Penentuan Persediaan Bahan Baku Yang Ekonomis Pada Perusahaan

9
PENENTUAN PE RS EDIAAN BAHAN BAK U YANG EKON OM IS PAD A PE RUS AHAAN Fre ng ky Dup e, Anth on Me s a kh , Ric ky Foe h, Tars i Tim uneno S ta f Pe nga jar J uru s an Admi nis tras i Bis nis Fis ip Unda na ABSTRACT Companies that produce goods and services necessary to plan an economical supply of raw materials. Planning an economical supply of raw materials can be beneficial to the Company in the production process as well , wh ich does not hinder the overall productio n run. Compa nies in cond ucting producti on activities need to take inventory of raw materials in producing economical production volume according to customer demand. Inventories of raw materials too little can disrupt the smooth production process, resulting in consumer demand is not met. Conversely, if too much inventory led to the addition of high inventory costs. Namely, booking fees, storage fees, and even the risk of damage to the raw materials that can be detrimental to the Company. To determine the raw materials that the Company should implement economical method Quanttity Economic Order (EOQ) policy as a basis in determining the Company's inventory of raw materials required in accordance with the number of items to be produced, so that the Company obtain the opti mal profit . Keywords: Inventory, Raw Materials, Economical. 1. PEN D AHU LU AN Men ghadapi per sai nga n bi snis yang begi tu ke ta t, P eru sa haa n h ar u s ma mpu menge tahui dan memahami deng an jel as tent ang kebutuhan dan kei ngi nan konsumen. Dalam memenuhi kebutuhan konsumen, yang perl u di lak uk an ol eh P eru s ah aan i al ah mengadakan persediaan kebutuhan bahan baku yang ses uai dengan jumlah bar ang ya ng akan diproduksi. Sal ah satu faktor penting untuk m en capa i p rod uk si s ec ar a opti mal d an mengunt ungk an, perusa haan perlu melakukan pere ncanaan per sedi aan bahan baku yang tepat. Penentuan persediaan bahan baku sangat mutlak dilakukan oleh perusahaan karena perencanan kebutuhan bahan baku yang terl al u besar dan ti dak sei mb ang deng an penggun aan bahan bak u akan memp erbesar biaya per sedi aan dan resiko kerugiaan yang dihadapi oleh perusahaan. 2. PE NGKA J IAN Lingkupan Produksi, Persediaan, Bahan baku, Persediaan Bahan Baku, Economic Order Quanttity (EOQ). Menurut Ahyari (1985) merumuskan Prod uksi adalah pencip taan atau penba han fae dah, yang man a pe nci pta an dan pen ambaha n f aedah t er dir i a ta s b en tuk, w ak tu , te m pa t , d an kombinasi dari kerja faedah tersebut. Menurut Handok o (1984) merumuskan Produksi adala h akti vi tas yang ber tanggung jawa b untuk p enc ip taan n ilai t amb ah produk ya ng merupakan output dari setiap perusahaan atau o rganisasi. Menu ru t Gaspe rt (2001) PDF Creator - PDF4Free v3.0 http://www.pdf4free.com

description

Penentuan Persediaan Bahan Baku Yang Ekonomis Pada Perusahaan Penulis Ricky Foeh dkk Dosen FISIP Universitas Nusa Cendana Kupang NTT

Transcript of Penentuan Persediaan Bahan Baku Yang Ekonomis Pada Perusahaan

  • PENENTUAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU YANG EKONOMIS PADA PERUSAHAAN

    Frengky Dupe, Anthon Mesakh, Ricky Foeh, Tarsi Timuneno

    Staf Pengajar Jurusan Administrasi Bisnis Fisip Undana

    ABSTRACT

    Companies that produce goods and services necessary to plan an economical supply of raw materials.Planning an economical supply of raw materials can be beneficial to the Company in the productionprocess as well, which does not hinder the overall production run. Companies in conducting productionactivities need to take inventory of raw materials in producing economical production volume accordingto customer demand. Inventories of raw materials too little can disrupt the smooth production process,resulting in consumer demand is not met. Conversely, if too much inventory led to the addition of highinventory costs. Namely, booking fees, storage fees, and even the risk of damage to the raw materialsthat can be detrimental to the Company. To determine the raw materials that the Company shouldimplement economical method Quanttity Economic Order (EOQ) policy as a basis in determining theCompany's inventory of raw materials required in accordance with the number of items to be produced,so that the Company obtain the optimal profit.

    Keywords: Inventory, Raw Materials, Economical.

    1. PENDAHULUAN

    Menghadapi persaingan bisnis yangbegitu ketat, Perusahaan harus mampumengetahui dan memahami dengan jelastentang kebutuhan dan keinginan konsumen.Dalam memenuhi kebutuhan konsumen, yangperlu dilakukan oleh Perusahaan ialahmengadakan persediaan kebutuhan bahan bakuyang sesuai dengan jumlah barang yang akandiproduksi. Salah satu faktor penting untukmencapai produksi secara optimal danmenguntungkan, perusahaan perlu melakukanperencanaan persediaan bahan baku yangtepat. Penentuan persediaan bahan bakusangat mutlak dilakukan oleh perusahaankarena perencanan kebutuhan bahan baku yangterlalu besar dan tidak seimbang denganpenggunaan bahan baku akan memperbesar

    biaya persediaan dan resiko kerugiaan yangdihadapi oleh perusahaan.

    2. PENGKAJIAN

    Lingkupan Produksi, Persediaan, Bahan baku,Persediaan Bahan Baku, Economic OrderQuanttity (EOQ).

    Menurut Ahyari (1985) merumuskan Produksiadalah penciptaan atau penbahan faedah, yangmana penciptaan dan penambahan faedahterdiri atas bentuk, waktu, tempat, dankombinasi dari kerja faedah tersebut. MenurutHandoko (1984) merumuskan Produksi adalahaktivitas yang bertanggung jawab untukpenciptaan nilai tambah produk yangmerupakan output dari setiap perusahaan atauorganisasi. Menurut Gaspert (2001)

    PDF Creator - PDF4Free v3.0 http://www.pdf4free.com

  • merumuskan Produksi adalah sebagai suatuaktivitas dalam perusahaan produksi berupapenciptaan nilai tambah dari input menjadioutput. Pada tingkat kualitas tertentu secaraevektif dan efisien sehingga produk sebagaioutput dari proses penciptaan nilai tambah itudapat di jual secara kompetitif di pasar global.

    Berdasarkan pendapat para ahli dapatdisimpulkan bahwa produksi adalah suatukegiatan yang dilakukan untuk menghasilkanbarang dan jasa yang dapat memenuhikebutuhan manusia.

    Menurut Pardede (2005) merumuskanpersediaan adalah sejumlah barang atau barangyang tersedia untuk di gunakan sewaktu-waktudi masa yang akan datang. Dengan kata lainpersediaan adalah kelebihan jumlah yangdiadakan diatas jumlah yang digunakan,persediaan itu berguna sebagai alat untukmenjaga-jaga agar tidak ada permintaan ataukebutuhan di masa depan yang tidak dapatdipenuhi. Menurut Assauri (2004) merumuskanpersediaan merupakan suatu aktiva yangmeliputi barang-barang milik perusahaan yangdimaksud untuk di jual dalam satu periodeusaha yang normal atau persediaan bahan bakuyang menunggu penggunaannya dalam suatuproses produksi. Menurut Herjanto (2003)merumuskan persediaan adalah bahan ataubarang yang di simpan yang akan digunakanuntuk memenuhi tujuan tertentu, misalnyauntuk proses produksi atau perakitam, untukdijual kembali dan untuk suku cadang dari suatuperalatan atau mesin. Persediaan dapat berupabahan mentah, bahan pembantu, barang dalamproses, barang jadi ataupun suku cadang.

    Berdasarkan pendapat para ahli dapatdisimpulkan bahwa persediaan adalah sejumlahbahan atau barang yang tersedia untuk

    menghasilkan barang dan jasa dalam kegiatanproses produksi.

    Menurut Mulyadi (1993) merumuskan bahanbaku adalah bahan yang membentuk bagianyang menyeluruh dari produk jadi. MenurutSupriyono (1999) merumuskan bahan bakuadalah unsure yang sangat penting dalamkegiatan produksi, bahan yang akan diolahmenjadi produk selesai dan pemakainya dapatdiidentifikasi atau diikuti jejaknya ataumerupakan bagian integral produk tertentu.Menurut Sarwoko (1989) merumuskan bahanbaku adalah barang yang belum digunakanuntuk proses produksi dalam perusahaanmanufaktur.

    Berdasarkan pendapat para ahli dapatdisimpulkan bahwa bahan baku adalah bahanyang masi dapat diproses dalam beberapatahap kegiatan agar menjadi barang jadi.

    Menurut Assauri (1999) merumuskanpersediaan bahan baku adalah persediaansejumlah bahan dari bagian-bagian yang disediakan dan bahan-bahan dalam prosesproduksi serta bahan-bahan jadi atau produkyang disediakan untuk memenuhi permintaandari langganan setiap saat. Menurut Rangkuty(2004) merumuskan ada beberapa alternativeyang di pakai pihak perusahaan dalammengatasi persediaan bahan baku antara lain :

    1. Mengadakan persediaan bahan bakusecara besar-besaran.

    2. Mengadakan persediaan bahan bakusecara ideal.

    3. Mengadakan sistem persediaan bahanbaku secara kecil-kecilan.

    Adapun kebaikan dan keburukan dari masing-masing alternative adalah sebagai berikut :

    PDF Creator - PDF4Free v3.0 http://www.pdf4free.com

  • 1) Mengadakan sistem persediaan bahanbaku secara besar-besaran,Kebaikannya ialah efisiensi danevektifitas produksi dapat berjalanlancar, penghematan biaya transportasibahan dan terhindar dari kerugianakibat kekurangan bahan. Sedangkankeburukannya ialah biayapenyimpanannya besar, resikopenyusutan dan kerusakan lebih besar,serta besarnya biaya modal.

    2) Mengadakan persediaan bahan bakusecara ideal, Kebaikannya ialah modalyang tertanam dalam persediaan tidakterlalu besar juga tidak terlalu kecil,kelancaran produksi dapatdipertahankan, dan biaya-biaya yangdikeluarkan lebih ekonomis. Sedangkankeburukannya ialah diperlukanperhitungan dan pengawasan yang telitidan konsisten.

    3) Mengadakan sistem persediaan bahanbaku secara kecil-kecilan, Kebaikannyaialah biaya penyimpanan yang kecil,modal yang tercantum dalam persedianbahan kecil dan resiko kerusakan danpenyusutan kecil. Sedangkankeburukannya ialah kelancaran dankotinuitas produksi akan berkurang danbiaya pengadaan tinggi.

    Berdasarkan pendapat para ahli dapatdisimpulkan persediaan bahan baku adalahpersediaan dari bahan-bahan baku yang akandigunakan untuk proses produksi yang akanmenghasilkan produk jadi.

    Menurut Gitosudarmo (1998) merumuskanEconomic Order Quanttity (EOQ) adalahpengadaan material secara terarah danekonomis akan dapat dilakukan denganmelaksanakan kebijakan pembelian atau jumlah

    pembelian yang ekonomis. Menurut Kusuma(2001) merumuskan Economic Order Quanttity(EOQ) adalah tingkat pemesanan yangmeminimalisasi biaya persediaan keseluruhanatau optimalisasi tingkat pesediaan berdasarkanongkos pesan, ongkos simpan dan nilai modal.Menurut Riyanto (2001) merumuskan EconomicOrder Quanttity (EOQ) adalah jumlah kuantitasbarang yang dapat diperoleh dengan biaya yangminimal atau sering dikatakan sebagai jumlahpembelian yang optimal.

    Rumus Economic Order Quanttity (EOQ):

    =

    Dimana :

    R = Jumlah persediaan selama masa satuperiode tertentu misalnya tahun

    S = Biaya pemesanan bahan baku pertahun

    P = harga beli bahan baku per Kg

    I = biaya penyimpanan dan pemeliharaandi gudang yang dinyatakan dalam persentasedari nilai

    rata-rata dari persediaan.

    Berdasarkan pendapat para ahli EconomicOrder Quanttity (EOQ) adalah salah satu teknikpengendalian persediaan yang ekonomis.

    Dalam menganalisis jumlah pesanan dan jumlahfrekuensi pemesanan yang paling ekonomis,dibutuhkan data (data yang tersaji dalam tulisanini hanya berupa ilustrasi/contoh untukmemudahkan pembaca memahaminya) sebagaiberikut :

    PDF Creator - PDF4Free v3.0 http://www.pdf4free.com

  • Tabel 1

    Persediaan dan Penggunaan Bahan Baku

    Tahun 2008 2012 (Data Ilustrasi)

    TahunPersediaan

    BahanBaku (Kg)

    PenggunaanBahan Baku

    (Kg)

    KelebihanBahan

    Baku (Kg)20082009201020112012

    630665680690710

    620650662670695

    1015182015

    Tabel 2

    Harga Pembelian Bahan Baku

    Tahun 2008 2012 (Data Ilustrasi)

    Tahun Harga Bahan Baku/Kg(Rp)

    20082009201020112012

    20.00025.00025.00030.00030.000

    Tabel 3

    Frekuensi dan Biaya Pemesanan Bahan Baku

    Tahun 2008 2012 (Data Ilustrasi)

    BiayaKomunikasi BiayaTransportasi2008 24 3000 4000 1680002009 24 3500 4500 1920002010 24 5000 6000 2640002011 24 5500 6500 2880002012 24 6000 7000 312000

    BiayaPemesanan(Rp)FrekuensiPemesanan

    Tahun TotalBiayaPemesanan(Rp)

    Berdasarkan data diatas dengan menggunakanrumus EOQ dapat ditentukan :

    Perhitungan EOQ tahun 2008 :

    Jumlah pemesanan sebanyak 630 Kg

    Biaya pemesanan Rp. 168.000

    Harga pembelian bahan baku per kilogram Rp.20.000

    Biaya penyimpanan 25%

    =

    =2 630 16800020000 0,25=1209600005000

    =24192= 155,53 Kg

    = 156 Kg(dibulatkan)

    Berdasarkan hasil perhitungan jumlahpemesanan yang paling ekonomis adalah 156Kguntuk 1 kali pesan. Jumlah frekuensi pemesananyang paling ekonomis adalah 630 : 156 = 4,03.Dari perhitungan diatas menunjukan bahwajumlah bahan baku setiap kali pesan yangekonomis pada tahun 2008 adalah 156Kgdengan persediaan ekonomis sebesar 628,68Kg.

    PDF Creator - PDF4Free v3.0 http://www.pdf4free.com

  • Sedangkan pembeliaan yang paling rendahbiaya total persediaannya berdasarkanperhitungan EOQ tahun 2008 adalah :

    = + 2 TC = total biaya persediaan

    D = jumlah persediaan pertahun

    Q*= jumlah setiap kali pemesanan

    S = biaya setiap kali pemesanan

    C = biaya penyimpanan pertahun

    =630156 . 168000 + 1562 25% . 20000TC = 678461,5385 + 390000

    = 1068461,539

    = 1068462 (dibulatkan)

    Dengan pembeliaan sebesar EOQ, makaperusahaan dapat mengeluarkan biaya totalpersediaan sebesar Rp.1.068.462,00.

    Perhitungan EOQ tahun 2009 :

    Jumlah pemesanan sebanyak 665 Kg

    Biaya pemesanan Rp. 192.000

    Harga pembelian bahan baku per kilogram Rp.25.000

    Biaya penyimpanan 25%

    =

    =2 665 19200025000 0,25=2553600006250

    =40857,6= 202,13 Kg

    = 202 Kg(dibulatkan)

    Berdasarkan hasil perhitungan jumlahpemesanan yang paling ekonomis adalah 202Kguntuk 1 kali pesan. Jumlah frekuensi pemesananyang paling ekonomis adalah 665 : 202 = 3,29.Dari perhitungan diatas menunjukan bahwajumlah bahan baku setiap kali pesan yangekonomis pada tahun 2009 adalah 202Kgdengan persediaan ekonomis sebesar 664,58Kg.

    Sedangkan pembeliaan yang paling rendahbiaya total persediaannya berdasarkanperhitungan EOQ tahun 2009 adalah :

    = + 2 TC = total biaya persediaan

    D = jumlah persediaan pertahun

    Q*= jumlah setiap kali pemesanan

    S = biaya setiap kali pemesanan

    C = biaya penyimpanan pertahun

    PDF Creator - PDF4Free v3.0 http://www.pdf4free.com

  • =665202 . 192000 + 2022 25% . 25000TC = 632079,2079 + 631250

    = 1263329,208= 1263329 (dibulatkan)

    Dengan pembeliaan sebesar EOQ, makaperusahaan dapat mengeluarkan biaya totalpersediaan sebesar Rp.1.263.329

    Perhitungan EOQ tahun 2010 :

    Jumlah pemesanan sebanyak 680 Kg

    Biaya pemesanan Rp. 264.000

    Harga pembelian bahan baku per kilogram Rp.25.000

    Biaya penyimpanan 25%

    ==

    ,

    =3590400006250=57446,4=

    239,6797864 Kg

    = 240 Kg(dibulatkan)

    Berdasarkan hasil perhitungan jumlahpemesanan yang paling ekonomis adalah 240Kguntuk 1 kali pesan. Jumlah frekuensi pemesananyang paling ekonomis adalah 680 : 240 =2,83.Dari perhitungan diatas menunjukan bahwajumlah bahan baku setiap kali pesan yangekonomis pada tahun 2010 adalah 240Kgdengan persediaan ekonomis sebesar 678,2Kg.

    Sedangkan pembeliaan yang paling rendahbiaya total persediaannya berdasarkanperhitungan EOQ tahun 2010 adalah :

    = + 2 TC = total biaya persediaan

    D = jumlah persediaan pertahun

    Q*= jumlah setiap kali pemesanan

    S = biaya setiap kali pemesanan

    C = biaya penyimpanan pertahun

    =680240 . 264000 + 2402 25% . 25000TC = 747120 + 750000

    = 1497120

    Dengan pembeliaan sebesar EOQ, makaperusahaan dapat mengeluarkan biaya totalpersediaan sebesar Rp.1.497.120

    Perhitungan EOQ tahun 2011 :

    Jumlah pemesanan sebanyak 690 Kg

    Biaya pemesanan Rp. 288.000

    Harga pembelian bahan baku per kilogram Rp.30.000

    PDF Creator - PDF4Free v3.0 http://www.pdf4free.com

  • Biaya penyimpanan 25%

    =

    =2 690 28800030000 0,25=3974400007500

    =52992= 30,1999 Kg

    = 230 Kg(dibulatkan)

    Berdasarkan hasil perhitungan jumlahpemesanan yang paling ekonomis adalah 230Kguntuk 1 kali pesan. Jumlah frekuensi pemesananyang paling ekonomis adalah 690 : 230 = 3. Dariperhitungan diatas menunjukan bahwa jumlahbahan baku setiap kali pesan yang ekonomispada tahun 2011 adalah 230Kg denganpersediaan ekonomis sebesar 690Kg.

    Sedangkan pembeliaan yang paling rendahbiaya total persediaannya berdasarkanperhitungan EOQ tahun 2011 adalah :

    = + 2 TC = total biaya persediaan

    D = jumlah persediaan pertahun

    Q*= jumlah setiap kali pemesanan

    S = biaya setiap kali pemesanan

    C = biaya penyimpanan pertahun

    =690230 . 288000 + 2302 25% . 30000TC = 864000 + 862500

    = 1726500

    Dengan pembeliaan sebesar EOQ, makaperusahaan dapat mengeluarkan biaya totalpersediaan sebesar Rp.1.726.500

    Perhitungan EOQ tahun 2012 :

    Jumlah pemesanan sebanyak 710 Kg

    Biaya pemesanan Rp. 312.000

    Harga pembelian bahan baku per kilogram Rp.30.000

    Biaya penyimpanan 25%

    =

    =2 710 31200030000 0,25=4430400007500

    =59072= 43,0473 Kg

    = 243 Kg(dibulatkan)

    PDF Creator - PDF4Free v3.0 http://www.pdf4free.com

  • Berdasarkan hasil perhitungan jumlahpemesanan yang paling ekonomis adalah 243Kguntuk 1 kali pesan. Jumlah frekuensi pemesananyang paling ekonomis adalah 710 : 243 = 2,92.Dari perhitungan diatas menunjukan bahwajumlah bahan baku setiap kali pesan yangekonomis pada tahun 2012 adalah 243Kgdengan persediaan ekonomis sebesar 709,56Kg.

    Sedangkan pembeliaan yang paling rendahbiaya total persediaannya berdasarkanperhitungan EOQ tahun 2012 adalah :

    = + 2 TC = total biaya persediaan

    D = jumlah persediaan pertahun

    Q*= jumlah setiap kali pemesanan

    S = biaya setiap kali pemesanan

    C = biaya penyimpanan pertahun

    =710243 . 312000 + 2432 25% . 30000TC = 911604,9383 + 911250

    = 1822854,9383

    = 1822855 (dibulatkan)

    Dengan pembeliaan sebesar EOQ, makaperusahaan dapat mengeluarkan biaya totalpersediaan sebesar Rp.1.822.855

    3. PENUTUP

    Simpulan

    1) Perusahaan dalam berproduksi harusmelakukan perencanaan untukmenentukan persediaan bahan bakuyang ekonomis

    2) Penentuan persediaan bahan bakuyang ekonomis merupakan dasaruntuk mengetahui jumlah danfrekuensi pemesanan yang palingekonomis dengan biaya persediaanyang paling rendah

    3) Perusahaan dalam menentukanpersediaan bahan baku yangekonomis harus menerapkanEconomic Order Quanttity (EOQ)

    PDF Creator - PDF4Free v3.0 http://www.pdf4free.com

  • DAFTAR PUSTAKA

    Ahyari Agus, 1985, Perencanaan SistemProduksi, BPFE, Yogyakarta

    Assuari Sofyan, 1999, Manajemen Produksi,Lembaga Penerbit FE-UI, Jawa Barat

    Gaspert Vincent, 2001, Ekonomi Manajerial :Pembuatan keputusan Bisnis, Gramedia, Jakarta

    Gitosudarmo Indriyo, 1998, ManajemenOperasi, BPFE, Yogyakarta

    Handoko, 1984, Manajemen Produksi, BPFE,Yogyakarta

    Heryanto Eddy, 1999, Manajemen Produksi danOperasi, Edisi 2, Garsindo, Jakarta

    Mulyadi, 1993, Akuntansi Manajemen, YKP,Yogyakarta

    Pardede Pontas, 2005, Manajemen Operasi danProduksi : Perencanaan dan PengendalianProduksi, Penerbit Andi, Yogyakarta

    Rangkuty Freddy, 1996, Manajemen PersediaanAplikasi Dengan Bidang Bisnis, Raja GrafindoPersada, Jakarta

    Riyanto Bambang, 2001, Dasar-dasarPembelanjaan Perusahaan, Edisi 4, BPFE,Yogyakarta

    Supryono R.A, 1999, Manajemen Produksi-Pengelolaan Sistem Produksi, Edisi 4, BPFE-UGM, Yogyakarta

    PDF Creator - PDF4Free v3.0 http://www.pdf4free.com