Penelitian Mata kel 4 FK UNISBA
-
Upload
rizal-zulham -
Category
Documents
-
view
129 -
download
0
Transcript of Penelitian Mata kel 4 FK UNISBA
“GAMBARAN KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN TERHADAP
PELAYANAN INSTALASI RAWAT JALAN RSUD ISLAM AL-IHSAN
PERIODE 17 OKTOBER – 05 NOVEMBER 2011”
Kelompok 7/ III & Kelompok 4/ IV
P3D FK UNISBA
RSUD AL-IHSAN
2011
Preseptor:dr. Maryono Soemarmo Sp.M
BAB IPENDAHULUAN
LATAR BELAKANGKesehatan dipandang sebagai sumber daya yang memberikan kemampuan pada individu, kelompok, dan masyarakat untuk meningkatkan kemampuan mengelola bahkan merubah pola hidup, kebiasaan dan lingkungan.
LATAR BELAKANG
Rumah sakit sebagai salah satu penyedia
pelayanan kesehatan merupakan institusi yang penting untuk
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
Rumah Sakit merupakan salah satu bentuk sarana pelayanan
kesehatan yang dapat diselenggarakan oleh
pemerintah dan swasta.
Pelayanan kesehatan di rumah sakit bersifat holistik, dimulai dari
pencegahan, pengobatan hingga
pemulihan penyakit.
Untuk mencapai tujuan tersebut jenis pelayanan di rumah sakit dapat berupa kegiatan pelayanan rawat
jalan, pelayanan rawat inap serta pelayanan gawat darurat
yang mencakup pelayanan medik dan penunjang medik.
LATAR BELAKANGSeiring dengan itu, terjadi persaingan
antara sesama rumah sakit baik rumah sakit milik pemerintah maupun rumah
sakit milik swasta yang semuanya berlomba-lomba untuk menarik
konsumen agar menggunakan jasanya.
RSUD Al-Ihsan Bandung mempunyai persoalan yang sama dengan rumah sakit lain yaitu adanya persaingan yang ketat.
Persaingan yang terjadi tidak hanya dari sisi teknologi pemeriksaan, akan tetapi
persaingan yang lebih berat seperti persaingan dalam pelayanan kesehatan
yang berkualitas.
LATAR BELAKANG
Salah satu aspek yang perlu ditingkatkan kualitasnya adalah aspek pelayanan dibidang poliklinik rawat jalan. RSUD Islam Al-Ihsan sebagai badan pelayanan milik pemerintah dituntut untuk memberikan pelayanan yang lebih baik dibanding rumah sakit lain untuk mencapai kepuasan pasien di rumah sakit.
Kinerja instalasi rawat jalan dipimpin oleh seorang kepala instalasi, yang mempunyai tugas dan fungsi menyediakan fasilitas terhadap penyelenggaraan kegiatan pelayanan poliklinik rawat jalan dari berbagai disiplin ilmu kedokteran klinik, selain itu juga melaksanakan pendidikan dan penilitian.
LATAR BELAKANG
Pelayanan kesehatan yang bermutu adalah pelayanan kesehatan yang dapat memuaskan setiap pemakai jasa pelayanan sesuai dengan tingkat kepuasan rata-rata penduduk serta penyelenggaraannya sesuai dengan kode etik dan standar pelayanan yang telah ditetapkan.
Dua unsur penting dalam upaya peningkatan pelayanan kesehatan adalah tingkat kepuasan pasien sebagai pengguna jasa dan pemenuhan standar pelayanan yang telah ditetapkan.
LATAR BELAKANG
Berdasar pada Surat Keputusan Menteri Kesehatan nomor 1197/Menkes/SK/X/2004 tentang standar pelayanan farmasi rumah sakit menyebutkan bahwa pelayanan farmasi rumah sakit adalah bagian yang tidak terpisahkan dari sistem pelayanan kesehatan yang berorientasi kepada pelayanan pasien, penyediaan obat yang bermutu, dan pelayanan farmasi klinik yang terjangkau bagi semua lapisan masyarakat.
LATAR BELAKANG
Tuntutan pasien akan mutu pelayanan rawat jalan mengharuskan adanya perubahan pelayanan dari paradigma lama (drug oriented) ke paradigma baru (patient oriented) dengan filosofi pelayanan kefarmasian (pharmaceutical care). Praktek pelayanan kefarmasian merupakan kegiatan yang terpadu dengan tujuan mengidentifikasi, mencegah, dan menyelesaikan masalah obat serta masalah yang berhubungan dengan kesehatan.
LATAR BELAKANG
Oleh karena itu RSUD Al-Ihsan harus meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan untuk dapat bersaing dengan rumah sakit lainnya.
Salah satu indikator dari kualitas pelayanan yang baik adalah kepuasan pasien. Berdasarkan hal tersebut penulis akan melakukan penelitian deskriptif yang berjudul “Gambaran Kepuasan Pasien Rawat Jalan Terhadap Pelayanan Instalasi Rawat Jalan RSUD Islam Al-Ihsan Periode 17 Oktober – 05 November 2011”.
IDENTIFIKASI MASALAH
1. Bagaimana gambaran karakteristik pasien berdasarkan usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan dan status pasien di instalasi rawat jalan RSUD Islam Al – Ihsan Bandung periode 17 Oktober – 05 November 2011 ?
2. Bagaimana gambaran kepuasan pasien instalasi rawat jalan RSUD Islam Al – Ihsan Bandung periode 17 Oktober – 05 November 2011 ?
TUJUAN PENELITIAN
Mengetahui gambaran karakteristik pasien berdasarkan usia,
jenis kelamin, tingkat pendidikan dan status
pasien di instalasi rawat jalan RSUD Islam Al– Ihsan
Bandung periode 17 Oktober – 05
November 2011.
Mengetahui gambaran
kepuasan pasien instalasi rawat
jalan RSUD Islam Al – Ihsan
Bandung periode 17 Oktober – 05 November 2011.
KEGUNAAN PENELITIAN
Bagi PenelitiPeneliti dapat mengetahui gambaran kepuasan pasien di instalasi rawat jalan RSUD Islam Al –
Ihsan Bandung periode 17 Oktober – 05 November 2011, agar dapat dijadikan sebagai acuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan
kesehatan diwaktu yang akan datang.
Bagi InstansiDengan hasil penelitian ini diharapkan
dapat berguna sebagai bahan informasi dan koreksi bagi dinas kesehatan
setempat untuk pengambilan keputusan dalam pemecahan masalah kesehatan
yang timbul.
Bagi MasyarakatMasyarakat dapat mengetahui
kualitas pelayanan yang bermutu yang pada akhirnya akan membawa
dampak pada tingkat kepuasan pasien.
BAB IITinjauan Pustaka
TINJAUAN PUSTAKA
Rumah Sakit Kepuasan Pasien Pengendalian Mutu Pada Bidang Jasa Kerangka Pikiran
RUMAH SAKIT
Pengertian “Rumah Sakit menurut WHO adalah suatu bagian menyeluruh dari organisasi sosial dan medis yang berfungsi memberikan pelayanan kesehatan yang lengkap kepada masyarakat baik kuratif maupun rehabilitatif, dimana pelayanannya menjangkau pelayanan keluarga dan lingkungan.”
Kelas Rumah Sakit Kelas A : pelayanan kedokteran spesialisasi dan
subspesialisasi luas. Ditetapkan sebagai tempat pelayanan rujukan tertinggi (top referral hospital) oleh pemerintah.
Kelas B : pelayanan kedokteran spesialis luas dan subspesialis terbatas. Menampung rujukan dari rumah sakit kabupaten.
Kelas C : pelayanan kedokteran spesialis terbatas. (penyakit dalam, bedah, kesehatan anak, kebidanan dan kandungan).
Kelas D : pelayanan kedokteran umum dan kedokteran gigi. Suatu saat akan ditingkatkan menjadi kelas C.
Kelas E : rumah sakit khusus (special hospital) yang menyelenggarakan satu macam pelayanan kedokteran saja seperti rumah sakit jiwa dan rumah sakit kusta.
Organisasi Rumah Sakit
Dewan Perwalian - Board of Trustes
Pelaksana Pelayanan
Medis – Medical Staff
Pelaksana Pelayanan
non Medis - Administrator
Pemilik Rumah Sakit
Pemerintah Pusat
•Dikelola Departemen Kesehatan•Dikelola Departemen lain
Pemerintah Daerah
•Sesuai dengan UU pokok pemerintah daerah No.5 tahun 1974•Pemda = pengelola = mengelola keuangan dan kebijakan rumah sakit
Swasta•Sesuai dengan UU Kesehatan No.23 tahun 1992.•Profit hospital•Harus menyediakan sekurang-kurangnya 20% dari tempat tidurnya untuk masyarakat golongan tidak mampu.
Pelayanan Rawat Jalan di Rumah Sakit Pengertian
Pelayanan rawat jalan (ambulatory service) adalah salah satu bentuk dari pelayanan kedokteran yang disediakan untuk pasien tidak dalam bentuk rawat inap (hospitalization)
Jenis Rawat Jalan
Pelayanan Rujukan (Referral Service)
Pelayanan Bedah Jalan (Ambulatory Surgery Service)
Rawat Jalan
KEPUASAN PASIEN
Pengertian KepuasanKotler (1997) : kepuasan adalah
tingkat keadaan yang dirasakan seseorang yang merupakan hasil dari membandingkan penampilan atau outcome produk yang dirasakan dalam hubungannya dengan harapan seseorang.
Soejadi (1999) : kepuasan pasien adalah tingkat kepuasan pelayanan pasien dari persepsi pasien atau keluarga terdekat dan akan tercapai apabila diperoleh hasil optimal bagi setiap pasien dengan penyelenggara pelayanan kesehatan memperhatikan pasien dan keluarganya.
Teori KepuasanExpectation-performance theory : kepuasan adalah fungsi dari harapan pasien tentang jasa dan performasi yang diterimanya
Jasa sesuai harapan PuasJasa tidak
sesuai harapan
Tidak puas
Faktor yang mempengaruhi kepuasan pasien Budiastuti (2002)
Kualitas produk
atau jasa
Kualitas pelayana
n
Faktor emosiona
l Harga
Biaya
Moison, Walter dan White
Karakteristik produk Harga
PelayananLokasi
Fasilitas Image
Desain visual
Suasana
Komunikasi
Pengukuran Tingkat Kepuasan Kotler (2003)
Sistem keluhan
dan saran
Ghost shopping
Lost customer analysis
Survei kepuasan pelanggan
Melalui survei, rumah sakit akan memperoleh tanggapan dan umpan balik secara langsung dari pelanggan dan juga memberikan tanda positif bahwa rumah sakit menaruh perhatian terhadap para pengguna jasa pelayanannya.
Manfaat Pengukuran KepuasanManfaat utama dari program pengukuran adalah tersedianya umpan balik yang segera, berarti dan objektif.Ada beberapa manfaat pengukuran kepuasan antara lain sebagai berikut :
Pengukuran menyebabkan orang memiliki rasa berhasil dan berprestasi, yang kemudian diterjemahkan menjadi pelayanan yang prima kepada pelanggan.
Pengukuran bisa dijadikan dasar menentukan standar kinerja dan standar prestasi yang harus dicapai.
Pengukuran memberikan umpan balik segera kepada pelaksana, terutama bila pelanggan sendiri yang mengukur kinerja pelaksana atau yang memberi pelayanan.
Pengukuran memberi tahu apa yang harus dilakukan untuk memperbaiki mutu dan kepuasan pelanggan serta bagaimana harus melakukannya. Informasi ini juga bisa datang dari pelanggan.
Pengukuran memotivasi orang untuk melakukan dan mencapai tingkat produktivitasnya yang lebih tinggi.
Klasifikasi Kepuasan
Sangat Memuaskan
Memuaskan
Tidak Memuaskan
Sangat Tidak Memuaskan
Sangat MemuaskanMenggambarkan pelayanan kesehatan sepenuhnya atau sebagian besar sesuai kebutuhan atau keinginan pasien
MemuaskanMenggambarkan pelayanan kesehatan tidak sepenuhnya atau sebagian sesuai kebutuhan atau keinginan pasien.
Tidak MemuaskanMenggambarkan pelayanan kesehatan tidak sesuai kebutuhan atau keinginan.
Sangat Tidak Memuaskan Menggambarkan pelayanan kesehatan tidak sesuai kebutuhan atau keinginan, hal ini merupakan tingkat kualitas kategori paling rendah
PENGENDALIAN MUTU PADA BIDANG JASA
Kriteria mutu pada bidang jasa khususnya jasa pelayanan kesehatan, sangat beragam sesuai dengan emotional needs pelanggan dan yang harus menjadi fokus perhatian kita bahwa mutu yang kurang baik pada bidang jasa ini, tidak bisa ditarik atau dibatalkan.
Oleh karena itu, peranan pengendali mutu menjadi sangat penting. Seorang pengendali mutu haruslah mempunyai ketrampilan dan wawasan yang luas mengenai produk jasa yang dihasilkan, sebaiknya purna waktu dan bukan merupakan tugas sampingan.
Penerapan Manajemen Mutu pada Organisasi Nir-Laba
Ada beberapa alasan mengapa organisasi nir-laba menjadi penting, pertama masyarakat menginginkan barang-barang tertentu yang tidak mungkin diberikan oleh perusahaan bisnis karena masyarakat tidak mampu untuk membayar keuntungan yang diperolehnya
Kedua : organisasi nir-laba cenderung untuk menerima keuntungan dari masyarakat yang tidak mungkin diperoleh dari organisasi bisnis misalnya pengurangan pajak, subsidi donor, dll
Dinas Kesehatan dan rumah sakit kabupaten/kota merupakan organisasi nir-laba yang sekaligus organisasi pemerintah, sehingga kendala yang dihadapi dalam formulasi dan penerapan strategi termasuk penerapan manajemen mutu akan lebih kompleks.
Pengertian Dasar Manajemen Mutu Terpadu
Manajemen Mutu Terpadu (MMT) merupakan suatu konsep yang berupaya melaksanakan sistem manajemen kualitas kelas dunia. Untuk itu diperlukan perubahan besar dalam budaya dan sistem nilai suatu organisasi.
4 Prinsip Utama Manajemen Mutu Terpadu
MMT
Komponen Manajemen Mutu Terpadu
Fokus pada pelanggan
Obsesi terhadap kualitas
Pendekatan ilmiah
Komitmen Jangka Panjang
Kerjasama tim
Perbaikan sistem secara
berkesinambungan
Pendidikan dan
pelatihan
Kebebasan yang
terkendali
Kesatuan tujuan
Adanya keterlibatan dan pemberdayaan
karyawan
Faktor-faktor penyebab kegagalan
MMT merupakan suatu pendekatan baru dan menyeluruh yang membutuhkan perubahan total atas paradigma manajemen tradisional, komitmen jangka panjang, kesatuan tujuan dan pelatihan-pelatihan khusus.
Beberapa kesalahan yang sering dilakukan antara lain
Delegasi dan kepemimpinanDelegasi dan kepemimpinan yang tidak baik dari manajemen senior.
Team mania
Penyelia maupun karyawan harus memiliki pemahaman yang baik terhadap perannya, organisasi harus melakukan perubahan budaya agar kerja sama tim tersebut dapat berhasil.
Proses penyebarluasan (deployment)
Organisasi mengembangkan inisiatif kualitas tanpa secara berbarengan mengembangkan rencana untuk menyatukannya ke dalam seluruh elemen organisasi.
Menggunakan pendekatan yang terbatas dan dogmatisOrganisasi hanya menerapkan prinsip-prinsip yang ditentukan disitu.
Harapan yang terlalu berlebihan dan tidak realistis
Pemberdayaan (empowerment) yang bersifat prematur
Perusahaan mengira bahwa bila karyawan telah dilatih dan diberi wewenang baru dalam mengambil suatu tindakan, maka para karyawan tersebut akan dapat menjadi self-directed dan memberikan hasil-hasil positif.
Langkah-langkah pelaksanaan manajemen mutu Persyaratan pelaksanaan manajemen mutu
Komitmen dari manajemen puncak
Steering Committee pada level puncak
Perencanaan dan publikasi
Manajemen Mutu
Langkah - langkah penerapan manajemen mutu
Melatih Steering CommitteeTeam yang terbentuk mengidentifikasi
dan memperhitungkan kekuatan dan kelemahan organisasi.
Mengidentifikasi pendukung dan ancaman yang nyata.
Tetapkan pelanggan organisasi dan kenali karakteristiknya, susun indikator masing-masing pelanggan dan tetapkan cara untuk mengetahui kadar kepuasan masing-masing pelanggan.
Susun tahap perbaikan (jangan berambisi terlalu cepat selesai dan cepat puas).
Antisipasi penolakanDapat dipilih berbagai macam strategi sesuai dengan situasi dan jenis penolakan.
Pendidikan dan
komunikasi
Partisipasi dan
keterlibatan
Fasilitas dan dukungan
Negosiasi dan
dukungan
Paksaan
KERANGKA PEMIKIRAN
Instalasi rawat jalan
merupakan instalasi yang menunjukkan
kunjungan pasien paling banyak selain dari instalasi rawat darurat
BAB IIIMETODE PENELITIAN
Rancangan Penelitianstudi deskriptif untuk mengetahui kepuasan pasien rawat jalan terhadap pelayanan poliklinik di RSUD Al-Ihsan Bandung
Tempat dan Waktu Penelitian • Rumah Sakit Umum Daerah Al-Ihsan yang bertempat di Kiastramanggala Bale Endah Kabupaten Bandung Provinsi Jawa Barat• Tanggal 19 Oktober 20011 - 2 November 2011.
Populasi dan Sampel-Populasi : seluruh pasien rawat jalan yang berobat ke RSUD Al-Ihsan Bandung.- Sampel : semua pasien rawat jalan yang datang ke seluruh poliklinik RSUD Al-Ihsan Bandung yang dipilih secara acak dan bersedia yang mengisi kuesioner yang telah disediakan.
Kriteria InklusiPasien rawat jalan yang datang
ke poliklinik RS Al-Ihsan Bandung yang bersedia
diwawancara dan mengisi kuesioner terstruktur tentang
kenyataan yang dialami pasien di lapangan terhadap pelayanan
kesehatan rawat jalan di poliklinik RSUD Al-Ihsan Bandung dari tanggal 19
Oktober 20011 - 2 November 2011.
Kriteria Eksklusi - Pasien kriteria
inklusi dengan kuesioner yang tidak
diisi lengkap.- Pasien kriteria
inklusi dengan kuesioner yang menolak
mengisi kuesioner
Pengumpulan data penelitian dilakukan
dengan menggunakan data
primer melalui pengisian kuesioner terstruktur tentang
kenyataan yang dialami pasien di
lapangan terhadap pelayanan RSUD Al-
Ihsan Bandung.
Memberikan kode pada setiap data yang ada untuk keperluan analisis statistik dengan komputer pada kuesioner yang telah diisi.
Dilakukan editing data untuk memastikan bahwa data yang diperoleh terisi semua, konsisten, dan dapat dibaca dengan baik.
Melakukan entry data dengan menggunakan program statistik.
Memastikan bahwa data yang sudah dimasukkan dalam program untuk dianalisis dan tidak ada yang salah atau hilang. Setelah data sudah benar lalu dianalisis untuk mendapatkan informasi dari data yang di dapat.
Pengolahan Data
• Data yang terkumpul, dikelompokkan berdasarkan umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, dan pekerjaan yang dibagi menjadi persentase yang menunjukkan kondisi layanan kesehatan yang diberikan di RS Al- ihsan. Data disajikan dalam bentuk tabel, diagram dan narasi.
Penyajian Data
BAB IVHASIL PENELITIAN &
PEMBAHASAN
KARAKTERISTIK PASIEN
48%53%
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Laki-lakiPerempuan
7%
15%
23%
27%
17%
10%
Karakteristik Responden Berdasarkan Umur
0-1718-2728-3839-4950-60>60
23%
30%
32%
16%
Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan
SDSMPSMAAk/Pt
27%
33%
12%
12%
10%
5%
Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan
AskesUmumSKTMPerusahaan/Kon-traktorGakindaJamkesmas
Gambaran Kepuasan Responden Instalasi Rawat
Jalan RSUD Al-Ihsan Bandung
92%
8%
1%
Keramahan/Kesopanan Petugas Di Bagian Penerimaan Pasien
PuasKurang PuasTidak Puas
87%
11%
3%
Kecepatan Pelayanan Yang Diberikan
PuasKurang PuasTidak Puas
92%
8% 1%
Penjelasan Yang Diberikan Oleh Petugas Penerimaan Pasien
Mengenai Lokasi Klinik Yang Dituju Serta Prosedur Pendaftaran Di
Instalasi Rawat Jalan
PuasKurang PuasTidak Puas
84%
13%
4%
Waktu Menunggu Di Bagian Penerimaan
PuasKurang PuasTidak Puas
89%
10%
1%
Kenyamanan Ruang Tunggu (Adanya Tempat Duduk, Tempat Sampah dan
Televisi)
PuasKurang PuasTidak Puas
Pelayanan Bagian Penerimaan
Faktor pelayana
n
kecepatan dalam pelayanan
keramahan petugas
penjelasan yang diberikan oleh petugas
penerimaan
prosedur pendaftaran di instalasi rawat jalan
waktu menunggu di bagian penerimaan
kenyamanan ruang tunggu
Mayoritas Pasien Puas
PELAYANAN DOKTER
94%
4% 3%
Keramahan dokter dalam memeriksa dan mengobati pasien di klinik
PuasKurang puasTidak puas
87%
9%
5%
Waktu menunggu pasien untuk diperiksa oleh dokter yang ada di
klinik
PuasKurang puasTidak puas
93%
4% 3%
Informasi atau penjelasan yang diberikan oleh dokter mengenai
penyakit yang diderita oleh pasien
PuasKurang puasTidak puas
94%
4% 3%
Sikap kesungguhan dokter pada saat mendengarkan keluhan, memeriksa
dan mengobati pasien
PuasKurang puasTidak puas
PELAYANAN DOKTER
Faktor Pelyanan
sikap kesungguhan
dokter pada saat mendengarkan
keluhan, memeriksa dan
mengobati pasien
informasi atau
penjelasan yang
diberikan dokter
waktu menunggu
pasien untuk
diperiksa oleh
dokter,
keramahan dokterwaktu
menunggu pasien untuk diperiksa oleh
dokter Mayoritas Pasien Puas
PELAYANAN PEMERIKSAAN PENUNJANG
PENILAIAN TERHADAP PEMERIKSAAN PENUNJANG
Faktor Fasilitas
Faktor harga
-Pelayanan laboratorium-Pelayanan radiologi- Alat untuk pemeriksaan dan tindakan klinik
-Kepuasan terhadap tarif yang harus dibayar disesuaikan dengan pelayanan yang diterima
Mayoritas Pasien Puas
PENILAIAN TERHADAP LINGKUNGAN RUMAH SAKIT
92%
5%3%
Kebersihan, Kenyamanan, dan Pe-nampilan Fasilitas Fisik Ruang Insta-
lasi Rawat Jalan
Puas Kurang PuasTidak Puas
91%
6%
3%
Ketenangan di Ruang Tunggu Maupun di Ruang Pemeriksaan
Puas Kurang PuasTidak Puas
91%
6%
3%
Kenyamanan di Instalasi Rawat Kenyamanan di Instalasi Rawat Jalan
Puas Kurang PuasTidak Puas
91%
10%
3%
Kepuasan Terhadap Sarana Kamar mandi, Kursi Tunggu Serta Fasilitas
Lain di Instalasi Rawat Jalan
Puas Kurang PuasTidak Puas
91%
9%
4%
Kebersihan Kamar Mandi yang ada di Instalasi Rawat JalanPemeriksaan
Puas Kurang PuasTidak Puas
PENILAIAN TERHADAP LINGKUNGAN RUMAH SAKIT
Faktor Fasilitas
Faktor suasana
Faktor desain visual
Ruang tunggu nyaman
KetenanganKenyamanan
Kebersihan lingkunganKenyamanan ruanganTata letak ruanganKebersihan WC
Mayoritas Pasien Puas
PENILAIAN TERHADAP APOTEK RSUD AL-IHSAN
96%
4% 0%
Keramahan/Kesopanan Petugas Di Apotek
PuasKurang PuasTidak Puas
89%
10%
1%
Kecepatan pelayanan di apotek
PuasKurang PuasTidak Puas
95%
5% 1%
Penjelasan yang diberikan petugas apotek
PuasKurang PuasTidak Puas
95%
5% 1%
Penjelasan yang diberikan petugas apotek
PuasKurang PuasTidak Puas
92%
5%
2%
Kenyamanan ruang tunggu apotek
PuasKurang PuasTidak Puas
94%
4% 1%
Kelengkapan obat-obatan di apotek
PuasKurang PuasTidak Puas
88%
9%
3%
Tarif Obat
PuasKurang PuasTidak Puas
PENILAIAN TERHADAP APOTEK• Kelengkapan
obat• Kecepatan
pelayanan
• Keramahan petugas apotek
• Kenyamanan ruang tungggu
• Kepuasan thdp Tarif obat
Faktor Kualitas
produk,jasa &
pelayanan
Faktor emosional
Faktor Fasilitas
Faktor Harga
91%
2.50% 0.25%
Kepuasan pasien terhadap suasana islami di RS
PuasKurang puasTidak puas
KEPUASAN TERHADAP LINGKUNGAN ISLAMI RS
Lingkungan rumah sakit yang baik
Petugas medis yang berperilaku islami
Sarana dan prasarana rumah sakit yang
menunjang keislaman
Mayoritas pasien puas
terhadap lingkungan
islami di rumah
sakit Al-Ihsan
BAB VKESIMPULAN DAN SARAN
KESIMPULAN
Gambaran karakteristik pasien instalasi rawat jalan RSUD Islam Al – Ihsan Bandung periode 17 Oktober 2011 - 5 November 2011 yang terbanyak berdasarkan usia adalah antara 39 tahun sampai dengan 49 tahun sebanyak 27,00%, kemudian berdasarkan jenis kelamin adalah perempuan sebanyak 52,50% dan laki-laki 47,50%, berdasarkan tingkat pendidikan terakhir adalah sekolah menengah atas (SMA) sebanyak 32,00%, dan berdasarkan status pasien adalah umum sebanyak 33,00.
KESIMPULAN
Gambaran kepuasan pasien instalasi rawat jalan RSUD Islam Al – Ihsan Bandung periode 17 Oktober 2011 – 5 November 2011 adalah puas.
SARAN
SARAN AKADEMIS
Penelitian gambaran kepuasan pasien instalasi rawat jalan masing-masing poliklinik
Penelitian kepuasan pasien terhadap kelengkapan peralatan pemeriksaan laboratorium dan penunjang yang ada di rumah sakit.
SARAN
SARAN PRAKTIS
Penelitian ini dapat memberikan informasi bagi RSUD Islam Al-Ihsan Bandung mengenai gambaran kepuasan pasien terhadap rumah sakit.
Penelitian ini juga dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam mempertahankan mutu dan kualitas oleh pihak rumah sakit sehingga pasien yang mengunjungi rumah sakit tetap merasa puas dan kembali datang untuk berobat atau kontrol.
TERIMA KASIH