PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING...

158
i PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING TIPE QUESTION STUDENT HAVE (QSH) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATERI POKOK LOGIKA MATEMATIKA KELAS X A MA TAJUL ULUM BRABO GROBOGAN TAHUN PELAJARAN 2010/2011 S K R I P S I Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan dalam Ilmu Pendidikan Matematika Oleh: SITI LUTHFIYAH NIM: 073511019 FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2011

Transcript of PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING...

Page 1: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · 6. Bapak kyai Amnan Muqoddam dan ibu Nyai Rofiqotul Makiyyah beserta

i

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING

TIPE QUESTION STUDENT HAVE (QSH) UNTUK

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA

MATERI POKOK LOGIKA MATEMATIKA KELAS X A MA

TAJUL ULUM BRABO GROBOGAN TAHUN PELAJARAN

2010/2011

S K R I P S I

Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

dalam Ilmu Pendidikan Matematika

Oleh:

SITI LUTHFIYAH

NIM: 073511019

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO

SEMARANG

2011

Page 2: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · 6. Bapak kyai Amnan Muqoddam dan ibu Nyai Rofiqotul Makiyyah beserta

ii

KEMENTERIAN AGAMA

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO

FAKULTAS TARBIYAH

Alamat: Jl. Prof. Dr. Hamka Kampus II Ngaliyan Telp. 7601295

Fax. 7615987 Semarang

PENGESAHAN

PERNYATAAN KEASLIAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Siti Luthfiyah

NIM : 073511019

Jurusan : Tadris

Prodi : Tadris Matematika

Menyatakan bahwa skripsi ini secara keseluruhan adalah hasil

penelitian/karya saya sendiri, kecuali bagian tertentu yang dirujuk

sumbernya.

Semarang, 27 Juni 2011

Saya yang menyatakan,

Siti Luthfiyah

NIM: 073511019

Page 3: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · 6. Bapak kyai Amnan Muqoddam dan ibu Nyai Rofiqotul Makiyyah beserta

iii

KEMENTERIAN AGAMA

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO

FAKULTAS TARBIYAH

Alamat: Jl. Prof. Dr. Hamka Kampus II Ngaliyan Telp. 7601295

Fax. 7615987 Semarang

PENGESAHAN

Naskah skripsi dengan :

Judul : Penerapan Model Pembelajaran Active Learning Tipe Question

Student Have (QSH) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta

Didik Pada Materi Pokok Logika Matematika Kelas X A MA

Tajul Ulum Brabo Grobogan Tahun Pelajaran 2010/2011

Nama : Siti Luthfiyah

NIM : 073511019

Jurusan : Tadris

Prodi : Tadris Matematika

Telah diujikan dalam sidang munaqosyah oleh dewan penguji fakultas tarbiyah

IAIN Walisongo dan dapat diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar

sarjana dalam ilmu pendidikan matematika

Semarang, 27 Juni 2011

DEWAN PENGUJI

Ketua ,

Dr. H. Ruswan, M.A

NIP. 19680424 199303 1 004

Sekretaris ,

Lulu' Choirun Nisa M. Pd

NIP. 19810720 200312 2 002

Penguji I,

Saminanto, S.Pd, M.Sc

NIP. 19720604 200312 1 002

Penguji II,

Hj. Minhayati Shaleh, M.Sc.

NIP. 19760426 200604 2 001

Pembimbing I,

Saminanto, S.Pd, M.Sc

NIP. 19720604 200312 1 002

Pembimbing II,

Drs. H. Abdul Wahib, M.Ag

NIP. 19600615 199103 1 004

Page 4: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · 6. Bapak kyai Amnan Muqoddam dan ibu Nyai Rofiqotul Makiyyah beserta

iv

KEMENTERIAN AGAMA

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO

FAKULTAS TARBIYAH

Alamat: Jl. Prof. Dr. Hamka Kampus II Ngaliyan Telp. 7601295

Fax. 7615987 Semarang

NOTA PEMBIMBING Semarang, 31 Mei 2011

Kepada Yth.

Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah

IAIN Walisongo

di Semarang

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Dengan ini diberitahukan bahwa saya telah melakukan bimbingan, arahan

dan koreksi naskah skripsi dengan:

Judul :“Penerapan Model Pembelajaran Active Learning Tipe

Question Student Have (QSH) Untuk Meningkatkan Hasil

Belajar Peserta Didik Pada Materi Pokok Logika

Matematika Kelas X A MA Tajul Ulum Brabo Grobogan

Tahun Pelajaran 2010/2011”

Nama : Siti Luthfiyah

NIM : 073511019

Jurusan : Tadris

Program Studi : Tadris Matematika

Saya memohon bahwa naskah skripsi tersebut sudah dapat diajukan kepada

Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo untuk diajukan dalam sidang

munaqosyah.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Pembimbing I

Saminanto, S.Pd, M.Sc

NIP. 19720604 200312 1 0

Page 5: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · 6. Bapak kyai Amnan Muqoddam dan ibu Nyai Rofiqotul Makiyyah beserta

v

KEMENTERIAN AGAMA

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO

FAKULTAS TARBIYAH

Alamat: Jl. Prof. Dr. Hamka Kampus II Ngaliyan Telp. 7601295

Fax. 7615987 Semarang

NOTA PEMBIMBING Semarang, 31 Mei 2011

Kepada Yth.

Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah

IAIN Walisongo

di Semarang

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Dengan ini diberitahukan bahwa saya telah melakukan bimbingan, arahan

dan koreksi naskah skripsi dengan:

Judul :“Penerapan Model Pembelajaran Active Learning Tipe

Question Student Have (QSH) Untuk Meningkatkan Hasil

Belajar Peserta Didik Pada Materi Pokok Logika

Matematika Kelas X A MA Tajul Ulum Brabo Grobogan

Tahun Pelajaran 2010/2011”

Nama : Siti Luthfiyah

NIM : 073511019

Jurusan : Tadris

Program Studi : Tadris matematika

Saya memohon bahwa naskah skripsi tersebut sudah dapat diajukan kepada

Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo untuk diajukan dalam sidang

munaqosyah.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Pembimbing II

Drs. H. Abdul Wahib, M.Ag

NIP. 19600615 199103 1 004

Page 6: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · 6. Bapak kyai Amnan Muqoddam dan ibu Nyai Rofiqotul Makiyyah beserta

vi

ABSTRAK

Judul : Penerapan Model Pembelajaran Active Learning Tipe

Question Student Have (QSH) Untuk Meningkatkan Hasil

Belajar Peserta Didik Pada Materi Pokok Logika

Matematika Kelas X A MA Tajul Ulum Brabo Grobogan

Tahun Pelajaran 2010/2011 Penulis : Siti Luthfiyah

NIM : 073511019

Penelitian ini berawal dengan adanya permasalahan dikelas X-A MA TAJUL

ULUM BRABO yaitu rendahnya nilai rata-rata peserta didik pada materi logika

matematika dikarenakan sulitnya peserta didik dalam membedakan antara kalimat

terbuka dan kalimat tertutup dan keabstrakan peserta terhadap simbol-simbol yang

terdapat dalam materi logika matematika. Selain itu berdasarkan pengamatan juga

diperoleh fakta bahwa rendahnya nilai belajar peserta didik dikarenakan kurangnya

aktifitas peserta didik pada pelajaran matematika, kegiatan pembelajaran masih

didominasi oleh guru, peserta didik yang tidak memahami tersebut tidak mau

bertanya. Diharapkan pembelajaran melalui model pembelajaran active learning tipe

Question Student Have (QSH) akan meningkatkan hasil belajar peserta didik pada

materi logika matematika.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) Penerapan model pembelajaran

active learning tipe Question Student Have (QSH) di kelas X A MA TAJUL ULUM

Brabo pada materi pokok Logika Matematika tahun pelajaran 2010/2011.

2)Penerapan model pembelajaran active learning tipe Question Student Have (QSH)

dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar peserta didik kelas X A MA TAJUL

ULUM Brabo pada materi pokok Logika Matematika tahun pelajaran 2010/2011

Penelitian ini dilakukan dengan mengambil subjek penelitian peserta didik

kelas X-A MA TAJUL ULUM BRABO tahun pelajaran 2010/2011 sejumlah 33

peserta didik. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian ini

dilaksanakan dalam 2 (dua) siklus, masing-masing siklus terdiri dari 4 tahap yaitu

perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Sedangkan teknik pengambilan data

ada 4 metode yaitu (1) Dokumentasi, (2) Wawancara, (3) Tes, dan (4) Observasi.

Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan aktifitas peserta didik

dalam pembelajaran matematika melalui model pembelajaran active learning tipe

Question Student Have (QSH) sehingga meningkatkan hasil belajar peserta didik

kelas X-A MA TAJUL ULUM Brabo dari nilai rata-rata Pra siklus 50.60 dengan

ketuntasan klasikal 15.15% menjadi 60,73 dengan ketuntasan klasikal 66,67% pada

siklus I dan pada siklus II mengalami peningkatan yaitu dengan rata-rata 71,48

dengan ketuntasan klasikalnya mencapai 87,10%.

Berdasarkan hasil penelitian tersebut peneliti mengambil kesimpulan bahwa

pembelajaran matematika melalui model pembelajaran active learning tipe QSH

dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas X-A MA Tajul Ulum Brabo

khususnya pada materi Logika Matematika.

Page 7: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · 6. Bapak kyai Amnan Muqoddam dan ibu Nyai Rofiqotul Makiyyah beserta

vii

MOTTO

zƒÏ% ©!$#uρ (#ρ ߉ yγ≈ y_ $ uΖŠ Ïù öΝåκ̈]tƒÏ‰ öκs]s9 $ uΖn=ç7ß™ 4 ¨βÎ)uρ ©! $# yì yϑs9 t ÏΖÅ¡ós ßϑø9$# ∩∉∪

Artinya :

"Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, benar-

benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan kami. dan

Sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik"

(QS. Al-Ankabut : 69).

Page 8: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · 6. Bapak kyai Amnan Muqoddam dan ibu Nyai Rofiqotul Makiyyah beserta

viii

PERSEMBAHAN

Dengan tidak mengurangi rasa syukurku kepada Allah SWT, Tuhan sumber

segala muara esensi, Kupersembahkan totalitas usaha, karya, dan buah pikiran

Skripsi ini untuk:

1. Ayahanda (Masrukhin) dan ibunda tercinta (Siti Kabsah) beliaulah semua

limpahan, curahan, kasih sayang, serta do’a nya yang tulus dan ikhlas

sehingga penulis bisa menyelesaikan skripsi.

2. Kakak-kakak dan adik-adikku Tersayang : Masruri, mbk Inarotul Ulya,

miftakhul jannah dan anas wahidi yang telah memberi semangat dan motivasi

kepada penulis, sehingga penulis bisa menyelesaikan tugas akhir kuliah

(skripsi).

3. Bapak kyai Amnan Muqoddam dan ibu Nyai Rofiqotul Makiyyah beserta

keluarga selaku pengasuh Pon. Pes Al-Hikmah. Terima kasih atas lautan doa

yang panjenengan berikan sehingga penulis bisa menyelesaikan skripsi ini.

4. Adek-adekku dan mbk-mbkku di pondok pesantren putri Al-Hikmah (keluarga

besar kamar al azka) yang telah membuat hidupku menjadi lebih berarti dan

berwarna.

5. Sahabat sejatiku keluarga besar TM A (uun, mbk tin, nisak, dan temen-temen

yang lain yang tidak bisa saya sebutan satu persatu ) yang telah memberikan

motivasi, semangat, dukungan serta doanya.

6. Sahabat sejatiku seposko KKN IAIN WALISONGO angkatan ke 56 desa tabet

(pak kordes, mz barri, faqih, latif, pak min, dewil, fida, elly, mb mus, yanti)

terimakasih atas kebersamaanya, terimakasih atas kesetiaannya menjaga dan

mensuport penulis agar lebih maju.

7. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu, namun tak terlupakan

bantuannya yang turut dalam menyelesaikan penelitian ini. Semoga segala

bantuannya yang tidak ternilai ini mendapat balasan dari Allah SWT dengan

balasan yang sepantasnya, dan semoga penelitian ini bermanfaat bagi semua

pihak khususnya bagi peneliti.

Page 9: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · 6. Bapak kyai Amnan Muqoddam dan ibu Nyai Rofiqotul Makiyyah beserta

ix

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat, hidayah, taufiq, inayah dan bimbingan serta kekuatan

lahir batin kepada diri peneliti, sehingga dalam penyusunan tugas akhir

perkuliahan berupa skripsi dapat terselesaikan sebagaimana mestinya melalui

proses yang panjang. Shalawat dan salam semoga selalu tercurahkan kepada

junjungan kita Nabi Muhammad SAW sebagai suri teladan yang baik bagi

seluruh umat, pembawa petunjuk ke jalan yang lurus.

Penelitian yang berjudul “Penerapan Model Pembelajaran Active

Learning Tipe Question Student Have (QSH) Untuk Meningkatkan Hasil

Belajar Peserta Didik Pada Materi Pokok Logika Matematika Kelas X A

MA Tajul Ulum Brabo Grobogan Tahun Pelajaran 2010/2011” pada

dasarnya disusun untuk memenuhi tugas akhir perkuliahan guna memperoleh

gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas tarbiyah IAIN Walisongo Semarang.

Oleh karena itu karya ilmiah ini merupakan kulminasi-formal akademik, selain

untuk memenuhi kewajiban akademik juga sebagai wahana pengembangan

ilmu pengetahuan, dan solusi dunia kependidikan.

Penulis mencurahkan segala kemampuan untuk menyelesaikan karya

tulis ini, penulis juga memiliki rasa keingintahuan yang besar karena

dianugerahi akal oleh sang Maha Pencipta. Penulis sadar sebagai Insan biasa

tentu memiliki banyak kekurangan dan kelemahan dan jauh dari

kesempurnaan keterbatasan kemampuan dalam diri penulis.

Dalam proses penyusunan penelitian tersebut, peneliti banyak

mendapatkan bantuan, bimbingan dan motivasi dari berbagai pihak, oleh

karena itu izinkan peneliti untuk mengucapkan terima kasih kepada hamba-

hamba Allah yang mulia yang telah membantu peneliti sehingga karya

sederhana ini menjadi kenyataan bukan angan-angan belaka. Peneliti

mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada:

1. Bapak Dr. Suja’i, M. Ag. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN

Walisongo Semarang.

2. Bapak H. Mursyid M. Ag, Selaku Ketua Jurusan Tadris.

3. Saminanto S. Pd. M, Sc., selaku Pembimbing I (Bidang Materi) yang

telah berkenan meluangkan waktu, tenaga, dan pikirannya dengan tekun

Page 10: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · 6. Bapak kyai Amnan Muqoddam dan ibu Nyai Rofiqotul Makiyyah beserta

x

dan sadar memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan

skripsi ini.

4. Dr. H. Abdul Wahib, M. Ag., selaku Pembimbing II (Bidang Metodologi),

yang juga telah berkenan meluangkan waktu, tenaga, dan pikirannya

dengan tekun dan sadar memberikan bimbingan dan pengarahan dalam

penyusunan skripsi ini.

5. Yulia Romadiastri, S. Si selaku dosen matematika, beserta Bapak dan Ibu

Dosen yang belum disebut yang telah membimbing, mendidik dan

memberikan pencerahan untuk selalu berpikir kritis-edukatif,

transformatifinovatif dalam menggali ayat-ayat qauliyah dan kauniyyah

selama menimba ilmu di Kampus IAIN Walisongo Semarang.

6. Bapak kyai Amnan Muqoddam dan ibu Nyai Rofiqotul Makiyyah beserta

keluarga selaku pengasuh Pon. Pes Al-Hikmah. Terima kasih atas lautan

doa yang panjenengan berikan sehingga penulis bisa menyelesaikan

skripsi ini.

7. Ali Mas'udi M.Ag, Kepala Sekolah MA TAJUL ULUM BRABO yang

telah memberikan izin kepada peneliti dalam menyelesaikan penelitian

ini.

8. Aliyatussifah, S. Pd., Guru Mata Pelajaran Matematika MA TAJUL

ULUM BRABO yang telah memberikan informasi dan membantu

penelitian ini.

9. Teman seperjuangan Tadris Matematika 2007 yang senantiasa menjadi

penyemangat penulis.

10. Sahabat-saabatku KKN Posko 40 (pak kordes tian, Barri, faqih, latif, pak

min, Dewil, Fida, Elly, Mb Mus, Yanti) yang selalu memberikan

semangat dan selalu membantu dalam menyelesaikan skripsi ini. Makasih

atas segala semangat, kebersamaan dan do'anya dan terimakasih menjadi

sahabat terbaik.

Semarang, 31 Mei 2011

Penulis

Siti Luthfiyah

NIM. 073511019

Page 11: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · 6. Bapak kyai Amnan Muqoddam dan ibu Nyai Rofiqotul Makiyyah beserta

xi

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i

HALAMAN PERNYATAAN ............................................................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. iii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................. iv

ABSTRAK ........................................................................................................... vi

MOTTO ............................................................................................................... vii

PERSEMBAHAN ................................................................................................ viii

KATA PENGANTAR ......................................................................................... ix

DAFTAR ISI ........................................................................................................ xi

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xiii

DAFTAR TABEL ................................................................................................ xiv

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .............................................................. 1

B. Penegasan Istilah .......................................................................... 4

C. Perumusan Masalah.................................................................... . 7

D. Tujuan Masalah ........................................................................... 7

E. Manfaat Pelitian ........................................................................... 7

BAB II : LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN

A. Landasan Teori............................................................................. 9

1. Pengertian Belajar ................................................................ 9

2. Pembelajaran Matematika ..................................................... 16

3. Model Pembelajaran active learning .................................... 19

4. Model Pembelajaran active learning tipe QSH .................... 23

5. Teori Belajar yang mendasari model QSH ........................... 26

6. Materi Pokok Logika Matematika ........................................ 28

B. Kajian Penelitian Relevan .......................................................... 32

C. Kerangka Berfikir ....................................................................... 33

D. Hipotesis Tindakan ..................................................................... 37

Page 12: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · 6. Bapak kyai Amnan Muqoddam dan ibu Nyai Rofiqotul Makiyyah beserta

xii

BAB III : METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian............................................................................. 38

B. Materi Penelitian .......................................................................... 38

C. Tempat dan Waktu Penelitian ...................................................... 39

D. Subjek Penelitian ........................................................................ 41

E. Rancangan Penelitian .................................................................. 42

1. Pra Siklus ............................................................................. 44

2. Siklus I .............................................................................. 44

3. Siklus II .............................................................................. 47

F. Kolaborator dan Pelaksana ......................................................... 50

G. Sumber dan Jenis Data ................................................................ 50

H. Tekhnik Pengumpulan Data ........................................................ 51

I. Metode Analisis Data ................................................................... 52

J. Indikator Keberhasilan ............................................................... 54

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Madrasah ....................................................... 55

1. Sejarah Berdirinya Madrasah ............................................... 55

2. Identitas Sekolah ................................................................ 57

B. Hasil peneIitian .......................................................................... 57

1. Pra siklus ............................................................................. 57

2. Siklus I ............................................................................ 59

3. Siklus II ............................................................................. 66

C. Pembahasan Penelitian............................................................... 74

1. Pra siklus ............................................................................ 74

2. Siklus I ............. ................................................................... 74

3. Siklus II ............. .................................................................. 77

BAB V : PENUTUP

A. Simpulan ...................................................................................... 82

B. Saran ............................................................................................ 83

C. Penutup ........................................................................................ 83

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

RIWAYAT HIDUP

SURAT KETERANGAN

Page 13: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · 6. Bapak kyai Amnan Muqoddam dan ibu Nyai Rofiqotul Makiyyah beserta

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Jadwal Penelitian.............................................................................. 39

Tabel 2 Daftar Peserta Didik ......................................................................... 41

Tabel 3 Hasil Observasi Aktivitas Guru pada Siklus I ................................. 63

Tabel 4 Hasil Observasi Aktivitas Guru pada Siklus II ................................ 69

Tabel 5 Daftar Nilai Peserta Didik materi Logika Matematika Pada tahun

Pelajaran 2008/2009 ........................................................................ 74

Tabel 6 Hasil Observasi Aktivitas Peserta didik Siklus I ............................. 75

Tabel 7 Ketuntasan Hasil Belajar Peserta Didik pada Siklus I ..................... 76

Tabel 8 Ketuntasan Belajar Peserta Didik pada Siklus I ............................... 77

Tabel 9 Perbandingan Hasil Belajar Peserta Didik pada Pra siklus I dan siklus I

Peserta didik Siklus II ...................................................................... 77

Tabel 10 Hasil Observasi Aktivitas Peserta Didik pada Siklus II .................. 78

Tabel 11 Ketuntasan Aktivitas Peserta Didik pada siklus I dan II ...................... 79

Tabel 12 Ketuntasan Aktivitas Peserta didik Siklus I dan siklus II ................. 76

Tabel 13 Ketuntasan Belajar Peserta Didik pada Siklus II ............................. 78

Tabel 14 Ketuntasan Belajar Peserta Didik Pada Pra Siklus, Siklus I Dan

Siklus II ............................................................................................ 81

Page 14: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · 6. Bapak kyai Amnan Muqoddam dan ibu Nyai Rofiqotul Makiyyah beserta

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Daftar Hadir Peserta didik Kelas X-A Tajul Ulum Brabo Siklus I.

Lampiran 2 Daftar Hadir Peserta didik Kelas X-A Tajul Ulum Brabo Siklus II.

Lampiran 3 Soal Soal Pra Siklus

Lampiran 4 Kunci Jawaban Pra Siklus

Lampiran 5 Hasil Nilai Peserta Didik Pra Siklus

Lampiran 6 Daftar Kelompok Peserta didik Kelas X A pada Siklus I.

Lampiran 7 Daftar Kelompok Peserta didik Kelas X A pada Siklus II

Lampiran 8 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I

Lampiran 9 Lembar Observasi Guru

Lampiran 10 Lembar Observasi Peserta Didik

Lampiran 11 Soal Soal Siklus I

Lampiran 12 Kunci Jawaban Soal Soal I

Lampiran 13 Lembar Hasil Observasi Guru pada Siklus I

Lampiran 14 Lembar Hasil Observasi Peserta Didik pada Siklus I

Lampiran 15 Daftar Nilai Tes Akhir Materi logika matematika siklus I

Lampiran 16 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II

Lampiran 17 Soal Soal Siklus II

Lampiran 18 Kunci Jawaban Soal Siklus II

Lampiran 19 Lembar Hasil Observasi Guru Siklus II

Lampiran 20 Lembar Hasil Observasi Peserta Didik Siklus II

Lampiran 21 Daftar Nilai Peserta Didik Siklus II

Lampiran 22 Perbandingan Lembar Observasi Guru Siklus I dan siklus II

Lampiran 23 Perbandingan Lembar Observasi Peserta Didik Siklus I dan siklus II

Lampiran 24 Perbandingan Nilai Peserta didik Pra Siklus, Siklus I dan siklus II

Page 15: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · 6. Bapak kyai Amnan Muqoddam dan ibu Nyai Rofiqotul Makiyyah beserta

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Matematika adalah ilmu tentang logika mengenai bentuk, susunan,

besaran, dan konsep-konsep yang berhubungan satu dengan yang lainnya. Dan

salah satu tujuan pembelajaran matematika adalah terbentuknya bernalar pada

diri peserta didik yang tercermin melalui kemampuan berfikir kritis, logis,

sistematis dan memiliki sifat obyektif, jujur, displin dalam menyelesaikan

permasalahan baik dalam matematika, bidang lain maupun dalam kehidupan

sehari-hari. Namun keadaan dilapangan belum sesuai dengan yang diharapkan.

Hasil studi menyatakan bahwa meski adanya peningkatan mutu pendidikan

yang menggembirakan namun pemahaman dan pembelajaran peserta didik

menunjukkan hasil yang kurang memuaskan.

Beberapa penelitian membuktikan bahwa perhatian peserta didik

berkurang bersamaan dengan berlalunya waktu. Penelitian Pollio (1984)

menunjukkan bahwa peserta didik dalam ruang kelas hanya memperhatikan

pelajaran sekitar 40% dari waktu pembelajaran yang tersedia. Sementara

penelitian McKeachie (1986) menyebutkan bahwa dalam sepuluh menit

pertama perhatian peserta didik dapat mencapai 70%, dan berkurang sampai

menjadi 20% pada waktu 20 menit terakhir.1

Kondisi tersebut diatas merupakan kondisi umum yang sering terjadi di

lingkungan sekolah. Hal ini menyebabkan seringnya terjadi kegagalan dalam

dunia pendidikan, terutama disebabkan peserta didik di ruang kelas lebih

banyak menggunakan indera pendengarannya dibandingkan visual, sehingga

apa yang dipelajari di kelas tersebut cenderung untuk dilupakan.

Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan dengan guru

matematika kelas X A MA TAJUL ULUM Brabo, diperoleh keterangan bahwa

rendahnya hasil belajar pada materi Logika Matematika dikarenakan sulitnya

peserta didik dalam membedakan antara kalimat terbuka dan kalimat tertutup

1Melvin L. Silberman Active Learning, 101 Strategi Pembelajaran Aktif, (terjemahan Sarjuli

et al.) 101 Strategis To Teach Any Subject, (Bandung: Raisul Muttaqin, 2006), hlm. 24

Page 16: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · 6. Bapak kyai Amnan Muqoddam dan ibu Nyai Rofiqotul Makiyyah beserta

2

dan keabstrakan peserta terhadap simbol-simbol yang terdapat dalam materi

logika matematika. Kurangnya kekongkritan peserta didik terhadap materi

logika matematika ini akan sangat berpengaruh terhadap hasil belajar peserta

didik, apalagi materi kalimat terbuka dan kalimat tertutup adalah materi awal

yang harus dikuasai peserta didik untuk dapat memahami materi selanjutnya.

Selain itu, rendahnya hasil belajar peserta didik ini juga berhubungan

dengan keaktifan belajar peserta didik, seperti keaktifan peserta didik dalam

pembelajaran yang masih belum kelihatan, peserta didik jarang bertanya

kepada guru meskipun belum paham terhadap materi, serta kurangnya

keberanian dan keaktifan peserta didik dalam mengerjakan soal latihan di

depan kelas. Padahal keaktifan peserta didik dalam belajar merupakan salah

satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan belajar. Keaktifan peserta didik

dalam pembelajaran matematika sangat berpengaruh terhadap keberhasilan

belajarnya, dimana jika keaktifan belajar peserta didik baik maka hasil yang

diperoleh pun baik pula.

Dari wawancara guru juga telah diketahui bahwa aktivitas peserta didik

dalam kelas hanyalah mendengar dan mencatat saja sehingga peserta didik

cenderung mudah lupa dengan materi yang telah dipelajari. Dan salah satu

penyebab mengapa kebanyakan peserta didik cenderung melupakan apa yang

mereka dengar adalah perbedaan kecepatan bicara guru dengan tingkat

kemampuan peserta didik mendengarkan apa yang disampaikan guru.

Kebanyakan guru berbicara sekitar 100-200 kata per menit, sementara peserta

didik hanya mampu mendengarkan 50-100 kata per menitnya (setengah dari

apa yang dikemukakan guru), karena peserta didik mendengarkan pembicaraan

guru sambil berpikir sehingga peserta didik kurang memahami materi-materi

matematika yang lebih mengedepankan logikanya. Hal ini diperkuat lagi

dengan rata-rata peserta didik mendapat nilai 50,60 untuk pokok bahasan

Logika Matematika. Nilai ini masih jauh di bawah nilai KKM sekolah, dimana

sekolah ini telah menetapkan untuk mata pelajaran matematika nilai KKM-nya

adalah 6,5.

Page 17: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · 6. Bapak kyai Amnan Muqoddam dan ibu Nyai Rofiqotul Makiyyah beserta

3

Untuk itu guru harus berusaha agar anak didik aktif dan kreatif secara

optimal. Guru tidak harus terlena dengan gaya mengajar tradisional. Karena

gaya mengajar seperti itu sudah tidak sesuai dengan konsepsi pendidikan

modern. Pendidikan menghendaki penerapan CBSA (cara belajar siswa aktif)

dalam kegiatan interaktif edukatif. Guru bertindak sebagai fasilitator,

pembimbing dan anak didik yang lebih aktif-kreatif dalam belajar. 2 Dan untuk

mengaktifkan siswa dalam proses belajar mengajar guru harus dapat

melaksanakan metode belajar yang dapat menarik siswa untuk aktif dan terlibat

secara mental sehingga minat belajar siswa akan lebih baik. Metode belajar

yang dimaksud adalah metode belajar aktif (active learning).

Salah satu model pembelajaran yang akan penulis coba untuk

mengatasi rendahnya hasil belajar matematika yang diperoleh peserta didik

tersebut adalah dengan menerapkan model belajar aktif tipe Question Student

Have (QSH). Motede ini digunakan untuk mempelajari tentang keinginan dan

harapan anak didik sebagai dasar untuk memaksimalkan potensi yang mereka

miliki. Metode ini menggunakan sebuah teknik untuk mendapatkan partisipasi

peserta didik melalui tulisan. Tipe ini sangat baik digunakan pada peserta didik

yang kurang berani mengungkapkan pertanyaan, keinginan dan harapan-

harapan.

Dengan pertimbangan yang telah dikemukakan di atas, maka penulis

akan melakukan penelitian dengan judul ”PENERAPAN MODEL

PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING TIPE QUESTION STUDENT

HAVE (QSH) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA

DIDIK PADA MATERI POKOK LOGIKA MATEMATIKA KELAS X A

MA TAJUL ULUM BRABO GROBOGAN TAHUN PELAJARAN

2010/2011”

2 Drs. Syaiful Bahri Djamarah, Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif Suatu

Pendekatan Teoritis Psikologis, (Jakarta: Rineka Cipta, 2005), Cet III, hlm. 62-63

Page 18: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · 6. Bapak kyai Amnan Muqoddam dan ibu Nyai Rofiqotul Makiyyah beserta

4

B. Penegasan Istilah

Untuk menghindari kesalahpahaman tentang penafsiran dari judul

diatas, maka penulis menjelaskan istilah-istilah pokok yang terkandung dalam

judul skripsi sebagai berikut:

1. Model Pembelajaran Active Learning

Menurut Trianto model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau

suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan

pembelajaran di kelas atau pembelajaran dalam tutorial dan untuk

menentukan perangkat-perangkat pembelajaran termasuk di dalamnya

buku-buku, film, komputer, kurikulum dan lain-lain.3

Sedangkan pembelajaran aktif menurut Hermawy Munthe & Sekar

Ayu Aryani (2007) adalah suatu pembelajaran yang mengajak peserta didik

untuk belajar secara aktif. Ketika peserta didik belajar dengan aktif, berarti

mereka yang mendominasi aktifitas pembelajaran.4

Jadi model pembelajaran active learning adalah suatu model

pembelajaran yang diarahkan dalam mendesain pembelajaran untuk

membantu peserta didik supaya dapat belajar aktif sehingga tujuan

pembelajaran dapat tercapai.

2. Model Pembelajaran Question Student Have (QSH)

Model pembelajaran aktif tipe Question Student Have (QSH)

dikembangkan untuk melatih peserta didik agar memiliki kemampuan dan

ketrampilan bertanya5. Model ini adalah merupakan salah satu cara yang

digunakan untuk mempelajari tentang keinginan dan harapan peserta didik

sebagai dasar untuk memaksimalkan potensi yang mereka miliki.

Metode ini menggunakan sebuah teknik untuk mendapatkan

partisipasi peserta didik melalui tulisan, hal ini sangat baik digunakan pada

3 Trianto, M. Pd, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif (Konsep, Landasan dan

Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)), (Jakarta: Kencana Prenada

Media Group, 2009), Cet II, hlm. 22 4 Hisyam Zaini, dkk, Strategi Pembelajaran Aktif, (Yogyakarta: Pustaka Insane Madani, 2008) 5 Agus Suprijono, Cooperative Learning (Teori dan Aplikasi Paikem), (Yogyakarta: Pustaka

Pelajar, 2009) hlm. 108

Page 19: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · 6. Bapak kyai Amnan Muqoddam dan ibu Nyai Rofiqotul Makiyyah beserta

5

peserta didik yang kurang berani mengungkapkan pertanyaan, keinginan

dan harapan-harapan melalui percakapan.

3. Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik

Meningkatkan berarti menaikkan, mempertinggi.6 Hasil belajar

adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima

pengalaman belajarnya.7

Jadi meningkatkan hasil belajar peserta didik berarti meningkatnya

hasil belajar peserta didik dari proses belajar yang berupa perubahan

tingkah laku atau kemampuan mental.

4. Logika Matematika

Logika (logic) berasal dari Yunani “logos” yang berarti “kata”,

”ucapan” atau “alasan”. Logika dapat diartikan ilmu yang berhubungan

dengan prinsip-prinsip validitas penalaran dan argument. Sedangkan logika

matematika adalah logika yang menggunakan kaidah-kaidah dan aturan-

aturan matematika untuk menyelesaikannya.8

Logika matematika adalah merupakan salah satu materi pokok yang

diajarkan di Sekolah Menengah Atas atau SMA pada kelas X semester II.

Materi yang dipelajari dalam penelitian ini hanya pada sub materi

pengertian Logika Matematika, Kalimat Terbuka, Kalimat Tertutup,

Ingkaran (Negasi), Konjungsi, Disjungsi, Implikasi dan Biimplikasi.

Berikut ini adalah ruang lingkup materi logika matematika yang

terangkum dalam SK, KD dan Indikator berikut:

Standar Kompetensi : 4. Menggunakan logika matematika dalam

pemecahan masalah yang berkaitan

dengan pernyataan majemuk dan

pernyataan berkuantor

6 Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan

dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1994), hlm. 1060 7 Dr. Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 1999), Cet. VI hlm. 22 8 F. Soesianto & Djoni Dwijono, Seri Logika Matematika; Logika Proposisional,

(Yogyakarta: Andi Offset, 2003), hlm 1-2

Page 20: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · 6. Bapak kyai Amnan Muqoddam dan ibu Nyai Rofiqotul Makiyyah beserta

6

Kompetensi dasar : 4. 1 Memahami pernyataan dalam matematika

dan ingkaran atau negasinya

Indikator :

1. Menyatakan pengertian logika matematika

2. Menyatakan pengertian kalimat terbuka dan

kalimat tertutup

3. Menyatakan pengertian dan tabel kebenaran

dari negasi, disjungsi, konjungsi, implikasi

dan biimplikasi.

4. Menyatakan ingkaran (negasi), disjungsi,

konjungsi, implikasi dan biimplikasi dari

suatu pernyataaan.

Berdasarkan uraian diatas, maka arti keseluruhan dari “penerapan

model pembelajaran active learning tipe Question Student Have (QSH)

untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas X MA TAJUL ULUM

Brabo Tahun Pelajaran 2010-2011” adalah suatu penelitian dengan

penerapan model pembelajaran active learning tipe Question Student Have

(QSH) pada mata pelajaran matematika materi pokok logika matematika

dengan cara mengaktifkan peserta didik melalui tulisan.

Tulisan ini digunakan untuk mempelajari tentang keinginan dan

harapan peserta didik sebagai dasar untuk memaksimalkan potensi yang

mereka miliki. Peserta didik yang kurang berani mengungkapkan

pertanyaan, keinginan dan harapan-harapan melalui percakapan dapat

mengungkapkannya lewat tulisan, sehingga aktivitas dan hasil belajar

peserta didik kelas X MA TAJUL ULUM Brabo Tahun Pelajaran 2010-

2011 dapat meningkat.

Page 21: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · 6. Bapak kyai Amnan Muqoddam dan ibu Nyai Rofiqotul Makiyyah beserta

7

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang tersebut diatas, dapat

dirumuskan beberapa permasalahan, antara lain:

1. Bagaimana penerapan model pembelajaran active learning tipe Question

Student Have (QSH) di kelas X A MA TAJUL ULUM Brabo pada materi

pokok Logika Matematika tahun pelajaran 2010/2011?

2. Apakah penerapan model pembelajaran active learning tipe Question

Student Have (QSH) dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar peserta

didik kelas X A MA TAJUL ULUM Brabo pada materi pokok Logika

Matematika tahun pelajaran 2010/2011?

D. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui:

1. Penerapan model pembelajaran active learning tipe Question Student Have

(QSH) di kelas X A MA TAJUL ULUM Brabo pada materi pokok Logika

Matematika tahun pelajaran 2010/2011

2. Penerapan model pembelajaran active learning tipe Question Student Have

(QSH) dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar peserta didik kelas X

A MA TAJUL ULUM Brabo pada materi pokok Logika Matematika tahun

pelajaran 2010/2011

E. Manfaat Penelitian

Penelitian ini memiliki beberapa manfaat, antara lain:

1. Bagi Guru

a. Memberikan gambaran bagaimana cara mengajarkan Logika

Matematika dengan menggunakan model pembelajaran Active

Learning tipe Question Student Have (QSH)

b. Dapat digunakan sebagai pertimbangan dalam proses belajar

mengajar khususnya dalam pemilihan model pembelajaran yang

efektif yang dapat meningkatkan partisipasi peserta didik.

Page 22: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · 6. Bapak kyai Amnan Muqoddam dan ibu Nyai Rofiqotul Makiyyah beserta

8

2. Bagi Peserta Didik

a. Menumbuhkan sikap positif (minat dan respon belajar) peserta didik

serta dapat mengatasi kesulitan belajar matematika yang pada

akhirnya dapat meningkatkan hasil belajar.

b. Menumbuhkan kemampuan bekerjasama, berkomunikasi dan

mendengarkan pendapat orang lain, melatih rasa peduli dan kerelaan

untuk berbagi dan meningkatkan rasa penghargaan terhadap orang

lain

c. Dapat dijadikan sebagai sarana untuk belajar mengaktifkan diri dalam

proses belajar mengajar.

d. Melatih peserta didik untuk lebih berani mengungkapkan ide dan

mengajukan pertanyaan meskipun lewat selembar kertas.

3. Bagi Sekolah

Penelitian ini diharapkan dapat memberi sumbangan positif dalam

usaha meningkatkan mutu pendidikan khususnya dalam mata pelajaran

matematika sehingga dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik dan

sekaligus dapat digunakan sebagai bahan penelitian lanjutan.

4. Bagi Peneliti

a. Dapat dijadikan sebagai pelajaran untuk memperluas wawasannya

tentang model- model pembelajaran yang ada.

b. Mendapat pengalaman langsung melaksanakan model pembelajaran

Active Learning tipe Question Student Have (QSH) untuk mata

pelajaran matematika di MA TAJUL ULUM Brabo.

c. Sebagai bekal peneliti sebagai calon guru matematika agar siap

melaksanakan tugas di lapangan.

Page 23: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · 6. Bapak kyai Amnan Muqoddam dan ibu Nyai Rofiqotul Makiyyah beserta

9

BAB II

LANDASAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

A. Landasan Teori

1. Belajar

a. Pengertian belajar

Dalam kamus besar bahasa Indonesia, secara etimologis belajar

memiliki arti “berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu”.1

Sedangkan secara terminologi definisi belajar banyak

dikemukakan oleh para ahli antara lain:

1) Menurut Lester D. Crow dan Alice Crow

”Learning is acquisitation of habits, knowledge, and

attitude it involves new ways of doing things, and it operates in an

individual’s attempts to over come obstacles or to udjust to nem

situations”

Artinya belajar adalah hasil yang dicapai dari kebiasaan,

pengetahuan, sikap. Ini mencakup cara baru dalam melakukan

sesuatu dan mengoperasikannya atau menguasahakannya didalam

usaha seseorang untuk mengatasi hambatan atau menyesuaikan diri

dengan keadaan yang baru.2

2) Menurut Oemar Hamalik belajar adalah modifikasi atau

memperteguh kelakuan melalui pengalaman (learning is defined as

the modification or strengthening of behavior through

experiencing). Menurut pandangan ini belajar merupakan suatu

proses, suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan. Belajar

bukan hanya mengingat, akan tetapi lebih luas dari itu, yakni

1 Tim Penyusun Kamus Besar Bahasa Indonesia, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta:

Balai Pustaka, 2005), Cet. III, hlm. 17. 2 Lester D. Crow and Alice Crow, Education Psycology, ( New York: American Book

Company, 1958), hlm. 225.

Page 24: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · 6. Bapak kyai Amnan Muqoddam dan ibu Nyai Rofiqotul Makiyyah beserta

10

mengalami. Hasil belajar bukan suatu penguasaan hasil latihan

melainkan pengubahan kelakuan3

3) Slameto menyebutkan “belajar ialah suatu proses usaha yang

dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah

laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya

sendiri”.4

4) Muhibbin Syah menyebutkan bahwa belajar dapat dipahami

sebagai tahapan perubahan seluruh tingkah laku individu yang

relative menetap sebagai hasil pengalaman dan interaki dengan

lingkungan yang melibatkan proses kognitif.5

5) Dalam Kitab Mudkhola ilal Manahij wa Turuqut Tadris

T٦داء K@ L>DMN ON CPQIرHIاCDEFG هA @?<= >; اArtinya:

” Belajar adalah merubah dengan mengadakan pelatihan”.

Dari definisi para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa

pengertian belajar, yaitu suatu usaha yang dilakukan seseorang untuk

memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara

keseluruhan yang ditampakkan dalam peningkatan kecakapan

pengetahuan, sikap, tingkah laku, pemahaman, keterampilan (dengan

serangkaian kegiatan membaca, mengamati, mendengarkan, meniru

dan lain sebagainya) dan bisa dikatakan bahwa belajar adalah mencari

ilmu untuk memperoleh pengetahuan sehingga derajat kehidupannya

meningkat. Hal ini dinyatakan dalam surat Mujadalah ayat 11 yang

berbunyi:

3 Prof. Dr. Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2007), Cet

VI, hlm.27 4 Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi, (Jakarta: Rineka Cipta, 2006), hlm.

2. 5 Muhibbin Syah, M. Ed. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung: PT

Remaja Rosdaskarya, 2000), Cet. V, hlm. 93 6 M. Muzamil Basir dan M. Malik M. Said, Mudkhola ilal Manahij wa Turuqut Tadris,

(Mekkah: Darul Liwa’,t.th.),hlm. 64.

Page 25: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · 6. Bapak kyai Amnan Muqoddam dan ibu Nyai Rofiqotul Makiyyah beserta

11

$ pκš‰r' ‾≈ tƒ t Ï%©!$# (# þθ ãΖtΒ#u #sŒ Î) Ÿ≅ŠÏ% öΝä3s9 (#θ ßs ¡¡x�s? †Îû ħÎ=≈ yf yϑø9 $# (#θ ßs |¡ øù$$ sù

Ëx|¡ ø�tƒ ª!$# öΝä3s9 ( #sŒ Î)uρ Ÿ≅ŠÏ% (#ρâ“ à±Σ$# (#ρâ“ à±Σ$$ sù Æìsùö� tƒ ª!$# tÏ% ©!$# (#θ ãΖtΒ#u öΝä3ΖÏΒ

tÏ% ©!$#uρ (#θ è?ρé& zΟù=Ïè ø9 $# ;M≈ y_ u‘yŠ 4 ª! $#uρ $ yϑÎ/ tβθ è=yϑ÷ès? ×��Î7 yz ∩⊇⊇∪

Artinya:

"Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam majlis", Maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", Maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.(QS. Al Mujidalah: ayat 11)7

b. Ciri-ciri belajar

Dari beberapa definisi para ahli di atas, dapat disimpulkan adanya

beberapa ciri belajar, yaitu:

1) Perubahan terjadi secara sadar

2) Perubahan dalam belajar bersifat kontinu dan fungsional

3) Perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif

4) Perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara

5) Perubahan dalam belajar bertujuan dan terarah

6) Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku8

c. Prinsip-prinsip belajar

Menurut Davies (1991), di dalam tugas melaksanakan proses

belajar mengajar, seseorang guru harus memperhatikan beberapa

prinsip belajar berikut:

1) Hal apapun yang dipelajari murid, maka ia harus mempelajarinya

sendiri. Tidak seorangpun yang dapat melakukan kegiatan belajar

tersebut untuknya.

7 Departemen Agama RI, Al Qur andan Terjemah, (Semarang: CV. Asy-Syifa, 2001) 8 Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi, hlm. 3- 4

Page 26: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · 6. Bapak kyai Amnan Muqoddam dan ibu Nyai Rofiqotul Makiyyah beserta

12

2) Setiap murid belajar menurut tempo (kecepatannya) sendiri dan

untuk setiap kelompok umur, terdapat variasi dalam kecepatan

belajar

3) Seorang murid belajar lebih banyak bilamana setiap langkah segera

diberikan penguatan (reinforcement)

4) Penguasaan secara penuh dari setiap langkah-langkah

pembelajaran, memungkinkan murid belajar secara lebih berarti

5) Apabila murid diberikan tanggung jawab untuk mempelajari

sendiri, maka ia lebh termotivasi untuk belajar, dan ia akan belajar

dan mengingat lebih baik.9

d. Aktivitas Peserta didik

Aktivitas peserta didik sama maknanya dengan perbuatan, yang

menghendaki gerakan fungsi otak individu yang belajar. Aktivitas

tersebut menghasilkan perubahan tingkah laku berupa pengetahuan,

sikap dan keterampilan (Marial, 1993). Aktivitas mutlak diperlukan

dalam proses belajar mengajar untuk memperoleh pengetahuan karena

esensi dari pengetahuan adalah kegiatan, aktivitas baik secara fisik

maupun mental (Semiawan, 1992).

Indikator yang menyatakan aktivitas peserta didik dalam proses

belajar mengajar menurut Paul B. Diedrich yang dikutip Sardiman

(2001), adalah:

1) Visual activities seperti membaca, memperhatikan gambar,

demontrasi dan mengamati percobaan

2) Oral activities seperti menyatakan, merumuskan, bertanya, memberi

saran, mengeluarkan pendapat, mengadakan wawancara, diskusi dan

interupsi.

3) Listening activities seperti mendengarkan uraian, mendengarkan

percakapan, mendengar diskusi dan mendengarkan pidato.

9 Dr. Aunurrohman,. M. Pd, Belajar dan Pembelajaran, (Pontianak: Alfabeta, 2009) him. 113-

114

Page 27: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · 6. Bapak kyai Amnan Muqoddam dan ibu Nyai Rofiqotul Makiyyah beserta

13

4) Writing activities seperti menulis, membuat laporan, mengisi angket

dan menyalin.

5) Drawing activities seperti menggambar, membuat grafik, membuat

peta dan diagram.

6) Motor activities seperti melakukan percobaan, membuat kontruksi

model, dan melakukan demontrasi.

7) Mental activities seperti menanggapi, mengingat, memecahkan soal,

menganalisa, melihat hubungan dan mengambil keputusan.

8) Emotional activities seperti menaruh minat, merasa bosan, gembira,

bersemangat, bergairah, berani, tegang, dan gugup.10

Oleh karena itu, tidak semua metode belajar dapat memberikan

kegiatan yang sama banyak, maka guru hendaknya menggunakan

berbagai metode pembelajaran yang bervariasi agar diperoleh berbagai

aktivitas.

e. Hasil belajar

Menurut Tim Penyusun Kamus Besar Bahasa Indonesia “hasil

adalah sesuatu yang diadakan (dibuat, diladikan,) oleh usaha (pikiran)11

dan “belajar adalah suatu proses untuk memperoleh pengetahuan atau

ilmu”12.

Menurut Dimyati dan Mudjiono, hasil belajar adalah hasil dari

proses belajar yang berupa perubahan tingkah laku atau peningkatan

kemampuan mental peserta didik berupa dampak pengajaran dan

dampak pengiring. Dampak pengajaran yaitu hasil yang dapat diukur

seperti tertulis dampak angka rapor atau angka dalam ijazah. Dampak

pengiring adalah terapan pengetahuan dan kemampuan di bidang lain.

Menurut Nana sudjana, hasil belajar adalah kemampuan-

kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman

10 Sadirman, A. M., Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar, Pedoman Bagi Guru Dan

Calon Guru, (Jakarta: Rajawali, 1992), Cet IV, hlm. 101 11 Tim Penyusun Kamus Besar Bahasa Indonesia, Kamus Besar Bahasa Indonesia, hlm. 300. 12 Tim Penyusun Kamus Besar Bahasa Indonesia, Kamus Besar Bahasa Indonesia, hlm.17

Page 28: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · 6. Bapak kyai Amnan Muqoddam dan ibu Nyai Rofiqotul Makiyyah beserta

14

belajarnya.13 Sedangkan menurut Mulyono Abdurrahman, hasil belajar

adalah “kemampuan yang dimiliki peserta didik setelah melalui

kegiatan belajar”.14

Menurut Benyamin Bloom yang secara garis besar

mengklasifikasikan hasil belajar menjadi 3 ranah yaitu:

1) Ranah kognitif

Ranah kognitif berkenaan hasil belajar intelektual yang terdiri dari

6 aspek yaitu: pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi,

analisis, sintesis, dan evaluasi

2) Ranah afektif

Ranah afektif berkenaan dengan sikap yang terdiri atas 5 aspek

yaitu : penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian, organisasi, dan

internalisasi.

3) Ranah psikomotorik

Ranah psikomotorik berkenaan dengan hasil belajar keterampilan

dan kemampuan bertindak. Ada 6 aspek ranah psikomotorik yaitu:

keterampilan gerakan dasar, kemampuan perseptual, gerakan reflek,

keharmonisan atau ketepatan, gerakan keterampilan kompleks dan

gerakan ekspresif dan interpretatif.15

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar

adalah penguasaan keterampilan dan pengetahuan yang dimiliki peserta

didik setelah melalui kegiatan belajar, berupa dampak pengajaran

(kognitif) yang ditunjukkan dengan nilai tes atau nilai yang diberikan

guru dan dampak pengiring (afektif dan psikomotorik) yang

ditunjukkan dengan perubahan tingkah laku atau peningkatan

kemampuan, hal ini dimaksudkan bahwa hasil belajar berhubungan

13 Dr. Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 1999), Cet. VI hlm. 22 14 Mulyono Abdurrahman, Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, (Jakarta: Rineka Cipta,

1999), hlm. 37. 15 Dr. Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, hlm 22

Page 29: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · 6. Bapak kyai Amnan Muqoddam dan ibu Nyai Rofiqotul Makiyyah beserta

15

dengan kemampuan yang diperoleh seseorang dalam bentuk yang

saling berkaitan antara pengetahuan, keterampilan, dan sikap.

f. Faktor- faktor yang mempengaruhi pembelajaran

Hasil belajar akan dipengaruhi oleh banyak faktor, secara garis

besar faktor yang mempengaruhi hasil belajar dapat diklasifikasikan

menjadi dua, yaitu faktor intern dan ekstern.16

1. Faktor intern

Faktor intern adalah faktor-faktor yang berasal dari dalam diri

peserta didik. Faktor intern dikelompokkan menjadi faktor

jasmaniah, faktor psikologis, dan faktor kelelahan.

a) Faktor jasmaniah meliputi faktor kesehatan dan cacat tubuh.

b) Faktor psikologi meliputi intelegensi, perhatian, minat, bakat,

motif, kematangan, dan kesiapan.

c) Faktor kelelahan

Dibedakan menjadi dua, yaitu kelelahan jasmani dan

rohani. Kelelahan jasmani seperti lemah lunglai, sedangkan

kelelahan rohani seperti adanya kelesuan dan kebosanan.

2. Faktor ekstern

Faktor ekstern dikelompokkan menjadi tiga, yaitu faktor

keluarga, faktor sekolah, dan faktor masyarakat.

a) Faktor keluarga

Peserta didik akan menerima pengaruh dari keluarga

berupa cara orang tua mendidik, relasi antar anggota keluarga,

suasana rumah tangga, dan keadaan ekonomi keluarga.

b) Faktor sekolah

Faktor sekolah yang mempengaruhi belajar ini mencakup

metode mengajar, kurikulum, relasi guru dan peserta didik,

relasi peserta didik dengan peserta didik, disiplin sekolah,

pelajaran dan waktu sekolah, standar pengajaran, kualitas

pengajaran, keadaan gedung, metode belajar dan tugas rumah.

16 Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi, hlm. 54.

Page 30: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · 6. Bapak kyai Amnan Muqoddam dan ibu Nyai Rofiqotul Makiyyah beserta

16

c) Faktor masyarakat

Masyarakat merupakan faktor ekstern yang juga

berpengaruh terhadap belajar peserta didik. Pengaruh itu terjadi

terkait dengan keberadaan peserta didik dengan masyarakat.

Faktor ekstern yang mempengaruhi hasil belajar yang paling

dominan adalah kualitas pengajaran, kualitas pengajaran adalah

tinggi rendahnya atau efektif tidaknya proses belajar mengajar

dalam mencapai tujuan pengajaran. Faktor intern (kemampuan

peserta didik) dan faktor ekstern (kualitas pengajaran) mempunyai

hubungan berbanding lurus dengan hasil belajar peserta didik.17

2. Pembelajaran Matematika

1. Pengertian pembelajaran

Menurut Gagne sebagaimana yang dikemukakan oleh Margaret

E. Bell Gredler (1991: 207) bahwa pembelajaran adalah seperangkat

acara peristiwa eksternal yang dirancang untuk mendukung terjadinya

proses belajar yang sifatnya internal.18 Pengertian ini mengisyaratkan

bahwa pembelajaran merupakan proses yang sengaja di rencanakan dan

dirancang sedemikian rupa dalam rangka memberikan bantuan bagi

terjadinya proses belajar.

Komponen yang harus ada demi terciptanya sistem lingkungan

yang memungkinkan terjadinya proses belajar mengajar adalah tujuan,

materi/bahan ajar, metode dan media, evaluasi, didik/peserta didik, dan

adanya pendidik/guru.

2. Pembelajaran Matematika

Menurut Reyt.,et al. (1998:4) matematika di definisikan sebagai

(1) studi pola dan hubungan (study of patterns and relationships)

dengan demikian masing-masing topik itu akan saling berjalinan satu

17 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, hlm. 41. 18Drs. H. Mgs. Nazaruddin, MM, Manajemen Pembelajaran (Implementasi Konsep,

Karakteristik dan Metodologi Pendidikan Agama Islam di Sekolah Umum), (Yogjakarta: Sukses Offset, 2007) Cet. I, hlm. 162

Page 31: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · 6. Bapak kyai Amnan Muqoddam dan ibu Nyai Rofiqotul Makiyyah beserta

17

dengan yang lain yang membentuknya, (2). Cara berpikir (way of

thinking) yaitu memberikan strategi untuk mengatur, menganalisis dan

mensintesa data atau semua yang ditemui dalam masalah sehari-hari,

(3). Suatu seni (an art) yaitu ditandai dengan adanya urutan dan

konsistensi internal, dan (4) sebagai bahasa (a language) dipergunakan

secara hati-hati dan didefinisikan dalam term dan symbol yang akan

meningkatkan kemampuan untuk berkomunikasi akan sains, keadaan

kehidupan riil, dan matematika itu sendiri, serta (5) sebagai alat (a tool)

yang dipergunakan oleh setiap orang dalam menghadapi kehidupan

sehari-hari.19

Hakikat belajar matematika adalah suatu aktivitas mental untuk

memahami arti dan hubungan-hubungan serta symbol-simbol,

kemudian diterapkannya pada situasi nyata. Schoenfeld (1985)

mendefinisikan bahwa belajar matematika berkaitan dengan apa dan

bagaimana menggunakannya dalam membuat keputusan untuk

pemecahan masalah.20

Sedangkan pembelajaran matematika adalah proses atau kegiatan

guru mata pelajaran matematika dengan mengajarkan matematika

kepada peserta didik yang di dalamnya terkandung upaya untuk

menciptakan iklim dan pelayanan terhadap kemampuan, potensi, minat,

bakat dan kebutuhan peserta didik tentang matematika yang amat

beragam agar terjadi interaksi optimal antara guru dengan peserta didik

serta antara peserta didik dengan peserta didik lainnya dalam

mempelajari matematika sebagai wahana untuk menumbuh

kembangkan kecerdasan, kemampuan, serta membentuk kepribadian

peserta didik.

19Syarifuddin, Pembelajaran Matematika Sekolah,

http://syarifartikel.blogspot.com/2009/07/pembelajaran-matematika-sekolah-1.html (Senin, 13 Oktober 2010, 11.06)

20 Prof. Dr. Hamzah B. Uno, M. Pd, Model Pembelajaran (Menciptakan Proses Belejar

Mengajar Yang Kreatif Dan Efektif), (Jakarta: Bumi Aksara, 2009) hlm, 130

Page 32: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · 6. Bapak kyai Amnan Muqoddam dan ibu Nyai Rofiqotul Makiyyah beserta

18

Dalam pembelajaran Matematika tidak dapat dilaksanakan secara

melompat-lompat tetapi harus tahap demi tahap, dimulai dengan

pemahaman ide dan konsep yang sederhana sampai kejenjang yang

lebih kompleks. Peserta didik tidak mungkin dapat mempelajari konsep

lebih tinggi sebelum ia menguasai atau memahami konsep yang lebih

rendah.

Dalam artikel Syarifuddin prosedur pembelajaran matematika

yang menekankan pada konsep-konsep matematika antara lain:

1) Penanaman konsep dasar (penanaman konsep), yaitu pembelajaran

suatu konsep baru matematika. Pembelajaran penanaman konsep

dasar merupakan jembatan yang harus dapat menghubungkan

kemampuan kognitif siswa yang konkrit dengan konsep baru

matematika yang abstrak.

2) Pemahaman konsep, yaitu pembelajaran lanjutan dari penanaman

konsep yang bertujuan agar siswa lebih memahami suatu konsep

matematika. Pemahaman konsep terdiri dari atas dua pengertian.

Pertama, merupakan kelanjutan dari pembelajaran penanaman

konsep dalam satu pertemuan. Sedangkan kedua, pembelajaran

pemahaman konsep dilakukan pada pertemuan yang berbeda, tetapi

masih merupakan lanjutan dari penanaman konsep.

3) Pembinaan keterampilan, yaitu pembelajaran lanjutan dari

penanaman konsep dan pemahaman konsep. Pembelajaran

pembinaan ketrampilan bertujuan agar siswa lebih terampil dalam

menggunakan berbagai konsep matematika.21

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa matematika sekolah

adalah unsur/bagian dari matematika yang dipilih berdasarkan

kepentingan kependidikan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan

teknologi, penyajiannya disesuaikan dengan perkembangan intelektual

siswa, serta digunakan sebagai salah satu sarana untuk

21Syarifuddin, langkah-langkah pembelajaran Matematika, http://syarifartikel.blogspot.com/2009/01/langkah langkah-pembelajaran-matematika_11.html (Senin, 13 Oktober 2010, 11.06)

Page 33: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · 6. Bapak kyai Amnan Muqoddam dan ibu Nyai Rofiqotul Makiyyah beserta

19

mengembangkan kemampuan berpikir bagi para siswa sehingga tujuan

pembelajaran matematika sekolah dapat tercapai.

3. Model Pembelajaran Active Learning

Pembelajaran aktif menurut Hisyam Zaini, Bermawy Munthe &

Sekar Ayu Aryani (2007) adalah suatu pembelajaran yang mengajak

peserta didik untuk belajar secara aktif. Ketika peserta didik belajar dengan

aktif, berarti mereka yang mendominasi aktifitas pembelajaran. 22

Dalam dunia pendidikan dewasa ini muncul keyakinan bahwa untuk

mencapai tujuan pendidikan secara efektif dan efesien diperlukan metode

yang mampu mengaktifkan perserta didik. Berangkat dari keyakinan

tersebut, munculah istilah cara belajar peserta didik aktif (CBSA).

Maksudnya, dalam proses pembelajaran guru perlu menggunakan metode

yang mampu mengaktifkan perserta didik. Dalam CBSA anak berusaha

untuk mencari mencerna sendiri, menanggapi, mengajukan pendapat serta

memecahkan masalah baik secara pribadi maupun bersama atau

berkelompok.23

Menurut Oemar Hamalik guru merupakan faktor yang

mempengaruhi berhasil tidaknya proses belajar dan karenanya guru harus

menguasai prinsip-prinsip belajar disamping menguasai materi yang

diajarkan, dengan kata lain guru harus mampu menciptakan suatu situasi

kondisi belajar yang sebaik-baiknya.24Guru sebagai salah satu sumber

belajar berkewajiban menyediakan lingkungan belajar yang kreatif bagi

kegiatan belajar anak didik di kelas. Salah satu kegiatan yang harus guru

22 Hisyam Zaini, dkk, Strategi Pembelajaran Aktif, (Yogyakarta: Pustaka Insane Madani,

2008) 23Drs. Syaiful Bahri Djamarah, M. Ag, Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif (Suatu

Pendekatan Teoritis Psikologis), (Jakarta: Rineka Cipta, 2005), hlm. 93 24 Dr. Oemar Hamalik, Psikologi Belajar dan Mengajar, (Bandung: Sinar Baru Algensindo,

2007), Cet V, hlm.33

Page 34: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · 6. Bapak kyai Amnan Muqoddam dan ibu Nyai Rofiqotul Makiyyah beserta

20

lakukan adalah melakukan pemilihan dan penentuan metode yang akan

dipilih untuk mencapai tujuan pengajaran.25

Dalam hal ini setidaknya ada 3 faktor penyebab rendahnya

partisipasi siswa dalam mengikuti proses pembelajaran, yaitu:

a. Siswa kurang memiliki keberanian untuk menyampaikan pendapat

kepada orang lain

b. Siswa kurang memiliki kemampuan untuk merumuskan gagasan sendiri

c. Siswa belum terbiasa bersaing menyampaikan pendapat dengan teman

yang lain.26

Selain faktor penyebab rendahnya partisipasi siswa dalam mengikuti

proses pembelajaran diatas, dalam bukunya Abin Syamsuddin Makmun di

jelaskan bahwa salah satu penyebab bahwa hasil belajar itu tidak ada

kemajuan (mapan) untuk beberapa waktu tertentu itu adalah karena

terjadinya kejenuhan dalam belajar sehingga mengakibatkan daya ingatan

tidak mampu mengakomodasikan informasi atau pengalaman baru. 27

Berangkat dari beberapa penyebab diatas maka di butuhkan suatu

strategi pembelajaran yang dapat mengaktifkan peserta didik. Dan metode

belajar aktif merupakan kegiatan untuk mengaktifkan peserta didik dalam

proses pembelajaran. Karena belajar bukanlah konsekuensi otomatis dari

penuangan informasi ke dalam otak peserta didik. Belajar memerlukan

keterlibatan mental dan kerja peserta didik sendiri, karena belajar hanya

mungkin terjadi apabila peserta didik aktif mengalami sendiri. Dan dalam

hal ini guru sekedar menjadi pembimbing dan pengarah. Hal ini sesuai

dengan teori kognitif yang menyatakan bahwa belajar menunjukkan adanya

25 Drs. Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT

Rineka Cipta, 2006), Cet III, hlm. 77 26 Karya Tulis Guru dalam Keberhsilan Pembelajaran, Gambar (Perangko) sebagai Media

Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar , (SDN Sumberagung Kecamatan Brondong Kabupaten Lamongan Jawa Timur, 2003), hlm. 67

27 Prof. Dr. H. Abin Syamsuddin Makmun, M.A, Psikologi Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2002), Cet V, hlm. 169

Page 35: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · 6. Bapak kyai Amnan Muqoddam dan ibu Nyai Rofiqotul Makiyyah beserta

21

jiwa yang sangat aktif, jiwa mengolah informasi yang kita terima, tidak

sekedar menyimpannya saja tanpa mengadakan transformasi.28

Menurut Oemar Hamalik terdapat beberapa klasifikasi kegiatan

belajar yang dapat atau seharusnya dilakukan oleh siswa, antara lain:

a. Kegiatan penyelidikan (membaca, berwawancara, mendengarkan radio,

menonton film dan alat-alat lainnya)

b. Kegiatan penyajian (laporan, panel and round table discussion,

membuat grafik dan chart)

c. Kegiatan-latihan-mekanis: digunakan bila kelompok menemui

kesulitan sehingga perlu diadakan ulangan-ulangan dan latihan-latihan

d. Kegiatan apresiasi (mendengarkan music, membaca, menyaksikan

gambar)

e. Kegiatan observasi dan mendengarkan (membentuk alat-alat dari

murid sebagai alat bantu belajar)

f. Kegiatan ekspresi kreatif (pekerjaan tangan, menggambar, menulis,

bercerita, bermain, membuat sajak, bernyanyi dan bermain musik)

g. Bekerja dalam kelompok (latihan dalam tata kerja demokratis,

pembagian kerja antara kelompok dalam melaksanakan rencana)

h. Percobaan (belajar mencobakan cara-cara mengerjakan sesuatu)

i. Kegiatan mengorganisasi dan menilai (diskriminasi, menyeleksi,

mengatur dan menilai pekerjaan yang dikerjakan oleh mereka sendiri)29

Belajar juga memerlukan kedekatan dengan berbagai macam hal,

bukan sekedar pengulangan atau hafalan tetapi juga keterlibatan mental.

Ketika kegiatan belajar matematika peserta didik bersifat aktif, peserta

didik akan mengupayakan sesuatu, peserta didik menginginkan jawaban

atas sebuah pertanyaan, membutuhkan informasi untuk memecahkan

masalah atau mencari cara untuk mengerjakan tugas.

28 Drs. Zaenal Arifin, M. Pd, Evaluasi Pembelajaran (Prinsip, Tekhnik, Prosedur), (Bandung:

PT Remaja Rosdakarya, 2009), Cet I, hlm. 294-295 29 Dr. Oemar Hamalik, Pendekatan Baru Strategi Belajar Mengajar Berdasarkan CBSA,

(Bandung: Sinar Baru Algensindo, 2001), Cet II, hlm. 20-21

Page 36: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · 6. Bapak kyai Amnan Muqoddam dan ibu Nyai Rofiqotul Makiyyah beserta

22

Lebih 2400 tahun lalu, Konfusius menyatakan 3 pernyataan

sederhana yang mengungkapkan pentingnya belajar aktif yaitu :

Yang saya dengar, saya lupa

Yang saya lihat, saya ingat

Yang saya kerjakan, saya paham30

Pernyataan ini dimodifikasi oleh Mel Silberman dan diperluas

menjadi paham belajar aktif (Active Learning Credo):

Yang saya dengar, saya lupa

Yang saya dengar dan lihat, saya sedikit ingat

Yang saya dengar, lihat dan pertanyakan atau diskusikan dengan orang

lain

Yang saya mulai pahami

Dari yang saya dengar, lihat, bahas, dan terapkan saya dapatkan

Pengetahuan dan keterampilan

Yang saya ajarkan kepada orang lain, saya kuasai31

Belajar tidaklah cukup hanya dengan mendengarkan atau melihat

sesuatu. Tetapi akan lebih baik lagi jika peserta didik dapat melakukan

sesuatu terhadap informasi itu, dan dengan demikian peserta didik bisa

mendapatkan umpan balik tentang seberapa bagus pemahamannya.

Pendapat ini diperkuat oleh Jhon Holt yang menyatakan bahwa proses

belajar akan meningkat jika peserta didik diminta untuk melakukan hal

berikut ini:

a. Mengemukakan kembali informasi dengan kata-kata mereka sendiri.

b. Memberikan contohnya

c. Mengenalinya dalam bermacam bentuk dan situasi

d. Melihat kaitannya antara informasi itu dengan fakta atau gagasan lain

e. Menggunakannya dengan beragam cara

f. Memprediksikan sejumlah konsekuensinya.

g. Menyebutkan lawan atau kebalikannya32

30 Melvin L. Silberman Active Learning, 101 Strategi Pembelajaran Aktif, (terjemahan Sarjuli

et al.), (Yogyakarta: Pustaka Insani Madani. 2009) hlm. 1. 31 Melvin L. Silberman Active Learning, 101 Strategi Pembelajaran Aktif, (terjemahan Sarjuli

et al.), hlm. 2 32 Melvin L. Silberman Active Learning, 101 Strategi Pembelajaran Aktif, (terjemahan Sarjuli

et al.) 101 Strategis To Teach Any Subject, (Bandung: Raisul Muttaqin, 2006), hlm. 26

Page 37: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · 6. Bapak kyai Amnan Muqoddam dan ibu Nyai Rofiqotul Makiyyah beserta

23

Berikut ini adalah perbandingan pembelajaran konvensional dengan

pembelajaran yang menggunakan strategi pembelajaran aktif: 33

Pembelajaran Konvensional Pembelajaran Aktif

Berpusat pada guru Berpusat pada peserta didik Penekanan pada menerima pengetahuan

Penekanan pada menemukan

Kurang menyenangkan Sangat menyenangkan Kurang memberdayakan semua indera dan potensi anak didik

Membemberdayakan semua indera dan potensi anak didik

Menggunakan metode yang monoton

Menggunakan banyak metode

Kurang banyak media yang digunakan

Menggunakan banyak media

Tidak perlu disesuaikan dengan pengetahuan yang sudah ada.

Disesuaikan dengan pengetahuan yang sudah ada

4. Model Pembelajaran Active Learning Tipe Question Student Have

(QSH)

Model belajar aktif tipe Question Student Have (QSH) merupakan

suatu kegiatan belajar kolaboratif yang dapat digunakan guru di tengah-

tengah pelajaran sehingga dapat menghindari cara pengajaran yang selalu

didominasi oleh guru dalam PBM. Melalui kegiatan belajar secara

kolaborasi (bekerja sama) diharapkan peserta didik akan memperoleh

pengetahuan, keterampilan, dan sikap secara aktif.

Aktivitas dalam model belajar aktif tipe Question Student Have ini

merupakan salah satu cara yang digunakan untuk mempelajari tentang

keinginan dan harapan anak didik sebagai dasar untuk memaksimalkan

potensi yang mereka miliki. Metode ini menggunakan sebuah teknik untuk

mendapatkan partisipasi peserta didik melalui tulisan, hal ini sangat baik

digunakan pada peserta didik yang kurang berani mengungkapkan

pertanyaan, keinginan dan harapan-harapan melalui percakapan.

33 Bonwell, Charles C., dan James A. Eison, Active Learning: Creating Excitement in the

Classroom, http://www.gwu.edu/eriche, (Selasa, 19 Oktober 2010, 10. 15)

Page 38: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · 6. Bapak kyai Amnan Muqoddam dan ibu Nyai Rofiqotul Makiyyah beserta

24

Tipe Question Student Have (QSH) merupakan salah satu cara yang

paling efektif dan efisien untuk meningkatkan kegiatan belajar aktif.

Karena Question Student Have (QSH) dikembangkan untuk melatih peserta

didik agar memiliki kemampuan dan ketrampilan bertanya34.

Strategi ini membagi peserta didik menjadi berkelompok sehingga

dengan peserta didik berkelompok hampir tidak mungkin bahwa salah

satu peserta didik akan diabaikan dan sulit juga bagi peserta didik untuk

tidak aktif, sehingga dengan kelompok yang sedikit diharapkan peserta

didik dapat berpartisipasi dan berperan secara aktif.

Hal ini sesuai dengan pendapat Oemar Hamalik yang menyatakan

bahwa proses kelompok memiliki karakteristik atau segi-segi relasi,

interaksi, partisipasi, kontribusi, afeksi dan dinamika. Tiap individu

berhubungan satu sama lain, setiap individu memberikan sumbangan

pikiran, setiap individu saling mempengaruhi, setiap individu ikut aktif,

setiap individu mendapat pembagian tugas dan setiap individu

mengembangkan sifat-sifat personal-sosial-moral dan karenanya kelompok

senantiasa hidup berubah, berkembang, yang berarti bersifat dinamis.35 Hal

ini juga diperkuat dengan pendapat Vygotsky yang mengatakan bahwa:

Jika hari ini anak mampu bekerjasama, esok dia akan mampu

mengerjakan sesuatu secara mandiri. Kerjasama melalui belajar kelompok

di mana anak saling berinteraksi dengan bertanya dan mengemukakan

pendapat adalah fondasi sukses di kemudian hari. Berbicara (talk) adalah

sentral untuk pengembangan sosial dan pertumbuhan intelektual.36

Tipe Question Studeny Have (QSH) adalah salah satu tipe

instruksional dari belajar aktif (active learning) yang termasuk dalam

bagian Collaborative learning (belajar dengan cara bekerja sama) yang

bertujuan melatih kemampuan bekerja sama, melatih kemampuan

34 Agus Suprijono, Cooperative Learning (Teori dan Aplikasi PAIKEM), (Yogyakarta: Pustaka

Pelajar, 2009) hlm. 108 35 Dr. Oemar Hamalik, Psikologi Belajar Mengajar, (Bandung: Sinar Baru Algensindo, 2007),

Cet IV, hlm. 154 36 Kasim Lemlrch J, Curriculum and Instructional Methods for Elementary and Midle School,

New York Macmillan College Publishing Co, 1990,, http://ktiptk.blogspirit.com/archive/2009/01/24/belajar-kelompok.html - _ftn1, (Rabu, 24 November 2010, 11. 23)

Page 39: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · 6. Bapak kyai Amnan Muqoddam dan ibu Nyai Rofiqotul Makiyyah beserta

25

mendengarkan pendapat orang lain, peningkatan daya ingat terhadap materi

yang dipelajari, melatih rasa peduli dan kerelaan untuk berbagi,

meningkatkan rasa penghargaan terhadap orang lain, melatih kecerdasan

emosional, mengasah kecerdasan interpesonal, meningkatkan motivasi dan

suasana belajar serta kecepatan dan hasil belajar dapat lebih meningkat.

Silberman (2006) mengungkapkan prosedur pembelajaran dengan

menggunakan tipe Question Student Have (QSH) adalah :

a. Guru menjelaskan materi kepada peserta didik.

b. Guru membagikan peserta didik dalam beberapa kelompok.

c. Guru memberikan potongan kertas kepada setiap peserta didik.

d. Guru meminta peserta didik untuk menulis satu pertanyaan apa saja

yang berkaitan dengan materi yang telah disampaikan atau yang

berhubungan dengan kelas.

e. Membagikan potongan kertas tersebut keseluruh kelompok Searah

jarum jam. Ketika masing-masing potongan kertas dibagikan kepada

peserta didik berikutnya, dia harus membacanya dan memberikan tanda

conteng pada potongan kertas itu jika berisi pertanyaan yang

merupakan persoalan yang dihadapi peserta didik yang membacanya.

f. Ketika semua potongan kertas peserta didik kembali padanya

pemiliknya, tiap peserta didik harus meninjau semua pertanyaan

kelompok.

g. Memerintahkan peserta didik untuk berbagi pertanyaan mereka secara

suka rela, sekalipun pertanyaan mereka itu tidak mendapatkan suara

(tanda conteng) paling banyak.

h. Beri respon kepada pertanyaan-pertanyaan tersebut dengan:

1) Jawaban langsung secara singkat

2) Menunda jawaban sampai pada waktu yang tepat atau waktu

membahas topik tersebut

Page 40: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · 6. Bapak kyai Amnan Muqoddam dan ibu Nyai Rofiqotul Makiyyah beserta

26

3) Menjelaskan bahwa pelajaran tidak akan sampai membahas

pertanyaan peserta didk tersebut. Jawaban secara pribadi dapat

diberikan diluar kelas.37

i. Mengumpulkan semua potongan kertas. Potongan kertas tersebut

mungkin berisi pertanyaan-pertanyaan yang mungkin dijawab pada

pertemuan mendatang.38

Metode ini bisa divariasi dengan tidak menuliskan pertanyaan,

mintalah peserta didik menuliskan harapan dan atau perhatian mereka

terhadap pelajaran yang dipelajari.39Diharapkan setelah peserta didik

menuliskan harapannya guru dapat mengetahui dan bisa memperbaiki

pembelajaran.

5. Teori Belajar Matematika

Teori belajar pada dasarnya merupakan penjelasan mengenai

bagaimana terjadinya belajar atau bagaimana informasi diperoleh didalam

pikiran peserta didik itu. Berdasarkan suatu teori belajar, diharapkan suatu

pembelajaran dapat lebih meningkatkan perolehan peserta didik sebagai

hasil belajar.

Teori yang mendukung tujuan pembelajaran matematika diatas

adalah teori Ausubel, teori Jean Piaget dan teori Vygotsky, yang mengkaji

tentang karakteristik pelaksanaan pembelajaran matematika, yaitu:

a. Teori Ausubel

Inti teori ini adalah mengemukakan pentingnya pembelajaran

bermakna. Teori ini mengatakan bahwa proses belajar terjadi jika

seseorang mampu menagasimilasikan pengetahuan yang telah

dimilikinya dengan pengetahuan baru.40 Hal ini diperkuat dengan

pendapat Dahar yang mengatakan bahwa belajar bermakna merupakan

37 Hisyam Zainy dkk. Strategi Pembelajaran Aktif, hlm. 18 38 Melvin L. Silberman, Active Learning, 101 Strategi Pembelajaran Aktif, (terjemahan Sarjuli

et al.), hlm. 73-74 39 Melvin L. Silberman Active Learning, 101 Strategi Pembelajaran Aktif, (terjemahan Sarjuli

et al.),hlm. 18 40 Dr. C. Asri Budiningsih, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Rineka Cipta, 2008), hlm. 51

Page 41: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · 6. Bapak kyai Amnan Muqoddam dan ibu Nyai Rofiqotul Makiyyah beserta

27

suatu proses dikaitkannya informasi baru pada konsep-konsep relevan

yang terdapat dalam struktur kognitif seseorang.41

Mengemukakan belajar bermakna dalam mengajar matematika

sangat penting karena dengan kebermaknaan itu pembelajaran akan

lebih menarik, lebih bermanfaat dan lebih menantang, sehingga konsep

dan prosedur matematika akan lebih mudah dipahami dan lebih tahan

lama diingat oleh peserta didik.

Teori Ausubel juga disebut teori holistic karena mempunyai

pandangan keseluruhan dalam mempelajari bagian-bagian, bagan, atau

peta keterkaitan dapat bersifat hierarkis atau bersifat menyebar sebagai

bentuk lain dari merangkum, ringkasan atau ikhtisar.

b. Teori Jean Piaget

Teori Jean Piaget memandang perkembangan kognitif sebagai

suatu proses dimana anak secara aktif membangun system makna dan

pemahaman realitas melalui pengalaman-pengalaman dan interaksi-

interaksi mereka.42 Pengetahuan datang dari tindakan. Piaget yakin

bahwa pengalaman fisik dan manipulasi lingkungan sangat penting bagi

terjadinya perubahan perkembangan. Dan interaksi social dengan teman

sebaya, khususnya berargumentasi dan berdiskusi membantu

memperjelas pemikiran yang pada akhirnya memuat pemikiran lebih

logis.43

c. Teori Vygotsky

Model pembelajaran konstuktivistik dikembangkan pada teori

Vygotsky yang berorientasi pada pembelajaran mandiri dalam

kelompok dengan membangun sendiri pengetahuan, pengalaman dan

daya kretifitas peserta didik untuk memperoleh pengetahuan melalui

41 Dr. Trianto, M.Pd, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif (Konsep, Landasan

dan Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)), (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2009), Cet II, hlm 29.

42 Dr. Trianto, M.Pd, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif (Konsep, Landasan

dan Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), hlm 37 43 Wijaya Kusumah dan Dedi Dwitagama, Mengenal Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: PT

Indeks, 2010) Cet II, hlm. 212

Page 42: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · 6. Bapak kyai Amnan Muqoddam dan ibu Nyai Rofiqotul Makiyyah beserta

28

kegiatan yang beraneka ragam dengan memposisikan guru sebagai

fasilitator. Dan teori Vigotsky ini merupakan interaksi antara aspek

internal dan ekternal yang penekanannya pada lingkungan sosial dalam

belajar.44

Selain teori constructivism teori yang mendukung model

Pembelajaran Actve Learning tipe Question Student Have (QSH) adalah

teori Questioning, karena teori Questioning mempunyai karakteristik

yang tidak jauh beda dengan model pembelajaran yang dipakai, yaitu:

(1) menggali informasi, baik administrasi maupun akademis; (2)

mengecek pemahaman dengan memberikan latihan soal; (3)

membangkitkan respon pada peserta didik untuk melakukan aktivitas;

(4) mengetahui sejauhmana keingintahuan peserta didik; (5) mengecek

pengetahuan peserta didik pada materi; (6) memfokuskan perhatian

peserta didik pada suatu yang diinginkan guru; (7) membangkitkan

lebih banyak lagi pertanyaan dari peserta didik; dan (8) untuk

menyegarkan kembali pengetahuan peserta didik.

B. Materi Pokok yang Terkait dengan Penelitian (Logika Matematika)

1. Pernyataan (kalimat tertutup) dan kalimat terbuka

a. Pernyataan (kalimat tertutup)

Pernyataan atau kalimat tertutup adalah suatu kalimat yang

mempunyai nilai benar saja atau salah saja, tidak sekaligus bernilai

benar dan salah. Suatu pernyataan biasanya dinyatakan biasanya

dinotasikan dengan huruf kecil seperti p, q, r, s dan sebagainya.

b. Nilai kebenaran dari suatu pernyataan

Nilai benar atau nilai salah suatu pernyatan disebut nilai

kebenaran. Nilai kebenaran dapat ditentukan dengan cara:

44Hamzah, Hakikat Anak Menurut Pandangan Teori Belajar Konstruktivisme,

http://mimilers.blogspot.com/2010/03/teori-belajar-konstruktivistik.html, (Selasa, 30 November 2010, 11.45)

Page 43: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · 6. Bapak kyai Amnan Muqoddam dan ibu Nyai Rofiqotul Makiyyah beserta

29

1) Cara empiris adalah cara menentukan nilai kebenaran suatu

pernyataan berdasarkan fakta pada saat itu (bergantung pada

ruang dan waktu).

2) Cara non empiris adalah cara menentukan nilai kebenaran suatu

pernyataan berdasarkan bukti-bukti atau perhitungan-perhitungan

dalam matematika (kebenarannya bersifat mutlak)

c. Kalimat terbuka

Kalimat terbuka adalah suatu kalimat yang belum dapat

ditentukan nilai kebenarannya (benar atau salah) karena mengandung

variabel.

Suatu kalimat terbuka dengan variabel x dilambangkan oleh

p(x), q(x), r(x) dan sebagainya.

Contoh:

Misalkan p(x): 2x + 1 = 5, � � �

Jawab: apabila variabel dalam x pada p(x) diganti dengan 2, maka:

p (2) : 2 (2) + 1 = 5

Kalimat terbuka p(x) menjadi pernyataan bernilai benar.

Bilangan pengganti variabel adalah konstanta, dan konstanta

yang menjadikan suatu kalimat terbuka menjadi suatu pernyataan yang

bernilai benar disebut penyelesaian kalimat terbuka.

2. Negasi, Disjungsi, Konjungsi, Implikasi dan Biimplikasi

a. Ingkaran (Negasi)

Ingkaran (negasi) dari suatu pernyataan adalah suatu pernyataan

baru yang diperoleh dari pernyataan semula sedemikian sehingga jika

pernyataan semula bernilai benar, maka ingkarannya adalah bernilai

salah, dan jika pernyataan semula bernilai salah, maka ingkarannya

bernilai benar. Ingkaran dari pernyataan p di notasikan dengan ~�.

Tabel kebenaran yang menunjukkan hubungan antara pernyataaan p

dan ingkarannya ~� adalah sebagai berikut:

Page 44: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · 6. Bapak kyai Amnan Muqoddam dan ibu Nyai Rofiqotul Makiyyah beserta

30

p ~�

B

S

S

B

Ingkaran pernyataan p dapat diperoleh dengan cara menambahkan

kalimat ”tidak benar bahwa” di depan pernyataan p atau dengan

menyisipkan perkataan ”tidak” atau ”bukan” di dalam pernyataan p.

b. Disjungsi

Disjungsi adalah pernyataan yang dibentuk dari dua pernyataan p

dan q yang dirangkai dengan menggunakan kata hubung atau.

Disjungsi pernyataan p dan pernyataan q ditulis dengan lambang

sebagai berikut: qp ∨

Tabel kebenarannya adalah:

p q qp ∨

B

B

S

S

B

S

B

S

B

B

B

S

c. Konjungsi

Konjungsi adalah pernyataan yang dibentuk dari dua pernyataan p

dan q yang dirangkai dengan menggunakan kata hubung dan.

Konjungsi pernyataan p dan pernyataan q ditulis dengan lambang

qp ∧

Tabel kebenarannya adalah:

p q qp ∧

B

B

S

S

B

S

B

S

B

S

S

S

Page 45: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · 6. Bapak kyai Amnan Muqoddam dan ibu Nyai Rofiqotul Makiyyah beserta

31

d. Implikasi

Implikasi adalah pernyataan majmuk yang dibentuk dari dua

pernyataan p dan q dalam bentuk jika p maka q.

Bagian ”jika p” dinamakan alasan atau sebab, dan bagian ”maka

q”dinamakan kesimpulan atau akibat.

Implikasi pernyataan p dan pernyataan q ditulis dengan lambang

sebagai berikut: � ⇒ �

Tabel kebenarannya adalah:

p q � ⇒ �

B

B

S

S

B

S

B

S

B

S

B

B

e. Biimplikasi

Biimplikasi adalah pernyataan majmuk yang dibentuk dari dua

pernyataan p dan q yang menggunakan kata hubung jika dan hanya jika

sehingga diperoleh pernyataan baru yang berbentuk”p jika dan hanya

jika q”

Biimplikasi pernyataan p dan pernyataan q ditulis dengan lambang

sebagai berikut: � ⇔ �

Tabel kebenarannya adalah: 45

p q � ⇔ �

B

B

S

S

B

S

B

S

B

S

S

B

45 Sartono Wirodikromono, Matematika Untuk SMA Kelas X, (Jakarta: Erlangga, 2002) hlm.

151-179

Page 46: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · 6. Bapak kyai Amnan Muqoddam dan ibu Nyai Rofiqotul Makiyyah beserta

32

C. Kajian Penelitian yang Relevan

Dalam penelitian kali ini, peneliti mengacu pada penelitian terdahulu di

antaranya penelitian dengan judul:

1. Skripsi Misbahul Munir (01304227) dengan judul “Pengaruh Strategi

Question Student Have terhadap Peningkatan Prestasi Belajar Siswa pada

Bidang Studi Pendidikan Agama Islam di Sekolah Dasar Islam KH. Romly

Tamim Kelurahan Kenjeran Kecamatan Bulak Surabaya”

Hasil penelitian ini, menunjukkan bahwa penerapan pembelajaran

Strategi Question student Have Sekolah Dasar Islam KH Romly Tamim

Kenjeran Surabaya dalam proses pelaksanaannya dapat berjalan efektif

dan efisien atau tergolong baik, karena hasil perhitungan persentase

menunjukkan antara 76%-100%. Dan peningkatan prestasi siswa di

Sekolah Dasar Islam KH Romly Tamim Kenjeran Surabaya setelah

diterapkan pembelajaran Strategi Question student Have mengalami

peningkatan dalam pencapaian hasil prestasi belajar siswa pada bidang

studi Pendidikan Agama Islam yang cukup, hal ini berdasarkan pada hasil

perhitungan persentase pada peritem pertanyaan nilai yang diperoleh

berada antara 56%-75% dengan kreteria tergolong cukup. Sedangkan

dalam pengaruh Strategi Question Student Have Sekolah Dasar Islam KH

Romly Tamim Kenjeran Surabaya mempunyai implikasi

(dampak/pengaruh) yang positif terhadap peningkatan prestasi belajar

siswa pada bidang studi Pendidikan Agama Islam dalam katagori tinggi

atau kuat. Hal ini, berdasarkan dari hasil penghitungan product moment,

hasil yang di peroleh adalah 0,722 dan pada tabel interpretasi barada pada

nilai r = 0,70 – 0,90 menunjukkan bahwa antara variabel X dan Y terdapat

pengaruh yang kuat atau tinggi. 46

46 Misbahul Munir, Pengaruh Strategi Question Student Have terhadap Peningkatan Prestasi

Belajar Siswa pada Bidang Studi Pendidikan Agama Islam di Sekolah Dasar Islam KH. Romly Tamim

Kelurahan Kenjeran Kecamatan Bulak Surabaya, Skripsi, (Surabaya, Perpustakaan IAIN Sunan Ampel, 2009)http://digilib.sunan-ampel.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=read&id=jiptiain--misbahulmu-7992&newlang=english&newtheme=gray

Page 47: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · 6. Bapak kyai Amnan Muqoddam dan ibu Nyai Rofiqotul Makiyyah beserta

33

2. Skripsi Marina dengan judul ”Upaya Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil

Belajar Fisika Peserta didik Dengan Menggunakan Metode Belajar Aktif

Tipe Question Student Have (QSH) Di Kelas VII SMP Negeri 17 Kota

Jambi’’.

Hasil penelitian diketahui dari hasil belajar siklus I yang diikuti 42

orang siswa. Nilai rata-rata yang diperoleh meningkat dari 59,52 pada

siklus I menjadi 68,22 pada siklus II dan meningkat menjadi 76,18 pada

siklus III. Siswa yang memperoleh nilai ≥ 6,5 sebanyak 36 orang, ini

berarti keberhasilan klasikal telah mencapai 85,71%. Sedangkan siswa

yang belum berhasil 6 orang atau sekitar 14,28%. Angka ini menunjukkan

bahwa tindakan dapat dikatakan berhasil.47

Berangkat dari penelitian tersebut, peneliti mencoba untuk melakukan

penelitian dengan menggunakan model yang sama pada materi yang berbeda di

MA TAJUL ULUM Brabo Grobogan. Peneliti akan menggunakan metode

belajar aktif tipe Question Student Have (QSH) apakah juga dapat

meningkatkan hasil belajar peserta didik pada materi Logika Matematika.

D. Kerangka Berfikir

Berdasarkan hasil observasi pada pra siklus, diperoleh keterangan

bahwa rendahnya hasil belajar pada materi Logika Matematika dikarenakan

sulitnya peserta didik dalam membedakan antara kalimat terbuka dan kalimat

tertutup dan keabstrakan peserta didik terhadap symbol-simbol dalam materri

logika matematika. Kurangnya kekongkritan peserta didik terhadap materi

logika matematika akan ini akan sangat berpengaruh terhadap hasil belajar

peserta didik, apalagi materi kalimat terbuka dan kalimat tertutup adalah materi

awal yang harus dikuasai peserta didik untuk dapat memahami materi

selanjutnya.

Kondisi tersebut diatas merupakan kondisi umum yang sering terjadi di

lingkungan sekolah khususnya MA TAJUL ULUM. Hal ini menyebabkan

seringnya terjadi kegagalan dalam dunia pendidikan yang mengakibatkan

47 Marina, Upaya Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Fisika Peserta didik Dengan

Menggunakan Metode Belajar Aktif Tipe Question Student Have (QSH) Di Kelas VIIC SMP Negeri 17

Kota Jambi, Skripsi, (Jambi: Perpustakaan FKIP Universitas Jambi, 2009)

Page 48: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · 6. Bapak kyai Amnan Muqoddam dan ibu Nyai Rofiqotul Makiyyah beserta

34

prestasi peserta didik menurun yang terbukti dengan nilai pada materi logika

matematika masih dibawah KKM yakni 5.1

Menurut teori ausubel pembelajaran matematika yang terpenting adalah

bagaimana mengemukakan pentingnya pembelajaran bermakna. Sedangkan

teori Jean Piaget memandang perkembangan kognitif sebagai suatu proses

dimana anak secara aktif membangun system makna dan pemahaman realitas

melalui pengalaman-pengalaman dan interaksi-interaksi mereka. Pengetahuan

datang dari tindakan. Dan interaksi social dengan teman sebaya, khususnya

berargumentasi dan berdiskusi membantu memperjelas pemikiran yang pada

akhirnya memuat pemikiran lebih logis. Hal itu diperkuat dengan teori

Vygotsky yang menekankan pembelajaran mandiri dalam kelompok sehingga

diharapkan peserta didik dapat membangun sendiri pengetahuannya,

pengalaman dan daya kretifitas peserta didik untuk memperoleh pengetahuan

yang ingin dicapai .

Oleh karena itu dalam membelajarkan matematika kepada peserta

didik, guru hendaknya lebih dapat memilih berbagai variasi pendekatan,

strategi, metode dan menerapkan model pembelajaran yang efektif dalam

pembelajaran matematika di sekolah. Selain itu pula, pemilihan model dan dan

metode yang cepat serta peran aktif peserta didik dalam pembelajaran akan

lebih membantu peserta didik dalam memahami materi. Oleh karena itu guru

perlu memperhatikan dalam memilih dan menggunakan model pembelajaran

sehingga dapat mewujudkan proses pembelajaran yang lebih efektif.

Model pembelajaran Active Learning tipe Question Student Have

(QSH) peneliti rasa sangat sesuai jika digunakan dalam menyampaikan materi

pokok Logika Matematika, karena melihat kelebihan-kelebihan model

pembelajaran aktif yang terdapat dalam metode pembelajaran Question Student

Have (QSH) yakni dapat melatih kemampuan bekerja sama, karena membagi

peserta didik menjadi berkelompok sehingga dengan peserta didik

berkelompok hampir tidak mungkin bahwa salah satu peserta didik akan

diabaikan dan sulit juga bagi peserta didik untuk tidak aktif, melatih

kemampuan mendengarkan pendapat orang lain, peningkatan daya ingat

Page 49: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · 6. Bapak kyai Amnan Muqoddam dan ibu Nyai Rofiqotul Makiyyah beserta

35

terhadap materi yang dipelajari, melatih rasa peduli dan kerelaan untuk

berbagi, meningkatkan rasa penghargaan terhadap orang lain, meningkatkan

motivasi dan suasana belajar serta kecepatan dan hasil belajar dapat lebih

meningkat.

Materi Logika Matematika memungkinkan peserta didik untuk dapat

melaksanakan proses pembelajaran yang aktif. Peserta didik dapat

mengungkapkan pertanyaan yang berhubungan dengan materi yang telah

dipelajari sehingga peserta didik dapat menyelesaikan soal-soal yang

berhubungan dengan logika matematika. Melalui penerapan model model

pembelajaran active learning tipe Question Student Have (QSH) pada materi

pokok Logika Matematika ini diharapkan dapat menjadi solusi dalam proses

pembelajaran matematika untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik baik

dalam siklus I maupun dalam siklus ke II sehingga tujuan pembelajaran

matematika dapat tercapai secara maksimal.

Secara grafis pemikiran yang dilakukan oleh peneliti dapat

digambarkan dengan bentuk diagram sebagai berikut:

Page 50: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · 6. Bapak kyai Amnan Muqoddam dan ibu Nyai Rofiqotul Makiyyah beserta

36

Kondisi awal

Guru belum melaksanakan pembelajaran aktif

Siswa kelas X dalam menguasai materi logika matematika masih rendah

Tindakan yang dilakukan

Guru melaksanakan pembelajaran aktif tipe QSH

Siklus I Melaksanakan pembelajaran aktif

QSH pada kelompok

Siklus II Melaksanakan pembelajaran aktif

QSH pada kelompok

Melalui strategi pembelajaran aktif QSH dapat meningkatkan

penguasaan materi

Page 51: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · 6. Bapak kyai Amnan Muqoddam dan ibu Nyai Rofiqotul Makiyyah beserta

37

E. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan masalah diatas, maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

”Penerapan model pembelajaran active learning tipe Question Student Have

(QSH) dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas X A MA TAJUL

ULUM Brabo dalam materi Logika Matematika tahun pelajaran 2010/2011”.

Page 52: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · 6. Bapak kyai Amnan Muqoddam dan ibu Nyai Rofiqotul Makiyyah beserta

38

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang

dalam bahasa Inggris dikenal dengan Classroom Action Research (CAR).1

Menurut Burns (1999) penelitian tindakan kelas adalah penerapan berbagai

fakta yang ditemukan untuk memecahkan masalah dalam situasi sosial untuk

meningkatkan kualitas tindakan yang dilakukan dengan melibatkan kolaborasi

dan kerja sama para peneliti dan praktisi.2 Dalam penelitian tindakan kelas ini

dapat diartikan sebagai proses pengkajian masalah pembelajaran didalam kelas

melalui refleksi diri dalam upaya untuk memecahkan masalah tersebut dengan

cara melakukan berbagai tindakan yang terencana dalam situasi nyata serta

menganalisis setiap pengaruh dari perlakuan tersebut.

Dalam penelitian ini menggunakan penelitian kolaboratif. Yaitu guru

bersama peneliti berkolaborasi dalam melakukan penelitian tindakan kelas ini.

Sumber data dalam penelitian ini adalah guru dan peserta didik MA TAJUL

ULUM Brabo Tanggungharjo Grobogan. Sedangkan data yang diambil dalam

penelitian ini adalah data kuantitatif (nilai tes hasil belajar) dan data kualitatif

(lembar observasi peserta didik dan observasi guru)

B. Materi Penelitian

Materi pada penelitian ini adalah materi logika matematika semester II.

Berikut ini adalah ruang lingkup materi logika matematika yang terangkum

dalam SK, KD dan Indikator berikut:

1 Prof. Suharsimi Arikunto dkk, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008),

Cet VII, Hlm. 4 2 Prof. Dr. H. Wina Sanjaya. M. Pd, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: Kencana Prenada

Media Group, 2009 ), Cet. II, hlm. 25

Page 53: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · 6. Bapak kyai Amnan Muqoddam dan ibu Nyai Rofiqotul Makiyyah beserta

39

Standar Kompetensi : 4. Menggunakan logika matematika dalam pemecahan

masalah yang berkaitan dengan pernyataan

majemuk dan pernyataan berkuantor

Kompetensi dasar : 4. 1 Memahami pernyataan dalam matematika dan

ingkaran atau negasinya

Indikator :

1. Menyatakan pengertian logika matematika

2. Menyatakan pengertian kalimat terbuka dan

kalimat tertutup

3. Menyatakan pengertian dari ingkaran (negasi),

disjungsi, konjungsi, implikasi dan biimplikasi

dari suatu pernyataaan

4. Menyatakan tabel kebenaran dari ingkaran

(negasi), disjungsi, konjungsi, implikasi dan

biimplikasi dari suatu pernyataaan serta

penerapannya dalam contoh soal.

C. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dikelas X-A MA TAJUL ULUM Brabo

Tanggungharjo Grobogan Tahun Pelajaran 2010-2011

2. Waktu penelitian

Untuk waktu penelitian adalah bulan januari dari tanggal 6 sampai

tanggal 23 januari 2011. Untuk lebih jelasnya ada pada jadwal penelitian

sebagai berikut:

Tabel 1

Jadwal Penelitian Tindakan Kelas

No Tahapan Tanggal/

Bulan

Alokasi

waktu

Kegiatan

1 Observasi

awal

03–01-2011 Jam 11.15-

13. 30

Wawancara dengan guru

Page 54: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · 6. Bapak kyai Amnan Muqoddam dan ibu Nyai Rofiqotul Makiyyah beserta

40

WIS3 matematika.

2 Pra Siklus 06-01-2011 Jam keIII-

IV(08.10-

09.20) WIS

1. Perkenalan peneliti

dengan peserta didik

2. Mengamati guru

dalam mengajar

3. Mengambil data hasil

belajar dengan model

konvensional

3 Siklus I 11-01-2011 Jam keIII-

IV(08.30-

09.20) WIS

Pertemuan I

1. Guru menyampaikan

materi tentang

pengertian disjungsi

dan konjungsi serta

tabel kebenarannya

2. Guru melaksanakan

model pembelajaran

active learning tipe

QSH

3. Pemberian tugas

siklus 1

16-01-2011 Jam ke I-II

(06.40-

08.10)WIS

Pertemuan II

Pemberian ujian siklus I

4 Siklus II 18-01-2011 Jam keIII-

IV(08.30-

09.20)WIS

Pertemuan III

1. Guru menyampaikan

materi tentang

pengertian implikasi

3 WIS : Waktu istiwa', selisih setengah jam dari WIT

Page 55: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · 6. Bapak kyai Amnan Muqoddam dan ibu Nyai Rofiqotul Makiyyah beserta

41

dan biimplikasi serta

tabel kebenarannya

2. Guru melaksanakan

model pembelajaran

active learning tipe

QSH

3. Pemberian tugas

23-01-2011 Jam ke I-II

(06.40-

08.10)WIS

Pertemuan IV

Pemberian ujian siklus II

D. Subjek Penelitian

Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas kelas

X-A MA TAJUL ULUM Brabo yang berjumlah 33 siswi. Berikut ini adalah

nama-nama peserta didik kelas X-A MA TAJUL ULUM Brabo:

Tabel 2

Daftar Peserta Didik kelas X-A MA Tajul Ulum 2010/2011

No NIS Nama L/P

1 3382 Aini Muhimmatul Ulya P

2 3388 Alifatul Isnaini P

3 3397 Atik Walidah P

4 3407 Eni Prasetyowati P

5 3414 Fitri Damayanti P

6 3415 Haniatul Mubarokah P

7 3420 Himmatul Anifah P

8 3422 Ida Royani P

9 3425 Immatun Nisa’ P

10 3426 Indah Rukmana P

11 3434 Jumiatul Lutfa P

12 3436 Khoirul Mustaghfiroh P

Page 56: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · 6. Bapak kyai Amnan Muqoddam dan ibu Nyai Rofiqotul Makiyyah beserta

42

13 3439 Kiptiyah Nurwati P

14 3446 Lailin Uyun Munfaridah P

15 3449 Lila Nur Murthoharoh P

16 3452 Lina Fakhrunnisa’ P

17 3457 Miftahul Khoiriyah P

18 3458 Miftakhul Hasanah P

19 3460 Miftakhul ulya P

20 3461 Mila Nurhasanah P

21 3463 Mumtiatus Sa’diyah P

22 3466 Naimatul Faizah P

23 3470 Noviana Nurrohma P

24 3473 Nur Fuadah P

25 3476 Nuriyah P

26 3477 Nurul Azizah P

27 3478 Nurul Hidayah P

28 3481 Rani Miftayani P

29 3484 Siti Muchariroh P

30 3496 Ulin Nafi’ah P

31 3514 Uswatun Hasanah P

32 3520 Wiji Prihatiiningsih P

33 3678 Zulfatur Rohmaniyah P

E. Rancangan Penelitian

Secara umum, terdapat empat langkah dalam melakukan penelitian

tindakan kelas, yaitu: perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi.4

Kegiatan penelitian ini dilakukan berdasarkan pra siklus dan siklus.

Dalam penelitian ini direncanakan dalam dua siklus, setiap siklus terdiri dari 4

tahap, yaitu : perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi.

4 Suyadi, Panduan Penelitian Tindakan Kelas (Buku Panduan Wajib Bagi Para Pendidik),

(Jogjakarta: Diva Press, 2010), Cet I, hlm. 49

Page 57: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · 6. Bapak kyai Amnan Muqoddam dan ibu Nyai Rofiqotul Makiyyah beserta

43

Berikut gambaran siklus yang akan dilaksanakan dalam penelitian ini:5

5 Prof. Suharsimi Arikunto dkk, Penelitian Tindakan Kelas, .hlm 16

Perencanaan

Pelaksanaan SIKLUS I Refleksi

Pengamatan

Perencanaan

Pelaksanaan

SIKLUS II Refleksi

Pengamatan

?

Page 58: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · 6. Bapak kyai Amnan Muqoddam dan ibu Nyai Rofiqotul Makiyyah beserta

44

1. Pra siklus

Pra siklus dilakukan peneliti dengan mengamati jalannya

pembelajaran yang dilakukan oleh guru sebelum peneliti menerapkan

model pembelajaran aktif tipe Question Student Have (QSH). Pada

pembelajaran Pra siklus guru masih menggunakan metode konvensional

(ceramah) dalam menjelaskan materi logika matematika sedangkan

peserta didik hanya diam dan mendengarkan penjelasan dari guru dan

sesekali mencatat materi yang diberikan oleh guru mereka.

Dalam pelaksanaan pembelajaran Pra siklus ini juga akan diukur

dengan indikator penelitian yaitu hasil belajar peserta didik (rata-rata

kelas). Hal ini dilakukan sebagai dasar untuk membandingkan

keberhasilan pembelajaran dengan penerapan model pembelajaran Active

Learning tipe Question Student Have (QSH) pada siklus I dan siklus II.

2. Siklus I

a. Perencanaan

1) Mengidentifikasi masalah dan merumuskan masalah.

2) Mempersiapkan instrumen yang dibutuhkan seperti:

a) Membuat rencana pembelajaran (RPP), sesuai materi pokok

yang diambil,

b) Membuat lembar observasi peserta didik

c) Membuat lembar observasi guru

d) Membuat kisi-kisi soal tes siklus I,

e) Membuat soal-soal tes untuk siklus I dan membuat kunci

jawaban,

f) Membentuk kelompok peserta didik secara heterogen

b. Pelaksanaan

Semua tindakan yang sudah dibuat dalam perencanaan

pembelajaran dilaksanakan dalam bentuk langkah nyata dalam proses

pembelajaran, yaitu:

Page 59: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · 6. Bapak kyai Amnan Muqoddam dan ibu Nyai Rofiqotul Makiyyah beserta

45

1) Peserta didik dengan dipimpin oleh ketua kelas mengucapkan

salam kepada guru.

2) Guru mengadakan presensi kehadiran peserta didik.

3) Guru menjelaskan kepada peserta didik tentang pembelajaran

yang akan dilakukan yaitu pembelajaran active learning tipe

Question Student Have (QSH) dan guru membagikan peserta

didik dalam beberapa kelompok.

4) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yaitu peserta didik

dapat mengetahui pengertian logika matematika serta dapat

mengetahui perbedaan kalimat terbuka dan kalimat tertutup serta

dapat menggunakan dalam berbagai contoh.

5) Guru menjelaskan pengertian pengertian dan tabel kebenaran dari

peryataan konjungsi, disjungsi, serta ingkarannya kepada peserta

didik.

6) Guru meminta peserta didik untuk bergabung dengan

kelompoknya masing-masing yang telah ditentukan.

7) Guru memberikan potongan kertas kepada setiap peserta didik.

8) Guru meminta peserta didik untuk menulis satu pertanyaan yang

berkaitan dengan materi yang telah disampaikan.

9) Membagikan potongan kertas tersebut keseluruh kelompok searah

jarum jam. Ketika masing-masing potongan kertas dibagikan

kepada peserta didik berikutnya, dia harus membacanya dan

memberikan tanda conteng pada potongan kertas itu jika berisi

pertanyaan yang merupakan persoalan yang dihadapi peserta

didik yang membacanya.

10) Ketika semua potongan kertas peserta didik kembali padanya

pemiliknya, setiap peserta didik harus meninjau semua

pertanyaan kelompok.

11) Guru menjawab pertanyaan peserta didik yang mempunyai tanda

contreng paling banyak.

Page 60: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · 6. Bapak kyai Amnan Muqoddam dan ibu Nyai Rofiqotul Makiyyah beserta

46

12) Memerintahkan peserta didik untuk berbagi pertanyaan mereka

secara suka rela, sekalipun pertanyaan mereka itu tidak

mendapatkan suara (tanda conteng) paling banyak.

13) Guru memanggil nama secara acak untuk mengajukan pertanyaan

yang dimilikinya walaupun mendapat tanda contreng sedikit.

14) Mengumpulkan semua potongan kertas. Potongan kertas tersebut

mungkin berisi pertanyaan-pertanyaan yang mungkin dijawab

pada pertemuan mendatang

15) Guru memberikan kuis untuk dikerjakan peserta didik.

16) Guru memberikan test akhir siklus I (evaluasi) untuk mengetahui

hasil belajar.

17) Guru memberikan PR

c. Pengamatan

Pengamatan dilakukan dengan beberapa aspek, yaitu .

1) Pengamatan kepada peserta didik, meliputi:

a) Mengamati aktivitas peserta didik, keberhasilan dan hambatan

peserta didik dalam melaksanakan tugas.

b) Memberikan penilaian untuk masing-masing peserta didik

tentang indikator keberhasilan.

2) Pengamatan terhadap guru, meliputi:

a) Penampilan guru di depan kelas

b) Mengamati guru saat menyajikan materi.

c) Mengamati jalannya pembelajaran apakah sudah sesuai

dengan langkah-langkah dalam model Question Student Have

(QSH)

3) Pengamatan secara kolaboratif, meliputi:

a) Mengamati jalannya proses pembelajaran.

b) Mengamati hasil evaluasi akhir apakah sudah mengalami

peningkatan rata-rata.

Page 61: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · 6. Bapak kyai Amnan Muqoddam dan ibu Nyai Rofiqotul Makiyyah beserta

47

c) Peneliti mengamati keberhasilan dan hambatan-hambatan

yang dialami dalam proses pembelajaran yang belum sesuai

dengan harapan penelitian.

d. Refleksi

Refleksi merupakan langkah untuk mengevaluasi hasil kerja

peserta didik. Evaluasi dilakukan untuk mengukur kelebihan maupun

kekurangan yang terdapat pada siklus I kemudian mendiskusikan hasil

analisis secara kolaborasi untuk perbaikan pada siklus II.

3. Siklus II

a. Perencanaan

Setelah merefleksi dari hasil siklus I didapatkan kekurangan.

Untuk memperbaiki kekurangan yang ada pada siklus I maka ditindak

lanjuti perencanaan siklus II.

Kegiatan tahap siklus II sebagai berikut :

1) Identifikasi masalah dan observasi masalah berdasarkan refleksi

pada siklus I,

2) Merancang kembali pembelajaran dengan membentuk kelompok,

3) Mempersiapkan instrumen yang dibutuhkan, seperti:

a) Membuat rencana pembelajaran (RPP), sesuai materi pokok

yang diambil

b) Membuat lembar observasi peserta didik

c) Lembar observasi guru

d) Membuat kisi-kisi soal tes siklus II,

e) Membuat soal-soal tes untuk siklus II dan membuat kunci

jawaban,

f) Membentuk kelompok peserta didik secara heterogen

b. Pelaksanaan

Tindakan pada siklus II terdiri dari dua rencana pembelajaran.

Langkah-langkah yang dilakukan pada siklus II sama dengan siklus I

yaitu dengan melakukan perbaikan–perbaikan yang telah dirumuskan

Page 62: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · 6. Bapak kyai Amnan Muqoddam dan ibu Nyai Rofiqotul Makiyyah beserta

48

pada refleksi siklus I. Untuk mengetahui tingkat penguasaan materi

pada siklus II maka dilakukan tes siklus II.

1) Peserta didik dengan dipimpin oleh ketua kelas mengucapkan

salam kepada guru.

2) Guru mengadakan presensi kehadiran peserta didik.

3) Guru menjelaskan kepada peserta didik tentang pembelajaran

yang akan dilakukan yaitu pembelajaran active learning dengan

tipe Question Student Have (QSH) dan guru membagikan peserta

didik dalam beberapa kelompok.

4) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yaitu peserta didik

dapat mengetahui pengertian dan tabel kebenaran dari Implikasi

dan Biimplikasi serta ingkarannya.

5) Guru menjelaskan pengertian dan tabel kebenaran dari Implikasi

dan Biimplikasi serta ingkarannya kepada peserta didik.

6) Guru meminta peserta didik untuk bergabung dengan

kelompoknya masing-masing yang telah ditentukan.

7) Guru Memberikan potongan kertas kepada setiap peserta didik.

8) Guru meminta peserta didik untuk menulis satu pertanyaan yang

berkaitan dengan materi yang telah disampaikan.

9) Membagikan potongan kertas tersebut keseluruh kelompok

searah jarum jam. Ketika masing-masing potongan kertas

dibagikan kepada peserta didik berikutnya, dia harus

membacanya dan memberikan tanda conteng pada potongan

kertas itu jika berisi pertanyaan yang merupakan persoalan yang

dihadapi peserta didik yang membacanya.

10) Ketika semua potongan kertas peserta didik kembali padanya

pemiliknya, setiap peserta didik harus meninjau semua

pertanyaan kelompok.

11) Guru menjawab pertanyaan peserta didik yang mempunyai tanda

contreng paling banyak.

Page 63: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · 6. Bapak kyai Amnan Muqoddam dan ibu Nyai Rofiqotul Makiyyah beserta

49

12) Memerintahkan peserta didik untuk berbagi pertanyaan mereka

secara suka rela, sekalipun pertanyaan mereka itu tidak

mendapatkan suara (tanda conteng) paling banyak.

13) Guru memanggil nama secara acak untuk mengajukan

pertanyaan yang dimilikinya walaupun mendapat tanda contreng

sedikit.

14) Mengumpulkan semua potongan kertas. Potongan kertas tersebut

mungkin berisi pertanyaan-pertanyaan yang mungkin dijawab

pada pertemuan mendatang

15) Guru memberikan kuis untuk dikerjakan peserta didik.

16) Guru memberikan test akhir siklus II (evaluasi) untuk

mengetahui hasil belajar.

17) Guru memberikan PR

c. Pengamatan

Pengamatan dilakukan dengan beberapa aspek, yaitu:

1) Pengamatan kepada peserta didik, meliputi:

a) Mengamati aktivitas peserta didik, keberhasilan dan

hambatan peserta didik dalam melaksanakan tugas.

b) Memberikan penilaian untuk masing-masing peserta didik

tentang indikator keberhasilan.

2) Pengamatan terhadap guru, meliputi:

a) Penampilan guru di depan kelas

b) Mengamati guru saat menyajikan materi.

c) Mengamati jalannya pembelajaran apakah sudah sesuai

dengan langkah-langkah dalam model pembelajaran Active

Learning tipe Question Student Have (QSH).

3) Pengamatan secara kolaboratif, meliputi:

a) Mengamati jalannya proses pembelajaran.

b) Mengamati hasil evaluasi akhir apakah sudah mengalami

peningkatan rata-rata.

Page 64: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · 6. Bapak kyai Amnan Muqoddam dan ibu Nyai Rofiqotul Makiyyah beserta

50

c) Peneliti mengamati keberhasilan dan hambatan-hambatan

yang dialami dalam proses pembelajaran yang belum sesuai

dengan harapan penelitian.

d. Refleksi

Refleksi merupakan evaluasi yang berkaitan dengan pelaksanan

kegiatan pembelajaran aktif tipe Question Studet Have (QSH) pada

tahap siklus I yang dilakukan peneliti bersama kolaborator.

1) Menganalisis hasil pengamatan siklus II untuk membuat

simpulan terhadap pelaksanaan pengajaran di siklus II.

2) Mendiskusikan hasil analisis dalam pelaksanaan siklus II untuk

mendapatkan suatu kesimpulan. Pada siklus II ini melalui model

pembelajaran aktif tipe Question Student Have (QSH)

diharapkan hasil belajar matematika peserta didik kelas X MA

TAJUL ULUM Brabo lebih meningkat dari siklus I.

F. Kolaborator

Kolaborator dalam penelitian tindakan kelas adalah orang yang

membantu mengumpulkan data-data tentang penelitian yang sedang digarap

bersama sama dengan peneliti. Kolaborator dalam penelitian ini adalah guru

matematika kelas X MA TAJUL ULUM Brabo yaitu Ibu Aliyatussifah S.Pd.

G. Sumber Data Dan Jenis Data

1. Sumber data:

1) Data hasil tes pra siklus, siklus I dan siklus II pada materi pokok logika

matematika

2) Data tentang pengamatan kemampuan aktifitas peserta didik dalam

penguasaan materi logika matematika.

3) Data tentang kemampuan guru dalam pelaksanaan kegiatan

pembelajaran aktif tipe Question Student Have (QSH)

4) Data tentang refleksi peserta didik terhadap pembelajaran aktif tipe

Question Student Have (QSH)

Page 65: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · 6. Bapak kyai Amnan Muqoddam dan ibu Nyai Rofiqotul Makiyyah beserta

51

2. Jenis data yang didapatkan adalah data kuantitatif (nilai tes hasil belajar)

dan data kualitatif (data hasil lembar observasi peserta guru dan guru).

H. Tekhnik Pengumpulan Data

1. Metode Observasi

Observasi (mengamati) adalah menatap kejadian, gerak atau

proses.6 Metode ini digunakan untuk mengamati kegiatan guru dan

peserta didik dalam proses pembelajaran sehingga dapat diketahui apakah

proses pembelajaran berlangsung efektif.

2. Wawancara (Interview)

Wawancara adalah suatu metode atau cara yang digunakan untuk

mendapatkan jawaban dari responden dengan jalan tanya jawab sepihak,

karena dalam wawancara tersebut responden tidak diberi kesempatan

sama sekali untuk mengajukan pertanyaan.7

3. Metode dokumentasi

Dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal/ variable

yang berupa catatan transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen

rapat, lengger, agenda, dan sebagainya.8 Metode ini digunakan untuk

mengetahui dan mendapatkan daftar nama peserta didik yang akan

diteliti.

4. Metode tes

Tes dipakai untuk mengukur kemampuan peserta didik yang

mencakup pengetahuan dan ketrampilan sebagai hasil kegiatan belajar

mengajar.9Metode ini digunakan untuk mengukur hasil belajar peserta

didik dalam belajar dan pembelajaran matematika, tes dilaksanakan pada

setiap pembelajaran dan akhir siklus.

6 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineke

Cipta, 2006), Cet, 13, hlm 230 7 Dr. Dimyati dan Drs Mujiono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta : Rineka Cipta, 1999),

Cet I, hlm. 216 8 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, hlm 231

9 Drs. Syaiful Bahri Djamarah, M. Ag, Guru Dan Anak Didik dalam Interaktif Edukatif

Suatu Pendekatan Teoritis Psikologis, (Jakarta: Rineka Cipta, 2005), Cet. III, hlm. 256

Page 66: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · 6. Bapak kyai Amnan Muqoddam dan ibu Nyai Rofiqotul Makiyyah beserta

52

I. Metode Analisis Data

Data hasil pengamatan diolah dengan analisis deskriptif untuk

menggambarkan keadaan peningkatan indikator keberhasilan setiap siklus dan

untuk menggambarkan keberhasilan pembelajaran melalui model pembelajaran

Active Learning tipe Question Student Have (QSH).

1. Data keaktifan peserta didik

Adapun perhitungan persentase keaktifan peserta didik dalam

mengikuti pembelajaran adalah sebagai berikut:

Persentase(%) = %100xN

n

Keterangan:

n = skor yang diperoleh setiap peserta didik

N = jumlah seluruh skor

Kriteria penafsiran variabel penelitian ini sebagai berikut:10

86% – 100 % = baik sekali (A)

76% - 85% = baik (B)

60% - 75% = cukup (C)

55% - %59 = kurang (D)

≤54% = kurang sekali (E)

2. Data mengenai hasil belajar

Data mengenai hasil belajar diambil dari kemampuan kognitif

peserta didik dalam memecahkan masalah dianalisis dengan menghitung

rata-rata nilai ketuntasan belajar.

10 Ngalim Purwanto, Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran, (Bandung: PT

Remaja Rosdakarya, 2008), Cet. XIV, hal. 103

Page 67: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · 6. Bapak kyai Amnan Muqoddam dan ibu Nyai Rofiqotul Makiyyah beserta

53

a. Menghitung rata-rata

Untuk menghitung nilai rata-rata digunakan rumus:11

n

Xx∑

=

Keterangan:

x = rata-rata nilai

∑ X = jumlah seluruh nilai

n = jumlah peserta didik

b. Menghitung ketuntasan belajar

a) Ketuntasan belajar individu

Data yang diperoleh dari hasil belajar peserta didik dapat

ditentukan ketuntasan belajar individu menggunakan analisis

deskriptif persentase dengan perhitungan:

%100xmaksimalskor

diperolehyangskor

∑∑

b) Ketuntasan belajar klasikal

Data yang diperoleh dari hasil belajar dapat ditentukan

ketuntasan belajar klasikal menggunakan analisis deskriptif

persentase dengan perhitungan:

%100xdidikpesertaseluruh

belajartuntasdidikpeserta

∑∑

Keberhasilan kelas dilihat dari jumlah peserta didik yang

mampu menyelesaikan atau mencapai minimum 65 sekurang-

kurangnya 75% dari jumlah peserta didik yang ada di kelas

tersebut.12

11 Sudjana, Metoda Statistika, (Bandung: Tarsito, 2005)., hlm.67.

12 Asep Jihad, Pengembangan Kurikulum Matematika, (Yogyakarta: Multi Presindo, 2008),

hlm.112.

Page 68: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · 6. Bapak kyai Amnan Muqoddam dan ibu Nyai Rofiqotul Makiyyah beserta

54

J. Indikator Keberhasilan

1. Hasil Belajar Peserta Didik 65≥

2. Ketuntasan Belajar Klasikal %75≥

3. Aktivitas Belajar Peserta Didik %75≥ 13

13 Asep Jihad, Pengembangan Kurikulum Matematika, hlm.112.

Page 69: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · 6. Bapak kyai Amnan Muqoddam dan ibu Nyai Rofiqotul Makiyyah beserta

55

BAB IV

HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN

A. Gambaran Umum Madrasah

1. Sejarah Berdirinya Madrasah

Sejarah dan perkembangan Madrasah Aliyah Tajul Ulum Brabo

Tanggungharjo Grobogan Jawa Tengah, tidak bisa lepas dari berdirinya

Pondok Pesantren Sirojuth Tholibin Brabo yang berdiri pada tahun 1941 M

didirikan atas prakarsa Al Maghfurlah KH. Syamsuri Dahlan yaitu ayah KH.

Ahmad Baidlowi Syamsuri,Lc.H. Pada Mulanya pesantren ini hanya

mengelola santri putra saja, namun setelah pucuk pimpinan dipegang oleh

KH. Ahmad Baidlowi Syamsuri, Lc.H. Yaitu pada tahun 1990 telah berdiri

Pondok Pesantren Sirojuth Tholibin putri yang berorientasi pada Tahfidzul

Qur’an (Yaitu pemahaman dan menghafal Al-Qur’an 30 Juz) dan

alhamdulillah sampai pada tahun 2009 ini tercatat telah berhasil mencetak

kurang lebih 500 santri putri yang telah hafal al-Qur’an 30 juz diluar kepala.

Pondok pesantren inilah yang menjadi cikal bakal berdirinya

Madrasah yang dikelola oleh Yayasan Tajul Ulum yaitu pada tahun 1953

berdiri Madrasah Diniyah, tahun 1960 berdiri Madrasah Diniyah Wustho,

tahun 1975 berdiri Madrasah Tanawiyah dan akhir tahun 1985 berdiri

Madrasah Aliyah

Pada awalnya berdirinya Madrasah Aliyah Tajul Ulum Brabo (1985)

hanya mengelola 12 peserta didik dan alhamdulillah setiap tahunnya

mengalami peningkatan yang cukup baik, baik secara kuantitatif/jumlah

maupun kualitati /mutu pendidikan. Pada tahun 1986 MA Tajul Ulum

tercatat di Kakandepag Propinsi Jawa Tengah dengan status terdaftar dengan

nomor piagam : Wk/S.d/ 146/Pgm/MA/1986 dan waktu itu Kepala

Madrasahnya adalah: KH. M. Ansor Syamsuri. Yaitu adik kandung Romo

KH. Ahmad Baidlowi Syamsuri, Lc.H.

Page 70: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · 6. Bapak kyai Amnan Muqoddam dan ibu Nyai Rofiqotul Makiyyah beserta

56

Pada tahun 1996 Madrasah Aliyah Tajul Ulum mengajukan

permohonan Akreditasi untuk status diakui dan akhirnya dikabulkan dengan

nomor keputusan Derektur Jendral Pembinaan Kelembagaan Agama Islam

Nomor : 69/E.IV/PP.03.2/KEP/VII/1996. Pada waktu itu kepala Madrasah

dijabat oleh Bapak Drs. Nur Hadi Alwi. Dengan status diakui Madrasah

Aliyah Tajul Ulum mengalami perkembangan jumlah peserta didik yang luar

biasa, pada tahun 2004/2005 di bawah kepala Madrasah Ahmad Muhdlori

S.Ag. MA Tajul Ulum telah terakreditasi A melalui Surat Keputusan

Derektur Jendral Pembinaan Kelembagaan Agama Islam Departemaen

Agama. Selanjutnya, mulai tahun pelajaran 2007/2008 Kepala Madrasah

dipegang oleh Bapak Ali Mas’udi, S.Pd.I dan jumlah peserta didiknya

mencapai 700 peserta didik.

Mengingat perkembangan jumlah peserta didik yang begitu banyak

serta tuntutan masyarakat, maka MA Tajul Ulum pada tahun pelajaran

2004/2005 telah membuka semua jurusan dengan tujuan merespon keinginan

masyarakat akan tersedianya lembaga pendidikan yang memiliki perhatian

yang lebih berat terhadap semua bidang ilmu.

Dan dengan banyaknya program pilihan berarti masyarakat dapat

memilih alternatif jurusan yang ada untuk menunjang masa depan. Dengan

demikan Madrasah Aliyah Tajul Ulum pada tahun pelajaran 2007/2008 telah

memiliki jurusan Program IPA, IPS, Bahasa, Keagamaan/IAI dan pada tahun

pelajaran 2008/2009 kelas IAI menjadi Program Unggulan dengan rentak

waktu KBM dari Jam 07.00 s/d 13.15 KBM seperti kelas lain. Dilanjutkan

jam 14.00 s/d 17.00 Pendalaman Kitab Kuning, Bahasa Inggris dan Bahasa

Arab

Dari sejarahnya tampak jelas bahwa Madrasah Aliyah Tajul Ulum

memiliki ikatan batin yang sangat kuat dengan Pondok Pesantren Sirojuth

Tholibin, sedangkn secara fisik letak antara keduanya berdampingan,

diantara keduanya ibarat saudara sekandung yang saling menguntungkan

karena peserta didik-siswinya sebagian besar berasal dari pondok pesantren

tersebut. Disamping peserta didik-siswi dapat bertempat dipondok, juga

Page 71: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · 6. Bapak kyai Amnan Muqoddam dan ibu Nyai Rofiqotul Makiyyah beserta

57

dapat tambahan Ilmu-Ilmu agama Islam seperti Nahwu, Sharaf, fiqih, Al-

Qur’an, Hadits dll. yang berciri khas Ahlussunnah Wal Jama’ah dengan

menganut salah satu madzhab 4 yaitu Syaf’i, Hambali, Maliki dan Hanafi.1

2. Identitas Madrasah

a. Nama Sekolah : MA TAJUL ULUM

b. Alamat Sekolah : Jl.Pon.Pes.Sirojuth Tholibin Brabo

Tanggungharjo Grobogan telpon 024

70780540

c. Nama Yayasan : YAYASAN TAJUL ULUM

d. Alamat : Jl. Pon.Pes. Sirojuth Tholibin Brabo .

Tanggungharjo grobogan 58167

e. NSS/NSM : 312.33.15.11.084.

f. Tahun berdiri : 1985.

g. Tahun beroperasi : 1985.

h. Jumlah Guru Keseluruhan : 46 orang.

B. Hasil Penelitian Tindakan Kelas

Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas dalam hal ini adalah menerapkan

model pembelajaran active learning tipe Question Student Have (QSH) pada

pelajaran matematika khususnya pada materi pokok logika matematika

dilaksanakan dalam 3 tahap siklus, yaitu pra siklus, siklus 1, dan siklus 2.

Deskripsi Penelitian Tindakan Kelas secara lengkap adalah sebagai berikut:

1. Pra Siklus

Pada pelaksanaan tahap pra siklus, peneliti belum memberikan

gambaran tentang pembelajaran yang akan dilaksanakan sehingga

pembelajaran berlangsung secara murni belum ada campur tangan dari

peneliti. Pembelajaran tahap pra siklus ini dilaksanakan pada hari Kamis

tanggal 06 Januari 2011 oleh Ibu Aliyatusshifah, S.Pd. selaku guru

matematika kelas X-A MA TAJUL ULUM BRABO. Guru seperti biasa

1 Marhaban Ahla Wasahlan. Profil Madrasah Aliyah Tajul Ulum Brabo Tanggungharjo

Grobogan Tahun 2007/2008 http://matajululum.blogspot.com/ (Senin, 13 Oktober 2010, 11.06)

Page 72: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · 6. Bapak kyai Amnan Muqoddam dan ibu Nyai Rofiqotul Makiyyah beserta

58

masih menggunakan metode konvensional sebagai pelaksanaan kegiatan

belajar mengajar, yaitu menjelaskan materi pelajaran tentang pengertian

logika matematika, kalimat terbuka, kalimat tertutup serta negasinya secara

detail kemudian memberikan contoh dan dilanjutkan dengan mengadakan

tanya jawab dengan peserta didik tentang materi logika matematika dan

diakhiri dengan memberikan latihan kepada peserta didik. Ketika guru

mengajukan pertanyaan yang berkenaan dengan materi kebanyakan peserta

didik masih kebingungan atau kesulitan untuk membedaan antara contoh

pernyataan yang mengandung kalimat terbuka dan kalimat tertutup. Dalam

kegiatan belajar ini guru yang lebih aktif sedangkan peserta didik masih

pasif, dan kurang berpartisipasi dalam pembelajaran.

Berdasarkan hasil penelitian pada tahap Pra siklus yang dilaksanakan

di kelas X-A MA TAJUL ULUM Brabo bahwa pembelajaran matematika

masih menggunakan metode ceramah dalam menyampaikan materi pelajaran

serta menggunakan buku paket matematika sebagai penunjang kegiatan

belajar matematika.

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh selama prasiklus maka

peneliti bersama guru mata pelajaran matematika yaitu Ibu Aliyatussifah

S.Pd. melakukan evaluasi pembelajaran. Pelaksanaan prasiklus ini dengan

mengambil data dokumentasi evaluasi dari pembelajaran pada materi logika

matematika pada tahun sebelumnya. Berdasarkan evaluasi pembelajaran

tahun sebelumnya diperoleh nilai rata-rata tes formatif materi logika

matematika setahun terakhir kelas X A MA tajul ulum yaitu 50,60. Untuk itu

peneliti bersama guru matematika sepakat untuk melaksanakan pembelajaran

matematika dengan strategi pembelajaran active learning tipe Question

Student Have (QSH) sebagai usaha untuk perbaikan kegiatan pembelajaran

di kelas X-A.

Page 73: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · 6. Bapak kyai Amnan Muqoddam dan ibu Nyai Rofiqotul Makiyyah beserta

59

2. Siklus I

a. Pertemuan Pertama

1) Pelaksanaan

Pelaksanaan tindakan yang dilakukan pada siklus I terdiri dari

dua kali pertemuan. Langkah-langkah pada siklus I adalah penerapan

pembelajaran active learning pada materi disjungsi dan konjungsi dan

pertemuan kedua untuk ujian pada siklus I. Langkah-langkah pada

siklus I ini dilakukan sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran

yang sudah dibuat. Pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan

metode pembelajaran aktif ini lebih ditekankan pada upaya menjadikan

peserta didik aktif dalam membuat pertanyaan dan mengemukakan

pendapat. Hal ini dilakukan dalam rangka upaya meningkatkan

aktivitas dan hasil belajar peserta didik.

Pada pertemuan yang pertama siklus I guru menyampaikan

standar kompetensi, kompetensi dasar serta indikator-indikatornya pada

peserta didik agar peserta didik mengetahui sasaran yang akan dicapai

dalam proses pembelajaran. Pada pertemuan kedua siklus I diadakan

evaluasi siklus I untuk mengetahui tingkat penguasaan peserta didik

pada materi yang telah diajarkan. Evaluasi siklus I ini terdiri 10 soal

pilihan ganda dan 3 soal urain.

Siklus I dilaksanakan pada hari selasa tanggal 11 januari 2011

dan dihadiri oleh 33 peserta didik. Tindakan tersebut dilaksanakan

dalam satu kali pertemuan selama 2 x 45 menit pada jam pelajaran

ketiga dan keempat. Materi yang akan dibahas pada siklus ini adalah

pengertian, tabel kebenaran dari materi konjungsi dan disjungsi dengan

mengacu pada dua indikator yaitu menyebutkan pengertian logika

matematika dan menyebutkan pengertian kalimat terbuka, kalimat

tertutup dan pernyataan negasi beserta contohnya dalam kehidupan

sehari-hari.

Pertemuan pada siklus I dibuka oleh guru dengan mengucapkan

salam. Pertemuan pada siklus ini diawali dengan guru melakukan

Page 74: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · 6. Bapak kyai Amnan Muqoddam dan ibu Nyai Rofiqotul Makiyyah beserta

60

absensi kepada peserta didik yang hadir dalam pembelajaran, dari

jumlah 33 peserta didik semuanya hadir .Sebelum memasuki

pembahasan materi pengertian, tabel kebenaran dari materi konjungsi

dan disjungsi, guru memberikan apersepsi materi sebelumnya yaitu

materi pengertian logika matematika, kalimat terbuka, kalimat tertutup

serta negasinya.

Setelah melakukan apersepsi, guru menjelaskan bahwa strategi

pembelajaran yang akan digunakan dalam pembelajaran kali ini adalah

strategi pembelajaran active learning tipe Question Student Have

(QSH). Pembelajaran dilanjutkan dengan pembagian peserta didik

menjadi 3 kelompok dimana setiap kelompok terdiri dari 11 peserta

didik, pembagian kelompok ditentukan sendiri oleh guru berdasarkan

tempat duduk agar keadaan kelas dengan mudah dapat dikondisikan.

Setelah membagi pengelompokan, guru menginstruksikan peserta didik

untuk membuka buku paket matematika dan mempelajarinya sebelum

guru menjelaskan materi tentang pengertian, tabel kebenaran dari

pernyataan yang mengandung kojungsi dan disjungsi. Setelah guru

menjelaskan materi kepada peserta didik guru melaksanakan strategi

pembelajaran active learning tipe Question Student Have (QSH).

Untuk langkah awal yang dilakukan pada saat guru

melaksanakan strategi pembelajaran active learning tipe Question

Student Have (QSH) adalah guru membagikan potongan kertas kosong

kepada setiap peserta didik dalam kelompok. Kemudian Guru meminta

peserta didik untuk menulis satu pertanyaan yang berkaitan dengan

materi yang telah disampaikan. Setelah peserta didik menulis

pertanyaan yang berkenaan dengan materi yang disampaikan. masing-

masing potongan kertas dibagikan kepada peserta didik berikutnya

dengan putaran searah jarum jam, ketika potongan kertas sudah

diputarkan, peserta didik yang memegangnya harus membacanya dan

memberikan tanda conteng pada potongan kertas itu jika berisi

pertanyaan yang merupakan persoalan yang dihadapi peserta didik yang

Page 75: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · 6. Bapak kyai Amnan Muqoddam dan ibu Nyai Rofiqotul Makiyyah beserta

61

membacanya. Tapi pada saat memutarkan potongan kertas tersebut

keseluruh kelompok searah jarum jam. Keadaan kelas sangat ramai

sekali karena mungkin ini adalah model pembelajaran yang asing jadi

peserta didik masih belum siap dengan pembelajaran yang dilakukan,

tetapi pada akhirnya keadaan kelas dapat terkondisikan dengan baik

oleh intruksi guru.

Setelah peserta didik menghitung jumlah conteng yang

dimilikinya, setiap kelompok mengumpulkan pertanyaan yang

mendapatkan jumlah contengan terbanyak. Untuk kelompok 1 yang

mendapatkan contengan terbanyak adalah Atik Walidah yaitu sebanyak

8 contengan, kelompok 2 adalah Miftakhul Hasanah yang juga

mendapat 8 contengan dan kelompok 3 adalah Uswatun Hasanah

dengan jumlah 10 contengan. Kemudian guru mengumpulkan 3

potongan yang berisi tentang pertanyaan yang mendapat contengan

paling banyak dari masing-masing kelompok dan kemudian

menjawabnya. Tapi karena waktunya yang kurang jadi guru hanya

menjawab pertanyaan dari Uswatun Hasanah dengan pertanyaan: ”p =

hujan q = dingin ” tentukan disjungsi, konjungsi, implikasi dan

biimplikasi dari pernyataan tersebut?” dan guru menjawab: ”konjungsi

itu berbentuk pernyataan/kalimat bukan kata, jadi untuk pertanyaan

diatas tidak dapat dibuat kalimat disjungsi maupun konjungsi, dan

untuk materi implikasi dan biimplikasi akan dijelaskan pertemuan yang

mendatang”. Setelah guru menjawab pertanyaan dari peserta didik yang

mendapat contengan paling banyak kemudian guru menginstruksikan

peserta didik untuk mengumpulkan seluruh pertanyaan sebagai evaluasi

bagi guru.

2) Pengamatan

a) Hasil pengamatan Aktivitas Peserta Didik

Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan oleh peneliti

selama proses pembelajaran berlangsung. Secara keseluruhan

aktivitas peserta didik dalam menerapkan pembelajaran active

Page 76: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · 6. Bapak kyai Amnan Muqoddam dan ibu Nyai Rofiqotul Makiyyah beserta

62

learning tipe Question Student Have (QSH) belum berlangsung

optimal dan diketahui bahwa proses-proses belajar belum terlaksana

dengan baik. Aktivitas yang diamati belum sesuai, seperti yang

diharapkan masih ada kategori nilai cukup untuk beberapa aktivitas

yakni keaktifan peserta didik dalam memperhatikan penjelasan guru

(61,36%), keaktifan peserta didik menuliskan pertanyaan yang

berkenaan dengan materi logika matematika (48,48%), keaktifan

peserta didik menanggapi pertanyaan yang diajukan oleh peserta

didik yang lain (56,06%) keaktifan peserta didik yang

memperhatikan jawaban guru berkenaan tentang materi Disjungsi,

Konjungsi, Implikasi dan Biimplikasi (78,78%) dan kemampuan

peserta didik dalam memahami dan membedakan kalimat yang

mengandung disjungsi, konjungsi, implikasi dan biimplikasi

(47,72%). Hal Ini menunjukkan bahwa keaktifan peserta didik dalam

belajar masih rendah. Kekurangan-kekurangannya antara lain:

a) Kurangnya keaktifan peserta didik dalam memperhatikan

penjelasan guru

b) Kurangnya keaktifan peserta didik menuliskan pertanyaan yang

berkenaan dengan materi Logika Matematika.

c) Kurangnya keaktifan peserta didik menanggapi pertanyaan yang

diajukan oleh peserta didik yang lain

d) Kurangnya kemampuan peserta didik dalam memahami dan

membedakan kalimat yang mengandung disjungsi, konjungsi,

implikasi dan biimplikasi

Ini menunjukkan bahwa aktivitas peserta didik dalam belajar

masih bisa ditingkatkan dan upaya meningkatkan hasil belajar dan

aktivitas peserta didik dapat dilihat dalam siklus II.

b) Hasil pengamatan guru

Adapun hasil observasi aktivitas guru selama pembelajaran

berlangsung pada siklus I dapat dilihat pada tabel berikut:

Page 77: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · 6. Bapak kyai Amnan Muqoddam dan ibu Nyai Rofiqotul Makiyyah beserta

63

Tabel 3

Hasil Observasi Aktivitas Guru pada Siklus I

No Aktivitas yang diamati Persentase

1 Guru memasuki masuk kelas tepat waktu.

48,33%

2 Guru memotivasi untuk mulai pelajaran

3 Guru menyampaikan metode belajar yang akan

dilaksanakan

4 Guru menjelaskan materi pelajaran

5 Guru membagi peserta didik dalam beberapa

kelompok

6 Guru meminta peserta didik membagikan

potongan kertas.

7 Guru meminta peserta didik menuliskan satu

pertanyaan yang berkaitan dengan materi yang

telah disampaikan.

8 Guru memerintahkan peserta didik menjalankan

potongan kertas yang sudah berisi pertanyaan

searah jarum jam serta memberikan tanda

conteng pada persoalan yang dihadapinya.

9 Guru meminta peserta didik meninjau

pertanyaan yang mendapat tanda conteng paling

banyak

10 Guru meminta peserta didik berbagi pertanyaan

secara sukarela, sekalipun pertanyaan mereka

tidak mendapat tanda conteng paling banyak

11 Guru mengumpulkan semua potongan kertas

yang berisi pertanyaan yang akan dijawab pada

pertemuan mendatang

12 Guru memberikan jawaban pertanyaan

13 Guru membuat kesimpulkan bersama dengan

Page 78: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · 6. Bapak kyai Amnan Muqoddam dan ibu Nyai Rofiqotul Makiyyah beserta

64

peserta didik

14 Guru membimbing peserta didik dalam

merangkum pelajaran

15 Guru menginformasi materi pelajaran

berikutnya.2

3) Refleksi

Langkah-langkah dalam refleksi adalah:

1) Melakukan evaluasi tindakan yang telah dilakukan.

2) Secara kolaboratif guru mitra dan peneliti menganalisis dan

mendiskusikan hasil pengamatan. Langkah selanjutnya membuat

suatu refleksi apakah ada hal-hal yang perlu dipertahankan atau

diperbaiki.

3) Memperbaiki pelaksanaan tindakan sesuai dengan hasil evaluasi

untuk tidakan berikutnya.

4) Membuat simpulan sementara terhadap pelaksanaan siklus I.

Data yang diperoleh dari hasil observasi dianalisis dengan tujuan

antara lain untuk mengetahui:

1) Aktivitas peserta didik.

Aktivitas peserta didik kelas X-A mengalami peningkatan

yang cukup meskipun hasil yang didapatkan belum memuaskan.

Adapun kendala-kendala yang dihadapi sesuai lembar observasi

antara lain:

a) Kurangnya keaktifan peserta didik dalam memperhatikan

penjelasan guru

b) Kurangnya keaktifan peserta didik menuliskan pertanyaan yang

berkenaan dengan materi Logika Matematika.

c) Kurangnya keaktifan peserta didik menanggapi pertanyaan yang

diajukan oleh peserta didik yang lain

2 Prosentase Peningkatan Aktivitas Guru Pada Lembar Observasi Siklus I, (selasa, 11 Januari

2011), Jam keIII-IV(08.30-09.20) WIS

Page 79: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · 6. Bapak kyai Amnan Muqoddam dan ibu Nyai Rofiqotul Makiyyah beserta

65

d) Kurangnya kemampuan peserta didik dalam memahami dan

membedakan kalimat yang mengandung disjungsi, konjungsi,

implikasi dan biimplikasi

Untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan yang ada pada

keaktifan peserta didik dan untuk meningkatkan hasil belajar peserta

didik maka akan dilakukan perbaikan-perbaikan pada siklus II.

Langkah-langkah perbaikan-perbaikan pada siklus II adalah sebagai

berikut:

a) Guru meminta peserta didik memusatkan perhatian dalam

penyampaian materi yang disampaikan guru yaitu dengan cara

menjelaskan akan pentingnya bagi peserta didik memperhatikan

penjelasan dari guru karena peserta didik dapat membuat

pertanyaan yang ditulis pada potongan kertas nantinya.

b) Guru harus mengontrol kegiatan peserta didik bekerja dalam

kelompoknya sehingga peserta didik dapat membuat pertanyaan

dengan mandiri dan tenang.

c) Guru sebaiknya memotivasi peserta didik untuk berbagi

pertanyaan secara suka rela walaupun tidak mendapat tanda

conteng paling banyak.

d) Guru hendaknya menjelaskan lebih rinci materi tentang kalimat

yang mengandung disjungsi, konjungsi, implikasi dan

biimplikasi agar lebih memahamkan peserta didik.

2) Perkembangan kinerja guru dalam mengelola pembelajaran.

Sikap peserta didik terhadap pembelajaran matematika

menunjukkan perkembangan positif dari pembelajaran yang sudah

dilakukan. Oleh karena itu sangat diperlukan bagi guru

menggunakan variasi dalam mengajar misalnya dengan menerapkan

pembelajaran active learning tipe Question Student Have (QSH)

secara maksimal sesuai langkah-langkahnya sehingga peserta didik

dapat mengungkapkan materi yang belum faham lewat selembar

kertas. Dengan penerapan pembelajaran active learning tipe

Page 80: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · 6. Bapak kyai Amnan Muqoddam dan ibu Nyai Rofiqotul Makiyyah beserta

66

Question Student Have (QSH) diharapkan minat dan motivasi

peserta didik untuk belajar matematika meningkat sehingga aktivitas

dan hasil tes peserta didik dapat ditingkatkan.

b. Pertemuan ke dua

Setelah pelaksanaan tindakan siklus I berlangsung, maka diadakan

ujian siklus I pada pertemuan ke 2. Hasil tes siklus I diketahui bahwa

nilai rata-rata peserta didik masih rendah. Hasil ini terlihat dari

rendahnya nilai rata-rata yang diperoleh peserta didik pada siklus I yaitu

60,73 dan jumlah peserta didik memperoleh nilai ≥ 6,5 hanya 22 orang

atau 66,67% dari jumlah peserta didik secara keseluruhan. Dilain pihak

peserta didik yang belum berhasil sebanyak 11 orang atau 33,33%,

artinya tindakan yang diberikan pada siklus I belum dapat meningkatkan

hasil belajar peserta didik.

3. Siklus II

a. Pertemuan I

1) Pelaksanaan

Pelaksanaan tindakan pada siklus II terdiri dari dua rencana

pembelajaran. Langkah-langkah yang dilakukan pada siklus II sama

dengan siklus I yaitu dengan melakukan perbaikan-perbaikan yang

telah dirumuskan pada refleksi siklus I. Untuk mengetahui tingkat

penguasaan materi pada siklus II maka dilakukan tes siklus II.

Deskripsi pelaksanaan tindakan pembelajaran adalah sebagai

berikut:

Guru membuka pelajaran dengan salam peserta didik

menjawab serempak. Guru melakukan absensi, pada pertemuan ini

ada dua peserta didik yang tidak masuk yaitu Lila Nur M dan

Uswatun Hasanah, karena dia sakit. Kemudian guru memberikan

sedikit gambaran dari hasil evaluasi siklus 1 bahwa nilai yang

mereka peroleh belum memuaskan dalam artian masih banyak

Page 81: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · 6. Bapak kyai Amnan Muqoddam dan ibu Nyai Rofiqotul Makiyyah beserta

67

peserta didik yang mendapatkan nilai rendah. Selanjutnya guru

menghimbau kepada para peserta didik agar lebih giat belajar.

Guru memberikan apersepsi materi sebelumnya yaitu melalui

tanya jawab secara lisan terhadap peserta didik tentang pengertian

dan tabel kebenaran dari pernyataan yang mengandung disjungsi dan

konjungsi . Setelah melakukan apersepsi, guru kemudian menyuruh

peserta didik untuk berkumpul dengan kelompoknya seperti yang

telah ditentukan pertemuan kemarin.

Setelah membagi pengelompokan, guru menginstruksikan

peserta didik untuk membuka buku paket matematika dan kemudian

guru menjelaskan materi tentang pengertian, tabel kebenaran dari

pernyataan yang mengandung impliaksi dan biimplikasi. Setelah

guru menjelaskan materi kepada peserta didik guru melaksanakan

strategi pembelajaran active learning tipe Question Student Have

(QSH).

Untuk langkah awal yang dilakukan pada saat guru

melaksanakan strategi pembelajaran active learning tipe Question

Student Have (QSH) adalah guru membagikan potongan kertas

kosong kepada setiap peserta didik dalam kelompok. Kemudian

Guru meminta peserta didik untuk menulis satu pertanyaan yang

berkaitan dengan materi yang telah disampaikan. Setelah peserta

didik menulis pertanyaan yang berkenaan dengan materi yang

disampaikan. masing-masing potongan kertas dibagikan kepada

peserta didik berikutnya dengan putaran searah jarum jam, ketika

potongan kertas sudah diputarkan, peserta didik yang memegangnya

harus membacanya dan memberikan tanda conteng pada potongan

kertas itu jika berisi pertanyaan yang merupakan persoalan yang

dihadapi peserta didik yang membacanya. Pada saat memutarkan

potongan kertas tersebut keseluruh kelompok searah jarum jam

peserta didik tidak gaduh seperti pertemuan-pertemuan pada siklus I,

Page 82: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · 6. Bapak kyai Amnan Muqoddam dan ibu Nyai Rofiqotul Makiyyah beserta

68

karena peserta didik sudah mengetahui pembelajaran active learning

tipe Question Student Have (QSH).

Setelah peserta didik menghitung jumlah conteng yang

dimilikinya, setiap kelompok mengumpulkan pertanyaan yang

mendapatkan jumlah contengan terbanyak. Untuk kelompok 1 yang

mendapatkan contengan terbanyak adalah Haniatul Mubarokah yaitu

sebanyak 10 contengan, kelompok 2 adalah Kiptiyah Nurwati yang

mendapat 8 contengan dan kelompok 3 adalah Nuriyah dengan

jumlah 11 contengan. Kemudian guru mengumpulkan 3 potongan

yang berisi tentang pertanyaan yang mendapat contengan paling

banyak dari masing-masing kelompok dan kemudian menjawabnya.

Kemudian guru menjawab pertanyaan dari nuriyah dengan

pertanyaan: ”diantara kalimat-kalimat berikut manakah yang

merupakan pertanyaan dan tentukan pula nilai kebenarannya? a)

semua bilangan komposit adalah bilangan genap b) ada bilangan

komposit yang merupakan bilangan ganjil” dan tentukan x agar

41533 ⇔=+x adalah bilangan genap bernilai benar?” dan guru

menjawab ” untuk pertanyaan yang a) semua bilangan komposit

adalah bilangan genap adalah pertanyaan yang mengandung nilai

kebenaran adalah salah karena bilangan komposit adalah bilangan

selain bilangan prima dan 1 jadi tidak semua bilangan komposit

adalah bilangan genap, ada bilangan ganjil yang merupakan bilangan

komposit seperti 9, 15, 21. Dan untuk pernyataan yang b) ada

bilangan komposit yang merupakan bilangan ganjil adalah

pernyataan yang bernilai benar kemudian guru menjawab pertanyaan

yang ke dua yaitu: x agar 41533 ⇔=+x adalah bilangan genap

bernilai benar adalah 4, jika x diganti maka

153)4(31533 =+⇒=+x akan bernilai benar, jadi dari dua

pernyataan diatas semuanya bernilai benar dan menurut tabel

kebenaran biimplikasi jika dua pernyataan bernilai benar maka akan

bernilai benar”. Setelah guru menjawab pertanyaan dari peserta didik

Page 83: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · 6. Bapak kyai Amnan Muqoddam dan ibu Nyai Rofiqotul Makiyyah beserta

69

yang mendapat contengan paling banyak kemudian guru

menginstruksikan peserta didik untuk mengumpulkan seluruh

pertanyaan sebagai evaluasi bagi guru.

2) Pengamatan

a) Hasil Observasi Aktivitas Peserta didik Siklus II

Berdasarkan lembar observasi aktivitas peserta didik pada

siklus II sudah mengalami peningkatan dari siklus I yaitu

keaktifan peserta didik dalam memperhatikan penjelasan guru

(72,58%) keaktifan peserta didik menuliskan pertanyaan yang

berkenaan dengan materi logika matematika (62,09%), keaktifan

peserta didik menanggapi pertanyaan yang diajukan oleh peserta

didik yang lain (63,71%) keaktifan peserta didik yang

memperhatikan jawaban guru berkenaan tentang materi Disjungsi,

Konjungsi, Implikasi dan Biimplikasi (80,64%), kemampuan

peserta didik dalam memahami dan membedakan kalimat yang

mengandung disjungsi, konjungsi, implikasi dan biimplikasi

(68,54%). Ini menunjukkan bahwa keaktifan peserta didik dalam

belajar semakin meningkat dan upaya meningkatkan hasil belajar

dan aktivitas peserta didik dapat terlaksana dengan baik.

b) Hasil Pengamatan Guru

Adapun hasil observasi aktivitas guru selama

pembelajaran berlangsung pada siklus II dapat dilihat pada tabel

berikut:

Tabel 4

Hasil Observasi Aktivitas Guru pada Siklus II

No Aktivitas yang diamati Persentase

1 Guru memasuki masuk kelas tepat waktu.

2 Guru memotivasi untuk mulai pelajaran

3 Guru menyampaikan metode belajar yang akan

dilaksanakan

Page 84: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · 6. Bapak kyai Amnan Muqoddam dan ibu Nyai Rofiqotul Makiyyah beserta

70

4 Guru menjelaskan materi pelajaran

76,67%

5 Guru membagi peserta didik dalam beberapa

kelompok

6 Guru meminta peserta didik membagikan

potongan kertas.

7 Guru meminta peserta didik menuliskan satu

pertanyaan yang berkaitan dengan materi yang

telah disampaikan.

8 Guru memerintahkan peserta didik menjalankan

potongan kertas yang sudah berisi pertanyaan

searah jarum jam serta memberikan tanda

conteng pada persoalan yang dihadapinya.

9 Guru meminta peserta didik meninjau

pertanyaan yang mendapat tanda conteng paling

banyak

10 Guru meminta peserta didik berbagi pertanyaan

secara sukarela, sekalipun pertanyaan mereka

tidak mendapat tanda conteng paling banyak

11 Guru mengumpulkan semua potongan kertas

yang berisi pertanyaan yang akan dijawab pada

pertemuan mendatang

12 Guru memberikan jawaban pertanyaan

13 Guru membuat kesimpulkan bersama dengan

peserta didik

14 Guru membimbing peserta didik dalam

merangkum pelajaran

15 Guru menginformasi materi pelajaran

berikutnya.3

3 Prosentase Peningkatan Aktivitas Guru Pada Lembar Observasi Siklus II, (Ahad, 23 Januari

2011), Jam ke I-II (06.40-08.10)WIS

Page 85: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · 6. Bapak kyai Amnan Muqoddam dan ibu Nyai Rofiqotul Makiyyah beserta

71

3) Refleksi

Berdasarkan evaluasi hasil belajar yang diperoleh peserta

didik diketahui bahwa peserta didik telah mengalami peningkatan

sesuai dengan yang diharapkan. Berdasarkan hasil dan data observasi

siklus II dapat diketahui bahwa tindakan yang dilakukan pada siklus

ini telah berhasil meningkatkan hasil belajar peserta didik. Hal ini

terlihat pada hasil belajar peserta didik yang telah memenuhi kriteria

keberhasilan. Dari hasil tes diperoleh nilai rata-rata kelas.

Untuk lebih jelasnya akan dijelaskan lebih rinci tentang data

yang diperoleh dari hasil observasi yang dianalisis dengan tujuan

kegiatan ini antara lain untuk mengetahui:

1) Perkembangan aktivitas peserta didik.

Aktivitas peserta didik di kelas X-A mengalami perubahan

yang cukup berarti, peserta didik mampu bekerja secara mandiri,

dan hasil yang didapatkan cukup memuaskan, kegiatan

pembelajaran berjalan dengan lancar, dengan adanya

pembelajaran aktif ini peserta didik akan lebih termotivasi untuk

belajar matematika

Pada siklus II ini terjadi peningkatan aktivitas peserta didik

setiap siklusnya. Seperti aktivitas peserta didik dalam

pembelajaran sudah mengalami peningkatan dari siklus I. Dari

tabel dapat dilihat bahwa sudah adanya peningkatan terhadap

aktivitas peserta didik yaitu keaktifan peserta didik dalam

memperhatikan penjelasan guru 61, 36% menjadi 72,58%,

keaktifan peserta didik menuliskan pertanyaan yang berkenaan

dengan materi logika matematika 48.48% menjadi 62,09%,

keaktifan peserta didik menanggapi pertanyaan yang diajukan

oleh peserta didik yang lain 56,06% menjadi 63,71%, keaktifan

peserta didik yang memperhatikan jawaban guru berkenaan

tentang materi Disjungsi, Konjungsi, Implikasi dan Biimplikasi

78,78% menjadi 80,64% dan kemampuan peserta didik dalam

Page 86: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · 6. Bapak kyai Amnan Muqoddam dan ibu Nyai Rofiqotul Makiyyah beserta

72

memahami dan membedakan kalimat yang mengandung

disjungsi, konjungsi, implikasi dan biimplikasi 47,72% menjadi

68,54%. Ini menunjukkan bahwa keaktifan peserta didik dalam

belajar semakin meningkat dan upaya meningkatkan hasil belajar

dan aktivitas peserta didik dapat dapat dikatakan berhasil, begitu

juga kegiatan lainnya aktivitas peserta didik mengalami

peningkatan dari siklus dan siklus II karena peserta didik lebih

termotivasi untuk belajar menggunakan metode pembelajaran

Question Student Have.

2) Perkembangan kinerja guru dalam mengelola pembelajaran.

Guru sudah melakukan pembelajaran sesuai dengan RPP,

dan langkah-langkah dalam mengajar sudah sesuai dengan tahap-

tahap pada pembelajaran active learning tipe question student

have (QSH) sehingga penyampaian materi pelajaran dan semakin

meningkat.

Dari pengamatan dapat diketahui bahwa terjadi

peningkatan pada setiap siklusnya. Pada siklus I yang termasuk

katagori kurang ada 4 poin yaitu indikator 5, 7, 8 dan 10, yang

termasuk kategori cukup ada 9 poin yaitu indikator 2, 4, 6, 9, 11,

12, 13, 14 dan 15. Yang termasuk katagori baik ada 1 poin yaitu

indikator 3 dan poin sangat baik ada 1 poin yaitu indikator 1.

Pada siklus II mengalami peningkatan dari siklus I yaitu dari

katagori kurang pada indikator 5, 7, dan 8 menjadi cukup

sedangkan indikator 10 menjadi sangat baik, katagori cukup pada

indikator 2, 4, 6, 9 dan 13 menjadi baik, indikator 11, 12, 14 dan

15 tetap cukup, indikator 3 menjadi katagori baik dan indikator 1

menjadi baik sekali.

Peningkatan aktivitas guru pada setiap siklus dikarenakan

guru sudah terbiasa menggunakan metode belajar Question

Student Have (QSH) dalam pembelajaran sehingga rencana

pembelajaran yang sudah dibuat dapat terlaksana dengan baik.

Page 87: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · 6. Bapak kyai Amnan Muqoddam dan ibu Nyai Rofiqotul Makiyyah beserta

73

Dari hasil pengamatan diketahui bahwa pelaksanaan

tindakan pada masing-masing siklus mengalami peningkatan. Hal

ini diketahui dari hasil belajar siklus I yang diikuti 33 orang

peserta didik. Nilai rata-rata yang diperoleh meningkat 50,60 dari

pra siklus menjadi 60,67 pada siklus I dan menigkat menjadi

71,48 pada siklus II. Peserta didik yang memperoleh nilai ≥ 6,5

sebanyak 27 orang, ini berarti keberhasilan klasikal telah

mencapai 87,10%. Sedangkan peserta didik yang belum berhasil 4

orang atau sekitar 12,90%. Angka keberhasilan ini menunjukkan

bahwa tindakan dapat dikatakan berhasil. Peningkatan hasil

belajar pra siklus, siklus I, dan siklus II mengalami peningkatan

dikarenakan peserta didik lebih memahami dan mengingat materi

yang telah diberikan dengan menggunakan metode belajar tipe

Question Student Have.

b. Pertemuan Kedua

Setelah pelaksanaan tindakan siklus II berlangsung, maka

diadakan ujian siklus II pada pertemuan ke 2. Hasil tes siklus II

diketahui bahwa pelaksanaan tindakan pada siklus II sudah mengalami

peningkatan. Hal ini diketahui dari hasil belajar siklus I yang diikuti 33

orang peserta didik. Nilai rata-rata yang diperoleh meningkat 50,60 dari

pra siklus menjadi 59,15 pada siklus I dan menigkat menjadi 71,48

pada siklus II. Peserta didik yang memperoleh nilai ≥ 6,5 sebanyak 27

orang, ini berarti keberhasilan klasikal telah mencapai 87,10%.

Sedangkan peserta didik yang belum berhasil 4 orang atau sekitar

12,90%. Angka keberhasilan ini menunjukkan bahwa tindakan dapat

dikatakan berhasil

Page 88: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · 6. Bapak kyai Amnan Muqoddam dan ibu Nyai Rofiqotul Makiyyah beserta

74

C. Pembahasan Penelitian

1. Pra Siklus

Pada prasiklus ini berdasarkan hasil wawancara dengan guru

matematika MA Tajul Ulum brabo mengatakan bahwa pada pembelajaran

tahun sebelumnya pada materi logika matematika para peserta didik dalam

mengikuti kegiatan pembelajaran masih terlihat kurang aktif dan mereka

masih takut-takut atau malu untuk bertanya tentang materi yang belum

mereka pahami. Pada prasiklus ini masih terdapat banyak peserta didik yang

memperoleh nilai di bawah KKM yang ditetapkan oleh sekolahan.

Pada daftar nilai peserta didik tahun pelajaran 2008/2009 yang

didapatkan peneliti dari guru matematika MA Tajul Ulum brabo dari 33

peserta didik terdapat 27 peserta didik yang nilainya belum tuntas yaitu

masih di bawah KKM yang ditetapkan oleh sekolahan yaitu 6,5 dan peserta

didik yang nilainya tuntas hanya 5 orang sehingga ketuntasan klasikal hanya

mencapai 15.15%.

Tabel 5

Nilai Peserta Didik Pada tahun pelajaran 2008/2009

No

Variabel yang diamati

Jumlah/persentase

Pra Siklus

1 Nilai rata-rata peserta didik 50,60

2 Jumlah peserta didik yang berhasil 5

3 Jumlah peserta didik yang belum berhasil 28

4 Persentase peserta didik yang berhasil 15,15%

5 Persentase peserta didik yang belum berhasil4 84,85%

2. Siklus I

Aktivitas peserta didik merupakan faktor yang sangat penting untuk

menunjang keberhasilan proses pembelajaran. Pembelajaran dengan active

learning tipe Question Student Have (QSH) berkaitan erat dengan teori

4 Prosentase Ketuntasan Belajar Peserta Didik Pada Ujian Evaluasi Prasiklus, (Kamis, 06

Januari 2011, Jam keIII-IV(08.10-09.20) WIS)

Page 89: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · 6. Bapak kyai Amnan Muqoddam dan ibu Nyai Rofiqotul Makiyyah beserta

75

pengetahuan Piaget yang menekankan pentingnya kegiatan seorang peserta

didik yang aktif dalam mengkonstruksi pengetahuan. Hanya dengan

keaktifannya mengolah bahan, bertanya secara aktif, dan mencerna bahan

dengan kritis, peserta didik akan dapat menguasai bahan dengan lebih baik.

Berdasarkan lembar observasi aktivitas peserta didik diperoleh hasil

bahwa pada siklus I diketahui bahwa proses-proses belajar belum terlaksana

dengan baik. Aktivitas yang diamati belum sesuai, seperti yang diharapkan

masih ada kategori nilai cukup untuk beberapa aktivitas yakni keaktifan

peserta didik dalam memperhatikan penjelasan guru, keaktifan peserta didik

menuliskan pertanyaan yang berkenaan dengan materi logika matematika,

keaktifan peserta didik menanggapi pertanyaan yang diajukan oleh peserta

didik yang lain, keaktifan peserta didik yang memperhatikan jawaban guru

berkenaan tentang materi disjungsi, konjungsi, implikasi dan biimplikasi,

dan kemampuan peserta didik dalam memahami dan membedakan kalimat

yang mengandung disjungsi, konjungsi, implikasi dan biimplikasi. Ini

menunjukkan bahwa keaktifan peserta didik dalam belajar masih rendah.

Tabel 6

Hasil Observasi Aktivitas Peserta didik Siklus I

No

Aktivitas yang diamati

Siklus I

Persentase

1 Keaktifan Peserta didik dalam memperhatikan

penjelasan guru

61,36%

2 Keaktifan Peserta didik menuliskan pertanyaan

yang berkenaan dengan materi Logika

Matematika

48,48%

3 Keaktifan Peserta didik menanggapi pertanyaan

yang diajukan oleh peserta didik yang lain

56,06%

4 Keaktifan Peserta didik yang memperhatikan

jawaban guru berkenaan tentang materi

Disjungsi, Konjungsi, Implikasi dan Biimplikasi

78,78%

Page 90: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · 6. Bapak kyai Amnan Muqoddam dan ibu Nyai Rofiqotul Makiyyah beserta

76

5 Kemampuan peserta didik dalam memahami dan

membedakan kalimat yang mengandung

disjungsi, konjungsi, implikasi dan biimplikasi5

47,72%

Berdasarkan hasil pengamatan tentang aktivitas guru dalam

mengajar pada siklus I diperoleh bahwa kemampuan guru dalam

menyampaikan tujuan, memberikan gambaran umum materi pelajaran dan

memberi motivasi untuk belajar matematika kepada peserta didik sudah

cukup, kemampuan guru dalam menyampaikan materi pelajaran dan

penerapan active learning tipe Question Student Have (QSH) dalam

pembelajaran sudah baik. Namun, kemampuan guru dalam membangun

suasana dialogis, memberikan penguatan materi yang diajarkan serta

kemampuan dalam memberikan jawaban pertanyaan, membuat kesimpulkan

dan membimbing peserta didik dalam merangkum pelajaran harus

ditingkatkan.

Dan berdasarkan hasil uji tes akhir siklus I hasil yang diperoleh

menunjukkan adanya perkembangan prestasi belajar. Hal ini didasarkan

pada perolehan rata-rata hasil belajar peserta didik yaitu 60,67 dan

ketuntasan klasikalnya mencapai 66,67%.

Tabel 7

Ketuntasan Belajar Peserta Didik pada Siklus I

No Variabel yang diamati Jumlah /

Persentase

1 Nilai rata-rata peserta didik 60,73

2 Jumlah peserta didik yang berhasil 22

3 Jumlah peserta didik yang belum berhasil 11

4 Persentase peserta didik yang berhasil 66,67%

5 Persentase peserta didik yang belum berhasil6 33,33%

5 Prosentase Peningkatan Aktivitas Peserta Didik Pada Lembar Observasi Siklus I, (Selasa, 11

Januari 2011), Jam keIII-IV(08.30-09.20) WIS

Page 91: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · 6. Bapak kyai Amnan Muqoddam dan ibu Nyai Rofiqotul Makiyyah beserta

77

Tabel 8

Tabel Ketuntasan Pembelajaran pada Siklus I

Tanggal

penelitian

Indikator yang diamati Ketuntasan

klasikal Siklus I

Keterangan

11 Januari

2011

Aktivitas guru 48.33% C

Aktivitas peserta didik 58% B

Hasil belajar peserta

didik

66.67% B

Tabel 9

Hasil belajar Peserta Didik pada Pra siklus I dan siklus I

Tanggal

Penelitian

Pelaksanaan

Pembelajaran

Persentase

Aktivitas guru

Keterangan

6 Januari 2011 Pra Siklus 15.15% C

11 januari 2011 Siklus I 66.67 % B

3. Siklus II

Pada siklus II aktivitas peserta didik di kelas X-A mengalami

perubahan yang cukup berarti, yaitu keaktifan peserta didik dalam

memperhatikan penjelasan guru, keaktifan menuliskan pertanyaan yang

berkenaan dengan materi logika matematika, keaktifan peserta didik

menanggapi pertanyaan yang diajukan oleh peserta didik yang lain,

keaktifan peserta didik yang memperhatikan jawaban guru berkenaan

tentang materi disjungsi, konjungsi, implikasi dan biimplikasi dan

kemampuan peserta didik dalam memahami dan membedakan kalimat yang

mengandung disjungsi, konjungsi, implikasi dan biimplikasi. Ini

menunjukkan bahwa keaktifan peserta didik dalam belajar semakin

meningkat dan upaya meningkatkan hasil belajar dan aktivitas peserta didik

dapat dapat dikatakan berhasil, begitu juga kegiatan lainnya aktivitas peserta

6 Prosentase Nilai Ketuntasan Belajar Peserta Didik Pada Ujian Evaluasi siklus I, (Ahad, 16

Januari 2011, Jam keI-II (06.40-08.10)WIS

Page 92: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · 6. Bapak kyai Amnan Muqoddam dan ibu Nyai Rofiqotul Makiyyah beserta

78

didik mengalami peningkatan dari siklus dan siklus II karena peserta didik

lebih termotivasi untuk belajar menggunakan metode pembelajaran

Question Student Have (QSH).

Agar proses belajar peserta didik dapat dikembangkan, sangat

mutlak bahwa peserta didik diberi keleluasaan untuk mengungkapkan apa

yang menjadi pemikiran, gagasan dan penangkapannya akan suatu bahan

atau hal. Oleh karena itu kemampuan peserta didik untuk mengungkapkan

gagasan maupun ide-ide perlu dikembangkan.

Dalam pembahasan hasil siklus II pelaksanaan pembelajaran QSH

menunjukkan bahwa pengelolaan pembelajaran matematika pemahaman

konsep dilaksanakan sudah mencapai tahap lebih baik dari pada prasiklus

dan siklus I. Hal ini dikarenakan guru sudah mempelajari model

pembelajaran qsh sehingga pada siklus kedua diperoleh persentase aktivitas

peserta didik 76.67 %.

Tabel 10

Hasil Observasi Aktivitas Peserta didik Siklus II

No

Aktivitas yang diamati

Siklus II

Persentase

1 Keaktifan Peserta didik dalam memperhatikan

penjelasan guru

72,58%

2 Keaktifan Peserta didik menuliskan pertanyaan

yang berkenaan dengan materi Logika

Matematika

89.52%

3 Keaktifan Peserta didik menanggapi pertanyaan

yang diajukan oleh peserta didik yang lain

63,71%

4 Keaktifan Peserta didik yang memperhatikan

jawaban guru berkenaan tentang materi Disjungsi,

Konjungsi, Implikasi dan Biimplikasi

80,64%

5 Kemampuan peserta didik dalam memahami dan

membedakan kalimat yang mengandung

Page 93: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · 6. Bapak kyai Amnan Muqoddam dan ibu Nyai Rofiqotul Makiyyah beserta

79

disjungsi, konjungsi, implikasi dan biimplikasi7 68,54%

No Persentase Kategori

1 ≤ 25 % Kurang

2 > 25 % - 50 % Cukup

3 > 50% - 75% Baik

4 > 75 % Sangat baik

Tabel 11

Aktivitas Peserta Didik pada siklus I dan II

Tanggal

Penelitian

Pelaksanaan

Pembelajaran

Persentase

Aktivitas guru

Keterangan

11 Januari

2011

Siklus I 58% B

18 januari

2011

Sklus II 76 % A

Pada akhir siklus II guru sudah melaksanakan pembelajaran sesuai

dengan RPP, dan langkah-langkah dalam mengajar sudah sesuai dengan

tahap-tahap pada Question Student Have (QSH). Kemampuan guru untuk

memulai dan menutup pelajaran baik sekali. Penyampaian materi pelajaran

dan penerapan Question Student Have (QSH) semakin meningkat.

Kemampuan dalam menyetting pembelajaran, juga sangat mendukung

keberhasilan pelaksanaan program. Untuk menumbuhkan minat dan

motivasi dalam pembelajaran matematika sangat penting bagi guru memiliki

kompetensi sosial dalam berkomunikasi terhadap peserta didik dengan baik

meski hanya lewat selembar kertas.

Berikut ini adalah perbandingan aktivitas guru pada siklus I dan

siklus II

7 Prosentase Peningkatan Aktivitas Peserta Didik Pada Lembar Observasi Siklus II, (Ahad, 23

Januari 2011), Jam ke I-II (06.40-08.10)WIS

Page 94: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · 6. Bapak kyai Amnan Muqoddam dan ibu Nyai Rofiqotul Makiyyah beserta

80

Tabel 12

Aktivitas Guru pada Siklus I dan II

Tanggal

Penelitian

Pelaksanaan

Pembelajaran

Persentase

Aktivitas guru

Keterangan

11 Januari 2011 Siklus I 48.33% C

18 Januari 2011 Sklus II 76,67% A

Berdasarkan hasil uji tes akhir siklus I hasil yang diperoleh

menunjukkan adanya perkembangan prestasi belajar. Hal ini didasarkan

pada perolehan rata-rata hasil belajar peserta didik yaitu 60,67 dan

ketuntasan klasikalnya mencapai 66,67%. Pada akhir siklus II, hasil rata-

rata peserta didik meningkat menjadi 71,48 dan ketuntasan klasikalnya

mencapai 87,10%. Berikut ini disajikan diagram lingkaran dan grafik

perkembangan dari nilai rata-rata hasil belajar peserta didik serta persentase

ketuntasan klasikal pada pra siklus, siklus I dan siklus II.

Berikut ini adalah Tabelketuntasan belajar peserta didik pada siklus I

dan siklus II

Tabel 13

Ketuntasan Belajar Peserta Didik Pada Siklus II

Tanggal

Penelitian

Indikator yang diamati Ketuntasan

klasikal

Siklus II

Keterangan

11 Januari

2011

Aktivitas guru 76.67% A

Aktivitas peserta didik 76% A

Hasil belajar peserta didik 87.10% A

Page 95: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · 6. Bapak kyai Amnan Muqoddam dan ibu Nyai Rofiqotul Makiyyah beserta

81

Tabel 14

Ketuntasan Belajar Peserta Didik Pada Pra Siklus, Siklus I Dan

Siklus II

No

Variabel yang diamati

Jumlah/Persentase

Pra

Siklus

Siklus I Siklus

II

1 Nilai rata-rata peserta didik 50,60 60,73 71,48

2 Jumlah peserta didik yang

berhasil

5 22 27

3 Jumlah peserta didik yang belum

berhasil

28 11 4

4 Persentase peserta didik yang

berhasil

15,15% 66,67% 87,10%

5 Persentase peserta didik yang

belum berhasil

84,85% 33,33% 12,90%

Page 96: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · 6. Bapak kyai Amnan Muqoddam dan ibu Nyai Rofiqotul Makiyyah beserta

82

BAB V

PENUTUP

A. SIMPULAN

Dari deskripsi dan analisis penelitian tindakan kelas yang telah diuraikan

pada bab IV dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Dengan model pembelajaran active learning tipe Question Student Have

(QSH) peserta didik yang tidak berani bertanya tentang materi yang peserta

didik tidak pahami dapat mengungkapkan permasalahan-permasalahan tersebut

lewat selembar kertas. Jadi dengan model pembelajaran ini peserta didik akan

lebih aktif dalam proses pembelajaran sehingga hasil belajar peserta didik

dapat meningkat.

2. Model pembelajaran active learning tipe Question Student Have (QSH) dapat

meningkatkan aktivitas dan hasil belajar peserta didik pada materi pokok

logika matematika. Hal ini terbukti dengan adanya peningkatan dari pra siklus

yaitu dengan nilai rata-rata 50,60 dengan ketuntasan belajar klasikal 15,15%,

meningkat pada siklus I menjadi 60,70 dengan ketuntasan belajar klasikal

66,67% dan pada siklus II rata-rata kelas X-A meningkat menjadi 71,48 poin

dengan ketuntasan klasikal mencapai 87,10%. Jadi rata-rata hasil belajar Pra

siklus dan siklus I meningkat sebesar 10,1 poin dan dari siklus I dan siklus II

meningkat menjadi 10,78 poin sedangkan ketuntasan klasikal dari pra siklus

dan siklus I meningkat sebesar 51,52% dan dari siklus I dan siklus II

meningkat sebesar 20.43%. Begitu juga dengan keaktifan peserta didik

mengalami peningkatan dengan prosentase keaktifan sebesar 48.33% pada

siklus I, meningkat menjadi 76.67% pada siklus II. Sehingga dapat ditarik

kesimpulan bahwa pembelajaran dengan Model pembelajaran active learning

tipe Question Student Have (QSH) dapat meningkatkan keaktifan dan hasil

belajar peserta didik pada materi pokok logika matematika kelas X A MA

Tajul Ulum Brabo Grobogan tahun pelajaran 2010/2011.

Page 97: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · 6. Bapak kyai Amnan Muqoddam dan ibu Nyai Rofiqotul Makiyyah beserta

83

B. SARAN

Berdasarkan pengalaman selama melaksanakan penelitian tindakan kelas

maka peneliti mengajukan saran-saran:

1. Penerapan model pembelajaran active learning tipe Question Student Have

(QSH) sebaiknya dikembangkan pada pokok bahasan yang lain untuk

meningkatkan hasil belajar peserta didik dalam pembelajaran matematika.

2. Penerapan model pembelajaran active learning tipe Question Student Have

(QSH) dapat diterapkan untuk meningkatkan keaktifan belajar peserta didik

dalam pembelajaran matematika.

3. Dalam proses pembelajaran matematika, sebaiknya guru mengajar dengan

pembelajaran aktif, yang dapat menumbuhkan aktivitas peserta didik dalam

proses pembelajaran yang dapat mengakibatkan hasil belajar matematika

peserta didik dapat meningkat.

4. Guru hendaknya senantiasa untuk menciptakan atau membuat model

pembelajaran yang inovatif dan mengimplementasikannya dalam kegiatan

belajar mengajar, khususnya dalam pembelajaran matematika.

C. PENUTUP

Puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan hidayah rahmat,

taufiq, dan Inayah-Nya kepada Peneliti, sehingga peneliti dapat menyelesaikan

karya tulis ilmiah berupa Skripsi.

Tentu dalam pembahasan-pembahasan skripsi ini ada kekurangan-

kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Karena keterbatasan pengetahuan dan

kemampuan yang dimiliki peneliti. Oleh karena itu peneliti berharap atas saran

yang bersifat membangun guna menyempurnakan penelitian karya tulis

berikutnya

Demikian skripsi ini peneliti susun, peneliti menyadari bahwa skripsi ini

masih banyak kesalahan dan kekurangan. Karenanya dengan kerendahan hati,

kritik dan saran yang membangun dari pembaca menjadi harapan peneliti.

Semoga bermanfaat. Amin

Page 98: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · 6. Bapak kyai Amnan Muqoddam dan ibu Nyai Rofiqotul Makiyyah beserta

DAFTAR KEPUSTAKAAN

Abdurrahman, Mulyono, Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, Jakarta:

Rineka Cipta. 1999

Alice Crow dan Lester D. Crow, Education Psycology, New York: American Book

Company, 1958.

Aunurrahman, Belajar dan Pembelajaran, Pontianak: Alfabeta, 2009.

Arifin, Zaenal, Evaluasi Pembelajaran (Prinsip, Tekhnik, Prosedur), Bandung: PT

Remaja Rosdakarya, 2009, Cet I

Arikunto, Suharsimi, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara,

2002.

, , Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: Bumi Aksara, 2008, Cet VII

,Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: Rineke

Cipta, 2006, Cet, 13

Budiningsih, Asri, Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Rineka Cipta, 2008.

Charles C, Bonwell, dan James A. Eison, Active Learning: Creating Excitement in

the Classroom, http://www.gwu.edu/eriche

Departemen Agama RI, Al Qur'an dan Terjemah, Semarang: CV. Asy-Syifa, 2001.

Djamarah, Syaiful Bahri. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif (Suatu

Pendekatan Teoritis Psikologis), Jakarta: Rineka Cipta, 2005.

Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: PT

Rineka Cipta, 2006, Cet III.

Djoni Dwijono, Soesianto, Seni Logika Matematika; Logika Proposisional,

Yogyakarta: Andi Offset, 2003.

Fahmi, Mustafa , Psycologiat at Ta’allum, Mesir: Darmishrli At-Thabah.

Hamalik, Oemar, Psikologi Belajar dan Mengajar, Bandung: Sinar Baru

Algensindo, 2007, Cet V

, Pendekatan Baru Strategi Belajar Mengajar Berdasarkan CBSA,

Bandung: Sinar Baru Algensindo, 2001, Cet II

, Proses Belajar Mengajar, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2007, Cet

VI,

Page 99: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · 6. Bapak kyai Amnan Muqoddam dan ibu Nyai Rofiqotul Makiyyah beserta

Hamzah, Hakikat Anak Menurut Pandangan Teori Belajar Konstruktivisme,

http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/08/20/teori-belajar-

konstruktivisme/,

Jihad , Asep, Pengembangan Kurikulum Matematika, Yogyakarta: Multi Presindo,

2008,

Karya Tulis Guru dalam Keberhsilan Pembelajaran, Gambar (Perangko) sebagai

Media Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar, SDN Sumberagung Kecamatan

Brondong Kabupaten Lamongan Jawa Timur, 2003.

Lemlrch J, Kasim Curriculum and Instructional Methods for Elementary and Midle

School, New York Macmillan College Publishing Co, 1990,

http://ktiptk.blogspirit.com/archive/2009/01/24/belajar-kelompok.html -

_ftn1

Purwanto, Ngalim, Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran, Bandung: PT

Remaja Rosdakarya, 2008, Cet. XIV,

Sudjana, Metoda Statistika, Bandung: Tarsito, 2005,

Nazaruddin, Manajemen Pembelajaran (Implementasi Konsep, Karakteristik dan

Metodologi Pendidikan Agama Islam di Sekolah Umum),Yogjakarta: Sukses

Offset, 2007, Cet. I.

Malik Said, dan Muzamil Basir. Mudkhola ilal Manahij wa Turuqut Tadris,

Mekkah: Darul Liwa’,t.th

Mujiono, Dimyati, Belajar dan Pembelajaran, Jakarta : Rineka Cipta, Cet I,

Marhaban Ahla Wasahlan. Profil Madrasah Aliyah Tajul Ulum Brabo

Tanggungharjo Grobogan Tahun 2007/2008

http://matajululum.blogspot.com/

Sadirman,1992. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Pedoman Bagi Guru

Dan Calon Guru,Jakarta: Rajawali, 1999, Cet IV.

Sanjaya, Wina, Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: Kencana Prenada Media

Group, 2009,Cet. II

Silberman Melvin L. Active Learning, 101 Strategi Pembelajaran Aktif,

(terjemahan Sarjuli et al.), Bandung: Nusamedia, 1996.

Page 100: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · 6. Bapak kyai Amnan Muqoddam dan ibu Nyai Rofiqotul Makiyyah beserta

Active Learning, 101 Strategi Pembelajaran Aktif, (terjemahan

Sarjuli et al.) 101 Strategis To Teach Any Subject, (Bandung: Raisul

Muttaqin, 2006),

Slameto. 2006, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi, Jakarta: Rineka

Cipta

Sudjana, Nana. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar, Bandung: Sinar

Algensindo, 2005.

, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung: PT Remaja

Rosdakarya,1999, Cet. VI

Suprijono, Agus, Cooperative Learning (Teori dan Aplikasi PAIKEM), Yogyakarta:

Pustaka pelajar, 2009.

Suyadi, Panduan Penelitian Tindakan Kelas (Buku Panduan Wajib Bagi Para

Pendidik), Jogjakarta: Diva Press, 2010, Cet I.

Syah Muhibbin, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru,(Bandung: PT

Remaja Rosdaskarya, 2000, Cet. V

Syamsuddin Makmun, Abin, Psikologi Pendidkan, Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2002, Cet V.

Syarifuddin, Pembelajaran Matematika Sekolah, http://syarifartikel.blogspot.com/

Uno. Hamzah B. Model Pembelajaran (Menciptakan Proses Belejar Mengajar

Yang Kreatif Dan Efektif, Jakarta: Bumi Aksara, 2009.

Tim Penyusun Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 2005.

Trianto, Model-model Pembelajaran Inovative Berorientasi Konstruvistik, Jakarta:

Presatasi Pustaka. 2007.

Wirodikromono, Sartono. Matematika Untuk SMA Kelas X, Jakarta: Erlangga.

2002.

Zainy, Hisyam dkk. Strategi Pembelajaran Aktif, Yogyakarta: Pustaka Insani

Madani, 2008.

.

.

Page 101: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · 6. Bapak kyai Amnan Muqoddam dan ibu Nyai Rofiqotul Makiyyah beserta

RIWAYAT HIDUP

A. Identitas Diri

1. Nama Lengkap : Siti Luthfiyah

2. Tempat dan Tgl. Lahir : Demak, 19 Mei 1989

3. NIM : 073511019

4. Alamat rumah : Ds. Sandan Sari, Sidokumpul, Kec Guntur Kab

Demak

5. HP : 085726988268

6. E-mail : [email protected]

B. Riwayat Pendidikan

1. Pendidikan Formal:

a. TK Nurul Huda Sidokumpul Guntur Demak

b. MI Nurul Huda Sidokumpul Guntur Demak

c. MTs N Mranggen Demak

d. MA Tajul Ulum Brabo Tanggungharjo Grobogan

e. Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang

2. Pendidikan Non-Formal

a. Madrasah Diniyah Nurul Huda Sidokumpul Guntur Demak

b. Madrasah Diniyah Wustho Brabo Tanggungharjo Grobogan

c. Pondok Pesantren Sirojuth Tholibin Brabo Tanggungharjo Grobogan

d. Pondok Pesantren Al-Hikmah Tugu Rejo Tugu Semarang

Page 102: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · 6. Bapak kyai Amnan Muqoddam dan ibu Nyai Rofiqotul Makiyyah beserta

Lampiran 1

DAFTAR HADIR PESERTA DIDIK KELAS X-A SIKLUS I

No Nama Kehadiran Keterangan

Hadir Tidak hadir Izin (I) Absen (A)

1 Aini Muhimmatul Ulya �

2 Alifatul Isnaini �

3 Atik Walidah �

4 Eni Prasetyowati �

5 Fitri Damayanti �

6 Haniatul Mubarokah �

7 Himmatul Anifah �

8 Ida Royani �

9 Immatun Nisa’ �

10 Indah Rukmana �

11 Jumiatul Lutfa �

12 Khoirul Mustaghfiroh �

13 Kiptiyah Nurwati �

14 Lailin Uyun Munfaridah �

15 Lila Nur Murthoharoh �

16 Lina Fakhrunnisa’ �

17 Miftahul Khoiriyah �

18 Miftakhul Hasanah �

19 Miftakhul ulya �

20 Mila Nurhasanah �

21 Mumtiatus Sa’diyah �

22 Naimatul Faizah �

23 Noviana Nurrohma �

24 Nur Fuadah �

25 Nuriyah �

26 Nurul Azizah �

27 Nurul Hidayah �

Page 103: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · 6. Bapak kyai Amnan Muqoddam dan ibu Nyai Rofiqotul Makiyyah beserta

28 Rani Miftayani �

29 Siti Muchariroh �

30 Ulin Nafi’ah �

31 Uswatun Hasanah �

32 Wiji Prihatiiningsih �

33 Zulfatur Rohmaniyah �

%100

%10033

33

%100Pr

=

×=

×=didikpesertaseluruhjumlah

hadiryangdidikpesertaJumlahosentase

Page 104: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · 6. Bapak kyai Amnan Muqoddam dan ibu Nyai Rofiqotul Makiyyah beserta

Lampiran 2

DAFTAR HADIR PESERTA DIDIK KELAS X-A PADA SIKLUS II

No Nama Kehadiran Keterangan

Hadir Tidak hadir Izin (I) Absen (A)

1 Aini Muhimmatul Ulya �

2 Alifatul Isnaini �

3 Atik Walidah �

4 Eni Prasetyowati �

5 Fitri Damayanti �

6 Haniatul Mubarokah �

7 Himmatul Anifah �

8 Ida Royani �

9 Immatun Nisa’ �

10 Indah Rukmana �

11 Jumiatul Lutfa �

12 Khoirul Mustaghfiroh �

13 Kiptiyah Nurwati �

14 Lailin Uyun Munfaridah �

15 Lila Nur Murthoharoh � I

16 Lina Fakhrunnisa’ �

17 Miftahul Khoiriyah �

18 Miftakhul Hasanah �

19 Miftakhul ulya �

20 Mila Nurhasanah �

21 Mumtiatus Sa’diyah �

22 Naimatul Faizah �

23 Noviana Nurrohma �

24 Nur Fuadah �

25 Nuriyah �

26 Nurul Azizah �

27 Nurul Hidayah �

Page 105: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · 6. Bapak kyai Amnan Muqoddam dan ibu Nyai Rofiqotul Makiyyah beserta

28 Rani Miftayani �

29 Siti Muchariroh �

30 Ulin Nafi’ah �

31 Uswatun Hasanah � I

32 Wiji Prihatiiningsih �

33 Zulfatur Rohmaniyah �

%94

%10033

31

%100Pr

=

×=

×=didikpesertaseluruhjumlah

hadiryangdidikpesertaJumlahosentase

Page 106: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · 6. Bapak kyai Amnan Muqoddam dan ibu Nyai Rofiqotul Makiyyah beserta

Lampiran 3

SOAL-SOAL PRA SIKLUS

1. Kalimat-kalimat berikut yang merupakan kalimat terbuka adalah:

a. Dalam satu hari ada 24 jam

b. ( ) Rxxxp ∈=+= ,512

c. 1053 ≥+x untuk x = 3

d. Semarang adalah ibukota Jawatengah

e. Lingkaran itu bulat

2. Semua kalimat-kalimat berikut adalah kalimat terbuka, kecuali:

a. Bunga itu indah

b. Menara itu tinggi

c. 2x + 3 = 12

d. 163 <−y

e. Air itu cair

3. Kalimat-kalimat ini merupakan pernyataan(kalimat tertutup), kecuali:

a. Banyaknya titik sudut suatu segitiga adalah 3

b. Matahari terbit dari sebelah barat

c. Satu minggu terdiri atas 7 hari

d. Semua bilangan prima adalah bilangan ganjil

e. Jumlah dari tiga buah bilangan yang sama adalah 15

4. Di bawah ini yang bukan merupakan pernyataan(kalimat tertutup) adalah:

a. Jakarta adalah ibukota Republik Indonesia

b. Ada bilangan prima yang genap

c. Semua bilangan prima ganjil

d. Harga dolar naik semua orang pusing

e. Ada segitiga yang jumlah sudutnya tidak 180

5. Berikut ini yang merupakan pernyataan bernilai benar adalah

a. 0322 ≥−+ xx untuk 1−=x

b. 453 =−x untuk x = 2

Page 107: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · 6. Bapak kyai Amnan Muqoddam dan ibu Nyai Rofiqotul Makiyyah beserta

c. Grafik fungsi ( ) 822 −−= xxxf melalui titik (-2,0)

d. ( ) 03 2 >+x untuk semua x anggota bilangan real

e. Besar sudut-sudut suatu segitiga adalah 000 80,70,50

6. Semua Ingkaran dari pernyataan “semua orang asing berkulit putih” ini adalah benar,

kecuali:

a. Semua orang asing tidak berkulit putih

b. Tidak benar bahwa semua orang asing berkulit putih

c. Ada orang asing tidak berkulit putih

d. Beberapa orang asing tidak berkulit putih

e. Terdapat orang asing tidak berkulit putih

7. Ingkaran dari kalimat “semua orang berdiri ketika tamu agung memasuki ruang” adalah:

a. Semua orang tidak berdiri ketika tamu agung memasuki ruangan

b. Tidak ada orang yang berdiri ketika tamu agung memasuki ruangan

c. Ada orang yang berdiri ketika tamu agung memasuki ruangan

d. Ada orang yang tidak berdiri ketika tamu agung memasuki ruangan

e. Tidak ada orang yang tidak berdiri ketika tamu agung memasuki ruangan.

8. Ingkaran dari “beberapa jenis burung tidak dapat terbang” adalah:

a. Beberapa jenis burung dapat terbang

b. Semua jenis burung tidak dapat terbang

c. Semua jenis burung dapat terbang

d. Ada jenis burung yang tidak dapat terbang

e. Ada jenis burung yang dapat terbang

9. Ingkaran dari pernyatan “7 adalah bilangan prima 3 adalah factor dari 13” berikut ini adalah

benar, kecuali:

a. Tidak benar 7 adalah bilangan prima dan 3 bukan factor dari 13

b. Tidak benar 7 adalah bilangan prima dan tidak benar 3 adalah factor dari 13

c. Tidak benar 7 adalah bilangan prima dan 3 bukan factor dari 13

d. 7 bukan bilangan prima dan tidak benar 3 adalah factor dari 13

e. Tidak benar 7 adalah bilangan prima dan tidak benar 3 bukan factor dari 13

10. Ingkaran dari pernyataan “cos 0240 sama dengan 22

1”adalah:

Page 108: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · 6. Bapak kyai Amnan Muqoddam dan ibu Nyai Rofiqotul Makiyyah beserta

a. Tidak benar bahwa cos 0240 tidak sama dengan 22

1

b. Tidak benar bahwa cos 0240 sama dengan 22

1

c. Cos 0240 tidak sama dengan 22

1

d. Cos 0240 tidak sama dengan 32

1

e. Cos 0240 tidak sama dengan 22

1

Page 109: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · 6. Bapak kyai Amnan Muqoddam dan ibu Nyai Rofiqotul Makiyyah beserta

Lampiran 4

LEMBAR JAWABAN PRA SIKLUS

1. B

2. E

3. E

4. D

5. D

6. A

7. D

8. C

9. E

10. D

Page 110: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · 6. Bapak kyai Amnan Muqoddam dan ibu Nyai Rofiqotul Makiyyah beserta

Lampiran 5

HASIL NILAI PESERTA DIDIK PRA SIKLUS

No Nama Nilai Keterangan

1 Aini Muhimmatul Ulya 40 TT

2 Alifatul Isnaini 60 TT

3 Atik Walidah 30 TT

4 Eni Prasetyowati 50 TT

5 Fitri Damayanti 50 TT

6 Haniatul Mubarokah 80 T

7 Himmatul Anifah 40 TT

8 Ida Royani 50 TT

9 Immatun Nisa’ 60 TT

10 Indah Rukmana 60 TT

11 Jumiatul Lutfa 60 TT

12 Khoirul Mustaghfiroh 30 TT

13 Kiptiyah Nurwati 50 TT

14 Lailin Uyun Munfaridah 40 TT

15 Lila Nur Murthoharoh 40 TT

16 Lina Fakhrunnisa’ 50 TT

17 Miftahul Khoiriyah 40 TT

18 Miftakhul Hasanah 60 TT

19 Miftakhul ulya 70 T

20 Mila Nurhasanah 70 T

21 Mumtiatus Sa’diyah 50 TT

22 Naimatul Faizah 50 TT

23 Noviana Nurrohma 40 TT

24 Nur Fuadah 30 TT

25 Nuriyah 60 TT

26 Nurul Azizah 50 TT

27 Nurul Hidayah 40 TT

Page 111: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · 6. Bapak kyai Amnan Muqoddam dan ibu Nyai Rofiqotul Makiyyah beserta

28 Rani Miftayani 40 TT

29 Siti Muchariroh 50 TT

30 Ulin Nafi’ah 80 T

31 Uswatun Hasanah 40 TT

32 Wiji Prihatiiningsih 70 T

33 Zulfatur Rohmaniyah 40 TT

Jumlah 1670

Rata-Rata 50,60

Page 112: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · 6. Bapak kyai Amnan Muqoddam dan ibu Nyai Rofiqotul Makiyyah beserta

Lampiran 6

DAFTAR KELOMPOK PESERTA DIDIK KELAS X-A PADA

SIKLUS I

KELOMPOK I KELOMPOK II

KELOMPOK III

Naimatul Faizah Nurul Azizah

Himmatul Anifah

Ida Royani

Immatun Nisa’

Jumiatul Lutfa Khoirul Mustaghfiroh

Kiptiyah Nurwati

Fitri Damayanti

Uswatun Hasanah

Wiji Prihatiiningsih

Lailin Uyun Munfaridah

Mumtiatus Sa’diyah

Lila Nur Murthoharoh

Miftakhul Hasanah

Aini Muhimmatul Ulya

Mila Nurhasanah

Nurul Hidayah

Haniatul Mubarokah

Indah Rukmana

Zulfatur Rohmaniyah

Rani Miftayani

Noviana Nurrohma

Miftakhul ulya

Nur Fuadah

Lina Fakhrunnisa’

Miftahul Khoiriyah

Nuriyah

Siti Muchariroh

Ulin Nafi’ah

Alifatul Isnaini

Eni Prasetyowati

Atik Walidah

Page 113: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · 6. Bapak kyai Amnan Muqoddam dan ibu Nyai Rofiqotul Makiyyah beserta

Lampiran 7

DAFTAR KELOMPOK PESERTA DIDIK KELAS X-A PADA

SIKLUS II

KELOMPOK I KELOMPOK II

KELOMPOK III

Naimatul Faizah

Nurul Azizah

Himmatul Anifah

Ida Royani

Immatun Nisa’

Jumiatul Lutfa

Khoirul Mustaghfiroh

Kiptiyah Nurwati

Fitri Damayanti

Wiji Prihatiiningsih

Lailin Uyun Munfaridah

Mumtiatus Sa’diyah

Miftakhul Hasanah

Aini Muhimmatul Ulya

Mila Nurhasanah

Nurul Hidayah

Haniatul Mubarokah

Indah Rukmana

Zulfatur Rohmaniyah

Rani Miftayani

Noviana Nurrohma

Miftakhul ulya

Nur Fuadah

Lina Fakhrunnisa’

Miftahul Khoiriyah

Nuriyah

Siti Muchariroh

Ulin Nafi’ah

Alifatul Isnaini

Eni Prasetyowati

Atik Walidah

Page 114: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · 6. Bapak kyai Amnan Muqoddam dan ibu Nyai Rofiqotul Makiyyah beserta

Lampiran 8

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SIKLUS I

Satuan pendidikan : MA TAJUL ULUM BRABO

Mata pelajaran : Matematika

Kelas / Semester : X / II

Alokasi Waktu : 2 X 45

Standar kompetensi : Menggunakan logika matematika dalam pemecahan masalah

yang berkaitan dengan pernyataan majemuk dan pernyataan

berkuantor

Kompetensi dasar : Memahami pernyataan dalam matematika dan ingkaran atau negasinya

Indikator :

1. Menyebutkan pengertian kalimat Disjungsi dan Konjungsi

2. Menyatakan Tabel kebenaran dan Negasi dari pernyataan Disjungsi dan

pernyataan Konjungsi

I. Tujuan pembelajaran

Dengan model pembelajaran active learning tipe Question Student Have (QSH)

peserta didik dapat mengetahui tabel kebenaran dari pernyataan disjungsi dan

konjungsi dan dapat memberikan contohnya serta dapat membedakanya dengan

benar.

II. Metode pembelajaran:

Model pembelajaran active learning tipe Question Student Have (QSH)

III. Materi Pembelajaran

Tabel kebenaran Disjungsi dan Konjungsi

IV. Kegiatan Pembelajaran

No Kegiatan pembelajaran Waktu

Kegiatan awal

Page 115: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · 6. Bapak kyai Amnan Muqoddam dan ibu Nyai Rofiqotul Makiyyah beserta

1 Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam

dan berdo’a

15 menit

2 Guru melakukan presensi

3 Guru menyampaikan apersepsi, motivasi dan tujuan.

Apersepsi : Mengingat kembali pengertian logika

matematika, kalimat terbuka dan kalimat

tertutup

Motivasi : Memulai pelajaran dengan memberikan

contoh pernyataan yang mengandung

pernyaan disjungsi dan konjungsi dalam

kehidupan sehari-hari.

Contoh: Dita sakit dan dita minum obat.

Tujuan : Dengan pembelajaran aktif tipe QSH peserta

didik dapat mengetahui pengertian kalimat

disjungsi dan konjungsi dengan benar

4 Guru menjelaskan kepada peserta didik tentang

pembelajaran yang akan dilakukan yaitu pembelajaran

active learning dengan tipe Question Student Have

(QSH)

Kegiatan inti

Eksplorasi

5 Guru menyampaikan materi tentang tabel dari pernyataan

Disjungsi dan Konjungsi

30 Menit

6 Guru membagikan peserta didik dalam beberapa

kelompok.

5 Guru meminta peserta didik untuk bergabung dengan

kelompoknya masing-masing yang telah ditentukan.

6 Guru Memberikan potongan kertas kepada setiap peserta

didik

Elaborasi

Page 116: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · 6. Bapak kyai Amnan Muqoddam dan ibu Nyai Rofiqotul Makiyyah beserta

7 Guru meminta peserta didik untuk menulis satu

pertanyaan yang berkaitan dengan materi Disjungsi dan

Konjungsi yang telah disampaikan.

20 Menit

8 Membagikan potongan kertas tersebut keseluruh

kelompok searah jarum jam. Ketika masing-masing

potongan kertas dibagikan kepada peserta didik

berikutnya, dia harus membacanya dan memberikan

tanda conteng pada potongan kertas itu jika berisi

pertanyaan yang merupakan persoalan yang dihadapi

peserta didik yang membacanya.

9 Ketika semua potongan kertas peserta didik kembali

padanya pemiliknya, tiap peserta didik harus meninjau

semua pertanyaan kelompok.

Konfirmasi

10 Guru menjawab pertanyaan peserta didik yang

mempunyai tanda contreng paling banyak.

15 Menit

11 Guru memanggil nama secara acak untuk mengajukan

pertanyaan yang dimilikinya walaupun mendapat tanda

contreng sedikit.

12 Mengumpulkan semua potongan kertas. Potongan kertas

tersebut mungkin berisi pertanyaan-pertanyaan yang

mungkin dijawab pada pertemuan mendatang

Penutup

13 Siswa dipandu oleh guru menyimpulkan pengertian

pernyataan disjungsi dan konjungsi

10 Menit

14 Guru memberikan evaluasi siklus I untuk dikerjakan

peserta didik

15 Guru menutup dengan salam

V. Sumber/Bahan/Alat Pembelajaran

Page 117: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · 6. Bapak kyai Amnan Muqoddam dan ibu Nyai Rofiqotul Makiyyah beserta

Buku Paket Matematika Untuk Sma Kelas X Semester 1, Sartono

Wirodikromono, Erlangga.

Buku paket matematika untuk SMA/MA, Ahmad Zaelani, Cucun Cunayah dan

Etsa Indra Irawan, Yrama Widya

LKS Matematika Kelas X Semester Gasal, Viva Pakarindo.

VI. Penilaian

1. Prosedur tes

- Tes awal : Ada

- Tes akhir : Ada

2. Jenis tes

- Tes awal

- Tes akhir

3. Alat tes

- Tes Awal

Apa pengertian dari kalimat Disjungsi dan Konjungsi?

Contohkan kalimat Disjungsi dan Konjungsi dalam kehidupan sehari-

hari?

- Tes Akhir

Terlampir dalam lampiran Ujian Siklus I

Guru Matematika

(Aliyatussifah, S. Pd.)

NIP.-

Semarang, 1 januari 2011

Peneliti

(Siti Luthfiyah)

NIM. 073511019

Page 118: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · 6. Bapak kyai Amnan Muqoddam dan ibu Nyai Rofiqotul Makiyyah beserta

Lampiran 9

LEMBAR OBSERVASI GURU

No Aktivitas yang diamati Tingkat

Pengamatan

1 2 3 4

Pendahuluan

1 Guru memasuki masuk kelas tepat waktu.

2 Guru memotivasi untuk mulai pelajaran.

3 Guru menyampaikan metode belajar yang akan

dilaksanakan

Jumlah

Kegiatan Inti

4 Guru menjelaskan materi pelajaran

5 Guru membagi peserta didik dalam beberapa

kelompok.

6 Guru meminta peserta didik membagikan

potongan kertas.

7 Guru meminta peserta didik menuliskan satu

pertanyaan yang berkaitan dengan materi yang

telah disampaikan.

8 Guru memerintahkan peserta didik menjalankan

potongan kertas yang sudah berisi pertanyaan

searah jarum jam serta memberikan tanda

conteng pada persoalan yang dihadapinya.

9 Guru meminta peserta didik meninjau

pertanyaan yang mendapat tanda conteng paling

banyak.

10 Guru meminta peserta didik berbagi pertanyaan

secara sukarela, sekalipun pertanyaan mereka

tidak mendapat tanda conteng paling banyak.

11 Guru mengumpulkan semua potongan kertas

Page 119: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · 6. Bapak kyai Amnan Muqoddam dan ibu Nyai Rofiqotul Makiyyah beserta

yang berisi pertanyaan yang akan dijawab pada

pertemuan mendatang.

12 Guru memberikan jawaban pertanyaan

13 Guru membuat kesimpulkan bersama dengan

peserta didik

Jumlah

Penutup

14 Guru membimbing peserta didik dalam

merangkum pelajaran.

15 Guru menginformasi materi pelajaran

berikutnya.

Jumlah

Jumlah total

Jumlah maksimal

Prosentase

Kategori

Keterangan:

Nilai Kategori

4 Sangat baik

3 Baik

2 Cukup baik

1 Kurang baik

No Prosentase Kategori

1 ≤ 25 % Kurang

2 > 25 % - 50 % Cukup

3 > 50% - 75% Baik

4 > 75 % Sangat baik

Page 120: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · 6. Bapak kyai Amnan Muqoddam dan ibu Nyai Rofiqotul Makiyyah beserta

Lampiran 10

LEMBAR OBSERVASI PESERTA DIDIK

No

Nama

Aspek Penilaian

A B C D E

1 Aini Muhimmatul

2 Alifatul Isnaini

3 Atik Walidah

4 Eni Prasetyowati

5 Fitri Damayanti

6 Haniatul Mubarokah

7 Himmatul Anifah

8 Ida Royani

9 Immatun Nisa’

10 Indah Rukmana

11 Jumiatul Lutfa

12 Khoirul M

13 Kiptiyah Nurwati

14 Lailin Uyun M

15 Lila Nur M

16 Lina Fakhrunnisa’

17 Miftahul Khoiriyah

18 Miftakhul Hasanah

19 Miftakhul ulya

20 Mila Nurhasanah

21 Mumtiatus Sa’diyah

22 Naimatul Faizah

23 Noviana Nurrohma

24 Nur Fuadah

25 Nuriyah

26 Nurul Azizah

27 Nurul Hidayah

Page 121: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · 6. Bapak kyai Amnan Muqoddam dan ibu Nyai Rofiqotul Makiyyah beserta

28 Rani Miftayani

29 Siti Muchariroh

30 Ulin Nafi’ah

31 Uswatun Hasanah

32 Wiji Prihatiiningsih

33 Zulfatur R

Jumlah rata-rata

Prosentase

Keterangan:

A. Keaktifan peserta didik dalam memperhatikan penjelasan guru

B. Keaktifan peserta didik dalam menuliskan pertanyaan yang berkenaan

dengan materi Logika Matematika.

C. Keaktifan peserta didik menanggapi pertanyaan yang diajukan oleh peserta

didik yang lain

D. Keaktifan peserta didik yang memperhatikan jawaban guru berkenaan

tentang materi Disjungsi, Konjungsi, Implikasi dan Biimplikasi

E. Kemampuan peserta didik dalam memahami dan membedakan kalimat

yang mengandung Disjungsi, Konjungsi, Implikasi dan Biimplikasi

Nilai Kategori

4 Sangat baik

3 Baik

2 Cukup baik

1 Kurang baik

No Prosentase Kategori

1 ≤ 25 % Kurang

2 > 25 % - 50 % Cukup

3 > 50% - 75% Baik

4 > 75 % Sangat baik

Page 122: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · 6. Bapak kyai Amnan Muqoddam dan ibu Nyai Rofiqotul Makiyyah beserta

Lampiran 11

SOAL-SOAL SIKLUS I

1. Jika p : Ita pintar

q : Rio rajin

maka pernyataan “Ita pintar dan Rio tidak rajin” dapat dinyatakan dengan:

a. qp ∧

b. ∧p

c.

d.

e.

2. Kalimat-kalimat berikut ini yang mengandung nilai disjungsi bernilai salah adalah:

a. 7 adalah bilangan prima atau 7 adalah bilangan ganjil

b. 1243 ≤+ atau 3 + 4 adalah sebuah bilangan genap

c. 2 adalah bilangan genap atau 2 bilangan prima

d. 5 adalah bilangan genap atau 4 + 5 adalah berjumlah genap

e. Satu minggu ada 7 hari atau dalam satu hari ada 24 jam

3. Pernyataan-pernyataan berikut adalah pernyatan konjungsi yang bernilai benar adalah:

a. Jakarta adalah ibukota Indonesia dan Semarang adalah ibukota Jawa Tengah

b. -4 adalah bilangan bulat dan 4 adalah bilangan prima

c. 4 +2 = 5 dan ibukota Jawa Timur adalah Surabaya

d. Dalam bulan Oktober terdapat 31 hari dan 12324 ≠−

e. 1 kg terdapat 100 gram dan dalam tatasurya itu ada 7 planet

4. Jika p benar maka q yang cocok agar konjungsi qp ∧ benar adalah:

a. 322 −+ xx jumlah akar-akarnya positif

b. Sin 0315 bertanda positif

c. Turunan pertama 12 3 −x adalah 16 2 −x

d. 042 ≥−x untuk 2−≤x

e. ( ) 02 2 >+x untuk Rx ∈

5. Jika p benar dan q salah, maka pernyataan berikut yang benar adalah:

Page 123: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · 6. Bapak kyai Amnan Muqoddam dan ibu Nyai Rofiqotul Makiyyah beserta

a. qp ∧

b. ∧p

c. ∧p

d. ∧p

e. ∧q

6. Berikut ini adalah pernyataan disjungsi yang bernilai benar, kecuali:

a. 1553 =× atau 15 adalah bilangan ganjil

b. 1553 =× atau 15 adalah bilangan genap

c. 853 =× atau 8 adalah bilangan genap

d. 853 =× atau 8 adalah bilangan ganjil

e. 853 =× atau 1553 =×

7. Dari nilai-nilai x berikut, manakah yang memenuhi pernyataan “ 125 −=− xx atau 9

adalah bilangan prima” sehingga kalimat tersebut menjadi disjungsi yang bernilai

benar:

a. 1

b. 2

c. 3

d. 4

e. 5

8. Dari nilai-nilai x berikut, manakah yang memenuhi pernyataan “ 521 −=− xx dan 10

adalah bilangan genap” sehingga kalimat tersebut menjadi konjungsi yang bernilai

benar:

a. 1

b. 2

c. 3

d. 4

e. 5

9. Ingkaran dari pernyataan konjungsi “Roni bangun kesiangan dan Roni telat ke

sekolah”adalah:

a. Roni tidak bangun kesiangan dan Roni tidak telat ke sekolah

Page 124: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · 6. Bapak kyai Amnan Muqoddam dan ibu Nyai Rofiqotul Makiyyah beserta

b. Roni tidak bangun kesiangan atau Roni tidak telat ke sekolah

c. Roni tidak bangun kesiangan dan Roni telat ke sekolah

d. Roni tidak bangun kesiangan atau Roni telat ke sekolah

e. Roni bangun kesiangan dan Roni tidak telat ke sekolah

10. Ingkaran dari pernyataan disjungsi “3 adalah bilangan prima atau 1553 =× ” adalah:

a. 3 bukan bilangan prima atau 1553 ≠×

b. 3 bukan bilangan prima dan 1553 ≠×

c. 3 bukan bilangan prima atau 1553 =×

d. 3 adalah bilangan prima dan 1553 ≠×

e. 3 bukan bilangan prima dan 1553 =×

SOAL ESSAY

1. Buatlah 3 pernyataan yang mengandung Disjungsi ?

2. Buatlah 3 pernyataan yang mengandung Konjungsi ?

3. Negasikan dari pernyataan-pernyataan berikut:

a. Dian pergi ke perpustakaan atau dian pergi ke masjid

b. Indonesia adalah salah satu anggota ASEAN dan 15625 >−

Page 125: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · 6. Bapak kyai Amnan Muqoddam dan ibu Nyai Rofiqotul Makiyyah beserta

Lampiran 12

LEMBAR JAWABAN SOAL SIKLUS I

A. Soal Pilihan Ganda

1. B

2. D

3. A

4. D

5. D

6. D

7. B

8. A

9. B

10. E

B. Soal Essay

1. 3 Contoh Disjungsi

a. Luthfiyah makan roti atau makan buah

b. Andi membaca buku atau Andi membaca novel

c. Anita pergi ke Jakarta atau pergi ke Surabaya

2. 3 Contoh Konjungsi

a. Jakarta ibukota Indonesia dan Semarang adalah ibukota Jawa

Tengah

b. Dalam 1 tahun terdapat 12 bulan dan 5 + 4 adalah berjumlah

ganjil

c. Bumi adalah planet ke 4 dan dalam 1 hari 1 malam terdapat 24

jam

3. Negasi dari kalimat berikut:

a. Dian pergi ke perpustakaan atau Dian pergi kemasjid

Dian tidak pergi ke perpustakaan dan tidak pergi kemasjid

b. Indonesia adalah salah satu Negara ASEAN dan 25 – 6 < 15

Indonesia bukan salah satu Negara ASEAN atau 25 – 6 > 15

Page 126: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · 6. Bapak kyai Amnan Muqoddam dan ibu Nyai Rofiqotul Makiyyah beserta

Lampiran 13

LEMBAR OBSERVASI GURU SIKLUS I

No

Aktivitas yang diamati

Tingkat Pengamatan

1 2 3 4

Pendahuluan

1 Guru memasuki masuk kelas tepat waktu.

2 Guru memotivasi untuk mulai pelajaran.

3 Guru menyampaikan metode belajar yang

akan dilaksanakan

Jumlah (9)

Kegiatan Inti

4 Guru menjelaskan materi pelajaran

5 Guru membagi peserta didik dalam beberapa

kelompok.

6 Guru meminta peserta didik membagikan

potongan kertas.

7 Guru meminta peserta didik menuliskan satu

pertanyaan yang berkaitan dengan materi

yang telah disampaikan.

8 Guru memerintahkan peserta didik

menjalankan potongan kertas yang sudah

berisi pertanyaan searah jarum jam serta

memberikan tanda conteng pada persoalan

yang dihadapinya.

9 Guru meminta peserta didik meninjau

pertanyaan yang mendapat tanda conteng

paling banyak.

10 Guru meminta peserta didik berbagi

pertanyaan secara sukarela, sekalipun

pertanyaan mereka tidak mendapat tanda

conteng paling banyak.

Page 127: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · 6. Bapak kyai Amnan Muqoddam dan ibu Nyai Rofiqotul Makiyyah beserta

11 Guru mengumpulkan semua potongan kertas

yang berisi pertanyaan yang akan dijawab

pada pertemuan mendatang.

12 Guru memberikan jawaban pertanyaan

13 Guru membuat kesimpulkan bersama dengan

peserta didik

Jumlah (19)

Penutup

14 Guru membimbing peserta didik dalam

merangkum pelajaran.

15 Guru menginformasi materi pelajaran

berikutnya

Jumlah (5)

Jumlah keseluruhan 29

Jumlah maksimal 60

Prosentase 48,33%

Kategori Cukup

Keterangan:

Nilai Kategori

4 Sangat baik

3 Baik

2 Cukup baik

1 Kurang baik

No Prosentase Kategori

1 ≤ 25 % Kurang

2 > 25 % - 50 % Cukup

3 > 50% - 75% Baik

4 > 75 % Sangat baik

Page 128: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · 6. Bapak kyai Amnan Muqoddam dan ibu Nyai Rofiqotul Makiyyah beserta

Lam

pira

n 14

LE

MB

AR

OB

SER

VA

SI P

ESE

RT

A D

IDIK

SIK

LU

S I

Satu

an P

endi

dika

n :

MA

Taj

ul U

lum

Mat

a P

elaj

aran

:

Mat

emat

ika

Mat

eri P

okok

:

Dis

jung

si d

an K

onju

ngsi

Kel

as/S

emes

ter

: X

- A

/ II

Tah

un P

elaj

aran

:

2010

/201

1

Tan

ggal

: 09

Jan

uari

201

1

Pet

unju

k

:

1.

Pus

atka

n pe

rhat

ian

anda

pad

a pe

rila

ku p

eser

ta d

idik

di d

alam

kel

as

2.

Tul

isla

h ha

sil p

enga

mat

an a

nda

pada

ska

la p

enila

ian

pada

set

iap

indi

kato

r de

ngan

ket

entu

an 4

(sa

ngat

bai

k), 3

(ba

ik),

2 (c

ukup

),

dan

1 (j

elek

)

No

Nam

a

Asp

ek P

enila

ian

T

otal

P

rose

ntas

e

(%)

Ket

eran

gan

A

B

C

D

E

1 A

ini M

uhim

mat

ul

3 2

2 4

4 15

75

%

B

2 A

lifat

ul Is

nai

ni

2 2

2 4

3 13

65

%

B

3 A

tik W

alid

ah

3 2

2 4

2 13

65

%

B

4 E

ni P

rase

tyo

wat

i 3

2 3

4 2

14

70%

B

5 F

itri D

ama

yant

i 3

3 3

2 2

13

65%

B

Page 129: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · 6. Bapak kyai Amnan Muqoddam dan ibu Nyai Rofiqotul Makiyyah beserta

6 H

ania

tul M

ubar

okah

3

2 3

3 3

14

70%

B

7 H

imm

atul

Ani

fah

3 2

1 3

2 11

55

%

B

8 Id

a R

oya

ni

3 1

1 3

2 10

50

%

C

9 Im

mat

un N

isa

’ 3

1 4

4 1

13

65%

B

10

Ind

ah R

ukm

ana

2

1 4

4 1

12

60%

B

11

Jum

iatu

l Lut

fa

2 2

4 3

1 12

60

%

B

12

Kho

irul M

3

1 1

3 3

11

55%

B

13

Kip

tiyah

Nu

rwat

i 3

1 1

3 2

10

50%

C

14

Laili

n U

yun

M

2 1

2 3

1 9

45%

C

15

Lila

Nu

r M

1

2 1

3 2

9 45

%

C

16

Lina

Fak

hru

nnis

a’

4 3

4 4

3 18

90

%

A

17

Mift

ahul

Kho

iriya

h

4 4

2 3

1 14

70

%

B

18

Mift

akhu

l Has

anah

2

2 2

3 2

11

55%

B

19

Mift

akhu

l uly

a

2 2

2 2

3 11

55

%

B

20

Mila

Nur

hasa

nah

3

1 2

4 1

8 40

%

C

21

Mum

tiatu

s S

a’di

yah

2

1 3

4 2

12

60%

B

22

Nai

mat

ul F

aiza

h

3 1

2 3

1 10

50

%

C

23

Nov

iana

Nur

rohm

a

4 2

1 2

2 11

55

%

B

24

Nur

Fu

adah

1

2 2

4 2

11

55%

B

Page 130: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · 6. Bapak kyai Amnan Muqoddam dan ibu Nyai Rofiqotul Makiyyah beserta

25

Nur

iya

h

1 3

1 4

2 11

55

%

B

26

Nur

ul A

ziza

h 1

3 3

2 1

10

55%

B

27

Nur

ul H

ida

yah

1

3 3

3 2

12

60%

B

28

Ran

i Mift

aya

ni

2 2

2 2

1 9

45%

C

29

Siti

Muc

harir

oh

2 2

3 3

2 12

60

%

B

30

Ulin

Naf

i’ah

1

2 2

2 1

8 40

%

C

31

Usw

atun

Has

anah

3

3 2

3 2

13

65%

B

32

Wiji

Prih

atiin

ings

ih

3 1

2 2

2 10

50

%

C

33

Zul

fatu

r R

3

2 2

2 1

10

50%

C

Jum

lah

rata

-rat

a

81

64

74

104

63

380

1905

Pro

sent

ase

61

,36%

48

,48%

56

,06%

78

,78%

47

,72%

58

%

58%

B

AIK

Ket

eran

gan:

A.

Kea

ktifa

n p

eser

ta d

idik

dal

am m

empe

rhat

ikan

pen

jela

san

guru

B.

Kea

ktifa

n p

eser

ta d

idik

dal

am m

enul

iska

n pe

rtan

yaan

yan

g b

erke

naa

n de

nga

n m

ater

i Lo

gika

Mat

emat

ika.

C.

Kea

ktifa

n p

eser

ta d

idik

men

angg

api p

erta

nya

an y

an

g di

ajuk

an o

leh

pese

rta

didi

k ya

ng

lain

D.

Kea

ktifa

n p

eser

ta d

idik

yan

g m

empe

rhat

ikan

jaw

aba

n gu

ru b

erke

naan

tent

ang

mat

eri

Dis

jung

si, K

onju

ngsi

, Im

plik

asi d

an B

iimpl

ikas

i

E.

Kem

ampu

an

pese

rta

didi

k da

lam

m

emah

ami

dan

mem

beda

kan

ka

limat

ya

ng

men

gand

ung

Dis

jung

si,

Kon

jung

si,

Impl

ikas

i da

n

Biim

plik

asi

Page 131: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · 6. Bapak kyai Amnan Muqoddam dan ibu Nyai Rofiqotul Makiyyah beserta

%58

331905

%10

0P

r

==

×=

didi

kpe

sert

aju

mla

h

skor

tota

los

enta

se

Nila

i K

ateg

ori

4 S

anga

t bai

k

3 B

aik

2 C

ukup

bai

k

1 K

uran

g ba

ik

No

Pro

sent

ase

Kat

egor

i

1 ≤

25

%

Kur

ang

2 >

25

% -

50

% C

ukup

3 >

50

% -

75%

B

aik

4 >

75

%

San

gat b

aik

Page 132: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · 6. Bapak kyai Amnan Muqoddam dan ibu Nyai Rofiqotul Makiyyah beserta

Lampiran 15

DAFTAR NILAI PESERTA DIDIK PADA SIKLUS I

No Nama Nilai Siklus I Keterangan

1 Aini Muhimmatul Ulya 83 T

2 Alifatul Isnaini 65 T

3 Atik Walidah 72 T

4 Eni Prasetyowati 39 TT

5 Fitri Damayanti 73 T

6 Haniatul Mubarokah 49 TT

7 Himmatul Anifah 65 T

8 Ida Royani 66 T

9 Immatun Nisa’ 79 T

10 Indah Rukmana 33 TT

11 Jamiatul Lutfa 22 TT

12 Khoirul M 69 T

13 Kiptiyah Nurwati 67 T

14 Lailin Uyun M 78 T

15 Lila Nur M 67 T

16 Lina Fakhrunnisa’ 52 TT

17 Miftahul Khoiriyah 67 T

18 Miftakhul Hasanah 65 T

19 Miftakhul Ulya 82 T

20 Mila Nurhasanah 80 T

21 Mumtiatus Sa’diyah 66 T

22 Naimatul Faizah 65 T

23 Noviana Nurrohma 52 TT

24 Nur Fuadah 53 TT

25 Nuriyah 67 T

26 Nurul Azizah 65 T

27 Nurul Hidayah 19 TT

28 Rani Miftayani 47 TT

Page 133: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · 6. Bapak kyai Amnan Muqoddam dan ibu Nyai Rofiqotul Makiyyah beserta

29 Rima Nofyani 67 T

30 Siti Muchariroh 50 TT

31 Ulin Nafi’ah 79 T

32 Uswatun Hasanah 22 TT

33 Wiji Prihatiiningsih 75 T

Jumlah rata-rata 60,73

Page 134: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · 6. Bapak kyai Amnan Muqoddam dan ibu Nyai Rofiqotul Makiyyah beserta

Lampiran 16

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SIKLUS II

Satuan pendidikan : MA TAJUL ULUM BRABO

Mata pelajaran : Matematika

Kelas / Semester : X / II

Alokasi Waktu : 2 X 45

Standar kompetensi : Menggunakan logika matematika dalam pemecahan masalah

yang berkaitan dengan pernyataan majemuk dan pernyataan

berkuantor

Kompetensi dasar : Memahami pernyataan dalam matematika dan ingkaran atau negasinya

Indikator

1. Menyebutkan pengertian kalimat Implikasi dan Biimplikasi

2. Menyatakan Tabel kebenaran dan Negasi dari pernyataan Implikasi dan

Biimplikasi beserta contohnya dalam sehari-hari

I. Tujuan pembelajaran

Dengan model pembelajaran active learning tipe Question Student Have (QSH)

peserta didik dapat mengetahui tabel kebenaran dari pernyataan yang

mengandung implikasi dan biimplikasi serta dapat membedakannya.

II. Metode pembelajaran:

Model pembelajaran active learning tipe Question Student Have (QSH)

III. Materi Pembelajaran

Tabel kebenaran Implikasi dan Biimplikasi

IV. Kegiatan Pembelajaran

No Kegiatan pembelajaran Waktu

Kegiatan awal

Page 135: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · 6. Bapak kyai Amnan Muqoddam dan ibu Nyai Rofiqotul Makiyyah beserta

1 Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam

dan berdo’a

15 menit

2 Guru melakukan presensi

3 Guru menyampaikan apersepsi, motivasi dan tujuan.

Apersepsi :Mengingat kembali pengertian logika

matematika, kalimat terbuka dan kalimat

tertutup

Motivasi :Memulai pelajaran dengan memberikan

contoh pernyataan yang mengandung

Implikasi dan Biimplikasi dalam

kehidupan sehari-hari.

Contoh: Jika air tumpah maka lantai akan

basah.

Tujuan : Dengan pembelajaran aktif tipe QSH peserta

didik dapat mengetahui tabel kebenaran dari

pernyataan yang mengandung implikasi dan

biimplikasi dengan benar

4 Guru menjelaskan kepada peserta didik tentang

pembelajaran yang akan dilakukan yaitu pembelajaran

active learning dengan tipe Question Student Have

(QSH)

Kegiatan inti

Eksplorasi

5 Guru menyampaikan materi tentang tabel kebenaran dari

negasi, implikasi dan biimplikasi

30 Menit

6 Guru membagikan peserta didik dalam beberapa 3

kelompok.

5 Guru meminta peserta didik untuk bergabung dengan

kelompoknya masing-masing yang telah ditentukan.

6 Guru Memberikan potongan kertas kepada setiap peserta

Page 136: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · 6. Bapak kyai Amnan Muqoddam dan ibu Nyai Rofiqotul Makiyyah beserta

didik

20 Menit

Elaborasi

7 Guru meminta peserta didik untuk menulis satu

pertanyaan yang berkaitan dengan materi implikasi dan

biimplikasi yang telah disampaikan.

8 Membagikan potongan kertas tersebut keseluruh

kelompok searah jarum jam. Ketika masing-masing

potongan kertas dibagikan kepada peserta didik

berikutnya, dia harus membacanya dan memberikan

tanda conteng pada potongan kertas itu jika berisi

pertanyaan yang merupakan persoalan yang dihadapi

peserta didik yang membacanya.

9 Ketika semua potongan kertas peserta didik kembali

padanya pemiliknya, tiap peserta didik harus meninjau

semua pertanyaan kelompok.

Konfirmasi

10 Guru menjawab pertanyaan peserta didik yang

mempunyai tanda contreng paling banyak.

15 Menit

11 Guru memanggil nama secara acak untuk mengajukan

pertanyaan yang dimilikinya walaupun mendapat tanda

contreng sedikit.

12 Mengumpulkan semua potongan kertas. Potongan kertas

tersebut mungkin berisi pertanyaan-pertanyaan yang

mungkin dijawab pada pertemuan mendatang

Penutup

13 Siswa dipandu oleh guru menyimpulkan pengertian dan

Tabel kebenaran pernyataan Implikasi dan Biimplikasi

10 Menit 14 Guru memberikan evaluasi Siklus II untuk dikerjakan

peserta didik

15 Guru menutup dengan salam

Page 137: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · 6. Bapak kyai Amnan Muqoddam dan ibu Nyai Rofiqotul Makiyyah beserta

V. Sumber/Bahan/Alat Pembelajaran

Buku paket matematika untuk SMA kelas X semester 1, sartono wirodikromono,

Erlangga.

Buku paket matematika untuk SMA/MA, Ahmad Zaelani, Cucun Cunayah dan

Etsa Indra Irawan, Yrama Widya

LKS Matematika Kelas X semester gasal, Viva pakarindo.

VI. Penilaian

1. Prosedur tes

- Tes awal : Ada

- Tes akhir : Ada

2. Jenis tes

- Tes awal

- Tes akhir

3. Alat tes

- Tes Awal

Apa pengertian pernyataan Implikasi dan Biimplikasi?

Contohkan pernyataan Implikasi dan Biimplikasi dalam kehidupan

sehari-hari?

- Tes akhir

Terlampir dalam lampiran Ujian Siklus II

Guru Matematika

(Drs. Ali Imron M.ag.)

NIP. 130796307

Semarang, 1 januari 2011

Peneliti

(Siti Luthfiyah)

NIM. 073511019

Page 138: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · 6. Bapak kyai Amnan Muqoddam dan ibu Nyai Rofiqotul Makiyyah beserta
Page 139: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · 6. Bapak kyai Amnan Muqoddam dan ibu Nyai Rofiqotul Makiyyah beserta

Lampiran 17

SOAL-SOAL SIKLUS II

1. p : Rini belajar dengan rajin

q : Rini pandai

pernyataan implikasi dari dua premis diatas adalah:

a. Jika Rini belajar dengan rajin maka rini pandai

b. Rini belajar dengan rajin jika dan hanya jika rini pandai

c. Jika Rini belajar dengan rajin maka ia tidak pandai

d. Jika Rini tidak belajar dengan rajin maka ia tidak pandai

e. Rini tidak belajar dengan rajin maka rini pandai

2. Dari pernyataan-pernyataan berikut manakah pernyataan Implikasi yang bernilai salah?

a. Jika 3 + 2 = 5 maka 5 adalah bilangan Prima

b. Jika 9 adalah bilangan genap maka Surabaya ibukota Jawa Timur

c. Jika Semarang ibukota Jawa Tengah maka Medan ibukota Sumatra Barat

d. Jika log 3 + log 5 = log 8 maka 853 101010 =+

e. Jika 4 – 6 > 0 maka 4 x 5 = 20

3. Berapakah nilai x dari pernyataan “jika x – 3 = 4 maka 4 adalah bilangan prima” agar

pernyataan tersebut bernilai benar

a. 5

b. 6

c. 7

d. 8

e. 9

4. Nilai x yang menyebabkan pernyataan “Jika 62 =+ xx maka 932 <+ xx ” bernilai salah

adalah

a. -3

b. -2

c. 1

d. 2

e. 6

Page 140: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · 6. Bapak kyai Amnan Muqoddam dan ibu Nyai Rofiqotul Makiyyah beserta

5. Ingkaran dari pernyataan implikasi “Jika 5 adalah bilangan genap maka 5 + 1 adalah

bilangan ganjil” adalah

a. 5 adalah bilangan genap dan 5 + 1 adalah bilangan genap

b. 5 adalah bilangan genap atau 5 + 1 adalah bilangan ganjil

c. 5 adalah bilangan ganjil dan 5 + 1 adalah bilangan genap

d. 5 adalah bilangan ganjil atau 5 + 1 adalah bilangan genap

e. 5 adalah bilangan ganjil dan 5 + 1 adalah bilangan ganjil

6. p : 0 termasuk bilangan cacah

q : 0 adalah bilangan bulat

Pernyataan Biimplikasi dari dua premis diatas adalah:

a. Jika 0 termasuk bilangan cacah maka 0 adalah bilangan bulat

b. 0 termasuk bilangan cacah jika dan hanya jika 0 adalah bilangan bulat

c. 0 termasuk bilangan cacah jika dan hanya jika 0 adalah bilangan asli

d. Jika 0 tidak termasuk bilangan cacah jika dan hanya jika 0 adalah bilangan bulat

e. 0 termasuk bilangan cacah jika dan hanya jika 0 adalah bilangan asli

7. Dari pernyataan-pernyataan berikut manakah pernyataan biimplikasi yang bernilai salah?

a. ( ) 416 2

1

= Jika dan hanya jika2

14log16 =

b. 5 + 4 = 9 jika dan hanya jika 9 adalah bilangan ganjil

c. Semarang ibukota Jawa Tengah jika dan hanya jika Jakarta ibukota Indonesia

d. 7 – 6 > 0 jika dan hanya jika 0 adalah bilangan bulat

e. 42 =x jika dan hanya jika x = 2

8. Berapakah nilai x dari pernyataan “3x – 4 = 2x +2 jika dan hanya jika 6 adalah bilangan

genap” agar pernyataan Biimplikasi tersebut bernilai benar

a. 5

b. 6

c. 7

d. 8

e. 9

9. Jika q bernilai salah dan qp ⇔ bernilai benar, maka pernyataan yang bernilai salah

adalah

Page 141: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · 6. Bapak kyai Amnan Muqoddam dan ibu Nyai Rofiqotul Makiyyah beserta

a. pq ⇔

b.

c.

d.

e. qp ⇒

10. Ingkaran dari pernyataan biimplikasi “ 2882 33 =⇔= ”adalah:

a. ∨≠∧= 2)882( 33 )8228( 33 ≠∧=

b. ∧≠∧= 2)882( 33 )8228( 33 ≠∧=

c. ∨=∧≠ 2)882( 33 )8228( 33 =∧≠

d. ∧=∧≠ 2)882( 33 )8228( 33 =∧≠

e. ∨=∧≠ 2)882( 33 )8228( 33 ≠∧=

SOAL ESSAY

1. Buatlah 3 pernyataan yang mengandung Implikasi ?

2. Buatlah 3 pernyataan yang mengandung Biimplikasisi ?

3. Negasikan dari pernyataan-pernyataan berikut:

a. Jika Jakarta ibukota Indonesia maka Semarang adalah ibukota Jawa Tengah

b. 2 adalah bilangan genap jika dan hanya jika 2 adalah bilangan prima

Page 142: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · 6. Bapak kyai Amnan Muqoddam dan ibu Nyai Rofiqotul Makiyyah beserta

Lampiran 18

LEMBAR JAWABAN SOAL SIKLUS II

A. Soal Pilihan Ganda

1. A

2. C

3. C

4. D

5. A

6. B

7. E

8. B

9. E

10. A

B. Soal Essay

1. 3 Contoh Implikasi

a. Jika 1 adalah bilangan asli maka 1 adalah bilangan cacah

b. Jika jumlah 5 + 6 adalah bilangan genap maka 11 adalah bilangan

prima

c. Jika dalam 1 hari ada 24 jam maka dalam 1 bulan ada 30 hari

2. 3 Contoh Biimplikasi

a. 2 + 1 = 3 jika dan hanya jika 3 adalah bilangan ganjil

b. 16 adalah 4 jika dan hanya jika 4 adalah bilangan genap

c. 0 termasuk bilangan cacah jika dan hanya jika 0 adalah bilangan asli

3. Negasi dari Pernyataan berikut:

a. Jika Jakarta ibukota Indonesia maka Semarang adalah ibukota Jawa

Tengah

Jakarta ibukota Indonesia maka Semarang bukan ibukota Jawa

Tengah

b. 2 adalah bilangan genap jika dan hanya jika 2 adalah bilangan prima

(2 adalah bilangan genapdan 2 bukan bilangan prima) atau (2 adalah

bilangan prima dan 2 adalah bilangan ganjil)

Page 143: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · 6. Bapak kyai Amnan Muqoddam dan ibu Nyai Rofiqotul Makiyyah beserta
Page 144: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · 6. Bapak kyai Amnan Muqoddam dan ibu Nyai Rofiqotul Makiyyah beserta

Lampiran 19

LEMBAR OBSERVASI GURU PADA SIKLUS II

No Aktivitas yang diamati Tingkat

Pengamatan

1 2 3 4

Pendahuluan

1 Guru memasuki masuk kelas tepat waktu.

2 Guru memotivasi untuk mulai pelajaran.

3 Guru menyampaikan metode belajar yang akan

dilaksanakan

Jumlah (11)

Kegiatan Inti

4 Guru menjelaskan materi pelajaran

5 Guru membagi peserta didik dalam beberapa

kelompok.

6 Guru meminta peserta didik membagikan

potongan kertas.

7 Guru meminta peserta didik menuliskan satu

pertanyaan yang berkaitan dengan materi yang

telah disampaikan.

8 Guru memerintahkan peserta didik menjalankan

potongan kertas yang sudah berisi pertanyaan

searah jarum jam serta memberikan tanda

conteng pada persoalan yang dihadapinya.

9 Guru meminta peserta didik meninjau

pertanyaan yang mendapat tanda conteng paling

banyak.

10 Guru meminta peserta didik berbagi pertanyaan

secara sukarela, sekalipun pertanyaan mereka

tidak mendapat tanda conteng paling banyak.

11 Guru mengumpulkan semua potongan kertas

Page 145: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · 6. Bapak kyai Amnan Muqoddam dan ibu Nyai Rofiqotul Makiyyah beserta

yang berisi pertanyaan yang akan dijawab pada

pertemuan mendatang.

12 Guru memberikan jawaban pertanyaan

13 Guru membuat kesimpulkan bersama dengan

peserta didik

Jumlah (29)

Penutup

14 Guru membimbing peserta didik dalam

merangkum pelajaran.

15 Guru menginformasi materi pelajaran

berikutnya.

Jumlah (6)

Jumlah total 46

Jumlah maksimal 60

Prosentase 76,67%

Kategori Sangat baik

Keterangan:

Nilai Kategori

4 Sangat baik

3 Baik

2 Cukup baik

1 Kurang baik

No Prosentase Kategori

1 ≤ 25 % Kurang

2 > 25 % - 50 % Cukup

3 > 50% - 75% Baik

4 > 75 % Sangat baik

Page 146: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · 6. Bapak kyai Amnan Muqoddam dan ibu Nyai Rofiqotul Makiyyah beserta

Lam

pira

n 20

LE

MB

AR

OB

SER

VA

SI P

ESE

RT

A D

IDIK

SIK

LU

S II

Satu

an P

endi

dika

n :

MA

Taj

ul U

lum

Mat

a P

elaj

aran

:

Mat

emat

ika

Mat

eri P

okok

:

Impl

ikas

i dan

Biim

plik

asi

Kel

as/S

emes

ter

: X

- A

/ II

Tah

un P

elaj

aran

:

2010

/201

1

Tan

ggal

: 23

Jan

uari

201

1

Pet

unju

k

:

1.

Pus

atka

n pe

rhat

ian

anda

pad

a pe

rila

ku p

eser

ta d

idik

di d

alam

kel

as

2.

Tul

isla

h ha

sil p

enga

mat

an a

nda

pada

ska

la p

enila

ian

deng

an k

eten

tuan

4 (s

anga

t ba

ik),

3 (

baik

), 2

(cuk

up),

dan

1 (j

elek

)

No

Nam

a

Asp

ek P

enila

ian

T

otal

P

rose

ntas

e

(%)

Ket

eran

gan

A

B

C

D

E

1 A

ini M

uhim

mat

ul

3 4

2 4

4 15

75

%

B

2 A

lifat

ul Is

nai

ni

4 3

2 4

3 16

80

%

A

3 A

tik W

alid

ah

3 4

2 4

3 16

80

%

A

4 E

ni P

rase

tyo

wat

i 3

4 3

4 2

16

80%

A

5 F

itri D

ama

yant

i 3

3 3

2 3

14

70%

B

Page 147: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · 6. Bapak kyai Amnan Muqoddam dan ibu Nyai Rofiqotul Makiyyah beserta

6 H

ania

tul M

ubar

okah

3

4 3

3 3

16

80%

A

7 H

imm

atul

Ani

fah

3 3

1 3

2 12

60

%

B

8 Id

a R

oya

ni

3 4

4 3

2 16

80

%

A

9 Im

mat

un N

isa

’ 3

3 4

4 3

17

85%

A

10

Ind

ah R

ukm

ana

2

4 4

4 2

18

90%

A

11

Jum

iatu

l Lut

fa

3 4

4 3

3 17

85

%

A

12

Kho

irul M

3

4 1

3 3

14

70%

B

13

Kip

tiyah

Nu

rwat

i 3

3 3

3 2

14

70%

B

14

Laili

n U

yun

M

2 3

2 3

2 12

60

%

B

15

Lila

Nu

r M

-

- -

- -

- -

16

Lina

Fak

hru

nnis

a’

4 3

4 4

3 18

90

%

A

17

Mift

ahul

Kho

iriya

h

4 4

2 3

1 14

70

%

B

18

Mift

akhu

l Has

anah

3

3 2

3 2

13

65%

B

19

Mift

akhu

l uly

a

3 4

3 2

3 15

75

%

B

20

Mila

Nur

hasa

nah

3

3 3

4 4

17

85%

A

21

Mum

tiatu

s S

a’di

yah

2

4 3

4 2

15

75%

B

22

Nai

mat

ul F

aiza

h

3 4

2 3

3 15

75

%

B

23

Nov

iana

Nur

rohm

a

4 4

1 2

3 14

70

%

B

24

Nur

Fu

adah

3

3 2

4 2

14

70%

B

Page 148: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · 6. Bapak kyai Amnan Muqoddam dan ibu Nyai Rofiqotul Makiyyah beserta

25

Nur

iya

h

3 3

2 4

3 15

75

%

B

26

Nur

ul A

ziza

h 1

4 3

2 2

14

70%

B

27

Nur

ul H

ida

yah

3

4 3

3 3

16

80%

A

28

Ran

i Mift

aya

ni

2 4

2 2

4 16

80

%

B

29

Siti

Muc

harir

oh

2 3

3 3

3 14

70

%

B

30

Ulin

Naf

i’ah

3

4 2

4 3

16

80%

A

31

Usw

atun

Has

anah

-

- -

- -

- -

32

Wiji

Prih

atiin

ings

ih

3 3

2 2

3 13

65

%

B

33

Zul

fatu

r R

3

4 2

4 4

17

85%

A

Jum

lah

rata

-rat

a

90

111

79

100

85

469

2345

Pro

sent

ase

72

,58

%

89,5

2

%

63,7

1

%

80,6

4

%

68,5

4

%

76%

76

%

A

Ket

eran

gan:

A.

Kea

ktifa

n p

eser

ta d

idik

dal

am m

empe

rhat

ikan

pen

jela

san

guru

B.

Kea

ktifa

n p

eser

ta d

idik

dal

am m

enul

iska

n pe

rtan

yaan

yan

g b

erke

naa

n de

nga

n m

ater

i Lo

gika

Mat

emat

ika.

C.

Kea

ktifa

n p

eser

ta d

idik

men

angg

api p

erta

nya

an y

an

g di

ajuk

an o

leh

pese

rta

didi

k ya

ng

lain

D.

Kea

ktifa

n p

eser

ta d

idik

yan

g m

empe

rhat

ikan

jaw

aba

n gu

ru b

erke

naan

tent

ang

mat

eri

Dis

jung

si, K

onju

ngsi

, Im

plik

asi d

an B

iimpl

ikas

i

E.

Kem

ampu

an p

eser

ta d

idik

dal

am m

emah

ami

da

n m

embe

dak

an k

alim

at y

an

g m

enga

ndun

g D

isju

ngsi

, K

onju

ngs

i, Im

plik

asi

dan

Biim

plik

asi

Page 149: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · 6. Bapak kyai Amnan Muqoddam dan ibu Nyai Rofiqotul Makiyyah beserta

%76

312345

%10

0P

r

==

×=

didi

kpe

sert

aju

mla

h

skor

tota

los

enta

se

Nila

i K

ateg

ori

4 S

anga

t bai

k

3 B

aik

2 C

ukup

bai

k

1 K

uran

g ba

ik

No

Pro

sent

ase

Kat

egor

i

1 ≤

25

%

Kur

ang

2 >

25

% -

50

% C

ukup

3 >

50

% -

75%

B

aik

4 >

75

%

San

gat b

aik

Page 150: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · 6. Bapak kyai Amnan Muqoddam dan ibu Nyai Rofiqotul Makiyyah beserta

Lampiran 21

DAFTAR NILAI PESERTA DIDIK PADA SIKLUS II

No Nama Nilai Keterangan

1 Aini Muhimmatul Ulya 83 T

2 Alifatul Isnaini 72 T

3 Atik Walidah 72 T

4 Eni Prasetyowati 77 T

5 Fitri Damayanti 83 T

6 Haniatul Mubarokah 94 T

7 Himmatul Anifah 67 T

8 Ida Royani 72 T

9 Immatun Nisa’ 83 T

10 Indah Rukmana 77 T

11 Jamiatul Lutfa 67 T

12 Khoirul M 94 T

13 Kiptiyah Nurwati 72 T

14 Lailin Uyun M 83 T

15 Lila Nur M -

16 Lina Fakhrunnisa’ 72 T

17 Miftahul Khoiriyah 72 T

18 Miftakhul Hasanah 50 TT

19 Miftakhul Ulya 83 T

20 Mila Nurhasanah 83 T

21 Mumtiatus Sa’diyah 50 TT

22 Naimatul Faizah 67 T

23 Noviana Nurrohma 72 T

24 Nur Fuadah 78 T

25 Nuriyah 72 T

26 Nurul Azizah 83 T

27 Nurul Hidayah 39 TT

28 Rani Miftayani 72 T

Page 151: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · 6. Bapak kyai Amnan Muqoddam dan ibu Nyai Rofiqotul Makiyyah beserta

29 Rima Nofyani 77 T

30 Siti Muchariroh 72 T

31 Ulin Nafi’ah 94 T

32 Uswatun Hasanah -

33 Wiji Prihatiiningsih 50 TT

Jumlah rata-rata 71.48

Page 152: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · 6. Bapak kyai Amnan Muqoddam dan ibu Nyai Rofiqotul Makiyyah beserta

Lampiran 22

PERBANDINGAN AKTIVITAS GURU PADA SIKLUS I DAN SIKLUS II

No

Aktivitas yang diamati

Tingkat

Pengamatan

Siklus I

Tingkat

pengamatan

Siklus II

1 2 3 4 1 2 3 4

Pendahuluan

1 Guru memasuki masuk kelas tepat

waktu.

2 Guru memotivasi untuk mulai

pelajaran.

3 Guru menyampaikan metode

belajar yang akan dilaksanakan

Kegiatan Inti

4 Guru menjelaskan materi pelajaran

5 Guru membagi peserta didik dalam

beberapa kelompok.

6 Guru meminta peserta didik

membagikan potongan kertas.

7 Guru meminta peserta didik

menuliskan satu pertanyaan yang

berkaitan dengan materi yang telah

disampaikan.

8 Guru memerintahkan peserta didik

menjalankan potongan kertas yang

sudah berisi pertanyaan searah

jarum jam serta memberikan tanda

conteng pada persoalan yang

dihadapinya.

9 Guru meminta peserta didik

meninjau pertanyaan yang

mendapat tanda conteng paling

Page 153: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · 6. Bapak kyai Amnan Muqoddam dan ibu Nyai Rofiqotul Makiyyah beserta

banyak. �

10 Guru meminta peserta didik berbagi

pertanyaan secara sukarela,

sekalipun pertanyaan mereka tidak

mendapat tanda conteng paling

banyak.

11 Guru mengumpulkan semua

potongan kertas yang berisi

pertanyaan yang akan dijawab pada

pertemuan mendatang.

12 Guru memberikan jawaban

pertanyaan

13 Guru membuat kesimpulkan

bersama dengan peserta didik

Penutup

14 Guru membimbing peserta didik

dalam merangkum pelajaran.

15 Guru menginformasi materi

pelajaran berikutnya.

Jumlah 29 46

Skor Maksimal 60 60

Prosentase 48,33% 76,67%

Kategori Cukup Sangat baik

Keterangan:

Nilai Kategori

4 Sangat baik

3 Baik

2 Cukup baik

1 Kurang baik

Page 154: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · 6. Bapak kyai Amnan Muqoddam dan ibu Nyai Rofiqotul Makiyyah beserta

Lampiran 23

LEMBAR PERBANDINGAN OBSERVASI PESERTA DIDIK SIKLUS I

DAN SIKLUS II

No

Nama

Aspek Penilaian Siklus I Aspek Penilaian Siklus II

A B C D E A B C D E

1 Aini Muhimmatul 3 2 2 4 4 3 2 2 4 4

2 Alifatul Isnaini 2 2 2 4 3 4 3 2 4 3

3 Atik Walidah 3 2 2 4 2 3 2 2 4 3

4 Eni Prasetyowati 3 2 3 4 2 3 2 3 4 2

5 Fitri Damayanti 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3

6 Haniatul Mubarokah 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3

7 Himmatul Anifah 3 2 1 3 2 3 3 1 3 2

8 Ida Royani 3 1 1 3 2 3 2 4 3 2

9 Immatun Nisa’ 3 1 4 4 1 3 2 4 4 3

10 Indah Rukmana 2 1 4 4 1 2 1 4 4 2

11 Jumiatul Lutfa 2 2 4 3 1 3 2 4 3 3

12 Khoirul M 3 1 1 3 3 3 2 1 3 3

13 Kiptiyah Nurwati 3 1 1 3 2 3 3 3 3 2

14 Lailin Uyun M 2 1 2 3 1 2 2 2 3 2

15 Lila Nur M 1 2 1 3 2 - - - - -

16 Lina Fakhrunnisa’ 4 3 4 4 3 4 3 4 4 3

17 Miftahul Khoiriyah 4 4 2 3 1 4 4 2 3 1

18 Miftakhul Hasanah 2 2 2 3 2 3 3 2 3 2

19 Miftakhul ulya 2 2 2 2 3 3 2 3 2 3

20 Mila Nurhasanah 3 1 2 4 1 3 3 3 4 4

21 Mumtiatus Sa’diyah 2 1 3 4 2 2 2 3 4 2

22 Naimatul Faizah 3 1 2 3 1 3 1 2 3 3

23 Noviana Nurrohma 4 2 1 2 2 4 2 1 2 3

24 Nur Fuadah 1 2 2 4 2 3 3 2 4 2

25 Nuriyah 1 3 1 4 2 3 3 2 4 3

26 Nurul Azizah 1 3 3 2 1 1 3 3 2 2

Page 155: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · 6. Bapak kyai Amnan Muqoddam dan ibu Nyai Rofiqotul Makiyyah beserta

27 Nurul Hidayah 1 3 3 3 2 3 3 3 3 3

28 Rani Miftayani 2 2 2 2 1 2 3 2 2 4

29 Siti Muchariroh 2 2 3 3 2 2 3 3 3 3

30 Ulin Nafi’ah 1 2 2 2 1 3 2 2 4 3

31 Uswatun Hasanah 3 3 2 3 2 - - - - -

32 Wiji Prihatiiningsih 3 1 2 2 2 3 3 2 2 3

33 Zulfatur R 3 2 2 2 1 3 3 2 4 4

Jumlah rata-rata 81 64 74 104 63 90 77 79 100 85

Prosentase 61,

36

%

48,

48

%

56,

06

%

78,

78

%

47,

72

%

72,

58

%

62,

09

%

63,

71

%

80,

64

%

68,

54

%

Keterangan:

A. Keaktifan peserta didik dalam memperhatikan penjelasan guru

B. Keaktifan peserta didik dalam menuliskan pertanyaan yang berkenaan dengan

materi Logika Matematika.

C. Keaktifan peserta didik menanggapi pertanyaan yang diajukan oleh peserta didik

yang lain

D. Keaktifan peserta didik yang memperhatikan jawaban guru berkenaan tentang

materi Disjungsi, Konjungsi, Implikasi dan Biimplikasi

E. Kemampuan peserta didik dalam memahami dan membedakan kalimat yang

mengandung Disjungsi, Konjungsi, Implikasi dan Biimplikasi

Nilai Kategori

4 Sangat baik

3 Baik

2 Cukup baik

1 Kurang baik

No Prosentase Kategori

1 ≤ 25 % Kurang

2 > 25 % - 50 % Cukup

3 > 50% - 75% Baik

Page 156: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · 6. Bapak kyai Amnan Muqoddam dan ibu Nyai Rofiqotul Makiyyah beserta

4 > 75 % Sangat baik

Page 157: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · 6. Bapak kyai Amnan Muqoddam dan ibu Nyai Rofiqotul Makiyyah beserta

Lampiran 24

PERBANDINGAN NILAI PESERTA DIDIK KELAS X-A SIKLUS I

DAN SIKLUS II

No Nama Nilai

Pra Siklus

Nilai

Siklus I

Nilai

Siklus II

1 Aini Muhimmatul Ulya 40 83 83

2 Alifatul Isnaini 60 65 72

3 Atik Walidah 30 72 72

4 Eni Prasetyowati 50 39 77

5 Fitri Damayanti 50 73 83

6 Haniatul Mubarokah 80 49 94

7 Himmatul Anifah 40 65 67

8 Ida Royani 50 66 72

9 Immatun Nisa’ 60 79 83

10 Indah Rukmana 60 33 77

11 Jamiatul Lutfa 60 22 67

12 Khoirul M 30 69 94

13 Kiptiyah Nurwati 50 67 72

14 Lailin Uyun M 40 78 83

15 Lila Nur M 40 67 -

16 Lina Fakhrunnisa’ 50 52 72

17 Miftahul Khoiriyah 40 67 72

18 Miftakhul Hasanah 60 65 50

19 Miftakhul Ulya 70 82 83

20 Mila Nurhasanah 70 80 83

21 Mumtiatus Sa’diyah 50 66 50

22 Naimatul Faizah 50 65 67

23 Noviana Nurrohma 40 52 72

24 Nur Fuadah 30 53 78

25 Nuriyah 60 67 72

26 Nurul Azizah 50 65 83

Page 158: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl... · 6. Bapak kyai Amnan Muqoddam dan ibu Nyai Rofiqotul Makiyyah beserta

27 Nurul Hidayah 40 19 39

28 Rani Miftayani 40 47 72

29 Rima Nofyani 50 67 77

30 Siti Muchariroh 80 50 72

31 Ulin Nafi’ah 40 79 94

32 Uswatun Hasanah 70 22 -

33 Wiji Prihatiiningsih 40 75 50

Jumlah rata-rata 50,60 60,73 71,48

Prosentase 50,60% 60,73% 71,48%