PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN …eprints.ums.ac.id/21128/17/NASKAH_PUBLIKASI.pdfLANDASAN TEORI 1....

17
1 PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN SCAFFOLDING DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 POLOKARTO TAHUN AJARAN 2011/2012 Naskah Publikasi Disusun oleh: NADIA ISWARA A410080070 PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMDIYAH SURAKARTA 2012

Transcript of PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN …eprints.ums.ac.id/21128/17/NASKAH_PUBLIKASI.pdfLANDASAN TEORI 1....

Page 1: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN …eprints.ums.ac.id/21128/17/NASKAH_PUBLIKASI.pdfLANDASAN TEORI 1. Belajar dan Pembelajaran Belajar merupakan suatu kegiatan yang tidak dapat dipisahkan

1

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN SCAFFOLDING DALAM

PEMBELAJARAN MATEMATIKA SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN

HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII

SMP NEGERI 1 POLOKARTO TAHUN AJARAN 2011/2012

Naskah Publikasi

Disusun oleh:

NADIA ISWARA A410080070

PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMDIYAH SURAKARTA

2012

Page 2: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN …eprints.ums.ac.id/21128/17/NASKAH_PUBLIKASI.pdfLANDASAN TEORI 1. Belajar dan Pembelajaran Belajar merupakan suatu kegiatan yang tidak dapat dipisahkan

2

Page 3: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN …eprints.ums.ac.id/21128/17/NASKAH_PUBLIKASI.pdfLANDASAN TEORI 1. Belajar dan Pembelajaran Belajar merupakan suatu kegiatan yang tidak dapat dipisahkan

3

SURAT PERNYATAAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH

Bismillahirrohmanirrohim

Yang bertanda tangan dibawah ini, saya

Nama : Nadia Iswara

NIM/NIK/NIP : A 410080070

Fakultas/Jurusan : FKIP/ Pendidikan Matematika

Jenis : Skripsi

Judul : PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN

SCAFFOLDING DALAM PEMBELAJARAN

MATEMATIKA SEBAGAI UPAYA

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS

VII SMP NEGERI 1 POLOKARTO TAHUN

AJARAN 2011/2012

Dengan ini menyatakan bahwa saya menyetujui untuk:

1. Memberikan hak bebas royalti kepada Perpustakaan UMS atas penulisan

karya ilmiah saya, demi pengembangan ilmu pengetahuan.

2. Memberikan hak menyimpan, mengalih mediakan/ mengalih formatkan,

mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), mendistribusikan,

serta menampilkannya dalam bentuk softcopy untuk kepentingan akademis

kepada Perpustakaan UMS, tanpa perlu meminta ijin dari saya selama

tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta.

3. Bersedia dan menjamin untuk menanggung secara pribadi tanpa

melibatkan pihak Perpustakaan UMS, dari semua bentuk tuntutan hokum

yang timbul atas pelanggaran hak cipta dalam karya ilmiah ini.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan semoga dapat

digunakan sebagaimana mestinya.

Surakarta, 10 Oktober 2012

Yang Menyatakan

(Nadia Iswara)

Page 4: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN …eprints.ums.ac.id/21128/17/NASKAH_PUBLIKASI.pdfLANDASAN TEORI 1. Belajar dan Pembelajaran Belajar merupakan suatu kegiatan yang tidak dapat dipisahkan

4

ABSTRAK

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN SCAFFOLDING DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN

HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 POLOKARTO TAHUN AJARAN 2011/2012

Oleh

Nadia Iswara1, Ariyanto2, dan Sri Sutarni3

1 Mahasiswa Pendidikan Matematika FKIP UMS, [email protected] 2 Staf Pengajar UMS Surakarta

3 Staf Pengajar UMS Surakarta, [email protected] .

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam

pembelajaran matematika pada materi segiempat melalui metode pembelajaran scaffolding pada siswa kelas VII SMP Negeri 1 Polokarto tahun ajaran 2011/2012. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang terdiri dari perencanaan, tindakan, observasi, refleksi, dan evaluasi dengan menggunakan metode pembelajaran scaffolding yang dilaksanakan dalam III siklus . Data dikumpulkan melalui tes, wawancara, observasi, catatan lapangan, dan dokumentasi. Untuk menjamin validitas data digunakan teknik triangulasi. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar matematika. Hasil belajar matematika dapat mengalami peningkatan, dilihat dari nilai siswa yang mencapai nilai ≥ KKM 70 sebelum tindakan ada 11 siswa (28,95%) dan setelah tindakan ada 30 siswa (78,94%). Kesimpulan penelitian ini adalah pembelajaran matematika melalui metode pembelajaran scaffolding pada materi segiempat dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas VIID SMP Negeri 1 Polokarto tahun ajaran 2011/2012. Kata kunci : metode pembelajaran scaffolding, hasil belajar.

Page 5: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN …eprints.ums.ac.id/21128/17/NASKAH_PUBLIKASI.pdfLANDASAN TEORI 1. Belajar dan Pembelajaran Belajar merupakan suatu kegiatan yang tidak dapat dipisahkan

5

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Pendidikan sebagai upaya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa pada

hakekatnya adalah usaha untuk menyiapkan peserta didik agar dapat berperan di

masa yang akan datang. Pada dasarnya pendidikan mempunyai posisi

meningkatkan kualitas manusia Indonesia, baik menyangkut kehidupan spiritual

intelektual atau kemampuan terutama dikaitkan dengan tuntutan pembangunan

yang semakin berkembang pada zaman yang maju seperti sekarang ini.

Salah satu cara untuk meningkatkan pendidikan di Indonesia adalah

dengan cara melakukan perubahan dan peningkatan dalam proses pembelajaran,

maka perlu diadakan upaya dalam perbaikan pembelajaran. Seiring dengan

perkembangan zaman yang menuntut siswa untuk berwawasan lebih luas. Tujuan

utama pembelajaran adalah siswa dapat menguasai materi pelajaran sesuai

dengan tujuan yang ditetapkan. Untuk mencapai tujuan tersebut, seorang

pendidik sudah berupaya dari penyusunan rencana pembelajaran, pemilihan

model pembelajaran sampai pelaksanaan evaluasi. Namun dalam kenyataannya

setelah kegiatan belajar mengajar selesai, masih ada siswa yang tidak menguasai

pembelajaran.

Guru dituntut untuk menggunakan model pembelajaran yang bervariasi

tidak hanya secara monoton dengan menggunakan ceramah saja. Dengan

menggunakan model pembelajaran yang bervariasi membuat peserta didik lebih

tertarik dalam pelajaran yang diajarkan sehingga model mempunyai andil yang

cukup besar dalam kegiatan belajar mengajar. Ada banyak model pembelajaran

Page 6: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN …eprints.ums.ac.id/21128/17/NASKAH_PUBLIKASI.pdfLANDASAN TEORI 1. Belajar dan Pembelajaran Belajar merupakan suatu kegiatan yang tidak dapat dipisahkan

6

yang diterapkan dalam proses belajar mengajar. Jadi pemilihan model sangat

penting untuk diperhatikan karena model adalah salah satu alat untuk mencapai

tujuan. Dengan memanfaatkan model pembelajaran secara akurat guru akan

terbantu dalam proses pencapaian tujuan pembelajaran.

Hasil belajar yang baik salah satunya didukung dalam penggunaan metode

yang sesuai. Metode yang baik adalah yang disesuaikan dengan materi yang akan

disampaikan. Penggunaan metode pembelajaran yang tepat dapat meningkatkan

keaktifan siswa dalam pembelajaran di kelas, sehingga akan merangsang siswa

untuk aktif proses pembelajaran. Semua metode pembelajaran ditujukan untuk

meningkatkan hasil belajar siswa. metode yang digunakan dalam pembelajaran ini

ialah Scaffolding. Metode tersebut merupakan metode pembelajaran aktif yang

diharapkan mampu untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Dengan metode

tersebut diharapkan hasil belajar siswa meningkat dari sebelumnya, maka perlu

diadakan penelitian untuk mengetahui hal tersebut.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar

matematika siswa kelas VIID SMP Negeri 1 Polokarto Tahun Ajaran 2011/2012

melalui metode pembelajaran scaffolding

LANDASAN TEORI

1. Belajar dan Pembelajaran

Belajar merupakan suatu kegiatan yang tidak dapat dipisahkan dari

kehidupan manusia. Mulai dari cara berbicara, berjalan, sampai cara

memenuhi kebutuhan hidup, itu semua tidak lepas dari kegiatan belajar. Jadi,

Page 7: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN …eprints.ums.ac.id/21128/17/NASKAH_PUBLIKASI.pdfLANDASAN TEORI 1. Belajar dan Pembelajaran Belajar merupakan suatu kegiatan yang tidak dapat dipisahkan

7

belajar sebagai suatu kegiatan telah dikenal dan bahkan sadar ataupun tidak

telah dilakukan oleh manusia.

Beberapa ahli telah menyusun definisi belajar, yang perumusannya

berbeda-beda antara lain sebagai berikut:

a. Menurut Sardiman A.M.(2007:22) belajar itu senantiasa merupakan

perubahan tingkah laku atau penampilan, dengan serangkaian kegiatan

misalnya dengan membaca, mengamati mendengarkan, meniru dan lain

sebagainya.

b. Belajar adalah suatu proses yang diarahkan kepada suatu tujuan, proses

berbuat melalui berbagai pengalaman (Nana Sudjana, 2009:6)

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu

proses yang menimbulkan terjadinya suatu perubahan atau pembaharuan

dalam tingkah laku yang diakibatkan oleh pengalaman.

Sedangkan istilah pembelajaran sama dengan instruction atau

pengajaran. Banyak ahli telah merumuskan definisi pembelajaran berdasarkan

pandangannya masing-masing, beberapa definisi pembelajaran tersebut antara

lain :

a. Menurut Suherman pembelajaran adalah suatu proses atau kegiatan

komunikasi yang terjadi antara pendidik dan peserta didik dimana pada

saat itu akan terjadi proses penyerapan informasi dalam rangka perubahan

sikap. Dengan kata lain pembelajaran akan terjadi sekurang-kurangnya ada

dua orang yang melakukan interaksi dalam rangka menuju perubahan

tingkah laku. (Asep Jihad dan Abdul Haris,2010:11)

Page 8: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN …eprints.ums.ac.id/21128/17/NASKAH_PUBLIKASI.pdfLANDASAN TEORI 1. Belajar dan Pembelajaran Belajar merupakan suatu kegiatan yang tidak dapat dipisahkan

8

b. Menurut Mursell, pembelajaran digambarkan sebagai ”mengorganisasikan

belajar”, sehingga dengan mengorganisasikan itu, belajar menjadi berarti

atau bermakna bagi siswa.

Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran adalah suatu

usaha untuk menciptakan kondisi yang kondusif untuk berlangsungnya

kegiatan belajar bagi para siswa.

2. Metode Pembelajaran Scaffolding

Scaffolding merupakan suatu istilah yang dikemukakan oleh seorang ahli

psikologi perkembangan kognitif masa kini, Jerome Bruner, yakni proses

yang digunakan orang dewasa untuk menuntun anak-anak melalui zona

perkembangan proksimalnya. Metode scaffolding didasarkan pada teori

Vygotsky. Menurut Vygotsky (dalam Trianto, 2007: 76) bahwa pembelajaran

terjadi apabila anak bekerja atau belajar menangani tugas-tugas yang belum

dipelajari namun tugas-tugas tersebut berada dalam Zone of Proximal

Development (ZPD) yaitu perkembangan sedikit di atas perkembangan

seseorang saat ini. Vygotsky yakin bahwa fungsi mental yang lebih tinggi

pada umumnya muncul dalam percakapan atau kerjasama antar individu,

sebelum fungsi mental yang lebih tinggi itu terserap ke dalam individu

tersebut.

3. Matematika

Matematika berasal dari bahasa latin “Mathenain“ atau “Mathema“ yang

berarti belajar atau hal yang mendidik. Matematika dalam bahasa Belanda

Page 9: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN …eprints.ums.ac.id/21128/17/NASKAH_PUBLIKASI.pdfLANDASAN TEORI 1. Belajar dan Pembelajaran Belajar merupakan suatu kegiatan yang tidak dapat dipisahkan

9

disebut “wiskund“ atau ilmu pasti yang kesemuanya berkaitan dengan ilmu

penalaran.

Matematika bisa dipelajari karena gagasan-gagasan mereka yang

berhubungan dengan ide, proses, dan penalaran. Matematika terdiri dari

empat kawasan yang luas yaitu: aritmatika, geometri, aljabar, dan analisis.

Belajar Matematika bisa mengikuti struktur yang ada dalam Matematika

sehingga orang yang belajar Matematika dilatih untuk berpikir logis dan

deduktif.

Ide manusia tentang Matematika berbeda-beda tergantung pada

pengalaman dan pengetahuan masing-masing. Ada yang bahwa Matematika

hanya perhitungan yang mencakup tambah, kurang, kali, dan bagi. Ada pula

yang melibatkan topik-topik seperti aljabar, geometri, dan trigonometri.

Banyak pula yang beranggapan bahwa Matematika mencakup segala sesuatu

yang berkaitan dengan berpikir logis.

Berdasarkan penalaran mempelajari timbul suatu pengertian da akhirnya

yang sedang belajar Matematika akan merumuskan apa yang dipelajarinya

dengan bahasa sendiri ataupun dengan bimbingan guru. Dalam keadaan

seperti ini berarti semua telah menggenerasikan konsep Matematika.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa beajar Matematika adalah

suatu proses yang dilakukan seseorang secara berkesinambungan untuk

memperoleh perubahan secara keseluruhan yaitu perubahan kognitif, afektif,

dan psikomotor dalam bidang Matematika. Hal ini dapat dilihat dari

Page 10: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN …eprints.ums.ac.id/21128/17/NASKAH_PUBLIKASI.pdfLANDASAN TEORI 1. Belajar dan Pembelajaran Belajar merupakan suatu kegiatan yang tidak dapat dipisahkan

10

pengetahuan berpikir, perubahan keterampilan, penghargaan terhadap sikap,

minat, dan semacamnya.

4. Hasil Belajar Matematika

Menurut Syah (2006:23) hasil belajar dapat dinilai dengan cara:

a. Penilaian Formatif

Penilaian formatif adalah kegiatan penilaian yang bertujuan untuk

mencari umpan balik (feedback), yang selanjutnya hasil penilaian

tersebut dapat digunakan untuk memperbaiki proses belajar-mengajar

yang sedang atau yang sudah dilaksanakan.

b. Penilaian Sumatif

Penilaian sumatif adalah penilaian yang dilakukan untuk memperoleh

data atau informasi sampai dimana penguasaan atau pencapaian belajar

siswa terhadap bahan pelajaran yang telah dipelajarinya selama jangka

waktu tertentu.

Howard Kingsley (dalam Sudjana, 2009: 45) membagi tiga macam hasil

belajar, yaitu : a) keterampilan dan kebiasan, b) pengetahuan dan pengertian,

c) sikap dan cita-cita. Ketiganya dapat diisi dengan bahan yang ditetapkan

dalam kurikulum sekolah. Sedangkan Gagne mengemukakan lima kategori

tipe hasil belajar, yakni : a) verbal information, b) intelektual skill, c) cogniive

strategy, d) attitude, dan e) motor skill. Namun demikian, kelimanya secara

prinsip adalah sama dengan tiga aspek yang dikemukanan Latuheru.

Page 11: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN …eprints.ums.ac.id/21128/17/NASKAH_PUBLIKASI.pdfLANDASAN TEORI 1. Belajar dan Pembelajaran Belajar merupakan suatu kegiatan yang tidak dapat dipisahkan

11

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau

Classroom Action Research (CAR) yang dilakukan secara kolaborasi antara

kepala sekolah, guru matematika dan peneliti. Menurut Ebbut (Sutama, 2011 : 16)

mengemukakan penelitian tindakan adalah kajian sistematik dari upaya perbaikan

pelaksanaan praktek pendidikan oleh sekelompok guru dengan melakukan

tindakan-tindakan dalam pembelajaran, berdasarkan refleksi mereka mengenai

hasil dari tindakan-tindakan tersebut. Penelitian tindakan ditandai dengan adanya

perbaikan terus menerus sehingga tercapainya sasaran dari penelitian tersebut.

Perbaikan tersebut dilakukan pada setiap siklus yang dirancang oleh peneliti.

PTK bercirikan perbaikan terus menerus sehingga kepuasan peneliti menjadi tolak

ukur berhasilnya (berhentinya) siklus-siklus tersebut. Penelitian ini dilaksanakan

di SMP Negeri 1 Polokarto yang beralamatkan di Maranggen , Plokarto,

Kabupaten Sukoharjo , telp (0271) 610964. Subyek penelitian ini adalah siswa

kelas VIID SMP Negeri 1 Polokarto yang jumlah siswanya ada 38 siswa.

Langkah – langkah penelitian ini dimulai dari (1) perencanaan; (2)

pelaksanaan; (3) pengumpulan data (observasi); (4) refleksi; (5) evaluasi; (6)

penyimpulan. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, tes, catatan

lapangan, dan dokumentasi. Untuk menjamin keabsahan data digunakan

triangulasi data yaitu teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan

sesuatu yang lain diluar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai

pembanding terhadap data itu (Moleong, 2009: 330).

Page 12: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN …eprints.ums.ac.id/21128/17/NASKAH_PUBLIKASI.pdfLANDASAN TEORI 1. Belajar dan Pembelajaran Belajar merupakan suatu kegiatan yang tidak dapat dipisahkan

12

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Adapun data peningkatan hasil belajar siswa dapat dilihat pada Tabel 4.2

dan Grafik 4.1 berikut.

Tabel 4.2 Data Peningkatan Hasil Belajar Siswa

No Nilai Hasil Belajar Kondisi

Awal Putaran

I Putaran

II Putaran

III 1. Nilai tes siswa yang

mencapai KKM ≥ 70 11 Siswa (28,95%)

12 Siswa (31,58%)

20 Siswa (52,63%)

30 Siswa (78,94%)

Grafik 4.1 Grafik Peningkatan Hasil Belajar Siswa

Pembahasan hasil penelitian maupun hipotesis tindakan berdasarkan analisis

data, hasil penelitian dari kerja kolaborasi antar peneliti dan guru matematika serta

kepala sekolah yang terlibat dalam proses penelitian ini. Hasil diskusi dan dialog

pada kerja kolaborasi memberikan dorongan pada guru matematika untuk

melakukan pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar matematika.

Adapun permasalahan yang akan dicari jawabannya dalam penelitian ini

adalah : Apakah metode scaffolding dapat meningkatkan hasil belajar

matematika?.

0,00%10,00%20,00%30,00%40,00%50,00%60,00%70,00%

Sebelum putaran

Putaran I Putaran II Putaran III

Grafik hasil belajar siswa

Jumlah siswa yang tuntas dalam belajar

Page 13: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN …eprints.ums.ac.id/21128/17/NASKAH_PUBLIKASI.pdfLANDASAN TEORI 1. Belajar dan Pembelajaran Belajar merupakan suatu kegiatan yang tidak dapat dipisahkan

13

Tindakan yang dilakukan oleh guru matematika dalam meningkatkan hasil

belajar matematika siswa adalah dengan menerapkan metode pembelajaran

scaffolding. Tujuannya adalah membantu agar siswa dapat memahami materi

dengan baik dan saling membantu dan bertukar pengetahuan dengan siswa

lainnya.

Hal ini sesuai dengan pendapat Slavin (Isjoni, 2009:17) yang menyatakan

bahwa dalam melakukan proses belajar-mengajar guru tidak lagi mendominasi

seperti lazimnya saat ini, sehingga siswa dituntut untuk berbagi informasi dengan

siswa yang lainnya dan saling belajar mengajar sesama mereka. Penerapan metode

scaffolding dapat membuat siswa lebih tertarik mengikuti kegiatan pembelajaran

sehingga siswa lebih termotivasi untuk mengikuti pembelajaran dan tidak hanya

duduk mendengarkan penjelasan dari guru.

Penelitian ini mengacu pada hasil belajar matematika melalui metode

scaffolding. Untuk mengetahui tingkat hasil belajar matematika siswa dalam

penelitian ini, dapat dilihat dari indikator sebelum dilakukan tindakan sampai

akhir tindakan. Adapun indikator yang menjadi patokan hasil belajar matematika

melalui metode scaffolding dalam penelitian ini adalah nilai tes siswa yang

mencapai KKM ≥ 70.

Berdasarkan hasil dari tiap putaran, hasil belajar matematika siswa dalam

perolehan nilai tes mengalami peningkatan yang berarti. Hasil belajar matematika

siswa dalam perolehan nilai tes sebelum tindakan pada 11 siswa, ada tindakan

kelas putaran I, meningkat menjadi 12 siswa, pada tindakan kelas putaran II,

meningkat menjadi 20 siswa dan pada tindakan kelas putaran III mencapai 30

siswa.

Page 14: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN …eprints.ums.ac.id/21128/17/NASKAH_PUBLIKASI.pdfLANDASAN TEORI 1. Belajar dan Pembelajaran Belajar merupakan suatu kegiatan yang tidak dapat dipisahkan

14

Tindak belajar yang dilakukan siswa pada setiap putaran mengalami

perubahan ke arah yang lebih baik. Siswa lebih memahami tentang materi segitiga

dan segiempat. Sebagian siswa mampu memperoleh nilai yang mencapai KKM

lebih dari 70. Berarti hal ini mendukung hipotesis bahwa dengan menerapkan

metode scaffolding dapat meningkatkan hasil belajar matematika pada pokok

bahasan segiempat.

PENUTUP

Kesimpulan

Dalam upaya meningkatkan hasil belajar matematika dilakukan dengan guru

menggunakan metode scaffolding. Penggunaan metode ini siswa dapat saling

membantu dan bertukar pikiran dengan siswa yang lain. Guru dapat memberikan

bimbingan, dorongan (motivasi), perhatian kepada siswa untuk mencapai tujuan

pembelajaran.

Pembelajaran dengan menerapkan metode scaffolding dapat meningkatkan

hasil belajar matematika siswa pada pokok bahasan segitiga dan segiempat. Hal

ini dilihat dari indikator nilai yang diperoleh siswa dalam pembelajaran

matematika pada tindakan putaran I sampi putaran III mengalami peningkatan.

Implikasi

Kesimpulan di atas memberikan implikasi bahwa metode scaffolding di SMP

Negeri 1 Polokarto memiliki peranan yang cukup berarti dalam meningkatkan

hasil belajar matematika ditinjau dari nilai tes siswa yang mencapai KKM ≥ 70.

Page 15: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN …eprints.ums.ac.id/21128/17/NASKAH_PUBLIKASI.pdfLANDASAN TEORI 1. Belajar dan Pembelajaran Belajar merupakan suatu kegiatan yang tidak dapat dipisahkan

15

Saran

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas ini, maka dalam usaha untuk

meningkatkan hasil belajar matematika dengan metode scaffolding di SMP Negeri

1 Polokarto diajukan sejumlah saran sebagai berikut:

1. Bagi Guru Matematika

a. Kegiatan perbaikan proses pembelajaran matematika di SMP Negeri 1

Polokarto dapat dijadikan catatan penting, karena proses pembelajaran

yang digunakan masih cenderung menggunakan metode ceramah. Untuk

itu disarankan guru menggunakan metode scaffolding, sebab dengan

metode tersebut dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa.

b. Guru diharapkan dapat mengelola kelas dengan efektif, inovatif dan

merespon aktif dan kreatif setiap perkembangan pendidikan.

c. Guru dalam menyampaikan materi belajar harus menggunakan variasi

dalam penggunaan model belajar sehingga siswa dengan mudah

menerima materi yang disampaikan oleh guru dan mendapatkan nilai

yang diharapkan

2. Bagi Siswa

a. Setiap siswa hendaknya dapat menjalin hubungan kerjasama yang baik,

saling membantu dan tukar pengetahuan sesama teman yang mengalami

kesulitan dalam mengerjakan soal latihan agar proses belajar mengajar

dapat berjalan dengan lancar.

b. Siswa hendaknya memperhatikan dalam mengikuti pembelajaran

matematika di kelas.

Page 16: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN …eprints.ums.ac.id/21128/17/NASKAH_PUBLIKASI.pdfLANDASAN TEORI 1. Belajar dan Pembelajaran Belajar merupakan suatu kegiatan yang tidak dapat dipisahkan

16

c. Setiap siswa hendaknya berlatih mengerjakan soal latihan agar mudah

dalam meraih hasil belajar yang optimal.

DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2007. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan.Jakarta: Bumi

Aksara. Bikmaz, Fatma dkk. 2010. The International Journal of Research in Teachers

Education: Scaffolding Strategies Applied by Student Teachers to Teach Mathematics. Turkey:IJRTE

Ihsan, Fuad. 2005. Dasar-Dasar Kependidikan. Jakarta: Rineka Cipta. Jihad, Asep dan Abdul Haris. 2010. Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Multi

Pressindo. Mamin, Ratnawati.2008. Penerapan Metode Pembelajaran Scaffolding Pada

Pokok Bahasan Sistem Periodik Unsur. Malang: Jurnal Chemica Vol.10 Nomor 2 Desember

Margono, S.2007. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Marthasri, Asti. 2009. Eksperimentasi Pembelejaran Matematika dengan

Memnggunakan Metode Pembelajaran Scaffolding an Cooperative Integrated Reading and Comosition (CIRC) ditinjau dari Keaktifan Belajar Siswa. Surakarta : UMS

Moleong, Lexy. 2009. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja

Rosdakarya. Mulyasa, E.2005. Menjadi Guru Profesional (Menciptakan Pembelajaran Kreatif

dan Menyenangkan). Bandung: Remaja Doskarya. Roqimah, Nur. 2009. Pembelajaran Matematika Melalui Strategi Scaffolding

untuk Meningkatkan Kemamuan Bernalar Siswa Kelas VIII MTs N 1 Surakarta. Surakarta : UMS

Rubiyanto, Rubino. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Surakarta: UMS Sardiman. 2007. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada.

Page 17: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN …eprints.ums.ac.id/21128/17/NASKAH_PUBLIKASI.pdfLANDASAN TEORI 1. Belajar dan Pembelajaran Belajar merupakan suatu kegiatan yang tidak dapat dipisahkan

17

Sudjana, Nana. 2009. Cara Belajar Aktif dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algesindo.

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:

Alfabeta Sumantri, Mulyani dan Johar Permana. 2001. Strategi Belajar Mengajar.

Bandung: CV Maulana. Syah, Muhibbin. 2006. Psikologi Belajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Trianto.2007. Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivisme.

Jakarta: Prestasi Pustaka. Turtaraharja, Umar dan Sulo La Lipu. 2005. Pengantar Pendidikan.

Jakarta:Rineka Cipta.