PENELITIAN KEBIJAKAN

14
ANGGOTA KELOMPOK: 1.ARIEF RACHMAN EKA PUTRA 091910301085 2.RANDY ROMADHON 101910301057 3.ZAKIYAL FUAD 101910301069 4.JHOHAN ARDIYANSYAH 101910301072 5.FANDY KURNIA UTAMA 101910301086 PENELITIAN KEBIJAKAN

description

penelitian kebijakan

Transcript of PENELITIAN KEBIJAKAN

ANGGOTA KELOMPOK:1.ARIEF RACHMAN EKA PUTRA0919103010852.RANDY ROMADHON1019103010573.ZAKIYAL FUAD1019103010694.JHOHAN ARDIYANSYAH1019103010725.FANDY KURNIA UTAMA101910301086

PENELITIAN KEBIJAKAN

PENGERTIANPenelitian kebijakan adalah usaha mengumpulkan

informasi secara komprehensif untuk merumuskan kebijakan.

Penelitian kebijakan senantiasa berhubungan dengan maksimalisasi perolehan data agar peneliti mampu memetakan permasalahan, dan menyusun berbagai alternatif kebijakan.

KARAKTERISTIK1. MEMILIKI FOKUS MULTIDIMENSIONAL

Penelitian kebijakan harus menjangkau seluruh variabel yang terkait dengan permasalahan yang sedang dirancang kebijakan untuk penyelesaiannya.

Penelitian kebijakan harus menjangkau seluruh variabel yang terkait dengan gagasan atau ide pengembangan sebagai upaya melakukan perubahan-perubahan sosial

KARAKTERISTIK2. BERSIFAT INDUKTIF-EMPIRIK

Perumusan teori (bahan kebijakan) berbasis data, bukan berbasis teori

Tidak dimulai dengan perumusan proposisi dan hipotesisBerbasis teori verstechen, tapi tidak selalu mencari makna,

karena kebijakan memerlukan indeks angkaDikembangkan dengan teori psikologi-ekologisDengan demikian, data penelitian harus diolah dengan

menghitung frekwensi dan distribusi frekwensiData penelitian kebijakan harus diolah dan dianalisis dengan

berbagai model analisis, dari analisis kecenderungan, ketergantungan dan ramalan

KARAKTERISTIK3. BERORIENTASI KE DEPAN DENGAN

MEMPERHATIKAN KEJADIAN SEBELUMNYAPenelitian kebijakan harus berorientasi ke masa depan, harus

visionerPenelitian kebijakan harus mampu menjelaskan ramalan yang

terukur dan meyakinkan seluruh pemangku kepentinganPenelitian kebijakan harus memiliki dialektika sejarah dengan

kejadian sebelumnya

KARAKTERISTIK4. BERORIENTASI PERMINTAAN PEMANGKU

KEPENTINGANPenelitian kebijakan harus sesuai dengan hasil assesmen

terhadap kebutuhan dan permintaan target group dari kebijakannya itu

Penelitian kebijakan harus menghasilkan rumusan-rumusan yang implementatif, mudah dikontrol dan bahkan bisa diintervensi

KARAKTERISTIK5. MELAHIRKAN RUMUSAN YANG MEYAKINKAN

DENGAN MENJELASKAN NILAI LEBIH DARI KEBIJAKANNYA ITU, SEHINGGA MASYARAKAT BISA MENERIMA KARENA RASIONALISMENYA, BUKAN KARENA OTORITARIANISME KEKUASAAN

KARAKTERISTIK6. MEMBANGUN KEYAKINAN

Pastikan bahwa instrumen yang digunakan memiliki validitas yang bisa diterima

Pastikan bahwa sampel yang diambil dalam wilayah pengambilan dengan risiko kesalahan 1%, atau maksimal 5%.

Sementara data kualitatif yang diperoleh melalui fgd harus ditriangulasi agar meyakinkan bahwa pernyataan-pernyataan mereka itu benar.

PENELITIAN DILAKUKAN JIKAKegiatan penelitian kebijakan diawali dengan

pemahaman yang menyeluruh terhadap masalah publik, seperti kekurangan nutrisi, kemiskinan, ledakan penduduk, urbani sasi, inflasi, kerawanan sosial dan lain-lain, dilanjutkan dengan pelaksanaan penelitian untuk mencari alternatif pemecahan masalah. Kegiatan akhir dari penelitian kebijakan adalah merumuskan rekomendasi pemecahan masalah untuk disampaikan kepada pembuat kebijakan.

         Penelitian sosial atau penelitian terapan, penelitian kebijakan diarahkan untuk memberi efek terhadap tindakan praktis, yaitu pemecahan masalah publik. Namun demikian penelitian kebijakan bersifat sangat khas. Kekhasan penelitian kebijakan terletak pada fokusnya, yaitu berorientasi kepada tindakan untuk memecahkan masalah public yang unik, yang jika tidak dipecahkan akan memberikan efek negatif yang sangat luas.

KELEBIHANDapat digunakan dalam jangka pendek, praktis.Tidak memakan waktu yang lamaDapat digunakan oleh pelaku bisnis,

kantor pemerintahan, fasilitas pelayanan kesehatan , dan institusi pendidikan.

KEKURANGANDapat berakibat fatal jika terjadi salah

penginterpretasianPembuat keputusan hanya mau tahu hasil akhirnya

sajaHasilnya sulit untuk dipublikasikan secara luas

kepada publikMudah menimbulkan implikasi (dampak) tertentu

CONTOH KASUS1. Rendahnya kualitas pendidikan, kasus ini dapat

dipersepsi dari banyak sisi yang menyebabkan rendahnya kualitas tersebut, seperti:

Kualitas guru. Kualitas proses belajar mengajar. Kualitas kurikulum. Ketersediaan sarana dan prasarana pendidikan

serta sumber belajar. Kualitas raw input lembaga pendidikan. Kondisi lingkungan sosial budaya dan ekonomi.

CONTOH KASUS2. Kualitas proses belajar mengajar, dalam kasus ini

fokus kajian dapat menyangkut masalah yang luas, seperti :

Intensitas proses belajar siswa di kelas. Intensitas proses belajar siswa di luar kelas. Kualitas guru dalam mengajar. Kualitas interaksi guru dengan siswa. Kualitas jaringan-jaringan belajar. Kualitas menu sajian dalam proses belajar

mengajar. Kualitas kegiatan ko dan ekstra kurikuler yang

mendukung kegiatan inti di lembaga pendidikan.