Penerapan Model Kooperatif Tipe TPS dalam Pembelajaran Matematika Pokok Bahasan Operasi Hitung...

32
PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE TPS (Think- Phair-Share) DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA POKOK BAHASAN OPERASI HITUNG BENTUK ALJABAR (Untuk memenuhi tugas mata kuliah Belajar dan Pembelajaran) DISUSUN OLEH : MEINITO SYNDI 201410060311077 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIDKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG PENDIDIKAN MATEMATIKA

Transcript of Penerapan Model Kooperatif Tipe TPS dalam Pembelajaran Matematika Pokok Bahasan Operasi Hitung...

Page 1: Penerapan Model Kooperatif Tipe TPS dalam Pembelajaran Matematika Pokok Bahasan Operasi Hitung Bentuk Aljabar

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE TPS (Think-

Phair-Share) DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA

POKOK BAHASAN OPERASI HITUNG BENTUK

ALJABAR

(Untuk memenuhi tugas mata kuliah Belajar dan Pembelajaran)

DISUSUN OLEH :

MEINITO SYNDI

201410060311077

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIDKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

PENDIDIKAN MATEMATIKA

2015/2016

Page 2: Penerapan Model Kooperatif Tipe TPS dalam Pembelajaran Matematika Pokok Bahasan Operasi Hitung Bentuk Aljabar

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT.

yang memiliki keistimewaan dan pemberian segala kenikmatan besar, baik nikmat

iman, kesehatan dan kekuatan didalam penyusunan makalah makalah yang berjudul

“Penerapan Model Kooperatif Tipe TPS (Think – Phair – Share) Dalam

Pembelajaran Matematika Pokok Bahasan Operasi Hitung Bentuk Aljabar”. Salawat

dan salam senantiasa tercurahkan kepada Sayyidina Muhammad SAW. keluarga dan

para sahabatnya dan penegak sunnah-Nya sampai kelak akhir zaman.

Makalah ini disusun sebagai untuk memenuhi tugas mata kuliah Belajar dan

Pembelajaran. Dalam proses pembuatan makalah ini tidak terlepas dari bantuan

berbagai pihak, oleh karena itu saya menyampaikan terimakasih kepada :

1. Bapak Drs. Imam Turmudzi, M.Si selaku dosen pembimbing mata kuliah

Belajar dan Pembelajaran.

2. Orang tua saya yang senantiasa memberikan dukungan dan bantuan baik

secara moral ataupun materiil.

3. Teman-teman saya yang selalu memberikan semangat serta bantuan.

Penulis menyadari makalah ini masih banyak kekurangan baik dalam hal isi

maupun sistematika dan teknik penulisan. Kritik dan saran yang membangun

diharapkan demi kesempurnaan makah ini. Semoga makalah ini bisa memberikan

manfaat bagi penulis dan pembaca.

Malang, 10 Juni 2015

Penulis

ii

Page 3: Penerapan Model Kooperatif Tipe TPS dalam Pembelajaran Matematika Pokok Bahasan Operasi Hitung Bentuk Aljabar

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................................ii

DAFTAR ISI............................................................................................................................... iii

BAB I.........................................................................................................................................1

PENDAHULUAN........................................................................................................................1

1.1. Latar Belakang......................................................................................................1

1.2. Rumusan Masalah................................................................................................3

1.3. Tujuan Penulisan..................................................................................................3

BAB II........................................................................................................................................4

DASAR TEORI............................................................................................................................4

2.1. Proses Belajar Mengajar.......................................................................................4

2.2. Model Pembelajaran............................................................................................5

2.3. Pembelajaran Kooperatif......................................................................................6

2.4. Tahap-Tahap Pembelajaran Kooperatif..............................................................10

2.5. Model Pembelajaran Tipe TPS (Think-Pair-Share)..............................................12

2.6. Kelebihan dan Kelemahan Pembelajaran Kooperatif Tipe TPS (Think-Pair-Share)13

BAB III.....................................................................................................................................15

LANGKAH – LANGKAH PENERAPAN.......................................................................................15

4.1. Implementasi Pembelajaran Kooperatif Tipe TPS (Think-Pair-Share) Pada Materi Operasi Hitung Bentuk Aljabar.......................................................................................15

BAB IV....................................................................................................................................17

PENUTUP................................................................................................................................17

Kesimpulan.....................................................................................................................17

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................18

iii

Page 4: Penerapan Model Kooperatif Tipe TPS dalam Pembelajaran Matematika Pokok Bahasan Operasi Hitung Bentuk Aljabar

BAB I

PENDAHULUAN1.1. Latar Belakang

Perkembangan teknologi yang sangat pesat berpengaruh dalam dunia

pendidikan. Dengan berkembangnya teknologi ini mengakibatkan berkembangnya

ilmu pengetahuan yang memiliki dampak positif maupun negatif. Perkembangan

teknologi ini dimulai dari negara maju, sehingga sebagai negara berkembang seperti

negara Indonesia ini perlu menyamakan diri dengan negara maju lainnya. Dengan

perkembangan teknologi ini pemerintah perlu meningkatkan pembangunan di bidang

pendidikan baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Peningkatan kualitas ini

dilakukan dengan peningkatan sarana dan prasarana, peningkatan tenaga

profesionalisme, tenaga pendidik, dan peningkatan mutu anak didik. Dalam

meningkatkan mutu pendidikan, penguasaan materi merupakan salah satu unsur

penting yang harus diperhatikan guru dan siswa karena mencakup nilai – nilai aspek

dalam pendidikan.

Pada dasarnya pendidikan merupakan proses untuk membantu dalam

mengembangkan diri siswa dan untuk meningkatkan harkat dan martabat manusia,

sehingga manusia mampu untuk menghadapi setiap perubahan yang terjadi, menuju

arah yang lebih baik. Pendidikan ini dapat berupa pembelajaran. Salah satu

komponen dalam pembelajaran adalah pemanfaatan berbagai macam strategi dan

metode pembelajaran secara dinamis dan fleksibel sesuai dengan materi, siswa, dan

konteks pembelajaran. Inti dari pembelajaran adalah siswa yang belajar.

Dalam pembelajaran di sekolah aspek pemahaman suatu konsep termasuk

pemahaman konsep dan aplikasinya merupakan hal yang sangat penting yang harus

dimiliki siswa. Jika konsep dasar dimiliki murid secara salah, maka sukar untuk

memperbaiki kembali, terutama jika sudah diterapkan dalam menyelesaikan soal –

soal matematika. Jika murid bersifat terbuka masih ada harapan untuk

memperbaikinya sebelum siswa menerapkannya dalam menyelesaikan soal – soal

matematika. Namun jika murid bersifat tertutup, maka kesalahan itu akan dibawa

terus sampai pada suatu saat mereka menyadari bahwa konsep – konsep yang mereka

1

Page 5: Penerapan Model Kooperatif Tipe TPS dalam Pembelajaran Matematika Pokok Bahasan Operasi Hitung Bentuk Aljabar

miliki adalah keliru. Oleh karena itu yang terpenting adalah bagaimana siswa

memahami konsep matematika secara bulat dan utuh, sehingga jika diterapkan dalam

menyelesaikan soal – soal matematika siswa tidak mengalami kesulitan. Gambaran

permasalahan tersebut menunjukkan bahwa pembelajaran matematika perlu

diperbaiki guna meningkatkan pemahaman siswa terhadap konsep – konsep

matematika.

Dalam hal ini penuslis mengambil model pembelajaran kooperatif tipe Think-

Pair-Share (TPS) dalam pembelajaran matematika untuk diterapkan. Karena dalam

model pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share (TPS), siswa dihadapkan pada

masalah-masalah nyata yang ada di lingkungan serta mengajarkan mereka berdiskusi

atau belajar secara berkelompok, sedangkan guru sebagai fasilitator bagi siswa.

Sehingga aktivitas belajar siswa khususnya aktivitas mental siswa dapat teramati oleh

guru. Melalui pembelajaran ini diharapkan siswa memperoleh pengetahuan yang

bermakna dan menumbuhkan motivasi siswa sehingga pembelajaran matematika

dapat terlaksana secara optimal.

Langkah dalam model pembelajaran tipe TPS ini adalah membagi kelompok

yang terdiri dari dua orang anggota dalam satu kelompok dengan tingkat kemampuan

yang berbeda. Model pembelajaran tipe Think-Pair-Share (TPS) ini dapat diterapkan

dalam kelas yang besar dan juga tidak perlu waktu yang lama untuk pembentukan

kelompok. Dengan cara mengelompokkan siswa secara berpasangan akan lebih

mudah dan banyak waktu bagi siswa dalam berpikir dan merespon serta berpartisipasi

dalam pelajaran. Selain itu juga akan memperkecil peluang siswa untuk tidak aktif

dalam pelajaran.

2

Page 6: Penerapan Model Kooperatif Tipe TPS dalam Pembelajaran Matematika Pokok Bahasan Operasi Hitung Bentuk Aljabar

1.2. Rumusan Masalah A. Apakah yang dimaaksud proses belajar mengajar ?

B. Apakah yang dimaksud model pembelajaran ?

C. Apakah yang dimaksud pembelajaran kooperatif ?

D. Apa saja tahap – tahap pembelajaran kooperatif ?

E. Apakakah model pembelajaran tipe TPS (Think-Pair-Share) ?

1.3. Tujuan PenulisanA. Mengetahui proses belajar mengajar

B. Mengetahui model pembelajaran

C. Mengetahui pembelajaran kooperatif

D. Mengetahui tahap – tahap pembelajaran kooperatif

E. Mengetahui kelebihan dan kelemahan pembelajaran kooperatif tipe TPS

(Think-Pair-Share)

3

Page 7: Penerapan Model Kooperatif Tipe TPS dalam Pembelajaran Matematika Pokok Bahasan Operasi Hitung Bentuk Aljabar

BAB IIDASAR TEORI

2.1. Proses Belajar Mengajar Menurut Morgan (Ratumanan, 2004: 1) belajar dapat didefinisikan setiap

perubahan tingkah laku yang relatif tetap dan terjadi sebagai hasil latihan atau

pengalaman. Selanjutnya ada yang mendefinisikan: “Belajar adalah berubah”. Dalam

hal ini yang dimaksud belajar berarti usaha mengubah tingkah laku. Jadi belajar akan

membawa suatu perubahan pada individu-individu yang belajar. Perubahan tidak

hanya berkaitan dengan penambahan ilmu pengetahuan, tetapi juga berbentuk

kecakapan, keterampilan, sikap, pengertian, harga diri, minat, watak, penyesuaian

diri. Jelasnya menyangkut segala aspek organisme dan tingkah laku pribadi

seseorang. Dengan demikian, dapatlah di katakan bahwa belajar itu sebagai rangkaian

kegiatan jiwa raga, Psiko-fisik untuk menuju ke perkembangan pribadi manusia

seutuhnya, yang berarti menyangkut unsur cipta, rasa dan karsa, ranah kogitif, afektif,

dan psikomotorik (Sardiman, 2007: 21) Sementara itu menurut Usman (2007: 5)

belajar diartikan sebagai proses perubahan tingkah laku individu berkat adanya

interaksi antara individu dan individu dengan lingkungannya. Dalam pengertian ini

terdapat kata “perubahan” yang berarti bahwa seseorang setelah mengalami proses

belajar, akan mengalami perubahan tingkah laku, baik aspek pengetahuan,

keterampilannya, maupun aspek sikapnya. Misalnya dari tidak bisa menjadi bisa, dari

tidak mengerti menjadi mengerti, dari ragu-ragu menjadi yakin, dari tidak sopan

menjadi sopan.

Kata “Teach” atau mengajar berasal dari bahasa Inggris yaitu taecan. Kata ini

berasal dari bahasa Jerman kuno. Taikjan, yang berasal dari kata dasar teik, yang

berarti memperlihatkan. Dengan demikian To teach (mengajar) di lihat dari asal usul

katanya berarti perlihatkan sesuatu kepada seseorang melalui tanda atau symbol,

penggunaan tanda atau symbol itu dimaksudkan untuk membangkitkan atau

menumbuhkan respon mengenai kejadian (Sanjaya, 2006: 94). Selanjutnya ada yang

mendefinisikan,” Mengajar adalah suatu proses, yakni proses mengatur,

mengorganisasi lingkungan yang ada di sekitar siswa sehingga dapat menumbuhkan

4

Page 8: Penerapan Model Kooperatif Tipe TPS dalam Pembelajaran Matematika Pokok Bahasan Operasi Hitung Bentuk Aljabar

dan mendorong siswa melakukan proses belajar” (Sudjana, 2005: 29). Mengajar

merupakan suatu perbuatan yang memerlukan tanggung jawab moral yang cukup

berat. Mengajar juga merupakan suatu perbuatan atau pekerjaan yang bersifat “unik”

tetapi “sederhana”. Dikatakan unik karena hal itu berkenaan dengan manusia yang

belajar, yakni siswa, dan yang mengajar, yakni guru, dan berkaitan erat dengan

manusia di dalam masyarakat yang semuanya menunjukkan keunikan. Dikatakan

sederhana karena mengajar dilaksanakan dalam keadaan praktis dalam kehidupan

sehari-hari, mudah dihayati oleh siapa saja (Usman, 2007:6). Jadi mengajar adalah

suatu proses penyampaian informasi atau pengetahuan kepada siswa dan diharapkan

siswa aktif dan akan dapat memahami serta melaksanakan apa yang diberikan oleh

guru.

Proses dalam pengertiannya disini merupakan interaksi semua komponen

yang terdapat dalam belajar mengajar yang satu sama lainnya saling berhubungan

dalam ikatan untuk mencapai tujuan (Usman, 2007: 5). Dari definisi-definisi belajar

dan mengajar tersebut maka dapat disimpulkan bahwa proses belajar mengajar adalah

suatu proses yang dilakukan oleh dua pihak yaitu guru dan siswa dalam hal ini guru

sebagai pembimbing dan siswa sebagai obyek bimbingan saling berinteraksi yang

mengakibatkan perubahan sikap dan tingkah laku pada siswa sesuai dengan apa yang

diharapkan oleh guru.

2.2. Model PembelajaranSidarti (dalam Sony, 2006: 10) menyatakan bahwa model adalah cara yang

teratur dan memiliki sintaks tertentu dalam mencapai tujuan pembelajaran yang

melibatkan semua komponen dalam pembelajaran. Dapat disimpulkan bahwa model

adalah kerangka yang memiliki langkah-langkah atau prosedur tertentu untuk

mencapai tujuan pembelajaran.

Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang

digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas menurut

Joyce. Selanjutnya Joyce menyatakan bahwa setiap model pembelajaran

mengarahkan kita ke dalam mendesain pembelajaran untuk membantu peserta didik

sedemikian rupa sehingga tujuan tercapai.

5

Page 9: Penerapan Model Kooperatif Tipe TPS dalam Pembelajaran Matematika Pokok Bahasan Operasi Hitung Bentuk Aljabar

Adapun jenis – jenis model pembelajaran dilihat dari segi keefektifannya yaitu :

1. Model pembelajaran klasikal

a. Guru menjelaskan definisi

b. Membuktikan rumus

c. Memberi contoh

d. Memberi soal latihan

2. Model pembelajaran individual

Model pembelajaran yang memperhatikan perbedaan individual.

Adapun pembelajaran individual mempunyai beberapa ciri:

a. Siswa belajar secara tuntas.

b. Setiap unit yang dipelajari memuat tujuan pembelajaran khusus yang jelas.

c. Keberhasilan siswa diukur berdasarkan pada sistem yang mutlak.

d. Siswa belajar sesuai dengan kecepatannya masing-masing.

Salah satu model pembelajaran individual yang sangat populer adalah modul.

Modul adalah suatu paket pembelajaran yang memuat suatu unit konsep

pembelajaran yang dapat dipelajari oleh siswa sendiri.

3. Model pembelajaran kooperatif

Model Pembelajaran Kooperatif adalah pembelajaran yang

mengharuskan siswa untuk bekerja dalam suatu tim untuk menyelesaikan

masalah, menyelesaikan tugas, atau mengerjakan sesuatu untuk tujuan

bersama

Jadi, model pembelajaran merupakan suatu kerangka yang memiliki

prosedur yang sistematis yang digunakan oleh para perancang pembelajaran

dan pengajar dalam merancang dan melaksanakan aktivitas pembelajaran

berdasarkan pengalaman belajar perancang pembelajaran dan pengajar guna

mencapai tujuan pembelajaran.

2.3. Pembelajaran KooperatifPembelajaran kooperatif berasal dari kata kooperatif yang artinya

mengerjakan sesuatu secara bersama-sama dengan saling membantu satu sama

6

Page 10: Penerapan Model Kooperatif Tipe TPS dalam Pembelajaran Matematika Pokok Bahasan Operasi Hitung Bentuk Aljabar

lainnya sebagai satu kelompok atau satu tim. Slavin (dalam Isjoni, 2007: 17)

menyebutkan pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran yang telah

dikenal sejak lama, dimana pada saat itu guru mendorong para siswa untuk

melakukan kerja sama dalam kegiatan-kegiatan tertentu seperti diskusi atau

pengajaran oleh teman sebaya. Dalam melakukan proses belajar mengajar, guru tidak

lagi mendominasi seperti lazimnya pada saat ini, sehingga siswa dituntut untuk

berbagi informasi dengan siswa yang lainnya dan saling belajar mengajar sesama

siswa.

Isjoni (2007: 16) menyatakan bahwa pembelajaran Kooperatif adalah suatu

pembelajaran yang saat ini banyak digunakan untuk mewujudkan kegiatan belajar

mengajar yang berpusat pada siswa (studend oriented), terutama untuk mengatasi

permasalahan yang ditemukan oleh guru dalam mengaktifkan siswa, yang tidak dapat

bekerja sama dengan orang lain, siswa yang agresif dan tidak peduli pada orang lain.

Berdasarkan pengertian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa Pembelajaran

Kooperatif merupakan strategi pembelajaran yang melibatkan siswa untuk bekerja

secara kelompok dalam mencapai tujuan.

Agar pembelajaran kooperatif lebih efektif, maka perlu ditanamkan pula pada

diri siswa unsur-unsur dasar pembelajaran kooperatif antara lain sebagai berikut:

a. Siswa harus dapat memiliki persepsi bahwa mereka sehidup

sepenanggungan bersama.

b. Siswa bertanggung jawab terhadap tiap siswa lain dalam kelompok

seperti terhadap dirinya sendiri dalam mempelajari materi yang

dihadapinya.

c. Siswa dalam kelompok harus berpandangan bahwa mereka semuanya

memiliki tujuan yang sama.

d. Siswa haruslah membagi tugas dan juga tanggung jawab yang sama

besarnya diantara anggota kelompoknya.

e. Siswa akan diberikan suatu evaluasi atau penghargaan yang akan ikut

berpengaruh terhadap evaluasi anggota kelompok.

7

Page 11: Penerapan Model Kooperatif Tipe TPS dalam Pembelajaran Matematika Pokok Bahasan Operasi Hitung Bentuk Aljabar

f. Siswa berbagi kepemimpinan dan mereka memperoleh keterampilan

bekerja sama selama belajar.

g. Siswa akan diminta mempertanggung jawabkan secara individu

materi dalam kelompok kooperatif.

Model pembelajaran kooperatif ini menekankan adanya kerja sama, saling

ketergantungan dan menghormati pendapat orang lain dalam menyelesaikan tugas

untuk mencapai tujuan pembelajaran dan satu penghargaan bersama.

Berdasarkan unsur-unsur yang ada, maka pembelajaran kooperatif memiliki ciri-ciri

sebagai berikut:

1. Siswa bekerja dalam kelompok secara kooperatif untuk menuntaskan materi

belajar mereka.

2. Kelompok dibentuk dari siswa yang memiliki kemampuan tinggi, sedang, dan

rendah.

3. Penghargaan lebih berorientasi pada kelompok daripada individu.

Menurut Ibrahim,(2000: 2) semua model mengajar termasuk di dalamnya model

pembelajaran kooperatif ditandai dengan adanya struktur tugas, struktur tujuan, dan

struktur penghargaan (reward).

1. Struktur Tugas

Struktur tugas mengacu pada dua hal, yaitu pada cara pembelajaran itu

diorganisasikan dan jenis kegiatan yang dilakukan oleh siswa di dalam kelas.

Struktur tugas berbeda sesuai dengan berbagai macam kegiatan yang terlibat

di dalam pendekatan pengajaran tertentu: misalnya beberapa pelajaran

menghendaki siswa duduk pasif sambil menerima informasi dari ceramah

guru. Pelajaran lain menghendaki siswa mengerjakan LKS dan pelajaran lain

lagi menghendaki diskusi dan berdebat.

2. Struktur Tujuan

Struktur tujuan suatu pelajaran adalah jumlah saling ketergantungan yang

dibutuhkan siswa pada saat mereka mengerjakan tugas.

Terdapat 3 macam struktur yang telah diidentifikasi, yaitu:

a. Struktur Tujuan Individualistik (Perorangan)

8

Page 12: Penerapan Model Kooperatif Tipe TPS dalam Pembelajaran Matematika Pokok Bahasan Operasi Hitung Bentuk Aljabar

Pencapaian tujuan yang tidak memerlukan interaksi dengan orang lain

dan tidak bergantung pada baik buruknya pencapaian orang lain.

b. Struktur Tujuan Kompetitif (Persaingan)

Pencapaian tujuan yang terjadi bila seorang siswa dapat mencapai

sudut tujuan dan hanya jika siswa lain tidak mencapai tujuan tersebut.

Dengan demikian setiap usaha-usaha yang dilakukan oleh suatu

individu untuk mencapai tujuan merupakan saingan bagi individu

lainnya.

c. Struktur Tujuan Kooperatif (Kerjasama)

Pencapaian tujuan yang terjadi jika siswa dapat mencapai tujuan

mereka. Hanya jika siswa lain dengan siapa mereka bekerja sama

mencapai tujuan tersebut. Tujuan akan tercapai apabila semua anggota

kelompok mencapai tujuan secara bersama-sama.

3. Struktur Penghargaan

a. Struktur Penghargaan Individualistik (Perorangan)

Terjadi apabila suatu penghargaan itu bisa dicapai oleh siswa manapun

tidak bergantung pada pencapaian individu lain.

b. Struktur Penghargaan Kompetitif (Persaingan)

Terjadi apabila penghargaan itu diperoleh sebagai upaya individu melalui

persaingan dengan orang lain.

c. Struktur Penghargaan Kooperatif (Kerja sama)

d. Situasi dimana upaya individu membantu individu lain mendapat

penghargaan.

Model pembelajaran kooperatif dikembangkan untuk mencapai tiga tujuan, yaitu:

1. Hasil Belajar Akademik

Model pembelajaran kooperatif bertujuan untuk meningkatkan kinerja siswa

dalam menyelesaikan tugas-tugas akademik. Model ini dapat membantu siswa

dalam memahami konsep-konsep yang sulit. Siswa yang mempunyai

kemampuan lebih akan menjadi tutor pada siswa yang memiliki kemampuan

kurang.

9

Page 13: Penerapan Model Kooperatif Tipe TPS dalam Pembelajaran Matematika Pokok Bahasan Operasi Hitung Bentuk Aljabar

2. Penerimaan terhadap Perbedaan Individu

Efek penting yang kedua dari model pembelajaran kooperatif ialah

penerimaan yang luas terhadap orang yang berbeda menurut ras, budaya,

kelas sosial, kemampuan, maupun ketidakmampuan. Pembelajaran kooperatif

memberi peluang kepada siswa yang berbeda latar belakang dan kondisi untuk

bekerja saling bergantung satu sama lain atau tugas-tugas bersama.

3. Pengembangan Keterampilan Sosial

Tujuan penting dari pembelajaran kooperatif yang ketiga yaitu untuk

mengajarkan kepada siswa keterampilan kerjasama dan kolaborasi.

Keterampilan ini amat penting untuk dimiliki karena di dalam masyarakat

setiap manusia saling bergantung satu sama lainnya dan kehidupan

masyarakat secara budaya semakin beragam.

2.4. Tahap-Tahap Pembelajaran KooperatifAdapun tahap-tahap model pembelajaran kooperatif adalah sebagai berikut:

a. Tahap1 Menyampaikan tujuan dan motivasi

Guru menyampaikan semua pembelajaran yang ingin dicapai pada

pembelajaran tersebut dan memotivasi siswa belajar.

b. Tahap 2 Menyajikan Informasi

Guru menyajikan informasi kepada siswa dengan jalan demokrasi atau

lewat bahan bacaan.

c. Tahap 3 Mengorganisasi siswa ke dalam kelompok-kelompok belajar

Guru menjelaskan kepada siswa bagaimana caranya membentuk

kelompok belajar dan membentuk setiap kelompok agar melakukan secara

efisien.

d. Tahap 4 Membimbing kelompok bekerja dan belajar.

Guru membimbing kelompok-kelompok belajar pada saat mereka

mengerjakan tugas mereka.

e. Tahap5 Evaluasi

Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang telah dipelajari atau

masing-masing kelompok mempersentasikan hasil belajarnya.

10

Page 14: Penerapan Model Kooperatif Tipe TPS dalam Pembelajaran Matematika Pokok Bahasan Operasi Hitung Bentuk Aljabar

f. Tahap 6 Memberikan penghargaan.

Guru mencari cara untuk menghargai baik upaya maupun hasil individu

dan kelompok.

Dalam Model Pembelajaran kooperatif terdapat empat pendekatan yaitu:

1. STAD (Student Teams Achievement Dimension)

Dalam model ini terdiri dari kelompok-kelompok heterogen yang tiap

kelompok terdiri dari 4-5 siswa dan setiap anggota dalam kelompok saling

membantu satu sama lain belajar dengan menggunakan materi pelajaran,

kemudian secara berkala diadakan kuis individu, yang dapat digunakan

sebagai skor perkembangan.

2. JIGSAW

Dalam model ini terdiri dari kelompok-kelompok heterogen yang setiap

kelompok terdiri dari 5-6 siswa setiap anggota tim bertanggung jawab untuk

mempelajari materi pembelajaran yang ditugaskan kepadanya, kemudian

mengajarkan materi tersebut kepada teman sekelompoknya yang lain.

3. Investigasi Kelompok (IK)

Dalam kelompok ini terdiri dari kelompok heterogen yang setiap kelompok

terdiri dari 5-6 siswa, dalam model ini siswa tidak hanya bekerja sama namun

terlibat merencakan baik topik untuk dipelajari maupun prosedur yang

digunakan.

4. Pendekatan Struktural

Pendekatan ini dikembangkan oleh Spencer Kagen, dkk (Ibrahim, 2000).

Pendekatan ini memberikan penekanan pada penggunaan struktur tertentu

yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa. Struktur yang

dikembangkan oleh Kagen ini dimaksudkan sebagai alternatif terhadap

struktur kelas tradisional, seperti resitasi, dimana guru mengajukan pertanyaan

kepada seluruh kelas dan siswa memberikan jawaban setelah mengangkat

tangan dan ditunjuk. Struktur ini menghendaki siswa bekerja saling membantu

dalam kelompok kecil dan lebih dicirikan oleh penghargaan kooperatif, dari

11

Page 15: Penerapan Model Kooperatif Tipe TPS dalam Pembelajaran Matematika Pokok Bahasan Operasi Hitung Bentuk Aljabar

pada penghargaan individual. Dua macam struktur yang terkenal adalah think-

pair-share (TPS) dan numbered-head-together (NHT).

Dalam Think-Pair-Share (TPS), kelas dibagi dalam kelompok-kelompok yang

terdiri dari 2 siswa. Prosedur dalam Think-Pair-Share (TPS) memberikan siswa

waktu lebih banyak untuk berpikir, menjawab dan saling bekerjsama. Sehingga

Think-Pair-Share (TPS) dapat digunakan oleh guru yang menginginkan siswa

mendalami apa yang telah dijelaskan atau dipahami.

Sedangkan Numbered-Head-Together (NHT), kelas dibagi dalam kelompok-

kelompok yang terdiri dari 3-5 siswa, yang setiap siswa diberi label. Numbered-

Head-Together (NHT) dapat digunakan guru untuk mengecek pemahaman mereka

atas materi yang telah diajarkan. Numbered-Head-Together (NHT) menunjukkan

kesiapan setiap siswa, karena guru menunjuk siswa secara acak berdasarkan label

siswa.

2.5. Model Pembelajaran Tipe TPS (Think-Pair-Share)Strategi Think-Pair-Share (TPS) atau berpikir berpasangan berbagi adalah

merupakan jenis pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk mempengaruhi pola

interaksi siswa. Strategi Think-Pair-Share (TPS) ini berkembang dari penelitian

belajar kooperatif dan waktu tunggu. Pertama kali dikembangkan oleh Frank Lymann

dan koleganya di Universitas Maryland. Arends (dalam Trianto, 2007: 61),

menyatakan bahwa Think-Pair-Share (TPS) merupakan suatu cara yang efektif untuk

membuat variasi suasana pola diskusi kelas. Dengan asumsi bahwa semua resitasi

atau diskusi membutuhkan pengaturan untuk mengendalikan kelas secara

keseluruhan, dan prosedur yang digunakan dalam Think-Pair-Share (TPS) dapat

memberikan siswa lebih banyak waktu berpikir, untuk merespon dan saling

membantu. Selain itu interaksi dalam kelompok, makin besar kelompok, makin

kurang intensif interaksi dan makin lama kerja yang dibutuhkan untuk mencapai

tujuan. Oleh karena itu, pendekatan struktural tipe Think-Pair-Share (TPS) ini dipilih

untuk diterapkan dalam penelitian ini.

Dalam pembelajaran Kooperatif tipe Think-Pair-Share (TPS), siswa di

kelompokkan secara berpasangan untuk bekerja sama dalam mencapai tujuan

12

Page 16: Penerapan Model Kooperatif Tipe TPS dalam Pembelajaran Matematika Pokok Bahasan Operasi Hitung Bentuk Aljabar

bersama. Adapun langkah-langkah pembelajaran Kooperatif tipe Think-Pair-Share

(TPS) adalah sebagai berikut:

1. Tahap 1 : Thinking (berfikir)

Guru mengajukan pertanyaan yang berhubungan dengan pelajaran, kemudian

meminta siswa menggunakan waktu beberapa menit untuk memikirkan

pertanyaan atau masalah tersebut secara individu/ mandiri untuk beberapa

saat.

2. Tahap 2 : Pairing (berpasangan)

Guru meminta siswa untuk berpasangan dengan teman sebangkunya untuk

mendiskusikan permasalahan pada tahap pertama. Pada tahap ini diharapkan

siswa berbagi jawaban bila sudah diberi pertanyaan atau berbagi ide jika

permasalahan yang ada telah teridentifikasi oleh masing-masing siswa

sehingga pada akhirnya mereka dapat menentukan kesepakatan.

Secara normal biasanya guru memberi waktu tidak lebih dari 4 atau 5 menit

untuk berpasangan.

3. Tahap3 : Sharing (berbagi)

Pada tahap ini guru meminta pasangan siswa untuk berbagi hasil diskusi yang

telah mereka bicarakan kepada teman satu kelas. Ini efektif dilakukan secara

bergiliran sampai seperempat pasangan mendapat kesempatan untuk melapor.

2.6. Kelebihan dan Kelemahan Pembelajaran Kooperatif Tipe TPS (Think-Pair-Share)Menurut Ranak Lince model pembelajaran kooperatif dengan pendekatan TPS

mempunyai kelebihan dan kekurangan diantaranya:

1. Kelebihan :

a. Memberikan lebih banyak waktu kepada siswa untuk berpikir dan

saling membantu dalam menuntaskan materi sehingga dapat

meningkatkan hasil belajar siswa.

b. Membantu meningkatkan hubungan yang lebih diantara siswa, juga

secara bersamaan dapat meningkatkan kemampuan akademik siswa.

13

Page 17: Penerapan Model Kooperatif Tipe TPS dalam Pembelajaran Matematika Pokok Bahasan Operasi Hitung Bentuk Aljabar

2. Kekurangan :

a. Memerlukan biaya dan waktu yang relatif banyak.

b. Apabila banyak siswa dalam kelas sangat besar, maka guru akan

kesulitan dalam membimbing siswa secara keseluruhan.

14

Page 18: Penerapan Model Kooperatif Tipe TPS dalam Pembelajaran Matematika Pokok Bahasan Operasi Hitung Bentuk Aljabar

BAB IIILANGKAH – LANGKAH PENERAPAN

4.1. Implementasi Pembelajaran Kooperatif Tipe TPS (Think-Pair-Share) Pada Materi Operasi Hitung Bentuk Aljabar

Pada dasarnya penerapan pembelajaran kooperatif tipe TPS adalah sebagai berikut:

1. Fase 1: Menyampaikan tujuan dam memotivasi siswa

Dalam fase ini, guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan menjelaskan

tentang kegiatan belajar yang akan dilakukan dan guru menjelaskan pada siswa

bahwa mereka akan belajar dan bekerja dalam kelompok. Kemudian guru

memberikan contoh dalam kehidupan sehari-hari yang dapat diselesaikan dengan

menggunakan sub pokok bahasan yang akan dibahas (pokok bahasan operasi hitung

bentuk aljabar), dengan harapan siswa akan merasa bahwa kegiatan pembelajaran

yang akan mereka ikuti memiliki nilai, bermanfaat dan berguna bagi kehidupan

mereka.

2. Fase II: Guru menerangkan materi secara singkat

Pada fase 2 guru menerangkan materi secara singkat kemudian guru memberikan

pertanyaan yang berhubungan dengan materi operasi hitung bentuk aljabar yang telah

dijelaskan kepada siswa, dan guru menyuruh siswa untuk memikirkan jawaban

daripada pertanyaan itu secara mandiri dalam beberapa saat (tahap 1 atau Thinking).

3. Fase III: Guru mengorganisasikan siswa kedalam kelompok-kelompok

belajar.

Setiap anggota terdiri dari dua orang anggota/berpasangan. (Tahap Pairing)

4. Fase IV: Membimbing kelompok bekerja dan belajar

Saat para siswa bekerja dalam kelompok guru membimbing siswa bekerja dan belajar

5. Fase V: Evaluasi

Guru mengadakan evaluasi bagi siswa dengan cara menyuruh setiap pasangan untuk

mempresentasikan apa yang telah dibicarakan dengan pasangannya (Tahap Sharing).

6. Fase VI: Memberikan penghargaan

15

Page 19: Penerapan Model Kooperatif Tipe TPS dalam Pembelajaran Matematika Pokok Bahasan Operasi Hitung Bentuk Aljabar

Setelah sekitar seperempat pasangan telah mendapat kesempatan untuk menyajikan

hasil diskusinya, guru menerapkan fase terakhir dari pembelajaran kooperatif yaitu

memberikan penghargaan. Sehingga siswa akan merasa bangga atau puas atas hal

yang telah dicapai.

16

Page 20: Penerapan Model Kooperatif Tipe TPS dalam Pembelajaran Matematika Pokok Bahasan Operasi Hitung Bentuk Aljabar

BAB IVPENUTUP

Kesimpulanbelajar mengajar adalah suatu proses yang dilakukan oleh dua pihak yaitu guru dan

siswa dalam hal ini guru sebagai pembimbing dan siswa sebagai obyek bimbingan

saling berinteraksi yang mengakibatkan perubahan sikap dan tingkah laku pada siswa

sesuai dengan apa yang diharapkan oleh guru.

model pembelajaran adalah suatu pola, ragam atau rancangan yang sudah

direncanakan sedemikian rupa dan digunakan untuk menyusun kurikulum, mengatur

materi pelajaran, dan memberi petunjuk kepada pengajar di kelas

Pembelajaran Kooperatif merupakan strategi pembelajaran yang melibatkan siswa

untuk bekerja secara kelompok dalam mencapai tujuan.

Strategi Think-Pair-Share (TPS) atau berpikir berpasangan berbagi adalah merupakan

jenis pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi

siswa. Strategi Think-Pair-Share (TPS) ini berkembang dari penelitian belajar

kooperatif dan waktu tunggu. Pertama kali dikembangkan oleh Frank Lymann dan

koleganya di Universitas Maryland.

17

Page 21: Penerapan Model Kooperatif Tipe TPS dalam Pembelajaran Matematika Pokok Bahasan Operasi Hitung Bentuk Aljabar

DAFTAR PUSTAKA1. Sutomo, Aloysius. Eksperimentasi model pembelajaran kooperatif tipe stad

pada pokok bahasan fungsi ditinjau dari motivasi belajar siswa kelas viii Smp

negeri kota surakarta Tahun pelajaran 2008/2009. Diss. Universitas Sebelas

Maret, 2004.

2. Sukamto, B. E. T. I. "PERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA

MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN EXCLUSIVE ANTARA

METODE INKUIRI DENGAN VERIFIKASI." (2014).

3. Widoyoko, Eko Putro. "Evaluasi program pembelajaran." Yogyakarta:

Pustaka Pelajar (2000).

4. Kusuma, Febrian Widya, and Mimin Nur Aisyah. "Implementasi Model

Pembelajaran Kooperatif tipe Think Pair Share untuk Meningkatkan Aktivitas

Belajar Akuntansi Siswa Kelas XI IPS 1 SMA Negeri 2 Wonosari Tahun

Ajaran 2011/2012." Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia 10.2 (2012).

5. Sulastri, Yeti, and Diana Rochintaniawati. "Pengaruh Penggunaan

Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw dalam Pembelajaran matematika di

SMPN 2 Cimalaka." Jurnal Pengajaran Matematika 13.1 (2009): 7.

6. Anggraeni, Dessy. "PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN

MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE

COURSE REVIEW HORAY”. KREATIF 1.2 (2000).

7. Umar, RUSTAM EFFENDI. "UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN

HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN

KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

(Studi pada Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah 1 Sidomulyo Semester

GenapTahun Pelajaran 2012/2013)." (2013).

18