PENERAPAN METODE INKUIRI UNTUK …digilib.unila.ac.id/21761/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfips...

74
PENERAPAN METODE INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PADA PELAJARAN IPS SISWA KELAS V SDN 4 METRO SELATAN (Skripsi) Oleh VIKTOR TANDA VANBELA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2016

Transcript of PENERAPAN METODE INKUIRI UNTUK …digilib.unila.ac.id/21761/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfips...

Page 1: PENERAPAN METODE INKUIRI UNTUK …digilib.unila.ac.id/21761/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfips siswa kelas v sdn 4 metro selatan (skripsi) oleh viktor tanda vanbela fakultas keguruan

PENERAPAN METODE INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN

AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PADA PELAJARAN

IPS SISWA KELAS V SDN 4 METRO SELATAN

(Skripsi)

Oleh

VIKTOR TANDA VANBELA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2016

Page 2: PENERAPAN METODE INKUIRI UNTUK …digilib.unila.ac.id/21761/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfips siswa kelas v sdn 4 metro selatan (skripsi) oleh viktor tanda vanbela fakultas keguruan

ABSTRAK

PENERAPAN METODE INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN

AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PADA PELAJARAN IPS

SISWA KELAS V SDN 4 METRO SELATAN

Oleh

VIKTOR TANDA VANBELA

Masalah dalam penelitian adalah rendahnya aktivitas dan hasil belajar IPS yang

ditunjukan dengan persentase ketuntasan sebesar 40% atau 12 siswa dari 20 siswa

belum mencapai KKM. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan aktivitas

dan hasil belajar IPS siswa kelas V SDN 4 Metro Selatan melalui penerapan

metode inkuiri. Metode penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas

(PTK) dengan tahapan setiap siklus, yaitu: perencanaan, pelaksanaan, pengamatan

dan refleksi. Alat pengumpul data berupa lembar panduan observasi dan soal tes

formatif.Teknik pengumpulan data dilakukan dengan teknik tes dan nontes.Teknik

analisis data berupa analisis kualitatif dan analisis kuantitatif. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa penerapan metode inkuiri dapat meningkatkan aktivitas dan

hasil belajar IPS. Nilai rata-rata aktivitas siswa pada siklus I sebesar 64,65 pada

siklus II menjadi 72,63terjadi peningkatan sebesar 7,98. Persentase ketuntasan

aktivitas siswa pada siklus I sebesar 68,42% dengan kategori “Aktif”, pada siklus

II menjadi 84,21% dengan kategori “Sangat aktif”, terjadi peningkatan sebesar

15,79%. Nilai rata-rata hasil belajar siswa pada siklus I sebesar 70,15 pada siklus

II menjadi 74,71 terjadi peningkatan sebesar 4,56. Persentase ketuntasan hasil

belajar pada siklus I sebesar 68,42% dengan kategori “Sedang”, pada siklus II

menjadi 78,95% dengan kategori “Tinggi”, terjadi peningkatan sebesar 10,5%.

Kata kunci: aktivitas belajar, hasil belajar, metode inkuiri.

Page 3: PENERAPAN METODE INKUIRI UNTUK …digilib.unila.ac.id/21761/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfips siswa kelas v sdn 4 metro selatan (skripsi) oleh viktor tanda vanbela fakultas keguruan

PENERAPAN METODE INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN

AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PADA PELAJARAN

IPS SISWA KELAS V SDN 4 METRO SELATAN

Oleh

VIKTOR TANDA VANBELA

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar

SARJANA PENIDIKAN

pada

Jurusan Ilmu Pendidikan

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2016

Page 4: PENERAPAN METODE INKUIRI UNTUK …digilib.unila.ac.id/21761/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfips siswa kelas v sdn 4 metro selatan (skripsi) oleh viktor tanda vanbela fakultas keguruan
Page 5: PENERAPAN METODE INKUIRI UNTUK …digilib.unila.ac.id/21761/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfips siswa kelas v sdn 4 metro selatan (skripsi) oleh viktor tanda vanbela fakultas keguruan
Page 6: PENERAPAN METODE INKUIRI UNTUK …digilib.unila.ac.id/21761/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfips siswa kelas v sdn 4 metro selatan (skripsi) oleh viktor tanda vanbela fakultas keguruan
Page 7: PENERAPAN METODE INKUIRI UNTUK …digilib.unila.ac.id/21761/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfips siswa kelas v sdn 4 metro selatan (skripsi) oleh viktor tanda vanbela fakultas keguruan

RIWAYAT HIDUP

Peneliti bernama Viktor Tanda Vanbela. Peneliti dilahirkan di

Desa Sri Gading, Kecamatan Labuhan Maringgai, Kabupaten

Lampung Timur pada tanggal 26 April 1994. Peneliti

merupakan anak kedua dari empat bersaudara pasangan Bapak

Hi. Sujarman dan Ibu Hj. Yeni Erliningsih.

Pendidikan formal peneliti dimulai dari TK Miftahul Ulum Ibnu Sina Braja

Harjosari dan selesai pada tahun 2000. Kemudian melanjutkan pendidikan di SD

Negeri 1 Braja Harjosari dan selesai pada tahun 2006. Kemudian melanjutkan

pendidikan di SMP Islam YPI 1 Braja Selebah dan selesai pada tahun 2009.

Kemudian melanjutkan pendidikan di SMA Ibnu Sina Way Jepara dan selesai pada

tahun 2012. Selanjutnya pada tahun 2012 peneliti melanjutkan pendidikan ke

Universitas Lampung Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Program Studi

Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD).

Page 8: PENERAPAN METODE INKUIRI UNTUK …digilib.unila.ac.id/21761/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfips siswa kelas v sdn 4 metro selatan (skripsi) oleh viktor tanda vanbela fakultas keguruan

MOTO

“Hai orang-orang yang beriman, mintalah pertolongan (kepada Allah)

dengan sabar dan shalat, sesungguhnya Allah beserta orang-orang

yang sabar.” (Q.S Al-Baqarah:153)

Tetaplah tenang dan lakukan hal terbaik pada setiap keadaan

hidupmu, demi kesuksesan di dunia dan akhirat nanti.

(Viktor Tanda Vanbela; 2016)

Page 9: PENERAPAN METODE INKUIRI UNTUK …digilib.unila.ac.id/21761/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfips siswa kelas v sdn 4 metro selatan (skripsi) oleh viktor tanda vanbela fakultas keguruan

PERSEMBAHAN

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang.

Alhamdulillahirobbil alamin, berhimpun syukur kepada Allah SWT dengan

segala kerendahan hati, saya persembahkan karya ini kepada:

Ayahku Hi. Sujarman dan Ibuku Hj. Yeni Erliningsih, yang telah ikhlas

memberikan segala pengorbanan bagiku, mendidik dan membimbingku dengan

penuh perjuangan. Terima kasih telah memberikan cinta dan kasih sayang

yang tiada batas, memberikan motivasi, semangat serta untaian doa yang

senantiasa dimohonkan pada Illahi demi kebaikanku.

Kakakku Renvi Anjani Putri serta adikku Erma Titis Nikmah dan Rizki Tata

Hakiki yang telah memberikan doa, dukungan, nasihat dan motivasi serta

tak lupa selalu menghadirkan keceriaan pada hari-hariku.

Keluarga dan teman-teman yang memberiku semangat untuk terus berbuat baik

dan menghadirkan keceriaan saat kebosanan datang melanda.

Almamaterku tercinta “Universitas Lampung”.

Page 10: PENERAPAN METODE INKUIRI UNTUK …digilib.unila.ac.id/21761/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfips siswa kelas v sdn 4 metro selatan (skripsi) oleh viktor tanda vanbela fakultas keguruan

ii

SANWACANA

Bismillahirrohmanirrohim

Alhamdulillah, puji syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

memberikan rahmat serta hidayah-Nya sehingga peneliti mampu menyelesaikan

penyusunan skripsi yang berjudul “Penerapan Metode Inkuiri untuk Meningkatkan

Aktivitas dan Hasil Belajar pada Pelajaran IPS Siswa kelas V SDN 4 Metro

Selatan”. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

sarjana pendidikan di Universitas Lampung.

Dengan kerendahan hati yang tulus peneliti mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Ir. Hasriadi Mat Akin, M.P., Rektor Universitas Lampung yang

telah memberikan dukungan terhadap perkembangan FKIP.

2. Bapak Dr. H. Muhammad Fuad, M.Hum., Dekan FKIP Universitas Lampung

yang telah memberikan pengesahan terhadap skripsi ini serta telah memberikan

dukungan terhadap perkembangan program studi PGSD.

3. Ibu Dr. Riswanti Rini, M.Si., Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan Universitas

Lampung yang telah menyetujui skripsi ini serta telah memberikan sumbangsih

untuk kemajuan PGSD kampus B FKIP.

Page 11: PENERAPAN METODE INKUIRI UNTUK …digilib.unila.ac.id/21761/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfips siswa kelas v sdn 4 metro selatan (skripsi) oleh viktor tanda vanbela fakultas keguruan

iii

4. Bapak Drs. Maman Suharman, M.Pd., Ketua Program Studi S-1 PGSD

Universitas Lampung yang telah memberikan banyak ilmu kepada peneliti dan

ide-ide kreatif untuk memajukan kampus tercinta PGSD.

5. Bapak Drs. Rapani, M.Pd., Ketua Koordinator Kampus B FKIP Universitas

Lampung yang telah memberikan dukungan dan bantuan selama proses

penyusunan skripsi.

6. Bapak Drs. A. Sudirman, M.H., Dosen Pembahas/Penguji yang telah

memberikan saran dan masukan yang sangat bermanfaat.

7. Ibu Dra. Hj. Yulina H, M.Pd.I., Dosen Pembimbing I sekaligus Dosen

Pembimbing Akademik yang telah memberikan arahan yang bijaksana,

membimbing dengan penuh kesabaran dan memberikan saran yang bermanfaat.

8. Bapak Drs. Hi. Siswantoro, M.Pd, Dosen Pembimbing II yang telah

memberikan bimbingan dan arahan dengan penuh kesabaran.

9. Bapak dan Ibu Dosen serta Staf S1 PGSD Kampus B FKIP yang turut andil

dalam kelancaran penyusunan skripsi ini.

10. Ibu Etik, S.Pd, Kepala SDN 4 Metro Selatan beserta Dewan Guru dan Staf

Administrasi yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini.

11. Ibu Yulianti, S.Pd.SD, guru kelas V SDN 4 Metro Selatan yang telah bersedia

menjadi teman sejawat dan membantu dalam pelaksanaan penelitian.

12. Siswa-siswi SDN 4 Metro Selatan yang telah berpartisipasi aktif selama

pelaksanaan penelitian.

13. Kedua orangtua, kakak, adik dan keluarga besarku yang telah memberikan doa,

motivasi serta bantuan dalam menyelesaikan studi ini.

Page 12: PENERAPAN METODE INKUIRI UNTUK …digilib.unila.ac.id/21761/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfips siswa kelas v sdn 4 metro selatan (skripsi) oleh viktor tanda vanbela fakultas keguruan

iv

14. Teman-temanku (Nurhayat, Yogi, Maya, Tria, Novika, Mentari, Yeni, Mala,

Lisa, Mawar, Suci) dan seluruh sahabat-sahabatku serta rekan-rekan S1 PGSD

angkatan 2012 yang tidak dapat disebutkan satu per satu, terima kasih atas

bantuan, dukungan, nasehat, motivasi dan doanya selama ini.

15. Keluarga besar kosan (Keluarga Mbah Dipir, Didik, Sur, Nurhayat, Ahmad,

Novan, Komang, Rizki, Angga, Wayan, Rizki A, Dani) yang selalu memberikan

semangat serta motivasi kepada peneliti.

16. Nurul Suparni, terima kasih atas doa, dukungan, nasehat serta motivasi yang

telah diberikan sehingga menjadi suatu motivasi tersendiri bagi peneliti dalam

menyelesaikan studi.

17. Semua pihak yang telah banyak membantu dalam kelancaran penyusunan

skripsi ini.

Semoga Allah SWT melindungi dan membalas semua kebaikan yang telah

diberikan kepada peneliti. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Aamiin.

Metro, 31 Maret 2016

Peneliti

Viktor Tanda Vanbela

1213053119

Page 13: PENERAPAN METODE INKUIRI UNTUK …digilib.unila.ac.id/21761/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfips siswa kelas v sdn 4 metro selatan (skripsi) oleh viktor tanda vanbela fakultas keguruan

v

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL .......................................................................................... vii

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... ix

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... x

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1

A. Latar Belakang Masalah ............................................................ 1

B. Identifikasi Masalah .................................................................. 5

C. Rumusan Masalah ..................................................................... 6

D. Tujuan Penelitian ....................................................................... 6

E. Manfaat Penelitian ..................................................................... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA ......................................................................... 8

A. Metode Pembelajaran ................................................................ 8

1. Pengertian Metode Pembelajaran .......................................... 8

2. Macam-macam Metode Pembelajaran .................................... 9

B. Metode Inkuiri ............................................................................ 10

1. Pengertian Metode Inkuiri ...................................................... 10

2. Ciri-ciri Metode Inkuiri .......................................................... 11

3. Prinsip-prinsip Metode Inkuiri ............................................... 12

4. Macam-macam Metode Inkuiri .............................................. 14

5. Kelebihan dan Kekurangan Metode Inkuiri ............................ 16

6. Langkah-langkah Pelaksanaan Metode Inkuiri ....................... 17

C. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) .................................................. 19

1. Pengertian IPS ...................................................................... 19

2. Karakteristik IPS .................................................................... 20

3. Tujuan IPS ............................................................................. 22

4. Pembelajaran IPS di SD ......................................................... 23

D. Belajar, Aktivitas Belajar dan Hasil Belajar ................................ 25

1. Pengertian Belajar ................................................................. 25

2. Aktivitas Belajar .................................................................... 27

3. Hasil Belajar ......................................................................... 28

E. Kinerja Guru ............................................................................. 29

F. Penelitian yang Relevan ............................................................. 30

G. Kerangka Pikir .......................................................................... 32

Page 14: PENERAPAN METODE INKUIRI UNTUK …digilib.unila.ac.id/21761/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfips siswa kelas v sdn 4 metro selatan (skripsi) oleh viktor tanda vanbela fakultas keguruan

vi

H. Hipotesis Tindakan .................................................................... 33

BAB III METODE PENELITIAN .................................................................. 34

A. Jenis Penelitian ........................................................................... 34

B. Setting Penelitian ....................................................................... 35

1. Tempat Penelitian ................................................................. 35

2. Waktu Penelitian ................................................................... 35

3. Subjek Penelitian ................................................................... 36

C. Alat Pengumpulan Data ............................................................. 36

D. Teknik Pengumpulan Data ......................................................... 37

E. Teknik Analisis Data ................................................................. 38

1. Teknik Analisis Data Kualitatif ............................................. 38

2. Teknik Analisis Data Kuantitatif ........................................... 42

F. Prosedur Penelitian .................................................................... 44

1. Siklus I ................................................................................. 44

2. Siklus II ................................................................................. 47

G. Indikator Keberhasilan .............................................................. 50

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ......................................................... 51

A. Profil Sekolah ............................................................................. 51

B. Hasil Penelitian .......................................................................... 52

1. Siklus I .................................................................................. 52

a. Perencanaan ...................................................................... 52

b. Pelaksanaan ....................................................................... 53

c. Pengamatan ....................................................................... 54

d. Refleksi ............................................................................. 61

2. Siklus II ................................................................................. 63

a. Perencanaan ...................................................................... 63

b. Pelaksanaan ....................................................................... 63

c. Pengamatan ....................................................................... 64

d. Refleksi ............................................................................. 71

C. Pembahasan................................................................................ 72

1. Kinerja Guru .......................................................................... 72

2. Aktivitas Siswa ...................................................................... 74

3. Hasil Belajar .......................................................................... 75

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN........................................................... 77

A. Kesimpulan ................................................................................ 77

B. Saran .......................................................................................... 78

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 79

LAMPIRAN

Page 15: PENERAPAN METODE INKUIRI UNTUK …digilib.unila.ac.id/21761/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfips siswa kelas v sdn 4 metro selatan (skripsi) oleh viktor tanda vanbela fakultas keguruan

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Kerangka pikir penelitian ....................................................................... 32

3.1 Alur siklus penelitian tindakan kelas ...................................................... 35

4.1 Grafik peningkatan kinerja guru ............................................................. 73

4.2 Grafik peningkatan aktivitas siswa ......................................................... 74

4.3 Grafik peningkatan hasil belajar siswa.................................................... 76

Page 16: PENERAPAN METODE INKUIRI UNTUK …digilib.unila.ac.id/21761/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfips siswa kelas v sdn 4 metro selatan (skripsi) oleh viktor tanda vanbela fakultas keguruan

x

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. SURAT PENELITIAN ......................................................................... 84

a. Surat keterangan dari Unila ............................................................... 85

b. Surat penelitian pendahuluan ............................................................. 86

c. Surat izin penelitian dari Unila ......................................................... 87

d. Surat pemberian izin penelitian ......................................................... 88

e. Surat pernyataan ................................................................................ 89

f. Surat keterangan penelitian ................................................................ 91

2. PERANGKAT PEMBELAJARAN ........................................................ 92

a. Pemetaan siklus I ............................................................................... 93

b. Silabus siklus I .................................................................................. 97

c. RPP siklus I ....................................................................................... 102

d. Pemetaan siklus II ............................................................................. 120

e. Silabus siklus II ................................................................................. 125

f. RPP siklus II...................................................................................... 131

3. KINERJA GURU................................................................................... 150

a. Instrumen penilaian kinerja guru siklus I ........................................... 151

b. Instrumen penilaian kinerja guru siklus II .......................................... 157

c. Rekapitulasi hasil instrumen penilaian kinerja guru ........................... 163

Page 17: PENERAPAN METODE INKUIRI UNTUK …digilib.unila.ac.id/21761/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfips siswa kelas v sdn 4 metro selatan (skripsi) oleh viktor tanda vanbela fakultas keguruan

xi

4. AKTIVITAS SISWA ............................................................................. 167

a. Lembar observasi aktivitas siswa siklus I ........................................... 168

b. Lembar observasi aktivitas siswa siklus II ......................................... 172

c. Rekapitulasi hasil observasi aktivitas siswa ....................................... 176

5. HASIL BELAJAR SISWA .................................................................... 178

a. Lembar observasi hasil belajar psikomotor siklus I ............................ 179

b. Lembar observasi hasil belajar psikomotor siklus II ........................... 183

c. Rekapitulasi hasil observasi psikomotor siswa ................................... 187

d. Lembar observasi hasil belajar afektif siklus I .................................... 189

e. Lembar observasi hasil belajar afektif siklus II .................................. 193

f. Rekapitulasi hasil observasi afektif siswa .......................................... 197

g. Rekapitulasi hasil kognitif siswa ........................................................ 199

h. Rekapitulasi hasil siswa siklus I ......................................................... 200

i. Rekapitulasi hasil siswa siklus II ....................................................... 201

6. NILAI TERTINGGI DAN NILAI TERENDAH .................................... 202

a. Nilai tertinggi dan terendah siklus I ................................................... 203

b. Nilai tertinggi dan terendah siklus II .................................................. 209

7. DOKUMENTASI PEMBELAJARAN ................................................... 217

a. Dokumentasi pembelajaran siklus I ................................................... 218

b. Dokumentasi pembelajaran siklus II .................................................. 221

Page 18: PENERAPAN METODE INKUIRI UNTUK …digilib.unila.ac.id/21761/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfips siswa kelas v sdn 4 metro selatan (skripsi) oleh viktor tanda vanbela fakultas keguruan

vii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1.1 Hasil mid semester ganjil mata pelajaran IPS kelas V SDN 4

Metro Selatan T.P 2015/2016 ................................................................. 4

3.1 Kategori keberhasilan kinerja guru ........................................................ 38

3.2 Kategori nilai aktivitas setiap siswa ....................................................... 39

3.3 Kategori aktivitas siswa secara klasikal ................................................. 40

3.4 Kategori nilai hasil belajar afektif siswa ................................................ 40

3.5 Kategori persentase hasil belajar afektif ................................................ 41

3.6 Kategori nilai psikomotor siswa ............................................................ 42

3.7 Kategori hasil belajar kognitif siswa ...................................................... 43

4.1 Keadaan guru dan karyawan SDN 4 Metro Selatan ............................... 52

4.2 Jadwal pelaksanaan penelitian tindakan kelas ........................................ 52

4.3 Hasil kinerja guru siklus I ...................................................................... 54

4.4 Hasil aktivitas siswa siklus I .................................................................. 55

4.5 Hasil belajar kognitif siswa siklus I ....................................................... 57

4.6 Hasil belajar afektif siswa siklus I ......................................................... 58

4.7 Hasil belajar psikomotor siswa siklus I .................................................. 59

4.8 Hasil belajar siswa (kognitif, afektif dan psikomotor) siklus I ................ 60

4.9 Hasil kinerja guru siklus II .................................................................... 64

Page 19: PENERAPAN METODE INKUIRI UNTUK …digilib.unila.ac.id/21761/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfips siswa kelas v sdn 4 metro selatan (skripsi) oleh viktor tanda vanbela fakultas keguruan

viii

4.10 Hasil aktivitas siswa siklus II ................................................................ 65

4.11 Hasil belajar kognitif siswa siklus II ...................................................... 67

4.12 Hasil belajar afektif siswa siklus II ........................................................ 68

4.13 Hasil belajar psikomotor siswa siklus II................................................. 69

4.14 Hasil belajar siswa (kognitif, afektif dan psikomotor) siklus II .............. 70

4.15 Rekapitulasi nilai kinerja guru ............................................................... 72

4.16 Rekapitulasi nilai aktivitas siswa ........................................................... 74

4.17 Rekapitulasi hasil belajar siswa (kognitif, afektif dan psikomotor)......... 75

Page 20: PENERAPAN METODE INKUIRI UNTUK …digilib.unila.ac.id/21761/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfips siswa kelas v sdn 4 metro selatan (skripsi) oleh viktor tanda vanbela fakultas keguruan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan suatu bentuk implementasi dari tujuan yang

ingin dicapai oleh suatu bangsa atau negara sebagai persiapan untuk

pembangunan yang lebih baik dimasa mendatang. Pendidikan yang mampu

mendukung pembangunan di masa mendatang adalah pendidikan yang

mampu mengembangkan potensi yang dimiliki setiap individu, membentuk

kepribadian individu yang cakap dan kreatif serta bertakwa kepada Tuhan

Yang Maha Esa.

Undang-undang Sisdiknas No. 20 Tahun 2003 (dalam Susanto, 2014:

v) menyatakan bahwa pendidikan berperan mengembangkan

kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang

bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,

mengembangkan potensi anak agar menjadi manusia yang beriman dan

bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,

berilmu, cakap, mandiri, kreatif dan menjadi warga negara yang

demokratis dan bertanggung jawab.

Ihsan (2005: 2) menyatakan bahwa tanpa pendidikan sama sekali

mustahil suatu kelompok manusia dapat hidup berkembang sejalan dengan

aspirasi (cita-cita) untuk maju, sejahtera dan bahagia menurut konsep

pandangan hidup mereka. Pendidikan bagi mayoritas orang sering diartikan

sebagai usaha untuk membimbing anak agar menyerupai orang dewasa.

Piaget (dalam Sagala 2013: 1) mengartikan pendidikan sebagai penghubung

Page 21: PENERAPAN METODE INKUIRI UNTUK …digilib.unila.ac.id/21761/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfips siswa kelas v sdn 4 metro selatan (skripsi) oleh viktor tanda vanbela fakultas keguruan

2

dua sisi nilai sosial, intelektual dan moral yang menjadi tanggung jawab guru

untuk mendorong individu tersebut.

Pendidikan di sekolah dasar memegang peranan penting dalam upaya

untuk menciptakan manusia-manusia yang unggul dan berkualitas agar

terbentuk bangsa yang bermartabat, bertanggungjawab, serta menjunjung

tinggi nama bangsa. Tanggungjawab ini diberikan secara formal kepada

lembaga-lembaga pendidikan sekolah. Lembaga pendidikan diberikan

rambu-rambu dalam melaksanakan tanggungjawabnya melalui kurikulum.

Undang-undang Sisdiknas pasal 1 ayat 19 (Hasbullah, 2012: 306)

manyatakan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan

mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai

pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan

tertentu.

Kurikulum yang berlaku saat ini adalah kurikulum 2013 dan

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Kurikulum 2013 digunakan

pada kelas rendah sedangkan KTSP digunakan pada kelas tinggi. Pada

peneliti menggunakan KTSP karena penelitian dilakukan pada kelas tinggi.

BSNP (2006: 5) menjelaskan pengertian KTSP yaitu kurikulum operasional

yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan.

KTSP terdiri dari tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan, struktur dan

muatan KTSP, kalender pendidikan, dan silabus.

Komponen-komponen mata pelajaran yang terdapat pada struktur

kurikulum SD/MI : (1) Pendidikan Agama, (2) Pendidikan Kewarganegaraan,

(3) Bahasa Indonesia, (4) Matematika, (5) Ilmu Pengetahuan Alam, (6) Ilmu

Page 22: PENERAPAN METODE INKUIRI UNTUK …digilib.unila.ac.id/21761/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfips siswa kelas v sdn 4 metro selatan (skripsi) oleh viktor tanda vanbela fakultas keguruan

3

Pengetahuan Sosial, (7) Seni Budaya dan Keterampilan, dan (8) Pendidikan

Jasmani, Olahraga dan Kesehatan. Mata pelajaran IPS merupakan salah satu

mata pelajaran yang tidak dapat dipandang sebelah mata dalam pembelajaran

di jenjang sekolah dasar.

Permendiknas No. 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi menjelaskan

bahwa pada jenjang SD/MI mata pelajaran IPS memuat materi Geografi,

Sejarah, Sosiologi dan Ekonomi. Pada sekolah dasar terdapat beberapa mata

pelajaran yang harus dikuasai siswa salah satunya adalah Ilmu Pengetahuan

Sosial (IPS) .Susanto (2014: 10) mendefinisikan IPS sebagai mata

pelajaran yang mempelajari, menelaah, menganalisis gejala, dan masalah

sosial di masyarakat dengan meninjau dari berbagai aspek kehidupan

atau satu perpaduan.

Melalui mata pelajaran IPS di SD, siswa disiapkan dan diarahkan agar

mampu menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab, serta

warga dunia yang cinta damai. Pembelajaran IPS di SD seharusnya tidak

hanya bersifat hafalan dan pemahaman konsep saja, tetapi bagaimana proses

dalam pembelajaran itu lebih bermakana, membuat siswa lebih aktif,

mengembangkan rasa ingin tahu, dan mengembangkan kemampuan siswa

dalam ranah kognitif, afektif, dan psikomotor.

Berdasarkan hasil penelitian pendahuluan yang dilakukan peneliti pada

tanggal 12 dan 13 November 2015, diketahui bahwa aktivitas dan hasil

belajar siswa pada mata pelajaran IPS masih rendah, yaitu 12 dari 20 siswa

atau 60% siswa belum mencapai KKM. Tinjauan lebih lanjut, dapat dilihat

Page 23: PENERAPAN METODE INKUIRI UNTUK …digilib.unila.ac.id/21761/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfips siswa kelas v sdn 4 metro selatan (skripsi) oleh viktor tanda vanbela fakultas keguruan

4

dari tabel nilai mid semester ganjil mata pelajaran IPS siswa kelas V SDN 4

Metro Selatan sebagai berikut.

Tabel 1.1 Hasil mid semester ganjil mata pelajaran IPS kelas V SDN 4

Metro Selatan T.P 2015/2016.

No Nilai KKM Jumlah Siswa Persentase

1. ≥ 65 Tercapai 8 40 %

2. < 65 Belum tercapai 12 60 %

Jumlah 20 100 %

KKM 65

Nilai rata-rata 54,75

(Sumber: dokumentasi nilai mid semester ganjil kelas V)

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai rata-rata siswa yaitu sebesar

54,75 yang berarti masih berada dibawah KKM yang ditetapkan sebesar 65.

Selain itu, dapat dilihat juga bahwa hanya 8 orang siswa dari 20 orang siswa

atau hanya 40% yang telah mencapai KKM sedangkan sisanya 12 orang siswa

atau 60% belum mencapai KKM. Menurut peneliti, penyebab hal tersebut

yaitu: (1) Pola pembelajaran yang berpusat pada guru (teacher centered), (2)

kegiatan pembelajaran IPS cenderung monoton dan kurang menarik, (3)

penyampaian materi ajar yang hanya terpaku pada buku pelajaran yang

digunakan, (4) pada proses pembelajaran berlangsung, kegiatan siswa

didominasi dengan mencatat dan mendengarkan penjelasan guru.

Pada saat peneliti melihat kondisi pembelajaran di kelas, peneliti

melihat siswa hanya terpaku dengan penjelasan guru. Begitu pun pada saat

tanya jawab, siswa yang merespon pertanyaan-pertanyaan dari guru hanya

beberapa siswa saja, sedangkan siswa yang lain banyak yang ragu dan takut

untuk mengutarakan pendapatnya. Hal tersebut menunjukkan bahwa siswa

belum sepenuhnya berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran sehingga

Page 24: PENERAPAN METODE INKUIRI UNTUK …digilib.unila.ac.id/21761/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfips siswa kelas v sdn 4 metro selatan (skripsi) oleh viktor tanda vanbela fakultas keguruan

5

pembelajaran menjadi kurang komunikatif antara guru dengan siswa.

Seharusnya siswa dilibatkan sepenuhnya selama proses pembelajaran

berlangsung.

Salah satu langkah yang dapat dilakukan untuk memperbaiki kondisi

tersebut ialah dengan menggunakan metode pembelajaran inkuiri. Majid

(2014: 173) mengungkapkan bahwa metode inkuiri merupakan rangkaian

kegiatan pembelajaran yang menekankan pada proses berpikir kritis dan

analitis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu

permasalahan yang dipertanyakan. Pada metode inkuiri lebih ditekankan pada

proses menemukan persoalan sekaligus penyelesaiannya sehingga siswa pun

pasti akan aktif selama proses pembelajaran berlangsung. Selain itu, metode

inkuiri menekankan pada pengembangan aspek kognitif, afektif dan

psikomotor secara seimbang serta dapat melayani kebutuhan siswa yang

memiliki kemampuan di atas rata-rata.

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka peneliti merasa perlu

mengadakan perbaikan pembelajaran IPS melalui penelitian tindakan kelas

dengan menerapkan metode inkuiri untuk meningkatkan aktivitas dan hasil

belajar siswa pada mata pelajaran IPS siswa kelas V SDN 4 Metro Selatan

pahun pelajaran 2015/2016.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti menemukan beberapa

masalah yang teridentifikasi sebagai berikut.

1. Kegiatan pembelajaran IPS cenderung monoton dan kurang menarik

karena guru kurang menerapkan variasi metode pembelajaran.

Page 25: PENERAPAN METODE INKUIRI UNTUK …digilib.unila.ac.id/21761/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfips siswa kelas v sdn 4 metro selatan (skripsi) oleh viktor tanda vanbela fakultas keguruan

6

2. Pembelajaran yang masih berpusat pada guru (teacher centered).

3. Penyampaian materi ajar terpaku pada buku pelajaran yang digunakan

sehingga kemampuan inkuiri siswa kurang dan kegiatan menghafal

menjadi ujung tombak pembelajaran.

4. Kegiatan siswa didominasi dengan mencatat dan mendengarkan

penjelasan guru, sehingga pembelajaran menjadi kurang komunikatif

dan siswa pun pasif selama pembelajaran berlangsung.

5. Hasil belajar IPS siswa yang masih rendah, hal tersebut dibuktikan

dengan persentase siswa yang belum mencapai KKM pada mid semester

ganjil TP 2015/2016, yaitu 60%.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka yang menjadi rumusan

masalah dalam penelitian ini yaitu: “Bagaimana meningkatkan aktivitas dan

hasil belajar pada mata pelajaran IPS siswa kelas V SDN 4 Metro Selatan

TP 2015/2016 dengan menerapkan metode inkuiri.

D. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui peningkatan aktivitas

dan hasil belajar pada mata pelajaran IPS siswa kelas V SDN 4 Metro Selatan

TP 2015/2016 dengan menerapkan metode inkuiri.

Page 26: PENERAPAN METODE INKUIRI UNTUK …digilib.unila.ac.id/21761/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfips siswa kelas v sdn 4 metro selatan (skripsi) oleh viktor tanda vanbela fakultas keguruan

7

E. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai

berikut.

1. Bagi siswa

Dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada mata

pelajaran IPS. Selain itu, siswa diharapkan akan lebih paham dalam

mempelajari mata pelajaran IPS.

2. Bagi guru

Dapat memperluas wawasan dan pengetahuan guru di SD mengenai

metode pembelajaran inkuiri sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas

pembelajaran IPS di kelas dan kinerja guru.

3. Bagi sekolah

Dapat digunakan sebagai kajian bahan pertimbangan untuk SDN 4

Metro Selatan dalam upaya menentukan metode pembelajaran yang sesuai

dengan tujuan pendidikan yang hendak dicapai.

4. Bagi peneliti

Dapat meningkatkan pengetahuan dan penguasaan dalam

penggunaan metode inkuiri pada mata pelajaran IPS dalam KTSP sehingga

kelak ketika menjadi seorang guru SD akan mampu menjalankan tugas dan

pekerjaan secara profesional.

Page 27: PENERAPAN METODE INKUIRI UNTUK …digilib.unila.ac.id/21761/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfips siswa kelas v sdn 4 metro selatan (skripsi) oleh viktor tanda vanbela fakultas keguruan

8

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Metode Pembelajaan

1. Pengertian Metode Pembelajaran

Secara umum metode biasanya diartikan sebagai suatu cara untuk

melakukan sesuatu sedangkan pembelajaran sering diartikan sebagai suatu

upaya yang dilakukan oleh guru agar terjadi proses belajar pada siswanya.

Sutikno (2014: 34) metode pembelajaran adalah cara-cara menyajikan

materi pelajaran yang dilakukan oleh pendidik agar terjadi proses belajar

pada diri siswa dalam upaya untuk mencapai tujuan. Komalasari (2014:

56) mengartikan metode pembelajaran sebagai cara yang digunakan untuk

mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan

nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Aqib (2013: 102) metode pembelajaran merupakan cara atau pola

yang khas dalam memanfaatkan berbagai prinsip dasar pendidikan.

Trianto (2009: 132) menjelaskan bahwa metode pembelajaran merupakan

bagian dari strategi pembelajaran, metode pembelajaran berfungsi sebagai

cara untuk menyajikan, menguraikan, memberi contoh, dan memberi

latihan kepada siswa untuk mencapai tujuan tertentu, tetapi tidak setiap

Page 28: PENERAPAN METODE INKUIRI UNTUK …digilib.unila.ac.id/21761/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfips siswa kelas v sdn 4 metro selatan (skripsi) oleh viktor tanda vanbela fakultas keguruan

9

metode pembelajaran sesuai digunakan untuk mencapai tujuan

pembelajaran tertentu.

Dari pengertian di atas, peneliti menyimpulkan bahwa metode

pembelajaran merupakan suatu cara atau pola yang digunakan oleh

seorang guru untuk menyajikan materi pelajaran kepada siswa ketika

proses pembelajaran berlangsung.

2. Macam-macam Metode Pembelajaran

Metode pembelajaran merupakan suatu pola yang digunakan sebagai

pedoman dalam merencanakan pembelajaran. Mulyatiningsih (2013:

233) menyebutkan beberapa macam metode pembelajaran sebagai berikut.

1) Investigasi (investigation).

2) Inkuiri (penemuan).

3) Discovery learning.

4) Pembelajaran berbasis masalah (problem based intruction).

5) Metode pemecahan masalah (problem solving).

6) Problem possing.

7) Mind mapping.

Beberapa jenis metode pembelajaran yang dapat digunakan menurut

Wahab (2009: 82) sebagai berikut.

1) Metode ceramah.

2) Metode inkuiri.

3) Metode diskusi.

4) Metode tanya jawab.

5) Metode simulasi.

Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa terdapat

beberapa macam metode pembelajaran yang dapat digunakan oleh guru dalam

Page 29: PENERAPAN METODE INKUIRI UNTUK …digilib.unila.ac.id/21761/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfips siswa kelas v sdn 4 metro selatan (skripsi) oleh viktor tanda vanbela fakultas keguruan

10

pembelajaran di kelas. Metode pembelajaran yang digunakan pada penelitian

ini yaitu metode inkuiri.

B. Metode Inkuiri

1. Pengertian Metode Inkuiri

Mulyatiningsih (2013: 235) metode inkuiri adalah metode yang

melibatkan siswa dalam proses pengumpulan data dan menguji hipotesis.

Cahyo (2013: 27-28) mengartikan metode inkuiri sebagai satu metode

pembelajaran yang memfokuskan kepada pengembangan kemampuan

siswa dalam berpikir reflektif kritis dan kreatif. Hanafiah & Sujana (dalam

Wardoyo, 2013: 66) mengatakan bahwa metode inkuiri merupakan metode

pembelajaran yang menuntut siswa untuk dapat menemukan sendiri

pengetahuan, sikap dan keterampilan sebagai wujud adanya perubahan

perilaku.

Wahab (2009: 92-93) mengatakan bahwa penting untuk dipahami

oleh guru bahwa inkuiri yang didasarkan pada pemecahan masalah yang

ilmiah merupakan salah satu dari sekian banyak cara untuk mengetahui

bahwa sesuatu itu benar. Selain itu guru juga harus mengurangi intervensi

terhadap kegiatan siswa dalam memecahkan masalah. Gulo (dalam

Susanto, 2014: 184) menyebutkan beberapa peran guru dalam

pembelajaran inkuiri sebagai berikut.

a. Motivator; guru memberikan rangsangan supaya siswa aktif dan

bergairah dalam berpikir.

b. Fasilitator; guru menunjukan jalan keluar jika ada hambatan

dalam proses berpikir siswa.

c. Penanya; guru menyadarkan siswa dari kekeliruan yang mereka

perbuat dan memberi keyakinan pada diri sendiri.

Page 30: PENERAPAN METODE INKUIRI UNTUK …digilib.unila.ac.id/21761/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfips siswa kelas v sdn 4 metro selatan (skripsi) oleh viktor tanda vanbela fakultas keguruan

11

d. Administrator; guru bertanggung jawab terhadap seluruh

kegiatan didalam kelas.

e. Pengarah; guru memimpin arus kegiatan berpikir siswa pada

tujuan yang diharapkan.

f. Manager; guru mengolah sumber belajar, waktu dan organisasi

kelas.

g. Rewarder; guru memberi penghargaan pada prestasi yang

dicapai dalam rangka peningkatan semangat heuristik pada

siswa.

Dari beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa metode

inkuiri merupakan suatu rangkaian kegiatan belajar mengajar yang

menempatkan siswa sebagai subjek pembelajaran. Siswa diarahkan untuk

menemukan sendiri pengetahuan, sikap serta keterampilannya sehingga

secara tidak langsung siswa pun dituntut untuk aktif dan kreatif selama

pembelajaran berlangsung. Sedangkan peran guru dalam pembelajaran

inkuiri yaitu sebagai motivator, fasilitator, penanya, administrator,

pengarah, manager, dan rewarder.

2. Ciri-ciri Metode Inkuiri

Ciri-ciri merupakan sesuatu yang khas yang membedakan suatu hal

dengan hal lainnya. Sanjaya (dalam Susanto 2014: 164) menyebutkan ciri

utama dalam pembelajaran inkuiri sebagai berikut.

1) Menekankan pada aktivitas siswa secara maksimal untuk

mencari dan menemukan.

2) Seluruh aktivitas yang dilakukan siswa diarahkan untuk mencari

dan menemukan jawaban sendiri dari sesuatu yang

dipertanyakan.

3) Bertujuan untuk mengembangkan kemampuan berpikir secara

sistematis dan kritis atau mengembangkan kemampuan

intelektual sebagai bagian dari proses mental.

Al-Tabany (2014: 80) menyebutkan beberapa ciri-ciri metode

inkuiri sebagai berikut.

Page 31: PENERAPAN METODE INKUIRI UNTUK …digilib.unila.ac.id/21761/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfips siswa kelas v sdn 4 metro selatan (skripsi) oleh viktor tanda vanbela fakultas keguruan

12

1) Metode inkuiri menekankan kepada aktivitas siswa secara

maksimal untuk mencari dan menemukan. Artinya metode

inkuiri menempatkan siswa sebagai subjek belajar, dalam proses

pembelajaran, siswa tidak hanya berperan sebagai penerima

pelajaran melalui penjelasan guru secara verbal, tetapi mereka

berperan untuk menemukan sendiri inti dari materi pelajaran itu

sendiri.

2) Seluruh aktivitas yang dilakukan siswa diarahkan untuk mencari

dan menemukan jawaban sendiri dari sesuatu yang di

pertanyakan sehingga diharapkan dapat menumbuhkan sikap

percaya diri (self belief). Dengan demikian, metode

pembelajaran inkuiri menempatkan guru bukan sebagai sumber

belajar, tetapi sebagai fasilitator dan motivator belajar siswa.

Aktivitas pembelajaran biasanya dilakukan melalui proses tanya

jawab antara guru dan siswa. Oleh karena itu, kemampuan guru

dalam menggunakan teknik bertanya merupakan syarat utama

dalam melakukan inkuiri.

3) Tujuan dari penggunaan metode pembelajaran inkuiri adalah

mengembangkan kemampuan berpikir secara sistematis, logis,

dan kritis, atau mengembangkan kemampuan intelektual

sebagai bagian dari proses mental.

Dari uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa ciri-ciri inkuiri

sebagai berikut.

1) Menekankan pada aktivitas siswa.

2) Aktivitas siswa diarahkan untuk menemukan jawaban dari

permasalahan yang ditemukan.

3) Bertujuan untuk mengembangkan kemampuan berpikir secara

sistematis, logis, kritis serta mengembangkan kemampuan intelektual

siswa (ranah kognitif, afektif dan psikomotor).

3. Prinsip-prinsip Metode Pembelajaran Inkuiri

Prinsip merupakan kebenaran yang menjadi dasar pokok dalam

berpikir maupun bertindak. Hamruni (2012: 92) menyebutkan prinsip-

prinsip yang harus diperhatikan oleh setiap guru dalam pembelajaran

inkuiri sebagai berikut.

Page 32: PENERAPAN METODE INKUIRI UNTUK …digilib.unila.ac.id/21761/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfips siswa kelas v sdn 4 metro selatan (skripsi) oleh viktor tanda vanbela fakultas keguruan

13

1) Berorientasi pada pengembangan intelektual.

2) Prinsip interaksi.

3) Prinsip bertanya.

4) Prinsip belajar untuk berpikir.

5) Prinsip keterbukaan.

Hosnan (2014: 342) menyebutkan prinsip-prinsip dalam metode

inkuiri sebagai berikut.

1) Berorientasi pada pengembangan intelektual.

2) Prinsip interaksi.

3) Prinsip bertanya.

4) Prinsip belajar untuk berpikir.

5) Prinsip keterbukaan.

Al-Tabany (2014: 80-81) menjelaskan prinsip-prinsip metode

inkuiri sebagai berikut.

1) Berorientasi pada Pengembangan Intelektual.

Tujuan utama dari metode inkuiri adalah pengembangan

kemampuan berpikir. Dengan demikian, metode pembelajaran

ini selain berorientasi kepada hasil belajar juga berorientasi pada

proses belajar.

2) Prinsip Interaksi.

Proses pembelajaran pada dasarnya adalah proses

interaksi, baik interaksi antara siswa maupun interaksi siswa

dengan guru, bahkan interaksi antara siswa dengan lingkungan.

Pembelajaran sebagai proses interaksi berarti menempatkan

guru bukan sebagai sumber belajar, tetapi sebagai pengatur

lingkungan atau pengatur interaksi itu sendiri.

3) Prinsip Bertanya.

Peran guru yang harus dilakukan dalam menggunakan

metode ini adalah guru sebagai penanya. Sebab, kemampuan

siswa untuk menjawab setiap pertanyaan pada dasarnya sudah

merupakan sebagian dari proses berpikir. Oleh karena itu,

kemampuan guru untuk bertanya dalam setiap langkah inkuiri

sangat diperlukan.

Page 33: PENERAPAN METODE INKUIRI UNTUK …digilib.unila.ac.id/21761/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfips siswa kelas v sdn 4 metro selatan (skripsi) oleh viktor tanda vanbela fakultas keguruan

14

4) Prinsip Belajar untuk Berpikir.

Belajar bukan hanya mengingat sejumlah fakta, akan

tetapi belajar adalah proses berpikir (learing how to think),

yakni “proses mengembangkan potensi seluruh otak”.

Pembelajaran berpikir adalah pemanfaatan dan penggunaan

otak secara maksimal.

5) Prinsip Keterbukaan.

Pembelajaran yang bermakna adalah pembelajaran yang

menyedian berbagai kemungkinan sebagai hipotesis yang harus

dibuktikan kebanarannya. Tugas guru adalah menyediakan

ruang untuk memberikan kesempatan kepada siswa

mengembangkan hipotesis dan secara terbuka membuktikan

kebenaran hipotesis yang diajukannya.

Dari prinsip-prinsip yang telah disebutkan di atas, dapat disimpulkan

bahwa dalam pembelajaran inkuiri terdapat 5 prinsip sebagai berikut:

1) Berorientasi pada pengembangan intelektual.

2) Prinsip interaksi.

3) Prinsip bertanya.

4) Prinsip belajar untuk berpikir

5) Prinsip keterbukaan.

4. Macam-macam Metode Inkuiri

Metode inkuiri memiliki beberapa macam jenisnya, berikut ini Sund

dan Trowbridge (dalam Susanto 2014: 192) menyebutkan bahwa terdapat

8 macam metode inkuiri sebagai berikut.

1) Guide inquiry (inkuiri terbimbing).

2) Modified inquiry (inkuiri yang dimodifikasi).

3) Free inquiry (inkuiri bebas).

4) Inquiry role aproach.

5) Invitation inquiry.

6) Pictorial riddle.

7) Synectic lesson.

8) Valeu clarification.

Page 34: PENERAPAN METODE INKUIRI UNTUK …digilib.unila.ac.id/21761/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfips siswa kelas v sdn 4 metro selatan (skripsi) oleh viktor tanda vanbela fakultas keguruan

15

Susanto (2014:192) mengungkapkan beberapa jenis metode inkuiri

yang cocok diterapkan pada sekolah dasar yaitu metode inkuiri terbimbing

(guide inquiry), inkuiri yang dimodifikasi (modified inquiry), dan dalam

batas-batas tertentu dapat pula digunakan inkuiri bebas (free inquiry).

Berdasarkan pendapat Susanto tersebut, dapat disimpulkan bahwa jenis

metode inkuiri yang dapat diterapkan di SD sebagai berikut.

1) Inkuiri terbimbing (Guide inquiry)

Pada inkuiri terbimbing, siswa tidak diharuskan untuk dapat

merumuskan masalah sendiri untuk dipecahkan, akan tetapi masalah

tersebut disajikan oleh guru melalui beberapa pertanyaan yang

diajukan. Siswa diarahkan untuk memperoleh jawaban dari

pertanyaan yang diajukan. Pertanyaan yang diajukan harus sesuai

dengan tingkat perkembangan siswa.

2) Inkuiri bebas (Free inquiry)

Pada inkuiri bebas, prosedur inkuiri sudah dapat diterapkan

secara utuh. Pada jenis ini siswa dituntut untuk merumuskan masalah

sendiri kemudian memecahkannya dengan menggunakan langkah-

langkah yang sistematis.

3) Inkuiri yang dimodifikasi (Modified inquiry)

Pada jenis ini permasalahan ditentukan oleh guru, namun dalam

proses menemukan jawaban siswa dituntut untuk dapat

memecahkannya melalui prosedur penelitian yang sistematis.

Jawaban yang disampaikan siswa tidak hanya berdasarkan

Page 35: PENERAPAN METODE INKUIRI UNTUK …digilib.unila.ac.id/21761/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfips siswa kelas v sdn 4 metro selatan (skripsi) oleh viktor tanda vanbela fakultas keguruan

16

pengalamannya melainkan berdasarkan data hasil pengamatan dan

analisisnya.

Pada penelitian ini peneliti memilih menerapkan jenis metode inkuiri

yang dimodifikasi karena menurut peneliti jenis metode inkuiri yang

dimodifikasi lebih sesuai dengan kondisi perkembangan siswa di SDN 4

Metro Selatan.

5. Kelebihan dan Kekurangan Metode Inkuiri

Fredericks (dalam Ngalimun, 2014: 40) menyatakan bahwa

pembelajaran yang berbasis inkuiri mempunyai implikasi yang hebat

dalam setiap kelas. Meskipun begitu, setiap model, pendekatan maupun

metode pastilah memiliki suatu kelebihan dan kekurangan. Pada

pembelajaran dengan menggunakan metode inkuiri pun juga mempunyai

beberapa kelebihan dan kekurangan.

a. Kelebihan metode inkuiri

Hosnan (2014: 344) menyebutkan beberapa kelebihan metode

inkuiri sebagai berikut.

1) Pembelajaran inkuiri menekankan kepada pengembangan

aspek kognitif, afektif, dan psikomotor secara seimbang,

sehingga pembelajaran inkuiri ini dianggap lebih bermakna.

2) Pembelajaran inkuiri dapat memberikan ruang kepada siswa

untuk belajar sesuai dengan gaya belajar mereka.

3) Inkuiri merupakan strategi yang dianggap sesuai dengan

perkembangan psikologi belajar modern yang menganggap

belajar adalah proses perubahan tingkah laku berkat adanya

pengalaman.

4) Pembelajaran ini dapat melayani kebutuhan siswa yang

memiliki kemampuan di atas rata-rata. Artinya, siswa yang

memiliki kemampuan belajar bagus tidak terhambat oleh

siswa yang lemah dalam belajar.

Page 36: PENERAPAN METODE INKUIRI UNTUK …digilib.unila.ac.id/21761/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfips siswa kelas v sdn 4 metro selatan (skripsi) oleh viktor tanda vanbela fakultas keguruan

17

b. Kekurangan metode inkuiri

Hosnan (2014: 344) menyebutkan beberapa kekurangan metode

inkuiri sebagai berikut.

1) Jika metode ini digunakan sebagai metode pembelajaran,

maka akan sulit mengontrol kegiatan dan keberhasilan

siswa.

2) Metode ini sulit dalam merenanakan pembelajaran karena

terbentur dengan kebiasaan siswa dalam belajar.

3) Terkadang dalam pengimplementasiannya memerlukan

waktu yang panjang sehingga guru sering kesulitan

menyesuaikan dengan waktu yang telah ditentukan.

4) Selama kriteria keberhasilan belajar ditentukan oleh

kemampuan siswa menguasai materi pelajaran, maka

metode ini akan sulit diimplementasikan oleh setiap guru.

Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa dalam

pembelajaran dengan menggunakan metode inkuiri mempunyai beberapa

kelebihan dan kekurangan. Kelebihan dari metode inkuiri sendiri yaitu

adanya penekankan terhadap pengembangan aspek kognitif, afektif, dan

psikomotor siswa secara seimbang. Sedangkan untuk menanggulangi

kekurangan dari metode ini maka perlu adanya persiapan pembelajaran

yang baik dari peneliti.

6. Langkah-langkah Pelaksanaan Metode Inkuiri

Setiap metode pembelajaran memiliki beberapa langkah yang harus

diikuti dalam pelaksanaannya. Sanjaya (2011: 200) menyebutkan

beberapa langkah dalam menggunakan metode inkuiri sebagai berikut.

1) Orientasi.

2) Merumuskan masalah.

3) Mengajukan hipotesis.

4) Mengumpulkan data.

5) Menguji hipotesis.

6) Merumuskan kesimpulan.

Page 37: PENERAPAN METODE INKUIRI UNTUK …digilib.unila.ac.id/21761/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfips siswa kelas v sdn 4 metro selatan (skripsi) oleh viktor tanda vanbela fakultas keguruan

18

Pendapat yang hampir sama mengenai langkah-langkah inkuiri

disampaiakan Cahyo (2013: 228) sebagai berikut.

1) Orientation; maksudnya siswa mengidentifikasi masalah

dengan pengarahan dari guru terutama yang berkaitan dengan

situasi kehidupan sehari-hari.

2) Hypotesis; yakni kegiatan menyusun sebuah hipotesis yang

dirumuskan sejelas mungkin sebagai antiseden dan konsekuensi

dari penjelasan yang telah diajukan.

3) Definition; yaitu mengklarifikasi hipotesis yang telah diajukan

dalam forum diskusi kelas untuk mendapat tanggapan.

4) Exploration; pada tahap ini hipotesis diperlukan kajiannya

dalam pengertian implikasi dengan asumsi yang dikembangkan

dari hipotesis tersebut.

5) Evidencing; fakta dan bukti dikumpulkan untuk mencari

dukungan atau pengujian bagi hipotesis tersebut.

6) Generalization; pada tahap ini, kegiatan inkuiri sudah sampai

pada tahap pengambilan kesimpulan pemecahan masalah.

Pendapat yang berbeda mengenai langkah-langah penerapan metode

inkuiri disampaikan Sagala (2013: 89) sebagai berikut.

a. Merumuskan masalah dalam mata pelajaran apapun.

b. Mengamati atau melakukan observasi

c. Menganalisi dan menyajikan hasil dalam tulisan, gambar, laporan,

bagan, tabel, dan karya lainnya

d. Mengkomunikasikan atau menyajikan hasil karya pada pembaca,

teman sekelas, guru atau audience lainnya.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas, langkah-langkah metode

inkuiri yang peneliti terapkan pada penelitian ini merujuk pada pendapat

Sanjaya di atas sebagai berikut.

1) Orientasi

2) Perumusan masalah

3) Mengajukan hipotesis

4) Mengumpulkan data

5) Menguji hipotesis

6) Merumuskan kesimpulan

Page 38: PENERAPAN METODE INKUIRI UNTUK …digilib.unila.ac.id/21761/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfips siswa kelas v sdn 4 metro selatan (skripsi) oleh viktor tanda vanbela fakultas keguruan

19

Berdasarkan langkah-langkah tersebut, terdapat kelebihan metode

inkuiri menurut Sanjaya (2011: 208) sebagai berikut.

a. Metode inkuiri menekankan pada pengembangan aspek

kognitif, afektif dan psikomotor secara seimbang, sehingga

pembelajaran melalui metode ini dianggap lebih bermakna.

b. Metode inkuiri dapat memberikan ruang kepada siswa untuk

belajar sesuai dengan gaya belajar mereka.

c. Metode inkuiri dianggap sesuai dengan perkembangan

psikologi belajar modern yang menganggap belajar adalah

proses perubahan tingkah laku berkat adanya pengalaman.

d. Metode inkuiri dapat melayani kebutuhan siswa yang memiliki

kemampuan di atas rata-rata. Artinya, siswa yang memiliki

kemampuan belajar bagus tidak akan terhambat oleh siswa yang

lemah dalam belajar.

Di samping memiliki kelebihan, menurut Sanjaya (2011: 208-209)

terdapat kelemahan dalam metode inkuiri sebagai berikut.

a. Sulit mengontrol kegiatan dan keberhasilan siswa.

b. Sulit dalam merencanakan pembelajaran karena terbentur

dengan kebiasaan siswa dalam belajar.

c. Kadang-kadang dalam mengimplementasikannya,

memerlukan waktu yang panjang sehingga guru sering sulit

menyesuaikannya dengan waktu yang telah ditentukan.

d. Selama kriteria keberhasilan belajar ditentukan oleh

kemampuang siswa menguasai materi pelajaran, maka metode

inkuiri akan sulit diimplementasikan oleh setiap guru.

C. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

1. Pengertian IPS

Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan bidang studi yang

mempelajari, menelaah, menganalisis gejala dan masalah sosial di

masyarakat dengan meninjau dari berbagai aspek kehidupan. IPS mengkaji

seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang berkaitan

dengan isu sosial. Pada jenjang SD/MI mata pelajaran IPS memuat materi

Geografi, Sejarah, Sosiologi, dan Ekonomi. Mata pelajaran IPS disusun

Page 39: PENERAPAN METODE INKUIRI UNTUK …digilib.unila.ac.id/21761/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfips siswa kelas v sdn 4 metro selatan (skripsi) oleh viktor tanda vanbela fakultas keguruan

20

secara sistematis, komprehensif, dan terpadu dalam proses pembelajaran

menuju kedewasaan dan keberhasilan dalam kehidupan bermasyarakat.

Melalui mata pelajaran IPS, siswa diarahkan untuk dapat menjadi warga

negara Indonesia yang demokratis, dan bertanggung jawab.

Alma (2010: 6) menyatakan bahwa pendidikan IPS dalam forum

komunikasi HISPIPSI, tahun 1991 di Yogyakarta menurut versi

pendidikan dasar dan menengah, pendidikan IPS adalah

penyederhanaan atau adaptasi dari disiplin ilmu-ilmu sosial dan

humaniora, serta kegiatan dasar manusia yang diorganisasikan dan

disajikan secara ilmiah dan pedagogis untuk tujuan pendidikan.

Susanto (2014: 137) Ilmu Pengetahuan Sosial, yang sering disingkat

dengan IPS adalah ilmu pengetahuan yang mengkaji berbagai disiplin ilmu

sosial dan humaniora serta kegiatan dasar manusia yang dikemas secara

ilmiah dalam rangka memberi wawasan dan pemahaman yang mendalam

kepada siswa. Trianto (2013: 171) IPS merupakan integrasi dari berbagai

cabang ilmu-ilmu sosial, seperti sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi,

politik, hukum, dan budaya.

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan

bahwa IPS merupakan integrasi dari berbagai disiplin ilmu sosial yang

dikemas secara ilmiah untuk memberikan wawasan dan pemahaman

kepada siswa mengenai kehidupan sosial masyarakat.

2. Karakteristik IPS

Ilmu Pengetahuan Sosial sebagai disiplin ilmu memiliki ciri-ciri

sebagaimana disiplin ilmu lainnya. Setiap disiplin ilmu selain mempunyai

ciri umum, juga mempunyai karakteristik sehingga berbeda dengan

disiplin ilmu yang lain. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan

Page 40: PENERAPAN METODE INKUIRI UNTUK …digilib.unila.ac.id/21761/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfips siswa kelas v sdn 4 metro selatan (skripsi) oleh viktor tanda vanbela fakultas keguruan

21

integrasi dari berbagai disiplin ilmu-ilmu sosial, seperti sosiologi sejarah,

geografi, ekonomi, politik, hukum, dan budaya. Sapriya (dalam Sujimat,

2015: 10) menyatakan karakteristik pembelajaran IPS sebagai berikut.

a. Menautkan teori ilmu dengan fakta atau sebaliknya.

b. Penelaahan pembelajaran IPS bersifat komprehensif.

c. Mengutamakan peran aktif siswa melalui proses belajar

inkuiri.

d. Program pembelajaran disusun dengan meningkatkan atau

menghubungkan bahan-bahan dari berbagai disiplin ilmu sosial

dan lainnya dengan kehidupan nyata di masyarakat,

pengalaman, permasalahan, kebutuhan, dan memproyeksikan-

nya pada kehidupan di masa depan.

e. IPS dihadapkan secara konsep dan kehidupan sosial yang

sangat labil.

f. IPS menghayati hal-hal, arti dan penghayatan hubungan antar

manusia yang bersifat manusiawi.

g. Pembelajaran tidak mengutamakan pengetahuan semata.

h. Berusaha untuk memuaskan siswa yang berbeda melalui

program maupun pembelajarannya.

i. Pengembangan program pembelajaran senantiasa

melaksanakan prinsip-prinsip, karakteristik (sifat dasar), dan

pendekatan yang menjadi ciri IPS itu sendiri.

Pendapat yang sedikit berbeda mengenai karakteristik IPS

disampaikan oleh Trianto (2013: 174-175) sebagai berikut.

a. Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan gabungan dari unsur-unsur

geografi, sejarah, ekonomi, hukum dan politik,

kewarganegaraan, sosiologi, bahkan juga humaniora,

pendidikan, dan agama.

b. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar IPS berasal dari

struktur keilmuan geografi, sejarah, ekonomi, dan sosiologi,

yang dikemas sedemikian rupa sehingga menjadi pokok

bahasan atau topik (tema) tertentu.

c. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar IPS juga

menyangkut berbagai masalah sosial yang dirumuskan dengan

pendekatan interdispliner dan multi disipliner.

d. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar dapat menyangkut

peristiwa dan perubahan kehidupan masyarakat dengan prisip

sebab akibat, kewilayahan, adaptasi dan pengelolaan

lingkungan, struktur, proses dan masalah sosial serta upaya-

upaya perjuangan hidup agar survive serperti pemenuhan

kebutuhan, kekuasaan, keadilan dan jaminan keamanan.

Page 41: PENERAPAN METODE INKUIRI UNTUK …digilib.unila.ac.id/21761/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfips siswa kelas v sdn 4 metro selatan (skripsi) oleh viktor tanda vanbela fakultas keguruan

22

Dari pendapat di atas, peneliti menyimpulkan bahwa karakteristik

IPS yaitu gabungan dari unsur-unsur geografi, sejarah, ekonomi, hukum,

politik, dan sosiologi. Semua unsur tesebut dihubungkan dengan

kehidupan, pengalaman, permasalahan, kebutuhan nyata di masyarakat

dan memproyeksikannya kepada kehidupan di masa depan.

3. Tujuan IPS

Tujuan pembelajaran IPS bukan hanya sekedar membekali siswa

kemampuan yang bersifat kognitif saja, tetapi pembelajaran IPS juga harus

mampu mengembangkan keterampilan berpikir siswa. Tujuan

pembelajaran IPS yang berkaitan dengan KTSP menurut pemerintah

(dalam Susanto, 2014: 149) sebagai berikut.

1) Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan

masyarakat dan lingkungannya.

2) Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa

ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah dan keterampilan

dalam kehidupan sosial.

3) Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial

kemanusian.

4) Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan

berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk di tingkat lokal,

regional dan global.

Mutakin (dalam Trianto, 2013: 176) menyatakan beberapa tujuan

IPS sebagai berikut.

1) Memiliki kesadaran dan kepedulian terhadap masyarakat atau

lingkungannya, melalui pemahaman terhadap nilai-nilai sejarah

dan kebudayaan masyarakat.

2) Mengetahui dan memahami konsep dasar dan mampu

menggunakan metode yang diadaptasi dari ilmu-ilmu sosial

yang kemudian dapat digunakan untuk memecahkan masalah-

masalah sosial.

3) Mampu menggunakan model-model dan proses berpikir serta

membuat keputusan untuk menyelesaikan isu dan masalah yang

berkembang di masyarakat.

Page 42: PENERAPAN METODE INKUIRI UNTUK …digilib.unila.ac.id/21761/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfips siswa kelas v sdn 4 metro selatan (skripsi) oleh viktor tanda vanbela fakultas keguruan

23

4) Menaruh perhatian terhadap isu-isu dan masalah-masalah

sosial, serta mampu membuat analitis yang kritis, selanjutnya

mampu mengambil tindakan yang tepat.

5) Mampu mengembangkan berbagai potensi sehingga mampu

membangun diri sendiri agar survive yang kemudian

bertanggung jawab membangun masyarakat.

6) Memotivasi seseorang untuk bertindak berdasarkan moral.

7) Fasilitator di dalam suatu lingkungan yang terbuka dan tidak

bersifat menghakimi.

8) Mempersiapkan siswa menjadi warga negara yang baik dalam

kehidupannya “to prepare students to be well-functioning

citizens in a democratic society” dan mengembangkan

kemampuan siswa menggunakan penalaran dalam mengambil

keputusan pada setiap persoalan yang dihadapinya.

9) Menekankan perasaan, emosi, dan derajat penerimaan atau

penolakan siswa terhadap materi pembelajaran IPS yang

diberikan.

Dari uraian di atas, dapat peneliti simpulkan bahwa pembelajaran

IPS di SD bertujuan untuk menciptakan siswa yang memiliki sikap, etika,

kepribadian serta pengetahuan dan keterampilan sosial sebagai bekal

hidup ditengah-tengah masyarakat yang majemuk.

4. Pembelajaran IPS di SD

Pembelajaran pada dasarnya merupakan sarana pembekalan diri

untuk memecahkan berbagai persoalan hidup. UUSPN No. 20 Tahun 2003

(dalam Sagala, 2013: 62) menyatakan bahwa pembelajaran adalah proses

interaksi siswa dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan

belajar. Glass dan Holyoak (dalam Huda, 2014: 2) mengatakan bahwa

dalam pembelajaran sesorang perlu terlibat dalam refleksi dan penggunaan

memori untuk melacak apa saja yang harus ia serap, apa saja yang harus

ia simpan dalam memorinya, dan bagaimana ia menilai informasi yang

telah ia peroleh.

Page 43: PENERAPAN METODE INKUIRI UNTUK …digilib.unila.ac.id/21761/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfips siswa kelas v sdn 4 metro selatan (skripsi) oleh viktor tanda vanbela fakultas keguruan

24

Wardoyo (2013: 21) mengartikan pembelajaran sebagai suatu proses

komunikasi yang memiliki tujuan tercapainya perubahan perilaku melalui

interaksi antara pendidik dengan siswa dan antar siswa. Sedangkan

Winataputra (2008: 1.18) mengemukakan bahwa pembelajaran

merupakan kegiatan yang dilakukan untuk menginisiasi, memfasilitasi,

dan meningkatkan intensitas dan kualitas belajar pada diri siswa. Kosasih

(dalam Trianto, 2013: 173) menyatakan bahwa pendidikan IPS berusaha

membantu siswa dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi

sehingga akan menjadikannya semakin mengerti dan memahami

lingkungan sosial masyarakatnya.

Martoella (dalam Trianto, 2013: 172) pembelajaran IPS

menekankan pada aspek “pendidikan” dari pada “tranfer konsep” karena

dalam pembelajaran IPS diharapkan memperoleh pemahaman terhadap

sejumlah konsep dan mengembangkan serta melatih sikap, nilai, moral dan

keterampilannya berdasarkan konsep yang telah dimilikinya. Susanto

(2014: 7) menyatakan bahwa pembelajaran IPS di SD mengajarkan

konsep-konsep esensi ilmu sosial untuk membentuk subjek didik menjadi

warga negara yang baik.

Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti mengambil kesimpulan

bahwa pembelajaran merupakan proses belajar yang dibangun oleh guru

untuk mengembangkan kreativitas berpikir yang dapat meningkatkan

kemampuan mengkontruksi pengetahuan baru sebagai upaya

meningkatkan penguasaan materi siswa. Selain itu, disimpulkan juga

bahwa dalam pembelajaran IPS di SD, siswa ditekankan untuk memiliki

Page 44: PENERAPAN METODE INKUIRI UNTUK …digilib.unila.ac.id/21761/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfips siswa kelas v sdn 4 metro selatan (skripsi) oleh viktor tanda vanbela fakultas keguruan

25

kesadaran dan kepedulian terhadap masyarakat atau lingkungannya,

mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat

dan lingkungannya, memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan

kritis, serta membentuk siswa menjadi warga negara yang baik.

D. Belajar, Aktivitas Belajar dan Hasil Belajar

1. Pengertian Belajar

Belajar merupakan suatu proses dalam rangka memperoleh berbagai

pengetahuan, sikap dan keterampilan. Proses belajar seseorang diawali

dari kelahirannya di dunia dan berakhir ketika telah meninggal dunia.

Sekolah merupakan lembaga formal yang utama dalam dunia pendidikan,

karena proses belajar seseorang dominan berlangsung di sekolah

meskipun faktanya tidak semua proses belajar harus dilakukan di dalam

sekolah saja.

Thobroni (2015: 15) belajar adalah aktivitas manusia yang sangat

vital dan secara terus-menerus akan dilakukan selama manusia tersebut

masih hidup. Kingsley (dalam Soemanto, 2012: 104) belajar merupakan

proses yang ditimbulkan atau diubah melalui praktik atau latihan tingkah

laku (dalam artian luas). Sardiman (2014: 20) berpendapat bahwa belajar

itu senantiasa merupakan perubahan tingkah laku atau penampilan dengan

serangkaian kegiatan misalnya dengan membaca, mengamati,

mendengarkan, meniru dan lain sebagainya.

Gagne (dalam Thobroni, 2015: 18) menyatakan bahwa belajar

terjadi apabila suatu situasi stimulus bersama dengan isi ingatan

mempengaruhi siswa sehingga perbuatannya berubah dari waktu ke waktu

Page 45: PENERAPAN METODE INKUIRI UNTUK …digilib.unila.ac.id/21761/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfips siswa kelas v sdn 4 metro selatan (skripsi) oleh viktor tanda vanbela fakultas keguruan

26

sebelum ia mengalami situasi itu ke waktu sesudah ia mengalami situasi

tadi. Sagala (2013: 37) menyampaikan bahwa belajar akan membawa

perubahan tingkah laku karena pengalaman dan latihan, perubahan itu

pada pokoknya didapatkannya kecakapan baru dan perubahan itu terjadi

karena usaha yang disengaja.

Berbagai teori mengenai belajar telah banyak dikembangkan oleh

para ahli, diantaranya teori belajar kontruktivisme, teori belajar

behaviorisme dan teori belajar kognitivisme. Susanto (2014: 151) belajar

menurut pandangan kontruktivisme yaitu proses pembangunan makna

atau pemahaman si pembelajar terhadap pengalaman informasi yang

disaring dengan persepsi pikiran (pengetahuan yang dimiliki) dan

perasaan. Wardoyo (2013: 4) menyatakan bahwa konsep pembelajaran

kontruktivisme merupakan pembelajaran yang didasarkan pada

pemahaman bahwa proses belajar yang dilakukan siswa merupakan proses

kontruksi pengetahuan, pemahaman dan pengalaman yang dilakukan

siswa.

Teori kontruktivisme memiliki suatu keunggulan yang tidak di milik

oleh teori-teori yang lain. Hal yang mendasari hal tersebut ialah karena

teori kontruktivisme bersifat membangun serta prosesnya

berkesinambungan. Selain itu, tujuan dari teori kontruktivisme adalah

untuk menciptakan perubahan perilaku pada siswa ke arah yang lebih baik

yang mencakup ranah kognitif, ranah afektif dan ranah psikomotor.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas, maka dapat disimpulkan

bahwa belajar merupakan proses perubahan tingkah laku seseorang setelah

Page 46: PENERAPAN METODE INKUIRI UNTUK …digilib.unila.ac.id/21761/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfips siswa kelas v sdn 4 metro selatan (skripsi) oleh viktor tanda vanbela fakultas keguruan

27

melakukan suatu aktivitas belajar dari yang tidak tahu menjadi tahu.

Peneliti juga menyimpulkan bahwa teori belajar yang baik dalam proses

pembelajaran IPS yaitu teori belajar kontruktivisme dengan menerapkan

metode inkuiri.

2. Aktivitas Belajar

Bukan belajar jika tidak ada aktivitas yang dilakukan. Aktivitas

merupakan asas yang penting dalam interaksi belajar-mengajar karena

tanpa aktivitas proses belajar tidak mungkin berlangsung dengan baik.

Rousseau (dalam Sardiman 2014: 96-97) menyatakan bahwa segala

pengetahuan harus diperoleh dengan pengamatan sendiri, pengalaman

sendiri, penyelidikan sendiri, bekarja sendiri dan dengan fasilitas yang

diciptakan sendiri baik secara rohani maupun teknis.

Kunandar (2013: 277) mengemukakan bahwa aktivitas belajar

adalah keterlibatan siswa dalam bentuk sikap, pikiran, perhatian, dan

aktivitas dalam kegiatan pembelajaran guna menunjang keberhasilan

proses belajar mengajar dan memperoleh manfaat dari kegiatan tersebut.

Hamalik (2008: 197) mendefinisikan bahwa aktivitas belajar sebagai

aktivitas yang diberikan kepada siswa dalam proses pembelajaran

sesuai dengan tujuan pembelajaran.

Berdasarkan penjelasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa

aktivitas belajar merupakan rangkaian kegiatan belajar yang harus

dilakukan oleh siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Aktivitas

siswa dapat ditinjau dari indikator sebagai berikut.

Page 47: PENERAPAN METODE INKUIRI UNTUK …digilib.unila.ac.id/21761/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfips siswa kelas v sdn 4 metro selatan (skripsi) oleh viktor tanda vanbela fakultas keguruan

28

1) Memperhatikan penjelasan guru dan teman saat pembelajaran

berlangsung.

2) Menyampaikan pendapat sesuai dengan topik permasalahan yang

telah ditentukan.

3) Memanfaatkan berbagai sumber belajar untuk memperoleh konsep

pengetahuan yang dibutuhkan.

4) Berdiskusi kelompok untuk mengetahui pendapat teman dalam

menyelesaikan permasalahan.

5) Menyampaikan hasil diskusi kelompok sekaligus memberi tanggapan

dari pendapat kelompok lain.

6) Menyimpulkan hasil pembelajaran.

3. Hasil Belajar

Hasil belajar merupakan kemampuan yang diperoleh siswa setelah

melalui kegiatan belajar. Suprijono (2014: 7) hasil belajar adalah

perubahan perilaku secara keseluruhan bukan hanya salah satu aspek

potensi kemanusiaan saja. Kunandar (2013: 62) hasil belajar adalah

kompetensi atau kemampuan tertentu baik kognitif, afektif, maupun

psikomotor yang dicapai atau dikuasai siswa setelah mengikuti proses

belajar-mengajar.

Bloom (dalam Sudijono, 2011: 20) menyatakan bahwa hasil belajar

dapat dikelompokkan ke dalam tiga domain, yaitu afektif, kognitif dan

psikomotor. Setiap domain tersebut disusun menjadi beberapa jenjang

kemampuan, mulai dari hal yang sederhana sampai dengan hal yang

kompleks, mulai dari hal yang mudah sampai dengan yang sukar, dan dari

Page 48: PENERAPAN METODE INKUIRI UNTUK …digilib.unila.ac.id/21761/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfips siswa kelas v sdn 4 metro selatan (skripsi) oleh viktor tanda vanbela fakultas keguruan

29

hal yang konkret sampai yang abstrak. Dalam konteks evaluasi hasil

belajar, maka ketiga domain tersebut yang harus dijadikan sebagai sasaran

dalam setiap kegiatan evaluasi hasil belajar.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas, maka dapat disimpulkan

bahwa hasil belajar merupakan kemampuan yang diperoleh siswa melalui

kegiatan pembelajaran dengan diiringi pengevaluasian yang meliputi

ranah kognitif, afektif dan psikomotor untuk mengukur tingkat

ketercapaian siswa dalam belajar.

E. Kinerja Guru

Guru merupakan salah satu komponen penting dalam proses belajar-

mengajar Guru berperan untuk membentuk sumber daya manusia yang

potensial sesuai dengan kemampuannya. Kinerja guru dalam suatu

pembelajaran sangat mempengaruhi proses dan hasil belajar yang akan

diperoleh siswa. August W. Smith (dalam Rusman, 2012: 50) performance is

output derives from proceses, human or therwise yaitu kinerja adalah hasil dari

suatu proses yang dilakukan manusia. Kinerja ini dapat pula diartikan sebagai

suatu prestasi kerja atau hasil unjuk kerja sebagai perwujudan perilaku

seseorang atau organisasi dengan orientasi prestasi.

Departemen Pendidikan Nasional (dalam Susanto, 2013: 29) kinerja guru

diartikan sebagai gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu

kegiatan, program, atau kebijaksanaan dalam mewujudkan sasaran, tujuan,

misi, dan visi organisasi. Rusman (2012: 29) menyatakan bahwa kinerja guru

merupakan wujud perilaku, yang dimaksud adalah kegiatan guru dalam proses

pembelajaran, yaitu bagaimana seorang guru merencanakan pembelajaran,

Page 49: PENERAPAN METODE INKUIRI UNTUK …digilib.unila.ac.id/21761/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfips siswa kelas v sdn 4 metro selatan (skripsi) oleh viktor tanda vanbela fakultas keguruan

30

melaksanakan kegiatan pembelajaran, dan menilai hasil belajar. Menurut

Adams & Dickey (dalam Hamalik, 2008: 123) peranan guru dalam

pembelajaran sebagai berikut.

1) Guru sebagai pengajar (teacher as instructor)

2) Guru sebagai pembimbing (teacher as counsellor)

3) Guru sebagai ilmuwan (teacher as scientist)

4) Guru sebagai pribadi (teacher as person)

Berdasarkan pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa kinerja

guru merupakan suatu kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang guru

dalam melaksanakan tugasnya sebagai pendidik. Kinerja yang dimaksud yaitu

kegiatan merencanakan, melaksanakan dan menilai hasil belajar yang berkaitan

dengan kompetensi profesional guru.

F. Penelitian yang Relevan

Beberapa penelitian yang relevan dengan skripsi penelitian tindakan

kelas ini sebagai berikut.

1. Aji Rhamadan (2015) dalam skripsinya yang berjudul “Penerapan Metode

Inkuiri untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas IVB SDN 2

Metro Pusat”, telah membuktikan bahwa penerapan metode inkuiri dapat

meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS. Hasil penelitian

tersebut menunjukan rata-rata hasil belajar siswa pada siklus I sebesar 61.6

pada siklus II menjadi 73.2 terjadi peningkatan sebesar 11.6. Tingkat

ketuntasan pada siklus I sebesar 30% pada siklus II menjadi 93%

mengalami peningkatan sebesar 63%.

Page 50: PENERAPAN METODE INKUIRI UNTUK …digilib.unila.ac.id/21761/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfips siswa kelas v sdn 4 metro selatan (skripsi) oleh viktor tanda vanbela fakultas keguruan

31

2. Depit Ahtiar (2012) dalam skripsinya yang berjudul “Peningkatan

Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Metode Inkuiri pada

Mata Pelajaran IPS Kelas V B SDN 1 Metro Utara Tahun Ajaran

2011/2012”, telah sukses meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa

pada mata pelajaran IPS. Hal tersebut dapat dilihat dari rata-rata aktivitas

siswa pada siklus I (45%) meningkat sebesar 12,01% pada siklus II

menjadi (57,01%) dan terjadi peningkatan sebesar 19,32% pada siklus III

menjadi (76,33%). Rata-rata hasil belajar siswa pada siklus I (54,67)

meningkat sebesar 8,83 pada siklus II menjadi (63,50) dan terjadi

peningkatan sebesar 12,83 pada siklus III menjadi (76,33).

3. Rois Sujimat (2015) dalam skripsinya yang berjudul “Penerapan Metode

Inkuiri untuk Meningkatkan Aktifitas dan Hasil Belajar pada Mata

Pelajaran IPS Siswa Kelas IVB SD Negeri 08 Metro Selatan”,

membuktikan bahwa penerapan metode inkuiri dapat meningkatkan hasil

belajar siswa pada mata pelajaran IPS. Hal tersebut dapat dilihat pada

siklus I persentase siswa aktif 50% (kategori cukup aktif) terjadi

peningkatan persentase sebesar 28,57% sehingga persentase siswa aktif

pada siklus II mencapai 78,57% (kategori aktif). Nilai hasil belajar siswa

pada siklus I sebesar 66,79 dengan persentase ketuntasan hasil belajar

siswa secara klasikal mencapai 58,33% (kriteria sedang). Nilai hasil

belajar pada siklus II meningkat sebesar 10,57 sehingga menjadi

77,36. Terjadi peningkatan persentase ketuntasan siswa sebesar

27,38%, sehingga ketuntasan siswa pada siklus II mencapai 85,71%

(kriteria sangat tinggi).

Page 51: PENERAPAN METODE INKUIRI UNTUK …digilib.unila.ac.id/21761/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfips siswa kelas v sdn 4 metro selatan (skripsi) oleh viktor tanda vanbela fakultas keguruan

32

Aktivitas dan hasil balajar IPS rendah.

Menggunakan metode inkuiri dengan

langkah-langkah yang mengacu pada

pendapat Sanjaya, yaitu:

1. Orientasi

2. Perumusan masalah

3. Mengajukan hipotesis

4. Mengumpulkan data

5. Menguji hipotesis

6. Merumuskan kesimpulan.

Adanya peningkatan aktivitas dan hasil

belajar IPS yang memperoleh nilai ≥65

mencapai ≥75% dari jumlah siswa.

G. Kerangka Pikir

Sekaran (dalam Sugiyono, 2014: 60), kerangka berpikir merupakan

model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai

faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah yang penting. Masalah yang

terdapat di SDN 4 Metro Selatan yaitu rendahnya aktivitas dan hasil belajar

IPS siswa. Berdasarkan masalah tersebut maka perlu diadakan perbaikan

pembelajaran melalui penerapan metode inkuiri dengan menggunakan

langkah-langkah sebagai berikut: orientasi, perumusan masalah, mengajukan

hipotesis, mengumpulkan data, menguji hipotesis, dan merumuskan masalah.

Setelah metode inkuiri diterapkan, maka diharapkan terjadi peningkatan pada

aktivitas dan hasil belajar IPS siswa kelas V SDN 4 Metro Selatan.

Berdasarkan uraian tersebut, untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam

bagan kerangka pikir sebagai berikut.

Gambar 2.1 Bagan Kerangka Pikir

Input

Proses

Output

Page 52: PENERAPAN METODE INKUIRI UNTUK …digilib.unila.ac.id/21761/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfips siswa kelas v sdn 4 metro selatan (skripsi) oleh viktor tanda vanbela fakultas keguruan

33

H. Hipotesis Tindakan

Sugiyono (2012: 96), hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap

rumusan masalah penelitian, setelah peneliti mengemukakan landasan teori dan

kerangka pikir. Berdasarkan kajian teori dan kerangka pikir di atas maka

hipotesis dalam penelitian ini yaitu “Apabila dalam proses pembelajaran IPS

menerapkan metode inkuiri dengan memperhatikan langkah-langkah yang

tepat, maka aktivitas dan hasil belajar siswa kelas V SDN 4 Metro Selatan

TP 2015/2016 dapat meningkat.

Page 53: PENERAPAN METODE INKUIRI UNTUK …digilib.unila.ac.id/21761/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfips siswa kelas v sdn 4 metro selatan (skripsi) oleh viktor tanda vanbela fakultas keguruan

34

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Pada penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan peneliti adalah

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau yang lebih dikenal sebagai Classroom

Action Research. Penelitian ini dilakukan untuk memecahkan permasalahan

pembelajaran di kelas sekaligus menggambarkan bagaimana suatu teknik

pembelajaran diterapkan dan bagaimana hasil yang diinginkan dapat dicapai.

Sanjaya (2010: 32) PTK merupakan salah satu upaya yang dilakukan guru

untuk meningkatkan kualitas, peran dan tanggung jawab guru dalam

pengelolaan pembelajaran. Tujuan penelitian ini yaitu untuk meningkatkan

aktivitas dan hasil belajar siswa di kelas.

Prosedur penelitian yang digunakan berbentuk siklus. Siklus ini tidak

hanya berlangsung satu kali tapi beberapa kali hingga tujuan yang diharapkan

dalam pembelajaran tercapai. Arikunto (2011: 17) menjelaskan bahwa secara

garis besar terdapat empat tahapan yang dilalui, yaitu: perencanaan,

pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Adapun model dan pelaksanaan untuk

masing-masing tahap adalah sebagai berikut.

Page 54: PENERAPAN METODE INKUIRI UNTUK …digilib.unila.ac.id/21761/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfips siswa kelas v sdn 4 metro selatan (skripsi) oleh viktor tanda vanbela fakultas keguruan

35

Gambar 3.1 Alur siklus penelitian tindakan kelas.

(Sumber: Adopsi dari Arikunto, 2011: 17)

B. Setting Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas V SD Negeri 4

Metro Selatan, tepatnya di Jalan R. Suprapto, Margorejo Kecamatan Metro

Selatan, Kota Metro.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini diawali dengan penelitian pendahuluan yang telah

dilaksanakan pada bulan November 2015. Penelitian ini telah dilaksanakan

pada bulan Januari-Februari 2016.

Perencanaan

Pelaksanaan Refleksi

Pengamatan

SIKLUS I

SIKLUS II

Perencanaan

Pengamatan

Pelaksanaan Refleksi

Page 55: PENERAPAN METODE INKUIRI UNTUK …digilib.unila.ac.id/21761/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfips siswa kelas v sdn 4 metro selatan (skripsi) oleh viktor tanda vanbela fakultas keguruan

36

3. Subjek Penelitian

Subjek dari penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas V SDN

4 Metro Selatan pada TP 2015/2016. Jumlah siswa pada saat penelitian

pendahuluan berjumlah 20 orang siswa namun pada saat penelitian

berjumlah 19 orang siswa karena 1 orang siswa pindah sekolah dengan

rincian 14 orang siswa laki-laki dan 6 orang siswa perempuan.

C. Alat Pengumpulan Data

Kegiatan observasi dilakukan untuk mengumpulkan data mengenai

aktivitas guru maupun siswa selama pembelajaran berlangsung. Alat

pengumpulan data ini bertujuan untuk memudahkan observer dalam

memperoleh data yang lengkap, valid, dan reliabel. Instrumen penilaian

yang digunakan peneliti sebagai berikut.

a. Lembar Observasi

Lembar observasi merupakan instrumen yang digunakan

untuk mengetahui dan mengukur aktivitas pembelajaran di kelas, hal

ini mencakup kinerja guru, aktivitas siswa, hasil belajar afektif

siswa, dan hasil belajar psikomotor siswa.

1. Lembar observasi kinerja guru, instrumen ini digunakan untuk

mengumpulkan data mengenai kinerja guru.

2. Lembar observasi aktivitas siswa, instrumen ini digunakan untuk

mengumpulkan data mengenai aktivitas siswa.

3. Lembar observasi hasil belajar afektif, instrumen ini digunakan

untuk mengumpulkan data mengenai sikap siswa.

Page 56: PENERAPAN METODE INKUIRI UNTUK …digilib.unila.ac.id/21761/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfips siswa kelas v sdn 4 metro selatan (skripsi) oleh viktor tanda vanbela fakultas keguruan

37

4. Lembar observasi hasil belajar psikomotor, instrumen ini

digunakan untuk mengetahui aktivitas keterampilan siswa selama

pembelajaran.

b. Tes Hasil Belajar

Instrumen ini digunakan untuk mengukur tingkat pemahaman

siswa terhadap materi pembelajaran serta mengetahui tingkat

ketercapaian indikator pembelajaran dengan menerapkan metode

inkuiri. Tes hasil belajar ini berupa tes formatif yang diberikan pada

setiap akhir siklus.

D. Teknik Pengumpulan Data

Pada tahap pengumpulan data, peneliti mengguanakan 2 teknik

pengumpulan data yaitu teknik nontes dan tes.

a. Teknik Nontes

Teknik nontes yang digunakan berupa lembar observasi. Teknik

ini bertujuan untuk mengukur ketercapaian kinerja guru, aktivitas,

hasil belajar afektif serta psikomotor siswa dengan menggunakan

lembar pengamatan IPKG, aktivitas siswa, dan hasil belajar afektif

serta psikomotor siswa.

b. Teknik Tes

Teknik tes yang digunakan pada penelitian ini berupa tes tertulis

dalam bentuk pilihan jamak dan essay yang dilakukan pada akhir

siklus. Soal tes yang diberikan disesuaikan dengan indikator pada

kompetensi dasar yang ingin dicapai serta bertujuan untuk mengukur

ketercapaian hasil belajar kognitif siswa.

Page 57: PENERAPAN METODE INKUIRI UNTUK …digilib.unila.ac.id/21761/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfips siswa kelas v sdn 4 metro selatan (skripsi) oleh viktor tanda vanbela fakultas keguruan

38

E. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teknik

analisis data kualitatif dan teknik analisis data kuantitatif.

1. Teknik Analisis Data Kualitatif

Teknik data kualitatif digunakan untuk menganalisis kinerja guru,

aktivitas, hasil belajar afektif, dan hasil belajar psikomotor siswa selama

pembelajaran berlangsung. Data tersebut diperoleh dari hasil pengamatan

langsung ketika melaksanakan pembelajaran di kelas dengan

menggunakan lembar pengamatan observasi.

a. Kinerja Guru

Tingkat pencapaian kinerja guru dapat diperoleh dengan rumus

sebagai berikut.

(Sumber: Modifikasi dari Purwanto, 2008: 102)

Nilai yang diperoleh selanjutnya akan dikategorikan dalam

kategori kinerja guru sebagai berikut.

Tabel 3.1 Kategori keberhasilan kinerja guru

No Rentang Nilai Kategori

1. ≥86 Sangat baik

2. 71-85 Baik

3. 56-70 Cukup baik

4. 41-55 Kurang baik

5. ≤40 Pasif

(Sumber: Modifikasi dari Arikunto, 2013: 281)

Nilai = Jumlah skor yang diperoleh

Jumlah skor maksimal× 100

Page 58: PENERAPAN METODE INKUIRI UNTUK …digilib.unila.ac.id/21761/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfips siswa kelas v sdn 4 metro selatan (skripsi) oleh viktor tanda vanbela fakultas keguruan

39

b. Aktivitas Siswa

Data mengenai aktivitas siswa selama pembelajaran dapat

diperoleh dengan menggunakan rumus sebagai berikut.

Keterangan:

N = nilai

R = skor yang diperoleh

SM = skor maksimun

100 = bilangan tetap

(Sumber: Adaptasi Purwanto, 2008: 112)

Nilai yang diperoleh selanjutnya akan dikategorikan dalam

kategori aktivitas siswa sebagai berikut.

Tabel 3.2 Kategori nilai aktivitas setiap siswa.

No Rentang Nilai Kategori

1. N > 81 Sangat aktif

2. 61 < N ≤ 80 Aktif

3. 41 < N ≤ 60 Cukup aktif

4. 21 < N ≤ 40 Kurang aktif

5. N≤20 Pasif (Sumber: Adaptasi Poerwanti, 2008: 7.8)

Untuk mengetahui persentase aktivitas siswa secara klasikal

dapat digunakan rumus sebagai berikut.

(sumber: Modifikasi purwantoi, 2009: 41)

Nilai yang diperoleh selanjutnya akan dikategorikan dalam

kategori aktivitas sebagai berikut.

Pa = ∑ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑘𝑎𝑡𝑒𝑔𝑜𝑟𝑖 ≥ 𝑎𝑘𝑡𝑖𝑓

∑ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 x 100%

N = R

SM× 100

Page 59: PENERAPAN METODE INKUIRI UNTUK …digilib.unila.ac.id/21761/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfips siswa kelas v sdn 4 metro selatan (skripsi) oleh viktor tanda vanbela fakultas keguruan

40

Tabel 3.3 Kategori aktiviatas siswa secara klasikal.

Rentang nilai Kategori

≥ 81 Sangat aktif

61-80 Aktif

41-60 Cukup aktif

21-40 Kurang aktif

<20 Pasif

(Adaptasi dari Aqib, dkk., 2009: 41)

c. Hasil Belajar Afektif

Nilai hasil belajar afektif siswa dapat diperoleh dengan

menggunakan rumus:

Keterangan

Na = nilai afektif

JS = jumlah skor yang diperoleh

SS = jumlah semua skor

100 = bilangan tetap

(Sumber: Modifikasi Purwanto, 2008: 102)

Nilai yang diperoleh tersebut akan dikategorikan dalam kategori

sebagai berikut.

Tabel 3.4 Kategori nilai hasil belajar afektif siswa.

Nilai Angka Huruf Mutu Kategori

86 – 100 A Sangat Baik

81 – 85 A-

76 – 80 B+

Baik 71 – 75 B

66 – 70 B-

61 – 65 C+

Cukup 56 – 60 C

51 – 55 C-

46 – 50 D+ Kurang

0 – 45 D

(Sumber: Modifikasi Kemendikbud, 2013: 8)

Na =JS

SS× 100

Page 60: PENERAPAN METODE INKUIRI UNTUK …digilib.unila.ac.id/21761/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfips siswa kelas v sdn 4 metro selatan (skripsi) oleh viktor tanda vanbela fakultas keguruan

41

Persentase hasil belajar afektif siswa secara klasikal diperoleh

dengan menggunakan rumus:

(sumber: Modifikasi Aqib, 2009: 41)

Hasil persentase tersebut akan dikategorikan dalam kategori

ketuntasan hasil belajar sebagai berikut.

Tabel 3.5 Kategori persentase hasil belajar afektif.

Tingkat Keberhasilan (%) Kategori

≥90 Sangat tinggi

75-89 Tinggi

60-74 Sedang

45-59 Rendah

<45 Sangat rendah

(sumber: Modifikasi dari Purwanto, 2008: 103)

d. Hasil Belajar Psikomotor

Hasil belajar psikomotor siswa dapat dihitung dengan

menggunakan rumus:

Keterangan

Np = nilai psikomotor

JS = jumlah skor yang diperoleh

SS = jumlah semua skor

100 = bilangan tetap

(Sumber: Modifikasi Purwanto, 2008: 102)

Nilai tersebut dikategorikan dalam kategori nilai kognitif siswa

sebagai berikut.

Np = JS

SS× 100

Pa = ∑ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑚𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 ≥65

∑ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 x 100%

Page 61: PENERAPAN METODE INKUIRI UNTUK …digilib.unila.ac.id/21761/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfips siswa kelas v sdn 4 metro selatan (skripsi) oleh viktor tanda vanbela fakultas keguruan

42

Tabel 3.6 Kategori nilai psikomotor siswa.

Nilai Angka Huruf Mutu Kategori

86 – 100 A Sangat Baik

81 – 85 A-

76 – 80 B+

Baik 71 – 75 B

66 – 70 B-

61 – 65 C+

Cukup 56 – 60 C

51 – 55 C-

46 – 50 D+ Kurang

0 – 45 D

(Sumber: Modifikasi Kemendibud, 2013: 8)

Persentase hasil belajar psikomotor siswa secara klasikal,

diperoleh dengan rumus:

(sumber: Modifikasi Aqib, 2009: 41)

Persentase tersebut dikategorikan dalam kategori persentase tingkat

ketuntasan hasil belajar siswa secara klasikal yang merujuk pada tabel 3.5.

2. Teknik Analisis Data Kuantitatif

Analisis kuantitatif digunakan untuk mendeskripsikan kemajuan

hasil belajar kognitif siswa.

a. Hasil belajar kognitif siswa secara individual diperoleh dengan rumus:

Keterangan:

Nk = nilai kognitif

R = skor yang diperoleh

SM = skor maksimun dari tes

100 = bilangan Tetap

(Sumber: Adaptasi Purwanto, 2008: 112)

Nilai tersebut dikategorikan dalam kategori nilai sebagai berikut.

Pp = ∑ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑚𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 ≥65

∑ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 x 100%

Nk = R

SM× 100

Page 62: PENERAPAN METODE INKUIRI UNTUK …digilib.unila.ac.id/21761/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfips siswa kelas v sdn 4 metro selatan (skripsi) oleh viktor tanda vanbela fakultas keguruan

43

Tabel 3.7 Kategori hasil belajar kognitif siswa.

Nilai Angka Huruf Mutu Kategori

86 – 100 A Sangat Baik

81 – 85 A-

76 – 80 B+

Baik 71 – 75 B

66 – 70 B-

61 – 65 C+

Cukup 56 – 60 C

51 – 55 C-

46 – 50 D+ Kurang

0 – 45 D

(Sumber: Modifikasi Kemendibud, 2013: 8)

b. Persentase hasil belajar kognitif siswa secara klasikal diperoleh dengan

rumus:

(sumber: Modifikasi Aqib, 2009: 41)

Persentase tersebut dikategorikan dalam kategori persentase

tingkat ketuntasan hasil belajar siswa secara klasikal yang merujuk pada

tabel 3.5.

c. Nilai rata-rata dari hasil tes formatif dapat dicari dengan menggunakan

rumus:

Keterangan

�̅� = nilai rata-rata

𝑋 = jumlah seluruh nilai siswa

𝑁 = jumlah siswa

(Sumber: Adopsi Aqib, dkk., 2009: 40).

�̅� =∑ 𝑋

∑ 𝑁

Pk = ∑ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑚𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 ≥65

∑ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 x 100%

Page 63: PENERAPAN METODE INKUIRI UNTUK …digilib.unila.ac.id/21761/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfips siswa kelas v sdn 4 metro selatan (skripsi) oleh viktor tanda vanbela fakultas keguruan

44

F. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan di kelas V SDN 4

Metro Selatan adalah sebagai berikut.

1. Siklus I

Siklus pertama terdiri dari beberapa tahap yaitu tahap perencanaan,

pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi.

a) Tahap Perencanaan

1) Mewawancarai guru mengenai materi pelajaran, kemudian

menganalisis standar kompetensi dan kompetensi dasar untuk

mempersiapkan materi pembelajaran.

2) Membuat perangkat pembelajaran (pemetaan, silabus, RPP serta

LKS).

3) Membuat instrumen penilaian (instrumen nontes dan tes),

instrumen tes berupa soal-soal sedangkan instrumen non tes

berupa lembar observasi aktivitas siswa, kinerja guru, dan hasil

belajar afektif serta psikomotor siswa.

4) Menyiapkan media yang akan digunakan dalam pembelajaran.

b) Tahap Pelaksanaan

1) Kegiatan Pendahuluan

a. Guru memberikan salam

b. Guru mengondisikan siswa dan mempersilakan siswa berdoa

c. Guru melakukan absensi

d. Apersepsi

Page 64: PENERAPAN METODE INKUIRI UNTUK …digilib.unila.ac.id/21761/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfips siswa kelas v sdn 4 metro selatan (skripsi) oleh viktor tanda vanbela fakultas keguruan

45

e. Penyampaian tujuan pembelajaran, cakupan materi

pembelajaran dan memberi tahu cara belajar dengan

menggunakan metode inkuiri oleh guru.

f. Guru memberikan motivasi kepada siswa mengenai materi

yang akan disampaikan.

2) Kegiatan Inti

a. Orientasi, guru melakukan tanya jawab dengan siswa

tentang materi yang akan diajarkan. Kemudian membagi

siswa menjadi beberapa kelompok. Setiap kelompok

terdiri dari 4 orang siswa.

b. Merumuskan masalah, sebelum perumusan masalah

dilakukan siswa, guru terlebih dahulu memberikan LKS

kepada setiap kelompok dan menjelaskan prosedur kerja

yang harus dilakukan untuk menyelesaikannya. Guru

membimbing siswa untuk merumuskan masalah yang sesuai

dengan materi pembelajaran.

c. Mengajukan hipotesis, berdasarkan rumusan masalah siswa

diminta untuk membuat sebuah hipotesis (kesimpulan

sementara).

d. Mengumpulkan data, siswa mengumpulkan data yang

dibutuhkan untuk membuktikan jawaban sementara

(hipotesis) dari buku pegangan siswa.

Page 65: PENERAPAN METODE INKUIRI UNTUK …digilib.unila.ac.id/21761/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfips siswa kelas v sdn 4 metro selatan (skripsi) oleh viktor tanda vanbela fakultas keguruan

46

e. Menguji hipotesis, setelah siswa mencari data-data yang

relevan, siswa diarahkan untuk mendiskusikan data-data

yang diperoleh tersebut.

f. Merumuskan kesimpulan, hasil diskusi kelompok harus

dipresentasikan di depan kelas kemudian ditanggapi oleh

kelompok lain. Siswa dan guru menarik sebuah kesimpulan

berdasarkan pembelajaran yang telah dilakukan.

3) Kegiatan Penutup

a. Guru dan siswa melakukan refleksi pembelajaran secara

komunikatif.

b. Guru memberikan penguatan dan umpan balik berupa

Pekerjaan Rumah (PR).

c. Mengakhiri kegiatan pembelajaran dengan berdoa

c) Tahap Pengamatan

Pelaksanaan pengamatan (observasi) penerapan metode inkuiri

dilakukan secara bersamaan dengan pelaksanaan tindakan,

menggunakan alat bantu berupa lembar observasi yang sebelumnya

telah dipersiapkan. Lembar observasi tersebut meliputi lembar

observasi kinerja guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar afektif serta

psikomotor siswa dengan pemberian skor.

d) Refleksi

Peneliti bersama observer melakukan refleksi untuk

menganalisis kelebihan dan kekurangan selama proses pembelajaran

dengan menerapkan metode inkuiri berlangsung. Hal-hal yang

Page 66: PENERAPAN METODE INKUIRI UNTUK …digilib.unila.ac.id/21761/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfips siswa kelas v sdn 4 metro selatan (skripsi) oleh viktor tanda vanbela fakultas keguruan

47

dianalisis adalah kinerja guru, aktivitas siswa dan hasil belajar siswa.

Hasil analisis digunakan sebagai bahan perencanaan pada siklus

berikutnya dengan membuat rencana tindakan baru agar menjadi

lebih baik lagi.

2. Siklus II

Siklus II terdiri dari beberapa tahap yaitu tahap perencanaan,

pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi.

a) Tahap Perencanaan

1) Berdiskusi dengan guru mengenai materi pelajaran, kemudian

menganalisis standar kompetensi dan kompetensi dasar untuk

mempersiapkan materi pembelajaran.

2) Membuat perangkat pembelajaran (pemetaan, silabus, RPP serta

LKS).

3) Membuat instrumen penilaian (instrumen nontes dan tes),

instrumen tes berupa soal-soal sedangkan instrumen nontes berupa

lembar observasi aktivitas siswa, kinerja guru, dan hasil belajar

afektif serta psikomotor siswa.

4) Menyiapkan media yang akan digunakan dalam pembelajaran.

b) Tahap Pelaksanaan

1) Kegiatan Pendahuluan

a. Guru memberikan alam

b. Guru mengondisikan siswa dan berdoa

c. Guru melakukan absensi

d. Apersepsi

Page 67: PENERAPAN METODE INKUIRI UNTUK …digilib.unila.ac.id/21761/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfips siswa kelas v sdn 4 metro selatan (skripsi) oleh viktor tanda vanbela fakultas keguruan

48

e. Penyampaian tujuan pembelajaran, cakupan materi

pembelajaran dan meberi tahu cara belajar dengan

menggunakan metode inkuiri oleh guru.

f. Guru memberikan motivasi kepada siswa mengenai materi

yang akan disampaikan.

2) Kegiatan Inti

a. Orientasi, guru melakukan tanya jawab dengan siswa

tentang materi yang akan diajarkan. Kemudian membagi

siswa menjadi beberapa kelompok. Setiap kelompok terdiri

dari 4 orang siswa.

b. Merumuskan masalah, sebelum perumusan masalah

dilakukan siswa, guru terlebih dahulu memberikan LKS

kepada setiap kelompok dan menjelaskan prosedur kerja

yang harus dilakukan untuk menyelesaikannya. Guru

membimbing siswa untuk merumuskan masalah yang sesuai

dengan materi pembelajaran.

c. Mengajukan hipotesis, berdasarkan rumusan masalah siswa

diminta untuk membuat sebuah hipotesis (kesimpulan

sementara).

d. Mengumpulkan data, siswa mengumpulkan data yang

dibutuhkan untuk membuktikan jawaban sementara

(hipotesis).

Page 68: PENERAPAN METODE INKUIRI UNTUK …digilib.unila.ac.id/21761/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfips siswa kelas v sdn 4 metro selatan (skripsi) oleh viktor tanda vanbela fakultas keguruan

49

e. Menguji hipotesis, setelah siswa mencari data-data yang

relevan, siswa diarahkan untuk mendiskusikan data-data

yang diperoleh tersebut.

f. Merumuskan kesimpulan, hasil diskusi kelompok harus

dipresentasikan di depan kelas kemudian ditanggapi oleh

kelompok lain. Siswa dan guru menarik sebuah kesimpulan

berdasarkan pembelajaran yang telah dilakukan.

3) Kegiatan Penutup

a. Guru dan siswa melakukan refleksi pembelajaran secara

komunikatif.

b. Guru memberikan penguatan dan umpan balik berupa

Pekerjaan Rumah (PR).

c. Mengakhiri kegiatan pembelajaran dengan berdoa.

c) Tahap Pengamatan

Pelaksanaan pengamatan (observasi) penerapan metode inkuiri

dilakukan secara bersamaan dengan pelaksanaan tindakan,

menggunakan alat bantu berupa lembar observasi yang sebelumnya

telah dipersiapkan. Lembar observasi tersebut meliputi lembar

observasi kinerja guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar afektif serta

psikomotor siswa dengan pemberian skor.

d) Refleksi

Peneliti bersama observer melakukan refleksi untuk

menganalisis kelebihan dan kekurangan selama proses pembelajaran

dengan menerapkan metode inkuiri berlangsung. Hal-hal yang

Page 69: PENERAPAN METODE INKUIRI UNTUK …digilib.unila.ac.id/21761/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfips siswa kelas v sdn 4 metro selatan (skripsi) oleh viktor tanda vanbela fakultas keguruan

50

dianalisis adalah kinerja guru, aktivitas siswa dan hasil belajar siswa.

Hasil analisis menunjukan bahwa aktivitas dan hasil belajar siswa

telah mencapai indikator keberhasilan yang telah ditetapkan sehingga

penelitian sudah selesai.

G. Indikator Keberhasilan

Indikator tingkat keberhasilan pembelajaran melalui penerapan metode

inkuiri dapat ditinjau dari peningkatan persentase aktivitas siswa yang

mencapai kategori aktif ≥75% dari jumlah siswa dan hasi belajar siswa yang

memperoleh nilai ≥65 mencapai ≥75% dari jumlah siswa yang ada di kelas

tersebut.

Page 70: PENERAPAN METODE INKUIRI UNTUK …digilib.unila.ac.id/21761/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfips siswa kelas v sdn 4 metro selatan (skripsi) oleh viktor tanda vanbela fakultas keguruan

77

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilakukan pada

mata pelajaran IPS siswa kelas V SDN 4 Metro Selatan dengan menerapkan

metode inkuiri, maka dapat disimpulkan bahwa penerapan metode inkuiri pada

mata pelajaran IPS dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa. Pada siklus I

nilai rata-rata aktivitas siswa sebesar 64,65 dengan persentase aktivitas siswa

sebesar 68,42% (kategori aktif). Pada siklus II nilai rata-rata aktivitas siswa

mengalami kenaikan sebesar 7,98 menjadi 72,63 dan persentase aktivitas siswa

pun mengalami kenaikan sebesar 15,79% menjadi 84,21% (kategori sangat

aktif). Penerapan metode inkuiri pada mata pelajaran IPS dapat meningkatkan

hasil belajar siswa. Pada siklus I nilai rata-rata hasil belajar siswa sebesar 70,15

dengan persentase ketuntasan siswa sebesar 68,42% (kategori sedang). Pada

siklus II nilai rata-rata hasil belajar siswa mengalami kenaikan sebesar 4,56

menjadi 74,71 dan persentase ketuntasan siswa pun mengalami kenaikan

sebesar 10,5% menjadi 78,95% (kategori tinggi).

Page 71: PENERAPAN METODE INKUIRI UNTUK …digilib.unila.ac.id/21761/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfips siswa kelas v sdn 4 metro selatan (skripsi) oleh viktor tanda vanbela fakultas keguruan

78

B. Saran

1. Kepada siswa

Diharapkan agar siswa dapat meningkatkan intensitas dan kualitas

belajar dengan menerapkan metode inkuiri serta selalu aktif dalam

mengikuti proses pembelajaran. Selain itu, siswa juga harus dapat bekerja

sama dan lebih baik lagi dalam kelompoknya sehingga hasil kerja

kelompoknya akan maksimal.

2. Kepada guru

Diharapkan agar guru dapat lebih aktif dan kreatif dalam menginovasi

pembelajaran dengan menerapkan metode inkuiri. Guru juga diharapkan

agar membimbing siswa dalam mengumpulkan data sehingga data yang

diperoleh siswa tidak akan melenceng dari topik pembahasan. Selain itu,

guru juga harus memberikan motivasi positif kepada siswa supaya siswa

selalu bersemangat dalam setiap pembelajaran.

3. Kepada sekolah

Diharapkan agar sekolah dapat memberikan sarana dan prasarana

guna mendukung penerapan metode inkuiri sehingga pembelajaran akan

lebih efektif dan efisiesen.

4. Kepada peneliti

Diharapkan agar peneliti dapat mengembangkan dan menerapkan

metode inkuiri pada kelas maupun mata pelajaran yang berbeda.

Page 72: PENERAPAN METODE INKUIRI UNTUK …digilib.unila.ac.id/21761/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfips siswa kelas v sdn 4 metro selatan (skripsi) oleh viktor tanda vanbela fakultas keguruan

79

DAFTAR PUSTAKA

Ahtiar, Depit. 2012. Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Menggunakan

Metode Inkuiri pada Mata Pelajaran IPS Kelas V B SDN 1 Metro Utara

Tahun Ajaran 2011/2012. Skripsi. Universitas Lampung. Bandar Lampung.

Alma, Buchari dkk. 2010. Pembelajaran Studi Sosial. Alfabeta. Bandung.

Al-Tabany, Trianto Ibnu Badar. 2014. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif.

Progresif dan Kontekstual. Prendamedia Group. Jakarta.

Arikunto, Suharsimi. 2011. Penelitian Tindakan Kelas. Aditya Media. Yogyakarta.

. 2013. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Bumi Aksara. Jakarta.

Aqib, Zaenal. 2013. Model-model, Media, dan Strategi Pembelajaran Kontekstual

(Inovatif). Yrama Widya. Bandung.

Aqib, Zainal, dkk,. 2009. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) untuk Guru SD, SLB,

TK. Yrama Widya. Bandung.

Cahyo, Agus N. 2013. Panduan Aplikasi Teori-Teori Belajar Mengajar. Diva

Press. Yogyakarta.

Hamalik, Oemar. 2008. Proses Belajar Mengajar. Bumi Aksara.Jakarta.

Hamruni. 2012. Strategi Pembelajaran. Insan Madani. Yogyakarta.

Hasbullah. 2012. Dasar-dasar Ilmu Pendidikan. Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Huda, Miftahul. 2014. Model-model Pengajaran dan Pembelajaran. Pustaka

Pelajar. Yogyakarta.

Hosnan. 2014. Pendekatan Saintifik dan Kontekstual dalam Pembelajaran Abad

21. Ghalia Indonesia. Bogor.

Ihsan, Fuad. 2005. Dasar-dasar Kependidikan. Rineka Cipta. Jakarta.

Page 73: PENERAPAN METODE INKUIRI UNTUK …digilib.unila.ac.id/21761/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfips siswa kelas v sdn 4 metro selatan (skripsi) oleh viktor tanda vanbela fakultas keguruan

80

Komalasari, Kokom. 2014. Pembelajaran Kontekstual Konsep dan Aplikasi. Refika

Aditama. Bandung.

Kunandar. 2013. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai

Pengembangan Profesi Guru. Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Majid, Abdul. 2014. Pembelajaran Tematik Terpadu. Remaja Rosdakarya.

Bandung.

Mulyatiningsih, Endang. 2013. Metode Penelitian Terapan Bidang Pendidikan.

Alfabeta. Bandung.

Ngalimun. 2014. Strategi dan Model Pembelajaran. Aswaja Pressindo.

Yogyakarta.

Purwanto, Ngalim. 2008. Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Remaja

Rosdakarya. Bandung.

Poerwanti, Endang, dkk. 2008. Assesmen Pembelajaran SD. Dirjen Dikti

Depdiknas. Jakarta.

Rhamadan, Aji. 2015. Penerapan Metode Inkuiri untuk Meningkatkan Hasil

Belajar IPS Siswa Kelas IVB SDN 2 Metro Pusat. Skripsi. Universitas

Lampung. Bandar Lampung.

Rusman. 2012. Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme

Guru. Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Sagala, Syaiful. 2013. Konsep dan Makna Pembeljaran. Alfabeta. Bandung.

Sanjaya, Wina H. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Kencana Prenada Media

Group. Jakarta.

. 2011. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

Pendidikan. Prenada Media. Jakarta.

Sardiman, A.M. 2014. Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Raja Grafindo

Persada. Jakarta.

Sudijono, Anas. 2011. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Rajawali Pers. Jakarta.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,

Kualkitatif, dan R&D. Alfabeta. Bandung.

. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Alfabeta.

Bandung.

Page 74: PENERAPAN METODE INKUIRI UNTUK …digilib.unila.ac.id/21761/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfips siswa kelas v sdn 4 metro selatan (skripsi) oleh viktor tanda vanbela fakultas keguruan

81

Sujimat, Rois. 2015. Penerapan Metode Inkuiri untuk Meningkatkan Aktivitas dan

Hasil Belajar pada Mata Pelajaran IPS Siswa Kelas IVB SD Negeri 08 Metro

Selatan. Skripsi, Universitas Lampung. Bandar Lampung.

Suprijono, Agus. 2014. Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM. Pustaka

Pelajar. Yogyakarta.

Susanto, Ahmad. 2014. Pengembangan Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar.

Prenada Media Group. Jakarta.

. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Prenada

Media Group. Jakarta.

Sutikno, Sobry M. 2014. Metode & Model-model Pembelajaran. Holistica.

Lombok.

Soemanto, Wasty. 2012. Psikologi Pendidikan Landasan Kerja Pemimpin

Pendidikan. Rineka Cipta. Jakarta.

Thobroni, M. 2015. Belajar dan Pembelajaran. Ar-Ruzz. Yogyakarta.

Tim Penyusun. 2006. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 22 Tahun 2006,

Tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. BSNP.

Jakarta.

. 2006. Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah. BSNP. Jakarta.

. 2013. Panduan Teknis Penilaian di Sekolah Dasar. Kemendikbud.

Jakarta.

Trianto. 2013. Model Pembelajaran Terpadu. PT Bumi Aksara. Jakarta.

.2013. Mengembangkan Model Pembelajaran Tematik. PT Prestasi

Pustaka. Jakarta.

. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif: Konsep,

Landasan, dan Implementasinya pada Kurikilum Tingkat Satuan Pendidikan

(KTSP). Kencana Prenada Media Group. Jakarta.

Wahab, Abdul Azis. 2009. Metode dan Model-Model Mengajar Ilmu Pengetahuan

Sosial (IPS). Alfabeta. Bandung.

Wardoyo, Sigit Mangun. 2013. Pembelajaran Kontruktivisme. Alfabeta. Bandung.

Winataputra, Udin S, dkk. 2008. Teori Belajar dan Pembelajaran. Universitas

Terbuka. Jakarta.