PENENTUAN JENIS KEGIATAN BERDASARKAN KINERJA … filejalan alternatif yang menghubungakan antara...
Transcript of PENENTUAN JENIS KEGIATAN BERDASARKAN KINERJA … filejalan alternatif yang menghubungakan antara...
PENENTUAN JENIS KEGIATAN BERDASARKAN
KINERJA JALAN DI KORIDOR KETINTANG SURABAYA
Ersad Timah
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
� Koridor Ketintang merupakan jalan utama yang menghubungkan antara jalan raya A. Yani dengnan kawasan ketintang dan jalan raya gunung sara dengan kawasan ketintang. Artinya bahwa tidak ada jalan alternatif yang menghubungakan antara kawasan bangkitan lalu jalan alternatif yang menghubungakan antara kawasan bangkitan lalu lintas tersebut� Jenis kegiatan yang terdapat di Koridor Ketintang meliputi fasilitas pendidikan, perkantoran, dan perdagangan dan jasa. Fasilitas pendidikan yang berada di kawasan ketintang antara lain adalah fasilitas pendidikan tingkat SD, fasiitas pendidikan tingkat SLTP, fasilitas pendidikan tingkat SMA, dan perguruan tinggi (UNESA). untuk perkantoran yang terdapat pada kawasan ketintang ialah untuk perkantoran yang terdapat pada kawasan ketintang ialah Kantor Telkom, PJB/PLN. Fasilitas perdagangan dan jasa adalah royal plaza, warung/rumah makan, pakir royal, usaha foto copy, bengkel motor, salon kecantikan, mini market, warnet, fasilitas-fasilitas tersebut memiliki potensi sebagai kegiatan yang menimbulkan bangkitan lalu lintas. Yang berpengaruh terhadap intensitas pelayanan jalan pada koridor Ketintang
LANJUTAN LATAR BELAKANG
� Sirkulasi pergerakan internal yang ada di kawasan Ketintang terutama pada saat peak-hour (masuk/pulang kerja dan sekolah) terjadi peningkatan volume kendaraan sehingga sekolah) terjadi peningkatan volume kendaraan sehingga terjadi penurunan tingkat intensitas pelayanan jalan Ketintang (dari 0.96 menjadi 1.05), akibatnya terjadi ketidak lancaran lalulintas di jalan Ketintang
� Koridor Ketintang merupakan salah satu yang mengalami perubahanberbagai kegiatan seperti pertokoan, warung makan, bengkel, salon, dsb. Munculnya kegiatan-kegiatan di koridor ketintang menimbulkan sejumlahbangkitanyang mengakibatkanbertambahnyavolume lalu lintasyang
RUMUSAN MASALAH
bangkitanyang mengakibatkanbertambahnyavolume lalu lintasyang menyebabkan penurunan tingkat pelayanan jalan di koridor ketintang.
� seberapa besarkah pengaruh yang ditimbulkan oleh kegiatan terhadapkinerja jalan pada koridor ketintang?
Pertanyaan Peneliti
� Tujuan
• Menentukan jenis kegiatan berdasarkan kinerja jalan yang sesuai dengan kapasitas yang dimiliki koridor ketintang.
TUJUAN DAN SASARAN
� Sasaran
• Menghitung bangkitan dan tarikan pergerakan yang ditimbulkan akibat kegiatan-kegiatan di sepanjang koridor ketintang dan pengaruhnya terhadap kinerja jaringan Jalan pada koridorketintang
• Mengukur besaran tarikan pergerakan dari perubahan jenis kegiatankegiatan
• Menentukan jenis kegiatan yang sesuai dengan kemampuankapasitas jalan pada koridor ketintang.
RUANG LINGKUP
A. Orientasi wilayah penelitian
B. Kawasan Penelitian
TINJAUAN PUSTAKA
SUMARY TINJAUAN
PUSTAKA
2.1 Lahan2.2 Sistem Tata guna lahan dan transportasi2.3 Perubahan penggunaan lahan dan faktor penyebab2.3 Perubahan penggunaan lahan dan faktor penyebab2.4 Pengaruh dampak lalu lintas2.5 Perjalanan dan pergerakan2.6 Teoti dasar bangkitan atau tarikan pergerakan2.7 Keterkaitan pemanfaatan Ruang dengan sistem transportasi2.8 Kinerja jalan
2.9 Tinjauan terhadap konsep penentuan intensitas 2.9 Tinjauan terhadap konsep penentuan intensitas
penggunaan lahan
2.10 sintesa tinjauan teori
Sintesa Teori Lanjutan
SintesaTinjauan Pustaka Mengenai variabel dan faktor yang mempengaruhi bangkitan pergerakan
Tabel 2.14 Sintesa Tinjauan Pustaka Mengenai Variabel dan Faktor yang Mempengaruhi Kinerja jaringan jalan
METODOLOGI PENELITIAN
POPULASI SAMPEL
�Dalam penelitian ini, populasi digunakan dalam perhitungan volume lalu lintas adalah seluruh lalu lintas yang melintas di jalan Ketintang Populasi jenis kegiatan adalah seluruh jenis kegiatan yang ada di Populasi jenis kegiatan adalah seluruh jenis kegiatan yang ada di kanan-kiri koridor Jalan Ketintang�Pengambilan sampel dalam penelitian ini digunakan bagi jenis kegiatan yang belum mempunyai standart bangkitan. Dalam penelitian ini objek yang diambil sebagai sampel adalah seluruh kendaraan yang masuk-keluar dari kapling sampel kegiatan yang dipilih
TEKNIK PENGUMPULAN DATA
� Survey Primer1.Survey perhitungan kendaraan (Traffic Counting/TC)2. Sensus luas lantai per jenis kegiatan3.Pengukuran geometrik jalan3.Pengukuran geometrik jalan
�Survey SekunderDalam penelitian ini data yang diperoleh melalui instansi adalahpeta penggunaan lahan, peta jaringan jalan, dan jumlahpenduduk Kota Surabaya.
1. Menghitung bangkitan/tarikan dari kegiatan-kegiatan di koridor ketintang dan pengaruhnya terhadap kinerja
Metode analisa
koridor ketintang dan pengaruhnya terhadap kinerja jarinan jalan.
•Rumus perhitungan bangkitan•Kinerja jalan eksisting, Kinerja interaksi, kinerja bangkitan2. Mengukur besaran tarikan pergerakan dari perubahan
jenis kegiatan.•Skenario perubahan jenis kegiatan•Jumlah total bangkitan berdasarkan jenis kegiatan dari hasil skenario3. Menentukan jenis kegiatan yang sesuai dengan kemampuankapasitas jalan pada koridor ketintang.• analisa yang dilakukan adalah hasil dari sekenario yang disimulasikan dengan mengaitkan kinerja jalan• analisa deskriptif kualitatif untuk membandingkan
TAHAPAN PROSES PENELITIAN
HASIL DAN ANALISAHASIL DAN ANALISAHASIL DAN ANALISAHASIL DAN ANALISA
�Wilayah penelitian di koridor ketintang terletak di wilayah administrasikecamatan gayungan, jambangan dan kelurahan ketintang, koridor ketintangmerupakan jalan utama pada kawasan ketintang. Penggunaan lahan wilayahpenelitianantaralain adalahpermukiman, fasilitas umum, dan perdagangandan
Karakteristik
penelitianantaralain adalahpermukiman, fasilitas umum, dan perdagangandanjasa yang baru-baru mengalami pertumbuhan yang pesat.�Sebagian besar koridor ketintang telah dilapisi aspal. Secara umum jaringan jalanini kondisinya baik,tidakditemukan jalan bergelombang atau berlubang. Koridorketintang terhubung dengan jalan A.yani disebelah timur, jalan Gunung saridisebelah barat. Jalan ketintang dimanfaatkan sebagai jalur penghubung antarakedua jalan tersebut sehingga intensitas pergerakan lalu lintasnya tinggi.
GambaranGambaranGambaranGambaran UmumUmumUmumUmum
Koridor jalan ketintang merupakan jalan utama pada kawasan ketintang yang memiliki lebar jalan total 5 meter. Terdiri dari 2 lajur, 2 arah. Di beberapa bagian tepi jalan di gunakan untuk on street parking (parkir tepi beberapa bagian tepi jalan di gunakan untuk on street parking (parkir tepi jalan) dan tepat berjualan beberapa pedagang kaki lima khususnya di depan kantor Telkom yang terdapat pada jalan ketintang sehingga lebar jalan efektif lebih kecil dibandingkan lebar jalan sesungguhnya. Terdapatnya beberapa pertigaan maupun perempatan menjadikan volume jalan ketintang tidak sama antara sisi jalan ketintang tersebut. Oleh karenanya koridor ketintang dibagi menjadi 6 segmen yang di dasari oleh adanya pemotongan jalan karena terdapatnya jaringan jalan lain, seperti perempatan dan pertigaan yang pengaruhnya lebih dominan terhadap besarnya volume pada pertigaan yang pengaruhnya lebih dominan terhadap besarnya volume pada jalan ketintang.
Peta pembagian segmen
volume
Hasil Perhitungan kinerja jalan di setiapsegmen di koridor ketintang (smp/jam)
Dari hasil analisis kinerja jalan pada setiap segmen, maka akan
diketahui pula kontribusinya terhadap I atau DS nya
Interaksi (I interaksi) Terhadap I Terusan (I melintas) di setiap segmen
� Dari hasil perhitungan diatas, maka dapat disimpulkanbahwa kondisi eksisting kegiatan yang terdapat pada setiapsegmenbelum berjalansecarraoptimal. akantetapi pengaruhsegmenbelum berjalansecarraoptimal. akantetapi pengaruhbangkitan akan semakin meningkat ketika kegiatan berjalansecaara optimal yang menimbulkan nilai bangkitan ideal yangjuga dapat meningkatkan volume dan sekaligus menurunkanintensitas tingkat pelayanan jalan.
Total Besaran Bangkitan –Tarikan Pergerakan di Koridor Ketintang
�Alat analisa ini digunakan untuk melihat seberapa besar pengaruh bangkitan-
tarikan pergerakan yang ditimbulkan dari kegiatan yang ada pada setiap segmen
Menghitung bangkitan dan tarikan pergerakan yang ditimbulkan akibat kegiatan-
kegiatan di sepanjang koridor ketintang dan pengaruhnya terhadap kinerja jalan pada
koridor ketintang
1. Ketika kegiatan berfungsi optomal segmen 1 memiliki kelebihan volume sebesar
50.15799766 smp/jam
2. Ketika kegiatan berfungsi optomal segmen 2 memiliki kelebihan volume sebesar 2. Ketika kegiatan berfungsi optomal segmen 2 memiliki kelebihan volume sebesar
65.27239907 smp/jam
3. Ketika kegiatan berfungsi optomal segmen 3 memiliki kelebihan volume sebesar
288.7647993 smp/jam
4. Ketika kegiatan berfungsi optomal segmen 4 memiliki kelebihan volume sebesar
422.2287401 smp/jam
5. Ketika kegiatan berfungsi optomal segmen 5 memiliki kelebihan volume sebesar
15.38959373 smp/jam15.38959373 smp/jam
6. Ketika kegiatan berfungsi optomal segmen 6 memiliki kelebihan volume sebesar
63.30193964 smp/jam
Mengukur besaran bangkitan tarikan dari perubahan jenis kegiatan
� Perubahan pemanfaatan lahan dari banyaknya peluang berdasarkan � Perubahan pemanfaatan lahan dari banyaknya peluang berdasarkan skenario yang telah dibuat, maka besaran bangkitan yang akan dihasilkan dapat berfariasi menurut perubahan jenis kegiatan. Perhitungan bangkitan pergerakan dari skenario perubahan jenis kegiatan dapat dilihat pada tabel lampiran E
Menentukan jenis kegiatan yang sesuai dengan kapasitas yang dimiliki koridor ketintang
Segmen 1
Segmen 3
Segmen 4
Segmen 4 (lanjutan)
Segmen 5
Segmen 6
PENUTUP
Kesimpulan
Koridor Ketintang merupakan jalan yang terdapat banyak
kegiatan perdagangan dan jasa di sepanjang jalannya dan adanya banyak
persimpangan pada koridor ini yang menjadikan volume pada setiap
segmennya berbeda dengan kapasitas pada segmen 1 sebesar
1566.79smp/jam; segmen 2 sebesar 1331.68smp/jam; segmen 3 sebesar
1219.08smp/jam; segmen 4 sebesar 1294.08smp/jam; segmen 5 sebesar1219.08smp/jam; segmen 4 sebesar 1294.08smp/jam; segmen 5 sebesar
1245.36smp/jam; segmen 6 sebesar 1331.68smp/jam. Penentuan jenis
kegiatan di koridor Ketintang disusun berdasarkan hasil simulasi
perubahan jenis kegiatan guna menurunkan bangkitan pergerakan, dengan
target nilai derajat kejenuhan 0.8 (tingkat pelayanan C).
• Perubahan jenis kegiatan yang dianjurkan, antara lain :
Percetakan, showroom, lembaga keuangan, dan jasa.
• Perubahan jenis kegiatan yang dibatasi, antara lain :
Bisnis lain dan rentalBisnis lain dan rental
• Perubahan jenis kegiatan yang dilarang, antara lain :
Rumah makan, pertokoan, usaha parkir, bengkel, dan perkantoran.
Hal ini dikarenakan jenis kegiatan tersebut memiliki bangkitan
yang lebih besar. Sehingga dapat memberikan pembebanan yang lebih
besar terhadap kinerja jalan.