PENERAPAN IPTEKS PRODUK KERAJINAN GERABAH MELALUI PENINGKATAN KUALITAS MANAJEMEN PEMASARAN BERBASIS...

22
PENERAPAN IPTEKS PRODUK KERAJINAN GERABAH MELALUI PENINGKATAN KUALITAS MANAJEMEN PEMASARAN BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN ORIENTASI EKSPOR GERABAH BAGI UKM KERAJINAN GERABAH Yusuf Dewantoro Herlambang, Sahid, Bambang Sumiyarso, Lardin Korawijayanti, Marliyati Politeknik Negeri Semarang, Jl. Prof. Sudarto, SH Tembalang Semarang Fax.(024) 7472396 Abstrak Tujuan program ipteks bagi produk ekspor ini adalah : (1) Meningkatkan keterampilan komputer dan internet; (2) Meningkatkan kemampuan manajemen pemasaran; (3) Meningkatkan pemahaman akuntansi dan manajemen keuangan; (4) Membuat website, katalog digital, dan leaflet/brosur produk gerabah; (5) Memperoleh desain baru dan pendaftaran paten/HKI; (6) Penerapan managemen administrasi melalui SIUG (Sistem Informasi UKM Gerabah); (7). Orientasi untuk ekspor produk gerabah. Metode pelaksanaan dalam kegiatan ini adalah perancangan materi pelatihan dan pengadaan peralatan komputer beserta komponen pendukungnya. Peralatan teknologi informasi yaitu komputer/notebook, printer, modem pendukung disesuaikan dengan operator Telkom setempat. Perancangan pembuatan katalog digital, katalog hard copi, website, serta leaflet produk gerabah ditentukan dengan menggali informasi produk gerabah dan didokumentasikan dalam bentuk foto digital. Hasil katalog kemudian di up load ke web pengrajin. Pembuatan leaflet produk gerabah digunakan untuk memasarkan langsung berbagai macam produk gerabah yang sudah dihasilkan. Beberapa desain baru yang diperoleh dari hasil pelatihan, serta pendaftaran paten/HKI melalui Deperindagkop kabupaten Klaten.Hasilnya kegiatan ini sangat memuaskan, karena dari segi manajemen produksi, pengrajin sudah menggunakan SIUG (Sistem Informasi UKM Gerabah). Memahami manajemen pemasaran yang efektif (stok bahan baku, jumlah produksi, stok barang, penjualan dan administrasi keuangan). Meningkatkan pemahaman teknologi e-commerce (melalui pelatihan komputer dan internet, pembuatan website, administrasi-perpajakan, ekspor-impor, dan packing). Meningkatnya pengetahuan akuntansi pengelolaan anggaran dan pembukuan. Meningkatnya kemampuan pengrajin untuk menganalisis biaya produksi administrasi keuangan (cash flow, laba-rugi, dan neraca). Pengrajin sudah dapat menggunakan fasilitas komputer dan internet untuk berkomunikasi dan memasarkan produk gerabahnya. Hasil pembuatan katalog digital dan katalog hard copi, website, serta leaflet/brosur produk gerabah sudah diselesaikan dengan jumlah produk lebih dari 100 buah. Diperoleh sekitar 10 desain baru produk gerabah dan sedang proses pendaftaran paten/HKI desain/produk gerabah di Deperindagkop kabupaten Klaten. Dengan pembenahan peningkatan peralatan produksi, manajemen produksi dan manajemen pemasaran, pengrajin sudah siap untuk ekspor (orientasi ekspor). Kata Kunci : Gerabah, Manajemen Produksi dan Pemasaran, SIUG, Paten/HKI, Ekspor A. PENDAHULUAN Pengrajin gerabah Bagas Keramik, Indra Makmur Keramik, dan Liat Permata Keramik yang berlokasi di Dukuh Pagerjurang dan Dukuh Sayangan, Desa Melikan, Kecamatan Wedi, Kabupaten Klaten ini merupakan kegiatan usaha masyarakat yang memiliki potensi untuk menghasilkan devisa. Lokasi desa Melikan merupakan kelanjutan 42 Yusuf Dewantoro Herlambang, Sahid, Bambang Sumiyarso, Lardin Korawijayanti, Marliyati

description

PENERAPAN IPTEKS PRODUK KERAJINAN GERABAH MELALUI PENINGKATAN KUALITAS MANAJEMEN PEMASARAN BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN ORIENTASI EKSPOR GERABAH BAGI UKM KERAJINAN GERABAHYusuf Dewantoro Herlambang, Sahid, Bambang Sumiyarso, Lardin Korawijayanti, MarliyatiPoliteknik Negeri Semarang, Jl. Prof. Sudarto, SH Tembalang Semarang Fax.(024) 7472396 Abstrak Tujuan program ipteks bagi produk ekspor ini adalah : (1) Meningkatkan keterampilan komputer dan internet; (2) Meningkatkan kemampuan manajemen

Transcript of PENERAPAN IPTEKS PRODUK KERAJINAN GERABAH MELALUI PENINGKATAN KUALITAS MANAJEMEN PEMASARAN BERBASIS...

Page 1: PENERAPAN IPTEKS PRODUK KERAJINAN GERABAH MELALUI PENINGKATAN KUALITAS MANAJEMEN PEMASARAN BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN ORIENTASI EKSPOR GERABAH BAGI UKM KERAJINAN GERABAH

PENERAPAN IPTEKS PRODUK KERAJINAN GERABAH MELALUI PENINGKATAN KUALITAS MANAJEMEN PEMASARAN BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN ORIENTASI EKSPOR GERABAH BAGI UKM KERAJINAN GERABAH

Yusuf Dewantoro Herlambang, Sahid, Bambang Sumiyarso,

Lardin Korawijayanti, Marliyati

Politeknik Negeri Semarang, Jl. Prof. Sudarto, SH Tembalang Semarang Fax.(024) 7472396 Abstrak

Tujuan program ipteks bagi produk ekspor ini adalah : (1) Meningkatkan keterampilan komputer dan internet; (2) Meningkatkan kemampuan manajemen pemasaran; (3) Meningkatkan pemahaman akuntansi dan manajemen keuangan; (4) Membuat website, katalog digital, dan leaflet/brosur produk gerabah; (5) Memperoleh desain baru dan pendaftaran paten/HKI; (6) Penerapan managemen administrasi melalui SIUG (Sistem Informasi UKM Gerabah); (7). Orientasi untuk ekspor produk gerabah. Metode pelaksanaan dalam kegiatan ini adalah perancangan materi pelatihan dan pengadaan peralatan komputer beserta komponen pendukungnya. Peralatan teknologi informasi yaitu komputer/notebook, printer, modem pendukung disesuaikan dengan operator Telkom setempat. Perancangan pembuatan katalog digital, katalog hard copi, website, serta leaflet produk gerabah ditentukan dengan menggali informasi produk gerabah dan didokumentasikan dalam bentuk foto digital. Hasil katalog kemudian di up load ke web pengrajin. Pembuatan leaflet produk gerabah digunakan untuk memasarkan langsung berbagai macam produk gerabah yang sudah dihasilkan. Beberapa desain baru yang diperoleh dari hasil pelatihan, serta pendaftaran paten/HKI melalui Deperindagkop kabupaten Klaten.Hasilnya kegiatan ini sangat memuaskan, karena dari segi manajemen produksi, pengrajin sudah menggunakan SIUG (Sistem Informasi UKM Gerabah). Memahami manajemen pemasaran yang efektif (stok bahan baku, jumlah produksi, stok barang, penjualan dan administrasi keuangan). Meningkatkan pemahaman teknologi e-commerce (melalui pelatihan komputer dan internet, pembuatan website, administrasi-perpajakan, ekspor-impor, dan packing). Meningkatnya pengetahuan akuntansi pengelolaan anggaran dan pembukuan. Meningkatnya kemampuan pengrajin untuk menganalisis biaya produksi administrasi keuangan (cash flow, laba-rugi, dan neraca). Pengrajin sudah dapat menggunakan fasilitas komputer dan internet untuk berkomunikasi dan memasarkan produk gerabahnya. Hasil pembuatan katalog digital dan katalog hard copi, website, serta leaflet/brosur produk gerabah sudah diselesaikan dengan jumlah produk lebih dari 100 buah. Diperoleh sekitar 10 desain baru produk gerabah dan sedang proses pendaftaran paten/HKI desain/produk gerabah di Deperindagkop kabupaten Klaten. Dengan pembenahan peningkatan peralatan produksi, manajemen produksi dan manajemen pemasaran, pengrajin sudah siap untuk ekspor (orientasi ekspor). Kata Kunci : Gerabah, Manajemen Produksi dan Pemasaran, SIUG, Paten/HKI, Ekspor

A. PENDAHULUAN

Pengrajin gerabah Bagas Keramik, Indra Makmur Keramik, dan Liat Permata

Keramik yang berlokasi di Dukuh Pagerjurang dan Dukuh Sayangan, Desa Melikan,

Kecamatan Wedi, Kabupaten Klaten ini merupakan kegiatan usaha masyarakat yang

memiliki potensi untuk menghasilkan devisa. Lokasi desa Melikan merupakan kelanjutan

42 Yusuf Dewantoro Herlambang, Sahid, Bambang Sumiyarso, Lardin Korawijayanti, Marliyati

Page 2: PENERAPAN IPTEKS PRODUK KERAJINAN GERABAH MELALUI PENINGKATAN KUALITAS MANAJEMEN PEMASARAN BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN ORIENTASI EKSPOR GERABAH BAGI UKM KERAJINAN GERABAH

dari jalan masuk kawasan Wisata Makam Sunan Pandanaran, daerah wisata yang sekaligus

sebagai tempat ziarah di sebelah selatan kota Klaten. Kawasan ini merupakan pegunungan

kapur dan marmer yang gersang terletak di sebelah timur lokasi Wisata Jimbung dan Rowo

Jombor, tempat dimana ditetapkan sebagai daerah Wisata Kabupaten Klaten.

Berdasarkan data kependudukan di desa Melikan untuk sektor industri kecil dan

kerajinan, seperti di bawah ini (Chandra, 2002) :

Tabel 1. Sektor industri kecil atau kerajinan No Jenis Usaha Jumlah (orang) 1. Pemilik usaha industri kecil atau kerajinan keramik 197 2. Pemilik usaha industri kecil non keramik 11 3. Jumlah buruh industri kecil 313 Total 521

Usaha kerajinan keramik ini merupakan usaha yang memiliki potensi untuk menghasilkan

devisa sebagai mata pencaharian dan andalan sumber kehidupan sehari-hari.

Gambar 1. Survei awal kondisi UKM gerabah

Perumusan Masalah

Pola pemasaran, pembukuan laporan keuangan masih sangat rendah, maka secara

internal manajemen UKM juga harus dibenahi, yakni dengan melakukan sentuhan

teknologi informasi pada manajemen persediaan, manajemen penjualan, serta

pembukuannya.

Yusuf Dewantoro Herlambang, Sahid, Bambang Sumiyarso, Lardin Korawijayanti, Marliyati 43

Penerapan Ipteks Produk Kerajinan Gerabah melalui Peningkatan Kualitas Manajemen

Page 3: PENERAPAN IPTEKS PRODUK KERAJINAN GERABAH MELALUI PENINGKATAN KUALITAS MANAJEMEN PEMASARAN BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN ORIENTASI EKSPOR GERABAH BAGI UKM KERAJINAN GERABAH

Dampak pengembangan UKM gerabah ini jelas akan meningkatkan kesejahteraan

masyarakat Pagerjurang dan sekitarnya. Beberapa permasalahan yang tergali setelah

kegiatan tahun pertama adalah :

(1) keterbatasan ketrampilan menggunakan komputer,

(2) pemasaran produk secara global memalui dunia maya atau internet,

(3) manajemen pola pemasaran masih tradisional (bersifat pasif),

(4) kurang pemahaman tentang pengelolaan anggaran, cash-flow keuangan, akuntansi

biaya produksi, administrasi perpajakan, ekspor-impor, packing produk.

Berdasarkan analisis situasi diatas permasalahan yang akan diatasi adalah masalah

ketrampilan komputer, manajemen usaha dan pemasaran produk, serta kreatifitas desain

produk yang selama ini mengalami kesulitan dalam meningkatkan kualitas dan

kuantitasnya, serta pemasaran produknya. Sehingga perlu dilakukan pengembangan UKM

gerabah Pagerjurang dan prospek pemasaran produk untuk menuju pasar ekspor.

Tinjauan Pustaka

Kata keramik berasal dari bahasa Yunani “keramos” yang berarti periuk atau

belanga yang dibuat dari tanah. Sedang yang dimaksud barang keramik adalah semua

barang yang dibuat dari bahan-bahan tanah atau batuan silikat yang proses pembuatannya

melalui proses pembakaran pada suhu tinggi (Astuti, 1997). Keramik banyak diproduksi di

Kasongan, Malang, Bojonegoro, Blitar, Bantul, Banjarnegara, Klaten, dan daerah lain di

Indonesia. Pembuatan keramik di daerah-daerah tersebut masih menggunakan teknologi

tradisional, walaupun masing-masing memiliki keunikan sendiri-sendiri. Desa Melikan

misalnya, salah satu sentra industri rumah tangga keramik di kabupaten Klaten ini memiliki

kekhasan dan keunikan tersendiri, baik dari teknik pembuatannya maupun dari hasil

produknya. Keunikan ini dapat dilihat dari proses pembentukannya yang menggunakan

teknik putaran miring. Teknik ini memiliki keunggulan dalam hal kecepatan produksi

dibanding teknik putaran tegak, karena faktor grafitasi bumi menjadi lebih ringan dan tidak

melelahkan (Purnamasidhi, 2000).

44 Yusuf Dewantoro Herlambang, Sahid, Bambang Sumiyarso, Lardin Korawijayanti, Marliyati

DIAN MAS, Volume 1, Nomor 1, Maret 2012

Page 4: PENERAPAN IPTEKS PRODUK KERAJINAN GERABAH MELALUI PENINGKATAN KUALITAS MANAJEMEN PEMASARAN BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN ORIENTASI EKSPOR GERABAH BAGI UKM KERAJINAN GERABAH

Gambar 2. Perbot putaran miring Gambar 3. Perbot putaran tegak

Sementara di daerah lain kebanyakan masih menggunakan teknik putaran tegak,

salah satunya adalah di desa Melikan Kabupaten Klaten. Produk yang dihasilkan juga

memiliki kekhasan sendiri. Produk keramik bayat memiliki tiga bentuk utama produk

putaran miring yakni kendi, celengan dan wadah ari-ari diantara produk-produknya yang

lain. Ciri khas gerabah pagerjurang adalah bentuknya yang mengembang tanpa patah-patah

dengan lingkaran diameter pada dasarnya yang lebih kecil dibanding diameter bagian atas

dengan warna yang hitam sebagai hasil teknik bakar reduksi yang menggunakan bahan

bakar dari daun munggur (Riyanto, 2000).

Tujuan Kegiatan

Tujuan kegiatan ini adalah memperbaiki system manajemen pemasaran bagi

kelompok pengrajin gerabah Desa Melikan. Untuk mencapai tujuan utama tersebut

ditetapkan tujuan khusus sebagai berikut:

1. Meningkatkan ketrampilan komputer dengan :

a. Pengadaan peralatan komputer

b. Pelatihan ketrampilan komputer (pelatihan dasar-dasar komputer, pelatihan internet)

c. Pemasangan wireless internet smart card

2. Meningkatkan manajemen pola pemasaran dengan :

1. Penerapan software manajemen administrasi (SOMAD) menggunakan teknologi komputer

Yusuf Dewantoro Herlambang, Sahid, Bambang Sumiyarso, Lardin Korawijayanti, Marliyati 45

Penerapan Ipteks Produk Kerajinan Gerabah melalui Peningkatan Kualitas Manajemen

Page 5: PENERAPAN IPTEKS PRODUK KERAJINAN GERABAH MELALUI PENINGKATAN KUALITAS MANAJEMEN PEMASARAN BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN ORIENTASI EKSPOR GERABAH BAGI UKM KERAJINAN GERABAH

b. Pelatihan manajemen pemasaran (pelatihan, administrasi-perpajakan, pelatihan

ekspor-impor, dan pelatihan packing)

Sehingga :

• Promosi dilakukan secara terencana

• Memanfaatkan semua event (lokal maupun nasional) untuk promosi

• Memanfaatkan media massa (cetak dan elektronik) untuk promosi

• Memanfaatkan jaringan internet untuk memperluas jaringan pemasaran secara

nasional maupun internasional

• Pola pandang pengrajin lebih terbuka dalam dunia bisnis

• Sentuhan pengelolaan bisnis modern pada UKM

• Jangkauan pemasaran menjadi lebih luas dan terbuka

• Mampu melayani permintaan produk sesuai desain dari pembeli

• Mampu melayani permintaan pembeli dengan jumlah besar

• Menjadi tujuan belanja gerabah di wilayah Klaten/Jawa Tengah

3. Meningkatkan pengetahuan akuntansi keuangan dengan :

a. Pelatihan pengelolaan anggaran dan cash-flow keuangan

b. Akuntansi biaya produksi dan pemasaran

Manfaat Kegiatan

a. Dampak ekonomi dan komersial

Dampak langsung diterapkannya teknologi pemasaran via komputer dalam program ini

adalah peningkatan keterampilan computer, menghemat biaya dan tenaga pemasaran. Hal

ini dimungkinkan karena salah satunya proses pemasaran menggunakan media internet,

juga catalog digital, dan leaflet/brosur produk gerabah. Perubahan pola manajemen

pemasaran, yaitu menggunakan katalog digital untuk pameran, hard copi, serta memiliki

web blog keramik tersendiri. Dengan demikian pendapatan pengrajin akan bertambah.

b. Nilai tambah dari sisi ipteks

Kegiatan perancangan dan pembuatan teknologi informasi di bidang pemasaran ini

sangat membantu pengrajin, sehingga akan menambah khasanah pengetahuan teknologi

informasi di bidang pemasaran. Pembuatan web, katalog digital, dan brosur/leaflet

46 Yusuf Dewantoro Herlambang, Sahid, Bambang Sumiyarso, Lardin Korawijayanti, Marliyati

DIAN MAS, Volume 1, Nomor 1, Maret 2012

Page 6: PENERAPAN IPTEKS PRODUK KERAJINAN GERABAH MELALUI PENINGKATAN KUALITAS MANAJEMEN PEMASARAN BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN ORIENTASI EKSPOR GERABAH BAGI UKM KERAJINAN GERABAH

gerabah ini sangat sederhana dan sangat mudah untuk diterapkan di bidang pemasaran

gerabah. Keunggulan teknologi ini dapat menjangkau konsumen luar negeri maupun

domestik.

Khalayak Sasaran

Mitra program penerapan ipteks bagi produk ekspor adalah kelompok pengrajin

gerabah Bagas Keramik, Indra Makmur Keramik, dan Liat Permata Keramik di Desa

Melikan Kecamatan Wedi Kabupaten Klaten. Kondisi masyarakat pengrajin dilihat dari

sumber daya manusia mempunyai latar belakang pendidikan mulai dari yang tidak pernah

sekolah sampai pendidikan SMA atau STM (Sekolah Teknik Kejuruan). Anggota

kelompok pengrajin dilibatkan dalam pelatihan. Komitmen kelompok pengrajin sangat

besar, karena teknologi pemasaran yang akan diterapkan sangat dibutuhkan masyarakat

pengrajin. Komitmen pengrajin diwujutkan dalam bentuk kontribusi dokumentasi produk

gerabah untuk pembuatan web, katalog digital produk gerabah, dan brosur/leaflet..

B. METODE PELAKSANAAN

Langkah-langkah yang akan dilaksanakan dalam program penerapan ipteks adalah :

1. Meningkatkan ketrampilan komputer dengan :

a. Pengadaan peralatan komputer

b. Pelatihan ketrampilan komputer (pelatihan dasar-dasar komputer, pelatihan internet)

c. Pemasangan wireless internet smart card

2. Meningkatkan manajemen pola pemasaran dengan :

a. Penerapan software manajemen administrasi (SOMAD) menggunakan teknologi komputer

b. Pelatihan manajemen pemasaran (pelatihan, administrasi-perpajakan, pelatihan

ekspor-impor, dan pelatihan packing)

Sehingga :

a. Promosi dilakukan secara terencana

b. Memanfaatkan semua event (lokal maupun nasional) untuk promosi

c. Memanfaatkan media massa (cetak dan elektronik) untuk promosi

Yusuf Dewantoro Herlambang, Sahid, Bambang Sumiyarso, Lardin Korawijayanti, Marliyati 47

Penerapan Ipteks Produk Kerajinan Gerabah melalui Peningkatan Kualitas Manajemen

Page 7: PENERAPAN IPTEKS PRODUK KERAJINAN GERABAH MELALUI PENINGKATAN KUALITAS MANAJEMEN PEMASARAN BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN ORIENTASI EKSPOR GERABAH BAGI UKM KERAJINAN GERABAH

d. Memanfaatkan jaringan internet untuk memperluas jaringan pemasaran secara

nasional maupun internasional

e. Pola pandang pengrajin lebih terbuka dalam dunia bisnis

f. Sentuhan pengelolaan bisnis modern pada UKM

g. Jangkauan pemasaran menjadi lebih luas dan terbuka

h. Mampu melayani permintaan produk sesuai desain dari pembeli

i. Mampu melayani permintaan pembeli dengan jumlah besar

j. Menjadi tujuan belanja gerabah di wilayah Klaten/Jawa Tengah

3. Meningkatkan pengetahuan akuntansi keuangan dengan :

a. Pelatihan pengelolaan anggaran dan cash-flow keuangan

b. Akuntansi biaya produksi dan pemasaran

c. Meningkatkan dan pengembangan ketrampilan desain terbaru produk gerabah dengan :

1. Pelatihan desain seni gerabah

2. Pelatihan desain dengan komputer

4. Meningkatkan pengetahuan HKI atas desain gerabah dengan :

a. Pelatihan dan bimbingan pengajuan paten/ HKI

b. Pendampingan dan evaluasi

5. Pengarsipan foto dokumentasi produk gerabah;

6. Pembuatan katalog digital dan katalog hard copi;

7. Pembuatan web site bagi pengrajin

8. Penerapan sistem manajemen administrasi gerabah SIUG (Sistem Informasi UKM

Gerabah).

9. Orientasi untuk ekspor produk gerabah.

Langkah-langkah tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

Sosialisasi Program dan Penegasan Kerjasama

Langkah ini dilakukan untuk menjelaskan program penerapan Ipteks bagi Produk

Ekspor kepada kelompok pengrajin. Hal ini perlu dilakukan karena dalam pelaksanaan

program penerapan Ipteks akan dilibatkan secara aktif kelompok pengrajin. Dalam kegiatan

48 Yusuf Dewantoro Herlambang, Sahid, Bambang Sumiyarso, Lardin Korawijayanti, Marliyati

DIAN MAS, Volume 1, Nomor 1, Maret 2012

Page 8: PENERAPAN IPTEKS PRODUK KERAJINAN GERABAH MELALUI PENINGKATAN KUALITAS MANAJEMEN PEMASARAN BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN ORIENTASI EKSPOR GERABAH BAGI UKM KERAJINAN GERABAH

ini akan disampaikan tentang program penerapan Ipteks, pembagian pekerjaan antara

kelompok pengrajin, dan pelaksana program. Selanjutnya akan dilakukan penandatanganan

MOU antara kelompok pengrajin dan perguruan tinggi. Proses ini dilakukan agar terjalin

kerjasama sinergis, dan komitmen bersama antara kelompok pengrajin dan perguruan

tinggi.

Desain Rancangan Pelatihan/Workshop

Ada 7 (tujuh) pekerjaan utama dalam kegiatan ini yaitu pertama, Pada tahun I,

telah terwujudnya peralatan proses produksi dan sistem manajemen operasional dan

perawatan (yaitu mesin putar gerabah kontrol kecepatan 3 buah, alat cetak sebanyak 6

cetakan, mesin pengering kontrol suhu 1 buah, alat kontrol suhu tungku pembakaran 3

buah); kedua, installing peralatan komputer dan pelatihan komputer dan internet, pelatihan

akuntansi keuangan, pelatihan perpajakan, pelatihan. Ketiga, Manajemen produksi,

manajemen pemasaran UKM dengan penerapan software manajemen administrasi

(SOMAD) menggunakan teknologi komputer, mulai dari jumlah produksi, stok barang,

promosi, pengelolaan anggaran, dan penjualan. Juga dilakukan pelatihan bisnis keluarga,

ekspor impor, dan packing. Keempat, akuntansi dan manajemen keuangan terdiri dari

kegiatan penyusunan laporan harga pokok produksi yang meliputi bahan baku, tenaga

kerja, dan biaya overhead yang tertata rapi, penyusunan laporan keuangan yang terdiri dari

laporan laba-rugi, laporan harga pokok produksi, cash flow statement. Juga dilakukan

pelatihan akuntansi keuangan dan administrasi perpajakan. Kelima, membuat website,

katalog digital dan catalog hard copi, serta leaflet/brosur produk gerabah. Kelima,

Pelatihan desain (diperoleh desain-desain baru produk gerabah) dan pendaftaran paten/HKI.

Keenam, Penerapan managemen administrasi melalui SIUG (Sistem Informasi UKM

Gerabah); Ketujuh, Orientasi untuk ekspor produk gerabah

Pengembangan Sistem Manajemen Operasional dan Perawatan Alat

Dalam langkah akan dilakukan pengembangan pelatihan manajemen. Pelatihan

manajemen terdiri dari manajemen operasional dan perawatan alat (Notebook, printer,

modem, website). Langkah ini akan dilaksanakan oleh tim dari perguruan tinggi.

Yusuf Dewantoro Herlambang, Sahid, Bambang Sumiyarso, Lardin Korawijayanti, Marliyati 49

Penerapan Ipteks Produk Kerajinan Gerabah melalui Peningkatan Kualitas Manajemen

Page 9: PENERAPAN IPTEKS PRODUK KERAJINAN GERABAH MELALUI PENINGKATAN KUALITAS MANAJEMEN PEMASARAN BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN ORIENTASI EKSPOR GERABAH BAGI UKM KERAJINAN GERABAH

Keterkaitan

Pelaksanaan kegiatan penerapan ipteks melibatkan institusi perguruan tinggi

(Politeknik Negeri Semarang) dan kelompok pengrajin gerabah. Peran dan manfaat masing-

masing dapat dijelaskan sebagai berikut

a. Politeknik Negeri Semarang (Polines)

Peran Polines adalah dukungan sumber daya manusia dan peralatan. Tim pelaksana

program, baik ketua maupun anggota, memiliki kompetensi yang sesuai dengan

program yang akan dilaksanakan. Tim pelaksana merupakan staf pengajar di Politeknik

Negeri Semarang (Polines) terdiri dari berbagai bidang ilmu, yaitu Teknik Mesin

berjumlah 3 orang, 1 orang dari jurusan Akuntansi, dan 1 orang dari jurusan

Administrasi Niaga. Komposisi keahlian tim juga sesuai yaitu mesin-mesin fluida,

mekatronika, perancangan dan produksi, akuntansi keuangan, serta manajemen

pemasaran. Sehingga perancangan dan pembuatan website, katalog digital,

brosur/leaflet, serta sistem pemasaran ini tidak mengalami hambatan.

b. Kelompok Pengrajin

Peran pengrajin dalam program adalah mendukung selama pelaksanaan kegiatan.

Terbukti dengan keterlibatan aktif pengrajin salah satunya dengan mendokumentasikan

hasil-hasil produk gerabah mereka. Kekompakan pengrajin juga terlihat pada sat Monev

internal yang telah dilakukan oleh UP2M Politeknik Negeri Semarang. Sehingga

dengan dukungan dan partisipasi aktif dari kelompok pengrajin ini akan dapat

mewujudkan kesejahteraan masyarakat.

Rancangan Evaluasi

Evaluasi dilakukan pada pertengahan (Juli) dan akhir program (Agustus). Evalusi

dilakukan dengan cara mengukur capaian indikator keberhasilan (kinerja) pelaksanaan

program. Adapun indikator kinerja dalam program ini meliputi kinerja peralatan untuk

mendukung proses produksi dan pemasaran gerabah terhadap kualitas dan kuantitas produk

gerabah. Tambahan indikator yang lain adalah lonjakan akan pesanan produk gerabah dari

buyer.

50 Yusuf Dewantoro Herlambang, Sahid, Bambang Sumiyarso, Lardin Korawijayanti, Marliyati

DIAN MAS, Volume 1, Nomor 1, Maret 2012

Page 10: PENERAPAN IPTEKS PRODUK KERAJINAN GERABAH MELALUI PENINGKATAN KUALITAS MANAJEMEN PEMASARAN BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN ORIENTASI EKSPOR GERABAH BAGI UKM KERAJINAN GERABAH

C. HASIL DAN PEMBAHASAN

Pertama, Teknologi Mesin Pengering Gerabah

Berdasarkan hasil pengujian kadar air gerabah dari tanah liat yang dikeringkan

dalam oven rotari diperoleh data sebagai berikut :

a. Jumlah gerabah: 60 buah (3 rak, 20 buah gerabah ukuran sedang/jenis tempat buah,

untuk tiap rak);

b. Waktu pemanasan 4 (empat) jam;

c. Suhu pemanasan: 500 C

d. Kadar air: sekitar 12 s.d. 15%

Dengan demikian, kinerja oven rotari untuk pengeringan gerabah lebih baik dari

pada pemanasan dengan sinar matahari dan lampu pijar 100 watt di dalam ruangan. Sebagai

bahan pembanding berikut ini informasi tentang proses pengeringan sebelumnya:

a. Dengan penjemuran 8 jam per hari, perlu 2 kali kerja untuk menggelar gerabah-gerabah

di halaman terbuka, membolak-balikkan gerabah, dan mengemas kembali pada waktu

sore, dan menggelar gerabah-gerabah tersebut kembali pada waktu pagi hari.

Penjemuran ini tidak dapat dilakukan pada waktu hujan atau mendung.

b. Oven dengan pemanas lampu pijar (sekitar 5 buah lampu masing-masing 100 watt)

dilakukan di dalam ruangan yang luas;

• Lama proses: 36 jam (2 malam plus 1 hari);

• Pengeringan menjadi tidak merata.

Hasil kadar air pada pengujian kinerja oven ini memuaskan :

a. Kapasitasnya 60 buah gerabah ukuran sedang tiap kali proses pengeringan.

b. Waktu pemanasan yang hanya 4 jam tiap proses pada suhu pengeringan 500 C, lebih

cepat dari pada pengeringan dengan matahari yang menyita waktu 2 hari, dan

tergantung dengan kondisi cuaca.

c. Besaran suhu dapat diatur secara konstan, dengan mengatur pembukaan 2 buah exhaust

fan yang berada di atas oven.

d. Kemudahan penempatan dan pengambilan gerabah setelah proses pemanasan, karena

pintu oven yang dibuat lebar.

Yusuf Dewantoro Herlambang, Sahid, Bambang Sumiyarso, Lardin Korawijayanti, Marliyati 51

Penerapan Ipteks Produk Kerajinan Gerabah melalui Peningkatan Kualitas Manajemen

Page 11: PENERAPAN IPTEKS PRODUK KERAJINAN GERABAH MELALUI PENINGKATAN KUALITAS MANAJEMEN PEMASARAN BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN ORIENTASI EKSPOR GERABAH BAGI UKM KERAJINAN GERABAH

e. Pengeringan yang lebih merata pada setiap bodi gerabah, karena ada lobang pengarah

panas pada sekeliling dindingnya dan proses rak yang menggunakan sistem rotari.

Gambar 10. Bobot gerabah sebelum Gambar 11. Desain Mesin pengering dikeringkan

Perlu diperhatikan, setiap kali mematikan oven, matikan terlebih dahulu burner baru

5 s.d. 10 menit kemudian pintu oven dibiarkan terbuka sementara waktu untuk mengambil

gerabah, karena untuk mengambil gerabah menggunakan tangan manusia yang dimasukkan

ke dalam oven sementara suhu di dalam ruangan masih sangat panas.

Tabel 2. Hasil pengujian kadar air gerabah (4 jam pemanasan) Kadar air (%) pada suhu tetap 500 C

Rak I Rak II Rak III No. Nilai Rerata Nilai Rerata Nilai Rerata

1. 14 13 12 2. 11 13 12 3. 13 12 13 4. 12

12,5

11

12,25

11

12

Hasil kadar air pada pengujian kinerja oven ini memuaskan :

a. Kapasitasnya 40 buah gerabah jenis daun untuk tempat buah, tiap kali proses

pengeringan.

b. Waktu pemanasan yang hanya 4 jam tiap proses, lebih cepat dari pada pengeringan

dengan matahari yang menyita waktu 2 hari, dan tergantung dengan kondisi cuaca.

c. Besaran suhu dapat diatur secara konstan, dengan mengatur pembukaan 2 buah exhaust

fan yang berada di atas oven.

52 Yusuf Dewantoro Herlambang, Sahid, Bambang Sumiyarso, Lardin Korawijayanti, Marliyati

DIAN MAS, Volume 1, Nomor 1, Maret 2012

Page 12: PENERAPAN IPTEKS PRODUK KERAJINAN GERABAH MELALUI PENINGKATAN KUALITAS MANAJEMEN PEMASARAN BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN ORIENTASI EKSPOR GERABAH BAGI UKM KERAJINAN GERABAH

d. Kemudahan penempatan dan pengambilan gerabah setelah proses pemanasan, karena

pintu oven yang dibuat lebar.

e. Pengeringan yang lebih merata pada setiap bodi gerabah, karena ada lobang pengarah

panas pada samping dinding menggunakan blower dan proses rak yang menggunakan

sistem bertingkat dan dapat digeser.

Kedua, Mesin Putaran Tegak Kontrol Kecepatan

Mesin putaran tegak digunakan untuk membuat produk gerabah untuk segala

macam ukuran baik kecil, sedang, maupun gerabah ukuran besar. Mesin ini menggunakan

pengontrol kecepatan putaran disk atau cakra yang digunakan untuk menempatkan produk

gerabah. Penerapan teknologi mesin putar gerabah dalam proses produksinya, yaitu sebuah

alat pemutar gerabah yang memiliki fungsi untuk membentuk dan membuat gerabah

dengan pengaturan kecepatan. Pengrajin akan dapat mengatur kecepatan putar gerabah

yang akan dibentuk sesuai dengan keinginan. Pembuatan mesin ini bertujuan untuk

membantu pengrajin supaya tidak lekas capek. Mesin kontrol kecepatan putar ini sudah

pernah dirancang, dibuat, dan diuji kinerja oleh Polines dalam rangka program pengabdian

masyarakat yang diterapkan di daerah sentra pengrajin keramik di Banjarnegara, Jawa

Tengah. Mesin putaran tegak dirancang dengan spesifikasi panjang x lebar x tinggi adalah

80 cm x 80 cm x 120 cm. dengan empat buah kaki penyangga panjang 20 cm. Peralatan dan

bahan konstruksi selengkapnya sebagai berikut :

1. Penggerak : Electric motor vertikal, daya 0,5 PK, 3 phasa 4P 1. Pengatur putaran : inverter, 1 HP, 220 Volt 2. Dinding luar : Plat zincalume/galvalum tebal 1 mm 3. Rangka : Baja profil L ukuran 40 mm x 4 mm 4. Pengatur volume : Potensiometer 50 kΩ 5. Cakra/Disk gerabah : Pelat besi tebal x diameter adalah 6 mm x 50 cm 6. Poros : Besi pejal st 40, diameter 1,5 inchi 7. Penyangga : Roda fly wheel, diameter 3 inch

Yusuf Dewantoro Herlambang, Sahid, Bambang Sumiyarso, Lardin Korawijayanti, Marliyati 53

Penerapan Ipteks Produk Kerajinan Gerabah melalui Peningkatan Kualitas Manajemen

Page 13: PENERAPAN IPTEKS PRODUK KERAJINAN GERABAH MELALUI PENINGKATAN KUALITAS MANAJEMEN PEMASARAN BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN ORIENTASI EKSPOR GERABAH BAGI UKM KERAJINAN GERABAH

Gambar 12. Tiga buah rangka mesin Gambar 13. Mesin putar kontrol putar kecepatan Bagian utama dari mesin tersebut adalah sebagai berikut

1. Rangka mesin, terbuat dari baja profil L ST-37 70 mm x 70 mm. Dimensi rangka

adalah panjang 900 mm, lebar 600 mm, dan tinggi 600 mm. Rangka dirakit dengan

proses pengerjaan las. Hal ini dimaksudkan agar rangka lebih kokoh sehingga dapat

meredam getaran yang muncul akibat gerakan putar perbot. Fungsi rangka adalah untuk

menopang komponen-komponen mesin.

2. Motor listrik , dengan spesifikasi 3 Φ, ¼ Hp, putaran 1440 rpm, arus 0,3 A, dan

tegangan 220 V, merk Metz produk Jerman. Motor ini berfungsi sebagai penggerak.

Spesifikasi motor ini disesuaikan dengan sumber listrik yang tersedia untuk rumah

tangga. Motor dipasang pada dudukan yang terbuat dari plat baja yang dipasang secara

fleksibel sehingga memudahkan pemasangan sistem transmisi.

3. Sistem transmisi sabuk, berfungsi untuk memindahkan daya dari motor listrik ke poros

penggerak perbot. Sistem ini terdiri dari sabuk dan dua puli masing-masing dengan

ukuran diameter 4 inci dan 8 inci yang dipasang pada poros motor dan poros penggerak

perbot. Sistem transmisi selain sebagai pemindah tenaga juga untuk mereduksi putaran

motor sehingga putput putaran pada perbot sesuai dengan kebutuhan. Sabuk dan puli

mudah didapatkan dipasaran.

4. Poros penggerak, berfungsi untuk memindahklan tenaga dari puli (sistem transmisi

sabuk) ke perbot. Poros dibuat dari baja ST-37 melalui pengerjaan bubut dan milling,

dilengkapi dengan stoper dan kopling. Disain poros penggerak dan sistem transmisi

disesuaikan dengan daya maksimum yang dihasilkan motor listrik, yaitu ¼ Hp.

54 Yusuf Dewantoro Herlambang, Sahid, Bambang Sumiyarso, Lardin Korawijayanti, Marliyati

DIAN MAS, Volume 1, Nomor 1, Maret 2012

Page 14: PENERAPAN IPTEKS PRODUK KERAJINAN GERABAH MELALUI PENINGKATAN KUALITAS MANAJEMEN PEMASARAN BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN ORIENTASI EKSPOR GERABAH BAGI UKM KERAJINAN GERABAH

5. Dudukan keramik (perbot), berfungsi sebagai tempat cetakan (mal) yaitu tempat bahan

baku yang siap di proses. Perbot dibuat dari beton bertulang. Bahan dan dimensi

disesuaikan dengan perbot tradisional, yaitu diameter 500 mm dan tebal 50 mm.

6. Inverter E6581090 merk Toshiba, berfungsi untuk mengatur putaran motor.

Pengaturan putaran motor dapat dilakukan secara gradual (gradually speed control).

Alat ini dilengkapi program untuk mengatur torsi, arus, tegangan, dan display (digital).

Untuk keperluan pembuatan keramik dibuat display outputnya berupa putaran, arus,

dan tegangan input listrik. Kelebihan alat ini adalah daya listrik yang digunakan dapat

menyesuaikan beban sehingga tidak boros. Selain itu karena pengaturan putaran dapat

dilakukan secara gradual, maka kebutuhan torsi awal untuk menggerakkan perbot yang

sudah terbebani dapat dihilangkan. Dengan demikian untuk listrik-listrik rumah tangga

yang berdaya kecil masih kuat untuk menggerakkan alat ini.

7. Dinding luar mesin, digunakan plat zincalume/galvalum yang memiliki ukuran tebal

1 mm, pada sisi luar dinding dipasang Potensio 50 kΩ digunakan untuk mengatur

tuning kecepatan putaran disk.

Uji Kinerja Laboratorium

Tahap ini akan dilakukan pengujian di laboratorium untuk optimasi fungsi masing-masing

komponen mesin, dan kemampuan mesin. Uji kemampuan mesin dengan cara memberikan

beban secara bervariasi, dan pada setiap beban dilakukan pencatatan terhadap putaran

maksimum, arus dan tegangan input. Setiap percobaan dijadikan masukan untuk

mengoptimalkan fungsi masing-masing komponen mesin. Hasil rancangan pada gambar 16

dan 17 sudah melalui uji laboratorium.

Tabel 3. hasil uji kinerja laboratorium

No. Beban (kg) Putaran (rpm) Arus (%) Tegangan %

1 20 720 31 35

2 40 720 47 50

3 60 720 59 62

4 80 720 80 85

Yusuf Dewantoro Herlambang, Sahid, Bambang Sumiyarso, Lardin Korawijayanti, Marliyati 55

Penerapan Ipteks Produk Kerajinan Gerabah melalui Peningkatan Kualitas Manajemen

Page 15: PENERAPAN IPTEKS PRODUK KERAJINAN GERABAH MELALUI PENINGKATAN KUALITAS MANAJEMEN PEMASARAN BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN ORIENTASI EKSPOR GERABAH BAGI UKM KERAJINAN GERABAH

Hasil yang diperoleh dari uji laboratorium dapat dijelaskan bahwa, dengan beban yang

cenderung meningkat maka arus dan tegangan juga meningkat hampir linier. Hal ini

dikarenakan beban tersebut memberikan pengaruh pada putaran pada perbot, sehingga

dengan beban yang makin besar, maka untuk menggerakan perbot dalam hal ini putaran

juga memerlukan arus dan tegangan yang besar pula. Namun arus dan tegangan ini

menyesuaikan besarnya beban dan putaran, sehingga tidak melebihi arus dan tegangan

yang ada (standar). Kondisi ini justru menguntungkan karena tidak ada pemborosan energi

listrik. efisiensi penggunaan daya listrik berakibat pada penekanan biaya operasional.

Uji Kinerja Lapangan

Tahap ini akan dilakukan pengujian di lapangan untuk optimasi fungsi masing-masing

komponen mesin, dan kemampuan mesin dengan menyertakan benda uji keramik untuk

mengetahui hasil produksi dan waktu penyelesaian produk keramik. Uji kemampuan mesin

dengan cara memberikan beban berupa bahan pembuatan keramik secara bervariasi, dan

pada setiap beban dilakukan pencatatan terhadap putaran maksimum, arus dan tegangan

input. Disamping itu juga uji kemanfaatan dengan cara menghitung biaya produksi dan

lamanya waktu dalam pembuatan produk keramik.

Hasil uji lapangan menunjukkan bahwa dengan mesin ini kapasitas produksi dapat

ditingkatkan. Proses pumbuatan keramik tanpa mal seperti pot hias, tempat pensil, dan lain-

lain, kapasitas produksi dapat ditingkatkan hingga 40 %, yaitu dari 10 buah per jam

menjadi 14 buah per jam. Dari hasil pengamatan produk keramik hasil mesin putar

memiliki kualitas yang sama dengan sistem manual. Pembuatan jenis ini pengiritan waktu

dapat dilakukan karena pengrajin hanya konsentrasi pada proses pembentukan, tanpa

memutar. Putaran motor dibuat konstan pada 250 rpm dengan seting torsi dibuat

maksimum. Proses pembuatan keramik dengan mal seperti piring dan nampan hias, dapat

dilakukan pada putaran yang tinggi yaitu 720 rpm sehingga hasilnya kelihatan lebih halus.

Sedangkan kapasitas produksi dapat ditingkatkan hingga 400 %, yaitu dari 7 buah per jam

menjadi 24 buah per jam. Hal ini disebabkan pada proses ini tidak lagi dilakukan sentering

dan finising seperti pada proses pembuatan manual atau tradisional. Dari hasil pengamatan,

arus dan tegangan yang bekerja maksimum 95 %. Langkah-langkah operasional alat putar

56 Yusuf Dewantoro Herlambang, Sahid, Bambang Sumiyarso, Lardin Korawijayanti, Marliyati

DIAN MAS, Volume 1, Nomor 1, Maret 2012

Page 16: PENERAPAN IPTEKS PRODUK KERAJINAN GERABAH MELALUI PENINGKATAN KUALITAS MANAJEMEN PEMASARAN BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN ORIENTASI EKSPOR GERABAH BAGI UKM KERAJINAN GERABAH

gerabah/keramik ini sangat sederhana sekali yaitu sebagai berikut : Letakkan bahan/tanah

pada perbot; Tekan tombol run pada inverter dan atur putaran pada posisi minimum hingga

maksimum dengan memutar switch potensio pada inverter; Proses pembentukan yang

diawali dengan langkah sentering; Selesai pembentukan tekan tombol off pada inverter

Ketiga, Alat Cetak

Alat cetak gerabah digunakan untuk membuat cetakan gerabah, terutama untuk bentuk-

bentuk gerabah tertentu yang rumit dan sulit dibuat dengan menggunakan mesin putar.

Pembuatan mesin cetakan dilakukan dengan cara pelatihan ketrampilan pengrajin dalam

membuat cetakan. Cetakan gerabah sudah dibuat beberapa model cetakan. Penerapan

teknologi mesin cetak; setelah mengetahuikarakteristik bahan baku (tanah liat) dan proses

pembuatan gerabah dan genting, kemudian dilakukan perancangan dan pembuatan mesin

cetak.

Gambar 14. Peralatan cetak gerabah Gambar 15. Proses cetak gerabah daun teratai

Keempat, Alat pengatur suhu tungku pembakaran gerabah

Alat pengatur suhu tungku pembakaran gerabah digunakan untuk mengatur suhu yang

sesuai dengan kondisi gerabah yang tidak rusak atau pecah setelah pembakaran selesai.

Penerapan alat pengatur suhu tungku pembakaran gerabah pada proses produksi. Gerabah

yang telah dikeringkan selanjutnya akan dilakukan proses pembakaran, agar produk

menjadi matang dan mempermudah dalam proses finishing dan gelasir. Gerabah hasil

Yusuf Dewantoro Herlambang, Sahid, Bambang Sumiyarso, Lardin Korawijayanti, Marliyati 57

Penerapan Ipteks Produk Kerajinan Gerabah melalui Peningkatan Kualitas Manajemen

Page 17: PENERAPAN IPTEKS PRODUK KERAJINAN GERABAH MELALUI PENINGKATAN KUALITAS MANAJEMEN PEMASARAN BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN ORIENTASI EKSPOR GERABAH BAGI UKM KERAJINAN GERABAH

pembakaran di sentra kerajinan gerabah Pagerjurang masih banyak yang rusak (retak dan

pecah) sekitar 15 % dari total gerabah yang dibakar (Survei lapangan, 2007). Pada saat uji

kinerja tungku, diperoleh suhu pembakaran gerabah kurang dari 10000C. Alat pengatur

suhu tungku gerabah ini terdiri atas peralatan sebagai berikut :

1. Jenis Thermocouple : Thermocouple tipe K dengan range suhu 0 - 1000 0C, panjang x diameter adalah 400 mm x diameter 95 mm

2. Pengatur suhu : Thermocontroller digital, dengan range suhu sesuai dengan jenis thermocouple tipe K

3. Casing alat : panel box, berisi connector, indikator lampu

Gambar 16. Termocouple dan Mikrokontroller pengatur suhu dapur

Kelima, Pelatihan keterampilan komputer dan internet

Sebelum dilakukan pelatihan, terlebih dahulu dilakukan pengadaan komputer beserta

peralatan pendukungnya sebagai berikut : NOTEBOOK/LAPTOP, sebanyak 3 buah.

Spesifikasi : COMPAQ Presario CQ40-717TU, Intel Dual Core T4400 (2,2 GHz), MS

Office 2007 Win 7 (Ultimate), LCD 14,1” WXGA Bright view, RAM 1 GB DDR2, HDD

160 GB 5400 rpm, Web Cam, DVD RW light scribe, LAN, WIFI, MODEM, Card Reader

5 in 1, 6 Cell baterei, Tas, SN# CND00931NS. PRINTER, sebanyak 3 buah. Spesifikasi :

HP Deskjet D2566, Inkjet printer, 220 V, 50/60 Hz, Number Cartridge Black 60 Color 60

XL, 22 ppm speed, SN# TH95J281NV. MODEM Eksternal, sebanyak 3 buah. Spesifikasi :

Modem CDMA PROLINK 2000 1x, Frequensi RTT 800 MHz, Swivel antenna, O/S Win

2000/XP/Vista, upto 153,6 kbps data rate, Dimensi : 80 x 62 x 12 mm, Weight 15 gram.

FLASHDISK, sebanyak 3 buah. Spesifikasi : Kingstone, Memori 2 GB Data Traveler G2,

58 Yusuf Dewantoro Herlambang, Sahid, Bambang Sumiyarso, Lardin Korawijayanti, Marliyati

DIAN MAS, Volume 1, Nomor 1, Maret 2012

Page 18: PENERAPAN IPTEKS PRODUK KERAJINAN GERABAH MELALUI PENINGKATAN KUALITAS MANAJEMEN PEMASARAN BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN ORIENTASI EKSPOR GERABAH BAGI UKM KERAJINAN GERABAH

USB 2.0, Support windows 2000/XP SP1 dan XP SP2/Vista/Mac. OS XV.10.3.x+/Linux

v.2.6.x+. Mouse optic, sebanyak 1 buah. Spesifikasi : DIGIZ, 3D Optical Mouse, Rating 5

V/100 mA, IBM Compatible PC, Windows 95/98/NT/2000/ME/XP/Vista, USB U+P or

PS/2. Pelatihan dan workshop komputer dilakukan oleh 5 orang tim pelaksana yang

dihadiri oleh 3 mitra pengrajin bertempat di salah satu rumah pengrajin. Pelatihan dimulai

dari pengoperasian word dan excell dilanjutkan dengan dasar-dasar internet dan aplikasinya

(browsing, searching, chatting, pembuatan email).

Gambar. Pelatihan komputer dan internet

Keenam, Pelatihan Manajemen Pemasaran

Pelatihan manajemen pemasaran UKM dengan penerapan software manajemen

administrasi pemasaran (SOMAD) menggunakan teknologi komputer, mulai dari jumlah

produksi, stok barang, pengelolaan anggaran, promosi, dan penjualan. Juga dilakukan

pelatihan bisnis keluarga, ekspor impor, dan packing.

Ketujuh, Pelatihan Akuntansi Keuangan

Pelatihan akuntansi dan manajemen keuangan terdiri dari kegiatan penyusunan laporan

harga pokok produksi yang meliputi bahan baku, tenaga kerja, dan biaya overhead yang

tertata rapi, penyusunan laporan keuangan yang terdiri dari laporan laba-rugi, cash flow

statement. Juga dilakukan pelatihan akuntansi keuangan dan administrasi perpajakan.

Yusuf Dewantoro Herlambang, Sahid, Bambang Sumiyarso, Lardin Korawijayanti, Marliyati 59

Penerapan Ipteks Produk Kerajinan Gerabah melalui Peningkatan Kualitas Manajemen

Page 19: PENERAPAN IPTEKS PRODUK KERAJINAN GERABAH MELALUI PENINGKATAN KUALITAS MANAJEMEN PEMASARAN BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN ORIENTASI EKSPOR GERABAH BAGI UKM KERAJINAN GERABAH

Gambar. Pelatihan akuntansi keuangan dan adm. Perpajakan

Kedelapan, Website, Katalog digital dan hard copi katalog, serta Brosur/leaflet

Pembuatan website digunakan unruk memudahkan proses komunikasi dan pemasaran, serta

pemesanan produk di dunia maya. Pembuatan website pengarajin gerabah digunakan untuk

lebih memperkenalkan dan mempromosikan produk dan ciri khas produk gerabah ke

wilayah nasional maupun global. Pengrajin dibuatkan website masing-masing. Penerapan

teknologi e-commerce, yaitu penerapan teknologi pemasaran dengan sistem online.

Pembuatan website bagi pengrajin dan e-mail pengrajin gerabah untuk memudahkan

komunikasi dengan pihak buyer, terutama buyer dari luar negeri. Pada program tahun

berikutnya penerapan ini semua UKM akan dibangun jaringan internet baik dengan

menggunakan operator speedy maupun dengan operator Indosat atau yang lainnya

menyesuaikan dengan kesediaan UKM. Jaringan ini sangat berguna sekali karena yang

akan dicapai dalam kegiatan ini adalah memacu UKM gerabah untuk melakukan ekspor.

Pembuatan katalog digital dan hard copi katalog digunakan untuk memudahkan calon

pembeli atau konsumen untuk memilih produk gerabah sesuai dengan apa yang diinginkan.

Katalog ini juga dapat digunakan untuk promosi menggunakan media layar berjalan pada

saat acara pameran produk gerabah. Dibuat sebanyak 3 buah katalog sesuai dengan produk

gerabah yang sudah dibuat oleh pengrajin.

60 Yusuf Dewantoro Herlambang, Sahid, Bambang Sumiyarso, Lardin Korawijayanti, Marliyati

DIAN MAS, Volume 1, Nomor 1, Maret 2012

Page 20: PENERAPAN IPTEKS PRODUK KERAJINAN GERABAH MELALUI PENINGKATAN KUALITAS MANAJEMEN PEMASARAN BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN ORIENTASI EKSPOR GERABAH BAGI UKM KERAJINAN GERABAH

Gambar 17. Katalog dijital dan katalog hard copi

Pembuatan leaflet/brosur produk gerabah digunakan untuk lebih memperkenalkan dan

mempromosikan produk gerabah ke wilayah nasional maupun global. Kegiatan promosi ini

sangat berguna sekali karena yang akan dicapai dalam kegiatan ini adalah memacu UKM

gerabah untuk melakukan ekspor.

Kesembilan, Pelatihan Desain Produk Gerabah dan Pendaftaran Paten/HKI

Pelatihan desain (diperoleh desain-desain baru produk gerabah) dan pendaftaran paten/HKI.

Selanjutnya pelatihan operasional dan perawatan alat (laptop dan printer) dilakukan oleh

tim pelaksana kepada pengrajin, agar jika sewaktu-waktu ada gangguan terhadap mesin,

maka pengrajin sudah bisa mengatasinya sendiri, tanpa bantuan dari tim pelaksana.

Kesepuluh, Penerapan dan Pendampingan Manajemen Administrasi

Melalui hasil pelatihan dan penerapan sistem manajemen administrasi gerabah yaitu

terwujudnya SIUG (Sistem Informasi UKM Gerabah) yang sudah digunakan dan

diterapkan dalam mengolah file data, transaksi dan pelaporan oleh pengrajin gerabah.

Kesebelas, Pendampingan Orientasi untuk Ekspor

Kegiatan ini melibatkan pengrajin dan pihak pelayanan jasa packing, forwading dan

shipping untuk memberikan pengetahuan dan penerapan dalam bidang ekspor. Kegiatan

pendampingan ini bertujuan untuk orientasi ekspor dan masih dalam penawaran produk

gerabah kepada pihak buyer manca negara dan domestik (antar pulau).

Yusuf Dewantoro Herlambang, Sahid, Bambang Sumiyarso, Lardin Korawijayanti, Marliyati 61

Penerapan Ipteks Produk Kerajinan Gerabah melalui Peningkatan Kualitas Manajemen

Page 21: PENERAPAN IPTEKS PRODUK KERAJINAN GERABAH MELALUI PENINGKATAN KUALITAS MANAJEMEN PEMASARAN BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN ORIENTASI EKSPOR GERABAH BAGI UKM KERAJINAN GERABAH

D. KESIMPULAN

Kesimpulan kegiatan program Ipteks bagi Produk Ekspor untuk program tahun III (sebagai

tindak lanjut dari tahun I & II) ini sebagai berikut :

a. Pada tahun I, telah terwujudnya peralatan proses produksi dan sistem manajemen

operasional dan perawatan (yaitu mesin putar gerabah kontrol kecepatan, alat cetak

sebanyak 6 cetakan, mesin pengering kontrol suhu 1 buah 3 buah, alat kontrol suhu

tungku pembakaran 3 buah).

b. Meningkatnya keterampilan komputer dan internet bagi pengrajin. Sehingga daya

kreatif pengrajin dalam memasarkan produk menjadi lebih terapresiasikan di dalam

mesin komputer (browsing, searching, chatting, dan komunikasi via email).

c. Pemahaman pengrajin terhadap pola pemasaran modern semakin meningkat, yaitu

manajemen pemasaran UKM dengan penerapan software manajemen administrasi

(SOMAD) menggunakan teknologi komputer, mulai dari jumlah produksi, stok barang,

promosi, pengelolaan anggaran, dan penjualan. Juga dilakukan pelatihan bisnis

keluarga, ekspor impor, dan packing.

d. Pemahaman pengrajin terhadap akuntansi keuangan bertambah. Pelatihan akuntansi dan

manajemen keuangan terdiri dari kegiatan penyusunan laporan harga pokok produksi

yang meliputi bahan baku, tenaga kerja, dan biaya overhead yang tertata rapi,

penyusunan laporan keuangan yang terdiri dari laporan laba-rugi, cash flow statement.

Juga dilakukan pelatihan akuntansi keuangan dan administrasi perpajakan.

e. Telah dibuatnya website, katalog digital, katalog hard copi, dan brosur/leaflet produk

gerabah. Hal ini dibuat untuk pengrajin agar mempermudah dalam pemasaran.

f. Bertambahnya ide-ide kreatif pengrajin dengan membuat desain-desain produk gerabah

yang baru. Serta pengurusan paten/HKI sedang berjalan.

g. Pola manajemen pemasaran sudah dapat diubah yaitu dengan terwujudnya

brosur/leafley,katalog digital dan katalog hard copi, serta pembuatan website masing-

masing pengrajin. Katalog tersebut dapat digunakan sewaktu-waktu ada pameran hasil-

hasil industri kerajinan rakyat yang umum diadakan oleh pemerintah daerah. (Pada

tahun II, telah terwujud poin b, c, d, e, f, g).

62 Yusuf Dewantoro Herlambang, Sahid, Bambang Sumiyarso, Lardin Korawijayanti, Marliyati

DIAN MAS, Volume 1, Nomor 1, Maret 2012

Page 22: PENERAPAN IPTEKS PRODUK KERAJINAN GERABAH MELALUI PENINGKATAN KUALITAS MANAJEMEN PEMASARAN BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN ORIENTASI EKSPOR GERABAH BAGI UKM KERAJINAN GERABAH

h. Telah diwujudkan dan diterapkannya sistem manajemen administrasi berupa SIUG

(Sistem Informasi UKM Gerabah) untuk mengolah data produksi, transaksi dan

pelaporan penjualan secara terkomputerisasi.

i. Pada tahun III, telah terwujudnya pembenahan manajemen produksi, manajemen

pemasaran berbasis IT yang siap untuk ekspor (orientasi ekspor) untuk produk gerabah.

DAFTAR PUSTAKA

Arsyad M., 2003, Alat Pembuat Keramik dengan Sistem Transmisi Roda Gigi, Pengembangan Teknologi Tepat Guna untuk Industri Kecil Oleh Perguruan Tinggi, Direktorat P3M Dirjen Dikti, Jakarta.

Astuti A., 1997, Pengetahuan Keramik, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta. Chandra N., 2002. Gerabah Bayat Sebagai Potensi Menuju Desa Wisata Karya,

Yogyakarta. Mustholiq I., 2003, Modifikasi Meja Putar Perajin Gerabah, Pengembangan Teknologi

Tepat Guna untuk Industri Kecil Oleh Perguruan Tinggi, Direktorat P3M Dirjen Dikti, Jakarta.

Pemda Jateng, 2004, Sentra Kerajinan Keramik, http://www. Geocities.com/

kerajinan_jateng/indonesia/sentrakerajinan/keramik/keramik1.htm Prasetyo A., 2001. Dampak Pelestarian dan Pengembangan Keramik Tradisional

Pagerjurang Oleh Profesor Chitaru Kawasaki, ISI Yogyakarta. Purnamasidhi I., 2000, Katalogus Pameran dan Pengembangan Keramik Tradisional

Pagerjurang, Bayat, Klaten, Jawa Tengah, 4 – 11 Mei. Riyanto H., 2000, Folder Keliling Pameran Keramik Rakyat dan Putaran Miring

Pagerjurang Dukuh Pagerjurang, Bayat, Klaten, Jawa Tengah, 4 – 11 Mei. yy, 2004, Melongok Potensi Keramik Purbalingga,http://www.indomedia.com

/bernas/2006/10/UTAMA/10dul2.htm Khurmi, RS., 1982, A texbook of Machine Design, Eurasia Publising House (PVT) LTD,

New Delhi Sularso, Kiyotsu Suga, 1997, Dasar Perencanaan dan Pemilihan Elemen Mesin, Pradnya

Paramita, Jakarta.

Yusuf Dewantoro Herlambang, Sahid, Bambang Sumiyarso, Lardin Korawijayanti, Marliyati 63

Penerapan Ipteks Produk Kerajinan Gerabah melalui Peningkatan Kualitas Manajemen