PENENTUAN KONSTANTA REDAMAN PENDULUM FISIS …repository.usd.ac.id/35162/2/151424026_full.pdf ·...

62
PENENTUAN KONSTANTA REDAMAN PENDULUM FISIS TUNGGAL DAN PENDULUM FISIS GABUNGAN MENGGUNAKAN LAGRANGIAN DENGAN ANALISIS VIDEO SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Oleh: DOMINICUS BAGUS CHRISTANTO NIM: 151424026 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2019 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Transcript of PENENTUAN KONSTANTA REDAMAN PENDULUM FISIS …repository.usd.ac.id/35162/2/151424026_full.pdf ·...

  • PENENTUAN KONSTANTA REDAMAN PENDULUM FISIS TUNGGAL

    DAN PENDULUM FISIS GABUNGAN MENGGUNAKAN LAGRANGIAN

    DENGAN ANALISIS VIDEO

    SKRIPSI

    Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan

    Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

    Program Studi Pendidikan Fisika

    Oleh:

    DOMINICUS BAGUS CHRISTANTO

    NIM: 151424026

    PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

    JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

    FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

    UNIVERSITAS SANATA DHARMA

    YOGYAKARTA

    2019

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • i

    PENENTUAN KONSTANTA REDAMAN PENDULUM FISIS TUNGGAL

    DAN PENDULUM FISIS GABUNGAN MENGGUNAKAN LAGRANGIAN

    DENGAN ANALISIS VIDEO

    SKRIPSI

    Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan

    Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

    Program Studi Pendidikan Fisika

    Oleh:

    DOMINICUS BAGUS CHRISTANTO

    NIM: 151424026

    PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

    JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

    FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

    UNIVERSITAS SANATA DHARMA

    YOGYAKARTA

    2019

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • ii

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • iii

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • iv

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • v

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • vi

    ABSTRAK

    PENENTUAN KONSTANTA REDAMAN PENDULUM FISIS TUNGGAL

    DAN PENDULUM FISIS GABUNGAN MENGGUNAKAN LAGRANGIAN

    DENGAN ANALISIS VIDEO

    Dominicus Bagus Christanto

    Universitas Sanata Dharma

    Yogyakarta

    2019

    Sebuah penelitian telah dilakukan untuk menentukan nilai konstanta

    redaman pada pendulum fisis tunggal dan pendulum fisis gabungan. Sebuah

    pendulum yang berayun secara bebas, perlahan-lahan akan kehilangan energinya

    dan lama kelamaan berhenti. Hal ini terjadi karena pendulum memiliki faktor

    redaman pada sistem geraknya. Penelitian ini menunjukkan nilai konstanta redaman

    yang dimiliki pendulum fisis tunggal dan pendulum fisis gabungan melalui

    persamaan geraknya. Persamaan gerak pendulum fisis tunggal dan pendulum fisis

    gabungan yang digunakan diperoleh menggunakan persamaan Lagrangian.

    Persamaan ini kemudian digunakan untuk melakukan fitting data yang diperoleh

    melalui analisis video pada software Loggerpro. Hasil penelitian ini menunjukkan

    ada satu persamaan gerak yang dimiliki oleh pendulum fisis tunggal dan ada dua

    persamaan gerak yang dimiliki oleh pendulum fisis gabungan.

    Kata kunci: konstanta redaman, pendulum fisis tunggal, pendulum fisis gabungan,

    analisis video, Loggerpro

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • vii

    ABSTRACT

    DETERMINATION OF THE DAMPING CONSTANT

    SINGLE PHYSICAL PENDULUM AND COMBINED PHYSICAL

    PENDULUM USING LAGRANGIAN WITH VIDEO ANALYSIS

    Dominicus Bagus Christanto

    Universitas Sanata Dharma

    Yogyakarta

    2019

    A study has been conducted to determine the value of the damping constant

    in a single physical pendulum and a combined physical pendulum. A pendulum that

    swings freely, will slowly lose its energy and eventually stop. This happens because

    the pendulum has a damping factor in its motion system. This study shows the

    damping constant values of a single physical pendulum and a combined physical

    pendulum through the equation of motion. The equation of motion of a single

    physical pendulum and the combined physical pendulum used is obtained using the

    Lagrangian equation. This equation is then used to do data fitting obtained through

    video analysis on Loggerpro software. The results of this study indicate that there

    is one equation of motion that is possessed by a single physical pendulum and there

    are two equations of motion possessed by a combined physical pendulum.

    Keywords: damping constants, single physical pendulum, combined physical

    pendulum, video analysis, Loggerpro

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • viii

    KATA PENGANTAR

    Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat

    rahmat serta kasih-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan

    judul “Penentuan konstanta redaman pendulum fisis tunggal dan pendulum

    fisis gabungan menggunakan lagrangian dengan analisis video” Penulisan

    skripsi ini bertujuan untuk memenuhi sebagian syarat memperoleh gelar sarjana

    bagi mahasiswa program S1 pada program studi Program Studi Pendidikan Fisika

    Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

    Penulis menyadari bahwa proposal skripsi ini masih jauh dari

    kesempurnaan, oleh sebab itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat

    membangun dari semua pihak demi kesempurnaan skripsi ini. Selesainya proposal

    ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak, sehingga pada kesempatan ini penulis

    dengan segala kerendahan hati dan penuh rasa hormat mengucapkan terima kasih

    yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan moril

    maupun materiil secara langsung maupun tidak langsung kepada:

    1. Bapak Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si., selaku Dekan Fakultas Keguruan

    dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.

    2. Bapak Dr. Ignatius Edi Santosa, M.S., selaku Ketua Program Studi

    Pendidikan Fisika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

    Sanata Dharma dan dosen penguji Skripsi.

    3. Bapak Prof. Dr. Paulus Suparno SJ, selaku Dosen Pembimbing Akademik

    angkatan tahun 2015 yang selalu memantau perkembangan penulisan

    skripsi mahasiswa-mahasiswinya.

    4. Bapak Albertus Hariwangsa Panuluh, M.Sc., selaku dosen pembimbing dan

    dosen penguji yang telah banyak membantu dan memberikan bimbingan

    dalam pengerjaan Skripsi.

    5. Ibu Ir. Sri Agustini Sulandari, M.Si., selaku dosen penguji yang telah

    banyak memberi masukan dalam penyempurnaan Skripsi.

    6. Seluruh dosen Pendidikan Fisika yang telah membimbing dan memberikan

    banyak ilmu dalam perkuliahan selama kurang lebih empat tahun ini.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • ix

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • x

    DAFTAR ISI

    HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i

    HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................ ii

    HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................ iii

    HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ....................................... iv

    LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ILMIAH UNTUK

    KEPENTINGAN AKADEMIS .......................................................................... v

    ABSTRAK ......................................................................................................... vi

    ABSTRACT ........................................................................................................ vii

    KATA PENGANTAR ..................................................................................... viii

    DAFTAR ISI ....................................................................................................... x

    DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xii

    DAFTAR TABEL ............................................................................................ xiii

    BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1

    1.1. Latar Belakang ........................................................................................... 2

    1.2. Rumusan Masalah ...................................................................................... 3

    1.3. Batasan Masalah ........................................................................................ 3

    1.4. Tujuan Penelitian ....................................................................................... 4

    1.5. Manfaat Penelitian ..................................................................................... 4

    1) Manfaat untuk peneliti ............................................................................. 4

    2) Manfaat untuk pembaca ........................................................................... 4

    1.6. Sistematika Penulisan ................................................................................ 5

    BAB II DASAR TEORI ..................................................................................... 6

    2.1. Gerak Harmonik Sederhana ...................................................................... 6

    2.2. Gerak Harmonik Teredam ......................................................................... 9

    2.3. Koordinat Umum dan Derajat Kebebasan ............................................... 11

    2.5. Lagrangian ............................................................................................... 13

    2.5. Penyelesaian Pendulum Sederhana Menggunakan Lagrangian .............. 14

    BAB III METODE PENELITIAN................................................................... 17

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xi

    3.1. Persiapan Alat .......................................................................................... 17

    3.2. Pengambilan Data .................................................................................... 18

    3.3. Analisis Menggunakan Loggerpro .......................................................... 19

    BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................. 25

    4.1. Hasil Penelitian ........................................................................................ 25

    4.1.1. Pendulum fisis gabungan ................................................................. 25

    4.1.2. Pendulum Fisis Tunggal .................................................................. 33

    4.2.Pembahasan .............................................................................................. 37

    BAB V PENUTUP ............................................................................................ 40

    5.1. Kesimpulan ............................................................................................ 40

    5.2. Saran ...................................................................................................... 40

    DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 41

    LAMPIRAN ...................................................................................................... 42

    Lampiran 1. Penyelesaian Persamaan Pada BAB V ....................................... 42

    Lampiran 2. Hasil Analisis Video Pada Loggerpro ........................................ 48

    A. Pendulum Fisis Tunggal untuk Sudut 8,07o ................................................. 48

    B. Pendulum Fisis Gabungan untuk Sudut 8,07o .............................................. 50

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xii

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar 2.1. Gerak Harmonik Sederhana .............................................................. 6

    Gambar 2.2. Pendulum Sederhana ........................................................................ 8

    Gambar 2.3. Analisis Gaya pada Pendulum Sederhana ........................................ 8

    Gambar 2.4. Gerak Harmonik Teredam ................................................................ 9

    Gambar 2.5. Pendulum Bergerak Dalam Bidang xy ........................................... 12

    Gambar 2.6. Ilustrasi Pendulum Sederhana......................................................... 14

    Gambar 2.7. Analisis Pendulum Sederhana ........................................................ 14

    Gambar 3.1. Gambar Rangkaian Pendulum fisis (Sebelah Kiri) dan Rangkaian

    Pendulum fisis gabungan (sebelah kanan) .................................... 19

    Gambar 3.2. Fitur Movie Pada Menu Insert ....................................................... 20

    Gambar 3.3. Ikon Set Scale Pada Fitur Analyzer ............................................... 21

    Gambar 3.4. Notifikasi Scale .............................................................................. 21

    Gambar 3.5. Ikon Set Origin Pada Fitur Analyzer ............................................. 22

    Gambar 3.6. Ikon Photo Distance Pada Loggerpro ............................................ 22

    Gambar 3.7. Hasil Pengukuran Komponen Panjang Pendulum Menggunakan

    Ikon Photo Distance Pada Loggerpro ............................................ 23

    Gambar 3.8. Ikon Add Point Pada Fitur Analyzer ............................................. 24

    Gambar 4.1. Ilustrasi Pendulum fisis gabungan ................................................. 26

    Gambar 4.2. Grafik Hasil Fitting Data Pertama Pada Sudut 8,07o Untuk

    Pendulum fisis gabungan ............................................................... 32

    Gambar 4.3. Ilustrasi Pendulum Fisis Tunggal .................................................. 34

    Gambar 4.4. Grafik Hasil Fitting Data Pertama pada Sudut 8,07o Untuk

    Pendulum Fisis Tunggal ................................................................ 36

    Gambar 4.5. Pendulum Fisis Tunggal dan Pendulum Fisis Gabungan pada

    Ketinggian yang Sama ................................................................... 39

    Gambar 4.6. Pendulum Fisis Gabungan Menyimpang Lebih Jauh .................... 39

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xiii

    DAFTAR TABEL

    Tabel 4.1. Konstanta Redaman pada Pendulum Fisis Gabungan untuk Sudut 8,07o ........ 32

    Tabel 4.2. Konstanta Redaman Pada Pendulum Fisis Tunggal untuk Sudut 8,07o ........... 37

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1. Latar Belakang

    Pendulum adalah sebuah benda yang digantungkan pada sebuah poros

    sehingga dapat mengalami osilasi. Osilasi adalah gerak bolak balik benda

    melalui titik setimbangnya dengan lintasan yang sama secara periodik

    (Serway, 2009). Pendulum dapat mengalami osilasi apabila disimpangkan dari

    posisi setimbangnya. Dalam kasus-kasus yang sering ditemui di soal Fisika

    SMA maupun SMP, pendulum diasumsikan dapat berosilasi tanpa kehilangan

    energi mekaniknya. Sehingga pendulum akan terus berosilasi dengan lintasan

    yang sama secara periodik dalam rentang waktu yang sama. Namun dalam

    kehidupan sehari-hari kejadian ini tidak bisa ditemukan. Pendulum yang

    disimpangkan akan mengalami osilasi teredam hingga pada akhirnya berhenti.

    Hal ini terjadi karena energi mekanik pada sistem tersebut terdisipasi oleh

    adanya hambatan udara ataupun gesekan internal di dalam sistem (Giancoli,

    2014).

    Penelitian tentang redaman pada pendulum telah beberapa kali

    dilakukan. Salah satunya adalah pengukuran penurunan amplitudo dari sebuah

    bola yang digantung pada seutas tali yang berosilasi. Bola yang berosilasi

    kemudian direkam untuk dianalisis menggunakan analisis video pada aplikasi

    Loggerpro. Berdasarkan penelitian ini penurunan amplitudo berbanding

    terbalik dengan massa bola dan berbanding terbalik dengan jari-jari bola

    (Limiansih, 2013).

    Pendulum fisis gabungan adalah dua buah pendulum fisis yang

    digabungkan menggunakan sebuah laher, kemudian salah satu ujungnya

    dijadikan poros utama agar pendulum dapat berosilasi. Pendulum fisis

    gabungan yang disimpangkan dengan sudut simpangan besar, akan bergerak

    secara acak. Beberapa peneliti sebelumnya telah menemukan teori yang

    menunjukkan keteraturan dari pendulum fisis gabungan. Troy, Celso, Jack,

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 2

    dan James (1992) adalah beberapa peneliti yang berhasil menyelesaikan

    persamaan untuk pendulum fisis gabungan yang mereka gunakan.

    Penelitian lain terkait dengan pendulum fisis gabungan juga pernah

    dilakukan oleh Rafat, Wheatland, dan Bedding (2009). Mereka menggunakan

    dua buah lempeng logam yang berbentuk persegi empat, di mana kedua

    lempengan tersebut kemudian digabungkan dengan menggunakan laher.

    Penelitian ini terkhusus membahas persamaan gerak dari pendulum fisis

    gabungan yang mereka teliti. Pada penelitian ini mereka mempertimbangkan

    adanya faktor distribusi massa yang mempengaruhi gerak pendulum.

    Penelitian ini berhasil menyelesaikan persamaan gerak untuk pedulum fisis

    gabungan yang mereka gunakan.

    Penelitian Rafat, Wheatland, dan Bedding seperti yang telah disebutkan

    tidak hanya membahas pendulum fisis gabungan. Namun penelitian ini

    bertujuan untuk menemukan persamaan gerak dari pendulum fisis gabungan

    yang mereka gunakan. Dalam kehidupan sehari-hari persamaan gerak memang

    penting. Salah satu penerapan persamaan gerak dalam kehidupan sehari-hari

    adalah perkiraan kedatangan kereta api yang di selesaikan menggunakan

    persamaan Gerak Lurus Beraturan (GLB) dan Gerak Lurus Berubah Beraturan

    (GLBB). Pada penelitian ini persamaan gerak pada pendulum fisis tunggal dan

    pendulum fisis gabungan digunakan untuk memperoleh konstanta redaman

    yang dimiliki oleh pendulum fisis tunggal dan pendulum fisis gabungan.

    Penelitian ini dapat digunakan untuk mencari persamaan gerak

    pendulum fisis tunggal dan pendulum fisis gabungan, serta mengukur nilai

    konstanta redaman dari pendulum tersebut dengan menggunakan analisis video

    pada aplikasi Loggerpro. Konstanta redaman dapat diperoleh setelah

    melakukan fitting menggunakan persamaan yang diperoleh dari persamaan

    lagrangian. Melalui penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan

    referensi untuk menentukan konstanta redaman dari pendulum fisis tunggal

    maupun pendulum fisis gabungan. Selain itu penggunaan analisis video

    menggunakan aplikasi Loggerpro juga dapat diterapkan dalam pembelajaran di

    sekolah.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 3

    1.2. Rumusan Masalah

    Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, maka permasalahan

    yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah:

    1) Bagaimana cara menemukan persamaan pendulum fisis tunggal dan

    pendulum fisis gabungan dengan menggunakan Lagrangian dengan

    pendekatan sudut kecil?

    2) Berapakah nilai konstanta redaman dari pendulum fisis tunggal dan

    pendulum fisis gabungan pada sudut kecil?

    1.3. Batasan Masalah

    Pada penelitian ini, permasalahan dibatasi pada:

    1) Handycam yang digunakan memiliki kemampuan merekam sebanyak 90

    fps (frame per second)

    2) Laher pada pendulum fisis gabungan yang menggabungkan kedua

    pendulum massanya diabaikan

    3) Massa pendulum fisis tunggal dan pendulum fisis gabungan dianggap

    identik, dengan massa masing-masing 0,04 kg

    4) Panjang kedua pendulum pada pendulum fisis gabungan dianggap identik,

    dengan panjang masing-masing 0,2 m

    5) Pada pendulum fisis gabungan digunakan pendekatan sudut kecil di mana

    𝜃1 ≈ 𝜃2

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 4

    1.4. Tujuan Penelitian

    Tujuan penelitian ini adalah untuk:

    1) Menganalisis persamaan gerak pendulum fisis tunggal dan pendulum fisis

    gabungan menggunakan Lagrangian dengan pendekatan sudut kecil

    2) Mengukur nilai konstanta redaman pada pendulum fisis tunggal dan

    pendulum fisis gabungan yang digunakan

    1.5. Manfaat Penelitian

    Manfaat penelitian ini antara lain:

    1) Manfaat untuk peneliti

    a. Dapat menemukan persamaan gerak dari pendulum fisis tunggal

    dan pendulum fisis gabungan dengan pendekatan sudut kecil

    menggunakan lagrangian

    b. Dapat membuktikan kebenaran persamaan yang telah ditemukan

    dengan menggunakan Loggerpro

    c. Dapat mengetahui nilai konstanta redaman yang dimiliki

    pendulum fisis tunggal dan pendulum fisis gabungan

    2) Manfaat untuk pembaca

    a. Mengetahui cara penggunaan Loggerpro untuk analisis video

    b. Mengetahui persamaan gerak dari pendulum fisis tunggal dan

    pendulum fisis gabungan dengan pendekatan sudut kecil

    c. Mengetahui perbedaan nilai konstanta redaman pada pendulum

    fisis tunggal dan pendulum fisis gabungan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 5

    1.6. Sistematika Penulisan

    Sistematika penulisan dalam skripsi ini adalah sebagai berikut:

    1) BAB I Pendahuluan

    BAB I membahas latar belakang penelitian, tujuan penelitian, rumusan

    masalah, batasan masalah, manfaat penelitian, dan sistematika

    penelitian.

    2) BAB II Dasar Teori

    BAB II berisikan hasil dasar teori tentang gerak harmonik sederhana,

    gerak harmonik teredam, lagrangian, derajat kebebasan, dan

    penyelesaian pendulum fisis menggunakan lagrangian.

    3) BAB III Metodologi Penelitian

    Bab ini memaparkan alat dan bahan yang digunakan, susunan alat-alat,

    proses pengambilan data, dan cara menganalisis data.

    4) BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan

    Bab ini menguraikan hasil penelitian dan pembahasan hasil yang

    diperoleh.

    5) BAB V Penutup

    Bab ini berisi kesimpulan dan saran

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 6

    BAB II

    DASAR TEORI

    2.1. Gerak Harmonik Sederhana

    2.1.1. Sistem Pegas Massa

    Gerak harmonik sederhana merupakan gerak bolak-balik yang

    dialami suatu benda yang lintasannya melalui titik setimbang. Gerak

    harmonik sederhana dapat diilustrasikan seperti gambar 2.1, misalnya

    benda pada sistem pegas massa bergerak dari titik b-a-c-a-b dan terus

    berulang secara periodik.

    Gambar 2.1. Gerak Harmonik Sederhana

    (Sumber: https://makeyousmarter.blogspot.com/2015/11/gerak-

    harmonik-sederhana-dan-contoh-soal.html)

    Sebuah pegas yang berada pada keadaan setimbang tidak akan

    memberikan gaya pada benda. Apabila benda disimpangkan sejauh 𝑥

    dari posisi setimbangnya, maka pegas akan memberikan gaya pemulih

    sesuai dengan hukum Hooke (Tipler, 1998):

    𝐅𝐩 = −𝑘𝐱 (2.1)

    dengan 𝐅𝐩 adalah gaya pemulih, 𝑘 adalah konstanta pegas, dan 𝐱 adalah

    simpangan dari posisi setimbang. Karena benda bergerak dalam sumbu

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

    https://makeyousmarter.blogspot.com/2015/11/gerak-harmonik-sederhana-dan-contoh-soal.htmlhttps://makeyousmarter.blogspot.com/2015/11/gerak-harmonik-sederhana-dan-contoh-soal.html

  • 7

    𝑥 dengan kecepatan yang berubah-ubah, maka persamaan geraknya

    memenuhi hukum II Newton

    ∑𝐅 = 𝑚𝐚 (2.2)

    dengan gaya yang bekerja pada sistem pegas massa adalah hanya gaya

    pemulih, maka:

    𝐅𝐩 = 𝑚𝐚 (2.3)

    Karena benda hanya pada satu arah, yaitu sumbu x maka gaya pemulih

    dapat dituliskan sebagai berikut:

    −𝑘𝑥 = 𝑚a (2.4)

    ⅆ2𝑥

    ⅆ𝑡2+ (

    𝑘

    𝑚) 𝑥 = 0 (2.5)

    dengan 𝑘

    𝑚 adalah 𝜔2, maka persamaan 2.5 dapat dituliskan menjadi:

    ⅆ2𝑥

    ⅆ𝑡2+ 𝜔2𝑥 = 0 (2.6)

    Solusi dari persamaan 2.6 pada sistem pegas massa adalah:

    𝑥(𝑡) = 𝐴 sin (⍵𝑡 − 𝜙) (2.7)

    dengan 𝐴 adalah amplitudo, ⍵ adalah kecepatan sudut, dan 𝜙 adalah beda

    fase.

    2.1.2. Pendulum Sederhana

    Pendulum sederhana adalah salah satu sistem yang menunjukkan

    peristiwa gerak harmonik sederhana. Pendulum sederhana terdiri dari

    sebuah benda bermassa yang digantung pada sebuah tali. Pendulum

    sederhana dapat diilustrasikan seperti pada gambar 2.2.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 8

    Gambar 2.2. Pendulum Sederhana

    Gerakan pendulum sederhana dapat dijelaskan melalui analisis

    gaya-gaya yang bekerja pada sistemnya. Gaya-gaya pada pendulum

    sederhana dapat dianalisis sebagai berikut:

    Gambar 2.3. Analisis Gaya pada Pendulum Sederhana

    dengan 𝑇 = 𝑊 cos 𝜃 maka benda bergerak searah dengan 𝑊 sin 𝜃.

    Sistem pegas massa memiliki hubungan analog dengan pendulum

    sederhana, di mana keduanya merupakan gerak harmonik sederhana.

    Sehingga secara analog persamaan 2.6 pada pegas massa dapat

    dianalogkan dengan pendulum sederhana, sebagai berikut:

    ⅆ2𝜃

    ⅆ𝑡2+ 𝜔2𝜃 = 0 (2.6)

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 9

    dengan θ adalah sudut simpangan dari posisi setimbang pada pendulum.

    Solusi dari persamaan 2.8 pada sistem pendulum sederhana adalah:

    𝜃(𝑡) = 𝐴 sin (⍵𝑡 − 𝜙) (2.7)

    dengan 𝐴 adalah amplitudo, ⍵ adalah kecepatan sudut, dan 𝜙 adalah beda

    fase.

    2.2. Gerak Harmonik Teredam

    Gerak harmonik pada kenyataannya akan mengalami redaman yang

    mengakibatkan benda akan mengalami penurunan amplitudo dan pada

    akhirnya berhenti. Redaman dapat disebabkan oleh hambatan udara dan

    gesekan internal di dalam sistem yang berosilasi (Giancoli, 2014). Gesekan

    pada gerak harmonik sederhana akan mengubah energi kinetik benda menjadi

    energi kalor, sehingga perlahan-lahan benda akan kehilangan energi geraknya.

    Penurunan amplitudo pada gerak harmonik yang teredam ditunjukkan oleh

    gambar 2.2.

    Gambar 2.4. Gerak Harmonik Teredam

    (https://www.pngdownload.id/png-c4m18q/)

    Gaya redaman sebanding dengan kecepatannya seperti persamaan

    berikut (Halliday, dkk., 2010):

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 10

    𝐅𝐫 = −𝑏𝐯 (2.8)

    dengan 𝑏 adalah konstanta redaman dan 𝑣 adalah kecepatan benda. Pada sistem

    pendulum sederhana kecepatan yang bekerja pada benda adalah kecepatan

    sudut ⍵, maka persamaan gaya redaman untuk pendulum sederhana adalah:

    𝐅𝐫 = −𝑏 ⍵ (2.9)

    Pada sistem pendulum sederhana gaya redaman yang bekerja menerapkan

    hukum II Newton, dengan menggunakan pendekatan torsi maka persamaan 2.2

    menjadi:

    ∑Ʈ = 𝐼𝛼 (2.10)

    Ʈ𝐹 + Ʈ𝐹𝑟 = 𝐼𝛼 (2.11)

    dengan Ʈ𝐹 adalah torsi dari gaya berat pendulum dan Ʈ𝐹𝑟 adalah torsi dari gaya

    redaman pendulum. Torsi dari gaya redaman pendulum bernilai negatif karena

    arahnya melawan arah gerak pendulum. Maka persamaan 2.10 dapat

    diturunkan secara matematis sebagai berikut:

    − 𝑚𝑔𝑙 sin θ − 𝑏⍵ = 𝐼𝛼 (2.12)

    −𝑚𝑔𝑙 sin 𝜃

    𝐼−

    𝑏

    𝐼⍵ = 𝛼 (2.13)

    dengan 𝐼 = 𝑚𝑙2 , maka:

    ⅆ2𝜃

    ⅆ𝑡2+

    𝑏

    𝐼

    ⅆ𝜃

    ⅆ𝑡+

    𝑔

    𝑙sin 𝜃 = 0

    (2.14)

    dengan menggunakan pendekatan sudut kecil dan 𝑔

    𝑙= ⍵2maka persamaan 2.14

    menjadi:

    ⅆ2𝜃

    ⅆ𝑡2+

    𝑏

    𝐼

    ⅆ𝜃

    ⅆ𝑡+ ⍵2𝜃 = 0

    (2.15)

    Solusi dari persamaan 2.15 yang dapat digunakan untuk redaman kecil adalah:

    𝑥(𝑡) = 𝐴 𝑒−𝐾𝑡 cos (⍵𝑡 − 𝜙) (2.16)

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 11

    dengan 𝐾 adalah faktor redaman dari persamaan dan konstanta redaman

    pendulum (b) diperoleh dari persamaan redaman kecil, maka:

    𝑏 = 2𝐼𝐾 (2.17)

    dengan b adalah konstanta redaman pendulum dan I adalah momen inersia

    pendulum.

    2.3. Koordinat Umum dan Derajat Kebebasan

    Koordinat umum adalah koordinat yang dapat menunjukkan posisi

    benda dalam ruang tiga dimensi. Koordinat umum menggambarkan posisi

    benda secara umum dan tidak terbatas pada satu koordinat. Koordinat umum

    dapat berupa koordinat kartesian, bola, maupun silinder.

    Sebuah partikel yang berada di sebuah ruangan dapat ditentukan

    melalui 3 koordinat.. Jika sebuah partikel bergerak di dalam bidang, maka

    partikel tersebut memiliki 2 derajat kebebasan. Jika partikel tersebut bergerak

    di ruang 3 dimensi, maka derajat kebebasannya ada 3. Namun jika partikel

    memiliki kendala yang membatasi gerak partikel, maka partikel akan memiliki

    jumlah koordinat umum kurang dari 3N, dengan N adalah jumlah benda.

    Derajat kebebasan (degree of freedom) digunakan untuk menunjukkan

    jumlah koordinat umum yang dimiliki oleh suatu sistem. Apabila benda

    memiliki kendala dalam sistemnya maka jumlah derajat kebebasan akan

    berkurang mengikuti persamaan 2.21. Kendala dalam sistem dapat dinyatakan

    dalam sebuah persamaan yang diberi nama persamaan kendala. Persamaan

    kendala adalah persamaan yang berasal dari gejala-gejala pada sistem yang

    sifatnya membatasi gerak sistem. Misalnya perhatikan gambar 2.3, sistem pada

    gambar ini dibatasi oleh bidang gerak xy sepanjang busur jari-jari r. Persamaan

    gerak dari pendulum tersebut dapat menggunakan vektor posisinya.

    𝐫 = 𝑥𝐢 + 𝑦𝐣 + 𝑧𝐤 (2.18)

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 12

    Gambar 2.5. Pendulum Bergerak Dalam Bidang xy

    Berdasarkan gambar 2.3 terdapat dua persamaan kendala yang

    membatasi gerak pendulum, yaitu:

    1) Benda hanya bergerak pada sumbu 𝑥𝑦 dan tidak di sumbu 𝑧, maka:

    𝑧 = 0 (2.19)

    2) Vektor komponen pendulumnya hanya terdiri dari sumbu 𝑥𝑦, maka:

    𝑥2 + 𝑦2 = 𝑟2 (2.20)

    Dengan demikian persamaan kendala yang dimiliki sistem pada gambar 2.3

    ada dua buah yang ditunjukkan oleh persamaan 2.19 dan 2.20.

    Derajat kebebasan suatu benda dapat ditentukan menggunakan

    persamaan:

    ⅆ𝑘 = 3𝑁 − 𝑘 (2.21)

    dengan 𝑁 adalah jumlah benda pada sistem dan 𝑘 adalah jumlah persamaan

    kendala pada sistem.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 13

    2.5. Lagrangian

    Lagrangian merupakan persamaan yang berasal dari pengembangan

    hukum II Newton, dengan tujuan memudahkan penyelesaian persoalan fisika

    yang rumit. Lagrangian menggunakan koordinat umum dan dibatasi pada

    penggunaan koordinat kartesian dan koordinat polar. Lagrangian juga

    menggunakan pendekatan energi, seperti energi kinetik dan energi potensial

    benda sebagai dasar penyelesaiannya.

    Analisis gerak dengan menggunakan hukum II Newton memenuhi

    persamaan 2.2. Namun dalam mekanika lanjut, digunakan analisis gerak

    menggunakan lagrangian. Secara umum lagrangian adalah selisih antara energi

    kinetik dan energi potensial yang dapat dituliskan sebagai berikut:

    𝐿 = 𝑇 − 𝑉 (2.22)

    dengan 𝑇 adalah energi kinetik dan 𝑉 adalah energi potensial.

    Persamaan Euler-Lagrange tergantung pada jumlah variabel terikatnya.

    Misalnya pada gerak dua dimensi koordinat umumnya adalah 𝑥 dan 𝑦, maka

    persamaan Euler-Lagrange jika tidak ada gaya lain yang bekerja pada sistem

    adalah:

    ⅆ𝑡(

    𝜕𝐿

    𝜕�̇�) −

    𝜕𝐿

    𝜕𝑥= 0 (2.23)

    dan

    ⅆ𝑡(

    𝜕𝐿

    𝜕�̇�) −

    𝜕𝐿

    𝜕𝑦= 0 (2.24)

    Apabila di dalam sistem terdapat gaya luar yang mengakibatkan gerakan benda

    teredam, maka persamaan di atas akan berubah karena adanya faktor redaman

    sistem. Misalnya persamaan 2.23, jika sistem teredam maka persamaannya

    akan berubah menjadi:

    ⅆ𝑡(

    𝜕𝐿

    𝜕�̇�) −

    𝜕𝐿

    𝜕𝑥= − 𝑏

    ⅆ𝑥

    ⅆ𝑡 (2.25)

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 14

    2.5. Penyelesaian Pendulum Sederhana Menggunakan Lagrangian

    Pendulum Sederhana dapat dilihat seperti pada gambar 2.4, dengan

    komponen massa 𝑚, panjang 𝑙, dan sudut 𝜃.

    Gambar 2.6. Ilustrasi Pendulum Sederhana

    Gambar 2.7. Analisis Pendulum Sederhana

    posisi benda dalam sumbu 𝑥 dapat dinyatakan dalam persamaan berikut:

    𝑥 = 𝑙 sin 𝜃 (2.26)

    untuk turunan terhadap waktu 𝑥 adalah �̇�

    �̇� = 𝑙 cos 𝜃 �̇� (2.27)

    posisi benda dalam sumbu 𝑦 dapat dinyatakan dalam persamaan berikut:

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 15

    𝑦 = −𝑙 cos 𝜃 (2.28)

    untuk turunan terhadap waktu 𝑦 adalah �̇�

    �̇� = 𝑙 sin 𝜃 �̇� (2.29)

    Pendulum yang diberikan simpangan, akan memiliki energi kinetik dan

    energi potensial. Besar energi kinetiknya mengikuti persamaan berikut:

    𝑇 = 1

    2𝑚𝑣2 (2.30)

    𝑇 = 1

    2𝑚(�̇�2 + �̇�2)

    (2.31)

    𝑇 = 1

    2𝑚[(𝑙 sin 𝜃 �̇�)2 + (−𝑙 cos 𝜃 �̇�)2]

    (2.32)

    𝑇 = 1

    2𝑚𝑙2𝜃2̇(sin2𝜃 + cos2𝜃)

    (2.33)

    dengan 𝑠𝑖𝑛2𝜃 + 𝑐𝑜𝑠2𝜃 = 1, maka:

    𝑇 = 1

    2𝑚𝑙2𝜃2̇

    (2.34)

    energi potensial pendulum sederhana mengikuti persamaan berikut:

    𝑉 = 𝑚𝑔ℎ (2.35)

    dengan ℎ = 𝑦, maka:

    𝑉 = − 𝑚𝑔𝑙 cos 𝜃 (2.36)

    dengan menggunakan persamaan lagrangian maka persamaan 2.34 dan 2.36

    disubstitusikan ke persamaan 2.22, sehingga diperoleh:

    𝐿 = 1

    2𝑚𝑙2�̇�2 + 𝑚𝑔𝑙 cos 𝜃

    (2.37)

    berdasarkan persamaan 2.33, maka persamaan Euler-Lagrange dapat

    diperoleh sebagai berikut:

    ⅆ𝑡[𝜕 (

    12 𝑚𝑙

    2𝜃2̇ + 𝑚𝑔𝑙 cos 𝜃)

    𝜕�̇�] −

    𝜕 (12 𝑚𝑙

    2�̇� + 𝑚𝑔𝑙 cos 𝜃)

    𝜕θ= 0 (2.38)

    𝑚𝑙2�̈� + 𝑚𝑔𝑙 sin 𝜃 = 0 (2.39)

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 16

    �̈� +𝑔

    𝑙sin 𝜃 = 0 (2.40)

    dengan 𝑔

    𝑙 adalah ⍵0

    2 dan dengan menggunakan pendekatan sudut kecil, maka:

    �̈� + ⍵02 𝜃 = 0 (2.41)

    solusi dari persamaan 2.41 adalah:

    θ = 𝐴 sin(⍵0𝑡 − 𝜙) (2.42)

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 17

    BAB III

    METODE PENELITIAN

    Penelitian ini bertujuan untuk menemukan persamaan gerak dari

    pendulum fisis gabungan menggunakan metode lagrangian dengan pendekatan

    sudut kecil, yang kemudian dibuktikan menggunakan aplikasi Loggerpro. Adapun

    tujuan lainnya adalah untuk mengetahui besarnya konstanta redaman yang dimiliki

    pendulum fisis gabungan dan pendulum fisis. Untuk menemukan persamaan gerak

    pendulum fisis gabungan diperoleh dengan cara menurunkan energi kinetik dan

    energi potensial pendulum menggunakan persamaan lagrangian. Untuk tujuan yang

    lain ditentukan dengan terlebih dahulu merekam gerakan pendulum fisis dan

    pendulum fisis gabungan yang telah dilakukan menggunakan handycam Panasonic

    90x. Setelah perekaman, video hasil perekaman akan dianalisis menggunakan

    aplikasi Loggerpro.

    Secara umum penelitian ini dibagi menjadi beberapa tahap yaitu: tahap

    pertama adalah persiapan alat. Tahap kedua adalah pengambilan data, dan Tahap

    ketiga adalah melakukan adalah analisis video menggunakan aplikasi Loggerpro.

    3.1. Persiapan Alat

    Alat yang digunakan dalam penelitian ini meliputi:

    1) Pendulum

    Pendulum yang digunakan terbuat dari penggaris plastik yang

    dipasangkan dengan laher. Penggaris plastik dipilih karena mudah

    didapatkan, murah, memiliki ukuran yang sama (dengan merek yang

    sama), dan massanya relatif sama. Selain itu penggaris dipilih karena

    mudah dilubangi untuk meletakkan laher, dibandingkan dengan kayu

    ataupun logam lainnya. Penggaris plastik juga cukup kokoh dan tidak

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 18

    mudah berubah bentuk, sehingga sangat sesuai digunakan sebagai

    pendulum.

    2) Laher

    Laher digunakan untuk mengurangi gesekan antara pendulum

    dengan penyangga. Sehingga faktor redaman yang digunakan

    diharapkan hanya berasal dari pendulum.

    3) Handycam

    Handycam yang digunakan untuk merekam gerak pendulum

    adalah Panasonic 90x.

    4) Tripod

    Tripod digunakan untuk meletakkan handycam, sehingga

    handycam dapat diatur satu garis lurus dengan pendulum dan dalam

    keadaan datar.

    5) Papan tulis hitam

    Papan tulis dipilih sebagai background supaya kontras dengan

    titik putih yang ada pada pendulum.

    6) Tipp-ex dan spidol

    Tipp-ex digunakan untuk memberikan tanda pada pendulum

    sehingga memudahkan dalam proses analisis gerakan pendulum. Spidol

    hitam digunakan untuk menghitamkan bagian di sekeliling tipp-ex,

    sehingga sama dengan background.

    3.2. Pengambilan Data

    Pengambilan data dilakukan dengan melakukan perekaman gerak dari

    pendulum fisis dan pendulum fisis gabungan. Bagian perekaman diawali

    dengan penyusunan alat yang telah disiapkan. Alat yang telah disiapkan lalu di

    susun seperti pada gambar 3.1.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 19

    Gambar 3.1. Gambar Rangkaian Pendulum fisis (Sebelah Kiri) dan Rangkaian

    Pendulum fisis gabungan (sebelah kanan)

    Keterangan:

    1 & 5 : laher

    2 : titik perekaman

    3 : handycam

    4 : papan tulis hitam

    6 : tripod

    Posisi pendulum fisis ataupun pendulum fisis gabungan diatur sedemikian

    sehingga menjadi satu garis lurus. Pendulum diberikan bantalan yang

    kemudian dilekatkan pada papan tulis yang kakinya sudah diberikan

    penyangga sehingga tidak dapat bergerak ataupun bergoyang.

    3.3. Analisis Menggunakan Loggerpro

    Pengukuran menggunakan Loggerpro dibagi menjadi beberapa bagian,

    pertama adalah pengukuran sudut yang digunakan. kedua adalah analisis

    gerakan dari pendulum fisis dan pendulum fisis gabungan. Adapun langkah-

    langkah pengukurannya dilakukan sebagai berikut:

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 20

    1) Pengukuran sudut

    Pengukuran sudut yang diberikan dilakukan menggunakan fitur

    Video analyzer pada software Loggerpro. Dengan cara sebagai berikut:

    a. Langkah pertama yang harus dilakukan adalah menampilkan video

    yang telah direkam. Video ditampilkan menggunakan fitur movie

    yang terletak pada menu Insert, seperti pada gambar 3.2.

    Gambar 3.2. Fitur Movie Pada Menu Insert

    b. Video yang telah dipilih kemudian dianalisis dengan menggunakan

    fitur analyzer, ada fitur analyzer kemudian dipilih ikon set scale,

    yang ditunjukkan oleh tanda panah bernomor 1 pada gambar 3.3,

    guna menentukan skala pengukuran. Kemudian pointer diarahkan

    ke sisi tepi penggaris dan dengan menekan shift+klik, pointer

    ditarik ke sisi tepi penggaris yang lain, seperti pada tanda panah

    bernomor dua di gambar 3.3. Setelah dirasa garis yang dihasilkan

    sudah vertikal sempurna, shift+klik dilepaskan dan setelahnya akan

    muncul kolom notifikasi scale, seperti pada gambar 3.4. Pada

    kolom distance kemudian diisikan ukuran lebar penggaris yang

    sebelumnya telah dilakukan pengukuran.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 21

    Gambar 3.3. Ikon Set Scale Pada Fitur Analyzer

    Gambar 3.4. Notifikasi Scale

    c. Langkah selanjutnya adalah membuat dengan membuat titik

    setimbang pendulum. Titik setimbang diatur menggunakan ikon set

    origin (gambar 3.5.), pointer kemudian diarahkan dan di klik pada

    titik putih (bawah) yang telah dibuat.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 22

    Gambar 3.5. Ikon Set Origin Pada Fitur Analyzer

    d. Video dimainkan hingga pada posisi pendulum telah

    disimpangkan. Lalu sudut diukur dengan melakukan pengukuran

    menggunakan ikon photo distance (panah nomor 1 pada gambar

    3.6), dengan mengarahkan pointer pada perpotongan sisi tepi

    penggaris dan sumbu y, seperti yang ditunjukkan oleh tanda panah

    nomor 2 pada gambar 3.6 pointer kemudian digeser sambil

    menekan shift + klik ke posisi yang telah ditentukan (misalnya

    menuju panah nomor 3 pada gambar 3.6). Pada sumbu y juga

    dilakukan pengukuran dengan cara yang sama, sehingga

    menghasilkan data seperti pada gambar 3.7.

    Gambar 3.6. Ikon Photo Distance Pada Loggerpro

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 23

    Gambar 3.7. Hasil Pengukuran Komponen Panjang Pendulum Menggunakan

    Ikon Photo Distance Pada Loggerpro

    e. Setelah diperoleh komponen panjang pendulum pada sumbu 𝑥 dan

    𝑦 seperti pada gambar 3.7, maka sudut yang digunakan untuk dapat

    diperoleh menggunakan fungsi tangensial.

    2) Analisis gerakan pendulum fisis dan pendulum fisis gabungan

    Analisis gerakan pendulum fisis dan pendulum fisis gabungan

    dilakukan untuk memperoleh konstanta redaman. Langkah-langkah

    yang dilakukan sebagai berikut:

    a. Langkah awal yang dilakukan sama seperti poin a sampai poin b

    pada pengukuran sudut.

    b. Analisis gerakan pendulum fisis dan pendulum fisis gabungan

    dilakukan menggunakan ikon add point pada fitur analyzer

    (gambar 3.8.). pointer diarahkan ke titik putih (bawah) yang telah

    dibuat kemudian diklik dan dilakukan perekaman pergerakan

    pendulum pada video.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 24

    Gambar 3.8. Ikon Add Point Pada Fitur Analyzer

    c. Nilai konstanta redaman kemudian diperoleh dengan melakukan

    fiting terhadap data yang diperoleh dengan menggunakan

    persamaan 𝑦(𝑡) = 𝐴𝑒−𝐵𝑡 sin (𝐶𝑥 + 𝐷).

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 25

    BAB IV

    HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

    4.1. Hasil Penelitian

    4.1.1. Pendulum fisis gabungan

    a. Derajat kebebasan pendulum fisis gabungan

    Derajat kebebasan dapat ditentukan setelah persamaan kendala

    yang dimiliki suatu sistem diketahui. Persamaan kendala pendulum

    fisis gabungan meliputi:

    a) Pendulum fisis gabungan hanya bergerak pada satu bidang

    (𝑥, 𝑦), sehingga sumbu 𝑧 pada titik nol. Pada pendulum

    pertama:

    𝑧1 = 0 (4.1)

    dan pada pendulum kedua:

    𝑧2 = 0 (4.2)

    b) Posisi pendulum fisis gabungan pada sumbu 𝑥 dan 𝑦,

    terkungkung oleh panjang lengan pendulum. Sehingga pada

    pendulum pertama dapat dinyatakan melalui persamaan:

    𝑥12 + 𝑦1

    2 = 𝑙12 (4.3)

    dan pada pendulum kedua:

    𝑥22 + 𝑦2

    2 = 𝑙22 (4.4)

    dari persamaan di atas diketahui bahwa ada empat persamaan

    kendala pada pendulum fisis gabungan.

    Derajat kebebasan dari pendulum fisis kemudian dapat

    diperoleh dari persamaan 2.21. Sehingga diperoleh persamaan

    kendala pada pendulum fisis gabungan sebagai berikut:

    ⅆ𝑘 = 3(2) − 4

    ⅆ𝑘 = 2

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 26

    dengan demikian maka diketahui ada dua derajat kebebasan untuk

    pendulum fisis gabungan, yang juga menandakan bahwa jumlah

    koordinat umum pada pendulum fisis gabungan ada dua buah.

    b. Penyelesaian persamaan gerak pendulum fisis gabungan

    menggunakan lagrangian

    Pendulum fisis gabungan diilustrasikan seperti gambar 4.1.

    karena pendulum fisis gabungan ini adalah benda pejal yang

    memiliki massa, maka dalam analisis ini momen inersia yang

    dimiliki pendulum ikut diperhatikan.

    Gambar 4.1. Ilustrasi Pendulum fisis gabungan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 27

    berdasarkan gambar 4.1 posisi benda pada sumbu 𝑥 dan sumbu 𝑦 dapat diperoleh melalui persamaan berikut:

    𝑥1 =1

    2𝑙1 sin 𝜃1 (4.5)

    𝑥2 = 𝑙1 sin 𝜃1 +1

    2𝑙2 sin 𝜃2 (4.6)

    𝑦1 = −1

    2𝑙1 cos 𝜃1 (4.7)

    𝑦2 = −𝑙1 cos 𝜃1 −1

    2𝑙2 cos 𝜃2 (4.8)

    Turunan terhadap waktu dari persamaan posisi 𝑥 dan 𝑦 adalah:

    𝑥1̇ =1

    2𝑙1 cos 𝜃1�̇�1 (4.9)

    𝑥2̇ = 𝑙1 cos 𝜃1�̇�1 +1

    2𝑙2 cos 𝜃2�̇�2 (4.10)

    𝑦1̇ =1

    2𝑙1 sin 𝜃1 �̇�1 (4.11)

    𝑦2̇ = 𝑙1 sin 𝜃1�̇�1 +1

    2𝑙2 sin 𝜃2�̇�2 (4.12)

    Berdasarkan analisa gambar 4.1, energi potensial dari sistem dapat diperoleh sebagai berikut:

    𝑉 = −1

    2 𝑚1𝑔𝑙1 cos 𝜃1 + 𝑚2𝑔 (−𝑙1 cos 𝜃1 −

    1

    2𝑙2 cos 𝜃2) (4.13)

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 28

    𝑉 = −𝑔𝑙1 cos 𝜃1 (1

    2𝑚1 + 𝑚2) −

    1

    2𝑚2𝑔𝑙2 cos 𝜃2 (4.14)

    Energi kinetik sistem pada gambar 4.1 dapat dinyatakan sebagai berikut:

    𝑇 =1

    2𝑚1𝑣1

    2 +1

    2𝑚2𝑣2

    2 (4.15)

    𝑇 =1

    2𝑚1(�̇�1

    2 + �̇�12) +

    1

    2𝑚2(�̇�2

    2 + �̇�22) (4.16)

    𝑇 =1

    8𝑙1�̇�1

    2(𝑚1 + 4𝑚2) +1

    8𝑚2𝑙2�̇�2

    2 +1

    2𝑚2𝑙1𝑙2�̇�1�̇�2 𝑐𝑜𝑠(𝜃1 + 𝜃2) (4.17)

    dengan menggunakan persamaan lagrangian maka persamaan 4.14 dan 4.17 disubstitusikan ke persamaan 2.22, sehingga diperoleh:

    𝐿 =1

    8𝑙1�̇�1

    2(𝑚1 + 4𝑚2) +

    1

    8𝑚2𝑙2�̇�2

    2+

    1

    2𝑚2𝑙1𝑙2�̇�1�̇�2 cos(𝜃1 + 𝜃2) + 𝑔𝑙1 cos 𝜃1 (

    1

    2𝑚1 + 𝑚2) +

    1

    2𝑚2𝑔𝑙2 cos 𝜃2 (4.18)

    Dengan asumsi bahwa pendulum akan mengalami redaman kecil, maka persamaan Euler-Lagrange untuk θ1 adalah:

    ⅆ𝑡[

    𝜕𝐿

    𝜕�̇�1] −

    𝜕𝐿

    𝜕𝜃1= −𝑏1

    ⅆ𝜃1ⅆ𝑡

    (4.19)

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 29

    untuk 𝑑

    𝑑𝑡[

    𝜕𝐿

    𝜕�̇�1]

    ⅆ𝑡[

    𝜕𝐿

    𝜕�̇�1] =

    ⅆ𝑡{

    𝜕 [18 𝑙1�̇�1

    2(𝑚1 + 4𝑚2) +

    18 𝑚2𝑙2�̇�2

    2+

    12 𝑚2𝑙1𝑙2�̇�1�̇�2 cos

    (𝜃1 + 𝜃2) + 𝑔𝑙1 cos 𝜃1 (12 𝑚1 + 𝑚2) +

    12 𝑚2𝑔𝑙2 cos 𝜃2]

    𝜕�̇�1} (4.20)

    ⅆ𝑡[

    𝜕𝐿

    𝜕�̇�1] =

    1

    4𝑙1

    2�̈�1(𝑚1 + 4𝑚2) + 𝑚2𝑙1𝑙2𝑐𝑜𝑠(𝜃1 − 𝜃2)�̈�2 − 𝑚2𝑙1𝑙2𝑠𝑖𝑛(𝜃1 − 𝜃2)(𝜃1̇ − 𝜃2̇)�̇�2 (4.21)

    untuk 𝜕

    𝜕𝜃1

    𝜕𝐿

    𝜕𝜃1=

    𝜕

    𝜕𝜃1[1

    8𝑙1�̇�1

    2(𝑚1 + 4𝑚2) +

    1

    8𝑚2𝑙2�̇�2

    2+

    1

    2𝑚2𝑙1𝑙2�̇�1�̇�2 𝑐𝑜𝑠(𝜃1 + 𝜃2) + 𝑔𝑙1 cos 𝜃1 (

    1

    2𝑚1 + 𝑚2) +

    1

    2𝑚2𝑔𝑙2 cos 𝜃2] (4.22)

    𝜕𝐿

    𝜕𝜃1= −

    1

    2𝑚2𝑙1𝑙2�̇�1�̇�2𝑠𝑖𝑛(𝜃1 − 𝜃2) − 𝑔𝑙1 sin 𝜃1 (

    1

    2𝑚1 + 𝑚2) (4.23)

    Persamaan 4.21 dan persamaan 4.23 disubstitusikan ke persamaan 4.19, kemudian diturunkan secara matematis. penurunan

    persamaan 4.19 dapat dilihat pada lampiran 1, maka diperoleh persamaan koordinat umum yang pertama pada pendulum fisis gabungan

    sebagai berikut:

    d2𝜃1ⅆ𝑡2

    +𝑏1𝐼1

    ⅆ𝜃1ⅆ𝑡

    + ⍵12𝜃1 = 0 (4.24)

    dengan 𝐼1 =9

    4𝑚𝑙2; dan ⍵1

    2 =2

    3

    𝑔

    𝑙

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 30

    berdasarkan persamaan 4.24 diperoleh solusi untuk persamaan gerak pendulum fisis gabungan sebagai berikut:

    𝜃1 = 𝐴𝑒−𝐵1𝑡 sin(⍵1𝑡 + 𝜙) (4.25)

    dengan 𝐵1 =𝑏1

    2𝐼1

    Dengan asumsi bahwa pendulum akan mengalami redaman kecil, maka persamaan Euler-Lagrangian untuk 𝜃2 adalah:

    ⅆ𝑡[

    𝜕𝐿

    𝜕�̇�2] −

    𝜕𝐿

    𝜕𝜃2= −𝑏2

    ⅆ𝜃2ⅆ𝑡

    (4.26)

    untuk 𝑑

    𝑑𝑡[

    𝜕𝐿

    𝜕�̇�2]

    ⅆ𝑡[

    𝜕𝐿

    𝜕�̇�2] =

    ⅆ𝑡{

    𝜕 [18

    𝑙1�̇�12

    (𝑚1 + 4𝑚2) +18

    𝑚2𝑙2�̇�22

    +12

    𝑚2𝑙1𝑙2�̇�1�̇�2 cos(𝜃1 + 𝜃2) + 𝑔𝑙1 cos 𝜃1 (12

    𝑚1 + 𝑚2) + 𝑚2𝑔𝑙2 cos 𝜃2]

    𝜕�̇�2} (4.27)

    ⅆ𝑡[

    𝜕𝐿

    𝜕�̇�2] =

    1

    4𝑚2𝑙2

    2�̈�2 +1

    2𝑚2𝑙1𝑙2�̈�1𝑐𝑜𝑠(𝜃1 − 𝜃2) −

    1

    2𝑚2𝑙1𝑙2𝑠𝑖𝑛(𝜃1 − 𝜃2)(𝜃1̇ − 𝜃2̇)�̇�2 (4.28)

    untuk 𝜕

    𝜕𝜃2

    𝜕𝐿

    𝜕𝜃2=

    𝜕

    𝜕𝜃2[1

    8𝑙1�̇�1

    2(𝑚1 + 4𝑚2) +

    1

    8𝑚2𝑙2�̇�2

    2+

    1

    2𝑚2𝑙1𝑙2�̇�1�̇�2 cos(𝜃1 + 𝜃2) + 𝑔𝑙1 cos 𝜃1 (

    1

    2𝑚1 + 𝑚2) + 𝑚2𝑔𝑙2 cos 𝜃2] (4.29)

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 31

    𝜕𝐿

    𝜕𝜃2= −

    1

    2𝑚2𝑙1𝑙2�̇�1�̇�2 sin(𝜃1 − 𝜃2) −

    1

    2𝑚2𝑔𝑙2 sin 𝜃2 (4.30)

    Persamaan 4.28 dan persamaan 4.30 disubstitusikan ke

    persamaan 4.26, kemudian diturunkan secara matematis. penurunan

    persamaan 4.26 dapat dilihat pada lampiran 1. Maka diperoleh

    persamaan koordinat umum yang kedua pada pendulum fisis

    gabungan sebagai berikut:

    ⅆ2𝜃2ⅆ𝑡2

    +𝑏2𝐼2

    ⅆ𝜃2ⅆ𝑡

    + ⍵22𝜃2 = 0 (4.31)

    dengan

    dengan 𝐼2 =3

    4𝑚𝑙2 dan ⍵2

    2 =2

    3

    𝑔

    𝑙

    berdasarkan persamaan 4.31 diperoleh solusi untuk persamaan gerak

    pendulum fisis gabungan sebagai berikut:

    𝜃2 = 𝐴𝑒−𝐵2𝑡 sin(⍵2𝑡 + 𝜙)

    dengan 𝐵2 =𝑏2

    2𝐼2

    (4.32)

    c. Analisis konstanta redaman pendulum fisis gabungan menggunakan

    Loggerpro

    Konstanta redaman pendulum fisis gabungan ditentukan

    dengan cara seperti yang telah dijelaskan pada BAB III dengan

    menggunakan persamaan 4.32. persamaan ini dipilih karena

    pengambilan data dilakukan pada titik yang berada pada di lengan

    bawah pendulum fisis gabungan. Berikut adalah hasil fitting untuk

    data pertama pada sudut 8,07o :

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 32

    Gambar 4.2. Grafik Hasil Fitting Data Pertama Pada Sudut 8,07o Untuk

    Pendulum fisis gabungan

    Dari gambar 4.2 faktor redaman dari persamaan pada pendulum fisis

    gabungan ditunjukkan oleh variabel B, di mana untuk data pertama

    dengan sudut 8,07o memiliki faktor redaman sebesar 0,05664.

    Kemudian konstanta redaman pendulum fisis gabungan dapat

    ditentukan sebagai berikut:

    𝑏2 = 2𝐼2𝐵2

    𝑏2 = 2 × [3

    2× 0,04 × (0,4)2] × 0,05664

    𝑏2 = 1,09 × 10−3 kg m2/s

    dengan menggunakan cara yang sama data berikutnya dianalisis,

    sehingga diperoleh tabel hasil analisis sebagai berikut:

    Tabel 4.1. Konstanta Redaman pada Pendulum Fisis Gabungan untuk Sudut 8,07o

    Data Konstanta Redaman

    (Kg m2/s)

    1 0,001087

    2 0,001116

    3 0,001126

    4 0,001152

    5 0,001103

    Rata-rata dan ralat (1,12 ± 0,05) × 10-3

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 33

    4.1.2. Pendulum Fisis Tunggal

    a. Derajat kebebasan pendulum fisis tunggal

    Derajat kebebasan dapat ditentukan setelah persamaan kendala

    yang dimiliki suatu sistem diketahui. Persamaan kendala pendulum

    fisis tunggal meliputi:

    a) Pendulum fisis tunggal hanya bergerak pada satu bidang (𝑥, 𝑦),

    sehingga sumbu 𝑧 pada titik nol. Sehingga persamaan

    kendalanya dapat dituliskan:

    𝑧 = 0 (4.36)

    b) Posisi pendulum fisis tunggal pada sumbu 𝑥 dan 𝑦, terkendala

    oleh panjang lengan pendulum. Dengan jumlah kuadrat 𝑥 dan 𝑦

    tidak akan lebih besar ataupun lebih kecil dari kuadrat panjang

    lengan pendulum. Sehingga persamaan kendalanya dapat

    dituliskan:

    𝑥2 + 𝑦2 = 𝑙2 (4.37)

    dari persamaan di atas, diketahui bahwa ada dua persamaan kendala

    pada pendulum fisis tunggal.

    Derajat kebebasan dari pendulum fisis tunggal kemudian dapat

    diperoleh dari persamaan 2.21. Sehingga diperoleh persamaan

    kendala pada pendulum fisis tunggal sebagai berikut:

    ⅆ𝑘 = 3(1) − 2

    ⅆ𝑘 = 1

    dengan demikian maka diketahui ada satu derajat kebebasan untuk

    pendulum fisis tunggal, yang juga menandakan bahwa jumlah

    koordinat umum pada pendulum fisis tunggal ada satu buah.

    b. Penyelesaian persamaan gerak pendulum fisis tunggal menggunakan

    lagrangian

    Pendulum fisis tunggal diilustrasikan sebagai berikut:

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 34

    Gambar 4.3. Ilustrasi Pendulum Fisis Tunggal

    berdasarkan gambar 4.4 posisi benda pada sumbu 𝑥 dan sumbu 𝑦

    dapat diperoleh melalui persamaan berikut:

    𝑥 =1

    2𝑙 sin 𝜃

    (4.33)

    𝑦 = −1

    2𝑙 cos 𝜃

    (4.34)

    Turunan terhadap waktu dari persamaan posisi 𝑥 dan 𝑦 adalah:

    �̇� =1

    2𝑙 cos 𝜃 �̇�

    (4.35)

    �̇� =1

    2𝑙 sin 𝜃 �̇�

    (4.36)

    Berdasarkan gambar 4.4, energi potensial dari sistem dapat

    diperoleh sebagai berikut:

    𝑉 = 𝑚𝑔ℎ (4.37)

    𝑉 = −1

    2𝑚𝑔𝑙 cos 𝜃

    (4.38)

    Energi kinetik sistem pada gambar 4.4 dapat dinyatakan sebagai

    berikut:

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 35

    𝑇 =1

    2𝑚(�̇�2 + �̇�2)

    (4.39)

    𝑇 =1

    2𝑚 [(

    1

    2𝑙 cos 𝜃�̇�)

    2

    + (−1

    2𝑙 sin 𝜃 �̇�)

    2

    ] (4.40)

    𝑇 =1

    8𝑚𝑙2�̇�2

    (4.41)

    dengan menggunakan persamaan lagrangian maka persamaan 4.38

    dan 4.41 disubstitusikan ke persamaan 2.22, sehingga diperoleh:

    𝐿 = 1

    8𝑚𝑙2�̇�2 +

    1

    2𝑚𝑔𝑙 cos 𝜃

    (4.42)

    dengan asumsi bahwa pendulum akan mengalami redaman kecil,

    maka persamaan Euler-Lagrangian untuk θ adalah:

    ⅆ𝑡[𝜕 (

    18

    𝑚𝑙2�̇�2 + 12

    𝑚𝑔𝑙 cos 𝜃)

    𝜕�̇�] −

    𝜕 ( 18

    𝑚𝑙2�̇�2 + 12

    𝑚𝑔𝑙 cos 𝜃)

    𝜕θ= −𝑏3

    𝜕𝜃

    𝜕𝑡 (4.43)

    Persamaan 4.43 kemudian diturunkan secara matematis, untuk

    uraian penurunannya dapat dilihat pada lampiran 1. Setelah

    dilakukan penurunan, maka persamaan koordinat umum pendulum

    fisis tunggal akan diperoleh sebagai berikut:

    ⅆ2𝜃

    ⅆ𝑡2+

    𝑏3𝐼3

    ⅆ𝜃

    ⅆ𝑡+ ⍵3

    2𝜃 = 0 (4.44)

    dengan ⍵32 = 2

    𝑔

    𝑙; dan 𝐼3 =

    1

    4𝑚𝑙2 , Berdasarkan persamaan 4.44

    diperoleh solusi untuk persamaan gerak pendulum fisis tunggal

    sebagai berikut:

    𝜃 = 𝐴𝑒−𝐵3𝑡 sin(⍵3𝑡 − 𝜙) (4.45)

    dengan 𝐵3 =𝑏3

    2𝐼3

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 36

    c. Analisis konstanta redaman pendulum fisis tunggal menggunakan

    Loggerpro

    Konstanta redaman pendulum fisis tunggal ditentukan dengan

    cara seperti yang telah dijelaskan pada bab III dengan menggunakan

    persamaan 4.45. Berikut adalah hasil fitting untuk data pertama pada

    sudut 8,07o :

    Gambar 4.4. Grafik Hasil Fitting Data Pertama pada Sudut 8,07o Untuk

    Pendulum Fisis Tunggal

    Dari gambar 4.5 faktor redaman dari persamaan pada

    pendulum fisis tunggal ditunjukkan oleh variabel B, di mana untuk

    data pertama dengan sudut 8,07o memiliki faktor redaman sebesar

    0,05965. Sedangkan untuk konstanta redaman pendulum fisis

    tunggal dapat diperoleh sebagai berikut:

    𝑏3 = 2𝐼3𝐵

    𝑏3 = 2 × 2 × 0,04 × 0,42 × 0,05965

    𝑏3 = 1,52 × 10−2𝑘𝑔 𝑚2/𝑠

    dengan menggunakan cara yang sama data berikutnya

    dianalisis, sehingga diperoleh tabel hasil analisis sebagai berikut:

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 37

    Tabel 4.2. Konstanta Redaman Pada Pendulum Fisis Tunggal untuk

    Sudut 8,07o

    Data Konstanta Redaman

    (Kg m2/s)

    1 0,001527

    2 0,001512

    3 0,001522

    4 0,001525

    5 0,001524

    Rata-rata dan Ralat (1,52 ± 0,01) × 10-3

    4.2. Pembahasan

    Penelitian ini memiliki empat tujuan seperti yang sudah disebutkan

    pada BAB I. Tujuan pertama penelitian ini adalah menemukan persamaan

    umum dari pendulum fisis gabungan menggunakan metode lagrangian

    dengan pendekatan sudut kecil. Sesuai dengan yang telah dijelaskan pada

    dasar teori, bahwa jumlah persamaan umum dapat diketahui dari derajat

    kebebasannya. Pada bagian hasil ditemukan bahwa pendulum fisis

    gabungan memiliki dua derajat kebebasan yang berarti pendulum fisis

    gabungan memiliki dua persamaan umum. Sedangkan pendulum fisis

    hanya memiliki satu derajat kebebasan sehingga pendulum fisis hanya

    memiliki satu persamaan umum. Persamaan yang diperoleh untuk

    pendulum fisis gabungan ditunjukkan oleh persamaan 4.25 dan 4.32,

    sedangkan untuk pendulum fisis ditunjukkan oleh persamaan 4.45.

    Pendulum fisis gabungan memiliki dua buah solusi yaitu untuk

    sudut yang pertama (𝜃1) dan sudut yang kedua (𝜃2). Karena 𝜃1 ≈ 𝜃2,

    maka dalam analisis dapat menggunakan salah satu solusi tersebut. Pada

    penelitian ini sudut yang digunakan untuk analisis data pada pendulum

    fisis gabungan adalah 𝜃2.

    Pendulum yang digunakan dalam penelitian ini ada dua jenis, yaitu

    pendulum fisis gabungan dan pendulum fisis. Dengan kedua pendulum

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 38

    terbuat dari penggaris yang dilubangi dan diberi laher sebagai poros,

    sehingga pendulum dapat berayun dengan bebas dan mengurangi

    terjadinya gesekan antara pendulum dan poros putarnya. Pendulum yang

    telah dirangkai kemudian disimpangkan dan direkam menggunakan

    handycam Panasonic 90x. Setelah diberikan simpangan pendulum mulai

    berosilasi dan lama kelamaan pendulum akan berhenti. Peristiwa ini

    menunjukkan bahwa pendulum mengalami osilasi teredam. Redaman

    yang dialami pendulum merupakan redaman kecil, di mana dapat dilihat

    pada gambar 4.2 ataupun gambar 4.5 terjadi pengurangan amplitudo secara

    perlahan.

    Pengurangan amplitudo setiap waktu ini kemudian disebut sebagai

    konstanta redaman pendulum. Konstanta redaman pendulum dapat

    diperoleh dengan menggunakan analisis video yang telah direkam

    menggunakan loggerpro dan melakukan fitting data yang diperoleh seperti

    yang telah dilakukan pada bagian hasil yang ada pada BAB IV. Nilai

    konstanta redaman pendulum fisis tunggal adalah (1,52 ± 0,01) × 10-3 Kg

    m2/s dan pada pendulum fisis gabungan adalah (1,12 ± 0,05) × 10-3 Kg m2/s.

    Terdapat perbedaan nilai konstanta redaman pendulum fisis tunggal

    dan pendulum fisis gabungan. Berdasarkan hasil pengamatan, hal ini dapat

    terjadi karena pada saat pendulum gabungan berayun dan mencapai titik

    yang sama dengan pendulum fisis tunggal (gambar 4.8). Lengan bawah

    pendulum gabungan memberikan dorongan kepada lengan atas pendulum

    gabungan (gambar 4.9). Sehingga pendulum gabungan dapat memiliki

    simpangan yang lebih jauh dibandingkan dengan pendulum fisis tunggal.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 39

    Gambar 4.5. Pendulum Fisis Tunggal dan Pendulum Fisis Gabungan pada

    Ketinggian yang Sama

    Gambar 4.6. Pendulum Fisis Gabungan Menyimpang Lebih Jauh

    Kualitas perekaman memiliki pengaruh yang sangat besar dalam

    penelitian ini. Sehingga perekaman harus dilakukan pengulangan hingga

    beberapa kali untuk memperoleh hasil yang terbaik. Namun karena

    keterbatasan kemampuan perekaman dari handycam yang digunakan,

    mengakibatkan perekaman untuk sudut yang lebih besar dari 60o tidak

    dapat diamati. Dalam penelitian ini sempat terjadi kesulitan dalam proses

    analisis video di loggerpro, karena gambar yang dihasilkan kurang

    maksimal bahkan beberapa frame terlihat tidak fokus. Namun karena

    banyaknya data diperoleh sudah cukup untuk menunjukkan peristiwa

    osilasi teredam yang diharapkan dan dapat diamati dengan jelas.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 40

    BAB V

    PENUTUP

    5.1. Kesimpulan

    a. Ada dua buah persamaan gerak untuk pendulum fisis gabungan yaitu:

    𝜃1 = 𝐴𝑒−𝐵1𝑡 sin( ⍵1𝑡 − 𝜙)

    dan

    𝜃2 = 𝐴𝑒−𝐵2𝑡 sin( ⍵2𝑡 − 𝜙)

    b. Nilai konstanta redaman untuk sudut kecil pada pendulum fisis tunggal

    adalah (1,52 ± 0,01) × 10-3 Kg m2/s dan pada pendulum fisis gabungan adalah

    (1,12 ± 0,05) × 10-3 Kg m2/s

    5.2. Saran

    Bagi pembaca yang memiliki minat untuk melakukan penelitian serupa

    ataupun melanjutkan penelitian ini, penulis menyarankan untuk:

    a. Menggunakan kamera atau handycam dengan kualitas perekaman di atas

    90 fps. Supaya pada saat analisis menggunakan Loggerpro tidak terdapat

    frame yang tidak jelas dan meningkatkan ketelitian dalam penelitian.

    b. Menemukan solusi untuk batasan masalah pada poin 1.3.2, di mana pada

    penelitian ini massa laher masih di abaikan.

    c. Memperhatikan kontras benda yang diamati dengan background. Karena

    jika benda dan background tidak kontras maka akan menyulitkan peneliti

    pada bagian analisis.

    d. Memperhatikan kondisi lingkungan terutama keadaan cahaya dan angin,

    yang dapat mempengaruhi proses pengambilan data.

    e. Menggunakan komputasi agar memperoleh solusi di mana 𝜃1 ≠ 𝜃2

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 41

    DAFTAR PUSTAKA

    Giancoli, Douglas C. 2014. Fisika Prinsip dan Aplikasi. Jilid ke-1. Edisi ke-7.

    Diterjemahkan oleh Irzam. Jakarta: Erlangga.

    Halliday, D., dan Resnick, R.1984. Fisika Dasar. Edisi Ketiga Jilid 2. Jakarta:

    Erlangga.

    Limiansih, K., Santosa, I. E. (2013) Redaman Pada Pendulum fisis. Jurnal Fisika

    Indonesia. XVII (Desember), 17-20.

    Rafat, M. Z., Wheatland, M. S., Bedding, T. R. 2009. Dynamics of a double

    pendulum with distributed mass. American Journal of Physics 77. 216

    (2009): 216-223

    Tipler, P. A. 1998. Fisika untuk Sains dan Teknik. Jilid ke-1. Diterjemahkan oleh

    Lea Prasetio dan Rahmad W. Adi. Jakarta: Erlangga.

    Shinbrot, T., Grebogi, C., Wiasom, J. 1992. Chaos in a double pendulum. American

    Journal of Physics. 491 (1992): 491-499

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 42

    LAMPIRAN

    Lampiran 1. Penyelesaian Persamaan Pada BAB V

    A. Penyelesaian Persamaan 4.23

    ⅆ𝑡[

    𝜕𝐿

    𝜕�̇�1] −

    𝜕𝐿

    𝜕𝜃1= −𝑏1

    ⅆ𝜃1ⅆ𝑡

    𝑙12�̈�1(𝑚1 + 𝑚2) + 𝑚2𝑙1𝑙2𝑐𝑜𝑠(𝜃1 − 𝜃2)�̈�2 − 𝑚2𝑙1𝑙2𝑠𝑖𝑛(𝜃1 − 𝜃2)(𝜃1̇ − 𝜃2̇)�̇�2+

    1

    2𝑚2𝑙1𝑙2�̇�1�̇�2𝑠𝑖𝑛(𝜃1 − 𝜃2) + 𝑔𝑙1 sin 𝜃1 (

    1

    2𝑚1 + 𝑚2) = −𝑏1

    ⅆ𝜃1ⅆ𝑡

    dengan 𝑚1 ≈ 𝑚2 ≈ 𝑚; 𝜃1 ≈ 𝜃2 ; dan 𝑙1 ≈ 𝑙2 ≈ 𝑙; maka:

    1

    4𝑙2�̈�1(5𝑚) + 𝑚𝑙

    2�̈�1 + 𝑔𝑙 sin 𝜃1 (3

    2𝑚) = −𝑏1

    ⅆ𝜃1ⅆ𝑡

    9

    4𝑚𝑙2�̈�1 +

    3

    2𝑚𝑔𝑙 sin 𝜃1 = −𝑏1

    ⅆ𝜃1ⅆ𝑡

    dengan persamaan di atas kemudian dibagi dengan 9

    4𝑚𝑙2, maka:

    �̈�1 +2

    3

    𝑔

    𝑙sin 𝜃1 = −

    𝑏194 𝑚𝑙

    2

    ⅆ𝜃1ⅆ𝑡

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 43

    dengan 9

    4𝑚𝑙2 = 𝐼1;

    2

    3

    𝑔

    𝑙= ⍵1; dan persamaan di atas didekati menggunakan pendekatan sudut kecil di mana sin 𝜃1 ≈ 𝜃1, maka

    diperoleh persamaan 4.24:

    ⅆ2𝜃1ⅆ𝑡2

    +𝑏1𝐼1

    ⅆ𝜃1ⅆ𝑡

    + ⍵12𝜃1 = 0

    B. Penyelesaian Persamaan 4.31

    ⅆ𝑡[

    𝜕𝐿

    𝜕�̇�2] −

    𝜕𝐿

    𝜕𝜃2= −𝑏2

    ⅆ𝜃2ⅆ𝑡

    1

    4𝑚2𝑙2

    2�̈�2 +1

    2𝑚2𝑙1𝑙2�̈�1𝑐𝑜𝑠(𝜃1 − 𝜃2) −

    1

    2𝑚2𝑙1𝑙2𝑠𝑖𝑛(𝜃1 − 𝜃2)(�̇�1 − �̇�2)�̇�2+

    1

    2𝑚2𝑙1𝑙2�̇�1�̇�2𝑠𝑖𝑛(𝜃1 − 𝜃2) +

    1

    2𝑚2𝑔𝑙2 sin 𝜃2 = −𝑏2

    ⅆ𝜃2ⅆ𝑡

    dengan 𝑚1 ≈ 𝑚2 ≈ 𝑚; 𝜃1 ≈ 𝜃2 ≈ 𝜃 ; dan 𝑙1 ≈ 𝑙2 ≈ 𝑙; maka:

    1

    4𝑚𝑙2�̈�2 +

    1

    2𝑚𝑙2�̈�2 +

    1

    2𝑚𝑔𝑙 sin 𝜃2 = −𝑏2

    ⅆ𝜃2ⅆ𝑡

    3

    4𝑚𝑙2�̈�2 +

    1

    2𝑚𝑔𝑙 sin 𝜃2 = −𝑏2

    ⅆ𝜃2ⅆ𝑡

    dengan persamaan di atas kemudian dibagi dengan 3

    4𝑚𝑙2, maka:

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 47

    �̈� +2

    3

    𝑔

    𝑙sin 𝜃 = −

    𝑏234 𝑚𝑙

    2

    ⅆ𝜃

    ⅆ𝑡

    dengan 3

    4𝑚𝑙2 = 𝐼2;

    2

    3

    𝑔

    𝑙= ⍵2

    2; dan persamaan di atas didekati menggunakan

    pendekatan sudut kecil di mana sin 𝜃2 ≈ 𝜃2, maka diperoleh persamaan

    4.24:

    ⅆ2𝜃2ⅆ𝑡2

    + ⍵22 𝜃2 +

    𝑏2𝐼2

    ⅆ𝜃2ⅆ𝑡

    = 0

    C. Penyelesaian Persamaan 4.48

    ⅆ𝑡[𝜕 (

    18 𝑚𝑙

    2�̇�2 + 12 𝑚𝑔𝑙 cos 𝜃)

    𝜕�̇�] −

    𝜕 ( 18 𝑚𝑙

    2�̇�2 + 12 𝑚𝑔𝑙 cos 𝜃)

    𝜕θ= −𝑏3

    ⅆ𝜃

    ⅆ𝑡

    1

    4𝑚𝑙2�̈� +

    1

    2𝑚𝑔𝑙 sin 𝜃 = −𝑏3

    ⅆ𝜃

    ⅆ𝑡

    dengan persamaan di atas kemudian dibagi dengan 1

    4𝑚𝑙2, maka:

    �̈� + 2𝑔

    𝑙sin 𝜃 = −

    𝑏314 𝑚𝑙

    2

    ⅆ𝜃

    ⅆ𝑡

    dengan 1

    4𝑚𝑙2 = 𝐼3; 2

    𝑔

    𝑙= ⍵3; dan persamaan di atas didekati menggunakan

    pendekatan sudut kecil di mana sin 𝜃 ≈ 𝜃, maka diperoleh persamaan 4.49:

    ⅆ2𝜃

    ⅆ𝑡2+ ⍵3

    2 𝜃 +𝑏3𝐼3

    ⅆ𝜃3ⅆ𝑡

    = 0

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 48

    Lampiran 2. Hasil Analisis Video Pada Loggerpro

    A. Pendulum Fisis Tunggal untuk Sudut 8,07o

    1. Data I

    2. Data II

    3. Data III

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 49

    4. Data IV

    5. Data V

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 50

    B. Pendulum Fisis Gabungan untuk Sudut 8,07o

    1. Data I

    2. Data II

    3. Data III

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 51

    4. Data IV

    5. Data V

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI