Penelitian Kualitatif

17
Penelitian Kualitatif Metode kualitatif biasa digunakan oleh ilmuwan social seperti antropologi, sosiologi, psikologi dan sebagainya dalam penelitian mereka, tetapi pada dasarnya metode ini dapat digunakan pada semua arena ilmu terapan secara interdisipliner. Metode ini merupakan suatu metode penelitian yang terfokus pada multi method yang mempunyai pendekatan interpretative dan naturalistic terhadap subyek penelitian. Penelitian kualitatif biasanya tidak menggunakan analisis statistic dalam member arti pada fenomena, dalam pengumpulan data maupun dalam generalisasi data. Dengan demikian, data bersifat deskriptif, pengumpulan data juga bersifat tidak terstruktur melalui wawancara mendalam, diskusi kelompok, observasi, analisis dokumen dan sebagainya. Ruang Lingkup dan Ciri-ciri penelitian kualitatif 1. Paradigma Penelitian kualitatif dikatakan mempunyai paradigm atau faham naturalistic, dipertentangkan dengan penelitian kuantitatif yang mempunyai faham positivis. Artinya penelitian kualitatif lebih mementingkan penjelasan fenomena sebagaimana adanya atau secara a;amiah dimana peneliti tidak memanipulasi kejadian itu. Selain itu, peneliti juga mencoba untuk mengamatti suatu fenomena seperti bagaimana orang yang diteliti member arti terhadap fenomena tersebut, bukan melihat hanya pada kategori kategori yang ditentukan sebelumnya oleh peneliti. 2. Pertanyaan penelitian

description

penelitian kualitatif

Transcript of Penelitian Kualitatif

Page 1: Penelitian Kualitatif

Penelitian Kualitatif

Metode kualitatif biasa digunakan oleh ilmuwan social seperti antropologi, sosiologi,

psikologi dan sebagainya dalam penelitian mereka, tetapi pada dasarnya metode ini dapat

digunakan pada semua arena ilmu terapan secara interdisipliner. Metode ini merupakan suatu

metode penelitian yang terfokus pada multi method yang mempunyai pendekatan

interpretative dan naturalistic terhadap subyek penelitian. Penelitian kualitatif biasanya tidak

menggunakan analisis statistic dalam member arti pada fenomena, dalam pengumpulan data

maupun dalam generalisasi data. Dengan demikian, data bersifat deskriptif, pengumpulan

data juga bersifat tidak terstruktur melalui wawancara mendalam, diskusi kelompok,

observasi, analisis dokumen dan sebagainya.

Ruang Lingkup dan Ciri-ciri penelitian kualitatif

1. Paradigma

Penelitian kualitatif dikatakan mempunyai paradigm atau faham naturalistic,

dipertentangkan dengan penelitian kuantitatif yang mempunyai faham positivis. Artinya

penelitian kualitatif lebih mementingkan penjelasan fenomena sebagaimana adanya atau

secara a;amiah dimana peneliti tidak memanipulasi kejadian itu. Selain itu, peneliti juga

mencoba untuk mengamatti suatu fenomena seperti bagaimana orang yang diteliti member

arti terhadap fenomena tersebut, bukan melihat hanya pada kategori kategori yang ditentukan

sebelumnya oleh peneliti.

2. Pertanyaan penelitian

Penelitian kualitatif biasanya menjawab pertanyaan mengapa suatu fenomena muncul dan

apa artinya (fenomenologi), bagaimana suatu system berlaku, bagaimana gambaran individu

atau kelompok dijelaskan (dengan melihat pada mereka sendiri menjelaskan dunianya atau

menginterpretasikan sesuatu) atau deskriptif. Selain itu, pertanyaan penelitian yang sering

dilontarkan untuk penelitian kualitatif adalah apa yang terjadi dengan fenomena tertentu,

bagaimana hal tersebut terjadi (proses), serta bagaimana orang berkomunikasi tentang suatu

hal atau apa yang mereka komunikasikan apabila sesuatu terjadi.

3. Pendekatan emic dan etic

Penelitian kualitatif biasanya selalu mempunyai pendekatan emic yaitu menggunakan

pandangan orang local atau subyek penelitian dalam menjelaskan kerangka berfikir mereka

termasuk dalam menjelaskan nilai-nilai, perilaku, proses, dan bagaimana subyek penelitian

mencoba memecahkan masalahnya sendiri. Pendekatan ini bertentangan dengan poendekatan

Page 2: Penelitian Kualitatif

etic yang lebih mementingkan pandangan orang luar yang biasanya digunakan untuk

generalisasi.

4. Penekanan pada proses

Penelitian kualitatif lebih menekankan pada proses dan sifat dinamis dari kehidupan

social. Hal ini berhubungan dengan kecenderungan studi kualitatif yang mempunyai desain

yang longitudinal dan lamanya waktu berhubungan dengan subyek penelitian. Kontribusi

utama dari penelitian kualitatif terletak dalam penekanan pada proses ini terutama dengan

metode observasi partisipasinya.

5. Idealis dan Realis

Penelitian kualitatif sering dikontraskan dengan kuantitaif dalam hal idealis dan realis.

Pada penelitian kualitatif yang lebih dipentingkan adalah persepsi dan keyakinan dari subyek

penelitian (idealis). Dalam kasus penolakan amputasi, persepsi keyakinan pasien akan lebih

dipentingkan sebagai bahan dipertimbangkan untuk melakukan amputasi, dari pada

kebenaran bahwa tanpa amputasi penyebaran penyakit akan terjadi.

6. Kontekstual dan Holistik

Penelitian kualitatif lebih mementingkan kajian yang kontekstual dan holitik. Artinya,

studi kualitatif mementingkan pemahaman peristiwa, fenomena, perilaku dan sebagainya

dalam konteksnya. Sedang holistic berarti melihat fenomena secara keseluruhan agar dapat

diketahui dan dipahami secara menyeluruh pula. Dengan demikian, dari pada membatasi

variable dalam lingkup tertentu saja, maka peneliti kualitatif lebih memilih konteks yang

luas. 

7. Sampling dan seleksi informan.

Studi kualitatif jarang sekali menggunakan probabilistic sampling, karena jumlah sampel

yang biasanya kecil. Hal ini karena tujuan dari studi kualitatif adalah lebih untuk melihat

kasus-kasus unik dari pada untuk generalisasi. Dalam menentukan sampling biasanya peneliti

menentukan terlebih dahulu settingnya dan kemudian melihat apa masalah yang dipelajari

dari setting tersebut. Dengan demikian, generalisasi dicari dari kasus-kasus yang mirip dalam

setting tersebut.

Seleksi informan juga sangat ditentukan oleh variasi dan kapabilitas informan dalam

memberikan informasi. Jumlah informan tidak ditentukan, tetapi kejenuhan data menjadi

Page 3: Penelitian Kualitatif

ukuran. Data dikatakan jenuh apabila tidak ada informasi baru yang didapat oleh peneliti

setelah digunakan teknik-teknik pengumpulan data yang berbeda.

8. Validitas data dan triangulasi

Validitas data dapat dapat berupa dua hal. Pertama adalah mengembalikan hasil analisis

peneliti kepada subyek penelitian untuk mendapatkan feedback tentang validitas kesimpulan

atau temuan. Walaupun hal tersebut mudah diucapkan, tetapi sangat sulit dilakukan karena

ketidakmungkinan para subyek untuk membaca hasil penelitian, kemungkinan bahwa

informan mempunyai pendapat yang tetap tidak berubah tentang suatu hal, apakah feedback

diberikan secara objektif oleh subyek penelitian dan kemungkinan lain adalah adanya tujuan

yang berbeda dari peneliti dan subyek penelitian akan menyebabkan sulit untuk melihat

validitas dari data tersebut.

Oleh karena itu dapat dilakukan kombinasi berupa metode (wawancara, observasi, diskusi

kelompok, analisis dokumen) untuk menjelaskan suatu fenomena atau melakukan triangulasi.

Penggunaan beberapa metode ini merupakan keunggulan dari penelitian kualitatif. 

9. Teknik pengumpulan data

Pengumpulan data pada penelitian kualitatif dilakukan dengan cara-cara pengumpulan

data yang natural yaitu berbicara, mengamati sesuatu, dan berdiskusi dalam kelompok.

Observasi dan wawancara mendalam merupakan metode pengumpulan data yang utama

dalam penelitian kualitatif. Melalui kedua metode ini, peneliti mampu secara terperinci dan

mendalam mengungkapkan fenomena yang terjadi. Metode diskusi kelompok merupakan

metode yang baru yang didasari ole hide untuk membuat studi kualitatif lebih singkat

dilakukan.

10. Desain penelitian

Tergantung dari pertanyaan penelitian yang dikembangkan, desainm dari penelitian

kualitatif hendaknay juga disesuaikan dengan pertanyaan penelitian. Namun demikian,

sejalan dengan berkembangnya pertanyaan penelitian dilapangan atau pada saat studi

dilakukan, maka desain penelitian juga dapat berubah ditengah-tengah penelitian. Hal ini

karena peneliti terlibat langsung dalam pengumpulan data, sehingga desain dapat selalu

disesuaikan dengan kenyataan yang terjadi.

Page 4: Penelitian Kualitatif

Desain Penelitian Kualitatif

Desain yang baik adalah rencana tindakan yang menghemat waktu, biaya, dan tetap

mengantisipasi kegiatan yang ingin dicapai. Pertimbangan teknis juga harus digunakan dalam

membuat desain penelitian, yaitu bagaimana data direncanakan untuk dikumpulkan,

bagaimana prosedur analitis serta bagaimana pedoman dan prosedur untuk penyebaran

interpretasi dan penggunaan hasil penelitian. Standar desain penelitian kualitatif yang dikenal

adalah sebagai beikut :

1. Studi kasus

Studi populasi, proses, problem, konteks atau fenomena dimana parameter dan

outcomenya tidak jelas, tidak diketahui atau belum pernah dieksplorasi. Dilakukan pada suatu

komunitas, populasi target atau unit studi yang lain.

2. Etnography

Suatu populasi, proses, problem, konteks atau fenomena dimana parameter dan

outcomenya tidak jelas, tidak diketahui atau belum pernah dieksplorasi.

Menggunakan open ended interview dan observasi. Perhatian pada penggunaan konsep

budaya untuk mengarahkan penelitian dan interpretasi data. Selalu memasukkan

pertimbangan manusia dan peristiwa dalam setting naturalnya. Mementingkan “thick

description”

3. Naratif

Studi tentang riwayat orang atau manusia yang dengan menggunakan cara membuat,

mengumpulkan dan menmganalisa teks tertulis. Mempelajari pengalaman manusia melalui

buku-buku, artikel, permainan, transkrip, film dan sebagainya. Fokus pada pengetahuan,

kepercayaan dan praktek.

4. Rapid Etnographic

Rancangan etnografi yang sudah di modifikasi.Karena masalah yang diteliti sudah dipahami,

sehingga peneliti harus sudah tahu konteks budaya dan berbicara bahasa local.Fokus pada

satu aspek budaya saja. Harus bekerjasama dengan ahli budaya tersebut. Biasanya memakai

interview kelompok, in dept dan meminta pertimbangan informan kunci.

Perlu menggunakan triangulasi.

Page 5: Penelitian Kualitatif

5. Penelitian aksi

Setiap penelitian yang dilakukan dengan maksud untuk perubahan struktur dan lembaga

suatu masyarakat atau kelompok. Dengan demikian selalu menyertakan pendapat masyarakat

atau kelompok yang diteliti. Sangat sesuai dengan paradigma kritis.

Metode Pengumpulan Data

Diantara beberapa cara pengumpulan data, tiga metode biasanya digunakan dalam

penelitian kualitatif atau merupakan metode utama. Metode tersebut adalah wawancara

mendalam atau in depth interview, observasi atau pengamatan dan focus grouped discussion

(FGD) atau diskusi kelompok terarah.

1. Wawancara mendalam

Teknik pengumpulan data ini adalah berupaya Tanya jawab sistematis antara peneliti

dan informan atau responden untuk mendapatkan data penelitian. Teknik wawancara dapat

bebas tetapi sebaiknya disiapkan sebelum penelitian karena wawancara dapat berhenti

seketika jika tidak disiapkan pertanyaan sebelumnya. Keunggulan teknik ini adalah pada

kemungkinan peneliti mendapatkan data yang mendalam karena dalam wawancara peneliti

dapat mengklarifikasi pernyataan informan, dapat mengajukan pertanyaan yang belum ada

dalam kuesioner serta dapat melihat sekaligus ekspresi nonverbal dari pemberi informasi atau

responden. Namun demikian, metode ini membutuhkan waktu lama dalam pengumpulan

data, sangat subyektif dan terutama mahal biayanya. Tidak semua peneliti atau anggota

penelitian memiliki kemampuan yang sama dalam melakukan wawancara mendalam

sehingga perlu pelatihan terlebuh dahulu.

2. Observasi atau Pengamatan

Pengumpulan data ini dilakukan dengan mencatat dan merekam periatiwa-peristiwa

yang diamati atau perilaku yang dilakukan oleh subyek penelitian. Pengamat tesebut disebut

dengan participant observer. Pengamat ini melihat orang-orang yangs edang dipelajarinya

untuk melihat perilaku, dan bagaimana interaksinya dalam situasi tertentu. Kadang-kadang

pengamat ini juga melakukan wawancara untuk meminta panjelasan tentang apa yang

dilihatnya atau mencari bagaimana interpretasi responden terhadap peristiwa atau perilaku

yangs edang diamati.

Page 6: Penelitian Kualitatif

Keuntungan teknik ini dalam pengumpulan data adalah peneliti dapat melihat subyek

dalam setting alaminya secara langsung sehingga data yang didapat akan lebih kaya karena

mencerminkan sekaligus interaksi dari subyek yang diamati. Selain itu, beberapa informasi

tidak dapat diperoleh apabila tidak dilakukan observasi semata-mata karena sifat data yang

diinginkan. Bagi subyek penelitian, cara ini juga mengurangi beban mereka karena tidak

perlu menyediakan waktu khusus untuk wawancara. Kelemahan cara ini lamanya waktu

dalam memperoleh data karena sering kali subyek tidak melakukan kegiatan seperti yang

diinginkan peneliti. Kelemahan yang lain adalah adanya perilaku yang dibuat-buat apabila

subyek mengetahui bahwa mereka sedang diamati sehingga fakta yang tergambarkan kadang-

kadang bukan merupakan keadaan sesungguhnya.

3. Focus Group Discussion (FGD)

Teknik pengumpulan data ini meliputi mengumpulkan orang 6-10 orang untuk diajak

diskusi dan diarahkan oleh seorang fasilitator. Diskusi ini biasanya dilakukan untuk menggali

sesuatu hal dalam suasana yang santai dan terarah. Biasanya teknik ini untuk melihat

interaksi kelompok karena dengan interaksi ini maka informasi yang didapat akan menjadi

lebih kaya dan memungkinkan timbulnya ide-ide baru bagi peneliti. Karekteristik dari FGD

adalah pesertanya yang homogeny, tidak saling kenal, waktu dan biaya penelitian yang

hemat. 

Kelemahan metode ini adalah sulitnya mengendalikan diskusi apabila ada peserta yang tidak

member informasi atau berusaha mendominasi diskusi. Data FGD inmi harus dianalisa

berdasarkan kelompok. Teknik ini juga sulit dianalisa kadang-kadang menghasilkan data

yang berbeda antara kelompok satu dengan kelompok yang lain.

Analisis Data Kualitatif

Langkah anlisis data kualitatif dimulai dari manajemen data yaitu cara

pengorganisasian data sehingga didapatkan konsep-konsep dan dari konsep tersebut terbentuk

hubungan-hubungan. Langkah-langkah tersebut berupa sorting data, coding data dan filing.

Kegiatan ini harus dimulai sejak berada dilapangan bukan sebelum maupun sesudahnya.

1. Sorting data

Dimulai setelah data pertama didapatkan dan tidak menunggu data menumpuk.

Mencatat kembali dan memilah-milah data yang didapatkan secara sistematis.

Catatan yang tidak jelas harus diperjelas dan dituliskan kembali kekurangan-kekurangannya

(dengarkan kembali alat rekam).

Page 7: Penelitian Kualitatif

2. Coding data

Coding data adalah melakukan pemilihan dan pemasukan data kedalam kategori-

kategori. Dimulai pada saat sorting data agar setiap set data dapat dibandingkan dan pola-

polanya dapat segera diidentifikasi. Kode-kode dikembangkan secara induktif dan

menunjukan pada domain umum. Pertama dilakukan ope coding atau coding data dari aslinya

dan kemudian dikelompokkan dalam kategori. Lakukan coding baris per baris atau kalimat

per kalimat untuk mendapatkan cakupan teoritis secara memuaskan dan benar-benar dari

data. Lakukan coding sendiri dan tidak hanya sekali untuk meningkatkan sensitifitas peneliti.

Tuliskan semua ide yang muncul dalam proses coding. Relevansi data harus berdasarkan data

bukan asumsi.

3. Pembuatan file

Pembuatan filing system yang efektif dan efisien sangat penting dalam proses analisis.

Tantangan peneliti adalah membuat data naratif menjadi system penyimpana dimana peneliti

dapat secara mudah mengatur dan menariknya lagi untuk kepentingan yang akan dating

terutama dalam penulisan laporan. File yang berisi bahan-bahan dalam proses penelitian yaitu

lengkah-langkah prosedur dalam pengumpulan data, pengalaman pribadi, perasaan dan

observasi yang mungkin mempengaruhi pengumpulan data, masalah logistic yang dihadapi.

Untuk mempermudah peneliti dalam menuliskan laporan penelitian untuk bab metode dan

strategi penelitian.

sorces : http://sanirachman.blogspot.com/2009/07/penalitian-

kualitatif_8696.html#ixzz33S7jWAAv 

Under Creative Commons License: Attribution Non-Commercial

Page 8: Penelitian Kualitatif

A. Sorting data

- Dimulai setelah data pertama didapatkan dan tidak menunggu data menumpuk.

- Mencatat kembali dan memilah-milah data yang didapatkan secara sistematis.

- Catatan yang tidak jelas harus diperjelas, dan dituliskan kembali kekurangan-

kekurangannya (dengarkan kembali alat rekam).

Informasi dalam sorting data

- Orang yang ditemuai hari ini dan peristiwa yang menyertainya, serta konteks

peristiwa yang terjadi (jika FGD, siapa peserta dan karakteristiknya harus diketahui).

- Tema atau masalah utama yang didiskusikan dijelaskan atau digambarkan sejelas

mungkin.

- Tema atau masalah utama yang harus diberi perhatian untuk wawancara selanjutnya.

- Macam-macam data spesifik yang dicari dari masalah-masalah tersebut.

Pemberian komentar

- Setiap set data hendaknya diberi catatan atau komentar untuk meningkatkan mutu

data berikutnya dan menggambarkan proses dan isi pengumpulan data yang baru

dilakukan.

- Komentar berupa catatan substansi, metode, dan analitik.

Macam catatan

1. Substansi : catatan yang berhubungan dengan substansi atau hasil pengumpulan data

(topik-topik data yang sudah ada, dan yang perlu dicari lagi).

2. Metode : catatan yang berkaitan dengan bagaimana data dikumpulkan (dapat berupa

masalah, kesulitan, kesan, dan perasaan yang berkaitan dengan cara dan proses

pengumpulan data dan peran penelitinya).

3. Analitik : Catatan yang berkaitan dengan analisis awal dari hasil pengumpulan data

(dapat berupa pertanyaan baru, kemungkinan hipotesis, tema, dsb).

B. Coding data

- Coding data adalah melakukan pemilihan dan pemasukan data ke dalam kategori-

kategori.

Page 9: Penelitian Kualitatif

- Dimulai pada saat sorting data, agar setiap set data dapat dibandingkan dan pola-

polanya dapat segera diidentifikasi.

- Kode-kode dikembangkan secara induktif dan menunjuk pada domain umum.

- Setiap set disarankan 3 copy, 1 untuk catatan substansi, metode, dan analitik, 1 untuk

analisis, dan 1 untuk master.

Skema umum coding

- Setting/content – informasi umum.

- Definisi dari situasi – bagaimana orang mengartikan situasi yang menyertai topik

tertentu.

- Perspektif – cara berpikir, orientasi berpikir.

- Aktifitas – perilaku yang biasa terjadi dan pola-polanya.

- Peristiwa atau kejadian khusus.

- Strategi – cara untuk mendapatkan tujuan tertentu.

Catatan coding

- Dapat dilakukan dengan merancang unit analisis seperti “heading” yang relevan, yang

diperlukan dalam analisis dan klasifikasi informasi dari semua wawancara.

- Unit/heading ini berupa enumeration unit (berupa angka pasti seperti umur, jumlah

keluarga), recording unit (jawaban satu pertanyaan atau indikator) dan context unit

(dasar untuk melihat recording unit).

- Pertama dilakukan “open-coding” atau coding data dari aslinya dan kemudian

dikelompokkan dalam kategori (data ini menceritakan apa, kategori apayang sesuai

untuk menggambarkan, apa sebenarnya yang terjadi, dll).

- Lakukan coding baris per baris atau kalimat per kalimat untuk mendapatkan

cakupan teoritis secara memuaskan dan benar-benar dari data (grounded).

- Lakukan coding sendiri dan tidak hanya sekali untuk meningkatkan sensitifitas

peneliti.

- Tuliskan semua ide yang muncul dalam proses coding.

- Relevansi variabel harus didasarkan pada data bukan asumsi.

C. Filing

- Pembuatan filing sistem yang efektif dan efisien sangat penting dalam proses analisis.

Page 10: Penelitian Kualitatif

- Tantangan peneliti adalah membuat data narratif menjadi sistem penyimpanan dimana

peneliti dapat secara mudah mengatur dan menariknya lagi untuk kepentingan yang

akan datang terutama dalam penulisan laporan.

File fieldwork

- File yang berisi bahan-bahan dalam proses pelaksanaan penelitian, yaitu langkah-

langkah prosedur dalam pengumpulan data, pengalaman pribadi, perasaandan

observasi yang mungkin mempengaruhi pengumpulan data, masalah logistik yang

dihadapi, dsb.

- Untuk mempermudah peneliti dalam menuliskan laporan penelitian untuk bab metode

dan strategi penelitian.

Mundane File

- Adalah file yang berisi data orang-orang, tempat, organisasi, dokumen, dll.

- Harus diarahkan sedemikian rupa sehingga informasi dapat dikelompokkan di bawah

kategori yang jelas sehingga mudah untuk dilihat kembali.

- Dengan interview mendalam yang dilakukan terhadap seseorang, peneliti harus

mempunyai folder tentang orang tersebut, misalnya riwayat hidup, kegiatan yang

dilakukan, susunan keluarga, sumber material, dsb.

Analytic File

- Ketika peneliti melihat kembali catatannya, dia harus menganalisa dan

menginterpretasi data secara tajam pola-pola perilaku dan mencari arti

- yang tersirat dari observasi dan interview.

- Analisis awal tersebut harus ditulis secara singkat atau komprehensif dan dimasukkan

bersama dengan data yang relevan ke dalam folder yang diberi label tertentu sesuai

dengan kategorinya.

- File analitik adalah apa yg dilakukan peneliti terhadap printout data.

- Lembaran analisis harus berisi tema utama, kesan, dan ringkasan tentang apa yg

muncul waktu wawancara dan bagaimana printout databerhubungan dengan hal

tersebut.

- Lembaran analisis dapat juga berisi penjelasan, spekulasi, dan hipotesis tentang

masyarakat secara luas sebagaimana terdapat dalam permasalahan penelitian.

Data Analysis Tools

Dalam analysis, terdapat bermacam-macam alat untuk mengembangkan proses tersebut.

Page 11: Penelitian Kualitatif

- Graphic untuk menggambarkan tren/arah dan pemahaman, misal flowchart, growth

chart, organizational chart.

- Causal network menggambarkan hubungan determinan, misal faktor yg

mempengaruhi diterimanya imunisasi, yaitu mulai dari kehamilan dilihat dari

kesehatan dan dukun.

- Taksonomi atau klasifikasi kelompok yaitu klasifikasi lokal tentang sesuatu hal,

misal tentang diare yang berbeda antara anak dan dewasa, baik dalam gejala,

keparahan, penyebab, dsb.

- Cluster variable mengumpulkan data cluster yang saling berhubungan, misal

lamanya menyusui dg insiden kurang gizi

- Mapping memberi informasi ttg lokasi dan untuk mengidentifikasi jaringan sosial,

hubungan antara lingkungan dan perilaku, dsb.