PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING -...

27
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TIK (Studi Kasus: Siswa Kelas X RPL SMK N 1 Tengaran) Diajukan Kepada Fakultas Teknologi Informasi Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Komputer Peneliti: Arifin Noviyadi (702010100) Mila C. Paseleng, S.Si, M.Pd. George J.L. Nikijuluw, S.Pd. Program Studi Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga April 2015

Transcript of PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING -...

Page 1: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13894/2/T1_702010100_Full... · Tengaran pada jurusan Rekayasa Perangkat Lunak (RPL), diperoleh

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING

DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

PADA MATA PELAJARAN TIK

(Studi Kasus: Siswa Kelas X RPL SMK N 1 Tengaran)

Diajukan Kepada

Fakultas Teknologi Informasi

Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Komputer

Peneliti:

Arifin Noviyadi (702010100)

Mila C. Paseleng, S.Si, M.Pd.

George J.L. Nikijuluw, S.Pd.

Program Studi Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer

Fakultas Teknologi Informasi

Universitas Kristen Satya Wacana

Salatiga

April 2015

Page 2: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13894/2/T1_702010100_Full... · Tengaran pada jurusan Rekayasa Perangkat Lunak (RPL), diperoleh

ii

Page 3: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13894/2/T1_702010100_Full... · Tengaran pada jurusan Rekayasa Perangkat Lunak (RPL), diperoleh

iii

Page 4: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13894/2/T1_702010100_Full... · Tengaran pada jurusan Rekayasa Perangkat Lunak (RPL), diperoleh

iv

Page 5: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13894/2/T1_702010100_Full... · Tengaran pada jurusan Rekayasa Perangkat Lunak (RPL), diperoleh

v

Page 6: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13894/2/T1_702010100_Full... · Tengaran pada jurusan Rekayasa Perangkat Lunak (RPL), diperoleh

vi

Page 7: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13894/2/T1_702010100_Full... · Tengaran pada jurusan Rekayasa Perangkat Lunak (RPL), diperoleh

vii

Page 8: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13894/2/T1_702010100_Full... · Tengaran pada jurusan Rekayasa Perangkat Lunak (RPL), diperoleh

1

Penerapan Model Pembelajaran Quantum Learning Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran TIK

(Studi Kasus: Siswa X RPL SMK N 1 Tengaran) 1).Arifin Noviyadi, 2) Mila Chrismawati Paseleng, 3).George J.L Nikijuluw

Program Studi Pendidikan Teknik Informatikan dan Komputer Fakultas Teknologi Informasi

Universitas Kristen Satya Wacana Jl. Diponegoro 52-60, Salatiga 50711, Indonesia

Email: 1) [email protected],2) [email protected], 3) [email protected]

ABSTRAK

The purpose of this study is to improve learning outcomes by applying

Quantum Learning model using blog in ICT subject. The study was conducted by using the Nonequivalent Control Group Design. The samples are 35 students of grade X RPL 1 of SMK N 1 Tengaran. The research instruments are test, questionnaire and observation. The results showed that the learning outcomes of students who apply the learning model of Quantum Learning with Blog is higher compared those with conventional method. This is confirmed with the high significance of the study results, which changes from an average value of 61,57 to that of 85,14 after applying treatment. The level of student activity gains a percentage of 81,75% and understanding the personal characteristics of 80,15%. Keywords: quantum learning model, blog in education, learning outcomes

Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk meningkatkan hasil belajar siswa

dengan menerapkan model pembelajaran Quantum Learning pada mata pelajaran TIK dengan bantuan blog. Penelitian ini menggunakan desain Nonequivalent Control Group Design. Sampel penelitian ini yaitu siswa kelas X RPL 1 SMK Negeri 1 Tengaran yang berjumlah 35 orang siswa. Instrumen yang digunakan adalah tes, kuesioner dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar siswa yang menerapkan model pembelajaran Quantum Learning dengan bantuan media Blog lebih tinggi dibandingkan dengan metode konvesional. Diperkuat dengan terdapat peningkatan hasil belajar yang signifikan, dari nilai rata-rata sebesar 61,57 menjadi 85,14 setelah diberikan treatment. Tingkat keaktifan siswa mencapai persentase sebesar 81,75% dan pemahaman karakteristik pribadinya sebesar 80,15%. Kata kunci: model pembelajaran quantum learning, blog dalam pendidikan, hasil belajar 1) Mahasiswa Fakultas Teknologi Informasi Jurusan Pendidikan Teknik Informatika dan

Komputer, Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. 2) Staff Pengajar Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. 3) Staff Pengajar Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga.

Page 9: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13894/2/T1_702010100_Full... · Tengaran pada jurusan Rekayasa Perangkat Lunak (RPL), diperoleh

2

1. PENDAHULUAN

Seiring berjalannya waktu dan perubahan jaman, teknologi dan media informasi mengalami perkembangan yang sangat pesat. Pada saat yang sama, pertimbangan akan penggunaan teknologi dan media informasi yang lebih interaktif menjadi salah satu pilihan yang menarik untuk dapat diterapkan di berbagai jenjang pendidikan. Perkembangan teknologi informasi dapat meningkatkan kinerja dan memungkinkan berbagai kegiatan dapat dilaksanakan dengan cepat, tepat dan akurat, sehingga akhirnya akan meningkatkan produktivitas [1].

Berdasarkan data Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan dan Direktorat Jendral Pendidikan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, disebutkan bahwa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan lembaga pendidikan kejuruan yang memiliki tujuan yaitu 1) menyiapkan peserta didik agar menjadi manusia yang produktif, mampu bekerja mandiri, mengisi lowongan kerja yang ada, 2) menyiapkan peserta didik agar mampu meraih karir, ulet, gigih dalam berkompetensi dan beradaptasi, 3) membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan dan seni agar mampu mengembangkan diri dikemudian hari, 4) membekali peserta didik dengan kompetensi-kompetensi yang sesuai dengan program keahlian yang dipilih (DEPDIKNAS). Sekolah Menengah Kejuruan memiliki karakteristik yang berbeda dari sekolah umum, yaitu terdapat mata pelajaran produktif atau praktik. Mata pelajaran praktik merupakan kelompok diklat yang berfungsi membekali peserta didik agar dapat memiliki kompetensi kerja sesuai dengan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI), atau yang disepakati oleh lembaga kerja yang mewakili dunia kerja dan industri [2].

Melalui pengamatan langsung yang dilakukan di SMK Negeri 1 Tengaran pada jurusan Rekayasa Perangkat Lunak (RPL), diperoleh data yang menyatakan bahwa setiap satu mata pelajaran produktif menghabiskan waktu selama 4 x 45 menit setiap minggunya. Sementara itu, mata pelajaran produktif yang ada jumlahnya melebihi dari 5 mata pelajaran. Sehingga siswa merasa kelelahan dan kejenuhan. Hal ini diperkuat oleh pernyataan beberapa siswa. Pada pelaksanaan mata pelajaran, guru seringkali hanya memberikan materi dan masih membiarkan siswa belajar secara otodidak menggunakan perangkat laptop pribadi yang dibawa oleh siswa, yang menyebabkan pengawasan terhadap aktivitas siswa menjadi kurang. Sehingga siswa seringkali melakukan aktivitas yang tidak ada hubungannya dengan pembelajaran dengan perangkat yang mereka milki. Hal ini pada akhirnya menyebabkan hasil belajar yang diperoleh siswa menjadi kurang maksimal. Untuk mengatasi hal itu, pertimbangan akan penggunaan teknologi dan media informasi yang bersinergi dengan model pembelajaran yang lebih interaktif, tentunya dapat menjadi salah satu pilihan yang menarik untuk dapat diterapkan.

Quantum Learning merupakan seperangkat metode dan falsafah belajar yang terbukti efektif di sekolah dan bisnis, untuk semua tipe orang, dan segala usia. Model pembelajaran Quantum Learning memberikan manfaat yaitu bersikap positif, meningkat motivasi, keterampilan belajar seumur

Page 10: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13894/2/T1_702010100_Full... · Tengaran pada jurusan Rekayasa Perangkat Lunak (RPL), diperoleh

3

hidup, kepercayaan diri, sukses dan hasil belajar meningkat[3]. Dengan alokasi waktu yang cukup banyak untuk setiap mata pelajaran produktif, selain itu agar waktu yang ada dapat dimanfaatkan dengan baik maka Quantum Learning merupakan salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan untuk mengatasi hal tersebut.

Salah satu produk yang dihasilkan oleh teknologi dan media informasi adalah Blog. Blog merupakan singkatan dari Web Log yaitu bentuk aplikasi web yang terdiri dari tulisan-tulisan yang biasa disebut postingan pada sebuah halaman web. Tulisan-tulisan ini seringkali dimuat dalam urutan descending berdasarkan tanggal, yang artinya tanggal terbaru akan ditampilkan paling depan [4]. Beberapa kelebihan yang dimiliki Blog yang dapat dimanfaatkan untuk mendukung Quantum Learning dalam pelaksanaan proses pembelajaran yaitu guru dan siswa dapat berinteraksi mengenai materi pelajaran tanpa harus menggunakan bahasa yang formal, guru dapat memposting artikel-artikel di luar materi pelajaran yang bertujuan untuk memberikan motivasi kepada siswa, guru-guru yang mengajar mata pelajaran terkait dapat saling bekerjasama dalam menyediakan materi pelajaran, kemudahan dalam evaluasi materi pelajaran serta melatih siswa dalam mencari informasi dari berbagai sumber.

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa, pokok permasalahan yang menjadi dasar dilakukan penelitian ini yaitu model pembelajaran yang digunakan dan pemanfaatan media pembelajaran masih belum maksimal. Maka dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui bagaimana penerapan model pembelajaran Quantum Learning dengan bantuan media Blog dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran TIK.

2. TINJAUAN PUSTAKA

Pada penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Puji Auliyah tentang

Efektivitas Penggunaan Model Belajar Quantum Learning Tipe Kinestetic Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Diklat Algoritma dan Pemrograman yang menggunakan metode penelitian studi kuasi eksperimen dengan desain non-equivalent control group. Disimpulkan bahwa, hasil belajar siswa X SMK TI Garuda Nusantara Cimahi yang menggunakan model pembelajaran quantum learning tipe kinestetic lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang menggunakan model pembelajaran konvensional [5].

Dalam penelitian Purwadi mengenai Penerapan Model Quantum Learning Dalam Upaya Meningkatkan Minat dan Prestasi Belajar Matematika Pada Siswa Kelas VI SDN Purwosuman 1 Sidoharjo Sragen. Metode yang digunakan yaitu penelitian tindakan kelas dengan subjek penelitiannya adalah guru dan siswa. Diperoleh hasil yang menyatakan bahwa penerapan model pembelajaran Quantum Learning terbukti dapat meningkatkan minat dan prestasi belajar Matematika siswa kelas VI SDN 1 Purwosuman Sidoharjo Sragen [6].

Penelitian lain yang relevan dengan penggunaan media Blog dalam pembelajaran yaitu penelitian yang dilakukan oleh Maryati, yang berjudul Pemanfaatan Blog Sebagai Sumber Belajar Untuk Meningkatkan Motivasi Siswa Dalam Pembelajaran Matematika Kelas VII SMP Negeri 2 Mlati

Page 11: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13894/2/T1_702010100_Full... · Tengaran pada jurusan Rekayasa Perangkat Lunak (RPL), diperoleh

4

Sleman. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas yang dalam pelaksanaannya tersusun menjadi berbagai tahapan (siklus). Hasil yang diperoleh yaitu terdapat 4 indikator yang menunjukkan peningkatan motivasi belajar siswa. Ditandai dengan terdapat peningkatan persentase motivasi belajar siswa sebesar 14% yang diperoleh dari angket motivasi belajar, yaitu dari pra tindakan sebesar 69% ke siklus I sebesar 83%, persentase motivasi belajar selama siklus I telah masuk pada kategori tinggi, yaitu sebesar 88%, rata-rata persentase motivasi belajar yang diperoleh selama siklus I telah masuk dalam kategori tinggi, yaitu sebesar 86%, dan berdasarkan hasil wawancara guru dan siswa, motivasi belajar siswa mengalami peningkatan melalui pemanfaatan Blog sebagai sumber belajar [7].

Penelitian lainnya yang telah memanfaatkan Blog sebagai media belajar adalah Pemanfaatan Media Blog Pada Pembelajaran Kimia Materi Hidrokarbon dan Minyak Bumi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas X MA NU Nurul Huda Mangkang yang dilakukan oleh Imam Baehaqi. Dalam penelitian ini terbagi menjadi 3 tahapan yaitu prasiklus, siklus I, dan siklus II di mana setiap siklusnya terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa pemanfaatan Blog sebagai media pembelajaran terbukti dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar peserta didik [8].

Berdasarkan penelitian sebelumnya dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran Quantum Learning terbukti dapat menciptakan suasana belajar yang baru dan secara langsung berpengaruh kepada peningkatan hasil belajar siswa. Selain itu pemanfaatan Blog sebagai media dan sumber belajar juga terbukti efektif memberikan banyak manfaat dan kemudahan, serta melatih guru dan siswa menjadi lebih aktif dalam menuangkan dan memperoleh segala informasi yang berguna dalam pelaksanaan proses pembelajaran. Pada penelitian sebelumnya model pembelajaran Quantum Learning dan penggunaan media Blog digunakan secara terpisah atau tidak memiliki hubungan sama sekali antara satu dengan lainnya. Sedangkan pada penelitian ini penerapan model pembelajaran Quantum Learning dibantu dengan pemanfaatan Blog sebagai media sekaligus sumber belajar siswa dengan harapan dapat meningkatkan hasil belajar siswa yang lebih baik.

Belajar dapat diartikan sebagai suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang. Perubahan hasil proses belajar dapat ditunjukan dalam berbagai bentuk seperti berubah pengetahuannya, pemahamannya, sikap dan tingkah lakunya, kecakapan dan kemampuannya, daya reaksinya, daya penerimaannya dan lain-lain aspek yang ada pada individu [9]. Dalam aktivitas belajar, terdapat peran guru dan siswa yang saling berkolaborasi demi mencapai tujuan pembelajaran.

Dimulai dari pembelajaran TIK, proses-proses tersebut secara langsung maupun tidak langsung saling berintegrasi bersama dengan teknologi dan media informasi yang ada, sehingga mengubah tatanan peran masing-masing individu dalam kelas serta media pembelajaran yang digunakan. Guru yang tidak hanya berperan sebagai pengajar, tetapi juga fasilitator, mentor dan teman belajar. Lalu siswa yang sebelumnya hanya sebagai partisipan pasif berubah menjadi partisipan aktif yang banyak menghasilkan pengetahuan baru dan saling berbagi (sharing) layaknya seorang ahli. Dengan begitu maka

Page 12: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13894/2/T1_702010100_Full... · Tengaran pada jurusan Rekayasa Perangkat Lunak (RPL), diperoleh

5

akan tercipta budaya belajar baru yang positif, sehingga tujuan pelaksanaan pembelajaran dapat tercapai, salah satunya ditandai dengan adanya peningkatan hasil belajar siswa di kelas.

Hasil belajar adalah sejumlah pengalaman yang diperoleh siswa yang mencakup ranah kognitif, afektif dan psikomotorik. Belajar tidak hanya penguasaan konsep teori mata pelajaran saja, tapi juga penguasaan kebiasaan, persepsi, kesenangan, minat-bakat, penyesuaian sosial, macam-macam keterampilan, cita-cita, keinginan, dan harapan [10].

Media pembelajaran merupakan segala sesuatu yang digunakan untuk menyalurkan pesan serta dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan si belajar sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar yang disengaja, bertujuan dan terkendali [11]. Pada dasarnya, perkembangan teknologi dan media informasi telah banyak menciptakan terobosan baru yang dapat dimanfaat sebagai media pembelajaran sekaligus media sharing, salah satunya adalah Blog.

Blog merupakan singkatan dari Web Log adalah bentuk aplikasi web terdiri dari tulisan-tulisan yang biasa disebut sebagai postingan pada sebuah halaman web. Tulisan-tulisan ini seringkali dimuat dalam urutan descending berdasarkan tanggal, artinya tanggal tulisan dengan tanggal terbaru akan ditampilkan paling atas atau depan [4]. Pada penelitian ini Blog dirancang oleh peneliti. Fitur-fitur yang digunakan yaitu menu, kotak pencarian, pengkategorian postingan dan widget default yang telah tersedia. Blog digunakan sebagai alat bantu dalam penerapan model pembelajaran Quantum Learning. Adapun fungsi blog yaitu sebagai tempat memposting materi, tugas dan artikel-artikel lainnya yang terkait dengan model pembelajaran Quantum Learning. Materi pelajaran dan tugas yang diposting diperoleh dari guru pengampu mata pelajaran, sedangkan artikel di luar materi pelajaran ditulis langsung oleh peneliti.

Quantum Learning berangkat dari falsafah dasar yang meyakini bahwa agar efektif, belajar dapat dan harus menyenangkan. Merupakan seperangkat metode dan falsafah belajar yang terbukti efektif di sekolah dan bisnis, untuk semua tipe orang, dan segala usia. Model pembelajaran Quantum Learning memberikan manfaat yaitu bersikap positif, meningkat motivasi, keterampilan belajar seumur hidup, kepercayaan diri, sukses dan hasil belajar meningkat [3]. Langkah-langkah yang dilakukan dalam penerapan model pembelajaran Quantum Learning yaitu sebagai berikut:

1. Identifikasi tujuan dan manfaat belajar. Siswa terlebih dahulu harus mengidentifikasi dan mengetahui manfaat serta tujuan yang ingin dicapainya melalui proses pembelajaran dan juga kemauan untuk meningkatkan prestasinya.

2. Menciptakan lingkungan belajar yang bersifat positif. Penataan lingkungan belajar yang bersih, rapi dan nyaman akan secara langsung memberikan sugesti positif kepada guru dan siswa. Dapat dilakukan sebelum proses pembelajaran dimulai.

3. Membebaskan gaya belajar. Gaya belajarnya dapat dikelompokkan menjadi 3 jenis yaitu visual, auditorial dan kinestetik. Model pembelajaran Quantum Learning memberikan kebebasan pada siswa untuk belajar sesuai dengan gaya belajarnya sendiri. Dalam penelitian ini,

Page 13: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13894/2/T1_702010100_Full... · Tengaran pada jurusan Rekayasa Perangkat Lunak (RPL), diperoleh

6

guru menyesuaikan materi pelajaran dengan masing-masing gaya belajar yang ada berdasarkan kriteria tertentu.

4. Menumbuhkan kreativitas dan sikap juara. Memberikan kesempatan dan kepercayaan secara penuh kepada siswa untuk mengerjakan setiap kewajiban dan tugasnya, baik itu tugas individu maupun kelompok. Lalu siswa juga diberikan kesempatan untuk membagikan hasil kerjanya kepada siswa lain sehingga di dalamnya terjadi timbal balik yang positif.

5. Merayakan keberhasilan. Setelah pelajaran selesai, guru bersama dengan seluruh siswa yang ada di dalam kelas saling memberikan apresiasi satu sama lain untuk merayakan pencapaian dalam pembelajaran yang sudah dilakukan.

3. METODE PENELITIAN

Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimen kuasi dengan desain

non-equivalent control group design. Pada awal pertemuan diberikan pretest untuk masing-masing kelas, dilanjutkan dengan treatment dan pada akhir proses pembelajaran diberikan posttest untuk mengukur hasil belajar [12].

Tabel 1. Non-equivalent control group design

Kelas Pretest Treatment Posttest

Eksperimen O1 X O2 Kontrol O3 - O4

Keterangan: O1 : Tes awal pada kelas eksperimen sebelum diberikan treatment O2 : Tes akhir pada kelas eksperimen setelah diberikan treatment O3 : Tes awal pada kelas kontrol O4 : Tes akhir pada kelas kontrol X : Treatment yang diberikan

Populasi dalam penelitian ini adalah selurus siswa SMK N 1 Tengaran. Sampel yang digunakan yaitu kelas X RPL 1 sebagai kelas eksperimen dan kelas X RPL 2 sebagai kelas kontrol. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling, yaitu teknik pengambilan sampel berdasarkan tujuan tertentu [17]. Penelitian ini terbagi menjadi 3 tahapan, yaitu (1) Tahap Persiapan, (2) Tahap Pelaksanaan dan (3) Tahap Evaluasi.

Tahap persiapan dimulai dengan melakukan pengamatan langsung di sekolah yang bertujuan untuk mengidentifikasi masalah yang terjadi dan hendak diteliti. Langkah berikutnya melakukan studi literatur terhadap permasalah yang terjadi berkaitan dengan penelitian yang akan dilakukan. Kemudian menentukan metode dan desain penelitian serta populasi dan sampel yang digunakan. Setelah itu merancang dan menyusun model pembelajaran Quantum Learning dan merancang media Blog sampai siap digunakan. Selanjutnya membuat dan menguji instrumen yang digunakan, yang selanjutnya dilakukan analisis serta evaluasi terhadap instrumen yang

Page 14: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13894/2/T1_702010100_Full... · Tengaran pada jurusan Rekayasa Perangkat Lunak (RPL), diperoleh

7

akan digunakan nantinya. Tahap pelaksanaan dimulai dengan memberikan tes awal (pretest) kepada masing-masing kelas. Selanjutnya melaksanakan proses pembelajaran atau memberikan perlakuan (treatment). Selama proses pembelajaran dilaksanakan, dilakukan pengamatan terhadap aktivitas siswa dengan menggunakan lembar observasi oleh guru pegampu mata pelajaran. Pada akhir pembelajaran diberikan tes akhir (posttest) dan lembar kuesioner. Tahap evaluasi merupakan tahap akhir, meliputi pengumpulan data kualitatif dan kuantitatif hasil penelitian. Selanjutnya dilakukan analisis dan olah data. dan pembahasan hasil penelitian serta penarikan kesimpulan berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh. Lalu menyusun laporan akhir penelitian ini.

Penerapan model pembelajaran Quantum Learning di dalam proses

pembelajaran di kelas disusun berdasarkan pada karakteristik yang dimiliki oleh Quantum Learning. Selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 2. Penerapan Quantum Learning dalam desain pembelajaran

Karakteristik Penerapan

Identifikasi tujuan dan manfaat belajar.

a. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran tentang peripheral komputer.

b. Guru memberikan motivasi dan semangat agar siswa mengerti manfaat dari pembelajaran yang akan dilakukannya.

Menciptakan lingkungan belajar yang bersifat positif.

a. Mengatur posisi tempat belajar berbeda dari biasanya, yaitu dengan membentuk huruf U.

b. Menempatkan perabotan kelas dengan rapi dan menempel poster di dinding kelas.

c. Melatih kemampuan isyarat visual siswa melalui kegiatan relaksasi.

d. Memposting materi dan tugas pada halaman Blog.

e. Menyediakan speaker untuk memutar musik instrumen selama proses pembelajaran berlangsung.

f. Menyediakan area kosong yang cukup dalam kelas untuk proses pembelajaran yang menuntut aktivitas motorik.

g. Mengadakan beberapa permainan untuk melatih kerjasama antara siswa dan mengurangi rasa bosan selama pembelajaran.

h. Memberikan waktu untuk beristirahat sejenak dan relaksasi otot.

Page 15: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13894/2/T1_702010100_Full... · Tengaran pada jurusan Rekayasa Perangkat Lunak (RPL), diperoleh

8

Membebaskan gaya belajar

a. Memberikan waktu dan kesempatan kepada siswa untuk mempelajari materi pelajaran yang sudah diposting di Blog menurut gaya belajarnya masing-masing.

b. Memberikan kesempatan untuk bertanya kepada guru ketika mengalami kesulitan.

c. Memberikan pertanyaan kepada siswa untuk melatih daya ingat.

Menumbuhkan kreativitas dan sikap juara

a. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengerjakan tugas yang sudah diposting di Blog, baik itu tugas individu maupun tugas kelompok.

b. Mengadakan diskusi dan tanya jawab mengenai materi yang sedang dipelajari, baik secara individu maupun berkelompok.

Merayakan keberhasilan

a. Seluruh individu dalam kelas saling mengucapkan selamat atas keberhasilan dan pencapaian melalui proses pembelajaran yang dilakukan.

b. Memberikan reward berupa peralatan belajar kepada siswa yang aktif selama proses pembelajaran.

Gambar 1 Desain ruang kelas

Pada penelitian ini, penataan lingkungan belajar dilakukan dengan cara mengatur posisi meja dan kursi yang ada di dalam ruang kelas seperti yang terdapat pada gambar di atas. Meja dan kursi siswa disusun sedimikan rupa sehingga membentuk huruf U. Hal ini bertujuan untuk memberikan area yang cukup untuk melaksanakan kegiatan yang menuntut gerakan dan aktivitas tubuh pada saat pelaksanaan proses pembelajaran, misalnya untuk mengadakan sebuah permainan. Selain itu juga untuk memudahkan ketika

Page 16: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13894/2/T1_702010100_Full... · Tengaran pada jurusan Rekayasa Perangkat Lunak (RPL), diperoleh

9

akan melakukan diskusi kelompok tanpa harus mengatur ulang posisi meja dan kursi.

Data yang diperlukan dalam penelitian ini meliputi hasil belajar siswa, tingkat pemahaman karakteristik pribadi siswa dan tingkat keaktifan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran di kelas. Teknik dan instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data terdiri dari tiga jenis, yaitu (1) soal tes, (2) lembar kuesinoer dan (3) lembar observasi.

Tabel 3. Indikator soal tes

Indikator Jumlah Butir Soal

Memahami konsep dan karakteristik perangkat peripheral.

4

Memahami jenis dan fungsi dari setiap perangkat peripheral.

8

Memahami pemanfaatan perangkat peripheral dalam kehidupan sehari-hari.

8

Desain pembelajaran yang digunakan pada kelas eksperimen disusun

berdasarkan karakteristik utama Quantum Learning. Adapun desain

pembelajaran yang digunakan adalah sebagai berikut:

Pada penelitian ini digunakan lembar kuesioner yang bertujuan untuk

mengetahui sejauh mana siswa mengenal karakteristik pribadinya berkaitan erat dengan keberhasilannya dalam proses pembelajaran di sekolah dan di rumah. Sedangkan lembar observasi bertujuan untuk mengetahui aktivitas siswa selama mengikuti proses pembelajaran. Lembar kuesioner dan observasi disusun berdasarkan karakteristik utama model pembelajaran Quantum Learning.

Tabel 5. Indikator kuesioner

Indikator Sub Indikator

Identifikasi tujuan dan manfaat belajar.

a. Mengetahui manfaat dan tujuan pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan.

b. Memiliki semangat dalam mencapai keberhasilan.

c. Memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya dalam meningkatkan kemampuannya.

Menciptakan lingkungan belajar yang positif.

a. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi suasana belajar.

b. Mampu menata lingkungan belajar yang tepat.

Membebaskan gaya belajar. a. Mengetahui dengan baik kekurangan

Page 17: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13894/2/T1_702010100_Full... · Tengaran pada jurusan Rekayasa Perangkat Lunak (RPL), diperoleh

10

dan kelebihan yang dimilikinya. b. Mampu menemukan strategi belajar

yang sesuai dengan gaya belajarnya.

Menumbuhkan kreativitas dan sikap juara.

a. Mampu berinteraksi dan bekerjasama bersama orang lain dengan baik.

b. Dapat belajar dari kesalahan dan memperbaikinya.

c. Keberanian untuk menghadapi kemungkinan kegagalan di waktu yang akan datang.

Merayakan keberhasilan. a. Menunjukan sikap positif terhadap

keberhasilan yang dicapai.

Butir soal pada lembar kuesioner terbagi menjadi 2 jenis soal yaitu soal yang bersifat negatif dan positif, selain itu juga memiliki 4 pilihan jawaban yang di mana untuk setiap jawaban memiliki skor berbeda. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 6. Kriteria skor butir soal kuesioner

Soal Positif Skor Soal Negatif Skor

Sangat Setuju 4 Sangat Setuju 1

Setuju 3 Setuju 2

Tidak Setuju 2 Tidak Setuju 3

Sangat Tidak

Setuju 1 Sangat Tidak Setuju 4

Untuk mengetahui perbedaan keaktifan siswa antara dua kelas tersebut selama mengikuti proses pembelajaran, dilakukan dengan pengamatan dengan menggunakan lembar observasi. Indikator yang digunakan dalam penyusunan lembar observasi disusun berdasarkan variabel dari karakteristik utama model pembelajaran Quantum Learning.

Tabel 7. Indikator keaktifan siswa

Variabel Indikator

Kemauan dan kesiapan mengikuti setiap proses pembelajaran di kelas.

a. Hadir tepat waktu. b. Memiliki kelengkapan peralatan

belajar. c. Mendengarkan instruksi dan

melaksanakan setiap tugas yang diberikan oleh guru.

Menunjukkan sikap positif a. Tertib selama proses pembelajaran

Page 18: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13894/2/T1_702010100_Full... · Tengaran pada jurusan Rekayasa Perangkat Lunak (RPL), diperoleh

11

terhadap lingkungan belajarnya. berlangsung. b. Mampu menjaga kebersihan

kelasnya. Memiliki sikap seorang juara. a. Mengerjakan tugas individu

dengan kemampuannya sendiri. Kemampuan untuk menjadi lebih kreatif.

a. Berani mengajukan pertanyaan dan mengungkapkan pendapatnya.

b. Mampu memanfaatkan sumber belajar yang ada.

Kemampuan berinteraksi dan bekerjasama dengan orang lain.

a. Mampu memanajemen pembagian kerja setiap anggota kelompok.

Kriteria penilaian yang digunakan pada lembar kuesioner dan observasi

dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut: Skor Kriterium = Nilai Maksimum x Jumlah Soal x Jumlah Responden Setelah dilakukan perhitungan skor kriterium [12], hasil yang diperoleh

kemudian diubah ke dalam persentase yang selanjutnya diukur menggunakan kriteria penilaian. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:

Persentase skor (%) = ����� �����

���� �������� x 100%�

Tabel 8. Kriteria penilaian

Rentang Skor Kriteria

75% - 100% Sangat Baik 50% - 75% Baik 25% - 50% Buruk 0% - 25 % Sangat Buruk

Pada penelitian ini hasil tes yang digunakan yaitu hasil pretest dan

posttest. Data mentah yang diperoleh di lapangan selanjutnya dilakukan analisis dan olah data, hasil yang diperoleh tersebut digunakan untuk memperoleh gambaran nyata tentang permasalahan yang terjadi, kemudian menjadi dasar dalam penarikan kesimpulan dalam penelitian ini dan pengkajian lebih lanjut. Analisis dan olah data yang dilakukan antara lain menghitung skor nilai rata-rata minimum dan maksimum kelompok, standar deviasi, dan varians dibantu dengan program aplikasi pengolahan data statistik IBM SPSS. Kemudian melakukan uji normalitas dan homogenitas untuk memperkuat fakta teoritis berdasarkan data empiris yang diperoleh, yang selanjutnya digunakan untuk melakukan uji statistik parametric. Langkah terakhir yaitu melakukan uji hipotesis penelitian berdasarkan hasil yang diperoleh dari pengujian perbedaan skor rata-rata. Yang selanjutnya dijadikan acuan dalam penarikan kesimpulan dan pengkajian lebih lanjut.

Page 19: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13894/2/T1_702010100_Full... · Tengaran pada jurusan Rekayasa Perangkat Lunak (RPL), diperoleh

12

4. HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian ini dilaksanakan sebanyak dua kali pertemuan untuk masing-

masing kelas. Pada kelas kontrol digunakan metode pembelajaran konvensional. Sedangkan pada kelas eksperimen dengan model pembelajaran Quantum Learning dengan bantuan media Blog.

Sebelum memberikan soal pretest, guru memberikan waktu beberapa saat kepada siswa untuk mengatur posisi belajar yang rileks dan nyaman. Selanjutnya guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan memberikan motivasi agar dapat menguasai materi yang akan disampaikan, semua siswa memperhatikan dengan baik ketika guru menjelaskan. Selanjutnya guru mengajak semua siswa untuk menghayati arti dan manfaat dari belajar yang telah dan akan mereka lakukan, dilanjutkan dengan memberikan sebuah instruksi untuk melatih isyarat visual. Dilakukan dengan cara mensugestikan siswa agar menutup mata dan menenangkan pikiran mereka, sambil diiringi dengan alunan musik instrumental klasik selama beberapa menit sampai siswa merasa tenang dan siap menerima materi pelajaran.

Gambar 2 Siswa melatih isyarat visual (relaksasi) dengan bantuan musik

Proses pelaksanaan pembelajaran dimulai dengan guru memberikan alamat atau url Blog, lalu siswa di arahkan untuk mengakses materi yang sudah dipostingkan. Sebagian siswa mengalami kesulitan dalam menggunakan fitur yang ada pada Blog, sehingga mengharuskan guru untuk menjelaskan cara menggunakannya. Selanjutnya siswa diberikan waktu dan kesempatan untuk belajar menurut gaya belajarnya masing-masing dengan diiringi musik. Namun karena tidak semua siswa membawa perangkat laptop dan modem, hal ini menyebabkan beberapa siswa harus mengakses dan mempelajari materi secara bersama-sama sehingga menghabiskan waktu yang banyak dari yang telah ditetapkan sebelumnya. Selanjutnya guru bersama siswa mengadakan beberapa permainan yang bertujuan melatih rasa percaya diri dan kerjasama antar siswa, melalui permainan ini siswa terlihat sangat bersemangat untuk terlibat.

Setelah selesai mengadakan beberapa permainan, siswa diberikan waktu untuk beristirahat beberapa menit untuk melakukan relaksasi agar otot-otot tubuh tidak merasa kelelahan. Setelah waktu istirahat diberikan, guru

Page 20: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13894/2/T1_702010100_Full... · Tengaran pada jurusan Rekayasa Perangkat Lunak (RPL), diperoleh

13

memberikan latihan kepada siswa yang diikuti dengan diskusi. Melalui diskusi yang diberikan, terdapat sebuah hal yang sangat menarik yaitu beberapa siswa yang sebelumnya terlihat kurang bersemangat pada akhirnya ikut aktif dalam diskusi. Setelah itu, beberapa siswa diminta untuk menyimpulkan materi pelajaran yang telah mereka pelajari dari Blog, ada beberapa siswa secara sukarela untuk maju dan menyampaikan materi pembelajaran dan siswa lainnya memperhatikan dengan baik. Akhir dari proses pembelajaran ditandai dengan guru dan siswa merayakan keberhasilan pelaksanaan pembelajaran, yaitu dengan cara memberikan reward kepada siswa yang aktif selama proses pembelajaran berlangsung dan bersalaman.

Gambar 3 Seorang siswa sedang menyimpulkan materi pelajaran

Pada pertemuan kedua, dilakukan pengamatan terhadap aktivitas siswa

menggunakan lembar observasi oleh guru pengampu mata pelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran dilaksanakan seperti pada pertemuan sebelumnya. Materi yang dibahas yaitu mempelajari lebih dalam tentang jenis-jenis peripheral komputer. Dengan membawa beberapa contoh peripheral komputer ke dalam kelas, proses pembelajaran dimulai dengan siswa dibagi menjadi beberapa kelompok. Masing-masing kelompok diberikan tugas untuk menguasai beberapa jenis peripheral yang berbeda dan tugasnya sudah ada dalam postingan Blog.

Gambar 4 Guru bersama siswa mengadakan sebuah permainan

Page 21: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13894/2/T1_702010100_Full... · Tengaran pada jurusan Rekayasa Perangkat Lunak (RPL), diperoleh

14

Setelah itu dilanjutkan dengan diskusi serta tanya jawab antar kelompok yang dibimbing oleh guru, setiap kelompok ikut terlibat aktif dalam diskusi. Setiap kelompok dapat menggunakan kesempatan untuk mengajukan dan menjawab pertanyaan dengan baik. Setelah melewati diskusi yang cukup panjang, selanjutnya guru mengadakan sebuah permainan untuk melatih kerjasama antara siswa, selain itu juga untuk menghilangkan rasa bosan. Pada akhir proses pembelajaran guru menyimpulkan hasil belajar yang telah mereka lakukan, semua siswa memperhatikan penjelasan yang diberikan. Selanjutnya guru memberikan posttest untuk mengetahui kemampuan akhir siswa yang telah belajar dengan menggunakan model pembelajaran Quantum Learning. Untuk menutup kegiatan belajar pada hari itu, guru bersama dengan siswa memberikan apresiasi atas telah terlaksananya proses pembelajaran, beberapa siswa yang aktif selama proses pembelajaran diberikan reward.

Gambar 5 Suasana diskusi tugas kelompok

Untuk mengetahui tingkat keaktifan siswa selama mengikuti proses

pembelajaran, guru pengampu mata pelajaran melakukan pengamatan menggunakan lembar observasi. Perhitungan hasil lembar observasi keaktifan siswa dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 9. Persentase skor keaktifan siswa

No Aspek penilaian Kelas

Kontrol Eksperimen

1. Kehadiran siswa di kelas dengan tepat waktu.

68,57%

84,29%

2. Kelengkapan peralatan belajar yang dimiliki siswa.

64,29% 80%

3. Mendengar dan melaksanakan instruksi yang diberikan guru.

74,29%

82,86%

Page 22: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13894/2/T1_702010100_Full... · Tengaran pada jurusan Rekayasa Perangkat Lunak (RPL), diperoleh

15

4. Menjaga ketertiban kelas selama proses pembelajaran berlangsung.

65,71%

84,29%

5. Menjaga kerapian dan keberhasilan kelas.

75,00%

80%

6. Kemampuan individu dalam menyelesaikan tugasnya.

61,43%

85,71%

7. Keberanian dalam bertanya dan mengungkapkan pendapatnya sendiri.

53,57%

82,14%

8. Dapat belajar dengan baik dengan dengan bantuan media Blog.

-

72,86%

9. Manajemen pembagian tugas kerja setiap anggota dalam kelompoknya.

64,29%

83,57%

Rata-rata (%) 67,36% 81,75%

Skor persentase rata-rata yang diperoleh pada kelas eksperimen yaitu

sebesar 81,75%, sedangkan skor persentase rata-rata pada kelas kontrol sebesar 67,36%. Melalui hasil yang diperoleh, penggunaan Blog sebagai media pembelajaran pada kelas eksperimen dapat dikatakan cukup berhasil, meskipun belum menunjukkan hasil yang maksimal. Hal ini disebabkan karena sebagian besar siswa tidak pernah menggunakan media pembelajaran seperti Blog sebelumnya, sehingga masih mengalami kesulitan dalam memanfaatkan fitur-fitur yang ada. Secara keseluruhan penggunaan media Blog dapat bersinergi dengan model pembelajaran Quantum Learning dapat berjalan dengan baik, hal ini dapat dilihat dari persentase untuk masing-masing aspek penilaian dan persentase rata-rata secara keseluruhan.

Untuk mengukur tingkat pemahaman siswa terhadap karakteristik

pribadinya, diketahui dengan cara menghitung lembar kuesioner yang diberikan kepada masing-masing kelas. Melalui analisis yang dilakukan, diperoleh hasil kuesioner pada kelas kontrol dengan nilai sebesar 2021. Tingkat pemahaman siswa terhadap karakteristik pribadinya memiliki persentase rata-rata sebesar 70,41% atau dalam kategori baik. Sedangkan pada kelas eksperimen, hasil kuesioner memperoleh nilai sebesar 2243 yang memiliki persentase rata-rata sebesar 80,15% atau dalam kategori sangat baik. Persentase yang diperoleh untuk setiap indikatornya dapat di lihat pada tabel berikut:

Tabel 10. Persentase indikator hasil kuesioner

No Indikator Kontrol Eksperimen

1. Mengetahui manfaat dan tujuan pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan. Memiliki semangat dalam mencapai keberhasilan.

67,82% 80,95%

Page 23: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13894/2/T1_702010100_Full... · Tengaran pada jurusan Rekayasa Perangkat Lunak (RPL), diperoleh

16

2. Mengetahui dengan baik kekurangan dan kelebihan yang dimilikinya. Mampu menemukan strategi belajar yang sesuai dengan gaya belajarnya.

64,58% 76,66%

3.

Dapat belajar dari kesalahan dan memperbaikinya. Keberanian untuk menghadapi kemungkinan kegagalan di waktu yang akan datang.

72,22% 81,42%

4. Mampu berinteraksi dan bekerjasama bersama orang lain dengan baik.

70,13% 79,28%

5. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi suasana belajar. Mampu menata lingkungan belajar yang tepat.

71,52% 79,52%

6. Memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya dalam meningkatkan kemampuannya.

71,29% 82,14%

7. Menunjukan sikap positif terhadap keberhasilan yang dicapai.

75,34% 81,07%

Rata-Rata 70,41% 80,15%

Hasil yang diperoleh untuk setiap indikator lembar kuesioner pada

masing-masing kelas menunjukkan perbedaan yang berarti meskipun hasilnya belum maksimal. Melalui model pembelajaran Quantum Learning, siswa pada kelas eksperimen mulai belajar memahami kelebihan dan kekurangan yang dimilikinya. Dengan belajar hal tersebut, siswa secara tidak langsung disugestikan untuk memaksimalkan potensi yang dimilikinya berkaitan dengan keberhasilannya dalam proses pembelajaran.

Pada penelitian ini, data yang digunakan dalam melihat peningkatan hasil

belajar siswa yaitu hasil yang diperoleh melalui prestest dan posttest. Hasil pretest yang diperoleh merupakan gambaran awal kemampuan siswa pada kelas kontrol dan eksperimen. Hasil analisis deskriptifnya meliputi nilai rata-rata kelas, standar deviasi, nilai minimum dan maksimum.

Tabel 11. Statistik deskriptif hasil Pretest

Kelas N Mean Standar Deviasi Min Max

Eksperimen 35 61,57 8.023 50 75 Kontrol 36 62,22 7.601 50 75

Page 24: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13894/2/T1_702010100_Full... · Tengaran pada jurusan Rekayasa Perangkat Lunak (RPL), diperoleh

17

Rata-rata nilai pretest pada kelas eksperimen sebesar 61,57 dengan jumlah siswa sebanyak 35 orang. Lalu pada kelas kontrol nilai rata-ratanya sebesar 62,22 dengan jumlah siswa sebanyak 36 orang. Nilai terkecil dan terbesar pada masing-masing kelas menunjukkan hasil yang sama yaitu skor 50 untuk nilai terkecil dan skor 75 untuk skor terbesar.

Berdasarkan uji normalitas dan homogenitas pada hasil pretest, diperoleh

hasil yang menunjukkan bahwa data memiliki sifat berdistribusi normal dan berasal dari varian yang homogen. hasil tersebut maka selanjutnya dilakukan uji statistik parametric, uji statistik yang digunakan yaitu uji t (Independent Samples T Test) dengan bantuan aplikasi pengolah data statistik. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa kemampuan awal siswa pada kelas eksperimen dan kontrol relatif sama. Hasil posttest dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 12. Statistik deskriptif hasil Posttest

Kelas N Mean Standar Deviasi Min Max

Eksperimen 35 85,14 5,071 75 95 Kontrol 36 75,69 5,874 65 85

Berdasarkan tabel di atas, nilai rata-rata posttest menunjukkan perbedaan

kemampuan akhir yang cukup berarti di antara kelas tersebut. Setelah dilakukan uji normalitas dan homogenitas pada hasil posttest diperoleh informasi bahwa data berdistribusi normal dan berasal dari varian yang sama. Maka langkah selanjutnya melakukan uji t untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan yang signifikan atau tidak pada hasil posttest terhadap kedua kelas yang berbeda tersebut. Pada uji t yang dilakukan, diperoleh nilai signifikasi (P) menunjukkan angka sebesar 0.000. Jika dibandingan dengan nilai taraf signifikansi α = 0.05 akan dapat disimpulkan bahwa signifikansi lebih kecil dari taraf signifikansi atau 0.000 (P) < 0.05 (α). Setelah dilakukan uji perbedaan rata-rata, sesuai dengan langkah-langkah yang telah disusun pada pembahasan bab sebelumnya maka akan dilakukan uji hipotesis.

Uji hipotesis ini merupakan acuan yang digunakan untuk melakukan penarikan kesimpulan akhir dari hasil penelitian ini. Hipotesis yang digunakan yaitu sebagai berikut:

H0: Hasil belajar siswa yang menerapkan model pembelajaran Quantum Learning dengan bantuan media Blog tidak lebih tinggi dibandingkan dengan kelas yang menggunakan metode konvensional. H1: Hasil belajar siswa yang menerapkan model pembelajaran Quantum Learning dengan bantuan media Blog lebih tinggi dibandingkan dengan kelas yang menggunakan metode konvensional. Dasar penarikan kesimpulan yang digunakan berdasarkan hipotesis

penelitian yaitu jika nilai signifikansi (P) lebih kecil dari taraf signifikansi (α), maka H0 ditolak. Jadi berdasarkan hasil uji perbedaan skor rata-rata dan nilai

Page 25: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13894/2/T1_702010100_Full... · Tengaran pada jurusan Rekayasa Perangkat Lunak (RPL), diperoleh

18

signifikansi (P), maka dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang cukup signifikan antara skor rata-rata pada nilai posttest antara kelas kontrol dan eksperimen. Dan hasil uji hipotesis yang diperoleh dalam penelitian ini menunjukkan bahwa, hasil belajar siswa yang menerapkan model pembelajaran Quantum Learning dengan bantuan media Blog lebih tinggi dibandingkan dengan kelas yang menggunakan metode konvensional.

Dalam penerapan model pembelajaran Quantum Learning dengan

bantuan media Blog ini, terdapat kekurangan baik secara teknis maupun non teknis pada saat pelaksanaannya. Hambatan yang ditemui meliputi kurang maksimalnya persiapan siswa untuk melengkapi perangkat laptop dan modem yang digunakan pada saat proses pembelajaran, ruangan yang masih cukup sempit dengan jumlah siswa yang lumayan banyak, dan penerangan dalam ruang kelas yang kurang. Selain itu ada sebagian siswa yang masih belum terbiasa dengan model pembelajaran yang baru sehingga langkah-langkah yang telah dirancang tidak berjalan sepenuhnya dan menyita banyak waktu dari yang sudah ditetapkan, hal ini sebagian besar terjadi pada pertemuan pertama. Meskipun demikian, penerapan model pembelajaran Quantum Learning dengan bantuan media Blog pada mata pelajaran TIK ini mendapatkan respon positif dari siswa dan guru pengampu mata pelajaran Perakitan Komputer, hal ini terlihat dari antusias siswa mengikuti proses pembelajaran pada saat pertemuan kedua dan diperkuat oleh hasil pada lembar observasi, lembar kuesioner dan hasil posttest.

Berdasarkan uraian hasil penelitian dan pembahasannya, diperoleh hasil

yang menunjukkan bahwa tingkat keaktifan siswa memperoleh persentase rata-rata sebesar 81,75% pada kelas eksperimen, sedangkan kelas kontrol memperoleh hasil sebesar 67,36%. Selain itu, persentase tingkat pemahaman siswa terhadap karakteristik pribadinya pada kelas eksperimen lebih tinggi yaitu sebesar 80,15% dibandingkan dengan kelas kontrol yaitu sebesar 70,41%. Berdasarkan hasil yang diperoleh melalui lembar observasi dan lembar kuesioner dapat disimpulkan bahwa kelas eksperimen memiliki tingkat keaktifan dan pemahaman karakterstik pribadi yang lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol. Keberhasilan penerapan model pembelajaran Quantum Learning dengan bantuan media Blog diperkuat dengan terdapatnya peningkatan hasil belajar siswa yang signifikan di antara kedua kelas yang memiliki kemampuan awal relatif sama, hal ini terlihat dari hasil posttest pada masing-masing kelas. Pada kelas eksperimen nilai rata-rata sebesar 85,14 hasil posttest, sedangkan kelas kontrol sebesar 75,69. Dan melalui uji statisik lebih lanjut, diperoleh kesimpulan akhir yang menyatakan bahwa penerapan model pembelajaran Quantum Learning dengan bantuan media Blog terbukti dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas X Rekayasa Perangkat Lunak (RPL) SMK N 1 Tengaran pada matapelajaran TIK, dibandingkan dengan penggunakan model pembelajaran konvensional.

Page 26: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13894/2/T1_702010100_Full... · Tengaran pada jurusan Rekayasa Perangkat Lunak (RPL), diperoleh

19

5. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan penelitian yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa: (1)

model pembelajaran Quantum Learning dengan bantuan media Blog terbukti dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada jenjang pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan khususnya pada mata pelajaran TIK materi Perakitan Komputer di mana dapat dilihat dari hasil posttest yang diperoleh, (2) keaktifan siswa dalam mengikuti setiap proses pembelajaran dapat ditingkatkan dengan desain pembelajaran yang kreatif, (3) model pembelajaran Quantum Learning membantu siswa memahami serta menghargai karakteristik pribadinya masing-masing sehingga siswa terpacu dalam meningkatkan nilai-nilai positif yang ada dalam dirinya. Saran bagi peneliti selanjutnya yaitu (1) perlunya persiapan yang matang dalam menyusun strategi dan desain pembelajaran menggunakan model pembelajaran Quantum Learning sehingga penerapannya dapat berjalan secara maksimal, (2) perancangan media Blog sebagai media dan sumber belajar harus lebih valid dan responsif mengingat bahwa saat ini Blog telah banyak diakses melalui berbagai platform yang berbeda, (3) penerapan model pembelajaran Quantum Learning atau penggunaan media Blog dapat disinergikan dengan model pembelajaran dan media lainnya pada jenjang pendidikan dan mata pelajaran yang berbeda.

6. DAFTAR PUSTAKA [1] B. Uno, Hamzah dan Nina Lamatenggo. 2010. Teknologi Komunikasi

dan Informasi Pembelajaran. Jakarta: PT Bumi Aksara. [2] Bariroh, Fajar K. 2012. Pengaruh Model Pembelajaran Quantum

Learning Terhadap Motivasi Belajar Praktek Menjahit Busana Pria di SMK Negeri 6 Purworejo. Yogyakarta: UNY.

[3] DePorter, Bobbi dan Mike Hernacki. Terjemahan Alwiyah Abdurahman. 2013. Quantum Learning: Membiasakan Belajar Nyaman dan Menyenangkan. Bandung: Kaifa. Edisi Baru: Cetakan I.

[4] Suryana, Oya dan MataMaya Studio. 2008. Membangun Blog Wordpress. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.

[5] Auliyah, Puji. 2010. Efektivitas Penggunaan Model Belajar Quantum Learning Tipe Kinestetic Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Diklat Algoritma dan Pemrograman. Bandung: Jurnal Universitas Pendidikan Indonesia.

[6] Purwadi. 2013. Penerapan Model Quantum Learning Dalam Upaya Meningkatkan Minat dan Prestasi Belajar Matematika Pada Siswa Kelas VI SDN Purwosuman 1 Sidoharjo Sragen. Semarang: Jurnal Pasca Sarjana Universitas Negeri Semarang. Vol. 1 No. 1 (2013).

[7] Maryati. 2009. Pemanfaatan Blog Sebagai Sumber Belajar Untuk Meningkatkan Motivasi Siswa Dalam Pembelajaran Matematika Kelas VII SMP Negeri 2 Mlati Sleman. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.

Page 27: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13894/2/T1_702010100_Full... · Tengaran pada jurusan Rekayasa Perangkat Lunak (RPL), diperoleh

20

[8] Baehaqi, Imam. 2012. Pemanfaatan Media Blog Pada Pembelajaran Kimia Materi Hidrokarbon dan Minyak Bumi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas X MA NU Nurul Huda Mangkang. Semarang: Institut Agama Islam Negeri Walisongo.

[9] Sudjana, N. 2008. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo. Cetakan IX.

[10].Rusman. 2012. Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer: Mengembangkan Profesionalisme Guru Abad 21. Bandung: Penerbit Alfabeta.

[11] Miarso, Yusufhadi. 2004. Menyemai Benih Teknologi Pendidikan. Jakarta: Kencana. Edisi Pertama: Cetakan V.

[12] Sugiyono .2012. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Penerbit Alfabeta. Cetakan 14.