Penerapan Ict Di Sekolah

9
Sekolah Bestari di Ma laysia Rupanya Malaysia memilih pendekatan yang hati-hati. Negeri serumpun ini sangat percaya  bahwa ³who don¶t make a plan, make a fail ´. Dengan keyakinan itu, Mal aysia telah menyiapkan konsep yang sangat matang dan komplit tentang apa yang disebut sebagai ³ Smart School ´ atau dikenal dengan sebutan ³Sekolah Bestari´. Secaa konsisten Malaysia juga menyiapkan dana yang memadai untuk pelaksanaan konsep yang amat strategis ini. Bahkan, konsep ini merupakan  bagian dari konsep yang lebih besar dari pemerintah Malaysia yang dikenal dengan ³  Multimedia Super Corridor ´ (MSC) sebagai megaproject yang amat terkenal di negeri jiran ini. Sekolah Bestari telah dirancang secara matang de ngan mempersiapkan sekitar 90 sekolah menengah yang akan diberikan fasilitas ICT secara penuh pada tahun pertama, melatih semua guru dan tenaga administrasi yang akan ditempatkan d i sekolah tersebut, menyusun buku pelajaran berbasis ICT untuk empat mata pelajaran teras, y akni (1) Matematika, (2) Sains , (1) Bahasa Inggris, dan (2) Bahasa Malaysia. Keempat mata pe lajaran ini telah disiapkan compact disk ± read only memory atau CD ROM-nya secara lengkap dan siap pakai. Bahkan, pola pikir ICT ini juga menjadi perhatian dalam rancangan besar-besaran program melek komputer ini oleh pemerintah Malaysia. Dalam konsep skenario rancangan Seko lah Bestari tersebut telah digambarkan kinerja seorang guru (Suparlan: 2006: 104) sebagai ilustrasi sebagai berikut:  Namaku Johan, dan aku mengajar di satu Sekolah Bestari. Pada hari ini, sebagaimana biasa, aku telah menggunakan kartu pintarku untuk mencatat kehadiranku ketika aku masuk sekolah.  Ketika bel berbunyi, aku mengecek kehadiran para siswaku dari komputer yang ada di Ruang Guru. Semua siswaku hadir, jadi aku tidak perlu menelepon atau e-mail orangtua untuk menanyakan tentang anak-anaknya.   Pada pagi hari itu, aku pergi ke Ruang Sumber untuk Guru untuk melihat perkembangan tugas- tugas para siswa minggu ini. Sisw aku telah membuat saran-saran untuk tugas dan pekerjaan  yang harus mereka kerjakan pada minggu berikutnya. Aku telah memberikan persetujuan terhadap sebagian terbesar tugas-tugas itu, dan aku tambahkan beberapa saran untuk beberapa bagian. Seorang rekan guru menyatakan kepada aku bahwa beberapa siswa saya mungkin menghabiskan terlalu banyak waktu untuk proyek sains mereka, dan tidak cukup waktu untuk menyelesaikan tugas-tugas yang lainnya. Aku telah mengatakan kepada siswa laki-laki untuk 

Transcript of Penerapan Ict Di Sekolah

Page 1: Penerapan Ict Di Sekolah

8/3/2019 Penerapan Ict Di Sekolah

http://slidepdf.com/reader/full/penerapan-ict-di-sekolah 1/9

Sekolah Bestari di Malaysia

Rupanya Malaysia memilih pendekatan yang hati-hati. Negeri serumpun ini sangat percaya

 bahwa ³who don¶t make a plan, make a fail ́ . Dengan keyakinan itu, Malaysia telah menyiapkan

konsep yang sangat matang dan komplit tentang apa yang disebut sebagai ³Smart School ́ atau

dikenal dengan sebutan ³Sekolah Bestari´. Secaa konsisten Malaysia juga menyiapkan dana

yang memadai untuk pelaksanaan konsep yang amat strategis ini. Bahkan, konsep ini merupakan

 bagian dari konsep yang lebih besar dari pemerintah Malaysia yang dikenal dengan ³ Multimedia

Super Corridor ́ (MSC) sebagai megaproject yang amat terkenal di negeri jiran ini. Sekolah

Bestari telah dirancang secara matang dengan mempersiapkan sekitar 90 sekolah menengah yang

akan diberikan fasilitas ICT secara penuh pada tahun pertama, melatih semua guru dan tenaga

administrasi yang akan ditempatkan di sekolah tersebut, menyusun buku pelajaran berbasis ICTuntuk empat mata pelajaran teras, yakni (1) Matematika, (2) Sains, (1) Bahasa Inggris, dan (2)

Bahasa Malaysia. Keempat mata pelajaran ini telah disiapkan compact disk ± read only

memory atau CD ROM-nya secara lengkap dan siap pakai. Bahkan, pola pikir ICT ini juga

menjadi perhatian dalam rancangan besar-besaran program melek komputer ini oleh pemerintah

Malaysia. Dalam konsep skenario rancangan Sekolah Bestari tersebut telah digambarkan kinerja

seorang guru (Suparlan: 2006: 104) sebagai ilustrasi sebagai berikut:

 Namaku Johan, dan aku mengajar di satu Sekolah Bestari. Pada hari ini, sebagaimana biasa,

aku telah menggunakan kartu pintarku untuk mencatat kehadiranku ketika aku masuk sekolah.

 Ketika bel berbunyi, aku mengecek kehadiran para siswaku dari komputer yang ada di Ruang 

Guru. Semua siswaku hadir, jadi aku tidak perlu menelepon atau e-mail orangtua untuk 

menanyakan tentang anak-anaknya. 

 Pada pagi hari itu, aku pergi ke Ruang Sumber untuk Guru untuk melihat perkembangan tugas-

tugas para siswa minggu ini. Siswaku telah membuat saran-saran untuk tugas dan pekerjaan

 yang harus mereka kerjakan pada minggu berikutnya. Aku telah memberikan persetujuan

terhadap sebagian terbesar tugas-tugas itu, dan aku tambahkan beberapa saran untuk beberapa

bagian. Seorang rekan guru menyatakan kepada aku bahwa beberapa siswa saya mungkin

menghabiskan terlalu banyak waktu untuk proyek sains mereka, dan tidak cukup waktu untuk 

menyelesaikan tugas-tugas yang lainnya. Aku telah mengatakan kepada siswa laki-laki untuk 

Page 2: Penerapan Ict Di Sekolah

8/3/2019 Penerapan Ict Di Sekolah

http://slidepdf.com/reader/full/penerapan-ict-di-sekolah 2/9

 peduli terhadap tugas-tugas itu, dan mereka berjanji akan menghabiskan waktu tambahan untuk 

menyelesaikan tugas-tugas lainnya ketika mereka harus menyelesaikan proyek sains mereka.

Dalam ilustrasi tersebut dikenal beberapa terminologi yang tidak biasa digunakan dalam model

 penyelenggaraan lama, seperti kartu pintar, e-mail, dan proyek sains. Beberapa terminilogi itu

 belum dikenal sebelumnya. Yang dikenal paling-paling adalah penjaga sekolah, buku

 penghubung, dan pekerjaan rumah. Dalam pembelajaran berbasis teknologi informasi, dapat

dipastikan bahwa semua pendidik, peserta didik, kepala sekolah, dan tenaga kependidikan

lainnya harus melek komputer, minimal pengenalan awal tentang komputer. Untuk merancang

 program Sekolah Bestari, Malaysia telah membentuk satutask force atau satuan tugas untuk 

merancang konsep, menyiapkan rencana jangka panjang tentang langkah-langkah pelaksanaan

konsep tersebut, tetap menyediakan anggarannya meski ketika itu Malaysia juga dilanda krisismoneter. Hasilnya, sekolah uji coba telah berkembang cukup pesat, dan sekolah-sekolah lainnya

 juga melaksanakannya. Bahkan kini Malaysia mulai memberlakukan konsep satu pelajar satu

laptop.

Kecakapan ICT ( Information and Communication Technology Skills)

Menginjak abad milenium ketiga ini, banyak kita yang merasa terperangah menghadapi

 perkembangan ICT yang demikian pesat. Betapa tidak! Setiap orang, siapa pun dia, kini telahmenggenggam telepon seluler yang kemampuannya cukup membuat kita tekagum-kagum.

Sampai-sampai kantor pos kita merasa kehilangan bisnis inti(core bussiness) yang sebelumnya

sempat menjadi andalah. Kita juga terperangah ketika alat yang besarnya benar-benar hanya

segenggam tangan itu dapat mengirimkan SMS dengan begitu cepat, dapat merekam video yang

 bahkan dapat dihubungkan melalui komputer, memiliki sistem alarm, ada penunjuk waktu (jam),

dan banyak aplikasi lain yang sebelumnya tidak kita bayangkan. Demikian juga dengan dunia

 perkomputeran. Dari komputer hitam putih yang kita miliki pada awal tahun 80 ± 90-an, kini

telah lahir generasi baru komputer lengkap dengan perangkat multimedia yang sangat canggih.

Kemampuan untuk menyimpan data dan informasi, serta kecepatan merekam dan menyampaikan

informasi, merupakan satu kelebihan perangkat keras ini yang sebelumnya tidak terbayangkan.

Bahkan, kini hard disk pun dapat kita bawa kemana kita pergi. Flash disk atau USB dengan

kapasitas bukan hanya megabite, tetapi gegabite. Bahkan kadang lebih besar dari hard disk yang

Page 3: Penerapan Ict Di Sekolah

8/3/2019 Penerapan Ict Di Sekolah

http://slidepdf.com/reader/full/penerapan-ict-di-sekolah 3/9

ada di dalam hard disk komputer pribadi ( personal computer atau PC) yang ada di kantor kita.

Komputer pribadi yang ada di kantor dan rumah kita pun kini telah bergeser menuju laptop yang

nyaris hanya memiliki berat di bawah dua kilogram kini banyak ditenteng para dosen, pendidik,

 bahkan kini juga para mahasiswa dan pelajar. Di Malaysia kini memiliki program satu siswa satu

laptop. Program itu sesungguhnya telah dimulai oleh Tukul Arwana dalam acara ´Empat Mata´

yang demikian paforit itu. Tukul telah memperoleh harga jual yang tinggi dari kejujuran,

kesederhaan, spontanitas, keluguan, dan kecerdasannya. Sampai-sampai para anggota DPR pun

tidak ingin kalah dengan pelawak-entertainer itu.

Dalam bukunya bertajuk  Effective Teaching , Evidence and Practice, Daniel Muijs dan David

Reynolds menjelaskan beberapa hal tentang kecakapan ICT. Bagaimana ICT dapat membantu

siswa belajar?

Pertama, presenting information. ICT memiliki kemampuan yang sangat luar biasa untuk 

menyampaikan informasi. Ensiklopedia yang jumlahnya beberapa jilid pun dapat disimpan di

hard disk. Bahkan kini telah lahir google0earth yang dapat menunjukkan kepada kita seluruh

kawasan di muka bumi kita ini dari hasil foto udara yang amat mengesankan. Dengan

membuka www.google.com, data dan informasi akan dengan mudah kita peroleh. Mau membuat

grafik dan tabel? Itu sangatlah mudah. Komputer akan dengan senang hati membantu peserta

didik untuk membuatkan grafik dan tabel secara otomatis, dengan hanya memasukkan data

sesuai dengan yang kita inginkan.

Kedua, quick and automatic completion of routine tasks. Tugas-tugas rutin kita dapat

diselesaikan dengan menggunakan bantuan komputer dengan cepat dan otomatis. Mau membuat

grafik, membuat paparan yang beranimasi, dan sebainya, dengan mudah dapat dilakukan dengan

 bantuan komputer.

Ketiga, assessing and handling information. Dengan komputer yang dihubungkan dengan

intenet, kita dapat dengan mudah memperoleh dan mengirimkan informasi dengan mudah dan

cepat. Melalui jaringan internet, kita dapat memiliki website yang menjangkau ujung dunia mana

 pun. Jangan heran, anak-anak kita dapat dengan mudah melakukan cheating atau ngobrol dengan

temannya yang berada entah di belahan dunia mana.

Page 4: Penerapan Ict Di Sekolah

8/3/2019 Penerapan Ict Di Sekolah

http://slidepdf.com/reader/full/penerapan-ict-di-sekolah 4/9

Masih banyak lagi manfaat yang dapat kita ambil dari penggunaan ICT dalam proses

 pembelajaran. Oleh karena itu, kemampuan dalam bidang teknologi informasi haruslah dikuasai

sebaik mungkin oleh generasi muda kita melalui pendidikan berbasis teknologi informasi dan

komunikasi.

Bagaimana Dengan Indonesia?

Rupanya Indonesia masih kebingunan untuk memilih paradigma mana yang paling pas dalam

menyelesaikan masalah. Program dulu baru anggarannya, atau anggarannya dulu baru

 programnya. Kebingunan ini mungkin karena trauma lama, yakni adanya program yang bagus

ternyata tidak didukung oleh adanya anggaran yang tersedia. Atau trauma lama tentang

ketersediaan anggaran untuk suatu program ternyata dilatarbelakangi oleh kepentingan dari

 pihak-pihak nonkependidikan yang memiliki motif-motif untuk mencari keuntungan. Contoh

tentang hal ini terlalu banyak untuk disebutkan satu persatu. Program pengadaan alat peraga,

 pengadaan buku pelajaran satu siswa satu buku, bahkan soal sepatu bagi siswa saja kemudian

dengan mudahnya disediakan dananya. Tetapi, anggaran yang tersedia itu tenyata tidak 

dilengkapi dengan konsep dan perencanaan yang matang. Atau konsep yang ada itu dengan

mudahnya tidak dilaksanakan secara konsekuen. Ketentuan judul buku pelajaran harus

digunakan di sekolah minimal selama lima tahun pelajaran, sebagai contoh, dengan mudahnya

dipungkiri oleh sekolah, karena berbagai alasan seperti adanya perubahan kurikulum. Di

Malaysia, penggunaan buku pelajaran menggunakan konsep sepuluh tahunan. Buku pelajaran

yang digunakan di sekolah Malaysia digunakan selama sepuluh tahun. Buku pelajaran baru dapat

diganti atau direvisi setelah melalui mekanisme sepuluh tahunan itu.

Kembali ke upaya membangun masyarakat melek komputer melalui pendidikan, memang

memerlukan anggaran yang amat besar. Tetapi, untuk melaksanakan program penggunaan ICT

tersebut, apa yang harus dilakukan pemerintah adalah menyusun naskah akedemis atau pun

semacam blue book yang akan digunakan sebagai acuan atau pedoman untuk pelaksanaan

 program tersebut. Katakanlah bahwa anggaran untuk pelaksanaan program ICT tersebut memang

sudah disiapkan sepenuhnya oleh pemerintah. Beberapa pertanyaan yang perlu dijawab dalam

naskah akademis itu antara lain adalah sebagai beriktut: (1) sudahkah kita memiliki data yang

akurat tentang kondisi dan penggunaan ICT di sekolah-sekolah di Indonesia; (2) kalau sudah,

Page 5: Penerapan Ict Di Sekolah

8/3/2019 Penerapan Ict Di Sekolah

http://slidepdf.com/reader/full/penerapan-ict-di-sekolah 5/9

apakah anggaran yang akan disediakan tersebut akan dapat digunakan untuk kegiatan apa saja,

 pengadaan perangkat keras (hardware), perangkat lunak ( software), atau persiapan perangkat

otaknya (brainware), misanya untuk pelatihan gurunya; (3) sesuai dengan ketersediaan anggaran

tersebut, berapa sekolah, sekolah mana saja yang akan dipersiapkan untuk menjadi uji coba

 penggunaan ICT, (4) bagaimana desain pembelajaran berbasis komputer yang akan diterapkan;

(5) mata pelajaran apa saja yang akan disiapkan dalam bentuk CD ROM; (6) berapa banyak CD

ROM buku pelajaran yang harus disiapkan untuk proses pembelajaran berbasis komputer; dan

masih banyak pertanyaan lain yang harus dijawab dalam naskah akademis tersebut.

Langkah pertama yang maha penting untuk dapat melaksanakan program melek komputer ini

adalah perlunya data yang akurat tentang kondisi dan masalah penggunaan ICT di sekolah.

Bukankah perencanaan tanpa data akurat ibarat mimpi di siang hari? Data di Indonesia seringdikenal dengan data karet. Data itu akan membesar dan mengecil sesuai dengan latar belakang

kepentingan bagi menyampaikan data.

Refleksi

Para petinggi dalam bidang pendidikan telah merumuskan kebijakan dalam Renstra Dpediknas

 bahwa sekolah-sekolah kita harus segera melek komputer. Oleh karena itu tidak boleh tidak 

sekolah harus segera dapat menggunakan ICT, baik dalam proses belajar mengajar maupundalam urusan teknis administratifnya. Jika pun karena satu dan lain hal anggaran untuk itu telah

dapat disediakan, maka langkah yang segera harus disusun adalah langkah-langkah strategis

untuk pemanfaatan perangat itu secara optimal. Misalnya, pelatihan guru dalam pembelajaran

menggunakan komputer merupakan langkah awal yang harus dilakukan. Tentu saja, sosialisasi

tentang penggunaan ICT ini harus gencar dilakukan. Sebagai contoh, pelatihan tentang

 penggunaan komputer dalam pembelajaran matematika telah dirintis dan dilaksanakan oleh Pusat

Pengembangan dan Pemberdayaan Tenaga Kependidikan (P4TK) Matematika, Yogyakarta.

Bahkan P4TK ini juga telah mengembangkan beberapa CD pembelajaran matematika. Untuk 

kemudian pemerintah akan mengadakan dan memberikan komputer kepada sekolah, maka

langkah yang harus dilakukan adalam pemetaan penggunaan komputer di sekolah. Sekolah mana

saja yang akan dijadikan model, syarat apa yang harus dimilikinya, dan sederet pertanyaan lain

harus dapat dijawab dari kegiatan pemetaan tersebut. Melalui langkah-langkah tersebut,

Page 6: Penerapan Ict Di Sekolah

8/3/2019 Penerapan Ict Di Sekolah

http://slidepdf.com/reader/full/penerapan-ict-di-sekolah 6/9

 penggunaan ICT dalam pembelajaran di sekolah dapat dimulai. Memang bukan dari nol, tetapi

harus melalui potensi yang telah dimiliki. Insyaallah.

Penggunaan ICT dalam pembelajaran

Posted on September 30, 2011 

PERSPEKTIF MATA PELAJARAN MATEMATIKA,IPA,IPS DAN PKN

DI SEKOLAH

1. e-LearningElektronik atau belajar dengan bantuan komputer sudah ada sejak 1970.

Dengan menggunakan monitor layar hijau melalui sebuah komputer mainframe berkecepatan

rendah, tetapi apakah metode tersebut dapat dikatakan sebagai e-Learning. Tentu saja hal

tersebut bukan merupakan jawaban yang tepat mengenai e-Learning. Tanpa definisi yang jelas

mengenai e-Learning, sangatlah sulitmemutuskan benar atau tidak untuk disebut sebagai e-

Learning.

1.1. Definisi e-Learning

Berbagai pendapat dikemukan untuk dapat mendefinisikan e-Learning secara tepat. e-Learning

sendiri adalah salah satu bentuk dari konsep  Distance Learning ..Bentuk e-Learning sendiri

cukup luas, sebuah portal yang berisi informasi ilmu pengetahuan sudah dapat dikatakan sebagai

situs e-Learning.E-Learning atau Internet enabled learning menggabungkan metode pengajaran

dan teknologi sebagai sarana dalam belajar. (Dr. Jo Hamilton-Jones).e-Learning adalah proses

 belajar secara efektif yang dihasilkan dengan cara menggabungkan penyampaian materi secara

digital yang terdiri dari dukungan danlayanan dalam belajar. (Vaughan Waller, 2001) 6

Definisi lain dari e-Learning adalah proses instruksi yang melibatkan

 penggunaan peralatan elektronik dalam menciptakan, membantu perkembangan,menyampaikan,

menilai dan memudahkan suatu proses belajar mengajar dimana pelajar sebagai pusatnya serta

dilakukan secara interaktif kapanpun dan dimanapun.

1.2. Konsep e-Learning

Page 7: Penerapan Ict Di Sekolah

8/3/2019 Penerapan Ict Di Sekolah

http://slidepdf.com/reader/full/penerapan-ict-di-sekolah 7/9

Metode pengajaran tradisional masih kurang efektif jika dibandingkan dengan

metode pengajaran modern. Sistem e-Learning diharapkan bukan sekedar 

menggantikan tetapi diharapkan pula untuk dapat menambahkan metode dan materi pengajaran

tradisional seperti diskusi dalam kelas, buku, CD-ROM dan pelatihan komputer non internet.

Berbagai elemen yang terdapat dalam sistem e-Learning adalah :

* Soal-soal : materi dapat disediakan dalam bentuk modul, adanya soalsoal yang disediakan dan

hasil pengerjaannya dapat ditampilkan. Hasil tersebut dapat dijadikan sebagai tolak ukur dan

 pelajar mendapatkan apa yang dibutuhkan.

* Komunitas : para pelajar dapat mengembangkan komunitas online untuk memperoleh

dukungan dan berbagi informasi yang saling menguntungkan.

* Pengajar online : para pengajar selalu online untuk memberikan arahan kepada para pelajar,

menjawab pertanyaan dan membantu dalam diskusi.

* Kesempatan bekerja sama : Adanya perangkat lunak yang dapat mengatur pertemuan online

sehingga belajar dapat dilakukan secara bersamaan atau realtimetanpa kendala jarak.

* Multimedia : penggunaan teknologi audio dan video dalam penyampaian materi sehingga

menarik minat dalam belajar.

2. Kelebihan dan Kekurangan e-Learning

2.1. Kelebihan e-Learning

Dalam bentuk beragam, e-Learning menawarkan sejumlah besar keuntungan

yang tidak ternilai untuk pengajar dan pelajar :

  Pengalaman pribadi dalam belajar : pilihan untuk mandiri dalam belajarmenjadikan siswa

untuk berusaha melangkah maju, memilih sendiri peralatanyang digunakan untuk 

 penyampaian belajar mengajar, mengumpulkan bahanbahan sesuai dengan kebutuhan.

  Mengurangi biaya : lembaga penyelenggara e-Learning dapat mengurangi bahkan

menghilangkan biaya perjalanan untuk pelatihan, menghilangkan biaya pembangunan

sebuah kelas dan mengurangi waktu yang dihabiskan oleh pelajaruntuk pergi ke sekolah.

  Mudah dicapai: pemakai dapat dengan mudah menggunakan aplikasi e-

Learningdimanapun juga selama mereka terhubung ke internet. e-Learning dapat

dicapaioleh para pemakai dan para pelajar tanpa dibatasi oleh jarak, tempat dan waktu.

  Kemampuan bertanggung jawab : Kenaikan tingkat, pengujian, penilaian, dan pengesahan

dapat diikuti secara otomatis sehingga semua peserta (pelajar,pengembang dan pemilik)

Page 8: Penerapan Ict Di Sekolah

8/3/2019 Penerapan Ict Di Sekolah

http://slidepdf.com/reader/full/penerapan-ict-di-sekolah 8/9

dapat bertanggung jawab terhadap kewajiban merekamasing- masing di dalam proses

 belajar mengajar.

  ICT dapat menghadirkan informasi baru sehingga membantu siswa memahami hal-hal

yang belum dipahami.

  Menggunakan ICT bagi guru pada hakekatnya mengembangkan cara mengajar sesuai

dengan kemajuan tehnologi terutama dapat mengikuti perkembangan Negara-negara maju.

  Merangsang daya kreatifitas berpikir siswa.

2.2. Kekurangan e-Learning

Beberapa kekurangan yang dimiliki oleh pemanfaatan e-Learning:

  Kurangnya interaksi antara pengajar dan pelajar atau bahkan antar pelajar itu sendiri.

Kurangnya interaksi ini bisa memperlambat terbentuknya values dalam proses belajar 

mengajar.

  Kecenderungan mengabaikan aspek akademik atau aspek sosial dan sebaliknya

mendorong tumbuhnya aspek bisnis/komersial.

  Proses belajar mengajar cenderung ke arah pelatihan daripada pendidikan.

  Berubahnya peran pengajar dari yang semula menguasai teknik pembelajaran

konvensional, kini juga dituntut mengetahui teknik pembelajaran yang menggunakan ICT

( Information, Communication and Technology).

  Tidak semua tempat tersedia fasilitas internet ( mungkin hal ini berkaitan dengan masalah

tersedianya listrik, telepon ataupun komputer).

  Kurangnya mereka yang mengetahui dan memiliki keterampilan tentang internet.

  Kurangnya penguasaan bahasa komputer.

3. Pengenalan Praktis e learning.

Penggunaan ICT dalam pendidikan meliputi 2 hal yaitu aspek pengajaran yang melibatkan guru

menggunakan ICT dan aspek pembelajaran yang melibatkan murid menggunakan ICT.

Mengapa kita menggunakan ICT ?

  Meningkatkan pemahaman terhadap pelajaran.

  Meningkatkan motivasi

  Memberikan murid menentukan pembelajaran sendiri

  Mengakses informasi yang sukar diperoleh

  Meningkatkan kreativitas

Page 9: Penerapan Ict Di Sekolah

8/3/2019 Penerapan Ict Di Sekolah

http://slidepdf.com/reader/full/penerapan-ict-di-sekolah 9/9

  Meningkatkan kemahiran ICT

3.1. Penggunaan ICT dalam Pengajaran dan pembelajaran.

(a) Tutorial.

ICT digunakan untuk pembelajaran tutorial apabila digunakan untuk menyampaikan

informasi/pelajaran berdasarkan urutan urutan yang telah ditetapkan.

Pembelajaran tutorial meliputi :

  Pembelajaran ekspositori yaitu penjelasan terperinci.

  Demonstrasi dan latihan.

(b) Eksplorasi.

Penggunaan ICT untuk pembelajaran berlaku apabila ICT digunakan sebagai media untuk :

  mencari dan mengakses informasi dari internet.

  melihat demonstrasi sesuatu kejadian sesuai urutan dengan soft ware dan hard ware.

(c). Alat aplikasi.

ICT dikatakan sebagai alat aplikasi apabila membantu murid melaksanakan tugas .Contoh : ± 

membuat dan menganalisa diagram dalam pelajaran matematika.

(d) Komunikasi.

ICT dikatakan sebagai alat untuk memudahkan komunikasi antara guru dengan murid dalam

mengirim,dan menerima informasi.