Penerapan Fisiologi an Dan Peredaran Darah Dalam Anestesia

PENERAPAN FISIOLOGI PENERAPAN FISIOLOGI PERNAPASAN DAN PERNAPASAN DAN

PEREDARAN DARAH DALAM PEREDARAN DARAH DALAM ANESTESIA / ANALGESIA ANESTESIA / ANALGESIA

II

Dr. H. J. Lalenoh, SpAnDr. H. J. Lalenoh, SpAn

OKSIGENASI JARINGAN :OKSIGENASI JARINGAN :

I.I. RESPIRASI EKSTERNALRESPIRASI EKSTERNAL

II.II. TRANSPORT OKSIGENTRANSPORT OKSIGEN

III.III. RESPIRASI INTERNALRESPIRASI INTERNAL

RESPIRASI EKSTERNALRESPIRASI EKSTERNAL

VT = TIDAL VOLUME VT = TIDAL VOLUME → 500 ml→ 500 mlIRV = INSPIRATORY RESERVE VOLUME IRV = INSPIRATORY RESERVE VOLUME

→ 3100 ml → 3100 mlERV = EXPIRATORY RESERVE VOLUME ERV = EXPIRATORY RESERVE VOLUME

→ → 1200 ml1200 mlRV = RESIDUAL VOLUME → 1200 mlRV = RESIDUAL VOLUME → 1200 mlIC = INSPIRATORY CAPACITY (VT + IRV)IC = INSPIRATORY CAPACITY (VT + IRV)FRC = FUNCTIONAL RESIDUAL CAPACITY FRC = FUNCTIONAL RESIDUAL CAPACITY

(ERV + RV) (ERV + RV)VC = VITAL CAPACITY (VT + IRV + ERV)VC = VITAL CAPACITY (VT + IRV + ERV)

→ 4800 ml → 4800 mlTLC = TOTAL LUNG CAPACITY → 6000 mlTLC = TOTAL LUNG CAPACITY → 6000 ml

VC (VITAL CAPACITY ) :VC (VITAL CAPACITY ) :

1.1. SVC (SLOW VITAL CAPACITY) SVC (SLOW VITAL CAPACITY) → → VC DIMANA EKSPIRASI DILAKUKAN VC DIMANA EKSPIRASI DILAKUKAN TIDAK DENGAN TENAGA / KEKUARANTIDAK DENGAN TENAGA / KEKUARAN

2.2. FVC (FORCED VITAL CAPACITY)FVC (FORCED VITAL CAPACITY) → → VC DIMANA EKSPIRASI DILAKUKAN VC DIMANA EKSPIRASI DILAKUKAN SECEPAT MUNGKIN DENGAN TENA-SECEPAT MUNGKIN DENGAN TENA-GA / KEKUATAN YANG MAKSIMAL GA / KEKUATAN YANG MAKSIMAL

↓↓

FEVFEV11 (FORCED EXPIRATORY VOLUME IN (FORCED EXPIRATORY VOLUME IN 1 SECOND) 1 SECOND) → → DIMANA VOLUME UDARA EKSPIRASI DIMANA VOLUME UDARA EKSPIRASI DILAKUKAN DENGAN TENAGA / KE-DILAKUKAN DENGAN TENAGA / KE-KUATAN DALAM DETIK PERTAMA DARI KUATAN DALAM DETIK PERTAMA DARI FVC → ± 83% DARI FVCFVC → ± 83% DARI FVC

PENYAKIT PARU :PENYAKIT PARU :

1. 1. RESTRICTIVE DISEASERESTRICTIVE DISEASE : PENYAKIT : PENYAKIT YANG MEMENGARUHI KEMAMPUAN YANG MEMENGARUHI KEMAMPUAN INSPIRASI PARU INSPIRASI PARU → → DiagnoseDiagnose : VC ↓, IC ↓ : VC ↓, IC ↓ DAN TLC ↓DAN TLC ↓

VC ↓ → VC ↓ → RESTRICTIVE COMPONENTRESTRICTIVE COMPONENT

2. 2. OBSTRUCTIVE DISEASEOBSTRUCTIVE DISEASE : PENYAKIT : PENYAKIT YANG MEMNGARUHI KEMAMPUAN YANG MEMNGARUHI KEMAMPUAN EKSPIRASI PARU → EKSPIRASI PARU → DiagnoseDiagnose : FEV : FEV11 ↓ (< ↓ (<

75% DARI FVC) DAN TLC ↑75% DARI FVC) DAN TLC ↑

FEVFEV11 ↓ → ↓ → OBSTRUCTIVE COMPONENTOBSTRUCTIVE COMPONENT

MINUTE VOLUME = TIDAL VOLUME X MINUTE VOLUME = TIDAL VOLUME X RESP. RESP. RATE RATE

= 500ml X 16 / MENIT= 500ml X 16 / MENIT = 8000ml= 8000ml = 8 liter= 8 liter

TIDAL VOLUME (VT) = TIDAL VOLUME (VT) = ALVEOLAR VENTILATION ALVEOLAR VENTILATION

(VA) + (VA) + DEAD SPACE DEAD SPACE VENTILATION (VD)VENTILATION (VD)

VT = VA + VDVT = VA + VD

JALAN NAPAS :JALAN NAPAS :

1.1. UPPER AIRWAY : UPPER AIRWAY : HIDUNG, MULUT, HIDUNG, MULUT, FARINGS, LARINGSFARINGS, LARINGS

2.2. TRACHEO BRONCHIAL TREE : TRACHEO BRONCHIAL TREE : TRAKEA, TRAKEA, BRONKUS S/D BRONKIOLUS TERMINALISBRONKUS S/D BRONKIOLUS TERMINALIS

3.3. PARENCHYM PARU : PARENCHYM PARU : BRONKIOLUS BRONKIOLUS RESPIRATORIUS, DUKTUS ALVEOLARIS, RESPIRATORIUS, DUKTUS ALVEOLARIS, SAKUS ALVEOLARISSAKUS ALVEOLARIS

Catatan : 1 & 2 Catatan : 1 & 2 → VD (DEAD SPACE → VD (DEAD SPACE VENTILATION)VENTILATION)

3 → VA (ALVEOLAR VENTILATION)3 → VA (ALVEOLAR VENTILATION)

VT = VA + VDVT = VA + VDMISALNYA : VT = 500 MLMISALNYA : VT = 500 ML

VA = 350 MLVA = 350 MLBERARTI : VD = 150 MLBERARTI : VD = 150 ML

NORMAL : VD/ VT = 0.2 – 0.4NORMAL : VD/ VT = 0.2 – 0.4

VD = DEAD SPACE VENTILATIONVD = DEAD SPACE VENTILATION = PHYSIOLOGIC DEAD SPACE= PHYSIOLOGIC DEAD SPACE

= = ± 150 ML± 150 ML

PHYSIOLOGIC DEAD SPACE, TERDIRI PHYSIOLOGIC DEAD SPACE, TERDIRI DARI:DARI:

1.1. ANATOMIC DEAD SPACEANATOMIC DEAD SPACE : : 1ml/POUND BB (= 2ml / KgBB)1ml/POUND BB (= 2ml / KgBB)

2.2. ALVEOLAR DEAD SPACEALVEOLAR DEAD SPACE: ALVEOLUS : ALVEOLUS → VENTILASI KAPILER PULMO → → VENTILASI KAPILER PULMO → TIDAK PERFUSITIDAK PERFUSI

3.3. VENTILASI > PERFUSIVENTILASI > PERFUSI : misl : misl OVERVENTILATION ATAU OVERVENTILATION ATAU UNDERPERFUSIONUNDERPERFUSION

# VT (500 ml) = VA (350ml) + VD (150ml)# VT (500 ml) = VA (350ml) + VD (150ml)# MINUTE VOLUME (MINUTE VENTILATION) # MINUTE VOLUME (MINUTE VENTILATION)

= TIDAL VOLUME X RESP. RATE= TIDAL VOLUME X RESP. RATE# MV = VT X RR# MV = VT X RR JIKA RESP RATE = 16X / MENITJIKA RESP RATE = 16X / MENIT BERARTI MV = 500 ml X 16BERARTI MV = 500 ml X 16

= 8000ml = 8 L= 8000ml = 8 L# MINUTE ALVEOLAR VENTILATION = # MINUTE ALVEOLAR VENTILATION =

ALVEOLAR VENTILATION X RESP. RATEALVEOLAR VENTILATION X RESP. RATE# MAV = VA X RR# MAV = VA X RR JIKA VA = 350 mlJIKA VA = 350 ml BERARTI MAV = 350 ml X 16BERARTI MAV = 350 ml X 16

= 5600 ml = 5.6 L= 5600 ml = 5.6 L

VT (250 ml) X RR(40) = VT (250 ml) X RR(40) = MV (10L)MV (10L)

VA (100 ml) X RR(40) = VA (100 ml) X RR(40) = MAV (4L)MAV (4L)


VA (350 ml) X RR(20) = VA (350 ml) X RR(20) = MAV (7L)MAV (7L)


VA (850 ml) X RR(10) = VA (850 ml) X RR(10) = MV (8.5L)MV (8.5L)

PHYSIOLOGIC SHUNT : BAGIAN DARI CARDIAC PHYSIOLOGIC SHUNT : BAGIAN DARI CARDIAC OUTPUT (CURAH JANTUNG) YG OUTPUT (CURAH JANTUNG) YG

TIDAK TIDAK MELAKUKAN PERTUKARAN MELAKUKAN PERTUKARAN UDARA UDARA DENGAN UDARA DENGAN UDARA ALVEOLAR.ALVEOLAR.

PHYSIOLOGIC SHUNT, TDD:PHYSIOLOGIC SHUNT, TDD:

1. ANATOMIC SHUNTING1. ANATOMIC SHUNTING: BGN DARI CURAH : BGN DARI CURAH JANTUNG (2 %), YANG TIDAK MELALUI PEMB. JANTUNG (2 %), YANG TIDAK MELALUI PEMB. DARAH PULMONER, TTP LGSG DR JANTUNG DARAH PULMONER, TTP LGSG DR JANTUNG KANAN KE JANTUNG KIRI MELALUI VENA KANAN KE JANTUNG KIRI MELALUI VENA BRONCHIAL, VENA PLEURAL, V. THEBESIAN BRONCHIAL, VENA PLEURAL, V. THEBESIAN (NORMAL ANATOMIC SHUNTING)(NORMAL ANATOMIC SHUNTING)

PATHOLOGIC ANATOMIC SHUNTINGPATHOLOGIC ANATOMIC SHUNTING, misl , misl SHUNTING PEMB. DARAH O/K ADA TUMOR SHUNTING PEMB. DARAH O/K ADA TUMOR PARU, A/ ADA DEFECT PD DINDING PARU, A/ ADA DEFECT PD DINDING VENTRICULAR.VENTRICULAR.

2. CAPILARY SHUNTING2. CAPILARY SHUNTING : DARAH MASUK : DARAH MASUK DALAM CAPILER PULMONER, TTP DALAM CAPILER PULMONER, TTP MELAKUKAN KONTAK DENGAN ALVEOLI YG MELAKUKAN KONTAK DENGAN ALVEOLI YG TIDK BERVENTILASITIDK BERVENTILASI

3. PERFUSI > VENTILASI3. PERFUSI > VENTILASI : MIS. VENTILASI : MIS. VENTILASI ALVEOLAR ALVEOLAR ↓↓ ATAU BLOOD FLOW RATE ATAU BLOOD FLOW RATE ↑↑

CATATAN : ANATOMIC SHUNTING DAN CATATAN : ANATOMIC SHUNTING DAN CAPILLARY SHUNTING DISEBUT JUGA CAPILLARY SHUNTING DISEBUT JUGA TRUE TRUE SHUNTINGSHUNTING (ABSOLUT SHUNTING)(ABSOLUT SHUNTING)

KONSEP DASAR RESPIRASI EKSTERNAL :KONSEP DASAR RESPIRASI EKSTERNAL :

- ALVEOLUS - ALVEOLUS → VENTILASI→ VENTILASI

- CAPILLER PULMO → PERFUSI- CAPILLER PULMO → PERFUSI

- ALVEOLUS TDK ADA VENTILASI → SHUNTING- ALVEOLUS TDK ADA VENTILASI → SHUNTING

- CAPILLER PULMO TDK ADA PERFUSI → - CAPILLER PULMO TDK ADA PERFUSI → DEAD SPACEDEAD SPACE

ADA 4 KEMUNGKINAN ALVEOLUS DAN CAPILLER ADA 4 KEMUNGKINAN ALVEOLUS DAN CAPILLER PULMO :PULMO :

1. UNIT NORMAL :1. UNIT NORMAL : -VENTILASI NORMAL-VENTILASI NORMAL

-PERFUSI NORMAL-PERFUSI NORMAL

2. UNIT DEAD SPACE:-VENTILASI NORMAL2. UNIT DEAD SPACE:-VENTILASI NORMAL

-PERFUSI CAP. PULMTO TDK -PERFUSI CAP. PULMTO TDK ADAADA

3. UNIT SHUNT : -ALVEOLUS TDK 3. UNIT SHUNT : -ALVEOLUS TDK BERVENTILASIBERVENTILASI

-PERFUSI NORMAL-PERFUSI NORMAL

4. SILENT UNIT : -ALVEOLUS TDK 4. SILENT UNIT : -ALVEOLUS TDK BERVENTILASIBERVENTILASI

-PERFUSI CAP. PULMO -PERFUSI CAP. PULMO TDK ADATDK ADA

RESPIRASI EKSTERNAL DITENTUKAN OLEH :RESPIRASI EKSTERNAL DITENTUKAN OLEH :

1. TEKANAN O1. TEKANAN O22 ALVEOLAR: ALVEOLAR:

- Inspired Oxygen Fraction (Fi O- Inspired Oxygen Fraction (Fi O22))

- Mechanical Ventilation (Tidal Volume = - Mechanical Ventilation (Tidal Volume = VT)VT)

- Distribusi Ventilasi melalui cabang - Distribusi Ventilasi melalui cabang tracheobronchialtracheobronchial

- Pengambilan O- Pengambilan O22 dari alveolus ke darah dari alveolus ke darah

2. 2. DIFUSI ODIFUSI O22 MELALUI MEMBRAN ALVEOLAR MELALUI MEMBRAN ALVEOLAR CAPILLER.CAPILLER.

3. ADANYA INTRA PULMONARY SHUNTING3. ADANYA INTRA PULMONARY SHUNTING

Fi OFi O2 2 (Inspired Oxygen Fraction) : (Inspired Oxygen Fraction) : Konsentrasi OKonsentrasi O22 yang diberikan yang diberikan pada udara inspirasi seorang pada udara inspirasi seorang penderita. penderita.

Misalnya : tidal volume (VT) 500mlMisalnya : tidal volume (VT) 500ml

udara inspirasi udara inspirasi mengandung Omengandung O22 250 ml 250 ml

berarti Fi Oberarti Fi O22 = = 250/500 x 100%250/500 x 100%

= 50%= 50%

KOMPOSISI UDARA LUAR :KOMPOSISI UDARA LUAR :

=NITROGEN 79 %=NITROGEN 79 %

=OKSIGEN 20,9 %=OKSIGEN 20,9 %

=CO=CO22 0.04% 0.04%

=UAP AIR=UAP AIR

JADI Fi OJADI Fi O22 UDARA LUAR ADALAH 20.9% UDARA LUAR ADALAH 20.9%

# SISTEM PEMBERIAN O# SISTEM PEMBERIAN O22 : :

HIGH FLOW SYSTEMHIGH FLOW SYSTEM : UDARA : UDARA INSPIRASI DIPEROLEH SELURUHNYA INSPIRASI DIPEROLEH SELURUHNYA DARI ALIRAN GAS MESIN / DARI ALIRAN GAS MESIN / APPARATUSAPPARATUS

LOW FLOW SYSTEMLOW FLOW SYSTEM : UDARA : UDARA INSPIRASI SELAIN DIPEROLEH DARI INSPIRASI SELAIN DIPEROLEH DARI ALIRAN GAS APPARATUS, JUGA DARI ALIRAN GAS APPARATUS, JUGA DARI UDARA LUAR.UDARA LUAR.

# O# O22 YANG DIBERIKAN MELALUI YANG DIBERIKAN MELALUI CATHETER NASAL CATHETER NASAL → → LOW FLOW SYSTEMLOW FLOW SYSTEM

1 L O1 L O2 2 → Fi O → Fi O22 24% 24%

2 L O2 L O22 → Fi O → Fi O22 28% 28%

3 L O3 L O22 → Fi O → Fi O22 32% 32%

4 L O4 L O22 → Fi O → Fi O22 36% 36%

5 L O5 L O22 → Fi O → Fi O22 40% 40%

6 L O6 L O22 → Fi O → Fi O22 44% 44%

dstdst

# O# O22 YANG DIBERIKAN MELALUI MESIN YANG DIBERIKAN MELALUI MESIN ANESTESIA ANESTESIA → → HIGH FLOW SYSTEMHIGH FLOW SYSTEM

NN22O 4L + OO 4L + O22 4L → Fi O 4L → Fi O22 50% 50%

(50%) (50%)(50%) (50%)

NN22O 6L + OO 6L + O22 2L → Fi O 2L → Fi O22 25% 25%

(75%) (25%)(75%) (25%)

# MESIN ANESTESIA :# MESIN ANESTESIA : SISTEM NON REBREATHINGSISTEM NON REBREATHING : UDARA : UDARA

EKSPIRASI TIDAK AKAN DIHIRUP LAGI EKSPIRASI TIDAK AKAN DIHIRUP LAGI PADA WAKTU INSPIRASIPADA WAKTU INSPIRASI

SISTEM REBREATHINGSISTEM REBREATHING : UDARA : UDARA EKSPIRASI AKAN DIHIRUP LAGI PADA EKSPIRASI AKAN DIHIRUP LAGI PADA WAKTU INSPIRASI WAKTU INSPIRASI → MESIN → MESIN DILENGKAPI DENGAN SODA-LIME DILENGKAPI DENGAN SODA-LIME YANG AKAN MENYERAP COYANG AKAN MENYERAP CO22 DARI DARI

UDARA EKSPIRASI. UDARA EKSPIRASI.

# PEMBERIAN O# PEMBERIAN O22 50% UTK WAKTU 3 50% UTK WAKTU 3 HARI ATAU LEBIH DALAM KLINIK HARI ATAU LEBIH DALAM KLINIK → → OKSIS; TETAPI PEMBERIAN OOKSIS; TETAPI PEMBERIAN O22 100% 100%

INTRA OPERATIF / SAAT INTRA OPERATIF / SAAT RESUSITASI / KEAD. RESUSITASI / KEAD.

EMERGE-NCY EMERGE-NCY 24 24 JAM → JAM → AMAN. AMAN.

# INSPIRASI UDARA LUAR # INSPIRASI UDARA LUAR → Fi O→ Fi O22 20.9 % & 20.9 % & → TEK. O→ TEK. O22 DALAM DALAM TRAKEA ± 149 mmHgTRAKEA ± 149 mmHg

CAT: PTOCAT: PTO22= (PB-PH= (PB-PH22O) X Fi OO) X Fi O22

PTOPTO22 = TEKANAN O = TEKANAN O22 DLM TRAKEA DLM TRAKEAPB = TEKANAN BAROMETER/TEKANAN PB = TEKANAN BAROMETER/TEKANAN

UDARA LUAR = 76 mmHgUDARA LUAR = 76 mmHgPHPH22O = TEKANAN UAP AIR = 47 mmHgO = TEKANAN UAP AIR = 47 mmHgPTOPTO2 2 = (760-47) X 20.9 = 149 mmHg= (760-47) X 20.9 = 149 mmHg

→ → TEK. OTEK. O22 DLM DLM ALVEOLUS (PaOALVEOLUS (PaO22) ± 101 mmHg) ± 101 mmHg→ → TEK. OTEK. O22 DLM DARAH ARTERIEL DLM DARAH ARTERIEL (PaO (PaO22) ± 97 ) ± 97

mmHgmmHg

TRANSPORT OKSIGENTRANSPORT OKSIGEN

# TEK. O# TEK. O22 DARAH ARTERIEL (PaO DARAH ARTERIEL (PaO22) ) ↓ ↓

→ HIPOKSEMIA→ HIPOKSEMIA

# UNTUK TRANSPORT O# UNTUK TRANSPORT O22 TIDAK TIDAK

DITENTUKAN HANYA OLEH TEKANAN DITENTUKAN HANYA OLEH TEKANAN OO22 DARAH ARTERIEL TETAPI JUGA DARAH ARTERIEL TETAPI JUGA

OLEH FAKTOR LAIN, YAITU OXYGEN OLEH FAKTOR LAIN, YAITU OXYGEN CONTENT.CONTENT.

# O# O22 CONTENT : CONTENT :

1.1. OO22 YANG TERIKAT PADA Hb YANG TERIKAT PADA Hb

2.2. OO22 YANG LARUT DALAM PLASMA YANG LARUT DALAM PLASMA

# O# O22 YANG TERIKAT PADA Hb : YANG TERIKAT PADA Hb :

OO22 + Hb + Hb → HbO→ HbO22 (OKSI (OKSI

HEMOGLOBIN)HEMOGLOBIN)

COCO22 + Hb → HbCO + Hb → HbCO22 (REDUCED (REDUCED

HEMOGLOBIN)HEMOGLOBIN)

# O# O22 PADA Hb BUKAN DILARUTKAN PADA Hb BUKAN DILARUTKAN ATAU DALAM BENTUK TEKANAN ATAU DALAM BENTUK TEKANAN PARTIAL, TETAPI DALAM BENTUK PARTIAL, TETAPI DALAM BENTUK SATURASI SATURASI → DERAJAT SATURASI → DERAJAT SATURASI HbOHbO22 SESUAI TEKANAN O SESUAI TEKANAN O22 YANG ADA. YANG ADA.

HEMOGLOBIN DISSOCIATION HEMOGLOBIN DISSOCIATION CURVE (SIGMOID – CURVE)CURVE (SIGMOID – CURVE)

1 gr Hb JENUH / SATURAS DGN 1, 34 ml O1 gr Hb JENUH / SATURAS DGN 1, 34 ml O22

JADI BILA Hb 15 gr% → 15 X 1.34 MLJADI BILA Hb 15 gr% → 15 X 1.34 ML

DAN BILA PODAN BILA PO22 100 mmHg → SATURASI 100 % 100 mmHg → SATURASI 100 %

DENGAN DEMIKIAN ODENGAN DEMIKIAN O22 YANG TERIKAT PD Hb YANG TERIKAT PD Hb

ADALAH :ADALAH :

15 X 1.34 X 1 (100%) = 20.1 VOL %15 X 1.34 X 1 (100%) = 20.1 VOL % OO22 YANG LARUT DALAM PLASMA → TIAP YANG LARUT DALAM PLASMA → TIAP

TEKANAN OTEKANAN O22 (PO (PO22) 1 mmHg KELARUTAN O) 1 mmHg KELARUTAN O22

0.003 ml UNTUK TIAP 100 ML DARAH.0.003 ml UNTUK TIAP 100 ML DARAH. 1 ML O1 ML O22 / 100 ML DARAH → SATUANNYA / 100 ML DARAH → SATUANNYA

VOLUME %VOLUME %

JADI BILA POJADI BILA PO22 100 mmHg 100 mmHg → O→ O22 YANG YANG

LARUT DALAM PLASMA → 100 X 0.003 LARUT DALAM PLASMA → 100 X 0.003 = 0.3 VOL%= 0.3 VOL%

OO22 CONTENT = O CONTENT = O22 TERIKAT Hb + O TERIKAT Hb + O22

LARUT DALAM PLASMALARUT DALAM PLASMA

BEBERAPA PERBANDINGAN BEBERAPA PERBANDINGAN CONTOH BERIKUT :CONTOH BERIKUT :

1. 1. Hb 15 gr%,POHb 15 gr%,PO22 100mmHg 100mmHg → →

SAT.100%SAT.100%

Hb → 15 X 1.34 X 1 Hb → 15 X 1.34 X 1 = 20.1 VOL = 20.1 VOL%%

PLASMA → 100 X 0.003= 0.3 VOL%PLASMA → 100 X 0.003= 0.3 VOL%

OO22 CONTENT CONTENT = 20.4 VOL% = 20.4 VOL%

2. Hb 15 gr%, PO2. Hb 15 gr%, PO22 50mmHg 50mmHg → SAT. 85 → SAT. 85

%%

Hb → 15 X 1.34 X 0.85= 17.09 VOL%Hb → 15 X 1.34 X 0.85= 17.09 VOL%

PLASMA → 50 X 0.003= 0.15 VOL%PLASMA → 50 X 0.003= 0.15 VOL%


3. Hb 8 gr%, PO3. Hb 8 gr%, PO22 100mmHg 100mmHg→SAT. 100%→SAT. 100%

Hb → 8 X 1.34 X 1Hb → 8 X 1.34 X 1 = 10.72 VOL% = 10.72 VOL%PLASMA → 100 X 0.003= 0.3 VOL%PLASMA → 100 X 0.003= 0.3 VOL%


OLEH KARENA ITU UNTUK OPERASI, OLEH KARENA ITU UNTUK OPERASI, TERUTAMA OPERASI ELEKTIF, MINIMAL TERUTAMA OPERASI ELEKTIF, MINIMAL Hb PENDERITA HARUS 10 gr%.Hb PENDERITA HARUS 10 gr%.

End Of LectureEnd Of Lecture

Penerapan Fisiologi an Dan Peredaran Darah Dalam Anestesia

Documents

Transcript of Penerapan Fisiologi an Dan Peredaran Darah Dalam Anestesia