Penelitian Kebagusan Kaki Lima
date post
01-Dec-2015Category
Documents
view
373download
2
Embed Size (px)
description
Transcript of Penelitian Kebagusan Kaki Lima
HASIL PENELITIAN
HIGIENE DAN SANITASI MAKANAN PADA PEDAGANG KAKI LIMA
DI SEKOLAH DASAR KELURAHAN KEBAGUSAN
Pembimbing :
dr. Oktavianus Ch. Salim, M.Kes
dr. Devi Iriani Surya.
Disusun oleh :
Wan Mohamed Izham (030.04.276)
Reni Maulina (030.06.215)
Khairul Aizad (030.07.296)
KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
PUSKESMAS KECAMATAN PASAR MINGGU
PERIODE 21 JANUARI 2012- 31 MARET 2013
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TRISAKTI
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan Penelitian Ilmu Kesehatan Masyarakat:
" HIGIENE DAN SANITASI MAKANAN PADA PEDAGANG KAKI LIMA DI
SEKOLAH DASAR KELURAHAN KEBAGUSAN
Laporan penelitian ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk dapat memenuhi tugaas Ilmu
Kesehatan Masyarakat di Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti.
Jakarta, Maret 2013
Pembimbing Akademis Pembimbing Puskesmas
Fakultas Kedokteran USAKTI Kecamatan Pasar Minggu
(dr. Oktavianus Ch. Salim, M.kes) (dr.Devi Surya Iriani)
Pembimbing Akademis Kepala Puskesmas
Fakultas Kedokteran USAKTI Kecamatan Pasar Minggu
(Prof. dr. Murad Lesmana) (dr. Eliza Rachmi)
KATA PENGANTAR
Segala puji kami panjatkan kepada kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan penelitian
dengan judul HIGIENE DAN SANITASI MAKANAN PADA PEDAGANG KAKI LIMA
DI SEKOLAH DASAR KELURAHAN KEBAGUSAN.Penelitian ini adalah salah satu
syarat kelulusan Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran
Universitas Trisakti periode 21 Januari 2013 sampai 31 Maret 2013 yang dilaksanakan di
Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
Pada kesempatan kali ini, kami ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada ;
1. dr. Oktavianus Ch. Salim, M. Kes selaku dosen pembimbing dari Fakultas Kedokteran
Universitas Trisakti.
2. Prof. dr. Murad Lesmana selaku dosen pembimbing dari Fakultas Kedokteran Universitas
Trisakti.
3. Dr. dr. Rina K. Kusumaratna, M.Kes. selaku kepala bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti.
4. Para dosen bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti.
5. dr. Devi Surya Iriani, selaku pembimbing dari Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu.
6. Para dokter, paramedik dan seluruh Staf Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta
Selatan serta semua pihak yang telah banyak membantu kami selama penyusunan
penelitian ini yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu.
Penyusun menyadari bahwa penelitian ini masih jauh dari sempurna. Atas semua
keterbatasan yang penyusun miliki, maka semua saran dan kritik yang membangun akan
penyusun terima dengan lapang hati. Besar harapan penyusun semoga penelitian ini dapat
memberi manfaat yang besar pula bagi teman-teman klinik, pembaca dan kami sendiri.
Jakarta, Maret 2013
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Makanan merupakan kebutuhan mendasar bagi hidup manusia. Makanan yang
dikonsumsi beragam jenis dengan berbagai cara pengolahannya. Makanan-makanan tersebut
sangat mungkin sekali menjadi penyebab terjadinya gangguan dalam tubuh kita sehingga kita
jatuh sakit. Salah satu cara untuk memelihara kesehatan adalah dengan mengkonsumsi makanan
yang aman, yaitu dengan memastikan bahwa makanan tersebut dalam keadaan bersih dan
terhindar dari wholesomeness (penyakit). Banyak sekali hal yang dapat menyebabkan suatu
makanan menjadi tidak aman, salah satu di antaranya dikarenakan terkontaminasi. Kontaminasi
yang terjadi pada makanan dan minuman dapat menyebabkan makanan tersebut dapat menjadi
media bagi suatu penyakit.6 Penyakit yang ditimbulkan oleh makanan yang terkontaminasi
disebut penyakit bawaan makanan (food-borned diseases). Penyakit bawaan makanan
merupakan salah satu permasalahan kesehatan masyarakat yang paling banyak dan paling
membebani yang pernah dijumpai di zaman modern ini. Penyakit tersebut menimbulkan banyak
korban dalam kehidupan manusia dan menyebabkan sejumlah besar penderitaan, khususnya di
kalangan bayi, anak, lansia dan mereka yang kekebalan tubuhnya terganggu. Anak-anak
merupakan kelompok yang berisiko tinggi tertular penyakit melalui makanan maupun minuman.
Anak-anak sering menjadi korban penyakit bawaan makanan akibat konsumsi makanan yang
disiapkan di rumah sendiri atau di kantin sekolah atau yang dibeli di penjaja kaki lima.10
Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
942/Menkes/SK/VII/2003 tentang Pedoman Persyaratan Hygiene Sanitasi Makanan Jajanan,
terdapat beberapa aspek yang diatur dalam penanganan makanan jajanan, yaitu penjamah
makanan, peralatan, air, bahan makanan, bahan tambahan makanan, penyajian dan sarana
penjaja. Beberapa aspek tersebut sangat mempengaruhi kualitas makanan.1 Banyak jajanan yang
kurang memenuhi syarat kesehatan sehingga justru mengancam kesehatan anak. Sebagian besar
makanan jajanan anak sekolah merupakan makanan yang diolah secara tradisional yang
dijajakan oleh pedagang kaki lima. Kontaminasi makanan pada pedagang kaki lima dapat terjadi
karena sanitasi dapur pengolahan makanan dan tempat penyajian makanan mungkin belum
memenuhi persyaratan kesehatan. Makanan tradisional pada umumnya memiliki kelemahan
dalam hal keamanannya terhadap bahaya biologi atau mikrobiologi, kimia atau fisik. Adanya
bahaya atau cemaran tersebut seringkali terdapat dan ditemukan karena rendahnya mutu bahan
baku, teknologi pengolahan, belum diterapkannya praktik sanitasi dan higiene yang memadai
dan kurangnya kesadaran pekerja maupun produsen yang menangani makanan tradisional. 1
Berdasarkan penelitian yang dilakukan M. Djaja (2003) menunjukkan kontaminasi
bakteri E. Coli bahan makanan yang rata rata dicatatkan sebanyak 40.0% (p
Berdasarkan pengamatan awal yang dilakukan peneliti, di Kelurahan kebagusan terdapat
7 (Tujuh) sekolah dasar yang letaknya cukup strategis dan sering dilalui banyak kendaraan
bermotor. Beberapa pedagang makanan jajanan tradisional cukup mudah ditemui di sekolah-
sekolah tersebut. Pedagang tersebut kerap kali menunjukkan perilaku yang tidak sehat dalam
menjamah makanan, misalnya menjajakan makanan dalam keadaan terbuka tepat di pinggir jalan
yang banyak dilalui oleh kendaraan bermotor.
Berdasarkan latar belakang di atas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
tentang higiene sanitasi pada pedagang makanan jajanan kaki lima di lingkungan Sekolah Dasar
di Kelurahan kebagusan berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia dan
makanan Nomor 942/Menkes/SK/VII/2003 tentang pedoman persyaratan hygiene sanitasi
makanan jajanan yang telah dimodifikasi. Mengingat akan pentingnya peranan makanan sehat
bagi masyarakat, maka pemerintah perlu mengadakan pembinaan dan pengawasan terhadap
makanan yang dikonsumsi oleh masyarakat luas. Pengawasan terhadap kualitas makanan dan
minuman perlu dilakukan dengan sebaik-baiknya untuk mengetahui kondisi higiene pedagang
dan sanitasi makanan berikut fasilitasnya. Karena dengan higiene pedagang dan sanitasi
makanan dan fasilitas yang baik akan mampu meningkatkan kualitas makanan dan minuman
0
0.1
0.2
0.3
0.4
0.5
0.6
0.7
0.8
0.9
1
Bahan MknSaji Matang
KakiLima
RM
Jsbg
sehingga mampu melindungi masyarakat untuk dapat meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat.1
Dalam penelitian ini akan digali informasi mengenai kondisi higiene pedagang kaki lima,
sanitasi fasilitas penjualan dan sanitasi makanan pedagang kaki lima di SD kelurahan kebagusan.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan higiene dan sanitasi pada pedagang
makanan jajanan tradisional di lingkungan Sekolah Dasar di Kelurahan kebagusan tahun 2013.
Dengan adanya informasi tersebut diharapkan dapat memberikan masukan kepada Dinas
Kesehatan kelurahan kebagusan selaku instansi yang berwenang untuk melakukan pengawasan
higiene sanitasi dan memberikan informasi kepada masyarakat luas mengenai kondisi higiene
pedagang kaki lima dan sanitasi jajanan
1.2 Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah bagi dalam penelitian ini
adalah apakah terdapat hubungan kontaminasi makanan dengan higenitas dan sanitasi pada
pedagang makanan kaki lima di SDN Kelurahan Kebagusan.
1.3 Tujuan penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui faktor faktor dari higenitas dan sanitasi pedagang kaki lima terkait
kontaminasi pada makanan yang disediakan
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Mengetahui hubungan antara kesehatan diri dari pedagang kaki lima dengan
kontaminasi makanan pedagang kaki lima SDN Kelurahan Kebagusan
2. Mengetahui hubungan antara kebersihan individu dari pedagang kaki lima
dengan kontaminasi makanan pedagang kaki lima SDN Kelurahan Kebagusan
3. Mengetahui hubungan antara cara penanganan makanan dengan kontaminasi
makanan pedangang kaki lima SDN Kelurahan Kebagusan
4. Mengetahui hubungan antara pemakaian perlengkapan kerja dengan kontaminasi
makanan pedagang kaki lima SDN Kelurahan Kebagusan
5. Mengetahui hubungan antara fasilitas lo
Recommended