PENELITIAN PENCEMARAN SUNGAI ( GEOGRAFI )

11
Nama : Nesha Mutiara Kelas : X. MIA 4 No. Absen : 28 Sekolah : SMAN 85 JAKARTA Subjek : Geografi Tugas : Penelitian tentang Pencemaran Sungai di Teluknaga

Transcript of PENELITIAN PENCEMARAN SUNGAI ( GEOGRAFI )

Page 1: PENELITIAN PENCEMARAN SUNGAI ( GEOGRAFI )

Nama : Nesha Mutiara

Kelas : X. MIA 4

No. Absen : 28

Sekolah : SMAN 85 JAKARTA

Subjek : Geografi

Tugas : Penelitian tentang Pencemaran

Sungai di Teluknaga

Page 2: PENELITIAN PENCEMARAN SUNGAI ( GEOGRAFI )

PENCEMARAN SUNGAI DI TELUKNAGA

Page 3: PENELITIAN PENCEMARAN SUNGAI ( GEOGRAFI )

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkah dan rahmat – Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas geografi ini. ‘Tak lupa saya berterima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan tugas penelitian ini, di antaranya adalah ibu saya, guru pembina subjek geografi, teman – teman di kelas X. IIS 1 , dan teman – teman SMP di Tangerang. Tanpa kekuasaan Sang Khalik dan mereka, saya tidak mungkin bisa menyelesaikan tugas penelitian ini dengan semaksimal mungkin.

Informasi dan sekian data dalam tugas penelitian ini mengulas tentang pencemaran sungai yang terjadi di Kecamatan Teluknaga, Kabupaten Tangerang, Propinsi Banten. Di dalamnya dibahas mengenai faktor penyebabnya, akibat yang ditimbulkannya, cara menanggulanginya dan maupun cara mencegahnya, disertai sekian data akurat yang masih valid dengan keterangan yang jelas sebagai penguat tugas penelitian ini.

Selain itu, tugas penelitian ini juga menekankan pada kesadaran diri pada masyarakat akan pentingnya menjaga keasrian sungai – di mana beberapa kelompok masyarakat masih bergantung hidup padanya. Masyarakat diajak untuk mengetahui penyebab di balik pencemaran sungai, apa yang mempengaruhi masyarakat hingga sengaja maupun tidak sengaja mencemari sungai, akibat yang ditimbulkan oleh sungai yang tercemar tersebut, cara menanggulanginya, dan cara mencegahnya agar tidak ada lagi yang dirugikan, baik manusia ataupun organisme lain yang juga menggantungkan hidup pada sungai tersebut.

Saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penulisan tugas penelitian ini. Semoga hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi semua pihak, aamiin.

Wassalam, Penulis

Page 4: PENELITIAN PENCEMARAN SUNGAI ( GEOGRAFI )

DAFTAR ISI

Page 5: PENELITIAN PENCEMARAN SUNGAI ( GEOGRAFI )

DAFTAR TABEL

Page 6: PENELITIAN PENCEMARAN SUNGAI ( GEOGRAFI )

DAFTAR DIAGRAM / ILUSTRASI / GAMBAR

Page 7: PENELITIAN PENCEMARAN SUNGAI ( GEOGRAFI )

PENDAHULUAN

Sungai adalah kelokan panjang yang berujung ke laut, dialiri oleh air yang biasanya tawar dan di dalamnya hidup berbagai organisme. Sungai bisa terdapat di dataran tinggi maupun dataran rendah. Sebetulnya di antara keduanya tidak memiliki perbedaan yang terlalu menonjol, hanya saja pada sungai yang berada di dataran rendah, cenderung airnya lebih keruh dan sedikit memiliki bebatuan raksasa.

Sungai sebagai kelokan yang di setiap bulannya hampir tidak pernah kering, menjadi sumber penghidupan bagi manusia. Banyak di antara mereka yang menggunakan air sungai tersebut untuk mengairi sawah, mandi, memasak, dan sebagainya. Salah satu alasan terkuat mereka memanfaatkan sungai dalam kehidupan sehari – hari karena tidak memerlukan modal yang banyak untuk memenuhi kehidupan sehari – hari dan lebih mudah untuk dimanfaatkan, terlebih di saat keadaan darurat.

Namun, seiring aktifitas manusia dalam ketergantungannya pada aliran sungai, timbul berbagai kerusakan yang tanpa mereka sadari disebabkan oleh ulah mereka sendiri, salah satunya ialah pencemaran.

Pencemaran sungai adalah keadaan di mana sungai ‘tak lagi dalam kondisi yang baik,dan bisa dikatakan menjadi tidak berfungsi lagi. Pencemaran sungai dapat terjadi karena aliran pestisida untuk tanaman pertanian, aliran zat – zat kimia sisa kegiatan kakus manusia, limbah pembuangan pabrik yang belum dinetralisasi, sampah yang dibuang sembarangan, erosinya tanah di sekitar area sungai, dan sebagainya. Akibat kelalaian tersebut, sungai menjadi tidak aman lagi untuk digunakan dalam kehidupan sehari – hari, dan dapat mematikan organisme – organisme yang hidup di dasar sungai, contohnya adalah siput.

Ditinjau dari permasalahan yang sudah dibahas sedikit itu, muncul ide untuk meneliti permasalahan tersebut guna meminimalisasi jumlah korban yang telah menggantungkan hidup pada sungai yang sudah tercemar tersebut. Dari penelitian saya ini, saya juga menjelaskan tentang semua hal yang penting untuk diperhatikan dalam permasalahan ini agar tujuan dari penelitian saya ini dapat tercapai sesuai dengan harapan.

Page 8: PENELITIAN PENCEMARAN SUNGAI ( GEOGRAFI )

PENELAAHAN KEPUSTAKAAN

Keinginan untuk melakukan penelitian semakin kuat sejak tragedi 2012 terjadi. Pada saat itu saya masih duduk di kelas dua SMP. Tragedi tersebut dimulai kira – kira pada hari Jum’at sore menjelang maghrib pada bulan Agustus.Waktu itu saya sedang dalam perjalanan pulang dari tempat les menggunakan bis seperempat. Saat itu, melintaslah beberapa mobil pick up yang mengangkut belasan balita dan orang dewasa ke arah Kota Tangerang. Mobil – mobil pick up tersebut seakan berlari,dan menerobos kendaran – kendaraan lain hingga memasuki lajur yang berlawanan arah.

Beberapa hari setelah tragedi tersebut, saya mengetahui bahwa mobil – mobil pick up tersebut menuju RSUD KABUPATEN TANGERANG yang memang terletak di Kota Tangerang. Belasan balita dan orang dewasa tersebut rupanya mengalami keracunan setelah menggunakan air sungai sepanjang Jalan Raya Selapajang untuk konsumsi dan kebutuhan kakus. Sayangnya, beberapa di antaranya tidak tertolong.

Kira – kira dua bulan setelah tragedi tersebut, saya mendatangi anak Sungai Cisadane yang dimaksud. Saya perhatikan karakteristik sungai dan kondisi sekitarnya. Dan kebetulan, sekitar satu setengah bulan lalu saya kembali ke Teluknaga untuk kepentingan yang lain, dan sembari melanjutkan mengumpulkan data mengenai tragedi 2012 tersebut.

Hasil dari pengumpulan data yang saya dapatkan adalah adanya limbah yang menumpuk di pintu air dan bongkahan tanah besar sisa pembangunan sebuah perumahan ‘tak jauh dari sungai tersebut. Sampah – sampah tersebut kemungkinan besar berasal dari anak Sungai Cisadane yang berada di Sepatan, mengalir ke Teluknaga, dan tertahan di pintu air. Sampah – sampah tersebut menghasilkan semacam reaksi kimia yang bersifat racun dan menyebar di sepanjang sungai, tetapi mengendap terlebih dahulu. Sementara untuk bongkahan tanah besar yang dimaksud, saya menemukan beberapa kerikil berukur sedang yang mengendap di dasar sungai sedalam kurang lebih 95 cm tersebut. Beberapa kerikil tersebut dapat diangkat, dan agak sulit untuk dipecahkan menjadi partikel – partikel yang lebih kecil. Saat kerikil tersebut berhasil dipecahkan, terdapat semacam kristal – kristal sangat kecil berwarna hitam di dalamnya.

Berdasarkan penemuan saya tersebut, bisa saya nyatakan bahwa teori yang mendasari pencemaran sungai di Teluknaga tersebut dikarenakan reaksi zat – zat kimia yang dihasilkan

Page 9: PENELITIAN PENCEMARAN SUNGAI ( GEOGRAFI )

oleh tumpukan sampah, yang bercampur dengan air sungai dan menjadikan air sungai beracun. Endapannya terangkat saat manusia mengambil air dengan wadah, dan pada beberapa kondisi – misalnya untuk menggosok gigi, endapan zat – zat kimia tersebut secara langsung berinteraksi dengan ekologi mulut. Sistem pertahanan ekologi mulut pun kalah dengan sifat racun zat – zat kimia tersebut, sehingga tubuh manusia terserang penyakit seperti diare, muntaber,tifus, dan sesak pernapasan. Sementara, penyebab yang ditimbulkan oleh limbah bongkahan tanah raksasa tersebut yaitu adanya semacam zat kimia yang telah bereaksi dengan kerikil – kerikil di dalamnya, sehingga apabila suatu zat cair ( termasuk di dalamnya adalah air ) berinteraksi dengan kerikil – kerikil yang dimaksud, akan mengandung semacam racun yang dapat menimbulkan sifat asam berlebih. Untuk manusia, sifat asam berlebih tersebut terjadi di dalam lambung.

Berdasarkan pemikiran saya, pencemaran sungai di Teluknaga ini terjadi akibat racun yang disebabkan oleh interaksi zat – zat kimia yang terdapat dalam tumpukan sampah maupun bongkahan tanah raksasa. Sehingga muncul hipotesis, bahwa pencemaran ini diakibatkan oleh racun.