Penerapan Finite State Automata Pada Mesin Daur Ulang ... text.pdfPenerapan Finite State Automata...
Embed Size (px)
Transcript of Penerapan Finite State Automata Pada Mesin Daur Ulang ... text.pdfPenerapan Finite State Automata...
-
Penerapan Finite State Automata Pada Mesin Daur Ulang Sampah
Otomatis
Artikel Ilmiah
Peneliti:
Eliaser Ronaldy Manoe (672012102)
Magdalena A. Ineke Pakereng, M.Kom.
Program Studi Teknik Informatika
Fakultas Teknologi Informasi
Universitas Kristen Satya Wacana
Salatiga
November 2018
-
i
Penerapan Finite State Automata Pada Mesin Daur Ulang Sampah
Otomatis
Artikel Ilmiah
Diajukan kepada
Fakultas Teknologi Informasi
untuk memperoleh Gelar Sarjana Komputer
Peneliti:
Eliaser Ronaldy Manoe (672012102)
Magdalena A. Ineke Pakereng, M.Kom.
Program Studi Teknik Informatika
Fakultas Teknologi Informasi
Universitas Kristen Satya Wacana
Salatiga
November 2018
-
ii
-
iii
-
iv
-
v
-
1
Penerapan Finite State Automata Pada Mesin Daur Ulang Sampah Otomatis
Eliaser Ronaldy Manoe 1, Magdalena A. Ineke Pakereng
2
Fakultas Teknologi Informasi
Universitas Kristen Satya Wacana
Jl. Diponegoro 52-60, Salatiga 50771, Indonesia
Email: [email protected], [email protected]
Abstract
Garbage is a material wasted or discarded from the source of human activity as well ass the
natural processes that have no economic value. Based on its origins, solid garbage can be
classified as organic and inorganic waste. Now it is often allowed to pile up and become the
cause of natural disasters as floods. From such a reason, a machine is built by a machine that
can recycle wastewater so that it can be reused. The automata theory is used as a basic logic to
build an automated recycling machine. The process involved is by sharing each system with a
finite state of automata, thus facilitating the completion of the system.
Keywords : Theory of Automata, Automata state, Automatic Recycling Machine.
Abstrak
Sampah merupakan suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari sumber aktivitas manusia
maupun proses alam yang belum memiliki nilai ekonomis. Berdasarkan asalnya, sampah padat
dapat digolongkan sebagai Sampah Organik dan Sampah Anorganik. Sekarang ini sampah sering
dibiarkan menumpuk dan menjadi penyebab terjadinya bencana alam seperti banjir. dari alasan
tersebut, maka dibangun sebuah mesin yang dapat mendaur ulang sampah sehingga dapat
digunakan kembali. Teori bahasa automata digunakan sebagai logika dasar untuk membangun
mesin daur ulang sampah otomatis. Proses yang dilakukan adalah dengan cara membagi tiap
sistem menggunakan finite state automata sehingga mempermudah penyelesaian sistem.
Kata Kunci : Teori Bahasa Automata, Finite State Automata, Mesin Daur Ulang Sampah Otomatis.
1
Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Kristen Satya Wacana
Salatiga. 2 Staff Pengajar Fakultas Teknologi Infomasi Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga.
-
2
1. Pendahuluan
Teori Bahasa dan Automata merupakan salah satu bagian ilmu komputer yang didasari
oleh model dan gagasan mendasar mengenai komputer. Sebagai keluaran dari automata,
bahasa memungkinkan penyampaian gagasan dan pemikiran manusia, sedangkan sebagai
ilmu yang juga mempelajari mengenai mesin abstrak, automata dapat membaca input berupa
string dari alphabet yang diberikan dari input file.
Sampah merupakan suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari sumber aktivitas
manusia maupun proses alam yang belum memiliki nilai ekonomis. Berdasarkan asalnya,
sampah padat dapat digolongkan sebagai Sampah Organik dan Sampah Anorganik.
Sampah organik adalah sisa buangan yang berasal dari makhluk hidup baik manusia, hewan
maupun tumbuhan dan sifatnya yang mudah membusuk. Bakteri merupakan agen yang
sangat penting keberadaannya karena perannya sebagai pengurai alami [1]. Sampah
anorganik yaitu sampah yang terdiri dari bahan-bahan yang sulit terurai secara biologis
sehingga penghancurannya membutuhkan waktu yang sangat lama. Sampah anorganik
berasal dari SDA tak terbaharui seperti mineral dan minyak bumi, atau proses industry.
Beberapa dari bahan ini tidak terdapat di alam seperti plastik dan alumunium. Sebagian zat
organik secara keseluruhan tidak dapat diuraikan oleh alam, sedangkan sebagian lainnya
hanya dapat diuraikan dalam waktu yang sangat lama [2].
Kementerian LHK memproyeksi timbulan sampah rumah tangga dan sampah sejenis
sampah rumah tangga terus meningkat. Pada 2017, jumlah sampah mencapai 65,8 juta ton.
Jumlah itu diproyeksi menjadi 66,5 juta ton pada tahun ini dan meningkat menjadi 67,8 juta
ton pada 2020 dan 70,8 ton pada 2025 [3]. Berdasarkan data kementrian LHK dengan jumlah
sampah yang sudah sedemikian banyaknya, menjadi alasan peneliti melakukan penelitian
untuk mengurangi jumlah sampah dengan menerapkan Teori Bahasa dan Automata dengan
konsep finite state automata pada Mesin Daur Ulang Sampah Otomatis.
2. Tinjauan Pustaka
Banyak penelitian tentang penerapan atau penggunaan Finite State Auotmata, salah satu
contoh penelitian dengan judul “Penerapan Finite State Automata Pada Pemetaan Sistem
Parkiran Kendaraan Motor di Kampus UKSW Salatiga”, menjelaskan tentang penggunaan
teori bahasa dan automata untuk mengatasi permasalahan terhadap sistem parkiran UKSW
Salatiga, dimana sistem parkiran ini memiliki parkiran untuk kendaraan mobil dan motor,
yang dilakukan secara manual oleh pihak keamanan kampus UKSW Salatiga. Ini telah
dibuktikan dengan tiga hal yang menjadi ciri-ciri algoritma yang baik telah dipenuhi oleh
algoritma teori bahasa dan automata untuk pengecekan tersebut, yaitu pertama algoritma
teori bahasa dan automata memberikan keluaran yang benar terhadap hasil yang diinginkan,
kedua algoritma teori bahasa dan automata memberikan hasil yang pasti terhadap string yang
diberikan, dan yang ketiga adalah dengan menggunakan algoritma teori bahasa dan automata
diperoleh efisiensi waktu dan memori [4].
Penelitian yang kedua “Penerapan Konsep Finite State Automata (FSA) pada Mesin
Pembuat Minuman Kopi Otomatis”. Merancang suatu mesin pembuat minuman kopi
otomatis yang flexible dalam hal mengenal dan menangkap pola dalam proses pembuatan
minuman kopi dan variasinya. Konsep FSA pada mesin pembuat minuman kopi otomatis
diterapkan dengan cara FSA membaca setiap simbol masukan yang diberikan menjadi suatu
-
3
bahasa yang dikenali oleh FSA. Mesin selanjutnya akan melakukan proses pembuatan
minuman sesuai dengan bahasa yang telah dibaca oleh FSA [5].
Berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan tentang teori bahasa dan automata dan
finite automata, maka akan dilakukan penelitian tentang penerapan Finite State Automata
Pada Mesin Daur Ulang Sampah Otomatis.
Finite State Automata (FSA) disebut juga Finite Automata (FA) merupakan suatu model
matematika dari suatu sistem dan yang menerima input menghasilkan output diskrit. Finite
State Automata memiliki state yang banyaknya berhingga (terbatas), dan dapat berpindah-
pindah dari satu state ke state lain. Perubahan state ini dinyatakan dengan fungsi transisi.
State adalah kondisi atau keadaan atau kedudukan. Prinsip kerja Finite State Automata
adalah sebagai berikut: (1) Menerima input string, (2) Membaca (menyerap substring)
karakter awal dengan kontrol berada pada state awal, (3) Dengan kontrol dan karakter awal
yang telah dibaca, state akan berpindah ke state baru, (4) Proses berlanjut sampai semua
string terserap habis, (5) Jika state akhir yang ditempati saat string habis tersebut berada
dalam himpunan final state yang telah ditentukan, maka string tersebut diterima atau dikenali
oleh Finite State Automata tersebut. Jika tidak, maka string tersebut ditolak atau tidak
dikenali oleh Finite State Automata itu.
Sebuah Finite State Automata M dinyatakan dengan lima tupel, yaitu (Q , Σ , δ , S , F ),
dimana:
Q = himpunan state
Σ = himpunan alfabet masukan
δ = fungsi transisi
S = initial state atau state awal
F = final state atau himpunan state akhir
Gambar 1 Contoh State Diagram Finite State Automata [6]
Keterangan Gambar 1 : (1) Gambar lingkaran menyatakan state, (2) Label pada
lingkaran adalah nama state tersebut, (3) Busur panah menyatakan transisi atau
perpindahan state, (4) Gambar lingkaran yang didahului sebuah busur panah tanpa label
menyatakan state awal, (5) Gambar lingkaran ganda menyatakan final state.
Maka;
Q = {A, B}
∑ = {0, 1}
S = {A}
F = {B}
δ = Fungsi transisi
δ (A, 0) = A
δ (A, 1) = B
-
4
δ (B, 0) = B
δ (B, 1) = A
Berdasarkan fungsi transisi tersebut, dapat dibuat tabel transisi seperti pada Tabel 1.
Tabel 1 Tabel Transisi Berdasarkan Gambar 1
δ
0
1
A A B
B B A
Contoh bila string yang masuk adalah „1011‟, maka string tersebut bergerak dari Start
ke state A, kemudian membaca karakter „1‟ dan berpindah ke state B, yang merupakan state
tujuan dari hasil pembacaan karakter „1‟. Kemudian string selanjutnya yang dibaca adalah
„0‟. Karena state tujuan dari pembacaan karakter „0‟ adalah B sendiri, maka state tidak
berpindah. Selanjutnya membaca karakter „1‟. Berpindah dari state B ke state A yang
merupakan state tujuan setelah membaca karakter „1‟. Setelah itu, karakter „1‟ dibaca dan
state berpindah ke state B. Pembacaan string berhenti karena karakter sudah habis. State
terakhir yang ditempati adalah state B, dan karena state B berada dalam himpunan final state,
maka string „1011‟ diterima oleh Finite State Automata tersebut.
NDFA (Non Deterministic Finite Automata) adalah salah satu bagian dari automata
berhingga atau Finite State Automata (FSA). Pada Non Deterministic Finite Automata
(NFA) dimungkinkan satu simbol menimbulkan transisi ke lebih dari satu kondisi dan
memberikan beberapa kemungkinan gerakan sehingga keluarannya tidak dapat dipastikan.
Selain itu dimungkinkan juga terjadinya transisi spontan atau transisi –ε (Sutopo, M., 2010).
NDFA (Non Deterministic Finite Automata) didefenisikan sebagai M yang merupakan
sebuah koleksi dari 5 obyek (Q , Σ , s , F , ∆ ) dimana :
Q adalah sebuah himpunan hingga dari state.
Σ adalah sebuah abjad masukan.
s adalah salah satu kedudukan di dalam Q yang ditetapkan sebagai kedudukan permulaan.
F adalah sebuah koleksi dari kedudukan-kedudukan yang diterima atau final (koleksi /
himpunan dari kondisi akhir).
∆ adalah sebuah relasi pada (Q x Σ) x Q dan dinamakan relasi transisi.
Salah satu rangkaian NDFA (Non Deterministic Finite Automata) terlihat pada Gambar 1.
-
5
Gambar 2 Rangkaian NDFA (Non Deterministic Finite Automata) [7]
Rangkaian pada Gambar 2 tergolong dalam NDFA (Non Deterministic Finite
Automata) karena beberapa transisi yang berasal dari satu kondisi yaitu kondisi q0 memiliki
input yang sama yaitu „a‟. Rangkaian tersebut akan menerima string ab, aab, aabaab, aba,
dan abaaba, tetapi tidak akan menerima string abb dan aabb.
3. Metode dan Perancangan
Tahapan Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini dapat dibagi ke dalam 5 (lima)
tahap yaitu: (1) tahap analisis kebutuhan dan pengumpulan data, (2) tahap studi literatur, (3)
tahap perancangan dan implementasi finite state automata, (4) tahap pengujian sistem, (5)
tahap penulisan laporan.
Gambar 3 Tahapan Penelitian
Analisis Kebutuhan dan
Pengumpulan Data
Perancangan dan Implementasi
Finite State Automata
Pengujian Sistem
Penulisan Laporan
Studi Literatur
-
6
Tahapan Penelitian pada Gambar 3, dapat dijelaskan sebagai berikut, Tahap Analisis
Kebutuhan dan Pengumpulan Data: Pada tahap ini dilakukan analisis terkait dengan sistem
mesin daur ulang sampah otomatis; Tahap Studi Literatur: Dalam tahap ini dilakukan
pengumpulan data dari jurnal-jurnal terkait, buku, serta sumber mengenai pembahasan terkait
penelitian tersebut; Tahap Perancangan dan Implementasi Finite State Automata: Pada tahap
ini akan dilakukan perancangan finite state automata menggunakan NDFA (Non
Deterministic Finite Automata); Tahap Pengujian Sistem: Pada tahap terakhir ini dilakukan
pengujian terhadap penerapan finite state automata pada mesin daur ulang sampah otomatis
menggunakan NDFA (Non Deterministic Finite Automata) yang telah dibuat.
Pengujian dilakukan dengan evaluasi terhadap keseluruhan perancangan finite state
automata pada mesin daur ulang sampah otomatis menggunakan NDFA (Non Deterministic
Finite Automata) yang telah dibuat; Tahap Penulisan Laporan: Dalam tahap ini dilakukan
penulisan laporan dari tahapan penelitian yang dilakukan.
Gambar 4 Flowchart Aplikasi Mesin Daur Ulang Sampah Otomatis
-
7
Pada Gambar 4 merupakan perancangan pada Mesin Daur Ulang Sampah Otomatis.
Proses tersebut dapat membantu dalam perancangan desain Finite State Automata, karena di
dalam setiap proses tersebut merupakan sebuah state atau kondisi yang ada di dalam Finite
State Automata.
Keterangan gambar 4 :
A = Sampah organik
B = Sampah nonorganik
C = Proses daur sampah organik
D = Logam/kaleng
E = Kaca
F = Kertas
4. Hasil dan Pembahasan
Dalam penelitian ini, teori bahasa automata digunakan sebagai logika dasar untuk
diterapkan pada perancangan Mesin Daur Ulang Sampah Otomatis. Sistem ini memiliki
beberapa pilihan yang nantinya akan dipilih oleh user sesuai dengan kebutuhan. Hasil
perancangan Mesin Daur Ulang Sampah Otomatis Menggunakan Finite State Automata
yang dapat dilihat pada Gambar 5.
1. Masukan sampah 2. Pilihan proses daur sampah organik dan anorganik 3. Proses daur 4. Hasil
Gambar 5 State Diagram Mesin Daur Ulang Sampah Otomatis
State diagram pada Gambar 5 dinyatakan dalam 11 tupel, yaitu:
∑ = {0,1,2,3}
Q = {A,B,C,D,E,F,G,H,I,J,K}
S = {A}
F = {F,K}
-
8
∆ = {((A,0),A), ((A,1),B), ((B,1),C), ((B,2),D), ((C,0),B), ((C,1),G), ((C,2),H), ((C,3),I),
((D,0), B), ((D,1),E), ((E,0),D), ((E,1),F), ((G,1),J), ((H,1),J), ((I,1),J), ((J,0),C),
((J,1),K)}
Relasi transisi dapat dipetakan dalam tabel, menjadi seperti pada Tabel 2.
Tabel 2 Relasi Transisi ∆ 0 1 2 3
A A B - -
B - C D -
C B G H I
D B E - -
E D F - -
G - J - -
H - J - -
I - J - -
J C K - -
Keterangan Gambar 5 :
A = Sampah dimasukan
B = Pilihan jenis daur sampah yaitu nonorganik dan organik
C = Sampah nonorganik
D = Sampah organik
E = Proses daur ulang sampah organik
F = Hasil pengolahan sampah organik
G = Pilihan proses pengolahan sampah nonorganik jenis kertas
H = Pilihan proses pengolahan sampah nonorganik jenis logam/kaleng dan plastik
I = Pilihan proses pengolahan sampah nonorganik jenis kaca
J = Proses daur ulang sampah nonorganik
K = Hasil pengolahan sampah nonorganik
Algoritma menjelaskan tentang gambaran aplikasi yang dibuat, berguna untuk
mempermudah pengguna dalam melihat cara kerja aplikasi yang akan diterapkan pada
Mesin Daur Ulang Sampah.
-
9
Gambar 6 Tampilan Form Awal Pada Mesin Daur Ulang Sampah Otomatis
Gambar 6 menunjukkan tampilan form awal pada mesin daur ulang sampah otomatis yang jika
button “Mulai” ditekan, maka akan berpindah ke tampilan berikutnya.
Kode Program 1 Form Tampilan Awal
Kode Program 1 merupakan gambaran perintah untuk proses yang berjalan pada form tampilan
awal mesin daur ulang sampah otomatis.
-
10
Gambar 7 Tampilan Form Pilihan Proses Daur
Gambar 7 merupakan tampilan ke dua pada mesin daur ulang sampah otomatis yang berisikan
pilihan proses daur ulang sampah berupa sampah organik dan nonorganik.
Kode Program 2 Form Tampilan Pilihan Proses
Kode Program 2 merupakan gambaran perintah untuk proses yang berjalan pada form tampilan
pilihan proses.
-
11
Gambar 8 Proses Daur Ulang Sampah Organik
Gambar 8 merupakan gambaran proses yang berjalan ketika mesin melakukan daur ulang
sampah. Terdapat juga button “Kembali” untuk membatalkan proses dan kembali pada tampilan
pilihan proses daur.
Kode Program 3 Form Proses Daur Ulang Sampah Organik
Kode Program 3 merupakan gambaran perintah yang berjalan pada form tampilan proses daur
ulang sampah organik.
-
12
Gambar 9 Tampilan Hasil Proses Daur Ulang Sampah Organik
Gambar 9 merupakan tampilan form dari hasil proses daur ulang sampah organik. Pada tampilan
ini terdapat dua button yaitu “Kembali ke Pilihan Proses” dan “Selesai”. Ketika button “Kembali
ke Pilihan Proses” ditekan maka, tampilan yang akan muncul yaitu form “Pilihan Proses” tetapi
jika button “Selesai” yang ditekan maka proses yang muncul adalah form “Tampilan Awal”.
Kode Program 4 Form Hasil Proses Daur Ulang Sampah Organik
Kode Program 4 merupakan gambaran perintah yang berjalan pada form tampilan hasil daur
ulang sampah organik.
-
13
Gambar 10 Tampilan Pilihan Jenis Daur Ulang Sampah Nonorganik
Gambar 10 merupakan pilihan jenis daur ulang sampah nonorganik. Terdapat empat button yaitu
logam/kaleng dan plastik, kaca, kertas yang ketika ditekan maka akan menampilkan tampilan
proses daur ulang sampah nonorganik dan button kembali yang ketika ditekan maka akan
menampilkan tampilan pilihan proses daur sampah.
Kode Program 5 Form Tampilan Pilihan Jenis Daur Ulang Sampah Nonorganik
Kode Program 5 merupakan gambaran perintah yang berjalan pada form tampilan pilihan jenis
daur ulang sampah organik.
-
14
Gambar 11 Proses Daur Ulang Sampah Nonorganik
Gambar 11 merupakan gambaran proses yang berjalan ketika mesin melakukan daur ulang
sampah nonorganik. Terdapat button “Kembali” untuk membatalkan proses dan kembali pada
tampilan pilihan proses daur.
Kode Program 6 Form Proses Daur Ulang Sampah Nonorganik
Kode Program 6 merupakan gambaran perintah yang berjalan pada form tampilan proses daur
ulang sampah nonorganik.
-
15
Gambar 12 Tampilan Hasil Proses Daur Ulang Sampah Nonorganik
Gambar 12 merupakan tampilan form dari hasil proses daur ulang sampah nonorganik. Pada
tampilan ini terdapat tiga button yaitu “Kembali ke Pilihan Proses”, “Kembali ke Pilihan Jenis”
dan “Selesai”. Ketika button “Kembali ke Pilihan Proses” ditekan maka, tampilan yang akan
muncul yaitu form “Pilihan Proses” dan ketika button “Kembali ke Pilihan Jenis” maka yang
akan muncul adalah form “Pilihan Jenis Daur Ulang Sampah Nonorganik” tetapi jika button
“Selesai” yang ditekan maka proses yang muncul adalah form “Tampilan Awal”.
Kode Program 7 Form Hasil Proses Daur Ulang Sampah Nonorganik
Kode Program 7 merupakan gambaran perintah yang berjalan pada form tampilan hasil proses
daur ulang sampah nonorganik.
-
16
5. Simpulan
Aplikasi yang dibuat, menggunakan bahasa pemograman visual basic.
Implementasi finite state automata pada mesin daur ulang sampah otomatis yang
dilakukan dapat diambil kesimpulan bahwa finite state automata digunakan sebagai
logika dasar untuk membangun kerangka mesin daur ulang sampah otomatis, prosesnya
adalah membagi tiap sistem ke dalam bentuk state sehingga memudahkan penyelesaian
sistem. Aplikasi yang dibuat dalam bentuk algoritma dan console application yang
merupakan gambaran dari aplikasi yang dibuat untuk menjelaskan proses berjalannya
mesin daur ulang sampah otomatis.
6. Daftar Pustaka
[1] https://hidupsimpel.com/sampah-organik-dan-non-organik/, diakses tanggal 10 Agustus
2018.
[2] https://kujalanjalan.wordpress.com/sampah-anorganik/, diakses tanggal 10 Agustus
2018.
[3] https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20180119202025-282-270298/5-fakta-
memprihatinkan-seputar-sampah, diakses tanggal 10 Agustus 2018.
[4] Pelupessy, J. A., Pakereng, M A I., November 2016. Penerapan Finite State Automata
Pada Pemetaan Sistem Parkiran Kendaraan Motor di Kampus UKSW Salatiga.
[5] Wamiliana, Didik Kurniawan, Rizky Indah Melly E.P, April 2013. Penerapan Konsep
Finite State Automata (FSA) pada Mesin Pembuat Minuman Kopi Otomatis.
[6] Utdirartatmo, F., 2001. Teori Bahasa dan Otomata. Yogyakarta: J & J Learning.
[7] Sutopo, M., 2010, Non Deterministic Finite Automata (NFA)
(http://mursids.blogspot.co.id/2010/02/nondeterministic-finite-automata-nfa.html,
diakses tanggal 08 Agustus 2018).
https://hidupsimpel.com/sampah-organik-dan-non-organik/https://kujalanjalan.wordpress.com/sampah-anorganik/https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20180119202025-282-270298/5-fakta-memprihatinkan-seputar-sampahhttps://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20180119202025-282-270298/5-fakta-memprihatinkan-seputar-sampahhttp://mursids.blogspot.co.id/2010/02/nondeterministic-finite-automata-nfa.html