PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ...repository.uinjambi.ac.id/3476/1/SKRIPSI RAhma...

155
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SCRAMBLE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA TERPADU KELAS VIII SMP NEGERI 6 MUARO JAMBI SKRIPSI Oleh : RAHMA YATI NIM. TB.161081 PROGRAM STUDI TADRIS BIOLOGI FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERISULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI 2020

Transcript of PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ...repository.uinjambi.ac.id/3476/1/SKRIPSI RAhma...

  • PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE

    SCRAMBLE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

    SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA TERPADU

    KELAS VIII SMP NEGERI 6

    MUARO JAMBI

    SKRIPSI

    Oleh :

    RAHMA YATI

    NIM. TB.161081

    PROGRAM STUDI TADRIS BIOLOGI

    FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

    UNIVERSITAS ISLAM NEGERISULTHAN THAHA

    SAIFUDDIN JAMBI

    2020

  • ii

    PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE

    SCRAMBLE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

    SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA TERPADU

    KELAS VIIIB SMP NEGERI 6

    MUARO JAMBI

    SKRIPSI

    Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana

    Pendidikan

    RAHMA YATI

    NIM. TB161081

    PROGRAM STUDI TADRIS BIOLOGI

    FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

    UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

    SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

    2020

  • iii

  • iv

  • v

  • vi

  • vii

    PERSEMBAHAN

    Skripsi ini kupersembahkan kepada kedua orang tuaku yang tercinta

    Ayahanda M. Samin (alm) dan Ibunda Sriati yang tiada henti memberiku

    semangat, Do’a, dorongan, kasih sayang serta pengorbanan yang tak tergantikan.

    Terimakasih juga ku ucapkan untuk orang tuaku satu lagi yang biasa

    kupanggil dengan sebutan Mak Udo Masnawati dan suaminya yang ku panggil

    dengan sebutan Pak Udo Husen yang sudah ku anggap seperti orangtua

    kandungku sendiri, yang telah mengasuhku mulai dari aku sekolah SD hingga

    dewasa sekarang ini, terimakasih untuk nasehat, kasih sayang, dan pengorbanan

    yang tak tergantikan semoga orang tuaku selalu mendapat rahmat dari Allah

    Subhanahu wa Ta’ala , Amin.

    Saudara laki-laki yang tercinta yakni Samsul Bahri,Akbardan Saudari

    perempuanku yakni Riska Sepriati dan beserta keluarga besar ku Terima kasih

    atas dukungan dan do’a kalian sehingga saya dapat menyelesaikan studi

    pendidikan di perguruan tinggi ini, sahabat-sahabat seperjuanganku Biologi E

    2016, terkhusus untuk bang Dedi Hidayatulloh yang telah membantu dan

    memotivasi saya dalam penulisan skripsi ini hingga saya dapat menyelasaikan

    kuliah saya dengan tepat waktu, dan terimakasih untuk sahabat-sahabatkuMiya

    Kurniati, M. Khamran, dan Prananda dari awal hingga akhir selalu menemaniku

    dan berjuang bersama. Umumnya Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sulthan

    Thaha Saifuddin Jambi serta orang-orang yang mencintai ilmu pengetahuan,

    semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala selalu memberi taufiq dan hidayah kepada

    kita semua. Amin yaa Robbal ‘Alamin.

  • viii

    MOTTO

    ْثِْ َواْلُعْدَواِن ۚ َوات َُّقوا اَّللََّ ۖ ... ْقَوٰى ۖ َوََل تَ َعاَونُوا َعَلى اْْلِ َوتَ َعاَونُوا َعَلى اْلِبِر َوالت َّ

    ِإنَّ اَّللََّ َشِديُد اْلِعَقابِ Artinya :...Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan

    takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran.

    Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat

    siksa-Nya. (Al Ma’idah : 2).

  • ix

    KATA PENGANTAR

    Alhamdulillah puji syukur kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, Rabb yang

    Maha ‘Alim yang kita tidak mengetahui kecuali apa yang diajarkan-Nya, atas

    iradah-Nya hingga skripsi ini dapat dirampungkan. Shalawat dan salam atas Nabi

    Muhammad Shalallahu ‘alaihi wa sallam, pembawa risalah pencerahan bagi

    manusia.

    Penulisan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat

    akademik guna mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Tarbiyah

    dan Keguruan UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi. Penulis menyadari

    sepenuhnya bahwa penyelesaian skripsi ini banyak melibatkan pihak yang telah

    memberikan motivasi baik moril maupun materil, untuk itu melalui kolom ini

    Penulis menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada :

    1. Bapak Prof. Dr. H. Suaidi Asy’ari, MA,. Ph. D selaku Rektor UIN Sulthan

    Thaha Saifuddin Jambi

    2. Ibu Dr. Hj. Fadlilah, M.Pd selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN

    Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

    3. Ibu Reny Safita S.Pt., M.Pd selaku Ketua Program Studi Tadris Biologi

    4. Ibu Badariah, S.Pd., M.Pd, selaku Dosen Pembimbing I dan Bapak Nanang

    Nofriadi, M.Pd selaku Dosen Pembimbing II yang telah meluangkan waktu dan

    mencurahkan pemikirannya demi mengarahkan Penulis dalam menyelesaikan

    skripsi ini.

    5. Segenap dosen jurusan tadris biologi, dan staff fakultas tarbiyah dan keguruan

    UIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi

    6. Bapak Drs. Joni Hasri, M.Pd selaku kepala SMP Negeri 6 Muaro Jambi yang

    telah memberikan kemudahan kepada Penulis dalam memperoleh data di

    lapangan.

    7. Ibu Dian Rahmat, S.Pd selaku guru mata pelajaran IPA SMP Negeri 6 Muaro

    Jambi atas bantuan dan izin yang diberikan kepada saya peneliti untuk

    melakukan penelitian

    8. Orang tua dan keluarga yang telah memberikan motivasi tiada henti hingga

    menjadi kekuatan pendorong bagi Penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

  • x

    9. Sahabat-sahabatku Biologi E yang sedang sama-sama berjuang

    Akhirnya semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala berkenan membalas segala

    kebaikan dan amal semua pihak yang telah membantu. Semoga skripsi ini

    bermanfaat bagi pengembangan ilmu.

    Jambi, April 2020

    Penulis,

    Rahma Yati

    TB161081

  • xi

    ABSTRAK

    Nama

    Prodi

    Judul

    :

    :

    :

    Rahma Yati

    Tadris Biologi

    Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Scramble Untuk

    Meningkatkan Hail Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA Terpadu

    Kelas VIII B SMP Negeri 6 Muaro Jambi

    Skripsi ini membahas tentang penerapan Model Scramble dalam meningkatkan

    hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA kelas VIII SMP Negeri 6 Muaro

    Jambi. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (classroom action

    research). Subjek penelitian ini adalah kelas VIII B sebanyak 28 orang .

    Penelitian ini di lakukan selama 6 kali pertemuan terdiri dari 2 kali menerapakan

    model dan 1 eveluasi. Hasil belajar siswa diukur dengan menggunakan soal tes,

    hasil penelitian menunjukka bahwa nilai rata-rata siswa mengalami peningkatan

    mulai dari 62,32 (pra siklus) , menjadi 68,92 pada siklus pertama (sikls I) dan

    meningkat lagi menjadi 79, 46 pada siklus kedua (siklus II). Kesimpulannya

    bahwa siswa dapat memenuhi ketuntasan belajar minimal (KBM) menggunakan

    model pembelajaran Scramble.

    Kata kunci : Scramble, ipa, siswa

  • xii

    ABSTRACT

    Name : Rahma Yati

    Study Program : Biology education

    Title : The application of Scramble Type Cooperative Learning Model to Improve Student Learning Outcomes in Integrated Science Learning for Class VIII B of SMP Negeri 6 Muaro Jambi

    This thesis discusses the application of the Scramble Model in improving student

    learning outcomes in learning science class VIII SMP Negeri 6 Muaro Jambi.

    This research is a classroom action research. The subjects of this study were class

    VIII B of 28 people. This research was conducted during 6 meetings consisting of

    2 times applying the model and 1 evaluation. Student learning outcomes are

    measured using test questions, the results show that the average value of students

    has increased from 62,32 (pre-cycle), to 68,92 in the first cycle (first cycle) and

    increased again to 79, 46 in the cycle second (cycle II). The conclusion is that

    students can meet the minimum mastery learning (KBM) using the Scramble

    learning model.

    Keywords: Scramble, Science, Students

    DAFTAR ISI

    HALAMAN JUDUL ........................................................................................ ii

    NOTA DINAS ................................................................................................. iii

  • xiii

    PENGESAHAN ............................................................................................... iv

    PERYATAAN ORISINALITAS ..................................................................... v

    PERSEMBAHAN ............................................................................................ vi

    MOTTO ........................................................................................................... vii

    KATA PENGANTAR ..................................................................................... viii

    ABSTRAK ....................................................................................................... x

    ABSTRACT ..................................................................................................... xi

    DAFTAR ISI .................................................................................................... xii

    DAFTAR TABEL ............................................................................................ xiv

    DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xv

    DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xvi

    BAB I PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Masalah. ....................................................................... 1

    B. Identifikasi Masalah................................................................................ 6

    C. Batasan Masalah ..................................................................................... 6

    D. Rumusan Masalah. ................................................................................. 6

    E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian.. .......................................................... 7

    BAB II KAJIAN PUSTAKA

    A. Deskripsi Konseptual .............................................................................. 8

    B. Kerangka Berfikir ................................................................................... 18

    C. Hipotesis Tindakan ................................................................................. 21

    BAB III METODOLOGI PENELITIAN

    A. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................................. 22

    B. Rancangan Tindakan .............................................................................. 22

    C. Desain dan Prosedur Tindakan ............................................................... 24

    D. Kreteria Keberhasilan Penelitian Tindakan Kelas PTK ......................... 26

    E. Tekhnik dan Instrumen Pengumpulan data ............................................ 27

    F. Teknik Analis Data ................................................................................. 29

    G. Indikator Keberhasilan Pembelajaran . ................................................... 31

    H. Jawal Penelitian ...................................................................................... 31

    BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

  • xiv

    A. Deskripsi Pelaksanaan ............................................................................ 32

    B. Pembahasan ............................................................................................ 59

    BAB V PENUTUP

    A. Kesimpulan. ............................................................................................ 64

    B. Saran. ...................................................................................................... 64

    Daftar pustaka ................................................................................................ 66

    DAFTAR TABEL

    Tabel 1.1 Hasil ulangan MID Siwa ............................................................. 2

    Tabel 2.1 kreteria keberhasialan peningkatan hasil belajar siswa................ 7

  • xv

    Tabel 2.2 Kerangka berfikir ......................................................................... 19

    Tabel 3.1 Siklus Penerapan penelitian tindakatan kelas .............................. 21

    Tabel 4.1 Kondisi hasil belajar siswa pra siklus .......................................... 30

    Tabel 4.2 Jadwal pembelajaran siklus I ....................................................... 33

    Tabel 4.3 Hasil tes unit siklus I .................................................................... 33

    Tabel 4.4 Hasil pengamatan keaktifan siswa Siklus I .................................. 40

    Tabel 4.5 Hasil pengamatan keaktifan siswa Siklus II ............................... 40

    Tabel 4.6 Hsil pengamatan guru siklus I ...................................................... 41

    Tabel 4.7 Jadwal Pembelajaran siklus II ...................................................... 45

    Tabel 4.8 Hasil tes Siklus II ......................................................................... 48

    Tabel 4.9 Perkembangan Hasil belajar pada setiap siklus ........................... 51

    Tabel 4.10 Hasil pengamatan keaktifan siswa siklus II ................................. 51

    Tabel 4.11 Hasil pengamatan Keaktifan siswa siklus II ................................ 53

    Tabel 4.12 Hasil pengamatan guru siklus II .................................................. 53

    Tabel 4.13 Data hasil observasi ..................................................................... 59

    Tabel 4.14 Data ketuntasan hasil belajar........................................................ 60

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar 4.1 Grafik hasil belajar siswa siklus I dan II .................................... 60

  • xvi

    Gambar 4.2 Grafik hasil belajar siswa pra siklus, siklus I, siklu II................ 61

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Masalah

    Pendidikan merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam

    menghadapi kemelut arus globalisasi seperti sekarang ini, bahkan bisa

    dikatakan bahwa pendidikan merupakan salah satu faktor kebutuhan

    primer bagi umat manusia dalam menghadapi tantangan zaman yang

    semakin ketat dan semakin berat. Tanpa pendidikan mungkin manusia

    sekarang tidak akan berbeda dengan pendahulunya yaitu pada masa

    purbakala. Proses pendidikan tidak lepas dari kegiatan belajar mengajar

    yaitu interaksi atau hubungan timbal balik antara siswa dengan guru.

    Keberhasilan siswa dalam proses pembelajaran tidak hanya ditentukan

    oleh guru tetapi juga ditentukan oleh keinginan yang berasal dari dalam

    diri siswa itu sendiri dan peranan orang tua dalam mendorong kegiatan

    siswa. (Abu ahmadi dkk, 2009, hlm. 98).

    Proses belajar mengajar atau proses pengajaran merupakan suatu

    kegiatan melaksanakan kurikulum satu lembaga pendidikan agar dapat

    mempengaruhi para siswa pada pembahasan-pembahasan tingkah laku

    baik intelektual, moral maupun sosial. Dalam mencapai tujuan tersebut

    siswa berinteraksi dengan lingkungan belajar yang diatur guru melalui

    proses pengajaran. Slameto menyatakan bahwa, keberhasilan siswa dalam

    belajar dipengaruhi oleh profesionalitas, latar belakang dan pengalaman

    mengajar seorang guru. Dalam proses mengajar, guru mempunyai tugas

    untuk mendorong, membimbing dan memberi metode pembelajaran bagi

    siswa untuk mencapai tujuan, guru mempunyai tanggung jawab untuk

    melihat segala sesuatu yang terjadi dalam kelas untuk membantu proses

    perkembangan siswa.(Slameto, 2013, hlm. 97).

  • 2

    (Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan salah satu

    guru IPA di kelas VIIIB SMPN 6 Muaro Jambi, bahwa saat jam pelajaran

    berlangsung, siswa kurang memperhatikan guru , dan masih banyak siswa

    yang izin untuk keluar masuk kelas , proses pembelajaran ipa dikelas

    tersebut berlangsung pada jam – jam terakhir sehingga siswa merasa bosan

    dan mengantuk. Diketahui bahwa proses pembelajaran selama ini belum

    banyak menggunakan model pembelajaran. Siswa hanya mendengarkan

    kemudian mencatat hal yang dianggap penting.Tentu berakibat pada saat

    guru memberikan ulangan kepada siswa, banyak siswa yang belum

    maksimal menjawab soal ulangan tersebut, hal ini terlihat pada nilai KBM

    ( Ketuntasan Belajar Minimal) siswa yang masih belum tuntas. Adapun

    ketuntasan Belajar Minimal (KBM) di SMPN 6 Muaro Jambi, nilai KBM

    yang harus dicapai oleh siswa adalah 70 yang ditentukan di sekolah.

    Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel data observasi awal dibawah

    ini :

    Tabel 1.1 Hasil Ulangan Mid Semester Ganjil Siswa Kelas VIII B SMP

    Negeri 6 Muaro Jambi Tahun Pelajaran 2019-2020.

    No Nama Siswa Nilai KKM No Nama Siswa Nilai KKM

    1 AA 55 70 15 MA 60 70

    2 AF 55 70 16 MM 75 70

    3 AS 60 70 17 MY 75 70

    4 AFJ 70 70 18 MRJ 80 70

    5 ADP 65 70 19 MR 75 70

    6 AAO 70 70 20 MN 40 70

    7 BR 70 70 21 NAF 75 70

    8 KLP 55 70 22 NW 50 70

  • 3

    9 EF 65 70 23 PBL 30 70

    10 FDS 70 70 24 RM 70 70

    11 HRH 55 70 25 SI 40 70

    12 JIS 35 70 26 SN 75 70

    13 JMS 60 70 27 SRP 70 70

    14 KPA 70 70 28 TS 75 70

    Jumlah nilai 1745

    Nilai rata-rata siswa 62,32

    Jumlah siswa yang tuntas 14

    Jumlah siswa yang belum tuntas 14

    Persentase ketuntasan siswa 50

    Persentase siswa yang belum tuntas 50

    Catatan : Kondisi awal pra siklus

    Rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran tersebut perlu

    dicari solusi. Dalam proses pembelajaran guru memiliki peran yang sangat

    penting dan menjadi kunci proses belajar mengajar itu sendiri. Dimana

    gurulah yang menyusun desain pembelajaran, melaksanakan pembelajaran,

    dan menilai hasil pembelajaran. Untuk itu diperlukan suatu metode,

    strategi maupun model pembelajaran yang tepat sehingga mempermudah

    siswa memahami materi yang disampaikan oleh guru, salah satu model

    pembelajaran yang sesuai yaitu model pembelajaran Scramble.

    Model pembelajaran scramble adalah suatu model pembelajaran

    dengan membagikan kartu soal dan kartu jawaban yang disertai dengan

    alternatif jawaban yang tersedia namun dengan susunan yang acak dan

    siswa bertugas mengoreksi jawaban tersebut sehingga menjadi jawaban

  • 4

    yang tepat. Melalui model pembelajarn scramble diharapkan siswa untuk

    dapat berkreasi sekaligus belajar dan berpikir, dan tentunya mampu

    menjadikan siswa berbagai subjek dalam pembelajaran biologi, bukan

    sebagai objek yang duduk dan menerima semua hal yang disampaikan

    guru. Selain itu, siswa diharapkan lebih aktif dan kreatif dalam mengikuti

    pembelajaran dibutuhkan kemampuan guru yang baik dalam mengelola

    pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran scramble.

    Scramble merupakan salah satu tipe pembelajaran yang

    disajikan dalam bentuk kartu dengan mencari pasangan jawaban dari

    pertanyaan yang jawabannya tersusun secara acak. Menurut

    Komalasari (Lestari dkk, 2016), mengutarakan bahwa model Scramble

    ini mengajak siswa mencari jawaban terhadap suatu pertanyaan secara

    kreatif dengan menyusun huruf-huruf yang disusun secara acak.

    Berikut beberapa penelitian yang relevan dalam penelitian ini

    antara lain :

    NO Nama Judul Hasil Penelitian

    1 Penelitian Hutabarat (2017), yang berjudul

    “penerapan model pembelajaran

    kooperatif teknik scramble untuk

    meningkatkan hasil belajar IPA siswa

    kelas VII SMP Negeri 012 pagaran tapah

    darussalam

    Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa

    model pembelajaran Scramble dapat

    meningkatkan hasil belajar siswa. Jumlah siswa

    yang mendapatkan nilai ketuntasan klasikal

    siklus pertama berjumlah 13 orang atau sebesar

    61,9 % , sedangkan pada siklus kedua naik

    menjadi 21 orang atau sebesar 100%. (Hutabarat,

    2017, hlm. 7).

  • 5

    2 Penelitian N.M Putri Saridewi,dkk (2017),

    yang berjudul “penerapan model

    pembelajaran scramble untuk

    meningkatkan hasil belajar IPA siswa

    kelas IV”

    Dari penelitian dapat disimpulkan bahwa model

    pembelajaran Scramble dapat meningkatkan hasil

    belajar siswa. Jumlah siswa yang tuntas pada

    siklus pertama 76%, dan terjadi peningkatan pada

    siklus kedua menjadi 100%. (Saridewi, 2017,

    hlm. 8).

    3 Penelitian Husni Abdullah (2015), yang

    berjudul “penerapan model pembelajaran

    kooeratif tipe scramble untuk

    meningkatkan hasil belajar IPS siswa

    kelas V SDN perning mojokerto”

    Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa

    model scramble dapat meningkatkan hasil belajar

    siswa. Jumlah ketuntasan siswa pada siklus

    pertama adalah 77%,dan pada siklus kedua

    meningkat menjadi 92,5%. (Husni Abdullah,

    2015, hlm. 1).

    4 Penelitian Nurul Qomariah,dkk (2016),

    yang berjudul “penerapan model

    pembelajaran scramble untuk

    meningkatkan kemampuan berfikir kreatif

    siswa”

    Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pada

    siklus I diperoleh hasil kemampuan berfikir

    kreatif siswa sebesar 57% , sedangkan siklus ke

    II meningkat menjadi 79% dengan kriteria kratif.

    (Nuril Qomariah,dkk, 2016, hlm. 1)

    Berdasarkan uraian di atas memberi gagasan bagi peneliti untuk

    melakukan penelitian dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran

    Kooperatif Tipe Scramble Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

    Pada Pembelajaran IPA Terpadu Kelas VIII SMPNegeri 6 Muaro

    Jambi’’

    B. Identifikasi Masalah

    Berdasarkan uraian di atas, dapat diidentifikasikan masalah sebagai

    berikut :

  • 6

    1. Hasil belajar ipa siswa kelas VIII SMP Negeri 6 Muaro Jambi yang

    masih tergolong rendah. Hal ini tampak dari masih banyaknya peserta

    didik yang tidak mencapai standar ketuntasan belajar yang telah

    ditetapkan sekolah.

    2. Model pembelajaran yang digunakan sebelumnya yaitu model

    pembelajaran konvensional.

    C. Batasan Masalah

    Agar tidak keluar dari masalah penelitian dan agar penelitian ini

    tepat sasaran maka penulis membatasi penelitian ini sebagai berikut :

    1. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII B di SMP Negeri 6

    Muaro Jambi.

    2. Siswa diberikan perlakuan menggunakan model pembelajaran Scramble

    dengan bentuk soal pilihan ganda dengan jumlah 20 soal.

    3. Materi yang dibahas adalah materi tentang sistem pernapasan manusia .

    4. Hasil belajar yang diharapkan adalah hasil belajar pada ranah kognitif.

    D. Rumusan Masalah

    Berdasarkan latar belakang yang sudah diuraikan, maka yang

    menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah penerapan

    model scramble dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII SMP

    Negeri 6 Muaro Jambi.

    E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

    1. Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk

    mengetahui apakah penerapan model scramble dapat meningkatkan

  • 7

    hasil belajar pada pembelajaran ipa kelas VIII SMP Negeri 6 Muaro

    Jambi.

    2. Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai

    berikut:

    a) Bagi Sekolah

    Sebagai bahan pertimbangan dalam pengembangan dan

    penyempurnaan program pengajaran biologi di sekolah.

    b) Bagi guru

    Sebagai pedoman untuk memilih model pembelajaran yang efektif

    dan efesien dan mengajar mata pelajaran biologi. Sebagai bahan

    informasi tentang arti pentingnya suatu model pembelajaran yang

    sesuai dengan materi sama meningkatkan hasil belajar siswa.

    c) Bagi siswa diharapkan:

    Lebih mudah memahami pelajaran biologi, meningkatkan hasil

    belajar, berani berpendapat, mengajukan dan menjawab pertanyaan

    di kelas.

    BAB II

    KAJIAN PUSTAKA

    A. Deskripsi Konseptual

  • 8

    1. Pengertian Hasil Belajar

    Seseorang dikatakan belajar ketika terjadi perubahan tingkah laku

    sebagai akibat dari pengalaman. Maka kegiatan atau usaha untuk

    mencapai perubahan, seperti tingkah laku itu termasuk belajar. Hasil

    merupakan peristiwa yang bersifat internal, dalam arti sesuatu yang

    terjadi diri seseorang. Peristiwa tersebut dimulai dari adanya

    perubahan kognitif untuk kemudian berpengaruh pada tingkah laku.

    Gagne menyatakan hasil belajar merupakan kemampuan internal

    (capability) yang meliputi keterampilan, intelektual, strategi kognitif,

    informasi verbal, keterampilan motoris dan sikap yang telah menjadi

    milik pribadi seseorang dan memungkinkan seseorang itu melakukan

    sesuatu.

    Hasil belajar yang diakibatkan karena adanya kegiatan belajar

    untuk memperoleh pengetahuan dan perubahan tingkah laku ke arah

    tercapainya hasil belajar. Baik atau buruknya hasil belajar tergantung

    pada pengetahuan dan perubahan perilaku dari individu yang

    bersangkutan terhadap sesuatu yang dipelajarinya. (Hamalik, 2007,

    hlm. 33). Hasil belajar seseorang siswa dapat diketahui melalui tes dan

    akhirnya memunculkan hasil belajar dalam bentuk nilai real atau non-

    real. Seperti yang diungkapkan oleh Briggs yang menyatakan bahwa

    hasil belajar adalah seluruh kecapakan dan hasil yang dicapai melalui

    proses belajar mengajar di sekolah yang dinyatakan dengan angka-

    angka atau nilai-nilai yang diukur dengan tes hasil belajar. Seseorang

    siswa dikatakan telah memiliki hasil belajar yang baik ketika nilai

    yang diperoleh siswa tersebut tinggi, atau sebaliknya.

  • Berikut Tabel 2.1 Kriteria keberhasilan peningkatan hasil belajar siswa

    Persentase Kriteria hasil belajar siswa

    90-100

    80-89

    65-79

    55-64

    0-54

    Sangat tinggi

    Tinggi

    Sedang

    Rendah

    Sangat rendah

    Sumber (Jurnal)

    Hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak

    melalui kegiatan belajar. Dalam kegiatan belajar yang terprogram dan

    terkontrol yang disebut kegiatan pembelajaran, tujuan belajar telah

    ditetapkan terlebih dahulu oleh guru, anak yang berhasil dalam belajar

    adalah anak yang berhasil mencapai tujuan-tujuan pembelajaran.

    Menurut Gagne (1974) dalam buku parwati, Ni, Nyoman, (2018) hasil

    belajar berupa :

    1. Informasi verbal yaitu mengungkapkan pengetahuan dalam bentuk

    bahasa, baik lisan maupun tulisan.

    2. Keterampilan intelekual yaitu kemahiran intelektual menunjukkan

    pada kemampuan seseorang yang berhubungan dengan lingkungan

    hidup dan dirinya sendiri.

    3. Strategi kognitif yaitu kecakapan menyalurkan dan mengarahkan

    aktivitas kognitifnya sendiri.

    4. Keterampilan motorik yaitu seseorang yang mampu melakukan suatu

    rangkaian gerak-gerik jasmani dalam urutan tertentu dengan

    mengadakan koordinasi antara gerak-gerik berbagai anggota badan

    secara terpadu.

    5. Sikap adalah kemampuan menerima atau menolak objek berdasarkan

    penilaian terhadap objek tersebut. Sikap berupa kemampuan

  • menginternalisasi dan eksternalisasi nilai-nilai. Sikap merupakan

    kemampuan menjadikan nilai-nilai sebagai standar prilaku.

    Menurut Sudjana, “tujuan pendidikan yang ingin dicapai dalam

    suatu pengajaran terdiri dari tiga macam yaitu bidang kognitif,

    afektif, dan psikomotrik. Ketiga aspek tersebut merupakan suatu

    kesatuan yang tidak terpisahkan yang harus nampak sebagai hasil

    belajar”. (Sudjana, 2009, hlm. 3)

    Sudjana juga mengemukakan unsur-unsur yang terdapat dalam

    ketiga aspek pengajaran adalah sebagai berikut :

    a) Tipe hasil belajar bidang kognitif

    Tipe ini terbagi menjadi 6 poin, yaitu tipe hasil belajar :

    1. Pengetahuan hafalan (knowledge), yaitu pengetahuan yang

    sifatnya factual. Merupakan jembatan untuk menguasai tipe

    hasil belajar.

    2. Pemahaman (conprehention), kemampuan menangkap makna

    atau arti dari suatu konsep.

    3. Penerapan (aplikasi), yaitu kesanggupan menerapkan dan

    mengabtrasikan suatu konsep ide, rumus, hukum dalam situasi

    yang baru, misalnya memecahkan persoalan dengan rumus

    tertentu.

    4. Analisis, yaitu kesanggupan memecahkan, menguasai suatu

    integritas (kesatuan yang utuh) menjadi unsur bagian yang

    mempunyai arti

    5. Sintensis, yaitu kesanggupan menyatukan unsur atau bagian

    menjadi satu integritas

    6. Evaluasi, yaitu kesanggupan memberikan keputusan tentang

    nilai suatu berdasarkan pendapat yang di milikinya dan kriteria

    yang di pakai.

    b) Tipe hasil belajar afektif

    Bidang afektif disini berkenaan dengan sikap. Bidang ini kurang

    diperhatikan oleh guru, tetapi juga menekankan bidang kognitif. Hal

  • ini didasarkan pada pendapat beberapa ahli yang mengatakan, bahwa

    sikap seseorang dapat diramalkan perubahannya, bila seseorang telah

    menguasai bidang kognitif tingkat tinggi.Beberapa tingkatan bidang

    afektif sebagai tujuan dan tipe hasil belajar dari yang sederhana ke

    yang lenih komplek yaitu :

    1. Receiving atau attending, yakni semacam kepekaan dalam

    menerima rangsangan dari luar yang datang pada siswa, baik dalam

    bentuk masalah situasi dan gejala.

    2. Responding atau jawaban, yakni reaksi berhubungan yang di

    berikan seseorang terhadap stimulus dari luar.

    3. Valuing atau penilaian yakni berhubungan dengan nilai dan

    kepercayaan terhadap stimulus.

    4. Organisasi, yakni pengenbangan nilai kedalam sistem organisasi

    termasuk menentukan hubungan satu nilai dengan nilai lainnya dan

    kemantapan prioritas yang dimilikinya.

    5. Karakteristik nilai atau internalisasi, yakni keterpaduan dari semua

    nilai yang di miliki seseorang yang mempengaruhi pola

    kepribadian dan tingkah lakunya.

    c) Tipe hasil belajar bidang psikomotorik

    Hasil belajar bidang psikomotorik tampak dalam bentuk

    keterampilan, kemampuan bertindak individu. Ada 6 tingkatan

    keterampilan yaitu :

    1. Gerakan refleks yaitu keterempilan pada gerakan tidak sadar.

    2. Keterampilan pada gerakan-gerakan dasar

    3. Kemampuan perseptual termasuk di dalamnya membedakan visual,

    adeptif, motorik dan lain-lain.

    4. Kemampuan di bidang fisik, misalnya kekuatan keharmonisan dan

    ketetapan.

    5. Gerakan-geralkan skill, mulai dari keterampilan sederhana sampai

    pada keteterampilan kompleks

  • 6. Kemampuan yang berkenaan dan komunikasi non dicorsive seperti

    gerakan eksparif, interpretative. (Sudjana, 2009, hlm. 67-69)

    Mengingat yang berkenaan penilaian dalam menentukan

    kualitas pendidikan, maka upaya merencanakan dan melaksanakan

    penilaian hendaknya memperhatikan beberapa prinsip dan prosedur

    penilaian. Prinsip yang di maksud antara lain adalah sebagai

    berikut :

    Penilian hasil belajar di laksanakan dalam bentuk:

    1) Formatif yaitu penilaian yang di lakukan pada setiap pengajaran

    berlangsung, yakni pada akhir pengajaran tujuan untuk

    memperbaiki proses pengajaran selanjutnya dan meningkatkan

    motivasi dan usaha belajar peserta didik pelaksanaan penilaian

    ini bisa di lakukan secara formal melalui tes tertulis ataupun

    secara lisan.

    2) Sumatif yaitu penilaian yang di lakukan pada akhir suatu

    progam atau pertengahan progam penilaian melalui Pertanyaan

    secara tertulis, baik tes essay mapun tes objektif. (Purwanto,

    2013, hlm. 69)

    Berdasarkan pendapat para ahli di atas maka penulis

    menyimpulkan hasil belajar adalah suatu kemapuan yang di peroleh

    seseorang setelah mengikuti proses belajar dengan ditandai adanya

    perubahan tingkah laku mencakup kemampuan kognitif, afektif dan

    psikomotorik. Dalam penilaian hasil belajar hendaknya

    memperhatikan prinsip-prinsip yaitu:

    a) Menilai hasil belajar di rancang terlebih dahulu

    b) Penilaian hasil belajar menjadi bagian integral proses belajar

    mengajar

    c) Menggunakan alat penilaian dan sifatnya komprehensif

    d) Penilaian hasil belajar di ikuti dengan tindak lanjut.

  • Penilaian hasil belajar ini dilaksanakan dalam bentuk sumatif

    dan di lakukan pada setiap akhir siklus, supaya dapat melihat hasil

    belajar dari setiap siklus. adapun penilaian yang berkaitan dengan

    kemampuan kognitif siswa.

    2. Faktor- faktor Yang Mempengaruhi hasil belajar

    Banyak faktor yang mempengaruhi keberhasilan seseorang dalam

    mencapai hasil belajar yaitu:

    a).Faktor Internal, meliputi aspek fisiologis dan aspek psikologis,

    yaitu:

    1)Aspek Fisiologis, yakni aspek yang berhubungan dengan fisik

    seseorang, seperti kondisi umum jasmani dan tegangan otot yang

    menandai tingkat kebugaran organ tubuh dan sendinya dapat

    mempengaruhi semangat dan instensitas peserta didik dalam

    mengikuti pembelajaran.

    2) Aspek Psikologis, yakni aspek yang berhubungan dengan struktur

    kejiwaan peserta didik. Aspek ini terdidi dari 5 faktor, yaitu:

    a).Inteligensi, yaitu kemampuan psiko-fisik untuk memberikan

    reaksi terhadap rangsangan dan menyesuaikan diri dengan

    lingkungan melalui cara yang tepat.

    b).Sikap, yaitu gejala internal yang berdimensi afektif, berupa

    kecenderungan untuk merespon dengan cara yang relatif tetap

    terhadap objek orang, barang dan sebagainya, baik secara

    positif maupun negatif.

    c). Bakat, yaitu kemampuan potensial yang dimiliki seseorang

    untuk mencapai keberhasilan pada masa yang akan datang

    d). Minat, berarti kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau

    keinginan yang besar terhadap sesuatu.

    e). Baik jasmani dan rohani, yaitu kesehatan badan, jiwa dan sosial

    (Susanto, 2013, hlm. 12)

  • b). Faktor Eksternal, terdiri atas dua macam, yaitu:

    1) Lingkungan sosial, seperti lingkungan keluarga, lingkungan

    sekolah, dan lingkungan masyarakat.

    2)Lingkungan non sosial, yaitu gedung sekolah dan letaknya. Letak

    rumah tinggal keluarga siswa, alat-alat belajar, keadaan cuaca dan

    waktu belajar yang digunakan siswa yang dapat mempengaruhi

    tingkat keberhasilan siswa. (Syah, 2004, hlm. 132)

    Pendapat senada juga dikemukakan, hasil belajar yang

    dicapai oleh peserta didik merupakan hasil interaksi antara

    berbagai faktor yang mempengaruhi, baik faktor interternal

    maupun eksternal (Wasliman, 2007, hlm. 158)

    3. Domain Hasil Belajar

    Menurut Bloom dalam Suprijonu (2009) menyatakan bahwa hasil

    belajar mencakup kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik.

    a). Ranah Cognitif (Cognitive Domain)

    Ranah Cognitif (Cognitive Domain); yaitu, ranah yang

    berkaitan dengan aspek pengetahuan dan kemampuan seseorang.

    Tujuan atau hasil belajar kognitif melibatkan siswa dalam proses

    berpikir seperti mengingat, memahami, menganalisa,

    menghubungkan, memecahkan masalah, dan sebagainya.

    b).Ranah Afektif (Affective Domain)

    Ranah Afektif (Affective Domain); yaitu, ranah atau

    domain ini berkaitan dengan aspek-aspek yang berhubungan

    dengan perasaan, feeling, nada, emosi, dan variasi tingkatan

    penerimaan dan penolakan terhadap sesuatu rangsangan. Antara

    ranah kognitif dan afektif mempunyai kesamaan situasi. Ranah

    kognitif berkaitan dengan masalah isi dan proses orientasi,

    sedangkan ranah afektif terutama berkaitan dengan masalah

  • orientasi. Jangkauan tujuan ranah afektif lebih bersifat kesadaran

    melalui penerimaan dan kecondongan terhadap nilai-nilai.

    c). Ranah Psikomotor (Psychomotor Domain)

    Ranah Psikomotor (Psychomotor Domain); yaitu, secara

    singkat ranah psikomotor berkaitan dengan hasil belajar yang

    menyangkut gerakan-gerakan otot. Sebagai petunjuk bahwa siswa

    telah memperoleh keterampilan (gerak otot) itu, siswa dapat

    melakukan keterampilan-keterampilan tertentu yang disarankan

    oleh tujuan. Misalnya, seorang siswa dapat melakukan kegiatan-

    kegiatan tulis menulis, mengucapkan lafal bahasa, terampil

    menyiapkan peralatan laboratorium, dan sebagainya.

    4. Konsep Scramble

    Model pembelajaran scramble merupakan salahsatu model

    pembelajaran yang dapat diterapkan untuk meningkatkan kemampuan

    berpikir kreatif siswa. Menurut Komalasari (2010), model

    pembelajaran scramble yaitu model pembelajaran yang mengajak

    siswa mencari jawaban terhadap suatu pertanyaan atau pasangan dari

    suatu konsep secara kreatif dengan cara menyusun huruf-huruf yang

    disusun secara acak sehingga membentuk suatu jawaban atau pasangan

    konsep. Lebih lanjut, Suyatno (Iryanti, 2012) berpendapat bahwa

    model pembelajaran scramble adalah suatu model belajar yang

    menggunakan kartu soal dan kartu jawaban yang dipasangkan atau

    diurutkan menjadi urutan logis yang harus diisi oleh siswa. (Qomariah,

    dkk, 2016, hlm. 42)

    5. Pengertian Scramble

    Model pembelajaran scramble adalah model pembelajaran

    dengan membagikan lembar kerja yang harus diisi oleh siswa.

    Sintaksnya adalah mengikuti langkah-langkah berikut. Pertama,

  • buatlah kartu soal sesuai materi bahan ajar, kemudian buat kartu

    jawaban dengan diacak nomornya. Setelah itu sajikan materi dan

    kemudian membagikan kartu soal dan kartu jawaban pada kelompok.

    Terakhir siswa berkelompok mengerjakan soal dan mencari kartu soal

    untuk jawaban yang cocok (Sugiharti, 2011). Dalam pembelajaran

    scramble, guru hendaknya sebagai pembimbing harus bersikap

    terbuka, ramah, dan sabar. Model pembelajaran dapat didefinisikan

    sebagai kerangka konseptual yang melukiskan prosedur sistematis

    dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan

    belajar. (Pipit Sugiharti, 2011, hlm. 49)

    6. Tujuan Pembelajaran Scramble

    a) Untuk meningkatkan kinerja siswa dalam menyelesaikan tugas

    akademik agar siswa dapat belajar dengan aktif.

    b) Agar siswa dapat menerima teman-temannya yang mempunyai

    berbagai macam perbedaan latar belakang dan perbedaan cara

    pandang penyelesaian masalah.

    c) Mengetahui langkah-langkah yang akan digunakan guru ketika

    menggunakan model pembelajaran Scramble.

    d) Agar termotivasi untuk belajar.

    7. Tahapan Scramble

    a) Guru menyajikan materi sesuai kompetensi yang ingin dicapai.

    b) Membentuk siswa menjadi beberapa kelompok

    c) Membagikan lembar kerja dengan jawaban yang diacak

    susunannya.

    d) Siswa dalam kelompok mengerjakan soal berdasarkan waktu yang

    ditentukan guru.

    e) Guru mengecek waktu dan memeriksa pekerjaan siswa.

    f) Jika waktu mengerjakan soal sudah habis, siswa wajib

    mengumpulkan kartu jawaban kepada guru. Dalam hal ini, baik

  • siswa yang sudah maupun belum selesai harus mengumpdulkan

    jawaban.

    g) Guru melakukan penilaian. Penilaian dilakukan berdasarkan

    seberapa cepat siswa mengerjakan soal dan seberapa banyak soal

    yang dikerjakan dengan benar. Siswa mencari jawaban terhadap

    suatu pertanyaan atau pasangan dengan cara menyusun huruf-huruf

    yang disusun secara acak sehingga membentuk suatu jawaban.

    h) Guru memberikan apresiasi dan rekognisi kepada siswa-siswa yang

    berhasil dan memberi semangat kepada siswa yang belum cukup

    berhasil menjawab dengan cepat dan benar. (Saridewi, dkk, 2017,

    hlm. 232)

    8. Kelebihan dan kekurangan Scramble

    a. Kelebihan Scramble

    1) Model pembelajaran ini memungkinkan siswa untuk saling

    belajar sambil bermain. Mereka dapat berkreasi sekaligus

    belajar dan berpikir, mempelajari sesuatu secara santai dan tidak

    membuat mereka stress atau tertekan.

    2) Materi yang diberikan melalui salah satu model permainan

    biasanya mengesankan dan sulit untuk dilupakan.

    3) Sifat kompetitif dalam model ini dapat mendorong siswa

    berlombalomba untuk maju.

    b. Kekurangan Scramble

    1) Model pembelajaran ini terkadang sulit dalam

    merencanakannya, karena terbentur dengan kebiasaan siswa

    dalam belajar.

    2) Model permainan ini biasanya menimbulkan suara gaduh. Hal

    ini mengganggu kelas yang berdekatan. (Shoimin, 2014, hlm.

    168-170

    9. Manfaat penggunaan model Scramble

    a). Bagi peserta didik

  • 1). Peserta didik yang mengalami kesulitan dalam mengingat istilah

    yang sulit akan terkurangi bebannya.

    2). Peserta didik lebih termotivasi untuk belajar.

    3). Meningkatkan kemampuan bekerja sama dan bersosialisasi.

    b). Bagi Guru

    1). Mendapat Pengalaman langsung dalam pelaksanaan

    pembelajaran.

    2). Sebagai motivasi meningkatkan keterampilan untuk memilih

    strategi pembelajaran yang bervariasi yang dapat

    memperbaiki sistem pembelajaran sehingga memberikan

    layanan yang terbaik bagi peserta didik.

    3). Guru dapat semakin menciptakan suasana lingkungan kelas

    yang menyenangkan tapi tetap serius. (Patty, 2015, hlm. 5)

    10. Macam-macam bentuk model pembelajaran kooperatif Scramble

    Berikut macam-macam bentuk Scramble:

    a).Scramble kata, yakni sebuah permainan menyusun kata-kata dan

    huruf-huruf yang telah dikacaukan letaknya sehingga membentuk

    suatu kata tertentu yang bermakna misalnya: garsu = surga,

    likubrep = republik.

    b).Scramble kalimat: yakni sebuah permainan menyusun kalimat dari

    kata-kata acak. Bentuk kalimat hendaknya logis, bermakna, dan

    tepat. contohnya: Turun-lebat-kemarin-sangat hujan = Kemarin

    hujan turun sangat lebat.

    c). Scramble wacana: yakni sebuah permainan menyusun wacana logis

    berdasarkan kalimat-kalimat acak. Hasil susunan wacana

    hendaknya logis, bermakna. Melalui pembelajaran kooperatif

    metode scramble,siswa dapat dilatih berkreasi menyusun kata,

    kalimat, atau wacana yang acak susunannya dengan susunan yang

    bermakna dan mungkin lebih baik dari susunan aslinya. (Agus,

    2010, hlm 42).

  • 11. Prinsip model pembelajaran Scramble

    Model pembelajaran Scramble adalah teknik pembelajaran

    yang didasarkan pada prinsip “belajar sambil bermain”, sehingga

    dengan teknik ini memungkinkan murid belajar sambil bermain,

    mempelajari materi secara santai dan tidak membuat tertekan, serta

    murid melakukan dengan senang hati. Dari penjelasan tersebut dapat

    disimpulkan bahwa prinsip dari model pembelajaran scramble adalah

    sebagai berikut:

    a). Belajar sambil bermain.

    b). Memberikan pengembangan dan peningkatan wawasan murid

    dalam menyusun suatu organisasi.

    c). Melatih murid untuk lebih kreatif.

    d). Belajar berfikir kritis, analisis, secara mandiri.

    e). Belajar bekerjasama dengan teman kelompok.

    f).Belajar bertanggung jawab atas jawaban da mempresentaseikan.

    12. Teknik model pembelajaran Scramble

    Alternatif proses belajrar mengajar dengan teknik ini dalam

    pembelajaran lebih didasarkan pada prinsip “belajar sambil bermain”.

    Melalui teknik ini, selain anak diajak untuk melatih memprediksi jalan

    pikiran penulis aslinya, juga mengajak anak untuk bereaksi dengan

    susunan baru yang mungkin yang mungkin lebih baik dari susunan

    aslinya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pembelajaran teknik

    scramble adalah teknik pembelaajaran yang memberikan

    pengembangan dan peeningkatan wawasan murid dalam menyusun

    suatu organisasi tulisan sehingga menjadi suatu tulisan yang utuh.

    Selain itu, melatih murid untuk lebih kreatif untuk menemukan

    susunan kata atau kalimat yang lebih baik dari susunan aslinya.

    (widodo rahmat, 2009, hlm. 3).

  • B. Kerangka Berfikir

    Kerangka berfikir adalah suatu penjelasan sementara terhadap

    suatu gejala yang menjadi objek permasalahan. Kerangka berfikir di

    susun dengan berdasarkan pada tinjauan pustaka dan hasil penelitian

    yang relavan atau terkait. (Husaini, 2018, hlm. 56).

    Dalam hal ini kerangka berfikir dalam penelitian ini yaitu untuk

    mengetahui sebelum dan sesudah dalam penerapan model

    Scramblesehingga ada panduan dalam penelitian ini. Untuk lebih

    jelasnya dapat di lihat pada tabel sebagai berikut:

    Tabel 2.2 Kerangka Berpikir Pembelajaran Model Scramble Yang ditentukan.

    Sumber : Husaini, 2018, hlm. 56

    Proses Pembelajaran Sebelum

    Tindakan

    Siswa tidak aktif dalam proses

    pembelajaran

    Belum diterapkan model yang

    sesuai dengan karakteristk siswa

    Kompetensi belajar

    Siswa rendah

    Proses pembelajaran dengan menggunakan model

    Scramble

    Peningkatan aktivitas belajar siswa setelah

    penggunaan model Scramble

    Peningkatan hasil belajar siswa setelah penggunaan model

    pembelajaran Scramble

  • 1

    C. Hipotesis Penelitian

    Rumusan masalah yang telah dikemukakan sebelumnya, maka

    hipotesis tindakan dalam penelitian ini yaitu penerapan model

    pembelajaran Scramble dalam meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII

    SMP Negeri 6 muaro jambi pada mata pelajaran IPA.

  • 22

    BAB III

    METODE PENELITIAN

    A. Tempat dan Waktu Penelitian

    a. Tempat Penelitian

    Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMP Negeri 6 Muaro

    Jambi. Terletak di jalan Lintas Timur Sengeti-jambi,kecamatan Sekernan,

    kabupaten Muaro Jambi, Provinsi Jambi.

    b. Waktu Penelitian

    Penelitian ini dilaksanakan pada tahun ajaran 2020, pada semester

    genap yaitu 06 februari sampai dengan 13 maret 2020.

    B. Rancangan Tindakan

    Penelitian dalam proposal ini menggunakan penelitian tindakan kelas

    (classroom action research). “Penelitian tindakan kelas yaitu penelitian yang

    dilakukan oleh guru ke kelas atau di sekolah tempat ia mengajar dengan

    penekanan pada penyempurnaan atau peningkatan proses dan praktis

    pembelajaran” (Arikunto, 2010, hlm. 135).

    “Penelitian Tindakan Kelas adalah suatu kegiatan penelitian

    dengan mencermati sebuah kegiatan belajar yang diberikan tindakan, yang

    secara sengaja dimunculkan dalam sebuah kelas, yang bertujuan memecahkan

    masalah atau meningkatkan mutu pembelajaran di kelas tersebut”

    (Paizaluddin & Ermalinda, 2014, hlm. 7).

    Adapun desain atau model penelitian tindakan kelas yang

    digunakan dalampenelitian ini mengacu pada model Kurt Lewin. Model yang

    dikembangkan oleh Kurt Lewin didasarkan atas konsep bahwa penelitian

    tindakan terdiri dari empat komponen pokok yang juga menunjukkan

    langkah, yaitu:

    1. Perencanaan atau Planning

    2. Pelaksanaan atau Acting

    3. Pengamatan atau Observing

    4. Refleksi atau Reflecting

  • 23

    Hubungan antara empat komponen tersebut menunjukkan sebuah

    siklus atau kegiatan berulang, “siklus” inilah yang sebetulnya menjadi

    salah satu ciri dari penelitian tindakan, yaitu bahwa penelitian tindakan

    harus dilaksanakan dalam bentuk siklus, bukan hanya satu kali interview

    saja. Apabila digambarkan dalam bentuk visualisasi model Kurt Lewin

    akan tergambar dalam bagan alur sebagai berikut (Arikunto, 2010, hlm. 50

    ).

    Tabel 3.1 siklus penerapan penelitian tindakan kelas

    Sumber : Arikunto, 2010, hlm. 50

    Perencanaan

    Pelaksnaan

    Permasalahan baru hasil refleksi

    Perbaikan Perencanaan

    Pelaksanaan Refleksi

    Pengamatan Tuntas

    Siklus II

    Pengamatan

    Refleksi Siklus I

  • 24

    C. Desain dan Prosedur Tindakan

    Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (PTK).

    Adapun prosedur penelitian tindakan kelas ini direncanakan terdiri dari 2

    siklus yaitu siklus I dan siklus II, sampai tercapainya indikator keberhasilan,

    tetapi jika belum tercapai maka akan dilanjutkan ke siklus selanjutnya sampai

    indikator keberhasilan tercapai. Setiap siklus terdiri dari 3 pertemuan, dan

    lima komponen tindakan, yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, tes, dan

    refleksi. Pertemuan pertama dan kedua penerapan metode dan ketiga

    mengevaluasi dari pertemuan 1 dan 2 Secara rinci langkah-langkah dalam

    setiap siklus dijabarkan sebagai berikut:

    Daur ulang dalam penelitian tindakan diawali dengan perencanaan,

    penerapan tindakan, mengobservasi, mengevaluasi, melakukan refleksi dan

    seterusnya sampai perbaikan atau sampai nilai yang diharapkan tercapai

    (kriteria keberhasilan). (Qomariah, dkk, 2016, hlm. 45). Sebagaimana

    rencana atau prosedur penelitian tindakan kelas disusun menggunakan

    prosedur sebagai berikut:

    1. Tahap Siklus I

    a. Tahap Perencanaan

    1) Silabus

    2) Membuat RPP

    3) Membuat skenario pembelajaran berdasarkan model scramble

    4) Membuat lembar observasi/pengamatan

    5) Menyiapkan catatan khusus

    6) Membuat bahan dan alat evaluasi

    b. Tahap Tindakan

    Pelaksanaan siklus I kelas dibuat berkelompok, didalam

    tiap kelompok terdapat siswa yang memiliki tingkat pengetahuan

    yang heterogen, adapun kegiatan pelaksanaan adalah melaksanakan

    RPP yang telah dibuat.

  • 25

    c. Tahap Observasi

    Pada tahap ini dilakukan observasi terhadap penerapan

    model pembelajaran scramble dengan menggunakan lembar

    observasi. Peneliti juga melakukan pengamatan dan menilai semua

    hal yang dilakukan dan yang terjadi selama pelaksanaan tindakan

    berlangsung.

    d. Tes Siklus 1

    Siklus 1 terdapat 2 pertemuan untuk proses belajar

    mengajar dan 1 pertemuan untuk melaksanakan tes. Pada tahap ini

    siswa diberi tes untuk mengukur ketuntasan hasil belajar biologi

    siswa pada akhir siklus 1. Materi tes adalah materi yang telah

    dipelajari disiklus 1.

    e. Tahap Refleksi

    Pada tahap refleksi ini peneliti bersama observer

    melakukan diskusi dengan guru ipa untuk melakukan evaluasi

    terhadap proses pembelajaran yang telah berlangsung dan menyusun

    rencana perbaikan pada siklus selanjutnya. Keseluruhan hasil

    evaluasi yang menyebabkan hambatan ketercapaian sasaran pada

    siklus 1 digunakan sebagai pedoman untuk melaksanakan siklus

    selanjutnya.

    2. Tahap Siklus II

    Kegiatan yang dilakukan pada siklus selanjutnya dirancang dengan

    mengacu pada hasil refleksi pelaksanaan pembelajaran pada siklus 1.

    Masalah-masalah yang timbul, baik dalam pembelajaran maupun dalam

    menyelesaikan masalah pada siklus 1 diperbaiki sedemikian rupa

    sehingga meminimalkan kesalahan kegiatan pada siklus selanjutnya

    meliputi perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, tes dan refleksi

    yang berupa penyempurnaan dan perencanaan tindakan dan observasi

    dalam siklus 1.

    a. Tahap Perencanaan

  • 26

    Peneliti membuat rencana pembelajaran berdasarkan hasil

    refleksi pada siklus pertama.

    b. Tahap Tindakan

    Guru melaksanakan pembelajaran berdasarkan rencana

    pelaksanaan pembelajaran hasil refleksi pada siklus pertama

    dengan menggunakan model Scramble.

    c. Tahap Observasi

    Peneliti melakukan pengamatan terhadap aktivitas

    pembelajaran dengan menggunakan model Scramble.

    d. Tes siklus II

    Siklus 2 terdapat 2 pertemuan untuk proses belajar

    mengajar dan 1 pertemuan untuk melaksanakan tes. Pada tahap

    ini siswa diberi tes untuk mengukur ketuntasan hasil belajar

    ipa siswa pada akhir siklus II.

    e. Tahap Refleksi

    Peneliti melakukan refleksi terhadap pelaksanaan siklus

    ke II dan apabila pada siklus ke II ini sudah tercapai hasil yang

    diinginkan maka tidak akan dilanjutkan pada siklus berikutnya

    dan apabila belum berhasil maka akan dilanjutkan pada siklus

    III dengan tahapan yang sama pada siklus I dan II.

    D. Kriteria Keberhasilan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

    Penelitian tindakan kelas ini dikatakan berhasil apabila

    telah terdapat 80% siswa aktif dalam mengikuti pembelajaran

    (Asep dkk, 2012 hlm. 138). Keberhasilan atau ketuntasan belajar

    dilihat berdasarkan hasil tes yang diperoleh siswa. Kriteria

    Ketuntasan Minimum (KKM) yang digunakan SMP Negeri 6

    Muaro Jambi, siswa dikatakan berhasil apabila setiap siswa

    mencapai nilai ≥ 70, dan suatu kelas dikatakan telah berhasil

  • 27

    apabila terdapat 70% siswa berhasil dari keseluruhan yang

    mengikuti proses pembelajaran.

    E. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

    1. Teknik Pengumpulan Data

    a. Metode Observasi

    “Observasi yaitu melakukan pengamatan secara berlangsung ke

    objek penelitian untuk melihat dari dekat kegiatan yang dilakukan.

    Apabila objek penelitian bersifat perilaku dan tindakan manusia,

    fenomena alam (kejadan-kejadian yang ada di alam sekitar), proses

    kerja dan penggunaan responden kecil” (Riduwan, 2013, hlm. 76).

    Nasution (1989) menyatakan bahwa,” observasi adalah dasar

    semua ilmu pengetahuan. Para ilmuan hanya dapat bekerja

    berdasarkan data, yaitu fakta mengenai dunia kenyataan yang

    diperoleh melalui observasi. Data itu dikumpulkan dan sering

    dengan bantuan berbagai alat yang sangat canggih, sehingga benda-

    benda yang sangat kecil (proton dan electron) maupun yang sangat

    jauh (benda ruang angkasa) dapat di observerkan dengan jelas.

    (Sugiyono, 2013, hlm. 310).

    Data tentang penelitian ini dikumpulkan dengan

    menggunakan lembar pengamatan. Pengamatan dilakukan terhadap

    aktivitas siswa selama proses pembelajaran untuk setiap kali

    pertemuan dengan mengisi lembar pengamatan yang telah

    disediakan untuk setiap kali pertemuan. Pengisian lembar

    pengamatan dilakukan dengan cara menceklis atau skor hasil

    pengamatan serta kritik dan saran terhadap gambaran yang

    sebenarnya. Pengamatan ini bertujuan untuk melihat sejauh mana

  • 28

    pelaksanaan modelscramble dan aktivitas siswa dalam proses

    pembelajaran.

    b. Metode Wawancara

    Metode wawancara adalah proses memperoleh keterangan

    untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab, sambil bertatap

    muka antara si penanya dengan si penjawab.

    c. Metode Dokumentasi

    Dokumentasi dari asal katanya dukomen, yang artinya

    barang-barang tulis. Di dalam melaksanakan metode dokumentasi,

    peneliti menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku,

    majalah, dokumen, peraturan-peraturan, notulen, catatan harian dan

    sebagainya.(Arikunto, 2010, hlm. 67).

    Menurut (Riduwan, 2013, hlm. 77).“Dokumentasi adalah

    ditujukkan untuk memperoleh data langsung dari tempat penelitian,

    meliputi buku-buku yang relevan, peraturan-peraturan, laporan

    kegiatan, foto-foto, film documenter, data yang relevan

    penelitian”.Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah

    berlalu. Dokumen biasa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya

    monumental dari seseorang. Dokumen yang berbentuk tulisan

    misalnya catatan harian, sejarah kehidupan (file histories), cerita,

    biografi, peraturan, kebijakan. Dokumen yang berbentuk gambar,

    misalnya foto, gambar hidup, sketsa dan lain-lain. Dokumen yang

    berebentuk karya seni, yang dapat berupa gambar, patung, film dan

    lain-lain (Sugiyono, 2013, hlm. 329).

    2. Instrumen Pengumpulan Data

    Arikunto (2010) menerangkan bahwa penelitian adalah

    alat/fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data

    agar pekerjaan lebih mudah dan hasilnya lebih baik dalam arti lebih

  • 29

    cermat lengkap dan sistematik sehingga lebih mudah diolah. Instrument

    yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari:

    a. Lembar Tes

    Untuk mengetahui kemampuan kognitif siswa digunakan

    instrument berupa tes. Jenis tes yang digunakan adalah pilihan ganda

    yang terdiri dari 20 soal ganda. Soal yang digunakan dalam penelitian

    ini diambil dari soal yang telah di validasi.

    b. Lembar Observasi

    Lembar observasi yang digunakan ada dua macam, yaiu:

    1) Lembar Observasi Siswa

    Lembar observasi siswa digunakan untuk mengetahui aktivitas

    siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung.

    2) Lembar observasi guru

    lembar observasi diisi oleh seorang observer guna mengamati

    kegiatan peneliti dalam penerapan Scramble.

    F. Teknik Analisis Data

    Analisis data dalam penelitian ini diperoleh dari tes pada setiap

    siklus analisis tes hasil belajar bertujuan untuk mengetahui penguasaan

    siswa terhadap materi pembelajaran. Penguasaan materi pembelajaran

    dapat dilihat dari nilai yang diperoleh siswa setiap siklus.

    1. Penilaian Skor

    Untuk menghitung skor yang didapat siswa, peneliti mengalikan

    jawaban siswa yang benar dengan angka 100 kemudian dibagi jumlah soal

    sehingga mendapat hasil merupakan skor siswa. Adapaun rumus mencari

    skor siswa antara lain :

    Skor= 𝐵

    𝑁𝑥 100

    Keterangan :

    B : Jumlah butiran yang di jawab benar

  • 30

    N : Banyak butiran soal nilai rata-rata hasil belajar siswa (Zainal

    aqib, 2008, hlm. 40)

    2. Sedangkan hasil observasi siswa dapat dilihat dengan kriteria penskoran

    penilaian (Trianto, 201, hlm. 65) yang telah ditentukan.

    1 = Kurang

    2 = Cukup

    3 = Baik

    4 = Baik Sekali

    Cara menghitung persentase skor pelaksanaan pembelajaran adalah

    sebagai berikut:

    % pelaksanaan pembelajaran = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ

    𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚x 100%

    Data hasil observasi dikualifikasi dengan kriteria sebagai beikut:

    0% - 25% : Kurang

    26% - 50% : Cukup

    51% - 75% : Baik

    76% - 100% : Baik Sekali

    3. Penilian Rata-rata Siswa

    Untuk mengetahui nilai rata-rata siswa peneliti menjumlahkan nilai yang

    diperoleh siswa kemudian dibagi dengan jumlah siswa di kelas tersebut.

    Nilai rata-rata dapat di hitung dengan menggunakan rumus :

    X = ∑𝑋

    ∑𝑁

    Keterangan :

    X : Jumlah rata-rata

    ∑𝑋 : Jumlah semua nilai

    ∑𝑁 : Jumlah siswa

    4. Nilai ketuntasan siswa

    Nilai ketuntasan siswa belajar, dapat dihitung menggunakan :

  • 31

    P = ∑(𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑢𝑛𝑡𝑎𝑠 𝑏𝑒𝑙𝑎𝑗𝑎𝑟)

    ∑ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎𝑥 100%

    ∑(𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑢𝑛𝑡𝑎𝑠 𝑏𝑒𝑙𝑎𝑗𝑎𝑟), 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖𝑎𝑛

    0 – 20 = Sangat Rendah

    21- 24 = Rendah

    41- 60 = Cukup tinggi

    61- 80 = Tinggi

    81- 100 = Sangat Tinggi.( Alminiantik, 2018,hlm. 208)

    G. Indikator Keberhasilan Pembelajaran Siswa

    Keberhasilan pembelajaran, mengandung makna ketuntasan dalam

    proses pembelajaran. Penelitian tindakan kelas ini dikatakan berhasil

    apabila telah terdapat 80% siswa aktif dalam mengikuti pembelajaran.

    Keberhasilan atau ketuntasan belajar dilihat berdasarkan hasil tes yang

    diperoleh siswa. Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yang digunakan

    SMP Negeri 6 Muaro Jambi, siswa dikatakan berhasil apabila setiap siswa

    mencapai nilai 70, dan suatu kelas dikatakan telah berhasil apabila

    terdapat 70% siswa berhasil dari keseluruhan yang mengikuti proses

    pembelajaran. Kriteria keberhasilan adalah patokan ukuran tingkat

    pencapaian prestasi belajar siswa yang merujuk pada KKM sekolah

    terkhusus pada pelajaran IPA. Oleh sebab itu dengan model pembelajaran

    ini diharapkan siswa dapat mencapai kriteria tersebut.( Asep,dkk. 2012

    hlm. 138).

    H. Jadwal Penelitian

    Untuk memudahkan dalam penelitian dilapangan yang

    dilaksanakan pada tahun 2019/2020 maka penulis menyusun jadwal

    penelitian.

  • 32

    BAB IV

    HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

    A. Deskripsi Pelaksanaan

    a. Kondisi Awal Hasil Belajar Siswa Pra Siklus

    Sebelum melakukan tindakan siklus, terlebih dahulu peneliti

    melakukan wawancara bersama guru mata pelajaran dengan menanyakan

    tentang keadaan kelas. Hal ini dapat dibuktikan dengan data hasil ulangan

    harian yang di ikuti oleh 28 orang siswa, Peneliti peroleh dari guru ipa

    kelas VIII B di SMP Negeri 6 Muaro Jambi, dengan data sebagai berikut:

    Tabel 4.1 Kondisi Hasil Belajar siswa Pra Siklus

    No Nama Siswa Nilai KKM No Nama Siswa Nilai KKM

    1 AA 55 70 15 MA 60 70

    2 AF 55 70 16 MM 75 70

    3 AS 60 70 17 MY 75 70

    4 AFJ 70 70 18 MRJ 80 70

    5 ADP 65 70 19 MR 75 70

    6 AAO 70 70 20 MN 40 70

  • 33

    7 BR 70 70 21 NAF 75 70

    8 KLP 55 70 22 NW 50 70

    9 EF 65 70 23 PBL 30 70

    10 FDS 70 70 24 RM 70 70

    11 HRH 55 70 25 SI 40 70

    12 JIS 35 70 26 SN 75 70

    13 JMS 60 70 27 SRP 70 70

    14 KPA 70 70 28 TS 75 70

    Jumlah nilai 1745

    Nilai rata-rata siswa 62,32

    Jumlah siswa yang tuntas 14

    Jumlah siswa yang belum tuntas 14

    Persentase ketuntasan siswa 50

    Persentase siswa yang belum tuntas 50

    Sumber : Dokumentasi hasil ulangan harian kelas VIII B SMP Negeri 6 Muaro

    Jambi, 23 Oktober 2019

    Data dalam tebel di atas terlihat hasil belajar siswa masih rendah.

    Jumlah siswa yang tuntas KKM baru mencapai 14 siswa atau 50% dari

    jumlah keseluruhan siswa (28 orang), sedangkan jumlah siswa yang belum

    tuntas mencapai 14 siswa atau 50% dari jumlah keseluruhan. Selain itu nilai

  • 34

    rata-rata yang di peroleh siswa juga masih rendah yaitu 62,32 dari sinilah

    peneliti mulai melakukan penelitian tindakan kelas (PTK). Guna untuk

    memperbaiki pembelajaran dan meningkatkan hasil belejar siswa pada mata

    pelejaran ipa di kelas VIII B dengan menggunakan model pembelajaran

    Scramble Pada proses pembelajaran.

    b. Deskipsi Data dan Hasil Pembelajaran

    1. Deskripsi Data Siklus I

    Setelah dilakukan pengamatan sebelum penelitian, peneliti

    bersama dengan kulabulator mengadakan refleksi tindakan-tindakan yang

    dilakukan pada siklus I, Pelaksanaan siklus I di lakukan sebanyak 3 kali

    pertemuan sejak 06 februari sampai 20 februari 2020.

    Siklus I Terdiri dari tahapan-tahapan sebagai berikut:

    a. Tahap Perencanaan

    Sebelum melaksanakan tindakan, peneliti membuat desain

    pembelajaran ipa yang di rancang oleh peneliti bersama guru. Desain

    dibuat berdasarkan hasil observasi proses pembelajaran sebelum

    tindakan.

    Penelitian selalu berpedoman pada Rencanan Pelaksanaan

    Pembalajaran (RPP) setiap akan melakukan tindakan, guru akan

    melakukan tindakan yang direncanakan oleh peneliti selama kegiatan

    pembelajaran (pelaksanaan tindakan) berlangsung. Peneliti juga

    menyiapkan bahan dan alat yang di gunakan pada pembelajaran ipa

    dan sebagaimana prosedurnya. Pada perencanan, tindakan yang di

    rencanakan terdiri dari 3 kali pertemuan dengan pokok pembahasan

    pengertian sistem pernapasan manusia, macam-macam organ

    pernapasan dan mekanisme pernapasan dada dan perut dan di

  • 35

    pertemuan ke tiga ini mengadakan evaluasi dengan unit soal untuk

    mengetahui hasil belajar siswa tersebut.

    Berikut ini jadwal pelaksanaan pembelajaran siklus I yang

    terdiri dari 3 kali pertemuan sebagaimana digambarkan dalam tabel

    berikut

    Tabel 4.2 Jadwal Pembelajaran Siklus I Penerapan Model

    Pembelajaran Kooperatif Tipe Scramble untuk

    Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran

    Ipa Kelas VIII B SMP Negeri 6 Muaro Jambi.

    Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Tanggal Pelaksanaan

    Pernapasan

    Pernapasan

    - Pengertian Sistem

    Pernapasan

    - Macam-macam Organ

    Pernapasan

    06 Februari 2020

    13 Februari 2020

    Pernapasan - Mekanisme Pernapasan

    Dada dan Perut

    20 februari 2020

    - TES unit siklus I

    b. Tahapan Penerapan Tindakan

    Pada tanggal 03 Januari sebelum siklus pertama di lakukan

    peneliti bersama guru telah masuk dan bertemu dengan objek yang

    akan di teliti, guru mengenalkan sistem pembelajaran yang akan di

    terapkan.

    Dalam tahapan ini peneliti bersama guru (kulabolator)

    melaksanakan pembelajaran menggunakan model Scramble

  • 36

    1) Pertemuan Pertama

    Pada Pertemuan pertama di laksanakan pada tanggal

    06 Februari 2020 di kelas VIII B yang di hadiri 27 siswa dari 28

    orang siswa. Satu siswa tidak hadir dikarenakan sakit. Peneliti di

    bantu juga oleh seorang kulabulator yang ikut berperan dalam

    penerapan tindakan yang akan di laksanakan.

    a) Kegiatan Awal

    Guru memasuki kelas, mengucapkan salam

    pembukaan dan menanyakan keadaan siswa, setelah semua

    dalam keadaan kondusif guru menyuruh ketua kelas untuk

    memimpin salam, kepada guru. Selanjutnya guru mengecek

    kehadiran dan guru mengkondisikan siswa dilanjutkan

    dengan absen siswa. Guru memberikan apersepsi kepada

    siswa dengan memberikan beberapa pertanyaan seperti apa

    yang di ketahui tetang sistem pernapasan? Dan setelah siswa

    menjawab guru memberi tahu tujuan pembelajaran pada hari

    ini.

    b) Kegiatan Inti

    Setelah guru menjelasakan tujuan belajar hari ini,

    guru menjelas pengertian sistem pernapasan pada manusia.

    Setelah itu di jelaskan dan siswa mulai memahai. Guru

    membagi siswa beberapa kelompok, yang terdiri dari 7 orang

    perkelompok. Dan guru memberikan gambaran atau cara

    model Scramblekepada siswa. Guru menjelaskan materi

    pembelajaran. Setelah itu barulah guru memberikan media

    scramble yang terdapat beberapa soal dan kertas jawaban

    yang harus diisi oleh setiap kelompok.

    Masing-masing kelompok diberikan waktu yang

    sama untuk menyusun jawaban yang ada. Sehingga untuk

  • 37

    mengetahui pemahaman siswa tersebut, dapat dilihat dari

    kecepatan siswa dalam menyusun jawaban dari pertanyaan

    yang sudah disediakan.

    Setelah itu, barulah nanti kelompok yang

    menjawab terlebih dahulu yang akan membacakan atau

    mempresentasikan jawaban yang mereka susun.

    c) Kegiatan Akhir

    Guru bersama siswa, menyimpulkan materi pada

    hari ini yang sudah di pelajari. Serta guru menyampaikan

    materi untuk pertemuan selanjutnya, guru menutup

    pembelajaran mengajak siswa membaca hamdalah bersama

    dan guru mengucapakan salam.

    2) Pertemuan kedua

    Pertemuan Kedua dilaksanakan pada tanggal 13 Februari

    2020 yang di hadiri seluruh siswa kelas VIII B . Yang berjumlah

    28 orang siswa, pokok bahasan yang di pelajari yaitu organ-organ

    pernapasan manusia.

    a). Kegiatan Awal.

    Setelah Guru memasuki kelas, dan setelah

    menyampaikan salam, kemudian guru mengabsensi siswa.

    Guru mengecek kehadiran siswa dan di lanjutkan dengan

    absen siswa guru menanyakan tentang pelajaran kemarin

    yaitu tentang proses pernapasan pada sistem pernapasan.

    b). Kegiatan Inti.

    Setelah mendengar jawaban para siswa tentang

    materi kemarin, guru memberitahu tujuan belajar hari ini

  • 38

    yaitu tentang organ-organ pernapasan manusia. selanjutnya

    pertemuan kedua hampir sama dengan pertemuan

    sebelumnya. Guru membagi beberapa kelompok yang sudah

    di bentuk minggu kemarin. Setelah duduk mulai

    perkelompok guru menjelaskan materi pembelajaran pada

    hari itu mengenai organ-organ pernapasan. Karena siswa

    kelas VIII B sudah mepunyai LKS, maka siswa diwajibkan

    untuk membuka LKS nya. Selanjutya guru menanyakan

    apakah sudah paham dengan materi kita hari ini. Jikalau

    sudah paham guru mulai memberikan kartu Pertanyan dan

    kartu jawaban yang tersusun secara acak kepada siswa yang

    mana jikalau, kelompok yang banyak menjawab maka dialah

    pemenangnya dan diberikan Reward berupa pena atau

    pesnsil.

    c). Kegiatan Akhir

    Guru bersama siswa menyimpulkan materi pada hari

    ini serta menyampaikan untuk pertemuan besok (ke 3) akan

    di adakan ulangan harian, evaluasi untuk mengetahui hasil

    belajar dalam tindakan. Siswa tersebut dengan pembahasan,

    pengertian sistem pernapasan, organ-organ pernapasan ,dan

    mekanisme pernapasan dada dan perut. Guru menutup

    dengan ucapan hamdalah dan ucapan salam kepada siswa.

    3) Pertemuan ketiga

    Pertemuan ketiga dilaksanakan pada tanggal 20 Februari

    2020 yang di hadiri keseluruhan siswa kelas VIII B.

    a). Kegiatan Awal.

  • 39

    Guru mamasuki kelas, meyampaikan salam

    menanyakan kehadiran siswa dan di lanjutkan dengan absen

    siswa kemudian guru bertanya kepada siswa tentang materi

    kemarin. Setelah beberapa siswa menjawab dengan benar

    guru menyeruhuh semua siswa untuk memberikan tepuk

    tangan kepada teman yang menjawab tadi, guru memberitahu

    kepada siswa bahwa di petemuan ini akan di adakan tes

    evaluasi sumatif yang terdiri 10 soal ganda tentang sistem

    pernapasan diakhir materi.

    b). Kegiatan Inti

    Pada Pertemuan terakhir siklus pertama yaitu yang

    ketiga, pembelajaran dengan secara tim kelompok tidak

    dilakukan lagi. Guru menjelaskan mengenai mekanisme

    pernapasan dada dan perut. Untuk mengetahui tingkat

    pemahaman siswa secara individu, siswa di berikan tes unit

    yaitu sepuluh soal pilihan ganda yang di ambil dari petemuan

    sebelumnya pertemuan pertama, kedua dan ketiga dengan

    bahasan pengertian sistem pernapasan manusia, organ-organ

    pernapasan, dan mekanisme pernapasan perut dan dada.

    Siswa tidak lagi duduk berkelompok bersama teman satu

    timnya. Posisi tempat duduk tidak lagi berhadap-hadapan lagi

    melainkan duduk di meja masing-masing dan menghadap

    papan tulis, hal ini di kondisikan agar siswa dapat

    mengerjakan soal tes tanpa mendapat bantuan dari

    temannnya.

    c). Kegiatan Akhir

  • 40

    Guru menyampaikan materi untuk pertemuan

    selanjutnya dan menutup pembelajaran dengan mengucap

    hamdalah bersama dan di akhiri dengan salam dari guru.

    Tabel 4.3 Hasil Tes Unit Siklus 1 Penerapan Model Scramble

    No Nama Siswa Nilai KKM No Nama Siswa Nilai KKM

    1 AA 60 70 15 MA 70 70

    2 AF 75 70 16 MM 80 70

    3 AS 80 70 17 MY 65 70

    4 AFJ 70 70 18 MRJ 85 70

    5 ADP 70 70 19 MR 80 70

    6 AAO 75 70 20 MN 55 70

    7 BR 75 70 21 NAF 80 70

    8 KLP 55 70 22 NW 60 70

    9 EF 70 70 23 PBL 45 70

    10 FDS 70 70 24 RM 80 70

    11 HRH 60 70 25 SI 45 70

  • 41

    12 JIS 45 70 26 SN 80 70

    13 JMS 70 70 27 SRP 70 70

    14 KPA 75 70 28 TS 85 70

    Jumlah nilai 1930

    Nilai rata-rata siswa 68,92

    Jumlah siswa yang tuntas 19

    Jumlah siswa yang belum tuntas 9

    Persentase ketuntasan siswa 67,85

    Persentase siswa yang belum tuntas 32,14

    Berdasarkan tabel 4.8 dapat dijelaskan bahwa rata-rata hasil

    belajar IPA terpadu kelas VIII B dengan materi pengertian sistem

    pernapasan, macam-macam organ pernapasan, serta mekanisme

    pernapasan dada dan perut dengan menggunakan model pembelajaran

    kooperaif Scramble yang dilakukan pada tes siklus I mencapai 68,92

    dengan jumlah siswa 19 siswa yang sudah tuntas dalam pembelajaran

    dengan persentase ketuntasan 67,85 dan 9 siswa yang belum tuntas

    dengan persentase ketuntasan 32,14 artinyya masih rendah ketuntasan

    belajar siswa. Dengan demikian penelitian ini harus dilanjutkan pada

    siklus ke II .

    c. Tahap Pengamatan (Observing)

    Selama psoses pembelajaran berlangsung guru dan

    kulabulator melakukan penilaian proses dan pengamatan terhadap

  • 42

    kerja tim. Aspek partisipasi siswa yang di amati selama proses

    pembelajaran berlangsung meliputi.

    1. Kerja sama kelompok

    2. Tanggung jawab

    3. Menjawab pertanyaan

    4. Ketertiban kelompoknya

    Data hasil pengamatan terhadap proses pembelajaran siklus ini

    adalah dapat di lihat di tabel di bawah ini:

    Tabel 4.4 Hasil Pengamatan Keaktifan Siswa Siklus I Pertemuan Pertama

    Penerapan ModelScramble.

    No Kelompok

    Skor dan Aspek yang Diamati

    Jumlah Persentase Kerja sama

    kelompok

    Tanggung

    jawab

    Menjawab

    pertanyaan

    Ketertiban

    kelompoknya

    1 Kelompok 1 4 3 2 2 11 68,75

    2 Kelompok 2 3 2 2 2 9 56,25

    3 Kelompok 3 4 3 2 2 11 68,75

    4 Kelompok 4 4 3 2 2 11 68,75

    Rata-rata persentase keaktifan siswa 42 65,62

    *) catatan : 1. kurang, 2.cukup, 3.baik, 4.baik sekali

    Tabel 4.5 Hasil Pengamatan Keaktifan Siswa Siklus I Pertemuan kedua Penerapan

    Model Scramble.

    No Kelompok Skor dan Aspek yang Diamati

    Jumlah Persentase

    Kerja sama Tanggung Menjawab Ketertiban

  • 43

    kelompok jawab pertanyaan kelompoknya

    1 Kelompok 1 4 3 2 2 11 68,75

    2 Kelompok 2 4 3 3 2 12 75

    3 Kelompok 3 4 3 2 2 11 68,75

    4 Kelompok 4 4 2 2 2 10 62,5

    Rata-rata persentase keaktifan siswa 44 68,75

    *) catatan : 1. kurang, 2.cukup, 3.baik, 4.baik sekali

    Berdasarkan hasil pengamatan (observasi) aktifitas siswa dalam

    belajar yang dilakukan guru selama pembelajaran berlangsung. Secara

    keseluruhan aktifitas belajar siswa masih rendah, perencanaan aktivitas

    pembelajaran belum berjalan dengan baik sesuai dengan yang

    diharapkan, tetapi ada peningkatan setiap pertemuannya. Dari kegiatan

    pertama siswa masuk kelas tepat waktu berjumlah 27 orang. Siswa

    melakukan diskusi kelompok sampai batas waktu yang ditentukan

    dengan nilai 65,62% pada pertemuan pertama dan 68,75% pada

    pertemuan kedua dengan predikat kurang. Setelah melihat hasil proses

    pembelajaran yang dilaksanakan oleh peneliti pada siklus I dapat

    disimpulkan bahwa aktivitas pembelajaran pada siklus I belum optimal

    dan masih banyak aktivitas siswa yang belum sesuai dengan yang

    diharapkan.

    Untuk mengetahui aktivitas guru dapat di sajikan dengan data di

    bawah sebagai berikut:

    Tabel 4.6 Hasil Pengamatan Guru siklus I Penerapan ModelScramble.

  • 44

    No Kegiatan/kondisi Ya/

    ada

    Tidak/

    tidak

    ada

    KEGIATAN PEMBELAJARAN ✓

    I PERSIAPAN ✓

    1. Kesiapan kelas dan pengaturannya ✓

    2. RPP, dan perengkat pembelajaran yang di perlukan ✓

    3. Lembar observasi ✓

    4. Instrumen untuk pengambilan data terkait dengan PTK ✓

    5. Alat tulis, buku catatan observer ✓

    II PENDAHULUAN ✓

    1. Memberi tahu SK, KD dan indicator ✓

    2. Menuliskan pokok bahasan ✓

    3. Apresiasi dan motivasi ✓

    III KEGIATAN POKOK ✓

    1. Penyajian sesuai dengan urutan materi ✓

    2. Metode/ pendekatan sesuai dengan materi ✓

    3. Keterlibatan siswa ✓

    4. Bimbingan kepada siswa sebagai fasilitator ✓

  • 45

    5. Pengelolahan kelas ✓

    6. Pelaksanan sesuai dengan waktu ✓

    IV PENUTUP ✓

    Menutup pelajaran ✓

    Dilihat dari hasil pengamatan terhadap kinerja siswa di peroleh

    rata-rata keaktifan siswa 65,62%, pada pertemuan pertama dan

    68,75% pada pertemuan kedua. Sedangkan untuk kinerja di peroleh

    yang sangat baik.

    d. Tahapan Refleksi

    Setelah dilaksanakan tindakan siklus I terhadap proses

    pembelajaran menggunakan Model Scramble pelaksanaan tindakan

    sesuai dengan rencana pembelajaran dimana siswa mengikuti

    prosedur pembelajaran yang di tentukan. Namun ada beberapa

    kendala yang di hadapi pada proses penerapan Model Scramble

    antara lain :

    1. Tidak semua siswa, hanya sebagian kecil mau menerima belajar

    secara berkelompok, hal ini di karenakan kebiasaan siswa yang

    belajar individu. Tetapi setelah di berikan stimulus dan motivasi

    akhirnya siswa bisa menerima belajar tersebut.

    2. Pada saat pembagian kelompok ada sebagian siswa yang

    memilih-milih teman kelompoknya.

    3. Pada pertemuan awal suasana kelas masih terasa gaduh.

    4. Siswa kurang siap untuk menerima pembelajaran.

    5. Siswa belum memahami tujuan dilakukannya model

    pembelajaran.

  • 46

    Setelah proses pembelajaran pada pertemuan ketiga

    diadakan tes sumatif ulangan untuk mengetahui tingkat

    pemahaman siswa sekaligus untuk mengetahui tingkat ketuntasan

    hasil belajar. Dari hasil tes yang dilakukan yang di ikuti oleh 28

    siswa di peroleh nilai rata-rata siswa yaitu 68,92 jumlah yang

    tuntas 19 siswa dan 9 orang belum tuntas sedangkan persentase

    ketuntasan hasil belajar di peroleh 67,85% dan 32,14% siswa yang

    belum tuntas. Jika dibandingkan hasil belajar hasil ketuntasan

    belajar dari sebelumnya proses tindakan, maka terjadi peningkatan

    hasil ketuntasan belajar siswa yang cukup baik dari 50% meningkat

    menjadi 67,85%, hal ini membuat peneliti untuk melakukan

    tindakan kembali karena belum mencapai keberhasilan tindakan

    yaitu sebesar 70%.

    Berdasarkan hasil analisis data di atas dapat dikemukakan

    bahwa hasil penilitian tindakan siklus I di peroleh kesimpulan

    sebagai berikut:

    1. Kriteria keaktifan siswa selama proses pembelajaran dan

    tindakan sudah baik.

    2. Kriteria ketuntasan hasil belajar siswa salama proses

    pembelajaran dan tindakan belum tercapai dari target yang di

    tentukan.

    3. Dalam ketuntasan hasil belajar siswa pada siklus I belum

    berhasil, oleh sebab itu peneliti masih menganggap perlu di

    lakukan tindakan siklus berikutnya, hal ini di lakukan untuk

    menguji apakah benar penerapan ModelScramble dapat

    mengingkatkan hasil belajar siswa dan tepat digunakan pada

    mata pelajaran Ipa.

    2. Deskripsi Data Siklus II

  • 47

    Siklus II di laksanakan selama 3 kali pertemuan di mulai

    dari tanggal 27 februari 2020 sampai 12 maret 2020. Siklus II

    dengan tahapan-tahapan sebagai berikut :

    a. Perencanaaan

    Hasil observasi berupa dokumen pelaksanaan

    pembelajaran merupakan foto pembelajaran yang akan

    direfeleksikan. Berikut ini jadwal pelaksanan pembelajaran

    siklus II terdiri dari 3 kali pertemuan. Lebih jelasnya dapat di

    lihat pada tabel berikut:

    Tabel 4.7 Jadwal Pembelajaran Siklus II Penerapan ModelScramble untuk

    Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA Kelas

    VIIIB SMP Negeri 6 Muaro Jambi.

    Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Tanggal Pelaksanaan

    Pernapasan - Macam-macam kelainan pada

    sistem pernapasan

    27 februari 2020

    Pernapasan - Cara merawat kesehatan

    sistem pernapasan

    5 Maret 2020

    Pernapasan - TES unit siklus II 12 Maret 2020

    b. Tahapan Penerapan Tindakan

    Dalam tahapan ini peneliti bersama kolabulator (Guru)

    melaksanakan pembelajaran menggunakan Model Scramble.

    1). Pertemuan keempat

    Pertemuan keempat di laksanakan pada tanggal 27

    februari 2020. Yang di hadiri 27 orang 1 orang tidak hadir di

  • 48

    kerenakan sakit. Pokok bahasan yang di pelajari yaitu sistem

    pernapasan, dengan sub pembahasan macam-macamm kelainan

    pada sistem pernapasan manusia. Peneliti di bantu juga oleh

    seorang kulabulator yang ikut berperan serta dalam penerapan

    tindakan yang di laksanakan.

    a). Kegiatan Awal

    Guru memasuki kelas, dan mengucapkan salam dan

    menanyakan keadaan siswa, dan guru menyuruh ketua kelas

    untuk memimpin pembacaan basmalah terlebih dahulu seperti

    biasa guru mengecek kehadiran siswa dengan melanjutkan

    mengabsen siswa. Guru memberi tahu kepada siswa hasil dari

    ulangan kemarin bahwa hasil nilai ulangam kemarin bagus, dan

    ada beberapa orang yang kurang bagus. Guru mulai

    menyampaikan tujuan pembelajaran dan tema hari ini.

    b). kegiatan Inti

    Guru menyampaikan materi di depan kelas degan pokok

    bahasan macam-macamm kelainan pada sistem pernapasan dan

    cara merawat kesehatan sistem pernapasan manusia. Sama

    dengan pertemuan sebelumnya siswa di bagi beberapa

    kelompok. Setelah guru menjelasakan tujuan belajar hari ini,

    guru menjelas pengertian sistem pernapasan pada manusia.

    Setelah itu di jelaskan dan siswa mulai memahai. Guru membagi

    siswa beberapa kelompok, yang terdiri dari 7 orang

    perkelompok.. Guru menjelaskan materi pembelajaran. Setelah

    itu barulah guru memberikan media scramble yang terdapat

    beberapa soal dan kertas jawaban yang harus diisi oleh setiap

    kelompok.Masing-masing kelompok diberikan waktu yang sama

    untuk menyusun jawaban yang ada. Sehingga untuk mengetahui

    pemahaman siswa tersebut, dapat dilihat dari kecepatan siswa

  • 49

    dalam menyusun jawaban dari pertanyaan yang sudah

    disediakan.

    c). Kegiatan Akhir

    Guru menyimpulkan pelajaran hari ini dan sebelum

    pembelajaran di tutup mengajak siswa mngucap hamdalah

    bersama, dan guru mengucapka salam.

    2). Pertemuan kelima.

    Pada pertemuan kelima di laksanakan pada tanggal 5

    maret 2020 yang di hadiri seluruh siswa. Yang berjumlah 28

    orang siswa. Pokok bahasan yaitu sistem pernapasan, dengan sub

    pokok bahasan cara merawat kesehatan sistem pernapasan

    manusia.

    a). Kegiatan Awal.

    Setelah guru memasuki kelas dan guru menyapaikan salam guru

    menecek kehadiran siswa dengan di di lanjutkan dengan absen

    siswa. Guru menyampaikan tujuan dan tema pembelajaran hari ini.

    b). Kegiatan Inti

    Guru mengingatkan kembali pelajaran yang lalu untuk melanjutkan

    pelajaran selanjutnya, kemudian guru menyampaikan materi di

    depan kelas di lanjutkan dengan menulis tujuan belajar hari

    ini.Selanjutnya guru membagi siswa beberapa kelompok dengan

    jumlah 4 kelompok yang terdiri dari 7 orang perkelompok.

    Selanjutnya siswa diberi kartu soal dan kartu jawaban yang

    jawabannya telah teracak, sehingga siswa menyusun kembali

    menjadi sebuah jawaban yang benar. Semua kelompok diberi

    waktu yang sama untuk menyelesaikan Scramble tersebut.

    c). Kegiatan Akhir

    Guru bersama siswa menyimpulkan materi pada hari ini

    serta menyampaikan untuk pertemuan besok (ke 6) akan di adakan

    ujian evaluasi untuk mengetahui hasil belajar siswa tersebut dengan

  • 50

    pembahasan, macam-macam kelainan dan cara merawat kesehatan

    pernapasan, selanjutnya guru mengajak semua untuk mengucap

    hamdalah dan guru menutup dengan ucapan salam kepada siswa.

    3) Pertemuan keenam

    Pertemuan keenam dilaksanakan pada tanggal 12 Maret

    2020 yang di hadiri keseluruhan siswa kelas VIII B.

    a). Kegiatan Awal.

    Guru mamasuki kelas, meyampaikan salam menanyakan

    kehadiran siswa dan di lanjutkan dengan absen siswa kemudian

    guru menanyakan kepada siswa tentang materi kemarin. Setelah

    beberapa siswa menjawab, guru memberikan tepuk tangan

    kapada siswa yang sudah menjawab, guru menanyakan kepada

    siswa bahwa di petemuan ini akan di adakan ulangan tentang

    kelainan dan cara merawat kesehatan sistem pernapasan.

    b). Kegiatan Inti

    Pada Pertemuan trakhir siklus kedua yaitu yang keenam,

    pembelajaran dengan secara kelompok dihentikan. Untuk

    mengetahui tingkat pemahaman siswa secara individu, siswa di

    berikan tes unit yaitu sepuluh soal ganda yang di ambil dari

    petemuan sebelumnya pertemuan keempat dan kelima. Siswa

  • 51

    tidak lagi duduk berkelompok bersama teman satu timnya. Posisi

    tempat duduk tidak lagi berhadap-hadapan lagi melainkan duduk

    di meja masing-masing dan menghadap papan tulis, hal ini di

    kondisikan agar siswa dapat mengerjakan soal tes tanpa mendapat

    bantuan dari temannnya. Baik teman kelompoknya ataupun teman

    yang dekat dengan dirinya, Soal tes dikerjakan secara individu

    oleh tiap-tiap siswa sampai waktu yang telah di tentukan dalam

    hal ini waktu yang di berikan setelah selesai semua jawaban di

    kumpul di meja guru untuk di koreksi melihat sampai mana

    pemahan siswa dalam menjawab soal yang di berikan.

    c). Kegiatan Akhir

    Guru meminta siswa untuk menyimpulkan pembelajaran yang

    telah disampaikan. Peneliti meminta siswa mempelajari kembali

    pelajaran pada hari ini dirumah. Guru menyampaikan materi

    untuk pertemuan selanjutnya dan untuk menutup pembelajaran

    guru menyuruh ketua kelas untuk memimpin pembacaan

    hamdalah dan di akhiri dengan salam dari guru.

    Berikut hasil tes unit siklus II pada tabel berikut :

    Tabel 4.8 Hasil Tes Siklus II Penerapan Model Scramble.

    No Nama Siswa Nilai KKM No Nama Siswa Nilai KKM

    1 AA 75 70 15 MA 80 70

    2 AF 80 70 16 MM 90 70

    3 AS 85 70 17 MY 75 70

    4 AFJ 80 70 18 MRJ 95 70

    5 ADP 75 70 19 MR 90 70

  • 52

    6 AAO 80

    70 20 MN 70 70

    7 BR 85 70 21 NAF 90 70

    8 KLP 70 70 22 NW 75 70

    9 EF 75 70 23 PBL 60 70

    10 FDS 80 70 24 RM 85 70

    11 HRH 75 70 25 SI 65 70

    12 JIS 65 70 26 SN 95 70

    13 JMS 80 70 27 SRP 80 70

    14 KPA 85 70 28 TS 85 70

    Jumlah nilai 2225

    Nilai rata-rata siswa 79,46

    Jumlah siswa yang tuntas 25

    Jumlah siswa yang belum tuntas 3

    Persentase ketuntasan siswa 89,28

    Persentase siswa yang belum tuntas 10,71

    Berdasarkan tabel 4.13 dapat dijelaskan ba