Penerapan Good Agriculture Practice (GAP) pada produksi ... · ... PADA PRODUKSI TANAMAN TOMAT...

109

Click here to load reader

Transcript of Penerapan Good Agriculture Practice (GAP) pada produksi ... · ... PADA PRODUKSI TANAMAN TOMAT...

Page 1: Penerapan Good Agriculture Practice (GAP) pada produksi ... · ... PADA PRODUKSI TANAMAN TOMAT CHERRY (Lycopersicon esculentum var ... selama 1 bulan, ... 19 minggu. Pengamatan yang

 

  

PENERAPAN GOOD AGRICULTURE PRACTICE (GAP) PADA

PRODUKSI TANAMAN TOMAT CHERRY (Lycopersicon

esculentum var. cerasiforme) DI PT. SAUNG MIRWAN,

MEGAMENDUNG, BOGOR,

JAWA BARAT

SRI MEI BUDHIANI

A24070063

DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA

FAKULTAS PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2011

Page 2: Penerapan Good Agriculture Practice (GAP) pada produksi ... · ... PADA PRODUKSI TANAMAN TOMAT CHERRY (Lycopersicon esculentum var ... selama 1 bulan, ... 19 minggu. Pengamatan yang

 

  

RINGKASAN

SRI MEI BUDHIANI. Penerapan Good Agriculture Practice (GAP) pada

Produksi Tanaman Tomat Cherry (Lycopersicon esculentum var.

cerasiforme) di PT. Saung Mirwan, Megamendung, Bogor, Jawa Barat.

(Dibimbing oleh TRIKOESOEMANINGTYAS)

Magang dilaksanakan selama 4 bulan di PT. Saung Mirwan mulai Februari

sampai Juni 2011. Penulis mempelajari aspek teknis dan aspek manajerial

tanaman tomat cherry selama magang. Penulis berstatus sebagai karyawan harian

selama 1 bulan, sebagai pendamping kepala bagian selama 2 bulan dan sebagai

pendamping manajer selama 1 bulan. Magang ini bertujuan untuk memperluas

wawasan pengetahuan, meningkatkan kemampuan dalam segi teknik budidaya,

pengelolaan pasca panen dan marketing, kemampuan manajerial, memperoleh

informasi seberapa jauh seluruh kegiatan budidaya sudah sesuai dengan GAP

(Good Agriculture Practice) untuk komoditas tomat cherry, dan mempersiapkan

kemampuan untuk menghadapi proses kerja secara nyata.

PT.Saung Mirwan berada pada 54-1060 BT dan 4-60 LS dengan ketinggian

670 m diatas permukaan laut (dpl) yang berada di bawah kaki Gunung

Pangarango. Lokasi PT.Saung Mirwan berada di Jalan Cikopo Selatan No. 134

Desa Sukamanah, Kampung Pasir Muncang, Kecamatan Megamendung, Bogor,

Jawa Barat. Suhu tertinggi pada greenhouse adalah 35-36 0C pada siang hari dan

suhu terendah 18-24 0C pada malam hari dengan kelembapan udara (RH) 77%

pada titik tertinggi dan 66% pada titik terendah. Jenis tanah di PT. Saung Mirwan

adalah tanah latosol. Total karyawan PT. Saung Mirwan sampai tanggal 15 Juni

2011 berjumlah 205 orang.

Budidaya tanaman tomat cherry berada di lokasi Sukamanah mulai dari

pembibitan sampai pasca panen. Benih yang digunakan pada awalnya berasal dari

PT. East Weast, namun beberapa bulan terakhir benih tomat cherry diproduksi

sendiri oleh PT. Saung Mirwan melalui pembenihan sendiri maupun dengan cara

stek pucuk. Benih disemaikan di dalam tray dengan media arang sekam dan

dipindahkan ke lapang setelah berumur 2 minggu. Jangka waktu dari pembibitan

Page 3: Penerapan Good Agriculture Practice (GAP) pada produksi ... · ... PADA PRODUKSI TANAMAN TOMAT CHERRY (Lycopersicon esculentum var ... selama 1 bulan, ... 19 minggu. Pengamatan yang

 

  

sampai panen adalah sekitar 12-15 minggu dan biasanya akan dibongkar setelah

19 minggu.

Pengamatan yang dilakukan adalah pengamatan terhadap aspek budidaya

tanaman tomat yang terkait dengan lokasi lahan pertanian, struktur lahan

pertanian, lingkungan lahan pertanian (tanah dan nutrisi), pemeliharaan lahan

pertanian (pembibitan, penanaman, pemupukan, teknik irigasi, pengendalian

gulma, hama dan penyakit tanaman, pemanenan, teknik pengolahan pasca panen),

manajemen pertanian (catatan dan pelatihan staf). Selain itu, juga diamati

beberapa karateristik tanaman tomat yang berkaitan dengan produksi, yaitu bobot

buah per tanaman dan bobot buah total setiap kali panen. PT. Saung Mirwan

mengembangkan 3 kultivar tanaman tomat cherry yaitu, Gang, Guindo dan

Sakura.

Tomat cherry ditanam dengan menggunakan sistem hidroponik dengan

menggunakan arang sekam pada polybag berukuran 35 x 40 cm. Pemupukan dan

penyiraman dilakukan secara bersamaan dengan menggunakan drip irrigation.

Kegiatan pemeliharaan yang dilakukan adalah penyiraman dan pemupukan,

pengajiran, penyerbukan, pemangkasan dan pewiwilan. Produksi yang paling

tinggi dari 3 kultivar yang dikembangkan adalah kultivar Guindo dan Sakura

(4.83 Kg/pohon) sementara varietas Gang hanya 4.01 Kg/pohon.

Kegiatan budidaya yang ada di PT.Saung Mirwan belum sesuai dengan

program GAP. Kegiatan budidaya mulai dari pembibitan sampai pemasaran yang

sesuai dengan program GAP hanya sekitar 23.43%, kegiatan yang telah dilakukan

namun belum sesuai GAP mencapai 59.37% dan kegiatan yang sama sekali tidak

dilakukan sekitar17.1%. Kekurangan biaya produksi akibat manajemen

perusahaan yang kurang baik dan bersifat individu merupakan kendala terbesar

yang sedang dihadapi saat ini sehingga sangat diperlukan perubahan sistem

manajemen yang akurat untuk dapat melaksanakan penerapan GAP dan

meningkatkan produksi tomat cherry.

 

Page 4: Penerapan Good Agriculture Practice (GAP) pada produksi ... · ... PADA PRODUKSI TANAMAN TOMAT CHERRY (Lycopersicon esculentum var ... selama 1 bulan, ... 19 minggu. Pengamatan yang

 

  

PENERAPAN GOOD AGRICULTURE PRACTICE (GAP) PADA

PRODUKSI TANAMAN TOMAT CHERRY (Lycopersicon

esculentum var. cerasiforme) DI PT. SAUNG MIRWAN,

MEGAMENDUNG, BOGOR,

JAWA BARAT

Skripsi sebagai salah satu syarat

untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian

pada Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor

SRI MEI BUDHIANI

A24070063

DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA

FAKULTAS PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2011

Page 5: Penerapan Good Agriculture Practice (GAP) pada produksi ... · ... PADA PRODUKSI TANAMAN TOMAT CHERRY (Lycopersicon esculentum var ... selama 1 bulan, ... 19 minggu. Pengamatan yang

 

  

Judul : PENERAPAN GOOD AGRICULTURE PRACTICE (GAP) PADA

TANAMAN TOMAT CHERRY (Lycopersicon esculentum var. cerasiforme)

DI PT. SAUNG MIRWAN, MEGAMENDUNG, BOGOR, JAWA BARAT

Nama : SRI MEI BUDHIANI

NIM : A24070063

Menyetujui,

Dosen Pembimbing

Dr.Ir. Trikoesoemaningtyas MSc.

NIP. 19620102 199702

Mengetahui,

Ketua Program Studi

Agronomi dan Hortikultura

Dr. Ir. Agus Purwito, M.Agr.

NIP. 19611101 1987031 003

Tanggal :

 

Page 6: Penerapan Good Agriculture Practice (GAP) pada produksi ... · ... PADA PRODUKSI TANAMAN TOMAT CHERRY (Lycopersicon esculentum var ... selama 1 bulan, ... 19 minggu. Pengamatan yang

 

  

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Kabanjahe, Kabupaten Karo, Sumatera Utara pada 31

Mei 1989 yang merupakan anak pertama dari Sayang Ginting dan Sarianta Br.

Sembiring. Penulis menyelesaikan pendidikan Sekolah Dasar di ST. Xaverius

No.1 Kabanjahe pada tahun 2001. Tahun 2004 Penulis lulus dari SLTP Negeri 1

Kabanjahe. Penulis melanjutkan pendidikan di SMA Negeri 1 Kabanjahe dan

lulus pada tahun 2007. Penulis melanjutkan studi ke IPB melalui jalur undangan

seleksi masuk IPB (USMI) dan diterima sebagai mahasiswa di Departemen

Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian.

Penulis mengikuti beberapa organisasi selama mengikuti kegiatan

akademik. Tahun 2007 sampai saat ini, penulis aktif di Permata GBKP Bogor.

Penulis berperan sebagai Sekretaris Bidang Partisipasi di Permata GBKP Bogor

pada periode kepengurusan 2009/2011. Penulis juga merupakan anggota dari

organisasi mahasiswa daerah (OMDA) dari Ikatan Mahasiswa Karo (IMKA).

Penulis juga mengikuti beberapa kepanitiaan di dalam organisasi seperti Panitia

Maper Permata GBKP Bogor (2008), Gema Nusantara (Genus) IPB (2008),

Panitia Natal Permata GBKP Bogor (2008-2009) dan Panitia Leadership Camp

Permata GBKP Klasis Jakarta-Bandung. Penulis juga mengikuti beberapa

kegiatan seminar dan lokakarya.

Penulis melaksanakan magang untuk skripsi selama empat bulan, Februari

sampai Juni 2011 di PT. Saung Mirwan, Megamendung, Bogor, Jawa Barat.

 

 

 

 

 

 

 

Page 7: Penerapan Good Agriculture Practice (GAP) pada produksi ... · ... PADA PRODUKSI TANAMAN TOMAT CHERRY (Lycopersicon esculentum var ... selama 1 bulan, ... 19 minggu. Pengamatan yang

 

  

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus yang telah

memberikan berkat serta anugerah sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan

baik. Skripsi magang yang berjudul “Penerapan Good Agriculture Practice (GAP)

pada Produksi Tomat Cherry (Lycopersicon esculentum var. cerasiforme) di PT.

Saung Mirwan, Megamendung, Bogor, Jawa Barat” merupakan salah satu syarat

untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian pada Departemen Agronomi dan

Hortikultura, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah

membantu dalam penyelesaian skripsi ini. Secara khusus penulis mengucapkan

terimakasih kepada :

1. Dr. Ir. Trikoesoemaningtyas MSc. Sebagai dosen pembimbing skripsi

yang telah memberikan bimbingan, ilmu dan pengarahan selama

pelaksanaan magang hingga penyelesaian skripsi.

2. Ir. Purwono sebagai dosen pembimbing akademik yang telah membantu

dan membimbing penulis selama melaksanakan perkuliahan.

3. Dr. Ir. Anas D Susila dan Dr. Ir. Winarso D Widodo sebagai dosen

penguji.

4. Bapak dan Mamak, kakak (Dina Ocha Br Ginting), adik (Esi Marsella Br

Ginting dan Bredi Arianto Ginting) dan seluruh keluarga yang telah

memberikan kasih sayang dan dukungan-dukungan kepada penulis.

5. Seluruh dosen dan staf Departemen Agronomi dan Hortikultura yang telah

mendidik penulis selama melaksanakan studi.

6. PT. Saung Mirwan yang telah memberikan kesempatan untuk

melaksanakan magang dan seluruh karyawan yang telah membantu dalam

penyelesaian tugas akhir ini.

7. Rekan-rekan Agronomi dan Hortikultura angkatan 44 atas, dukungan,

semangat, dan kekeluargaan yang telah terjalin.

Page 8: Penerapan Good Agriculture Practice (GAP) pada produksi ... · ... PADA PRODUKSI TANAMAN TOMAT CHERRY (Lycopersicon esculentum var ... selama 1 bulan, ... 19 minggu. Pengamatan yang

 

  

8. Keluarga besar GBKP dan Permata GBKP Runggun Bogor atas semua

kekeluargaan, persahabatan dan pertumbuhan rohani selama berada di

Bogor.

Semoga skripsi ini dapat memberikan informasi yang bermanfaat bagi

para pembaca dan dapat menjadi berkat bagi kemuliaanNya.

Bogor, Juli 2011

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 9: Penerapan Good Agriculture Practice (GAP) pada produksi ... · ... PADA PRODUKSI TANAMAN TOMAT CHERRY (Lycopersicon esculentum var ... selama 1 bulan, ... 19 minggu. Pengamatan yang

 

  

DAFTAR ISI

Halaman DAFTAR ISI ........................................................................................................ xiv

DAFTAR TABEL .................................................................................................. xi

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xii

PENDAHULUAN ...................................................................................................1

Latar Belakang ..................................................................................................1

Tujuan ...............................................................................................................3

METODE .................................................................................................................4

Tempat dan Waktu ...........................................................................................4

Metode ..............................................................................................................4

Pengamatan dan Pengumpulan Data ................................................................6

Analisis Data ....................................................................................................6

TINJAUAN PUSTAKA ..........................................................................................7

Botani ...............................................................................................................7

Syarat Tumbuh .................................................................................................8

Penerapan Budidaya Terbaik untuk Sayuran .................................................10

HASIL DAN PEMBAHASAN ..............................................................................13

A. KEADAAN UMUM ..................................................................................13

B. PRESTASI KERJA DALAM KEGIATAN MAGANG ..........................23

Aspek Teknis ..................................................................................................23

......................................................................................................... Budidaya Tomat Cherry ........................................................................23

......................................................................................................... Persiapan Tanam ...................................................................................23

......................................................................................................... Persiapan Lahan ....................................................................................25

......................................................................................................... Penanaman ............................................................................................27

......................................................................................................... Pemeliharaan .........................................................................................29

......................................................................................................... Pengendalian Hama dan Penyakit ........................................................34

......................................................................................................... Pemanenan ............................................................................................40

Page 10: Penerapan Good Agriculture Practice (GAP) pada produksi ... · ... PADA PRODUKSI TANAMAN TOMAT CHERRY (Lycopersicon esculentum var ... selama 1 bulan, ... 19 minggu. Pengamatan yang

 

  

......................................................................................................... Pengolahan Hasil ..................................................................................40

Aspek Manajerial ............................................................................................42

KEGIATAN BUDIDAYA .....................................................................................47

1. Lokasi Lahan Pertanian ...............................................................................47

2. Lingkungan pertanian .................................................................................49

3. Pemeliharaan Tanaman Pertanian ...............................................................53

4. Budidaya Tanaman .....................................................................................56

5. Manajemen Pertanian ..................................................................................70

KESIMPULAN DAN SARAN ..............................................................................75

Kesimpulan .....................................................................................................75

Saran ...............................................................................................................75

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................77

LAMPIRAN ...........................................................................................................89 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 11: Penerapan Good Agriculture Practice (GAP) pada produksi ... · ... PADA PRODUKSI TANAMAN TOMAT CHERRY (Lycopersicon esculentum var ... selama 1 bulan, ... 19 minggu. Pengamatan yang

 

xi  

DAFTAR TABEL

 

Nomor Halaman

Tabel 1. Data suhu rumah kaca Februari-Juni, 2011 .............................................13

Tabel 2. Penanaman tomat cherry selama 4 bulan .................................................18

Tabel 3. Komoditi Sayuran Buah dan Bunga PT. Saung Mirwan 2011 ................18

Tabel 4. Komoditi Sayuran Daun dan Komoditi Herb PT.Saung Mirwan 2011 ..19

Tabel 5. Jumlah karyawan PT.Saung Mirwan berdasarkan Jabatan ......................21

Tabel 6. Jumlah karyawan PT.Saung Mirwan berdasarkan Gender ......................22

Tabel 7. Jumlah karyawan PT.Saung Mirwan berdasarkan Pendidikan ................22

Tabel 8. Komposisi Pupuk Dasar Penanaman Tomat per 1000 liter .....................28

Tabel 9. Larutan Nutrisi Pekat Tomat per 27 000 liter ..........................................29

Tabel10 Prestasi Kerja Penulis Selama 4 Bulan Magang .....................................46

Tabel 11. Kesesuaian Lokasi Lahan Pertanian PT. Saung Mirwan dengan GAP .48

Tabel 12. Kesesuaian Lingkungan Pertanian PT. Saung Mirwan dengan GAP ....49

Tabel 13. Perbandingan beberapa media hidroponik .............................................51

Tabel 14. Kesesuaian Pemeliharaan Tanaman Pertanian PT. Saung Mirwan

dengan GAP ...........................................................................................53

Tabel 15. Kesesuaian Bahan Tanam PT. Saung Mirwan dengan GAP .................56

Tabel 16. Kesesuaian Penggunaan Pestisida dan Bahan Kimia PT. Saung Mirwan

dengan GAP ...........................................................................................58

Tabel 17. Kesesuaian Manajemen Hama dan Penyakit Tanaman PT. Saung

Mirwan dengan GAP .............................................................................61

Tabel 18. Kesesuaian Penggunaan Pupuk PT. Saung MIrwan dengan GAP ........62

Tabel 19. Pemupukan selama 23 minggu ..............................................................64

Tabel 20. Kesesuaian Pemanenan PT. Saung Mirwan dengan GAP .....................65

Tabel 21. Data panen tomat cherry selama 4 bulan ...............................................65

Tabel 22. Kesesuaian Pengemasan PT. Saung Mirwan dengan GAP ...................67

Tabel 23. Kesesuaian Penyimpanan dingin PT. Saung Mirwan dengan GAP ...69

Tabel 24. Kesesuaian Manajemen Pertanian PT. Saung Mirwan dengan GAP ....70

Tabel 25. Kesesuaian Usaha Tani PT. Saung Mirwan dengan GAP .....................71

Page 12: Penerapan Good Agriculture Practice (GAP) pada produksi ... · ... PADA PRODUKSI TANAMAN TOMAT CHERRY (Lycopersicon esculentum var ... selama 1 bulan, ... 19 minggu. Pengamatan yang

 

xii  

DAFTAR GAMBAR  

Nomor Halaman

1. Jenis tanaman dan kondisi greenhouse di Lemah Neundet................................16

2. (a) Tray pembibitan tomat cherry, (b) Pembibitan tomat cherry .......................23

3. (a) Hasil stek dalam plastik, (b) Pengikatan plastik bagian atas tanaman yang

distek ..................................................................................................................24

4. (a) Tanaman hasil stek berumur 1 minggu dalam plastik, (b) Bibit stek yang

telah berakar, (c) Bibit stek siap tanam .............................................................24

5. Pembersihan lantai semen dengan menggunakan power sprayer (steam) .........25

6. Proses pemasangan mulsa pada lantai tanah ......................................................25

7. Proses pembakaran sekam untuk media hidroponik ..........................................26

8. Lahan siap tanam ...............................................................................................27

9. Proses penanaman tomat cherry secara hidroponik ...........................................28

11. Saringan pasir air irigasi ..................................................................................30

12. Proses Pengajiran pada tomat cherry ...............................................................31

13. Tanaman tomat cherry yang telah dipangkas ...................................................32

15. Tunas air yang akan dibuang (diwiwil)............................................................33

16. Hama white fly .................................................................................................34

17. Hama Leafminer ...............................................................................................35

18. Hama thrips ......................................................................................................36

19. Hama embun tepung. .......................................................................................36

20. Penyakit layu fusarium ....................................................................................37

21. Penyakit layu bakteri ........................................................................................38

22. Penyakit busuk ujung buah ..............................................................................39

23. Proses perajangan dan pemackingan komoditi tomat dan bawang Bombay ...41

24. Sterilisasi ..........................................................................................................47

25. Lokasi luar rumah kaca yang dijadikan tempat pengomposan ........................48

26. Perbedaan tanaman yang berasal dari stek pucuk (berpenyakit) dan benih .....50

27. Sumber air di lokasi kebun Sukamanah ...........................................................52

Page 13: Penerapan Good Agriculture Practice (GAP) pada produksi ... · ... PADA PRODUKSI TANAMAN TOMAT CHERRY (Lycopersicon esculentum var ... selama 1 bulan, ... 19 minggu. Pengamatan yang

 

xiii  

28. (a) Emiter, (b) Springkler irrigation, (c) Lahan pertanaman yang becek

akibat sumbatnya saluran irigasi dan atap yang rusak ...................................53

29. Keadaan rumah kaca PT.Saung Mirwan ..........................................................54

30. Pencucian polibag, pembersihan lahan dengan power sprayer (steam) dan

pengeringan tali ajir yang telah dicuci .............................................................55

31. Westafel yang digunakan oleh karyawan ........................................................55

32. Peralatan dalam proses budidaya .....................................................................56

33. Penyuluhan Global GAP ..................................................................................60

34. Kondisi lahan akibat pemberian pupuk yang berlebihan .................................63

35. Beberapa mesin packaging yang digunakan di PT.Saung Mirwan ..................68

36. Proses pengemasan tomat cherry .....................................................................69

37. Ruang penyimpanan dingin .............................................................................70

 

Page 14: Penerapan Good Agriculture Practice (GAP) pada produksi ... · ... PADA PRODUKSI TANAMAN TOMAT CHERRY (Lycopersicon esculentum var ... selama 1 bulan, ... 19 minggu. Pengamatan yang

  

xiv  

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Halaman

1. Peraturan Good Agriculture Practice (GAP) .....................................................80

2. Lay out Bangunan PT.Saung Mirwan, Desa Sukamanah, .................................87

3. Lay out Greenhouse PT. Saung Mirwan, Desa Sukamanah ..............................88

4. Volume dan Prestasi Kerja Karyawan dan Penulis di Lokasi Produksi Tomat

Cherry di PT. Saung Mirwan .............................. Error! Bookmark not defined.

5. Skema jaringan irigasi tetes ...............................................................................89

6. Skema jaringan irigasi nutrisi pusat ...................................................................90

7. Struktur Organisasi PT. Saung Mirwan .............................................................91

8.Data Panen selama 4 bulan .................................................................................92

 

Page 15: Penerapan Good Agriculture Practice (GAP) pada produksi ... · ... PADA PRODUKSI TANAMAN TOMAT CHERRY (Lycopersicon esculentum var ... selama 1 bulan, ... 19 minggu. Pengamatan yang

  

  

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Buah tomat merupakan salah satu jenis sayuran buah yang sangat dikenal

oleh semua kalangan masyarakat. Buah ini termasuk kedalam jenis sayuran

karena dimakan bersama dengan makanan utama (nasi). Tomat memiliki rasa

yang manis dan menyegarkan sehingga dapat memberikan efek yang baik bagi

kesehatan. Cita rasa yang khas ini menyebabkan tomat banyak digemari oleh

banyak orang (Webster and Wilson, 1980).

Data dari Dirjen Hortikultura Departemen Pertanian menunjukkan

produksi dan produktivitas tomat terus meningkat sampai tahun 2008. Tahun

2008, produksi tomat secara keseluruhan mencapai 725,937 ton dari 635,474 ton

pada tahun 2007. Sementara itu, tingkat produktivitas tomat pada tahun 2007

sebesar 1.2 ton/ha juga mengalami peningkatan pada tahun 2008 yaitu sebesar

1.36 ton/ha. Seiring dengan meningkatnya pertumbuhan jumlah penduduk,

perkembangan zaman, dan peningkatan pendapatan perkapita masyarakat suatu

negara maka kesadaran untuk mengkonsumsi sayur akan semakin meningkat

untuk memenuhi konsumsi makanan dengan komposisi zat gizi yang lengkap.

Sayuran merupakan salah satu komponen yang tidak dapat ditinggalkan dalam

susunan zat gizi yang lengkap. Itulah sebabnya saat ini telah terjadi peningkatan

konsumsi masyarakat terhadap sayuran untuk menjaga kesehatan (Berliana,

2005).

Menurut pengelompokan komoditas, tomat termasuk pada kelompok

sayuran seperti halnya kubis, kentang, cabai, dan sebagainya, akan tetapi pada

kenyataannya konsumen rumah tangga sering mengkonsusi tomat sebagai

pengganti buah-buahan seperti melon, semangka, jeruk dan sebagainya. Sebagai

pengganti buah-buahan tomat yang dipilih oleh konsumen adalah jenis tomat yang

berwarna merah, berdaging tebal serta air buahnya cukup banyak, yang umumnya

dikonsumsi dalam bentuk segar misalnya dicampur dengan gula. Tomat cherry

memiliki banyak manfaat bagi kesehatan manusia karena merupakan sumber

vitamin A, C dan E.

Page 16: Penerapan Good Agriculture Practice (GAP) pada produksi ... · ... PADA PRODUKSI TANAMAN TOMAT CHERRY (Lycopersicon esculentum var ... selama 1 bulan, ... 19 minggu. Pengamatan yang

2  

  

Usaha pembudidayaan tomat cherry dilakukan didalam green house dan

juga secara konvensiona. Budidaya tomat didalam greenhouse biasanya

dilakukan dengan teknologi hidroponik. Teknologi hidroponik yaitu teknik

budidaya tanaman dalam media inert dengan penambahan larutan hara. Teknologi

hidroponik saat ini banyak digunakan untuk memproduksi sayuran. Keuntungan

penggunaan teknologi hidroponik antara lain dapat meningkatkan kualitas dan

hasil, menurunkan kehilangan hara, efesien dalam penggunaan pupuk dan air,

serta penanganannya yang mudah karena menggunakan sistem komputerisasi

(Resh, 1998).

Kebutuhan penduduk yang semakin tinggi dalam mengkonsumsi tomat

menuntut adanya suatu program yang dapat memenuhi kebutuhan tersebut. Oleh

sebab itu dikembangkan suatu program yang dapat menjamin mutu dan kualitas

produk yaitu program GAP (Good Agriculture Practice) yang bertujuan untuk

menjamin mutu produk yang dibutuhkan oleh masyarakat.

Good Agriculture Practices merupakan akreditasi dokumen normatif

untuk sertifikasi dalam pemasaran produk. Dalam pelaksanaannya, hal ini

mencakup kerangka kerja untuk mencapai standar dan upaya produsen untuk

memproduksi secara optimum melalui norma dalam penggunaan benih, lahan,

pupuk, perlindungan tanaman, energi, air, serta meminimalisasi pengaruh negatif

terhadap lingkungan, dengan menjamin kesehatan lingkungan sosialnya dan

kesejahteraan pekerja. Seluruh hal ini, berhubungan dengan mutu produk yang

ditawarkan. Mutu merupakan gabungan kriteria yang memberikan nilai pada

suatu produk yang dapat memuaskan konsumen. Mutu ini berkaitan erat dengan

kesesuaian dengan tujuan/standar produk. Dalam basis implementasi sertifikasi,

GAP ini juga berkaitan erat dengan GMP (Good Manufacturing Practices) dan

GHP (Good Hygine Practices).

Menurut data dari Dirjen Hortikultura (2009), tujuan dari penerapan GAP

diantaranya adalah (1) meningkatkan produksi dan produktivitas, (2)

meningkatkan mutu hasil buah-buahan termasuk keamanan konsumsi, (3)

meningkatkan efisiensi produksi dan daya saing, (4) memperbaiki efisiensi

penggunaan sumberdaya alam, (5) mempertahankan kesuburan lahan, kelestarian

Page 17: Penerapan Good Agriculture Practice (GAP) pada produksi ... · ... PADA PRODUKSI TANAMAN TOMAT CHERRY (Lycopersicon esculentum var ... selama 1 bulan, ... 19 minggu. Pengamatan yang

3  

  

lingkungan dan sistem produksi yang berkelanjutan, (6) mendorong petani dan

kelompok tani untuk memiliki sikap mental yang bertanggung jawab terhadap

kesehatan dan keamanan diri dan lingkungan, (7) meningkatkan peluang

penerimaan oleh pasar internasional dan (8) memberi jaminan keamanan terhadap

konsumen. Sasaran yang akan dicapai adalah terwujudnya keamanan pangan,

jaminan mutu, usaha agribisnis hortikultura berkelanjutan dan peningkatan daya

saing.

Good Manufacturing Practice (GMP) berkaitan dengan pengolahan pasca

panen produk dalam hal keamanan pangan, ramah lingkungan dan kesejahteraan

pekerja sedangkan GHP merupakan komponen horizontal antara GAP dan GMP

yang memberi jaminan terhadap keamanan pangan tersebut.

Tujuan

Kegiatan magang ini memiliki 2 tujuan yaitu :

1. Tujuan Utama

Tujuan utama dari kegiatan magang adalah untuk memperluas wawasan

pengetahuan, meningkatkan kemampuan dalam segi teknik budidaya,

kemampuan manajerial, dan mempersiapkan kemampuan untuk

menghadapi proses kerja secara nyata.

2. Tujuan Khusus

Untuk memperoleh informasi tentang budidaya, pengelolaan pasca

panen dan marketing tomat di PT Saung Mirwan.

Untuk memperoleh informasi seberapa jauh seluruh kegiatan budidaya

sudah sesuai dengan GAP (Good Agriculture Practice) untuk

komoditas tomat.

Untuk memperoleh kesesuaian informasi budidaya tomat di PT. Saung

Mirwan tersebut dengan program industri ramah lingkungan

Page 18: Penerapan Good Agriculture Practice (GAP) pada produksi ... · ... PADA PRODUKSI TANAMAN TOMAT CHERRY (Lycopersicon esculentum var ... selama 1 bulan, ... 19 minggu. Pengamatan yang

  

  

METODE

Tempat dan Waktu

Kegiatan magang dilaksanakan di PT. Saung Mirwan yang berlokasi di

Desa Sukamanah, Pasir Muncang, Megamendung, Bogor, Jawa Barat. Magang

dilaksanakan selama empat bulan, mulai Februari sampai Juni 2011.

Metode

Kegiatan magang yang dilakukan berupa praktik di lapangan dengan

mengikuti seluruh rangkaian kegiatan yang dilaksanakan perusahaan mulai dari

teknik budidaya, penanganan pascapanen, serta pemasarannya. Kegiatan magang

meliputi:

1. Pengumpulan data mengenai pengelolaan usaha dan kondisi umum PT.

Saung Mirwan dilakukan dengan cara mendeskripsikan teknik budidaya

tanaman tomat yang dilaksanakan di PT.Saung Mirwan.

Data diperoleh melalui wawancara dengan pekerja dan

penanggung jawab perusahaan. Selain itu, data ini juga diperoleh melalui

pengamatan mandiri. Informasi kondisi umum meliputi informasi sejarah

dan keadaan wilayah, sarana dan prasarana, struktur organisasi, dan

identifikasi varietas tomat yang dibudidayakan di PT. Saung Mirwan.

Kegiatan identifikasi dilakukan pada minggu pertama kegiatan magang

yang bertujuan untuk mengetahui keragaman tomat serta sumber bibit

yang diperoleh.

2. Perbandingan kegiatan produksi tanaman tomat dengan program GAP.

Kegiatan yang dilaksanakan adalah semua kegiatan yang ada di

lapangan dengan mengikuti sistem kerja di PT. Saung Mirwan. Kegiatan

yang dilakukan adalah seluruh kegiatan budidaya tomat meliputi persiapan

lahan, penanaman, pemupukan, pengendalian hama dan penyakit, panen,

dan pasca panen. Jurnal kegiatan magang yang melaporkan kegiatan yang

Page 19: Penerapan Good Agriculture Practice (GAP) pada produksi ... · ... PADA PRODUKSI TANAMAN TOMAT CHERRY (Lycopersicon esculentum var ... selama 1 bulan, ... 19 minggu. Pengamatan yang

5  

  

dilaksanakan serta prestasi kerja dibuat setiap hari. Data ini diperoleh

melalui kegiatan wawancara dengan penanggung jawab kebun yang

dilengkapi dengan pengisisan kuisioner yang telah disusun. Selain itu,

kegiatan ini juga dilakukan dengan cara pengisisan kuisisoner oleh

penanggung jawab kebun serta pengamatan mandiri dengan keikutsertaan

dalam diskusi kelompok. Kegiatan ini dilaksanakan pada minggu ke-2

hingga minggu ke-12 pelaksanaan magang.

3. Pendamping Manajer Kebun.

Kegiatan ini dilakukan sesuai dengan aktivitas manajer kebun dan

membantu asisten serta manajer dalam mengamati hasil kegiatan di lapang

dan mengevaluasinya. Kegiatan ini dilaksanakan pada minggu ke-13

hingga minggu ke-16 pelaksanaan magang .

4. Pengumpulan data mengenai produksi dan teknik pasca panen tanaman

tomat di PT. Saung Mirwan.

Pengumpulan data dilakukan melalui diskusi ataupun wawancara

dengan manajer dan tetap dilakukan pengisisan kuisioner yang telah

disusun. Hal ini bertujuan untuk mengetahui potensi usaha tanaman tomat

di PT. Saung Mirwan yang dilaksanakan pada minggu ke-13 dan ke-14

magang.

5. Evaluasi hasil data primer dan sekunder yang diperoleh dilaksanakan pada

minggu ke-15 dan ke-16 pelaksanaan magang.

 

 

 

Page 20: Penerapan Good Agriculture Practice (GAP) pada produksi ... · ... PADA PRODUKSI TANAMAN TOMAT CHERRY (Lycopersicon esculentum var ... selama 1 bulan, ... 19 minggu. Pengamatan yang

6  

  

Pengamatan dan Pengumpulan Data

Pengumpulan data dan informasi dilakukan dengan metode langsung dan

tidak langsung. Data primer diperoleh melalui pengamatan di lapangan dan

wawancara dengan penanggung jawab kegiatan (key informan). Hal yang diamati

adalah aspek budidaya tanaman tomat yang terkait dengan lokasi lahan pertanian,

struktur lahan pertanian, lingkungan lahan pertanian (tanah dan nutrisi),

pemeliharaan lahan pertanian (pembibitan, penanaman, pemupukan, teknik

irigasi, pengendalian gulma, hama dan penyakit tanaman, pemanenan, teknik

pengolahan pasca panen), manajemen pertanian (catatan dan pelatihan staf).

Selain itu, juga diamati beberapa karateristik tanaman tomat yang berkaitan

dengan produksi, yaitu bobot buah per tanaman dan bobot buah total setiap kali

panen.

Data sekunder diperoleh melalui metode observasi dari data perusahaan

yang sudah ada serta berbagai lembaga yang terkait dengan kegiatan produksi

perusahaan. Data juga diperoleh melalui studi pustaka budidaya tomat. Data

sekunder meliputi data yang mendukung pelaksanaan teknis lapangan, antara lain

kondisi lingkungan (kondisi greenhouse, suhu, kelembapan, sanitasi, kebersihan

dan pencahayaan) dan kondisi umum perusahaan (sejarah, visi dan misi, struktur

organisasi, ketersediaan faktor produksi, dan pemasaran).

Analisis Data

Hasil kegiatan magang berupa data primer maupun sekunder dengan

berbagai peubah dan rekomendasi teknis yang diterapkan diolah dengan

menggunakan analisis deskriptif.

Page 21: Penerapan Good Agriculture Practice (GAP) pada produksi ... · ... PADA PRODUKSI TANAMAN TOMAT CHERRY (Lycopersicon esculentum var ... selama 1 bulan, ... 19 minggu. Pengamatan yang

7  

  

TINJAUAN PUSTAKA

Botani

Tanaman tomat termasuk tanaman setahun (annual) yang berarti umur

tanaman ini hanya untuk satu kali periode panen. Setelah produksi, kemudian

mati. Tanaman ini berbentuk perdu atau semak dengan panjang bisa mencapai

2m. Oleh karena itu, tanaman tomat perlu diberi ajir dari turus bambu atau turus

kayu agar tidak roboh di tanah tetapi tumbuh secara vertikal (Wilson and Walter,

1967).

Klasifikasi buah tomat menurut Wilson dan Walter (1967), tomat termasuk

dalam divisi spermatophyta (tanaman berbiji), subdivisi angiospermae (biji berada

dalam buah), kelas dicotyledonae, ordo tubiflorae, familia solanaceae, genus

lycopersicon dan spesies Lycopersicon esculentum var. cerasiforme.

Tanaman tomat memiliki akar tunggang yang tumbuh vertikal menembus

kedalam tanah dan horizontal berupa akar serabut yang tumbuh menyebar ke arah

samping. Daerah perakarannya dapat mencapai 1.5 m sedangkan ujung akarnya

dapat mencapai kedalaman 0.5 m pada kondisi lingkungan yang optimum.

Berdasarkan sifat perakaran ini, tanaman tomat akan dapat tumbuh baik jika

ditanam pada lahan yang gembur dan porous (Wilson and Walter, 1967).

Batang tanaman tomat mudah patah sewaktu masih muda sedangkan

setelah tua menjadi keras hampir berkayu, persegi dan seluruh permukaan

batangnya berbulu halus. Tanaman tomat cherry memiliki pertumbuhan batang

indeterminate, dimana pertumbuhan batangnya tidak diakhiri dengan rangkaian

bunga atau buah, arah pertumbuhannya vertikal, periode panen buahnya panjang

atau dapat dipanen sepanjang musim, dan habitus tanaman umumnya tinggi dan

akan lemah bila tidak ditopang (Opena and Van der Vossen, 1994).

Daun tomat merupakan daun majemuk yang tumbuh berselang-seling atau

tersusun spiral mengelilingi batang tanaman. Daun tanaman tomat cherry

umumnya lebar, bersirip dan berbulu, panjangnya antara 20-30 cm atau lebih.

Lebar daun sekitar 15-20 cm dan biasanya tumbuh dekat ujung dahan. Tangkai

 

Page 22: Penerapan Good Agriculture Practice (GAP) pada produksi ... · ... PADA PRODUKSI TANAMAN TOMAT CHERRY (Lycopersicon esculentum var ... selama 1 bulan, ... 19 minggu. Pengamatan yang

8  

  

daun bulat panjang sekitar 7-10 cm dan tebalnya antara 0.3-0.5 cm (Opena and

Van der Vossen, 1994).

Bunga tanaman tomat berukuran kecil, berdiameter sekitar 2 cm dan

berwarna kuning cerah. Bunganya tersusun dalam rangkaian bunga yang jumlah

kuntum bunganya sekitar 30-70 buah tiap clusternya. Jumlah kelopaknya 5

berwarna hijau dan 5 buah mahkota bunganya berwarna kuning yang bagian

dalam dasarnya menyatu, sedangkan bagian atasnya meruncing menyebar, seolah-

olah menyerupai bintang. Bagian bunga terdiri atas benang sari (stamen) dan

kepala sari (anther) yang didalamnya terdapat tepung sari (pollen). Kepala sari

berbentuk kubah (cone) dengan celah menghadap kebawah sedangkan posisi putik

berada di bawah kubah tersebut. Tangkai sarinya pendek dan kantong sarinya

memiliki 12 alur, sehingga berbentuk seperti granat. Bunga tomat menyerbuk

sendiri tetapi juga mudah untuk dilakukan penyerbukan silang (Rubazky dan

Yamaguchi, 1999).

Buah tomat cherry berbentuk bulat dengan diameter 1.5-3 cm. Bobot buah

± 30 gr, memiliki kulit buah tipis. Kulit buah ada yang berwarna merah muda,

merah, oranye atau kuning (Opena and Van der Vossen, 1994). Biji tomat

dikelilingi oleh bahan gel yang memenuhi rongga buah. Biji tomat berbentuk

pipih dan berwarna krem muda. Biji tomat umumnya memiliki panjang 2-3 mm

(Rubazky dan Yamaguchi, 1999).

 

Syarat Tumbuh

Tanaman tomat dapat tumbuh didataran rendah sampai dataran tinggi

dengan lahan yang dapat ditanami adalah lahan bekas sawah dan lahan kering.

Idealnya, tanaman tomat tumbuh di tempat yang dingin, cuaca kering dan dataran

tinggi (1000-1250 m dpl), khusus untuk tomat cherry umumnya tumbuh dan

berproduksi dengan baik pada daerah yang mempunyai ketinggian diatas 700 m

dpl (Suarni, 2006).

Menurut Cahyono (2008), tomat yang cocok ditanam di dataran tinggi

antara lain varietas Berlian, Mutiara dan Kada sedangkan untuk dataran rendah

Page 23: Penerapan Good Agriculture Practice (GAP) pada produksi ... · ... PADA PRODUKSI TANAMAN TOMAT CHERRY (Lycopersicon esculentum var ... selama 1 bulan, ... 19 minggu. Pengamatan yang

9  

  

adalah Intan, Ratna, LV, CLN, Zamrud, Opal dan Mirah. Selain itu, ada varietas

lain yang cocok ditanam di dataran rendah maupun di dataran tinggi, yaitu

varietas GH2, GH4, Berlian dan Mutiara.

Suhu yang optimum untuk pertumbuhan dan pembungaan tomat adalah

25-300C pada siang hari dan antara 160C-200C pada malam hari. Perbedaan harian

yang besar untuk siang dan malam cenderung meningkatkan pembungaan,

pertumbuhan dan kualitas buah. Pembentukan buah terbaik antara suhu 180C dan

240C, pada suhu dibawah 150C dan diatas 300C pembentukan buah berlangsung

buruk. Untuk pembentukan buah, suhu malam lebih kritis dari suhu siang. Tomat

cherry memerlukan sinar matahari minimal 8 jam per hari dan curah hujan pada

kisaran 750-1250 mm per tahun. Meskipun demikian tanaman ini tidak tahan

terhadap sinar matahari yang terik dan hujan lebat (Rubazky dan Yamaguchi,

1999).

Keadaan temperatur dan kelembapan yang tinggi (95%), berpengaruh

kurang baik terhadap pertumbuhan, produksi dan kualitas buah tomat cherry. Hal

ini terjadi karena kelembapan yang tinggi akan merangsang peningkatan laju

transpirasi melalui stomata yang membuka lebih banyak pada kelembapan tinggi.

Selain itu, kelembapan yang tinggi juga dapat merangsang pertumbuhan

organisme pengganggu tanaman.

Menurut Opena and Van der Vossen (1994), tomat dapat tumbuh pada

berbagai macam jenis tanah, mulai dari tanah berpasir hingga tanah liat yang

mengandung banyak bahan organik. Kisaran pH ideal adalah 6.0-6.5, pH terlalu

tinggi atau terlalu rendah dapat meyebabkan defisiensi mineral dan keracunan.

Menurut Salakpetch (2005), pembagian manajemen mutu dibedakan

menjadi 3 bagian. Pembagian ini didasarkan pada HACCP (Hazard Analysis and

Critical Control Point) dan ISO (International Organization for Standardization).

Quality Policy (Kebijakan Mutu).Kebijakan mutu ini merupakan kebijakan

yang ditujukan untuk para petani, dimana mereka harus memiliki semboyan

“kami berusaha untuk memproduksi buah dan sayuran segar untuk pasar segar

dan akan memberikan kepuasan kepada pelanggan”

Page 24: Penerapan Good Agriculture Practice (GAP) pada produksi ... · ... PADA PRODUKSI TANAMAN TOMAT CHERRY (Lycopersicon esculentum var ... selama 1 bulan, ... 19 minggu. Pengamatan yang

10  

  

Quality Objectives (Sasaran Mutu). Sasaran mutu merupakan pelanggan

ataupun konsumen. Sasaran mutu ini bertujuan untuk mengembangkan syarat-

syarat utama yang menjadi permintaan konsumen. Hal ini berkaitan dengan

kepuasan konsumen terhadap produk yang ditawarkan yang berkaitan dengan

mutu fisik, kimia, biologi dan bebas hama penyakit. Sasaran mutu ini berbeda

menurut jenis komoditas yang ditawarkan, misalnya sasaran mutu durian akan

berbeda dengan sasaran mutu mangga.

Quality Plan (Perencanaan Mutu). HACCP merupakan analisis ataupun

peraturan yang mengatur suatu kegiatan misalnya budidaya tanaman dengan

pemenuhan beberapa komponen yang telah ditetapkan. HACCP membantu dalam

mengidentifikasi kualitas produk yang mungkin dalam pelaksanaannya masih ada

faktor-faktor kerusakan yang perlu diseleksi, dihindari atau diminimalkan.

Penerapan Budidaya Terbaik untuk Sayuran

Pemilihan jenis benih dan bibit yang baik akan sangat mempengaruhi

keberlanjutan dan keberhasilan dari sebuah usahatani ataupun perusahaan

pertanian. Setiap tanaman pasti memiliki kondisi iklim tertentu agar dapat

tumbuh dan berpotensi maksimal sehingga jika kondisi lahan tidak sesuai maka

kita harus menciptakan kondisi yang sesuai untuk pertumbuhan tanaman tersebut.

Berdasarkan cara penanamannya, tanaman sayuran dapat dibagi menjadi 3 jenis

yaitu :

1. Tanaman yang biasanya dipindahtanamkan (kubis, brokoli,

kembang kol, selada, lada, seledri, tomat, terung)

2. Tanaman yang biasanya ditanam langsung (melon, labu pahit,

mentimun, buncis, kangkung, bawang merah, jagung manis)

3. Tanaman harus tanam langsung (lobak, wortel, bit)

Tanaman tomat merupakan tanaman yang biasanya dipindahtanamkan

sehingga membutuhkan proses pembibitan. Proses pembibitan harus dapat

menciptakan kondisi yang baik terhadap tanaman yang akan ditransplantasi. Hal –

hal yang harus diperhatikan dalam proses pembibitan adalah perlindungan

Page 25: Penerapan Good Agriculture Practice (GAP) pada produksi ... · ... PADA PRODUKSI TANAMAN TOMAT CHERRY (Lycopersicon esculentum var ... selama 1 bulan, ... 19 minggu. Pengamatan yang

11  

  

terhadap hama dan hewan tingkat tinggi seperti ayam, hujan, sinar matahari yang

berlebihan dan perlindungan terhadap suhu ekstrim.

Selain itu, hal lain yang harus diperhatikan adalah media tanam yang baik

untuk pembibitan. Adapun karateristik dari media tanam yang ideal adalah

memiliki kemampuan menahan air dan aerasi dengan baik. mampu menyerap

nutrisi dengan baik serta bebas dari hama dan penyakit.

Berdasarkan hasil penelitian di Filipina yang dilakukan oleh Holmer

(1998) dan Trugglemann (2000), pemupukan pada tanaman sayuran akan

memperoleh hasil yang terbaik jika ada pengkombinasian antara pupuk organik

dan pupuk anorganik. Pupuk organik seperti pupuk kandang dan kompos berguna

untuk memperbaiki sifat fisik, bioligi dan kimia tanah sedangkan pupuk anorganik

seperti urea, NPK, KCl dan sebaginya berguna sebagai sumber bahan organik

yang langsung tersedia dan dapat langsung diserap oleh tanaman. Perbedaan yang

mendasar yang terdapat antara pupuk organik dan pupuk anorganik sebenarnya

adalah konsentrasi dan ketersediaannya pada tanaman karena pupuk organik

lambat tersedia bagi tanaman (melalui proses dekomposisi) sedangkan pupuk

anorganik langsung tersedia bagi tanaman. Kombinasi dari kedua jenis pupuk ini

akan dapat meningkatkan produksi dan produktivitas dari hasil sayuran.

Aplikasi pupuk ini juga harus dilakukan secara bertahap. Pada tahap awal

(tahap basal) dilakukan pemberian pupuk organik secara keseluruhan pada masa

sebelum tanam dan pada tahp berikutnya diberikan pada 1 ataupun 2 minggu

setelah tanam (tergantung kondisi dan varietas tanaman).

Pemberian air ataupun irigasi pada tanaman merupakan hal yang penting

bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Dalam budidaya tomat ada

beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu, air dan nitrogen merupakan 2 input

yang mempengaruhi produksi tomat, ketersediaan air yang tidak cukup, harga

pupuk yang meningkat, pengelolan air yang baik diperlukan untuk menjaga

ketersedian nitrogen di zona perakaran

Penanganan pasca panen merupakan faktor yang paling penting dalam

menangani mutu tanaman terlebih tanaman sayuran. Pada dasarnya, penyebab

utama kehilangan hasil pada tanaman sayuran adalah layu, kuning, dan tingkat

Page 26: Penerapan Good Agriculture Practice (GAP) pada produksi ... · ... PADA PRODUKSI TANAMAN TOMAT CHERRY (Lycopersicon esculentum var ... selama 1 bulan, ... 19 minggu. Pengamatan yang

12  

  

respirasi yang tinggi sehingga tanaman cepat busuk. Dalam hal ini, tanaman

sayuran juga merupakan tanaman yang sangat cepat kehilangan air. Hal ini akan

sangat merugikan karena selain merusak penampilan produk juga akan

menyebabkan susut bobot yang besar. Untuk itu, sebenarnya perlu dikembangkan

teknik-teknik pasca panen yang dapat mengurangi kehilangan hasil pada produk.

Hal ini dapat dilakukan dengan cara perlakuan suhu dingin ataupun modifikasi

kemasan sesuai dengan produk yang dihasilkan dengan memperhatikan laju

respirasi dan jenis tanaman yang dihasilkan (Kader, 2002).

Standar perlindungan pekerja merupakan standar peraturan yang dibuat

untuk mengurangi resiko pekerja. Hal ini berkaitan dengan keracunan pestisida

dan cedera pada saat bekerja dilapangan. Peraturan standar pekerja ini harus

dilaksanakan oleh seluruh orang yang terkait dengan perusahaan tersebut, baik itu

pemilik, kontraktor maupun manajer. Namun, ketentuan untuk tiap tingkatan pasti

berbeda. Misalnya khusus kepada pekerja aplikasi pestisida, diberikan peraturan

tambahan untuk mengikuti pelatihan aplikasi pestisida sebelum mereka turun ke

lapangan. Hal ini juga berkaitan dengan label petunjuk penggunaan pestisida yang

terdapat pada kemasan pestisida karena efek dari penggunaan yang tidak tepat

atau berlebihan dapat mengakibatkan hama resisten dan akan semakin sulit untuk

dikendalikan.

Pengendalian hama juga dapat dilakukan dalam pengendalian penyakit,

hanya saja ada beberapa komponen yang berbeda. Dalam pengendalian penyakit

terdapat 3 komponen yng harus diamati yaitu : tanaman inang, lingkungan, dan

patogen yang menyebabkan terjadinya penyakit. Hal ini sering disebut dengan

“segitiga penyakit”. Jika lingkungan mendukung bagi perkembangan patogen

maka penyakit akan menyebar. Pengendalian penyakit ini dapat ditangani dengan

beberapa cara, antara lain : penanaman varietas tahan, sanitasi (pembersihan

lingkungan dari patogen) (Kuswanto, 2000).

Page 27: Penerapan Good Agriculture Practice (GAP) pada produksi ... · ... PADA PRODUKSI TANAMAN TOMAT CHERRY (Lycopersicon esculentum var ... selama 1 bulan, ... 19 minggu. Pengamatan yang

  

  

HASIL DAN PEMBAHASAN

 

A. KEADAAN UMUM

Lokasi

Tabel 1. Data suhu rumah kaca Februari-Juni, 2011

Week Suhu (0C)

Cuaca Kelembapan (RH)Min Max Rata-rata

7 20.8 34.4 27.6 Mendung 75.9

8 20.0 29.0 27.8 Berawan 67.0

9 19.4 30.2 20.6 Hujan 77.2

10 19.6 32.0 25.8 Berawan 71.9

11 24.8 36.0 25.3 Panas 66.3

12 22.0 33.3 27.6 Berawan 74.7

13 24.5 30.0 27.2 Mendung 75.5

14 24.6 31.1 27.9 Mendung 68.8

15 23.0 30.0 26.5 Panas 70.0

16 22.8 31.6 27.2 Berawan 70.0

17 21.6 33.6 27.4 Berawan 76.6

19 20.4 34.2 27.3 Cerah 73.2

20 20.6 34.8 27.7 Mendung 72.5

21 21.5 36.3 28.9 Berawan 75.8

22 19.5 34.2 26.8 Berawan 74.3

23 21.4 34.6 28.0 Panas 67.9 Sumber : Bagian Nutrisi PT.Saung Mirwan, 2011

PT.Saung Mirwan berada pada 106054’ BT dan 6041’ LS dengan

ketinggian 670 m diatas permukaan laut (dpl) yang berada di bawah kaki Gunung

Pangarango. Lokasi PT.Saung Mirwan berada di Jalan Cikopo Selatan No. 134

Desa Sukamanah, Kampung Pasir Muncang, Kecamatan Megamendung, Bogor,

Jawa Barat. Sebelah utara desa Sukamanah berbatasan dengan Desa Sukamaja,

sebelah timur berbatasan dengan Desa Suka Karya dan Desa Suka Galih, sebelah

barat dengan Desa Jambu Luwuk dan Desa Bojong Murni di sebelah selatan.

Suhu tertinggi pada rumah kaca adalah 35-36 0C pada siang hari dan suhu

terendah 18-24 0C pada malam hari dengan kelembapan udara (RH) 77% pada

titik tertinggi dan 66% pada titik terendah. Jenis tanah pada daerah ini adalah

Page 28: Penerapan Good Agriculture Practice (GAP) pada produksi ... · ... PADA PRODUKSI TANAMAN TOMAT CHERRY (Lycopersicon esculentum var ... selama 1 bulan, ... 19 minggu. Pengamatan yang

14  

  

tanah latosol. Ciri-ciri tanah latosol adalah berwarna kecokelatan, liat remah,

gembur, mudah menginfiltrasi air, daya dukung air baik dan tahan erosi. Tanah

seperti ini cocok untuk penanaman sayuran dengan topografi yang berbukit-buit,

datar dan miring. Tabel 1 merupakan data iklim rata-rata yang diperoleh pada

bulan Februari sampai Juni 2011

Luas Areal dan Tata Guna Lahan

  PT. Saung Mirwan merupakan perusahaan sayuran yang memiliki 3 lokasi

lahan budidaya. Lahan budidaya ini terdiri dari lahan sendiri dan lahan mitra.

Beberapa lahan yang dimiliki oleh perusahaan ini berada di desa Sukamanah,

Garut dan kampung Lemah Neundeut. Lahan budidaya sendiri terdapat di

Sukamanah dan Lemah Neundeut sementara lahan mitra berada di Garut.

1. Desa Sukamanah, Bogor

Desa Sukamanah merupakan pusat produksi PT.Saung Mirwan Lokasi ini

meliputi semua kegiatan produksi, pengemasan, serta penjualan. Oleh

karena itu, lokasi ini merupakan wilayah terluas dibandingkan dengan 4

lokasi lahan PT.Saung Mirwan lainnya. Selain itu, bangunan kantor,

rumah pemilik, gudang pengemasan, sarana olahraga, mess karyawan,

bengkel, sarana ibadah serta berbagai sarana dan prasarana penunjang

lainnya juga berada di tempat ini. Luas daerah ini lebih kurang mencapai

11 ha dan 4 ha diantaranya merupakan bangunan rumah kaca.

Lahan di lokasi ini dibagi menjadi 2 bagian yaitu lahan luar dan

lahan di dalam rumah kaca. Lahan luar ditanami dengan paria, produksi

benih edamame, rukulla, dan buncis mini. Lahan dalam rumah kaca

ditanami dengan berbagai jenis tanaman sayuran dan tanaman hias.

Tanaman sayuran yang ditanam antara lain tomat cherry (Lycopersicon

esculentum var. cerasiforme), tomat biasa (Lycopersicon esculentum var.

esculentum), salanova (Lactuca sativa L.), paprika (Capsicum annuum L.

cv. group Grossum), timun (Cucumis sativus L.), dan sisitho (Capsicum

annuum) dengan luas lahan sekitar 0.7 ha. Komoditi tanaman hias yang

dikembangkan adalah bunga krisan (Dendrathema grandiflora Tzvelev

Page 29: Penerapan Good Agriculture Practice (GAP) pada produksi ... · ... PADA PRODUKSI TANAMAN TOMAT CHERRY (Lycopersicon esculentum var ... selama 1 bulan, ... 19 minggu. Pengamatan yang

15  

  

Syn.), kastuba (Euphorbia pulcherrima) , kalandiva (Kalanchoe sp.) dan

kalanchoe (Kalanchoe blossfeldiana). Lokasi tanaman induk krisan juga

dibagi menjadi 2 bagian, yaitu induk krisan untuk produksi stek pucuk di

pasar lokal seluas 0.5 ha dan induk krisan untuk produksi stek pucuk di

pasar ekspor. Bunga krisan ini, juga dijual dalam bentuk krisan pot dan

krisan potong.

Sebagian besar tanaman dibudidayakan di dalam rumah kaca

walaupun ada beberapa jenis tanaman yang dibudidayakan di lahan luar.

Rumah kaca ini memiliki tipe ridge an furrow. Jika dilihat tipe rumah kaca

yang ada di luar negeri, tipe rumah kaca akan dibuat cukup fleksibel

sehingga dapat menanam secara periodik pada 4 musim yang berbeda

untuk memperoleh hasil pertanian yang optimum. Sementara di Indonesia

rumah kaca dibuat agar dapat melindungi tanaman dari hujan agar pupuk

yang diberikan kepada tanaman tidak tercuci oleh air hujan. Selain itu,

posisi rumah kaca juga dibuat menghadap utara agar cahaya matahari yang

diperoleh dapat merata sepanjang hari (Nelson, 1978)

Rumah kaca terbuat dari kontruksi besi stall sehingga lebih tahan

lama dibandingkan dengan kayu yang memilki umur ekonomis 25 tahun.

Plastik untuk atap merupakan plastik ultraviolet (UV) 14% setebal 2

milimikron berwarna putih dan memiliki umur teknis 6-12 bulan. Namun,

hal ini juga berantung pada kondisi cuaca dan iklim. Jika banyak angin

dan curah hujan tinggi plastik ini akan lebih cepat robek dan rusak.

Rumah kaca ini memilki ukuran standar dengan panjang 36 m dan

40 m dan lebar 12.8 m dengan 2 atap dengan lebar masing-masing 6.4 m

yang dibentuk menjadi 4 bedengan. Setiap rumah kaca terdiri dari 8

bedengan dengan ketinggian dinding 3-5 m.

2. Kampung Lemah Neundet, Bogor

Lahan Lemah Neundet merupakan lahan sewa kepada PTPN VII

Gunung-Mas Bogor dengan luas lebih kurang 3.5 ha. Lokasi ini berada

diketinggian yang lebih tinggi daripada desa Sukamanah dan terletak di

sebelah tenggara desa Sukamanah yang dapat ditempuh selama 15-20

Page 30: Penerapan Good Agriculture Practice (GAP) pada produksi ... · ... PADA PRODUKSI TANAMAN TOMAT CHERRY (Lycopersicon esculentum var ... selama 1 bulan, ... 19 minggu. Pengamatan yang

16  

  

menit. Lahan di daerah ini digunakan untuk bangunan rumah kaca seluas

1.2 ha. Gambar 1. Merupakan gambar keadaan rumah kaca yang ada di

lokasi Lemah Neundeut dan beberapa jenis tanaman yang dibudidayakan.

Gambar 1. Jenis tanaman dan kondisi greenhouse di Lemah Neundet

3. Garut

Luas lahan di Garut yang disewakan kepada petani sekitar 9 ha

sekitar areal penanaman. Lahan ini berada di Kecammatan Cisurupan,

yaitu di Desa Cisurupan, Desa Tambaklaya, Desa Cilame, Desa Barusuda,

dan Desa Baluwangi. Komoditi yang dikembangkan adalah selada

(Lactuca sativa L.), dengan beberapa varitas yaitu butter head, lettuce

head, lettuce romance demiscus, lolorosa A, lolorosa C, radichio

(Chicorium intybus), endive (Cichorium endivia L.), kol merah (Brassica

oleracea L. cv. group Red Headed Cababage), seledri (Apium graveolens),

dan zucchini (Cucurbita pepo L. cv. group Zucchini).

 

Keadaan Tanaman dan Produksi

PT.Saung Mirwan merupakan salah satu perusahaan yang memproduksi

bunga dan sayuran. Perusahaan lokal ini banyak memproduksi komoditas ekspor

yang juga bergerak dalam bidang agribisnis sebagai produsen. Pada awalnya,

perusahaan ini merupakan perusahaan yang mengembangkan teknik budidaya

secara hidroponik namun pada tahun 1991 diperluas lagi dengan budidaya stek

tanaman hias.

Budidaya tomat di PT Saung Mirwan mulai dikembangkan pada tahun

1995. Tomat dibudidayakan didalam rumah kaca dengan menggunakan media

Page 31: Penerapan Good Agriculture Practice (GAP) pada produksi ... · ... PADA PRODUKSI TANAMAN TOMAT CHERRY (Lycopersicon esculentum var ... selama 1 bulan, ... 19 minggu. Pengamatan yang

17  

  

arang sekam. Adapun jenis tomat yang dikembangkan adalah tomat biasa dan

tomat cherry. Khusus untuk tomat cherry, kultivar yang dikembangkan adalah

Sakura, Guindo dan Gang.

Tomat cherry merupakan produk ekspor yang dikembangkan untuk

memenuhi permintaan dari beberapa Negara. Varietas Guindo diekspor ke

Spanyol sedangkan varietas Sakura diekspor ke Jepang. Penjualan di daerah lokal

adalah penjualan kepada konsumen retail seperti Carrefour, Matahari (Foodmart

dan Hypermart). Super Indo, Yogya, Ranch Market dan lain-lain.

Tomat chery membutuhkan waktu 12-15 minggu sampai panen sejak dari

pembibitan. Pembibitan hanya membutuhkan waktu 2 atau 3 minggu kemudian

dipindahkan ke lapang dan biasanya dibongkar setelah 19 minggu. Saat ini,

pengembangan tanaman tomat cherry tidak hanya dari benih tapi juga mulai

dikembangkan melalui stek pucuk/tunas air yang diambil dari tanaman induk yang

berasal dari benih.

Penanaman tomat cherry di PT. Saung Mirwan dilakukan berdasarkan

adanya permintaan dari pasar, namun terkadang apabila terdapat lahan kosong dan

tidak digunakan maka ditanami dengan tanaman lain (tidak bergantung pada

permintaan). Data dibawah menunjukkan bahwa penanaman tomat cherry di

lokasi T (BPT) mencapai 100 % dari target tanam sedangkan pada lokasi

Propagation C, penanaman hanya 97% dari target penanaman. Hal ini disebabkan

karena adanya kekurangan benih tomat cherry yang masih tersedia ataupun yang

dapat digunakan. Oleh karena itu, mandor melakukan stek pucuk untuk

memperoleh bibit agar dapat memenuhi target tanam. Dalam stek pucuk ini, tidak

semua hasil stek bisa digunakan yang disebabkan oleh pengaruh lingkungan dan

faktor internal lainnya sehingga tidak semua lokasi yang menjadi target

penanaman dapat ditanami.

Tabel 2. merupakan data penanaman tomat cherry selama 4 bulan. Pada

tabel tersebut kita dapat melihat target dan realisasi tanam tomat cherry selama 4

bulan pada 2 lokasi yaitu lokasi BPT (Greenhouse lokasi T) dan BRC

(Propagation lokasi C).

Page 32: Penerapan Good Agriculture Practice (GAP) pada produksi ... · ... PADA PRODUKSI TANAMAN TOMAT CHERRY (Lycopersicon esculentum var ... selama 1 bulan, ... 19 minggu. Pengamatan yang

18  

  

Tabel 2. Penanaman tomat cherry selama 4 bulan

Week BPT BRC Total

Target tanam

Realisasi tanam

% Target tanam

Realisasi tanam

% Target tanam

Realisasi tanam

%

4 - - - - - - - - - 5 - - - - - - - - - 6 - - - - - - - - - 7 240 240 100 - - - 240 240 100 8 800 800 100 800 780 98 1,600 1,580 99 9 480 480 100 - - - 480 480 100

10 - - - - - - - - - 11 - - - - - - - - - 12 160 160 100 150 144 96 310 304 98 13 - - - - - - - - - 14 - - - - - - - - - 15 - - - - - - - - - 16 - - - - - - - - - 17 - - - - - - - - - 18 - - - - - - - - - 19 - - - - - - - - - 20 - - - - - - - - - 21 - - - - - - - - - 22 688 688 100 - - - 688 688 100

Total 2,368 2,368 100 950 924 97 3,318 3,292 99 Rata-rata

474 474 100 475 462 97 175 173 99

Sumber : Bagian Produksi PT.Saung Mirwan, 2011

Adapun komoditi yang saat ini diproduksi oleh Saung Mirwan dapat

dilihat pada tabel 3 dan 4. Komoditi tersebut dibagi menjadi 4 bagian yaitu,

komoditi sayuran daun, komoditi sayuran buah, komoditi herb dan komoditi

bunga. Sementara untuk varietas salanova ada beberapa yang dikembangkan yaitu

Baby lettuce, Butter head, Lettuce head, Lettuce romance demiscus, Lolorosa A

dan C, Red Batavia, Selada keriting, Selada merah dan Selada oakleaf

Tabel 3. Komoditi Sayuran Buah dan Bunga PT. Saung Mirwan 2011

No Komoditi Sayuran Buah No Komoditi Bunga

1 Cabai (Capsicum annuum) 1 Kalanchoe (Kalanchoe blossfeldiana)

2 Paprika (Capsicum annuum L. cv. group Grossum)

2 Kalandiva (Kalanchoe sp.)

3 Timun (Cucumis sativus L. cv. group Slicing Cucumber)

3 Kastuba (Euphorbia pulcherrima)

4 Tomat (Lycopersicon esculentum var. esculentum)

4 Krisan tipe spray (Dendrathema grandiflora Tzvelev Syn.)

5 Zucchini (Cucurbita pepo L. cv. group Zucchini)

5 Krisan tipe standar (Dendrathema grandiflora Tzvelev Syn.)

Sumber : Bagian Umum PT. Saung Mirwan, 2011

Page 33: Penerapan Good Agriculture Practice (GAP) pada produksi ... · ... PADA PRODUKSI TANAMAN TOMAT CHERRY (Lycopersicon esculentum var ... selama 1 bulan, ... 19 minggu. Pengamatan yang

19  

  

Tabel 4. Komoditi Sayuran Daun dan Komoditi Herb PT.Saung Mirwan 2011

No Komoditi Herb No Komoditi Sayuran Daun

1 Basil (Ocimum basilicum) 1 Bawang daun (Allium fistulosum)

2 Chervil (Anthriscus cerefolium) 2 Endive (Cichorium endivia L.)

3 Chives (Allium tuberosum) 3 Kailan baby (Brassica oleracea L. cv. Chinese Kale)

4 Coriander (Coriandrum sativum) 4 Kol merah (Brassica oleracea L. cv. Red Headed Cababage)

5 Dill (Anethum graveolens) 5 Radichio (Chicorium intybus).

6 Kemangi (Ocimum americanum) 6 Rukulla (Eruca vesicaria L. subsp. Sativa)

7 Oregano (Origanum vulgare subsp. hirtum) 7 Seledri (Apium graveolens)

8 Rosemary (Rosmarinus officinalis) 8 Pakchoi baby (Brassica rapa L. cv. Pakchoi)

9 Sage (Salivia officinalis) 9 Salanova (Lactuca sativa L.)

10 Seledri (Apium graveolens)

11 Summer savory (Satureja hortenis)

12 Sweet Marjoram (Origanum majorana)

13 Thyme (Thymus serpyllum)

Sumber : Bagian umum PT.Saung Mirwan, 2011

Struktur Organisasi dan Ketenagakerjaan

PT.Saung Mirwan merupakan sebuah Perseroan Terbatas yang bergerak

dalam bidang budidaya dan kemitraan. PT.Saung Mirwan memiliki seorang

Presiden Direktur utama yaitu Tatang Hadinata yang juga merupakan pemilik

perusahaan ini. Presiden Direktur dibantu oleh 2 Wakil Direktur yaitu Wakil

Direktur yang menangani bidang Penjaminan Mutu, Teknik informatika dan Riset

dan Pengembangan dan Wakil Direktur yang menangani Bidang Produksi, Bidang

Komersil dan Bidang Umum. Masing-masing bidang ini, dipimpin oleh seorang

Manajer.

Bidang produksi membawahi seluruh kegiatan produksi yang terdapat di

tiga lokasi yaitu, lokasi Desa Sukamanah, Garut dan Lemah Neundet. Kegiatan

produksi ini dikepalai oleh kepala bagian yaitu, Kepala Bagian untuk Pot, MUM,

BCF, Benih LST, Pengemasan, MP Export, Lokal dan HPT. Kepala bagian ini

membawahi Kepala Divisi yang menangani beberapa bagian yang berjumlah 15

Page 34: Penerapan Good Agriculture Practice (GAP) pada produksi ... · ... PADA PRODUKSI TANAMAN TOMAT CHERRY (Lycopersicon esculentum var ... selama 1 bulan, ... 19 minggu. Pengamatan yang

20  

  

orang dan masing-masing bagian akan ditangani oleh Kepala Sub Divisi. Kepala

Sub Divisi ini terdiri dari 27 orang yang akan bertanggung jawab terhadap

kegiatan budidaya di lapangan.

Bidang komersial memiliki lima Divisi yaitu, Divisi Penjualan Sayur,

Divisi Penjualan Bunga, Divisi Pengadaan. Divisi Pengemasan, dan Divisi

Kemitraan. Divisi Penjualan Sayur dibagi menjadi 4 bagian yaitu bagian ekspor,

penjualan, Pendataan dan distribusi. Divisi Penjualan Bunga memiliki dua bagian

yaitu bagian penjualan dan packaging. Divisi Pengadaan dibagi menjadi dua

yaitu, bagian pembelian dan administrasi. Divisi Pengemasan dibagi menjadi

empat yaitu, bagian penerimaan sayur, sayuran segar, sayuran segar potong dan

bagian umum sedangkan divisi Kemitraan memilki tiga bagian yaitu, bagian mitra

tani, mitra beli dan bagian sortasi dan penerimaan.

Bidang Umum memiliki 4 bagian yaitu, Bagian Humas, Bagian

Sumberdaya Manusia, Bagian Keuangan/Akutansi, dan Bagian Teknik. Bagian

Humas dibagi menjadi bidang umum dan RTK sedangkan bagian Sumberdaya

Manusia memilki dua bagian yaitu, bagian personalia dan bagian pengembangan.

Bagian keuangan/akutansi memiliki dua bagian yaitu, bagian keuangan dan

bagian akuntansi sedangkan bagian Teknik hanya memiliki 1 bagian yaitu bagian

mekanik.

Standar baku untuk jam kerja karyawan dimulai pada pukul 07.30-16.00

WIB dengan satu kali istirahat selama satu jam yaitu pukul 12.00-13.00 WIB

untuk hari Senin-Kamis. Hari Jumat, jam istirahat lebih panjang selama dua jam

mulai dari jam 11.00-13.00 WIB kemudian dilanjutkan sampai jam 16.00 WIB.

Hal ini dikarenakan pada hari Jumat staf dan karyawan laki-laki yang muslim

melaksanakan sholat Jumat. Untuk hari Sabtu, jam kerja hanya setengah hari yaitu

sampai pukul 13.00 WIB sedangkan untuk hari Minggu diberlakukan jam kerja

lembur. Terdapat perbedaan jam kerja untuk karyawan pengemasan sayur yang

bekerja setiap hari (Senin sampai Minggu). Namun pembagian kerja ini

dilakukan dengan pemberlakuan sift kerja. Sift kerja dibagi menjadi dua yaitu sift

pagi dan sift siang, sift pagi mulai bekerja pukul 07.00-12.00 WIB dengan jam

Page 35: Penerapan Good Agriculture Practice (GAP) pada produksi ... · ... PADA PRODUKSI TANAMAN TOMAT CHERRY (Lycopersicon esculentum var ... selama 1 bulan, ... 19 minggu. Pengamatan yang

21  

  

istirahat yang sama sedangkan sift siang mulai pukul 13.00-17.00 dan dilanjutkan

pukul 20.00 sampai selesai, biasanya sampai pukul 03.00 WIB.

Saat ini PT.Saung Mirwan memiliki jumlah total karyawan sebanyak 205

orang. Rincian mengenai jumlah karyawan berdasarkan jabatan, gender dan

pendidikan dapat dilihat pada tabel 5, 6, dan 7.

Tabel 5. Jumlah karyawan PT.Saung Mirwan berdasarkan Jabatan

No. Posisi Jumlah 1 Direktur utama 1 2 Direktur 2 3 Manajer 6 4 Kepala bagian 8 5 Kepala seksi 15 6 Kepala sub seksi 27 7 Bulanan 72 8 Harian tetap 48 9 Harian lepas 26

Total 205 Sumber : Bagian Human Resource PT.Saung Mirwan, 2011

Karyawan yang terdapat di PT. Saung Mirwan sebagian besar merupakan

karyawan bulanan, karyawan harian tetap dan karyawan harian lepas. Setiap

karyawan ini mempunyai tugas dan tanggung jawab serta memiliki upah yang

berbeda-beda. Karyawan bulanan merupakan tenaga kerja tetap yang memiliki

upah dan tunjangan setiap bulan. Karyawan bulanan berhak atas tunjangan

kesehatan dan pengobatan, tunjangan jabatan dan hari raya, premi atas lama

pengabdian dan kehadiran serta uang makan. Karyawan bulanan terdiri dari 35.12

% dari total seluruh karyawan. Karyawan bulanan ini pada awalnya merupakan

karyawan harian lepas ataupun karyawan harian tetap kemudian berdasarkan

rekomendasi mandor dan lama pengabdian (≥ 5 tahun) maka karyawan ini dapat

diangkat menjadi karyawan bulanan. Biasanya karyawan bulanan bekerja sebagai

mandor dan karyawan di lahan budidaya namun ada juga beberapa yang bekerja

di bagian pengemasan. Karyawan harian tetap (23.41%) merupakan karyawan

tetap dengan gaji yang disesuaikan dengan standar gaji karyawan per hari dan

karyawan ini memperoleh tunjangan. Karyawan harian lepas yang berjumlah

sekitar 12.68% dari total karyawan merupakan tenaga kerja tidak tetap dan upah

disesuaikan dengan gaji karyawan tetap per hari namun karyawan harian lepas ini

tidak memperoleh tunjangan apapun dari perusahaan.

Page 36: Penerapan Good Agriculture Practice (GAP) pada produksi ... · ... PADA PRODUKSI TANAMAN TOMAT CHERRY (Lycopersicon esculentum var ... selama 1 bulan, ... 19 minggu. Pengamatan yang

22  

  

Tabel 6. Jumlah karyawan PT.Saung Mirwan berdasarkan Gender

No Gender Jumlah 1 Pria 137 2 Wanita 68

Total 205 Sumber : Bagian Human Resource PT.Saung Mirwan, 2011

Karyawan pria yang bekerja di PT. Saung Mirwan berjumlah 2 kali lipat

dari karyawan wanita. Karyawan pria biasanya bekerja sebagai karyawan bulanan,

kepala seksi, kepala sub seksi dan kepala bagian. Sementara karyawan wanita

biasanya bekerja sebagai staf administrasi, karyawan harian tetap dan harias lepas.

Pembagian upah karyawan terdiri dari 2 jenis, yaitu upah bagi karyawan bulanan

dan upah mingguan bagi karyawan harian. Pembagian upah ini didasarkan pada

tingkat pendidikan, lama pengabdian, hari orang kerja, jenis kelamin, dan fungsi

tanggung jawab.

Tabel 7. Jumlah karyawan PT.Saung Mirwan berdasarkan Pendidikan

No Pendidikan Jumlah 1 S1 9 2 D3 6 3 SLTA 40 4 SLTP 20 5 SD 130

Total 205 Sumber : Bagian Human Resource PT.Saung Mirwan, 2011

Berdasarkan tingkat pendidikan, karyawan lulusan SD merupakan

kelompok terbesar dari jumlah total karyawan yang ada di PT. Saung Mirwan.

Karyawan lulusan SD biasanya bekerja sebagai karyawan harian lepas dan

karyawan harian tetap. Karyawan bulanan minimal merupakan lulusan SD hingga

SLTA dan untuk karyawan yang telah bekerja minimal 5 tahun dapat diangkat

sebagai Kasubsi, D3 untuk posisi Kasi dan S1 untuk Kabag dan Manajer.

Page 37: Penerapan Good Agriculture Practice (GAP) pada produksi ... · ... PADA PRODUKSI TANAMAN TOMAT CHERRY (Lycopersicon esculentum var ... selama 1 bulan, ... 19 minggu. Pengamatan yang

23  

  

B. PRESTASI KERJA DALAM KEGIATAN MAGANG

Aspek Teknis

Budidaya Tomat Cherry

Persiapan Tanam

Teknik budidaya merupakan faktor penting yang mempengaruhi produksi

tanaman. Budidaya tomat cherry pada PT.Saung Mirwan melakukan budidaya

dengan sistem hidroponik sehingga terdapat beberapa perbedaan dengan budidaya

secara konvensional baik dalam pemberian pupuk, hara, pestisida dan perlakuan

lainnya.

(a) (b)

Gambar 2. (a) Tray pembibitan tomat cherry, (b) Pembibitan tomat cherry

Pembibitan tanaman tomat cherry dilakukan dalam tray berwarna putih

dan akan dikecambahkan selama 2 atau 3 minggu (Gambar 2). Selain bibit dari

pembibitan dan perkecambahan benih, dilakukan juga perbanyakan tanaman

dengan stek tunas (stek pucuk). Pucuk yang diambil berasal dari tunas air (tunas

adventif) yang terdapat pada tanaman tomat cherry yang tumbuh dari benih. Hal

ini dilakukan karena pada saat ini PT.Saung Mirwan tidak dapat memenuhi

kebutuhan benih yang dibutuhkan dilapangan. Namun bibit dari hasil stek pucuk

ini juga cukup baik untuk dikembangkan, setidaknya dapat menggunakan tunas

air yang seharusnya tidak digunakan lagi.

Page 38: Penerapan Good Agriculture Practice (GAP) pada produksi ... · ... PADA PRODUKSI TANAMAN TOMAT CHERRY (Lycopersicon esculentum var ... selama 1 bulan, ... 19 minggu. Pengamatan yang

24  

  

 

Gambar 3. (a) Hasil stek dalam plastik, (b) Pengikatan plastik bagian atas tanaman yang distek

Setelah diambil dari batangnya, tunas-tunas air ini kemudian dipotong dan

bagian bawah batang diberi suatu bahan aktif untuk menginduksi perakaran

kemudian ditanam dalam pot berwarna putih. Media yang digunakan sama dengan

media pembibitan yaitu arang sekam, dalam satu pot terdapat 8 sampai 9 tunas.

Setelah itu pot ini dibungkus dalam plastik putih yang diikat di bagian atasnya

(Gambar 3). Hal ini dilakukan untuk melindungi tanaman dari serangan berbagai

hama dan menjaga kodisi tanaman tetap basah dan lembab. Plastik yang

digunakan adalah plastik putih agar cahaya tetap dapat ditangkap oleh tanaman

untuk membantu proses pertumbuhannya. Bibit ini akan dipindahkan ke lahan

setelah berumur 2 sampai 3 minggu, setelah akarnya cukup banyak dan kuat

(Gambar 4)

Gambar 4. (a) Tanaman hasil stek berumur 1 minggu dalam plastik, (b) Bibit stek yang telah berakar, (c) Bibit stek siap tanam

Page 39: Penerapan Good Agriculture Practice (GAP) pada produksi ... · ... PADA PRODUKSI TANAMAN TOMAT CHERRY (Lycopersicon esculentum var ... selama 1 bulan, ... 19 minggu. Pengamatan yang

25  

  

Persiapan Lahan

Gambar 5. Pembersihan lantai semen dengan menggunakan power sprayer (steam)

Jika lahan bekas tanaman lain belum diberi mulsa maka akan dilakukan

pemasangan mulsa terlebih dahulu. Namun, jika lantai lahan merupakan lantai

semen maka akan dilakukan pembersihan menggunakan power sprayer (Gambar

5)Dalam pemasangan mulsa ini, terlebih dahulu tanah dibuat dalam beberapa

guludan dengan lebar 60 cm dan lebar antar guludan untuk tempat berjalan 100

cm. Di atas guludan diletakkan batu secara berderetan dengan jarak antar batu 20-

25 cm. Peletakan batu ini dilakukan sebagai tempat peletakan polybag tanaman

tomat nantinya. Setelah itu, seluruh lahan ditutup dengan plastik mulsa berwarna

hitam atau perak (Gambar 6). Pemberian mulsa ini salah satunya bertujuan untuk

mengurangi kegiatan pembersihan gulma. Selain itu, penggunaan mulsa ini juga

dapat meningkatkan kebersihan kebun khususnya di sekitar tanaman.

Gambar 6. Proses pemasangan mulsa pada lantai tanah

Page 40: Penerapan Good Agriculture Practice (GAP) pada produksi ... · ... PADA PRODUKSI TANAMAN TOMAT CHERRY (Lycopersicon esculentum var ... selama 1 bulan, ... 19 minggu. Pengamatan yang

26  

  

Lahan yang telah diberi mulsa tidak lagi membutuhkan kegiatan

pemasangan mulsa karena mulsa yang digunakan di PT.Saung Mirwan adalah

untuk dua kali musim tanam. Kegiatan yang perlu dilakukan hanya pembersihan

mulsa dari kotoran-kotoran tanaman sebelumnya dan sisa arang sekam yang

mungkin berjatuhan di lantai pada saat membongkar tanaman. Kegiatan ini juga

dapat dilakukan dengan cara menyikat lantai untuk membersihkan lumut-lumut

yang menempel pada lantai. Setelah itu akan dilakukan penyiraman dengan air

bersih menggunakan power sprayer (steam).

Media yang digunakan dalam penanaman tomat cherry ini adalah media

arang sekam. Untuk persiapan media, dilakukan pembakaran sekam pada pukul

17.00 WIB sampai keesokan harinya pada pukul 07.00 WIB. Pembakaran ini

dilakukan di tempat pembakaran sekam dengan menggunakan tungku api berupa

pipa besi panjang, caranya dengan membakar kayu bakar ataupun arang di dalam

pipa besi tersebut, kemudian arang sekam mentah diletakkan secara merata

mengelilingi pipa besi. Api yang berasal dari pipa besi tersebut akan membakar

sekam di sekelilingnya dan pada akhirnya semua sekam akan terbakar pada

keesokan harinya (Gambar 7). Arang sekam yang telah terbakar terlebih dahulu

disiram dengan air bersih agar tidak menjadi abu sekam. Rasio pembakaran dari

sekam mentah menjadi arang sekam yaitu 5 : 2 yang artinya dari 5 karung sekam

mentah dapat diperoleh 2 karung arang sekam.

Gambar 7. Proses pembakaran sekam untuk media hidroponik

Page 41: Penerapan Good Agriculture Practice (GAP) pada produksi ... · ... PADA PRODUKSI TANAMAN TOMAT CHERRY (Lycopersicon esculentum var ... selama 1 bulan, ... 19 minggu. Pengamatan yang

27  

  

Wadah yang digunakan untuk tanaman tomat cherry ini adalah polybag

berwarna hitam berukuran 35 x 40 cm yang dapat diisi dengan 2-2.5 kg arang

sekam. Untuk penanaman dilakukan pengisian polybag menggunakan arang

sekam setinggi 20-25 cm. Setelah itu, polybag-polybag tersebut disusun diatas

batu yang telah diatur sebelumnya. Selain itu, juga dilakukan pemasangan selang

irigasi untuk memberikan air dan nutrisi tanaman berupa irigasi tetes (drip

irrigation).

Penanaman

Gambar 8. Lahan siap tanam

Penanaman tomat cherry dilakukan setelah 2 sampai 3 minggu benih di

persemaian dan langsung ditanam pada lahan siap tanam (Gambar 8). Jika bibit

berasal dari stek maka harus diperiksa keberadaannya apakah masih layak untuk

ditanam atau tidak. Sebelum melakukan penanaman maka ke dalam media sekam

diberikan pupuk dasar. Komposisi pupuk dasar yang diberikan dapat dilihat pada

Tabel 8.

Pemberian pupuk dasar ini dilakukan beberapa jam sebelum penanaman

ataupun maksimal 1 hari sebelum penanaman. Hal ini bertujuan agar pada saat

penanaman media sekam masih basah sehingga tanaman tidak stres dan langsung

dapat memperoleh hara. Sebelum pemberian pupuk dasar, biasanya arang sekam

akan diberi klorin terlebih dahulu 3 hari sebelum tanam untuk membunuh bakteri

yang mungkin ada di dalam arang sekam.

Page 42: Penerapan Good Agriculture Practice (GAP) pada produksi ... · ... PADA PRODUKSI TANAMAN TOMAT CHERRY (Lycopersicon esculentum var ... selama 1 bulan, ... 19 minggu. Pengamatan yang

28  

  

Tabel 8. Komposisi Pupuk Dasar Penanaman Tomat per 1000 liter

Stok Jenis (gr) Larutan pekat (gr)

Bak A HNO3 16Ca(NO3)2 1.243

Fe 13% 7

Bak B KH2PO4 170KNO3 339K2SO4 13MgSO4 554Mn 2Zn 1

Borax 4Sumber : Bagian Nutrisi PT.Saung Mirwan, 2011

Gambar 9. Proses penanaman tomat cherry secara hidroponik

Kegiatan penanaman tomat cherry ini dilakukan dengan cara

memindahkan bibit yang ada di tray ke polybag yang telah disiram dengan pupuk

dasar. Di dalam 1 polybag akan ditanam 2 bibit cherry dan disesuaikan ukurannya

(Gambar 9). Sebelum pemindahan sebaiknya disiram terlebih dahulu agar arang

sekam dan akar tanaman dapat dengan mudah dipindahkan dari tray. Pembuatan

lubang tanam dilakukan dengan menggunakan kayu ataupun telunjuk tangan

sedalam 5-10 cm. Setelah itu bibit dimasukkan ke dalam lubang tersebut dan

akarnya ditutup dengan menggunakan arang sekam. Berbeda dengan bibit yang

berasal dari stek. Bibit ini membutuhkan lubang tanam yang lebih dalam dan lebar

karena bibit dari hasil stek ini memiliki batang yang lebih besar dan akar yang

Page 43: Penerapan Good Agriculture Practice (GAP) pada produksi ... · ... PADA PRODUKSI TANAMAN TOMAT CHERRY (Lycopersicon esculentum var ... selama 1 bulan, ... 19 minggu. Pengamatan yang

29  

  

lebih banyak. Biasanya 1-2 hari setelah penanaman, bibit dari stek ini mengalami

stres dan layu namun untuk selanjutnya akan beradaptasi dengan lingkungannya.

Pemeliharaan

Pemeliharaan yang dilakukan terhadap tomat cherry ini sebenarnya sama

saja dengan tanaman tomat pada umumnya. Kegiatan yang dilakukan antara lain,

penyiraman, pemberian pupuk, pengajiran, pemangkasan, penyerbukan dan

pewiwilan. Hanya saja untuk tomat cherry pewiwilan dilakukan lebih intensif

(sampai 3 kali seminggu) karena tunas tomat cherry lebih cepat tumbuh dan

berkembang sehingga apabila tidak dikendalikan akan mengganggu pertumbuhan

tanaman . Untuk penyiraman dan pemberian pupuk dilakukan secara bersamaan

dengan menggunakan saluran irigasi berupa drip irrigation.

1. Penyiraman dan Pemupukan

Penyiraman tanaman tomat cherry dilakukan setiap hari dengan

menggunakan irigasi tetes. Penyiraman yang dilakukan disesuaikan dengan

keadaan cuaca. Jika cuaca panas dan kering maka penyiraman dilakukan

sebanyak 8 kali dengan penyiraman setiap jam selama jam kerja, namun apabila

cuaca mendung dan berawan maka penyiraman dapat dikurangi tergantung

kondisi tanaman. Penyiraman dilakukan oleh pihak yang bertugas pada bagian

nutrisi dengan komposisi yang telah ditetapkan (dapat dilihat pada Tabel 9).

Tabel 9. Larutan Nutrisi Pekat Tomat per 27 000 liter

Stok Jenis Jumlah (gr)Bak A Ca(NO3)2 (kg) 29.2 Fe13% (gr) 175

KH2PO4 (kg) 4.6Bak B KNO3 (kg) 12.3

K2SO4 (kg) 2.4MgSO4 (kg) 10Mn (gr) 46Zn (gr) 39Borax (gr) 77Cu (gr) 5

NaMo (gr) 3Sumber : Bagian Nutrisi PT.Saung Mirwan, 2011

Page 44: Penerapan Good Agriculture Practice (GAP) pada produksi ... · ... PADA PRODUKSI TANAMAN TOMAT CHERRY (Lycopersicon esculentum var ... selama 1 bulan, ... 19 minggu. Pengamatan yang

30  

  

Pertama air dimasukkan dari pusat setelah itu akan dialirkan ke bak

penampung yang berisi 3000 l. Sebelumnya, terlebih dahulu disiapkan pupuk

pekat yang diaduk dengan air sebanyak 90 l untuk setiap bak (bak A dan bak B).

Semua larutan akan dicampurkan dan dimasukkan kedalam bak A dan bak B

(Gambar 10).

Gambar 10. Bak Irigasi

Setelah itu, larutan pupuk akan masuk ke mesin supply melalui

despriter/saringan pasir. Saringan pasir ini berguna untuk menyaring pupuk agar

dapat dialirkan 100% ke tanaman. Pembersihan saringan ini dilakukan dengan

cara memasukkan air dari bagian bawah kemudian dikuras dan air yang kotor

akan keluar dan dibuang dari atas. Saringan ini dikuras sampai air yang keluar

dari pipa sudah berwarna bening dan bersih. Dari saringan pasir, pupuk akan

masuk ke dalam rumah kaca melalui filter (Gambar 11) yang terdiri dari 2

bagian.. Untuk pembersihan selang dan semua pipa yang digunakan dilakukan

setiap 6 bulan sekali. Pembersihan ini dilakukan dengan cara memasukkan asam

nitrat pada sore hari kemudian pada keesokan harinya dibersihkan dan dibilas

dengan menggunakan air bersih.

Gambar 10. Saringan pasir air irigasi

Page 45: Penerapan Good Agriculture Practice (GAP) pada produksi ... · ... PADA PRODUKSI TANAMAN TOMAT CHERRY (Lycopersicon esculentum var ... selama 1 bulan, ... 19 minggu. Pengamatan yang

31  

  

Dosis pupuk per tanaman tidak lebih dari 2 l per hari (8 kali penyiraman).

Untuk tanaman muda dalam sekali penyiraman diberikan 150 cc ataupun selama 3

menit sedangkan untuk tanaman dewasa diberikan pupuk sebanyak 200 cc setiap

kali penyiraman atau lebih kurang selama 5 menit.

2. Pengajiran

Pengajiran merupakan pemberian tali ajir pada tanaman agar dapat tumbuh

tegak dan menopang buah. Pengajiran pada tomat cherry dilakukan setelah

tanaman berumur 2-3 minggu di lapangan. Tali yang digunakan adalah benang

kasur. Pengajiran ini dilakukan dengan cara mengikatkan tali ajir pada batang

tanaman dan melilitkan tali tersebut pada cabang tanaman dari kiri ke kanan

(Gambar 12). Khusus untuk tanaman tomat, bagian atas tali ajir dikaitkan pada

sebuah besi yang berbentuk huruf S dan digantungkan pada kawat melintang. Besi

yang berbentuk huruf S ini dibuat dari kawat dengan menggunakan tang. Tujuan

pemberian besi ini untuk mempermudah penggeseran tanaman ketika ajir

dinaikkan. Ajir tanaman akan dinaikkan mulai pada saat tanaman berumur 5,7,9

dan12 MST dan dilakukan penurunan tanaman pada saat seminggu sebelum

panen. Penurunan tanaman ini dilakukan bersamaan dengan penaikan ajir, ketika

ajir tanaman dinaikkan maka tanaman akan diturunkan kearah kanan. Tujuan

penurunan tanaman ini yaitu untuk mempermudah pewiwilan dan pemangkasan

tanaman . Penurunan ini akan tetap dilakukan sampai tanaman siap dibongkar

Gambar 11. Proses Pengajiran pada tomat cherry

Page 46: Penerapan Good Agriculture Practice (GAP) pada produksi ... · ... PADA PRODUKSI TANAMAN TOMAT CHERRY (Lycopersicon esculentum var ... selama 1 bulan, ... 19 minggu. Pengamatan yang

32  

  

3. Pemangkasan

Gambar 12. Tanaman tomat cherry yang telah dipangkas

Pemangkasan dilakukan setelah ajir dinaikkan dan batang diturunkan.

Tujuan dari pemangkasan ini adalah untuk membuang bagian daun yang sudah

menguning dan yang terserang hama dan penyakit. Selain itu, pemangkasan ini

juga bertujuan untuk menghindari pertumbuhan vegetatif yang terlalu maksimal

sehingga dapat menghambat pertumbuhan generatif tanaman (buah).

Pemangkasan dilakukan dengan menggunakan gunting dan bagian yang

dipangkas adalah dua daun atau lebih dari daun yang paling bawah dan sudah tua

atau menguning (Gambar 13). Untuk pemangasan pucuk (pemotongan titik

tumbuh) dilakukan 3 minggu sebelum tanaman dibongkar. Hal ini dilakukan

untuk menghentikan pertumbuhan vegetatif sehingga nutrisi yang diberikan

digunakan untuk memaksimalkan pertumbuhan buah agar mencapai ukuran yang

normal. Umur ekonomis tanaman tomat cherry biasanya mencapai 24 minggu.

4. Penyerbukan

Penyerbukan pada tomat cherry pada dasarnya merupakan penyerbukan

sendiri. Penyerbukan ini dilakukan setiap pagi setelah cuaca cukup panas dan

matahari cukup terik, biasanya dilakukan pada pukul 08.00-09.00 WIB.

Penyerbukan dilakukan dengan cara memukul-mukul batang tomat cherry dengan

menggunakan kayu pemukul (Gambar 14) yang dilapisi dengan busa agar tidak

terjadi kerusakan pada batang.

Page 47: Penerapan Good Agriculture Practice (GAP) pada produksi ... · ... PADA PRODUKSI TANAMAN TOMAT CHERRY (Lycopersicon esculentum var ... selama 1 bulan, ... 19 minggu. Pengamatan yang

33  

  

 

 

 

 

Gambar 14. Alat penyerbuk

5. Pewiwilan

Pewiwilan adalah pembuangan tunas adventif pada tanaman agar tidak

menghambat pertumbuhan batang utama. Tunas adventif (Gambar 15) yang biasa

disebut dengan tunas air merupakan tunas yang tumbuh pada tempat yang tidak

semestinya (biasanya pada ketiak batang atau pada ujung bunga). Tunas adventif

yang dibiarkan tumbuh akan dapat menghambat intersepsi cahaya matahari di

sela-sela daun. Tunas ini tidak berfungsi dan juga tidak akan menghasilkan buah

sehingga harus dibuang untuk mengurangi persaingan memperoleh nutrisi pada

batang utama. Di PT.Saung Mirwan, tunas air ini juga digunakan sebagai bibit

tanaman yang diperoleh melalui stek pucuk

Gambar 13. Tunas air yang akan dibuang (diwiwil)

Pewiwilan ini dilakukan 2 atau 3 minggu setelah tanam. Biasanya

pewiwilan ini dilakukan bersamaan dengan pengajiran tanaman. Pada pewiwilan

Page 48: Penerapan Good Agriculture Practice (GAP) pada produksi ... · ... PADA PRODUKSI TANAMAN TOMAT CHERRY (Lycopersicon esculentum var ... selama 1 bulan, ... 19 minggu. Pengamatan yang

34  

  

pertama bagian yang dibuang adalah tunas air dan daun pertama yang berada

pada dasar batang. Setelah itu, pewiwilan dilakukan tergantung pada pertumbuan

tanaman. Untuk tomat cherry biasanya diakukan 2-3 kali dalam seminggu.

Pengendalian Hama dan Penyakit

Hama dan penyakit tanaman merupakan suatu faktor yang tidak dapat

dihindari dari sistem budidaya tanaman. Pada PT.Saung Mirwan khususnya

tanaman tomat cherry, pengendalian hama dan penyakit secara kimiawi masih

sangat besar yaitu dengan penyemprotan pestisida dan bahan kimia lainnya.

Penyemprotan pestisida ini dilakukan secara rutin yaitu 2-3 kali dalam seminggu

tergantung berat atau ringannya jenis serangan. Biasanya penyemprotan ini

dilakukan pada sore hari hari yaitu pada saat suhu berada dibawah 300C dan

kelembapan minimal 60%. Hal ini harus diperhatikan karena apabila

penyemprotan dilakukan dalam suhu dan kelembapan yang tidak sesuai maka

akan menyebabkan toksisitas pada tanaman. Ada beberapa jenis hama dan

penyakit yang sering menyerang pertumbuhan tanaman tomat cherry, antara lain :

1. White Fly (Bemisia tabaci)

Gambar 14. Hama white fly

Hama ini merupakan hama yang menyerang bagian daun tanaman dengan

cara menghisap cairan daun dan menghasilkan embun madu sehingga daun akan

terlihat keriput dan kecokelatan. Adapun gejala yang ditimbulkan dari seranga

hama ini adalah adanya bercak klorosis kekuningan pada daun, daun kering dan

Page 49: Penerapan Good Agriculture Practice (GAP) pada produksi ... · ... PADA PRODUKSI TANAMAN TOMAT CHERRY (Lycopersicon esculentum var ... selama 1 bulan, ... 19 minggu. Pengamatan yang

35  

  

mati dan secara umum daun menjadi layu dan gugur (Gambar 16). Selain itu, juga

timbul jelaga hitam pada daun dan batang. Pengendalian untuk hama jenis ini

biasanya dilakukan dengan pengendalian kimia yaitu dengan cara penyemprotan

insektisida dengan bahan aktif metomil 25%,

2. Leafminer (Liriomyza trifolli)

Hama ini merupakan salah satu jenis hama yang menyerang pada stadium

larva dewasa dengan cara membuat alur gerakan pada bagian bawah epidermis

sehingga menyebabkan daun berwarna kekuningan (Gambar 17).

Pengendalian yang dilakukan adalah dengan dengan penyemprotan pestisida

dengan bahan aktif abamektin.

Gambar 15. Hama Leafminer

3. Thrips

Thrips ini merupakan hama yang menyerang bagian daun muda, bunga

dan buah dan berada di bawah daun. Gejala yang ditimbulkan adalah adanya

perubahan warna pada daun serta bagian antara tulang-tulang daun berwarna

kelabu sehingga akhirnya akan terbentuk bercak kering (Gambar 18).

Pengendaliannya adalah dengan penyemprotan pestisida dengan bahan aktif

imidakloprid 200 gr/l

Page 50: Penerapan Good Agriculture Practice (GAP) pada produksi ... · ... PADA PRODUKSI TANAMAN TOMAT CHERRY (Lycopersicon esculentum var ... selama 1 bulan, ... 19 minggu. Pengamatan yang

36  

  

Gambar 16. Hama thrips

4. Penyakit embun tepung (powdery mildew)

Adapun gejala yang ditimbulkan oleh penyakit ini adanya bercak nekrotik

berwarna kekuningan pada permukaan daun atas dan apabila daun dibalik

maka akan terlihat tepung berwarna putih keabu-abuan (Gambar 19).

Serangan ini biasanya dimulai dari daun yang tua dan menular kedaun muda.

Daun yang terserang penyakit ini juga biasanya ditumbuhi oleh cendawan

Peronospora parasitica sehingga menghambat fungsi daun untuk

berfotosintesis. Pengendalian yang dilakukan adalah dengan pembuangan

daun yang telah terserang dan juga dengan penyemprotan fungisida dengan

bahan aktif klorotalonil 500 gr/l. Menurut Rukmana (1999) pengendalian

penyakit ini juga dapat dilakukan dengan cara rotasi tanaman, perlakuan benih

sebelum tanam yaitu dengan perendaman selama 15-30 menit dengan air

hangat 55-600C, menjaga kebersihan kebun, dan penyemprotan fungisida

Gambar 17. Hama embun tepung.

 

 

Page 51: Penerapan Good Agriculture Practice (GAP) pada produksi ... · ... PADA PRODUKSI TANAMAN TOMAT CHERRY (Lycopersicon esculentum var ... selama 1 bulan, ... 19 minggu. Pengamatan yang

37  

  

5. Layu Fusarium (Fusarium oxysporum)

Penyakit ini biasanya akan menyerang bibit di persemaian dan tanaman

dewasa. Patogen ini masuk kedalam tanaman melalui akar kemudian

menyerang jaringan pembuluh sehingga tanaman akan layu dan akhirnya mati.

Bagian yang terserang akan lunak dan berair tetapi tidak mengeluarkan cairan

lendir berwarna putih dari bagian yang busuk tersebut (Gambar 20). Penyakit

ini sebenarnya dapat dicegah dengan cara mencelupkan akar bibit tanaman

kedalam larutan fungisida sebelum tanam (Rahmat Rukmana, 1999). Untuk

pengendaliannya dapat dilakukan dengan cara pemberian Previkur-N (0.3cc/l)

serta diupayakan agar sirkulasi udara tetap lancar dan tidak ada air yang

tergenang pada lokasi penanaman.

Gambar 18. Penyakit layu fusarium

6. Layu bakteri (Pseudomonas solanacearum)

Selama 4 bulan pengamatan, penyakit ini merupakan penyakit utama yang

menyerang tanaman tomat cherry. Hal ini disebabkan karena bibit tanaman

yang ditanam merupakan bibit yang berasal dari stek pucuk. Sebelum

penanaman bibit tersebut tidak diberi perlakuan apapun, hanya dengan

pemberian rooton dan kemudian ditanam dalam polybag. Selain itu, pada saat

Page 52: Penerapan Good Agriculture Practice (GAP) pada produksi ... · ... PADA PRODUKSI TANAMAN TOMAT CHERRY (Lycopersicon esculentum var ... selama 1 bulan, ... 19 minggu. Pengamatan yang

38  

  

penyetekan tanaman mengalami pelukaan sehingga bakteri sangat mudah

untuk masuk ke dalam tanaman. Adanya penyakit ini juga menyebabkan

penularan terhadap tanaman yang berasal dari benih sehingga PT.Saung

Mirwan mengalami kerugian yang besar karena produksi tanaman yang

berkurang dan tanaman harus dibongkar sebelum waktunya. Penyakit ini

disebabkan oleh patogen yang menyerang jaringan pengangkut air sehingga

translokasi air dan hara terganggu. Gejala yang ditimbulkan dari penyakit ini

adalah tanaman layu, kuning, kerdil dan akhirnya mati (Gambar 21). Bagian

yang mengalami pembusukan akibat penyakit ini mengeluarkan cairan

berwarna putih seperti lendir. Jika sudah terserang, hal pertama yang harus

dilakukan adalah pembuangan tanaman yang terserang kemudian dibuang

sejauh mungkin agar tidak menular pada tanaman lain karena apabila sudah

menyebar maka penyakit ini tidak dapat dikendalikan lagi. Selain itu, juga

sering dilakukan penyemprotan bakterisida dengan bahan aktif streptomisin

sulfat 20 %. Upaya pencegahan dapat dilakukan dengan menjaga kebersihan

tanaman dan lingkungan penanaman serta perlakuan pergiliran tanaman.

Gambar 19. Penyakit layu bakteri

7. Busuk ujung buah (Blossom end rot)

Kerusakan ini disebabkan oleh adanya kekurangan unsur Ca dalam

tanaman. Gejala yang ditimbulkan oleh penyakit ini adalah adanya bercak

pada ujung buah dan warna kulit menjadi cokelat tua (Gambar 22). Bercak

tersebut menandakan jaringan yang berada dibawahnya mati sehingga

Page 53: Penerapan Good Agriculture Practice (GAP) pada produksi ... · ... PADA PRODUKSI TANAMAN TOMAT CHERRY (Lycopersicon esculentum var ... selama 1 bulan, ... 19 minggu. Pengamatan yang

39  

  

mengakibatkan bagian tersebut cenderung lebih cepat matang. Penyakit ini

juga dapat disebabkan oleh kelebihan unsur K yang mengakibatkan

kekurangan Ca. Menurut Untung (2000), penyakit ini sebenarnya timbul

akibat defisiensi unsur K pada buah itu sendiri bukan karena kandungan

kalsium dalam nutrisi. Hal ini dapat diakibatkan oleh beberapa faktor antara

lain stress air, defisiensi kalsium, EC tinggi, ketidakseimbangan komposisi

nutrisi, lingkungan yang tidak mendukung atau kombinasi dari beberapa

faktor tersebut. Selain itu, kelembapan yang tinggi juga dapat menyebabkan

adanya penyakit ini karena penguapan yang sedikit akan mengakibatkan

transportasi air ke daun menjadi lambat sehingga aliran kalsium melalui xylem

ke jaringan buah juga berkurang. Pengendalian penyakit ini dapat dilakukan

dengan penyemprotan (CaNO3)2 (5-7g/l). Menurut Pantastico danVenter

(1986), penyakit ini juga dapat dikurangi dengan penyemprotan CaCl2.

Gambar 20. Penyakit busuk ujung buah

Selain beberapa penyakit diatas, kemungkinan penularan penyakit bisa

saja terjadi pada benih tanaman sebelum ditanam. Menurut Kuswanto (2000),

kemungkinan penularan penyakit pada benih dapat dibagi menjadi beberapa

bagian, yaitu benih tertular penyakit pada waktu prosesing dan pengemasan

benih, ketika benih berada dalam penyimpanan atau di rantai pemasaran

sebelum sampai ke tangan petani dan benih tertular penyakit di tangan petani

sebelum benih dipakai untuk usaha tani.

Page 54: Penerapan Good Agriculture Practice (GAP) pada produksi ... · ... PADA PRODUKSI TANAMAN TOMAT CHERRY (Lycopersicon esculentum var ... selama 1 bulan, ... 19 minggu. Pengamatan yang

40  

  

Pemanenan

Pemanenan merupakan pengumpulan hasil tanaman yang telah sesuai

dengan kriteria kematangan yang diinginkan oleh konsumen. Pemanenan yang

dilakukan pada tanaman tomat cherry adalah pemanenan dengan kriteria

kematangan 80%. Tomat cherry biasanya sudah dapat dipanen setelah berumur

12-15 MST. Pemanenan dilakukan setiap 2 hari sekali. Pemanenan dilakukan

pada pagi hari yaitu sekitar pukul 08.00 WIB.

Cara pemanenan tomat cherry adalah dengan memetik buah secara hati-

hati dan tetap menjaga agar buah tersebut tidak rusak atau pecah. Tomat cherry

tidak memiliki produk BS, hanya dilakukan pemisahan kepada buah yang busuk

dan terserang penyakit.

Pengolahan Hasil

Pengolahan hasil produk yang dihasilkan dari lahan akan dilakukan

diruang packing. Ruang packing di PT.Saung Mirwan terdiri dari 2 bagian yaitu,

packing untuk sayuran dan packing untuk bunga (khususnya krisan).

Packing sayuran terdiri dari 2 ruangan yaitu packing biasa dan packing

untuk sayuran segar potong dengan suhu 40C. Ruangan ini digunakan untuk

proses perajangan yang dilakukan pada beberapa komoditi misalnya tomat dan

bawang Bombay.

Proses pembuatan sayuran segar potong ini dimulai dari proses perajangan

terlebih dahulu (Gambar 23). Perajangan dilakukan dengan mencacah produk

menggunakan pisau kemudian akan dimasukkan ke dalam mesin perajangan

untuk dicacah lebih kecil lagi. Setelah keluar dari mesin perajangan maka hasil

rajangan akan dicuci dengan air bersih. Pencucian ini dilakukan 2 kali agar

produk yang dijual nantinya merupakan produk yang benar-benar bersih. Setelah

dicuci, produk ini akan dikeringkan terlebih dahulu dengan menggunakan mesin

pengeringan selama 3-5 menit. Produk yang sudah kering akan dikemas dalam

plastik, masing-masing sebanyak 200 gr. Plastik yang telah terisi produk ini

kemudian dimasukkan ke dalam mesin pres untuk memadatkan produk dalam

Page 55: Penerapan Good Agriculture Practice (GAP) pada produksi ... · ... PADA PRODUKSI TANAMAN TOMAT CHERRY (Lycopersicon esculentum var ... selama 1 bulan, ... 19 minggu. Pengamatan yang

41  

  

kemasan dan mengeluarkan semua udara yang terdapat dalam kemasan sehingga

produk dapat tahan lebih lama.

Gambar 21. Proses perajangan dan pemackingan komoditi tomat dan bawang Bombay

Packing krisan merupakan pengemasan produk mother plan yang akan

diekspor. Tanaman yang dikemas merupakan krisan yang siap tanam dengan

panjang 10-15 cm tanpa akar. Pengemasan ini dilakukan dengan mengumpulkan

tanaman yang akan dikemas terlebih dahulu di dalam boks. Setelah itu, tanaman

akan dikepruk (dipukul-pukul dengan tangan) untuk mengeluarkan hama trips

yang sering terdapat pada tanaman. Kemudian krisan ini akan disusun dalam

sebuah plastik dan setiap plastik terdapat 52 tanaman siap tanam. Setelah itu,

kemasan ini akan dimasukkan kedalam boks karton dan siap untuk

didistribusikan.

Page 56: Penerapan Good Agriculture Practice (GAP) pada produksi ... · ... PADA PRODUKSI TANAMAN TOMAT CHERRY (Lycopersicon esculentum var ... selama 1 bulan, ... 19 minggu. Pengamatan yang

42  

  

Aspek Manajerial

1. Karyawan Harian

Kegiatan pelaksanaan magang dilaksanakan selama 4 bulan di PT.Saung

Mirwan. Satu bulan pertama, penulis bekerja sebagai karyawan harian yang

bertugas di lapangan untuk membantu dan mengerjakan pekerjaan sebagai

karyawan harian. Kegiatan yang dilaksanakan sebagian besar merupakan kegiatan

yang berhubungan dengan budidaya tomat cherry mulai dari pembibitan,

penanaman, pemeliharaan (pewiwilan, penyerbukan, pemupukan, pengendalian

hama dan penyakit, pengajiran), panen dan pasca panen. Selama bekerja sebagai

karyawan harian, rata-rata jumlah jam kerja penulis adalah 6 jam kerja dari 7 jam

kerja normal karyawan. Hal ini disebabkan karena penulis setiap hari

melaksanakan pengamatan tersendiri mengenai topik khusus tentang GAP

sebelum melaksanakan pekerjaan sebagai karyawan.

Karyawan harian bekerja selama 7 jam dalam sehari. Setiap karyawan

diwajibkan untuk mengisi daftar hadir setiap harinya dan kepala subdivisi akan

menjelaskan tugas dan kegiatan yang akan dilaksanakan. Kegiatan rutin setiap

harinya adalah panen, pewiwilan, pemberian air dan hara tanaman dan

penyemprotan pestisida. Seluruh karyawan akan bertanggung jawab terhadap

pekerjaan yang mereka kerjakan kepada Kepala subdivisi. Banyak pelajaran dan

pengetahuan mengenai sistem budidaya tomat cherry yang diperoleh oleh penulis

selama menjadi karyawan harian yang dibimbing oleh Kepala Divisi, Kepala

Subdivisi dan para karyawan lainnya.

2. Pendamping Kepala Divisi

Pendamping Kepala Divisi dilaksanakan oleh penulis selama 2 bulan yang

dimulai pada bulan kedua sampai bulan ketiga kegiatan magang. Selama bekerja

sebagai pendamping Kepala Divisi, penulis mempelajari dan mengerjakan tugas-

tugas Kepala Divisi seperti pengawasan terhadap pekerjaan Kepala Sub Divisi,

mengecek stok pupuk, benih, memperhatikan keadaan rumah kaca, dan

bekerjasama dengan bidang pengadaan untuk menyediakan berbagai kebutuhan

Page 57: Penerapan Good Agriculture Practice (GAP) pada produksi ... · ... PADA PRODUKSI TANAMAN TOMAT CHERRY (Lycopersicon esculentum var ... selama 1 bulan, ... 19 minggu. Pengamatan yang

43  

  

yang diperlukan untuk kegiatan produksi. Selain itu, penulis juga mempelajari

kegiatan administrasi yang dilaksanakan di kantor.

Dalam priode magang yang dilaksanakan di PT.Saung Mirwan Kepala

Divisi juga berperan dalam kegiatan kemitraan yang ada di Garut. Hal ini

dilakukan dengan kunjungan yang dilaksanakan oleh Kasi setiap hari rabu dan

kamis ke lahan produksi yang terdapat di Garut. Secara umum, tugas Kasi adalah

bersama kepala bagian membuat perencanaan kegiatan budidaya, mengawasi

pelaksanaannya dan melakukan evaluasi kegiatan yang telah dilaksanakan.

3. Pendamping Kepala Bagian

Kegiatan sebagai pendamping kepala bagian dilaksanakan pada bulan

keempat magang selama 1 bulan. Dalam kegiatan ini penulis mempelajari

kegiatan manajemen untuk produksi tomat cherry melalui diskusi dengan manajer

umum. Tugas manajer secara umum adalah bertanggung jawab terhadap

keseluruhan kegiatan produksi hingga pemasaran komoditas yang diusahakan.

Manajer juga bertanggung jawab kepada direktur dan pemilik perusahaan.

PT.Saung Mirwan memiliki 3 bagian utama dalam mengatur seluruh

kegiatan budidaya yang terdapat dalam perusahaan ini. Setiap bagian dipimpin

oleh seorang manajer yang memiliki tugas yang berbeda-beda yakni bagian

produksi, komersil dan bagian umum yang memiliki manajemen saling terkait.

a. Bidang Produksi

Bidang produksi merupakan salah satu bidang yang menjadi tolak

ukur keberhasilan penanaman suatu jenis tanaman. Hal ini disebabkan

karena bagian produksi merupakan bidang yang bertugas untuk

membuat perencanaan, pengorganisasian, pengawasan dan pengarahan

terhadap kegiatan budidaya yang akan dilaksanakan di lahan. Kegiatan

ini mencakup seluruh kebun yang dikelola oleh PT.Saung Mirwan

yaitu yang berada di Sukamanah, Lemah Neundet, dan Garut.

Perencanaan yang dibuat oleh bidang produksi berdasarkan data

yang diperoleh dari bagian penjualan (sales). Bagian penjualan akan

Page 58: Penerapan Good Agriculture Practice (GAP) pada produksi ... · ... PADA PRODUKSI TANAMAN TOMAT CHERRY (Lycopersicon esculentum var ... selama 1 bulan, ... 19 minggu. Pengamatan yang

44  

  

bekerjasama dengan bidang produksi untuk menyusun program

penanaman jenis tanaman yang sesuai dengan data jumlah permintaan.

Bagian produksi memiliki tanggung jawab dalam mempersiapkan

lahan, bahan tanam, dan input produksi kegiatan budidaya.

Penyusunan program ini dilakukan setiap bulan, namun jika ada

perubahan dapat dilakukan revisi setiap minggu pada rapat masing-

masing bidang. Untuk bagian produksi rapat dilaksanakan setiap hari

senin yang membahas tentang keberhasilan suatu program tanam yang

telah dilaksanakan. Rapat ini akan dihadiri hanya oleh kepala divisi,

kepala bagian dan manajer karena dalam rapat ini juga akan dibahas

masalah interen perusahaan.

Seluruh kegiatan budidaya ini akan berada dibawah pengawasan

bidang produksi yang bertugas untuk melihat, mengontrol dan juga

memberi pengarahan kepada karyawan jika ada kegiatan yang tidak

sesuai dengan perencanaan.

b. Bagian Komersil

Bagian komersil merupakan perpanjangan tangan dari hasil yang

diproduksi oleh bagian produksi. Artinya, bagian komersil

bertanggungjawab untuk menjual produk yang telah dihasilkan dari

bagian produksi. Hal ini berkaitan dengan mencari peluang pasar,

melakukan promosi, pengadaan, dan mengatur distribusi untuk

menyalurkan barang agar dapat sampai ke tangan konsumen dan sesuai

dengan permintaan konsumen. Pemenuhan target permintaan

konsumen ini juga dapat dipenuhi dari jalinan kemitraan dengan petani

mitra yang tersebar di beberapa daerah.

c. Bagian Umum

Bagian umum memiliki beberapa tanggung jawab yang cukup

penting dalam pengelolaan usaha di PT.Saung Mirwan. Hal-hal yang

harus ditangani oleh bagian umum adalah pengelolaan keuangan,

tenaga kerja, fasilitas dan properti serta penelitian yang berguna untuk

pengembangan usaha. Bagian umum juga bertanggungjawab untuk

Page 59: Penerapan Good Agriculture Practice (GAP) pada produksi ... · ... PADA PRODUKSI TANAMAN TOMAT CHERRY (Lycopersicon esculentum var ... selama 1 bulan, ... 19 minggu. Pengamatan yang

45  

  

meningkatkan soft skill para karyawan dengan mengadakan pelatihan

ataupun training.

Prestasi kerja penulis selama 4 bulan magang dapat dilihat pada

Tabel 10. Keseluruhan kegiatan yang dilakukan oleh penulis belum

memenuhi standar HOK yang ditetapkan di PT. Saung Mirwan. Hal ini

disebabkan karena penulis juga melakukan pengamatan untuk topik

GAP 1-2 jam setiap harinya. Selain itu, penulis juga belum cukup

berpengalaman dalam melakukan pekerjaan yang ada di lapangan.

Namun, untuk beberapa kegiatan seperti penyemaian, pengajiran,

pengisian polybag, pewiwilan, penanaman dan pemanenan, penulis

dapat melakukan 80-90% dari standar yang ditetapkan. Untuk kegiatan

lainnya seperti penyemprotan, penulis belum dapat mencapai prestasi

kerja 50% karena penyemprotan hanya dilakukan oleh karyawan pria

dan sudah berpengalaman. Sementara untuk bagian pengemasan dan

pemangkasan, penulis hanya mencapai standar 50% karena

pengemasan tomat cherry dilakukan pada malam hari pukul 20.00-

03.00 WIB dan kegiatan pemangkasan biasanya dilakukan oleh

karyawan pria karena termasuk pekerjaan yang berat.

Page 60: Penerapan Good Agriculture Practice (GAP) pada produksi ... · ... PADA PRODUKSI TANAMAN TOMAT CHERRY (Lycopersicon esculentum var ... selama 1 bulan, ... 19 minggu. Pengamatan yang

  

  

Tabel10  Prestasi Kerja Penulis Selama 4 Bulan Magang  

Keterangan : HOK per orang dalam sehari dihitung 7 jam

No Jenis Kegiatan Satuan Penulis Karyawan

Volume dalam HOK

Prestasi dalam per jam

Volume dalam HOK

Prestasi dalam per jam

1 Penyemaian baki 105 15 168 24 2 Pengisian polibag polibag 490 70 630 90 3 Pindah tanam tray 21 3 35 5 4 Penanaman polibag 2800 400 2940 420 5 Pengajiran polibag 1050 150 1260 180 6 Pewiwilan polibag 700 100 840 120 7 Pemangkasan polibag 420 60 840 120 8 Penyemprotan polibag 126 180 4200 600 9 Pemanenan polibag 210 30 280 40 10 Sortasi dan grading kg 105 15 126 18 11 Pengemasan pack 210 30 420 60

Page 61: Penerapan Good Agriculture Practice (GAP) pada produksi ... · ... PADA PRODUKSI TANAMAN TOMAT CHERRY (Lycopersicon esculentum var ... selama 1 bulan, ... 19 minggu. Pengamatan yang

 

  

KEGIATAN BUDIDAYA

1. Lokasi Lahan Pertanian

PT.Saung Mirwan mengembangkan dua metode penanaman tanaman

sayuran yaitu dengan metode konvensional dan hidroponik. Metode hidroponik

merupakan penanaman tanaman pada media inert atau sering juga dikatakan

penanaman tanaman pada media bukan tanah.

Gambar 22. Sterilisasi

Tanaman hidroponik dibudidayakan dalam rumah kaca agar dapat

mengontrol iklm mikro karena tanaman hidroponik lebih rentan terhadap hama

dan penyakit daripada tanaman yang ditanam secara konvensional. Setiap pintu

masuk rumah kaca dilengkapi dengan satu tempat sterilisasi sebelum memasuki

rumah kaca. Tempat ini diberi larutan steril yang terdiri dari air dan bahan aktif

karbonil yang dilapisi dengan kain kapas didalamnya (Gambar 24). Sebelum

memasuki wilayah rumah kaca seluruh karyawan, staf dan tamu diwajibkan untuk

menginjakkan kaki di tempat ini agar hama atau penyakit yang terbawa, mati dan

tidak menular pada tanaman lain. Larutan ini diganti seminggu sekali agar larutan

tersebut masih berfungsi dengan baik.

Tomat cherry di PT.Saung Mirwan juga dibudidayakan dengan metode

hidroponik, sehingga tidak dilakukan analisis tanah untuk penanamannya. Media

yang digunakan adalah arang sekam dan hanya digunakan untuk sekali musim

tanam. Setelah itu, arang sekam dibuang ke luar rumah kaca dan diganti dengan

arang sekam yang baru untuk penanaman berikutnya.

Page 62: Penerapan Good Agriculture Practice (GAP) pada produksi ... · ... PADA PRODUKSI TANAMAN TOMAT CHERRY (Lycopersicon esculentum var ... selama 1 bulan, ... 19 minggu. Pengamatan yang

48  

  

Tabel 11. Kesesuaian Lokasi Lahan Pertanian PT. Saung Mirwan dengan GAP

Sumber : Pengamatan

Tabel 11 menunjukkan bahwa tidak ada (0%) kegiatan yang berhubungan

dengan lokasi lahan pertanian yang telah sesuai dengan GAP. Kegiatan yang telah

dilakukan namun tidak sesuai dengan GAP sebanyak 66.7 % yaitu kegiatan

penelusuran dan sejarah penggunaan lahan, sementara kegiatan yang tidak

dilakukan yaitu kegiatan pencatatan (33.3%).

Sejarah penggunaan lahan di PT. Saung Mirwan tidak terlalu diperhatikan.

Penanaman dilakukan sesuai dengan permintaan pasar sehingga rotasi tanaman

tidak teratur. Semua bekas tanaman yang telah dibongkar ataupun tanaman yang

berpenyakit dikomposkan dan dijadikan pupuk dasar untuk tanaman yang

dikembangkan secara konvensional. Untuk tanaman tomat, baik tanaman tomat

cherry maupun jenis lainnya, sisa tanaman yang telah dibongkar ataupun tanaman

yang berpenyakit dikumpulkan di lahan luar dan kemudian dikomposkan (Gambar

25). Setelah itu, kompos dijadikan sebagai pupuk dasar dalam penanaman

tanaman edamame dan salanova.

Gambar 23. Lokasi luar rumah kaca yang dijadikan tempat pengomposan

 

No Komponen pengamatan Kesesuaian dengan GAP

Sesuai Belum Sesuai Tidak dilakukan

1 Penelusuran (traceability) √

2 Pencatatan (record keeping)

3 Sejarah penggunaan lahan √

Page 63: Penerapan Good Agriculture Practice (GAP) pada produksi ... · ... PADA PRODUKSI TANAMAN TOMAT CHERRY (Lycopersicon esculentum var ... selama 1 bulan, ... 19 minggu. Pengamatan yang

49  

  

2. Lingkungan pertanian

Tabel 12. Kesesuaian Lingkungan Pertanian PT. Saung Mirwan dengan GAP

Sumber : Pengamatan

Tabel 12 menunjukkan bahwa kegiatan pemenuhan standar GAP yang

berhubungan dengan lingkungan pertanian ada sebanyak 8 kegiatan. Dari 8

kegiatan tersebut terdapat satu kegiatan (12.5%) yang telah sesuai dengan GAP

yaitu identifikasi sumber air. Kegiatan yang telah dilakukan namun belum sesuai

standar GAP ada sebanyak 3 kegiatan (37.5%) sementara kegiatan yang benar-

benar tidak dilakukan jumlahnya paling tinggi yaitu 50% ataupun 4 kegiatan.

Penilaian terhadap dampak lingkungan tidak pernah dilakukan, bahkan

limbah dari bagian pengemasan dibuang ke air pembuangan yang mengalir ke

sumur masyarakat desa Sukamanah. Pembuangan tanaman yang berpenyakit juga

tidak jauh dari area penanaman di belakang rumah kaca bahkan ada beberapa

tanaman yang berpenyakit yang tidak dibuang dan terus dibiarkan berkembang

walaupun menghasilkan buah yang lebih kecil (Gambar 26).

No Komponen pengamatan Kesesuaian dengan GAP

Sesuai Belum Sesuai Tidak dilakukan

1 Pengelolaan limbah pertanian

2 Tanah tidak terkontaminasi logam berat √

3 Analisis tanah 3 tahun sekali

4 Penggunaan tanah bersih √

5 Identifikasi sumber air √

6 Analisis topografi landskap √

7 Kebersihan kolam √

8 Penggunaan air kolam √

Page 64: Penerapan Good Agriculture Practice (GAP) pada produksi ... · ... PADA PRODUKSI TANAMAN TOMAT CHERRY (Lycopersicon esculentum var ... selama 1 bulan, ... 19 minggu. Pengamatan yang

50  

  

Gambar 24. Perbedaan tanaman yang berasal dari stek pucuk (berpenyakit) dan benih

Tanah merupakan media tanam yang secara umum kita kenal. Tanah

merupakan sumber bahan organik yang dapat membantu pertumbuhan tanaman

pada umumnya. Untuk memperoleh hasil yang maksimal dari sebuah usaha

pertanian pasti sangat terkait dengan keadaan tanahnya. Teknologi yang semakin

maju selalu akan berusaha menciptakan suatu teknik baru untuk mempermudah

dan meringankan pekerjaan manusia. Salah satu teknologi yang berkaitan dengan

media tanaman adalah teknologi hidroponik yang sudah banyak dikembangkan

oleh negara-negara pertanian di seluruh dunia. Banyak jenis media yang dapat

digunakan antara lain air, pasir dan arang sekam. PT. Saung Mirwan

mengembangkan teknologi hidroponik dengan menggunakan media arang sekam

yang diperoleh melalui pembakaran sekam mentah. Media ini cukup baik

digunakan untuk tanaman sayuran seperti tomat, paprika, dan selada.

Dalam penerapan program GAP, dikemukakan bahwa analisis terhadap

tanah pertanian harus dilakukan setiap 2 tahun sekali. Hal ini dilakukan untuk

menghindari adanya penyebaran hama dan penyakit serta adanya kontaminasi

tanah dengan penyakit yang terbawa tanah. Perusahaan pertanian yang telah

menerapkan sistem hidroponik biasanya tidak melakukan analisis tanah ini

karena media yang digunakan bukan tanah. Demikian halnya dengan PT.Saung

Mirwan, kegiatan ini juga tidak dillaksanakan karena penanaman tomat cherry

dilakukan pada media sekam. Hal yang dilakukan hanyalah sterilisasi lahan

tanam dan menjaga kebersihan media arang sekam yang digunakan. Arang

sekam ini hanya digunakan dalam sekali musim tanam setelah itu akan dibuang

dan tidak digunakan lagi. Perlakuan ini diharapkan dapat membantu peningkatan

pertumbuhan tanaman karena media sekam merupakan media ringan yang dapat

Page 65: Penerapan Good Agriculture Practice (GAP) pada produksi ... · ... PADA PRODUKSI TANAMAN TOMAT CHERRY (Lycopersicon esculentum var ... selama 1 bulan, ... 19 minggu. Pengamatan yang

51  

  

menyerap air dan hara dengan cepat. Menurut Conover (1980), media ini

merupakan media yang paling baik dalam menyerap air jika dibandingkan

dengan media tanam hidroponik lainnya. (Tabel 13)

Tabel 13. Perbandingan beberapa media hidroponik

Jenis media Aerasi Kapasitas

penyerapan air

Kapasitas pertukaran

kation Berat

Kompos pinus

H M M M

Pasir M L L H

Serutan H M M L

Sekam padi H H H L

Ampas tebu M L M L

Sumber : Conover (1980)

Keterangan : H : tinggi (high)

M : cukup (medium)

L : rendah (low)

Komponen dalam GAP menyatakan bahwa air yang diberikan kepada

tanaman haruslah air yang telah teridentifikasi secara baik. Di PT.Saung Mirwan,

kondisi air dapat dikatakan dalam keadaan baik karena air yang digunakan untuk

tanaman merupakan air yang berasal dari sumur bor yang terdapat di lokasi

pertanaman. Untuk kebun yang ada di Gadog, terdapat 2 sumber air yang berasal

dari sumur bor (Gambar 27). Air ini digunakan untuk seluruh kegiatan di Saung

Mirwan, baik untuk tanaman, toilet maupun untuk diminum. Pada kebun yang

terdapat di Lemah Neundet, air yang digunakan berasal dari air pegunungan yang

ditampung dalam sebuah kolam dengan kedalaman 4 meter. Air ini dialirkan

langsung dari pegunungan sejauh 3 km. Sumber air ini juga digunakan untuk

kebutuhan tanaman yang terdapat di lokasi tersebut. Kolam yang terdapat di

lokasi tersebut dilapisi dengan terpal berwarna biru sehingga air yang terdapat di

dalamnya tetap berada dalam kondisi yang bersih.

Lokasi yang ada di Sukamanah juga memiliki kolam ikan yang diatasnya

digunakan untuk koleksi anggrek dan bunga-bunga lainnya. Di dalam kolam

tersebut dipelihara ikan mujair dan beberapa ikan-ikan kecil lainnya. Kolam ini

Page 66: Penerapan Good Agriculture Practice (GAP) pada produksi ... · ... PADA PRODUKSI TANAMAN TOMAT CHERRY (Lycopersicon esculentum var ... selama 1 bulan, ... 19 minggu. Pengamatan yang

52  

  

juga digunakan untuk mengairi sebagian kecil lahan luar yang berada dekat

dengan kolam.

Gambar 25. Sumber air di lokasi kebun Sukamanah

Faktor lain yang juga mendukung pemenuhan program GAP ini adalah

sistem irigasi. Irigasi merupakan suatu faktor yang juga banyak berpengaruh

dalam penentuan kualitas produk. Terlebih lagi, sebagian besar produk yang

dikembangkan oleh PT.Saung Mirwan merupakan produk dengan penanaman

secara hidroponik dimana air dan hara diberikan secara bersamaan melalui saluran

irigasi dengan menggunakan sistem drip irrigation (Gambar 28.a). Penggunaan

sistem irigasi ini telah dikembangkan beberapa tahun yang lalu untuk

mempermudah pemberian hara pada tanaman terutama tanaman yang ditanam

bukan dengan media tanah dan tanaman yang membutuhkan air dalam jumlah

yang besar seperti tomat.

Sistem irigasi yang baik dan modern tentu membutuhkan dana dan

pemeliharaan yang lebih intensif. Pada awalnya, pemeliharaan sistem irigasi ini

dilakukan secara rutin yaitu adanya pembersihan semua selang dan drip irigasi

setiap bulan dengan menggunakan asam nitrat, namun karena adanya keterbatasan

dana maka saat ini kegiatan pembersihan sudah sangat jarang dilakukan. Hal ini

mengakibatkan banyaknya drip dan selang yang sumbat sehingga mengakibatkan

lokasi lahan menjadi banjir dan becek (Gambar 28.c). Kondisi ini juga

menyulitkan karyawan untuk melakukan pemanenan dan pemeliharaan tanaman.

Page 67: Penerapan Good Agriculture Practice (GAP) pada produksi ... · ... PADA PRODUKSI TANAMAN TOMAT CHERRY (Lycopersicon esculentum var ... selama 1 bulan, ... 19 minggu. Pengamatan yang

53  

  

(a) (b) (c)

Gambar 26. (a) Emiter, (b) Springkler irrigation, (c) Lahan pertanaman yang becek akibat sumbatnya saluran irigasi dan atap yang rusak

 

3. Pemeliharaan Tanaman Pertanian

Tabel 14. Kesesuaian Pemeliharaan Tanaman Pertanian PT. Saung Mirwan dengan GAP

No Komponen pengamatan

Kesesuaian dengan GAP

Sesuai Belum Sesuai

Tidak dilakukan

1 Pemeliharaan ruang penyimpanan dan pengemasan

2 Jadwal pembersihan gudang √

3 Penyediaan toilet dan westafel

Sumber : Pengamatan

Kegiatan pemeliharaan pertanian ini 100% belum sesuai dengan GAP

(Tabel 14) karena dari ketiga komponen yang ditetapkan, belum ada kegiatan

yang dapat memenuhi standar GAP. Kegiatan dalam komponen pemeliharaan

pertanian ini sebagian besar berhubungan dengan kebersihan lahan dan

lingkungannya.

Kebersihan lahan budidaya juga merupakan salah satu bagian yang dapat

meningkatkan kualitas produk yang akan dijual. Hal ini termasuk kedalam salah

satu aspek yang harus dapat dipenuhi untuk dapat memperoleh kesesuaian dengan

GAP. Pada PT.Saung Mirwan, kebersihan ini masih dalam keadaan yang minim

Page 68: Penerapan Good Agriculture Practice (GAP) pada produksi ... · ... PADA PRODUKSI TANAMAN TOMAT CHERRY (Lycopersicon esculentum var ... selama 1 bulan, ... 19 minggu. Pengamatan yang

54  

  

karena beberapa produk pertanian seperti tomat dan paprika terkadang kualitas

dan kuantitasnya berkurang akibat adanya serangan tikus yang memakan produk

siap panen. Keadaan ini juga disebabkan oleh keadaan rumah kaca yang kurang

mendukung karena banyak dinding rumah kaca yang sudah lapuk dan koyak

sehingga tikus dan hewan lainnya dapat masuk dengan mudah. Selain itu, hewan

lain seperti kucing dan kadal juga dapat masuk dengan bebas kedalam lokasi

pertanaman yang mengakibatkan lokasi menjadi tidak bersih dan tidak jarang

berbau kotoran hewan. Tidak hanya dinding rumah kaca, atap dari rumah kaca

yang ada di lokasi ini juga sangat memprihatinkan. Banyak atap yang sudah

koyak dan tidak diganti sehingga menyebabkan tanaman yang ada dibawah atap

tersebut menjadi mati akibat terkena hujan dan panas terik matahari (Gambar 29).

Selain itu, pipa untuk mengalirkan air hujan dari atap ke selokan juga ditumbuhi

oleh banyak lumut dan tanaman sejenis pakis-pakisan (Gambar 29). Pipa ini juga

banyak yang telah bocor dan tidak diperbaiki sehingga air hujan dapat masuk ke

lokasi pertanaman dan menyebabkan lantai rumah kaca menjadi lembab dan

tergenang air (Gambar 29). Perbaikan yang dilakukan sangat minim dan

menggunakan sisa bahan yang masih ada. Kendala yang paling besar yang

menghambat setiap perbaikan rumah kaca ini adalah kurangnya dana untuk

mengganti setiap bagian yang telah rusak.

Gambar 27. Keadaan rumah kaca PT.Saung Mirwan

Beberapa peralatan dan bahan untuk pertanian juga digunakan berulang

kali, misalnya polybag dan tali ajir (Gambar 30). Setelah satu musim tanam, alat-

alat ini akan dicuci dan dikeringkan untuk digunakan kembali pada musim tanam

berikutnya. Hal ini sangat memungkinkan penularan penyakit dari satu tanaman

ke tanaman berikutnya. Pencucian ini dilakukan dengan menggunakan deterjen

dan disikat menggunakan sobekan karung plastik. Setelah itu, akan dibilas dengan

air dan dikeringkan kemudian akan digunakan kembali. Alat-alat ini akan dibuang

Page 69: Penerapan Good Agriculture Practice (GAP) pada produksi ... · ... PADA PRODUKSI TANAMAN TOMAT CHERRY (Lycopersicon esculentum var ... selama 1 bulan, ... 19 minggu. Pengamatan yang

55  

  

setelah tidak layak pakai, seperti polybag akan dibuang setelah sobek dan rusak

sehingga tidak ada ketentuan pemakaian alat untuk berapa kali musim tanam.

Gambar 28. Pencucian polibag, pembersihan lahan dengan power sprayer (steam) dan pengeringan tali ajir yang telah dicuci

Pembersihan lokasi lahan pertanian pada awalnya dilakukan setiap minggu

dengan menggunakan power sprayer (steam) yang bertujuan untuk membersihkan

lantai dan selokan dari lumut dan tanah yang dapat menyumbat aliran air ke

selokan. Kegiatan ini biasanya dilakukan setiap hari sabtu. Namun, sekarang

kegiatan ini semakin jarang dilakukan, hanya sekitar satu atau dua bulan sekali.

Hal ini megakibatkan lahan pertanaman menjadi kotor dan ditumbuhi banyak

lumut serta selokan juga tersumbat sehingga lahan pertanian menjadi kotor dan

sulit untuk melakukan pemeliharaan dan panen.

Gambar 29. Westafel yang digunakan oleh karyawan

Kebersihan juga sangat terkait erat dengan sarana dan parasarana

kebersihan seperti toilet dan westafel. Di PT.Saung Mirwan sarana dan prasarana

ini sudah disediakan. Setiap rumah kaca memiliki dua toilet dan berada di luar

rumah kaca yang letaknya cukup jauh dari rumah kaca sehingga kontaminasi

dapat dikurangi. Westafel juga disediakan untuk mencuci tangan sebelum dan

sesudah bekerja (Gambar 31). Setiap rumah kaca memiliki 4 tempat mencuci

tangan, 1 berupa westafel dan 3 lainnya hanya berupa kran air yang juga

Page 70: Penerapan Good Agriculture Practice (GAP) pada produksi ... · ... PADA PRODUKSI TANAMAN TOMAT CHERRY (Lycopersicon esculentum var ... selama 1 bulan, ... 19 minggu. Pengamatan yang

56  

  

digunakan untuk kran penyiraman tanaman pada saat-saat tertentu dan sarana ini

berada didalam rumah kaca

Gambar 30. Peralatan dalam proses budidaya

Kemungkinan kontaminasi antara pupuk, pestisida, kotoran dengan

makanan ataupun minuman para pegawai sangat tinggi karena karyawan juga

menggunakan air yang digunakan untuk tanaman sebagai air minum. Tempat

memasak air ini berada di lokasi lahan dan tempatnya berdekatan dengan westafel

dan penyimpanan botol bekas pestisida.

Perlengkapan yang digunakan dalam proses budidaya juga pada awalnya

disediakan oleh perusahaan seperti ember, gunting, sarung tangan, bangku dan

yang lainnya. Setelah kondisi semakin tidak baik, maka kebanyakan fasilitas ini

disediakan sendiri oleh karyawan seperti bangku dan ember dimana kondisinya

juga semakin tidak terpelihara (Gambar 32).

4. Budidaya Tanaman

Tabel 15. Kesesuaian Bahan Tanam PT. Saung Mirwan dengan GAP

No Komponen pengamatan Kesesuaian dengan GAP

Sesuai Belum Sesuai Tidak dilakukan

1 Bebas penyakit √

2 Sumber jelas √

Sumber : Pengamatan

Komponen penggunaan bahan tanam dalam standar GAP terdiri dari 2

komponen yaitu bahan tanam yang bebas penyakit dan bahan tanam yang berasal

Page 71: Penerapan Good Agriculture Practice (GAP) pada produksi ... · ... PADA PRODUKSI TANAMAN TOMAT CHERRY (Lycopersicon esculentum var ... selama 1 bulan, ... 19 minggu. Pengamatan yang

57  

  

dari sumber yang jelas. Tabel 15 menunjukkan bahwa kegiatan ini 100% belum

sesuai dengan GAP. Hal ini menunjukkan bahwa bahan tanam yang dipakai dalam

produksi sayuran di PT.Saung Mirwan belum dapat dikatakan baik.

Tanaman yang berkualitas pasti didukung oleh bahan tanam ataupun bibit

yang juga berkualitas. Penggunaan bahan tanam yang baik dan bebas dari

penyakit merupakan langkah awal yang baik untuk mendapatkan hasil yang baik

dan produksi yang tinggi. Hal inilah yang menjadi dasar mengapa setiap petani

dituntut untuk menggunakan benih yang baik dan bebas dari penyakit karena

akan sangat kecil kemungkinan untuk mendapatkan tanaman dengan hasil yang

baik dari bibit yang tidak baik ataupun jelek. Dalam pemenuhan program GAP,

faktor ini merupakan faktor utama dalam budidaya tanaman. Bahan tanaman

yang digunakan harus benar-benar bebas dari penyakit dan berasal dari sumber

yang jelas. Sumber ini akan membantu kita untuk dapat mengidentifikasi jenis

tanaman dan cara pemeliharaan yang intensif.

PT.Saung Mirwan, saat ini banyak menggunakan jenis tanaman yang

asalnya tidak diketahui. Khususnya untuk tomat cherry, beberapa bahan tanam

yang digunakan adalah tanaman yang berasal dari lahan luar yang dikecambahkan

sendiri oleh mandor. Alasan penggunaan bibit ini adalah adanya kesulitan dalam

pemenuhan kebutuhan bibit sehingga ketika melihat ada tanaman tomat cherry

yang tumbuh baik dilahan luar maka buahnya diambil dan dijadikan benih.

Mandor sendiri tidak mengetahui jenis varietas dari tomat cherry tersebut, namun

setelah berbuah dan tumbuh besar, ciri-ciri dan pertumbuhan tomat ini sangat

mirip dengan tomat cherry varietas Sakura.

Selain itu, juga digunakan bibit yang berasal dari hasil stek pucuk. Hal ini

dilakukan dengan mengambil tunas air dari tomat yang berasal dari bibit

kemudian distek dan ditanam dalam pot. Dua minggu kemudian, tanaman ini telah

mengeluarkan akar dan siap untuk ditanam sebagai bahan tanam. Dalam masa

pertumbuhannya, tanaman ini sangat rentan terhadap virus sehingga hasilnya juga

tidak sebaik tanaman yang berasal dari benih yang berkualitas.

Tabel 16 menunjukkan bahwa terdapat 15 komponen pengamatan untuk

melihat kesesuaian dengan standar GAP, yang sudah sesuai dengan standar GAP

Page 72: Penerapan Good Agriculture Practice (GAP) pada produksi ... · ... PADA PRODUKSI TANAMAN TOMAT CHERRY (Lycopersicon esculentum var ... selama 1 bulan, ... 19 minggu. Pengamatan yang

58  

  

terdapat 4 poin (26.6%), yang tidak dilakukan terdiri dari 3 poin (19.9%),

sementara yang belum sesuai terdiri dari 8 poin (53.3%).

Tabel 16. Kesesuaian Penggunaan Pestisida dan Bahan Kimia PT. Saung Mirwan dengan GAP

No Komponen pengamatan Kesesuaian dengan GAP

Sesuai Belum Sesuai Tidak dilakukan

1 Petugas pestisida memiliki sertifikat √

2 Pestisida terdaftar dalam perencanaan awal √

3 Aplikasi sesuai rekomendasi

4 Pemahaman operator √

5 Pemberian label pestisida √

6 Penyimpanan pestisida √

7 Pembuangan wadah bekas sesuai pada label √

8 Catatan penggunaan pestisida

9 Pemeliharaan alat penyemprot

10 Rentang waktu aplikasi √

11 Pelatihan kepada operator √

12 Penggunaan air larutan √

13 Kontak langsung dengan pestisida √

14 Penggunaan bahan kimia sesuai rekomendasi

15 Penyimpanan bahan kimia √

Sumber : Pengamatan

Hama dan penyakit tanaman adalah suatu masalah utama pada seluruh

kegiatan pertanian. Hal ini yang menyebabkan sulitnya mencapai tanaman organik

yang bermutu internasional karena penanggulangan hama dan penyakit ini sudah

pasti dikaitkan dengan penggunaan pestisida yang cukup tinggi. Tingginya jumlah

penggunaan pestisida ini juga merupakan suatu hal yang sangat mempengaruhi

persaingan produk dari Indonesia dengan produk organik dari luar negeri dengan

kualitas yang sama ataupun lebih tinggi. Hal ini merupakan hal yang mendorong

beberapa perusahaan pertanian seperti Saung Mirwan untuk memperbanyak

penggunaan pestisida agar kualitas produk dapat bersaing, sehingga jangka waktu

Page 73: Penerapan Good Agriculture Practice (GAP) pada produksi ... · ... PADA PRODUKSI TANAMAN TOMAT CHERRY (Lycopersicon esculentum var ... selama 1 bulan, ... 19 minggu. Pengamatan yang

59  

  

antara pra-panen dan aplikasi pestisida juga tidak diperhatikan dengan fokus

untuk menyaingi produk lain yang lebih baik.

Dalam penerapannya, persyaratan penggunaan pestisida ini masih sangat

sulit untuk dilaksanakan terlebih dalam hal menjaga kebersihannya. Di PT.Saung

Mirwan penggunaan pestisida juga masih sangat tinggi dan belum sepenuhnya

mengikuti petunjuk pada label kemasan. Hal ini sebenarnya juga dipengaruhi oleh

pihak-pihak ataupun orang-orang yang bertanggung jawab terhadap pengawasan

penggunaan pestisida ini. Pada dasarnya, orang-orang yang ditempatkan untuk

pengawasan pestisida ini adalah orang-orang yang ahli dalam bidangnya dan telah

memiliki sertifikat penggunaan pestisida dari berbagai pelatihan yang juga sering

dilaksanakan oleh PT.Saung Mirwan (Gambar 33). Pelatihan ini mendatangkan

orang-orang yang cukup berkompeten misalnya dari dosen IPB, Departemen

Pertanian dan beberapa tim pengajar lainnya. Kegiatan ini cukup sering

dilaksanakan walaupun tidak rutin yang dihadiri oleh mandor dari setiap rumah

kaca sehingga pengetahuan yang diberikan dapat merata dan sumberdaya manusia

dalam hal ini dapat dijamin. Hanya saja, dalam pelaksanaannya sering menemui

berbagai kendala, salah satunya adalah minimnya fasilitas yang ada sehingga

sangat sulit untuk memenuhi persyaratan penggunaan pestisida. Misalnya, dalam

melakukan penyemprotan pestisida, peralatan seperti masker, sarung tangan, topi

dan peralatan lainnya tidak disediakan oleh perusahaan sehingga karyawan akan

memakai pakaian sehari-hari untuk bekerja di lapang.

Pelatihan Global GAP untuk penggunaan pestisida telah beberapa kali

dilakukan. Pelatihan ini biasanya dilaksanakan selama 2 hari, hari pertama untuk

pemberian teori di ruangan sementara hari kedua pemberian materi praktik

penggunaan alat dan pestisida. Pelatihan ini membahas mengenai bagaimana cara

pemberian pestisida, pengetahuan mengenai bahan aktif, dosis dan penyimpanan

pestisida yang ada di label. Selain itu, untuk penggunaan alat diberikan materi

mengenai kalibrasi sprayer yang digunakan dalam aplikasi pestisida. Orang-orang

yang diutus dalam pelatihan ini adalah para mandor dari setiap rumah kaca juga

petani mitra yang ingin datang dan menambah pengetahuan mengenai pestisida.

Para peserta akan diberikan sertifikat Global GAP sebagai bukti telah mengikuti

pelatihan.

Page 74: Penerapan Good Agriculture Practice (GAP) pada produksi ... · ... PADA PRODUKSI TANAMAN TOMAT CHERRY (Lycopersicon esculentum var ... selama 1 bulan, ... 19 minggu. Pengamatan yang

60  

  

Gambar 31. Penyuluhan Global GAP

Rendahnya pendapatan karyawan juga mengakibatkan hal ini menjadi

diabaikan. Misalnya, untuk pembuangan wadah bekas pestisida yang seharusnya

jauh dari lahan, tapi hal ini diabaikan oleh karyawan yang berpenghasilan rendah.

Banyak diantara mereka yang mengumpulkan wadah bekas pestisida didalam

karung dan menjualnya kembali dan digunakan untuk keperluan yang lain dan

tidak ada larangan untuk hal ini.

Perencanaan penggunaan pestisida ini diperbaharui setiap bulan sehingga

pestisida yang digunakan tidak pernah disimpan untuk beberapa bulan ataupun

tahun. Dasar dari perubahan penggunaan pestisida ini adalah dari hasil

pengamatan yang dilakukan setiap hari oleh orang-orang yang bertanggung

jawab dalam pengawasan pestisida. Bagian penyakit dan hama tanaman akan

memberikan rekomendasi pembelian pestisida kepada bagian pengadaan

kemudian bagian pengadaan akan memenuhi rekomendasi ini dan untuk

penggunaannya akan diserahkan kembali kepada orang yang bertanggungjawab.

Rekomendasi ini tidak harus selamanya sama dengan realisasi di lahan karena

realisasi yang dilaksanakan berdasarkan hasil pengamatan dan kebutuhan yang

diamati setiap harinya.

Page 75: Penerapan Good Agriculture Practice (GAP) pada produksi ... · ... PADA PRODUKSI TANAMAN TOMAT CHERRY (Lycopersicon esculentum var ... selama 1 bulan, ... 19 minggu. Pengamatan yang

61  

  

Tabel 17. Kesesuaian Manajemen Hama dan Penyakit Tanaman PT. Saung Mirwan dengan GAP

No Komponen pengamatan Kesesuaian dengan GAP

Sesuai Belum Sesuai Tidak dilakukan

1 Berdasarkan data historis √

2 Isolasi hama yang terdeteksi

3 Pengendalian hama terpadu √

Sumber : Pengamatan

Tabel 17 menunjukkan bahwa manajemen hama dan penyakit tanaman

telah dilakukan berdasarkan data historis berdasarkan kondisi yang ada saat ini.

Kegiatan ini merupakan satu kegiatan yang telah sesuai dengan GAP (33.3%).

Sementara itu, kegiatan yang telah dilaksanakan namun belum sesuai standar

GAP ada sejumlah 66.7% (2 poin).

Aplikasi pestisida dilakukan 3 kali dalam seminggu sementara panen

dilakukan setiap hari dan khusus untuk tomat cherry panen dilakukan 2 hari

sekali, sehingga sangat besar kemungkinan produk tersebut masih mengandung

pestisida yang tinggi ketika didistribusikan. Standar GAP juga menetapkan

beberapa poin dalam penggunaan pestisida walaupun sebenarnya GAP bukanlah

sertifikat untuk pertanian organik namun dalam hal ini persyaratan penggunaan

pestisida juga penting untuk diperhatikan. Selain penggunaan pestisida, kita juga

mengenal pengendalian hama secara terpadu.

Pengendalian hama secara terpadu merupakan pengendalian organisme

pengganggu tanaman yang memadukan berbagai metode pengelolaan tanaman

budidaya dalam perpaduan yang paling efektif dalam mencapai stabilitas produksi

dengan resiko seminimal mungkin bagi manusia dan lingkungan (Lubis, 2004).

Hal ini diharapkan dapat mengurangi penggunaan pestisida dan lebih diutamakan

pada penggunaan pestisida nabati. Dengan demikian pengeluaran petani untuk

membeli pestisida dapat dikurangi dan produk yang dihasilkan lebih baik dan

lebih sehat. Pengendalian hama secara terpadu ini tentu terkait dengan

pengendalian hama secara mekanis dimana hama dikendalikan dengan membunuh

hama yang ada di tanaman. Tentu saja hal ini akan sangat sulit dilakukan jika

hama yang menyerang tanaman merupakan hama yang berukuran sangat kecil

Page 76: Penerapan Good Agriculture Practice (GAP) pada produksi ... · ... PADA PRODUKSI TANAMAN TOMAT CHERRY (Lycopersicon esculentum var ... selama 1 bulan, ... 19 minggu. Pengamatan yang

62  

  

seperti trips ataupun tungau, dan tanaman yang dibudidayakan dalam jumlah yang

besar. Di PT.Saung Mirwan, pengendalian secara mekanis ini dilakukan pada

tanaman yang masih muda dan kecil. Biasanya dilakukan pada tanaman sisitho

dan paprika untuk hama trips, dimana hama ini masih memungkinkan untuk

dikendalikan satu per satu dengan memeriksa semua daun yang ada. Namun,

setelah dewasa pengendalian hama ini dilakukan hanya dengan penggunaan

pestisida.

Tabel 18. Kesesuaian Penggunaan Pupuk PT. Saung MIrwan dengan GAP

No Komponen pengamatan Kesesuaian dengan GAP

Sesuai Belum Sesuai Tidak dilakukan

1 Penggunaan pupuk kandang/kompos √

2 Pemeliharaan alat pemupukan

3 Rentang waktu aplikasi √

4 Catatan penggunaan pupuk √

5 Penyimpanan pupuk √

6 Pengujian nilai gizi dan kontaminasi logam berat √

7 Lampiran analisis lab √

Sumber : Pengamatan

Tabel 18 menunjukkan bahwa, kegiatan yang telah sesuai dengan GAP

hanya sebesar 14.3% (1 poin) sementara kegiatan yang telah dilaksanakan namun

belum sesuai ada sebesar 57.1% (4 poin). Kegiatan yang tidak dilakukan sama

sekali adalah pengujian nilai gizi dan lampiran analisis lab (28.6%).

Pemupukan merupakan pemberian hara kepada tanaman agar dapat

berproduksi optimum. Jenis pupuk sangat berkaitan dengan cara aplikasinya,

misalnya untuk pupuk cair harus diberikan dalam bentuk larutan yang dicampur

dengan air.

PT.Saung Mirwan mengembangkan teknik hidroponik dengan sistem

irigasi tetes dimana pupuk dan air diberikan secara bersamaan dan melalui alat

yang sama yaitu drip. Media yang digunakan merupakan media arang sekam

tanpa campuran pupuk lainnya. Jika penanaman pada umumnya menggunakan

tanah dengan pupuk dasar adalah pupuk kandang, maka penggunaan media arang

sekam dengan teknologi hidroponik ini mengurangi pemakaian pupuk kandang

Page 77: Penerapan Good Agriculture Practice (GAP) pada produksi ... · ... PADA PRODUKSI TANAMAN TOMAT CHERRY (Lycopersicon esculentum var ... selama 1 bulan, ... 19 minggu. Pengamatan yang

63  

  

dan kompos yang digantikan oleh pupuk dasar yang diberikan sebelum

penanaman. Penggunaan dan aplikasi pupuk ini dicatat dan direkap setiap hari

oleh bagian nutrisi yang bertanggung jawab. Hal ini dilakukan untuk mengetahui

jumlah nutrisi yang masuk ke tanaman setiap harinya dan jika ada gejala

kekurangan ataupun kelebihan nutrisi akan dapat diketahui dengan cepat.

Gambar 32. Kondisi lahan akibat pemberian pupuk yang berlebihan

Pupuk yang digunakan di Saung Mirwan disediakan oleh bagian

pengadaan, dimana bagian nutrisi akan memberikan rekomendasi pupuk yang

ingin diberikan dan bagian pengadaan akan bekerjasama dengan bagian keuangan

untuk pembelian pupuk. Setiap minggu penanggung jawab nutrisi akan

mengambil barang ke bagian pengadaan dan mengambil kebutuhan pupuk untuk

satu minggu. Biasanya penggunaan pupuk hanya sekitar satu paket/hari.

Penggunaan pupuk ini sering sekali tidak memperhatikan kapasitas media dalam

menampung larutan yang diberikan sehingga banyak pupuk yang terbuang

percuma akibat media terlalu penuh. Jumlah pupuk yang diberikan kepada

tanaman tomat cherry dapat dilihat pada Tabel 19. Irigasi dibuka dalam jangka

waktu yang cukup lama dan tidak memperhatikan ketentuan waktu pemberian

pupuk. Hal ini juga mengakibatkan lahan pertanaman jadi tergenang larutan

pupuk dan sulit untuk melakukan pemeliharaan (Gambar 34).

Penyimpanan pupuk berada pada bagian nutrisi untuk kebutuhan seminggu

sedangkan untuk penyimpanan dalam jangka waktu yang lebih lama berada pada

bagian pengadaan.

Analisis nilai gizi dan kandungan logam berat belum pernah dilakukan

terhadap tanaman hidroponik yang dikembangkan. Hal ini diakibatkan karena

tingginya biaya yang diperlukan untuk analisis gizi (sekitar 3.5 juta rupiah) dan

Page 78: Penerapan Good Agriculture Practice (GAP) pada produksi ... · ... PADA PRODUKSI TANAMAN TOMAT CHERRY (Lycopersicon esculentum var ... selama 1 bulan, ... 19 minggu. Pengamatan yang

64  

  

tidak ada permintaan dari custumer untuk menguji analisis gizi dan logam berat

tersebut.

Tabel 19. Pemupukan selama 23 minggu

Week Lokasi Jumlah tanaman A (lt) B(lt) Air (lt)

1 T.3.17 634 28 28 14000

2 T.3.14 1360 60 60 15703

3 T.3.14 1660 73 73 19206

4 T.3.14 1660 69 69 17679

5 T.3.4.14.15.17 1660 66 66 16756

6 T.3.4.14.15 1660 77 77 19443

7 T.3.4.5.6.7.14.15.17 1960 90 90 23548

8 T.3.4.6.7.14.15.17 1960 93 93 47095

9 T.3.4.6.7.14.15.17 2460 97 97 24486

10 T.3.4.6.7.14.15.17 2460 110 110 27603

11 T.3.4.5.6.7.9.14.15.17 2540 124 124 31054

12 T.3.4.5.6.7.9.14.15.17 2540 124 124 31054

13 T.3.4.5.7.9.12.14.15.17 2384 165 165 41456

14 T.3.4.5.7.9.12.14.15.17 2384 170 170 40940

15 T.3.4.5.7.9.12.14.15.17 2384 182 182 45800

16 T.3.4.5.7.9.11.12.14.15.17 2734 188 188 47505

17 T.3.4.5.7.9.11.12.14.15.17 2734 178 178 44938

18 T.3.4.5.7.9.11.12.14.15.17 2734 180 180 45104

19 T.3.4.5.7.9.11.12.14.15.17 2734 190 190 47542

20 T.3.4.5.7.9.11.12.14.15.17 2734 213 213 51279

21 T.3.4.5.7.9.11.12.14.15.17 2734 210 210 52983

22 T.4.9.11.12.18.19 3000 223 223 55850

23 T.4.9.11.12.18.19 3000 223 223 55850

Sumber : Bagian Nutrisi PT.Saung Mirwan, 2011

Tabel 20 menunjukkan bahwa proses pemanenan telah dilakukan sesuai

dengan standar GAP, dimana pemanenan dilakukan dengan cepat dan langsung

disimpan dalam ruang pendinginan sebelum dikemas. Komponen yang telah

sesuai dengan GAP sebesar 20%, sedangkan komponen yang belum sesuai GAP

ada sejumlah 60% dan untuk poin yang tidak dilakukan sama sekali sebesar 20%

yaitu, pengeringan permukaan produk sebelum pengemasan.

Page 79: Penerapan Good Agriculture Practice (GAP) pada produksi ... · ... PADA PRODUKSI TANAMAN TOMAT CHERRY (Lycopersicon esculentum var ... selama 1 bulan, ... 19 minggu. Pengamatan yang

65  

  

Tabel 20. Kesesuaian Pemanenan PT. Saung Mirwan dengan GAP

No Komponen pengamatan Kesesuaian dengan GAP

Sesuai Belum Sesuai Tidak dilakukan

1 Proses pemanenan √

2 Fasilitas pencucian √

3 Penggunaan air bersih dalam pencucian √

4 Kebersihan tempat pengolahan

5 Pengeringan permukaan produk

Sumber : Pengamatan

Tabel 21. Data panen tomat cherry selama 4 bulan

Sumber : Bagian Produksi PT.Saung Mirwan, 2011

Week

BPT BRC Total

Pa-nen

Tar-get

%panen/ target

Pa-nen

Tar-get

%panen/ target

Pa-nen

Tar-get

%panen/ target

16 99 124 80 - - - 99 124 80

17 93 216 43 26 - - 119 216 55

18 227 299 76 81 22 374 308 321 96

19 147 289 51 85 150 57 232 439 53

20 150 361 42 63 142 44 213 503 42

21 144 396 36 111 167 67 255 562 45

22 112 274 41 59 80 74 171 354 48

Total 972 1,958 50 425 560 76 1,397 2,518 55

Rata-rata

139 280 50 71 112 63 200 360 55

23 - 225 - - 70 - - - -

24 - 253 - - 50 - - - -

25 - 280 - - 50 - - - -

26 - 217 - - 50 - - - -

27 - 217 - - 50 - - - -

28 - 220 - - 50 - - - -

29 - 156 - - 50 - - - -

30 - 103 - - 50 - - - -

31 - 185 - - 47 - - - -

Page 80: Penerapan Good Agriculture Practice (GAP) pada produksi ... · ... PADA PRODUKSI TANAMAN TOMAT CHERRY (Lycopersicon esculentum var ... selama 1 bulan, ... 19 minggu. Pengamatan yang

66  

  

Panen merupakan pengumpulan hasil tanaman yang sudah memenuhi

kriteria panen. Untuk tomat cherry kriteria hasil panen yang layak jual di

PT.Saung Mirwan adalah sebagai berikut :

Warna : Hijau ke merah (cemolat)

Bentuk : Bulat

Berat : 10-30 gr

Daimeter : 2.5-3 cm

Keadaan : a. Tidak ada kerusakan akibat serangan hama (busuk)

b. Tidak memar/genjur/pecah

c. Tangkai buah utuh (optimal)

Pemanenan di PT.Saung Mirwan dilakukan pada pukul 08.00 WIB

sebelum matahari terik agar hasil panen tidak layu terkena matahari. Hasil panen

dikumpulkan dalam boks dan diangkut dengan menggunakan mobil pengangkutan

ke pengemasan. Data pemanenan tomat cherry selama 4 bulan dapat dilihat pada

Tabel 21.

Tabel 22 menunjukkan bahwa 62.5% kegiatan di pengemasan telah sesuai

dengan GAP. Angka ini merupakan angka terbesar dari semua komponen yang

diamati sementara kegiatan yang belum sesuai hanya sebesar 37.5%.

Packaging ataupun pengemasan merupakan suatu kegiatan yang tidak bisa

dilepaskan dari faktor produksi. Kegiatan ini memiliki pengaruh yang cukup besar

terhadap kualitas dan daya simpan produk pertanian. Oleh karena itu, hal ini juga

dianggap penting untuk diperhatikan dalam pemenuhan program GAP (Good

Agriculture Practice).

Dalam program GAP, keadaan ruangan dan mesin packaging harus bersih

dan benar-benar terhindar dari sampah ataupun kotoran yang dapat menularkan

penyakit pada produk. Keadaan ini juga harus didukung dengan peralatan

kebersihan dan sarana yang cukup memadai. Hal ini akan sangat berpengaruh

terhadap kualitas produk dalam masa penyimpanan ataupun dalam perjalanan

menuju lokasi distribusi. Kegiatan pengemasan ini harus dijaga kebersihannya

Page 81: Penerapan Good Agriculture Practice (GAP) pada produksi ... · ... PADA PRODUKSI TANAMAN TOMAT CHERRY (Lycopersicon esculentum var ... selama 1 bulan, ... 19 minggu. Pengamatan yang

67  

  

agar produk aman untuk dikonsumsi. Sebisa mungkin produk dihindarkan dari

sampah ataupun sisa-sisa gulma yang masih menempel pada produk.

Tabel 22. Kesesuaian Pengemasan PT. Saung Mirwan dengan GAP

No Komponen pengamatan

Kesesuaian dengan GAP

Sesuai Belum Sesuai

Tidak dilakukan

1 Cuci tangan sebelum dan sesudah pengemasan √

2 Penggunaan masker dan sarung tangan √

3 Pembersihan mesin pengemasan √

4 Penyimpanan dan penggunaan peti sayur

5 Kebersihan ruangan pengemasan √

6 Kebersihan produk sebelum dikemas √

7 Media pengemasan √

8 Pelabelan √

Sumber : Pengamatan

PT. Saung Mirwan merupakan perusahan sayuran yang produknya telah

diekspor ke luar negeri sehingga harus benar-benar memperhatikan kualitas dan

daya simpan dari produk yang dihasilkan. Untuk kegiatan packing, PT.Saung

Mirwan telah memiliki beberapa mesin dan peralatan yang cukup mendukung

(Gambar 35). Namun, sampai saat ini perusahaan ini masih terkendala dalam

pemenuhan biaya untuk beberapa mesin dan peralatan yang seharusnya sudah

dimiliki oleh perusahaan skala besar lainnya. Kendala ini sangat dirasakan

beberapa tahun terakhir ini akibat adanya beberapa kasus penipuan yang dialami

oleh perusahaan ini oleh salah satu perusahaan milik Belanda. Mereka menjual

mesin packaging dari perusahaan yang sudah tidak diakui lagi. Produk tersebut

merupakan salah satu mesin packing yang dibutuhkan untuk mendukung kegiatan

produksi sehingga ketika pihak investor datang untuk melihat kondisi perusahaan,

menjadi berpikir ulang untuk menanamkan modal dan bekerjasama dengan

PT.Saung Mirwan. Hal ini merupakan suatu hal yang sangat merugikan bagi

pihak perusahaan sehingga perusahaan juga mendapatkan kesulitan untuk mencari

investor yang rela menanamkan modal dan bekerjasama.

Page 82: Penerapan Good Agriculture Practice (GAP) pada produksi ... · ... PADA PRODUKSI TANAMAN TOMAT CHERRY (Lycopersicon esculentum var ... selama 1 bulan, ... 19 minggu. Pengamatan yang

68  

  

Gambar 33. Beberapa mesin packaging yang digunakan di PT.Saung Mirwan

Pengemasan adalah proses terakhir sebelum tanaman didistribusikan

kepada konsumen. Proses pengemasan di PT.Saung Mirwan dilakukan setelah

semua barang terkumpul baik dari lahan maupun dari petani mitra. Pengemasan

untuk tomat cherry dilakukan pada malam hari pukul 20.00 WIB dan dilakukan

diruang packaging dengan suhu yang lebih rendah. Pengemasan ini dilakukan

oleh pekerja borongan dengan jam kerja pukul 13.00-16.30 WIB dan 20.00-03.00

WIB. Pekerja yang berada dalam pengemasan tidak menggunakan sarung tangan

ataupun masker. Pada umumnya pekerja hanya menggunakan kerudung (bagi

pekerja wanita) untuk melindumgi kepala dari suhu dingin.

Peralatan packing sangat jarang dibersihkan dimana alat-alat yang

digunakan hanyalah timbangan, gunting, dan pisau. Namun, untuk ruang packing

food cut peralatan packing dibersihkan setiap hari dan setiap karyawan wajib

menggunakan masker, baju packing, sarung tangan dan sepatu boot. Barang

ataupun produk yang dipanen pada pagi hari disimpan terlebih dahulu di ruang

penyimpanan dengan suhu 40 C kemudian akan dikeluarkan pada malam hari

untuk dikemas.

Pengemasan untuk tomat cherry sangat sederhana yaitu hanya dengan

memasukkannya ke dalam kemasan mika dengan bobot 250 gr/kemasan.

Kemasan yang lain, hanya dimasukkan kedalam plastik putih biasa dengan bobot

sesuai dengan permintaan konsumen. Untuk kemasan dalam mika biasanya akan

didistribusikan ke matahari sehingga memerlukan packing yang lebih baik. Semua

kemasan ini kemudian akan diberi label berwarna hijau bertuliskan PT.Saung

Mirwan (Gambar 36). Semua kemasan adalah kemasan yang masih baru dan

dalam keadaan yang bersih dan layak pakai. Khusus untuk tomat cherry tidak

Page 83: Penerapan Good Agriculture Practice (GAP) pada produksi ... · ... PADA PRODUKSI TANAMAN TOMAT CHERRY (Lycopersicon esculentum var ... selama 1 bulan, ... 19 minggu. Pengamatan yang

69  

  

dilakukan pencucian sebelum pengemasan. Tomat cherry hanya disimpan di

dalam boks dan kemudian dikemas tanpa proses pencucian dan pembersihan.

Gambar 34. Proses pengemasan tomat cherry

Tabel 23. Kesesuaian Penyimpanan dingin PT. Saung Mirwan dengan GAP

No Komponen pengamatan Kesesuaian dengan GAP

Sesuai Belum Sesuai Tidak dilakukan

1 Fasilitas penyimpanan dingin

2 Standar ruang penyimpanan √

3 Kebersihan ruang dan udara √

4 Es untuk pendingin √

5 Pemeliharaan peralatan √

Sumber : Pengamatan

Tabel 23 menunjukkan bahwa 40% dari komponen penyimpanan dingin

telah sesuai dengan GAP, sementara 60% lainnya telah dilaksanakan namun

belum sesuai dengan standar GAP.

Produk yang telah dipanen dari lahan tidak langsung dikemas, beberapa

diantaranya disimpan terlebih dahulu dalam ruang penyimpanan dan akan

dikemas pada malam harinya. Selain itu, diruang penyimpanan ini juga digunakan

untuk menyimpan produk-produk dari mitra sebelum dikemas ataupun untuk stok

pada hari berikutnya. Penyimpanan dalam ruang penyimpanan ini hanya

dimasukkan kedalam boks dan disusun secara rapi. Tidak ada perlakuan khusus di

ruang penyimpanan bahkan produk yang datang dari mitra langsung dimasukkan

kedalam ruang penyimpanan dan masih menggunakan karung bekas (Gambar 37).

Page 84: Penerapan Good Agriculture Practice (GAP) pada produksi ... · ... PADA PRODUKSI TANAMAN TOMAT CHERRY (Lycopersicon esculentum var ... selama 1 bulan, ... 19 minggu. Pengamatan yang

70  

  

Gambar 35. Ruang penyimpanan dingin

Ruang penyimpanan ini dilengkapi dengan alat pendingin ruangan dan

terdapat 2 alat dalam satu ruangan. Es yang digunakan untuk pendingin

merupakan air bersih yang dibuat sendiri oleh para pekerja. Air yang digunakan

adalah air bersih dari kran yang juga digunakan untuk mencuci tangan dan minum

pekerja.

Pengecekan alat hanya dilakukan apabila ada kerusakan ataupun ada

sistem yang tidak berfungsi dan tidak ada pengecekan secara rutin yang dilakukan

oleh pekerja. Hal ini karena pekerjaan ini dianggap tidak perlu dan juga tidak ada

pengetahuan yang cukup mengenai pentingnya pengecekan ini.

5. Manajemen Pertanian

Tabel 24. Kesesuaian Manajemen Pertanian PT. Saung Mirwan dengan GAP

No Komponen pengamatan Kesesuaian dengan GAP

Sesuai Belum Sesuai Tidak dilakukan

1 Kesehatan dan keamanan pekerja √

2 Sistem manajemen √

3 Catatan staf √

Sumber : Pengamatan

Tabel 24 menunjukkan bahwa 100% komponen manajemen pertanian

belum sesuai dengan standar GAP. Hal ini terjai karena PT.Saung Mirwan tidak

Page 85: Penerapan Good Agriculture Practice (GAP) pada produksi ... · ... PADA PRODUKSI TANAMAN TOMAT CHERRY (Lycopersicon esculentum var ... selama 1 bulan, ... 19 minggu. Pengamatan yang

71  

  

memiliki jaminan khusus terhadap para karyawan. Jamsostek hanya dimiliki oleh

beberapa karyawan tertentu dan untuk karyawan lainnya tidak memiliki jaminan

apapun.

Sistem manajemen yang diterapkan oleh PT.Saung Mirwan juga baru

diberlakukan 15 tahun terakhir. Sebelumnya, sistem manajemen hanya dipegang

oleh Direktur sendiri baik mengenai penerimaan tenaga kerja maupun sistem

penggajian. Sistem penggajian diberikan langsung oleh Direktur kepada karyawan

dan tidak memiliki tanda bukti penerimaan gaji. Sistem yang seperti ini

mengakibatkan catatan staf menjadi tidak lengkap dan karyawan yang bekerja

juga tidak memiliki tanda bukti diterima bekerja sebagai karyawan, perekrutan

hanya dilakukan oleh Direktur dan tidak ada syarat yang harus dipenuhi untuk

mendaftar sebagai karyawan, khususnya karyawan harian.

Tabel 25. Kesesuaian Usaha Tani PT. Saung Mirwan dengan GAP

No Komponen pengamatan Kesesuaian dengan GAP

Sesuai Belum Sesuai Tidak dilakukan

1 Koordinator yang bertanggungjawab √

2 Catatan usahatani √

Sumber : Pengamatan

Tabel 25 menunjukkan bahwa poin untuk usaha tani ini 100% belum

sesuai dengan GAP. PT. Saung Mirwan memiliki struktur organisasi yang cukup

jelas, namun pada tahun ini karena kondisi perusahaan dalam masa yang kritis

maka ada beberapa tanggung jawab yang dibebankan hanya kepada satu orang

saja. Hal ini terjadi karena ada beberapa kepala bagian yang mengundurkan diri

dan sebagian lainnya telah dilakukan pemutusan hubungan kerja, sehingga tidak

memungkinkan untuk tetap mengikuti struktur yang lama.

Keadaan diatas juga mengakibatkan catatan usaha tani menjadi tidak dapat

dikoordinir sepenuhnya sehingga banyak catatan yang tidak diketahui

keberadaannya. Selain itu, pengumpulan semua catatan juga tidak pernah

dilakukan, catatan tentang divisi dan kondisi lahan ataupun bagian lainnya hanya

dipegang oleh masing-masing divisi. Hal ini megakibatkan pengetahuan secara

umum mengenai usahatani perusahaan tidak merata. Setiap divisi hanya

Page 86: Penerapan Good Agriculture Practice (GAP) pada produksi ... · ... PADA PRODUKSI TANAMAN TOMAT CHERRY (Lycopersicon esculentum var ... selama 1 bulan, ... 19 minggu. Pengamatan yang

72  

  

menguasai bagian masing-masing dan sama sekali tidak mengetahui kondisi dan

keadaan divisi lainnya.

Produksi tomat di Indonesia masih sangat kecil. Pada tahun 2009, di

Indonesia rata-rata produksi tomat nasional dengan budidaya di lapang baru

mencapai 15.51 ton/ha atau 21.93 ton/ha untuk pulau Jawa dan 11.80 ton/ha untuk

luar Jawa (Sumber : ATAP 2009, Ditjen Hortikultura).

Produksi tomat cherry yang ada di Saung Mirwan belum mencapai standar

produksi tomat yang ada di Indonesia. Beberapa varietas yang dikembangkan juga

merupakan varietas ekspor, yaitu Gang, Sakura dan Guindo. Untuk varietas

Guindo dan Sakura produksi per pohon hanya menghasilkan tomat cherry rata-

rata sebanyak 4.83 kg sedangkan untuk varietas gang hanya menghasilkan 4.01 kg

per pohon. Jika dikonversi dalam luas lahan per Ha dengan jarak tanam 25 x 100

cm, maka varietas Guindo dan sakura hanya sekitar 19.32 ton/ha sementara

varietas gang sekitar 16.04 ton/ha. Angka ini masih berada di bawah rata-rata

standar nasional sehingga dapat dikatakan bahwa produksi tomat cherry di

PT.Saung Mirwan masih rendah. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu

adanya penggunaan bibit yang berasal dari stek pucuk yang rentan terhadap virus

dan penyakit layu sehingga tanaman harus dibongkar sebelum waktunya. Selain

itu, kegiatan budidaya yang belum sesuai dengan GAP juga mempengaruhi

rendahnya produksi tomat yang dihasilkan. Data panen selama 4 bulan terakhir

dapat dilihat pada Lampiran 8.

Saran Peningkatan Produksi Tomat Cherry di PT. Saung Mirwan

Jumlah tanaman yang ditanam untuk memproduksi tomat cherry di PT.

Saung Mirwan selama 4 bulan (Februari-Juni) dengan produksi rata-rata setiap

kali panen 222 gr/pohon hanya sekitar 2174 tanaman dengan luasan 1280 m2

(dapat dilihat pada Lampiran 8) sementara berdasarkan perhitungan, untuk

memenuhi kebutuhan pasar yang diasumsikan sebanyak 50 kg/hari dibutuhkan

produksi 1577 tanaman dengan luasan 1200 m2 yang siap panen setiap minggu,

dengan perhitungan sebagai berikut :

Page 87: Penerapan Good Agriculture Practice (GAP) pada produksi ... · ... PADA PRODUKSI TANAMAN TOMAT CHERRY (Lycopersicon esculentum var ... selama 1 bulan, ... 19 minggu. Pengamatan yang

73  

  

Daya serap pasar yang dapat dimasuki untuk tomat cherry setiap hari : 50 kg/hari

Rata-rata bobot buah tomat cherry sekali panen per tanaman : 222 gr/tanaman

Jumlah tanaman yang diperlukan = 50.000/222

= 225 tanaman/hari

= 1577 tanaman/minggu   

Asumsi Keadaan Produksi

- Kehilangan saat tanam : 20%

- Kehilangan saat panen : 20%

- Jarak polibag tomat cherry : 100 x 25 cm (@2 tanaman

Jumlah tanaman yang harus ditanam = 100/80 x 100/80 x 1577

= 2464, 0625 tanaman/minggu

= 2464 tanaman/minggu

Luas areal efektif = (1 x 0.25) x (2464/2)

= 308 m2

Luas areal total = jumlah minggu penanaman/siklus

x (luas efektif + 30% luas efektif)

= 3 x (308 + 92.4 m2)

= 1200 m2

Keadaan diatas menunjukkan bahwa dengan benih/bibit serta teknik

budidaya yang digunakan sekarang, PT. Saung Mirwan tidak akan mampu untuk

memenuhi permintaan pasar yang ada. Hal ini merupakan suatu kendala yang

sangat menghambat peningkatan produksi dan pendapatan untuk perusahaan. Hal

ini tentu membutuhkan suatu solusi agar PT. Saung mirwan dapat meningkatkan

produksi dan pendapatannya. Usaha untuk meningkatkan produksi ini salah

satunya dapat dilakukan dengan penerapan program GAP (Good Agriculture

Practice) yang dilaksanakan dengan pemenuhan beberapa komponen GAP yang

belum sesuai dengan teknik budidaya yang dilakukan, yaitu :

Page 88: Penerapan Good Agriculture Practice (GAP) pada produksi ... · ... PADA PRODUKSI TANAMAN TOMAT CHERRY (Lycopersicon esculentum var ... selama 1 bulan, ... 19 minggu. Pengamatan yang

74  

  

1. Lokasi Lahan Pertanian

Pemenuhan standar ini dapat dilakukan dengan melakukan

penelusuran dan memperhatikan sejarah penggunaan lahan.

2. Lingkungan Pertanian

Pemenuhan standar ini dapat dilakukan dengan memperhatikan

pengolahan limbah, kebersihan dan penggunaan air kolam.

3. Pemeliharaan Tanaman Pertanian

Pemenuhan standar ini dapat dilakukan dengan melakukan

pemeliharaan dan pembersihan ruangan penyimpanan dan gudang

serta penyediaan toilet dan westafel.

4. Budidaya Tanaman

Pemenuhan standar ini dapat dilakukan dengan penggunaan bahan

tanam dari sumber yang jelas, memperhatikan penggunaan dan

penyimpanan pestisida dan pupuk, pemeliharaan peralatan budidaya,

melaksanakan pengendalian hama terpadu, dan melakukan analisis gizi

terhadap tanaman yang dibudidayakan. Selain itu, perlu juga dilakukan

pencucian komoditas sebelum pengemasan, penggunaan pakaian

khusus dalam pengemasan dan pemenuhan fasilitas untuk

penyimpanan dingin.

5. Manajemen Pertanian

Pemenuhan standar ini dapat dilakukan dengan memperhatikan

kesehatan dan keamanan pekerja, melakukan pencatatan lengkap

terhadap produksi tanaman dan menetapkan seorang koordinator yang

bertanggung jawab terhadap hal tersebut.

Page 89: Penerapan Good Agriculture Practice (GAP) pada produksi ... · ... PADA PRODUKSI TANAMAN TOMAT CHERRY (Lycopersicon esculentum var ... selama 1 bulan, ... 19 minggu. Pengamatan yang

 

  

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Magang dilaksanakan selama 4 bulan di PT. Saung Mirwan tentang

penerapan Good Agriculture Practice pada produksi tanaman tomat cherry. Hal-

hal yang dipelajari berupa aspek teknis dan aspek manajerial perusahaan yang

dibimbing oleh seorang pembimbing lapang. Prestasi kerja penulis dapat dilihat

pada Lampiran 4.

Kegiatan budidaya yang ada di PT.Saung Mirwan belum sesuai dengan

program GAP. Kegiatan budidaya mulai dari pembibitan sampai pemasaran yang

sesuai dengan program GAP hanya sekitar 23.43%, kegiatan yang telah dilakukan

namun belum sesuai GAP mencapai 59.37% dan kegiatan yang sama sekali tidak

dilakukan sekitar17.1%. Data tersebut menyatakan bahwa kegiatan budidaya yang

ada di PT.Saung Mirwan belum sesuai dengan GAP.

Kendala terbesar yang dihadapi pada saat ini adalah kekurangan modal

akibat manajemen perusahaan yang tidak jelas dan bersifat individu sehingga

sangat diperlukan perubahan sistem manajemen yang akurat dan sesuai dengan

sistem manajemen yang berlaku untuk perusahaan individu lainnya. Hal ini

menyangkut aspek ketenagakerjaan dan sistem budidaya yang diterapkan selama

ini sehingga program GAP belum bisa diterapkan.

Saran

Saran yang ingin disampaikan penulis tentang budidaya tanaman yang ada

di PT.Saung Mirwan khususnya tomat cherry adalah :

1. Pengelolaaan sistem ketenagakerjaan yang lebih optimal dan efektif pada

semua aspek budidaya tomat cherry.

2. Penyediaan sarana dan prasarana yang mendukung kegiatan budidaya

tomat cherry.

3. Pelatihan yang lebih intensif kepada seluruh karyawan agar memiliki

pengetahuan yang merata mengenai sistem budidaya.

Page 90: Penerapan Good Agriculture Practice (GAP) pada produksi ... · ... PADA PRODUKSI TANAMAN TOMAT CHERRY (Lycopersicon esculentum var ... selama 1 bulan, ... 19 minggu. Pengamatan yang

76  

  

4. Penggunaan bibit dari sumber yang jelas dan tidak hanya berdasarkan

pengetahuan secara sempit namun memiliki dasar yang kuat.

5. Mengurangi pemakaian pestisida yang berlebihan dan dilakukan secara

tepat dosis, waktu, cara, jenis dan sasaran.

6. Pengaktifan kembali semua sarana dan prasarana yang ada dan digunakan

secara optimal untuk memperoleh hasil produksi yang maksimal.

Page 91: Penerapan Good Agriculture Practice (GAP) pada produksi ... · ... PADA PRODUKSI TANAMAN TOMAT CHERRY (Lycopersicon esculentum var ... selama 1 bulan, ... 19 minggu. Pengamatan yang

  

  

DAFTAR PUSTAKA

 

Berliana, R.E. 2005. Penjadwalan Pasokan Larutan Nutrisi pada Sistem Irigasi Tetes Selada (Lactuca sativa, L.) Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan dan Algoritma. Skripsi. Departemen Teknik Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor. Bogor. 84 hal.

Cahyono, B. 2008. Usaha Tani Tomat dan Penanganan Pascapanen. Kanisius. Yogyakarta. 136 hal

Kader, A.A. 2002. Postharvest Technology of Horticultutal Crops. University of California, Agricultural and Natural Resources, Publication 3311.

Kusharto, Clara.M. 2006. Serat Makanan dan Peranannya bagi Kesehatan. Jurnal

Gizi dan Pangan. 45-54

Kuswanto, H. 2000. Benih sebagai Sumber Penyakit. Agric. 14(1): 32-36

Muchtadi, Deddy. 2001. Sayuran sebagai Sumber Serat Pangan untuk Mencegah Timbulnya Penyakit Degeneratif. Jurnal Teknologi dan Industri Pangan. 61-71

Nelson, P.V. 1978. Greenhouse Operation and Management. Publishing Company. Inc. Virginia. USA. 518p

Opena, R.T. and H.A.M. van der Vossen. 1994. Lycopersicon esculentum Miller, p 199-205 in: plant Recources of South-East asia 8, Vegetable. Porsea foundation. Bogor

Pantastico, Er.B, dan F. Venter. 1986. Gangguan-gangguan Fisiologi Selain Kerusakan Akibat Pendinginan Bagian 2 (Tomat), hal.597-603. Dalam Er.B. Pantastico (Ed.). Fisiologi Pasca Panen : Pennanganan sayuran dan Pemanfaatan Buah-buahan dan Sayur-sayuran Tropika dan Subtropika (Penerjemah : Kamariyadi). Gajah Mada University Press.

Resh, H.M. 1998. Hydroponic Food Production. Woodbridge Press Pbl. Santa Barbara. 527p

Rubatzky, V.E. and M. Yamaguchi. 1998. Sayuran Dunia (diterjemahkan dari : World Vegetable, penerjemah : C. Herison). Penerbit Institut Teknologi Bandung. Bandung. 292 hal.

Rukmana, R. 1999. Tomat dan Cherry. Kanisisus. Yogyakarta.

Salakpetch,S. 2005. Quality Managemen System : Good Agricultural Practice (GAP) for On-farm Production in Thailand. Proceeding of the International Seminar on Technology Development for Good Agricultural Practice in Asia and Oceania. Food and Fertilizer Technology Center. Japan. Vol. 37-41.

Page 92: Penerapan Good Agriculture Practice (GAP) pada produksi ... · ... PADA PRODUKSI TANAMAN TOMAT CHERRY (Lycopersicon esculentum var ... selama 1 bulan, ... 19 minggu. Pengamatan yang

78  

  

Suarni, S. 2006. Aplikasi Nitrobenzen pada Tomat Cherry (Lycoersicon esculentum var. cerasiforme) dalam Sistem Hidroponik. Skripsi. Program Studi Hortikultura. Institut PertanianBogor. Bogor

Trisnawati, Y. dan A.D. Setiawan. 2002. Tomat Pembudidayaan Secara Komersial. Penebar Swadaya. Jakarta. 123 hal

Untung, O. 2000. Hidroponik Sayuran Sistem NFT (Nutrient Film Technique). Penebar Swadaya. Jakarta.

Webster, C.C. and Wilson P.N. 1980. Agriculture in Tropics. Longman Inc. New York. 640 p

Williams, C.N. 1993. Produksi Sayuran di Daerah Tropika. Jilid 1. Gadjah Mada

University Press. Yogyakarta. 374

Wilson, C.L. and Walter E. L. 1967. Botany. Holt, Rinehart and Winston. Inc. USA. 626p

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 93: Penerapan Good Agriculture Practice (GAP) pada produksi ... · ... PADA PRODUKSI TANAMAN TOMAT CHERRY (Lycopersicon esculentum var ... selama 1 bulan, ... 19 minggu. Pengamatan yang

  

  

 

 

 

 

 

 

 

LAMPIRAN

Page 94: Penerapan Good Agriculture Practice (GAP) pada produksi ... · ... PADA PRODUKSI TANAMAN TOMAT CHERRY (Lycopersicon esculentum var ... selama 1 bulan, ... 19 minggu. Pengamatan yang

80  

  

Lampiran 1. Peraturan Good Agriculture Practice (GAP)

Peraturan Good Agriculture Practices (GAP)

Good Agriculture Practice for Fruits and Vegetable Farming (GAP-VF)

merupakan suatu standar yang dikeluarkan oleh Departemen Pertanian untuk

produksi buah dan sayuran. Adapun prinsip-prinsip tersebut ditekankan pada

enam bidang usaha yaitu :

1. Lokasi lahan pertanian

2. Struktur lahan pertanian

3. Lingkungan lahan pertanian

4. Pemeliharaan lahan pertanian (kesehatan dan kebersihan)

5. Teknik usaha pertanian (Teknik budidaya yang mencakup manajemen

pupuk dan pestisida, hama dan penyakit dan penanganan pasca panen)

6. Manajemen pertanian (catatan dan pelatihan staf)

Dasar utama dari Good Agriculture Practice ini adalah menyediakan

produk yang aman dan berkualitas bagi konsumen.. Program GAP meliputi

produksi, panen dan pasca panen, penanganan buah dan sayuran serta penanganan

pasca panen dalam proses pengemasan. Peraturan dan prinsip ini dapat digunakan

untuk semua produk tanaman tetapi bukan sertifikasi bagi tanaman organik.

1. Lokasi Lahan pertanian

Analisis tanah untuk penggunaan lahan pertanian

Mengetahui sejarah penggunaan lahan untuk mengidentifikasi

hama dan penyakit

Penilaian terhadap dampak lingkungan dan aspek teknis yang dapat

dilakukan dalam usaha pencegahannya

2. Struktur Lahan Pertanian

Page 95: Penerapan Good Agriculture Practice (GAP) pada produksi ... · ... PADA PRODUKSI TANAMAN TOMAT CHERRY (Lycopersicon esculentum var ... selama 1 bulan, ... 19 minggu. Pengamatan yang

81  

  

Aspek budidaya. Menjaga kebersihan tempat penyimpanan dan

pengemasan produk. Membuang limbah, sampah dan gulma dari

tempat penyimpanan dengan menggunakan tindakan yang efektif.

Menjaga sistem irigasi

Menjaga dan memelihara semua perlengkapan yang berhubungan

dengan produk sayuran misalnya panen, penyimpanan dan

penanganan pasca panen.

3. Lingkungan Lahan Petanian

Tanah

Tanah dianalisis setiap 3 tahun sekali untuk mengetahui

kontaminasi logam berat

Tanah harus dianalisis ulang setelah dilakukan pergantian sistem

budidaya

Logam berat yang teridentifikasi diisolasi agar tidak kembali lagi

ke tanah

Tanah yang telah lulus uji dan dinyatakan bersih tidak digunakan

untuk penggunaan lain selain pertanian

Air

Identifikasi sumber primer dan sekunder a

Jika memungkinkan, dilakukan analisis topografi landskap dan

mempelajari aspek-aspek yang dapat mempengaruhi aliran air dan

pola curah hujan

Kolam air yang dipergunakan untuk kegiatan pertanian (baik

irigasi maupun penggunaan pestisida) harus berkualitas dan

memenuhi kriteria :

1.Kolam tidak boleh berisi sampah ataupun rumput liar

2.Hewan kecuali ikan harus dijauhkan dari kolam

3.Menghindari runoff langsung ke kolam dari daerah

budidaya

Page 96: Penerapan Good Agriculture Practice (GAP) pada produksi ... · ... PADA PRODUKSI TANAMAN TOMAT CHERRY (Lycopersicon esculentum var ... selama 1 bulan, ... 19 minggu. Pengamatan yang

82  

  

4. Pemeliharaan Pertanian

Lahan budidaya baik ruang penyimpanan maupun ruang kemasan

bebas dari segala jenis hewan

Pembuatan jadwal pembersihan gudang dan area pengemasan

sesuai dengan prosedur

Penyediaan toilet bagi para pekerja dan karyawan. Tempat ini

sebaiknya jauh dari sumber air dan tempat yang dapat

menyebabkan kontaminasi.

5. Budidaya Tanaman

Penggunaan bahan tanam :

Bahan tanaman yang digunakan bebas dari penyakit

Bahan tanaman berasal dari sumber yang jelas

Penggunaan pestisida

Penggunaan pestisida selama produksi sayuran harus memenuhi

persyaratan sebagai berikut :

Orang yang berhak melaksanakan dan mengawasi penggunaan

pestisida adalah orang-orang yang memiliki sertifikat

Pestisida yang digunakan adalah pestisida yang terdaftar dalam

perencanaan awal teknik budidaya

Aplikasi pestisida (dosis, waktu dan frekwensi) sesuai dengan

rekomendasi

Operator pestisida mengerti dan memahami semua aspek yang

berkaitan dengan penggunaan dan aplikasi pestisida

Pestisida diberi label dan disimpan dalam di tempat yang aman.

Pembuangan wadah bekas pestisida sesuai dengan instruksi pada

label

Catatan pembelian, aplikasi dan pembuangan disimpan selama

produksi tanaman

Page 97: Penerapan Good Agriculture Practice (GAP) pada produksi ... · ... PADA PRODUKSI TANAMAN TOMAT CHERRY (Lycopersicon esculentum var ... selama 1 bulan, ... 19 minggu. Pengamatan yang

83  

  

Pemeliharaan alat aplikasi pestisida untuk memastikan bahwa

peralatan dapat beroperasi pada kondisi optimum sehingga aplikasi

bisa dilakukan dengan efektif untuk menghindari kebocoran pada

saat penggunaan

Memperhatikan rentang waktu aplikasi pestisida dengan

pemanenan

pelatihan tentang penggunaan pestisida yang kepada operator

pestisida. Selain itu juga dilakukan pelatihan untuk pengoperasian

dan pemeliharaan peralatan untuk meningkatkan keefektifan dalam

penyemprotan

Tidak dianjurkan penyimpanan pestisida lebih dari satu tahun

sebelum digunakan

Air yang digunakan dalam campuran aplikasi pestisida merupakan

air yang berkualitas untuk menghindari kontaminasi mikroba

Penggunaan pupuk

Tidak dianjurkan penggunaan pupuk kandang mentah dan kotoran

manusia dalam produksi sayuran

Penggunaan pupuk kandang harus dibatasi dan peralatan yang

kontak langsung dengan pupuk kandang harus dibersihkan dengan

air bertekanan tinggi sebelum digunakan di area produksi

Pengomposan pupuk kandang unggas dan bahan organik lainnya

sebelum penggunaan

Kontak langsung antara pupuk alami dengan sayuran harus

diperhatikan, minimal 2 minggu (14 hari) sebelum panen

Pencatatan mengenai pemupukan. Hal ini berkaitan dengan sumber

bahan kompos, hasil uji mikroba pada kompos, tanggal aplikasi

pupuk, jumlah, metode aplikasi serta orang yang bertanggung

jawab dalam pemupukan tersebut

Pupuk disimpan terpisah dengan pestisida di tempat yang sejuk dan

kering

Page 98: Penerapan Good Agriculture Practice (GAP) pada produksi ... · ... PADA PRODUKSI TANAMAN TOMAT CHERRY (Lycopersicon esculentum var ... selama 1 bulan, ... 19 minggu. Pengamatan yang

84  

  

Tempat penyimpanan pupuk diisolasi untuk mencegah kontaminasi

terutama dari tempat pengemasan

Untuk tanaman hidroponik, dilakukan pengujian terhadap nilai gizi

dan terbebas dari logam berat

Hasil analisis laboratorium dilampirkan dalam laporan pengamatan

Penggunaan bahan kimia lainnya

Penggunaan bahan kimia seperti deterjen, sanitizer berdasarkan

rekomendasi

Bahan kimia ini harus disimpan secara terpisah dengan pupuk dan

pestisida dan diberi label yang jelas

Manajemen pestisida dan penyakit tanaman

Manajemen hama dan penyakit dilakukan berdasarkan data historis

dan kecenderungan kondisi saat ini

Hama yang terdeteksi diisolasi dan dilakukan pengamatan yang

intensif dan akan dilakukan tindakan pengendalian hama terpadu

(PHT)

Pemanenan

Proses pemanenan harus dilakukan dengan cepat untuk

meminimalisasi kerusakan

Setelah panen, produk sayuran dihindarkan dari sinar matahari

secara langsung. Hal ini untuk mencegah kerusakan produk akibat

kelayuan

Fasilitas pencucian harus lengkap dan berada pada kondisi yang

kondusif bagi produk sayuran

Air yang digunakan dalam proses pencucian harus benar-benar

bebas dari mikroba :

1. air yang digunakan untuk pencucian hanya air

bersih

2. air pencucian harus sering diganti

3. penggunaan desinfektan diizinkan jika diperlukan

Page 99: Penerapan Good Agriculture Practice (GAP) pada produksi ... · ... PADA PRODUKSI TANAMAN TOMAT CHERRY (Lycopersicon esculentum var ... selama 1 bulan, ... 19 minggu. Pengamatan yang

85  

  

Jika klorin digunakan untuk membersihkan tempat pengolahan

maka perlu diperhatikan keadaan tempat pengolahan yang bebas

dari klorin selama penggunaan. Sampel harus diambil setiap jam

untuk mengetahui konsentrasi klorin. Sirkulasi air juga harus dijaga

dengan baik untuk meyakinkan penggunaan air bersih

Permukaan sayuran harus kering sebelum pengemasan

Pengemasan

Packers harus mencuci tangan dengan deterjen sebelum dan

sesudah pengemasan

Packers tidak boleh makan, minum ataupun merokok pada saat

proses pengemasan karena kemungkinan banyak bakteri yang

terdapat dalam mulut yang dapat mengkontaminasi produk. Selama

proses pengemasan packers harus menggunakan masker dan

sarung tangan

Peralatan dan mesin packing harus dicuci dan didesinfeksi secara

teratur sebelum dan sesudah packing sesuai dengan prosedur

Container atau peti yang berisi sayuran harus disimpan jauh dari

penyimpanan pupuk dan pestisida

Ruangan packing harus terpisah dari toilet dan kondisi ruangan

harus dijaga kebersihannya dengan ventilasi yang baik

Sayuran yang dikemas adalah sayuran yang bebas dari tanah dan

harus dipastikan bahwa sayur yang dikemas dan dikirim hanya

sayuran yang bersih

Penggunaan media pengemasan yang masih baru

Setiap kemasan sayuran harus diberi label yang jelas sesuai dengan

peraturan pelabelan dan memiliki dokumentasi yang lengkap

Penyimpanan dingin

Fasilitas penyimpanan harus bersih dan bebas dari penyakit

Sayuran harus disimpan diruangan dingin setelah dikemas.

Peralatan yang digunakan harus berada pada kondisi yang baik.

Page 100: Penerapan Good Agriculture Practice (GAP) pada produksi ... · ... PADA PRODUKSI TANAMAN TOMAT CHERRY (Lycopersicon esculentum var ... selama 1 bulan, ... 19 minggu. Pengamatan yang

86  

  

Penyimpanan dalam ruangan sejuk dianjurkan pada

suhu 5-10 ° C dengan kelembaban relatif 95-99%.

Bila pendingin yang digunakan merupakan pendingin udara maka

udara harus tetap dijaga tetap bersih dan bebas dari patogen

Air yang digunakan untuk membuat es sebagai pendingin harus

merupakan air bersih dan bebas patogen.

Peralatan pendingin harus sering diperiksa. Pemeliharaan peralatan

ini juga penting untuk menjamin keselamatan pekerja

6. Manajemen pertanian

Catatan usahatani

Dalam sistem usahatani harus dipilih seorang koordinator yang

akan bertanggungjawab

Pencatatan yang dilakukan harus diperbaharui setiap 2 tahun sekali.

Usahatani baru yang ingin melakukan program ini harus memiliki

catatan sertifikasi pertanian 3 bulan sebelum melakukan

pendaftaran

Semua catatan analisis laboratorium harus dilampirkan

Setiap paket kemasan yang telah dihasilkan harus diberi label

(nomor dan nama perusahaan, tanggal panen dan nomor sertifikasi)

Staf pelatihan

Catatan staf harus lengkap, jelas dan rapi serta dijaga keamanannya

 

Page 101: Penerapan Good Agriculture Practice (GAP) pada produksi ... · ... PADA PRODUKSI TANAMAN TOMAT CHERRY (Lycopersicon esculentum var ... selama 1 bulan, ... 19 minggu. Pengamatan yang

87  

  

Lampiran 2. Lay out Bangunan PT.Saung Mirwan, Desa Sukamanah,

Megamendung, Bogor

Page 102: Penerapan Good Agriculture Practice (GAP) pada produksi ... · ... PADA PRODUKSI TANAMAN TOMAT CHERRY (Lycopersicon esculentum var ... selama 1 bulan, ... 19 minggu. Pengamatan yang

88  

  

Lampiran 3. Lay out Greenhouse PT. Saung Mirwan, Desa Sukamanah

Megamendung, Bogor

Greenhouse Saung Mirwan

(Luas = 40.00 X 6.40 = 256.00 m2)

Page 103: Penerapan Good Agriculture Practice (GAP) pada produksi ... · ... PADA PRODUKSI TANAMAN TOMAT CHERRY (Lycopersicon esculentum var ... selama 1 bulan, ... 19 minggu. Pengamatan yang

89  

  

Lampiran 4. Skema jaringan irigasi tetes

Page 104: Penerapan Good Agriculture Practice (GAP) pada produksi ... · ... PADA PRODUKSI TANAMAN TOMAT CHERRY (Lycopersicon esculentum var ... selama 1 bulan, ... 19 minggu. Pengamatan yang

90  

  

Lampiran 5. Skema jaringan irigasi nutrisi pusat

 

Page 105: Penerapan Good Agriculture Practice (GAP) pada produksi ... · ... PADA PRODUKSI TANAMAN TOMAT CHERRY (Lycopersicon esculentum var ... selama 1 bulan, ... 19 minggu. Pengamatan yang

91  

  

Lampiran 6. Struktur Organisasi PT. Saung Mirwan

DIREKTUR UTAMA PT. SAUNG MIRWAN

QA IT

BIDANG PRODUKSI BIDANG KOMERSIL BIDANG UMUM

KEBUN GADOG

KEBUN LEMAH

KEBUN CIPANAS

KEBUN GARUT

DIV. KEMITRAAN

DIV. PENGEMASAN

DIV. PENGADAAN

DIV. PENJUALAN BUNGA

DIV. PENJUALAN SAYUR DIV. GA

DIV. HR

DIV. KEU/AK

DIV. TEKNIK

R&D

Page 106: Penerapan Good Agriculture Practice (GAP) pada produksi ... · ... PADA PRODUKSI TANAMAN TOMAT CHERRY (Lycopersicon esculentum var ... selama 1 bulan, ... 19 minggu. Pengamatan yang

92  

  

Lampiran 7.Data Panen selama 4 bulan

 

Lokasi : T.4

Tanam : Week 3 (18 Januari 2011)

Panen : Week 16

Varietas : Guindo/Sakura

Jumlah tanaman : 600 tanaman

Bongkar : Week 21

No Tanggal Week Kg Jumlah Kg/pohon

1 23 Maret 2011 12 0.5 0.5 1

2 26 Maret 2011 13 1.5 2 0.75

3 28 Maret 2011 13 3 5 0.60

4 30 Maret 2011 13 6 11 0.54

5 01 April 2011 14 5 16 0.31

6 05 April 2011 14 13 29 0.44

7 07 April 2011 14 12 41 0.29

8 09 April 2011 15 13 54 1.40

9 11 April 2011 15 14 66 0.23

10 13 April 2011 15 15 83 0.18

11 15 April 2011 16 14 97 0.14

12 17 April 2011 16 10 107 0.09

13 19 April 2011 16 11 118 0.09

14 21 April 2011 16 17 135 0.13

15 23 April 2011 17 6 141 0.04

16 25 April 2011 17 5 146 0.03

17 27 April 2011 17 8 154 0.05

18 29 April 2011 18 24 178 0.13

19 01 Mei 2011 18 13 191 0.06

20 03 Mei 2011 18 14 205 0.06

21 05 Mei 2011 18 15 220 0.06

22 07 Mei 2011 19 20 240 0.08

23 09 Mei 2011 19 9 249 0.03

24 11 Mei 2011 19 7 256 0.02

25 13 Mei 2011 20 9 265 0.03

26 16 Mei 2011 20 13 278 0.04

27 18 Mei 2011 20 4 282 0.01

28 20 Mei 2011 21 5 287 0.01

29 23 Mei 2011 21 4 291 0.01

30 27 Mei 2011 22 5 296 0.01

31 30 Mei 2011 22 12 308 0.03

Bobot panen per pohon 6.89

Page 107: Penerapan Good Agriculture Practice (GAP) pada produksi ... · ... PADA PRODUKSI TANAMAN TOMAT CHERRY (Lycopersicon esculentum var ... selama 1 bulan, ... 19 minggu. Pengamatan yang

93  

  

Lokasi : T.11

Tanam : Week 12 (17 April 2011)

Panen : Week 21

Varietas : Gang

Jumlah tanaman : 602

Bongkar : Week 34

No Tanggal Week Kg Jumlah Kg/pohon

1 01 Juni 2011 22 10 10 1.00

2 03 Juni 2011 23 6 16 0.38

3 04 Juni 2011 23 4 20 0.2

4 06 Juni 2011 23 10 30 0.33

5 08 Juni 2011 23 20 50 0.40

6 09 Juni 2011 23 19 69 0.27

7 11 Juni 2011 24 15 84 0.17

8 13 Juni 2011 24 19 103 0.18

9 15 Juni 2011 24 12 115 0.10

Bobot panen per pohon 3.03

Lokasi : T.12

Tanam : Week 12 (17 April 2011)

Panen : Week 20

Varietas :Gang

Jumlah tanaman : 172

Bongkar :Week 30

No Tanggal Week Kg Jumlah Kg/pohon 1 16 Mei 2011 20 13 13 1.00 2 18 Mei 2011 20 4 17 0.23 3 20 Mei 2011 21 7 24 0.29 4 23 Mei 2011 21 11 35 0.31 5 27 Mei 2011 22 7 42 0.16 6 30 Mei 2011 22 13 55 0.23 7 01 Juni 2011 22 6 61 0.09 8 03 Juni 2011 23 6 67 0.08 9 04 Juni 2011 23 7 74 0.09 10 06 Juni 2011 23 6 80 0.07 11 08 Juni 2011 23 6 86 0.06 12 10 Juni 2011 24 15 101 0.14 13 11 Juni 2011 24 15 116 0.12 14 13 Juni 2011 24 15 131 0.11 15 15 Juni 2011 24 10 141 0.07

Bobot panen/pohon 3.05

Page 108: Penerapan Good Agriculture Practice (GAP) pada produksi ... · ... PADA PRODUKSI TANAMAN TOMAT CHERRY (Lycopersicon esculentum var ... selama 1 bulan, ... 19 minggu. Pengamatan yang

94  

  

Lokasi : T.5

Tanam : Week 5 (13 Februari 2011)

Panen : 17

Varietas : Gang

Jumlah tanaman : 160

Bongkar : Week 25

No Tanggal Week Kg Jumlah Kg/pohon

1 09 April 2011 15 5 5 1.00

2 11 April 2011 15 8 13 0.61

3 13 April 2011 15 11 24 0.45

4 15 April 2011 16 14 38 0.36

5 17 April 2011 16 11 48 0.22

6 19 April 2011 16 9 57 0.15

7 21 April 2011 16 13 70 0.18

8 23 April 2011 17 10 80 0.12

9 25 April 2011 17 6 86 0.06

10 27 April 2011 17 10 96 0.10

11 29 April 2011 18 15 100 0.15

12 01 Mei 2011 18 10 110 0.09

13 03 Mei 2011 18 15 125 0.12

14 05 Mei 2011 18 10 135 0.07

15 07 Mei 2011 19 14 149 0.09

16 09 Mei 2011 19 10 159 0.06

17 11 Mei 2011 19 10 169 0.05

18 13 Mei 2011 20 10 179 0.05

19 16 Mei 2011 20 10 189 0.05

20 18 Mei 2011 20 6 195 0.03

Bobot panen per pohon 4.01

Page 109: Penerapan Good Agriculture Practice (GAP) pada produksi ... · ... PADA PRODUKSI TANAMAN TOMAT CHERRY (Lycopersicon esculentum var ... selama 1 bulan, ... 19 minggu. Pengamatan yang

95  

  

Lokasi : T.7

Tanam : Week 9 (1 Maret 2011

Panen : Week 19

Varietas :Guindo

Jumlah tanaman : 640

Bongkar : Week 29

No Tanggal Week Kg Jumlah Kg/pohon

1 23 April 2011 17 13 13 1 2 25 April 2011 17 6 19 0.31 3 27 April 2011 17 3 22 0.13 4 29 April 2011 18 3 25 0.12 5 01 Mei 2011 18 18 43 0.41 6 03 Mei 2011 18 7 50 0.14 7 05 Mei 2011 18 13 63 0.2 8 07 Mei 2011 19 9 72 0.12 9 09 Mei 2011 19 5 77 0.06

10 11 Mei 2011 19 7 84 0.08 11 13 Mei 2011 20 6 90 0.06 12 16 Mei 2011 20 8 98 0.08 13 18 Mei 2011 20 4 102 0.03 14 20 Mei 2011 21 3 105 0.02 15 23 Mei 2011 21 3 108 0.02

Bobot panen per pohon 2.78