Penelitian_observasional.pdf
-
Upload
adinda-ferinawati -
Category
Documents
-
view
47 -
download
3
Transcript of Penelitian_observasional.pdf
Workshop Metodologi Peneli2an dan Sta2s2k
Peneli2an Observasional
Ari Probandari Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat, FK UNS, Surakarta
Apakah ada perlakuan?
Penelitian Observasional Penelitian Eksperimental
YA TIDAK
Eksperimental Murni
Apakah ada randomisasi perlakuan?
Kuasi Eksperimental
Potong Lintang (cross sectional)
Kasus-kontrol
Kohort
Analitik Deskriptif TIDAK YA
Pre test & post test, no control
Pre test &post test with control
Post test only with control
Case report
Case series
Potong Lintang (cross sectional)
Ekologi
Apa perbedaan peneli2an eksperimental dan observasional?
Peneli2an eksperimental
Perlakuan (Sebab)
Efek (Akibat)
Faktor-‐faktor lain yang dapat mempengaruhi efek sebisa
mungkin dikendalikan
Treatment/interven2on/program
Cause
To explore
Study Popula2on
To explore
Outcome/Impact/Change
Effect
Experimental studies
Non Experimental studies (Observa2onal studies)
Apakah ada perlakuan?
Penelitian Observasional Penelitian Eksperimental
YA TIDAK
Eksperimental Murni
Apakah ada randomisasi perlakuan?
Kuasi Eksperimental
Potong Lintang (cross sectional)
Kasus-kontrol
Kohort
Analitik Deskriptif TIDAK YA
Pre test & post test, no control
Pre test &post test with control
Post test only with control
Case report
Case series
Potong Lintang (cross sectional)
Ekologi
Peneli2an observasional: deskrip2f vs anali2k Deskrip(f • Tidak melihat /mengukur
hubungan/pengaruh antara Paparan dengan Efek
Anali(k • Melihat /mengukur
hubungan/pengaruh antara Paparan (sebab) dengan Efek
• Mengkaitkan aspek paparan (sebab) dengan Efek
Contoh peneli2an observasional deskrip2f • Seorang peneli2 ingin mengetahui jumlah penderita penyakit gangguan jiwa di Bantul dan Klaten segera setelah terjadi gempa bumi tahun 2005, dan pada tahun 2006 dan 2007.
Peneli2an observasional anali2k
• Seorang peneli2 ingin mengetahui apakah status sosial ekonomi mempengaruhi risiko menderita gangguan kejiwaan pada penduduk yang mengalami musibah gempa bumi di Bantul dan Klaten tahun 2005
Peneli2an potong lintang
Populasi
Pencuplikan
Terpapar, Berpenyakit
E+ D+
Terpapar, Tak Berpenyakit
E+ D-
Tak terpapar, Berpenyakit
E- D+
Tak terpapar, Tak berpenyakit
E- D-
Contoh peneli2an potong lintang
• Seorang peneli2 ingin mengetahui apakah kebiasaan mencuci tangan sebelum makan berhubungan dengan kejadian diare (mencret) pada anak-‐anak usia SD. Lalu peneli2 memilih 30 anak SD dari suatu SD untuk ditanya berapa kali mereka mengalami diare dalam 1 bulan terakhir dan bagaimana kebiasaan mencuci tangan pada 1 bulan terakhir.
Peneli2an potong lintang
Keuntungan • Mudah, • Murah
Kerugian • terbatas untuk dipakai
sebagai analisis hubungan kausalitas
Peneli2an kohort
• Kohort = pasukan romawi (bahasa la2n) • Kohort adalah komponen populasi yang diiden2fikasi sehingga karakteris2knya seper2-‐ sebab kema2an atau angka suatu penyakit – dapat ditentukan setelah periode waktu tertentu
• Kohort sering digunakan untuk menjelaskan orang yang lahir selama tahun tertentu yang diiku2 untuk menjelaskan sekelompok orang yang diiku2 selama periode waktu tertentu
Skema Studi Kohort
penyakit
Tanpa penyakit
terpapar
Tidak terpapar
Terpapar – tanpa penyakit
Tidak terpapar-‐berpenyakit
Tidak terpapar-‐ tanpa penyakit
Terpapar dan berpenyakit
waktu
P O P U L A S I
Open dan closed cohort
Open Cohort • Jika ada individu pada
cohort yang tereksklusi (karena meninggal, menghen2kan peneli2an dsb), digan(kan dengan individu yang lain.
Closed cohort • Jika ada individu pada
cohort yang tereksklusi (karena meninggal, menghen2kan peneli2an dsb), (dak digan(kan dengan individu yang lain.
Kohort prospek2f
A research study that follows over 5me groups of individuals who are alike in many ways but differ by a certain characteris5c (for example, female nurses who smoke and those who do not smoke) and compares them for a par5cular outcome (such as lung cancer).
(h`p://www.cancer.gov/dic2onary/?CdrID=286693)
Kohort retropek2f
A research study in which the medical records of groups of individuals who are alike in many ways but differ by a certain characteris5c (for example, female nurses who smoke and those who do not smoke) are compared for a par5cular outcome (such as lung cancer). Also called historic cohort study.
(Na2onal Cancer Ins2tute Dic2onary, h`p://www.cancer.gov/dic2onary/?CdrID=286525)
Contoh kohort retrospek2f
• Semua bayi BBLR yang lahir di suatu rumah sakit diiden2fikasi. Dengan akte kelahiran dapat diperoleh informasi tentang angka kema2an karena gagal jantung pada bayi dengan BBLR dibandingkan dengan angka kema2an nasional.
Peneli2an kohort
Keuntungan 1. Cocok untuk paparan langka 2. Dapat meneli2 berbagai
pengaruh sebuah paparan 3. Jika prospek2f,
meminimalkan bias dalam menentukan status paparan
4. Dapat menghitung laju insidensi
Kerugian 1. Tidak efisien untuk
mengevaluasi penyakit langka
2. Jika prospek2f, sangat mahal dan memakan banyak waktu
3. Jika restropek2f, membutuhkan ketersediaan catatan lengkap dan akurat
4. Validitas bisa terancam oleh subjek yang hilang waktu follow up
Ukuran outcome/penyakit Jumlah subjek dengan penyakit, setelah follow up
Jumlah subjek tanpa penyakit, setelah follow up
Total
Terpapar a b a+b
Tidak terpapar c d c+d
Rela2ve Risk (Risiko rela2f)= insidensi penyakit pada kelompok terpapar /
insidensi penyakit pada kelompok 2dak terpapar
RR =a/(a+b) : c/(c+d)
Studi kasus-‐kontrol
• = studi case-‐referent= studi restropek2f • Dimulai dengan inden2fikasi orang dengan penyakit (atau variabel outcome) yang diteli2 dan kelompok kontrol (reference) yang sesuai.
• Hubungan antara faktor risiko penyakit diuji dengan membandingkan kelompok dengan penyakit dan tanpa penyakit dalam hal seberapa sering faktor risiko muncul.
Contoh peneli2an kasus-‐kontrol
• Seorang peneli2 ingin mengetahui apakah ada hubungan antara merokok dengan penyakit paru. Lalu peneli2 memilih 30 orang penderita penyakit paru di RSUD Dr. Moewardi usia 40-‐60 tahun dan 30 orang sehat usia 40-‐60 tahun. Kemudian, peneli2 menanyakan tentang kebiasaan merokok pada kedua kelompok.
Waktu
Skema peneli2an kasus-‐kontrol
Subjek dengan penyakit (kasus)
Subjek tanpa penyakit (kontrol)
terpapar
Tidak terpapar
terpapar
Tidak terpapar
Jenis peneli2an kasus-‐kontrol
• Matched case-‐control study (studi kasus-‐kontrol dengan matching)
• Unmatched case-‐control study (studi kasus-‐kontrol tanpa matching)
Keduanya akan berbeda dalam analisis sta2s2knya.
Pemilihan kontrol
1. Kontrol dapat dipilih dengan ‘matching’ dari kasus dalam hal variabel pen2ng tertentu seper2 umur dan jenis kelamin
2. Kontrol dapat dipilih dari sampel populasi tanpa penyakit yang diteli2 (unmatched design)
Pemilihan kontrol
• Secara umum, kasus dan kontrol harus berasal dari populasi yang sama. Tetapi ini 2dak mudah. Jika kita mengambil kontrol dari populasi RS misal pada peneli2an hubungan antara merokok dan kanker paru karena merokok 2dak hanya berkaitan dengan kanker paru saja melainkan juga penyakit lain. Jadi akan mengundang bias.
• Tetapi, bukan berar2 kasus dan kontrol harus sama kecuali dalam hal dengan penyakit dan tanpa penyakit, karena ini akan membawa pada overmatching
Matching
• Over matching akan menyebabkan beberapa variabel yang potensial sebagai pengganggu (counfounding) 2dak bisa diukur seberapa kekuatan hubungannya dengan paparan dan outcome
• Sebaiknya matching hanya dilakukan bila 2dak ada cara lain untuk mengendalikan pengganggu (confounding). Alterna2f lain untuk mengendalikan confounding adalah dalam analisis sta2s2k (standardisasi dan stra2fikasi)
Ukuran Outcome pada Studi Kasus-‐Kontrol
• Odds Ra2o Odds (kejadian) =peluang terjadi (p) / peluang 2dak terjadi (1-‐p) Rasio odds= rasio 2 odds Pada studi kasus kontrol Odds = peluang terpapar/peluang 2dak terpapar Rasio odds= odds kasus / odds kontrol
Odds Ra2o
Kasus (dengan penyakit)
Kontrol (tanpa penyakit)
Terpapar a b Tidak terpapar c d Total a+c b+d
Unmatched Case-‐Control Study
Odds Ra2o =a/c : b/d = a..d/c.b
Odds Ra2o
Kontrol Terpapar Tidak
terpapar Total
Kasus Terpapar e f a Tidak terpapar
g h c
Total b d N
Matched case-‐control study
Odds ra2o=f/g
Kelebihan Studi Kasus-‐Kontrol
• Kelebihan: 1. prak2s, murah, membutuhkan waktu yang
lebih pendek daripada studi kohort 2. Berguna untuk meneli2 penyakit yang jarang
Kelemahan Studi Kasus-‐Kontrol
• Mengundang bias: karena iden2fikasi paparan tergantung pada rekam medis atau memori
• Tidak mudah memilih kelompok kontrol
Nested case control study
• Kelompok kasus = dipilih dari kohort • Kelompok kontrol = dipilih dari kohort (matching) yang belum dengan penyakit pada waktu sudah 2mbul penyakit pada kasus.
• Reduksi bias, rela2f sedikit bias.
Referensi
• Grimes DA, Schulz KF. Descrip2ve studies: what they can and cannot do. Lancet 2002; 359:145-‐149.
• Campbell, M.J., Machin, D. 2003. Medical Sta2s2c: a commonsense Approach 3 rd edi2on. Wiley. UK
• Altman, D.G.1991. Prac2cal Sta2s2cs for Medical Research. Chapman and Hall.USA