Penerapan 11 Strategi Alternatif di PT. Indofood Sukses Makmur
-
Upload
fitri-zhang -
Category
Documents
-
view
2.977 -
download
323
description
Transcript of Penerapan 11 Strategi Alternatif di PT. Indofood Sukses Makmur
TUGAS PMS 1
Penerapan 11 Strategi Alternatif di
PT. Indofood Sukses Makmur
DisusunOleh :
Fitriyani
2010130039
KelasD
UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN
FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN AKUNTANSI
Penerapan 11 strategi alternatif di PT. Indofood Sukses Makmur adalah sebagai berikut:
1. Integrasi ke depan (forward integration)
Strategi integrasi ke depan adalah strategi yang dijalankan dengan meraih kendali
atas jalur distribusi, mulai dari distributor hingga retailer. Wujud dari kendali atas
jalur distribusi adalah mendirikan sendiri jalur distribusi, memperoleh kepemilikan
atas jalur distribusi, atau memperoleh kendali. Semakin meningkatnya jumlah
manufaktur, atau dalam hal ini pemasok menyebabkan semakin meningkatnya
penggunaan strategi integrasi ke depan oleh manufaktur. E-commerce, franchise,
factory outlet adalah bentuk pengembangan strategi integrasi ke depan yang sedang
tren saat ini.
Contoh : PT. Indofood Sukses Makmur mempunyai jalur distribusi yang efektif untuk
mendistribusikan produknya ke pasar dengan PT.Indomarco Adi Prima sebagai
distributor utama yang memiliki jaringan hampir di seluruh wilayah Indonesia.
Akuisisi vertikal yang dilakukan PT. Indofood Sukses Makmur terhadap PT.
Indomarco Adi Prima membuat pelaku usaha yang lain tidak dapat mendistribusikan
produknya melalui PT. Indomarco Adi Prima karena semenjak diakuisisi oleh PT.
Indofood Sukses Makmur,PT. Indomarco Adi Prima tidak boleh melakukan kegiatan
usaha yang dapat merugikan dan/atau menyaingi kegiatan usaha PT. Indofood
Sukses Makmur.
2. Integrasi ke belakang (backward integration)
Integrasi ke belakang adalah strategi untuk mencari kepemilikan atau meningkatkan
kontrol atas pemasok perusahaan. Strategi ini sangat cocok ketika pemasok
perusahaan saat ini tidak dapat diandalkan, terlalu mahal atau tidak dapat
memenuhi kebutuhan perusahaan.
Contoh :Indofood mengakuisisi PT. London Sumatera. PT. Londsum memiliki
perkebunan kelapa sawit yang dapat digunakan PT. Indofood sebagai sumber bahan
baku pembuatan produknya. Hal ini dilakukan mengingat Indofood memenuhi
hampir 70% minyak sawit mentah CPO melalui impor. Akuisisi itu memungkinkan
perseroan meminimalisasi risiko akibat kenaikan harga CPO di pasaran internasional.
Selain itu Indofood juga mengakuisisi PT.Bogasari Flour Mills untuk memenuhi
kebutuhan tepung untuk memproduksi mie sebagai bisnis utama Indofood.
3. Integrasi horizontal
Integrasi horizontal mengacu pada strategi yang mencari kepemilikan atau
meningkatkan kontrol atas pesaing perusahaan. Salah satu tren yang paling
signifikan dalam manajemen strategis saat ini adalah meningkatnya penggunaan
integrasi horizontal sebagai strategi pertumbuhan. Merger, akuisisi, dan
pengambilalihan antar pesaing memungkinkan meningkatnya skala ekonomi dan
mendorong transfer sumber saya daya dan kompetensi.
Contoh: Indofood membeli atau menguasai Supermi dan Sarimi yang menjadi
pesaing bagi produk indofood yaitu indomie.
4. Penetrasi Pasar (Market Penetration)
Strategi ini dijalankan untuk meningkatkan market share dari produk yang ada
saat ini pada pasar yang ada saat ini melalui usaha-usaha pemasaran yang
lebih gencar. Strategi penetrasi pasar paling sering digunakan dan
dikombinasikan dengan strategi lain. Cara melaksanakan strategi penetrasi pasar
dengan mengkombinasikan pemasaran promosi dan harga, yaitu melalui antara
lain menaikkan jumlah tenaga penjualan, meningkatkan anggaran iklan,
menawarkan secara gencar berbagai item promosi penjualan, atau bahkan
meningkatkan aktivitas publisitas.
Contoh : Dalam strategi penetrasi pasar, Indofood telah memperbanyak tenaga
penjual, menambah biaya advertising (melalui iklan di Televisi, majalah, dan surat
kabar), menawarkan promosi penjualan ekstensif, dan meningkatkan
publikasi.Kreativitas pesan yang disampaikan mencerminkan personifikasi merek
Indomie sebagai mie instan keluarga yang lezat dan bergizi. Dalam iklan versi Gita
Gutawa, misalnya, Indomie terlihat mempertegas kembali bahwa segmentasinya
adalah remaja dan keluarga. Sementara itu, mereka juga menggelar kegiatan
“Indomie Jingle Dare” untuk pelajar SMA yang bertujuan untuk lebih memodernisasi
Jingle-nya. Hal ini dimaksudkan untuk lebih meningkatkan brand awareness
remaja/pelajar mengenai produk Indomie. Indomie melihat remaja/pelajar sebagai
customer masa depan, jadi sejak sekarang Indomie mulai memberikan semacam
”edukasi” mengenai Indomie. Selain itu, Indofood juga mensponsori acara
Indonesian Idol, Mama Mia, serta kegiatan ibu-ibu PKK.
5. Pengembangan pasar (Market Development)
Memperkenalkan produk yang ada saat ini pada pasar baru (new market).
Strategi pengembangan pasar ke new market ini dijalankan dengan memperluas
area geografi baru, menambah segmen baru, mengubah dari bukan pemakai
menjadi pemakai, menarik pelanggannya pesaing.
Contoh :Salah satu channel distribusi yang telah dipunyai Indofood adalah warung
indomie. Cara yang digunakan untuk mengefektifkan warung tersebut adalah dengan
mengajarkan para pengelola warung membuat Indomie, men-support warung-
warung mereka dengan spanduk, sekaligus memonitor ketersediaan produk
Indomie. Warung Indomie hanyalah salah satu contoh tentang bagaimana Indofood
berusaha melakukan pengembangan pasar lebih luas. Contoh yang lain adalah
dengan mendistribusikan produknya sampai ke warung-warung kecil. Dengan
dukungan Indomarco, perusahaan distribusi milik Indofood, mie-mie milik Indofood
tanpa kesulitan berhasil menembus warung-warung kecil tersebut.
6. Pengembangan produk (Product Development)
Merupakan strategi yang dijalankan untuk menaikkan penjualan dengan
memperbaiki atau memodifikasi produk yang ada saat ini. Menjalankan strategi
ini berarti melibatkan pengeluaran biaya penelitian dan pengembangan yang
besar.
Contoh :PT. Indofood menggunakanstrategi ini untuk meningkatkan atau
memodifikasi produk-produk yang ada sehingga konsumen tertarik dengan produk
tersebut. Dengan menciptakan produk yang berbeda dengan produk dari
perusahaan yang lain, konsumen akan lebih tertarik dan mau saja membeli dengan
harga yang lebih mahal yang dikarenakan oleh perbedaan tersebut. Sebagai contoh,
PT. Indofood mengeluarkanproduk mie instan dengan merk Indomie yang
mempunyai banyak varian rasa seperti kari ayam, ayam bawang, kaldu ayam, dsb.
7. Diversifikasi terkait
Dijalankan dengan menambah produk baru yang masih terkait dengan produk yang
ada saat ini. Keterkaitan dalam hal: kesamaan teknologi, pemanfaatan fasilitas
bersama, ataupun jaringan pemasaran yang sama.
Contoh : PT. Indofood Sukses Makmur melakukan diversifikasi terhadap produk mie
instannya yaitu antara lain : Indomie, Pop Mie, Mi Telur cap 3 Ayam, Indomie
Jumbo, Pop Bihun, Sarimi Ekstra Besar, Indomie Kriuk, Indomie Special,dll.
8. Diversifikasi tak terkait
Strategi diversifikasi tak terkait adalah strategi menambah atau menciptakan produk
baru yang tidak terkait dengan produk saat ini kepada pelanggan saat ini. Dasarnya
adalah, bahwa perusahaan sudah sangat familiar dengan pelanggannya saat ini dan
pelanggan saat ini sangat loyal dengan merk/brand perusahaan.
Contoh : PT. Indofood Sukses Makmur memutuskan untuk memperluas industrinya
dengan mendirikan Indo Property yang bergerak di sektor properti dikarenakan PT.
Indofood Sukses Makmur melihat peluang yang besar di dalam bisnis properti di
Indonesia saat ini.
9. Penciutan (retrenchment)
Terjadi ketika perusahaan melakukan regrouping melalui pengurangan biaya dan
asset untuk mengatasi penurunan penjualan dan profit. Strategi ini disebut juga
strategi turnaround, atau reorganisasi. Retrenchment didesain untuk memperkuat
kompetensi khusus dasar suatu organisasi. Selama retrenchment, strategist bekerja
dengan sumber daya terbatas dan menghadapi tekanan dari pemilik, karyawan, dan
media. Langkah awal dalam pelaksanaan strategi penghematan ini adalah
menonaktifkan beberapa asset yang tidak produktif, jika ini tidak berhasil, maka
menonaktifkan asset yang produktif dengan syarat perusahaan mengalami
penurunan penjualan. Wujud nyata dari strategi ini juga berupa, pemangkasan lini
produk, penutupan unit bisnis, penutupan pabrik, otomatisasi proses, pengurangan
karyawan, system pengendalian biaya yang ketat.
Contoh :PT. Indofood Sukses Makmur memutuskan untuk melakukan PHK kepada
ratusan karyawannya sebagai dampak dari krisis moneter yang melanda Indonesia
tahun 1997.
10. Divestasi
Jika langkah penghematan tidak menolong perbaikan kondisi perusahaan maka
penjualan asset nonproduktif ataupun selanjutnya asset produktif seperti tanah,
bangunan, dan aktiva tetap lainnya perlu dilakukan untuk memperoleh dana segar.
Strategi divestasi juga sering dilakukan untuk menggali modal untuk selanjutnya
digunakan mendanai akuisisi atau investasi. Strategi divestasi dapat juga menjadi
bagian dari keseluruhan strategi penghematan untuk memangkas bisnis yang tidak
profitable, yang membebani dan memerlukan modal cukup banyak, dan yang tidak
sejalan dengan misi dan aktivitas perusahaan.
Contoh : PT. Indofood Sukses Makmur melepas seluruh kepemilikan saham
(divestasi) di PT. Ciptakemas Abadiyang bergerak dibidang usaha industri kemasan
fleksibel dan Stryofoam.
11. Likuidasi
Menjual seluruh asset perusahaan yang bernilai tangible merupakan strategi
likuidasi. Strategi likuidasi diakui sebagai suatu kekalahan dan memiliki konsekuensi
secara emosional. Akan tetapi, lebih baik berhenti operasi daripada terus menerus
kehilangan sejumlah uang. Sebelumnya perusahaan menyatakan diri bangkrut baru
setelah itu, dijual asset-aset tangible yang masih bernilai untuk memenuhi kewajiban
terutama kepada kreditor.
Contoh :PT. Indofood Sukses Makmur melikuidasi anak perusahaannya yaitu PT
Gizindo Prima Nusantara yang memproduksi produk makanan bayi seperti SUN,
Promina dikarenakan dalam beberapa tahun terakhir nilai penjualan yang diperoleh
dari PT Gizindo terus mengalami penurunan sementara pengeluaran untuk iklan dan
promosi besar.