Penerapan 7 HABITS Selama 30 Hari

4

Click here to load reader

Transcript of Penerapan 7 HABITS Selama 30 Hari

Page 1: Penerapan 7 HABITS Selama 30 Hari

Penerapan 7 HABITS selama 30 Hari

Setelah menerapkan 7 Habits selama kurang lebih satu bulan , ada beberapa perubahan yang saya rasakan . Dari mulai meja belajar yang sekarang penuh dengan jadwal – jadwal yang harus saya kerjakan , buku catatan yang mulai berungsi , serta sikap saya . Contoh kecilnya saja agar tidak datang terlambat , saya harus datang tepat waktu . Namun kendala ketepatan waktu itu sering terganggu beriring dengan adanya keterkaitan sebuah aspek yang satu dengan aspek yang lainnya yang terjadi dengan berbagai picuan , contohnya saja kemacetan . Dan untuk menghindari gangguan tersebut , tentu saja sebagai mahasiswa baru yang belum bisa berbuat banyak untuk masyarakat , hingga saat ini saya hanya dapat menghindar dari kemacetan it yaitu dengan cara bangun dan bersiap lebih awal lagi , sebelum perkiraan waktu saat jalan raya padat kendaraan .

Pada dasarnya , memang tidak mudah untuk menerapkan sebuah kebiasaan baru atau mengubah sesuatu yang lama . Pada awalnya saya juga mengalami kesulitan dalam menerapkannya . Tidak jarang juga saya merasa malas bahkan enggan untuk melakukan kegiatan sesuai jadwal . Merubah jadwalpun pernah saya lakukan . Namun seiring dengan perkembangan waktu saya sudah sedikit mulai terbiasa meskipun belum secara keseluruhan . Pelahan saya mulai membuat jadwal – jadwal baru yang benar – benar saya pikirkan kelangsungannya dan saya juga mulai mengurangi kegiatan yang hanya membuang – buang waktu saja seperti game online , dan sebagainya .

Secara singkat keseluruhannya , penerapan 7 Habits yang saya terapkan dirincikan per poin adalah sebagai berikut :

1. Be ProactiveBerpikir positif , bertindak , dan bertanggung jawab atas semua yang telah kita katakan atau lakukan dalam dalam mengahadapi segala jenis masalah baik sudah saya perkirakan ataupun tidak . Jadilah seseorang yang bersifat proaktif , bukan yang bersifat reaktif . Contohnya saja pada suatu ketika seorang teman saya meminta saya hadir pada sebuah pertemuan yang tidak terlalu mendesak . Saya menyanggupinya . Namun pada hari yang dijanjikan , karena kelalaian saya yang tidak memeriksa jadwal sebelumnya , saya baru saja selesai melakukan kegiatan yang cukup berat merasa begitu lelah dan membutuhkan istirahat yang cukup untuk kembali beraktivitas . Namun teman saya tersebut kembali mengingatkan saya untuk menepati janji . Atas dasar tidak ingin mengecewakannya , saya hanya beristirahat sebentar lalu meminum sebuah suplemen yang saya anggap dapat memulihkan fungsi tubuh saya yang tidak stabil . Akhirnya saya dapat menepati janji saya meskipun harus dengan tertatih karena saya harus bisa menepati dan bertanggung jawab atas komitmen yang telah saya buat .

2. Begin with the End in MindMemulai dengan tujuan . Saya juga sudah mulai menuliskan cita – cita yang ingin saya capai . Meski terlihat mustahil bagi saya , namun saya akan terus menuliskannya . Karena sampai saat ini belum ada peraturan yang melarang seseorang untuk bermimpi .

3. Put First Thing FirstMenentukan prioritas dengan tidak mengabaikannya . Menjadi seorang manager untuk setiap waktu yang kita punya . Memang terbilang sulit bagi kita yang belum terbiasa melakukan manajemen waktu yang baik . Namun hal ini sangat penting . Pembagian waktu antara waktu perkuliahan , ekstrakulikuler , istirahat dan sebagainya adalah detail kecil yang

Page 2: Penerapan 7 HABITS Selama 30 Hari

harus kita perhatikan . Saya mendahulukan semua kegiatan perkuliahan yang diimbangi dengan waktu untuk saya beristirahat dibandingkan dengan kegiatan ekstrakulikuler tetapi tidak meninggalkan ekstrakulikuler tersebut . Karena saya adalah seorang mahasiswa yang masih perlu banyak ilmu untuk meniti langkah mencapai mimpi – mimpi saya .

4. Think Win – WinSaya menang , dan kamu menang . Kamu menang , saya juga pasti menang . Memang dalam setiap persaingan selalu ada paradigma menang dan kalah . Bahkan dilakukan segala macam cara untuk mendapatkan kemenangan . Namun saya mengubah paradigma itu . Ketika saya ingin berhasil , saya tahu teman saya yang lain juga pasti menginginkan hal yang sama . Dan saya lebih merasa bahagia ketika saya berhasil , teman – teman saya yang lain juga bisa berhasil karena saya . Itu adalah sebuah titik kebahagiaan yang tidak tergantikan . Bersaing secara sehat dengan membuang semua rasa egoisme dan bahu membahu mencapai kemenangan . Karena yang saya ingat dalam sebuah perlombaan lari , garis finish itu tidak hanya dapat dilewati oleh seorang pelari saja . Karena meskipun semua pelari mencapainya bersamaan , garis finish itu tetap ada . Kalaupun nanti ketika teman saya berhasil , saya harus yakin saya juga akan berhasil seperti dia . Hanya saja , waktu dan kesempatan itu belm datang kepada saya .

5. Seek first to understand , then to be understoodMengerti dulu baru dimengerti . Saya bukan warga asli Bandung . Ketika pertama kali menginjakkan kaki di sini , saya tidak memiliki teman – teman yang bisa saya sapa karena saya sudah mengenal mereka sebelumya . Lalu saya menemukan sebuah titik kekosongan . Saya merasa semuanya hampa . Saya bosan dan jenuh . Akhirnya saya mencoba menyapa teman – teman baru . Saya mulai mengatahui nama mereka satu persatu . Berkenalan lebih dekat dan mulai memahami mereka . Perlahan setelah itu saya tidak merasa sendiri lagi . Teman – teman baru saya pun sudah mengenal saya dan mau memahami sedikit demi sedikit tentang saya . Dan sekarang saya sudah bisa tertawa bersama mereka . Saya harus bisa menghagai orang lain , karena saat orang itu sudah merasa dihargai , ia akan melakukan hal yang sama pada kita . Kalau melihat dari segi ilmiah , hukum ketiga Newton berlaku di sini . Dimana F aksi = - F reaksi , apa yang kita berikan itulah yang kita dapat .

6. SinergizeBersinergi dengan menyingkirkan segala jenis perbedaan . Saya teringat , ada sebuah quote yang saya kutip dari seseorang teman saya “Visi saya adalah membuat sebuah larutan dari koloid da misi saya adalah menghilangkan membran semipermeabelnya” . Memang terdengar sangat lucu , tapi kalimatnya begitu menginspirasi saya . Ketika kita mulai bekerja sama untuk mencapai satu tujuan , hilangkan semua perbedaan itu . Perbedaan yang menjadi tembok akan sebuah persatuan . Dengan bersama – sama , kita akan bersinergi , saling terkait dan membentuk sebuah kekokohan yang lebih besar dari apa yang hanya kita lakukan sendiri . Perbedaan itu ada bukan untuk memecah , tapi perbedaan itu ada untuk saling melengkapi . Meskipun dulu saya berteman hanya karena hanya persamaan yang tampak namun sekarang saya sudah bisa berteman dengan siapapun , orang yang berbeda sekalipun , dengan mencari segala aspek yang membuat saya dan dirinya memliki kesamaan.

7. Sharpen the SawAsahlah gergaji . Latih semua sikap – sikap positif yang telah ditanam karena kalau tidak sikap – sikap itu akan kembali tumpul . Contohnya saja seorang ilmuwan . Pada dasarnya seorang ilmuwan adalah orang yang sama seperti kita . Namun mengapa mereka menjadi

Page 3: Penerapan 7 HABITS Selama 30 Hari

seorang ahli ? Itu karena mereka terbiasa dan terus mengasah kemampuannya itu . Ini tidak berlaku untuk para ilmuwan saja . Tapi ini berlaku untuk semuanya . Karena lama kelamaan , saya yakin dengan perlahan sikap – sikap positif yang sudah saya tanamkan , ketika saya melakukannya terus menerus , itu akan menjadi sebuah kebiasaa yang mudah untuk saya lakukan .

Dan secara tidak langsung , jika kita sudah menanamkan tujuh kebiasaan diatas , tiga aspek lain (integritas , prestasi dan komitmen) juga akan tertanam dengan sendirinya . Contohnya saja integritas yang berkaitan erat dengan poin 1 (be proactive) , 4 (think win win) , 5(seek first to understand , then to be understood) , dan 6 (sinergize) ; prestasi yang berkaitan dengan 2 (begin with the end in mind) , 3 (put first thing first) , dan 4 (think win-win) : dan komitmen yang berkaitan dengan 3 (put first thing first) . Tiga aspek ini lah yang akan berpengaruh saat kita menerapkan 7 habits dalam kehidupan sehari – hari . Semuanya saling berkaitan , dan mempengaruhi .