PENERAPAN METODE FUZZY-QFD UNTUK PENINGKATAN … · mampu menjual rumput laut kering seharga Rp...

14
1 PENERAPAN METODE FUZZY-QFD UNTUK PENINGKATAN KUALITAS PRODUK DODOL RUMPUT LAUT SEBELUM PROSES PEMASARAN Ayu Januarista Budiasih, Naning Aranti Wessiani Jurusan Teknik Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya Kampus ITS Sukolilo Surabaya 60111 e-mail [email protected] ; [email protected] ABSTRAK Indonesia merupakan negara kepulauan yang 2/3 bagiannya adalah perairan dan sebagian besar penduduk di daerah pesisir ini bermatapencaharian sebagai nelayan. Namun dewasa ini, muncul matapencaharian baru yakni pembudidayaan rumput laut yang dilakukan di daerah pesisir, salah satunya di Probolinggo. Rumput laut yang dihasilkan dari pembudidayaan ini akan diolah menjadi produk olahan termasuk olahan yang berbentuk pangan. Salah satu contoh bentuk pangan tersebut adalah dodol rumput laut. Dari pengolahan berbentuk pangan ini diharapkan mampu meningkatkan taraf hidup masyarakat Probolinggo dari segi ekonomi yang semula hanya mampu menjual rumput laut kering seharga Rp 5.000,- per kilogramnya menjadi 8 porsi dodol rumput laut seharga Rp 7.000,- per porsinya. Studi kali ini akan membahas kelayakan dodol rumput laut tersebut apakah mampu diterima pasar atau tidak. Dalam pengumpulan data dengan kuesioner, didapatkan 100 konsumen sebagai responden. Objek pembanding dodol rumput laut Probolinggo ini adalah dodol buatan Surabaya dan buatan Lombok. Sesuai dengan hasil penghitungan dan diskusi dengan pihak perusahaan, hasil yang didapatkan adalah keseluruhan atribut dari produk Probolinggo ini berada di bawah nilai kedua objek pembanding, yang berarti harus ada perbaikan yang dilakukan oleh Probolinggo agar nantinya mampu bersaing di pasaran dengan merek lain yang sudah terkenal. Perbaikan yang dilakukan antara lain penggantian bahan dan bentuk kemasan, ukuran pemotongan dodol, masa tanam rumput laut yang optimal. Perbaikan ini diharapkan mampu membuat dodol rumput laut produksi Probolinggo mampu menjawab keinginan dan kebutuhan konsumen. Kata kunci : Rumput laut, dodol, fuzzy, Quality Function Deployment ABSTRACT Indonesia is an archipelago that 2/3 part is the water and most of the population in this coastal region livelihood as fishermen. But today, there is a new livelihood that seaweed farming is done in coastal areas, one in Probolinggo. Seaweed cultivation resulting from this will be processed into refined products including processed food form. One example is the form of food lunkhead seaweed. From the form of food processing is expected to improve people's lives in terms of economic Probolinggo initially only able to sell dried seaweed for Rp 5,000, - per kilogram to 8 servings lunkhead seaweed for Rp 7,000, - per portion. The study will discuss the feasibility of lunkhead seaweed are able to receive the market or not. In the questionnaire data collection, obtained 100 consumer respondents. Object comparison Probolinggo lunkhead seaweed is made in Surabaya and Lombok. In accordance with the calculation results and discussions with the company, the results obtained are the overall attributes of the Probolinggo’s product is below the value of both objects comparable, which means there must be improvements made by Probolinggo that will be able to compete in the market with other brands that are well known. Repairs are carried out include the replacement of materials and forms of packaging, cutting measure of lunkhead, and the optimal seaweed planting. These improvements are expected to make a lunkhead seaweed production Probolinggo able to answer the wants and needs of consumers. Keywords: Seaweed, lunkhead, fuzzy, Quality Function Deployment

Transcript of PENERAPAN METODE FUZZY-QFD UNTUK PENINGKATAN … · mampu menjual rumput laut kering seharga Rp...

Page 1: PENERAPAN METODE FUZZY-QFD UNTUK PENINGKATAN … · mampu menjual rumput laut kering seharga Rp 5.000,- per kilogramnya menjadi 8 porsi dodol rumput laut seharga Rp 7.000,- per porsinya.

1

PENERAPAN METODE FUZZY-QFD UNTUK PENINGKATAN KUALITAS

PRODUK DODOL RUMPUT LAUT SEBELUM PROSES PEMASARAN

Ayu Januarista Budiasih, Naning Aranti Wessiani

Jurusan Teknik Industri

Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya

Kampus ITS Sukolilo Surabaya 60111

e-mail [email protected] ; [email protected]

ABSTRAK

Indonesia merupakan negara kepulauan yang 2/3 bagiannya adalah perairan dan

sebagian besar penduduk di daerah pesisir ini bermatapencaharian sebagai nelayan. Namun dewasa

ini, muncul matapencaharian baru yakni pembudidayaan rumput laut yang dilakukan di daerah

pesisir, salah satunya di Probolinggo. Rumput laut yang dihasilkan dari pembudidayaan ini akan

diolah menjadi produk olahan termasuk olahan yang berbentuk pangan. Salah satu contoh bentuk

pangan tersebut adalah dodol rumput laut. Dari pengolahan berbentuk pangan ini diharapkan

mampu meningkatkan taraf hidup masyarakat Probolinggo dari segi ekonomi yang semula hanya

mampu menjual rumput laut kering seharga Rp 5.000,- per kilogramnya menjadi 8 porsi dodol

rumput laut seharga Rp 7.000,- per porsinya.

Studi kali ini akan membahas kelayakan dodol rumput laut tersebut apakah mampu

diterima pasar atau tidak. Dalam pengumpulan data dengan kuesioner, didapatkan 100 konsumen

sebagai responden. Objek pembanding dodol rumput laut Probolinggo ini adalah dodol buatan

Surabaya dan buatan Lombok. Sesuai dengan hasil penghitungan dan diskusi dengan pihak

perusahaan, hasil yang didapatkan adalah keseluruhan atribut dari produk Probolinggo ini berada di

bawah nilai kedua objek pembanding, yang berarti harus ada perbaikan yang dilakukan oleh

Probolinggo agar nantinya mampu bersaing di pasaran dengan merek lain yang sudah terkenal.

Perbaikan yang dilakukan antara lain penggantian bahan dan bentuk kemasan, ukuran pemotongan

dodol, masa tanam rumput laut yang optimal. Perbaikan ini diharapkan mampu membuat dodol

rumput laut produksi Probolinggo mampu menjawab keinginan dan kebutuhan konsumen.

Kata kunci : Rumput laut, dodol, fuzzy, Quality Function Deployment

ABSTRACT

Indonesia is an archipelago that 2/3 part is the water and most of the population in this

coastal region livelihood as fishermen. But today, there is a new livelihood that seaweed farming is

done in coastal areas, one in Probolinggo. Seaweed cultivation resulting from this will be processed

into refined products including processed food form. One example is the form of food lunkhead

seaweed. From the form of food processing is expected to improve people's lives in terms of economic

Probolinggo initially only able to sell dried seaweed for Rp 5,000, - per kilogram to 8 servings

lunkhead seaweed for Rp 7,000, - per portion.

The study will discuss the feasibility of lunkhead seaweed are able to receive the market or

not. In the questionnaire data collection, obtained 100 consumer respondents. Object comparison

Probolinggo lunkhead seaweed is made in Surabaya and Lombok. In accordance with the calculation

results and discussions with the company, the results obtained are the overall attributes of the

Probolinggo’s product is below the value of both objects comparable, which means there must be

improvements made by Probolinggo that will be able to compete in the market with other brands that

are well known. Repairs are carried out include the replacement of materials and forms of packaging,

cutting measure of lunkhead, and the optimal seaweed planting. These improvements are expected to

make a lunkhead seaweed production Probolinggo able to answer the wants and needs of consumers.

Keywords: Seaweed, lunkhead, fuzzy, Quality Function Deployment

Page 2: PENERAPAN METODE FUZZY-QFD UNTUK PENINGKATAN … · mampu menjual rumput laut kering seharga Rp 5.000,- per kilogramnya menjadi 8 porsi dodol rumput laut seharga Rp 7.000,- per porsinya.

2

1. Pendahuluan

Setiap pembangunan yang dilakukan

bertujuan untuk mencapai kesejahteraan

masyarakat. Kesejahteraan merupakan kondisi

tercukupinya kebutuhan masyarakat dalam

menjalankan roda perekonomian. Seiring

dengan hadirnya era globalisasi, maka

tantangan untuk mencapai kesejahteraan juga

Indonesia, menurut Wikipedia (2012),

merupakan negara kepulauan yang 2/3

bagiannya adalah perairan. Indonesia juga

merupakan negara yang kaya akan sumber

daya alam baik di daratan maupun perairan.

Pada perairan Indonesia terdapat sumber daya

alam berupa flora dan fauna. Salah satu jenis

flora yang terkenal adalah rumput laut.

Rumput laut, menurut Departemen Kelautan

dan Perikanan (2012), memiliki kandungan

yang pada umumnya adalah mineral esensial

(besi, iodin, aluminum, mangan, calsium,

nitrogen dapat larut, phosphor, sulfur, chlor.

silicon, rubidium, strontium, barium, titanium,

cobalt, boron, copper, kalium, dan unsur-unsur

lainnya), asam nukleat, asam amino, protein,

mineral, trace elements, tepung, gula dan

vitamin A, D, C, D, E, dan K.

Probolinggo mempunyai potensi sumber

daya kelautan yang sangat besar, salah satunya

adalah budidaya rumput laut yang terletak di

desa Banjarsari dan desa Gending. Dinas

Perikanan dan Kelautan Kabupaten

Probolinggo menjadikan potensi ini sebagai

salah satu komoditas unggulan. Berikut adalah

data rumput laut kering yang dihasilkan oleh

kabupaten Probolinggo.

Tabel 1.1 Produksi Rumput Laut Kering

di Kabupaten Probolinggo Tahun Luas

Area (ha)

Volume

(ton)

Nilai (Rp)

2007 1,6 169,3 107.386.000

2008 1,0 121,1 94.250.000

2009 1,2 123,1 156.020.000

2010 2,4 203,5 440.245.000

2011 2,7 307,08 444.563.000

Sumber : Laporan Tahunan Dinas Kelautan dan

Perikanan Probolinggo (2011)

Menurut Dedy Isfandi (2009), Kepala

Dinas Perikanan dan Kelautan, prospek

rumput laut ke depan masih sangat bagus

untuk menambah pendapatan masyarakat

pesisir. Rumput laut yang paling bagus untuk

dibudidaya adalah jenis Eucheuma Cotonii,

dengan masa panen 45 hari dan menghasilkan

7 kuintal rumput laut. Pembudidaya akan

diberikan sosialisasi pembinaan untuk

budidaya, cara mendapatkan peluang dan

menghadapi tantangan, bagaimana cara

bekerja sama secara berkualitas dengan

pembeli, dan kepekaan terhadap perubahan

harga.

Saat ini, nilai jual rumput laut kering

biasanya hanyalah sebesar Rp 5.000,- per

kilogramnya. Sehingga, untuk meningkatkan

nilai jualnya, rumput kering harus diolah

menjadi bermacam-macam produk olahan,

salah satunya adalah dodol rumput laut. Salah

satu makanan olahan yang diajarkan adalah

dodol. Dodol merupakan makanan ringan yang

terbuat dari bahan dasar rumput laut dan gula.

Dodol dapat tahan lama hingga jangka waktu 6

bulan dan berpotensi untuk menjadi makanan

khas dari Probolinggo. Sehingga nantinya

dodol akan bisa dijadikan buah tangan oleh

wisatawan yang datang dan mampu untuk

dijual ke luar Probolinggo dan bersaing

dengan merk yang sudah terkenal. Pelatih

masyarakat Probolinggo dalam pembuatan

dodol ini adalah UD Mawas dari Surabaya

yang sudah 30 tahun menggeluti bisnis olahan

rumput laut. UD Mawas telah melatih ke

banyak daerah hingga ke daerah Nusa

Tenggara. Produk dari Nusa Tenggara ini telah

mampu bersaing dengan produk dari UD

Mawas.

Agar juga mampu bersaing di pasaran,

produk dodol olahan dari Probolinggo perlu

dilakukan uji kelayakan makanan berupa

fuzzy-Quality Functional Deployment (fuzzy-

QFD) dengan pembanding dodol UD Mawas

sebagai pelatih dan dodol Lombok yang

sebanding dengan UD Mawas.

2. Metodologi Penelitian

Metodologi penelitian ini terdiri dari

beberapa tahapan-tahapan berikut:

2.1 Tahap Perencanaan dan Persiapan Tahap ini diawali dengan studi

pendahuluan. Tujuan dari studi pendahuluan

ini adalah untuk mengidentifikasi dan

merumuskan permasalahan yang akan

dijadikan bahan penelitian. Kemudian

mempelajari berbagai macam literatur yang

berkaitan dengan penelitian ini. Literatur-

literatur terbagi menjadi dua, yaitu studi

pustaka dan studi lapangan. Studi pustaka

yang dilibatkan adalah QFD, statistik, teori

fuzzy. Studi lapangan yang dilibatkan adalah

pelatihan pembuatan dodol rumput laut dan

riset pasar .

Page 3: PENERAPAN METODE FUZZY-QFD UNTUK PENINGKATAN … · mampu menjual rumput laut kering seharga Rp 5.000,- per kilogramnya menjadi 8 porsi dodol rumput laut seharga Rp 7.000,- per porsinya.

3

2.2 Tahap Pengumpulan Suara Pelanggan

Data yang didapatkan adalah data tentang

atribut produk yang dipentingkan konsumen.

Data ini akan dipergunakan untuk menyusun

kuesioner dan membuat rumah kualitas (HoQ)

bagian voice of customer.

2.3 Pengumpulan dan Pengolahan Data

Kuantitatif

Pengumpulan data kualitatif pada tahap

ini, dilakukan dengan cara melakukan survey

dengan menggunakan kuesioner yang

disebarkan ke konsumen makanan dodol

rumput laut yang terdapat di daerah Surabaya,

yang merupakan tempat bersaingnya para

kompetitor dan merupakan daerah tujuan pasar

dari dodol olahan Probolinggo

2.4 Tujuan survey dan data sekunder

Tujuan dari survey ini adalah untuk

mengetahui prioritas atau kepentingan relatif

dari kebutuhan-kebutuhan tersebut dan

membandingkan tingkat keputusan antara

produk obyek penelitian dan beberapa pesaing.

Tujuan survey menjadi arahan dalam

menentukan data sekunder yang akan

digunakan dan persiapan survey khususnya

dalam penyusunan kuesioner. Data sekunder

yang dibutuhkan adalah nama pesaing pada

segmen produk yang diteliti, yang sebelumnya

telah dilakukan oleh perusahaan. Survey ini

dilakukan dengan kuesioner

2.5 Pengujian Data

Tahap ini bertujuan karena sering kali

data tersebut tidak sesuai dengan yang kita

inginkan. Dan dari pengujian ini diharapkan

dapat meningkatkan mutu data yang hendak

diolah dana dianalisis tahap awal adalah

mengecek apakah data yang kita inginkan

sudah terisi semua atau ada beberapa yang

kosong (tidak terisi). Pada penelitian ini tidak

diharapkan terjadinya data kosong sehingga

jika terdapat data kosong maka data responden

tersebut tidak bisa digunakan. Uji data yang

dilakukan adalah uji validitas dan reliabilitas

data. Apabila data lolos kedua uji tersebut,

atribut yang ada langsung menuju tahap

fuzzyfikasi. Dan apabila tidak lolos uji, akan

kembali ke tahap pengambilan data kuantitatif.

2.6 Fuzzy

Pada tahap ini, yang dilakukan adalah

proses fuzzifikasi dengan pembentukan

Triangular Fuzzy Number (TFNs) nilai

persepsi dan ekspektasi pelanggan. Setelah itu,

dilakukan proses defuzzifikasi yaitu proses

pengolahan bilangan fuzzy menjadi bilangan

real. Defuzzifikasi ini dapat dilakukan dengan

beberapa macam cara, dalam penelitian ini

digunakan metode geometric mean untuk

melakukan defuzzifikasi terhadap hasil

penghitungan nilai terbobot.

2.7 Tahap Membangun Rumah Kualitas

Langkah-langkah yang dilakukan dalam

membangun rumah kualitas antara lain, voice

of customer, pembuatan matrik perencanaan

(planning matrix), penentuan respon teknis,

penentuan matriks hubungan (relationship

matrix), pembentukan korelasi teknis

(technical correlation), dan pembentukan

matrik teknis.

2.8 Analisa dan Interpretasi

Langkah akhir dari penelitian ini adalah

analisa dan interpretasi Rumah Kualitas

(House of Quality) yang menghasilkan desain

peningkatan kualitas yang apabila diteruskan

untuk digunakan pada pembuatan produk

dapat menghasilkan produk makanan dodol

rumput laut yang mempunyai karakteristik

yang kuat dalam memenuhi keinginan

konsumen. Dalam penelitian ini, peneliti tidak

melakukan analisis tentang aspek finansial,

namun hanya berupa kajian tentang respon

teknis yang berpengaruh pada harga produk.

3. Pengumpulan dan Pengolahan Data

Bagian ini menyampaikan secara spesifik

tahap pengumpulan data yang dibutuhkan dan

pengolahan data untuk menemukan solusi

perbaikan yang harus dilakukan oleh

Probolinggo untuk meningkatkan kualitas

sebelum nantinya akan dilepas ke pasaran.

3.1 Perencanaan QFD

Dalam perencanaan QFD, ada beberapa

hal yang harus dilakukan, antara lain:

3.1.1 Penetapan Dukungan Organisasi

Dukungan Organisasi merupakan kunci

sukses bagi pelaksanaan QFD.Dukungan ini

meliputi 3 (tiga) hal yaitu:

1 Dukungan Manajemen. Dukungan

Manajemen adalah menyediakan dan

mengalokasikan sumber daya yang

dibutuhkan untuk melaksanakan aktifitas

QFD.

2 Dukungan Fungsional. Dalam penelitian

ini,unit-unit fungsional yang terlibat

adalah departemen Pemasaran dan

Produksi.

3 Dukungan Teknis. Dukungan teknis ini

mengarah pada akusisi kebutuhan skill

untuk menerapkan QFD ini. Hal ini dapat

berupa fasilitator QFD di unit-unit

Page 4: PENERAPAN METODE FUZZY-QFD UNTUK PENINGKATAN … · mampu menjual rumput laut kering seharga Rp 5.000,- per kilogramnya menjadi 8 porsi dodol rumput laut seharga Rp 7.000,- per porsinya.

4

fungsional untuk membentu Tim

Pengembang Kualitas

3.1.2 Penentuan Tujuan

Tim Pengembang Kualitas perlu

mendiskusikan dan menentukan tujuan-tujuan

spesifik yang hendak dicapai dalam

pengembangan produk ini. Tujuan-tujuan

tersebut adalah:

1 Meningkatkan kualitas produk dodol

rumput laut

2 Mengidentifikasi atribut-atribut produk

yang diprioritaskan untuk dikembangkan

berdasarkan kemampuan perusahaan

3.1.3 Menentukan Konsumen

Berdasarkan data segmentasi pasar yang

telah dilakukan sebelumnya oleh perusahaan,

didapatkan bahwa produk dodol rumput laut

ini mempunyai segmen konsumen yang

tingkat perekonomiannya menengah ke atas

dan umumnya berbelanja di oko oleh-oleh di

kota Surabaya.

3.1.4 Menentukan Horizon waktu

Waktu untuk pelaksanaan QFD ini

diperkirakan selama 12 minggu efektif.

3.1.5 Menentukan Ruang Lingkup Produk

Produk yang akan

dianalisis/dikembangkan adalah produk dodol

rumput laut. Data-data yang hendak

dikumpulkan berupa data-data produk, Data

kualitatif dan kuantitatif tentang atribut

produk,data SQC (Subtitute Quality

Characteristics). Disamping itu Tim

Pengembang Kualitas juga melakukan

Benchmark dalam pembuatan Rumah Kualitas

serta melakukan analisa dan interpretasi untuk

menghasilkan desain produk yang diinginkan.

3.1.6 Menentukan Tim dan Hubungannya

Dengan Perusahaan

Tim Pengembang Kualitas dalam

penelitian ini,terdiri dari perwakilan

Departemen Pemasaran, Departemen

Produksi, Manajemen, dan Konsumen.

3.1.7 Merancang Jadwal QFD

Dari horizon waktu yang

direcanakan,kemudian diperincidalam unit-

unit aktivitas yang dilakukan. Hal ini dapat

dilakukan dengan cara membuat Gantt Chart.

3.1.8 Akuisisi Fasilitas dan Material

Karena Tim Pengembang Kualitas terdiri

dari beberapa unit fungsional maka berbagai

fasilitas yang dapat digunakan untuk

melakukan komunikasi, terutama fasilitas

diskusi/pertemuan,harus disediakan secara

khusus.semua materi maupun data-data yang

ada di perusahaan,yang dibutuhkan oleh Tim

Pengembang Kualitas,harus mudah

dadapatkan. Fasilitas dan material umumnya

berupa lokasi aktivitas Tim Pengembang

Kualitas, ruangan diskusi, fasilitas administrasi

dan data-data penunjang.

3.2 Voice of Customer

3.2.1 Pengumpulan Data Kualitatif

Daftar Customer Need.

Tabel 3.1 Customer Needs

No Atribut

1 Harga

2 Kualitas Dodol Rumput Laut

3 Kemasan

Untuk menentukan atribut dari

customer need tersebut, tim pengembang

melakukan diskusi, hasilnya terdapat dalam

tabel berikut.

Tabel 3.2 Atribut Konsumen

3.3 Matriks Perencanaan

3.3.1 Pengumpulan Dan Pengolahan Data

Kuantitatif

Sebelum masuk ke kuisioner

sesungguhnya pertanyaan-pertanyaan yang

telah dibuat diujicobakan terlebih dahulu

kepada konsumen melalui presampling.

Kuisioner presampling dibagikan kepada 50

orang pelanggan dengan rincian tempat

sebagai berikut. 15 orang konsumen di Bilka,

20 orang konsumen di Panen Raya Nginden,

dan 15 orang di Panen Raya Genteng. Tempat

ini dipilih karena di tiga tempat ini terdapat

Dari 50 kuisioner yang disebarkan, hanya 48

yang benar dan lengkap dan 2 kuisioner

lainnya dianggap salah karena tidak lengkap.

Jadi jumlah sampel yang diperlukan untuk

penyebaran kuisioner yang sebenarnya adalah:

Page 5: PENERAPAN METODE FUZZY-QFD UNTUK PENINGKATAN … · mampu menjual rumput laut kering seharga Rp 5.000,- per kilogramnya menjadi 8 porsi dodol rumput laut seharga Rp 7.000,- per porsinya.

5

2

2)2/( ..

e

qpZn

n = 1,962 (2/50) (48/40) = 92,1984

0,052

= 93 responden

Untuk mengantisipasi agar data tetap

cukup walaupun ada data yang harus dibuang

karena tidak valid, maka kuisioner yang

disebarkan sebayak 100. Rekapan data

presampling selengkapnya bisa dilihat di

lampiran.

Selanjutnya dilakukan uji reliabilitas dan

uji validitas terhadap hasil presampling yang

hasilnya menyatakan bahwa keseluruhan

atribut valid dan reliabel.

Untuk Selanjutnya dilakukan uji

reliabilitas dan validitas terhadap hasil

sampling dengan hasil menyatakan

keseluruhan atribut valid dan reliabel.

Setelah itu data kepuasan dan

kepentingan diolah dengan metode Fuzzy.

Setiap responden dianggap mempunyai

preferensi yang sama terhadap masing-masing

atribut yang ditanyakan.

3.3.1.1 Perhitungan Nilai Kepuasan

Konsumen

Pengolahan data yang diperoleh dari

penyebaran kuesioner kepuasan konsumen

setelah fuzzifikasi dan defuzzifikasi untuk

masing-masing produk adalah sebagai berikut:

Tabel 3.3 Nilai Fuzzifikasi Dan Defuzzifikasi

Kepuasan Dodol Probolinggo

Tabel 3.4 Nilai Fuzzifikasi Dan Defuzzifikasi

Kepuasan Dodol Surabaya

Tabel 3.4 Nilai Fuzzifikasi Dan Defuzzifikasi

Kepuasan Dodol Lombok

3.3.1.2 Perhitungan Nilai Kepentingan

Konsumen

Pengolahan data yang diperoleh dari

penyebaran kuisioner kepentingan konsumen

setelah fuzzifikasi dan defuzzifikasi adalah

sebagai berikut:

Tabel 3.5 Nilai Fuzzifikasi dan Defuzzifikasi

Kepentingan Konsumen

Page 6: PENERAPAN METODE FUZZY-QFD UNTUK PENINGKATAN … · mampu menjual rumput laut kering seharga Rp 5.000,- per kilogramnya menjadi 8 porsi dodol rumput laut seharga Rp 7.000,- per porsinya.

6

3.3.1.3 Data Tingkat Kepentingan

terhadap Atribut Produk

Nilai ini didapatkan dari defuzzyfikasi

kuisioner tingkat kepentingan atribut. Hasil

yang didapatkan adalah sebagai berikut:

Tabel 3.6 Nilai Importance to Customer

3.3.1.4 Data Tingkat Kepuasan terhadap

Atribut Produk

Nilai ini didapatkan dari defuzzyfikasi

kuisioner tingkat kepuasan atribut. Hasil yang

didapatkan adalah sebagai berikut:

Tabel 3.7 Customer Satisfaction Performance

untuk Produk Dodol Probolinggo

Tabel 3.8 Customer Satisfaction Performance

untuk Produk Dodol Surabaya

Tabel 3.9 Customer Satisfaction Performance

untuk produk dodol Lombok

3.3.2 Penentuan Goal

Penentuan goal ini berkaitan dengan

tingkat performansi yang ingin dicapai untuk

memenuhi keinginan konsumen. Hasil yang

didapatkan adalah sebagai berikut:

Tabel 3.10 Nilai Goal

3.3.3 Penentuan Improvement Ratio

Nilai Improvement Ratio didapatkan dari

perbandingan antara nilai Goal dan Current

Satisfaction Performance produk dodol

Probolinggo.

Tabel 3.11 Nilai Improvement Ratio (IR)

Page 7: PENERAPAN METODE FUZZY-QFD UNTUK PENINGKATAN … · mampu menjual rumput laut kering seharga Rp 5.000,- per kilogramnya menjadi 8 porsi dodol rumput laut seharga Rp 7.000,- per porsinya.

7

3.3.4 Sales Point

Nilai Sales Point ini mencerminkan daya

jual suatu atribut produk yang dapat memenuhi

keinginan konsumen. Nilai sales point

ditentukan melalui diskusi Tim Pengembang

Kualitas. Nilai-nilai tersebut disajikan dalam

tabel sebagai berikut:

Tabel 3.12 Nilai Sales Point (SP)

3.3.5 Raw Weight

Nilai ini didapatkan dari Importance of

Customer, Improvement Ratio dan Sales Point,

yang disajikan dalam tabel di bawah ini:

Tabel 3.13 Nilai Raw Weight

3.3.6 Normalized Raw Weight (NRW)

Nilai Normalized Raw Weight adalah

besarnya konstribusi Raw Weight untuk setiap

atributnya Nilai-nilai tersebut disajikan pada

tabel berikut:

Tabel 3.14 Nilai Normalized Raw Weight

3.4 Memunculkan Respon Teknis/Subtitute

Quality Characteristis (SQC)

Pada tahap ini, akan dimunculkan solusi-

solusi untuk menjawab atribut-atribut dalam

memenuhi keinginan konsumen yang

semuanya dapat dirangkum menjadi 10 respon

teknis

Tabel 3.15 Rekapan Respon Teknis

Respon teknis ini dimunculkan

berdasarkan fungsi-fungsi produk yang

mencangkup bahan dan proses yang

digunakan.

3.5 Matriks Hubungan Respon Teknis

dengan Kebutuhan Konsumen

Dari diskusi tim ini ,didapatkan hasil

seperti tampak pada HoQ sebagai berikut:

Tabel 3.16 Hubungan antara Atribut dengan

Respon Teknis

3.6 Matrik Korelasi Teknis

Dengan ini, dapat dilihat apakah

ketergantungan tersebut mempengaruhi

kemampuan item-item respon teknis untuk

Page 8: PENERAPAN METODE FUZZY-QFD UNTUK PENINGKATAN … · mampu menjual rumput laut kering seharga Rp 5.000,- per kilogramnya menjadi 8 porsi dodol rumput laut seharga Rp 7.000,- per porsinya.

8

memenuhi kepuasan konsumen. Berikut

adalah korelasi teknis antar respon teknis yang

disajikan dalam tabel berikut:

Tabel 3.17 Hubungan antar Respon Teknis

3.7 Prioritas, Benchmarking, Target

3.7.1 Prioritas

Nilai Prioritas ini menunjukkan besarnya

konstribuai respon Teknis tersebut untuk

memenuhi seluruh keinginan konsumen.

Semakin besar nilai prioritas ini maka semakin

besar pula konstribusi respon Teknis tersebut

dalam memenuhi kepuasan konsumen.

3.7.2 Benchmarking

Nilai-nilai dalam benchmarking ini

merupakan nilai-nilai performansi respon

teknis.Nilai ini didapatkan dari hasil diskusi

tim.

3.7.3 Target

Nilai target yang ingin dicapai

berdasarkan nilai prioritas dan benchmarking

ditentukan oleh tim. Berikut akan disajikan

nilai prioritas, benchmarking, dan target untuk

masing-masing respon teknis.

Tabel 3.18 Nilai Prioritas, Benchmarking, Dan

Target

3.8 PUGH

PUGH adalah metode dalam

mengevaluasi dan menyeleksi konsep.

Berdasarkan tabel dan penghitungan,

alternatif konsep yang dipilih adalah konsep 5

dengan rincian konsep pada bab berikutnya.

4. Analisis dan Pembahasan

Fokus bahasan adalah analisa hasil dari

data yang telah diolah dan didiskusikan

dengan Tim Pengembang Kualitas..

4.1 Analisa Data Kuantitatif

Analisa data kuantitatif yang dilakukan

antara lain sebagai berikut:

4.1.1 Analisa Uji Validitas Data

Hasil uji validitas data yang

ditunjukkan pada lampiran tersebut

menunjukkan bahwa setiap data atribut yang

diuji mempunyai nilai r hitung lebih besar dari

pada rtabel. Oleh karena itu, dapta dinyatakan

bahwa semua atribut dalam kuesioner tersebut

adalah valid. Jadi, kuesioner yang digunakan

merupakan alat ukur yang dapat melakukan

fungsi ukurnya.

4.1.2 Analisa Uji Reliabilitas Data

Seperti pada lampiran uji reliability di

belakang menunjukkan bahwa semua data

yang masuk adalah reliable karena alpha

hitung tidak jauh berbeda dengan standard

alphanya.

4.2 Analisa Rumah Kualitas

Berikut adalah analisa dari tahapan dalam

menyusun rumah kualitas

4.2.1 Analisa Matriks Perencanaan

(Planning Matriks)

Berikut adalah analisa dari tahapan dalam

matriks perencanaan

4.2.1.1 Tingkat Kepentingan (Importance

to Customer)

Berikut adalah tabel tingkat kepentingan

terhadap produk dodol rumput laut

Gambar 4.1 Grafik Tingkat Kepentingan

terhadap Atribut Dodol

6,5

7

7,5

8

8,5

Kem

asan

Tah

an la

ma

Uku

ran

kec

il

Ras

a m

anis

Ken

yal

Har

ga …

Kri

stal

gu

la

Tid

ak le

ngk

et

Pro

du

k …

Des

ain

Aro

ma

man

is

War

na

alam

i

Nilai Kepentingan

Page 9: PENERAPAN METODE FUZZY-QFD UNTUK PENINGKATAN … · mampu menjual rumput laut kering seharga Rp 5.000,- per kilogramnya menjadi 8 porsi dodol rumput laut seharga Rp 7.000,- per porsinya.

9

Dari data yang didapatkan terlihat bahwa

atribut kemasan kuat dengan nilai 8,20

merupakan atribut yang paling penting bagi

konsumen. Hal ini menunjukkan bahwa faktor

kemasan lebih dipentingkan daripada atribut-

atribut yang lain, karena, produk dodol adalah

produk oleh-oleh yang tentunya akan sering

dibawa-bawa. Maka dari itu, diperlukan

kemasan yang kuat untuk menjaga kualitas isi

dodol dan menjaga estetika sehingga dapat

dinilai pantas diberikan pada orang lain.

Atribut dengan tingkat kepentingan yang

paling rendah bila dibandingkan dengan

atribut lainnya adalah atribut warna alami

dengan nilai terkecil yaitu 7,25. Hal ini

dikarenakan dalam memilih dodol, konsumen

tidak terlalu memperhatikan warnanya.

4.2.1.2 Tingkat Kepuasan Dodol

Probolinggo

Berikut disajikan grafik urutan

tingkat kepuasan konsumen terhadap kualitas

produk dodol rumput laut dari Probolinggo.

Gambar 4.2 Grafik Tingkat Kepuasan Dodol

Probolinggo

Keseluruhan atribut memiliki nilai

yang lebih kecil daripada tingkat kepentingan

konsumen terhadap produk dodol rumput laut.

Hal ini dikarenakan produk ini adalah produk

dari perusahaan baru yang belum

berpengalaman dalam pembuatan dodol.

Sehingga keseluruhan atribut perlu

ditingkatkan kualitasnya.

4.2.1.3 Tingkat Kepuasan Dodol

Surabaya

Berikut disajikan tabel tingkat

kepuasan konsumen terhadap kualitas produk

dodol rumput laut dari Surabaya

Gambar 4.3 Grafik Tingkat Kepuasan

Konsumen Dodol Surabaya

Dari tabel dapat dilihat bahwa ada satu

atribut yang melebihi kepentingan konsumen

yaitu Aroma manis. Dan hampir semua atribut

mempunyai nilai yang lebih besar dari nilai

pada dodol Probolinggo kecuali atribut ukuran

kecil dan atribut desain kemasan yang

menarik.

4.2.1.4 Tingkat Kepuasan Dodol Lombok

Berikut disajikan tabel tingkat

kepuasan konsumen terhadap kualitas produk

dodol rumput laut dari Lombok

Gambar 4.4 Grafik Tingkat Kepuasan

Konsumen Dodol Lombok

Dari nilai atribut tersebut terdapat

nilai yang melebihi nilai kepentingan yaitu

atribut produk bersih. Bila dibandingkan

dengan dodol Probolinggo, hampir semua

atribut memiliki nilai lebih tinggi kecuali

atribut rasa manis dan atribut tidak lengket.

4.2.1.5 Perbandingan Customer

Satisfaction Perbandingan atribut antar atribut

dari ketiga perusahaan disajikan dalam grafik

sebagai berikut:

0

2

4

6

8

Des

ain

Kri

stal

gu

la

Har

ga …

P

rod

uk

Ber

sih

W

arn

a al

ami

Tah

an la

ma

Tid

ak le

ngk

et

Ras

a m

anis

A

rom

a m

anis

K

enya

l K

emas

an …

U

kura

n k

ecil

Nilai Kepuasan Probolinggo

0

2

4

6

8

Tah

an la

ma

Aro

ma

man

is

Har

ga s

esu

ai …

War

na

alam

i

Pro

du

k B

ersi

h

Kri

stal

gu

la

Des

ain

Ras

a m

anis

Ti

dak

len

gket

Ken

yal

Kem

asan

ku

at

Uku

ran

kec

il

Nilai Kepuasan Surabaya

0 2 4 6 8

10

Pro

du

k …

Uku

ran

kec

il

Har

ga …

Tah

an la

ma

Des

ain

Kem

asan

War

na

alam

i

Kri

stal

gu

la

Aro

ma

man

is

Ras

a m

anis

Ken

yal

Tid

ak le

ngk

et

Nilai Kepuasan Lombok

Nilai

Page 10: PENERAPAN METODE FUZZY-QFD UNTUK PENINGKATAN … · mampu menjual rumput laut kering seharga Rp 5.000,- per kilogramnya menjadi 8 porsi dodol rumput laut seharga Rp 7.000,- per porsinya.

10

Gambar 4.5 Grafik Perbandingan Tingkat

Kepuasan Konsumen Dodol

Dari grafik di atas terlihat bahwa produk

Probolinggo hampir tidak pernah meraih nilai

tertinggi kecuali pada atribut tidak lengket

yang memiliki nilai sama dengan produk

Surabaya.. Produk Surabaya memiliki nilai

tertinggi pada atribut tahan lama, warna alami,

aroma manis, kristal gula, rasa manis, dan

tidak lengket (bersama dengan produk

Probolinggo). Sedangkan produk Lombok

memiliki nilai tertinggi pada atribut harga

sesuai kualitas, produk bersih, kenyal, ukuran

kecil, desain kemasan menarik, dan kemasan

yang kuat.

4.2.1.6 Goal

Tingkat performansi yang hendak

dicapai berdasarkan atribut produk yang

merupakan suara/keinginan konsumen, berikut

disajikan grafik perbandingan tingkat

kepuasan konsumen terhadap produk dodol

Probolinggo dan nilai goal yang ingin dicapai

oleh perusahaan:

Gambar 4.6 Grafik Perbandingan Tingkat

Kepuasan dan Goal

Pada semua atribut, tidak ada nilai kepuasan

yang sama dengan goal. Hal ini berarti, produk

Probolinggo tidak pernah memiliki nilai

atribut tertinggi bila dibandingkan dengan

tingkat kepuasan produk Surabaya dan produk

Lombok serta tingkat kepentingan terhadap

masing-masing atribut.

4.2.1.7 Improvement ratio

Rasio peningkatan untuk masing-masing

atribut menunjukkan bobot kesulitan untuk

melakukan peningkatan.Rasio peningkatan

paling tinggi dialami oleh atribut kemasan kuat

yaitu sebesar 1,45. Atribut ini diharapkan

mengalami perubahan nilai kepuasan

konsumen dari 5,64 menjadi 8,21 .Hal ini

menunjukkan bahwa Probolinggo harus

melakukan usaha cukup keras untuk

memenuhi keinginan konsumen yang

berkaitan dengan atribut ini. Namun

sebaliknya untuk atribut desain kemasan

menarik yang memiliki IR mendekati 1 yaitu

1,05. Hal ini berarti usaha yang harus

dilakukan oleh pihak Probolinggo tidak perlu

terlalu keras seperti pada atribut kemasan kuat.

Jadi apabila rasio sama dengan 1, maka

kualitas atribut hanya perlu untuk

dipertahankan, namun usaha untuk

memperbaiki kualitas harus lebih besar

sebanding dengan peningkatan IR yang

semakin menjauhi angka 1.

4.2.1.8 Sales point

Nilai sales point (SP) dari hasil diskusi

tim menunjukkan bahwa atribut harga sesuai

kualitas, dan tahan lama mempunyai nilai SP

tertinggi yaitu 1,9.Jadi apabila kepuasan

konsumen untuk atribut ini dapat dipenuhi

maka nilai penjualan diharapkan akan

mengalami peningkatan yang tajam.Sedangkan

atribut yang memiliki nilai SP sebesar 1,5

yaitu atribut produk bersih, rasa manis, dan

kemasan kuat. Kemudian atribut warna alami,

kenyal, tidak lengket, ukuran kecil, dan desain

kemasan menarik memiliki SP sebesar 1,3.

Dan atribut aroma manis dan kristal gula

memiliki SP sebesar 1. Jadi semakin besar

nilai SP maka tingkat penjualan akan

meningkat apabila atribut ini dapat memenuhi

kepuasan konsumen.

4.2.1.9 Raw Weight (RW)

Nilai RW berkaitan erat dengan tingkat

pemenuhan kepuasan konsumen, besarnya

usaha yang diperlukan untuk

mengimplementasikan peningkatan atribut

tersebut dan nilai potensial penjualannya.

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9 H

arga

Tah

an la

ma

Pro

du

k …

War

na …

A

rom

a …

Kri

stal

gu

la

Ras

a m

anis

K

enya

l Ti

dak

Uku

ran

Des

ain

Kem

asan

Nilai Kepuasan Probolinggo Nilai Kepuasan Surabaya Nilai Kepuasan Lombok

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9

Har

ga s

esu

ai …

Tah

an la

ma

Pro

du

k B

ersi

h

War

na

alam

i

Aro

ma

man

is

Kri

stal

gu

la

Ras

a m

anis

Ken

yal

Tid

ak le

ngk

et

Uku

ran

kec

il

Des

ain

Kem

asan

ku

at Nilai

Kepuasan Probolinggo Nilai Goal

Page 11: PENERAPAN METODE FUZZY-QFD UNTUK PENINGKATAN … · mampu menjual rumput laut kering seharga Rp 5.000,- per kilogramnya menjadi 8 porsi dodol rumput laut seharga Rp 7.000,- per porsinya.

11

Semakin besar nilai RW maka atribut tersebut

semakin menjadi perhatian utama bagi Tim

Pengembang Kualitas untuk dikembangkan

terlebih dahulu.Hasil Pengolahan data nilai

RW menunjukkan bahwa atribut tahan lama

mempunyai nilai tertinggi yaitu 18,842. Hal ini

dikarenakan kebanyakan konsumen

menginginkan dodol yang awet dan tahan

lama. Yang menempati urutan RW kedua

adalah atribut kemasan kuat yang memiliki

nilai 17,916. Kemudian atribut harga sesuai

kualitas mempunyai nilai tertinggi ketiga yaitu

16,566. Jadi konsentrasi Tim Pengembang

Kualitas harus lebih banyak diarahkan pada

atribut Tahan Lama. Untuk atribut-atribut lain

juga menjadi perhatian Tim Pengembang

Kualitas Berdasarkan urutan besarnya nilai

RW.

4.2.1.10 Normalized Raw Weight (NRW)

Besarnya nilai dari NRW didapatkan dari

nilai RW. Nilai NRW menunjukkan besarnya

konstribusi atribut tersebut terhadap

pemenuhan semua keinginan

konsumen.Semakin besar nilai NRW maka

semakin besar pula konstribusi atribut tersebut

untuk memenuhi keinginan konsumen.dari

hasil Urutan nilai NRW adalah sama dengan

RW. Pada penghitungan NRW terlihat bahwa

atribut tahan lama memiliki NRW tertinggi

yaitu 0,118. Nilai NRW lebih mudah

digunakan untuk melakukan perhitungan

misalnya penentuan nilai prioritas dan

benchmarking respon teknis.

4.2.2 Analisa Respon Teknis

Semua item respon teknis dimunculkan

untuk memenuhi tingkat kepuasan konsumen

terhadap setiap atribut dalam voice of

customer. Jadi dapat dikatakan bahwa respon

teknis adalah cara untuk menjawab atribut

yang diinginkan oleh konsumen.

4.2.3 Analisa Matriks Hubungan

Hubungan antara artribut-atribut

dalam voice of customer dengan respon Teknis

dapat dinyatakan dengan symbol-simbol yang

menunjukkan seberapa kuatkah hubungan

pengaruh respon teknis untuk memenuhi

kebutuhan konsumen tersebut. Berikut adalah

penjelasan hubungan atribut dengan respon

teknis yang sudah ditentukan

a. Atribut Harga sesuai Kualitas

Atribut ini memiliki hubungan yang kuat

dengan respon teknis penggunaan rumput

laut hasil budidaya sendiri dan pemilihan

bahan kemasan. Selain itu, atribut ini

memiliki hubungan menengah dengan

respon teknis pemilihan teknologi

pencetakan kemasan dan memiliki

hubungan yang lemah dengan respon

teknis penggunaan air PDAM untuk

mencuci rumput laut dan penggunaan

pewarna alami.

b. Atribut Tahan Lama

Atribut ini memiliki hubungan yang kuat

dengan respon teknis penggunaan natrium

benzoat. Selain itu, atribut ini memiliki

hubungan menengah dengan respon teknis

penjemuran adonan dodol yang optimal

dan memiliki hubungan yang lemah

dengan respon teknis penggunaan gula cair

dan gula pasir dan proses penjemuran

adonan dodol yang optimal.

c. Atribut Produk Bersih

Atribut ini memiliki hubungan yang kuat

dengan respon teknis penggunaan natrium

benzoat dan penggunaan air PDAM untuk

mencuci rumput laut. Selain itu, atribut ini

memiliki hubungan menengah dengan

respon teknis penggunaan rumput laut

hasil budidaya sendiri.

d. Atribut Warna Alami

Atribut ini memiliki hubungan yang kuat

dengan respon teknis penggunaan pewarna

alami.

e. Atribut Aroma Manis

Atribut ini memiliki hubungan yang kuat

dengan respon teknis penggunaan gula cair

dan gula pasir.

f. Atribut Kristal Gula

Atribut ini memiliki hubungan yang kuat

dengan respon teknis penggunaan gula cair

dan gula pasir. Selain itu, atribut ini

memiliki hubungan menengah dengan

respon teknis proses perendaman rumput

laut yang optimal.

g. Atribut Rasa Manis

Atribut ini memiliki hubungan yang kuat

dengan respon teknis penggunaan gula cair

dan gula pasir.

h. Atribut Kenyal

Atribut ini memiliki hubungan yang kuat

dengan respon teknis proses perendaman

rumput laut yang optimal. Selain itu,

atribut ini memiliki hubungan yang lemah

dengan respon teknis penggunaan rumput

laut hasil budaya sendiri dan penggunaan

gula cair dan gula pasir

i. Atribut Tidak Lengket

Atribut ini memiliki hubungan yang kuat

dengan respon teknis pemotongan adonan

dodol sebelum dijemur.

Page 12: PENERAPAN METODE FUZZY-QFD UNTUK PENINGKATAN … · mampu menjual rumput laut kering seharga Rp 5.000,- per kilogramnya menjadi 8 porsi dodol rumput laut seharga Rp 7.000,- per porsinya.

12

j. Atribut Ukuran Kecil

Atribut ini memiliki hubungan yang kuat

dengan respon teknis penggunaan gula cair

dan gula pasir.

k. Atribut Desain Kemasan Menarik

Atribut ini memiliki hubungan yang kuat

dengan respon teknis pemilihan teknologi

pencetakan kemasan.

l. Atribut Kemasan Kuat

Atribut ini memiliki hubungan yang kuat

dengan respon teknis pemilihan bahan

kemasan.

4.2.4 Analisa Matrik Korelasi Teknis

Korelasi Teknis antar respon

teknis,ditunjukkan dengan menggunakan

symbol-simbol tertentu. Berikut adalah

penjelasan hubungan antar repon teknis:

1. Respon teknis penggunaan rumput laut

hasil budidaya sendiri memiliki hubungan

yang kuat dengan respon teknis

penggunaan air PDAM untuk

membersihkan rumput laut dan

perendaman rumput laut yang optimal.

2. Respon teknis penggunaan air PDAM

untuk membersihkan rumput laut

memiliki hubungan yang kuat dengan

respon teknis perendaman rumput laut

yang optimal.

3. Respon teknis proses penjemuran adonan

dodol yan optimal memiliki hubungan

yang kuat dengan respon teknis

pemotongan adnan dodol sebelum

dijemur.

Selain itu tidak ada hubungan lagi antar

respon teknis. Penentuan hhubungan

antarresponteknis ini ditentukan dengan

diskusi Tim Pengembang.

4.2.5 Analisa Matriks Prioritas,

Benchmarking dan Target

Berikut ini adalah penjelasan dari

masing-masing bagian dalam mariks teknis.

4.2.5.1 Prioritas

Nilai prioritas respon teknis ini

menunjukkan bersarnya konstribusi respon

teknis tersebut untuk memenuhi keinginan

konsumen.Semakin besar nilai prioritas ini

maka semakin besar pula konstribusi respon

teknis tersebut dalam memenuhi kepuasan

konsumen. Berikut ini disajikan tabal prioritas

untuk masing-masing atribut.

Tabel 4.1 Prioritas Respon Teknis

Nilai prioritas respon teknis ini menunjukkan

bersarnya konstribusi respon teknis tersebut

untuk memenuhi keinginan

konsumen.Semakin besar nilai prioritas ini

maka semakin besar pula konstribusi respon

teknis tersebut dalam memenuhi kepuasan

konsumen. Dari tabel di atas terlihat bahwa

respon teknis Dalam hal ini didapatkan bahwa

respon teknis pemilihan bahan kemasan

memiliki nilai prioritas yang terbesar yaitu

2,911 dan persen kontribusi sebesar 22,99%.

Hal ini menunjukkan bahwa respon teknis

pemilihan bahan kemasan mempunyai

kontribusi sebesar 22,99% untuk memenuhi

keseluruhan kepuasan konsumen. Dan urutan

seterusnya telah ditunjukkan dalam tabel

prioritas di atas.

4.2.5.2 Benchmarking

Pada tahap ini tim pengembang

kualitas melakukan diskusi untuk menentukan

tingkat performansi respon teknis yang

dimiliki oleh produk dodol rumput laut

produksi Probolinggo, Surabaya, dan Lombok.

Berikut disajikan grafik benchmarking antara

ketiga produk

Gambar 4.7 Benchmarking Ketiga Produk

0,000 1,000 2,000 3,000 4,000 5,000 6,000 7,000 8,000 9,000

Pen

ggu

naa

n r

um

pu

t …

Pen

ggu

naa

n …

Pen

ggu

naa

n a

ir …

Pen

ggu

anaa

n …

Pen

ggu

naa

n g

ula

Pro

ses

per

end

aman

Pro

ses

pen

jem

ura

n …

Pem

oto

nga

n …

Pem

ilih

an t

ekn

olo

gi …

Pem

ilih

an b

ahan

Probolinggo

Surabaya

Lombok

Page 13: PENERAPAN METODE FUZZY-QFD UNTUK PENINGKATAN … · mampu menjual rumput laut kering seharga Rp 5.000,- per kilogramnya menjadi 8 porsi dodol rumput laut seharga Rp 7.000,- per porsinya.

13

Dari tabel di atas terlihat bahwa produk dodol

Probolinggo memiliki nilai benchmarking

terendah dari ketiga produk untuk hampir

semua atribut kecuali pada pemotongan

adonan dodol yang menurut konsumen sesuai

dengan selera mereka. Hal ini dikarenakan

perusahaan pembuat dodol Probolinggo ini

adalah perusahaan yang baru dalam bidang

pembuatan dodol. Sehingga adalah wajar

apabila mendapatkan hasil yang paling rendah.

Hasil ini juga akan menjadi inputan dalam

penentuan target pada pembahasan

selanjutnya.

4.2.5.3 Target

Target tingkat performansi respon

teknis yang diinginkan oleh Tim Pengembang

mengarah pada peningkatan performansi

respon teknis yang sudah dimiliki.

Keseluruhan atribut untuk produk dodol

Probolinggo harus ditingkatkan mengingat

pada produk ini memiliki nilai yang paling

kecil di antara ketiga produk. Berikut adalah

rincian target yang disajikan pada tabel berikut

Tabel 4.2 Target Respon Teknis

Target ditingkatkan maksudnya adalah

meningkatkan usaha yang telah dilakukan oleh

pihak Probolinggo terhadap respon teknis

untuk meningkatkan nilai pada masing-masing

atribut. Misalnya untuk penggunaan natrium

benzoat, porsi untuk penggunaan natrium

benzoat lebih ditingkatkan untuk menambah

ketahanan produk dodol. Contoh lain adalah

untuk respon teknis pemilihan bahan kemasan.

Hal ini harus ditingkatkan yang berarti pihak

Probolinggo harus mencari betul bahan apakah

yang terbaik untuk membuat kemasan yang

diinginkan konsumen.

4.3 Analisa Pemilihan Konsep dengan

PUGH Pada pemilihan konsep ini terdapat 7

alternatif yang dikonsepkan murni oleh pihak

Probolinggo. Pemilihan konsep ini didasarkan

pada nilai targeting, nilai kepuasan dan

harapan konsumen, serta melihat kesalahan

proses sebelumnya dan kemungkinan untuk

dapat diperbaiki atau tidak. Sedangkan kriteria

ditentukan berdasarkan atribut-atribut yang

berkenaan dengan konsep yang telah diberikan

agar dapat dijadikan pembanding.

Berdasarkan penghitungan pada

matriks PUGH, diperoleh konsep terbaik yaitu

konsep 5 dengan nilai terbesar yaitu 4, dengan

rincian sebagai berikut.

Tabel 4.3 Konsep 5

Hal ini berarti konsep 5 diharapkan mampu

untuk lebih meningkatkan nilai jual dodol

Probolinggo di mata konsumen sehingga ke

depannya akan memberikan profit yang lebih

tinggi bagi perusahaan

.

5. Simpulan

Dari keseluruhan penelitian ini dapat

dibuat kesimpulan sebagai berikut:

1. Atribut-atribut produk yang dipentingkan

oleh konsumen beserta tingkat kepuasan

terhadap produk Probolinggo antara lain

atribut harga sesuai kualitas dengan nilai

sebesar 6,77 , atribut tahan lama dengan

nilai sebesar 6,30 , atribut produk bersih

dengan nilai sebesar 6,51 , atribut warna

alami dengan nilai sebesar 6,37 , atribut

aroma manis dengan nilai sebesar 5,94 ,

atribut kristal gula dengan nilai sebesar

6,84 , atribut rasa manis dengan nilai

sebesar 6,24 , atribut kenyal dengan nilai

sebesar 5,89 , atribut tidak lengket dengan

nilai sebesar 6,26 , atribut ukuran kecil

dengan nilai sebesar 5,44 , atribut desain

kemasan menarik dengan nilai sebesar 7,07

, dan atribut kemasan kuat dengan nilai

Page 14: PENERAPAN METODE FUZZY-QFD UNTUK PENINGKATAN … · mampu menjual rumput laut kering seharga Rp 5.000,- per kilogramnya menjadi 8 porsi dodol rumput laut seharga Rp 7.000,- per porsinya.

14

sebesar 5,64. Dengan nilai kepuasan

tertinggi terletak pada atribut desain

kemasan menarik dan atribut dengan nilai

kepuasan terendah adalah atribut ukuran

kecil. Secara keseluruhan, nilai atribut

berada di bawah nilai goal.

2. Respon teknis dari pihak pengelola usaha

(Probolinggo) beserta nilai prioritas untuk

dicapai antara lain, respon teknis

penggunaan rumput laut hasil budidaya

sendiri dengan nilai sebesar 1,276, respon

teknis penggunaan natrium benzoat dengan

nilai sebesar 1,006 , respon teknis

penggunaan air PDAM untuk mencuci

rumput laut dengan nilai sebesar 0,872 ,

respon teknis penggunaan pewarna alami

dengan nilai sebesar 0,711 , respon teknis

penggunaan gula cair dan gula pasir dengan

nilai sebesar 2,011 , respon teknis proses

perendaman rumput laut yang optimal

dengan nilai sebesar 1,020 , respon teknis

proses penjemuran adonan dodol yang

optimal dengan nilai sebesar 1,014 , respon

teknis pemotongan adonan dodol sebelum

dijemur dengan nilai sebesar 0,894 , respon

teknis pemilihan teknologi pencetakan

kemasan dengan nilai sebesar 0,889 , dan

respon teknis pemilihan bahan kemasan

dengan nilai sebesar 2,911.

3. Rekomendasi untuk pihak Probolinggo

adalah konsep alternatif 5. Bentuk

perbaikan tersebut antara lain masa tanam

rumput laut dari 40 hari menjadi 45 hari,

pengendapan air ledeng tetap 3 hari, lama

perendaman rumput laut tetap 3 hari,

perbandingan gula pasir dan gula cair tetap

300 : 200, pemberian natrium benzoat dari

1 gram menjadi 2 gram, ukuran

pemotongan dari 1,5 x 1,5 x 5 cm menjadi

1 x 1 x 2 cm, bahan pengemasan dodol

yang paling luar yang semula adalah kardus

menjadi plastik, dan proses pencetakan

kemasan tetap pada teknologi sablon.

Referensi

10 (Sepuluh) Provinsi Penghasil Rumput Laut

Terbesar di Indonesia. Andhi Fish Jogja.

http://benihikan.net/kabar/10-sepuluh-

provinsi-penghasil-rumput-laut-terbesar-di-

indonesia/. Diakses pada 18 Mei 2012

(Sumber dari Dept. Perikanan Budidaya)

Amstrong, Gary & Philip, Kotler. 2002. Dasar-

dasar Pemasaran. Jilid 1, Alih Bahasa

Alexander Sindoro dan Benyamin Molan.

Prenhalindo, Jakarta

Anggadiredjo, J. 2006. Rumput Laut. Penebar

Swadaya, Jakarta.

Cohen, L. 1995. Quality Function Deployment,

How to Make QFD Work for You. United

States of America: Addison Wisley

Publishing.

Cronbach, L. J. 1946. Response sets and test

validating. Educational and Psycholgical

Measurement, 6.

Handayani, M. Lutfi & Nurmianto, Eko. 2000.

Quality Function Deployment (Qfd) sebagai

Komponen untuk Meningkatkan Kinerja

Manajemen pada Industri Makanan.

Dipublikasikan tanggal 30-31 Maret 2000.

L.K. Chan, H.P. Kao, A. Ng & M.L. Wu. 1999.

Rating the Importance of the Customer

Needs in Quality Function Deployment by

Fuzzy and Entropy Methods.International

Journal of Production Research 37 (11), pp.

2499-2518.

http://id.wikipedia.org/wiki/Indonesia. Diakses

tanggal 1 Juni 2012

Jomaa, I & bertoluci, G), ‘Taking Into Account The

Consumers’ Expectations, Public Health

Policies And Food Product Design’,

International Conference On Kansei

Engineering And Emotion Research 2010,

dipublikasikan pada 2-4 Maret 2010 di

Paris, diakses pada 18 Mei 2012,

<http://pie.kansei.tsukuba.ac.jp/keer2010/Pa

pers/2339.pdf>

Manfaat rumput laut.

http://ojelhtc.blogspot.com/2012/04/manfaat

-rumput-laut.html. Diakses pada 18 Mei

2012. Sumber dari Dept. Kelautan dan

Perikanan.

Poncomulyo, T. 2006. Budidaya dan Pengolahan

Rumput Laut. AgroMedia Pustaka, Jakarta.

Walpole, Ronald E. 1993. Pengantar Statistika. PT

Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Wijaya, Sonny. 1998. Aplikasi QFD untuk

Memenuhi Kepuasan Konsumen dengan

Mengintegrasikan TFNs. Tugas Akhir

Jurusan Teknik Industri ITS.

www.probolinggokab.go.id. Diakses pada tanggal

18 Mei 2012.