PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MIND MAP TERHADAP ...

146
PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MIND MAP TERHADAP PENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK DI SMA NEGERI 9 MAKASSAR SKRIPSI Oleh MUSIDASARI 10539 1278 14 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA MEI 2020

Transcript of PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MIND MAP TERHADAP ...

Page 1: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MIND MAP TERHADAP ...

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MIND MAP TERHADAP

PENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK

DI SMA NEGERI 9 MAKASSAR

SKRIPSI

Oleh

MUSIDASARI

10539 1278 14

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

MEI 2020

Page 2: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MIND MAP TERHADAP ...

i

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MIND MAP TERHADAP

PENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK

DI SMA NEGERI 9 MAKASSAR

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Ujian guna Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Fisika

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Makassar

Oleh

MUSIDASARI

10539 1278 14

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

JUNI 2020

Page 3: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MIND MAP TERHADAP ...

ii

Page 4: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MIND MAP TERHADAP ...

iii

Page 5: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MIND MAP TERHADAP ...

iv

Page 6: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MIND MAP TERHADAP ...

v

Page 7: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MIND MAP TERHADAP ...

vi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

“sesungguhnya bersama kesukaran itu ada kemudahan karena itu bila kau telah

selesai ( mengerjakan yang lain ) dan kepada Tuhan, berharaplah”(QS. Al-

Insyirah 6 : 8)

"Jika kamu tak sanggup menahan lelahnya belajar, maka kamu harus sanggup

menahan perihnya kebodohan."(Imam Syafi’i)

Kupersembahkan karya ini untuk:

Kedua orangtua yang sangat ku sayangi di dunia ini

Dan juga untuk keluarga, sahabat, teman

Yang selalu hadir dalam setiap keluh kesah yang melanda Disaat

semangat mulai melemah.

Semangat, motivasi serta iringan doa tak henti mengalir dari mereka

Sehingga aku segera bangkit untuk menyelesaikan semuanya Untuk

masa depanku..

Page 8: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MIND MAP TERHADAP ...

vii

ABSTRAK

Musidasari. 2020. Penerapan Metode Pembelajaran Mind Map terhadap Peningkatan Hasil Belajar Peserta Didik SMA Negeri 9 Makassar. Skripsi.

Program Studi Pendidikan Fisika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Makassar. Pembimbing I: Nurlina dan Pembimbing

II: Riskawati

Masalah utama dalam penelitian ini adalah Seberapa besar peningkatan hasil

belajar peserta didik kelas XI MIA SMA Negeri 9 Makassar setelah diterapkan

metode pembelajaran mind map, yang bertujuan Untuk mendeskripsikan seberapa

besar peningkatan hasil belajar peserta didik kelas XI MIA SMA Negeri 9

Makassar setelah diterapkan metode pembelajaran mind map. Penelitian ini adalah

Pra-Eksperimen dengan desain penelitian one-grop pretest-posttest Design.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas XI MIA SMA

Negeri 9 Makassar Tahun Ajaran 2019/2020. Sedangkan sampelnya adalah kelas

XI MIA 5. Hasil analisis menunjukkan skor rata-rata fisika peserta didik sebelum

diajar menggunakan metode pemecahan masalah adalah 7,15 dan setelah diajar

menggunakan metode pemecahan masalah skor rata-rata fisika peserta didik 17,68

dengan standar deviasi berturut-turut adalah 2,71 dan 2,93. Dari hasil analisis uji

N-Gain diperoleh 0,58 hal ini berarti terdapat peningkatan Hasil belajar fisika

peserta didik kelas XI MIA 5 SMA Negeri 9 Makassar dalam kategori sedang.

Diharapkan metode metode pembelajaran Mind map dapat menjadi salah satu

alternatif yang diterapkan pada mata pelajaran fisika dalam meningkatkan hasil

belajar peserta didik.

Kata Kunci : Pembelajaran Mind map, Peningkatan Hasil belajar peserta didik.

Page 9: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MIND MAP TERHADAP ...

viii

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT. Berkat karunia

serta rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul:

“Penerapan Metode Pembelajaran Mind Map Terhadap Peningkatan Hasil Belajar

Peserta Didik Di Sma Negeri 9 Makassar” . Diri ini tak akan henti- hentinya

bertahmid atas anugerah pada setiap detik, langkah, nafas yang telah diberikan

kepada penulis sehinggas kripsi ini dapat terselesaikan dan menjadi salah satu

bukti dari sederet berkah-Mu.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih sangat jauh

dari kata sempurna, namun segala daya dan upaya telah penulis kerahkan untuk

membuat tulisan ini selesai dengan baik dan bermanfaat dalam dunia Pendidikan

tentunya, terkhusus dalam ruang lingkup Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Makassar.

Selain itu berbagai pihak yang telah memberikan dukungan dan bantuan

dalam perampungan tulisan ini penulis mengucapkan terimakasih banyak. Rasa

hormat dan haru penulis ucapkan kepada kedua orang tua yakni Muh Asri dan

Andi Musdalipah yang senantisa berdoa, mengasuh, mendidik, mengurus, sampai

membiayai penulis dalam proses pencarian ilmu. Tak lupa pula penulis

mengucapkan banyak terimakasih kepada Ibu Dr. Nurlina, S.Si., M.Pd selaku

pembimbing I, dan kepada Ibu Riskawati, S.Pd., M.Pd, selaku pembimbing II yang

telah memberikan bimbingan, arahan, motivasi, serta meluangkan waktunya sejak

awal penyusunan proposal sampai selesainya skripsi ini.

Page 10: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MIND MAP TERHADAP ...

ix

Disamping itu, penulis juga mengucapkan banyak terimakasih kepada:

Prof. Dr. H. Abdul Rahman Rahim, S.E., M.M , selaku Rektor Universitas

Muhammadiyah Makasaar, Erwin Akib, S.Pd., M.Pd., Ph.D , sekalu Dekan

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar,

Dr. Nurlina, S.Si., M.Pd, selaku ketua Program Studi Pendidikan Fisika

Universitas Muhammadiyah Makassar, Ma’ruf, S.Pd, M.Pd selaku sekretaris

Program Studi Pendidikan Fisika Universitas Muhammadiyah Makassar dan

Dosen Program Studi Pendidikan Fisika yang telah membekali penulis dengan

serangkaian ilmu pengetahuan yang sangat bermanfaat bagi penulis tentunya.

Ucapan terimakasih pula yang sebesar- besarnya kepada Kepala Sekolah,

Guru, Staf SMA Negeri 9 Makassar, dan bapak Drs. H. Kasimuddin, selaku guru

Fisika disekolah tersebut yang telah memberikan izin, arahan, masukan, dan

bantuan untuk melakukan penelitian. Penulis juga mengucapkan terimakasih

banyak kepada teman- teman seperjuangan jurusan Pendidikan Fisika angkatan

2014 yang senantiasa menyemangati dan memberi masukan, serta sahabat-

sahabatku yang selalu menyemangati penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

Dengan segala bentuk kerendahan hati, penulis senantiasa mengharapkan

kritikan dan sarannya yang bersifat membangun sebagai masukan yang sangat

berguna bagi penulis. Demikian yang penulis dapat sampaikan, semoga skripsi ini

dapat berguna bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.

Makassar, 2020

Penulis

Page 11: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MIND MAP TERHADAP ...

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i

LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................... ii

PESETUJUAN PEMBIMBING ............................................................................ iii

SURAT PERNYATAN ......................................................................................... iv

SURAT PERNYATAAN ....................................... Error! Bookmark not defined.

MOTTO DAN PERSEMBAHAN .......................................................................... vi

ABSTRAK ............................................................................................................. vii

KATA PENGANTAR .......................................................................................... viii

DAFTAR ISI ............................................................................................................ x

DAFTAR TABEL .................................................................................................. xii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xiii

DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xiv

BAB 1 PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

A. Latar Belakang ........................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ...................................................................................... 3

C. Tujuan Penelitian ........................................................................................ 4

D. Manfaat Penelitian ...................................................................................... 4

BAB II KAJIAN PUSTAKA ................................................................................. 6

A. Belajar dan Pembelajaran ............................................................................ 6

1. Pengertian belajar .................................................................................. 6

2. Hasil Belajar ........................................................................................ 10

3. Pengertian Pembelajaran ..................................................................... 11

B. Kerangka Pikir ......................................................................................... 20

BAB III METODE PENELITIAN........................................................................ 22

Page 12: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MIND MAP TERHADAP ...

xi

A. Jenis dan Lokasi Penelitian ....................................................................... 22

1. Jenis Penelitian ................................................................................... 22

2. Lokasi Penelitian ................................................................................. 22

B. Variabel Dan Desain Penelitian ................................................................ 22

1. Variabel Penelitian .............................................................................. 22

2. Desain Penelitian ................................................................................. 22

C. Definisi Operasional Variabel ................................................................... 23

D. Populasi Dan Sampel ................................................................................ 23

1. Populasi .............................................................................................. 23

2. Sampel Penelitian ............................................................................... 23

E. Prosedur Pelaksanaan penelitian .............................................................. 24

F. Instrumen Penelitian................................................................................... 24

G. Teknik Analisis Data ..................................................................................

31

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN ........................................... 34

A. Hasil Penelitian ......................................................................................... 34

B. Pembahasan ............................................................................................... 39

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................ 42

A. Kesimpulan ............................................................................................... 42

B. Saran .......................................................................................................... 42

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 58

RIWAYAT HIDUP PENULIS

Page 13: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MIND MAP TERHADAP ...

xii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

Tabel 3.1 Hasil Analisis Validasi dengan Uji Gregory ................................ 26

Tabel 3.2 Kriteria Tingkat Realibitas Item .................................................. 29

Tabel 3.3 Kategori Hasil Belajar ................................................................. 32

Tabel 3.4 Interprestasi Grain Ternomalisasi ................................................ 33

Tabel 4.1 Statistik Deskriptif Skor Hasil Belajar Fisika Peserta Didik

Kelas XI MIA 5 SMA Negeri 9 Makassar pada

saat Pretest dan Postest .............................................................. 34

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi dan Persentase Skor Peserta Didik

Kelas XI MIA 5 SMA Negeri 9 Makassar pada Pretest ............. 35

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi dan Presentase Skor Peserta Didik

Kelas XI MIA 5 SMA Negeri 9 Makassar pada saat

Posttest ........................................................................................ 36

Tabel 4.4 Distribusi dan Persentase Perolehan N-Gain

Ternormalisasi Peserta Didik Kelas XI MIA 5 SMA

Negeri 9 Makassar ...................................................................... 38

Page 14: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MIND MAP TERHADAP ...

xiii

DAFTAR GAMBAR

Judul halaman

Gambar 2.1 Kerangka Pikir ......................................................................... 17

Gambar 4.1 Grafik Distribusi Frekuensi Pretest dan Posttest

Peserta Didik kelas XI MIA 5 SMA 9 Makassar Tahun

Ajaran 2019/2020 ...................................................................... 37

Page 15: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MIND MAP TERHADAP ...

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

Lampiran A .................................................................................................. 60

A.1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (Rpp) .................................... 61

A.2 Bahan Ajar .................................................................................... 68

A.3 Lembar Kerja Peserta Didik (Lkpd) ............................................... 84

Lampiran B................................................................................................... 87

B. 1 Soal Pretest ................................................................................... 88

B.2 Soal Posttest ................................................................................... 96

B.3 Kisi-Kisi Soal ............................................................................... 104

Lampiran C................................................................................................. 108

C. 1 Analisis Uji Gregory ................................................................... 111

C. 2 Analisis Uji Validasi .................................................................. 116

C. 3 Analisis Uji Deskripsi ................................................................. 133

D. 4 Analisis Uji N-Gain .................................................................... 137

Lampiran D ................................................................................................ 139

D. 1 Nama Kelompok ......................................................................... 140

E. 2 Daftar Hadir ................................................................................. 141

Lampiran E

Dokumentasi ....................................................................................... 143

Lampiran F

Persuratan ........................................................................................... 147

Page 16: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MIND MAP TERHADAP ...

BAB I

PENDAHULUAN.

A. Latar Belakang Masalah

Pembelajaran pada hakikatnya adalah usaha dari seorang guru untuk

membelajarkan siswanya (mengarahkan interaksi peserta didik dengan sumber

belajar lainnya) dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan. Maka salah satu

usaha seorang guru harus mampu menciptakan suasana belajar yang dapat

meningkatkan aktivitas belajar peserta didik sehingga hasil belajar juga akan

meningkat sesuai dengan tujuan yang diharapkan, salah satunya adalah dengan

cara menerapkan metode pembelajaran. Pelajaran fisika bukanlah pelajaran

hafalan melainkan lebih menuntut pemahaman konsep bahkan aplikasi konsep

tersebut. Penguasaan konsep fisika diperlukan untuk dapat menyelesaikan seluruh

permasalahan fisika baik permasalahan dalam kehidupan sehari-hari maupun

dalam bentuk soal (Fajrina, 2016).

Metode pembelajaran adalah teknik penyajian yang harus dikuasai oleh

seorang guru untuk menyajikan materi pelajaran kepada peserta didik didalam

kelas baik secara individu maupun secara kelompok agar materi pelajaran dapat

diserap,dipahami, dan dimanfaatkan oleh peserta didik dengan baik. Metode

merupakan salah satu alat untuk mencapai tujuan, dengan memanfaatkan metode

secara akurat guru akan mampu mencapai pembelajaran. Tujuan di rumuskan agak

anak didik memiliki keterampilan tertentu, maka metode yang digunakan

Page 17: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MIND MAP TERHADAP ...

2

harus sesuai dengan tujuan. Artinya metode harus menunjang pencapaian tujuan

pengajaran, sehingga hasil belajar peserta didik akan meningkat.

Berdasarkan hasil observasi bahwa peserta didik SMA Negeri 9 Makassar

pada mata pelajaran IPA Fisika tahun ajaran 2019/2020 dari 34 peserta didik kelas

MIA 5 penilain akhir tahun hanya mencapai skor rata-rata 58. Nilai Ketuntasan

Belajar Minimal (KBM) adalah 75 yang tuntas hanya 8 orang. Presentase

ketuntasan kelas 22,2 % yaitu 8 peserta didik dari 34 termasuk dalam kategori

tuntas dan 77,8 % yaitu 26 peserta didik dari 34 termasuk dalam kategori tidak

tuntas. Hal ini menunjukkan bahwa presentase perolehan sangat jauh dari standar

ketuntasan telah ditetapkan disekolah. Nilai tersebut murni hasil ulangan semester,

tetapi nilai ini masih bisa dapat berubah ketika diakumulasikan dengan nilai tugas

dan kehadiran serta partisipasi peserta didik. Namun peningkatannya tidak akan

mengalami peningkatan terpaut jauh. Hal ini disebabkan karena peserta didik tidak

dibiasakan untuk mencari dan menemukan sendiri konsep, teori, prinsip dan

hukum dalam fisika.

Melihat berbagai permasalahan yang terdapat di SMA Negeri 9 Makassar, maka

perlu diadakan penelitian dengan memfokuskan pada metode yang digunakan

dalam proses pembelajaran. Salah satunya dengan cara menerapkan metode

pembelajaran yang mampu memotivasi peserta didik, membuat peserta didik aktif

dan memiliki tanggung jawab akan tugasnya serta menghargai orang lain.

Sehubungan dengan hal tersebut, peneliti mengemukakan mengenai salah satu

metode pembelajaran yang efektif digunakan yaitu metode pembelajaran mind

map.

Page 18: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MIND MAP TERHADAP ...

3

Metode mind map adalah suatu teknik visual yang dapat menyelaraskan proses

belajar dengan cara kerja alami otak. Mind map juga dapat menambah kreativitas

peserta didik melalui proses penggambaran mind map. Sebab, dengan

menggunakan metode mind map yang menggunakan bahasa gambar dan

membantu siswa dalam menyusun, mengembangkan, dan mengingat informasi

yang telah dipelajari sehingga proses pembelajaran di kelas akan lebih

menyenangkan.

Berdasarkan uraian tentang permasalahan di atas, peneliti melakukan

penelitian dengan judul “ Penerapan Metode Pembelajaran Mind Map

terhadap Peningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik di SMA Negeri 9

Makassar”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas dapat dirumuskan beberapa

rumusan masalah antara lain:

1. Seberapa besar hasil belajar Fisika peserta didik kelas XI MIA SMA

Negeri 9 Makassar sebelum diterapkan metode pembelajaran mind map?

2. Seberapa besar hasil belajar Fisika peserta didik kelas XI MIA SMA

Negeri 9 Makassar setelah diterapkan metode pembelajaran min map?

3. Seberapa besar peningkatan hasil belajar peserta didik kelas XI MIA SMA

Negeri 9 Makassar setelah diterapkan metode pembelajaran mind map?

Page 19: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MIND MAP TERHADAP ...

4

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah

untuk menganalisis:

1. Untuk menganalisis seberapa besar hasil belajar Fisika peserta didik kelas XI

MIA SMA Negeri 9 Makassar sebelum diterapkan metode pembelajaran mind

map.

2. Untuk menganalisis seberapa besar hasil belajar Fisika peserta didik kelas XI

MIA SMA Negeri 9 Makassar setelah diterapkan metode pembelajaran mind

map.

3. Untuk mendeskripsikan seberapa besar peningkatan hasil belajar peserta

didik kelas XI MIA SMA Negeri 9 Makassar setelah diterapkan metode

pembelajaran mind map.

D. Manfaat Hasil Penelitian

Berdasarkan tujuan di atas, maka manfaat yang diharapkan dari penelitian ini

adalah sebagai berikut:

1. Siswa

Melalui penerepan metode mind map, peserta didik dapat meningkatkan

motivasi dan minat belajar serta pemahaman konsep mengenai fisika

sehingga mampu meningkatkan hasil belajar Fisika peserta didik. Di

harapkan mengurangi rasa bosan dalam kegiatan belajar peserta didik

terutama pada mata pelajaran fisika.

Page 20: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MIND MAP TERHADAP ...

5

2. Guru

Metode mind map dapat dijadikan alternatif metode pembelajaran untuk

mengoptimalkan kemampuan peserta didik dalam berpikir kritis dan

bertindak kreatif. Diharapkan dapat memberikan masukan dan pengalaman

langsung bagi guru agar dapat menerapkan metode mind map dalam

pembelajaran sehingga dapat menciptkan kegiatan belajar yang menarik.

3. Sekolah

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan suatu informasi untuk

perbaikan proses pembelajaran fisika di sekolah, sehingga dapat

meningkatkan hasil belajar peserta didik serta kualitas pendidikan.

4. Peneliti

Memberikan ilmu pengetahuan dan pengalaman bagi peneliti, dapat

meningkatkan motivasi peneliti untuk terus belajar dan menambah wawasan

serta pengalaman dalam pendidik.

Page 21: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MIND MAP TERHADAP ...

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Belajar dan Pembelajaran

1. Pengertian belajar

Belajar dan pembelajaran merupakan kegiatan yang tak terpisahkan

dalam kehidupan manusia. Sejak manusia lahir hingga akhir hayatnya

proses belajar telah berlangsung secara berkesinambungan. Melalui belajar

manusia dapat mengembangkan potensi diri yang dimilikinya. Aktualisasi

dari potensi tersebut sangat bermanfaat bagi manusia untuk dapat

menyesuaikan diri dengan pemenuhan kebutuhannya. Keunggulan

seseorang terletak pada semangat, kemauan dan keuletannya dalam

belajar. Belajar merupakan suatu proses yang ditandai dengan adanya

perubahan pada diri seseorang. Perubahan sebagai hasil dari proses belajar

dapat ditunjukkan dalam berbagai tingkah laku, keterampilan, kecakapan,

dan kemampuan, serta perubahan-perubahan aspek lain yang ada pada

individu.

Belajar menurut Susanto (2013: 4) merupakan suatu aktivitas yang

dilakukan oleh seseorang dalam keadaan sadar dan disengaja untuk

memperoleh suatu konsep, pemahaman, atau pengetahuan baru yang

akibatnya terjadi perubahan perilaku seseorang yang wajar dan baik dalam

berpikir, merasa, maupun bertindak. Dengan demikian,

Page 22: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MIND MAP TERHADAP ...

7

belajar itu bukan sekedar mengingat atau menghafal saja, tetapi

memahami. Hilgard dalam Susanto (2013: 3) mengemukakan bahwa

belajar adalah suatu perubahan kegiatan reaksi terhadap lingkungan.

Perubahan kegiatan yang dimaksud mencakup pengetahuan, kecakapan,

tingkah laku, dan in diperoleh melalui latihan atau pengalaman.

Selanjutnya, Hamalik (2013: 37) mengemukakan bahwa belajar adalah

suatu proses perubahan tingkah laku individu atau seseorang melalui

interaksi dengan lingkungannya.

Berdasarkan pengertian belajar dari para ahli di atas, peneiliti

menyimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses kegiatan yang dilakukan

dalam keadaan sadar untuk memperoleh pemahaman, pengetahuan, dan

membangun perubahan tingksh lsku individu melalui interaksi dengan

lingkungan sebagai hasil dari pengalaman seseorang. Perubahan tersebut

ditandai dengan bertambahnya pengetahuan, nilai sikap, dan keterampilan

serta dapat menerapkan dan mengaitkannya dengan realitas sebagai hasil

dari pengalaman yang bersifat permanen.

1. Tujuan Belajar

Tujuan belajar yaitu suatu deskripsi mengenai tingkah laku yang

diharapkan tercapai oleh siswa setelah berlangsungnya proses belajar. Dr.

Nana Sudjana (2016: 57-58) menyatakan bahwa tujuan proses

belajarmengajar lebih ditekankan pada perbaikan dan pengoptimalan

kegiatan belajar mengajar itu sendiri, terutama efesiensi keefektifan

produktivitasnya. Beberapa diantaranya adalah (a) efesiensi dan

keefektifan pencapaian tujuan intruksional, (b) keefektifan dan relevansi

Page 23: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MIND MAP TERHADAP ...

8

bahan pengajaran, (c) produktivitas kegiatan belajar-mengajar, (d)

keefektifan sumber dan sarana belajar, dan (e) keefektifan penilaian hasil

dan hasil prosel belajar.

Sejalan dengan tujuan tersebut, dimensi penilain proses belajar

berkenaan dengan komponen-komponen yang membentuk proses belajar

dan keterkaitan atau hubungan diantara komponen-komponen tersebut.

Komponen pengajaran sebagai dimensi penilaian proses belajar mengajar

setidak-tidaknya mencakup.

a) Tujuan pengajaran atau tujuan intruksional,

b) Bahan pengajaran,

c) Kondisi siswa dan kegiatan belajarnya,

d) Kondisi guru dan kegiatan mengajarnya,

e) Alat dan sumber belajar yang digunakan,

Aspek-aspek yang dinilai dari komponen-komponen di atas dapat

dijelaskan sebagai berikut:

Komponen tujuan instruksional yang meliputi aspek-aspek ruang

lingkup tujuan, abilitas yang terkandung didalamnya, rumusan tujuan,

tingkat kesulitan pencapaian tujuan, kesesuaian dengan kemampuan

siswa,jumlah dan waktuyang tersedia untuk mencapaianya,kesesuaiannya

dengan kurikulum yang berlaku, keterlaksanaannya dalam pengajaran.

Komponen bahan penagajaran yang meliputi ruang lingkupnya,

kesesuaian dengan tujuan, tingkat kesulitan bahan, kemudahan

Page 24: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MIND MAP TERHADAP ...

9

memperoleh dan mempelajarinya, daya gunanya bagi siswa, keterlaksaan

sesuai dengan waktu yang tersedia, sumber-sumber untuk

mempelajarinya, cara mempelajarinya, kesinambungan bahan, relevansi

bahan dengan kebutuhan siswa, prasyarat mempelajarinya.

Komponen siswa yang meliputi kemampuan prasyarat, minat dan

perhatian, motivasi, sikap, cara belajar, kebiasaan belajar, kesulitan

belajar, fasilitas belajar yang dimiliki, hubungan sosial dengan teman

sekelas, masalah belajar yang dihadapi, karakteristik dan kepribadian,

kebutuhan belajar, identitas siswa dan keluarganya yang erat kaitannya

dengan pendidikan di sekolah.

Komponen guru, yang meliputi penguasaan mata pelajaran,

keterampilan mengajar,sikap keguruan, pengalaman mengajar, cara

mengajar, cara menilai, kemauan mengembangkan profesinya,

keterampilan berkomunikasi, kepribadian, kemauan dan kemampuan

memberikan bantuan dan bimbingan kepada siswa, hubungan dengan

siswa dan rekan sejawatnya, penampilan dirinya, keterampilan lain yang

diperlukan.

Komponen alat dan sumber belajar yang meliputi alat dan

jumlahnya, daya guna, kemudahan pengadaannnya, kelengkapannya,

manfaatnya bagi siswa dan guru, cara menggunakannya. Dalam alat dan

sumber belajar ini termasuk alat peraga, buku sumber, laboratorium, dan

perlengkapan belajar lainnya.

Page 25: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MIND MAP TERHADAP ...

10

2. Hasil Belajar

Hasil belajar adalah terjadinya perubahan tingkah laku misalnya

dari tidak tahu menjadi tahu. Perubahan dalam proses belajar adalah

berkat pengalaman atau praktek yang dilakukan dengan sengaja dan

disadari bukan karena kebetulan tetapi melalui beberapa tahapan

perencanaan sebelumnya. Tingkat pencapaian hasil belajar oleh peserta

didik disebut hasil belajar (Sudjana, 2004)

Hasil belajar fisika peserta didik merupakan proses belajar yang

dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Terjadinya perubahan

dapat dilihat dengan bertambah baik atau meningkatnya pencapaian

kemampuan peserta didik setelah ia menerima pengalaman belajar dan

itu dapat diketahui dengan beberapa cara pengukuran.

Hasil belajar siswa pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku.

Tingkah laku sebagai hasil belajar dalam pengertian yang luas mencakup

bidang kognitif,efektif dan psikomotoris. Oleh sebab itu, dalam penilaian

hasil belajar, peranan tujuan intruksional yang berisi kemampuan dan

tingkah laku yang di inginkan dikuasai siswa menjadi unsur penting

sebagai dasar dan acuan penilaian. Menurut susanto (2013: 5 ) hasil belajar

adalah perubahan-perubahan yang terjadi pada diri siswa, baik yang

menyangkut aspek kogniti sebagai hasil dari kegiatan belajar. Belajar

sendiri merupakan suatu proses dari diri seseorang yang berusaha untuk

memperoleh suatu bentuk perubahan perilaku yang relatif menetap.

Page 26: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MIND MAP TERHADAP ...

11

Sementara itu menurut Kasmadi dan Sunariah (2014: 44) menyatakan

bahwa hasil belajar adalah perubahan perilaku yang diperoleh siswa

setelah melakukan kegiatan, belajar. Terjadinya perubahan perilaku

tersebut dapat diamati dan diukur dalam bentuk perubahan pengetahuan

siswa sebagai hasil belajar dan proses interaksi dengan lingkungannya.

Berdasarkan pendapat beberapa para ahli di atas, peneliti

menyimpulkan bahwa hasil belajar adalah kemampuan belajar yang

dimiliki siswa setelah mengikuti proses pembelajarn sehingga

mengakibatkan perilaku siswa secara keseluruhan setelah proses belajar

yang dapat diukur dan diamati berupa pengetahuan, sikap, dan

keterampilan. Hasil belajar yang diamati pada penelitian ini difokuskan

pada ranah kognitif dengan kata kerja operasional yaitu tingkatan

pengetahuan C1, pemahaman C2, dan penerapan C3.

3. Pengertian Pembelajaran

Kata “Pembelajaran” merupakan terjemahan dari “instruction”, yang

banyak di pakai dalam dunia pendidikan di Amerika Serikat. Istilah ini

banyak di pengaruhi oleh aliran psikologi kognitif holistic, yang

menempatkan siswa sebagai sumber dari kegiatan. Selain itu, istilah ini

juga di pengaruhi oleh perkembangan teknologi yang diasumsikan dapat

mempermudah siswa mempelajari segala sesuatu lewat berbagai macam

media, seperti bahan-bahan cetak, program televisi, gambar, audio, dan

lain sebagainya, sehingga semua itu mendorong terjadinya perubahan

peranan guru dalam mengelola proses belajar mengajar, dari guru sebagai

sumber belajar. Hal ini seperi yang di ungkapkan Sanjaya (2006: 102).

Page 27: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MIND MAP TERHADAP ...

12

Yang menyatakan bahwa, “instruction is a set of efent that effect learning

in such a way that learning is facilitated.” Oleh karena itu menurut

Sanjaya, mengajar atau teaching merupakan bagian dari pembelajaran

(instruction), dimana peran guru lebih di tekankan kepada bagaimana

merancang atau mengarasemen berbagai sumber dan fasilitas yang tersedia

untuk di gunakan atau di manfaatkan siswa dalam mempelajari sesuatu.

Dalam istilah “pembelajaran” yang lebih dipengaruhi oleh

perkembangan hasil-hasil teknologi yang dapat di manfaatkan untuk

kebutuhan belajar, siswa di posisikan sebagai subjek belajar yang

memegang peranan yang utama, sehingga dalam setting proses belajar

mengajar siswa di tuntut untuk beraktivitas secara penuh, bahkan secara

individual mempelajari bahan pelajaran. Dengan demikian, kalau dalam

istilah “mengajar (pengajaran)” atau “teaching “ menempatkan guru

sebagai “pemeran utama” memberikan informasi, maka dalam

“instruction” guru lebih banyak berperan sebagai fasilitator, memanage

berbagai sumber dan fasilitas untuk dipelajari siswa.

Menurut Susanto (2013: 19) pembelajaran diartikan sebagai proses,

perbuatan, cara mengajar, atau mengajarkan sehingga peserta didik (siswa)

mau belajar. Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses untuk

membantu siswa agar dapat belajar dengan baik.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas, peneliti menyimpulkan

bahwa pembelajaran adalah suatu interaksi yang dilakukan oleh guru dan

siswa pada lingkungan belajar sebagai proses pencapaian tujuan belajar

Page 28: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MIND MAP TERHADAP ...

13

sehingga siswa dapat belajar dengan baik yaitu menciptakan kondisi agar

siswa dapat belajar secara kondusif, memotivasi siswa untuk belajar dan

melakukan penilaian terhadap hasil dari kegiatan belajaryang telah

dilakukan. Pembelajaran menyiratkan adanya interaksi antara guru dengan

siswa, interaksi tersebut dapat dilakukan secara langsung atau tidak

langsung.

A. Metode Pembelajaran

1. Pengertian Metode Pembelajaran

Proses pembelajaran dalam dunia pendidikan bertujuan untuk membuat

siswa menjadi lebih pandai dan memiliki kreativitas yang nantinya dapat

digunakan untuk bekal setelah selesai menempuh pendidikan. Seorang

pengajar pasti memiliki cara tersendiri dalam melakukan proses

pembelajarannya. Tidak mungkin seorang guru melakukan proses

pembelajaran tanpa dasar yang jelas dan sistematis. Tentu ada patokan yang

harus dipenuhi atau dipatuhi dalam melakukan sebuah pembelajaran supaya

tujuan yang diharapkan tercapai secara optimal.

Cara seorang guru yang digunakan dalam mengajar agar proses transfer

ilmu berjalan dengan mudah sehingga siswa menjadi lebih paham disebut

sebuah metode mengajar. Penggunaan metode merupakan salah satu faktor

penentu keberhasilan dalam pembelajaran. Aqib, dkk., (2010: 102)

menyatakan bahwa secara khusus metode pembelajaran dapat diartikan

sebagai cara atau pola yang khas dalam memanfaatkan sebagai prinsip dasar

Page 29: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MIND MAP TERHADAP ...

14

pembelajaran. Selain itu, metode juga merupakan perpanduan berbagai teknik

terkait dan sumber daya lainnya agar terjadi proses pembelajaran.

Metode mind map dapat diartikan sebagai metode belajar dengan

membuat catatan yang menarik dan menyenangkan dengan melibatkan kedua

belah otak untuk menghasilkan catatan yang terdiri atas kata-kata, warna,

garis, serta gambar, pada selembar kertas kertas kosong putih.

2. Langkah-langkah Metode Mind Map

Setiap metode pembelajaran memiliki langkah-langkah yang mencari

ciri khasnya sendiri. Begitu pula dengan metode mind mapmemiliki

langkahlangkah yang berbeda dengan motode lain. Mind map adalah salah

satu metode yang digunakan guru dalam pembelajaran, sedangkan hasil dari

mind map disebut mind map. Mind map adalah suatu digram yang digunakan

untuk mempresentasikan kata-kata, tugas-tugas, ataupun sesuatu lain yang

dikaitkan dan disusun mengelilingi kata kunci ide utama. Kemahiran dalam

membuat mind map dapat diupayakan dengan melatih siswa untuk gemar

menulis dan menggambar. Untuk melaksanakan metode pembelajaran mind

map yang baik dan benar agar berjalan lancar dan optimal, diperlukan aturan

menyusun suatu mind map.

Menurut Miftahul Huda, (2013:307-308) untuk menggunakan mind

map ada beberapa langkah-langkah persiapan yang harus dilakukan, antara

lain :

1. Mencatat hasil ceramah dan menyimak poin-poin atau kata kunci-kata

kunci dari ceramah tersebut.

Page 30: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MIND MAP TERHADAP ...

15

2. Menunjukkan jaringan-jaringan dan relasi-relasi di antara berbagai

poin/gagasan/kata kunci ini terkait dengan materi pelajaran.

3. Membranstormingsemua hal yang sudah diketahui sebelumnya tentang

topik tersebut.

4. Merencanakan tahap-tahap awal pemetaan gagasan dengan

memvisualisasikan semua aspek dari topik yang dibahas.

5. Menyusun gagasan dan informasi dengan membuatnya bisa diakses pada

satu lembar saja.

6. Menstimulasi pemikiran dan solusi kreatif atas permasalahan-

permasalahan yang terkait dengan topik bahasan.

7. Mereview pelajaran untuk mempersiapkan tes atau ujian.

Sementara itu, ada tahap-tahap penting yang harus dilalui untuk melalui

mind map, antara lain sebagai berikut.

Letakkan gagasan/tema/poin utama di tengah-tengah halaman kertas. Akan

lebih mudah jika posisi kertas tidak dalam keadaan tegak lurus (portrait),

melainkan dalam posisi terbentang (landscape).

Gunakan garis, tanda panah, cabang-cabang, dan warna yang berbeda-beda

untuk menunjukkan hubungan antara tema utama dan gagasan-gagasan

pendukung lain. Hubungan-hubungan ini sangat penting, karena ia bisa

membentuk keseluruhan pemikiran dan pembahasan tentang gagasan

utama tersebut.

Page 31: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MIND MAP TERHADAP ...

16

Hindari untuk bersikap latah; lebih menampilkan karya bagus daripada

konten di dalamnya. Mind map harus dibuat dengan cepat tanpa ada jeda

dan editing yang menyita waktu. Untuk itulah, sangat penting

mempertimbangkan setiap kemungkinan yang harus dan tidak harus

dimasukkan ke dalam peta tersebut.

Pilihlah warna-warna yang berbeda untuk mensimbolisasi sesuatu yang

berbeda pula. Misalnya, warna biru untuk sesuatu yang wajib muncul

dalam peta tersebut, hitam untuk gagasan lain yang bagus, dan merah

untuk sesuatu yang masih perlu diteliti lebih lanjut. Tidak ada teknik

pewarnaan yang pasti, namun pastikan warna-warna yang ditentukan

konsisten sejak awal.

Biarkan beberapa ruang kosong dalam kertas, ini dimaksudkan agar

memudahkan penggambaran lebih jauh ketika ada gagasan baru yang

harus ditambahkan.

Page 32: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MIND MAP TERHADAP ...

17

3. Teori Mind Map dalam Pembelajaran Fisika

Peserta didik selalu mengalami kesulitan dalam belajar Fisika maka

guru hendaklah selalu meningkatkan kemampuan prefesional. Dalam proses

pembelajaran dibutuhkan metode,strategi, ataupun pendekatan yang tepat.

Pendekatan adalah cara yang ditempuh guru dalam siasat yang sengaja

direncanakan agar pelaksanaan pembelajaran. Strategi adalah siasat yang

sengaja direncanakan agar pelaksanaan pembelajaran lancer. Metode adalah

cara menyajikan materi dalam pembelajaran. Guru adalah ujung tombak

pelaksanaan kegiatan pembelajaran sekolah. Guru harus mampu memiliki

pendekatan, strategi, metode, dan model pembelajaran yang sesuai dengan

karakteristik pokok bahasan agar tujuan pembelajaran tercapai dengan baik.

Salah satu model pembelajaran yang dapat meningkatkan kreatifitas

peserta didik untuk belajar lebih banyak dan menyenangkan adalah dengan

Contoh Mind Map

Komponen - Komponen Mind

Topik sentral topik utama Sub topik

MIND MAP

Tujua n Mind Map Mind map sangat baik

Lebih mudah dipahami

Mempercepat proses

pencatatan

Kegunaan Mind Map

Di gunakan untuk membentuk

Di gunakan untuk mendesain

Memecahkan masalah

Page 33: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MIND MAP TERHADAP ...

18

membuat Mind Map. Mind Map atau peta pikiran adalah metode mempelajari

konsep didasarkan pada cara kerja otak kita menyimpan informasi.

Jadi Mind Map adalah model grafis yang berupa diagram, bagan, alur

atau simbol yang berisi konsep-konsep dalam pembelajaran fisika yang dibuat

menyerupai cabang-cabang sel syaraf dan sekilas Nampak seperti cabang-

cabang pohon. Melalui model ini peserta didik saling berinteraksi dalam

mengemukakan pendapatnya dan menuliskan kembali pengetahuan yang

dimilikinya sehingga peserta didik lebih mudah memahami konsep IPA

Fisika.

Dengan membuat Mind Map peserta didik akan lebih mudah

mempelajari Fisika. Karena peserta didik akan lebih banyak membaca materi

fisika dan berimajinasi untuk dituangkan ke dalam diagram atau

cabangcabang sebagaimana simpul syaraf. Sekarang Fisika bukan lagi mata

pelajaran yang sulit dan membosankan, tapi Fisika menjadi lebih

menyenangkan dan selalu ditunggu kehadiran mata pelajaran tersebut dikelas

oleh peserta didik.

4. Kelebihan dan Kekurangan Metode Mind Map

Metode pembelajaran mind map di gunakan dalam kegiatan

mencatat, meringkas dan menghafal suatu materi. Mind map sebagai

metode pembelajaran memiliki kelebihan dan kekurangan. DePorter

(2013: 171-172) menyatakan bahwa kelebihan mind map adalah fleksibel.

Dapat memusatkan perhatian, meningkatkan pemahaman, dan

Page 34: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MIND MAP TERHADAP ...

19

menyenangka. Sedangkan kekurangan mind map adalah tidak semua detail

informasi dapat dimuat, hanya siswa aktif yang dapat terlibat, dan

memerlukan waktu yang cukup banyak untuk membuat mind map.

Menurut Kurniasih dan Berlin (2015: 54) kelebihan dan kekurangan

mind map adalah sebagai berikut.

a) Kelebihan mind map

1. Cepat dimengerti dan cepat juga dalam menyelesaikan persoalan.

2. Mind map terbukti dapat digunakan untuk mengorganisasikan

ideide yang muncul di kepala.

3. Proses menggambar diagram bisa memunculkan ide-ide yang lain.

b) Kekurangan mind mip

1. Hanya siswa yang aktif yang terlibat.

2. Tidak sepenuhnya siswa yang belajar.

3. Jumlah detail informasi tidak dapat dimasukkan.

Berdasarkan pendapat di atas, peneliti menyimpulkan bahwa mind

map memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan. Kelebihan mind map

antara lain dapat memacu kreativitas siswa, meningkatkan pemahaman,

lebih mudah diingat, serta menyenangkan bagi siswa . adapun kelemahan

mind map yaitu cenderung hanya siswa yang aktif saja yang terlibat dan

detail informasi tidak dapat dimuat semua dan memerlukan waktu yang

lama.

Page 35: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MIND MAP TERHADAP ...

20

B. Kerangka Pikir

Berdasarkan landasan teori yang telah dikemukakan di atas dapat

disusun kerangka berpikir, pembelajaran yang dibahas di sini yaitu metode

pembelajaran mind map. Kerangka pikir ini bertujuan untuk mengetahui arah

yang akan dilakukan oleh peneliti. Dimana penelitian dilakukan dengan pra

eksperimen one-group pretest-pottest yaitu penelitian ini terfokus hanya pada

satu kelompok dan diterapkan metode pembelajaran mind map bentuk

perlakuan. Dalam model desain penelitian ini, terdapat suatu kelompok diberi

perlakuan dan selanjutnya diobservasi hasilnya.

Page 36: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MIND MAP TERHADAP ...

21

Adapun kerangka pikir dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

Gambar 2.1 Bagan Kerangka Pikir

Penerapan metode pembelajaran pada peserta didik

Studi pendahuluan (observasi)

Di SMA Negeri 9 Makassar

1. Peserta didik merasa jenuh dalam pembelajaran

2. Kurang melibatkan diri dalam pembelajaran

Peserta didik dapat meningkatkan motivasi dan

minat belajar

Di harapkan hasil belajar peserta didik meningkat

Page 37: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MIND MAP TERHADAP ...

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Lokasi Penelitian

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini yaitu penelitian Pre-Eksperimental Design (Pra

Eksperimen).

2. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian bertempat di SMANegeri 9 Makassar.

B. Variabel dan Desain Penelitian

1. Variabel Penelitian

Variabel bebas :Metode Pembelajaran Mind Map

Variabel terikat: Hasil Belajar Fisika Peserta Didik

2. Desain Penelitian

Menentukan langkah-langkah dalam Pre–experimental design dengan

desain penelitian One-group pretest-postest design sebagai

berikut:

O1 X O2

dengan:

O1 = Nilai pretest (sebelum diberi perlakuan)

O2 = Nilai posttest (setelah diberi perlakuan)

X = Perlakuan yang diberikan

Sugiyono (2016:111)

C. Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional variabel dalam penelitian ini adalah:

Page 38: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MIND MAP TERHADAP ...

23

1. Metode mind map adalah metode belajar dengan membuat catatan yang

menarik dan menyenangkan dengan melibatkan kedua belah otak untuk

menghasilkan catatan yang terdiri atas kata-kata, wrna, garis, serta gambar,

pada selembar kertas-kertas putih.

2. Hasil belajar fisika peserta didik adalah skor total kemampuan peserta didik

dalam menyelesaikan soal-soal yang dilihat dari skor perolehan.

Kemampuan tersebut meliputi ranah kognitif yang mencakup mengingat

(C1), memahami (C2), menerapkan (C3), dan mengnalisis (C4) yang

diukur dengan menggunakan tes hasil belajar.

D. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi Penelitian

Populasi penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas XI SMA

Negeri 9 Makassar Tahun Ajaran 2019/2020 yang berjumlah 307 orang

terdiri dari 9 kelas

2. Sampel penelitian

Pengambilan sampel dalam penelitian ini ditentukan dengan cara

simple random sampling,maka terpilihlah kelas XI MIA 5 yang berjumlah

34 orang, karena kelas populasi adalah homogen.

E. Prosedur Pelaksanaan Penelitian

1. Pelaksanaan Pembelajaran

Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar merupakan inti pelaksanaan

penelitian pada kelas yang diteliti (sampel penelitian). Pada penelitian ini

akan dilakukan pre-test untuk mengetahui pengetahuan awal peserta didik,

setelah melakukan pre-test peneliti akan memberikan perlakuan dengan

Page 39: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MIND MAP TERHADAP ...

24

menerapkan metode pembelajaran mind map. Setelah kegiatan pengajaran

dilaksanakan, peneliti akan melakukan post-test untuk mengetahui

pemahaman konsep peserta didik setelah diterapkan metode pembelajaran

mind map . Data tentang aktivitas peserta didik selama proses pembelajaran

diperoleh dengan menggunakan lembar observasi (pengamatan).

2. Penyelenggaraan Tes

Tes hasil belajar fisika diberikan sebelum dan setelah penerapan

metode Mind map.

F. Instrumen Penelitian

Dalam penelitian ini digunakan instrumen yaitu tes hasil belajar fisika.

Tes yang digunakan sebagai pengumpul data variabel hasil belajar fisika

dengan ranah kognitif yang mencakup mengingat (C1), memahami (C2),

menerapkan (C3), dan menganalisis (C4).Bentuk instrumen dalam penelitian ini

adalah multiple choice test (pilihan ganda).

Langkah-langkah yang ditempuh dalam penyusunan hasil belajar adalah

sebagai berikut:

1. Analisis Instrumen Penelitian

Hal yang dilakukan setelah pembuatan perangkat pembelajaran sebagai

pendukung dari pengembangan pembelajaran fisika dan instrumen adalah

melakukan pengujian instrumen oleh pakar/ahli atau disebut dengan uji

Gregory. Koefisien validitas isi dapat dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif

oleh beberapa orang pakar/ahli (Gregory, 2000). Untuk menentukan koefisien

Page 40: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MIND MAP TERHADAP ...

25

validitas isi, hasil penilaian dari kedua pakar dimasukkan kedalam tabulasi

silang 2 x 2 yang terdiri dari kolom A, B, C dan D. Kolom A adalah sel yang

menunjukkan ketidaksetujuan kedua penilai. Kolom B dan C adalah sel yang

menunjukkan perbedaan pandangan antara penilai pertama dan kedua (penilai

pertama setuju dan penilai kedua tidak setuju atau sebaliknya). Kolom D

adalah sel yang menunjukkan persetujuan antara kedua penilai. Untuk lebih

mudahnya, penentuan validitas konstruk/isi dengan teknik Gregory seperti

pada Gambar 3.1

Penilai Pakar #1

Relevansi Lemah Relevansi Kuat (butir bernilai 1 (butir bernilai 3

atau 2) atau 4) Relevansi Lemah (butir bernilai 1 atau 2)

Penilai Pakar #2 Relevansi Kuat (butir bernilai 3 atau 4)

Gambar 3.1 Model Kesepakatan antar Penilai untuk Validitas Isi

Keterangan:

A = banyaknya butir dalam sel A (relevansi lemah-lemah)

B = banyaknya butir dalam sel B (relevansi kuat-lemah)

C = banyaknya butir dalam sel C (relevansi lemah-kuat)

D = banyaknya butir dalam sel D (relevansi kuat-kuat)

Adapun rumus untuk memperoleh reliabilitas yang digunakan adalah

seperti berikut

Koefisien konsistensi internal:

A B

C D

Page 41: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MIND MAP TERHADAP ...

26

Data yang diperoleh dalam penelitian ini semuanya diolah dan

dianalisis dengan menggunakan teknik statistik yaitu statistik deskriktif dan

statistik inferensial.

Syarat uji Gregory, jika Vc 0,75 atau 75% maka dapat dinyatakan

konsisten internal (kesepahaman pakar)

Setelah divalidasi oleh dua orang pakar.Hasil analisis validasi dengan

menggunakan uji Gregory ditunjukan pada Tabel 3.3 berikut.

Tabel 3.1 Hasil Analisis Validasi dengan Uji Gregory

No Perangkat Pembelajaran R Ket

1 RPP 1,00 Layak digunakan

2 LKPD 1,00 Layak digunakan

3 Bahan Ajar 1,00 Layak digunakan

4 Tes Hasil Belajar 1,00 Layak digunakan

Sumber: Data hasil pengolahan (2020)

Berdasarkan Tabel 3.1 diatas dengan hasil uji Gregory r ≥ 0,75 dapat

disimpulkan bahwa semua perangkat yang digunakan dalam penelitian layak

digunakan. Hasil uji Gregory dapat dilihat pada Lampiran C.

2. Tahap kedua

Semua item tes yang telah disusun dikonsultasikan ke dosen

pembimbing untuk selanjutnya diujicobakan untuk mengetahui validitas

dan reabilitas sebelum digunakan dalam penelitian. Hal ini dimaksudkan

untuk melihat apakah tes kemampuan ini layak atau tidak untuk digunakan,

dalam artian apakah tes kemampuan ini valid dan dapat dipercaya.

Page 42: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MIND MAP TERHADAP ...

27

Kemudian instrumen penelitian sebelum digunakan sebagai tes hasil

belajar, terlebih dahulu diuji cobakan untuk menentukan validitas dan

reliabilitas tes.

a) Untuk pengujian validitas setiap item tes dengan menggunakan rumus

yakni sebagai berikut :

M p M t p

pb1 SDt q

Sudijono(2014: 258)

dengan :

pb1 = Koefesien korelasi biserial

Mp= Rerata skor pada tes dari peserta tes yang memiliki

jawaban benar

Mt = Rerata skor total

SDt = Standar deviasi dari skor total

p = Proporsi peserta tes yang jawabannya benar pada

soal (tingkat kesukaran) q = Proporsi peserta

didik yang menjawab salah(1 –p)

Valid tidaknya item ke-i ditunjukkan dengan membandingkan nilai

𝑝𝑏𝑖 (i) dengan nilai 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 pada taraf signifikan = 0,05 dengan kriteria

sebagai berikut:

Jika nilai pbi (i) ≥ rtabel, item dinyatakan valid

Jika nilai pbi (i) < rtabel, item dinyatakan invalid

Page 43: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MIND MAP TERHADAP ...

28

Item yang memenuhi kriteria dan mempunyai reabilitas tes yang

tinggi selanjutnya digunakan untuk tes hasil belajar fisika pada kelas

eksperimen.

b) Reliabilitas

Untuk mengetahui konsistensi instrumen yang digunakan, maka

harus ditentukan reliabilitasnya. Kriteria tingkat reliabilitas sebagai berikut:

Tabel 3.2 Kriteria Tingkat Reliabilitas Item

Hasil Perhitungan Kategori

ri≤ 0,20 Sangat Rendah

0,20 <ri ≤ 0,40 Rendah 0,40 <ri ≤ 0,60

Sedang

0,60 <ri ≤ 0,80 Tinggi

0,80 <ri ≤ 1,00 Sangat Tinggi

Untuk mengetahui apakah instrumen yang digunakan dalam

penelitian ini dapat dipercaya sebagai alat pengumpul data, maka harus

ditentukan reliabilitasnya. Untuk perhitungan reliabilitasnya tes, maka

digunakan rumus Kuder dan Richardos (KR-20) yang dirumuskan:

Payadnya & Jayantika ( 2018: 29 )

Page 44: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MIND MAP TERHADAP ...

29

dengan:

ri = Reliabilitas instrumen

k = Jumlah butir pertanyaan

pi = Proporsi banyaknya subjek yang menjawab pada item 1

𝑞𝑖 = 1 – st2 =

Variansi total

Sugiyono(2016: 186)

Item yang memenuhi kriteria valid mempunyai koefisien

reliabilitas tes yang tinggi, yang dapat digunakan sebagai hasil belajar

fisika.

Penelitian ini akan dilaksanakan melalui tiga tahap yakni: tahap

persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap akhir.

1. Tahap persiapan

Kegiatan yang dilakukan adalah:

a) Berkonsultasi dengan kepala sekolah dan guru bidang studi fisika

SMAN 9 Makassar untuk meminta izin melaksanakan penelitian

b) Menentukan materi yang akan dijadikan sebagai materi penelitian

c) Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)

d) Menyusun instrumen penelitian dalam bentuk pilihan ganda untuk

tes sebelum dan setelah diterapkannya metode pembelajaran Mind

map

e) Melakukan tes awal (pre-test) untuk mengetahui kondisi peserta

didik sebelum diterapkan metode pembelajaran Mind map.

2. Tahap pelaksanaan

Pada tahap ini mulai dilaksanakan proses pembelajaran pada

kelas sampel yang sesuai dengan prosedur yang telah direncanakan.

Page 45: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MIND MAP TERHADAP ...

30

Proses mengajar dilakukan sendiri oleh peneliti dengan menerapkan

metode pembelajaran Mind map.

3. Tahap akhir

Setelah seluruh kegiatan pengajaran dilaksanakan maka

dilakukan tes hasil belajar fisika sebagai tes akhir (post-test). Tes

inidiberikan pada kelas yang ditetapkan sebagai sampel penelitian

dengan menggunakan metode pembelajaran mind map.

G. Teknik Analisis Data

Untuk mengetahui nilai yang diperoleh peserta didik, maka skor

dikonversi dalam bentuk nilai menggunakan rumus sebagai berikut:

N x 100

Sugiyono(2014: 59)

dengan:

N = Nilai peserta didik

SS = Skor hasil belajar peserta didik

SI = Skor ideal

1. Analisis Deskriptif

Statistik deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan data hasil

penelitian,yakni untuk mengetahui skor rata-rata peserta didik, skor

terendah, skor tertinggi, standar deviasi, distribusi dan frekuensi.

a. Rumus untuk rata-rata (x) adalah:

Page 46: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MIND MAP TERHADAP ...

31

dengan:

𝑋̅ = Skor rata-rata sampel fi = Frekuensi

yang sesuai dengan tanda kelas xi = Tanda kelas

Purwanto(2016: 201)

b. Rumus standar deviasi:

s

dengan:

s = Standar deviasi xi

= Titik tengah kelas

𝑓𝑖 = frekuensi

n = Jumlah sampel penelitian

Sugiyono(2014: 58)

Untuk mengkategorikan tingkat hasil belajar peserta didik

digunakan interval skor atau nilai dan kategori sebagai berikut:

Tabel 3.3 Kategori Skor Hasil Belajar

Interval Presentase Kategori

81 - 100 Sangat Tinggi

61 - 80 Tinggi

41 - 60 Sedang

21 - 40 Rendah

0 - 20 Sangat Rendah

Riduwan (2012: 20)

Page 47: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MIND MAP TERHADAP ...

32

2. Uji N-Gain

Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar peserta didik maka

digunakan nilai rata-rata gain yang dinormalisasikan. Gain

dinormalisasikan merupakan perbandingan antara skor gain pretestposttest

kelas terhadap gain maksimum yang mungkin diperoleh, yang

menggunakan faktor Hake berikut:

dengan:

⟨𝑺𝒑𝒐𝒔𝒕⟩ = skor rata-rata posttest

⟨𝑺𝒑𝒓𝒆⟩ = skor rata-rata pretest

Adapun interpretasi ⟨𝒈⟩ yang diperoleh ditunjukkan pada tabel berikut.

Tabel 3.4 Interpretasi Gain Ternormalisasi ⟨𝒈⟩

Nilai gain ternormalisasi ⟨𝒈⟩ Kriteria

Rendah

Sedang

Tinggi

Meltzer (2003:153)

Page 48: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MIND MAP TERHADAP ...

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Pada bab ini menyajikan proses pengolahan data yang menggunakan hasil

analisis statistik deskriptif dan hasil analisis N-Gain Ternormalisasi. Pengolahan

statistik deskriptif digunakan untuk menyatakan karakteristik distribusi nilai

responden dan analisis statistik N-Gain Ternormalisasi digunakan untuk

mengetahui peningkatan setelah diajar menggunakan metode Mind Map.

1. Analisis Deskriptif

Data dalam penelitian ini diperoleh melalui pretest dan posttest.

Pretest dan posttest dilaksanakan dengan menggunakan tes pilihan ganda

sebanyak 25 soal, yang merupakan hasil dari validasi dan uji coba. Pretest

diberikan sebelum memberikan perlakuan, kemudian setelah beberapa kali

pertemuan dengan menerapkan metode pembelajaran Mind Map selanjutnya

diberikan posttest untuk mengukur peningkatan hasil belajar peserta didik.

Tabel 4.1 Statistik Deskriptif Skor Hasil Belajar Fisika Peserta Didik Kelas

XI MIA 5 SMA Negeri 9 Makassar

Skor Statistik

Statistik

Pretest Posttest

Ukuran Sampel 34 34

Skor Tertinggi 14 22

Skor Terendah 3 11

Skor Ideal 25 25

Page 49: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MIND MAP TERHADAP ...

34

Rentang Skor 11 11

Skor Rata-rata 7,15 17,68

Standar Deviasi 2,93 2,71

Sumber: Data Hasil Pengolahan (2020)

Berdasarkan Tabel 4.1 di atas menunjukkan gambaran hasil belajar

fisika peserta didik sebelum dan setelah diajar menggunakan metode

pembelajaran Mind Map. Berdasarkan sampel yang diteliti, diperoleh bahwa

hasil belajar fisika kelas XI MIA 5 SMA Negeri 9 Makassar sebelum diajar

menggunakan metode pembelajaran Mind Map menunjukkan bahwa skor

tertinggi yang dicapai adalah 14 dan skor terendah adalah 3 dari skor ideal 25

yang mungkin diperoleh, sedangkan skor rata-rata yang dicapai adalah 7,15

dengan standar deviasi 2,93 dan setelah diajar menggunakan metode

pembelajaran Mind Map menunjukkan bahwa skor tertinggi yang dicapai

adalah 22 dan skor terendah adalah 11 dari skor ideal 25 yang mungkin

diperoleh, sedangkan skor rata-rata yang dicapai adalah 17,68 dengan standar

deviasi 2,71. (Analisis selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran C)

Tabel 4.2 Distribusi Interval Skor Hasil Belajar Fisika Peserta Didik pada

Pretest

Interval Presentase Kategori

21 - 25 Sangat Tinggi

16 - 20 Tinggi 11- 15 Cukup 6 - 10 Rendah 0 - 5 Sangat Rendah

Page 50: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MIND MAP TERHADAP ...

35

Dari Tabel 4.2 dapat terlihat bahwa persentase hasil belajar fisika

peserta didik sebelum diajar dengan menerapkan metode pembelajaran Mind

Map. Persentase kategori sangat rendah skor hasil belajar peserta didik yaitu

sebesar 32,4% dengan jumlah peserta didik adalah 11 orang, 52,9% berada

pada kategori rendah dengan jumlah peserta didik adalah 18 orang, 14,7%

berada pada kategori cukup dengan jumlah peserta didik adalah 5 orang dan

tidak terdapat peserta didik yang memenuhi kategori tinggi dan sangat tinggi.

Tabel 4.3 Distribusi Interval Skor Hasil Belajar Fisika Peserta Didik Pada

Posttest

Interval Kategori

21 - 25 Sangat Tinggi

16 - 20 Tinggi

11- 15 Cukup

6 - 10 Rendah

0 - 5 Sangat Rendah

Dari Tabel 4.3 dapat terlihat bahwa hasil belajar fisika peserta didik

setelah diajar dengan menerapkan metode pembelajaran Mind Map tidak

terdapat peserta didik dalam kategori sangat rendah dan rendah, 26,5%

berada pada kategori cukup dengan jumlah peserta didik adalah 9 orang,

70,6% berada pada kategori tinggi dengan jumlah peserta didik adalah 24

orang, 2,9% berada pada kategori sangat tinggi dengan jumlah peserta didik

adalah 1 orang. Jadi frekuensi yang lebih banyak pada pretest berada pada

interval 6 – 10 dengan kategori rendah sedangkan pada posttest frekuensi

yang lebih banyak berada pada interval 16 - 20 dengan kategori tinggi.

Page 51: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MIND MAP TERHADAP ...

36

Data perbandingan tabel distribusi frekuensi pada saat pretest dan

posttest dapat dilihat pada gambar 4.1 berikut ini berdasarkan tabel 4.2 dan

4.3

Gambar 4.1 Grafik Distribusi Frekuansi Pretest dan Posttest Peserta Didik

Kelas XI MIA 5 SMA Negeri 9 Makassar Tahun Ajar

2019/2020

Grafik 4.1 menunjukkan perbandingan Frekuensi Pretest dan Posttest peserta

didik. Pada gambar terlihat grafik tertinggi yaitu pada grafik kategori sangat tinggi

pada frekuensi posttest. Dapat dilihat pula bahwa presentase untuk kategori tinggi

frekuensi posttest memiliki presentase yang lebih besar disbanding frekuensi

pretest. Sedangkan untuk kategori rendah frekuensi posttest memiliki presentase

yang lebih besar di bandingkan frekuensi pretest.

2. Hasil Analisis N-Gain

Setelah semua data terkumpul, untuk mengetahui signifikansi

peningkatan hasil belajar peserta didik (pretest dan posttest)

0

5

10

15

20

25

Sangat Rendah

Rendah Cukup Tinggi Sangat Tinggi

Frekuensi Pretest

Frekuensi Posttest

Page 52: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MIND MAP TERHADAP ...

37

menggunakan rumus N-Gain. Pada tabel 4.4 berikut ini disajikan

distribusi dan persentase N-Gain berdasarkan kriteria indeks gain.

Tabel 4.4 Distribusi dan Persentase Perolehan Gain Ternormalisasi

Peserta Didik Kelas XI MIA 5 SMA Negeri 9 Makassar

Rentang Kategori Frekuensi Presentase N-Gain

0,3 <⟨𝒈⟩≤ 0,7

Sedang

28 82,35

0,58

⟨𝒈) > 0,7 Rendah 0 0,00

Jumlah 34 100

Pada tabel 4.4 menunjukkan bahwa tidak ada peserta didik yang

berada pada kategori rendah dan 82,35% (28 peserta didik) memenuhi

kategori sedang serta 17,65% (6 peserta didik) memenuhi kategori tinggi.

Terlihat juga bahwa peserta didik kelas XI MIA 5 SMA Negeri 9

Makassar tahun ajar 2019/2020 memiliki nilai rata-rata N-gain sebesar

0,58 dengan kategori sedang. (Analisis selengkapnya dapat dilihat pada

Lampiran C)

B. Pembahasan

Bentuk penelitian ini merupakan penelitian pra eksperimen dengan

desain penelitian yang one-group pretest posttest design. Dengan judul

⟨ 𝒈 ⟩ 0, 3 < Tinggi 6 17 65 ,

Page 53: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MIND MAP TERHADAP ...

38

“Penerapan metode pembelajaran mind map untuk meningkatkan hasil belajar

siswa di SMA Negeri 9 Makassar. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui

peningkatan hasil belajar peserta didik yang diajar dengan menggunakan

metode pembelajaran mind map kelas XI MIA 5 di SMA Negeri 9 Makassar

pada materi Hukum Termodinamika. Melalui kegiatan ini diharapkan peserta

didik yang diajar dengan menggunakan metode mind map lebih tertarik

mengikuti pelajaran dan dengan mudah memahami materi pelajaran, sehingga

Hasil belajar peserta didik dapat ditingkatkan.

Adapun hasil analisis deskriptif pada penelitian ini yang didapat pada

posttest lebih besar dari pada pretest, hal ini dapat terlihat pada skor rata-rata

yang diperoleh peserta didik pada pretest 7,15 dengan standar deviasi 2,93

sedangkan posttest rata-rata skor yang diperoleh peserta didik 17,68 dengan

standar deviasi 2,71. Hal ini menunjukkan adanya perbedaan yang berarti

sebelum dan setelah diterapkannya metode pembelajaran mind map.

Sedangkan pada hasil analisis N-gain, diperoleh peningkatan hasil belajar

fisika peserta didik, dari 34 peserta didik terdapat 6 peserta didik atau

(17,65%) yang memperoleh kategori tinggi, 28 peserta didik atau (82,35%)

yang memperoleh kategori sedang dan tidak ada peserta didik yang

memperoleh kategori rendah. Adapun skor hasil analisis N-gain adalah 0,58

yang memperoleh kategori sedang. Hasil analisis ini menggambarkan bahwa

setelah menerapkan metode pembelajaran mind map terjadi peningkatan hasil

belajar peserta didik.

Page 54: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MIND MAP TERHADAP ...

39

Selain dari hasil belajar fisika, pada penggunaan metode pembelajaran

mind map juga dapat meningkatkan motivasi dan kerja sama peserta didik

dalam proses pembelajaran, terlihat pada saat peserta didik mengerjakan

LKPD.

Berdasarkan temuan peneliti, maka dapat disimpulkan bahwa

penerapan metode pembelajaran mind map dapat membantu peserta didik

dalam memperoleh hasil belajar yang lebih baik. Jadi salah satu upaya yang

dapat dilakukan untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik dalam

pembelajaran fisika adalah dengan menggunakan metode pembelajaran mind

map karena dalam kegiatan inti proses pembelajaran berpusat pada peserta

didik sehingga peserta didik lebih mudah memahami materi fisika yang

sedang dipelajari.

Berdasarkan pernyataan diatas menunjukkan bahwa skor hasil belajar

fisika peserta didik yang diajar dengan metode pembelajaran Mind map lebih

tinggi dibandingkan dengan yang diajar dengan metode diskusi. Beberapa

faktor penyebabnya adalah peserta didik lebih tertarik belajar dengan metode

pembelajaran Mind map karena membantu peserta didik mengarah kebenaran

yang pasti. Selain itu, metode pembelajaran Mind map peserta didik lebih

mudah dalam memahami materi yang disajikan. Pembelajaran dengan metode

pembelajaran Mind map juga membuat peserta didik merasa proses belajar

lebih nyata serta lebih bermakna karena peserta didik menemukan suatu

konsep dan melibatkan peserta secara aktif dan mandiri.

Page 55: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MIND MAP TERHADAP ...

40

Motivasi peserta didik juga meningkat, hal ini terlihat antusias peserta didik saat

pembelajaran berlangsung. Sebelum diajar dengan metode pembelajran Mind

map, pembelajaran berlangsung yaitu peserta didik cenderung menunggu

penyampaian informasi dari pendidik, sehingga menyebabkan hasil belajar peserta

didik tidak sesuai dengan KBM yang ada tetapi dengan diajarkan metode

pembelajaran Mind map peserta didik aktif dan menemukan sendiri,menyelidiki

sendiri, maka hasil yang diperoleh tahan lama dalam ingatan, serta posisi pendidik

dikelas sebagai pembimbing dan mengarahkan pembelajaran sesuai tujuan.

Kondisi seperti ini tujuannya merubah kegiatan belajar mengajar yang aktif

selama pembelajaran.

Page 56: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MIND MAP TERHADAP ...

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Skor rata-rata hasil belajar fisika sebelum diterapkan metode Mind Map pada

peserta didik Kelas XI MIA 5 SMAN 9 Makassar sebesar 7,15.

2. Skor rata-rata hasil belajar fisika setelah diterapkan metode Mind Map pada

peserta didik Kelas XI MIA 5 SMAN 9 Makassar sebesar 17,68.

3. Terdapat peningkatan hasil belajar fisika peserta didik Kelas XI MIA 5 SMAN

9 Makassar sesudah diterapkan metode Mind Map dalam kategori

sedang (0,58).

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka saran yang dapat

dikemukakan oleh peneliti adalah:

1. Bagi pendidik, diharapkan metode Mind Map dapat menjadi salah satu

alternatif yang diterapkan pada mata pelajaran fisika dalam meningkatkan hasil

belajar fisika peserta didik.

2. Dalam proses pembelajaran, pendidik perlu mengatur alokasi waktu yang tepat

sehingga semua kegiatan pembelajaran terlaksana dengan baik, terutama

Page 57: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MIND MAP TERHADAP ...

42

pada tahap diskusi dan presentasi, dan soal pada lembar kerja disesuaikan

dengan kemampuan peseta didik kelas XI.

3. Bagi peneliti selanjutnya, apabila ingin melakukan penelitian dengan judul

yang sama agar penelitian yang dilakukan dapat disempurnakan lagi.

Page 58: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MIND MAP TERHADAP ...

43

DAFTAR PUSTAKA

Aqib, Zainal, dkk. 2010. Penelitian Tindakan Kelas untuk SD, SLB, TK. Yrama

widya. Bandung.

Fajrina. 2016. Analisis Penguasaan Konsep Menggunakan Taksonomi Anderson

Materi Listrik Statis Di SMA Kabupaten Banyuwangi. Jurnal Fisika.

Volume 3.

Gregory, R. J. 2000. Psychological Testing: History, Principles, and Applications. Boston: Allyn And Bacon.

Hamalik, Oemar. 2013. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT.Bumi Aksara

Huda, Miftahul. 2013. Model-model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta:

Pustaka Belajar

Kasmadi & Nia Siti Sunariah. 2014. Panduan Modern penelitian Kuantitatif.

Alfabeta. Bandung

Kurniasih, Imas & Berlin Sani. 2015. Ragam Pengembangan Model Pembelajaran untuk Peningkatan Profesionalitas Guru. Kata Pena. Jakarta.

Meltzer, E. 2003. The relationship beetween Mathematics Preparation AndConseptual Learning Gains: A Possible “Hidden Variable” In

DiagnosticPretest Scores. Jurnal Department of Physics And Astronomy, Lowa State University, Ames, Lowa 50011.

Payadnya, I Putu Ade Andre & I Gusti Agung Ngurah Trisna Jayantika. 2018.

Panduan Penelitian Eksperimen Beserta Analisis Statistik dengan SPSS.

Yogyakarta: Deepublish.

Purwanto. 2016. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Riskawati, R. (2017). Pengaruh Pemberian Kuis Pada Proses Pembelajaran Fisika Terhadap Hasil Belajar Peserta Didik Kelas X1 SMKN 4 Bulukumba. Jurnal Pendidikan Fisika, 5(1), 90-98.

Sanjaya, W. 2006. Strategi Pembelajaran. Jakarta: Kencana Premada Media

Group.

Sudjana, Nana. 2004. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT

Remaja Rosdakarya Offset.

Sudjana, Nana. 2016. Penilaian Hasil Belajar Mengajar. Bandung: Sinar baru

Algesindo Offset.

Sudijono. Anas 2014. Pengantar Statistika Pendidikan. Jakarta : Rajawali Pers.

Page 59: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MIND MAP TERHADAP ...

44

Page 60: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MIND MAP TERHADAP ...

59

Sugiyono. 2014. Metodologi Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,Kualitatif, Dab R&D.Bandung: CV Alfabets.

Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualititatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta.

Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Prenada

Media Group. Jakarta.

Page 61: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MIND MAP TERHADAP ...

60

LAMPIRAN A

A.1 R ENCANA PELA KSANAAN PEMBELAJARAN

( RPP )

A.2 BAHAN

A.3 AJAR LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LK PD)

Page 62: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MIND MAP TERHADAP ...

61

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan : SMA Negeri 9 Makassar

Mata Pelajaran : Fisika

Kelas/Semester : XI/IPA

Pokok Materi : Termodinamika

Tahun Ajaran : 2019/2020

Alokasi Waktu : 2 x 45 menit (1 x pertemuan )

A. Kompetensi Inti

KI-1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

KI-2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin,

tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun,

responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi

atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan

lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai

cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

KI-3 : Menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural

berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,

budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,

kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta

menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik

sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

KI-4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah

abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah

secara mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar

4.3 Menganalisis perubahan keadaan gas ideal dengan menerapkan Hukum

Termodinamika.

C. Indikator

1. Menelaah pengertian termodinamika.

2. Menyimpulkan pengertian termodinamika.

3. Merumuskan termodinamika dalam penerapan kehidupan sehari-hari.

D. Tujuan Pembelajaran

1. Melalui kegiatan pemberian informasi peserta didik mampu memahami

pengertian termodinamika dengan benar.

2. Melalui diskusi kelompok peserta didik mampu menyebutkan dengan baik

pengertian termodinamika.

3. Melalui kegiatan percobaan peserta didik mampu menguasai dengan baik

mengenai termodinamika.

Page 63: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MIND MAP TERHADAP ...

62

4. Melalui kegiatan percobaan peserta didik mampu menunjukkan rasa ingin

tahu mengenai konsep termodinamika dengan benar.

5. Melalui kegiatan percobaan peserta didik mampu menyimpulkan dengan

benar mengenai termodinamika.

6. Melalui kegiatan pemberian informasi peserta didik mampu merumuskan

penerapan termodinamika dalam kehidupan sehari-hari dengan baik.

7. Melalui kegiatan diskusi kelompok peserta didik mampu mengaitkan dengan

tepat termodinamika dalam penerapan kehidupan sehari-hari.

E. Materi Pembelajaran Termodinamika

F. Pendekatan, Model dan Metode

1.Pendekatan : Saintifik

2. Model : Mind Map

3. Metode : Eksperimen, diskusi, dan tanya jawab.

G. Media, Alat dan Sumber Belajar

Media : Cetak dan elektronik (LCD, laptop).

Sumber belajar : Bacaan siswa ( internet, buku SMA kelas XI )

H. Kegiatan Pembelajaran

No Kegiatan Pembelajaran Alokasi

waktu

1. Pendahuluan Mengapa peserta didik dengan salam” Assalamualaikum Wr. Wb. Bagaimana kabarnya siang ini? Mengecek kehadiran dengan menanyakan kepada ketua kelas

.

10 Menit

2. Kegiatan ini Fase 1: Menyampaikan dan memotivasi peserta didik Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. Guru meminta salah satu peserta didik untuk memimpin doa untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah diniatkan.

Fase 2: Menyajikan informasi Guru menugaskan peserta didik untuk membacakan teks bacaan didepan kelas( mengamati). Guru menugaskan peserta didik menyampaikan kembali informasi apa yang diperoleh dari bacaan tersebut (mengomunikasikan) Guru bersama siswa mengidentifikasi hal-hal apa saja yang dibahas pada bacaan.

Fase 3: Memberi kesempatan kepada peserta didik membuat

mind map Guru membagi siswa kedalam beberapa kelompok, dimana

setiap kelompok terdiri dari 5-6 orang.

60 menit

Page 64: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MIND MAP TERHADAP ...

63

Guru membagikan LKPD pada masing-masing kelompok Guru menugaskan peserta didik untuk berdiskusi bersama kelompok dalam mengerjakan LKPD yang telah disediakan. Guru menugaskan peserta didik untuk menyampaikan hasil diskusi. Guru mengkomfirmasi jawaban dari peserta didik dan memberi penguatan.

Fase 4: Mengarahkan/membimbing peserta didik Guru menugaskan peserta didik untuk menyiapkan alat yang digunakan untuk membuat peta pikiran atau mind map Guru menjelaskan cara membuat peta pikiran atau mind map. Guru melakukan tanya jawab mengenai cara membuat peta pikiran atau mind map. Guru menugaskan untuk membuat mind map secara kelompok, sesuai dengan kreativitas mereka masing-masing. Guru melakukan pendampingan kepada masing-masing kelompok. Fase 5: Evaluasi Guru membagikan soal evaluasi kepada masing-masing peserta didik. Guru mengumpulkan hasil evaluasi yang dikerjakan oleh peserta didik. . Fase 6: menarik kesimpulan Guru bersama peserta didik menyimpulkan pembelajaran yang telah dilaksanakan.

3 Penutup Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya.

Guru meminta salah seorang peserta didik memimpin doa

20 menit

I. Penilaian

1.Metode dan Bentuk Instrumen

No Bentuk Instrumen

1 Sikap Lembar Pengamatan Sikap dan Rubrik

2 Tes Unjuk Kerja Tes Penilaian Kinerja LKPD

3 Tes Tertulis Tes Uraian

Lembar Pengamatan Sikap

No Aspek yang dinilai 3 2 1 Keterangan

1 Kejujuran mengerjakan Tes.

2 Ketelitian percobaan.

3 Bekerja Sama dalam berkelompok

Rubrik Penilaian Sikap

Page 65: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MIND MAP TERHADAP ...

64

No Aspek yang

dinilai Rubrik

1 Kejujuran 1. Menunjukkan sikap jujur dalam pengambilan data pada percobaan.

2. Menunjukan sikap kurang jujur dalam pengambilan data pada percobaaan

3. Tidak menunjukkan sikap jujur dalam

pengambilan data pada percobaan.

2 Ketelitian 1. Mengamati hasil percobaan sesuai prosedur, teliti dalam melakukan percobaan

2. Mengamati hasil percobaan sesuai prosedur, kurang teliti dalam melakukan percobaan

3. Mengamati hasil percobaan sesuai prosedur, tidak teliti dalam melakukan percobaan

3 Bekerja Sama 1. Aktif dalam bekerjasama dalam berkelompok dalam melakukan percobaan

2. Kurang aktif dalam bekerjasama dalam berkelompok dalam melakukan percobaan

3. Tidak aktif dalam bekerjasama dalam

berkelompok dalam melakukan percobaan.

Lembar Pengamatan Kinerja Eksperimen.

No Aspek yang dinilai 3 2 1 Keterangan

1 Merangkai alat

2 Pengamatan.

3 Data yang diperoleh.

4 Kesimpulan

Rubrik penilaian pengamatan

No Keterampilan

yang dinilai Skor Rubrik Penilaian

1 Merangkai

peralatan

3 Rangkaian sesuai dengan gambar pada panduan

2 Rangkaian kurang sesuai dengan gambar pada

panduan

1 Rangkaian tidak sesuai dengan gambar pada

panduan

2 Pengamatan 3 Pengamatan cermat dan bebas interpretasi.

2 Pengamatan cermat,tetapi mengandung

interpretasi.

1 Pengamatan tidak cermat.

3 Data yang

diperoleh

3 Data lengkap, terorganisir, dan ditulis dengan

benar.

Page 66: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MIND MAP TERHADAP ...

65

2 Data lengkap, tetapi tidak terorganisir, atau ada

yang salah tulis.

1 Data tidak lengkap

4 Kesimpulan

3 Semua benar atau sesuai dengan tujuan.

2 Sebagian kesimpulan ada yang salah atau tidak

sesuai tujuan.

1 Tidak benar atau tidak sesuai tujuan.

Instrumen Tes Tertulis (soal uraian)

1. Sebutkan proses keadaan sistem pada termodinamika

2. Jelaskan yang di maksud dengan proses isotermal.

3. Tuliskan Usaha yang di lakukan sistem pada proses isihorik.

4. Gas helium dengan volume 1,5 m3 dan suhu 27

oC dipanaskan secara isobarik

sampai 87oC. Jika tekanan gas helium 2 × 10

5 N/m, berapakah usaha yang

dilakukan oleh gas?

5. Suatu gas ideal mengalami proses isotermal seperti pada grafik P-V di bawah

ini. Tentukan usaha yang dilakukan oleh gas tersebut!

Kunci jawaban dan rubrik penilaian

No Rincian kriteria Jawaban dan skor perolehan Skor

1 Dalam termodinamika terdapat berbagai proses perubahan keadaan sistem, yaitu proses isotermal, isobarik, isokhorik, dan adiabatik.

3 = Menjawab dengan lengkap, tepat dan benar 2 = Menjawab tetapi kurang sempurna/ tidak lengkap 1 = Memberikan jawaban yang kurang tepat/ jawaban salah

0 = Tidak memberikan jawaban

5

2 Proses isotermal adalah proses perubahan keadaan sistem pada suhu konstan.

4

4 = Ketika menjawab dengan tepat dan benar) 3 = Menjawab tetapi kurang sempurna/ tidak lengkap 2 = Memberikan jawaban tapi tidak jelas 1 = Memberikan jawaban yang kurang tepat/ jawaban salah

0 = Tidak memberikan jawaban

Page 67: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MIND MAP TERHADAP ...

66

3 Pada proses isokhorik gas tidak mengalami perubahan volume, sehingga usaha yang dilakukan sistem sama dengan nol.

V1 = V2 = V

W = P (V2 – V1)

W = P (0) = 0

3 = Menuliskan persamaan/rumus dengan tepat dan benar

2 = Melengkapi keterangan simbol dari

persamaan dengan benar

1 = Melengkapi keterangan

satuan dari

persamaan dengan benar 0 =

Tidak memberikan jawaban

3

4 Penyelesaian:

Diketahui: T1 = 27oC = 27+ 273 = 300 K

V1 = 1,5m

T2 = 87oC = 87 + 273 = 360 K P = 2 × 10

5 N/m

2

Ditanya: W = ... ?

Jawab:

V = 1,8 m3

W = P (V2 – V1) = 2× 105 (1,8 – 1,5) = 6×10

4 J

3 = Menuliskan yang diketahui

1 = Menuliskan yang ditanyakan

1 = Menuliskan persamaan/ rumus

2 = Memasukkan angka kedalam

persamaan/ rumus

7

5 Penyelesaian:

Diketahui: VA = 50 L = 0,05 m3

VB = 10 L = 0,01 m3

PA = 2×103 N/m

2

PB = 4×103 N/m

2 Ditanya:

W = ... ?

9

Page 68: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MIND MAP TERHADAP ...

67

Jawab:

WAB

= PA.VA .ln

= (100)(-1,609) = -160,9 J

3 = Menuliskan yang diketahui

1 = Menuliskan yang ditanyakan

1 = Menuliskan persamaan/ rumus

2 = Memasukkan angka kedalam

persamaan/ rumus

Jumlah skor tertinggi secara keseluruhan 28

Makassar, Februari 2020

Guru Pamong Peneliti

Drs. H. Kasimuddin Musidasari

NIP. 1960123119871018 NIM: 10539127814

Page 69: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MIND MAP TERHADAP ...

68

Sumber: Physics for Scientists and Engineers, 2000

Bahan Ajar Fisika

Page 70: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MIND MAP TERHADAP ...

69

Page 71: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MIND MAP TERHADAP ...

70

Sumber: www.maesco.com, www.chicocustomchoppers.com,

Kehadiran mesin sebagai alat pengubah energi kalor menjadi energi

mekanik atau usaha telah mengubah kehidupan manusia menjadi lebihmudah,

lebih cepat, dan lebih efisien. Mesin pabrik, mesin kapal, mesinkereta api, mesin

mobil serta mesin motor telah meringankan usaha yang dibutuhkan manusia untuk

beraktivitas dan membuat suatu produk. Tahukah Anda peralatan lain yang

menggunakan mesin pengubah energi kalor menjadi usaha dalam prinsip kerjanya?

Mesin-mesin kalor tersebut ada yang menggunakan bahan bakar solar dan

dikenal sebagai mesin diesel serta ada pula yang menggunakan bahan bakar

bensin. Khusus untuk mesin berbahan bakar bensin, dikenal mesin dua tak dan

mesin empat tak. Bagaimanakah cara mesin kalor bekerja? Tahukah Anda jenis

usaha yang dilakukan mesin kalor dalam proses kerjanya? Prinsip yang mendasari

cara kerja mesin kalor secara umum dapat Anda pelajari dalam pembahasan Bab

ini tentang termodinamika.

TERMODINAMIKA

Page 72: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MIND MAP TERHADAP ...

71

A. Usaha dan Proses dalam Termodinamika

Dalam melakukan pengamatan mengenai aliran energi antara

panas dan usaha ini dikenal dua istilah, yaitu sistem dan

lingkungan. Apakah yang dimaksud sistem dan lingkungan

dalam termodinamika? Untuk memahami penggunaan kedua

istilah tersebut dalam termodinamika, perhatikanlah Gambar 2.1

berikut. Misalkan, Anda mengamati aliran kalor antara bola besi

panas dan air dingin. Ketika bola besi tersebut dimasukkan ke

dalam air. Bola besi dan air disebut sistem karena kedua benda

tersebut menjadi objek pengamatan dan perhatian Anda.

Adapun, wadah air dan udara luar disebut lingkungan karena

berada di luar sistem, tetapi dapat memengaruhi sistem tersebut.

Dalam pembahasan termodinamika, besaran yang digunakan

adalah besaran makroskopis suatu sistem, yaitu tekanan, suhu,

volume, entropi, kalor, usaha, dan energi dalam. Usaha yang

dilakukan oleh sistem (gas) terhadap lingkungannya bergantung

pada proses -proses dalam termodinamika, di antaranya proses

isobarik, isokhorik, isotermal, dan adiabatik.

1. Usaha Sistem Terhadap Lingkunganya Pada pembahasan Bab 4, Anda telah mempelajari definisi

TERMODINAMIKA

Hukum I Termodinamika Hukum II Termodinamika

Hukum

kekebalan

energi

- Isobasik

- Isotosik

- Isotermal

- Adiabatik

Siklus carrot

- Reversibel

- Irreversibel

Entropi

- AC

- Kulkas

. 1 .Besaran - besaran apa sajakah yang dapat diaati pada suatu gas yang berada di dalam suatu ruangan tertutup? . Apakah yang 2

dim aksud dengan proses isotermal, isokhorik, dan isobarik pada gas?

Soal Pramateri

Gambar 2.1 . Bola besi dan air merupakan System

Page 73: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MIND MAP TERHADAP ...

72

Bagaimanakah cara menghitung usaha pada gas? Tinjaulah suatu gas yang berada dalam tabung dengan penutup berbentuk piston yang dapat bergerak bebas, seperti terlihat pada Gambar 2.2. Ketika gas tersebut dipanaskan, piston akan berpindah sejauh Δs karena gas di dalam tabung memuai dari volume awal V1 menjadi volume akhir V2. Gaya yang bekerja pada piston adalah F = pA. Jika luas penampang piston (A) dan tekanan gas dalam tabung (P) berada dalam keadaan konstan,

Oleh karena A ∆s = ∆V, persamaan usaha yang dilakukan gas dapat ditulis menjadi

W = p ∆V (9–1) Atau

W = p(V2 – V1) (9–2) dengan: p = tekanan gas (N/m2), ∆V = perubahan volume (m3), dan

W = usaha yang dilakukan gas (joule).

Nilai W dapat berharga positif atau negatif bergantung pada ketentuan

berikut. a. Jika gas memuai sehingga perubahan volumenya berharga positif,

gas (sistem) tersebut dikatakan melakukan usaha yang menyebabkan volumenya bertambah. De ngan demikian, usaha W sistem berharga positif.

b. Jika gas dimampatkan atau ditekan sehingga perubahan volumenya berharga negatif, pada gas (sistem) diberikan usaha yang menyebabkan volume sistem berkurang. Dengan demikian, usaha W pada tersebut

sistem ini bernilai negatif.

Usaha yang dilakukan oleh sistem dapat ditentukan melalui metode grafik. Pada Gambar 2.3a dapat dilihat bahwa proses bergerak ke arah kanan(gas memuai). Hal ini berarti V2 > V1 atau ΔV > 0 sehingga W bernilai positif (gas melakukan usaha terhadap lingkungan). W sama dengan luas daerah di bawah kurva yang diarsir (luas daerah di bawah kurva p –V dengan batas volume awal dan volume akhir)

Selanjutnya perhatikan Gambar 2.3b. Jika proses bergerak ke arah kiri (gas memampat), V2 < V1 atau ΔV < 0 sehingga W bernilai negatif (lingkungan melakukan usaha terhadap gas). W = – luas daerah di bawah kurva p

–V yang diarsir.

2. Proses Dalam Termodinamika

Terdapat empat proses dalam gas pada bahasan termodinamika. Pada

pembahasan Bab sebelumnya, Anda telah mengenal tiga proses, yaitu isotermal, isobarik, dan isokhorik. Proses yang keempat adalah proses adiabatik. Usaha yang terdapat pada gas yang

mengalami proses-proses termodinamika tersebut akan diuraikan sebagai berikut.

a. Proses

Isotermal Proses

isotermal adalah suatu proses perubahan keadaan gas pada suhu tetap. Menurut Hukum Boyle, proses isotermal dapat dinyatakan dengan persamaan pV = konstan atau p1V1 = p2V2

Dalam proses ini, tekanan dan volume sistem berubah sehingga

usaha (W) yang dilakukan pada benda tegar, yaitu

W = F • s

yang diamati. Adapun,

udara luar

merupakan

lingkungannya.

usaha yang dilakukan oleh gas dinyatakan dengan persamaan

W = pA.∆s

Gambar 2.2. Ketika gas

ideal di dalam tabung

dipanaskan,gas tersebut

memuai sehingga piston

berpindah sejauh Δs.

Page 74: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MIND MAP TERHADAP ...

73

persamaan W = p ∆V

tidak dapat langsung digunakan. Untuk menghitung usaha

sistem dalam proses isotermal ini digunakan cara integral.

Misalkan, pada sistem terjadi perubahan yang sangat kecil

sehingga persamaan usahanya dapat dituliskan sebagai dW

= pdV pers(2.3)

Gambar 2.3. a) Grafik P–V suatu gas yang mengalami pemuaian (melakukan ekspansi) (b) Grafik P–V suatu gas yang mengalami pemampatan (diberi koprensi)

Gambar.2.4. A–B merupakan proses

isotermal.

Jika Persamaan (2.3) diintegralkan maka dapat dituliskan

∫dW = ∫pdV Dari persamaan keadaan gas ideal diketahui bahwa

p

Oleh karena itu, integral dari Persamaan (2.3) dapat dituliskan menjadi

Jika konstanta n R, dan besaran suhu (T) yang nilainya tetap dikeluarkan dari integral, akan diperoleh

𝒗𝟏 𝒗𝟏 = n RT ln (2.4) W = n RT ln atau W

𝒗𝟐 𝒗𝟐

b. Proses Isohorik

Proses isokhorik adalah suatu proses perubahan keadaan gas pada volume tetap. Menurut Hukum GayLussac proses isokhorik pada gas dapat dinyatakan dengan persamaan

= konstan

Gambar.2.5. A–B Atau

Oleh karena perubahan volume dalam proses isokhorik merupakan proses ΔV = 0 maka usahanya W = 0. isohorik.

Hero atau Heron membuat

Page 75: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MIND MAP TERHADAP ...

74

c. Proses Isoborik Proses isobarik adalah suatu proses perubahan keadaan gas pada tekanan tetap. Menurut Hukum Charles,

persamaan keadaan gas pada proses isobaric dinyatakan

= konstan

mesin uap pertama yang

disebut Atau aeolipile. Mesin ini terdiri atas sebuah pemanas yang

terletak di bawah suatu

kuali dan memiliki dua

lubang angin. Uap yang

dialirkan ke dalam kuali

akan keluar dari lubang

angina sehingga akan

Oleh karena volume sistem berubah, sedangkan tekanannya tetap, usaha yang dilakukan oleh sistem dinyatakan dengan persamaan

W = pΔV = p (V2 – V1)

Gambar.2.6. A–B merupakan proses isoborik.

memutar kincir. Aeolipile tidak memiliki fungsi

praktis.

Sumber: Jendela Iptek, 1997

d. Proses Adiabatik Proses adiabatik adalah suatu proses perubahan keadaan gas di mana tidak ada kalor

(Q) yang masuk atau keluar dari sistem (gas). Proses ini dapat dilakukan dengan cara mengisolasi sistem menggunakan bahan yang tidak mudah menghantarkan kalor atau disebut juga bahan adiabatik. Adapun, bahanbahan yang bersifat mudah menghantarkan kalor disebut bahan diatermik Proses adiabatik ini mengikuti persamaan Poisson sebagai berikut p

V γ = konstan

atau p1 V1 γ = p2 V2 γ (2.6)

Oleh karena persamaan gas ideal dinyatakan sebagai pV = nRT maka Persamaan (2.4) dapat ditulis

T1V1(γ –1) = T2V2(γ –1)

Dari kurva hubungan p - V tersebut, Anda dapat mengetahui bahwa:

1) Kurva proses adiabatik lebih curam daripada kurva proses isotermal.

2) Suhu, tekanan, maupun volume pada proses adiabatik tidak tetap.

Oleh karena siste m tidak melepaskan atau menerima kalor, pada kalor sistem proses adiabatik Q sama dengan nol. Dengan demikian, usaha yang dilakukan oleh sistem hanya mengubah energi dalam Gambar.2.7. Pada sistem tersebut. Besarnya usaha pada proses

adiabatik tersebut proses adiabatik, kurva dinyatakan dengan per samaan berikut. p– lebih curam dibandingkan dengan kurva p– pada proses

isotermal.

Contoh Soal.

Kerjakan soal-soal di bawah ini di dalam buku tugas Anda!

Page 76: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MIND MAP TERHADAP ...

75

1. Jelaskan jika pada proses isobarik, isotermis, dan isokorik berlaku hukum Gay Lussac ! 2. Suatu tabung tertutup yang volumenya 600 liter berisi gas bertekanan 6 atm. Hitunglah

usaha yang dilakukan oleh gas jika gas memuai pada tekanan tetap sehingga volumenya 3 kali volum semula dan jika gas dimampatkan pada tekanan tetap sehingga volumenya menjadi setengah kali semula (1 atm = 105pa)!

3. Apakah yang dimaksud dengan proses irreversibel dan apa pula yang dimaksud dengan proses reversi bel?

4. Sebuah tabung berisi 16 liter gas dengan tekanan 0,8 atm dan suhu 50 K. Jika gas dipanaskan sehingga volumenya menjadi 24 liter dengan mempertahankan tekanannya (isobarik). Berapa

suhu akhir yang dimiliki gas tersebut?

6. Perbandingan

volume gas yang dipanaskan secara isobarik adalah 2 : 5.

Berapakah perbandingan suhu awal dan suhu akhirnya?

7. Sejumlah gas mula -mula volumenya 12,5 liter, tekanannya 1,5 atm dan suhunya 150

K.

A. Hukum I Termodinamika

Page 77: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MIND MAP TERHADAP ...

76

Dari pembahasan materi Bab 8, Anda telah mengetahui bahwa suhu gas

berhubungan dengan energi kinetik yang dimiliki oleh gas tersebut. Anda juga

telah mempelajari hubungan antara energi kinetik dan energi dalam yang

dimiliki oleh gas. Perubahan energi dalam dapat terjadi jika terjadi perubahan

suhu (energi dalam akan meningkat jika suhu gas (sistem) meningkat atau

pada gas diberikan kalor). Apakah perubahan energi dalam dapat terjadi pada

gas yang diberi atau melakukan usaha mekanik? Hubungan antara kalor yang

diterima atau dilepaskan suatu sistem, usaha yang dilakukan pada sistem,

serta perubahan energi dalam system yang ditimbulkan oleh kalor dan usaha

tersebut dijelaskan dalam Hukum Pertama Termodinamika.

Apabila sistem gas menyerap kalor dari lingkungan sebesar Q1, maka oleh

sistem mungkin akan diubah menjadi:

a. usaha luar (W) dan perubahan energi dalam ( ΔU),

b. energi dalam saja (U), dan

c. usaha luar saja (W).

Secara sistematis, peristiwa di atas dapat dinyatakan sebagai:

Q = W + U

1. Penerapan hukum I termodinamika

HUKUM 1 TERMODINAMIKA

Rumus Pengertian Penerapan dalam

kehidupan sehari - hari

Q= ΔU + W ΔU =Q - W Huku m 1

Termodinamika

adalah salah

satu dari tiga

hukum

termodinamika

yang berisi

pernyataan

tentang kekelan

Termos Mesin

kendaraa

n

Mesin

Uap

Page 78: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MIND MAP TERHADAP ...

77

Pada bagian ini kita akan menggunakan Hukum I Termodinamika pada

beberapa proses termodinamika, yaitu proses isobarik, isokhorik, isotermal,

dan adiabatik. Konsep tentang energi dalam untuk gas monoatomic sesuai

dengan teorema ekipartisi energi yang telah dibahas pada bab sebelumnya.

U = N kT= .T

Pada sistem yang berubah dari suhu awal T1 menjadi T2 maka perubahan energi

dalamnya dapat dituliskan:

N k T

atau n R T

karena:

P.V = n.R.T maka:

a. Proses isothermal

Proses isothermal terjadi pada suhu konstan (ΔT = 0) sehingga n.R.T =

0.

Berdasarkan Hukum I Termodinamika, maka:

Q = ΔU + W

Menurut persamaan (9.3), maka pada proses isothermal adalah W = n.R.T = ln

maka persamaan di atas dapat dituliskan: Q = ΔU + W

Q = 0 + nRT ln

Q

b. Proses isobarik

Proses isobarik terjadi pada tekanan konstan (ΔP = 0). Sesuai Hukum I

Termodinamika, maka:

Q = ΔU + W

Karena V

Q

c. Proses isohrik

Proses isokhorik terjadi pada volume tetap (ΔV = 0) sehingga W =P.ΔV=

0. Berdasarkan Hukum I Termodinamika maka:

Q = ΔU + W

Q = ΔU + 0

Q T

d. Proses adiabatik

Page 79: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MIND MAP TERHADAP ...

78

Dalam proses adiabatik tidak ada pertukaran energy antara sistem dengan lingkungan

(Q = 0). Berdasarkan Hukum I Termodinamika, maka:

Q = ΔU + W 0 = ΔU + W W = - ΔU

W T

2. Kapasitas kalor

Kapasitas kalor adalah banyaknya kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu

zat sebesar satu kelvin atau satu derajat celsius, dirumuskan:

C

atau Q= C. ΔT

Ada dua macam kapasitas kalor pada gas, yaitu kapasitas kalor pada tekanan tetap (Cp) dan kapasitas kalor pada volume tetap (Cv ). Kapasitas kalor gas pada tekanan tetap besarnya dapat diturunkan dari persamaan pada proses isobarik.

Cp

C n R

Kapasitas kalor gas pada volume tetap, besarnya dapat diturunkan dari persamaan

berikut pada proses isokhorik.

Cv

Cv = nR

Dari persamaan (9.17) dan (9.18) dapat diperolehchubungan sebagai berikut:

Cp – Cv = nR

Cp – Cv = n.R atau Cp = Cv + n.R Untuk gas diatomik, besarnya kapasitas kalor gas padatekanan tetap dan kapasitas

kalor pada volume tetap tergantung pada derajat kebebasan gas.

a. Pada suhu rendah ( ±250 K)

T, sehingga: Cv = nR dan Cp = nR. Besarnya konstanta

Laplace ) adalah:

Page 80: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MIND MAP TERHADAP ...

79

b. Pada suhu sedang (±500 K) n R T , sehingga Cv = .R dan Cp

= .R. Besarnya konstanta Laplace (γ) adalah:

c. Pada suhu tinggi ( 1.000 K)

T, sehingga Cv = .R dan Cp = . Besarnya konstanta

Laplace ( ) adalah:

Contoh Soal.

1. Dua mol gas ideal monoatomik suhunya dinaikkan dari 27o C menjadi 127o C pada tekanan tetap. Jika konstanta gas umum R = 8,31 J/molK, maka hitunglah perubahan energi dalam, usaha yang dilakukan oleh gas, dan kalor yang diperlukan!

2. Suatu gas menerima kalor 4.000 kalori, menghasilkan usaha sebesar 8.000 J. Berapakah perubahan energi dalam pada gas? (1 kalori = 4,18 joule)

3. Sejumlah 4 mol gas helium suhunya dinaikkan dari 0 oC menjadi 100 oC pada tekanan tetap. Jika konstanta gas umum R = 8,314 J/mol.K, tentukan: a. perubahan energi dalam,

b. usaha yang dilakukan gas, danc. kalor yang diperlukan!

Page 81: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MIND MAP TERHADAP ...

80

A. Hukum II Termodinamika

Hukum I termodinamika menyatakan bahwa energi adalah kekal, tidak

dapat diciptakan dan tidak dapat dimusnahkan. Energi hanya dapat berubah dari

satu bentuk ke bentuk lainnya. Berdasarkan teori ini, Anda dapat mengubah

energi kalor ke bentuk lain sesuka Anda asalkan memenuhi hukum kekekalan

energi. Namun, kenyataannya tidak demikian. Energi tidak dapat diubah

sekehendak Anda. Misalnya, Anda menjatuhkan sebuah bola besi dari suatu

ketinggian tertentu. Pada saat bola besi jatuh, energi potensialnya beruba

menjadi energi kinetik. Saat bola besi menumbuk tanah, sebagian besar energi

kinetiknya berubah menjadi energi panas dan sebagian kecil berubah menjadi

energi bunyi. Sekarang, jika prosesnya Anda balik, yaitu bola besi Anda

panaskan sehingga memiliki energi panas sebesar energi panas ketika bola besi

menumbuk tanah, mungkinkah energy ini akan berubah menjadi energi kinetik,

dan kemudian berubah menjadi energi potensial sehingga bola besi dapat naik?

Peristiwa ini tidak mungkin terjadi walau bola besi Anda panaskan sampai

meleleh sekalipun.

Hal ini menunjukkan proses perubahan bentuk energi di atas hanya dapat

berlangsung dalam satu arah dan tidak dapat dibalik. Proses yang tidak dapat

dibalik arahnya dinamakan proses irreversibel. Proses yang dapat dibalik

arahnya dinamakan proses reversibel.

Peristiwa di atas mengilhami terbentuknya hukum II termidinamika. Hukum II termodinamika membatasi perubahan energi mana yang dapat terjadi dan yang tidak dapat terjadi. Pembatasan ini dapat dinyatakan dengan berbagai cara, antara lain, hukum II termodinamika dalam pernyataan aliran kalor: “Kalor mengalir secara spontan dari benda bersuhu tinggi ke benda bersuhu rendah dan tidak mengalir secara spontan dalam arah kebalikannya”; hukum II termodinamika dalam pernyataan tentang mesin kalor: “Tidak mungkin membuat suatu mesin kalor yang bekerja dalam suatu siklus yang semata-mata menyerap kalor dari sebuah reservoir dan mengubah seluruhnya menjadi usaha luar”; hukum II termodinamika dalam pernyataan entropi: “Total

HUKUM II TERMODINAMIKA

- Reversibel

- Ir reversibel

Entropi

- AC

- Kulkas

Page 82: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MIND MAP TERHADAP ...

81

K P = 𝑄 2

𝑊

K P = 𝑄 2

𝑄 1 − 𝑄 2 =

𝑇 2

𝑇 1 − 𝑇 2

entropi semesta tidak berubah ketika proses reversible terjadi dan bertambah ketika proses ireversibel terjadi”.

a. Entropi

Entropi adalah ukuran banyaknya energi atau kalor yang tidak dapat

diubah menjadi usaha. Besarnya entropi suatu sistem yang mengalami proses

reversibel sama dengan kalor yang diserap system dan lingkungannya (ΔQ)

dibagi suhu mutlak sistem tersebut (T). Perubahan entropi diberi tanda _S dan

dinyatakan sebagai berikut.

Ciri proses reversibel adalah perubahan total entropi (ΔS = 0) baik bagi

sistem maupun lingkungannya. Pada proses irreversible perubahan entropi

semesta ΔSSemesta > 0 . Proses irreversibel selalu menaikkan entropi semesta.

ΔSSistem + ΔSLingkungan = ΔSseluruhnya

b. Mesin Pendingin

Mesin yang menyerap kalor dari suhu rendah dan mengalirkannya pada

suhu tinggi dinamakan mesin pendingin (refrigerator). Misalnya pendingin

rungan (AC) dan almari es (kulkas).

Perhatikan Gambar di samping Kalor diserap dari suhu

rendah T2 dan kemudian diberikan pada suhu tinggi T1.

Berdasarkan hukum II termodinamika, kalor yang

dilepaskan ke suhu tinggi sama dengan kerja yang ditambah

kalor yang diserap (Q1 = Q2 + W)

Hasil bagi antara kalor yang masuk (Q1) dengan usaha yang

diperlukan (W) dinamakan koefi- sien daya guna

( performansi) yang diberi simbol Kp. Secara umum, kulkas dan pendingin

ruangan memiliki koefisien daya guna dalam Gambar 2.8Siklus mesin jangkauan 2

sampai 6. Makin tinggi nilai Kp, makin baik pendingin kerja mesin tersebut.

Untuk gas ideal berlaku:

Keterangan

Kp : koefisien daya guna

Q1 : kalor yang diberikan pada reservoir suhu tinggi (J) Gambar 2.9 Q2 : kalor

yang diserap pada reservoir suhu rendah (J) Perubahan kerja menjadi kalor.

Page 83: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MIND MAP TERHADAP ...

82

𝑣 1

𝑐𝑝

𝑐𝑣

= 𝑄

Δ T

( 1 − 𝑇 2 𝑇 1 ) ×

( 1 − 𝑇 2 𝑇 1 ) ×

Δ S = 𝑄

RANGKUMAN

1. Sistem adalah benda kerja atau objek yang ditinjau dan dibatasi oleh permukaan tertutup. 2. Lingkungan adalah segala sesuatu di luar sistem. 3. Proses merupakan perubahan keadaan dari keadaan satu ke keadaan yang lain. 4. Usaha yang dilakukan sistem dinyatakan sebagai W = pΔV .

5. Usaha pada proses isotermal (T = konstan) adalah W n RT ln 𝑣2

6. Usaha pada proses isobarik (p = konstan) adalah W = p (V2 –V1). 7. Usaha pada proses isokorik (V = konstan) adalah W = 0.

8. Pada proses adiabatik berlaku pV_ = konstan, dengan

9. Hukum pertama termodinamika menyatakan bahwa perubahan energi dalam, ΔU , ketika suatu gas

(sistem) berubah dari keadaan 1 ke keadaan 2. Persamaan ini di tulis ΔU = Q – W

10. Kapasitas kalor gas pada proses volume tetap adalah CV

11. Kapasitas kalor gas pada proses tekanan tetap adalah Cp= 12. Mesin kalor Carnot merupakan mesin kalor yang paling ideal da tidak ada mesin yang

mempunyai

efisiensi melebihi mesin Carnot.

13. Efisiensi mesin kalor Carnot secara umum dinyatakan ŋ 100%

W : usaha yang diperlukan (J)

T1 : suhu reservoir suhu tinggi (K)

T2 : suhu reservoir suhu rendah (K)

1. kalori dan 105 C o 527 tinggi reservoir Suatu mesin kalor menyerap dari membuang kalor pada suhu 127o C. Jika usaha yang dilakukan mesin 4 x 104 kalori, maka hitunglah efisien mesin dan efisien maksimumnya!

2. Sebuah lemari es ( refrigerator ) memiliki efisiensi 1 3 efisiensi refrigerator carnot

yang bekerja pada suhu – ° C dan 37o C. Refrigerator tersebut 3 dapat menyerap kalor dari reservoir dingin sebesar 100 kal/jam. Berapa kalor yang dibuang oleh refrigerator ke reservoir suhu tinggi?

3. gram es yang bersuhu 20 - ° C dicampur dengan 100 gram air yang bersuhu 80° 20 C. Jika C es = 0,5 kal/g °C, C air = 1 kal/g °C , dan kalor lebur es ( KL es) = 80 kal/g, maka tentukan perubahan entropi sistem (sistem terisolasi)!

Contoh Soal.

Page 84: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MIND MAP TERHADAP ...

83

14. Efisiensi mesin kalor Carnot juga dapat dinyatakan ŋ 100% 15. Pernyataan hukum kedua termodinamika menyatakan bahwa kalor tidak mungkin mengalir spontan

dari benda rendah ke benda bersuhu tinggi (Clausius) dan tidak mungkin membuat mesin kalor yang dapat mengubah semua kalor menjadi usaha (Kelvin – Planck).

16. Per samaan perubahan entropi adalah

A. KOMPOTENSI DASAR

Menganalisis perubahan keadaan gas ideal dengan menerapkan Hukum

Termodinamika.

B. INDIKATOR

Mampu menyimpulkan bunyi Hukum termodinamika

C. TUJUAN PERCOBAAN

Melalui percobaan ini peserta didik mampu membutikan kebenaran Hukum

Termodinamika.

Lembar Kerja Peserta Didik ( LKPD )

Hari/Tanggal Percobaan :

HUKUM TERMODINAMIKA

NAMA KELOMPOK :

1) ............................................. 3) ................................................

2) ............................................. 4) ................................................

Page 85: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MIND MAP TERHADAP ...

84

E. PENGANTAR MATERI

Hukum termodinamika adalah cabang dari ilmu fisika yang mempelajari

tentang proses perpindahan energi sebagai kalor dan usaha antara sistem dan

lingkungan. Kalor diartikan sebagai perpindahan energi yang di sebabkan

oleh perbedaan suhu, sedangkan usaha merupakan perubahan energi melalui

cara-cara mekanis yang tidak disebabkan oleh perubahan suhu.propses

perpindahan energi pada termodinamika berdasarkan atas dua hukum, yaitu

hukum 1 termodinamika yang merupakan persyaratan hukum kekekalan

energi dan hukum II termodinamika yang memberikan batasan tentang arah

perpindahan kalor yang dapat terjadi.

F. PROSEDUR KERJA

Rancangan percobaan :

D. ALAT DAN BAHAN

ALAT DAN BAHAN

Page 86: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MIND MAP TERHADAP ...

85

G. HASIL PENGAMATAN

H. KESIMPULAN

Page 87: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MIND MAP TERHADAP ...

86

I. SARAN

Page 88: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MIND MAP TERHADAP ...

87

LAMPIRAN B

B.1 SOAL PRE - TEST

B.2 SOAL POST - TEST

B.3 KISI - KISI SOAL

Page 89: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MIND MAP TERHADAP ...

88

SOAL PRETEST

Mata Pelajaran : Fisika Waktu : 90 Menit Petunjuk

1. Tuliskan Nama, NIS, dan Kelas pada lembar jawaban yang telah disediakan 2. Bacalah soal dengan teliti dan kerjakan soal yang dianggap paling mudah 3. Pilihlah salah satu jawaban yang dianggap paling benar dengan memberi tanda silang (X) pada lembar

jawaban yang telah disediakan 4. Jika anda akan mengganti jawaban berilah garis datar double (=) jawaban yang telah disilang kemudian

gantilah jawaban anda 5. Kerjakanlah semua soal dengan jujur, bertanggung jawab dan percaya diri 6. Lembar soal tidak boleh dicoret-coret

Jawablah Soal-soal dibawah Ini dengan baik dan benar! 1. Sejumlah gas ideal mengalami proses sepert gambar berikut.

Proses yang mengambarka adiabatiks dan isohorik berturut turut d tunjukka

pada nomor…

a. 1-2 dan 3-4

b. 1-2 dan 4-5

c. 2-3 dan 1-2

d. 2-3 dan 1-2

e. 2-3 dan 3-4

2. Ketika sistem dalam keadaan seimbang dalam kondisi yan di tentukan, ini di sebut

keadaan…

a. Pasti

b. Berubah ubah

c. Terulang

d. Tetap

e. Tida pasti

3. Suatu gas dipanaskan pada tekanan tetap sehingga memuai, seperti terlihat pada

gambar.

TES HASIL BELAJAR

1 2

3

4 5

Page 90: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MIND MAP TERHADAP ...

89

Beapakah usaha yang dilakukan gas. (1 atm = 105 N/m

2)?

a. 40 Jaule

b. 50 jaule

c. 60 Jaule

d. 70 Jaule

e. 80 Jaule

4. Semua gas ideal mengalami proses ishobarik sehingga…

a. Semua molekulnya kecepatannya sama

b. Pada suhu tinggi kecepatan rata-rata molekul lebih besar

c. Tekanan gas menjadi tetap

d. Gas akan melakukan usaha

e. Tidak memiliki energi dalam

5. Gas ideal dalam ruangan megalami proses pemuaian secara aiabatik. Pada proses

ini..

a. Di butuhkan kalor untukperjuangan lar

b. Di butuha kalor untuk aksesori energy dalam

c. Tekanan gasideal bertambah

d. Suhu gas ideal naik

e. Suhu gas ideal turun

6. Suatu gas ideal mengalami proses isotermal seperti pada grafik P-V di bawah ini.

Usaha yang dilakukan oleh gas tersebut adalah….

a. -140,9J

b. -150,9J

c. -160,9J

d. -170,9J

e. -180,9J

7. Suatu gas ideal mengalami proses siklus seperti pada gambar P − V di atas. Kerja

yang dihasilkan pada proses siklus ini adalah….kilojoule.

a. 200

b. 400

Page 91: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MIND MAP TERHADAP ...

90

c. 600

d. 800

e. 1000

8. Sepuluh mol gas helium memuai secara isotermal pada suhu 47°C sehingga

volumenya menjadi dua kali volume mula-mula. Usaha yang dilakukan oleh gas

helium. adalah….

a. 17,4

b. 18,4

c. 19,4

d. 20,4

e. 21,4

9. Gambar berikut menunjukkan suatu siklus termodinamika dari suatu gas ideal.

Berapakah usaha yang dilakukan gas dari keadaan A ke B?

a. 50 J

b. 100 J

c. 150 J

d. 200 J

e. 250 J

10. Usaha sebesar 2 × 103 J diberikan secara adiabatik untuk memampatkan 0,5 mol

gas ideal monoatomik sehingga suhu mutlaknya menjadi 2 kali semula. Jika

konstanta umum gas R = 8,31 J/mol K, suhu awal gas.

a. 305

b. 311

c. 317

d. 319

e. 321

11. Gas helium dengan volume 1,5 m3 dan suhu 27oC dipanaskan secara isobarik

sampai 87oC. Jika tekanan gas helium 2 × 10

5 N/m, berapakah usaha yang

dilakukan oleh gas tersebut?

a. 6×104 J

b. 7×104 J

c. 8×104 J

d. 9×104 J

e. 10×104 J

12. Usaha yang dilakukan gas pada proses ABC adalah…

Page 92: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MIND MAP TERHADAP ...

91

a. 1,4 Joule

b. 1,6 Joule

c. 1,2 Joule

d. 1,22 Joule

e. 1,20 Joule

13. Perubahan energy dalam dari suatu sistem termodinamika tertutup, sama dengan

total dari jumlah energy kalor yang di suplai ke dalam system dan kerja yang di

lakukan terhadap sistem. Pernyatan beikut bunyi dari… a. Hukum I termodiamika

b. Hukm II termodinamika

c. Gas Ideal

d. Siklus karnot

e. Usahatermodinamika

14. Perhatikan gambar di bawah ini yaitu perjanjian tanda untuk Q dan W .

Pernyatan yang benar adalah

a. Jika sistem melakukan usaha, nilai W bertanda positif (W+)

b. Jika sistem melakukan usaha, nilai W bertanda negative (W-)

c. Jika sistem menerima usaha, nilai W bertanda positif(W+)

d. Jika sistem melepas qalor, nilai Q bertanda positif (Q+)

e. Jika sistem menerima qalor, nilai Q bertanda negative (Q-)

15. Delapan mol gas ideal dipanaskan pada tekanan tetap sebesar 2 × 105 N/m2

sehingga volumenya berubah dari 0,08 m3 menjadi 0,1 m3. Jika gas mengalami

perubahan energi dalam gas sebesar 1.500 J, berapakah kalor yang diterima gas

tersebut?

a. 5.000

b. 5.500

c. 6.000

d. 6.500

e. 7.000

Page 93: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MIND MAP TERHADAP ...

92

16. Satu mol gas ideal mengalami proses isothermal pada suhu T sehingga volumenya

menjadi dua kali. Jika R yaitu konstanta gasmolar perjuangan yang di kerjakan oleh

gas selama proses tersebt yaitu…

a. RTV

b. RT InV

c. 2RT

d. RT In2

e. RT In (2V)

17. Suatu gas menerima kalor 4.000 kalori, menghasilkan usaha sebesar 8.000 J.

Berapakah perubahan energi dalam pada gas? (1 kalori = 4,18 joule)

a. 6.720 J

b. 7.720 J

c. 8.720 J

d. 9.720 J

e. 10.720 J

18. Pada termodinamika, gas ideal mengalami proses iso termik jika…

a. Perubahan keadaan gas suhunya selalu tetap

b. Semua molekul bergerak denan kecepatan berbeda

c. Semua keadan gas suhunya selalu berubah

d. Pada suhu tinggi kecepatan molekulnya lbih tinggi

e. Tekanan dan volumegas tidak mengalami perubahan

19. Pernyatan yang benar tentang proses termodinamika adalah…

a. Isobarik adalah proses perubahan gas pada tekanan tetap

b. Isobarik adalah proses perubahan gas pagda suhu tetap

c. Isokhorik merupakan proses perubahan gas pada tekanan tetap

d. Isotermis adalah proses perubahan gss pada volume tetap

e. Isokhorik adalah proses perubahan gas pada sushu tetap

20. Pernyataan yang sesuai dengan bunyi hukum II termodinamika yaitu….

a. kalor mengalir secara alami dari benda yang panas ke benda yang dingin, kalor tidak akan mengalir secara spontan dari benda dingin ke benda panas

b. untuk setiap proses, apabila kalor ditambahkan ke dalam sistem dan sistem

melakukan usaha, maka akan terjadi perubahan energi. Jadi, dapat dikatakan bahwa

Termodinamika menyatakan adanya konsep kekekalan energi.

c. kecenderungan benda yang bergerak untuk melanjutkan gerakannya pada kelajuan

yang konstan. juga merupakan besaran vektor yang searah dengan kecepatan benda

d. energi yang dihasilkan oleh benda karena sifat geraknya. juga merupakan jumlah

energi potensial dan energi kinetik yang dimiliki oleh benda

e. kecepatan melakukan usaha atau kemampuan untuk melakukan usaha tiap satuan

waktu.

21. Perhatikan gambr berikut

Page 94: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MIND MAP TERHADAP ...

93

Gambar di atas menunjukkan bahwa 1.200 J kalor mengalir secara spontan dari

reservoir panas bersuhu 600 K ke reservoir dingin bersuhu 300 K. Berapakah

jumlah entropi dari sistem tersebut Anggap tidak ada perubahan lain yang

terjadi.

a. +4 J/K

b. +3 J/K

c. +2 J/K

d. -2 J/K

e. -3 J/K

22. Semua gas ideal mengalami proses ishobarik sehingga…

a. Semua molekulnya kecepatannya sama

b. Pada suhu tinggi kecepatan rata-rata molekul lebih besar

c. Tekanan gas menjadi tetap

d. Gas akan melakukan usaha

e. Tidak memiliki energi dalam

23. Suatu peawat pendingin karno mempunyai koefisien kinerja 6,5. Jika reservoir yang

iggi 27°C maka reservoir yang bersuhu rendah adalah….

a. -5°C

b. -8°C

c. -10°C

d. -12°C

e. -13°C

24. Selisih usaha yang dilakukan oleh gas pada proses AB dan CD adalah…

a. 0

b. 10

c. 2

d. 1

e. 4

25. Sejumlah 4 mol gas helium suhunya dinaikkan dari 0 oC menjadi 100 oC pada

tekanan tetap. Jika konstanta gas umum R = 8,314 J/mol.K, Berapakah usaha yang

dilakukan gas?

Page 95: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MIND MAP TERHADAP ...

94

a. 3,362 J

b. 3,345 J

c. 3,326 J

d. 3,351 J

e. 3,328 J

Kunci jawaban (Pg)

A

C

A

A

B

D

C

A

A

A

21 C

22 B

23 E

24 B

25 C

1 E 11

A 12

C 13

B 14

E 15

C 16

B 17

B 18

D 19

E 20

2

3

4

5

6

7

8

9

10

Page 96: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MIND MAP TERHADAP ...

95

SOAL POSTTEST

Mata Pelajaran : Fisika Waktu : 90 Menit Petunjuk

1. Tuliskan Nama, NIS, dan Kelas pada lembar jawaban yang telah disediakan 2. Bacalah soal dengan teliti dan kerjakan soal yang dianggap paling mudah 3. Pilihlah salah satu jawaban yang dianggap paling benar dengan memberi tanda silang (X) pada

lembar jawaban yang telah disediakan 4. Jika anda akan mengganti jawaban berilah garis datar double (=) jawaban yang telah disilang

kemudian gantilah jawaban anda 5. Kerjakanlah semua soal dengan jujur, bertanggung jawab dan percaya diri 6. Lembar soal tidak boleh dicoret-coret

Jawablah Soal-soal dibawah Ini dengan baik dan benar! 1. Bagaimana bunyi hukum Termodinamika II tentang aliran kalor…?

a. Apabila sistem gas menyerap kalor dari lingkungan sebesar Q1, maka

oleh sistem mungkin akan diubah

b. Membatasi perubahan energi mana yang dapat terjadi dan yang tidak

dapat terjadi

c. Kalor mengalir secara spontan dari benda bersuhu tinggi ke benda

bersuhu rendah dan tidak mengalir secara spontan dalam arah

kebalikannya

d. Energi tidak dapat diciptakan ataupun dimusnahkan, melainkan hanya

bisa diubah bentuknya saja

e. Total entropi semesta tidak berubah ketika proses reversible dan

bertambah ketika proses ireversibel terjadi

2. Grafik tekanan (P) – volume (V) gas yang mengalami proses isobarik.

Usaha yang dilakukan oleh gas pada proses AB adalah…

a. 2 x 10

6 Joule

b. 3 x 105 Joule

c. 14 x 106 Joule

d. 2 x 108 Joule

e. 12 x 106 Joule

3. Ketika sistem dalam keadaan seimbang dalam kondisi yan di tentukan, ini di

sebut keadaan…

TES HASIL BELAJAR

Page 97: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MIND MAP TERHADAP ...

96

a. Pasti

b. Berubah ubah

c. Terulang

d. Tetap

e. Tida pasti

4. Semua gas ideal mengalami proses ishobarik sehingga…

a. Semua molekulnya kecepatannya sama

b. Pada suhu tinggi kecepatan rata-rata molekul lebih besar

c. Tekanan gas menjadi tetap

d. Gas akan melakukan usaha

e. Tidak memiliki energi dalam

5. Suatu gas ideal mengalami proses isotermal seperti pada grafik P-V di bawah ini.

Usaha yang dilakukan oleh gas tersebut adalah….

a. -140,9J

b. -150,9J

c. -160,9J

d. -170,9J

e. -180,9J

6. Semua gas ideal mengalami proses ishobarik sehingga…

a. Semua molekulnya kecepatannya sama

b. Pada suhu tinggi kecepatan rata-rata molekul lebih besar

c. Tekanan gas menjadi tetap

d. Gas akan melakukan usaha

e. Tidak memiliki energi dalam

7. Gas ideal dalam ruangan megalami proses pemuaian secara aiabatik. Pada proses

ini..

a. Di butuhkan kalor untukperjuangan lar

b. Di butuha kalor untuk aksesori energy dalam

c. Tekanan gasideal bertambah

d. Suhu gas ideal naik

e. Suhu gas ideal turun

8. Suatu gas menerima kalor 4.000 kalori, menghasilkan usaha sebesar 8.000

J. Berapakah perubahan energi dalam pada gas? (1 kalori = 4,18 joule)

a. 6.720 J

b. 7.720 J

c. 8.720 J

d. 9.720 J

e. 10.720 J

Page 98: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MIND MAP TERHADAP ...

97

9. Suatu gas ideal mengalami proses siklus seperti pada gambar P − V di atas. Kerja

yang dihasilkan pada proses siklus ini adalah….kilojoule.

b. 200

b. 400

c. 600

d. 800

e. 1000

10. Sepuluh mol gas helium memuai secara isotermal pada suhu 47°C sehingga

volumenya menjadi dua kali volume mula-mula. Usaha yang dilakukan oleh gas

helium. adalah….

a. 17,4

b. 18,4

c. 19,4

d. 20,4

e. 21,4

11. Usaha sebesar 2 × 103 J diberikan secara adiabatik untuk memampatkan 0,5 mol

gas ideal monoatomik sehingga suhu mutlaknya menjadi 2 kali semula. Jika

konstanta umum gas R = 8,31 J/mol K, suhu awal gas.

a. 305

b. 311

c. 317

d. 319

e. 321

12. Gas helium dengan volume 1,5 m3 dan suhu 27oC dipanaskan secara isobarik

sampai 87oC. Jika tekanan gas helium 2 × 10

5 N/m, berapakah usaha yang

dilakukan oleh gas tersebut?

a. 6×104 J

b. 7×104 J

c. 8×104 J

d. 9×104 J

e. 10×104 J

13. Usaha yang dilakukan gas pada proses ABC adalah…

Page 99: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MIND MAP TERHADAP ...

98

a. 1,4 Joule

b. 1,6 Joule

c. 1,2 Joule

d. 1,22 Joule

e. 1,20 Joule

14. Perubahan energy dalam dari suatu sistem termodinamika tertutup, sama dengan

total dari jumlah energy kalor yang di suplai ke dalam system dan kerja yang di

lakukan terhadap sistem. Pernyatan beikut bunyi dari…

a. Hukum I termodiamika

b. Hukm II termodinamika

c. Gas Ideal

d. Siklus karnot

e. Usahatermodinamika

15. Perhatikan gambar di bawah ini yaitu perjanjian tanda untuk Q dan W .

Pernyatan yang benar adalah

a. Jika sistem melakukan usaha, nilai W bertanda positif (W+)

b. Jika sistem melakukan usaha, nilai W bertanda negative (W-)

c. Jika sistem menerima usaha, nilai W bertanda positif(W+)

d. Jika sistem melepas qalor, nilai Q bertanda positif (Q+)

e. Jika sistem menerima qalor, nilai Q bertanda negative (Q-)

16. Delapan mol gas ideal dipanaskan pada tekanan tetap sebesar 2 × 105 N/m2

sehingga volumenya berubah dari 0,08 m3 menjadi 0,1 m3. Jika gas mengalami

perubahan energi dalam gas sebesar 1.500 J, berapakah kalor yang diterima gas

tersebut?

a. 5.000

b. 5.500

c. 6.000

d. 6.500

Page 100: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MIND MAP TERHADAP ...

99

e. 7.000

17. Satu mol gas ideal mengalami proses isothermal pada suhu T sehingga volumenya

menjadi dua kali. Jika R yaitu konstanta gasmolar perjuangan yang di kerjakan oleh

gas selama proses tersebt yaitu…

a. RTV

b. RT InV

c. 2RT

d. RT In2

e. RT In (2V)

18. Pada termodinamika, gas ideal mengalami proses iso termik jika…

a. Perubahan keadaan gas suhunya selalu tetap

b. Semua molekul bergerak denan kecepatan berbeda

c. Semua keadan gas suhunya selalu berubah

d. Pada suhu tinggi kecepatan molekulnya lbih tinggi

e. Tekanan dan volumegas tidak mengalami perubahan

19. Pernyatan yang benar tentang proses termodinamika adalah…

a. Isobarik adalah proses perubahan gas pada tekanan tetap

b. Isobarik adalah proses perubahan gas pagda suhu tetap

c. Isokhorik merupakan proses perubahan gas pada tekanan tetap

d. Isotermis adalah proses perubahan gss pada volume tetap

e. Isokhorik adalah proses perubahan gas pada sushu tetap

20. Suatu gas dipanaskan pada tekanan tetap sehingga memuai, seperti terlihat pada

gambar.

Beapakah usaha yang dilakukan gas. (1 atm = 105 N/m

2)?

a. 40 Jaule

b. 50 jaule

c. 60 Jaule

d. 70 Jaule

e. 80 Jaule

21. Pernyataan yang sesuai dengan bunyi hukum II termodinamika yaitu….

a. kalor mengalir secara alami dari benda yang panas ke benda yang dingin, kalor tidak akan mengalir secara spontan dari benda dingin ke benda panas

b. untuk setiap proses, apabila kalor ditambahkan ke dalam sistem dan

sistem melakukan usaha, maka akan terjadi perubahan energi. Jadi,

dapat dikatakan bahwa Termodinamika menyatakan adanya konsep

kekekalan energi.

Page 101: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MIND MAP TERHADAP ...

100

c. kecenderungan benda yang bergerak untuk melanjutkan gerakannya

pada kelajuan yang konstan. juga merupakan besaran vektor yang

searah dengan kecepatan benda

d. energi yang dihasilkan oleh benda karena sifat geraknya. juga

merupakan jumlah energi potensial dan energi kinetik yang dimiliki

oleh benda

e. kecepatan melakukan usaha atau kemampuan untuk melakukan

usaha tiap satuan waktu.

22. Perhatikan gambr berikut

Gambar di atas menunjukkan bahwa 1.200 J kalor mengalir secara spontan dari

reservoir panas bersuhu 600 K ke reservoir dingin bersuhu 300 K. Berapakah

jumlah entropi dari sistem tersebut Anggap tidak ada perubahan lain yang

terjadi.

a. +4 J/K

b. +3 J/K

c. +2 J/K

d. -2 J/K

e. -3 J/K

23. Suatu peawat pendingin karno mempunyai koefisien kinerja 6,5. Jika reservoir

yang iggi 27°C maka reservoir yang bersuhu rendah adalah….

a. -5°C

b. -8°C

c. -10°C

d. -12°C

e. -13°C

24. Selisih usaha yang dilakukan oleh gas pada proses AB dan CD adalah…

a. 0

b. 10

c. 2

d. 1

e. 4

Page 102: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MIND MAP TERHADAP ...

101

25. Sejumlah 4 mol gas helium suhunya dinaikkan dari 0 oC menjadi 100 oC pada

tekanan tetap. Jika konstanta gas umum R = 8,314 J/mol.K, Berapakah usaha yang

dilakukan gas?

a. 3,362 J

b. 3,345 J

c. 3,326 J

d. 3,351 J

e. 3,328 J

Kunci jawaban (Pg)

E

A

C

A

A

B

D

A

A

C

21 A

22 C

23 E

24 A

25 C

1 C 11

A 12

A 13

B 14

C 15

B 16

E 17

C 18

B 19

B 20

2

3

4

5

6

7

8

9

10

Page 103: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MIND MAP TERHADAP ...

102

KISI-KISI INSTRUMEN TES HASIL BELAJAR PRE TEST

Sekolah : SMA Negeri 9 Makassar

Mata Pelajaran : Fisika

Kelas / Semester : XI/ I

Pokok Pembahasan : Termodinamika

Standar Kompetensi : 1. Menganalisis perubahan keadaan gas ideal dengan menerapkan

Hukum Termodinamika.

Indikator No.

soal

Ranah Kognitif Jumlah soal

C1 C2 C3 C4 C5

Mendefinisikan

pengertian

termodinamika

1

2

2

Menentukan usaha

dalam

termodinamika

3

3 4

5

Menentukan

penerapan usaha

pada termodinamika

dalam kehidupan

sehari-hari

6

1

Merumuskan usaha

termodinamika dalam

penerapan kehidupan

seharihari

7

6

8

9

10

11

12

Menentukan pengertian Hukum 1 Termodinamika

13 2

14

Merumuskan Hukum

Termodinamika I

dalam penerapan

kehidupan seharihari.

15

4 16

17

18

Page 104: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MIND MAP TERHADAP ...

103

Page 105: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MIND MAP TERHADAP ...

104

KISI-KISI INSTRUMEN TES HASIL BELAJAR POSTTEST

Sekolah : SMA Negeri 9 Makassar

Mata Pelajaran : Fisika

Kelas / Semester : XI/ I

Pokok Pembahasan : Termodinamika

Standar Kompetensi : 1. Menganalisis perubahan keadaan gas ideal dengan menerapkan

Hukum Termodinamika.

Indikator No.

soal

Ranah Kognitif Jumlah soal

C1 C2 C3 C4 C5

Mendefinisikan

pengertian

termodinamika

1

2

2

Menentukan usaha

dalam

termodinamika

3

3 4

5

Menentukan

penerapan usaha

pada termodinamika

dalam kehidupan

sehari-hari

6

1

Merumuskan usaha

termodinamika dalam

penerapan kehidupan

seharihari

7

6

8

9

10

11

12

Menentukan pengertian Hukum 1 Termodinamika

13 2

14

Merumuskan Hukum

Termodinamika I

dalam penerapan

kehidupan seharihari.

15

4 16

17

18

Page 106: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MIND MAP TERHADAP ...

105

Page 107: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MIND MAP TERHADAP ...

106

LAMPIRAN C

C. 1 ANALISIS UJI GREGORY

C. 2 ANALISIS VALIDITAS

& RELIABILITAS

C . 3 ANALISIS STATISTIK DESKRIPTIF

C . 4 ANALISIS N - GAIN

Page 108: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MIND MAP TERHADAP ...

107

LAMPIRAN C

SKOR DAN NILAI PRETEST DAN POSTTEST

Untuk mengetahui nilai yang diperoleh peserta didik, maka skor yang diperoleh dikonversi

dalam bentuk nilai dengan menggunakan rumus:

Tabel C.1.1 Skor dan Nilai Peserta Didik pada Pretest dan Posttest

No. Nama Peserta Didik Pretest Posttest

Skor Nilai Skor Nilai

1 A1 11 44 22 88

2 A2 3 12 19 76

3 A3 4 16 19 76

4 A4 3 12 16 64

5 A5 4 16 19 76

6 A6 5 20 13 52

7 A7 4 16 19 76

8 A8 14 56 20 80

9 A9 4 16 14 56

10 A10 5 20 13 52

11 A11 4 16 13 52

12 A12 5 20 15 60

13 A13 6 24 19 76

14 A14 7 28 14 56

15 A15 6 24 19 76

16 A16 7 28 19 76

17 A17 6 24 19 76

18 A18 7 28 19 76

19 A19 6 24 16 64

20 A20 7 28 19 76

21 A21 6 24 15 60

22 A22 8 32 19 76

23 A23 9 36 20 80

24 A24 5 20 11 44

25 A25 9 36 19 76

26 A26 8 32 21 84

27 A27 9 36 19 76

28 A28 8 32 19 76

29 A29 9 36 15 60

Page 109: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MIND MAP TERHADAP ...

108

30 A30 8 32 17 68

31 A31 10 40 19 76

32 A32 11 44 18 72

33 A33 12 48 16 64

34 A34 13 52 19 76

Page 110: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MIND MAP TERHADAP ...

109

C.1 UJI GREGORY

Validator 1

Lemah Kuat

Validator 2 (1-2)

(3-4)

Lemah (1-2)

Kuat (3-4)

Tabel Hasil Analisis Validasi RPP

No. Aspek Aspek yang dinilai Validator

Ket. I II

1. Format

1. Kejelasan pembagian materi

pembelajaran, langkah-langkah

pembelajaran dan alokasi waktu

4 3 D

2. Pengaturan ruang/tata letak 3 4 D

3. Jenis dan ukuran huruf yang sesuai 3 4 D

2. Bahasa

1. Kebenaran tata bahasa 3 4 D

2. Kesederhanaan struktur kalimat 4 4 D

3. Kejelasan petunjuk atau arahan 4 4 D

4. Bersifat komunikatif 4 4 D

3. Isi

1. Kejelasan Kompetensi yang harus dicapai 3 4 D

2. Tujuan pembelajaran dirumuskan dengan

jelas dan operasional 3 3 D

3. Kejelasan materi yang akan disampaikan 4 3 D

4. Kejelasan scenario pembelajaran 4 4 D

5. Kesesuaian instrument penilaian yang

digunakan dengan kompetensi yang

ingin diukur

4 3 D

6. Kesesuaian alokasi waktu yang digunakan 4 4 D

A B

C D

Page 111: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MIND MAP TERHADAP ...

110

R ≥ 0.75 → Layak Digunakan

Tabel Hasil Analisis Validasi Bahan Ajar

No. Aspek Aspek yang dinilai Validator

Ket. I II

1.

Format

Buku

Peserta

didik

1. Kejelasan pembagian materi 3 4 D

2. Sistem oenomoran jelas 3 4 D

3. Jenis dan ukuran huruf sesuai 3 3 D

4. Kesesuaian ruang/tata letak 3 3 D

5. Teks dan ilustrasi seimbang 3 4 D

6. Jenis dan ukuran huruf sesuai 3 3 D

2.

Isi Buku

Peserta

didik

1. Kebenaran konsep / materi 4 4 D

2. sesuai dengan K13. 4 4 D

3. Dukungan ilustrasi untuk memperjelas

konsep 3 3 D

4. Mudah dipahami 4 4 D

5. Kontekstual, artinya ilustrasi/gambar yang

dimuat berdasarkan konteks

daerah/tempat /lingkungan peserta didik

dan sering dijumpai dalam kehidupan

sehari hari mereka

4 3 D

3.

Bahasa dan

Tulisan

1. Menggunakan bahasa Indonesia yang baik

dan benar 4 3 D

2. Menggunakan tulisan dan tanda baca

sesuai dengan EYD 4 4 D

3. Menggunakan istilah – istilah secara tepat

dan mudah dipahami. 4 4 D

4. Menggunakan bahasa yang komunikatif

dan struktur kalimat yang sederhana,

sesuai dengan taraf berpikir dan

kemampuan membaca dan usia peserta

didik.

4 3 D

5. Menggunakan arahan dan petunjuk yang

jelas, sehingga tidak menimbulkan

penafsiran ganda.

4 4 D

4. Manfaat/

Kegunaan

1. Dapat mengubah kebiasaan pembelajaran

yang tidak terarah menjadi terarah dengan

jelas

4 4 D

Page 112: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MIND MAP TERHADAP ...

111

2. Dapat digunakan sebagai pegangan bagi

guru dan peserta didik

dalam pembelajaran

4 4 D

R ≥ 0.75 → Layak Digunakan

Tabel Hasil Analisis Validasi Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)

No. Aspek Aspek yang dinilai Validator

Ket. I II

1. Format

1. Kejelasan pembagian mater 3 4 D

2. Sistem penomoran jelas 3 4 D

3. Jenis dan ukuran huruf sesua 3 4 D

4. Kesesuaian tata letak gambar, grafik

maupun tabel 4 3 D

5. Teks dan ilustrasi seimbang 3 3 D

2. Isi

1. Kesesuain dengan RPP dan buku ajar. 3 4 D

2. Isi LKPD mudah dipahami dan

konstektual 3 4 D

3. Aktivitas siswa dirumuskan dengan jelas

dan operasional 3 4 D

4. Kesesuaian isi materi dan tugas-tugas

dengan alokasi waktu yang ada 3 4 D

3. Bahasa

1. Bahasa dan istilah yang digunakan dalam

LKPD mudah dipahami 4 4 D

2. Bahasa yang digunakan benar sesuai EYD

dan mengunakan arahan/petunjuk yang

jelas sehingga tidak menimbulkan

penafsiran ganda.

4 4 D

4. Manfaat/ kegunaan LKPD

1. Penggunaan LKPD Sebagai bahan ajar

bagi guru 4 4 D

2. Penggunaan LKPD sebagai pedoman

belajar bagi peserta didik 4 4 D

Page 113: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MIND MAP TERHADAP ...

112

R ≥ 0.75 → Layak Digunakan

Tabel Hasil Analisis Validasi Tes Hasil Belajar

No. Aspek Aspek yang dinilai Validator

Ket. I II

1. Soal

1. Soal-soal sesuai dengan indikator 3 4 D

2. Soal-soal sesuai dengan aspek yang diukur 3 3 D

3. Batasan-batasan pertanyaan dirumuskan

dengan jelas 4 4 D

4. Mencakup materi pelajaran secara

reprensentatif 4 4 D

2. Konstruksi

1. Petunjuk mengerjakan soal dinyatakan

dengan jelas 4 3 D

2. Kalimat soal tidak menimbulkan

penafsiran ganda 4 3 D

3. Rumusan pertanyaan soal menggunakan

kalimat tanya atau perintah yang jelas 4 4 D

4. Panjang rumusan pilihan jawaban relatif

sama 4 3 D

3. Bahasa

1. Menggunakan bahasa yang sesuai dengan

kaidah bahasa Indonesia yang benar 4 4 D

2. Menggunakan bahasa yang sederhana dan

mudah dimengerti 4 4 D

3. Menggunakan istilah (kata-kata) yang

dikenal peserta didik 4 4 D

4. Waktu Waktu yang digunakan sesuai 4 3 D

Page 114: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MIND MAP TERHADAP ...

113

R ≥ 0.75 → Layak Digunakan

Perangkat pembelajaran yang terdiri dari rencana pelaksanaan

pembelajaran (RPP), buku ajar peserta didik, lembar kerja peserta didik (LKPD),

dan tes hasil belajar fisika peserta didik divalidasi oleh dua pakar (ahli).

Berdasarkan hasil validasi tersebut ditunjukkan pada tabel berikut.

Tabel C.1.2Hasil Analisis Validasi Perangkat Pembelajaran

No Perangkat Uji Gregory ( R ) Ket

1 Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) 1,00 Layak digunakan

2 Buku Peserta Didik 1,00 Layak digunakan

3 Lembar Kerja Peserta Didik

(LKPD) 1,00 Layak digunakan

4 Tes Hasil Belajar Fisika

Peserta Didik 1,00 Layak digunakan

Berdasarkan tabel di atas dengan menggunakan uji Gregory (R ≥ 0,75)

dapat disimpulkan bahwa perangkat pembelajaran yang terdiri dari rencana

pelaksanaan pembelajaran (RPP), buku ajar peserta didik, lembar kerja peserta

didik (LKPD), dan tes hasil belajar fisika peserta didik layak digunakan dalam

penelitian karena hasil analisis yang diperoleh sesuai dengan syarat uji Gregory.

Page 115: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MIND MAP TERHADAP ...

114

C.2 ANALISIS UJI VALIDITAS

Untuk pengujian validitas digunakan rumus sebagai berikut :

dengan:

γpbi = Koefisien korelasi biserial

Mp = Rerata skor dari subjek yang menjawab betul bagi item

yang dicari validitasnya M = Rerata skor total

p = Proporsi peserta didik yang menjawab benar

=

Proporsi peserta didik yang

menjawab salah

( q = 1 - p )

St = Standar deviasi dari skor total

Page 116: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MIND MAP TERHADAP ...

115

HASIL TES UJI COBA

Responden Nomor Butir Soal

1 2 3 4 5 6 7 8

A1 1 1 1 0 1 1 1 1

A2 1 1 1 0 1 1 1 1

A3 1 1 1 1 0 1 1 1

A4 1 1 0 1 0 1 1 1

A5 0 1 1 0 0 0 1 1

A6 1 1 1 1 0 1 1 1

A7 1 1 1 1 0 1 1 1

A8 1 1 1 1 0 1 1 1

A9 1 1 1 1 0 1 1 1

A10 1 1 1 1 0 1 1 1

A11 0 1 1 0 0 0 1 0

A12 1 1 1 1 0 1 1 1

A13 1 1 1 1 1 1 1 1

A14 1 1 0 0 0 1 1 1

A15 0 1 0 0 0 0 1 0

A16 1 1 1 1 0 1 1 1

A17 1 1 1 1 0 1 1 1

A18 1 1 1 1 0 1 1 1

A19 1 1 1 1 1 1 1 1

A20 1 1 1 1 1 1 1 1

A21 1 1 1 0 0 1 1 1

Page 117: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MIND MAP TERHADAP ...

116

A22 1 1 1 1 0 1 1 1

A23 1 1 1 1 1 1 1 1

A24 1 1 1 1 1 1 1 1

A25 0 0 1 0 0 0 1 1

A26 1 1 1 0 0 1 1 1

A27 1 1 1 0 0 1 1 1

A28 0 0 0 0 0 0 0 0

A29 1 1 1 1 0 1 1 1

A30 1 1 1 1 0 1 1 1

A31 1 1 1 1 0 1 1 1

A32 0 0 1 0 0 1 0 0

A33 1 1 1 1 0 1 1 0

A34 1 1 1 1 1 1 1 1

JUMLAH 28 31 30 22 8 29 32 28

V

A

L

I

D

I

p 0.82 0.91 0.88 0.65 0.24 0.85 0.94 0.82

q 0.18 0.09 0.12 0.35 0.76 0.15 0.06 0.18

pq 0.15 0.08 0.10 0.23 0.18 0.13 0.06 0.15

Σ benar 653 690 663 530 197 660 707 644

p/q 4.67 0.33 7.50 1.83 0.31 5.80 16.00 4.67

Sqrt 2.16 3.21 2.74 1.35 0.55 2.41 4.00 2.16

T

A

S

p/q

Mp 23.32 22.26 22.10 24.09 24.63 22.76 22.09 23.00

Mt 21.38

Mp-Mt 1.94 0.8

8

0.72 2.71 3.24 1.38 0.71 1.62

Page 118: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MIND MAP TERHADAP ...

117

st 5.0

(Mp-

Mt)/st

0.39 0.1

8

0.14 0.55 0.65 0.28 0.14 0.33

ɣ pbhis 0.84 0.5

7

0.40 0.74 0.36 0.67 0.57 0.70

r tabel 0.34

α 0.05

Status Valid Vali d Valid Valid Valid Valid Valid Valid

Responden Nomor Butir Soal

9 10 11 12 13 14 15 16

A1 1 1 1 1 1 1 1 1

A2 1 1 1 1 1 1 1 1

A3 1 1 1 1 0 1 1 1

A4 0 1 1 1 1 1 1 1

A5 0 0 1 0 1 1 1 1

A6 1 1 1 1 1 1 1 1

A7 1 1 1 1 1 1 1 1

A8 1 1 1 1 1 1 1 1

A9 1 1 1 1 1 1 0 1

A10 1 1 1 1 1 1 1 1

A11 1 0 1 0 1 1 1 0

A12 1 1 1 1 1 1 1 1

A13 1 1 1 1 1 1 1 1

A14 1 1 1 1 1 1 1 1

Page 119: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MIND MAP TERHADAP ...

118

A15 1 0 1 0 1 1 0 0

A16 1 1 1 1 1 1 1 1

A17 1 1 1 1 1 1 1 1

A18 1 1 1 1 1 1 1 1

A19 1 1 1 1 1 1 1 1

A20 1 1 1 1 1 1 1 1

A21 1 1 1 1 1 1 0 1

A22 1 1 1 1 1 1 1 1

A23 1 1 1 1 1 1 1 1

A24 1 1 1 1 1 1 1 1

A25 0 1 1 1 1 1 1 1

A26 1 1 1 1 1 1 1 1

A27 0 1 1 1 1 1 0 1

A28 0 0 0 0 1 1 1 1

A29 1 1 1 1 1 1 1 1

A30 1 1 1 1 1 1 1 1

A31 0 1 1 1 1 1 1 1

A32 0 0 0 0 1 0 0 0

A33 1 1 1 1 1 1 1 1

A34 1 1 1 1 0 1 1 1

JUMLAH 27 29 32 29 32 33 29 30

V

A

L

p 0.79 0.85 0.94 0.85 0.94 0.97 0.85 0.88

q 0.21 0.15 0.06 0.15 0.06 0.03 0.15 0.12

pq 0.16 0.13 0.06 0.13 0.06 0.03 0.13 0.10

Page 120: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MIND MAP TERHADAP ...

119

I

D

I

T

A

S

Σ

benar

619 670 707 670 675 720 647 671

p/q 3.86 5.80 16.00 5.80 16.00 33.00 5.80 7.50

Sqrt

p/q

1.96 2.41 4.00 2.41 4.00 5.74 2.41 2.74

Mp 22.93 23.10 22.09 23.10 21.09 21.82 22.31 22.37

Mt 21.38

Mp-

Mt

1.54 1.7

2

0.71 1.72 -0.29 0.44 0.93 0.98

st 5.0

(Mp-

Mt)/st

0.31 0.3

5

0.14 0.35 -0.06 0.09 0.19 0.20

ɣ

pbhis

0.61 0.8

4

0.57 0.84 -0.23 0.50 0.45 0.54

r

tabel

0.34

α 0.05

Status valid valid vali

d

valid buang valid valid valid

Responden Nomor Butir Soal

17 18 19 20 21 22 23 24

A1 0 1 1 1 0 0 1 1

A2 0 1 1 1 0 0 1 1

A3 1 1 1 1 0 1 1 1

A4 1 1 0 1 0 0 1 0

A5 0 1 0 0 0 0 0 0

A6 1 1 1 1 0 1 1 1

A7 0 0 1 1 0 1 1 0

Page 121: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MIND MAP TERHADAP ...

120

A8 0 1 1 1 0 1 1 1

A9 0 1 1 1 0 1 1 0

A10 0 1 1 1 0 0 1 1

A11 0 1 0 0 0 0 1 0

A12 0 1 1 1 0 0 1 1

A13 0 1 0 0 1 1 1 1

A14 0 0 0 1 0 0 1 0

A15 1 1 0 0 0 0 1 0

A16 1 1 1 1 0 0 1 1

A17 0 1 1 1 0 0 1 1

A18 0 0 1 0 0 0 1 0

A19 0 1 1 1 0 0 1 1

A20 0 1 0 0 1 1 1 1

A21 0 1 1 1 0 0 1 0

A22 0 1 1 1 0 0 1 1

A23 0 0 1 1 0 0 1 1

A24 0 1 1 1 0 0 1 1

A25 0 1 0 1 0 0 1 1

A26 0 1 1 1 0 0 1 1

A27 0 0 0 0 0 0 1 1

A28 0 1 0 1 0 1 1 1

A29 0 1 1 0 1 1 1 1

A30 0 1 1 1 0 0 0 1

A31 0 0 1 1 0 1 1 1

Page 122: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MIND MAP TERHADAP ...

121

A32 1 1 0 0 0 0 0 0

A33 1 1 0 0 1 1 1 1

A34 1 1 0 1 1 1 1 1

JUMLAH 8 28 21 25 5 12 31 24

V

A

L

I

D

I

T

p 0.24 0.82 0.62 0.74 0.15 0.35 0.91 0.71

q 0.76 0.18 0.38 0.26 0.85 0.65 0.09 0.29

pq 0.18 0.15 0.24 0.19 0.13 0.23 0.08 0.21

Σ benar 169 602 493 568 129 286 686 558

p/q 0.31 4.67 1.62 2.78 0.17 0.55 10.33 2.40

Sqrt

p/q

0.55 2.16 1.27 1.76 0.42 0.24 3.21 1.55

A

S

Mp 21.13 21.50 23.48 22.72 25.80 23.83 22.13 23.25

Mt 21.38

Mp-Mt -0.26 0.12 2.09 1.34 4.42 2.45 0.75 1.87

st 5.0

(Mp-

Mt)/st

-0.05 0.02 0.42 0.27 0.89 0.49 0.15 0.38

ɣ pbhis -0.03 0.05 0.54 0.45 0.37 0.36 0.48 0.58

r tabel 0.34

α 0.05

Status Buan

g

buang Valid Valid Val id Val id Valid Valid

Responden Nomor Butir Soal

25 26 27 28 29 30

Page 123: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MIND MAP TERHADAP ...

122

A1 1 0 0 1 1 0

A2 0 0 0 1 1 0

A3 1 0 1 1 1 0

A4 0 0 1 1 1 0

A5 0 0 0 1 0 1

A6 1 0 0 1 1 0

A7 1 1 1 1 1 0

A8 0 1 0 1 1 0

A9 1 0 1 1 1 0

A10 0 1 1 1 0 0

A11 1 0 0 1 0 1

A12 1 0 1 1 1 0

A13 1 1 0 1 1 1

A14 1 0 0 1 1 0

A15 1 1 0 1 0 1

A16 1 1 1 1 1 0

A17 0 1 0 1 1 1

A18 1 0 0 1 1 0

A19 1 1 0 1 1 1

A20 0 1 1 1 1 1

A21 1 0 0 1 1 0

A22 1 1 0 1 1 0

A23 1 0 1 1 0 0

A24 1 0 0 1 1 0

Page 124: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MIND MAP TERHADAP ...

123

A25 1 0 0 1 1 0

A26 0 0 1 1 1 1

A27 1 0 0 1 1 0

A28 1 0 0 1 1 1

A29 1 0 0 1 1 0

A30 1 1 0 1 1 0

A31 0 0 1 1 1 1

A32 1 0 0 0 0 0

A33 1 1 1 1 1 1

A34 1 1 1 1 1 0

JUMLAH 25 13 13 33 28 12

V

A

L

I

D

I

T

A

S

p 0.74 0.38 0.38 0.97 0.82 0.35

q 0.26 0.62 0.62 0.03 0.18 0.65

pq 0.19 0.24 0.24 0.03 0.15 0.23

Σ benar 530 313 313 720 636 231

p/q 2.78 0.62 0.62 33.00 4.67 0.55

Sqrt

p/q

1.67 0.79 0.79 5.74 2.16 0.74

Mp 2.20 24.08 24.08 21.82 22.71 19.25

Mt 21.38

Mp-Mt -0.18 2.69 2.69 0.44 1.33 -2.13

st 5. 0

(Mp-

Mt)/st

-0.04 0.54 0.54 0.09 0.27 -0.43

ɣ pbhis -0.06 0.43 0.43 0.50 0.58 -0.32

Page 125: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MIND MAP TERHADAP ...

124

r tabel 0.34

α 0.05

Status Buang Valid Valid Valid Valid Buang

Page 126: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MIND MAP TERHADAP ...

125

Untuk uji validasi soal nomor 1 dari 30 soal yang telah diuji cobakan kepada 34

peserta didik.

a. Rata-rata peserta didik yang menjawab benar (Mp)

b. Mean dari skor total (Mt)

c. Proporsi peserta didik yang menjawab benar (p)

d. Proporsi peserta didik yang menjawab salah (q)

q = 1 – p = 1 – 0,82 = 0,18

e. Standar Deviasi (St)

Page 127: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MIND MAP TERHADAP ...

126

𝑠 = 4,96 ≈ 5,0 (dibulatkan)

f. Menentukan koefisien korelasi biseral

𝛾𝑝𝑏𝑖 = (0,39)(2,14)

𝛾𝑝𝑏𝑖 = 0,8346 ≈ 0,83

Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh 𝛾𝑝𝑏𝑖= 0,83 dan rtabel = 0,34 item,

maka soal nomor 1 dinyatakan “valid” karena 𝛾𝑝𝑏𝑖 > rtabel.

Untuk uji validasi soal nomor 13 dari 30 soal yang telah diuji cobakan

kepada 34 peserta didik.

a. Rata-rata peserta didik yang menjawab benar (Mp)

Page 128: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MIND MAP TERHADAP ...

127

b. Mean dariskor total (Mt)

c. Proporsi peserta didik yang menjawab benar (p)

d. Proporsi peserta didik yang menjawab salah (q) q = 1 – p = 1 – 0,94 = 0,06

e. Standar Deviasi (St)

f. Menentukan koefisien korelasi biseral

Page 129: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MIND MAP TERHADAP ...

128

𝛾𝑝𝑏𝑖 = −0,229 ≈ -0,23

Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh 𝛾𝑝𝑏𝑖= -0,23 dan rtabel = 0,34 item,

maka soal nomor 13 dinyatakan “ tidak valid” karena 𝛾𝑝𝑏𝑖 < rtabel.

ANALISIS UJI RELIABILITAS

Untuk perhitungan reliabilitas tes digunakan rumus Kuder dan Richardson

(KR-20) yang dirumuskan:

Jumlah skor peserta didik (∑ 𝑓𝑋̅) = 727

Jumlah kuadrat skor tiap peserta didik (∑ 𝑓𝑋̅2) = 16357

Page 130: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MIND MAP TERHADAP ...

129

a. Mencari varians (s2)

𝑠2 = 24,61

b. Mencari reliabilitas (r)

𝑟11 = 0,844 ≈ 0,84 (dibulatkan)

Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai reliabilitas tes yaitu 0,84 dan

berada pada rentang 0,80 – 1,00 sehingga dapat disimpulkan bahwa tes hasil

belajar fisika peserta didik memiliki kategori reliabilitas tinggi.

Page 131: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MIND MAP TERHADAP ...

130

C.3 ANALISIS UJI DESKRIPTIF

1. Pretest

a. Skor Tertinggi = 14

b. Skor Terendah = 3

c. Rentang Skor (R) = Skor Tertinggi – Skor Terendah

= 14 - 3

= 11 d. Banyaknya Data (n) = 34

e. Banyaknya Kelas (K) = 1 + 3,3 log n

= 1 + 3,3 log 34

= 6,1 6 (dibulatkan)

f. Panjang kelas interval (i)

(dibulatkan)

Tabel C.3.1 Distribusi Frekuensi Pretest

Skor fi Xi Xi2 fi Xi fi Xi2

3 - 4 = 7 3.5 12.25 24.5 85.75

5 - 6 = 9 5.5 30.25 49.5 272.25

7 - 8 = 8 7.5 56.25 60 450

9 - 10 = 5 9.5 90.25 47.5 451.25

11 - 12 = 3 11.5 132.25 34.5 396.75

13 - 14 = 2 13.5 182.25 27 364.5

34 51 503.5 243 2020.5

g. Skor Rata-rata (𝑋̅ )

h. Standar Deviasi (s)

Page 132: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MIND MAP TERHADAP ...

131

= 8,6

= 2,93

Page 133: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MIND MAP TERHADAP ...

132

2. Posttest

a. Skor Tertinggi = 22

b. Skor Terendah = 11

c. Rentang Skor (R) = Skor Tertinggi – Skor Terendah

= 22 - 11

= 11 d. Banyaknya Data (n) =

34

e. Banyaknya Kelas (K) = 1 + 3,3 log n

= 1 + 3,3 log 34

= 6,1 6 (dibulatkan)

f. Panjang kelas interval (i)

(dibulatkan)

Tabel C.3.2 Distribusi Frekuensi Posttest

Skor fi Xi Xi2 fi Xi fi Xi2

11 - 12 = 1 11.5 132.25 11.5 132.25

13 - 14= 5 13.5 182.25 67.5 911.25

15 - 16 = 6 15.5 240.25 93 1441.5

17 - 18 = 2 17.5 306.25 35 612.5

19 - 20 = 18 19.5 380.25 351 6844.5

21 - 22 = 2 21.5 462.25 43 924.5

34 81 1703.5 601 10866.5

g. Skor rata-rata (𝑋̅ )

h. Standar Deviasi (s)

Page 134: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MIND MAP TERHADAP ...

133

= 2,71

Tabel C.3.3 Kategorisasi Nilai Pretest dan Posttest Hasil Belajar Fisika

Peserta Didik

Interval Pretest Posttest

Kategori Frekuensi Persentase Frekuensi Persentase

21 - 25 0 0.0 1 2.9 Sangat Tinggi

16 - 20 0 0.0 24 70.6 Tinggi

11- 15 5 14.7 9 26.5 Cukup

6 - 10 18 52.9 0 0.0 Rendah

0 - 5 11 32.4 0 0.0 Sangat

Rendah

34 100 34 100

C. 4 ANALISIS UJI N-GAIN

Untuk menghitung peningkatan hasil belajar peserta didik maka digunakan

rumus :

g =

No. Nama Peserta

Didik Pretest Posttest Gain N-Gain Kategori

Page 135: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MIND MAP TERHADAP ...

134

1 A1 11 22 11 0.79 Tinggi

2 A2 3 19 16 0.73 Tinggi

3 A3 4 19 15 0.71 Tinggi

4 A4 3 16 13 0.59 Sedang

5 A5 4 19 15 0.71 Tinggi

6 A6 5 13 8 0.40 Sedang

7 A7 4 19 15 0.71 Tinggi

8 A8 14 20 6 0.55 Sedang

9 A9 4 14 10 0.48 Sedang

10 A10 5 13 8 0.40 Sedang

11 A11 4 13 9 0.43 Sedang

12 A12 5 15 10 0.50 Sedang

13 A13 6 19 13 0.68 Sedang

14 A14 7 14 7 0.39 Sedang

15 A15 6 19 13 0.68 Sedang

16 A16 7 19 12 0.67 Sedang

17 A17 6 19 13 0.68 Sedang

18 A18 7 19 12 0.67 Sedang

19 A19 6 16 10 0.53 Sedang

20 A20 7 19 12 0.67 Sedang

21 A21 6 15 9 0.47 Sedang

22 A22 8 19 11 0.65 Sedang

23 A23 9 20 11 0.69 Sedang

24 A24 5 11 6 0.30 Sedang

25 A25 9 19 10 0.63 Sedang

26 A26 8 21 13 0.76 Tinggi

27 A27 9 19 10 0.63 Sedang

28 A28 8 19 11 0.65 Sedang

29 A29 9 15 6 0.38 Sedang

30 A30 8 17 9 0.53 Sedang

31 A31 10 19 9 0.60 Sedang

32 A32 11 18 7 0.50 Sedang

33 A33 12 16 4 0.31 Sedang

34 A34 13 19 6 0.50 Sedang

Jumlah 243 593 350 19.55

Skor Rata-rata 7.15 17.44 0.58 Sedang

Page 136: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MIND MAP TERHADAP ...

135

Skor Ideal 25 25

Analisis Perhitungan (N- Gain)

= 0,58

Tabel D.4.1 Kriteria Indeks Gain

Rentang Kategori Frekuensi Presentase Rata-rata N-Gain

⟨𝒈) > 0,7 Tinggi 6 17.65

0.58

0,3 < ⟨𝒈⟩≤

0,7 Sedang 28 82.35

⟨𝒈⟩< 0,3 Rendah 0 0.00

Jumlah 34 100

Dengan kriteria N-Gain yaitu sebesar 0,58 maka peningkatan hasil belajar

peserta didik yang terjadi sesudah diterapkannya metode pembelajaran mind map

pada kelas XI MIA 5 SMA NEGERI 9 MAKASSAR termasuk kategori sedang.

Page 137: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MIND MAP TERHADAP ...

136

LAMPIRAN D

D . 1 NAMA KELOMPOK

D . 2 DAFTAR HADIR

Page 138: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MIND MAP TERHADAP ...

137

LAMPIRAN D. 1

Nama Kelompok Belajar Peserta Didik Kelas XI MIA 5

LAMPIRAN D.2

SMA Negeri 9 Makassar

1) AINUN PRATIWI

2) FAMELIA BILQIS

3) M.FEBRIANSYAH

4) NURTAZKIYAH

SYAWALIA

5) SITI AISYAH

6) MUH.TAUFIQ

RAMADHAN

1) ANNISA MARGARENA

2) DELTA ANUGRAH AINNYYAH

3) NUR ADYA ZABRIKA UTARI

4) PUTRI NATASYA HARIS

5) RESDI

1) SOFIOLA DWI

IMANDA

2) AINUN ANDIANI

JAMAL

3) A.NURUL ANNISA

4) M.FAHRILNASWIN

1) WULAN DEWI

RAHMAWATI

2) NURUL AMELIA

3) MARIA

O KTAVIANY . T.

4) ANDI TENRI

RABIATUL

5) MUH.RACHMAT

1) FAHRI ALMUTAIM

2) HAJAR SRI PUTRI R

3) LISNAWATI

4) MUSFIRA ANANDA

5) NUR ZAKIAH

SUJANA

1) DEVITA FALENT

PURNAMA

2) ANNISA RAMADHANI

3) NATALIE KEMALIA

4) TIARA

Page 139: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MIND MAP TERHADAP ...

138

DAFTAR HADIR SISWA KELAS XI MIA 5 SMA NEGERI 9 MAKASSAR

TAHUN AJARAN 2019/2020

No Nama

L

/P

Pertemuan Ke

1

2

3

4

5

6 7

1 Ainun Andriani Jamal P s

2 Ainun Pratiwi L

3 Andi Nurul Annisa Syahrir L

4 Andi Tenri Rabiatul Maharani P s s

5 Anisa Margareta Ima Da Cunha P s

6 Annisa RamadhaniAbdullah L i

7 Detha Anugrah Ainiyyah P a

8 Devita Falent Purnama P

9 Fahmi Almutaim Tammu P s s

10 Famelia Bilqis P

11 Hajar Sri Putri R P

12 Lisnawati P

13 M.Febriansyah Gilang Pratama P

14 M. Taufiq Ramadhan P

15 Maria Oktaviani Tiba P

16 Muh Nurul Haq P

17 Muhammad Rahcmat Zuazili P

18 Musfira Ananda Aulia Putri P

19 Natalie Kemala Wardhani P a

20 Nur Adya Zabrika Utari P

21 Nur Zakia Zujana P s

22 NutaszkyahSyawalia Fitriani. Z L

23 Nurul Amelia P

24 Putri Natasya Haris L

25 Resdi L

26 Siti Aisyah L

27 Sofiola Dwi Imanda P a

28 Tiara P

29 Wulan Dewi Rahmawati P i

Page 140: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MIND MAP TERHADAP ...

139

30 Indry Dewi Safitri L

31 M.Fahril Aswin Hamsir P

32 Triutama Restu Bumi L

33 Zahra Humairah H. S. Pongka P

34 Andi Agung Nugraha T L

Keterangan

: Hadir

s : Sakit

i : Izin

a : Alfa

Page 141: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MIND MAP TERHADAP ...

140

LAMPIRAN E

DOKUMENTASI

Page 142: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MIND MAP TERHADAP ...

141

Dokumentasi

Page 143: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MIND MAP TERHADAP ...

142

Page 144: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MIND MAP TERHADAP ...

143

Page 145: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MIND MAP TERHADAP ...

144

LAMPIRAN G

PERSURATAN

Page 146: PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MIND MAP TERHADAP ...

156

RIWAYAT HIDUP

MUSIDASARI, lahir di Mario 11 Agustus 1996,

buah cinta dari Muh Asri dengan Andi Musdalipah.

Penulis memulai pendidikannya pada tahun 2002 di SD 55

Mario Kecamatan Tondong Tallasa Kabupaten Pangkep dan

tamat pada tahun 2008. Setelah tamat sekolah dasar penulis

melanjutkan studinya di MTS DDI Pattojo kecematan Rompegading Kabupaten

Pangkep pada tahun 2008 tamat tahun 2011. Pada tahun 2011 pula penulis masuk

di SMA Negeri 1 Watansopeng dan selesai tahun 2014. Dan kemudian di tahun

yang sama pula 2014 penulis melanjutkan studinya di

UniversitasbMuhammadiyah Makassar dengan mengambil Program Studi

Pendidikan Fisika