Penerapan Arsitektur Futuristik pada Stasiun Harapan Bandung

9
Jurnal Reka Karsa © Jurusan Arsitektur Itenas | No.1 | Vol. V ISSN: 2338-6592 Juli 2018 Jurnal Arsitektur Reka Karsa1 Penerapan Arsitektur Futuristik pada Stasiun Harapan Bandung Bahauddin Fahmi, Udjianto, Mamiek Nur Utami, Reza Phalevi Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Nasional, Bandung Email: [email protected] ABSTRAK Kota Bandung merupakan ibu kota Jawa Barat, Indonesia. Tentunya Kota Bandung menjadi salah satu kota yang berpotensi menjadi “Smart City”, dan titik awal pembangunan yakni terdapat pada pusat Kota, salah satunya pada area Stasiun Bandung. Sebuah kota bisa terasa aktif dengan infrastruktur yang disuguhi manakala dalam segala aktivitas masyarakat dapat terpenuhi bukan semata-mata hanya mementingkan fungsi, melainkan juga fasilitas pendukungnya. Sudah lama dikeluhkan bahwa Bandung ingin memiliki infrastruktur berteknologi tinggi, misalnya Stasiun Kereta Api dengan Konsep Smart Building seperti yang terdapat pada Negara-negara maju di Eropa. Stasiun Kereta Api Bandung ini dibangun kembali, dengan harapan Bandung sebagai kota nomer 1 di Indonesia dengan kriteria kota maju yang menyuguhkan Infrastruktur berteknologi tinggi, salah satunya pada moda Transportasi Kereta Api. Tak lupa juga berupaya untuk mempertahankan serta melestarikan bangunan Heritage yang terdapat di Stasiun Selatan, agar dapat selalu dikenal pada masa sekarang dan masa yang akan datang. Karena dalam hal ini bangunan Heritage mempunyai nilai citra tersendiri yang dapat dilihat dan dirasakan apa yang terkandung dibalik wajah dan sejarah agar bangunan dapat menjadi History di masa mendatang. Kata kunci : Kereta Api, Smart Building, Transportasi ABSTRACT Bandung is the capital of West Java, Indonesia. Of course the city of Bandung became one of the potential cities to be "Smart City", and the starting point of development that is located in the center of the city, one of them in the area of Bandung Station. A city can feel active with the infrastructure that is treated when in any community activity can be met not merely just concerned with the function, but also the support facilities. It has long been complained that Bandung wants to have high-tech infrastructure, such as the Train Station with the Smart Building Concept as found in developed countries in Europe. Bandung Railway Station was rebuilt, with the hope of Bandung as the number 1 city in Indonesia with the criteria of the advanced city that presents high-tech Infrastructure, one of them in Railway Transport mode. Not to mention also trying to maintain and preserve the Heritage buildings contained in the South Station, in order to always be known in the present and the future. Because in this case the Heritage building has its own image value that can be seen and felt what is contained behind the face and history for the building can become a History in the future. Keywords: Train, Smart Building, Transportation

Transcript of Penerapan Arsitektur Futuristik pada Stasiun Harapan Bandung

Page 1: Penerapan Arsitektur Futuristik pada Stasiun Harapan Bandung

Jurnal Reka Karsa © Jurusan Arsitektur Itenas | No.1 | Vol. V

ISSN: 2338-6592 Juli 2018

Jurnal Arsitektur Reka Karsa– 1

Penerapan Arsitektur Futuristik pada Stasiun Harapan Bandung

Bahauddin Fahmi, Udjianto, Mamiek Nur Utami, Reza Phalevi

Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan

Institut Teknologi Nasional, Bandung

Email: [email protected]

ABSTRAK

Kota Bandung merupakan ibu kota Jawa Barat, Indonesia. Tentunya Kota Bandung menjadi salah satu kota

yang berpotensi menjadi “Smart City”, dan titik awal pembangunan yakni terdapat pada pusat Kota, salah

satunya pada area Stasiun Bandung. Sebuah kota bisa terasa aktif dengan infrastruktur yang disuguhi

manakala dalam segala aktivitas masyarakat dapat terpenuhi bukan semata-mata hanya mementingkan

fungsi, melainkan juga fasilitas pendukungnya. Sudah lama dikeluhkan bahwa Bandung ingin memiliki

infrastruktur berteknologi tinggi, misalnya Stasiun Kereta Api dengan Konsep Smart Building seperti yang

terdapat pada Negara-negara maju di Eropa. Stasiun Kereta Api Bandung ini dibangun kembali, dengan

harapan Bandung sebagai kota nomer 1 di Indonesia dengan kriteria kota maju yang menyuguhkan

Infrastruktur berteknologi tinggi, salah satunya pada moda Transportasi Kereta Api. Tak lupa juga berupaya

untuk mempertahankan serta melestarikan bangunan Heritage yang terdapat di Stasiun Selatan, agar dapat

selalu dikenal pada masa sekarang dan masa yang akan datang. Karena dalam hal ini bangunan Heritage

mempunyai nilai citra tersendiri yang dapat dilihat dan dirasakan apa yang terkandung dibalik wajah dan

sejarah agar bangunan dapat menjadi History di masa mendatang.

Kata kunci : Kereta Api, Smart Building, Transportasi

ABSTRACT

Bandung is the capital of West Java, Indonesia. Of course the city of Bandung became one of the potential

cities to be "Smart City", and the starting point of development that is located in the center of the city, one of

them in the area of Bandung Station. A city can feel active with the infrastructure that is treated when in any

community activity can be met not merely just concerned with the function, but also the support facilities. It

has long been complained that Bandung wants to have high-tech infrastructure, such as the Train Station

with the Smart Building Concept as found in developed countries in Europe. Bandung Railway Station was

rebuilt, with the hope of Bandung as the number 1 city in Indonesia with the criteria of the advanced city that

presents high-tech Infrastructure, one of them in Railway Transport mode. Not to mention also trying to

maintain and preserve the Heritage buildings contained in the South Station, in order to always be known in

the present and the future. Because in this case the Heritage building has its own image value that can be

seen and felt what is contained behind the face and history for the building can become a History in the

future.

Keywords: Train, Smart Building, Transportation

Page 2: Penerapan Arsitektur Futuristik pada Stasiun Harapan Bandung

Bahauddin Fahmi Dwi H.

Jurnal Arsitektur Reka Karsa– 2

1. PENDAHULUAN

Dengan meningkatnya pertumbuhan penduduk di Kota Bandung beserta wilayah penyangganya

menimbulakan beberapa masalah, terutama masalah Transportasi. Dengan peningkatan Jumlah

Wisatawan Nusantara yang mencapai 6 juta Orang, dibandingkan dengan Wisatawan Asing yang

hanya 200 ribu Orang, dapat di lihat dari Data banyaknya Wisatawan yang mengunjungi kota

Bandung baik wisatawan Nusantara maupun Wisatawan Asing, dapat menjadi potensi untuk

pemerintah memperbaiki fasilitas Transportasi umum, salah satunya moda Transportasi Kereta Api.

Dengan re-desain ataupun perubahan total Stasiun Bandung ini dalam perencanaannya akan

mengedepankan efisiensi dan efektifitas sirkulasi serta keamanan pengunjung. Hal ini dapat terwujud

melalui perancangan sirkulasi horisontal maupun vertikal yang efektif. Bangunan stasiun ini akan

dirancang dengan penekanan desain Arsitektur modern didukung dengan, menggunakan beberapa

utilitas bangunan yang mendukung efektifitas sirkulasi. Seperti penggunaan escalator untuk tranportasi

vertikal dan lift untuk penyandang keterbatasan fisik, dll. Melalui desain bangunan dengan sirkulasi

yang efektif menggunakan beberapa teknologi di atas, diharapkan segala aktivitas utama maupun

penunjang di dalam stasiun ini dapat berjalan dengan optimal dan lebih cepat.

2. EKSPLORASI DAN PROSES RANCANG

Tema yang diusung adalah Arsitektur Futuristik, yang berpotensi menunjang Kota Bandung sebagai

Smart City, juga menjadi bangunan yang dapat diakses bagi calon penumpang Kereta api, juga

sebagai wadah untuk melakukan kegiatan kreatif, dan pada tema ini bangunan memiliki misi yang

mengarah ke masa depan dengan beberapa aspek yang mempengaruhi desain.

Hal yang menguatkan Futuristik sebagai bagian dari estetika bentuk maupun seni juga dapat dilihat

dari buku Visions of Future Living Futuristic; Daab Media GMBH tentang macam-macam hubungan

antara Futuristik pada arsitektur dan struktur. Dijelaskan olehnya bahwa arsitektur Futuristik memang

inovatif dan Revolusioner, sebab Arsitek adalah pemuliaan para pengikut, kebanyakan dari mereka

aktif dalam proses menampilkan pandangan mereka di masa depan menjadi modis. Semua pandangan

ini secara intrinsik unik dan benar-benar hanya menganjurkan pribadi mereka mengenai pandangan di

masa depan. Buku ini menjelaskan mengenai bagaiaman keselarasan antara bentuk dan struktur untuk

mencapai suatu karya yang dapat dibanggakan dan diapresiasi oleh masyarakat umum. [1].

Untuk konsep tema pada bangunan Stasiun Harapan Bandung adalah Futuristik, yang mana dalam

penerapan pada bangunannya lebih didominasi pada bentukannya, permainan pada entrance yang

iconic serta pemilihan warna dan fasad dengan material yang minimalis dan simple.

Dengan tema tersebut, maka diterapkanlah dalam bangunan Stasiun Harapan Bandung dengan

menampilkan Estetika Bentuk dan menciptakan seni dengan komponen yang ada. Sehingga dapat

ditampilkan dan selaras baik dari segi bentuk maupun fungsinya.

Pada bangunan, penerapan iconic diungkapkan gagasan atau memperlihatkan sesuatu yang berkaitan

dengan futuristik meskipun hanya pada satu titik dan merupakan unsur asli untuk membentuk

bangunan yang memiliki identitas dengan nilai keindahan. [2]

Page 3: Penerapan Arsitektur Futuristik pada Stasiun Harapan Bandung

Penerapan Arsitektur Futuristik pada Stasiun Harapan Bandung

Jurnal Arsitektur Reka Karsa– 3

Berikut merupakan rangkuman teori dari permasalahan hingga penerapan dalam konsep yang

dirangkum dalam elaborasi tema pada diagram 1.

Diagram 1. Penerapan tema kedalam bangunan

Tema : Penerapan Arsitektur Futuristik

Elemen yang menjadi ekspresi dalam penerapan arsitektur

futuristic adalah sebagai berikut:

Kekuatan

Keindahan

Fungsi

Ekspresi Futuristik memperlihatkan sesuatu yang berkaitan dengan iconic meskipun

hanya pada entrance dan bukan unsur asli untuk membentuk bangunan yang memiliki

identitas dengan nilai keindahan seperti pada fasad bangunan.

Pemilihan bahan material pada Stasiun Harapan Bandung dengan kualitas yang baik

serta mempunyai kenyamanan secara estetika dan fungsi bagi para pengguna.

Diterjemahkan dalam arsitektur menjadi

Diterjemahkan kedalam bangunan arsitektural

Bentuk dasar bangunan yaitu Persegi

dan mengikuti bentukan sekitar site.

PERSEGI

Page 4: Penerapan Arsitektur Futuristik pada Stasiun Harapan Bandung

Bahauddin Fahmi Dwi H.

Jurnal Arsitektur Reka Karsa– 4

Gambar 1. Peta Lokasi Proyek

Tapak untuk proyek Stasiun Harapan Bandung ini berlokasi di kawasan yang direncanakan untuk

pariwisata dan komersil untuk kedepannya. tepatnya di Jalan kebon kawung no 43 Gedebage Selatan

No. 43 andir, kebon jeruk, , Kota Bandung, Jawa Barat.. Secara geografis tapak berada di daerah tropis

dengan kondisi site yang datar dan dekat dengan akses jalan utama Jl Kebon Kawung dan dibatasi

dengan lahan kawasan komersil yaitu pertokoan.

Nama Proyek : Stasiun Harapan Bandung

Lokasi : Jl. Kebon kawung no.43, Kebon Jeruk, Andir, Kota

Bandung (pintu utara) dan Jl. Stasiun Timur No.1

(pintu selatan)

Owner : PT. KAI dan Pemerintah

Sifat Proyek : Fiktif

Sumber Dana : PT. KAI dan Pemerintah

Pengguna : Mayarakat Umum

Skala Proyek : Kota Bandung, Jawa Barat

Tinggi Maksimal : maks 2 Lantai

Luas Lahan : 4.4 Ha.

Batas Tapak

Utara : Jl. Kebon Kawung, Kawasan Pertokoan

Selatan : Jl. Stasiun Barat, Kantor PT. KAI DAOP II Bandung

Timur : Bengkel Induk Damri, Kawasan pergudangan Kargo

Barat : Kawasan Perdagangan/Pertokoan

Peraturan Daerah

KDB : 30%

KLB : 2-3 Lantai (1,0)

KLH : 20 % dari KDB

GSB : 12.5

KDH : 56%

Page 5: Penerapan Arsitektur Futuristik pada Stasiun Harapan Bandung

Penerapan Arsitektur Futuristik pada Stasiun Harapan Bandung

Jurnal Arsitektur Reka Karsa– 5

3. HASIL RANCANGAN

3.1 Zoning Tapak Bangunan stasiun mengikuti bentukan site yaitu dengan menyelaraskan bentuk dan gaya.

Bangunan Stasiun berada di pusat kota sehingga dapat terkoneksi ke tempat-tempat lain dengan

mudah.

Gambar 3. Konsep Zoning Tapak

3.2 Gubahan Massa

Pada dasarnya masa bangunan diambil dari bentuk Site dengan persegi panjang, lalu dipadukan

dengan bentuk lingkaran yang bertujuan sebagai bidang yang akan menjadikan iconic pada

bangunan, lalu di Transformasikan menjadi bentuk yang fungsional sebagai pencahayaan alami dan

pada bidang persegi di Transformasikan dengan fungsi penghantar angin agar masuk optimal ke

dalam bangunan, juga menjadikan bentuk yang bebas sesuai dengan karakter Futuristik.

Karena site tidak berkontur maka bangunan dapat sejajar dengan jalan dan bangunan sekitar,

sehingga akses menuju bangunan dapat terjangkau dengan mudah.

Area Publik : Parkir Bus

Area Publik : Drop Off Taksi Online

Area Publik : Taman

Drop Off Kedatangan

Area Publik : Mesin Parkir Mobil

Area Publik : Entrance Stasiun Selatan

Area Publik : Sky Bridge

Area Service : Rel Kereta

Area Publik : Peron

Drop Off Keberangkatan

Area Service : Loading Dock & Sampah

Area Service : Bengkel Induk Damri

Area Publik : Parkir Motor

Area Service : Ekspedisi

Page 6: Penerapan Arsitektur Futuristik pada Stasiun Harapan Bandung

Bahauddin Fahmi Dwi H.

Jurnal Arsitektur Reka Karsa– 6

Gambar 4. Konsep Gubahan Massa

3.3 Konsep Tatanan Masa

Pada desain berikut terdapat beberapa Aspek yang memiliki makna tersendiri baik dari Bangunan

maupun Orientasi Landscape terhadap lingkungan. Dengan Bangunan bergaya Futuristik, Desain

berikut selain memperlihatkan bentuk yang bertransformasi bebas, juga mengedepankan fungsi

yang bermanfaat dan selaras seperti ilustrasi pada Gambar 5.

Gambar 5. Konsep

Untuk Tampak Bangunan yang di sajikan (Gambar 6) dapat dilihat pula konsep material dan

Façade bangunan Stasiun Harapan Bandung ini, diantaranya dapat dilihat pada Gambar 7.

Page 7: Penerapan Arsitektur Futuristik pada Stasiun Harapan Bandung

Penerapan Arsitektur Futuristik pada Stasiun Harapan Bandung

Jurnal Arsitektur Reka Karsa– 7

3.4 Tampak Bangunan

Untuk Tampak Bangunan terlihat iconic dan memiliki estetika dan komposisi yang proporsional,

meskipun dengan bentukan dasar persegi yang terlihat monoton, dikarenakan dengan permainan

transformasi bentuk serta pegolahan fasad yang tidak terlalu ramai.

Gambar 6. Tampak Utara dan Timur

Dengan transformasi bentuk yang demikian, maka dipilihlah material fasad yang minimalis dan

simple, yang cocok untuk diaplikasikan pada Bangunan Stasiun, berikut gambaran Konsepnya pada

Gambar 7.

Gambar 6. Konsep material dan fasad

Page 8: Penerapan Arsitektur Futuristik pada Stasiun Harapan Bandung

Bahauddin Fahmi Dwi H.

Jurnal Arsitektur Reka Karsa– 8

Karena Bangunan berkonsep Futuristik, material fasad yang digunakan cenderung simpel dan

minimalis, dengan warna yang terkesan ringan, begitu juga pada perkerasan dan landscape pada

sekitaran site yang mengambil bentuk yang dapat menjadikan pusat koneksi pengguna.

Gambar 7. Penerapan Fasad GRC pada Bangunan

Rancangan pada bangunan Stasiun Kereta Api ini menggunakan material fasad GRC sebagai

penutup bangunan yang berbidang datar dengan begitu sistem fabrikasi pun diterapkan dengan

menentukan material yang efisien dalam pengerjaannya, dapat dilihat pada gambar sebagai berikut;

Gambar 8. Perspektif Human Eye

Pada perspektif human eye sudah tampak bentukan pola bangunan dengan fasad dan bentuk

ekspresi futuristik. Unsur ekspresi Futuristik lainnya, terlihat pada entrance depan yang iconic

(gambar 8).

Page 9: Penerapan Arsitektur Futuristik pada Stasiun Harapan Bandung

Penerapan Arsitektur Futuristik pada Stasiun Harapan Bandung

Jurnal Arsitektur Reka Karsa– 9

4. SIMPULAN

Perancangan Bangunan Stasiun Harapan Bandung, merupakan gedung atau bangunan yang

mempunyai fungsi sebagai halte pemberhentian Kereta Api yang menunjang sistem smart city yang

didalamnya terdapat area komersial modern yang mampu mewadahi kegiatan calon penumpang dan

pengunjung, serta sebagai ruang sosial yang baik. Bangunan ini di desain secara khusus berupa Stasiun

dan komersial dengan kualitas yang baik serta mempunyai kenyamanan bagi para pengguna sehingga

tujuan utama dari pembangunan Stasiun ini dapat diterima oleh masyarakat umum dan para pengguna

Transportasi yang akan selalu terlibat dalam perkembangan zaman. Tema yang coba diterapkan dalam

perancangan ini sudah sesuai, mengingat tema Futuristik ini dapat menjadi alternatif untuk

pengembangan bentuk desain, dengan penekanan pada elemen material, bentuk, maupun fasad pada

bangunan Stasiun.

UCAPAN TERIMA KASIH

Terimakasih kepada dosen-dosen penguji dan pembimbing serta kepada rekan rekan yang telah

berkontribusi dalam penyusunan tugas akhir Stasiun Harapan Bandung.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Kamus Besar Bahasa Indonesia

[2] Lieb Stefanie, 2011, Futuristic, Vision Of Future Living, Germany, Penerbit DAAB MEDIA

GMBH.