembelajaran

Bentuk Akar

F. Metode Pembelajaran :

Diskusi

G. Model Pembelajaran:

Quantum Theaching

Lampiran 29

Page 171: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING … · Subjek dalam penelitian ini adalah siswa dan guru matematika kelas X SMA N 1 Karanganyar Demak tahun pelajaran 2010/2011, dengan

H. Kegiatan Pembelajaran

1. Kegiatan Awal

a. Guru mengucapkan salam pembuka dan mengontrol kehadiran siswa.

b. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan memotivasi siswa.

c. Menyampaikan apersepsi

2. Kegiatan Inti

a. Tumbuhkan

Guru menumbuhkan minat siswa akan materi bentuk pangkat sehingga

siswa mengetahui manfaat dalam kehidupannya.

b. Alami

Siswa dibimbing dengan diberikan LKS 4 untuk mengalami sendiri,

menciptakan konsep bentuk akar dan siswa mendapat pengalaman

dengan cara berdiskusi dalam kelompok belajar.

c. Namai

Tahap ini siswa dapat mendapatkan cara merasionalkan bilangan

pecahan.

d. Demonstrasikan

Guru memberikan kesempatan kepada salah satu kelompok untuk

mengerjakan hasil LKS di depan kelas dengan cara mendemonstrasikan /

menjelaskan hasil diskusi.

e. Ulangi

Pada tahap ini guru menjelaskan secara ulang tentang cara merasionalkan

bilangan pecahan.

f. Rayakan

Rayakanlah bila siswa dapat mengerjakan latihan soal dengan

memberikan tepuk tangan, sehingga siswa akan lebih bersemangat dalam

pembelajaran.

3. Kegiatan Akhir

a. Siswa bersama-sama dengan guru mengambil kesimpulan dari materi

yang telah dipelajari.

b. Meminta siswa untuk mempelajari materi berikutnya.

c. Salam penutup.

Page 172: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING … · Subjek dalam penelitian ini adalah siswa dan guru matematika kelas X SMA N 1 Karanganyar Demak tahun pelajaran 2010/2011, dengan

I. Alat/Bahan/Sumber Belajar

Sumber : - Marwanta, Suwarsini Murniati, dkk. 2009. Matematika

Kelas X. Jakarta : Yudhistira.

- Noormandiri, B. K, Endar Sucipto. 2004. Matematika

untuk SMA Jilid 1 Kelas X. Jakarta : Erlangga.

- Wirodikromo, Sartono. 2008. Matematika untuk SMA

Kelas X Semester 1. Jakarta : Erlangga.

Media : LKS

J. Penilaian

1. Prosedur

a. Keaktifan siswa pada saat proses belajar.

b. Hasil kerja kelompok dan hasil kerja individu.

2. Alat evaluasi

a. Jenis tes : tertulis

b. Bentuk tes : uraian

Peneliti Guru Mapel

Nur Alina Rakhmawati Sigit Rianto, S. Pd.NPM. 06310468 NIP. 1980257 200903 1 004

Page 173: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING … · Subjek dalam penelitian ini adalah siswa dan guru matematika kelas X SMA N 1 Karanganyar Demak tahun pelajaran 2010/2011, dengan

Nama Kelompok:

Anggota: 1. 4.

2. 5.

3. 6.

Lembar Kerja Siswa 4

(Silkus II)

Petunjuk bagi siswa:

1. Bacalah dengan teliti

2. Kerjakan LKS ini secara berkelompok sesuai dengan anggota kelompok yang

telah ditetapkan, usahakan setiap anggota kelompok ikut berpartisipasi.

3. Apabila mengalami kesulitan, konsultasikan dengan guru.

4. Kemudian kerjakan latihan soal yang ada.

5. Lengkapilah titik-titik yang ada pada contoh soal

6. Waktu yang disediakan untuk mengerjakan LKS ini adalah 60 menit.

A. Indikator

Siswa diharapkan mampu merasionalkan penyebut sebuah pecahan.

B. Ringkasan Materi

Merasionalkan bentuk penyebut suatu pecahan

a. Pecahan yang berbentukb

a

Untuk merasionalkan pecahan yang berbentukb

a, dilakukan dengan cara

mengalikan pecahan tersebut denganb

b.

Lampiran 30

Page 174: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING … · Subjek dalam penelitian ini adalah siswa dan guru matematika kelas X SMA N 1 Karanganyar Demak tahun pelajaran 2010/2011, dengan

b. Pecahan yang berbentukcb

a

Untuk merasionalkan pecahan yang berbentukcb

a

, dilakukan dengan

cara mengalikan pecahan tersebut dengancb

cb

.

c. Pecahan yang berbentukcb

a

Untuk merasionalkan pecahan yang berbentukcb

a

, dilakukan

dengan cara mengalikan pecahan tersebut dengancb

cb

.

Contoh 6

Rasionalkan bentuk pecahan berrikut!

a.

b.

c.

Jawab :

a. = … x … = …

b. = … x … = … = … = …

c. = … x … = … =…

Page 175: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING … · Subjek dalam penelitian ini adalah siswa dan guru matematika kelas X SMA N 1 Karanganyar Demak tahun pelajaran 2010/2011, dengan

Latihan Soal

Sederhanakanlah dengan merasionalkan penyebut pecahan !

1.

2.

3.

4.

5.

Selamat Mengerjakan. . . . . ! ! !

Page 176: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING … · Subjek dalam penelitian ini adalah siswa dan guru matematika kelas X SMA N 1 Karanganyar Demak tahun pelajaran 2010/2011, dengan

KUNCI JAWABAN LKS 4

(SIKLUS II)

1.

2.

3.

4.

5.

Page 177: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING … · Subjek dalam penelitian ini adalah siswa dan guru matematika kelas X SMA N 1 Karanganyar Demak tahun pelajaran 2010/2011, dengan

KISI – KISI SOAL TES EVALUASI

(SIKLUS II)

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/Semester : X / 2

Materi Pokok : Bentuk Akar

Alokasi Waktu : 2 x 40 menit

No. Tujuan pembelajaranKategori Nomor

soalC1 C2 C3

1.

2.

3.

Siswa diharapkan mampu

menjelaskan pengertian

bentuk akar.

Siswa diharapkan mampu

mengaplikasikan operasi

aljabar pada bentuk akar.

Siswa diharapkan mampu

merasionalkan penyebut

suatu pecahan.

1

2, 3

4, 5

6, 7, 8

Keterangan:

C1 : Ingatan

C2 : Pemahaman

C3 : Penerapan

Lampiran 31

Page 178: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING … · Subjek dalam penelitian ini adalah siswa dan guru matematika kelas X SMA N 1 Karanganyar Demak tahun pelajaran 2010/2011, dengan

SOAL TES SIKLUS II

Petunjuk:

- Tulislah nama, nomor absen, dan kelas pada lembar jawaban.

- Kerjakan soal yang dianggap lebih mudah terlebih dahulu (boleh tidak urut).

- Dilarang mencontek, melihat, dan memberi jawaban kepada siswa lain.

- Alokasi waktu 80 menit.

Kerjakan soal-soal di bawah ini!

1. Nyatakanlah bentuk di bawah ini tanpa pangkat.

a.

b.

c.

d.

e.

2. Sederhanakanlah operasi penjumlahan dan pengurangan di bawah ini.

a.

b.

c. 2

3. Sederhanakanlah.

a.

b.

4. Sederhanakanlah pernyataan berikut :

Lampiran 32

Page 179: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING … · Subjek dalam penelitian ini adalah siswa dan guru matematika kelas X SMA N 1 Karanganyar Demak tahun pelajaran 2010/2011, dengan

5. Jika diketahui dan . Tentukan:

dan !

6. Rasionalkan penyebut tiap-tiap pernyataan di bawah ini.

a.

b.

7. Sederhanakanlah dengan dengan merasionalkan pembilang pecahan !

8. Rasionalkan penyebut dari pecahan !

Page 180: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING … · Subjek dalam penelitian ini adalah siswa dan guru matematika kelas X SMA N 1 Karanganyar Demak tahun pelajaran 2010/2011, dengan

KUNCI JAWABAN TES SIKLUS II

1. a.

b.

c.

d.

e.

2. a.

=

=

=

=

b. =

=

c. =

=

=

=

= -6

Lampiran 33

Page 181: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING … · Subjek dalam penelitian ini adalah siswa dan guru matematika kelas X SMA N 1 Karanganyar Demak tahun pelajaran 2010/2011, dengan

3. a. =

=

=

= 16

b.

4.

=

=

=

= 12+0-18

= -6

5. Diketahui : dan

Ditanya : dan 5a+5b

Dijawab :

=

=

=

ab =

=

Page 182: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING … · Subjek dalam penelitian ini adalah siswa dan guru matematika kelas X SMA N 1 Karanganyar Demak tahun pelajaran 2010/2011, dengan

=

=

=

=

= 18

5a+5b =

=

= 30

6. a.

b.

7. =

=

=

8. =

=

=

Page 183: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING … · Subjek dalam penelitian ini adalah siswa dan guru matematika kelas X SMA N 1 Karanganyar Demak tahun pelajaran 2010/2011, dengan

ANALISIS HASIL TES EVALUASI SIKLUS I

No NAMA Skor Tiap Item Jumlah

skor

Ketercapaian

(%)

Ketuntasan

1 2 3 4 5 6 7 8 ya Tidak

1 Abdul Rauf 4 2 4 4 5 3 4 5 31 77.5 √

2 Ade Eka Fatma 4 3 3 4 4 5 3 0 26 65 √

3 Asmiyatul Khotimah 3 3 3 5 2 3 5 4 28 70 √

4 Bety Amalia Tasrika 3 4 3 1 3 3 2 5 24 60 √

5 Denny Kurniawan H 3 3 3 4 3 5 4 5 30 75 √

6 Dewi Ratnawati 3 1 3 4 2 3 3 2 21 52.5 √

7 Dewi Wulandari 4 4 3 4 3 3 4 3 28 70 √

8 Dewi Zuliana 3 3 3 4 3 3 3 2 24 60 √

9 Dwi Kartika Sandy 3 5 3 5 3 3 3 5 30 75 √

10 Demang Ari wibowo 4 3 3 4 3 3 3 5 28 70 √

11 Dian Fitriani 3 3 3 4 3 3 4 4 27 67.5 √

12 Edi Riyanto 3 5 3 4 3 5 4 0 27 67.5 √

Lamp

iran3

4

Page 184: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING … · Subjek dalam penelitian ini adalah siswa dan guru matematika kelas X SMA N 1 Karanganyar Demak tahun pelajaran 2010/2011, dengan

13 Elok Nur Afif 4 3 3 4 3 3 4 3 27 67.5 √

14 Fira Angga Satya 3 3 5 4 3 3 3 4 28 70 √

15 Herman Setiawan 3 3 3 4 2 2 3 2 22 55 √

16 Ika Dewi Safitri 4 3 5 4 3 3 2 5 29 72.5 √

17 Ikha Sutriasih 2 2 3 3 3 3 2 4 22 55 √

18 Indri Wulandari 3 5 3 5 3 4 3 5 31 77.5 √

19 Ita Purnamasari 3 4 3 5 3 5 4 5 32 80 √

20 Khoirul Lisa 3 2 3 3 3 3 3 4 24 60 √

21 Lailatul Kadarwati 3 4 3 4 3 3 4 5 29 72.5 √

22 Lilik Harsono 3 5 3 4 3 3 4 4 29 72.5 √

23 Lis Kuntari 4 3 5 4 3 5 4 4 32 80 √

24 Lisa Karyawati 3 3 3 5 5 3 5 3 30 75 √

25 Lutfil Umami 5 4 3 4 3 3 2 4 28 70 √

26 M. Syamsul Hilal 4 3 3 2 3 3 4 3 25 62.5 √

27 Moch Dicky Rio S 4 5 3 5 5 4 4 5 35 87.5 √

Page 185: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING … · Subjek dalam penelitian ini adalah siswa dan guru matematika kelas X SMA N 1 Karanganyar Demak tahun pelajaran 2010/2011, dengan

28 Muhammad Ronzi 5 5 3 4 5 5 4 5 36 90 √

29 Muhammad Yunus 3 3 3 4 3 3 3 3 25 62.5 √

30 Muizzatun Khoirin N 4 3 3 4 3 3 4 5 29 72.5 √

31 Novariyati 3 4 3 4 5 5 4 3 31 77.5 √

32 Nurul Arifin 3 3 4 2 3 3 0 3 21 52.5 √

33 Puthut Armuji 4 3 3 5 3 3 4 5 30 75 √

34 Reza Rizky Putranto 4 2 5 0 4 2 3 3 23 57.5 √

35 Risa Zulis Mailani 4 3 5 4 5 5 3 5 34 85 √

36 Risnanda Setyo R 3 3 3 3 4 3 4 2 25 62.5 √

37 Siti Noor Jannah 3 4 3 5 4 3 5 4 31 77.5 √

38 Sri Wahyuningsih 4 4 3 4 3 3 5 5 31 77.5 √

39 Suci Fitriani 3 5 3 4 5 5 5 2 32 80 √

40 Syari’atul Wahidah 4 5 4 4 3 5 4 0 29 72.5 √

Page 186: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING … · Subjek dalam penelitian ini adalah siswa dan guru matematika kelas X SMA N 1 Karanganyar Demak tahun pelajaran 2010/2011, dengan

ANALISIS HASIL TES EVALUASI SIKLUS II

No NAMA Skor Tiap Item Jumlahskor

Ketercapaian(%)

Ketuntasan1 2 3 4 5 6 7 8 ya Tidak

1 Abdul Rauf 4 5 4 5 3 5 4 535 87.5

2 Ade Eka Fatma 4 5 3 4 4 5 5 535 87.5

3 Asmiyatul Khotimah 3 2 3 3 3 3 4 425 62.5

4 Bety Amalia Tasrika 4 4 3 5 3 5 4 533 82.5

5 Denny Kurniawan H 3 3 3 4 3 5 4 328 70

6 Dewi Ratnawati 3 5 3 4 4 4 3 228 70

7 Dewi Wulandari 2 4 3 4 3 3 4 326 65

8 Dewi Zuliana 3 4 3 4 3 2 3 224 60

9 Dwi Kartika Sandy 3 5 3 4 4 3 3 328 70

10 Demang Ari wibowo 4 3 3 4 3 3 3 427 67.5

11 Dian Fitriani 3 5 3 4 3 5 4 431 77.5

12 Edi Riyanto 3 5 3 4 3 5 4 431 77.5

13 Elok Nur Afif 4 3 3 4 3 3 4 327 67.5

14 Fira Angga Satya 3 3 5 4 3 3 3 428 70

Lam

piran35

Page 187: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING … · Subjek dalam penelitian ini adalah siswa dan guru matematika kelas X SMA N 1 Karanganyar Demak tahun pelajaran 2010/2011, dengan

15 Herman Setiawan 5 3 3 4 2 5 4 430 75

16 Ika Dewi Safitri 4 3 3 4 3 3 3 225 62.5

17 Ikha Sutriasih 2 5 3 4 4 3 4 429 72.5

18 Indri Wulandari 3 5 3 5 3 2 4 530 75

19 Ita Purnamasari 3 4 3 5 3 5 4 532 80

20 Khoirul Lisa 3 2 3 3 4 5 3 427 67.5

21 Lailatul Kadarwati 3 3 3 4 3 3 2 425 62.5

22 Lilik Harsono 4 3 5 2 3 3 4 428 70

23 Lis Kuntari 4 3 3 4 3 5 4 430 75

24 Lisa Karyawati 3 3 5 5 4 3 5 331 77.5

25 Lutfil Umami 3 4 3 4 5 3 4 430 75

26 M. Syamsul Hilal 5 3 3 2 3 3 2 324 60

27 Moch Dicky Rio S 4 5 3 5 5 3 4 534 85

28 Muhammad Ronzi 5 5 5 4 4 4 4 536 90

29 Muhammad Yunus 4 3 3 4 5 3 3 530 75

30 Muizzatun Khoirin 4 3 3 4 3 4 4 429 72.5

Page 188: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING … · Subjek dalam penelitian ini adalah siswa dan guru matematika kelas X SMA N 1 Karanganyar Demak tahun pelajaran 2010/2011, dengan

31 Novariyati 3 4 3 4 5 3 4 329 72.5

32 Nurul Arifin 5 3 4 2 3 3 5 328 70

33 Puthut Armuji 3 3 3 2 3 3 4 425 62.5

34 Reza Rizky Putranto 4 2 5 5 3 3 4 329 72.5

35 Risa Zulis Mailani 4 3 5 4 5 3 3 431 77.5

36 Risnanda Setyo R 5 3 5 3 4 3 4 229 72.5

37 Siti Noor Jannah 3 4 3 5 4 3 5 431 77.5

38 Sri Wahyuningsih 4 4 5 4 5 3 5 535 87.5

39 Suci Fitriani 4 3 3 4 4 3 5 430 75

40 Syari’atul Wahidah 5 5 4 4 3 5 4 535 87.5

Jumlah Skor 145 147 139 157 141 143 153 153 1178 2945 34 6Jumlah Skor Max 200 200 200 200 200 200 200 200 1600 4000 40 40Skor Tercapai (%) 72.5 73.5 69.5 78.5 70.5 71.5 76.5 76.5 73.625 73.625 85 15

Page 189: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING … · Subjek dalam penelitian ini adalah siswa dan guru matematika kelas X SMA N 1 Karanganyar Demak tahun pelajaran 2010/2011, dengan

LEMBAR OBSERVASI KEAKTIFAN SISWA

SIKLUS I

Sekolah : SMA Negeri 1 Karanganyar Demak

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas / Semester : X-4 / I

Materi : Bentuk Pangkat dan Akar

Petunjuk Pengisian:

Berilah tanda checklist ( √ ) pada kolom yang tersedia sesuai dengan hasil pengamatan selama proses pembelajaran berlangsung.

NO NamaA B C D E Jumlah

Skor

Keaktifan

Siswa(%)Ket

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Abdul Rauf √ √ √ √ √13 65 sedang

2 Ade Eka Fatma √ √ √ √ √14 70 sedang

3 Asmiyatul Khotimah √ √ √ √ √12 60 Rendah

4 Bety Amalia Tasrika √ √ √ √ √10 50 Rendah

5 Denny Kurniawan H √ √ √ √ √17 85 Tinggi

Lam

piran36

Page 190: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING … · Subjek dalam penelitian ini adalah siswa dan guru matematika kelas X SMA N 1 Karanganyar Demak tahun pelajaran 2010/2011, dengan

6 Dewi Ratnawati √ √ √ √ √11 55 Rendah

7 Dewi Wulandari √ √ √ √ √12 60 Rendah

8 Dewi Zuliana √ √ √ √ √13 65 Sedang

9 Dwi Kartika Sandy √ √ √ √ √10 50 Rendah

10 Demang Ari wibowo √ √ √ √ √14 70 Sedang

11 Dian Fitriani √ √ √ √ √17 85 Tinggi

12 Edi Riyanto √ √ √ √ √15 75 Sedang

13 Elok Nur Afif √ √ √ √ √16 80 Tinggi

14 Fira Angga Satya √ √ √ √ √15 75 Sedang

15 Herman Setiawan √ √ √ √ √12 60 Rendah

16 Ika Dewi Safitri √ √ √ √ √17 85 Tinggi

17 Ikha Sutriasih √ √ √ √ √10 50 Rendah

18 Indri Wulandari √ √ √ √ √12 60 Rendah

19 Ita Purnamasari √ √ √ √ √10 50 Rendah

20 Khoirul Lisa √ √ √ √ √10 50 Rendah

Page 191: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING … · Subjek dalam penelitian ini adalah siswa dan guru matematika kelas X SMA N 1 Karanganyar Demak tahun pelajaran 2010/2011, dengan

21 Lailatul Kadarwati √ √ √ √ √16 80 Tinggi

22 Lilik Harsono √ √ √ √ √14 70 Sedang

23 Lis Kuntari √ √ √ √ √14 70 Sedang

24 Lisa Karyawati √ √ √ √ √10 50 Rendah

25 Lutfil Umami √ √ √ √ √11 55 Rendah

26 M. Syamsul Hilal √ √ √ √ √8 40 Rendah

27 Moch Dicky Rio S √ √ √ √ √10 50 Rendah

28 Muhammad Ronzi √ √ √ √ √11 55 Rendah

29 Muhammad Yunus √ √ √ √ √10 50 Rendah

30 Muizzatun Khoirin N √ √ √ √ √15 75 Sedang

31 Novariyati √ √ √ √ √13 65 Sedang

32 Nurul Arifin √ √ √ √ √8 40 Rendah

33 Puthut Armuji √ √ √ √ √14 70 Sedang

34 Reza Rizky Putranto √ √ √ √ √10 50 Rendah

35 Risa Zulis Mailani √ √ √ √ √13 65 Sedang

Page 192: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING … · Subjek dalam penelitian ini adalah siswa dan guru matematika kelas X SMA N 1 Karanganyar Demak tahun pelajaran 2010/2011, dengan

36 Risnanda Setyo R √ √ √ √ √10 50 Rendah

37 Siti Noor Jannah √ √ √ √ √10 50 Rendah

38 Sri Wahyuningsih √ √ √ √ √10 50 Rendah

39 Suci Fitriani √ √ √ √ √13 65 Sedang

40 Syari’atul Wahidah √ √ √ √ √15 75 Sedang

Jumlah 495

Keterangan:

A : Kehadiran siswa dalam mengikuti pelajaran.

B : Perhatian siswa saat guru menjelaskan materi.

C : Keaktifan siswa saat menyelesaikan permasalahan yang diberikan oleh guru dalam kelompok.

D : Keaktifan siswa dalam menyelesaikan permasalahan yang diberikan oleh guru di depan kelas.

E : Kesungguhan siswa mengerjakan soal tes.

Penilaian:

1 Jika siswa yang melakukan aktivitas >75% maka siswa keaktifan siswa tinggi

2 jika siswa yang melakukan aktivitas65% - 75% maka keaktifan siswa sedang

3 Jika siswa yang melakukan aktivitas < 65% maka keaktifan siswa rendah

Page 193: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING … · Subjek dalam penelitian ini adalah siswa dan guru matematika kelas X SMA N 1 Karanganyar Demak tahun pelajaran 2010/2011, dengan

Nilai ( n ) = 100%maksimaltotalJumlah

SkorJumlah

Nilai ( n ) = 100%800

495

= 61,88 %

Jadi, keaktifan siswa dalam menerapkan model pembelajaran quantum teaching dengan metode diskusi berbantuan LKS materi bentuk

pangkat dan akar pada siklus I adalah sedang.

Kriteria:

1. Siswa mendapat 4 = Aktivitas siswa sangat baik

2. Siswa mendapat 3 = Aktivitas siswa baik

3. Siswa mendapat 2 = Aktivitas siswa cukup baik

4. Siswa mendapat 1 = Aktivitas siswa kurang baik

Analisis data:

Siswa yang memperoleh kriteria tinggi 5 siswa 12,5%

Siswa yang memperoleh kriteria sedang 14 siswa 35%

Siswa yang memperoleh kriteria rendah 21 siswa 52,5%

Page 194: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING … · Subjek dalam penelitian ini adalah siswa dan guru matematika kelas X SMA N 1 Karanganyar Demak tahun pelajaran 2010/2011, dengan

ANALISIS KINERJA GURU SIKLUS I

PADA MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING

DENGAN METODE DISKUSI

Kelas / Semester : X-4 / I

Sekolah : SMA Negeri 1 Karanganyar Demak

Materi : Bentuk Pangkat dan Akar

Petunjuk Pengisian:

Berilah tanda checklist ( √ ) pada kolom yang tersedia sesuai dengan hasil

pengamatan selama proses pembelajaran belangsung.

No Aspek Yang Diamati 1 2 3 4

1.

2.

3.

4.

5.

6.

Menjelaskan tentang tujuan pembelajaran dan

menjelaskan tentang materi.

Memotivasi dan membimbing siswa untuk

mengemukakan masalah.

Membimbing siswa untuk mencari sumber

informasi.

Memotivasi siswa untuk memberikan solusi

terhadap masalah.

Membimbing dan membantu siswa dalam

mempresentasikan masalah.

Membantu siswa untuk merefleksi pengalaman

belajar.

Jumlah 6 9

Keterangan Lembar Pengamatan Pembelajaran:

Penilaian:

1. Tidak Baik

2. Cukup Baik

3. Baik

4. Sangat Baik

Lampiran 37

Page 195: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING … · Subjek dalam penelitian ini adalah siswa dan guru matematika kelas X SMA N 1 Karanganyar Demak tahun pelajaran 2010/2011, dengan

Kriteria

> 75% = Pembelajaran Baik

51% - 75% = Pembelajaran baik

25% -50% = Pembelajaran cukup baik

< 25% = Pembelajaran tidak baik

Kesimpulan:

Skor keseluruhan= 24,criteria variable ditentukan

> 75% = Pembelajaran Baik

51% - 75% = Pembelajaran baik

25% -50% = Pembelajaran cukup baik

< 25% = Pembelajaran tidak baik

Nilai (n) = %100xruhSoalJumlahSelu

perolehSkoryangDi

Perhitungan:

Dari pembelajaran di atas skor yang diperoleh = 16

Maka ( % ) = ( pembelajaran baik)

Page 196: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING … · Subjek dalam penelitian ini adalah siswa dan guru matematika kelas X SMA N 1 Karanganyar Demak tahun pelajaran 2010/2011, dengan

LEMBAR OBSERVASI KEAKTIFAN SISWA

SIKLUS II

Sekolah : SMA Negeri 1 Karanganyar Demak

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas / Semester : X-4 / I

Pokok Bahasan : Bentuk Pangkat dan Akar

Petunjuk Pengisian:

Berilah tanda checklist ( √ ) pada kolom yang tersedia sesuai dengan hasil pengamatan selama proses pembelajaran berlangsung.

NO NamaA B C D E Jumlah

Skor

Keaktifan

Siswa(%)Ket

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Abdul Rauf √ √ √ √ √14 70 Sedang

2 Ade Eka Fatma √ √ √ √ √14 70 Sedang

3 Asmiyatul Khotimah √ √ √ √ √16 80 Tinggi

4 Bety Amalia Tasrika √ √ √ √ √12 60 Rendah

5 Denny Kurniawan H √ √ √ √ √17 85 Tinggi

Lam

piran38

Page 197: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING … · Subjek dalam penelitian ini adalah siswa dan guru matematika kelas X SMA N 1 Karanganyar Demak tahun pelajaran 2010/2011, dengan

6 Dewi Ratnawati √ √ √ √ √17 85 Tinggi

7 Dewi Wulandari √ √ √ √ √16 80 Tinggi

8 Dewi Zuliana √ √ √ √ √16 80 Tinggi

9 Dwi Kartika Sandy √ √ √ √ √12 60 Rendah

10 Demang Ari wibowo √ √ √ √ √15 75 Sedang

11 Dian Fitriani √ √ √ √ √17 85 Tinggi

12 Edi Riyanto √ √ √ √ √16 80 Tinggi

13 Elok Nur Afif √ √ √ √ √16 80 Tinggi

14 Fira Angga Satya √ √ √ √ √17 85 Tinggi

15 Herman Setiawan √ √ √ √ √17 85 Tinggi

16 Ika Dewi Safitri √ √ √ √ √17 85 Tinggi

17 Ikha Sutriasih √ √ √ √ √12 60 Rendah

18 Indri Wulandari √ √ √ √ √17 85 Tinggi

19 Ita Purnamasari √ √ √ √ √17 85 Tinggi

20 Khoirul Lisa √ √ √ √ √10 50 Rendah

Page 198: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING … · Subjek dalam penelitian ini adalah siswa dan guru matematika kelas X SMA N 1 Karanganyar Demak tahun pelajaran 2010/2011, dengan

21 Lailatul Kadarwati √ √ √ √ √16 80 Tinggi

22 Lilik Harsono √ √ √ √ √17 85 Tinggi

23 Lis Kuntari √ √ √ √ √17 85 Tinggi

24 Lisa Karyawati √ √ √ √ √10 50 Rendah

25 Lutfil Umami √ √ √ √ √17 85 Tinggi

26 M. Syamsul Hilal √ √ √ √ √12 60 Rendah

27 Moch Dicky Rio S √ √ √ √ √15 75 Sedang

28 Muhammad Ronzi √ √ √ √ √14 70 Sedang

29 Muhammad Yunus √ √ √ √ √16 80 Tinggi

30 Muizzatun Khoirin N √ √ √ √ √16 80 Tinggi

31 Novariyati √ √ √ √ √15 75 Sedang

32 Nurul Arifin √ √ √ √ √14 70 Sedang

33 Puthut Armuji √ √ √ √ √15 75 Sedang

34 Reza Rizky Putranto √ √ √ √ √15 75 Sedang

35 Risa Zulis Mailani √ √ √ √ √16 80 Tinggi

Page 199: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING … · Subjek dalam penelitian ini adalah siswa dan guru matematika kelas X SMA N 1 Karanganyar Demak tahun pelajaran 2010/2011, dengan

36 Risnanda Setyo R √ √ √ √ √14 70 Sedang

37 Siti Noor Jannah √ √ √ √ √16 80 Tinggi

38 Sri Wahyuningsih √ √ √ √ √10 50 Rendah

39 Suci Fitriani √ √ √ √ √14 70 Sedang

40 Syari’atul Wahidah √ √ √ √ √17 85 Tinggi

Jumlah 601

Keterangan:

A : Kehadiran siswa dalam mengikuti pelajaran.

B : Perhatian siswa saat guru menjelaskan materi.

C : Keaktifan siswa saat menyelesaikan permasalahan yang diberikan oleh guru dalam kelompok.

D : Keaktifan siswa dalam menyelesaikan permasalahan yang diberikan oleh guru di depan kelas.

E : Kesungguhan siswa mengerjakan soal tes.

Penilaian:

1 Jika siswa yang melakukan aktivitas >75% maka siswa keaktifan siswa tinggi

2 jika siswa yang melakukan aktivitas 65% - 75% maka keaktifan siswa sedang

3 Jika siswa yang melakukan aktivitas < 65% maka keaktifan siswa rendah

Page 200: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING … · Subjek dalam penelitian ini adalah siswa dan guru matematika kelas X SMA N 1 Karanganyar Demak tahun pelajaran 2010/2011, dengan

Nilai ( n ) = 100%maksimaltotalJumlah

SkorJumlah

Nilai ( n ) = 100%800

601

= 75,13 %

Jadi, keaktifan siswa dalam penerapan model pembelajaran quantum teaching dengan metode diskusi berbantuan LKS materi bentuk

pangkat dan akar pada siklus I adalah Tinggi.

Kriteria:

1. Siswa mendapat 4 = Aktivitas siswa sangat baik

2. Siswa mendapat 3 = Aktivitas siswa baik

3. Siswa mendapat 2 = Aktivitas siswa cukup baik

4. Siswa mendapat 1 = Aktivitas siswa kurang baik

Analisis data:

Siswa yang memperoleh kriteria tinggi 22 siswa 55%

Siswa yang memperoleh kriteria sedang 11 siswa 27,5%

Siswa yang memperoleh kriteria rendah 7 siswa 17,5%

Page 201: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING … · Subjek dalam penelitian ini adalah siswa dan guru matematika kelas X SMA N 1 Karanganyar Demak tahun pelajaran 2010/2011, dengan

ANALISIS KINERJA GURU SIKLUS II

PADA MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING DENGAN

METODE DISKUSI

Kelas / Semester : X-4 / I

Sekolah : SMA Negeri 1 Karanganyar Demak

Materi : Bentuk Pangkat dan Akar

Petunjuk Pengisian:

Berilah tanda checklist ( √ ) pada kolom yang tersedia sesuai dengan hasil

pengamatan selama proses pembelajaran belangsung.

No Aspek Yang Diamati 1 2 3 4

1.

2.

3.

4.

5.

6.

Menjelaskan tentang tujuan pembelajaran dan

menjelaskan tentang materi.

Memotivasi dan membimbing siswa untuk

mengemukakan masalah.

Membimbing siswa untuk mencari sumber

informasi.

Memotivasi siswa untuk memberikan solusi terhadap

masalah.

Membimbing dan membantu siswa dalam

mempresentasikan masalah.

Membantu siswa untuk merefleksi pengalaman

belajar.

Jumlah 2 9 8

Keterangan Lembar Pengamatan Pembelajaran:

Penilaian

1. Tidak Baik

2. Cukup Baik

3. Baik

4. Sangat Baik

Lampiran 39

Page 202: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING … · Subjek dalam penelitian ini adalah siswa dan guru matematika kelas X SMA N 1 Karanganyar Demak tahun pelajaran 2010/2011, dengan

Kriteria

> 75% = Pembelajaran sangat Baik

51% - 75% = Pembelajaran baik

25% -50% = Pembelajaran cukup baik

< 25% = Pembelajaran tidak baik

Kesimpulan:

Skor keseluruhan= 24,criteria variable ditentukan

> 75% = Pembelajaran sangat Baik

51% - 75% = Pembelajaran baik

25% -50% = Pembelajaran cukup baik

< 25% = Pembelajaran tidak baik

Nilai (n) = %100xruhSoalJumlahSelu

perolehSkoryangDi

Perhitungan:

Dari pembelajaran di atas skor yang diperoleh = 19

Maka ( % ) = ( pembelajaran sangat baik)

Page 203: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING … · Subjek dalam penelitian ini adalah siswa dan guru matematika kelas X SMA N 1 Karanganyar Demak tahun pelajaran 2010/2011, dengan
Page 204: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING … · Subjek dalam penelitian ini adalah siswa dan guru matematika kelas X SMA N 1 Karanganyar Demak tahun pelajaran 2010/2011, dengan

ANGKET MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING DENGAN

METODE DISKUSI BERBANTUAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS)

I. PETUNJUK

1. Bacalah pertanyaan di bawah ini dengan seksama dan teliti.

2. Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat, sesuai dengan keadaan diri

anda sendiri dengan tanda silang (X) pada jawaban a, b, c, dan d dilembar

yang telah disediakan.

3. Jawablah semua pertanyaan ini dan jangan sampai ada terlewatkan.

4. Selamat mengerjakan.

II. PERTANYAAN

1. Pelajaran matematika adalah pelajaran yang paling saya senangi.

a. Sangat setuju c. Tidak setuju

b. Setuju d. Sangat tidak setuju

2. Saya merasa senang pada saat pelajaran matematika.

a. Sangat setuju c. Tidak setuju

b. Setuju d. Sangat tidak setuju

3. Saya lebih senang belajar matematika jika gurunya tidak galak.

a. Sangat setuju c. Tidak setuju

b. Setuju d. Sangat tidak setuju

4. Saya lebih senang belajar matematika jika pembelajarannya tidak di

didalam kelas saja.

a. Sangat setuju c. Tidak setuju

b. Setuju d. Sangat tidak setuju

5. Saya lebih senang belajar matematika jika model pembelajarannya tidak

monoton/ bervariasi.

a. Sangat setuju c. Tidak setuju

b. Setuju d. Sangat tidak setuju

6. Belajar matematika sangat mudah jika sering latihan soal.

a. Sangat setuju c. Tidak setuju

b. Setuju d. Sangat tidak setuju

Lampiran 40

Page 205: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING … · Subjek dalam penelitian ini adalah siswa dan guru matematika kelas X SMA N 1 Karanganyar Demak tahun pelajaran 2010/2011, dengan

7. Dengan penerapan berbagai metode, materi yang diajarkan mudah diserap

oleh siswa.

a. Sangat setuju c. Tidak setuju

b. Setuju d. Sangat tidak setuju

8. Dengan menggunakan model pembelajaran Quantum Teaching dengan

metode diskusi berbantuan LKS sangat membantu saya dalam memahami

pelajaran.

a. Sangat setuju c. Tidak setuju

b. Setuju d. Sangat tidak setuju

9. Materi yang disampaikan guru menjadi lebih menyenangkan apabila

menggunakan model pembelajaran Quantum Teaching dengan metode

diskusi berbantuan LKS

a. Sangat setuju c. Tidak setuju

b. Setuju d. Sangat tidak setuju

10. Dengan menggunakan model pembelajaran tipe Quantum Teaching

dengan metode diskusi berbantuan LKS lebih bisa mengembangkan ide –

ide saya.

a. Sangat setuju c. Tidak setuju

b. Setuju d. Sangat tidak setuju

11. Nilai matematika saya jauh lebih baik bila menggunakan model

pembelajaran Quantum Teaching dengan metode diskusi berbantuan LKS

a. Sangat setuju c. Tidak setuju

b. Setuju d. Sangat tidak setuju

12. Belajar matematika dengan menggunakan model pembelajaran Quantum

Teaching dengan metode diskusi berbantuan LKS membuat saya

bersemangat saat pelajaran matematika.

a. Sangat setuju c. Tidak setuju

b. Setuju d. Sangat tidak setuju

13. Dengan menggunakan model pembelajaran Quantum Teaching dengan

metode diskusi berbantuan LKS dapat menumbuhkan kreativitas berfikir

dalam pemecahan masalah.

Page 206: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING … · Subjek dalam penelitian ini adalah siswa dan guru matematika kelas X SMA N 1 Karanganyar Demak tahun pelajaran 2010/2011, dengan

a. Sangat setuju c. Tidak setuju

b. Setuju d. Sangat tidak setuju

14. Dengan kerjasama dalam kelompok siswa dapat memecahkan masalah.

a. Sangat setuju c. Tidak setuju

b. Setuju d. Sangat tidak setuju

15. Pembelajaran matematika dengan menggunakan metode diskusi secara

kelompok dapat memperluas wawasan.

a. Sangat setuju c. Tidak setuju

b. Setuju d. Sangat tidak setuju

16. Dengan metode diskusi dapat merangsang kreativitas adak didik dalam

bentuk ide, gagasan prakarsa dan terobosan baru dalam pemecahan suatu

masalah.

a. Sangat setuju c. Tidak setuju

b. Setuju d. Sangat tidak setuju

17. Metode diskusi dapat membina untuk terbiasa musyawarah untuk mufakat

dalam memecahkan suatu masalah.

a. Sangat setuju c. Tidak setuju

b. Setuju d. Sangat tidak setuju

18. Di dalam diskusi ini proses belajar mengajar terjadi, dimana interaksi

antara dua atau lebih individu yang terlibat.

a. Sangat setuju c. Tidak setuju

b. Setuju d. Sangat tidak setuju

19. Dengan metode diskusi proses belajar mengajar dapat terjadi tukar

menukar pengalaman, informasi dan memcahkan masalah.

a. Sangat setuju c. Tidak setuju

b. Setuju d. Sangat tidak setuju

20. Mengembangkan sikap menghargai pendapat orang lain sangat penting

dalam proses belajar mengajar dengan menggunakan metode dikusi.

a. Sangat setuju c. Tidak setuju

b. Setuju d. Sangat tidak setuju

Page 207: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING … · Subjek dalam penelitian ini adalah siswa dan guru matematika kelas X SMA N 1 Karanganyar Demak tahun pelajaran 2010/2011, dengan

ANALISIS HASIL ANGKET MINAT SISWA

TERHADAP MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING DENGAN METODE DISKUSI BERBANTUAN LKS

KODE 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 SKOR Keterangan

A-1 3 4 2 3 2 4 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 4 4 61 SSS

A-2 4 4 3 3 4 3 3 2 4 4 3 2 4 3 4 4 3 3 2 4 66 SSS

A-3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 58 SSS

A-4 3 2 3 2 3 2 3 2 4 3 2 2 3 4 2 4 4 4 4 2 58 SSS

A-5 2 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 2 4 3 4 2 3 3 3 3 62 SSS

A-6 2 2 4 4 2 3 2 3 4 4 2 4 2 4 2 4 4 2 4 4 62 SSS

A-7 2 3 2 2 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 53 SSS

A-8 4 4 3 4 2 2 4 2 4 3 3 3 4 4 3 2 3 4 2 3 63 SSS

A-9 3 3 2 3 4 2 3 3 2 2 2 4 4 2 3 2 2 3 4 4 57 SSS

A-10 3 3 4 4 3 4 3 4 4 2 2 3 3 2 2 3 2 3 3 4 61 SSS

A-11 3 2 4 4 3 3 2 4 2 4 3 3 4 3 2 3 4 4 3 3 63 SSS

A-12 4 4 4 3 2 3 4 3 3 2 3 4 4 4 2 2 4 4 4 1 64 SSS

A-13 2 2 2 3 4 2 3 3 3 4 3 2 4 3 3 2 4 4 4 4 61 SSS

A-14 3 2 3 2 3 2 4 3 4 3 3 3 4 2 4 4 4 4 3 2 62 SSS

A-15 3 3 4 2 4 2 3 3 2 4 2 4 4 3 3 3 2 3 4 4 62 SSS

A-16 3 3 3 4 3 4 2 3 4 3 4 2 3 2 3 2 4 3 3 2 60 SSS

A-17 2 4 3 3 4 2 2 4 3 4 3 2 4 4 3 2 3 2 3 4 61 SSS

A-18 4 3 4 3 4 4 3 4 2 3 3 4 4 4 3 3 4 2 3 4 68 SSS

A-19 2 2 3 4 4 2 2 2 3 4 2 3 4 3 3 2 2 2 2 4 55 SSS

A-20 3 2 3 4 3 2 3 4 2 4 2 2 2 4 2 3 3 4 3 2 57 SSS

A-21 3 2 3 2 3 4 3 3 4 4 2 3 4 3 4 4 3 4 3 4 65 SSS

A-22 4 3 2 3 3 2 4 3 3 3 4 2 3 2 3 3 2 3 3 2 57 SSS

Lam

piran41

Page 208: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING … · Subjek dalam penelitian ini adalah siswa dan guru matematika kelas X SMA N 1 Karanganyar Demak tahun pelajaran 2010/2011, dengan

A-23 3 2 4 3 4 4 4 2 4 3 2 3 2 4 4 3 4 3 4 3 65 SSS

A-24 3 4 4 2 4 2 3 4 3 4 3 4 3 3 4 4 4 4 3 4 69 SSS

A-25 2 4 4 4 4 3 4 4 3 2 2 4 3 3 3 3 3 3 3 2 63 SSS

A-26 3 2 4 3 4 2 3 4 3 3 4 4 3 2 4 2 4 2 4 4 64 SSS

A-27 4 4 3 3 2 4 4 2 3 4 4 2 3 2 3 4 3 3 4 3 64 SSS

A-28 3 3 3 2 3 3 2 4 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3 4 4 64 SSS

A-29 3 3 3 2 3 3 2 3 4 3 3 4 3 2 2 3 4 4 3 4 61 SSS

A-30 2 4 3 4 2 3 3 4 3 2 3 3 3 4 2 3 4 3 2 3 60 SSS

A-31 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 67 SSS

A-32 3 2 2 3 3 4 3 3 4 4 2 3 2 4 2 3 2 4 2 3 58 SSS

A-33 4 3 3 4 3 3 4 4 3 2 3 4 4 3 3 4 3 2 3 3 65 SSS

A-34 3 2 4 3 3 3 3 3 2 4 2 3 4 4 2 3 2 3 3 2 58 SSS

A-35 3 4 4 2 3 2 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 64 SSS

A-36 2 2 2 3 4 2 4 4 3 3 4 4 4 3 4 2 3 4 4 4 65 SSS

A-37 3 4 3 2 2 3 2 4 2 3 3 2 3 2 4 2 3 4 4 3 58 SS

A-38 2 4 3 4 2 2 3 4 4 2 4 3 4 2 3 4 2 2 2 4 60 SSS

A-39 3 2 3 4 4 2 3 4 2 4 3 2 3 4 2 3 3 3 3 2 59 SSS

A-40 2 4 3 2 2 4 3 3 4 4 2 4 4 2 3 2 3 3 3 4 61 SSS

JmlSkor

116 120 126 122 125 113 123 129 125 128 113 121 134 123 118 118 127 124 127 129 2461

Page 209: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING … · Subjek dalam penelitian ini adalah siswa dan guru matematika kelas X SMA N 1 Karanganyar Demak tahun pelajaran 2010/2011, dengan

KRITERIA PENILAIAN

A = 4 B = 3 C= 2 D= 1

Keterangan skor Sangat setuju sekali

(sss)

Sangat setuju (ss) Setuju (s) Tidak setuju (ts)

>50

35 - 50

25 – 35

<25

XX

XX

Nilai ( n ) = 100%maksimaltotalJumlah

SkorJumlah

Nilai ( n ) = 100%3200

2461

= 76,9 %

Tanggapan siswa terhadap model pembelajaran quantum teaching dengan metode diskusi berbantuan LKS pada materi bentuk pangkat dan

akar adalah Sangat setuju sekali.

Page 210: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING … · Subjek dalam penelitian ini adalah siswa dan guru matematika kelas X SMA N 1 Karanganyar Demak tahun pelajaran 2010/2011, dengan