PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING START …Islam murid kelas V Sekolah Dasar Negeri 015 Tanjung...

79
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING START WITH A QUESTION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA MATERI BERIMAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH MURID KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI 015 TANJUNG RAMBUTAN KECAMATAN KAMPAR KABUPATEN KAMPAR Oleh DINA KUSMITA NIM. 10911008824 FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU PEKANBARU 1433 H/2012 M

Transcript of PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING START …Islam murid kelas V Sekolah Dasar Negeri 015 Tanjung...

Page 1: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING START …Islam murid kelas V Sekolah Dasar Negeri 015 Tanjung Rambutan Kecamatan Kampar Kabupaten Kampar. Subjek atau sumber data dalam penelitian

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING START

WITH A QUESTION UNTUK MENINGKATKAN HASIL

BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA

MATERI BERIMAN KEPADA KITAB-KITAB

ALLAH MURID KELAS V SEKOLAH

DASAR NEGERI 015 TANJUNG

RAMBUTAN KECAMATAN

KAMPAR KABUPATEN

KAMPAR

Oleh

DINA KUSMITA

NIM. 10911008824

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU

PEKANBARU

1433 H/2012 M

Page 2: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING START …Islam murid kelas V Sekolah Dasar Negeri 015 Tanjung Rambutan Kecamatan Kampar Kabupaten Kampar. Subjek atau sumber data dalam penelitian

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING START

WITH A QUESTION UNTUK MENINGKATKAN HASIL

BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA

MATERI BERIMAN KEPADA KITAB-KITAB

ALLAH MURID KELAS V SEKOLAH

DASAR NEGERI 015 TANJUNG

RAMBUTAN KECAMATAN

KAMPAR KABUPATEN

KAMPAR

Skripsi

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Islam

(S.Pd.I.)

Oleh

DINA KUSMITA

NIM. 10911008824

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU

PEKANBARU

1433 H/2012 M

Page 3: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING START …Islam murid kelas V Sekolah Dasar Negeri 015 Tanjung Rambutan Kecamatan Kampar Kabupaten Kampar. Subjek atau sumber data dalam penelitian

ABSTRAK

Dina Kusmita (2011) : Penerapan Model Pembelajaran Learning Start With AQuestion Untuk Meningkatkan Hasil Belajar PendidikanAgama Islam Muri Kelas V Sekolah Dasar Negeri 015Tanjung Rambutan Kecamatan Kampar KabupatenKampar.

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas ( classroom actionreseach) yang dilatarbelakangi oleh rendahnya hasil belajar Pendidikan Agama Islamyang diperoleh oleh murid. Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk memperbaikipola dalam proses pembelajaran yang sangat diharapkan pada akhirnya dapatmeningkatkan hasil belajar.

Berdasarkan hasil pengamatan di Sekolah Dasar Negeri 015 TanjungRambutan Kecamatan Kampar Kabupten Kampar ditemui beberapa gejala seperti: 1.Dari 14 murid hanya 7 orang (50%) murid yang memperoleh nilai di atas KKM, 2.Murid terkesan sulit memahami materi yang disampaikan ini terlihat lebih dari 50%murid jarang menjawab pertanyaan yang dilontarkan oleh gurunya, 3. murid kurangmemiliki keberanian untuk bertanya ketika pembelajaran berlangsung.

Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah model pembelajaranlearning start with a question dapat meningkatkan hasil belajar Pendidikan AgamaIslam murid kelas V Sekolah Dasar Negeri 015 Tanjung Rambutan KecamatanKampar Kabupaten Kampar. Subjek atau sumber data dalam penelitian ini adalahguru dan murid kelas V Sekoah Dasar Negeri 015 Tanjung Rambutan KecamatanKampar Kabupaten Kampar pada semester ganjil tahun ajaran 2011/2012 denganjumlah murid sebanyak 14 orang murid.

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ada peningkatan hasil belajarmurid dengan menerapkan model pembelajaran Learning Start With A Question halini dapat dilihat dari hasil tes belajar murid yaitu pada pertemuan sebelum tindakanhasil tes belajar murid dengan nilai rata-rata 62,7 dengan ketuntasan kelas 57% danpada siklus pertama hasil tes belajar murid naik dengan nilai rata-rata 68 denganketuntasan kelas 71,4%, sedangkan pada siklus kedua hasil tes belajar murid naik lagidengan nilai rata-rata 74 dengan ketuntasan kelas 85,7%.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaranLearning Start With A Question apabila diterapkan secara benar dapat meningkatkanhasil belajar Pendidikan Agama Islam murid.

Page 4: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING START …Islam murid kelas V Sekolah Dasar Negeri 015 Tanjung Rambutan Kecamatan Kampar Kabupaten Kampar. Subjek atau sumber data dalam penelitian

ABSTRACT

DINA KUSMITA ( 2011 ) :THE APPLICATION OF LEARNING PROCESS OFMODEL LEARNING START WITH A QUESTIONFROM IMPROVING STUDENT EVALUATION OFISLAMIC EDUCATION AT THE MATERIALBELIEVE IN ALLAH’S BOOKS SUBJECT IN THEFIFTH YEAR ELEMENTARY SCHOOL 015TANJUNG RAMBUTAN KAMPAR SUB DISTRICT,KAMPAR REGENCY.

This research is a Classroom Action Research which is background by the lowness ofresults of studying Islamic education that gathered by students. This research is done toimprove the pattern in teaching process that truly hopped can increasing the result study.

Based on the observation at elementary school 015 Tanjung Rambutan Kampar subdistrict, there found several symptoms like : 1. From 14 students only seven persons ( 50 % )who got score upper KKM, 2. The students are seen difficult to comprehend the materials, itcan be seen from more than 50 % students seldom answer the questions given by teacher, 3.The students have low bravery to ask when learning process done.

Formulation of the problems in this research is, Does learning start with a questionmodel increase the results of studying PAI ( Isamic Education ) at the material Believe inAllah’s books class five SDN ( Elementary School ) 015 Tanjung Rambutan Kampar subdistrict, Kampar Regency. Subjects or data sources of this research are the teacher and thestudents class five SDN ( Elementary School ) Tanjung Rambutan Kampar sub district,Kampar Regency, semester odd on Academic Year 2011 / 2012 with 14 students.

From the research, can be concluded that there is an increasing in students resultsstudy by applying learning start with a question. It can be seen from students’ testachievement. At the meeting before action the students results study in average 62,7 withclass passing grade 57 % and at the first cycle the students results study increase becomeaverage 68 with class passing grade 71,4 % while at the second cycle students results studyincrease again become average 74 with class passing grade 85,7 %.

Page 5: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING START …Islam murid kelas V Sekolah Dasar Negeri 015 Tanjung Rambutan Kecamatan Kampar Kabupaten Kampar. Subjek atau sumber data dalam penelitian
Page 6: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING START …Islam murid kelas V Sekolah Dasar Negeri 015 Tanjung Rambutan Kecamatan Kampar Kabupaten Kampar. Subjek atau sumber data dalam penelitian

DAFTAR ISI

PERSETUJUAN……………..…………………………………………...…...……....iPENGESAHAN…….………………………………………………………..…… .iiPENGHARGAAN……………………………………………………………..……..iiiABSTRAK……………………………………………………................................ ...viDAFTAR ISI………………………………………………………………….….…..ixDAFTAR TABEL………………………………….....……………….……...............xDAFTAR LAMPIRAN…………………………………...........................................xii

BAB I PENDAHULUANA. Latar Belakang………………...……………………........................................1B. Definisi Istilah……………….…………………………………………...……7C. Rumusan Masalah………………..…………………………………................8D. Tujuan dan Manfaat Penelitian……………………….………………...……..9

BAB II KAJIAN TEORIA. Kerangka Teoretis…………………………..………………………...………10B. Penelitian yang Relevan……………………………………….......................19C. Hipotesis Tindakan……………………………..…….....................................20D. Indikator Keberhasilan…………………………………………………...…...21

BAB III METODE PENELITIANA. Subjek dan Objek Penelitian……………………………...…………...……..23B. Tempat Penelitian…………………………..…………………………..……23C. Rancangan Penelitian………………………………...………........................24D. Jenis dan Teknik Pengumpulan Data………………………...........................28

BAB 1V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANA. Deskripsi Setting Penelitian……………………………….………...………31B. Hasil Penelitian……………………….……………………………...……….35C. Pembahasan…………………………...………………………………..…….70

BAB V PENUTUPA. Kesimpulan……………………………………………………………...…...73B. Saran……………………………………..…………......................................74

DAFTAR PUSTAKALAMPIRAN

Page 7: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING START …Islam murid kelas V Sekolah Dasar Negeri 015 Tanjung Rambutan Kecamatan Kampar Kabupaten Kampar. Subjek atau sumber data dalam penelitian

DAFTAR TABEL

Tabel 1V.1Keadaan guru SDN 015 Tanjung Rambutan Kecamatan Kampar….....33

Tabel 1V.2 Keadaan murid SDN 015 Tanjung Rambutan Kecamatan Kampar…...34

Tabel 1V.3 Hasil belajar pendidikan agama Islam sebelum tindakan………….….36

Tabel 1V.4 Distribusi hasil belajar sebeum tindakan ……..………………….……37

Tabel 1V.5 Hasil observasi aktivitas guru siklus I…………………………….…...42

Tabel 1V.6 Hasil observasi aktivitas belajar murid siklus I pertemuan 1…….……45

Tabel 1V.7 Hasil observasi aktivitas belajar murid siklus I pertemuan 2……….…47

Tabel IV.8 Hasil belajar pendidikan agama Islam siklus I…………………..…….49

Tabel 1V.9 Hasil observasi aktivitas guru siklus II…………………………….….58

Tabel 1V.10 Hasil observasi aktivitas belajar murid siklus II pertemuan 1…….…61

Tabel 1V.11 Hasil observasi aktivitas belajar murid siklus II pertemuan 2…….…63

Tabel 1V.12 Hasil belajar pendidikan agama Islam siklus II…………………….…65

Page 8: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING START …Islam murid kelas V Sekolah Dasar Negeri 015 Tanjung Rambutan Kecamatan Kampar Kabupaten Kampar. Subjek atau sumber data dalam penelitian

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan agama Islam memegang peranan penting dalam disiplin ilmu

pengetahuan. Abdurrahman an-Nahlawi menyatakan bahwa pendidikan Islam adalah

penataan individual dan sosial yang dapat menyebabkan seseorang tunduk taat pada

Islam dan menerapkannya secara sempurna di dalam kehidupan individu dan

masyarakat.

Bahkan suatu hal yang tidak bisa disangkal bahwa pendidikan agama Islam

menjadi salah satu bidang studi yang harus diajarkan dengan penuh keaktifan murid

agar tercapai hasil dan tujuan yang diharapkan.

Bila ditinjau secara luas manusia yang hidup dan berkembang adalah manusia

yang selalu berubah dan perubahan itulah yang dinamakan hasil belajar. Ini berarti

bahwa berhasil atau gagalnya pencapaian tujuan pendidikan itu amat tergantung pada

proses belajar yang dialami murid.

Sejalan dengan hal tersebut tingkat keberhasilan belajar murid ditentukan oleh

beberapa faktor, antara lain pendekatan, strategi dan metode, tidak jarang terjadi

seseorang murid yang memiliki kemampuan rata-rata atau mungkin sedang dapat

mencapai hasil belajar yang lebih baik dari temannya yang memiliki kemampuan

baik, lantaran menggunakan pendekatan, strategi dan metode belajar yang efisien dan

efektif.

Page 9: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING START …Islam murid kelas V Sekolah Dasar Negeri 015 Tanjung Rambutan Kecamatan Kampar Kabupaten Kampar. Subjek atau sumber data dalam penelitian

Konsekuensi logis atau positifnya kepercayaan diri murid itu yang

kemampuannya menjadi setara dengan teman-temannya yang memiliki kemampuan

yang baik.1

Peranan dan efektivitas pendidikan agama di Sekolah Dasar sangat penting,

maka dalam pelajaran agama dibutuhkan keterlibatan murid secara optimal, peserta

didik tidak hanya duduk mendengar dan mencatat apa yang disampaikan guru, tanpa

memahami apa arti konsep itu, hingga suasana kelas menjadi kaku dan tidak

bergairah yang mengakibatkan murid menjadi pasif dan tidak berinisiatif untuk

bertanya.

Disinilah guru harus kreatif dan inovatif meramu strategi dan metode

pembelajaran yang tepat untuk merangsang, membangkitkan semangat dan motivasi

belajar anak yang pada akhirnya dapat meningkatkan hasil belajar sesuai dengan apa

yang diharapkan.

Jika pendidikan agama yang dijadikan landasan pengembangan nilai spiritual

dilakukan dengan baik, maka kehidupan anak didik dimasyarakat akan lebih baik.

Oleh karena itu peran aktif dari murid dalam proses pembelajaran sangat penting

dalam rangka pembentukan generasi yang kreatif, yang mampu menghasilkan sesuatu

untuk kepentingan dirinya dan orang lain atau masyarakat.2

1Tohirin, Psikologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, Jakarta: PT. Raja GrafindoPersada, 2005, hal. 97

2Hartono, dkk. Pembelajaran Aktif Inovatif Kreatif dan Menyenangkan, Pekanbaru: ZanafaPublishing, 2009, hal. 9-10

Page 10: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING START …Islam murid kelas V Sekolah Dasar Negeri 015 Tanjung Rambutan Kecamatan Kampar Kabupaten Kampar. Subjek atau sumber data dalam penelitian

Sejalan dengan hal tersebut dalam metodologi pengajaran ada dua aspek yang

paling menonjol dalam proses belajar mengajar yakni metode mengajar dan media

pengajaran sebagai alat bantu mengajar.

Media pengajaran dapat meningkatkan keaktifan murid dan mempertinggi

proses belajar murid dalam pengajaran yang pada gilirannya diharapkan dapat

mempertinggi hasil belajar yang dicapainya.3

Sejalan dengan pola kegiatan belajar diatas, maka kurikulum KTSP yang

diterapkan pada Sekolah Dasar saat ini juga mengacu pada pola belajar aktif yang

pada akhirnya dapat meningkatkan hasil belajar murid, dimana pendidikan tidak lagi

berpusat pada guru tetapi juga pada murid.

Murid mempunyai peran yang sangat penting dalam menentukan dan

mengolah bahan pelajaran. Jelaslah bahwa aktivitas murid merupakan faktor dominan

dalam pengajaran sedangkan guru bertindak sebagai koordinator dan fasilitator dalam

proses pembelalajaran.

Menjadi guru yang ideal dan inovatif adalah sebuah tuntutan yang tidak bisa

dielakkan. Karena gurulah yang langsung berinteraksi dengan murid dalam

membentuk kepribadian, memberikan pemahaman, menerbangkan imajinasi dan cita-

cita, membangkitkan semangat, dan menggerakkan kekuatan mereka.4

3Zakiah Daradjat, Metodologi Pengajaran Agama Islam, Bumi Aksara: Jakarta, 2001, hal.264

4Jamal Makmur Asmani, Tips Menjadi Guru Inspiratif Kreatif dan Inovatif, Diva Press:Jakarta, 2010, hal. 113-114

Page 11: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING START …Islam murid kelas V Sekolah Dasar Negeri 015 Tanjung Rambutan Kecamatan Kampar Kabupaten Kampar. Subjek atau sumber data dalam penelitian

Pendidikan Agama Islam pada Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Umum

Tingkat Pertama, dan Sekolah Menengah Umum Tingkat Atas merupakan bagian

integral dari program pengajaran bagi setiap jenjang lembaga pendidikan tersebut,

serta merupakan usaha bimbingan dan pembinaan guru terhadap murid dalam

memahami, menghayati dan mengamalkan ajaran agama Islam sehingga menjadi

manusia yang bertakwa dan warga negara yang baik. Termasuk dalam meningkatkan

hasil belajar murid pada mata pelajaran pendidikan agama Islam.5

Pemerintah telah menetapkan standar ketuntasan 0 – 100 %. Akan tetapi

pemerintah memberikan wewenang kepada kepala sekolah untuk menetapkan standar

ketuntasan berdasarkan keadaan sekolah dan daya dukung sekolah. Adapun standar

ketuntasan individu di Sekolah Dasar Negeri 015 Tanjung Rambutan pada mata

pelajaran pendidikan agama Islam adalah 6,5.

Dalam rangka mencapai tujuan atau hasil belajar murid yang maksimal

berbagai upaya yang telah dilakukan oleh guru di kelas diantaranya :

1 Pembelajaran dirancang dengan format dan tujuan yang terarah sesuai dengan

standar kompetensi dan standar isi yang termuat dalam Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran(RPP).

2 Memberikan pengayaan terhadap murid yang berkesulitan belajar.

3 Memberikan remedial bagi murid yang belum mencapai Kriteria Ketuntasan

Minimal (KKM).

5Arifin, Kapita Selecta Pendidikan, Bumi Aksara: Jakarta, 1991, hal. 24

Page 12: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING START …Islam murid kelas V Sekolah Dasar Negeri 015 Tanjung Rambutan Kecamatan Kampar Kabupaten Kampar. Subjek atau sumber data dalam penelitian

4. Menyampaikan materi dengan metode ceramah dan tanya jawab.

Dari penjelasan di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa guru telah berusaha

meningkatkan hasil belajar murid untuk mencapai tujuan pembelajaran. Berdasarkan

pengamatan awal yang penulis lakukan di kelas V Sekolah Dasar Negeri 015 Tanjung

Rambutan Kecamatan Kampar, penulis menemukan gejala-gejala sebagai berikut :

1. Dari 14 orang murid hanya 7 orang atau 50% yang memperoleh nilai di atas

KKM yang telah ditetapkan sekolah.

2. Murid terkesan sulit memahami materi yang disampaikan oleh guru di kelas, ini

terlihat bahwa lebih dari 50% murid jarang menjawab pertanyaan yang

dilontarkan oleh gurunya.

3. Guru kurang menciptakan lingkungan belajar yang kondusif, sehingga terlihat

murid kurang dapat belajar dengan baik.

4. Murid kurang memiliki keberanian untuk bertanya ketika pembelajaran

berlangsung.

Gejala-gejala tersebut memperlihatkan bahwa hasil belajar murid pada mata

pelajaran pendidikan agama Islam yang diperoleh belum optimal. Rendahnya hasil

belajar yang diperoleh murid disebabkan oleh lemahnya guru melakukan strategi

dalam proses belajar mengajar, anak kurang didorong untuk mengembangkan

kemampuan berpikir.

Belum berhasilnya guru dalam menciptakan proses pembelajaran yang dapat

membuat murid merasa senang dan tidak membosankan, cara guru dalam mengajar

Page 13: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING START …Islam murid kelas V Sekolah Dasar Negeri 015 Tanjung Rambutan Kecamatan Kampar Kabupaten Kampar. Subjek atau sumber data dalam penelitian

yang kurang menarik, metode yang digunakan guru terlalu monoton tanpa

memberikan variasi, proses pembelajaran didominasi oleh guru.

Dalam proses pembelajaran jarang sekali terjadi interaksi multi arah baik

antara murid dengan murid yang lain maupun antara murid dan guru sendiri.

Menyikapi hal itu seorang guru dituntut untuk melakukan perbaikan.

Guru sebagai fasilitator hendaknya inovatif dan kreatif bagaimana meramu

sebuah metode atau strategi pembelajaran yang tepat dan dapat mengakomodasi

berbagai macam gaya belajar murid, menciptakan suasana belajar yang

menggairahkan membuat suasana hidup dan menarik yang pada tujuannya dapat

mencapai hasil belajar yang jauh lebih baik melebihi dari standar yang telah

ditetapkan.

Menurut Agus Suprijono dan Melvin L. Silberman bahwa dengan

menggunakan model pembelajaran learning start with a question dapat meningkatkan

hasil belajar. Seperti yang dikatakan juga oleh J. Dewey bertanya sama dengan

menyuruh orang berfikir.6 Karena hakekat manusia adalah bertanya, dan pertanyaan

sesungguhnya adalah awal dari pendidikan dan ilmu pengetahuan.7

Berdasarkan latar belakang dan gejala-gejala di atas, penulis tertarik untuk

melakukan tindakan perbaikan melalui sebuah penelitian dengan judul

6Nurhasnawati, Strategi Pengajaran Mikro, Pekanbaru: Fakultas Tarbiyah UIN Sultan syarifkasim, 2004, hal. 20

7Ary Ginanjar Agustian, Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan Emosi dan Spiritual,Jakarta: Arga Wijaya Persada, 2009, hal. 5

Page 14: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING START …Islam murid kelas V Sekolah Dasar Negeri 015 Tanjung Rambutan Kecamatan Kampar Kabupaten Kampar. Subjek atau sumber data dalam penelitian

“Penerapan model pembelajaran Learning start with a question untuk

meningkatkan hasil belajar Pendidikan Agama Islam Murid kelas V Sekolah

Dasar Negeri 015 Tanjung Rambutan Kecamatan Kampar Kabupaten

Kampar”.

B. Definisi Istilah

1. Penerapan adalah proses, cara, perbuatan menerapkan.8 Dalam hal ini adalah suatu

proses atau cara menerapkan model pembelajaran learning start with a question

untuk meningkatkan motivasi yang dapat meningkatkan hasil belajar pendidikan

agama Islam.

2. Model pembelajaran adalah perangkat rencana atau pola yang dapat dipergunakan

untuk merancang bahan-bahan pembelajaran.9 Dalam hal ini adalalah suatu pola

atau rencana yang digunakan untuk merancang dan meramu strategi pembelajaran

serta membimbing aktivitas pembelajaran di kelas atau di tempat-tempat lain

yang melaksanakan aktivitas-aktivitas pembelajaran.

3. Learning start with a question merupakan proses pembelajaran yang berawal

dengan pertanyaan.10 Yaitu suatu pembelajaran yang dilakukan dengan cara

mempelajari materi secara sendiri, berpasangan atau berkelompok kecil.

8Diakses melalui http://www.artikata.com/arti-381428-penerapan.html9Aunurrahman, Belajar dan Pembelajaran, Bandung: Alfabeta, 2009, hal. 3510Agus Suprijono, Cooperative Learning: Teori dan Aplikasi PAIKEM, Jakarta: Pustaka

Pelajar, 2010, hal. 112

Page 15: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING START …Islam murid kelas V Sekolah Dasar Negeri 015 Tanjung Rambutan Kecamatan Kampar Kabupaten Kampar. Subjek atau sumber data dalam penelitian

4. Meningkatkan adalah menaikkan (derajat, taraf), mempertinggi, memperhebat.11

Adapun usaha yang akan ditingkatkan dalam penelitian ini adalah hasil belajar

pendidikan agama Islam.

5. Hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan

belajar, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan

oleh guru.12 Sedangkan hasil belajar yang diperoleh dalam penelitian ini setelah

tindakan siklus I dan siklus II.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah, Apakah model pembelajaran Learning Start With A Question

dapat meningkatkan hasil belajar Pendidikan Agama Islam murid kelas V SDN 015

Tanjung Rambutan Kecamatan Kampar Kabupaten Kampar?

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui peningkatan hasil

belajar pendidikan Agama Islam pada materi beriman kepada kitab-kitab Allah

melalui penerapan model pembelajaran Learning Start With A Question murid

kelas V SDN 015 Tanjuung Rambutan Kecamatan Kampar Kabupaten Kampar.

11Diakses melalui http://www.artikata.com/arti-381946-meningkatkan.html12Mulyono Abdurrahman, Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, Jakarta: PT. Rineka

Cipta, 2003, hal. 37

Page 16: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING START …Islam murid kelas V Sekolah Dasar Negeri 015 Tanjung Rambutan Kecamatan Kampar Kabupaten Kampar. Subjek atau sumber data dalam penelitian

2. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kegunaan dan manfaat sebagai

berikut :

a. Bagi murid, merupakan suatu usaha untuk meningkatkan hasil belajar, dapat

membantu murid dalam mengatasi kesulitan dalam mata pelajaran yang

bersangkutan.

b. Bagi guru, dengan penerapan model pembelajaran learning start with a question

dapat meningkatkan professional dan skill seorang guru sebagai figure inspira

tor dan motivator yang menciptakan kegiatan belajar mengajar yang menarik

dan tidak membosankan bagi murid dalam mengukir masa depannya.

c. Bagi sekolah, dapat dijadikan sebagai suatu masukan dalam rangka

peningkatan kualitas pendidikan yang bermutu pada lembaga yang

dipimpinnya.

d. Bagi peneliti, menambah wawasan, keterampilan dan kreatifitas dan menemukan

ide-ide dan gagasan yang luas, dan sebagai salah satu syarat bagi penulis guna

menyelesaikan tugas kuliah untuk mendapatkan gelar sarjana.

Page 17: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING START …Islam murid kelas V Sekolah Dasar Negeri 015 Tanjung Rambutan Kecamatan Kampar Kabupaten Kampar. Subjek atau sumber data dalam penelitian

BAB 11

KAJIAN TEORI

A. Kerangka Teoretis.

1. Hasil Belajar

Hasil belajar merupakan suatu kemampuan yang dimiliki murid setelah

menerima pengalaman belajar.1 Dari proses belajar mengajar ini akan diperoleh suatu

hasil, yang pada umumnya disebut hasil pengajaran, atau dengan istilah tujuan

pembelajaran atau hasil belajar.

Berhasil dalam arti tidak sekadar tahu atau mendapatkan nilai baik dalam

ujian, tetapi akan menyentuh pada soal sikap mental dan tingkah laku atau hal-hal

yang intrinsik.2 Hasil belajar ditandai dengan perubahan tingkah laku. Perubahan

hasil belajar juga dapat ditandai dengan perubahan kemampuan berpikir.

Seorang guru yang mampu mengembangkan model-model pembelajaran yang

terarah pada latihan-latihan berpikir kritis, misalnya model pembelajaran pemecahan

masalah akan sangat mendukung perubahan kemampuan berpikir murid.

Model-model pembelajaran di mana guru tidak terlalu banyak memberikan

petunjuk atau arahan, akan tetapi lebih banyak menekankan keaktifan berpikir murid

akan mampu mendorong percepatan perubahan kemampuan berpikir seseorang.3

1Djamarah, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta : Rineka Cipta, 1994, hal. 352Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, PT. Raja Grafindo Persada: Jakarta,

2008, hal. 1483Aunurrahman, Op.Cit, hal. 37-38

Page 18: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING START …Islam murid kelas V Sekolah Dasar Negeri 015 Tanjung Rambutan Kecamatan Kampar Kabupaten Kampar. Subjek atau sumber data dalam penelitian

Hal senada yang dinyatakan Agus Suprijono hasil belajar adalah pola-pola

perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi dan keterampilan.

Selanjutnya Agus menjelaskan hasil belajar itu berupa :

1) Informasi verbal yaitu kapabilitas mengungkapkan pengetahuan dalam bentukbahasa, baik lisan maupun tertulis.

2) Keterampilan intelektual yaitu kemampuan mempresentasikan konsep danlambang. Keterampilan intelektual terdiri dari kemampuan mengategorisasi,kemampuan analitis-sintesis fakta-konsep dan mengembangkan prinsip-prinsipkeilmuan. Keterampilan intelektual merupakan kemampuan melakukan aktivitaskognitif bersifat khas.

3) Strategi kognitif yaitu kecakapan menyalurkan dan mengarahkan aktivitasnyasendiri. Kemampuan ini meliputi penggunaan konsep dan kaidah dalammemecahkan masalah.

4) Keterampilan motorik yaitu kemampuan melakukan serangkaian gerak jasmanidalam dalam urusan dan koordinasi, sehingga terwujud otomatisme gerakjasmani.

5) Sikap adalah kemampuan menerima dan menolak objek tertentu. Objekberdasarkan penilaian terhadap objek tersebut. Sikap berupa kemampuanmenginternalisasi dan eksternalisasi nilai-nilai. Sikap merupakan kemampuanmenjadikan nilai-nilai sebagai standar perilaku.4

Menurut Keller hasil belajar adalah prestasi aktual yang ditampilkan oleh

anak, sedangkan usaha adalah perbuatan yang terarah pada penyelesaian tugas-tugas

belajar. Ini berarti bahwa besarnya usaha adalah indikator dari adanya motivasi.

Sedangkan hasil belajar dipengaruhi oleh besarnya usaha yang dilakukan oleh

anak. Berdasarkan teori yang dipaparkan diatas, dapat disimpulkan bahwa hasil

belajar adalah kompetensi yang dimiliki murid setelah menerima pengalaman

belajarnya dalam bentuk angka-angka atau skor dan hasil tes setelah proses

pembelajaran.

4Agus Suprijono, Op.Cit, hal. 5-6

Page 19: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING START …Islam murid kelas V Sekolah Dasar Negeri 015 Tanjung Rambutan Kecamatan Kampar Kabupaten Kampar. Subjek atau sumber data dalam penelitian

Hasil belajar dalam penelitian ini adalah kompetensi yang dicapai atau

dimiliki murid dalam bentuk angka-angka atau skor dari hasil tes setelah mengikuti

proses pembelajaran melalui penerapan Model Pembelajaran Learning Start With A

Question. Untuk mengetahui pencapaian hasil belajar murid, setelah mengikuti proses

pembelajaran maka dilakukan evaluasi hasil belajar.

2. Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Hasil belajar juga dipengaruhi oleh intelegensi dan penguasaan awal anak

tentang materi yang akan dipelajari. Hasil belajar juga dipengaruhi oleh adanya

kesempatan yang diberikan kepada anak. Ini berarti bahwa guru perlu menyusun

rancangan dan pengelolaan pembelajaran yang memungkinkan anak bebas untuk

melakukan eksplorasi terhadap lingkungannya.

Hasil belajar yang dipengaruhi oleh besarnya usaha yang dicurahkan,

intelegensi dan kesempatan yang diberikan kepada anak, pada gilirannya berpengaruh

terhadap konsekuensi dari hasil belajar tersebut, dengan demikian terjadi suatu

lingkaran yang menghubungkan antara motivasi, usaha, hasil belajar, konsekuensi,

dan kembali ke motivasi. Konsekuensi atas hasil belajar tidak hanya dipengaruhi oleh

hasil belajar itu sendiri tetapi juga oleh adanya ulangan penguatan yang diberikan

oleh lingkungan sosial terutama oleh guru atau orang tua.5

Slameto menyatakan bahwa ada dua faktor yang mempengaruhi hasil belajar

yaitu: faktor intern adalah faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar,

dan faktor ekstern adalah faktor yang ada di luar individu itu sendiri.

5Mulyono Abdurrahman, Op.Cit, hal. 40

Page 20: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING START …Islam murid kelas V Sekolah Dasar Negeri 015 Tanjung Rambutan Kecamatan Kampar Kabupaten Kampar. Subjek atau sumber data dalam penelitian

A. Faktor intern1. Faktor jasmaniah di antaranya adalah faktor kesehatan, cacat tubuh.2. Faktor fisikologis di antaranya adalah intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif,

kematangan, dan kesiapan.3. Faktor kelelahan.

B. Faktor ekstern1. Keluarga di antaranya adalah, cara orang tua mendidik, relasi antara anggota

keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua, latarbelakang kebudayaan.

2. Faktor sekolah di antaranya adalah, metode mengajar, kurikulum, relasi gurudengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pengajaran,waktu sekolah, standar pelajaran di atas kurikulum, maksudnya kurikulum yangberproses pada belajar mengajar yang mementingkan kebutuhan murid, guruperlu mendalami murid dengan baik, harus mempunyai perencanaan yangmendetail agar dapat melayani murid belajar secara individu. keadaan gedung,metode belajar, dan tugas rumah.

3. Faktor masyarakat di antaranya adalah, kegiatan siswa dalam masyarakat, massmedia, teman bergaul, dan bentuk kehidupan masyarakat.6

3. Model Pembelajaran Learning Start With A Question

Model pembelajaran dapat diartikan sebagai kerangka konseptual yang

melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar

untuk mencapai tujuan belajar tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman bagi para

perancang pembelajaran dan para guru untuk merencanakan dan melaksanakan

aktivitas pembelajaran.

Model pembelajaran juga dapat dimaknai sebagai perangkat rencana atau pola

yang dapat dipergunakan untuk merancang bahan-bahan pembelajaran serta

membimbing aktivitas pembelajaran di kelas atau di tempat-tempat lain yang

melaksankan aktivitas-aktivitas pembelajaran.7

6Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta: Rineka Cipta, 2010,hal. 54-71

7Aunurrahman, Loc.Cit.

Page 21: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING START …Islam murid kelas V Sekolah Dasar Negeri 015 Tanjung Rambutan Kecamatan Kampar Kabupaten Kampar. Subjek atau sumber data dalam penelitian

Model Pembelajaran Learning Start With A Question secara sederhana dapat

diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia yaitu “belajar berawal dari pertanyaan”

adalah model pembelajaran yang merangsang murid untuk mengajukan pertanyaan

dalam proses pembelajaran dengan cara membuat atau mengajukan dan menulis

pertanyaan yang belum mereka pahami setelah mereka membaca materi yang telah

diberikan oleh guru.

Disini pertanyaannya bisa langsung dibaca atau diajukan, ditulis dikertas yang

sebelumnya telah diberi tanda pada bagian bacaan yang tidak dipahami. Tujuan dari

model pembelajaran ini adalah menuntun jawaban dan menempatkan murid dalam

situasi pemecahan masalah dengan menngunakan pengetahuan yang telah

dipelajarinya.8

Lebih lanjut Agus Suprijono menyatakan model pembelajaran learning start

with a question adalah model atau metode pembelajaran aktif untuk mengarahkan

atensi peserta didik terhadap materi yang di pelajarinya, dengan langkah-langkah

sebagai berikut :

1. Memilih satu topik atau bab tertentu dari buku teks kemudian bagikan kepadamurid.

2. Meminta murid untuk mempelajari bacaan secara sendirian atau dengan teman.3. Meminta kepada murid untuk memberi tanda pada bagian bacaan yang tidak

dipahami.4. Di dalam pasangan atau kelompok kecil, minta kepada murid untuk menuliskan

pertanyaan tentang materi yang telah mereka baca.5. Kumpulkan pertanyaan-pertanyaan yang telah ditulis oleh murid.6. Sampaikan materi pelajaran dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut.9

8Nurhasnawati, Op.Cit,hal. 269Agus Suprijono, Loc.Cit.

Page 22: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING START …Islam murid kelas V Sekolah Dasar Negeri 015 Tanjung Rambutan Kecamatan Kampar Kabupaten Kampar. Subjek atau sumber data dalam penelitian

Hal senada yang dinyatakan oleh Melvin L. Silberman tentang Model

Pembelajaran Learning Start With A Question bahwa belajar berawal dari pertanyaan

adalah strategi sederhana yang menstimulasi pengajuan pertanyaan, yang mana

merupakan kunci belajar, dengan langkah-langkah pembelajarannya adalah sebagai

berikut:

1. Bagikan kepada murid bahan ajar yang akan dipelajari, inti dari pilihan materitujuan utamanya adalah memicu keingintahuan.

2. Menyuruh murid untuk mempelajari buku pegangan dengan pasangannya.Perintahkan agar masing-masing pasangan sebisa mungkin berupaya memahamibuku pegangan dan mengenali apa saja yang tidak mereka pahami denganmenandai dokumen dengan pertanyaan di dekat informasi yang tidak merekapahami. Anjurkan murid untuk menyisipkan sebanyak mungkin tanda tanyasesuai yang mereka kehendaki. Jika waktu memungkinkan, bentuklah pasangan-pasangan tersebut menjadi kuartet ( kelompok empat murid ) dan beri waktu bagitiap pasangan untuk saling membantu. Murid bekerja bersama pasangannya untukmembahas materi yang tidak dipahaminya dan menentukan dan membuatpertanyaannya.

3. Menyuruh murid untuk kembali keposisi semula dan jawablah pertanyaan-pertanyaan murid. Kemudian guru mengajar melalui jawaban atas pertanyaanmurid secara keseluruhan, dan baru kemudian mengajarkan mata pelajaran hariini, dengan melakukan upaya khusus untuk menjawab pertanyaan yang diajukanoleh murid.10

Berdasarkan penjelasan di atas, maka peneliti merumuskan langkah-langkah

dalam pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran

Learning Start With A Question menjadi 8 langkah yaitu:

1. Guru membagikan kepada murid bahan ajar yang akan dipelajari yang sudah

dipersiapkan sebelumnya.

2. Guru meminta murid untuk mempelajari bacaan secara sendiri.

10Melvin L Silberman, Active Learning : 101 Cara Belajar Siswa Aktif, Bandung: NusaMedia, 2009, hal. 157-158

Page 23: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING START …Islam murid kelas V Sekolah Dasar Negeri 015 Tanjung Rambutan Kecamatan Kampar Kabupaten Kampar. Subjek atau sumber data dalam penelitian

3. Guru memberikan sejumlah informasi yang mengarahkan murid dan memberikan

pengetahuan dasar untuk menumbuhkan sikap kreatif dalam berfikir untuk

mengajukan pertanyaan.

4. Guru meminta murid untuk mengajukan pertanyaan secara sendiri tentang

persoalan materi tanpa memanggil murid, tetapi murid sendiri yang aktif dengan

batas waktu yang telah ditentukan.

5. Guru menggabungkan pasangan belajar dengan pasangan yang lain

6. Didalam kelompok belajar guru meminta murid untuk membahas poin-poin

yang tidak mereka pahami dan menuliskan pertanyaan.

7. Guru menyuruh setiap kelompok mengumpulkan dan membacakan pertanyaan

di depan kelas

8. Guru menyampaikan materi dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang telah

di tanyakan dan yang telah di tulis murid.

4. Kelebihan Model Pembelajaran Learning Start With A Question

a. Bisa meningkatkan partisipasi murid secara penuh dalam proses pembelajaran.

b. Merangsang murid untuk berfikir secara aktif dan memunculkan keberanian murid

untuk bertanya.

c. Dapat meningkatkan kemampuan berfikir murid, sebab berpikir itu sendiri pada

hakikatnya bertanya.

d. Dapat membangkitkan rasa ingin tahu murid serta menuntun murid untuk

menentukan jawaban, memusatkan murid pada materi yang sedang dibahas.

Page 24: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING START …Islam murid kelas V Sekolah Dasar Negeri 015 Tanjung Rambutan Kecamatan Kampar Kabupaten Kampar. Subjek atau sumber data dalam penelitian

5. Kekurangan model pembelajaran learning start with a question

Disamping kelebihannya model pembelajaran learning start with a question

juga memiliki kekurangan seperti dalam kelompok belajar sebagian murid ada yang

tak ingin bertanya hanya mengandalkan teman dari kelompoknya saja, dan dalam

proses pembeajaran waktu yang di tetapkan dari silabus untuk strategi ini tidak

mencukupi.

B. Penelitian yang Relevan

Penelitian yang peneliti laksanakan ini relevan dengan penelitian Ega Rosyana

dari Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhamadiyah

Blimbing Surakarta. Adapun judul penelitian saudari Ega Rosyana adalah

“Peningkatan Hasil Belajar Siswa Melalui Pembelajaran Aktif Tipe LSQ ( Learning

Start With A Question ) pokok bahasan Segi Tiga dan Segi Empat di MTS

Muhammadiah Blimbing”.

Dari hasil penelitian diperoleh bahwa hasil belajar siswa dalam pembelajaran

matematika pokok bahasan segi tiga dan segi empat menunjukkan adanya

peningkatan. Pada data awal hasil belajar siswa diperoleh rata-rata persentase 31,03%

dan diakhir tindakan mencapai 67,85%, hal ini membuktikan bahwa melalui

penerapan Model Pembelajaran Learning Starth With A Question dapat

meningkatkan Hasil Belajar murid.

Adapun letak relevan hasil penelitian yang dilakukan saudari Ega Rosyana dengan

penelitian yang penulis lakukan adalah sama-sama meningkatkan hasil belajar murid.

Page 25: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING START …Islam murid kelas V Sekolah Dasar Negeri 015 Tanjung Rambutan Kecamatan Kampar Kabupaten Kampar. Subjek atau sumber data dalam penelitian

Sedangkan perbedaannya adalah penelitian yang peneliti lakukan pada mata pelajaran

pendidikan agama Islam, sedangkan penelitian saudari Ega Rosyana menggunakan

strategi pembelajaran TIPE LSQ dan pada mata pelajaran Matematika.

C. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan uraian kerangka teoretis yang telah dipaparkan di atas, maka

peneliti dapat merumuskan hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah penerapan

model pembelajaran Learning start with a question dapat meningkatkan hasil belajar

Pendidikan Agama Islam murid kelas V Sekolah Dasar Negeri 015 Tanjung

Rambutan Kecamatan Kampar, Kabupaten Kampar.

D. Indikator Keberhasilan

Peneliti menetapkan indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah

apabila hasil belajar murid dengan standar ketuntasan individu adalah 65 yang telah

ditetapkan sekolah dengan ketuntasan kelas 85% dari jumlah murid yang ada.

Adapun indikator penelitian ini adalah :

A. Model pembelajaran Learning Start With A Question

1.Guru membagikan kepada murid bahan ajar yang akan dipelajari yang sudah

dipersiapkan sebelumnya.

2. Guru meminta murid untuk mempelajari bacaan secara sendiri.

Page 26: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING START …Islam murid kelas V Sekolah Dasar Negeri 015 Tanjung Rambutan Kecamatan Kampar Kabupaten Kampar. Subjek atau sumber data dalam penelitian

3. Guru memberikan sejumlah informasi yang mengarahkan murid dan

memberikan pengetahuan dasar untuk menumbuhkan sikap kreatif dalam

berfikir untuk mengajukan pertanyaan.

4. Guru meminta murid untuk mengajukan pertanyaan secara sendiri tentang

persoalan materi tanpa memanggil murid, tetapi murid sendiri yang aktif dengan

batas waktu yang telah ditentukan.

5. Guru menggabungkan pasangan belajar dengan pasangan yang lain

6. Didalam kelompok belajar guru meminta murid untuk membahas poin-poin

yang tidak mereka pahami dan menuliskan pertanyaan.

7. Guru menyuruh setiap kelompok mengumpulkan dan membacakan pertanyaan

di depan kelas

8. Guru menyampaikan materi dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang telah

di tanyakan dan yang telah di tulis murid.

B. Indikator Hasil Belajar Murid

1. Murid mampu memahami materi yang telah dijelaskan.

2. Murid mampu menjawab pertanyaan yang diberikan guru baik tertulis maupun

lisan

3. Murid mampu menulis dan menceritakan kembali materi yang telah dipeajari.

4. Murid mampu menjelaskan kembali materi yang telah dipeajari

5. Murid mampu menghafal tugas yang diberikan guru.

Page 27: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING START …Islam murid kelas V Sekolah Dasar Negeri 015 Tanjung Rambutan Kecamatan Kampar Kabupaten Kampar. Subjek atau sumber data dalam penelitian

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Subjek dan Objek Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilakukan pada murid

Kelas V SDN 015 Tanjung Rambutan Kecamatan Kampar. Adapun subjek dalam

penelitian ini murid kelas V SDN 015 Tanjung Rambutan Kecamatan Kampar

dengan jumlah murid 14 orang yang terdiri dari 7 orang murid laki-laki dan 7 orang

murid perempuan. Sedangkan objek dalam penelitian ini adalah penerapan model

pembelajaran learning start with a question dalam meningkatkan hasil belajar

pendidikan agama Islam.

Dalam penelitian ini penelitian ini terdiri dari dua variabel yaitu (a) Variabel

yang mempengaruhi yaitu pembelajaran Learning Start With A Question yang

merupakan variabel bebas (b) Variabel yang terpengaruhi adalah hasil belajar

pendidikan agama Islam murid yang merupakan variabel terikat.

B. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di kelas V Sekolah Dasar Negeri 015 Tanjung

Rambutan Kecamatan Kampar Kabupaten Kampar pada semester ganjil tahun

pelajaran 2011/2012.

Page 28: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING START …Islam murid kelas V Sekolah Dasar Negeri 015 Tanjung Rambutan Kecamatan Kampar Kabupaten Kampar. Subjek atau sumber data dalam penelitian

C. Rancangan Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas menurut Geoffrey E. Mills PTK

adalah suatu pendekatan untuk memperbaiki pendidikan melalui perubahan, dengan

mendorong para guru untuk memikirkan praktek mengajarnya sendiri, agar kritis

terhadap praktek tersebut, dan mau untuk mengubahnya.1 Disain penelitian yang

dilakukan model siklus yang terdiri dari merencanakan perbaikan, melaksanakan

tindakan, mengamati dan melakukan refleksi. Siklus PTK dapat digambarkan:2

1Helmiati, dkk. Penelitian Tindakan Kelas, Pekanbaru: Fakultas Tarbiyah UIN Sultan syarifkasim, 2010, ha. 15-16

2Arikunto, Penelitian Tindakan Kelas, Bumi Aksara: Jakarta, 2006, hal. 16

REFLEKSI AWAL

PERENCANAAN

SIKLUS IREFLEKSI

REFLEKSI

PERENCANAAN

PELAKSANAANSIKLUS II

PENGAMATAN

PENGAMATAN

PELAKSANAAN

Page 29: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING START …Islam murid kelas V Sekolah Dasar Negeri 015 Tanjung Rambutan Kecamatan Kampar Kabupaten Kampar. Subjek atau sumber data dalam penelitian

Dalam PTK ini peneliti merencanakan dua siklus. Siklus pertama diawali

dengan refleksi awal karena peneliti telah memiliki data yang dapat dijadikan dasar

untuk merumuskan tema penelitian yang selanjutnya diikuti perencanaan,

pelaksanaan/implementasi tindakan, pengamatan dan refleksi.

a. Perencanaan

Dalam perencanaan tindakan kelas ini adapun hal-hal yang akan dilakukan

adalah :

1) Menyusun silabus yang berisi standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator,

materi pokok, alokasi waktu, sumber belajar dan sistem penilaian

2) Membuat dan menyusun RPP berdasarkan standar kompetensi, kompetensi

dasar, indikator, tujuan pembelajaran, materi pokok, kegiatan pembelajaran

dengan langkah-langkah model pembelajaran learning start with a question

3) Menentukan topik atau bab tertentu yang akan diberikan pada murid

4) Meminta guru pendidikan agama Islam menjadi pengamat (observer)

5) Menyusun format pengamatan (lembar observasi) tentang aktivitas guru selama

proses pembelajaran berlangsung

6) Menyusun daftar pertanyaan yang akan diberikan pada murid diakhir

pembelajaran

7) Menyusun dan membuat alat evaluasi untuk mengukur peningkatan hasil

belajar murid dalam mencapai kompetensi dasar

Page 30: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING START …Islam murid kelas V Sekolah Dasar Negeri 015 Tanjung Rambutan Kecamatan Kampar Kabupaten Kampar. Subjek atau sumber data dalam penelitian

b. Implementasi Tindakan (pelaksanaan)

1) Pendahuluan

a) Guru terlebih dahulu mengucapkan salam dan berdo’a untuk memulai

pelajaran.

b) Guru mengabsen murid.

c) Guru melakukan apersepsi.

d) Guru menjelaskan teknik pembelajaran yang akan dilakukan yaitu model

pembelajaran learning start with a question

e) Guru memberikan pengantar pelajaran sesuai dengan tujuan pembelajaran,

memotivasi dan membimbing murid dalam proses pembelajaran.

2) Kegiatan Inti

a) Guru memberikan tugas bacaan kepada murid dan menyuruh masing-

masing murid untuk bertanya atau mengajukan pertanyaan.

b) Guru memberikan sejumlah informasi yang mengarahkan murid dan

memberikan pengetahuan dasar untuk menumbuhkan sikap kreatif dalam

berfikir untuk mengajukan pertanyaan.

c) Guru menggabungkan pasangn belajar dengan pasangan yang lain dan

meminta murid untuk membahas poin-poin yang tidak mereka pahami.

d) Guru menyuruh pasangan atau kelompok belajar tadi menulis pertanyaan

tentang materi yang telah mereka baca, sebelum dikumpulkan masing-

masing perwakilan kelompok membacakan pertanyaan yang telah ditulis.

Page 31: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING START …Islam murid kelas V Sekolah Dasar Negeri 015 Tanjung Rambutan Kecamatan Kampar Kabupaten Kampar. Subjek atau sumber data dalam penelitian

e) Guru menyampaikan materi pelajaran dengan jelas sekaligus menjawab

pertanyaan-pertanyaan yang telah di tanyakan dan yang telah di tulis

murid.

3) Kegiatan akhir

a) Guru menanyakan lagi tentang materi pelajaran yang telah disampaikan

dan murid meresponnya.

b) Guru membimbing murid untuk membuat kesimpulan tentang materi

pelajaran.

c) Guru memberikan latihan tertulis dan memeriksanya bersama-sama pada

waktu yang telah ditentukan.

4) Penutup

a) Guru menyuruh murid mengulangi materi yang telah dipelajari disekolah

untuk mengulanginya lagi dirumah.

b) Menutup pembelajaran dengan do’a dan salam.

c. Observasi

Observasi dilakukan untuk mencocokkan pelaksanaan dengan perencanaan

yang telah dibuat juga untuk mencari data hasil penerapan model pembelajaran

learning start with a question dan mengambil data hasil belajar yang berlangsung

di kelas. Dalam penelitian ini yang membantu penulis dalam melakukan observasi

adalah guru bidang studi agama Islam. Observasi dilakukan berdasarkan lembar

pengamatan yang telah diberikan.

Page 32: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING START …Islam murid kelas V Sekolah Dasar Negeri 015 Tanjung Rambutan Kecamatan Kampar Kabupaten Kampar. Subjek atau sumber data dalam penelitian

d. Refleksi

Refleksi dilakukan untuk mengetahui kekurangan-kekurangan yang terjadi

dalam proses pembelajaran pada setiap pertemuan, setelah perbaikan

pembelajaran dilaksanakan, guru dan observer melakukan diskusi dan

menganalisa hasil dari proses pembelajaran yang dilaksanakan. Hasil dari analisa

data tersebut dijadikan sebagai landasan untuk siklus berikutnya, jika dalam suatu

pertemuan terdapat kekurangan yang menyebabkan hasil belajar pendidikan

agama Islam belum meningkat maka akan dilakukan perbaikan, proses

pembelajarannya akan dilakukan pada pertemuan berikutnya.

D. Jenis dan Teknik Pengumpulan Data

1. Jenis data dalam penelitian

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif dan data

kuantitatif, yang terdiri dari :

a) Data hasil belajar murid diperoleh dari tes yang dilakukan dari setiap

pelaksanaan satu siklus.

b) Data aktivitas guru dan murid selama proses pembelajaran berlangsung

diperoleh melalui lembar observasi guru dan murid.

2. Teknik pengumpulan data

Teknik pengumpulan datanya adalah data primer, yang artinya adalah data

yang diperoleh langsung dari sumber utama penelitian, hal ini dengan melakukan:

Page 33: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING START …Islam murid kelas V Sekolah Dasar Negeri 015 Tanjung Rambutan Kecamatan Kampar Kabupaten Kampar. Subjek atau sumber data dalam penelitian

a. Tes

Teknik tes berupa serangkaian pertanyaan yang diajukan kepada murid

berdasarkan materi pelajaran yang digunakan untuk mengukur hasil belajar

murid yang diberikan dalam bentuk tes pada akhir dari satu siklus yang

dibutuhkan oleh penelitian.

b. Observasi

Adalah pengumpulan dan pencatatan secara sistematis terhadap kekurangan dan

kelebihan aktivitas-aktivitas yang dilakukan guru dan aktivitas yang dilakukan

murid selama proses pembelajaran.

E. Teknik Analisis Data

Setelah data terkumpul melalui observasi, data tersebut diolah dengan

menggunakan rumus persentase.

FP = X 100 %

N

P = Persentase

F = Jumlah nilai dalam satu kelas

N = Banyaknya individu.3

3Anas sudijono Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2006,hal. 43

Page 34: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING START …Islam murid kelas V Sekolah Dasar Negeri 015 Tanjung Rambutan Kecamatan Kampar Kabupaten Kampar. Subjek atau sumber data dalam penelitian

Dalam menentukan kriteria penilaian tentang hasil penelitian aktivitas guru

dan murid selama proses pembelajaran dengan penerapan model pembelajaran

Learning Start With A Question, maka dilakukan pengelompokan atas 5 kriteria

penilaian yaitu :

Sangat Baik : 81 % -- 100 %

Baik : 61 % -- 80 %

Cukup Baik : 41 % -- 60 %

Kurang Baik : 21 % -- 40 %

Tidak Baik : 0 % -- 20 %.4

Tes hasil belajar dilaksanakan untuk mengetahui tingkat hasil belajar murid.

Maka di klafikasikan menjadi 5 yaitu: sangat baik, baik, cukup, kurang dan gagal.

Adapun klasifikasi tersebut adalah :

Tabel. III.1Klasifikasi Hasil Belajar Murid.5

No Klasifikasi Interval Nilai1 Sangat Baik 80 sd 1002 Baik 70 sd 793 Cukup 60 sd 694 Kurang 50 sd 595 Gagal 0 sd 49

4Riduan, Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian,Bandung: Alfabeta, 2008, hal. 105Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. 2006, hal. 221

Page 35: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING START …Islam murid kelas V Sekolah Dasar Negeri 015 Tanjung Rambutan Kecamatan Kampar Kabupaten Kampar. Subjek atau sumber data dalam penelitian

BAB 1V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Setting Penelitian

1. Sejarah Ringkas Berdirinya SDN 015 Tanjung Rambutan

Sekolah Dasar Negeri 015 Tanjung Rambutan terletak di Desa Tanjung

Rambutan Kecamatan Kampar Kabupaten Kampar didirikan di atas tanah wakaf

salah seorang masyarakat pada tahun 1976 dengan panjang tanah 40m lebarnya

30m yang dipimpin oleh kepala sekolah bapak Darwis sampai tahun 1988.

Setelah bapak Darwis digantikan oleh bapak H. Ilyas Medani memimpin dari

tahun 1988 sampai tahun 2002. Kemudian digantikan oleh bapak Taslis Athar

sampai tahun 2009. Setelah bapak Taslis Athar digantikan oleh bu Rahila, S.Pd

sampai sekarang. Kemudian sekolah ini diganti dengan nama SD Negeri 015.

Berdirinya sekolah ini dilatarbelakangi oleh rasa tanggung jawab masyarakat

cerdik pandai di Desa Tanjung Rambutan terhadap pentingnya pendidikan bagi

anak-anak terutama pendidikan agama. Sehingga anak-anak nantinya memperoleh

pendidikan yang layak yang pada nantinya berguna bagi agama, nusa dan bangsa.

2. Keadaan Guru

Dalam dunia pendidikan guru merupakan salah satu faktor yang sangat

menentukan. Guru merupakan faktor yang sangat berpengaruh terhadap

Page 36: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING START …Islam murid kelas V Sekolah Dasar Negeri 015 Tanjung Rambutan Kecamatan Kampar Kabupaten Kampar. Subjek atau sumber data dalam penelitian

keberhasilan pendidikan, guru juga harus memelihara sifat-sifat yang baik serta

sedapat mungkin mengurangi sifat-sifat yang jelek.1

Berawal dari gurulah seorang murid mengenal ilmu, nilai, etika, moral,

semangat, dan dunia luar yang masih asing bagi dirinya.2 Guru sebagai ujung

tombak pelaksanaan pendidikan di lapangan sangat menentukan keberhasilan dari

anak didiknya.3 Untuk mengetahui keadaan guru-guru di SDN 015 Tanjung

Rambutan waktu diadakan penelitian ini dapat dilihat pada tabel IV. I

Tabel IV. 1

Data Keadaan Guru SDN 015 Tanjung Rambutan

Kecamatan Kampar Tahun Ajaran 2011/2012

No Nama JenisKelamin

Pendidikan Jabatan

1. Rahila, S.Pd P S-1 Kepala Sekolah2. Kamaruddin L D-2 Guru Kelas3. Nuriah P D-2 Guru Kelas4. Sulaiman, S.Pd L S-1 Guru Bid. Studi5. Pariza, S. Pd P S-1 Guru Kelas6. Syamsidar P D-2 Guru PAI7. H. Zainal L D-2 Guru Penjas8. Abu Thalib, S.Pd L S-1 Guru Kelas9. Rosmidar P D-2 Guru Armel10. Sopian L D-2 Guru Bid. Studi11. Mardiana P D-2 Guru Kelas12. Rati Purwasih, S.Pd P S-1 Guru B. Ing13. Yulianis P D-2 Guru Bid. Studi14. Siti Dahliani P MAN Guru Bid. Studi15. Dina Kusmita P D-2 Guru PAI16. Ismail L MAN Jaga Sekolah

(Sumber data : Statistik SDN 015 Tanjung Rambutan Kecamatan Kampar)

1Omar Hamalik, Proses Belajar Mengajar,Bumi Aksara, 2008, hal. 1032Jamal Makmur Asmani, Op.Cit, hal. 773Wina Sanjaya, Op.Cit, hal. 6

Page 37: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING START …Islam murid kelas V Sekolah Dasar Negeri 015 Tanjung Rambutan Kecamatan Kampar Kabupaten Kampar. Subjek atau sumber data dalam penelitian

3. Keadaan Murid

Manusia ataupun anak didik mempunyai potensi berupa akal sebagai jendela

masuknya ilmu ke dalam jiwa. Potensi ini mesti dipupuk melalui pendidikan agar

ia tumbuh dan berbuah. Dalam proses pembelajaran suasana dalam belajar harus

diarahkan agar anak didik dapat mengembangkan potensi dirinya.4

Tabel IV. 2

Keadaan Murid SDN 015 Tanjung Rambutan Kecamatan Kampar

Tahun Pelajaran 2011/2012

NO Kelas Banyak Murid JumlahLk Pr

1 Kelas 1 2 8 102 Kelas 2 10 10 203 Kelas 3 6 6 124 Kelas 4 9 11 205 Kelas 5 7 7 146 Kelas 6 10 6 16

Sumber data : Statistik SDN 015 Tanjung Rambutan Kecamatan Kampar

4. Sarana dan Prasarana yang Dimiliki

Adapun sarana dan prasarana yang dimiliki di SDN 015 Tanjung Rambutan

Kecamatan Kampar pada saat penelitian ini dilakukan adalah sebagai berikut :

1. 6 Ruang Belajar

2. 1 Ruang Kantor Kepala Sekolah

3. 1 WC Guru dan 1 WC Murid

4. 1 Unit Ruang Majelis Guru

5. 18 Unit Meja dan Kursi Guru

4Ibid, hal. 2

Page 38: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING START …Islam murid kelas V Sekolah Dasar Negeri 015 Tanjung Rambutan Kecamatan Kampar Kabupaten Kampar. Subjek atau sumber data dalam penelitian

6. 150 Unit Kursi Murid

7. 80 Unit Meja Siswa

8. 1 Unit Meja dan Kursi Kepala Sekolah

9. 7 Buah Papan Tulis

10. 4 Buah Jam Dinding

11. 1 Buah Lonceng

12. 9 Buah Lemari

13. 1 Buah Dispenser

14. Seperangkat Alat Peraga IPA dan IPS

15. Seperangkat Sarana Olahraga

5. Kurikulum

Kurikulum diartikan sebagai sejumlah mata pelajaran atau ilmu pengetahuan

yang ditempuh atau dikuasai untuk mencapai suatu tingkat tertentu, kurikulum

juga diartikan sebagai suatu rencana yang sengaja dirancang untuk mencapai

sejumlah tujuan pendidikan.5

Dalam suatu sekolah kurikulum memegang peranan penting karena proses

pembelajaran mengacu kepada kurikulum. Adapun kurikulum yang digunakan

dan yang dijadikan acuan di SDN 015 Tanjung Rambutan Kecamatan Kampar

adalah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) tahun 2006.

5M. Ahmad, Pengembangan Kurikulum, Bandung: Pustaka Setia, 1998, hal. 10

Page 39: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING START …Islam murid kelas V Sekolah Dasar Negeri 015 Tanjung Rambutan Kecamatan Kampar Kabupaten Kampar. Subjek atau sumber data dalam penelitian

B. Hasil Penelitian

1. Sebelum Tindakan

Sebelum penerapan model pembelajaran Learning Start With A Question

dalam proses pembelajaran guru mengajar dengan cara-cara lama yaitu dengan

ceramah, murid cendrung pasif dalam proses pembelajaran sehingga hasil belajar

murid rendah, dari hasil tes yang dilakukan menunjukkan belum tercapainya

KKM yang telah di tetapkan. Hasil tes belajar murid secara klasikal sebelum

dilaksanakan tindakan penerapan model pembelajaran learning start with a

question dapat dilihat pada tabel 1V. 3

TABEL. 1V. 3

Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Sebelum Tindakan

No Nama Murid Nilai Keterangan1 Dewita Putri 60 Belum Tuntas2 Indah Nurvira 65 Tuntas3 Medri Mhd. Alwi 55 Belum Tuntas4 M. Syahrial 65 Tuntas5 Najmi Jadar 65 Tuntas6 Nur Fitri 55 Belum Tuntas7 Nurhuda Arizal 70 Tuntas8 Rian Fahmi 70 Tuntas9 Rifaldi 55 Belum Tuntas10 Rezki Febrial 55 Belum Tuntas11 Sara Listi 75 Tuntas12 Sido Mukti 65 Tuntas13 Yuliana 68 Tuntas14 Wahyu Alhamdi 55 Belum Tuntas

Jumlah 878Rata-rata 62,7 Cukup

Sumber data : SDN 015 Tanjung Rambutan Kecamatan Kampar.

Page 40: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING START …Islam murid kelas V Sekolah Dasar Negeri 015 Tanjung Rambutan Kecamatan Kampar Kabupaten Kampar. Subjek atau sumber data dalam penelitian

Data sebelum perbaikan adalah

F 878

P = = 62,7

N 14

Berdasarkan hasil tes yang tertera pada tabel 1V. 3 di atas dapat dilihat nilai

rata-rata yang diperoleh 62,7 dan ketuntasan kelas hanya 8 orang (57%) jauh dari

yang diharapkan. Berdasarkan tabel hasil belajar murid di atas dapat diketahui

ketuntasan kelas yang dicapai sebelum dilakukan tindakan dapat dilihat pada tabel

1V. 4

TABEL 1V. 4DISTRIBUSI HASIL BELAJAR SEBELUM TINDAKAN

N0 Rentang Nilai Data AwalFrekwensi Porsentase

1 85 -- 100 - -2 75 -- 84 1 7%3 65 -- 74 7 50%4 55 -- 64 6 43%

Ketuntasan Kelas yang Dicapai 8 Orang 57%Nilai rata-rata 62,7

Berdasarkan tabel distribusi hasil belajar di atas dapat dilihat pada data awal

rentang nilai 55 – 64 (nilai rendah) murid yang tidak mencapai KKM 6 orang (43%).

Rentang nilai 65 – 100 (nilai tinggi) murid yang mencapai KKM pada data awal

terdapat 8 orang (57%). Nilai rata-rata yang diperoleh murid pada data awal hanya

dengan angka 62,7, sedangkan Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) pada mata

pelajaran pendidikan agama Islam di SDN 015 Tanjung Rambutan adalah angka 65.

Page 41: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING START …Islam murid kelas V Sekolah Dasar Negeri 015 Tanjung Rambutan Kecamatan Kampar Kabupaten Kampar. Subjek atau sumber data dalam penelitian

2. Deskripsi Siklus I

Siklus pertama diawali dengan refleksi awal karena peneliti telah memiliki

data yang dapat dijadikan dasar untuk merumuskan tema penelitian, berdasarkan

refleksi awal yang peneliti lakukan peneliti telah memiliki data hasil belajar murid

sebelum tindakan seperti yang telah di jelaskan di atas.

1) Perencanaan Siklus I

Setelah memperoleh data dari refleksi awal selanjutnya diikuti perencanaan

tindakan, pelaksanaan/implementasi tindakan, pengamatan dan refleksi. Adapun

hal-hal yang akan dilakukan adalah menyusun RPP berdasarkan standar

kompetensi dengan langkah-langkah model pembelajaran learning start with a

question, meminta guru bidang studi pendidikan agama Islam untuk observer,

menyusun format pengamatan (lembar observasi) tentang aktivitas guru murid

selama proses pembelajaran berlangsung, menyusun daftar pertanyaan yang akan

diberiberikan kepada murid diakhir pembelajaran, menyusun alat evaluasi untuk

mengukur peningkatan hasil belajar murid dalam mencapai kompetensi dasar.

2) Implementasi Tindakan (Pelaksanaan)

1. Pertemuan Pertama (Senin 8 Agustus 2011)

Dalam pelaksanaan tindakan kegiatan yang dilakukan guru secara terperinci

dapat dijabarkan sebagai berikut:

Page 42: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING START …Islam murid kelas V Sekolah Dasar Negeri 015 Tanjung Rambutan Kecamatan Kampar Kabupaten Kampar. Subjek atau sumber data dalam penelitian

a. Kegiatan Awal (10 Menit)

1) Guru bersama murid membuka pelajaran dengan salam dan do’a yang

kemudian melakukan absensi.

2) Guru memberikan sejumlah informasi yang mengarahkan murid untuk bisa

mengajukan pertanyaantentang materi yang akan dibahas.

b Kegiatan Inti : (45 Menit)

1) Guru membagikan kepada murid bahan ajar yang akan dipelajari yang sudah

dipersiapkan sebelumnya.

2) Guru meminta murid untuk mempelajari bacaan secara sendiri.

3) Guru memberikan sejumlah informasi yang mengarahkan murid dan memberikan

pengetahuan dasar untuk menumbuhkan sikap kreatif dalam berfikir untuk

mengajukan pertanyaan.

4) Guru meminta murid untuk mengajukan pertanyaan secara sendiri tentang

persoalan materi tanpa memanggil murid, tetapi murid sendiri yang aktif dengan

batas waktu yang telah ditentukan.

5) Guru menggabungkan pasangan belajar dengan pasangan yang lain

6) Didalam kelompok belajar guru meminta murid untuk membahas poin-poin

yang tidak mereka pahami dan menuliskan pertanyaan.

7) Guru menyuruh setiap kelompok mengumpulkan dan membacakan pertanyaan

di depan kelas

8) Guru menyampaikan materi dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang

telah di tanyakan dan yang telah di tulis murid.

Page 43: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING START …Islam murid kelas V Sekolah Dasar Negeri 015 Tanjung Rambutan Kecamatan Kampar Kabupaten Kampar. Subjek atau sumber data dalam penelitian

c. Kegiatan Akhir : (15 Menit)

1) Guru dan murid melakukan tanya jawab

2) Guru membimbing murid menyimpulkan pelajaran

3) Guru bersama murid menutup pelajaran dengan membaca salam dan do’a.

2. Pertemuan kedua (Selasa 9 Agustus2011)

Pelaksanaan tindakan pada pertemuan kedua, seperti biasanya terlebih dahulu

guru melakukan kegiatan awal, kegiatan inti guru berusaha menumbuhkan

kemampuan berfikir dan belajar yang teratur secara mandiri dan menumbuhkan

sikap kreatif dalam berfikir didalam proses pembelajaran berlangsung tentang

materi dengan memberikan umpan balik. Selanjutnya guru memberikan tes

pilihan ganda dan essay kepada murid. Secara terperinci tentang pelaksanaan

tindakan dapat dijabarkan sebagai berikut:

a. Kegiatan awal : (10 Menit)

1) Guru dan murid membuka pelajaran dengan salam dan do’a

2) Guru melakukan absensi murid setelah itu menjelaskan sekilas tentang

materi yang kemaren.

3) Guru memberikan gambaran tentang hasil ujian pertemuan sebelumnya dan

meminta murid mempersiapkan keperluan ujian.

Page 44: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING START …Islam murid kelas V Sekolah Dasar Negeri 015 Tanjung Rambutan Kecamatan Kampar Kabupaten Kampar. Subjek atau sumber data dalam penelitian

b. Kegiatan inti : (40 Menit)

1) Guru membagikan soal ujian kepada murid

2) Guru meminta murid mengerjakan soal sesuai dengan waktu yang telah

ditentukan.

c. Kegiatan akhir : (20 Menit)

1) Guru meminta murid untuk mengumpulkan lembar ujian

2) Guru melakukan koreksi hasil jawaban bersama murid

3) Guru menjelaskan poin-poin penting

3) Observasi ( Pengamatan )

Hasil observasi aktivitas guru pada pertemuan pertama adalah merupakan

gambaran pelaksanaan pembelajaran pada pertemuan kedua yang terdiri dari

beberapa tahap yaitu: kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir, dalam

proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Learning Start

With A Question. Aktivitas guru terdiri dari 8 jenis aktivitas sesuai dengan

scenario model pembelajaran Learning Start With A Question. Lebih jelas dapat

dilihat pada tabel 1V. 4

Page 45: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING START …Islam murid kelas V Sekolah Dasar Negeri 015 Tanjung Rambutan Kecamatan Kampar Kabupaten Kampar. Subjek atau sumber data dalam penelitian

Tabel 1V. 4Hasil Observasi Aktivitas Guru Pada Siklus I Pertemuan 1 dan 2

NO AKTIVITAS YANG DIAMATI ALTERNATIFPertemuan I Pertemuan 2Ya Tidak Ya Tidak

1 Guru membagikan kepada murid bahan ajaryang akan dipelajari yang sudah dipersiapkansebelumnya.

√ √

2 Guru meminta murid untuk mempelajaribacaan secara sendiri

√ ×

3. G Guru memberikan sejumlah informasi yangmengarahkan murid dan memberikanpengetahuan dasar untuk menumbuhkansikap kreatif dalam berfikir untuk mengajukanpertanyaan.

× √

4 Guru meminta murid untuk mengajukanpertanyaan secara sendiri tentang persoalanmateri tanpa memanggil murid, tetapi muridsendiri yang aktif

√ ×

5 Guru menggabungkan pasangn belajar denganpasangan yang lain dan meminta muriduntuk membahas poin-poin yang tidak merekapahami.

× √

6 Didalam kelompok belajar guru meminta muriduntuk membahas poin-poin yang tidak merekapahami dan menuliskan pertanyaan.

√ √

7 Guru menyuruh setiap kelompokmengumpulkan dan membacakan pertanyaandi depan kelas

× √

8 Guru menyampaikan materi dengan menjawabpertanyaan-pertanyaan yang telah ditanyakan dan yang telah di tulis murid

√ √

JUMLAH 5 3 6 2Persentase 62,5% 37,5% 75% 25%

Keterangan :Tanda ( x ) Tidak dilakukanTanda ( √ ) Dilakukan

Page 46: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING START …Islam murid kelas V Sekolah Dasar Negeri 015 Tanjung Rambutan Kecamatan Kampar Kabupaten Kampar. Subjek atau sumber data dalam penelitian

Berdasarkan hasil observasi terhadap aktivitas guru pada siklus pertama

dengan dua kali pertemuan, pada pertemuan pertama secara keseluruhan yang

diperoleh rata-rata alternatif “Ya” sebesar 62,5%. Dan jawaban alternatif “Tidak”

diperoleh rata-rata 37,5%.

Sedangkan pada pertemuan kedua diperoleh rata-rata alternatif “Ya” sebesar

75%. Dan jawaban alternatif “Tidak” diperoleh rata-rata 25%. Pada pertemuan

pertama guru melaksanakan 5 aktivitas (62,5%) dari 8 aktivitas yang harus dilakukan.

Dengan demikian proses pelaksanaan pembelajaran pertemuan pertama siklus I

aktivitas yang dilakukan guru berada pada kategori “Baik” rentang nilai 61%-80%.

Pada pertemuan kedua siklus pertama guru melaksanakan 6 aktivitas (75%)

dari 8 aktivitas yang harus dilakukan. Walaupun ada peningkatan aktivitas yang

dilakukan, tetapi kategorinya masih berada pada kategori “Baik” antara rentang

persen 61% -- 80%. Adapun aktivitas guru pada aspek dapat dijelaskan sebagai

berikut:

1) Guru membagikan kepada murid bahan ajar yang akan dipelajari yang sudah

dipersiapkan sebelumnya. Jawaban aternatif “Ya” sebanyak 2 kali

2) Guru meminta murid untuk mempelajari bacaan secara sendiri. Jawaban

aternatif “Ya” sebanyak 1 kali dan jawaban alternative “Tidak” sebanyak 1 kali

3) Guru memberikan sejumlah informasi yang mengarahkan murid dan

memberikan pengetahuan dasar untuk menumbuhkan sikap kreatif dalam

berfikir untuk mengajukan pertanyaan. Jawaban aternatif “Ya” sebanyak 1 kali

dan jawaban alternatif “Tidak” sebanyak 1 kali

Page 47: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING START …Islam murid kelas V Sekolah Dasar Negeri 015 Tanjung Rambutan Kecamatan Kampar Kabupaten Kampar. Subjek atau sumber data dalam penelitian

4) Guru meminta murid untuk mengajukan pertanyaan secara sendiri tentang

persoalan materi tanpa memanggil murid, tetapi murid sendiri yang aktif dengan

batas waktu yang telah ditentukan. Jawaban aternatif “Ya” sebanyak 1 kali dan

jawaban alternatif “Tidak” sebanyak 1 kali

5) Guru menggabungkan pasangan belajar dengan pasangan yang lain. Jawaban

aternatif “Ya” sebanyak 1 kali dan jawaban alternatif “Tidak” sebanyak 1 kali

6) Didalam kelompok belajar guru meminta murid untuk membahas poin-poin

yang tidak mereka pahami dan menuliskan pertanyaan. Jawaban aternatif “Ya”

sebanyak 2 kali

7) Guru menyuruh setiap kelompok mengumpulkan dan membacakan pertanyaan

di depan kelas. Jawaban aternatif “Ya” sebanyak 1 kali dan jawaban alternatif

“Tidak” sebanyak 1 kali

8) Guru menyampaikan materi dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang

telah di tanyakan dan yang telah di tulis murid. Jawaban aternatif “Ya”

sebanyak 2 kali.

Keterampilan guru dalam pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan model

pembelajaran learning start with a question sangat mempengaruhi aktivitas belajar

murid. Hasil observasi aktivitas yang dilakukan murid dapat dilihat pada tabel 1V. 5

Page 48: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING START …Islam murid kelas V Sekolah Dasar Negeri 015 Tanjung Rambutan Kecamatan Kampar Kabupaten Kampar. Subjek atau sumber data dalam penelitian

Table 1V. 5Hasil Observasi Aktivitas Belajar Murid Siklus 1 Pertemuan 1

No Nama Murid Aspek Yang Dinilai Jlh1 2 3 4 5 6 7 8Y Y Y Y Y Y Y Y

1 Dewita Putri √ √ √ 32 Indah Nurvira √ √ √ √ 43 Medri Mhd.Alwi √ √ √ 34 M. Syahrial √ √ √ √ 45 Najmi Jadar √ √ √ √ √ 56 Nur Fitri √ √ √ 37 Nurhuda Arizal √ √ √ √ √ √ 68 Rian Fahmi √ √ √ √ √ 59 Rifaldi √ √ 210 Rezki Febrial √ √ √ 311 Sara Listi √ √ √ √ √ √ 612 Sido Mukti √ √ √ √ 413 Yuliana √ √ √ √ √ 514 Wahyu Alhamdi √ √ 2Jumlah murid yag aktif 7 8 6 4 8 10 5 7 55

Persentase % 50 57 43 29 57 71 35 50 49,1Sumber: Data hasil Olahan peneitian 2011

Dari tabel 1V.5 di atas, aktivitas belajar murid pada tiap indikator dapat

dijelaskan sebagai berikut :

1) Murid mengambil dengan tertib bahan ajar yang akan dipelajari yang sudah

dipersiapkan diperoleh rata-rata sebesar 50%

2) Murid mempelajari bacaan materi secara sendiri diperoleh rata-rata sebesar 57%

3) Murid mendengarkan guru memberi pengantar dan pengetahuan dasar yang

diperlukan untuk bisa mengajukan pertanyaan diperoleh rata-rata sebesar43%

4) Murid yang mengajukan pertanyaan secara sendiri tentang persoalan materi

diperoleh rata-rata sebesar 29%

Page 49: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING START …Islam murid kelas V Sekolah Dasar Negeri 015 Tanjung Rambutan Kecamatan Kampar Kabupaten Kampar. Subjek atau sumber data dalam penelitian

5) Murid yang aktif berdiskusi tentang materi pelajaran yang belum mereka pahami

diperoleh rata-rata sebesar 57%

6) Murid yang aktif berdiskusi membahas poin-poin materi yang belum mereka

pahami dan menuliskan pertanyaan diperoleh rata-rata sebesar 71%

7) Murid secara suka rela mengumpulkan dan membacakan pertanyaan di depan

kelas diperoleh rata-rata sebesar 35%

8) Murid merespon jawaban-jawaban yang disampaikan oleh guru dan kembali

mengajukan pertanyaan, diperoleh rata-rata sebesar 50%.

Hasil observasi pada siklus I pertemuan pertama ternyata jumlah dari seluruh

aktivitas yang dilakukan murid setiap indikator yaitu 55. Berdasarkan jumlah tersebut

dapat diketahui persentase aktivitas belajar murid yaitu 49,1% ( 55 x 100 : 8 indikator

:14 murid ) maka berdasarkan klasifikasi yang telah ditentukan ternyata aktivitas

belajar murid pada siklus I pertemuan pertama berada pada klasifikasi tingkatan

“ Cukup Tinggi ’’ yang berada di antara rentang persen 41% - 60%.

Pada siklus I pertemuan ke 2 hasil observasi aktivitas belajar murid yang

dilakukan dapat dilihat pada tabel 1V. 6

Page 50: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING START …Islam murid kelas V Sekolah Dasar Negeri 015 Tanjung Rambutan Kecamatan Kampar Kabupaten Kampar. Subjek atau sumber data dalam penelitian

Table 1V. 6Hasil Observasi Aktivitas Belajar Murid Siklus I Pertemuan ke 2

No Nama Murid Aspek Yang Dinilai Jlh1 2 3 4 5 6 7 8Y Y Y Y Y Y Y Y

1 Dewita Putri √ √ √ √ 42 Indah Nurvira √ √ √ √ 43 Medri Mhd.Alwi √ √ √ 34 M. Syahrial √ √ √ √ 45 Najmi Jadar √ √ √ √ √ 56 Nur Fitri √ √ √ 37 Nurhuda Arizal √ √ √ √ √ √ √ 78 Rian Fahmi √ √ √ √ √ √ 69 Rifaldi √ √ √ 310 Rezki Febrial √ √ √ √ 411 Sara Listi √ √ √ √ √ √ √ 712 Sido Mukti √ √ √ √ √ 513 Yuliana √ √ √ √ √ 514 Wahyu Alhamdi √ √ 2Jumlah murid yag aktif 7 9 7 5 9 11 6 8 62

Persentase % 50 64 50 35 64 79 43 57 55,3Sumber: Data hasil Olahan peneitian 2011

Dari tabel 1V.6 di atas, aktivitas belajar murid pada tiap indikator dapat

dijelaskan sebagai berikut :

1) Murid mengambil dengan tertib bahan ajar yang akan dipelajari yang sudah

dipersiapkan diperoleh rata-rata sebesar 50%

2) Murid mempelajari bacaan materi secara sendiri diperoleh rata-rata sebesar 64%

3) Murid mendengarkan guru memberi pengantar dan pengetahuan dasar yang

diperlukan untuk bisa mengajukan pertanyaan diperoleh rata-rata sebesar50%

4) Murid yang mengajukan pertanyaan secara sendiri tentang persoalan materi

diperoleh rata-rata sebesar 35%

Page 51: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING START …Islam murid kelas V Sekolah Dasar Negeri 015 Tanjung Rambutan Kecamatan Kampar Kabupaten Kampar. Subjek atau sumber data dalam penelitian

5) Murid yang aktif berdiskusi tentang materi pelajaran yang belum mereka pahami

diperoleh rata-rata sebesar 64%

6) Murid yang aktif berdiskusi membahas poin-poin materi yang belum mereka

pahami dan menuliskan pertanyaan diperoleh rata-rata sebesar 79%

7) Murid secara suka rela mengumpulkan dan membacakan pertanyaan di depan

kelas diperoleh rata-rata sebesar 43%

8) Murid merespon jawaban-jawaban yang disampaikan oleh guru dan kembali

mengajukan pertanyaan, diperoleh rata-rata sebesar 57%.

Hasil observasi pada siklus I pertemuan ke 2 ternyata jumlah dari seluruh

aktivitas yang dilakukan murid setiap indikator yaitu 62. Berdasarkan jumlah tersebut

dapat diketahui persentase aktivitas belajar murid yaitu 55,3% ( 62 x 100 : 8 indikator

: 14 murid ) maka berdasarkan klasifikasi yang telah ditentukan ternyata aktivitas

belajar murid pada siklus I pertemuan ke 2 berada pada klasifikasi tingkatan “ Cukup

Tinggi ’’ yang berada di antara rentang persen 41% - 60%.

Aktivitas guru dan murid tersebut sangat mempengaruhi hasil belajar murid,

pada siklus pertama ini setelah dilakukan tes pada akhir dari proses pembelajaran

hasil belajar yang di peroleh murid menunjukkan peningkatan, walaupun belum

seperti harapan dalam penelitian ini, untuk jelasnya dapat dilihat pada tabel 1V.7 di

bawah ini.

Page 52: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING START …Islam murid kelas V Sekolah Dasar Negeri 015 Tanjung Rambutan Kecamatan Kampar Kabupaten Kampar. Subjek atau sumber data dalam penelitian

TABEL. 1V. 7

Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Siklus I

No Nama Murid Nilai Keterangan

1 Dewita Putri 65 Tuntas2 Indah Nurvira 70 Tuntas3 Medri Mhd. Alwi 65 Tuntas4 M. Syahrial 70 Tuntas5 Najmi Jadar 70 Tuntas6 Nur Fitri 60 Belum Tuntas7 Nurhuda Arizal 80 Tuntas8 Rian Fahmi 74 Tuntas9 Rifaldi 60 Belum Tuntas10 Rezki Febrial 60 Belum Tuntas11 Sara Listi 80 Tuntas12 Sido Mukti 67 Tuntas13 Yuliana 70 Tuntas14 Wahyu 60 Belum Tuntas

Jumlah 946Nilai rata-rata 68 Cukup

Sumber data : SDN 015 Tanjung Rambutan Kecamatan Kampar

Setelah penerapan model pembelajaran Learning Start With A Question

F 946P = = 68

N 14Keterangan :P = Nilai rata-rataF = Jumlah nilai total yang diperoleh dari nilai setiap individuN = Banyaknya individu

Berdasarkan hasil tes yang tertera pada tabel 1V. 7 di atas dapat dilihat nilai

rata-rata yang diperoleh murid dengan nilai 68. Yaitu 946 : 14 = 68. Hasil yang

diperoleh murid pada siklus pertama ternyata telah meningkat dibanding dengan data

awal sebelum dilakukannya tindakan.

Page 53: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING START …Islam murid kelas V Sekolah Dasar Negeri 015 Tanjung Rambutan Kecamatan Kampar Kabupaten Kampar. Subjek atau sumber data dalam penelitian

Berdasarkan tabel hasil belajar murid di atas dapat diketahui ketuntasan kelas

dan peningkatan hasil belajar yang dicapai setelah dilakukan tindakan pada siklus ke I

seperti pada tabel di bawah ini.

DISTRIBUSI HASIL BELAJAR SEBELUM TINDAKANN0 Rentang Nilai Data Awal Sikus I

Frekwen Porsentase Frekwen Porsentas1 85 -- 100 - - - -2 75 -- 84 1 7% 2 14%3 65 -- 74 7 50% 8 57%4 55 -- 64 6 43% 4 28,6%Ketuntasan Kelas yang Dicapai 8 Orang 57% 10 Orang 71,4%Nilai rata-rata 62,7 68

Berdasarkan tabel distribusi hasil belajar di atas dapat dilihat pada data awal

rentang nilai 55 – 64 (nilai rendah) murid yang tidak mencapai KKM 6 orang (43%).

Setelah sikus I menurun hanya tinggal 4 orang dari 14 murid (28,6%). Rentang nilai

65 – 100 (nilai tinggi) murid yang mencapai KKM pada data awal terdapat 8 orang

(57%), dan pada siklus I meningkat menjadi 10 orang dari 14 murid(71,4%).Nilai

rata-rata yang diperoleh murid pada siklus pertama telah mencapai 68.

Rekapitulasi Kategori Hasil Tes Belajar PAI Murid Siklus I

Klasifikasi Interval Frek %Sangat Baik 80 sd 100 2 14,3

Baik 70 sd 79 5 35,7Cukup 60 sd 69 7 50Kurang 50 sd 59 0 0Gagal 0 sd 49 0 0

Jumlah 14 100

Page 54: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING START …Islam murid kelas V Sekolah Dasar Negeri 015 Tanjung Rambutan Kecamatan Kampar Kabupaten Kampar. Subjek atau sumber data dalam penelitian

Peningkatan hasil belajar murid pada siklus pertama dibandingkan dengan

hasil belajar sebelum dilakukan tindakan tidak terlepas dari aktivitas yang dilakukan

guru dan aktivitas yang dilakukan murid selama proses pembelajaran berlangsung

dengan penerapan model pembelajaran learning start with a question

Berdasarkan hasil observasi aktivitas yang dilakukan guru selama proses

pembelajaran dapat di ketahui dari setiap indikator aktivitas yang dilakukan guru

sebagai berikut :

1) Guru membagikan kepada murid bahan ajar yang akan dipelajari yang sudah

dipersiapkan sebelumnya, telah dilakukan guru dengan baik.

2) Guru meminta murid untuk mempelajari bacaan secara sendiri, belum dilakukan

dengan maksimal dan akan dilakukan perbaikan pada sikus selanjutnya.

3) Guru memberikan sejumlah informasi yang mengarahkan murid dan

memberikanpengetahuan dasar untuk menumbuhkan sikap kreatif dalam

berfikir untuk mengajukan pertanyaan, belum dilakukan dengan maksimal dan

akan dilakukan perbaikan pada siklus selanjutnya.

4) Guru meminta murid untuk mengajukan pertanyaan secara sendiri tentang

persoalan materi tanpa memanggil murid, tetapi murid sendiri yang aktif dengan

batas waktu yang telah ditentukan, belum dilakukan dengan maksimal dan akan

dilakukan perbaikan pada siklus selanjutnya.

5) Guru menggabungkan pasangan belajar dengan pasangan yang lain belum

dilakukan dengan maksimal dan akan dilakukan perbaikan pada sikus

selanjutnya.

Page 55: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING START …Islam murid kelas V Sekolah Dasar Negeri 015 Tanjung Rambutan Kecamatan Kampar Kabupaten Kampar. Subjek atau sumber data dalam penelitian

6) Didalam kelompok belajar guru meminta murid untuk membahas poin-poin

yang tidak mereka pahami dan menuliskan pertanyaan, telah diakukan guru

dengan baik dan berjalan sesuai dengan harapan.

7) Guru menyuruh setiap kelompok mengumpulkan dan membacakan pertanyaan di

depan kelas belum dilakukan dengan maksimal dan akan dilakukan perbaikan

pada sikus selanjutnya.

8) Guru menyampaikan materi dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang telah

di tanyakan dan yang telah di tulis murid, telah diakukan guru dengan baik dan

berjalan sesuai dengan harapan.

Aktivitas yang dilakukan guru tersebut dengan sendirinya mempengaruhi

aktivitas murid dalam proses pembelajaran, selama proses pembelajaran hasil dari

observasi aktivitas murid dapat di ketahui dari setiap indicator aktivitas yang

dilakukan murid sebagai berikut :

1) Murid mengambil dengan tertib bahan ajar yang akan dipelajari yang sudah

dipersiapkan sebanyak 7 orang murid diperoleh rata-rata sebesar 50%

2) Murid mempelajari bacaan materi secara sendiri pada pertemuan pertama ada 8

orang diperoleh rata-rata 57% sedangkan pada pertemuan kedua meningkat

menjadi 9 orang diperoleh rata-rata sebesar 64%

3) Murid mendengarkan guru memberi pengantar dan pengetahuan dasar yang

diperlukan untuk bisa mengajukan pertanyaan pertemuan pertama ada 6

diperoleh rata-rata sebesar 43% dan pertemuan kedua ada 7 orang diperoleh

rata-rata sebesar 50%

Page 56: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING START …Islam murid kelas V Sekolah Dasar Negeri 015 Tanjung Rambutan Kecamatan Kampar Kabupaten Kampar. Subjek atau sumber data dalam penelitian

4) Murid yang mengajukan pertanyaan secara sendiri tentang persoalan materi

pertemuan pertama ada 4 orang diperoleh rata-rata sebesar 29% dan pertemuan

kedua ada 5 orang diperoleh rata-rata sebesar 35%

5) Murid yang aktif berdiskusi tentang materi pelajaran yang belum mereka pahami

pertemuan pertama ada 8 orang diperoleh rata-rata sebesar 57% dan pertemuan

kedua ada 9 orang diperoleh rata-rata sebesar 64%

6) Murid yang aktif berdiskusi membahas poin-poin materi yang belum mereka

pahami dan menuliskan pertanyaan pertemuan pertama ada 10 orang diperoleh

rata-rata sebesar 71% dan pertemuan kedua ada 11 orang diperoleh rata-rata

sebesar 79%

7) Murid secara suka rela mengumpulkan dan membacakan pertanyaan di depan

kelas pertemuan pertama ada 5 orang diperoleh rata-rata sebesar 35% dan

pertemuan kedua ada 6 orang diperoleh rata-rata sebesar 43%

8) Murid merespon jawaban-jawaban yang disampaikan oleh guru dan kembali

mengajukan pertanyaan, pertemuan pertama ada 7 orang diperoleh rata-rata

sebesar 50% dan pertemuan kedua ada 8 orang diperoleh rata-rata sebesar 57%

4). Refleksi

Pada siklus I terdapat peningkatan hasil belajar pendidikan agama Islam,

maka berdasarkan hasil diskusi peneliti dan observer sebagai pengamat terhadap

perbaikan pembelajaran pada siklus pertama, terdapat beberapa kekurangan,

kekurangan tersebut adalah :

Page 57: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING START …Islam murid kelas V Sekolah Dasar Negeri 015 Tanjung Rambutan Kecamatan Kampar Kabupaten Kampar. Subjek atau sumber data dalam penelitian

1. Penerapan model pembelajaran learning start with a question belum

dilakukan guru dengan optimal terutama dalam memberikan pengetahuan

dasar untuk menumbuhkan sikap kreatif dalam berfikir untuk mengajukan

pertanyaan masih belum terlihat dan terlaksana dengan baik. Maka pada

siklus berikutnya guru harus lebih sempurna melakukan untuk

menumbuhkan sikap kreatif murid dalam berfikir untuk bisa mengajukan

pertanyaan.

2. Dalam menggabungkan pasangan belajar terlihat tidak dilaksanakan.

Maka pada siklus berikutnya guru harus menggabungkan pasangan belajar

dengan yang lain agar murid tersebut bisa bertukar pikiran.

3. Dalam membimbing murid untuk menyimpulkan materi pelajaran masih

terlihat belum terlaksana dengan baik, maka pada siklus berikutnya guru

harus lebih memfokuskan pikiran pada proses pembelajaran yang sedang

diajarkan.

Berdasarkan dari tes yang dilakukan hasi belajar Pendidikan Agama Islam

yang di peroleh murid setelah siklus pertama yaitu dengan nilai rata-rata 68 dengan

ketuntasan kelas 71,4% dapat diketahui bahwa murid yang memperoleh nilai di

bawah ( KKM ) Kriteria Ketuntasan Minimum pada siklus I ada sebanyak 4 orang

(28,6%). Dan murid yang memperoleh nilai 65 ke atas atau yang mencapai KKM ada

sebanyak 10 orang (71,4%), dan belum mencapai indikator keberhasilan sebesar 85%.

Maka peneliti dan observer menyimpulkan bahwa perbaikan harus dilanjutkan pada

siklus berikutnya yaitu lanjut pada siklus ke II.

Page 58: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING START …Islam murid kelas V Sekolah Dasar Negeri 015 Tanjung Rambutan Kecamatan Kampar Kabupaten Kampar. Subjek atau sumber data dalam penelitian

3. Deskripsi Siklus II ( 15 dan 16 Agustus 2011 )

a. Perencanaan

Berdasarkan hasil refleksi yang dilakukan pada siklus pertama, kelemahan-

kelemahan yang terdapat dan terjadi selama proses tindakan dijadikan sebagai dasar

perbaikan pada siklus ke II.

Sebelum dilaksanakan tindakan selanjutnya, hal-hal yang dipersiapkan dalam

perencanaan adalah menyusun RPP siklus II pertemuan I dan 2 berdasarkan standar

kompetensi dengan langkah-langkah penerapan model pembelajaran learning start

with a question, meminta kesediaan guru bidang studi pendidikan agama Islam

(observer), menyusun format lembar observasi tentang aktivitas murid dan guru

selama proses pembelajaran berlangsung, menyusun daftar pertanyaan yang akan

diberikan pada murid diakhir pembelajaran, menyusun alat evaluasi untuk mengukur

peningkatan hasil belajar murid.

b. Implementasi Tindakan ( Pelaksanaan )

1) Pertemuan pertama (Senen 15 Agustus 2011)

Sebelum pembelajaran dimulai terlebih dahulu guru dan murid membuka

pelajaran dengan berdoa, kemudian mengabsen murid. Selanjutnya guru

memberikan apersepsi dan memberikan pengantar pelajaran sesuai dengan tujuan

pembelajaran yang telah disampaikan. Selanjutnya pada kegiatan inti guru

memberikan sejumlah informasi yang mengarahkan murid untuk bisa mengajukan

pertanyaan tentang materi menceritakan kisah nabi Ayub, Musa dan Isa.

Page 59: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING START …Islam murid kelas V Sekolah Dasar Negeri 015 Tanjung Rambutan Kecamatan Kampar Kabupaten Kampar. Subjek atau sumber data dalam penelitian

Guru memberikan tugas bacaan kepada murid, menyuruh masing-masing

murid untuk bertanya secara sendiri tentang materi beriman, kemudian guru

menggabungkan pasangan belajar dalam bentuk kelompok dan menyuruhnya

untuk membahas poin-poin yang tidak dipahami dan menuliskan pertanyaan

dikertas masing-masing kelompok.

Setelah waktu ditentukan guru meminta setiap kelompok untuk membacakan

pertanyaan-pertanyaan yang telah ditulis, kemudian guru mengumpulkan semua

pertanyaan-pertanyaan yang telah dibaca dan ditulis oleh murid.

Selanjutnya guru menyampaikan materi pelajaran dengan jelas sekaligus

menjawab pertanyaan-pertanyaan yang ditanyakan murid dan murid

meresponnya kembali.

Pada kegiatan akhir guru menanyakan lagi kepada murid tentang materi

pelajaran yang telah disampaikan. Melakukan evaluasi untuk mengukur tingkat

penguasaan dan keberhasilan murid dalam proses pembelajaran dari materi yang

telah dipelajari.

2) Pertemuan kedua (Selasa 16 Agustus 2011)

Pada pertemuan ke 2 siklus II proses pembelajaran dilaksanakan berdasarkan

RPP yang telah dipersiapkan dan berpedoman pada silabus, dan kurikulum.

Kegiatan pembelajaran dimulai dengan kegiatan awal guru dan murid membuka

pelajaran dengan berdoa, kemudian mengabsen murid.

Selanjutnya guru memberikan apersepsi dan memberikan pengantar pelajaran

sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah disampaikan.

Page 60: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING START …Islam murid kelas V Sekolah Dasar Negeri 015 Tanjung Rambutan Kecamatan Kampar Kabupaten Kampar. Subjek atau sumber data dalam penelitian

Pada kegiatan inti guru berusaha menumbuhkan kemampuan berfikir dan

belajar yang teratur secara mandiri dan menumbuhkan sikap kreatif dalam berfikir

didalam proses pembelajaran berlangsung dengan memberikan umpan balik. Di

kegiatan akhir guru bersama murid menyimpulkan materi pelajaran yang telah

disampaikan, selanjutnya pada evaluasi guru meminta murid untuk mengerjakan

soal berupa (LKS) tentang materi peajaran yang telah dibahas.

3) Observasi

Pada pelaksanaan pembelajaran pada siklus ke II observer melakukan

pengamatan dan mencatat semua hal-hal yang terjadi selama pelaksanaan

tindakan dengan menerapkan model pembelajaran learning start with a question

menggunakan format pengamatan yang telah disiapkan. Berdasarkan dari hasil

pengamatan yang telah dilakukan dapat dilihat hasil observasinya pada tabel 1V.8

Page 61: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING START …Islam murid kelas V Sekolah Dasar Negeri 015 Tanjung Rambutan Kecamatan Kampar Kabupaten Kampar. Subjek atau sumber data dalam penelitian

Tabel 1V. 8Hasil Observasi Aktivitas Guru Pada Siklus II Pertemuan 1 dan 2

NO AKTIVITAS YANG DIAMATI ALTERNATIFPertemuan I Pertemuan 2Ya Tidak Ya Tidak

1 Guru membagikan kepada murid bahan ajaryang akan dipelajari yang sudah dipersiapkansebelumnya.

√ √

2 Guru meminta murid untuk mempelajaribacaan secara sendiri

√ √

3. G Guru memberikan sejumlah informasi yangmengarahkan murid dan memberikanpengetahuan dasar untuk menumbuhkansikap kreatif dalam berfikir untuk mengajukanpertanyaan.

√ √

4 Guru meminta murid untuk mengajukanpertanyaan secara sendiri tentang persoalanmateri tanpa memanggil murid, tetapi muridsendiri yang aktif

√ √

5 Guru menggabungkan pasangn belajar denganpasangan yang lain dan meminta muriduntuk membahas poin-poin yang tidak merekapahami.

× √

6 Didalam kelompok belajar guru meminta muriduntuk membahas poin-poin yang tidak merekapahami dan menuliskan pertanyaan.

√ √

7 Guru menyuruh setiap kelompokmengumpulkan dan membacakan pertanyaandi depan kelas

√ √

8 Guru menyampaikan materi dengan menjawabpertanyaan-pertanyaan yang telah ditanyakan dan yang telah di tulis murid

√ √

JUMLAH 7 1 8 0Persentase 87% 13% 100% 0%

Keterangan :Tanda ( x ) Tidak dilakukanTanda ( √ ) Dilakukan

Page 62: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING START …Islam murid kelas V Sekolah Dasar Negeri 015 Tanjung Rambutan Kecamatan Kampar Kabupaten Kampar. Subjek atau sumber data dalam penelitian

Berdasarkan hasil observasi terhadap aktivitas guru pada siklus II dengan dua

kali pertemuan, pada pertemuan pertama secara keseluruhan yang diperoleh rata-rata

alternatif “Ya” sebesar 87%. Dan jawaban alternatif “Tidak” diperoleh rata-rata 13%.

Sedangkan pada pertemuan kedua diperoleh rata-rata alternatif “Ya” sebesar

100%. Dan jawaban alternatif “Tidak” diperoleh rata-rata 0%. Pada pertemuan

pertama guru melaksanakan 7 aktivitas (87%) dari 8 aktivitas yang harus dilakukan.

Dengan demikian proses pelaksanaan pembelajaran pertemuan pertama siklus II

aktivitas yang dilakukan guru berada pada kategori “Sngat Baik” antar rentang persen

81% -- 1000%.

Pada pertemuan kedua siklus II guru telah melaksanakan semua aktivitas

(100%) berada pada kategori “Sangat Baik” antara rentang persen 81% -- 100%.

Adapun aktivitas guru pada aspek dapat dijelaskan sebagai berikut:

1) Guru membagikan kepada murid bahan ajar yang akan dipelajari yang sudah

dipersiapkan sebelumnya. Jawaban aternatif “Ya” sebanyak 2 kali

2) Guru meminta murid untuk mempelajari bacaan secara sendiri. Jawaban

aternatif “Ya” sebanyak 2 kali

3) Guru memberikan sejumlah informasi yang mengarahkan murid dan memberikan

pengetahuan dasar untuk menumbuhkan sikap kreatif dalam berfikir untuk

mengajukan pertanyaan. Jawaban aternatif “Ya” sebanyak 2 kali

4) Guru meminta murid untuk mengajukan pertanyaan secara sendiri tentang

persoalan materi tanpa memanggil murid, tetapi murid sendiri yang aktif dengan

batas waktu yang telah ditentukan. Jawaban aternatif “Ya” sebanyak 2 kali

Page 63: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING START …Islam murid kelas V Sekolah Dasar Negeri 015 Tanjung Rambutan Kecamatan Kampar Kabupaten Kampar. Subjek atau sumber data dalam penelitian

5) Guru menggabungkan pasangan belajar dengan pasangan yang lain. Jawaban

aternatif “Ya” sebanyak 1 kali dan jawaban alternatif “Tidak” sebanyak 1 kali

6) Didalam kelompok belajar guru meminta murid untuk membahas poin-poin yang

tidak mereka pahami dan menuliskan pertanyaan. Jawaban aternatif “Ya”

sebanyak 2 kali

7) Guru menyuruh setiap kelompok mengumpulkan dan membacakan pertanyaan di

depan kelas. Jawaban aternatif “Ya” sebanyak 2

8) Guru menyampaikan materi dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang telah

di tanyakan dan yang telah di tulis murid. Jawaban aternatif “Ya” sebanyak 2

kali

Berdasarkan hasil observasi terhadap aktivitas guru pada siklus ke II, aktivitas

yang dilakukan guru pada pertemuan pertama telah dilakukan 7 aktivitas (87%) dari 8

aktivitas yang harus dilakukan. Pada pertemuan ke 2 siklus ke II guru telah

melakukan semua aktivitas dengan baik (100%). Dengan demikian pada siklus ke II

ini guru telah melakukan semua aktivitas yang berada pada kategori “Sangat Baik”

antara rentang persen 81% - 100%.

Aktivitas yang dilakukan guru sangat mempengaruhi tingkat aktivitas belajar

murid selama proses pembelajaran berlangsung. Aktivitas belajar murid siklus II

pertemuan pertama dapat dilihat pada tabel 1V. 9

Page 64: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING START …Islam murid kelas V Sekolah Dasar Negeri 015 Tanjung Rambutan Kecamatan Kampar Kabupaten Kampar. Subjek atau sumber data dalam penelitian

Table 1V. 9Hasil Observasi Aktivitas Belajar Murid Siklus II Pertemuan Pertama

No Nama Murid Aspek Yang Dinilai Jlh1 2 3 4 5 6 7 8Y Y Y Y Y Y Y Y

1 Dewita Putri √ √ √ √ √ 52 Indah Nurvira √ √ √ √ √ √ 63 Medri Mhd.Alwi √ √ √ √ √ 54 M. Syahrial √ √ √ √ √ 55 Najmi Jadar √ √ √ √ √ √ √ 76 Nur Fitri √ √ √ √ √ 57 Nurhuda Arizal √ √ √ √ √ √ √ 78 Rian Fahmi √ √ √ √ √ √ √ 79 Rifaldi √ √ √ 310 Rezki Febrial √ √ √ √ √ 511 Sara Listi √ √ √ √ √ √ √ 712 Sido Mukti √ √ √ √ √ √ 613 Yuliana √ √ √ √ √ √ 614 Wahyu Alhamdi √ √ √ 3Jumlah murid yag aktif 9 11 10 7 11 12 7 10 77

Persentase % 64 79 71 50 79 85 50 71 69Sumber: Data hasil Olahan peneitian 2011

Dari tabel 1V.9 di atas, aktivitas belajar murid pada tiap indikator dapat

dijelaskan sebagai berikut :

1) Murid mengambil dengan tertib bahan ajar yang akan dipelajari yang sudah

dipersiapkan diperoleh rata-rata sebesar 64%

2) Murid mempelajari bacaan materi secara sendiri diperoleh rata-rata sebesar 79%

3) Murid mendengarkan guru memberi pengantar dan pengetahuan dasar yang

diperlukan untuk bisa mengajukan pertanyaan diperoleh rata-rata sebesar71%

4) Murid yang mengajukan pertanyaan secara sendiri tentang persoalan materi

diperoleh rata-rata sebesar 50%

Page 65: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING START …Islam murid kelas V Sekolah Dasar Negeri 015 Tanjung Rambutan Kecamatan Kampar Kabupaten Kampar. Subjek atau sumber data dalam penelitian

5) Murid yang aktif berdiskusi tentang materi pelajaran yang belum mereka pahami

diperoleh rata-rata sebesar 79%

6) Murid yang aktif berdiskusi membahas poin-poin materi yang belum mereka

pahami dan menuliskan pertanyaan diperoleh rata-rata sebesar 85%

7) Murid secara suka rela mengumpulkan dan membacakan pertanyaan di depan

kelas diperoleh rata-rata sebesar 50%

8) Murid merespon jawaban-jawaban yang disampaikan oleh guru dan kembali

mengajukan pertanyaan, diperoleh rata-rata sebesar 71%.

Hasil observasi pada siklus II pertemuan pertama ternyata jumlah dari seluruh

aktivitas yang dilakukan murid setiap indikator yaitu 77. Berdasarkan jumlah tersebut

dapat diketahui persentase aktivitas belajar murid yaitu 69 % ( 77 x 100 : 8 indikator

:14 murid ) maka berdasarkan klasifikasi yang telah ditentukan ternyata aktivitas

belajar murid pada siklus II pertemuan pertama berada pada klasifikasi tingkatan

“ Baik’’ yang berada di antara rentang persen 61% - 80%.

Pada siklus II pertemuan ke 2 hasil observasi aktivitas belajar murid yang

dilakukan dapat dilihat pada tabel 1V.10

Page 66: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING START …Islam murid kelas V Sekolah Dasar Negeri 015 Tanjung Rambutan Kecamatan Kampar Kabupaten Kampar. Subjek atau sumber data dalam penelitian

Table 1V. 10Hasil Observasi Aktivitas Belajar Murid Siklus II Pertemuan ke 2

No Nama Murid Aspek Yang Dinilai Jlh1 2 3 4 5 6 7 8Y Y Y Y Y Y Y Y

1 Dewita Putri √ √ √ √ √ √ 62 Indah Nurvira √ √ √ √ √ √ √ 73 Medri Mhd.Alwi √ √ √ √ √ √ √ 74 M. Syahrial √ √ √ √ √ √ 65 Najmi Jadar √ √ √ √ √ √ √ 76 Nur Fitri √ √ √ √ √ √ 67 Nurhuda Arizal √ √ √ √ √ √ √ √ 88 Rian Fahmi √ √ √ √ √ √ √ √ 89 Rifaldi √ √ √ √ 410 Rezki Febrial √ √ √ √ √ √ 611 Sara Listi √ √ √ √ √ √ √ √ 812 Sido Mukti √ √ √ √ √ √ √ 713 Yuliana √ √ √ √ √ √ √ 714 Wahyu Alhamdi √ √ √ √ 4Jumlah murid yag aktif 13 12 11 9 11 13 9 13 91

Persentase % 92 85 79 64 79 92 64 92 81,2Sumber: Data hasil Olahan peneitian 2011

Dari tabel 1V.10 di atas, aktivitas belajar murid pada tiap indikator dapat

dijelaskan sebagai berikut :

1) Murid mengambil dengan tertib bahan ajar yang akan dipelajari yang sudah

dipersiapkan diperoleh rata-rata sebesar 92%

2) Murid mempelajari bacaan materi secara sendiri diperoleh rata-rata sebesar 85%

3) Murid mendengarkan guru memberi pengantar dan pengetahuan dasar yang

diperlukan untuk bisa mengajukan pertanyaan diperoleh rata-rata sebesar79%

4) Murid yang mengajukan pertanyaan secara sendiri tentang persoalan materi

diperoleh rata-rata sebesar 64%

Page 67: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING START …Islam murid kelas V Sekolah Dasar Negeri 015 Tanjung Rambutan Kecamatan Kampar Kabupaten Kampar. Subjek atau sumber data dalam penelitian

5) Murid yang aktif berdiskusi tentang materi pelajaran yang belum mereka pahami

diperoleh rata-rata sebesar 79%

6) Murid yang aktif berdiskusi membahas poin-poin materi yang belum mereka

pahami dan menuliskan pertanyaan diperoleh rata-rata sebesar 92%

7) Murid secara suka rela mengumpulkan dan membacakan pertanyaan di depan

kelas diperoleh rata-rata sebesar 64%

8) Murid merespon jawaban-jawaban yang disampaikan oleh guru dan kembali

mengajukan pertanyaan, diperoleh rata-rata sebesar 92%.

Hasil observasi pada siklus II pertemuan ke 2 ternyata jumlah dari seluruh

aktivitas yang dilakukan murid setiap indikator yaitu 91. Berdasarkan jumlah tersebut

dapat diketahui persentase aktivitas belajar murid yaitu 81,2% ( 91 x 100 : 8 indikator

: 14 murid ) maka berdasarkan klasifikasi yang telah ditentukan ternyata aktivitas

belajar murid pada siklus II pertemuan ke 2 berada pada klasifikasi tingkatan “Sangat

Baik’’ yang berada di antara rentang persen 81% - 100%.

Pada siklus kedua ini setelah diakuka tes pada akhir dari proses pembeajaran

hasil belajar yang diperoleh murid menunjukkan peningkatan. Peningkatan hasil

belajar murid tidak akan terlepas dari kegiatan guru dan murid selama proses

pembelajaran berlangsung. Berdasarkan hasil tes yang telah dilakukan setelah proses

pembelajaran pada siklus II ternyata hasil belajar murid telah seperti apa yang

diharapkan dalam penelitian ini yang dapat dilihat pada tabel 1V. 11

Page 68: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING START …Islam murid kelas V Sekolah Dasar Negeri 015 Tanjung Rambutan Kecamatan Kampar Kabupaten Kampar. Subjek atau sumber data dalam penelitian

TABEL. 1V. 11

Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Siklus II

No Nama Murid Nilai Keterangan

1 Dewita Putri 70 Tuntas2 Indah Nurvira 75 Tuntas3 Medri Mhd. Alwi 75 Tuntas4 M. Syahrial 75 Tuntas5 Najmi Jadar 75 Tuntas6 Nur Fitri 69 Tuntas7 Nurhuda Arizal 85 Tuntas8 Rian Fahmi 80 Tuntas9 Rifaldi 64 Belum Tuntas10 Rezki Febrial 69 Tuntas11 Sara Listi 85 Tuntas12 Sido Mukti 70 Tuntas13 Yuliana 80 Tuntas14 Wahyu 63 Belum Tuntas

Jumlah 1035Nilai rata-rata 74 Baik

Sumber data : SDN 015 Tanjung Rambutan Kecamatan Kampar

Setelah penerapan model pembelajaran Learning Start With A Question

F 1035P = = 74

N 14

Keterangan :P = Nilai rata-rataF = Jumlah nilai total yang diperoleh dari nilai setiap individuN = Banyaknya individu

Berdasarkan hasil tes yang tertera pada tabel 1V. 11 di atas dapat dilihat nilai

rata-rata yang diperoleh murid dengan nilai 74. Yaitu 1035 : 14 = 74. Hasil yang

diperoleh murid pada siklus II ternyata telah meningkat ternyata ebih baik dari siklusI

Page 69: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING START …Islam murid kelas V Sekolah Dasar Negeri 015 Tanjung Rambutan Kecamatan Kampar Kabupaten Kampar. Subjek atau sumber data dalam penelitian

Berdasarkan tabel hasil belajar murid di atas dapat diketahui ketuntasan kelas

dan peningkatan hasil belajar yang dicapai setelah dilakukan tindakan pada siklus ke

II seperti pada tabel di bawah ini.

DISTRIBUSI HASIL BELAJAR SIKLUS IIN0 Rentang Nilai Data Awal Sikus I Sikus II

Frek % Frek % Frek %1 85 -- 100 - - - - 2 14%2 75 -- 84 1 7% 2 14% 6 43%3 65 -- 74 7 50% 8 57% 4 28%4 55 -- 64 6 43% 4 28,6% 2 14%Ketuntasan Kelas yang

Dicapai8 Org 57% 10 Org 71,4% 12 Orng 85,7%

Nilai rata-rata 62,7 68 74

Berdasarkan tabel distribusi hasil belajar setelah siklus II di atas dapat dilihat

pada data awal rentang nilai 55 – 64 (nilai rendah) murid yang tidak mencapai KKM

6 orang (43%). Setelah sikus I menurun hanya tinggal 4 orang (28,6%). Sedangkan

pada siklus ke II menurun lagi hanya tinggal 2 orang.

Rentang nilai 65 – 100 (nilai tinggi) murid yang mencapai KKM pada data

awal terdapat 8 orang (57%), dan pada siklus I meningkat menjadi 10 orang (71,4%).

Sedangkan pada siklus ke II meningkat lagi mencapai (86%). Nilai rata-rata yang

diperoleh murid pada siklus ke II telah mencapai 74.

Berdasarkan hasil tes yang tertera pada tabel 1V. 11 di atas setelah perbaikan

yang dilaksanakan pada tanggal 16 Agustus 2011 dapat dilihat nilai rata-rata yang

diperoleh murid dengan nilai 74 dengan kategori baik. Hasil belajar yang diperoleh

murid pada siklus ke II telah meningkat, ternyata lebih baik dari siklus I.

Page 70: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING START …Islam murid kelas V Sekolah Dasar Negeri 015 Tanjung Rambutan Kecamatan Kampar Kabupaten Kampar. Subjek atau sumber data dalam penelitian

Rekapitulasi Kategori Hasil Tes Belajar Murid Siklus II

Klasifikasi Interval Frek %Sangat Baik 80 sd 100 4 28,6

Baik 70 sd 79 6 42,8Cukup 60 sd 69 4 28,6Kurang 50 sd 59 0 0,0Gagal 0 sd 49 0 0,0

Jumlah 14 100

Murid yang memperoleh nilai sangat baik dengan rentang nilai (80-100) pada

siklus pertama ada 2 orang dan pada siklus ke II yang memperoleh nilai sangat baik

ada 4 orang. Murid yang memperoleh nilai baik dengan rentang nilai (70-79) pada

siklus pertama ada 5 orang dan pada siklus ke II yang memperoleh nilai baik ada 6

orang. Murid yang memperoleh nilai cukup dengan rentang nilai (60-69) pada siklus

pertama ada 7 orang dan pada siklus ke II yang memperoleh nilai cukup ada 4 orang.

Dengan demikian murid yang memperoleh nilai rendah terjadi penurunan dan

terjadi peningkatan nilai hasil tes belajar pendidikan agama Islam pada murid kelas V

SD Negeri 015 Tanjung Rambutan dari siklus I ke siklus II, dan dapat disimpulkan

dalam penelitian ini adalah hasil belajar pendidikan agama Islam murid adalah

meningkat.

Berdasarkan hasil observasi aktivitas yang dilakukan guru selama proses

pembelajaran pada sikus ke II dapat di ketahui dari setiap indikator yang dilakukan

juga menunjukkan peningkatan sebagai berikut :

Page 71: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING START …Islam murid kelas V Sekolah Dasar Negeri 015 Tanjung Rambutan Kecamatan Kampar Kabupaten Kampar. Subjek atau sumber data dalam penelitian

1) Guru membagikan kepada murid bahan ajar yang akan dipelajari yang sudah

dipersiapkan sebelumnya telah dilakukan guru dengan lebih baik dan sempurna

dari sebelumnya.

2) Guru meminta murid untuk mempelajari bacaan secara sendiri telah dilakukan

guru dengan lebih baik dan berjalan sesuai dengan harapan.

3) Guru memberikan sejumlah informasi yang mengarahkan murid dan memberikan

pengetahuan dasar untuk menumbuhkan sikap kreatif dalam berfikir untuk

mengajukan pertanyaan telah dilakukan guru dengan lebih baik dan sempurna

dari sebelumnya.

4) Guru meminta murid untuk mengajukan pertanyaan secara sendiri tentang

persoalan materi tanpa memanggil murid, tetapi murid sendiri yang aktif dengan

batas waktu yang telah ditentukan telah dilakukan guru dengan baik dan

sempurna.

5) Guru menggabungkan pasangan belajar dengan pasangan yang lain telah

dilakukan guru dengan baik.

6) Didalam kelompok belajar guru meminta murid untuk membahas poin-poin yang

tidak mereka pahami dan menuliskan pertanyaan telah dilakukan guru dengan

lebih baik dan berjalan sesuai dengan harapan.

7) Guru menyuruh setiap kelompok mengumpulkan dan membacakan pertanyaan di

depan kelas telah dilakukan guru dengan baik.

Page 72: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING START …Islam murid kelas V Sekolah Dasar Negeri 015 Tanjung Rambutan Kecamatan Kampar Kabupaten Kampar. Subjek atau sumber data dalam penelitian

8) Guru menyampaikan materi dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang telah

di tanyakan dan yang telah di tulis murid telah dilakukan guru dengan lebih baik

dan berjalan sesuai dengan harapan.

Aktivitas yang dilakukan guru dengan sendirinya mempengaruhi aktivitas

murid dalam proses pembelajaran, dapat dijelaskan dari setiap indikator aktivitas

murid sebagai berikut :

1) Murid mengambil dengan tertib bahan ajar yang akan dipelajari yang sudah

dipersiapkan telah dilakukan murid dengan baik.

2) Murid mempelajari bacaan materi secara sendiri telah dilakukan murid dengan

baik dan sempurna.

3) Murid mendengarkan guru memberi pengantar dan pengetahuan dasar yang

diperlukan untuk bisa mengajukan pertanyaan telah dilakukan murid dengan baik

4) Murid yang mengajukan pertanyaan secara sendiri tentang persoalan materi telah

dilakukan murid dengan baik

5) Murid yang aktif berdiskusi tentang materi pelajaran yang belum mereka pahami

telah dilakukan murid dengan baik dan sempurna.

6) Murid yang aktif berdiskusi membahas poin-poin materi yang belum mereka

pahami dan menuliskan pertanyaan telah dilakukan murid dengan baik dan

sempurna.

7) Murid secara suka rela mengumpulkan dan membacakan pertanyaan di depan

kelas telah dilakukan murid dengan baik.

Page 73: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING START …Islam murid kelas V Sekolah Dasar Negeri 015 Tanjung Rambutan Kecamatan Kampar Kabupaten Kampar. Subjek atau sumber data dalam penelitian

8) Murid merespon jawaban-jawaban yang disampaikan oleh guru dan kembali

mengajukan pertanyaan, telah dilakukan murid dengan baik dan sempurna.

4) Refleksi

Pada siklus II ini proses pembelajaran dihentikan karena berdasarkan hasil tes

belajar pendidikan agama Islam pada siklus II dapat diketahui bahwa murid yang

memperoleh nilai rendah dibawah KKM 65 pada siklus ke II ada 2 orang murid

( 14,3% ) dan murid yang memperoleh nilai di atas KKM 65 adalah sebanyak 12

orang ( 85,7% ). Jadi melihat kenyataan yang terjadi bahwa proses pelaksanaan

pembelajaran dengan penerapan model pembelajaran Learning start with a question

telah dilakukan guru dengan baik, sehingga hasil belajar murid menunjukkan

peningkatan yang lebih baik. Maka peneliti dan observer menyimpulkan bahwa

penelitian ini tidak dilanjutkan pada siklus berikutnya.

C. Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dijelaskan di atas dapat diketahui

bahwa pelaksanaan penelitian dengan penerapan model pembelajaran learning start

with a question dalam meningkatkan hasil belajar pendidikan agama Islam mulai dari

siklus pertama sampai siklus ke II.

1. Aktivitas Guru

Hasil pengamatan yang dilakukan terhadap aktivitas guru yang dilakukan

dalam proses pembelajaran pada siklus I dan siklus II. Pada siklus I dilakukan dua

Page 74: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING START …Islam murid kelas V Sekolah Dasar Negeri 015 Tanjung Rambutan Kecamatan Kampar Kabupaten Kampar. Subjek atau sumber data dalam penelitian

kali pertemuan, pada pertemuan pertama diketahui bahwa aktivitas yang dilakukan

guru ternyata belum menunjukkan kemajuan dan belum ada peningkatan. Ini

disebabkan belum terbiasanya guru dalam menerapkan model pembelajaran

learning start with a question dalam proses pembelajaran guru masih terlihat kaku

karena guru belum menguasai langkah-langkah yang telah disusun dalam Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran.

Pada siklus ke II berdasarkan hasil observasi oleh guru bidang studi agama

Islam yang telah dilakukan terhadap aktivitas guru dengan melakukan dua kali

pertemuan diketahui bahwa pada pertemuan pertama ternyata dalam pelaksanaan

model pembelajaran learning start with a question berdasarkan hasil observasi

aktivitas yang dilakukan guru dengan menerapkan model pembelajaran learning

start with a question telah dilakukan guru dengan baik sesuai dengan langkah-

langkah yang disusun dalam RPP dengan kategori “Sempurna’’ dan setelah

pertemuan ke dua menunjukkan peningkatan yang lebih baik.

2. Aktivitas Murid

Dengan penerapan model pembelajaran learning start with a question yang

dilakukan oleh guru dalam proses pembelajaran ternyata juga mempengaruhi

aktivitas murid dalam belajar, yang dapat dilihat dalam proses pembelajaran,

murid sudah mulai aktif sesuai dengan indikator aktivitas murid, yang dapat

dilihat pada siklus I pertemuan pertama, aktivitas belajar murid berada pada

klasifikasi tingkat “Cukup Tinngi” antara rentang persen 41% -- 60%.

Page 75: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING START …Islam murid kelas V Sekolah Dasar Negeri 015 Tanjung Rambutan Kecamatan Kampar Kabupaten Kampar. Subjek atau sumber data dalam penelitian

Setelah pertemuan ke dua masih pada klasifikasi tingkatan “Cukup Tinggi”

antara rentang persen 41% -- 60% disini klasifikasinya sama, namun dari

persentase aktivitas yang dilakukan ada peningkatan, pada pertemuan pertama

persentasenya 49,1% setelah pertemuan ke dua meningkat dengan persentase

55,3%.

Pada siklus ke II pertemuan pertama aktivitas belajar yang dilakukan murid

dalam proses pembelajaran terjadi lagi peningkatan dengan persentase 69% yang

berada pada klasifikasi “Tinggi” antara rentang 61%--80%. Pada pertemuan ke

dua aktivitas yang dilakukan murid meningkat lagi dengan persentase 81,2% yang

berada pada klasifikasi “Sangat Tinggi” antara rentang persen 81%--100%.

3. Hasil Belajar Murid

Hasil belajar murid selama proses pembelajaran sebelum dilakukan tindakan

diperoleh rata-rata 62,7 dengan ketuntasan kelas 57% atau 8 orang dari 14 murid

memperoleh nilai diatas KKM yang teah ditetapkan, setelah dilakukan tindakan pada

siklus I dengan penerapan model pembelajaran learning start with a question hasil

belajar murid terjadi peningkatan dengan rata-rata 68 dengan ketuntasan kelas 71,4%

atau 10 orang dari 14 murid memperoleh nilai diatas KKM yang teah ditetapkan

Sedangkan tindakan pada siklus ke II terjadi lagi peningkatan dengan rata-rata 74

dengan ketuntasan kelas 85,7% atau 12 orang dari 14 murid memperoleh nilai diatas

KKM yang teah ditetapkan.

Page 76: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING START …Islam murid kelas V Sekolah Dasar Negeri 015 Tanjung Rambutan Kecamatan Kampar Kabupaten Kampar. Subjek atau sumber data dalam penelitian

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan dari hasil analisis dan pembahasan di atas dapat diambil

kesimpulan bahwa penerapan model pembelajaran learning start with a question

dapat meningkatkan hasil belajar Pendidikan Agama Islam murid kelas V Sekolah

Dasar Negeri 015 Tanjung Rambutan Kecamatan Kampar.

Keberhasilan ini disebabkan dengan penerapan model pembelajaran learning

start with a question yang dilakukan guru telah berada pada klasifikasi tingkat

kesempurnaan sehingga murid cendrung lebih positif dalam menerima pelajaran yang

diberikan guru.

Berdasarkan dari hasil tes yang telah dilakukan terhadap materi pelajaran

yang dipelajari diketahui bahwa telah terjadi peningkatan hasil belajar murid pada

siklus I, peningkatan hasil belajar murid dengan nilai rata-rata 68 dengan ketuntasan

kelas 71,4%. Siklus ke II ternyata terjadi lagi peningkatan dengan nilai rata-rata 74

dengan ketuntasan kelas 85,7%.

Penerapan model pembelajaran learning start with a question dalam

pembelajaran pendidikan agama Islam dapat meningkatkan hasil belajar murid,

murid-murid yang kurang aktif menjadi lebih aktif dalam belajar sehingga perolehan

hasil belajar murid lebih baik dari sebelumnya.

Page 77: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING START …Islam murid kelas V Sekolah Dasar Negeri 015 Tanjung Rambutan Kecamatan Kampar Kabupaten Kampar. Subjek atau sumber data dalam penelitian

B. Saran

Berdasarkan dari hasil penelitian di atas penulis memberikan beberapa saran

yang berhubungan dengan penerapan model pembelajaran learning start with a

question dalam proses pembelajaran mata pelajaran pendidikan agama Islam.

1. Model pembelajaran learning start with a question dapat menjadi salah satu

alternatif model pembelajaran yang dapat digunakan untuk proses pembelajaran

agama Islam sehingga dapat meningkatkan hasil belajar.

2. Bagi guru, penerapan model pembelajaran learning start with a question ini dapat

dijadikan salah satu bahan masukan dalam pembelajaran agar dapat meningkatkan

hasil belajar murid khususnya pada mata pelajaran pendidikan agama Islam dan

pada mata pelajaran lain umumnya. Kepada guru yang belum menggunakan

model pembelajaran learning start with a question maka dapat hendaknya

mencoba untuk menerapkannya. Dalam menerapkan model pembelajaran ini

dengan baik maka hal yang perlu diperhatikan adalah guru harus lebih rinci dalam

menguraikan jawaban yang ditanyakan murid, latihan diberikan lebih optimal,

dalam membimbimg murid untuk menyimpulkan pelajaran harus dilakukan guru

dengan terarah dan guru harus berusaha semampu mungkin meningkatkan

pengontrolan kelas, sehingga pembelajaran lebih efektif.

3. Bagi murid, harus lebih aktif dalam proses belajar mengajar, sehingga tercipta

suasana belajar yang kondusif dan efektif di dalam meningkatkan hasil belajar.

Page 78: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING START …Islam murid kelas V Sekolah Dasar Negeri 015 Tanjung Rambutan Kecamatan Kampar Kabupaten Kampar. Subjek atau sumber data dalam penelitian

DAFTAR PUSTAKA

Agus Suprijono, Cooperative Learning, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010.

Ahmad, dkk. Pengembangan Kurikulum, Bandung: Pustaka Setia, 1998.

Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,2006.

Arifin, Kapita Selecta Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 1991.

Ary Ginanjar Agustian, Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan Emosi danSpiritual, Jakarta: Arga Wijaya Persada, 2009.

Aunurrahman, Belajar dan Pembelajaran, Bandung: Alfabeta, 2009.

Djamarah, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Rineka Cipta, 1994.

Hamalik, Perencana Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem, Bumi Aksara2003.

Hartono, dkk. Pembelajaran Aktif Inovatif Kreatif Efektif dan Menyenangkan,Pekanbaru: Zanafa Publishing, 2009.

Helmiati, dkk. Penulisan Skripsi Penelitian Tindakan Kelas Pekanbaru: UIN Suska,2010.

Jamal Makmur Asmani. Tips Menjadi Guru Inspiratif Kreatif dan Inovatif, DivaPress, 2010.

Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2006.

Mulyono, Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, Jakarta: PT. Rineka Cipta,2003.

Nar Herrhyanto, Statistika Dasar, Jakarta: Universitas Terbuka, 2008.

Nurhasnawati, Strategi Pengajaran Mikro, Pekanbaru: UIN Suska, 2004.

Omar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, Bumi Aksara, 2008.

Page 79: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING START …Islam murid kelas V Sekolah Dasar Negeri 015 Tanjung Rambutan Kecamatan Kampar Kabupaten Kampar. Subjek atau sumber data dalam penelitian

Riduwan, Skala Pengukuran Variabel-variabel Penelitian, Bandung: Alfabeta, 2008.

Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: PT. Raja GrafindoPersada, 2008.

Silberman Melvin L. Active Learning: 101 Cara Belajar Siswa Aktif, Nusa Media,2010.

Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta: PT. RinekaCipta, 2010.

Tohirin, Psikologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2005.

Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan,Jakarta: Kencana, 2006.

Zakiah Daradjat, Metodologi Pengajaran Agama Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 2001.

Diakses melalui http://www.artikata.com/arti-381428-penerapan.html.

Diakses melalui http://www.artikata.com/arti-381946-meningkatkan.html.