PENERAPAN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM UNTUK …
Transcript of PENERAPAN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM UNTUK …
PENERAPAN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM UNTUK
MEMBENTUK SHARING CULTURE MENGENAI TEOLOGI
PADA SEKOLAH TINGGI TEOLOGI LINTAS BUDAYA
JAKARTA
TESIS
ESRON RIKARDO NAINGGOLAN
14000891
PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER ILMU KOMPUTER
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
NUSA MANDIRI
JAKARTA
2014
ii
PENERAPAN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM UNTUK
MEMBENTUK SHARING CULTURE MENGENAI TEOLOGI
PADA SEKOLAH TINGGI TEOLOGI LINTAS BUDAYA
JAKARTA
TESIS
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Magister Ilmu Komputer (M.Kom)
ESRON RIKARDO NAINGGOLAN
14000891
PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER ILMU KOMPUTER
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
NUSA MANDIRI
JAKARTA
2014
iii
SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Esron Rikardo Nainggolan
NIM : 14000891
Program Studi : Magister Ilmu Komputer
Jenjang : Strata Dua (S2)
Konsentrasi : Management Information System (MIS)
Dengan ini menyatakan bahwa tesis yang telah saya buat dengan judul:
“Penerapan Knowledge Management System Untuk Membentuk Sharing
Culture Mengenai Teologi pada Sekolah Tinggi Teologi Lintas Budaya
Jakarta“ adalah hasil karya sendiri, dan semua sumber baik yang dikutip maupun
yang dirujuk telah saya nyatakan dengan benar dan tesis belum pernah diterbitkan
atau dipublikasikan dimanapun dan dalam bentuk apapun.
Demikianlah surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya. Apabila
dikemudian hari ternyata saya memberikan keterangan palsu dan atau ada pihak
lain yang mengklaim bahwa tesis yang telah saya buat adalah hasil karya milik
seseorang atau badan tertentu, saya bersedia diproses baik secara pidana maupun
perdata dan kelulusan saya dari Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer
Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Nusa Mandiri
dicabut/dibatalkan.
Jakarta, 26 Agustus 2014
Yang menyatakan,
Esron Rikardo Nainggolan
iv
HALAMAN PENGESAHAN
Tesis ini diajukan oleh :
Nama : Esron Rikardo Nainggolan
NIM : 14000891
Program Studi : Magister Ilmu Komputer
Jenjang : Strata Dua (S2)
Konsentrasi : Management Information System (MIS)
Judul Tesis : “Penerapan Knowledge Management System Untuk
Membentuk Sharing Culture Mengenai Teologi pada
Sekolah Tinggi Teologi Lintas Budaya Jakarta”
Telah berhasil dipertahankan dihadapan Dewan Penguji dan diterima sebagai
bagian persyaratan yang diperlukan untuk memperoleh gelar Magister Ilmu
Komputer (M.Kom) pada Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer Sekolah
Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Nusa Mandiri (STMIK Nusa
Mandiri).
Jakarta, 12 September 2014
Pascasarjana Magister Ilmu Komputer
STMIK Nusa Mandiri
Direktur
Prof. Dr. Ir. Kaman Nainggolan, MS
D E W A N P E N G U J I
Penguji I : Dr. Ir. Prabowo Pudjo Widodo, MS
Penguji II : Dr. Hari Budiarto
Penguji III / : Drs. Bambang Setiarso, MA
Pembimbing
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur dan hormat, penulis panjatkan atas kehadirat dan berkat Allah
yang maha kuasa, yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga
pada akhirnya penulis dapat menyelesaikan tesis ini dengan baik. Adapun judul
penulisan tesis yang penulis ambil adalah sebagai berikut: “Penerapan
Knowledge Management System Untuk Membentuk Sharing Culture
Mengenai Teologi pada Sekolah Tinggi Teologi Lintas Budaya Jakarta”.
Tujuan dari penulisan tesis ini adalah sebagai salah satu syarat untuk
menyelesaikan Program Strata Dua (S-2) pada program Magister Ilmu Komputer
STMIK Nusa Mandiri. Tesis ini diambil berdasarkan hasil penelitian pada
Sekolah Tinggi Teologi Lintas Budaya Jakarta.
Penulis juga melakukan mencari dan menganalisa berbagai macam
sumber referensi, baik dalam bentuk jurnal ilmiah, buku-buku literatur, internet,
dll yang terkait dengan pembahasan pada tesis ini. Penulis menyadari bahwa
tanpa adanya dukungan dari semua pihak dalam pembuatan tesis ini, maka
penulis tidak dapat menyelesaikan tesis ini tepat pada waktunya. Untuk itu, pada
kesempatan ini ijinkanlah penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak H. Mochamad Wahyudi, MM, M.Kom, M.Pd, selaku ketua STMIK
Nusa mandiri Pascasarjana
2. Bapak Prof. Dr. Ir. Kaman Nainggolan, MS selaku direktur STMIK Nusa
Mandiri Pascasarjana.
3. Bapak Drs. Bambang Setiarso, MA selaku Dosen Pembimbing yang sudah
memberikan ide serta waktu dalam penyusunan tesis ini
4. Bapak Pdt. Poltak YP Sibarani D.Th selaku ketua Sekolah Tinggi Teologi
Lintas Budaya yang mengijinkan saya dan memberikan ide-ide dalam
penelitian ini
vi
5. Ibu Donna Sibarani, M.Th selaku bidang akademik Sekolah Tinggi Teologi
Lintas Budaya Jakarta yang membantu dalam penelitian.
6. Orang tua dan saudara/i tercinta yang telah memberikan dukungan moral
maupun spiritual
7. Istri tercinta yang selalu memberikan semangat dan memotivasi dalam
penyusunan tesis ini.
8. Rekan-rekan kerja seprofesi, yang selalu memberikan semangat, doa dan
pengertiannya
9. Teman teman kuliah seangkatan yang selalu menjaga kebersamaan
Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu,
sehingga atas bantuan semua pihak tersebut penulis dapat menyelesaikan
penulisan tesis ini. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan tesis ini masih
terdapat banyak kekurangan dan kekeliruan, untuk itu penulis mengharapkan
kritik dan saran membangun agar penulisan karya ilmiah yang penulis hasilkan di
masa yang akan datang menjadi semakin lebih baik.
Akhirnya, penulis berdoa dan berharap semoga tesis ini dapat bermanfaat bagi
penulis khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya.
Jakarta,26 Agustus 2014
Esron Rikardo Nainggolan
Penulis
vii
SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya:
Nama : Esron Rikardo Nainggolan
NIM : 14000891
Program Studi : Magister Ilmu Komputer
Jenjang : Strata Dua (S2)
Konsentrasi : Management Information System (MIS)
Jenis Karya : Tesis
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, dengan ini menyetujui untuk
memberikan ijin kepada pihak Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer
Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Nusa Mandiri (STMIK
Nusa Mandiri) Hak Bebas Royalti Non-Eksklusif (Non-exclusive Royalti-Free
Right) atas karya ilmiah kami yang berjudul :“Penerapan Knowledge Management
System Untuk Membentuk Sharing Culture Mengenai Teologi pada Sekolah
Tinggi Teologi Lintas Budaya Jakarta”.
Dengan Hak Bebas Royalti Non-Eksklusif ini pihak STMIK Nusa Mandiri
berhak menyimpan, mengalih-media atau bentuk-kan, mengelolaannya dalam
pangkalan data (database), mendistribusikannya dan menampilkan atau
mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis
tanpa perlu meminta ijin dari kami selama tetap mencantumkan nama kami
sebagai penulis/pencipta karya ilmiah tersebut.
Saya bersedia untuk menanggung secara pribadi, tanpa melibatkan pihak STMIK
Nusa Mandiri, segala bentuk tuntutan hukum yang timbul atas pelanggaran Hak
Cipta dalam karya ilmiah saya ini.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Jakarta, 26 Agustus 2014
Yang menyatakan,
Esron Rikardo Nainggolan
viii
ABSTRAKSI
Nama : Esron Rikardo Nainggolan
NIM : 14000891
Program Studi : Ilmu Komputer
Jenjang : Strata Dua (S2)
Konsentrasi : Management Information System (MIS)
Judul :“Penerapan Knowledge Management System Untuk Membentuk
Sharing Culture Mengenai Teologi pada Sekolah Tinggi Teologi
Lintas Budaya Jakarta”
Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh knowledge
manajement system dalam mendukung sharing culture mengenai teologi antara
pengajar dan mahasiswa yang ada di STTLB sehingga bisa meningkatkan mutu
pendidikan pada STTLB. Penerapan knowledge manajemen system saat ini sangat
dibutuhkan disetiap aspek pada dunia pendidikan. Kemampuan setiap pergguruan
tinggi dalam mengelola pengetahuan menjadi kekuatan tersendiri bagi institusi
untuk dapat bersaing dalam meningkatkan pendidikan di Indonesia. Pada Sekolah
Tinggi Teologi Lintas Budaya hal ini juga sangat perlu diterapkan dikarenakan
waktu dan tempat untuk proses berbagi pengetahuan mengenai teologi yang
terbatas. Penerapan knowledge manajemen system yang dimaksud adalah untuk
mendukung sharing culture mengenai teologi antara pengajar dengan mahasiswa
sehingga tercipta inovasi baru yang dapat menunjang dan meningkatkan kualitas
knowledge. Penerapannya dengan menggunakan Learning Management System
(LMS) Moodle. Metode yang digunakan untuk mengetahui kebutuhan dan
mengambarkan kondisi STTLB dengan cara observasi. Perancangan knowledge
manajemen system menggunakan metode KM- Roadmap. Pada penelitian ini
dilakukan analisis untuk mengevaluasi web based knowledge manajemen sistem
dengan metode COLLES (Contructivist On-line Learning Envirounment Survey).
Kata kunci: Sekolah Tinggi Teologi Lintas Budaya, Knowledge Management
System, Moodle, KM- Roadmap, COLLES
ix
ABSTRACT
Name : Esron Rikardo Nainggolan
NIM : 14000891
Study Program : Computer Sciense
Study : Tier Two (S2)
Concertration : Management Information System (MIS)
Title :Application of the Knowledge Management System to
Establish a Sharing Culture Of Theology at the Sekolah
Tinggi Teologi Lintas Budaya Jakarta..
The purpose of this study was to determine the effect of Management of
system knowledge sharing culture in favor of theology between teachers and
students in STTLB so that it can improve the quality of education at STTLB.
Application of current knowledge management system is needed in every aspect of
the world of education. The ability of each pergguruan in managing knowledge
becomes its own power for the institution to be able to compete in improving
education in Indonesia. In High School Cross-Cultural Theology it is also very
necessary to apply due to the time and place for the sharing of limited knowledge
about theology. Application of knowledge management system that is intended to
support the sharing of culture on the theology faculty and students so as to create
new innovations that can support and improve the quality of knowledge.
Application by using the Learning Management System (LMS) Moodle. The
method used to determine the needs and conditions STTLB portrait by
observation. Designing knowledge management systems using methods KM-
Roadmap. In this study conducted an analysis to evaluate a web-based knowledge
management system with COLLES method (On-line Learning Constructivists
Envirounment Survey).
Keywords: Sekolah Tinggi Teologi Lintas Budaya, Knowledge Management
System, Moodle, KM-Roadmap, COLLES
x
DAFTAR ISI
Halaman Sampul ...................................................................................................... i
Halaman Judul ......................................................................................................... ii
Surat Pernyataan Orisinalitas ................................................................................. iii
Halaman Pengesahan ............................................................................................ iv
Kata Pengantar ......................................................................................................... v
Surat Pernyataan Persetujuan Publikasi Karya Ilmiah .......................................... vii
Abstraksi .............................................................................................................. viii
Abstract .................................................................................................................. ix
Daftar Isi................................................................................................................... x
BAB I. PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Penulisan .......................................................................... 1
1.2 Masalah Penelitian ..................................................................................... 2
1.2.1. Identifikasi Masalah ........................................................................... 2
1.2.2. Batasan Masalah ................................................................................ 3
1.2.3. Rumusan Masalah ............................................................................. 3
1.3 Tujuan Penelitian ....................................................................................... 4
1.4 Ruang Lingkup Penelitian ......................................................................... 4
1.5 Sistematika Penulisan ................................................................................ 5
BAB II. LANDASAN/ KERANGKA PEMIKIRAN ........................................... 6
2.1 Tinjauan Pustaka ........................................................................................ 6
2.2 Tinjauan Study ......................................................................................... 10
2.3 Teori- Teori/ Metode ............................................................................... 13
2.4 Tinjauan Organisasi/ Objek ..................................................................... 21
BAB III. METODE PENELITIAN ................................................................... 27
3.1 Metode Pengumpulan Data ...................................................................... 27
3.2 Metode analisa ......................................................................................... 28
3.3 Metode Perancangan System ................................................................... 30
3.4 Diagram Alir ............................................................................................ 26
3.5 Intrumentasi ............................................................................................. 52
3.6 Verifikasi ................................................................................................. 52
3.7 Kriteria ..................................................................................................... 52
3.8 Jadwal Penelitian ..................................................................................... 53
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................... 54
4.1 Deskripsi Hasil Penelitian ....................................................................... 54
4.2 Spesifikasi Sistem .................................................................................... 70
xi
BAB V. PENUTUP .............................................................................................. 78
5.1 Kesimpulan .............................................................................................. 78
5.2 Saran ........................................................................................................ 79
DAFTAR REFERENSI ........................................................................................ 80
LAMPIRAN-LAMPIRAN .................................................................................... 81
Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Penulisan
Dunia internet semakin lama semakin berkembang karena manusia
selalu mencari terobosan baru dan mengembangkan ilmu baru untuk memperluas
pengetahuan. Perkembangan teknologi informasi membawa perubahan yang
sangat cepat terhadap berbagai bidang kehidupan. Teknologi informasi
memungkinkan terjadinya proses komunikasi yang bersifat cepat global dari dan
ke seluruh penjuru dunia sehingga batas wilayah suatu negara menjadi tiada dan
seluruh negara di dunia terhubungkan menjadi satu kesatuan. Kehadiran teknologi
informasi tidak memberikan pilihan lain kepada dunia pendidikan selain turut
serta dalam memanfaatkannya baik untuk sistem pembelajaran, sistem informasi
akademik maupun untuk sistem layanan yang berbasis teknologi.
Salah satu yang berperan dalam perkembangan kemajuan teknologi saat
ini yaitu Sekolah Tinggi Teologi Lintas Budaya Jakarta (STTLB). STTLB
merupakan instansi yang bergerak di bidang pendidikan teologi. STTLB adalah
sekolah yang mempelajari segala sesuatu yang berkaitan dengan keyakinan
beragama kristen. STTLB mempunyai program studi S1 yaitu Sarjana
Teologi(S.Th), program Studi S2 diantaranya Magister Ministri (M.Min),
Magister Teologi (M.Th) serta Program Studi S3 yaitu Doktor Teologi (D.Th).
dengan adanya program studi tersebut persaingan sangat ketat antara perguruan
tinggi yang bergerak dibidang teologi.
Menyadari akan persaingan yang berat maka diperlukan suatu terobosan
baru dalam proses pelaksanaan pendidikan diantaranya pengembangan SDM dan
knowledge sharing antar pengajar dengan mahasiswa/i yang ada pada STTLB.
Prinsip saling tukar pengetahuan (knowledge sharing) seperti diungkapkan oleh
Bechina dan Bommen (2006) adalah mentransfer pengetahuan kepada orang
lain, antara seseorang yang satu dengan yang lain dapat saling bertukar
pengetahuan yang berasal dari pengalaman mereka.Saling tukar pengetahuan juga
didefinisikan sebagai suatu proses pertukaran pengetahuan antara paling sedikit
dua orang melalui suatu proses timbal balik.
Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Penulisan
Dunia internet semakin lama semakin berkembang karena manusia
selalu mencari terobosan baru dan mengembangkan ilmu baru untuk memperluas
pengetahuan. Perkembangan teknologi informasi membawa perubahan yang
sangat cepat terhadap berbagai bidang kehidupan. Teknologi informasi
memungkinkan terjadinya proses komunikasi yang bersifat cepat global dari dan
ke seluruh penjuru dunia sehingga batas wilayah suatu negara menjadi tiada dan
seluruh negara di dunia terhubungkan menjadi satu kesatuan. Kehadiran teknologi
informasi tidak memberikan pilihan lain kepada dunia pendidikan selain turut
serta dalam memanfaatkannya baik untuk sistem pembelajaran, sistem informasi
akademik maupun untuk sistem layanan yang berbasis teknologi.
Salah satu yang berperan dalam perkembangan kemajuan teknologi saat
ini yaitu Sekolah Tinggi Teologi Lintas Budaya Jakarta (STTLB). STTLB
merupakan instansi yang bergerak di bidang pendidikan teologi. STTLB adalah
sekolah yang mempelajari segala sesuatu yang berkaitan dengan keyakinan
beragama kristen. STTLB mempunyai program studi S1 yaitu Sarjana
Teologi(S.Th), program Studi S2 diantaranya Magister Ministri (M.Min),
Magister Teologi (M.Th) serta Program Studi S3 yaitu Doktor Teologi (D.Th).
dengan adanya program studi tersebut persaingan sangat ketat antara perguruan
tinggi yang bergerak dibidang teologi.
Menyadari akan persaingan yang berat maka diperlukan suatu terobosan
baru dalam proses pelaksanaan pendidikan diantaranya pengembangan SDM dan
knowledge sharing antar pengajar dengan mahasiswa/i yang ada pada STTLB.
Prinsip saling tukar pengetahuan (knowledge sharing) seperti diungkapkan oleh
Bechina dan Bommen (2006) adalah mentransfer pengetahuan kepada orang
lain, antara seseorang yang satu dengan yang lain dapat saling bertukar
pengetahuan yang berasal dari pengalaman mereka.Saling tukar pengetahuan juga
didefinisikan sebagai suatu proses pertukaran pengetahuan antara paling sedikit
dua orang melalui suatu proses timbal balik.
2
Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri
Penerapan knowledge Sharing ini dilatarbelakangi karena mahasiswa dan
juga pengajar yang ada Sekolah Tinggi Teologi Lintas Budaya adalah rata-rata
pekerja/pelayanan di sebuah gereja atau organisasi diluar daerah Jakarta sehingga
sangat membutuhkan sebuah Knowledge manajement system untuk mendukung
berbagi pengetahuan yang ada di STTLB. Sehingga antara pengajar dan
mahasiswa bisa memamfaatkan pengetahuan tersebut untuk mewujudkan Sharing
culture dengan topik yang sesuai dengan program studi yang ada pada STTLB
dan juga diharapkan dapat membantu pengajar dan mahasiswa dalam proses
belajar tentang teologi. Dengan adanya sebuah layanan sharing culture mengenai
teologi, diharapkan dapat meningkatkan minat dan daya tarik khusus mahasiswa/i
dalam belajar teologi di STTLB.
1.2. Masalah Penelitian
1.2.1. Identifikasi Masalah
Dalam dunia pendidikan khususnya teologi dibutuhkan sebuah
pengelolahan pengetahuan yang dimana pengelolahan pengetahuan tersebut antara
pengajar dengan mahasiswa dapat saling berbagi pengetahuan seputar teologi dan
sharing mengenai pengaplikasian ilmu yang didapat di organisasi tertentu. Oleh
sebab itu dibutuhkan suatu knowledge managemet system. Masalah yang yang
dianalisa Pada STTLB belum adanya sebuah pengelolahan pengetahuan yang
terdokumentasi dengan baik. Di STTLB sharing culture mengenai teologi masih
belum terlaksana dengan baik yaitu dilakukan dengan pertemuan tatap muka atau
diskusi kelompok kecil untuk membahas seputar teologi yang dilakukan secara
lisan, sehingga hanya beberapa orang saja yang dapat ikut serta dalam berbagi
pengetahuan tersebut karena dibatasi waktu dan tempat. Mahasiswa/i yang ada di
STTLB bukan hanya berdomisili di Jakarta tetapi luar kota jakarta. Dokumentasi
data setiap pertemuan masih dilakukan secara manual yaitu berupa CD, cetakan
kertas, dan kebanyakan penyampaian secara lisan antar individu. Kondisi ini
mencerminkan bahwa kondisi manajemen knowledge di STTLB belum
terkonsep dengan baik sehingga belum saling memberikan manfaat positif
antar sesama pengajar dan mahasiswa/i. Dengan manajemen yang baik, banyak
manfaat yang didapat misalnya mengenai manajemen pembelajaran, kepakaran
3
Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri
bidang teologi, pemahaman tentang teologi, dan sebagainya. Untuk
mewujudkan hal tersebut harus dibudayakan kebiasaan menulis dan mem-
publish tulisan. Selain itu diperlukan juga sistem manajemen knowledge yang
menuntut para pengajar dan mahasiswa/i untuk mem-publish ide, gagasan, diskusi
sesuai topik yang diposting, serta sharing pengalaman hidup yaitu bagaimana
pengaplikasian teologi yg dipelajari dalam kesehariannya di organisasi sosial.
1.2.2. Batasan Masalah
Dalam melakukan penelitian ini, permasalahan akan dibatasi pada hal-hal
sebagai berikut:
1. Pada penelitian ini studi kasus yang diambil yaitu pada program studi
Sarjana Teologi (S.Th) karena pemahaman tentang teologi lebih diajarkan
di Sarjana Teologi(S.Th).
2. Masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah bagaimana
penerapan knowledge management system dalam mendukung budaya
berbagi tentang teologi antara pengajar dengan mahasiswa/i dalam
program studi sarjana teologi.
1.2.3. Rumusan Masalah
Dari indentifikasi dan batasan masalah diatas maka dapat disimpulkan
rumusan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana knowledge management system yang dibangun dapat
mendukung sharing culture mengenai teologi antara pengajar dan
mahasiswa/i?
2. Bagaimana knowledge management system yang dibangun dapat
menambah/meningkatkan pengetahuan tentang teologi di STTLB?
3. Bagaimana membangun prototipe knowledge management system yang
sesuai dengan kegiatan berbagi pengetahuan pada STTLB?
4
Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri
1.3. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah:
1. menghasilkan rancangan knowledge management system yang berfungsi
untuk membentuk sharing culture seputar teologi antara pengajar dan
mahasiswa/i yang ada di STTLB.
2. Untuk mengetahui pengaruh knowledge management system dalam
mendukung sharing culture tentang teologi antara pengajar dan mahasiswa/i
yang ada di STTLB sehingga bisa meningkatkan mutu pendidikan pada
STTLB.
1.4. Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup penyusunan penelitian adalah penerapan knowledge
manajement system pada STTLB dengan web based sehingga terbentuk culture
sharing mengenai teologi antara pengajar dan mahasiswa//i. Dalam hal ini
dilakukan studi analisis kebutuhan sistem pembelajaran dengan pengajar dan
mahasiswa/i yang ada di STTLB dengan observasi. Selanjutnya dilakukan analisa
kebutuhan pengelolahan pengetahuan pada STTLB sehingga bisa dirancang
knowledge manajement system sesuai dengan yang diinginkan STTLB. Analisa
perancangan dilakukan dengan metode Roadmap dengan menggunakan langkah
langkah strateji Amrit Tiwana dalam bukunya the four phase of the 10-step KM
roadmap. Metode untuk mengevaluasi uji coba knowledge manajement system
yang dibuat yaitu dengan metode COLLES (Contructivist On-line Learning
Envirounment Survey) dengan cara penyebaran kuisioner untuk mengukur sejauh
mana sistem knowledge manajemen yang dibangun dapat mempengaruhi dan
memperkaya pengetahuan mahasiswa/i di STTLB.
5
Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri
1.5. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan penelitian ini disusun dalam 5 bab, yang terdiri dari:
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini menguraikan tentang Latar Belakang, Masalah Penelitian,
Identifikasi Masalah, Batasan Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan
Penelitian, Ruang Lingkup dan Sistematika Penulisan.
BAB II : LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN
Bab ini membahas tentang tinjauan pustaka, tinjauan studi, teori-teori
atau metode yang digunakan, tinjauan obyek penelitian,
BAB III: METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini membahas tentang metode penelitian yaitu metode
pengumpulan data, metode analisa, metode perancangan sistem,
diagram alir, intrument, verifikasi, kriteria serta jadwal penelitian.
BAB IV: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini membahas mengenai hasil penelitian dan pembahasan
BAB V : PENUTUP
Bab ini mencakup kesimpulan yang dibuat berdasarkan pembahasan
bab sebelumnya dan saran untuk kepentingan penelitian selanjutnya.
6
BAB II
LANDASAN/ KERANGKA PEMIKIRAN
2.1 Tinjauan Pustaka
2.1.1 Knowledge
Knowledge mempunyai arti yang berbeda dengan data maupun informasi.
Data, informasi dan knowledge pada dasarnya merupakan konsep yang saling
berhubungan. Menurut Bergeron (2003), yang dimaksud data, informasi dan
knowledge yaitu sebagai berikut:
1. Data adalah angka-angka atau atribut-atribut yang bersifat kuantitas, yang
berasal dari hasil observasi, eksperimen, atau kalkulasi.
2. Informasi adalah data di dalam satu kontektual tertentu merupakan kumpulan
data dan terkait dengan penjelasan, interpretasi dan berhubungan dengan
materi lainnya mengenai objek, peristiwa-peristiwa atau proses tertentu.
3. Knowledge adalah informasi yang telah di organisasi, disintesiskan,
diringkaskan untuk meningkatkan pengertian, kesadaran atau pemahaman.
dari perbedaan tersebut dapat disimpulkan bahwa Knowledge berada di level
yang lebih tinggi dari data dan informasi.
Menurut Debowski (2006), knowledge adalah proses menerjemahkan
informasi dan pengalaman masa lalu menjadi hubungan bermakna yang dapat
dimengerti dan diterapkan oleh setiap individu. Jenis knowledge dibagi menjadi
dua macam yaitu:
1. Explicit Knowledge Menurut Debowski (2006), explicit knowledge adalah
knowledge yang dapat dibagi, didokumentasikan, dikategorikan, dan
disebarkan kepada pihak lain sebagai informasi. Explicit knowledge
merupakan sumber daya utama dalam organisasi di mana fokus pekerjaan
berubah menjadi berfokus pada knowledge yang ada dalam organisasi.
2. Tacit Knowledge Menurut Debowski (2006), tacit knowledge adalah
knowledge yang diakumulasi dari pengalaman dan pembelajaran seseorang.
Tacit knowledge sulit untuk direproduksi atau dibagikan dengan orang lain.
Kelemahan dari tacit knowledge adalah sulitnya menerjemahkan tacit
knowledge menjadi produk yang bisa dimengerti. Isu lain yang berkaitan
7
Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri
dengan tacit knowledge adalah bagaimana mengidentifikasi orang– orang
yang memiliki knowledge dan bagaimana memungkinkan orang lain untuk
mengakses knowledge tersebut saat dibutuhkan.
Perbedaan antara tacit knowledge dan explicit knowledge itu sendiri menurut
Nonaka dan Takeuchi (1995), dapat dipahami dalam beberapa hal antara lain:
knowledge yang bersifat subjektif (tacit) cenderung bersifat implicit, fisikal dan
subjektif, sementara knowledge yang bersifat objektif (explicit) cenderung
eksplisit, metafisikal dan objektif. Tacit Knowledge diciptakan “di sini (here) dan
sekarang (now)” di dalam suatu konteks yang lebih spesifik, praktis.
2.1.2 Knowledge Management
Menurut Randi et al (2011) bahwa Knowledge management merupakan
salah satu cara untuk mengidentifikasi, memilih, mengatur, dan menyebarkan
informasi serta keahlian penting di dalam suatu organisasi sebagai upaya
untuk mengembangkan produktivitas dan prestasi kerja sehingga mampu
meningkatkan daya saing organisasi tersebut. Selain itu knowledge
management dapat dimanfaatkan sebagai cara dalam mengembangkan potensi
sumber daya manusia dalam organisasi.
Menurut Fernandez dalam fariani (2013) bahwa knowledge management
dapat didefinisikan secara sederhana yaitu “melakukan apa yang dibutuhkan
untuk mendapatkan sebesar-besarnya sumber daya pengetahuan”. Knowledge
management juga didefinisikan sebagai proses yang dibutuhkan untuk
menciptakan, menangkap, mengkodifikasi dan menyebarkan pengetahuan ke
organisasi untuk mencapai keuntungan kompetitif. Setiap individu yang ada
dalam organisasi adalah sumber dari pengetahuan organisasi.
Knowledge Management secara sederhana dapat didefinisikan sebagai suatu
kegiatan berkenaan dengan usaha untuk mendapatkan pengetahuan sebanyak-
banyaknya dari berbagai sumber. Usaha untuk mendapatkan pengetahuan tersebut
dapat dilakukan oleh individu maupun organisasi. Knowledge Management
terutama dalam organisasi sangat diperlukan dan terbukti memberikan keunggulan
kompetitif dalam menjalankan aktivitas.
Menurut turban dalam Subagdja (2011) bahwa knowledge management (KM)
8
Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri
adalah suatu proses yang dapat membantu organisasi untuk menidentifikasi,
memilih, mengelola, menyebarkan dan mentransfer informasi dan keahlian
penting dimana merupakan bagian dari memori organiasi yang secara khusus
menjadi bagian dari organisasi dalam cara yang tidak terstruktur.
Dapat disimpulkan bahwa knowledge management merupakan salah satu
cara untuk mengidentifikasi, memilih, mengatur, dan menyebarkan informasi
serta keahlian penting di dalam suatu organisasi sebagai upaya untuk
mengembangkan produktivitas dan prestasi kerja sehingga mampu
meningkatkan daya saing organisasi tersebut. Selain itu knowledge
management dapat dimanfaatkan sebagai cara dalam mengembangkan potensi
sumber daya manusia dalam organisasi.
2.1.3 Siklus Knowledge Management
Siklus knowledge Manajement yaitu mengambarkan proses yang dilalui
pada manajemen pengetahuan. Pada siklus ini digambarkan dengan tahapan yang
dilakukan secara berurutan.
Sumber: Randy et al, 2011
Gambar: II. 1 Siklus Knowledge Management
Dibawah ini penjelasan siklus manajemen pengetahuan menurut turban
dalam Randy (2011) sebagai berikut:
1. Create/ penciptaan yaitu bahwa pengetahuan diciptakan sebagaimana
manusia menentukan cara baru dari melakukan sesuatu atau
mengembangkan cara tindak (know how).
2. Capture/ penangkapan yaitu bahwa pengetahuan baru harus diidentifikasi
sesuai dengan nilainya dan disajikan dalam suatu cara yang layak.
9
Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri
3. Refine/ penyaringan memiliki arti bahwa pengetahuan baru harus
diletakkan secara kontekstual sehingga dapat ditindaklanjuti.
4. Store/ penyimpanan yaitu pengetahuan yang berharga harus disimpan
dalam format yang layak pada knowledge repositories sehingga anggota
organisasi lainnya dapat mengakses.
5. Manage/ pengelolaan yaitu bahwa pengetahuan harus dikelola dan
dimutakhirkan seperti halnya perpustakaan.
6. Disseminate/ penyebaran memiliki arti bahwa pengetahuan harus dibuat dan
tersedia dalam format yang dapat berguna bagi semua anggota organisasi
yang membutuhkan, kapanpun dan dimanapun.
2.1.4 Knowledge management System
Menurut Nonaka dan Takeuchi dalam putri (2009) mengatakan bahwa
“perusahaan yang sukses adalah yang konsisten menciptakan pengetahuan baru,
membaginya keseluruh organisasi, dan semua orang tahu akan teknologi baru dan
hasilnya”.
Knowledge Management System adalah sebuah sistem yang didesain untuk
mengatur pengetahuan organisasi (Jennex, 2007). Jennex (2005) juga memandang
sebuah Knowledge Management System sebagai sistem yang diciptakan untuk
memfasilitasi proses menangkap (capturing) pengetahuan, menyimpan,
memanggil dan menggunakan kembali pengetahuan tersebut. Menurut Ahlawat
dalam Subagdja (2011) menyatakan bahwa knowledge management system
(KMS) adalah penggunaan teknologi informasi modern untuk sisematisasi,
meningkatkan dan mempercepat pengelolaan pengetahuan di dalam dan antar
organisasi.
Menurut Debowski (2006) bahwa knowledge management system bisa
menyediakan teknologi untuk efisiensi knowledge management. Teknologi yang
mendukung knowledge management system akan memfasilitasi interaksi,
distribusi, pengambilan, dan penyimpanan knowledge. Sistem KMS harus dibuat
semudah mungkin agar user dapat memiliki komitmen terhadap knowledge
management untuk membagi dan mengakses sumber daya knowledge yang ada
dalam organisasi.
10
Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri
Tujuan dari KMS yaitu memfasilitasi dukungan teknis yang memungkinkan
untuk meng-capture dan bertukar knowledge secara bebas di antara Sumber daya
manusia yang ada dalam organisasi. KMS juga digunakan untuk memperoleh,
mendokumentasikan, mentransfer, menciptakan, dan menggunakan knowledge
agar sesuai dengan prioritas knowledge dalam organisasi. KMS yang baik
memastikan bahwa tidak adanya rintangan bagi user untuk mencari, membagi,
atau memperoleh knowledge dari berbagai sumber yang ada.
2.2 Tinjauan Studi
2.2.1 Jurnal Pembanding
Dalam penelitian ini ada beberapa jurnal yang menjadi jurnal pembanding
dengan penelitian yang dilakukan. Dibawah ini ada beberapa jurnal pembanding
penelitian terdahulu dengan penelitian yang dilakukan sekarang yang dirangkum
dalam bentuk uraian dibawah ini:
1. Knowledge Management System: Knowledge Sharing Culture di Dinas
Sosial Provinsi Dki Jakarta, Putri dan Pangaribuan (2009)
Dalam penelitian ini menekankan pada perancangan knowledge management
system (KMS) dapat menginspirasi tumbuh kembangnya budaya saling berbagi
pengetahuan (share knowledge) di dinas sosial provinsi DKI Jakarta.
Permasalahan dalam penelitian ini yaitu bagaimanakah membangun budaya
knowledge sharing antar pegawai Dinas Sosial dalam rangka peningkatan kinerja
dan konsep KMS untuk meningkatkan keunggulan pada Dinas Sosial Provinsi
DKI Jakarta. Penelitian ini menggunakan konsep KMS pada moodle.
Hasil penelitian ini yaitu dibuatkan sebuah rancangan KMS yang diharapkan
dapat digunakan dan mampu memfasilitasi tumbuh kembangnya budaya saling
berbagi pengetahuan (share knowledge) sehingga dapat menciptakan
pengetahuan baru yang kompetitif, decission support system, sarana penyampaian
aspirasi dan penyimpanan dokumen elektronik.
11
Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri
2. Pengembangan dan Penerapan Manajemen Pengetahuan Sebagai
Strategi Pendukung Kegiatan Medis Non-Bedah (Studi Kasus Klinik
Petukangan Medical Center), oleh Randy et al, 2011)
Penelitian ini membahas bagaimana penerapan knowledge management
system sehingga berfungsi untuk membantu tenaga medis dalam berbagi
pengetahuan dan juga sebagai media dalam mengukur kesenjangan
pengetahuan (knowledge gap) antar setiap tenaga medis serta KMS yang dibuat
mampu diakses secara online sehingga tenaga medis dapat mengakses kapan
dan dimana saja.
Studi kasus pada penelitian ini diantaranya merupakan pengolahan
pengetahuan seputar permasalahan medis yang terjadi dalam objek penelitian,
diantaranya adalah pengetahuan dalam menangani penyakit yang biasa terjadi
pada poli kesehatan umum, poli spesialis gigi, poli spesialis anak, poli
spesialis kandungan dan poli spesialis internis (penyakit dalam).
Hasil dari penelitian disimpulkan bahwa portal manajemen pengetahuan
dapat dimanfaatkan dalam dunia medis untuk menjembatani pengetahuan antara
pakar medis dan tenaga medis pemula dan juga proses penyebaran informasi
dapat terdokumentasi dan dikelola dengan baik dengan memanfaatkan sistem
KMS yang menimbulkan suatu trend dan budaya baru di kalangan tenaga medis
yakni dengan memanfaatkan portal manajemen pengetahuan, kualitas tenaga
medis dalam melayani kesehatan masyarakat menjadi lebih baik.
3. Analisa Dampak Knowledge Management Terhadap Performa
Organisasi Studi Kasus pada PT. Telekomunikasi Indonesia, Fariani
(2013)
Dalam penelitian ini menekankan pada pembahasan pengukuran
implementasi KM dengan menggunakan model pengukuran Becerra-
Fernandez, yang mengukur dampak KM terhadap empat variabel yaitu
karyawan, proses, produk dan performa organisasi. Dalam penelitian ini
dilakukan studi kasus pada PT. Telekomunikasi Indonesia yaitu pada Divisi
Business Consumer Analysis yang telah mengimplementasikan KM yaitu E-
Knowledge.
12
Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri
Hasil dari penelitian ini disimpulkan bahwa terdapat pengaruh positif dan
signifikan E-Knowledge terhadap karyawan, proses, produk, dan performa
organisasi. Pengaruh terhadap produk merupakan dampak yang paling besar
secara kuantitatif.
4. Studi Pengaruh Penerapan E-Learning Terhadap Keaktifan Mahasiswa
Dalam Kegiatan Belajar Mengajar Studi Kasus Universitas Mercu
Buana Jakarta, Ratnasari (2012)
Dalam penelitian ini bertujuan untuk mengukur tingkat keaktifan mahasiswa
sebagai pengguna sistem E-Learning untuk mendukung Kegiatan Belajar
Mengajar antara dosen dan mahasiswa. Penelitian ini menggunakan sistem E-
Learning dengan menggunakan moodle dan pengambilan data menggunakan
kuisioner yang dengan konsep COLLES yang sudah disediakan di modul moodle.
Hasil dari penelitian ini dapat disimpulkan yaitu mahasiswa cukup aktif
dalam kegiatan belajar mengajar dengan sistem E-learning yang meliputi kegiatan
Download materi, forum diskusi dan pengerjaan kuis atau soal. Hasil dapat di
simpulkan dari seluruh responden yaitu serbanyak 80 % memberikan skala diatas
3 untuk setiap indikator pertanyaan.
5. Prototipe Knowledge Management System Untuk Meningkatkan Proses
Belajar Grammar Berbasis Smartphone Android: Studi Kasus Lembaga
Bimbingan Belajar Primagama Jakarta, Rahmayu (2013)
Dalam Penelitian ini membahas masalah pembatasan waktu untuk proses
pembelajaran di kelas menumbuhkan rasa ketidakpuasan terhadap siswa untuk
berbagi pengetahuan antara siswa yang lainnya ataupun dengan guru. Pada
penelitian ini aplikasi yang digunakan dibuat berbasis android. Metode
perancangan system yang digunakan adalah metode prototype. Pengumpulan data
menggunakan kuesioner serta uji kelayakan kualitas aplikasi yang dibuat
menggunakan Software Quality Assurance (SQA).
Tujuan dari penelitian ini adalah knowledge management system dapat
mempercepat proses transfer pengetahuan, penciptaan pengetahuan dan inovasi
pengembangan materi pembelajaran grammar sehingga dalam penelitian ini akan
13
Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri
dibuat prototipe yang dapat dimanfaatkan untuk mendukung implementasi dan
pemanfaatan aplikasi peningkatan proses pembelajaran grammar .
2.2.2. Perbandingan Riset Dengan Penelitian Sebelumnya
Perbedaan penelitian sebelumnya dengan penelitian yang sekarang adalah
terletak pada studi kasus dan metode yang digunakan. Studi kasus dalam
penelitian ini adalah Sekolah Tinggi Teologi Lintas Budaya yaitu bertujuan untuk
mengetahui pengaruh knowledge management system dalam mendukung sharing
culture mengenai teologi antara pengajar dan mahasiswa yang ada di STTLB
sehingga bisa meningkatkan mutu pendidikan pada STTLB. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini mengggunakan metode perancangan sistem
dengan Metode KM-Roadmap sehingga jelas tahapan dalam pembuatan KMSnya.
Dan juga metode kuesioner yang digunakan untuk mengukur tingkat kenyamanan
pengguna mengenai KMS yang dibangun yaitu dengan menggunakan metode
COLLES. Hasil dari KMS yang dibangun dilakukan pengujian kualitas aplikasi
dengan menggunakan penyebaran kuesioner dengan konsep Software Quality
Assurance (SQA)
2.3 Teori Teori atau Metode
2.3.1. Konsep Berbagi Pengetahuan (Knowledge Sharing)
Menurut Setiarso (2008) bahwa Berbagi pengetahuan merupakan “salah
satu metode dalam knowledge management yang digunakan untuk memberikan
kesempatan kepada anggota suatu organisasi, instansi atau perusahaan untuk
berbagi ilmu pengetahuan, teknik, pengalaman dan ide yang mereka miliki kepada
anggota lainnya ”. Berbagi pengetahuan hanya dapat dilakukan bilamana setiap
anggota memiliki kesempatan yang luas dalam menyampaikan pendapat, ide,
kritikan, dan komentarnya kepada anggota lainnya.
Konsep saling tukar pengetahuan (knowledge sharing) menurut Bechina
dan Bommen (2006) adalah mentranfer pengetahuan kepada orang lain,dalam hal
ini dimana antara seseorang yang satu dengan yang lain dapat saling bertukar
pengetahuan yang berasal dari pengalaman mereka masing masing. Cummings
(2003) juga menyatakan bahwa berbagi pengetahuan (knowledge sharing) adalah
14
Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri
proses menyerap pengetahuan dari penelitian dan pengalaman secara sistematis,
mengelola dan menyimpan pengetahuan dan informasi untuk kemudahan akses
dan memindahkan atau diseminasi pengetahuan, termasuk dalam perpindahan dua
arah. Berbagi pengetahuan merupakan metode atau salah satu langkah dalam
knowledge management yang digunakan untuk memberikan kesempatan kepada
setiap anggota suatu kelompok, organisasi, instansi atau perusahaan untuk berbagi
ilmu pengetahuan, pengalaman, ide, gagasan yang mereka miliki kepada anggota
lainnya sehingga anggota lainnya dapat memahami pengetahuan tersebut. Berbagi
pengetahuan (knowledge sharing) dilakukan dengan diskusi rutin, workshop,
magang, dan pertemuan virtual dengan memanfaatkan teknologi informasi dan
komunikasi seperti tele-conference, email, mailing list, web discussion-forum,
web conference, wiki, blogging dan lain-lain. Sharing pengetahuan tidak dapat
dilakukan tanpa adanya komunikasi lebih dari satu arah. Menurut Cummings
(2003) bahwa berbagi pengetahuan dapat dilihat dari dua perspektif teoritis yaitu
teori pembelajaran organisasi dan teori komunikasi.
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa knowledge sharing
adalah sebagai keinginan untuk berbagi pengetahuan dalam organisasi, baik
berbagi pengetahuan di dalam kelompok keahlian, antar kelompok keahlian yang
berbeda, serta berbagi pengetahuan dalam situasi informal, yang didasari oleh
rasa saling percaya dan keterbukaan antar anggota organisasi, dilakukan sebagai
bagian dari pembelajaran organisasi demi kemajuan organisasi.
2.3.2. Menumbuhkan Budaya Knowledge Sharing
Knowledge Sharing merupakan strategi untuk meningkatkan efektifitas dan
peluang/ kesempatan pengembangan komptensi. Menurut Putri dan Pangaribuan
(2009) ada Beberapa hal yang perlu dilakukan untuk menumbuhkan budaya
berbagi pengetahuan diantaranya:
1. Menciptakan know-how dimana setiap anggota berkesempatan dan bebas
menentukan cara baru untuk mentransfer dan berinovasi serta peluang untuk
mensinergikan pengetahuan eksternal kedalam institusi.
2. Menangkap dan mengidentifikasi pengetahuan yang dianggap bernilai dan
direpresentasikan dengan cara yang logis.
15
Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri
3. Penempatan pengetahuan yang baru dalam format yang mudah diakses oleh
seluruh pengajar dan mahasiswa/i.
4. Pengelolaan pengetahuan untuk menjamin kekinian informasi agar dapat
direview untuk relevansi dan akurasinya.
5. Format pengetahuan yang disediakan di portal adalah format yang user
friendly agar semua pengguna dapat mengakses dan mengembangkan setiap
saat.
2.3.3. Metode KM-Roadmap
Dalam membangun sebuah knowledge management system ada 10 langkah
peta perjalanan dalam penerapan manajemen pengetahuan menurut Tiwana
(1999) disajikan dalam bentuk gambar dibawah ini:
Sumber: tiwana(1999)
Gambar: II.2 Gambar 10-Step KM Roadmap
16
Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri
Tiwana (1999) menjelaskan bahwa dalam merumuskan kerangka konseptual
serta kerangka penerapan manajemen pengetahuan secara umum pada
perusahaan dibutuhkan 10 tahapan langkah dari penerapan manajemen
pengetahuan. Sepuluh langkah itu mencakup identifikasi pengetahuan apa yang
dibutuhkan organisasi, mendesain, mengembangkan dan menata sebuah sistem
manajemen pengetahuan yang terpadu dengan strategi bisnis di atas kapabilitas
infrastruktur yang sudah ada, memilih dan melakukan perubahan kultural dan
organisasional yang menjadikan manajemen pengetahuan berfungsi dengan baik
dalam sebuah organisasi, serta mengevaluasi efektivitas peranan penerapan
manajemen pengetahuan dan sumbangannya terhadap return of investment
(ROI) suatu perusahaan.
Dibawah ini bisa dilihat perbedaan setiap Tahapan yang ada menurut tiwana
(1999) sebagai berikut:
1. Tahap pertama evaluasi bidang struktur
Merupakan tahap yang terdiri dari dua langkah yaitu menganalisis
infrastruktur yang ada dan menyelaraskan manajemen pengetahuan dan
stategi bisnis. Langkah awalnya adalah memahami tentang berbagai
komponen yang membentuk kerangka kerja manajemen pengetahuan strategi
dan teknologi, dengan menganalisis apa yang telah ditetapkan perusahaan
sehingga dapat mengidentifikasi kesenjangan dalam infrastruktur yang ada.
Kemudian langkah kedua adalah menyelaraskan manajemen pengetahuan dan
strategi bisnis.
2. Tahap kedua analisis sistem knowledge management, desain dan
pengembangan Dalam tahap ini terdiri dari lima langkah yang merupakan
langkah tiga sampai langkah tujuh yaitu desain arsitektur manajemen
pengetahuan, audit dan analisis pengetahuan, merancang tim manajemen
pengetahuan, menciptakan blueprint manajemen pengetahuan dan
mengembangkan sistem manajemen pengetahuan. Pada langkah ketiga pihak
manajemen harus menentukan sejak awal jenis teknologi dan alat apa saja
yang dibutuhkan untuk sistem manajemen pengetahuan yang akan diterapkan.
Alat tersebut harus relevan dengan kebutuhan sistem manajemen
pengetahuan. Kemudian dalam langkah keempat dilakukan audit dan analisis
17
Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri
pengetahuan untuk menilai apa saja pengetahuan yang sudah ada di dalam
perusahaan saat itu, dan menentukan fokus aktifitas manajemen pengetahuan.
Lalu langkah kelima adalah merancang tim manajemen pengetahuan.
Merancang tim manajemen pengetahuan untuk merancang, membangun,
menerapkan, dan menggunakan sistem manajemen pengetahuan perusahaan.
Setelah itu masuk dalam langkah keenam yaitu tim manajemen pengetahuan
yang diidentifikasi dalam langkah kelima, dibangun berdasarkan sistem
manajemen pengetahuan blueprint yang memberikan rencana untuk
membangun dan secara bertahap meningkatkan sistem manajemen
pengetahuan. Langkah ketujuh adalah mengembangkan sistem manajemen
pengetahuan. Dalam langkah ini merupakan langkah untuk benar-benar
menyusun sistem kerja. Dapat dikatakan dalam langkah ini harus bekerja
sekaligus menggabungkan sistem manajemen pengetahuan yang sudah
terbangun pada langkah enam sebelumnya.
3. Tahap ketiga yaitu penerapan sistem Dalam tahap ketiga ini terdiri dari dua
langkah yang merupakan langkah ke delapan dan langkah ke sembilan. Pada
langkah kedelapan yaitu percobaan dan penyebaran menggunakan metodologi
RDI (result- driven incrementalism). Dalam langkah ini sistem manajemen
yang merupakan sebuah proyek skala besar harus memperhitungkan
kebutuhan sebenarnya dari pengguna. Kemudian langkah selanjutnya adalah
langkah kesembilan yaitu mengelola perubahan, kultur dan struktur
penghargaan. Hal tersebut dilakukan untuk mendorong penggunaan dan
berusaha mendapatkan dukungan pegawai dengan melakukan integrasi proses
bisnis dengan penggunaan sistem manajemen pengetahuan dan struktur
imbalan (penghargaan) baru yang memotivasi pegawai untuk menggunakan
sistem dan berkontribusi secara terus menerus, membela dan mengikuti
pelatihan.
4. Tahap keempat yaitu evaluasi Dalam tahap keempat ini merupakan tahap
terakhir yang terdiri dari satu langkah yaitu langkah kesepuluh melakukan
evaluasi kinerja, mengukur ROI lalu perbaikan sistem manajemen
pengetahuan. Langkah ini dengan mengukur nilai bisnis manajemen
18
Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri
pengetahuan. Langkah ini dapat membantu untuk melalui proses memilih set
pengukuran dan sampai pada sebuah manajemen pengetahuan yang kuat.
2.3.4. Metode COLLES (Constructivist On-Line Learning Environment
Survey)
COLLES atau Constructivist On-Line Learning Environment Survey
menurut Peter et al dalam Ahmad (2011) bahawa COLLES merupakan suatu
kuesioner yang secara khusus ditujukan untuk mengetahui tingkat kenyaman
penggunaan sistem pembelajaran online oleh pengajar dan pelajar dalam
mendukung proses knowledge sharing.
Contructivist On-line Learning Environtment Survey (COLLES) yang
dikembangkan oleh Peter Charles Taylor dan Dorit Maor dari Curtin University of
technology Australia dalam rangka mengukur sejauh mana pembelajaran berbasis
web dapat memperkaya pengetahuan mahasiswa. Menurut Anita (2012) bahwa
COLLES memiliki 3 jenis survey, yaitu:
1. Preferred form yaitu menekankan pada opini ideal yang dimiliki mahasiswa
dalam pembelajaran online.
2. Actual form yaitu menekankan pada pengalaman aktual/ nyata yang dialami
mahasiswa dalam pembelajaran online.
3. Kombinasi preferred dan actual form yaitu menekankan agar segala opini
mahasiswa baik ideal maupun actual mengenai E-learning dapat
terkumpulkan.
Untuk membuat pertanyaan dalam kuesioner, menurut Anita (2012) bahwa
pertanyaan- pertanyaan dikelompokan menjadi 6 kategori yang terdiri dari 24
pertanyaan yaitu:
1. Relevansi (Relevance), untuk mengukur apakah pembelajaran online relevan
dengan bidang keilmuan mahasiswa.
2. Refleksi (Reflection), untuk mengukur apakah pembelajaran online
menstimulasi mahasiswa dalam berpikir reflektif kritis dalam kaitannya
dengan diskusi online antar mahasiswa.
19
Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri
3. Interaktifitas (Interactivity), untuk mengukur sejauh mana mahasiswa
memanfaatkan komunikasi online yang interaktif baik antar mahasiswa
maupun antara mahasiswa dan dosen.
4. Dukungan Pengajar (Tutor Support), untuk mengukur bagaimana peran dosen
dalam mendukung mahasiswa selama berlangsungnya pembelajaran online.
5. Dukungan antar sesama mahasiswa (Peer Support), untuk mengukur apakah
dalam pembelajaran online terjadi juga dukungan dari sesama mahasiswa
dalam proses kegiatan belajar mengajar.
6. Interpretasi (Interpretation), untuk mengukur apakah komunikasi yang terjadi
selama pembelajaran online bermakna bagi mahasiswa.
2.3.5. UML (Unified Modeling Language)
Unified Modelling Language (UML) adalah sebuah bahasa yang telah
menjadi standart dalam industri untuk visualisasi dalam merancang dan
mendokumentasikan sistem piranti lunak. UML adalah sebuah standart untuk
merancang model sebuah system (Dennis, 2009).
Menurut Dennis (2009) UML dibagi menjadi 2 bagian yaitu:
1. Structure Diagrams
2. Behavior Diagrams
Pada tabel di bawah ini dapat di lihat penjelasan kedua bagian UML tersebut,
sebagai berikut:
Tabel: II.2 Penjelasan bagiam UML
20
Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri
Sumber: Dennis, 2009
2.3.6. Konsep KMS dengan Moodle
Moodle adalah suatu course content management (CMS), yang
diperkenalkan pertama kali oleh Martin Dougiamas. Moodle merupakan singkatan
dari Modular Object- Oriented Dynamic Learning Environment yang berarti
tempat belajar dinamis dengan menggunakan model berorientasi objek.
Moodle tersedia secara gratis di web pada alamat (http://www.moodle.org),
sehingga dapat mengunduh dan memasangnya secara bebas. Software Modular
Object Oriented Dynamic Learning Environment (MOODLE) merupakan
software open source yang berlisensi GNU, dimana setiap orang dapat
mengembangkan sesuai dengan kebutuhan. Telah diterjemahkan ke dalam lebih
100 bahasa di dunia termasuk bahasa Indonesia, sehingga semakin mempermudah
kita dalam mengembangkannya sesuai yang dinginkan.
Menurut Ratnasari (2012) bahwa Moodle memiliki 2 manajemen yaitu:
21
Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri
1. Site Management
Site management yaitu:
a. Website diatur oleh admin, yang telah ditetapkan ketika membuat
website.
b. Tampilan (themes) diizinkan pada admin untuk memilih warna, jenis
huruf, susunan dan lain sebagainya untuk kebutuhan tampilan.
c. Bentuk kegiatan yang ada dapat ditambah.
d. Source Code yang digunakan ditulis dengan menggunakan PHP. Mudah
untuk dimodifikasi dan sesuai dengan kebutuhan.
2. User Management
User management yaitu:
a. Digunakan untuk mengurangi keterlibatan admin menjadi lebih
minimum, ketika menjaga keamanan yang berisiko tinggi.
b. Metode email standar: di mana, pelajar dapat membuat nama pemakai
untuk login. Alamat email akan diperiksa melalui konfirmasi.
c. Tiap orang disarankan cukup satu (1) pengguna saja untuk seluruh sever.
Dan tiap pengguna dapat mempunyai akses yang berbeda.
d. Pengajar mempunyai hak istimewa, sehingga dapat mengubah
(memodifikasi) bahan pelajaran.
e. Ada “kunci pendaftaran” untuk menjaga akses masuk dari orang yang
tidak dikenal
2.4 Tinjauan Organisasi/ Objek
2.4.1. Sejarah Institusi
Sekolah Tinggi Teologi Lintas Budaya (STTLB) dicetuskan oleh Pdt.Prof.
DR. S.J. Sutjiono bersama-sama dengan banyak tokoh-tokoh Kristen dan gereja di
Indonesia dari visi yang bertumbuh selama 33 tahun melayani Tuhan di dalam dan
di luar negeri. Dalam perjalanan beliau melayani Tuhan keberbagai negera di
dunia, hamba Tuhan yang satu ini sampai sekarang masih menjabat sebagai
gembala sidang Gereka Kristus Rahmani Indonesia. Melihat tantangan dan
kesempatan untuk mengirim utusan Injil yang berkwalitas (kehidupan rohani,
mentalitas yang dewasa, pengetahuan teologia, kreatifitas dan pengalam praktis),
22
Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri
agar Indonesia menjadi berkat untuk seluruh dunia, tahun 1979 berdirilah Badan
Pendidikan Kristen Rahmani dari sebuah rumah tua berkembang menjadi gedung
yang permanen dari TK sampai SMEA.
Suatu visi dari impian yang telah menjadi kenyataan Badan Pendidikan
Kristen Rahmani telah berdiri. Dalam berbagai visi dan beban misi dengan
sejumlah tokoh-tokoh gereja yang bergabung dalam PGI, PII, Pantekosta dan STT
lainnya, prakarsa untuk mendirikan Sekolah Tinggi Teologi Lintas Budaya yang
berwawasan dunia ini mendapat dukungan. Hal yang sama juga diberikan oleh
para pemuka dan pengusaha Kristen. Ternyata amanat memberitakan Injil ke
seluruh dunia ini menjadi visi dan beban dari para pemimpin gereja, para teolog
dan tokoh-tokoh Kristen yang menyatakan dukungan mereka serta secara aktif
terlibat dalam berbagai persiapan, dengan memberikan sumbangan pikiran, waktu
dan tenaga. Selain itu mereka menyatakan kesediaan sebagai anggota Dewan
Penyantun, Dewan Penasehat dan sebagai tenaga edukatif. Ini membuktikan
bahwa STT Lintas Budaya adalah milik gereja-gereja di Indonesia.
Dengan dukungan penuh dari para hamba Tuhan, pengerja, komisi-komisi
dan bea siswa Gereja Kristus Rahmani Indonesia se-JABODETABEK dan
Bandung, dalam pertemuan mereka di Wisma Kepenrey Cimacan, Puncak pada
tanggal 17-18 April 1992, berikrar dan sangat mendukung yang dinyatakan dalam
persembahan dan janji iman secara spontan, sehingga terkumpullah dana sebesar
lebih dari 3 juta rupiah. Inilah modal awal dari semua persembahan khusus untuk
STT Lintas Budaya. Dan pada hari Senin, 31 Agustus 1992 diadakan peresmian
pembukaan STT Lintas Budaya yang bertempat di Gedung Metropolitan II Lt. 17
Jln. Jend. Sudirman Kav. 29-31.
Begitu besar anugerah Tuhan, sehingga pada hari Sabtu tanggal 16 Februari
2002 telah diresmikan gedung baru STT Lintas Budaya di Jln. Mangga Besar
IX/2DB-2DC (2D2-2D3) Jakarta Barat. Yang mana sebelumnya STT Lintas
Budaya masih memakai gedung BPK Rahmani Jln. Manga Besar XI/8-10 Lt.3.
Dan puji Tuhan, sekarang ini STT Lintas Budaya sudah memiliki Gedung yang
tetap di daerah Kelapa Gading Jakarta-Utara. Dengan Ijin Perpanjangan
Penyelenggaraan oleh Kementerian Agama Republik Indonesia Direktorat
23
Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri
Jenderal Bimbingan Masyarakat Kristen Nomor DJ.III/Kep/HK.00.5/702/2011, 30
Desember 2011.
2.4.2. Visi dan Misi
Sekolah tinggi teologi lintas budaya memiliki visi yaitu:
Menjadi Seminari Teologi Lintas Denominasi Yang Memiliki Pelayanan Lintas
Budaya, Dengan Penuh Roh, Hikmat, Dan Penuh Iman.
Dalam menjalankan visi tersebut sekolah tinggi memiliki misi diantaranya:
1. memiliki kuasa allah yang diwujudkan dalam buah-buah roh.
2. memiliki kemampuan untuk memahami dan memberikan firman allah dengan
benar dan bijaksana.
3. memiliki kepercayan yang teguh untuk menyatakan perkara ajaib dalam nama
tuhan yesus kristus.
4. memiliki ketrampilan berteologi dan pelayanan lintas budaya
5. memiliki motivasi dan orientasi pelayanan yang bernilai sorgawi
2.4.3. Struktur Organisasi
Struktur organisasi STTLB dapat dilihat pada gambar sebagai berikut:
Sumber: bagian administrasi akademik
Gambar: II. 3 Struktur Organisasi Sekolah Tinggi Teologi Lintas Budaya
24
Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri
2.4.4. Infrastruktur Yang ada Pada Objek Penelitian
Pada Sekolah Tinggi Teologi Lintas Budaya sudah menerapkan teknologi
saat ini yaitu menyediakan jaringan berupa jaringan wireless yang bisa
dingunakan oleh mahasiswa maupun dosen yang ada di Sekolah Tinggi tersebut
untuk mengakses internet. Jaringan tersebut menggunakan layanan speedy. Pada
Sekolah Teologi Lintas Budaya juga sudah ada jaringan LAN untuk
menghubungkan setiap komputer PC yang ada disetiap lantai yaitu Komputer PC
diruang kelas, ruang dosen, staff serta ruang pinpinaan STTLB. Berikut ini
gambar infrastuktur yang ada di STTLB:
Mobile Devices
PC Office Lantai 1
PC Ruang Kelas Lantai 2
PC Ruang Kelas Lantai 2
PC Ruang Pinpinan
ISP
WIFI Network
Gambar II. 4 . Infrastruktur pada Sekolah Tinggi Teologi Lintas Budaya
25
Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri
2.4.5. Spesifikasi Perangkat Keras dan Perangkat Lunak
1. Perangkat Keras
Dibawah ini spesifikasi perangkat keras yang ada dalam mendukung
proses sistem yang ada pada Sekolah Tinggi Teologi Lintas Budaya, diantaranya:
a. Processor yang digunakan Intel Dual Core
b. Memory 1 GB
c. Hardisk 80 GB
d. Optical mouse Standart PS2
e. Keyboard standart querty
2. Perangkat Lunak
Dibawah ini spesifikasi perangkat lunak yang ada dalam mendukung
proses sistem yang ada pada Sekolah Tinggi Teologi Lintas Budaya, diantaranya:
a. sistem operasi Windows XP SP3
b. Web browser seperti mozilla firefox, google chrome, internet explorer
2.4.6. Alasan Objek Penelitian
Pada penelitian ini objek yang diteliti adalah Sekolah Tinggi Teologi
Lintas Budaya. Penulis mempunyai alasan pemilihan objek dikarenakan Sekolah
Tinggi Teologi Lintas Budaya menerapkan konsep knowledge sharing mengenai
teologi. Tetapi dalam hal penerapannya masih secara tatap muka dan secara
berkala melalui seminar atau kelompok kecil. Setelah diadakan wawancara
knowledge sharing tentang teologi yang selama ini berjalan banyak kendala
diantaranya waktu dan tempat serta tidak terdokumentasi knowledge manajemen
yang sudah berlangsung. Hal ini perlu di teliti lebih dalam lagi tampa
menghilangkan sistem knowledge sharing yang selama ini terjadi, sehingga
knowledge sharing mengenai teologi yang berlangsung bisa lebih baik, terkonsep,
terdokumentasi serta bermanfaat bagi setiap pengajar maupun mahasiswa/i
sehingga mampu meningkatkan pengetahuan seputar teologi dimanapun berada.
26
Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri
2.5 kerangka Pemikiran
Dalam penyusunan tesis ini, dibawah ini digambarkan kerangka pemikiran
sebagai berikut:
Melakukan Penelitian
dan Menganalisa
Jurnal Penelitian
Tentang Perancangan
KMS Yang Sudah
Dilakukan Peneliti Lain
Memilih Melakukan
Penelitian Dalam
Perancangan KMS
Web Based
Menentukan Objek
Penelitian
Memilih Metode
Perancangan
Sistem
Menggunakan
Metode Roadmap
Memilih
Framework
Moodle
Memilih
Menggunakan
Metode COLLESS
Untuk Uji
Kenyamanan KMS
Membuat Desain
Sistem,
Membangun
sistem dengan
Melakukan metode
KM-Roadmap (8
Langkah)
Menguji Sistem
Dengan metode
COLLESS
Evaluasi dan
Pembuatan
Laporan
Hasil Penelitian:
Terbentuknya Knowledge
Management System Untuk
Mendukung Berbagi
Pengetahuan Seputar Teologi
di STTLB
Gambar II.5 . Kerangka Pemikiran
27 Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Metode Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini untuk mendapatkan data-data yang diperlukan penulis
menggunakan beberapa metode pengumpulan data sebagai berikut:
1. Studi Pustaka
Merupakan teknik pengumpulan data dengan cara mempelajari referensi
berupa dokumen atau berkas, mengumpulkan data buku, jurnal penelitian serta
artikel lainnya yang berhubungan dengan knowledge manajement sehingga
membantu penulis dalam penyusunan penelitian.
2. Observasi
Teknik pengumpulan data dengan melakukan pengamatan langsung ke lokasi
objek penelitian tentang seluruh aktifitas yang berhubungan dengan maksud
penelitian. Teknik observasi dilakukan di Sekolah Tinggi Teologi Lintas
Budaya sehingga didapatkan data yang diinginkan dalam penelitian.
3. Kuesioner
Teknik pengumpulan data dengan kuesioner yaitu memberikan beberapa
pertanyaan yang akan diberikan kepada responden untuk mengetahui
knowledge sharing tentang teologi di STTLB. Fungsinya untuk mengetahui
seberapa besar kualitas KMS yang telah dibangun dan diuji coba pada STTLB.
Pada penyebaran kuesioner diperlukan responden terdiri dari 5 pengajar dan 10
mahasiswa/i. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling
yaitu suatu metode penetapan sampel berdasarkan kriteria tertentu. Kriteria
yang digunakan adalah kriteria pengajar yang aktif atau dosen tetap STTLB
sebanyak 5 orang dan kriteria mahasiswa berdasarkan angkatan masuk yaitu
setiap angkatan 2 mahasiswa. Menurut Sangadji dan Sopiah (2010) bahwa
teknik pemilihan sampel ada dua yaitu:
a. Probability Sampling
Probability sampling adalah teknik sampling ( teknik pengambilan sampel)
yang memberikan peluang sama bagi setiap anggota populasi untuk dipilih
28
Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri
menjadi anggota sampel. Teknik ini meliputi simple random sampling,
double sampling/ multi phase sampling, convenience sampling, purpose
sampling, quota sampling, snow ball sampling, proportionate stratified
random sampling serta disproportionate stratified random sampling
b. Nonprobability Sampling
Non Probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak
memberi peluang/ kesempatan yang sama bagi setiap anggota populasi
untuk dipilih menjadi sampel. Teknik ini meliputi sampling sistematis,
kuota, aksidental, purposive, jenuh serta snowball.
3.2. Metode Analisa
Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif dengan menyajikan
rangkuman survey dalam bentuk tabulasi dan transkip. Dengan metode ini akan
digambarkan kondisi knowledge management yang ada pada Sekolah Tinggi
Teologi Lintas Budaya dan akan dilakukan analisa terhadap faktor-faktor yang
mendukung dalam pembuatan knowledge management system. Penelitian
deskriptif merupakan bentuk penelitian yang berusaha menggambarkan dan
menginterpretasikan objek sesuai dengan apa adanya. Penelitian deskriptif pada
umumnya dilakukan dengan tujuan utama, yaitu menggambarkan secara
sistematis fakta dan karakteristik objek atau subjek yang diteliti secara tepat.
3.3. Metode Perancangan Sistem
Metode yang digunakan dalam perancangan sistem adalah metode
Roadmap dengan menggunakan langkah- langkah strateji Amrit Tiwana dalam
bukunya the four phase of the 10-step KM roadmap. Alasan pemilihan metode ini
adalah karena memiliki tahapan yang jelas dalam perancangan yaitu mulai dari
tahapan awal analisa insfrastruktur sampai tahapan akhir evaluasi knowledge
manajemen yang dibangun.
Dalam penelitian ini 10 langkah yang diperkenalkan Amrit Tiwana tidak
digunakan semua langkah, hanya menggunakan langkah ke 1(satu) sampai
29
Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri
langkah ke 8(delapan) yaitu sampai ke langkah uji coba KM yang dibuat. Berikut
ini langkah yang digunakan dalam penelitian ini:
1. analisa insfrastruktur yang sudah ada
dilakukan dengan cara menganalisa apakah pada Sekolah Tinggi Teologi
Lintas Budaya sudah menerapkan sebuah jaringan komputer berbasis LAN
dan internet.
2. Menyelaraskan knowledge management dengan strategi bisnis
Mencari tahu tugas, visi serta tugas yang dapat dijadikan pendukung
knowledge management system (KMS)
3. Desain KM infrastruktur
Pada tahap ini dilakukan identifikasi teknologi knowledge dan perangkat
pendukung yang digunakan
4. Audit dan analisis aset pengetahuan yang sudah ada
Pada tahap ini terlebih dahulu dikumpulkan data sekunder sebelum
mengaplikasikan ke dalam knowledge managenent system
5. Merancang tim manajemen pengetahuan
Pada tahap ini memberikan masukan kepada lembaga Sekolah Tinggi Lintas
Budaya untuk menentukan kapasitas pengelola KMS
6. Perancangan blue print KM
Data sekunder yang sudah terkumpul dikelompokkan dan dibuat rancangan
KMS nya secara global.
7. Pengembangan KMS
Dalam tahap ini data sekunder yang sudah terkumpul dijadikan sebagai acuan
dan ditambahkan fitur- fitur lain agar KMS yang dibangun memenuhi
kebutuhan untuk pengembangan aplikasi.
8. Prototype dan uji coba
Pada tahap ini prototipe aplikasi dibuat dan dilakukan uji coba KMS yang
dibuat apakah layak untuk diterapkan dan memenuhi kebutuhan.
30
Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri
3.4. Diagram Alir
Dalam penelitian ini, keseluruhan proses dalam perancangan knowledge
management system (KMS) digambarkan dalam bentuk pemodelan visual
Unified Modelling Language (UML). UML merupakan salah satu alat bantu
untuk pengembangan sistem yang berorientasi objek.
Pendesainan objek, kelas dan proses pembuatan KMS di Sekolah Tinggi
Teologi Lintas Budaya ini dituangkan dalam bentuk diagram. Dalam Dennis
(2009) ada 2 bagian besar diagram yaitu strukture diagrams dan behaviour
diagrams. Diagram-diagram yang digunakan diantaranya:
1. Usecase Diagram
Menurut Dennis (2009) bahwa usecase diagram adalah mengcapture
kebutuhan bisnis untuk sistem dan untuk menggambarkan interaksi antara
sistem dan lingkungannya. Use case bekerja dengan cara mendeskripsi tipikal
interaksi antara pengguna dengan sistem melalui sebuah cerita bagaimana
sebuah sistem dipakai.
2. Activity Diagram
Menurut Dennis (2009) bahwa activity diagram adalah menggambarkan alur
kerja bisnis independen dari kelas, aliran kegiatan dalam use case, atau desain
rinci dari metode. Hal ini menggambarkan bagaimana masing-masing alir
berawal, keputusan-keputusan yang mungkin terjadi, dan bagaimana masing-
masing alir berakhir. Diagram ini dapat juga menggambarkan tentang proses
paralel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi.
3. Deployment Diagram
Menurut Dennis (2009) bahwa deployment diagram adalah menampilkan
arsitektur fisik dari sistem. Bisa juga digunakan untuk menunjukkan
komponen perangkat lunak yang digunakan ke arsitektur fisik.
Dalam KMS yang akan dibangun ada 3 aktor yaitu:
1. Dosen
Dosen dikategorikan 2 bagian pada KMS yaitu dosen/ tenaga pengajar biasa
dan Dosen Pakar dibidang teologi. Bedanya dalam KMS yang dibangun
adalah pada saat pengambilan kesimpulan akhir pada knowledge yang
31
Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri
dibahas atau pada topik forum diskusi yang dibahas akan disimpulkan oleh
dosen pakar dibidangnya. Dosen didefenisikan sebagai pengguna yang bisa
mengakses berita, upload artikel, membuat topik diskusi, download artikel,
mengomentari artikel, mengikuti forum diskusi, melakukan chatting.
2. Mahasiswa
Mahasiswa didefenisikan sebagai penguna yang bisa mengakses berita,
upload artikel, Download artikel, mengomentari artikel, mengikuti forum
diskusi, melakukan chatting.
3. Administrator
Administrator didefenisikan sebagai pengguna yang bisa mengakses
keseluruhan dan mengontrol keseluruhan sistem knowledge manejemen dan
melakukan pengelolahan data dosen, data mahasiswa, berita serta mengelola
artikel.
Ketiga aktor tersebut harus melalui login pengguna untuk mengakses
halaman yang disediakan untuk masing- masing pengguna.
Dibawah ini penjabaran ketiga diagram yang diusulkan pada sistem KMS
tersebut:
1. Usecase Diagram
Dibawah ini menggambarkan proses Knowledge management system (KMS)
yang ingin dibangun, sebagai berikut:
32
Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri
Gambar III. 1 Use Case Diagram Knowledge Sharing STTLB
uc Use case KMS STTLB
Knowledge Management System (KMS) STTLB
Mahasiswa
Dosen
Administrator
Melakukan
Login
Melihat Berita
Upload Artikel
Memberikan
komentar
Mengikuti Forum
Diskusi
Melakukan
Chating
Membuat Topik
Forum Diskusi
Melakukan
Logout
Download
Artikel
Mengelola Data
User
Mengelola
Berita
Mengelola
Artikel
33
Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri
2. Activity Diagram
Dibawah ini menggambarkan urutan- urutan aktivitas knowledge
management systems (KMS).
a. Activity Diagram Login Dosen, Mahasiswa dan Administrator
Dibawah ini digambarkan activity diagram login, sebagai berikut:
Gambar III. 2 Activity Diagram Untuk Login Pengguna
b. Activity Diagram Dosen dan Mahasiswa Melihat Berita
Dibawah ini activity diagram dosen dan mahasiswa melihat berita:
Gambar III. 3 Activity Diagram Untuk Melihat Berita
act 01. Activ ity Login
Sistem Knowledge SharingDosen/ Mahasiswa/ AAdministrator
Mulai
Masukkan Username
Masukkan Password Menv alidasi username dan
password
Valid?
Menv alidasi Menu Utama
User
Sesuai?
Menu Utama
DosenMenu Utama
Mahasiswa
Menu Utama
Administrator
Selesai
ya
Masuk MasukMasuk
tidak
act 02. Activ ity Melihat Berita
Sistem Knowledge SharingDosen/ Mahasiswa
mulai
Memilih Melihat Berita di
Menu Utama
Memproses Berita seputar
Teologi di STTLB
Menampilkan berita
Selesai
34
Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri
c. Activity Diagram Dosen dan Mahasiswa untuk meng-upload artikel
Dibawah ini digambarkan activity diagram dosen dan mahasswa untuk
men-upload artikel:
Gambar III. 4 Activity Diagram Mahasiswa dan Pengajar meng-upload artikel
d. Activity Diagram Dosen dan Mahasiswa untuk Mendownload
Artikel
Dibawah ini activity diagram dosen dan mahasiswa untuk mendownload
artikel:
act 03. Activ ity Upload Artikel
Sistem Knowledge SharingDosen/ Mahasiswa
Mulai
Memilih menu kumpulan
artikelMemproses Data
Kumpulan Artikel
Menampilkan file
kumpulan artikel
Memilih Menu Tambah Untuk
menambah file
Membuka folder tempat file
disimpan
Memilih file yang akan
diupload
Melakukan sistem drag
untuk memindahkan file ke
kolon yg tersedia
Memilih tombol simpanMemproses Penguploadan
file artikel
Menampilkan Kumpulan
Artikel
Selesai
35
Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri
Gambar III. 5 Activity Diagram untuk Mendownload Artikel
e. Activity Diagram Dosen Membuat Topik Diskusi Forum
Dibawah ini digambarkan activity diagram dosen membuat topik diskusi
forum:
Gambar III. 6 Activity Diagram Dosen Membuat Topik Diskusi Forum
act 04. Activ ity Download Artikel
Sistem Knowledge SharingDosen/ Mahasiswa
Mulai
Memilih menu kumpulan
artikel
Memproses data artikel
Menampilkan data
kumpulan artikelmemilih file artikel yang
mau didownload
Tampil jendela
penyimpanan
Melakukan setting tempat
penyimpanan
Memilih tombol simpanMenampilkan kumpalan
artikel
Selesai
act 05. Activ ity membuat topik diskusi
Sistem Knowledge SharingDosen/ Mahasiswa
MulaiMemilih menu forum
diskusi
Memproses data forum
diskusi
Tampil data forum diskusiMemilih tombol add a new
dicussion topic
Mengisi data topik diskusi
Memilih tombol post to
forum
Memproses post to forum
menampilkan data topik
forum diskusi
36
Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri
f. Activity Diagram Dosen dan Mahasiswa untuk Mengikuti Forum
Diskusi
Dibawah ini digambarkan activity diagram dosen dan mahasiswa untuk
mengikuti forum diskusi:
Gambar III. 7 Activity Diagram Mengikuti Forum Diskusi
g. Activity Diagram Dosen Dan Mahasiswa Untuk Memberikan
Komentar
Dibawah ini activity diagram untuk memberikan komentar:
Gambar III. 8 Dosen dan Mahasiswa untuk memberikan komentar
act 06. Activ ity mengikuti forum diskusi
Sistem Knowledge SharingDosen/ Mahasiswa
Mulai
Memilih menu forum
diskusi
Memproses data form
diskusi
Tampil data forum diskusimemilih topik diskusi
Memproses data topik
diskusi
Tampil obrolan diskusiMemilih tombol replay
untuk mengikuti/
memberikan pendapat
mengisi pesan berupa
pendapat/ komentar
Memilih tombol post to
forum
Memproses Penyimpanan
Menampilkan jendela
obrolan forum diskusi
Selesai
act 07. Activ ity meberikan komentar
Sistem Knowledge SharingDosen/ Mahasiswa
Mulai
Memilih memasukkan
komentar pada jendela
komentar
Menginput komentar
Memilih tombol simpan
komentar
Memproses penyimpanan
komentar
Menampilkan komentar
Selesai
37
Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri
h. Activity Diagram Dosen dan Mahasiswa untuk Melakukan Chatting
Dibawah ini digambarkan activity diagram dosen dan mahasiswa untuk
melakukan chatting:
Gambar III. 9 Activity Diagram Dosen dan Mahasiswa untuk Melakukan Chatting
act 08. Activ ity melakukan chatting
Sistem Knowledge SharingDosen/ Mahasiswa
Mulai
Memilih menu media
chatting
Memproses data media
chatting
Menampilkan halaman
chattingMemilih pilihan chatting
Pilih?
melakukan
chatting ke
pengguna
keseluruhan
Melakukan
chatting ke
pengguna yang
aktif
Melihat sesi chat
yang lalu
Sudah Melakukan Chatting?
Memproses data chatting
menampilkan data chatting
sesi yang lalu
Memproses Chatting
Menampilkan isi obrolan
chatting
Selesai
tidak
ya
38
Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri
i. Activity Diagram Administrator Mengelola Data User
Dibawah ini digambarkan activity diagram administrator mengelola data
user:
Gambar III. 10 Activity Diagram Administrator Mengelola Data User
j. Activity Diagram Administrator Mengelola Data Berita
Dibawah ini digambarkan activity diagram administrator mengelola data
berita:
act 09. Activ ity Menelola user
Sistem Knowledge SharingAdministrator
Mulai
Memilih mengelola data
userMemproses data user
Menampilkan data userMemilih mengelola data
user
Pilih?
Tambah user
baru
Hapus data
User
Ubah data user Aktif/
nonaktifkan user
Sudah melakukan pengelolahan user?
memproses pengelolahan
data user
Menampilkan data user
Selesai
tidak
39
Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri
Gambar III. 11 Activity Diagram Administrator Mengelola Data Berita
k. Activity Diagram Administrator Mengelola Data Artikel
Dibawah ini digambarkan activity diagram administrator mengelola data
artikel:
act 11. activ ity mengelola berita
Administrator Sistem Knowledge Sharing
Mulai
Memilih Mengelola
BeritaMemproses data berita
Menampilkan BeritaMelakukan Pengolahan
Berita
Pilih?
melakukan
penambahan
topik berita
Melakukan
penghapusan
berita
Melakukan ubah
berita
Sudah melakukan pengelolahan berita?
Memproses pengelolahan
berita
Menampilkan berita
Selesai
yatidak
40
Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri
Gambar III. 12 Activity Diagram Administrator Mengelola Data artikel
l. Activity diagram dosen, mahasiswa dan administrator untuk logout
dari sistem.
Dibawah ini digambarkan activity diagram dosen, mahasiswa dan
administrator untuk logout dari sistem:
Gambar III. 13 Activity Diagram untuk Logout Dari Sistem.
act 12. Activ ity Mengelola artikel
Sistem Knowledge SharingAdministrator
Mulai
Memilih mengelola artikel Memproses data artikel
menampilkan data artikelmelakukan pengelolahan
data artikel
Pilih?
Menambah artikel Menghapus artikel
Sudah melakukan pengelolahan ?
Memproses data artikel
Menampilkan data artikel
Selesai
tidak
act 13. Activ ity Logout
Sistem Knowledge SharingDosen/ Mahasiswa/ Administrator
Mulai
Memilih tombol keluar dari
menu utamaMemproses keluar
Kembali ke menu login
Selesai
41
Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri
3. Sequence Diagram
a. Ss
b. S
c. S
sd 01. Melakukan Login
Mahasiswa/ Dosen/
Administrator MenuLogin ControlLogin User MenuUtama
alt UserName dan Password Valid?
[Ya]
[Tidak]
MemasukkanUsername()
MemasukkanPassword()
ValidasiUsernamePassword()
GetUsername()
GetPassword()
TampilMenuutama()
TampilkanError()
sd 02. Melihat Berita
Mahassiswa/ Dosen
MenuUtama ControlMelihatBerita ForumNews UIMelihatBerita
MemilihMelihatBerita()
LihatBerita(Id)
getBerita()
TampilkanBerita()
MemilihTopikBerita()
Topikberita()
getTopikBerita()
TampilkanBerita()
42
Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri
d. S
e. S
sd 03. Upload Artikel
:Mahassiswa/ Dosen
MenuUtama ControlKumpulanArtikel Folder UIKumpulanArtikel UITambahArtikel
MemilihMenukumpulanArtikel()
KumpulanArtikel()
getArtikel()
TampilArtikel()
MemilihMenambahkanArtikel()
TambahArtikel()
TampilTambahArtikel()
SetArtikel(id)
TampilArtikel()
sd 04. Download Artikel
:Mahassiswa/ Dosen
MenuUtama UIKumpulanArtikelFolderControlKumpulanArtikel UIDownloadArtikel
MemilihMenuKumpulanArtikel()
KumpulanArtikel()
getArtikel()
TampilArtikel()
PilihArtikelYangdiinginkan()
KumpulanArtikel()
getaArtikel()
TampilDownloadArtikel()
43
Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri
f. D
g. A
sd 05. Membuat Topik Diskusi
Dosen
MenuUtama ForumDiscussionsControlForumDiscussions UIForumDiskusi UITambahTopikDiskusi
MemilihForumDiskusi()
Forumdiskusi()
getForumDiskusi()
TampilForum()
MemilihMenambahTopikDiskusi()
menambahTopikForumDiskusi()
TampilTambahTopik()
SetTopikDiskusi(id)
TampilForum()
sd 06. Mengikuti Forum Diskusi
:Mahassiswa/ Dosen
MenuUtama ControlForumDiscussions ForumDiscussions UIForumDiskusi UIForumDiskusiperTopik
MemilihForumDiskusi()
ForumDiskusi()
getForumDiskusi()
TampilkanForum()
MemilihTopikForumDiskusi()
TopikForumDiskusi()
getTopikDiskusi()
TampilkanForumDiskusiPertopik()
Mengomentasi/mengisiide/gagasanseputarTopik()
PostForumDiskusi()
SetPostDiskusi(id)
TampilkanForumDiskusiPertopik()
44
Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri
h. Ss
sd 07. Memberikan Komentar
:Mahassiswa/ Dosen
MenuUtama ControlKomentar Comments UIKomentar
MemberikanKomentar()
Tambahkomentar()
SetKomentar(id)
GetKomentar()
TampilKomentar()
45
Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri
i. S
sd 08. Melakukan Chatting
:Mahassiswa/ Dosen
MenuUtama ControlChatting Chat UIChatting UIChattingAll UIChattingAktif UISesiChatChatMessages User
Memilih Menu Chatting()
PilihChatting()
getChatting()
TampilChatting()
Memilih melakukan chatting ke pengguna keseluruhan()
chatingAll()
getChatting()
GetChattingMesages()
GetUser()
TampilChatAll()
tambahmessagesChat()
SetMessages(id)
TampilChatAll()
Memilih Melakukan Chatting Ke pengguna Aktif()
ChattingAktif()
getChatting()
getChattingMessages()
GetUser()
TampilChatAktif()
tambahmessagesChat()
SetMessages(id)
TampilChatAktif()
Memilih Melihat sesi chat yang lalu ()
ChatSesi()
getChatting()
getChattingMessages()
GetUser()
TampilChatSesi()
46
Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri
j. Sd
sd 09. Mengelola User
Administrator
MenuUtama ControlUser User UIuser
MemilihMengelolaDataUser()
DataUser()
getUser()
TampilUser()
MemilihTambahUserBaru()
TambahUser()
SetUser(id)
TampilUser()
MemilihHapusUser()
UbahUser()
SetUser(id)
TampilUser()
MemilihUbahDataUSer()
Hapus User()
SetUser(id)
TampilUser()
MemilihMengaktifkanataumenonaktifkanuser()
aturUser()
setUser(id)
TampilUser()
47
Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri
k. s
sd 10. Mengelola Berita
:Administrator
MenuUtama ControlMengelolaBerita UIMenggelolaBeritaForumNews
MemilihMengelolaBerita()
KelolaBerita()
getBerita()
TampilBerita()
MemilihMelakukanTambahTopikBerita()
Tambahberita()
SetBerita(id)
getberita()
TampilBerita()
MemilihMelakukanHapusBerita()
HapusBerita()
SetBerita(id)
getBerita()
TampilBerita()
MemilihMelakukanUbahBerita()
UbahBerita()
SetBerita(id)
getBerita()
TampilBerita()
48
Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri
l. s
sd 11. Mengelola Artikel
:Administrator
MenuUtama ControlMengelolaArtikel Folder UIKelolaArtikel
Memilih Mengelola Artikel()
kelolaArtikel()
getArtikel()
tampilArtikel()
Memilih Menambah Artikel()
tambahArtikel()
setArtikel(id)
getArtikel()
tampilArtikel()
Memilih Menghapus Artikel()
HapusArtikel()
setArtikel(id)
getArtikel()
TampilArtikel()
49
Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri
4. Class Diagram
sd 12. Melakukan Logout
:Mahasiswa/ Dosen/
Administrator MenuUtama ControlLogout UILogout
Memilih Logout()
LogoutMenuutama()
TampilLogout()
50
Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri
class Class Diagram STTLB
SistemKMSTTLB
- m_MenuLogin :MenuLogin
+ main() :void
+ SistemKMSSTTLB() :void
MenuLogin
- Username :char
- Password :char
MenuUtama
UIChatting
- ChattingAll :char
- ChattingAktif :char
- ViewSesiChat :char
UIChattingAktif
- User :char
- Messages :char
+ Sampaikan() :void
+ Refresh() :void
UIChattingAll
- User :char
- dateOnine :Date
- messages :char
UIDownloadArtikel
- IdArtikel :char
- artikel :char
UIForumDiskusi
- IdDiscussions :char
- StartedBy :char
- Replies :char
- LastPost :char
UIForumDiskusiperTopik
- Subject :char
- Message :char
- Comments :char
+ EditComents() :void
+ HapusComents() :void
+ ReplayComments() :void
UIKelolaArtikel
- IdArtikel :char
- JudulArtikel :char
- Artikel :char
UIKomentar
- name :char
- Tanggal :date
- Comments :char
+ TambahComents() :void
+ SimpanComments() :void
UIKumpulanArtikel
- IdArtikel :char
- Artikel :char
UIMelihatBerita
- Newdiscussions :char
- StartedBy :char
- Replies :char
- LastPost :char
UImengelolaBerita
- IdDiscussions :char
- StartedBy :char
- Repllies :char
- LastPost :char
UISesiChat
- UserMessages :char
- Duration :char
+ lihatSesi() :void
+ HapusSesi() :void
UITambahArtikel
- IdArtikel :char
- Judul :Char
- Artikel :char
UITambahTopikDiskusi
- Subjeck :char
- message :Char
- Subcription :char
- Attactment :Char
- MailNow :boolean
UIuser
- Nama :char
- AlamatEmail :char
- Kota :char
- Negara :Char
- TerakhirAkses :Char
ControlChatting
- m_Chat :Chat
- m_ChatMessages :ChatMessages
+ TampilChatting() :void
+ TampilChatAll() :void
+ TampilChatAktif() :void
+ TampilChatSesi() :void
+ ControlChatting() :void
ControlForumDiscussions
- m_ForumDiscussions :ForumDiscussions
+ TampilForum() :void
+ MenambahTopikForumDiskusi() :void
+ TampilkanForumDiskusiPertopik() :void
+ ControlForumDiskusi() :void
ControlKomentar
- m_Comments :Comments
+ TampilKomentar() :void
+ TambahKomentar() :void
+ ControlKomentar() :void
ControlKumpulanArtikel
- m_Folder :Folder
+ TambahArtikel() :void
+ TampilArtikel() :void
+ TampilDownloadArtikel() :void
+ ControlKumpulanArtikel() :void
ControlLogin
- m_User :User
+ ValidasiUsernamePassword() :void
+ TampilMenuUtama() :void
ControlLogout
+ Tampillogout() :void
ControlMelihatBerita
- m_ForumNews :ForumNews
+ lihatBerita() :void
+ TampilkanBerita() :void
+ ControlMelihatBerita() :void
ControlMengelolaArtikel
- m_Folder :Folder
+ TampilArtikel() :void
+ TambahArtikel() :void
+ HapusArtikel() :void
+ KelolaArtikel() :void
ControlMengelolaBerita
- m_ForumNews :ForumNews
+ TampilBerita() :void
+ TambahBerita() :void
+ HapusBerita() :void
+ UbahBerita() :void
+ KelolaBerita() :void
ControlUser
- m_User :User
+ TampilUser() :void
+ TambahUser() :void
+ HapusUser() :void
+ UbahUser() :void
Chat
+ getChatting() :void
+ setChatting() :void
ChatMessages
+ getChattingMessages() :void
+ setMessages() :void
Comments
+ getKomentar() :void
+ setKomentar() :void
Folder
+ getArtikel() :void
+ setArtikel() :void
ForumDiscussions
+ getForumDiskusi() :void
+ setTopikDiskusi() :void
ForumNews
+ getBerita() :void
+ getTopikBerita() :void
+ setBerita() :void
User
+ GetUsername() :void
+ GetPassword() :void
+ GetUser() :void
+ SetUser() :void
UILogout
- TombolLogout MelakukanMewarisi
Melakukan
Mewarisi
Melakukan
Mewarisi
Melakukan
Mewarisi
Melakukan
Memiliki
Mewarisi
Mewarisi
Mewarisi
MelakukanMewarisi
MelakukanMewarisi
Mewarisi
Melakukan
Mewarisi
Mengakses
Mengakses
mengakses
mengakses
Mewarisi
melakukan
Mengakses
Mengakses
Mengakses
Mewarisi
Mengakses
Melakukan
mengakses
Mewarisi
Melakukan
Mewarisi Melakukan
MelakukanMewarisi
Melakukan
mengakses
Mengakses
51
Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri
5. Deployment Diagram
Sebuah node adalah server, workstation, atau piranti keras lain yang
digunakan
untuk men-deploy komponen dalam lingkungan sebenarnya pada KMS.
Hubungan antar node didefinisikan dalam diagram dibawah ini:
Gambar III. 14 Deployment Diagram Sistem
class Class Diagram STTLB
SistemKMSTTLB
- m_MenuLogin :MenuLogin
+ main() :void
+ SistemKMSSTTLB() :void
MenuLogin
- Username :char
- Password :char
MenuUtama
UIChatting
- ChattingAll :char
- ChattingAktif :char
- ViewSesiChat :char
UIChattingAktif
- User :char
- Messages :char
+ Sampaikan() :void
+ Refresh() :void
UIChattingAll
- User :char
- dateOnine :Date
- messages :char
UIDownloadArtikel
- IdArtikel :char
- artikel :char
UIForumDiskusi
- IdDiscussions :char
- StartedBy :char
- Replies :char
- LastPost :char
UIForumDiskusiperTopik
- Subject :char
- Message :char
- Comments :char
+ EditComents() :void
+ HapusComents() :void
+ ReplayComments() :void
UIKelolaArtikel
- IdArtikel :char
- JudulArtikel :char
- Artikel :char
UIKomentar
- name :char
- Tanggal :date
- Comments :char
+ TambahComents() :void
+ SimpanComments() :void
UIKumpulanArtikel
- IdArtikel :char
- Artikel :char
UIMelihatBerita
- Newdiscussions :char
- StartedBy :char
- Replies :char
- LastPost :char
UImengelolaBerita
- IdDiscussions :char
- StartedBy :char
- Repllies :char
- LastPost :char
UISesiChat
- UserMessages :char
- Duration :char
+ lihatSesi() :void
+ HapusSesi() :void
UITambahArtikel
- IdArtikel :char
- Judul :Char
- Artikel :char
UITambahTopikDiskusi
- Subjeck :char
- message :Char
- Subcription :char
- Attactment :Char
- MailNow :boolean
UIuser
- Nama :char
- AlamatEmail :char
- Kota :char
- Negara :Char
- TerakhirAkses :Char
ControlChatting
- m_Chat :Chat
- m_ChatMessages :ChatMessages
+ TampilChatting() :void
+ TampilChatAll() :void
+ TampilChatAktif() :void
+ TampilChatSesi() :void
+ ControlChatting() :void
ControlForumDiscussions
- m_ForumDiscussions :ForumDiscussions
+ TampilForum() :void
+ MenambahTopikForumDiskusi() :void
+ TampilkanForumDiskusiPertopik() :void
+ ControlForumDiskusi() :void
ControlKomentar
- m_Comments :Comments
+ TampilKomentar() :void
+ TambahKomentar() :void
+ ControlKomentar() :void
ControlKumpulanArtikel
- m_Folder :Folder
+ TambahArtikel() :void
+ TampilArtikel() :void
+ TampilDownloadArtikel() :void
+ ControlKumpulanArtikel() :void
ControlLogin
- m_User :User
+ ValidasiUsernamePassword() :void
+ TampilMenuUtama() :void
ControlLogout
+ Tampillogout() :void
ControlMelihatBerita
- m_ForumNews :ForumNews
+ lihatBerita() :void
+ TampilkanBerita() :void
+ ControlMelihatBerita() :void
ControlMengelolaArtikel
- m_Folder :Folder
+ TampilArtikel() :void
+ TambahArtikel() :void
+ HapusArtikel() :void
+ KelolaArtikel() :void
ControlMengelolaBerita
- m_ForumNews :ForumNews
+ TampilBerita() :void
+ TambahBerita() :void
+ HapusBerita() :void
+ UbahBerita() :void
+ KelolaBerita() :void
ControlUser
- m_User :User
+ TampilUser() :void
+ TambahUser() :void
+ HapusUser() :void
+ UbahUser() :void
Chat
+ getChatting() :void
+ setChatting() :void
ChatMessages
+ getChattingMessages() :void
+ setMessages() :void
Comments
+ getKomentar() :void
+ setKomentar() :void
Folder
+ getArtikel() :void
+ setArtikel() :void
ForumDiscussions
+ getForumDiskusi() :void
+ setTopikDiskusi() :void
ForumNews
+ getBerita() :void
+ getTopikBerita() :void
+ setBerita() :void
User
+ GetUsername() :void
+ GetPassword() :void
+ GetUser() :void
+ SetUser() :void
UILogout
- TombolLogout MelakukanMewarisi
Melakukan
Mewarisi
Melakukan
Mewarisi
Melakukan
Mewarisi
Melakukan
Memiliki
Mewarisi
Mewarisi
Mewarisi
MelakukanMewarisi
MelakukanMewarisi
Mewarisi
Melakukan
Mewarisi
Mengakses
Mengakses
mengakses
mengakses
Mewarisi
melakukan
Mengakses
Mengakses
Mengakses
Mewarisi
Mengakses
Melakukan
mengakses
Mewarisi
Melakukan
Mewarisi Melakukan
MelakukanMewarisi
Melakukan
mengakses
Mengakses
deployment Deployment KMS STTLB
Client Serv er ( KMS STTLB) Web Serv er Database Serv er (DBMS)
«artifact»
Controller
«artifact»
Entity
«artifact»
Mysql
Page Request Database Request
52
Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri
3.5. Instrumentasi
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif, yaitu penelitian
yang berdasarkan data- data hasil kuisioner yang disebar dan didapat dari
responden. Kuisioner berfungsi untuk mengukur pengaruh knowledge
management system dalam mendukung sharing culture tentang teologi antara
pengajar dan mahasiswa/i yang ada di STTLB sehingga bisa meningkatkan mutu
pendidikan pada STTLB. Pengumpulan data angket dilakukan dengan cara
memberikan pertanyaan tertulis kepada responden dan pengisiannya berbentuk
checklist dengan skala likert. Instrumen dilakukan 1 kali setelah dilakukan uji
coba KMS yang sudah dibangun yang tediri dari 24 butir pertanyaan sesuai
dengan konsep COLLES, dimana setiap butir disiapkan 5 interval jawaban yaitu
untuk jawaban terendah dengan skor 1 dan jawaban tertingi dengan skor 5.
3.6. Verifikasi
Dalam penelitian ini dilakukan Observasi awal dan wawancara singkat
dengan Ketua STTLB untuk mendapatkan tanggapan mengenai penelitian yang
dilakukan. Dan disimpulkan bahwa sekolah teologi lintas budaya sudah
menerapkan konsep knowledge sharing mengenai teologi. Tetapi dalam hal
penerapannya masih secara tatap muka dan secara berkala melalui seminar atau
kelompok kecil. Setelah diadakan wawancara knowledge sharing tentang teologi
yang selama ini berjalan banyak kendala diantaranya waktu dan tempat, serta
tidak terdokumentasi knowledge manajemen yang sudah berlangsung. Oleh
karena itu membutuhkan sebuah konsep baru sehingga nantinya knowledge
sharing mengenai teologi yang berlangsung bisa lebih baik, terkonsep,
terdokumentasi serta bermanfaat bagi setiap pengajar maupun mahasiswa/i.
3.7 Kriteria
Untuk membangun knowledge sharing mengenai teologi di STTLB
menggunakan web based maka dibuatlah rancangan KMS menggunakan Moodle.
Moodle adalah suatu Course Content Management (CMS). Moodle singkatan
dari Modular Object- Oriented Dynamic Learning Environment yang berarti
tempat belajar dinamis dengan menggunakan model berorientasi objek. Moodle
53
Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri
dipilih karena merupakan platform yang open source, mudah dikelola serta
tetap mengikuti perkembangan hingga kini dengan versi updatenya.
5.8. Jadwal Penelitian
Berikut adalah jadwal kegiatan dalam melaksanakan penelitian mulai dari
awal penyusunan hingga pengumpulan tesis. Disajikan dalam tabel berikut:
Tabel III. 1 Jadwal Penelitian
54
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Deskripsi Hasil Penelitian
4.1.1. Implementasi 10 Step Roadmap
Pada penelitian ini menggunakan kerangka 10 step Road map KM sebagai
metode perancangan sistem. Pada metode ini akan dilakukan pengolahan data
serta analisa data yang telah dikumpulkan dalam perancangan knowledge
management system. Data yang dikelolah diambil dari unsur yang terkait dalam
kegiatan pada Sekolah Tinggi Teologi Lintas Budaya Jakarta.untuk observasi
dilakukan dengan menggunakan Langkah- langkah strateji Amrit Tiwana dalam
bukunya the four phase of the 10-step KM roadmap hanya digunakan sampai
langkah kedelapan (8) yaitu sampai ke langkah uji coba. Berikut ini pembahasan
kedelapan langkah tersebut:
1. Analisa Insfrastruktur Yang Sudah Ada
Dilakukan dengan cara menganalisa apakah pada STTLB (Sekolah Tinggi
Teologi Lintas Budaya) sudah menerapkan sebuah jaringan komputer berbasis
LAN dan internet. Tujuan dari analisa infrastruktur dilakukan supaya dapat
memahami peran dari infrastruktur yang ada untuk nantinya dilakukan analisa
infrastruktur pada pengembangan KMS yang akan diterapkan. Sekolah Tinggi
Teologi Lintas Budaya saat ini telah menggunakan teknologi jaringan komputer
untuk menghubungkan semua unit komputer yang ada di STTLB. Tujuan dari
menggunakan teknologi jaringan komputer yaitu untuk mendukung kinerja
sumber daya manusia dalam pengaksesan informasi pada saat proses mengajar
dan juga penggunaan internet di lingkungan STTLB. Dengan adanya jaringan
komputer ini memungkinkan untuk mempermudah proses berbagi pengetahuan
dan pengaksesan informasi lainnya.
Struktur jaringan komputer yang ada pada Sekolah Tinggi Teologi Lintas
Budaya dapat dilihat pada gambar berikut:
55
Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri
Mobile Devices
PC Office Lantai 1
PC Ruang Kelas Lantai 2
PC Ruang Kelas Lantai 2
PC Ruang Pinpinan
ISP
WIFI Network
Gambar 4.1. Struktur Jaringan Komputer STTLB
Infrastruktur yang ada pada Sekolah Tinggi Teologi Lintas Budaya sebagian
besar sudah bisa mendukung proses penerapan KMS dalam berbagi pengetahuan
mengenai teologi. Jaringan Komputer yang ada memungkinkan sumber daya
manusia yang ada pada STTLB dapat berperan dalam berbagi pengetahuan
seputar teologi.
2. Menyelaraskan Knowledge Management Dengan Strategi Bisnis
Pada langkah kedua ini perlu diselaraskan antara knowledge management
dengan stategi bisnis diantaranya mengidentifikasi tujuan knowledge
management pada STTLB dan analisis SWOT untuk perancangan KMS sehingga
menjadi pendukung knowledge management system (KMS) yang akan di rancang
serta menganalisa faktor-faktor yang menjadi penentu keberhasilan KMS yang
dirancang.
56
Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri
Sekolah tinggi teologi lintas budaya memiliki visi yaitu “menjadi
seminari teologi lintas denominasi yang memiliki pelayanan lintas budaya,
dengan penuh roh, hikmat, dan penuh iman”. Visi tersebut sejalan dengan tujuan
penerapan knowledge management pada STTLB diantaranya:
a. Meningkatkan budaya saling berbagi pengetahuan mengenai teologi yang
dipelajari di STTLB secara online
b. Kemudahan dalam hal mengakses layanan berbagi pengetahuan karena sudah
dilengkapi infrastruktur yang handal
c. Menyediakan layanan teknologi berbagi pengetahuan mengenai teologi yang
efektif dan efisien.
d. Menjadi penggerak dalam berbagi pengetahuan seputar teologi yang selama
ini terhalang karena waktu dan tempat.
Dalam menyelaraskan knowledge management dengan strategi bisnis suatu
perusahaan dilakukan analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threat)
untuk perancangan KMS yang diuraikan sebagai berikut:
Tabel 4.1. Tabel Analisis SWOT untuk penerapan KM
INTERNAL EKSTERNAL
KEKUATAN (STRENGTH)
1. Infrastruktur sudah mendukung
dalam pengimplementasian KMS
berbagi pengetahuan mengenai
teologi
2. Staf pengajar berkompeten dibidang
teologi sehingga mudah untuk
berbagi pengetahuan dengan
mahasiswa/i yang ada di STTLB
PELUANG (OPPORTUNITIES)
1. Ketertarikan organisasi kristen atau
sekolah tinggi teologi yang lain untuk
menjalin kerja sama dalam
mengembangkan knowledge.
2. Knowledge yang dihasilkan/ disebar
STTLB menjadikan daya tarik
masyarakat/ kalangan tertentu untuk
kuliah dan mempelajari teologi di
STTLB.
KELEMAHAN (WEAKNESS)
1. Perlu peningkatan atau pemahaman
SDM untuk menguasai dan
mengenal secara keseluruhan KMS
karena bersifat online dan juga
background pendidikan yang berbeda
2. Dibutuhkan investasi tambahan
berupa tambahan waktu atau tenaga
kerja untuk me-maintanance aplikasi
dan knowledge base agar tetap up
todate.
TANTANGAN/ANCAMAN(THREATS)
1. Adanya pemahaman atau pengetahuan
dari pihak lain yang berbeda dan bertolak
belakang dengan pengetahuan yang ada
pada STTLB
2. Di dunia internet, banyaknya
bermunculan artikel mengenai doktrin,
tafsiran mengenai Alkitab kristen atau
mengenai teologi yang menjadikan salah
pengertian dan pemahaman dengan arti
yang sebenarnya.
57
Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri
Untuk menyelaraskan knowledge management dengan strategi bisnis maka
perlu dianalisa faktor kunci sukses STTLB dalam penerapan knowledge
management system yaitu diantaranya:
a. infrastruktur sudah mendukung KMS yang akan dibangun
b. SDM berkompeten dibidang teologi sehingga mudah untuk berbagi pengetahuan
dengan mahasiswa/i yang ada di STTLB
3. Desain KM Infrastruktur
Pada tahap ini dilakukan identifikasi teknologi knowledge dan perangkat
pendukung yang digunakan. Untuk menerapkan KMS mengenai sharing
pengetahuan tentang teologi maka dibutuhkan infrastruktur teknologi informasi
sebagai media pendukung dalam menerapkan proses manajemen pengetahuan.
Infrastruktur teknologi informasi tersebut harus mampu mencukupi kebutuhan
para pengguna dalam mengakses informasi sehingga dapat menemukan
pengetahuan baru. Disamping pembangunan infrastruktur jaringan yang
memadai tersebut, untuk memudahkan informasi tersebut terkelola dengan
baik maka dapat memanfaatkan website. Dari hasil observasi dan pengumpulan
informasi terhadap infrastruktur yang sudah ada pada langkah pertama, maka
platform yang paling sesuai untuk penerapan KMS ini adalah web application
platform.
4. Audit dan Analisis Aset Pengetahuan Yang Ada
Audit dan analisis knowledge dilakukan untuk mengetahui kebutuhan
knowledge apa saja yang penting untuk disimpan dan diterapkan pada prototype
KM, sehingga dapat memenuhi kebutuhan pengguna akan knowledge. Pada tahap
ini penulis akan membahas bagian-bagian penting yang akan dibuat dalam
sharing knowledge yang ada pada STTLB. Sebagai tahap audit dan analisis
pengetahuan yang ada maka dilakukan identifikasi knowledge, pada identifikasi
knowledge peneliti mempelajari proses knowledge yang ada pada STTLB dan
disimpulkan 5 bagian besar yang akan diterapkan pada apliaksi KM sesuai
58
Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri
dengan yang sudah terjadi saat ini yaitu berita/ informasi seputar STTLB, berbagi
artikel, forum diskusi, sharing pengalaman, serta tanya jawab. 5 bagian tersebut
sesuai dengan hasil analisis peneliti pada STTLB. Dimana pada STTLB terjadi
berbagi pengetahuan dengan cara sharing atau diskusi untuk membahas seputar
teologi. Sharing mengenai teologi di STTLB dilakukan dengan mengadakan
pertemuan yang diberi nama persekutuan doa atau kelompok kecil (komsel). Pada
acara pertemuan tersebut terjadi berbagi pengetahuan seputar teologi dan adanya
proses tanya jawab dan sharing satu sama lain.
5. Merancang Tim Manajemen Pengetahuan
Pada tahap ini memberikan masukan kepada lembaga Sekolah Tinggi Lintas
Budaya untuk menentukan kapasitas pengelola KMS. Pembentukan tim KM yang
dibutuhkan dalam proyek knowledge management dibedakan menjadi 2 yaitu:
a. 1 orang pengembang awal dari prototype aplikasi knowledge management
Bagian Pengembang awal dari prototype berpartisipasi pada tahap proses
perancangan prototype aplikasi KM sesuai dengan kebutuhan knowledge dan
juga tim pemgembang mempunyai keahlian dari sisi pengembangan KM dan
dari sisi teknologi jaringan.
b. 1 orang mantainance
Bagian maintanance berpartisipasi sebagai administrator yang melakukan
setting menu, add and remove user, dll. Tim maintanance juga
mengumpulkan dan membuat dokumentasi dari knowledge-knowledge yang
sudah ada untuk diinput kedalam knowledge base serta membuat perencanaan
dan strategi untuk pemgembangan knowledge lebih lanjut.
6. Perancangan Blue Print KM
Blue print dari prototype aplikasi KM yang akan dikembangkan digambarkan
secara sederhana sebagai berikut:
a. Modul modul pada prototype aplikasi knowledge management
59
Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri
Pada perancangan prototype KMS pada STTLB, modul modul yang akan
dibangun pada prototype sistem KM diantaranya berita, upload Artikel,
download artikel, Forum diskusi, chatting
b. Rancangan struktur menu prototype aplikasi knowledge management
Berikut ini adalah gambar dari rancangan struktur menu pada prototype
KM:
Web Browser
Login
Berita STTLB Media Chatting Forum DiskusiKumpulan
ArtikelAdministrasi
Ubah ProfilUbah
Password
Gambar 4.2 Rancangan Struktur Menu Prototype Aplikasi Knowledge
Management
7. Pengembangan KMS
Prototype KMS ini dikembangkan mengggunakan platform LMS (Learning
Management System) Moodle (Modular Object- Oriented Dynamic Learning
Environment) yang berarti tempat belajar dinamis dengan menggunakan model
berorientasi objek. Moodle dipilih karena merupakan platform yang open
source, mudah dikelola serta tetap mengikuti perkembangan hingga kini
dengan versi updatenya. KMS ini dijalankan mengunakan paket XAMPP
Webserver. XAMPP Webserver merupakan webserver berbasis open source dan
mudah dikelolah.
8. Prototype dan Uji Coba
60
Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri
Uji coba dilakukan dengan cara pengenalan KMS yang dirancang dengan
mengadakan sosialisasi penyampaian informasi kegunaan dan cara menggunakan
KMS dilingkungan STTLB secara langsung. Tujuan dilakukannya uji coba
adalah untuk mengetahui layak atau tidaknya KMS diterapkan dan memenuhi
kebutuhan pengguna dalam berbagi pengetahuan seputar teologi. Dengan metode
ini, keterbatasan pengetahuan penguna dalam menggunakan teknologi KMS
dapat dimudahkan dan dapat diterima dengan baik oleh mahasiswa dan pengajar.
Setiap pengguna sudah disediakan user dan password yang akan dingunakan
dalam mengakses sistem KM yang dibuat.pada uji coba ini dilakukan penyebaran
kuesioner untuk mengetahui sejauh mana KMS yang dibuat bisa diterima dan
sesuai dengan kebutuhan di STTLB.
4.1.2. Hasil Penelitian Uji coba KMS
1. Profil Responden
Responden yang dilibatkan dalam penelitian ini berjumlah 15 responden
yang terdiri dari 5 orang pengajar dan 10 orang mahasiswa/i yang ada di STTLB.
Pemilihan responden ini menggunakan metode simple random sampling yaitu
anggota populasi dipilih satu persatu secara random/acak sesuai jumlah yang
diinginkan sehingga memungkinkan setiap elemen dalam populasi akan memiliki
peluang yang sama untuk dijadikan sampel. Tujuan dari penyebaran kuesioner
dan pemilihan responden ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh
knowledge management system dalam membentuk sharing culture tentang
teologi antara pengajar dan mahasiswa/i yang ada di STTLB sehingga bisa
meningkatkan mutu pendidikan pada STTLB.
Kuesioner yang disebar ada 2 bagian yang pertama kuesioner untuk
pengukuran berbagi pengetahuan mengenai teologi pada sekolah tinggi teologi
lintas budaya sebelum penerapan KMS, yang kedua kuesioner setelah penerapan
prototype KMS. Untuk mendapakan gambaran mengenai responden dalam
penelitian ini, dibawah ini diuraikan pengelompokan responden untuk kuesioner
pertama berdasarkan jenis kelamin, usia, lama mengajar/ belajar di STTLB, dan
Cara berbagi pengetahuan dan pengalaman mengenai teologi yang dipelajari. Data
61
Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri
yang penulis peroleh mengenai profil responden kuesioner pertama dituangkan
dalam tabel berikut:
Tabel 4.2 Data Responden Kuesioner Pengukuran cara berbagi
pengetahuan yang ada di STTLB saat ini
Klasifikasi Responden Jumlah Persentasi
1. Jenis Kelamin
a. Laki-laki 10 66,67%
b. Perempuan 5 33,33%
Total 15 100,00%
2. Usia
a. < 25 tahun 0 0,00%
b. 25- 40 Tahun 12 80,00%
c. 40- 50 Tahun 2 13,33%
d. > 50 Tahun 1 6,67%
Total 15 100,00%
3. Sudah berapa lama Anda mengajar/belajar di STTLB
a. < 1 tahun 1 6,67%
b. 1 - 2 tahun 6 40,00%
c. 2 - 3 Tahun 2 13,33%
d. 3 - 4 Tahun 3 20,00%
e. > 4 Tahun 3 20,00%
Total 15 100,00%
4. Cara berbagi pengetahuan dan pengalaman mengenai teologi yang dipelajari?
a. Melalui persekutuan doa 2 13,33%
b. Melalui jaringan sosial 4 26,67%
c. Melalui buku/ artikel 0 0,00%
d. Melalui kotbah 2 13,33%
e. Melalui kelompok kecil 7 46,67%
Total 15 100,00%
Kuesioner kedua yang disebar setelah penerapan prototype KMS
menggunakan metode COLLES. Untuk mendapakan gambaran mengenai
responden dalam penelitian ini, dibawah ini diuraikan pengelompokan responden
62
Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri
untuk kuesioner diuraikan pengelompokan responden berdasarkan usia, sudah
berapa lama mengajar/ belajar di STTLB, kepemilikan Komputer/ laptop dirumah,
dan kepemilikan jaringan internet dirumah. Data yang penulis peroleh mengenai
responden kuesioner setelah penerapan dituangkan pada tabel berikut:
Tabel 4.3 Data Responden Kuesioner uji coba KMS
Klasifikasi Responden Jumlah Persentasi
1. Usia
a. < 25 tahun 0 0,00%
b. 25- 40 Tahun 12 80,00%
c. 40- 50 Tahun 2 13,33%
d. > 50 Tahun 1 6,67%
Total 15 100,00%
2. Sudah berapa lama Anda mengajar/ belajar di STTLB
a. < 1 tahun 1 6,67%
b. 1 - 2 tahun 5 33,33%
c. 2 - 3 Tahun 4 26,67%
d. 3 - 4 Tahun 2 13,33%
e. > 4 Tahun 3 20,00%
Total 15 100,00%
3. Kepemilikan komputer/Laptop dirumah
a. Ya 15 100,00%
b. Tidak 0 0,00%
Total 15 100,00%
4. Kepemilikan Jaringan Internet di rumah
a. Ya 10 66,67%
b. Tidak 5 33,33%
Total 15 100,00%
2. Kriteria Penilaian
63
Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri
Setelah menyebar kuesioner maka dapat diketahui tanggapan responden
yaitu mahasiswa dan pengajar mengenai pengukuran berbagi pengetahuan
mengenai teologi saat ini pada STTLB. Setiap pertanyaan yang ada adalah hasil
analisa penulis dengan menggunakan metode COLLES. Setiap jawaban dari
responden diberi nilai berdasarkan skala Likert. Berikut ini adalah kriteria
penilaiannya :
Tabel 4.4. Kriteria penilaian skala likert
SS Sangat setuju 5
S Setuju 4
N Netral 3
TS Tidak setuju 2
STS Sangat tidak setuju 1
Setelah jawaban dari responden diberi nilai selanjutnya dicari rata-rata dari
setiap jawaban responden tersebut dan dibuatkan interval. Dalam penelitian ini
penulis menentukan banyak kelas interval sebesar 5. Penulis menggunakan rumus
menurut Sudjana (2002) , rumus yang menjadi dasar tersebut adalah sebagai
berikut:
Dimana :
P = Panjang kelas interval
Rentang = Data terbesar-Data terkecil
Banyak Kelas = 5
Jadi, panjang kelas interval adalah
Maka interval dari kriteria penilaian rata-rata adalah sebagai berikut :
Sangat Buruk (SBR) / Sangat Rendah (SR) = 1,00 – 1,79
Buruk (BR) / Rendah (R) = 1,80 – 2,59
P =rentang
Banyak kelas
P =5-1
5P = 0,8
64
Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri
Cukup Baik (CB) / Cukup Tinggi (CT) = 2,60 – 3,39
Baik (B) / Tinggi (T) = 3,40 – 4,19
Sangat Baik (SB) / Sangat Tinggi (ST) = 4,20 – 5,00
3. Tanggapan Responden terhadap Kuesioner Pengukuran Berbagi
Pengetahuan Mengenai Teologi Saat ini Pada Sekolah Tinggi Teologi
Lintas Budaya
Setelah menyebar kuesioner maka dapat diketahui tanggapan responden
yaitu mahasiswa dan pengajar mengenai pengukuran berbagi pengetahuan
mengenai teologi saat ini pada STTLB. Untuk lebih memudahkan dalam
menganalisis jawaban para responden, berikut ini hasil analisis dalam bentuk tabel
secara keseluruhan dibawah ini:
Tabel 4.5 Tanggapan Responden terhadap Kuesioner Pengukuran
Berbagi Pengetahuan Mengenai Teologi Saat ini
No Pertanyaan
Semua Responden SS S N TS STS SKOR RATA2 KET
1 Berbagi pengetahuan mengenai
teologi yang diadakan di STTLB
yaitu secara tatap muka dan
berkelompok sudah baik tetapi
kurang memadai disebabkan waktu
dan tempat yang kadang-kadang
terbatas dan ada beberapa peserta
tidak bisa mengikuti.
0 10 5 0 0 55 3,67 Baik
2 Sharing tentang teologi yang
dilakukan sudah berjalan dengan
baik, tetapi pendokumentasian perlu
diperhatikan dan ditata kembali 5 8 2 0 0 63 4,2
Sangat Baik
3 Tidak adanya media penyimpanan
data yang terstruktur untuk setiap
sharing pengetahuan mengenai
teologi yang diadakan 4 9 1 1 0 61 4,07 Baik
65
Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri
4 Berbagi pengalaman mengenai
aktivitas yang dilakukan disebuah
organisasi kristen hanya bisa di
sharing saat adanya event-event
tertentu
1 10 4 0 0 57 3,80 Baik
Tabel 4.5 Tanggapan Responden terhadap Kuesioner Pengukuran Berbagi
Pengetahuan Mengenai Teologi Saat ini (Sambungan)
5 Konsultasi mengenai teologi ke
Pakar/Pengajar secara langsung
diluar jam perkuliahan ada tetapi
kurang efesien karena dibatasi waktu
dan tempat serta aktivitas lainnya
3 11 1 0 0 62 4,13 Baik
6 Tidak adanya sebuah forum diskusi
untuk membahas seputar
pengetahuan tentang teologi yang
dipelajari di STTLB dan pemahaman
lainnya yang berhubungan dengan
teologi
7 7 1 0 0 66 4,40 Sangat
Baik
7 Tanya jawab pada saat sharing
pengetahuan seputar teologi
berlangsung pada saat perkuliahan
saja
4 9 2 0 0 62 4,13 Baik
8 Belum adanya sistem yang dapat
mengelola data-data menjadi
informasi yang bermanfaat bagi
mahasiswa dan pengajar dalam
proses berbagi pengetahuan seputar
teologi
3 10 2 0 0 61 4,07 Baik
9 Minimnya sumber pengetahuan
atau pengalaman dalam
pengaplikasian ilmu yang didapat
setiap mahasiswa dari Pakar/pengajar
karena terbatas waktu dan tempat
untuk berbagi pengetahuan dan
pengalaman
5 7 3 0 0 62 4,13 Baik
10 Berbagi pengetahuan tentang ide-ide
kreatif, artikel/tulisan, pengalaman
dan pemahaman seputar teologi
kurang maksimal bisa disampaikan
ke mahasiswa atau sesama pengajar
dikarenakan waktu dan tempat
penyampaiannya harus disesuaikan
2 10 3 0 0 59 3,93 Baik
Total 40,53
Rata – Rata Keseluruhan 4,05 Baik
Dari data yang diolah mengenai pengukuran berbagi pengetahuan yang
terjadi saat ini di STTLB disimpulkan rata-rata yang dihasilkan 4,05 dan berada di
interval 3,40 – 4,19 yang berarti baik. Dari hasil yang didapat disimpulkan bahwa
66
Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri
perlu adanya sebuah sistem yang dapat mendukung terjadinya sharing knowledge
sehingga sharing knowledge yang dilakukan dapat berjalan dengan baik,
terdokumentasi dengan baik, serta bisa melakukan sharing dari manapun dan
kapan pun tampa dibatasi waktu dan tempat.
4. Hasil Penelitian Dengan Metode COLLES
COLLES terdiri dari 24 pertanyaan yang terbagi menjadi enam
kategori, dimana setiap kategori akan menggambarkan kualitas dari
penggunaan sistem KM yang diuji coba. Berikut ini hasil analisis tanggapan
responden yang disajikan dalam bentuk tabel berikut ini:
Tabel 4.6 Hasil analisa penelitian dengan metode COLLES
No Pertanyaan All Responden
SS S N TS STS SKOR Rata2 KET
1
Dalam penerapan KMS secara online,
sejauh mana relevansi atau hubungan
dengan pengetahuan di bidang teologi
yang ada di STTLB dan kesesuaian
dengan knowledge pengguna.
a Pembelajaran fokus terhadap
permasalahan yang membuat saya
tertarik untuk mempelajarinya
6 8 0 1 0 64 4,27 Sangat
Baik
b Apa yang saya pelajari sangat penting
untuk pengembangan pengetahuan saya
dan profesional saya
5 10 0 0 0 65 4,33 Sangat
baik
c Saya belajar bagaimana meningkatkan
pengetahuan saya 2 10 3 0 0 59 3,93 Baik
d Apa yang saya pelajari berkaitan erat
dengan pengetahuan saya 2 11 2 0 0 60 4,00 Baik
2 Sharing culture mengenai teologi secara
online dapat menstimulasi dan
merangsang pengguna untuk berpikir
reflektif kritis
a Saya berpikir kritis tentang bagaimana
saya belajar 0 11 3 1 0 55 3,67 Baik
b Saya berpikir kritis tentang ide saya
sendiri 3 10 2 0 0 61 4,07 Baik
c Saya berpikir kritis tentang ide dari
pengguna lain 5 6 4 0 0 61 4,07 Baik
d Saya berpikir kritis tentang sebuah ide
yang saya baca 7 6 2 0 0 65 4,33 Baik
3 Bagaimana interaksi pengguna dalam
proses sharing culture pengetahuan
mengenai teologi dalam KMS ini
67
Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri
a Saya dapat menjelaskan pendapat saya
kepada pengguna lain 5 8 2 0 0 63 4,20 Sangat
Baik
b Saya dapat meminta penjelasan dari ide-
ide pengguna lain 8 4 3 0 0 65 4,33 Sangat
Baik
Tabel 4.6 Hasil analisa penelitian dengan metode COLLES (Sambungan)
c Pengguna lain dapat bertanya kepada
saya melalui sistem untuk berbagi
pengetahuan tentang ide ide saya
2 10 3 0 0 59 3,93 Baik
d Mahasiswa/i lain dapat merespon
penjelasan saya dengan sangat baik 0 10 5 0 0 55 3,67 Baik
4 Bagaimana peran pengajar dalam
mendukung berlangsungnya sharing
culture (budaya berbagi) pengetahuan
seputar teologi secara online
a Pengajar dapat menstimulasi/
merangsang daya pikir saya melalui
KMS ini
5 4 6 0 0 59 3,93 Baik
b Pengajar mendorong saya untuk terus
berpartisipasi dalam berbagi pengetahuan 4 6 5 0 0 59 3,93 Baik
c Pengajar memberikan pemikiran yang
baik dalam sistem ini 0 12 2 1 0 56 3,73 Baik
d Pengajar sangat kritis terhadap ide saya
dan memdorong untuk lebih baik dalam
berbagi pengetahuan
3 10 2 0 0 61 4,07 Baik
5 Bagaimana peran sesama Mahasiswa/i
dalam mendukung berlangsungnya
sharing culture (budaya berbagi)
pengetahuan seputar teologi
a Mahasiswa/i lain mendorong saya untuk
dapat berpartisipasi dalam berbagi
pengetahuan secara online
3 10 1 1 0 60 4,00 Baik
b Mahasiswa/i lain memberikan pujian atas
kontribusi saya daalm berbagi
pengetahuan
2 11 1 1 0 59 3,93 Baik
c Mahasiswa/i lain dapat menilai
kontribusi saya pada sistem 2 10 2 1 0 58 3,87 Baik
d Mahasiswa/i lain memuji keinginan
belajar saya melalui sistem ini. 1 7 7 0 0 54 3,60 Baik
6 apakah komunikasi yang dilakukan
dalam sistem yang ada mempunyai
makna dan dapat dimengerti oleh
pengguna
a Saya memperhatikan dengan baik pesan
dari Mahasiswa/i lain dalam sistem KMS
ini
2 11 1 1 0 59 3,93 Baik
b Mahasiswa/i lain juga memperhatikan
pesan dari saya 8 3 4 0 0 64 4,27 Sangat
Baik
c Saya memperhatikan dengan baik pesan
dari pengajar yang memberikan dan
berbagi pengetahuan
2 9 4 0 0 58 3,87 Baik
68
Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri
d Pengajar memperhatikan dengan baik
pesan dari saya melalui sistem ini 3 10 2 0 0 61 4,07 Baik
Total 96,0
Rata – Rata Keseluruhan 4,00 Baik
Setelah melakukan analisa dari hasil pengelolahan kuesioner secara
keseluruhan bahwa tanggapan dari pengguna KMS adalah baik dengan hasil rata-
rata keseluruhan adalah 4.00. maka dapat disimpulkan bahwa:
a. Dengan adanya KMS ini membantu dalam memdukung proses berbagi
pengetahuan seputar teologi pada Sekolah Tinggi Teologi Lintas Budaya
Jakarta dengan melihat tanggapan mahasiswa/i dan pengajar tentang
kualitas KMS dalam kuesioner
b. KMS yang dibangun dapat menambah/ meningkatkan pengetahuan
tentang teologi dan juga membantu berbagi pengetahuan dengan lebih
cepat karena dilakukan dimanapun dan kapanpun dengan secara online
internet
c. Dengan hadirnya KMS ini meningkatkan motivasi untuk berbagi
pengetahuan seputar teologi
4.13. Sintesa Penelitian
Berbagi pengetahuan merupakan salah satu metode dalam knowledge
management yang digunakan untuk memberikan kesempatan kepada setiap
elemen yang ada untuk berbagi ilmu pengetahuan, pengalaman dan ide yang
dimiliki kepada anggota lainnya. Berbagi pengetahuan hanya dapat dilakukan
apabila setiap anggota memiliki kesempatan yang luas dalam menyampaikan
pendapat, ide, kritikan, dan komentarnya kepada anggota lainnya. Berbagi
pengetahuan bisa berjalan dengan lancar apabila setiap elemen yang ada saling
mendukung dan berpartisipasi untuk mewujudkan terjadinya berbagi pengetahuan.
Berbagi pengetahuan yang baik apabila didukung dengan adanya sebuah
knowledge management system (KMS) yang di operasikan dengan baik dan
setiap anggota dapat melakukan sharing pengetahuan dimanapun dan kapan pun
secara online.
69
Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri
Dengan sistem manajemen pengetahuan yang baik, banyak manfaat
yang didapat misalnya mengenai manajemen pembelajaran, kepakaran bidang
teologi, pemahaman tentang teologi, dan sebagainya. Untuk mewujudkan hal
tersebut harus dibudayakan kebiasaan menulis dan mem-publish tulisan, serta
melakukan diskusi yang intens. Oleh karena itu sangat dibutuhkan sebuah sistem
manajemen pengetahuan yang dapat dimanfaatkan para pengajar dan mahasiswa/i
untuk mem-publish ide, gagasan, diskusi sesuai topik yang diposting, serta
sharing pengalaman hidup mengenai pengaplikasian teologi yg dipelajari dalam
kesehariannya di organisasi sosial.
4.1.4 Perbandingan Berbagi Pengetahuan Sistem Berjalan Dengan
Penerapan Knowledge Management System Berbasis Web
Berdasarkan hasil analisa sistem berjalan dengan perancangan Knowledge
Management System berbasis web, maka dibawah ini dapat dilihat
perbandingannya, sebagai berikut:
Tabel 4.7 Perbandingan Sistem yang Berjalan Dengan Penerapan KMS
Kategori Sistem berjalan KMS berbasis Website
Waktu Berbagi pengetahuan terjadi
pada saat perkuliahan dan
pada saat diadakan event
tertentu seperti seminar,
persekutuan doa, kelompok
kecil (komsel)
Setiap saat apabila sudah
melakukan/ mengakses
halaman yang sudah
disediakan
Tempat Tempat yang digunakan untuk
berbagi pengetahuan seputar
teologi saat ini yaitu di
kampus Sekolah Tinggi
Teologi Lintas Budaya secara
tatap muka.
Dengan penerapan KMS,
tempat berbagi
pengetahuan seputar
teologi dilakukan dimana
saja dengan adanya
layanan/akses internet
Media yang
digunakan
Cetakan kertas sebagai
referensi/ media penyampaian
pengetahuan
Dengan forum diskusi
dan chatting secara online
Cara Penyampaian
Pengetahuan
Secara lisan menyampaikan
ide, pemikiran dan
pengetahuan seputar teologi
yang didukung dengan materi
Secara online
menyampaikan ide
danpengetahuan seputar
teologi dengan mengikuti
70
Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri
yang sudah disiapkan dalam
bentuk tulisan maupun cetakan
kertas
forum diskusi atau
chatting yang sudah
disediakan di sistem
berbasis website Tabel 4.7 Perbandingan Sistem yang Berjalan Dengan Penerapan KMS
(Sambungan)
Kondisi berbagi
pengetahuan
Berbagi pengetahuan antara
mahasiswa dan pengajar dan
sebaliknya pengajar dan
mahasiswa belum maksimal
karena waktu dan tempat yang
terbatas.
Berbagi pengetahuan bisa
terlaksana dengan baik
karena tidak dibatasi
waktu dan tempat. Tetapi
perlu diperhatikan lagi
dari sisi perlengkapan
dalam melaksanakan
berbagi pengetahuan
secara online
Penyebaran
Pengetahuan
Pengetahuan bisa didapat
apabila mengikuti pertemuan
yang diadakan dan apabila
membuat resume/ rangkuman
dari setiap pertemuan ang
diadakan
Pengetahuan bisa didapat
dengan melihat hasil
forum diskusi dan juga
chatting yang sudah
berjalan. Selain itu bisa
mendownload materi
yang dibahas di fitur
yang sudah disediakan
4.2. Spesifikasi Sistem
4.2.1. Tata Cara Pengoperasian Sistem
Sistem KMS yang dibangun berjalan pada platform web sehingga
dibutuhkan jaringan intranet maupun internet. Selain jaringan tersebut dibutuhkan
juga browser sebagai aplikasi untuk menjalankan KMS seperti mozilla firefox,
google chrome, internet explorer. KMS dapat diakses melalui internet dengan
alamat yang digunakan adalah http://www.kms.sttlintasbudaya.ac.id . Setelah
masuk kehalaman awal maka langkah selanjutnya adalah memasukkan username
dan password di halaman login untuk bisa masuk kehalaman sesuai kriteria
pengguna dan dapat melakukan aktifitas sesuai fitur yang sudah disediakan.
4.2.2. Hasil Integrasi Sistem
Pada gambar dibawah ini digambarkan sistem KMS dapat diakses melalui
jaringan internet maupun melalui jaringan lokal (LAN).
71
Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri
Mobile Devices
PC Office Lantai 1
PC Ruang Kelas Lantai 2
PC Ruang Kelas Lantai 2
PC Ruang Pinpinan
ISP
WIFI Network
WEB Server KMS
Server Hosting
ISP
WEB Server KMS
Internal Server
Gambar 4.3 Integrasi Sistem
4.2.3. Spesifikasi Perangkat keras dan perangkat lunak
1. Perangkat Keras
Agar terlaksananya KMS yang diterapkan serta mendukung proses
instalasi KMS, maka dibutuhkan sebuah komputer baik dari sisi server maupun
client. Dibawah ini spesifikasi perangkat server yang menjadi acuan sistem KMS,
yaitu:
a. Processor intel dual core atau diatasnya
b. memory RAM dengan Kapasitas 4 GB
c. Hardisk dengan kapasitas 250 GB
d. Keyboard standart Querty
e. Monitor 17”
f. Mouse standart ps2
72
Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri
Dari sisi client, Spesifikasi perangkat komputer/ laptop yang digunakan
sebagai berikut:
a. processor intel pentium 4/ diatasnya
b. memory RAM dengan kapasitas minimum 1GB
c. Hardisk dengan kapasitas minimum 80 GB
2. Perangkat Lunak
Perangkat lunak sangatlah dibutuhkan daalm menjalankan sebuah sistem
KMS tanpa adanya perangkat lunak utama seperti sistem operasi dan web server
maka KMS ini tidak dapat digunakan. Berikut ini spesifikasi perangkat lunak dari
sisi server:
a. sistem operasi Windows
b. webserver XAMPP 1.8
c. Database Mysql
d. Web browser mozilla firefox, chrome, Internet Explorer
Berikut ini spesifikasi perangkat lunak dari sisi client:
a. Sistem operasi windows Xp/ diatasnya
b. Web browser seperti Mozilla Firefox, chrome, opera, Internet Explorer
73
Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri
4.2.4. Desaign Sistem
1. Tampilan Login
Dalam KMS disediakan ada 3 hak akses yaitu sebagai administrator,
pengajar dan mahasiswa/i. Untuk pengajar dan mahasiswa/i telah disediakan
username dan password secara manual oleh admin. Username dan password
tersebut yang digunakan untuk masuk ke halaman masing-masing. Dibawah ini
tampilan dari halaman login pengguna:
Gambar 4.4 Tampilan Halaman Login
2. Tampilan Halaman User
Halaman user adalah halaman yang membutuhkan user untuk melakukan
aktivitas berbagi pengetahuan seputar teologi. Berikut ini tampilan halaman user:
Gambar 4.5 Tampilan Halaman User
74
Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri
3. Tampilan Halaman Administrator
Halaman administrator adalah halaman untuk melakukan pengaturan
setiap aktivitas yang ada pada KMS. Dan juga pengaturan akun user (pengajar
dan mahasiswa) secara manual. Dibawah ini tampilan halaman adminsitrator:
Gambar 4.6 Tampilan Halaman Administrator
4. Tampilan Halaman Berita
Halaman Berita berisikan informasi yang akan diberikan ke pengajar maupun
ke mahasiswa yang berkaitan dengan berbagi pengetahuan pada KMS. Berikut ini
tampilan halaman berita:
75
Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri
Gambar 4.7 Tampilan Halaman Berita
5. Tampilan Media Chatting
Pada halaman ini berisikan media chatting antara penguna yang digunakan
untuk obrolan seputar mengenai teologi dan juga seputar pengalaman pribadi
tentang penerapan ilmu yang didapat. Berikut ini tampilan media chatting:
Gambar 4.8 Tampilan Media Chatting
76
Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri
6. Tampilan Forum Diskusi
Tampilan forum diskusi berisikan halaman untuk melakukan diskusi dengan
topik yang sudah ditentukan oleh pengajar. Dalam diskusi ini bertujuan untuk
mengupas sebuah tema yang sudah ditentukan. Berikut ini halaman forum diskusi:
Gambar 4.9 Tampilan Forum Diskusi
7. Tampilan Halaman Melakukan Diskusi
Tampilan melakukan diskusi berisikan isi diskusi yang dilakukan pengguna
dengan sebuah topik yang sudah ditemtukan. Dalam hal ini adanya saling
memberikan tanggapan atau gambaran mengenai topik pembahasan. Berikut ini
tampilan halaman melakukan diskusi.
77
Program Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri
Gambar 4.10 Tampilan Halaman Melakukan Diskusi
8. Tampilan Kumpulan Artikel
Kumpulan artikel berisikan daftar artikel yang sudah diupload di sistem KM,
pengguna(pengajar/mahasiswa) bisa melakukan download artikel tersebut untuk
dibaca atau sebagai acuan dalam berbagi pengetahuan seputar teologi pada
STTLB. Berikut ini tampilan kumpulan artikel:
Gambar 4.11 Tampilan Kumpulan Artikel
78
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari uraian tentang knowledge management system yang sudah diuraikan
dibab sebelumnya maka dapat disimpulkan beberapa kesimpulan sebagai
berikut:
1. Sharing knowledge mengenai teologi dikelola dan didukung dengan
memanfaatkan sebuah sistem KM berbasis web yang dapat diakses melalui
sarana intranet maupun internet sehingga dapat meningkatkan partisipasi
pengguna untuk saling berkomunikasi tentang teologi secara online.
Dengan adanya sebuah sistem KM secara online dapat mendukung
terjadinya berbagi pengetahuan sehingga berbagi pengetahuan yang
dilakukan dapat berjalan dengan baik, terdokumentasi serta bisa
melakukan sharing pengetahuan dari manapun dan kapanpun tanpa
dibatasi waktu dan tempat.
2. Hasil pengelolahan kuesioner dari tanggapan pengguna KMS adalah
menunjukkan hasil baik yaitu berada pada interval 3,40- 4,19 dengan hasil
rata-rata keseluruhan adalah 4.00. Dari tanggapan tersebut dapat
dikatakan bahwa, KMS diterima dengan baik dan membantu dalam proses
berbagi pengetahuan serta KMS yang dibangun dapat meningkatkan
pengetahuan dengan adanya sarana atau fasilitas yang disediakan seperti
forum diskusi untuk membahas topik mengenai teologi, chatting untuk
bekomunikasi antar penguna, kumpulan artikel untuk mem-publish ide /
pengetahuan. Dengan hadirnya KMS ini menjadikan sharing pengetahuan
dan juga sharing pengalaman hidup mengenai pengaplikasian ilmu teologi
yang didapat terlaksana dengan baik di STTLB.
79
5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan yang di paparkan dalam perancangan KMS ini,
penulis memberikan saran yang nantinya bermamfaat untuk alternatif pemikiran
dan pengembangan kedepannya yaitu:
1. Perlu diadakannya survey selanjutnya dan pengujian sistem secara berkala
untuk mengetahui pengaruh KMS yang dibuat dalam sharing knowledge
mengenai teologi di STTLB.
2. Dalam penerapan KMS ini, perlu diadakan pelatihan secara berkala agar
penggunaan dan pemanfaatan KMS ini dapat meningkatkan dan
mendorong pemahaman mahasiswa dan pengajar tentang sharing
knowledge mengenai teologi.
3. Dalam pengadaan server harus lebih teliti dan perlu meningkatkan
performa server baik dari spesifikasi hardware maupun jaringan agar
proses sharing knowledge berjalan dengan baik.
80
DAFTAR REFERENSI
Andy, Randy (2011). Pengembangan dan Penerapan Manajemen Pengetahuan
Sebagai Strategi Pendukung Kegiatan Medis Non-Bedah (Studi Kasus Klinik
Petukangan Medical Center). ISSN: 1411-6340
Bergeron, Bryan. (2003). Essential of Knowledge Management. John Wiley &
Sons, Inc. New Jersey
Bommen, Thommy & Bechina, Amtzen. (2006). Knowledge Sharing Practices:
Analissis of a Globel Scandinavian Consulting Company. ISSN 1479-4411
Cummings, Jeffrey. (2003). Knowledge Sharing: a Review Of the Literature.
Washington, D.C: The world Bank
Debowski, Shelda. (2006). Knowledge Management. Melbourne and Sydney:
John Wiley and Son Australia, Ltd.
Dennis, Alan & Wixom, Haley, Tergaden.(2009). Systems Analysis Desagn UML
Version 2.0. United States of America: John Wiley & Sons, Inc
Fariani, Indah. (2013). Analisa Dampak Knowledge Management Terhadap
Performa Orgamisasi Studi Kasus Pada PT. Telekomunikasi Indonesia.
Seminar Nasional Sistem Informasi Indonesia. 2-4 Desember 2013. Jakarta
Jennex, Murray, E. (2007). Knowledge Management In Modern Organitations.
USA: Idea Group Publishing San Diego
Jennex, Murray, E. (2005). Case Studies in Knowledge Management. USA: Idea
Group Publishing San Diego
Nonaka, Ikujiro and Takeuchi H (1995). The Knowledge Creating
Company: How Japanesse Companies Create the Dynamics In Innovatio.
Oxford University Press.
Putri, Soemarto & Pangaribuan, Harapan. (2009). Knowledge Management
System: Knowledge Sharing Culture di Dinas Sosial Provinsi DKI Jakarta.
Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi. ISSN:1907-5022.
Ratnasari,Anita (2012). Studi Pengaruh Penerapan E-Learning Terhadap
Keaktifan Mahasiswa Dalam Kegiatan Belajar Mengajar Studi Kasus:
Universitas Mercu Buana Jakarta. ISSN: 1907-5022
81
Sangadji, Mamang & Sopiah. (2010). Metodologi Penelitian – Pendekatan Praktis
Dalam Penelitian. Yogyakarta: Andi
Setiarso, Bambang. (2011). Berbagi pengetahuan: Siapa Yang mengelola
Pengetahuan?. Jakarta: Ilmukomputer.com.
Solichin, Achmad. (2011). Mengukur Tingkat Kenyamanan Penggunaan Sistem
E-Learning Moodle dalam Proses Knowledge Sharing: Studi Kasus di
Universitas Budi Luhur. Jakarta
Subagja Sambas. (2011). Perancangan Knowledge Manajement System Untuk
Pelaanan Perizinan Terpadu Satu Pintu. Konferensi Teknologi Informasi dan
Komunikasi Untuk Indonesia. 14-15 Juni 2011. Bandung
Sudjana (2002). Metode Statistika. Bandung: PT. Tarsito.
Tiwana, Amrit. (1999). The Knowledge Management Tollkit. Prentice Hall PTR
82
LAMPIRAN
KUESIONER PENELITIAN
Yang Terhormat:
Bapak/Ibu Pengajar
Sekolah Tinggi Teologi Lintas Budaya Jakarta
Di tempat
Dengan Hormat,
Sehubungan dengan penyusunan tesis yang saya kerjakan sebagai persyaratan
dalam penyelesaian pendidikan pada program studi Magister Ilmu Komputer, maka
saya melakukan penelitian dengan judul “Prototype Knowledge Management
System Untuk Membentuk Sharing Culture Mengenai Teologi Pada Sekolah
Tinggi Teologi Lintas Budaya Jakarta”. Sehubungan dengan itu, maka saya mohon
partisipasi dan kesediaan anda untuk mengisi kuesioner dibawah ini dengan jujur dan
obyektif sesuai dengan keadaan yang sebenarnya sehingga nantinya bermanfaat dalam
penelitian ini. Setiap jawaban dan respon yang diberikan merupakan sesuatu hal yang
berharga dalam penelitian ini, untuk itu saya mengucapkan terima kasih.
Jakarta, 05 Agustus 2014
Hormat saya,
(Esron Rikardo Nainggolan)
I. PETUNJUK PENGISIAN
a. Mohon dengan hormat bantuan dan kesediaan Bapak/Ibu untuk menjawab
seluruh pernyataan yang ada.
b. Berilah tanda silang (X) di sebelah kanan tiap pernyataan, sesuai dengan
skala tingkat kesetujuan anda atas pernyataan yang ada.
Keterangan:
SS = Sangat Setuju TS = Tidak Setuju
S = Setuju STS = Sangat Tidak Setuju
N = Netral
II. PROFIL KORESPONDEN
a. Usia
1. < 25 tahun 3. 40 - 50 tahun
2. 25-40 tahun 4. > 50 tahun
b. Sudah berapa lama Anda mengajar/belajar di STTLB
1. < 1 tahun 3. 2 - 3 Tahun 5. > 4 Tahun
2. 1 - 2 tahun 4. 3 - 4 Tahun
c. Anda memiliki komputer/Laptop dirumah?
Beri tanda silang (X):
A. Ya B. Tidak
d. Anda Memiliki Jaringan internet dirumah?
Beri tanda silang (X):
A. Ya B. Tidak
III. DAFTAR PERNYATAAN
A. Penerapan KMS (Knowledge Management System) Berbasis Web
No Pernyataan SS S N TS STS
1 Penerapan web ini menjadikan pengetahuan
saya tentang berbagi pengetahuan seputar
teologi lebih berkembang.
2 Dengan adanya penerapan KMS, saya
mendapatkan kemudahan dalam melakukan
sharing pengetahuan mengenai teologi
melalui web ini.
3 Dengan adanya penerapan KMS ini lebih
mudah mendapatkan pengetahuan dan
informasi terbaru seputar teologi
4 Saya senang berinteraksi dengan KMS ini
karena didukung dengan fasilitas yang sesuai
yaitu forum diskusi dan chatting
5 Fasilitas yang disediakan dalam KMS ini
yaitu forum diskusi dan chating serta folder
artikel dalam pertukaran pengetahuan sudah
baik
6 Dengan adanya KMS ini menjadikan
hubungan komunikasi antara pengajar dengan
Mahasiswa/i dan hubungan komunikasi antara
pengajar dengan pengajar serta hubungan
Mahasiswa/i dengan Mahasiswa/i lebih
interaktif dan lebih baik
7 KMS yang dibuat lebih mudah digunakan dan
tidak ditemukan kendala dalam pengoperasian
dan pada saat interaksi menggunakan KMS
berbasis web ini
8 Sharing pengetahuan bisa dilakukan kapan
saja dan dimana saja dengan lebih mudah.
9 Dengan adanya KMS ini sangat terbantu
dalam mengasah pengetahuan saya seputar
teologi
10 Dengan adanya KMS ini memberikan
motivasi dan inisiatif dalam berbagi
pengetahuan seputar teologi
B. Penerapan COLLES (Constructivist OnLine Learning Environment
Survey)
No. Pertanyaan SS S N TS STS
1. Dalam penerapan KMS secara online, sejauh
mana relevansi atau hubungan dengan
pengetahuan di bidang teologi yang ada di
STTLB dan kesesuaian dengan knowledge
pengguna.
a. Pembelajaran fokus terhadap
permasalahan yang membuat saya tertarik
untuk mempelajarinya
b. Apa yang saya pelajari sangat penting
untuk pengembangan pengetahuan saya
dan profesional saya
c. Saya belajar bagaimana meningkatkan
pengetahuan saya
d. Apa yang saya pelajari berkaitan erat
dengan pengetahuan saya
2. Sharing culture mengenai teologi secara
online dapat menstimulasi dan merangsang
pengguna untuk berpikir reflektif kritis
a. Saya berpikir kritis tentang bagaimana
saya belajar
b. Saya berpikir kritis tentang ide saya
sendiri
c. Saya berpikir kritis tentang ide dari
pengguna lain
d. Saya berpikir kritis tentang sebuah ide
yang saya baca
3. Bagaimana interaksi pengguna dalam proses
sharing culture pengetahuan mengenai
teologi dalam KMS ini
a. Saya dapat menjelaskan pendapat saya
kepada pengguna lain
b. Saya dapat meminta penjelasan dari ide-
ide pengguna lain
c. Pengguna lain dapat bertanya kepada
saya melalui sistem untuk berbagi
pengetahuan tentang ide ide saya
d. Mahasiswa/i lain dapat merespon
penjelasan saya dengan sangat baik
4. Bagaimana peran pengajar dalam mendukung
berlangsungnya sharing culture (budaya
berbagi) pengetahuan seputar teologi secara
online
a. Saya dapat menstimulasi/ merangsang
daya pikir saya melalui KMS ini
b. Saya mendorong mahasiswa untuk terus
berpartisipasi dalam berbagi pengetahuan
c. Saya memberikan pemikiran yang baik
dalam sistem ini
d. Saya sangat kritis terhadap ide
mahasiswa dan memdorong untuk lebih
baik dalam berbagi pengetahuan
5. Bagaimana peran sesama Mahasiswa/i dalam
mendukung berlangsungnya sharing culture
(budaya berbagi) pengetahuan seputar
teologi
a. Mahasiswa/i saling mendorong sesama
mahasiswa untuk dapat berpartisipasi
dalam berbagi pengetahuan secara online
b. Mahasiswa/i saling memberikan pujian
atas kontribusi mahasiswa yang berperan
dalam berbagi pengetahuan
c. Mahasiswa/i dapat menilai kontribusi
mahasiswa lain pada sistem
d. Mahasiswa/i saling memuji keinginan
belajar mahasiswa melalui sistem ini.
6. apakah komunikasi yang dilakukan dalam
sistem yang ada mempunyai makna dan
dapat dimengerti oleh pengguna
a. Saya memperhatikan dengan baik pesan
dari Mahasiswa/i dalam sistem KMS ini
b. Mahasiswa/i juga memperhatikan pesan
dari saya
c. Saya memperhatikan dengan baik pesan
dari mahasiswa/i yang memberikan dan
berbagi pengetahuan
d. Saya memperhatikan dengan baik pesan
dari mahasiswa/i melalui sistem ini
KUESIONER PENELITIAN
Yang Terhormat:
Bapak/Ibu Mahasiswa/i
Sekolah Tinggi Teologi Lintas Budaya Jakarta
Di tempat
Dengan Hormat,
Sehubungan dengan penyusunan tesis yang saya kerjakan sebagai persyaratan
dalam penyelesaian pendidikan pada program studi Magister Ilmu Komputer, maka
saya melakukan penelitian dengan judul “Prototype Knowledge Management
System Untuk Membentuk Sharing Culture Mengenai Teologi Pada Sekolah
Tinggi Teologi Lintas Budaya Jakarta”. Sehubungan dengan itu, maka saya mohon
partisipasi dan kesediaan anda untuk mengisi kuesioner dibawah ini dengan jujur dan
obyektif sesuai dengan keadaan yang sebenarnya sehingga nantinya bermanfaat dalam
penelitian ini. Setiap jawaban dan respon yang diberikan merupakan sesuatu hal yang
berharga dalam penelitian ini, untuk itu saya mengucapkan terima kasih.
Jakarta, 05 Agustus 2014
Hormat saya,
(Esron Rikardo Nainggolan)
I. PETUNJUK PENGISIAN
a. Mohon dengan hormat bantuan dan kesediaan Bapak/Ibu untuk menjawab
seluruh pernyataan yang ada.
b. Berilah tanda silang (X) di sebelah kanan tiap pernyataan, sesuai dengan
skala tingkat kesetujuan anda atas pernyataan yang ada.
Keterangan:
SS = Sangat Setuju TS = Tidak Setuju
S = Setuju STS = Sangat Tidak Setuju
N = Netral
II. PROFIL KORESPONDEN
a. Usia
1. < 25 tahun 3. 40 - 50 tahun
2. 25-40 tahun 4. > 50 tahun
b. Sudah berapa lama Anda belajar di STTLB
1. < 1 tahun 3. 2 - 3 Tahun 5. > 4 Tahun
2. 1 - 2 tahun 4. 3 - 4 Tahun
c. Anda memiliki komputer/Laptop dirumah?
Beri tanda silang (X):
A. Ya B. Tidak
d. Anda Memiliki Jaringan internet dirumah?
Beri tanda silang (X):
A. Ya B. Tidak
III. DAFTAR PERNYATAAN
A. Penerapan KMS (Knowledge Management System) Berbasis Web
No Pernyataan SS S N TS STS
1 Penerapan web ini menjadikan pengetahuan
saya tentang berbagi pengetahuan seputar
teologi lebih berkembang.
2 Dengan adanya penerapan KMS, saya
mendapatkan kemudahan dalam melakukan
sharing pengetahuan mengenai teologi
melalui web ini.
3 Dengan adanya penerapan KMS ini lebih
mudah mendapatkan pengetahuan dan
informasi terbaru seputar teologi dalam KMS
4 Saya senang berinteraksi dengan KMS ini
karena didukung dengan fasilitas yang sesuai
yaitu forum diskusi dan chatting
5 Fasilitas yang disediakan dalam KMS ini
yaitu forum diskusi dan chating serta folder
artikel dalam pertukaran pengetahuan sudah
baik
6 Dengan adanya KMS ini menjadikan
hubungan komunikasi antara pengajar dengan
Mahasiswa/i dan hubungan komunikasi antara
pengajar dengan pengajar serta hubungan
Mahasiswa/i dengan Mahasiswa/i lebih
interaktif dan lebih baik
7 KMS yang dibuat lebih mudah digunakan dan
tidak ditemukan kendala dalam pengoperasian
dan pada saat interaksi menggunakan KMS
berbasis web ini
8 Sharing pengetahuan bisa dilakukan kapan
saja dan dimana saja dengan lebih mudah.
9 Dengan adanya KMS ini sangat terbantu
dalam mengasah pengetahuan saya seputar
teologi
10 Dengan adanya KMS ini memberikan
motivasi dan inisiatif dalam berbagi
pengetahuan seputar teologi
B. Penerapan COLLES (Constructivist OnLine Learning Environment
Survey)
No. Pertanyaan SS S N TS STS
1. Dalam penerapan KMS secara online, sejauh
mana relevansi atau hubungan dengan
pengetahuan di bidang teologi yang ada di
STTLB dan kesesuaian dengan knowledge
pengguna.
a. Pembelajaran fokus terhadap
permasalahan yang membuat saya tertarik
untuk mempelajarinya
b. Apa yang saya pelajari sangat penting
untuk pengembangan pengetahuan saya
dan profesional saya
c. Saya belajar bagaimana meningkatkan
pengetahuan saya
d. Apa yang saya pelajari berkaitan erat
dengan pengetahuan saya
2. Sharing culture mengenai teologi secara
online dapat menstimulasi dan merangsang
pengguna untuk berpikir reflektif kritis
a. Saya berpikir kritis tentang bagaimana
saya belajar
b. Saya berpikir kritis tentang ide saya
sendiri
c. Saya berpikir kritis tentang ide dari
pengguna lain
d. Saya berpikir kritis tentang sebuah ide
yang saya baca
3. Bagaimana interaksi pengguna dalam proses
sharing culture pengetahuan mengenai
teologi dalam KMS ini
a. Saya dapat menjelaskan pendapat saya
kepada pengguna lain
b. Saya dapat meminta penjelasan dari ide-
ide pengguna lain
c. Pengguna lain dapat bertanya kepada
saya melalui sistem untuk berbagi
pengetahuan tentang ide ide saya
d. Mahasiswa/i lain dapat merespon
penjelasan saya dengan sangat baik
4. Bagaimana peran pengajar dalam mendukung
berlangsungnya sharing culture (budaya
berbagi) pengetahuan seputar teologi secara
online
a. Pengajar dapat menstimulasi/
merangsang daya pikir saya melalui KMS
ini
b. Pengajar mendorong saya untuk terus
berpartisipasi dalam berbagi pengetahuan
c. Pengajar memberikan pemikiran yang
baik dalam sistem ini
d. Pengajar sangat kritis terhadap ide saya
dan memdorong untuk lebih baik dalam
berbagi pengetahuan
5. Bagaimana peran sesama Mahasiswa/i dalam
mendukung berlangsungnya sharing culture
(budaya berbagi) pengetahuan seputar
teologi
a. Mahasiswa/i lain mendorong saya untuk
dapat berpartisipasi dalam berbagi
pengetahuan secara online
b. Mahasiswa/i lain memberikan pujian atas
kontribusi saya daalm berbagi
pengetahuan
c. Mahasiswa/i lain dapat menilai kontribusi
saya pada sistem
d. Mahasiswa/i lain memuji keinginan
belajar saya melalui sistem ini.
6. apakah komunikasi yang dilakukan dalam
sistem yang ada mempunyai makna dan
dapat dimengerti oleh pengguna
a. Saya memperhatikan dengan baik pesan
dari Mahasiswa/i lain dalam sistem KMS
ini
b. Mahasiswa/i lain juga memperhatikan
pesan dari saya
c. Saya memperhatikan dengan baik pesan
dari pengajar yang memberikan dan
berbagi pengetahuan
d. Pengajar memperhatikan dengan baik
pesan dari saya melalui sistem ini
KUESIONER PENELITIAN
Yang Terhormat:
Bapak/Ibu Mahasiswa/i
Sekolah Tinggi Teologi Lintas Budaya Jakarta
Di tempat
Dengan Hormat,
Sehubungan dengan penyusunan tesis yang saya kerjakan sebagai persyaratan
dalam penyelesaian pendidikan pada program studi Magister Ilmu Komputer, maka
saya melakukan penelitian dengan judul “Penerapan Knowledge Management
System Untuk Membentuk Sharing Culture Mengenai Teologi Pada Sekolah
Tinggi Teologi Lintas Budaya Jakarta”. Sehubungan dengan itu, maka saya mohon
partisipasi dan kesediaan anda untuk mengisi kuesioner dibawah ini dengan jujur dan
obyektif sesuai dengan keadaan yang sebenarnya sehingga nantinya bermanfaat dalam
penelitian ini. Setiap jawaban dan respon yang diberikan merupakan sesuatu hal yang
berharga dalam penelitian ini, untuk itu saya mengucapkan terima kasih.
Jakarta, 05 Agustus 2014
Hormat saya,
(Esron Rikardo Nainggolan)
I. PETUNJUK PENGISIAN
a. Mohon dengan hormat bantuan dan kesediaan Bapak/Ibu untuk menjawab
seluruh pernyataan yang ada.
b. Berilah tanda silang (X) di sebelah kanan tiap pernyataan pada profil
responden
c. Berikan pada kotak bobot nilai mulai range 0 – 100, untuk setiap
pertanyaan yang ada.
Keterangan:
SS = Sangat Setuju TS = Tidak Setuju
S = Setuju STS = Sangat Tidak Setuju
N = Netral
II. PROFIL KORESPONDEN
a. Usia
1. < 25 tahun 3. 40 - 50 tahun
2. 25-40 tahun 4. > 50 tahun
b. Sudah berapa lama Anda belajar di STTLB
1. < 1 tahun 3. 2 - 3 Tahun 5. > 4 Tahun
2. 1 - 2 tahun 4. 3 - 4 Tahun
c. Anda memiliki komputer/Laptop dirumah?
Beri tanda silang (X):
A. Ya B. Tidak
d. Anda Memiliki Jaringan internet dirumah?
Beri tanda silang (X):
A. Ya B. Tidak
III. DAFTAR PERNYATAAN
A. Kuesioner Pengukuran Kualitas Perangkat Lunak Secara Kuantitatif
Dengan Metode SQA (Software Quality Assurance) Terhadap
Aplikasi Knowledge Management System Berbasis Web
Isilah pernyataan dibawah ini dengan range nilai 0-100
No Metrik Deskripsi Bobot
1 Auditability Memenuhi standard atau tidak
2 Accuracy Keakuratan komputasi
3 Completeness Kelengkapan
4 Error Tolerance Toleransi terhadap kesalahan
5 Execution
Efficiency
Kinerja Eksekusi
6 Operability Kemudahan untuk dioperasikan
7 Simplicity Kemudahan untuk difahami
8 Training Kemudahan pembelajaran fasilitas
-- Terima Kasih --