PENELITIAN HADIS Oleh: Syakir Jamaluddin, M.A.

6
PENELITIAN HADIS Oleh: Syakir Jamaluddin, M.A. Kegiatan penelitian hadis dlm istilah ‘ulûm al-h adîts disebut ِ ث يِ دَ حْ ل اُ ج يِ رْ خَ ي=> mengungkap hadis pd kitab hadis primer (induk) serta menjelaskan kualitas & kehujjahannya. FAKTOR2 PENTINGNYA PENELITIAN HDS: 1. Hadis sbg sumber hukum ke-2 dlm ajaran Islam 2. Tidak semua hadis ditulis pada masa Nabi saw 3. Umumnya periwayatan berlangsung secara makna 4. Telah timbul pemalsuan hadis 5. Proses penghimpunan hadis yang cukup lama

description

PENELITIAN HADIS Oleh: Syakir Jamaluddin, M.A. Kegiatan penelitian hadis dlm istilah ‘ulûm al- h adîts disebut تَخْرِيجُ الْحَدِيثِ => mengungkap hadis pd kitab hadis primer (induk) serta menjelaskan kualitas & kehujjahannya. FAKTOR 2 PENTINGNYA PENELITIAN HDS: - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of PENELITIAN HADIS Oleh: Syakir Jamaluddin, M.A.

Page 1: PENELITIAN HADIS Oleh: Syakir Jamaluddin, M.A.

PENELITIAN HADIS Oleh: Syakir Jamaluddin, M.A.

Kegiatan penelitian hadis dlm istilah ‘ulûm al-hadîts disebut

د�يث� ال�ح� ر�يج� mengungkap hadis pd kitab hadis <= ت�خ�primer (induk) serta menjelaskan kualitas & kehujjahannya.

FAKTOR2 PENTINGNYA PENELITIAN HDS:1.  Hadis sbg sumber hukum ke-2 dlm ajaran Islam2.  Tidak semua hadis ditulis pada masa Nabi saw3.  Umumnya periwayatan berlangsung secara makna 4.  Telah timbul pemalsuan hadis 5. Proses penghimpunan hadis yang cukup lama6. Jumlah kitab hadis yg banyak dg metode & standar

kesahihan & keda‘ifan yg beragam.

Page 2: PENELITIAN HADIS Oleh: Syakir Jamaluddin, M.A.

Jika melihat unsur hadis & kriteria hds sahih, hasan & da‘if, maka dpt diketahui bhw obyek penelitian hadis ada 2, yakni:1) SANAD => Rangkaian prwyt hds yg mjd sandaran/

tumpuan matan hds.2) MATAN=> Isi / inti hadis.

Penelitian sanad sbg gerbang utama dlm penelitian hadis.

Obyek penelitian sanad ada 2, yaitu:

a. Persambungan sanadnya. Teliti: biografinya (identitas: nama, usia/thn lhr-wft), guru & muridnya, lafal/metode periwayatannya .kritik ulama ttg kebersambungan sanadnya & ,(حد ثنا\عن)

b. Kualitas periwayatnya, baik integritas akhlaqnya (‘âdil) maupun kemampuan hapalannya (dlâbith). Teliti: kritik ulama hadis thd dirinya (al-jarh wa al-ta‘dîl)* dan kemungkinan adanya ‘illat (cacat yg tersembunyi) pd sanadnya.

* Lihat kaidah al-jarh dan syarat al-jârih.

OBYEK PENELITIAN HADIS

Page 3: PENELITIAN HADIS Oleh: Syakir Jamaluddin, M.A.

Sdgkan yg harus diperhatikan dlm penelitian matan, yaitu:

a.  Penelitian matan dilakukan setelah penelitian sanad.

b. Mengacu pd kaidah kesahihan matan, yi: tidak syâdz & tidak ber-‘illah/bercacat.

Yang dimaksud dg tidak syâdz (tidak menyimpang, yaitu:

1) Tidak bertentangan dg petunjuk Al-Qur’an.2) Tidak bertentangan dg hadis yg diriwytkan oleh prwyt

yg lebih tsiqah (kuat/terpercaya). Utk ini perlu membandingkannya dg semua hadis yg setema, termsk meneliti adakah tambahan (ziyâdah) & sisipan (idrâj) dlm lafalnya yg menganggu.

3) Tidak bertentangan dg akal sehat, ilmu pengetahuan yg aksiomik & sejarah yg kebenarannya sdh pasti.

(Lihat penyelesaian: األدلة بين & التعارض

(اختالف الحديث

Page 4: PENELITIAN HADIS Oleh: Syakir Jamaluddin, M.A.

1. Penelusuran sumber asal hadis dlm kitab primer. Kitab yang dibutuhkan adalah Kamus Hadis, al.: al-Mu‘jam al-Mufahras li Alfâdz al-Hadits; Miftah Kunûz al-Sunnah, atau CD. Mawsu‘at al-Hadits; CD. al-Maktabat al-Alfiah li-Sunnah; CD. Al-Maktabat al-Syamilah versi 2,11

2. Mengungkap (/menggambarkan skema) jalur periwayatan (al-i‘tibâr). Jika jalur prwytnya banyak, mk cukup dijlskan awal pertemuan sanadnya dg sanad yg lain di mana seluruh prwyt melalui prwyt tsb.

3. Meneliti kebersambungan sanad & kualitas periwayatnya dg mengacu pd kaidah kesahihan sanad hadis, lalu menyimpulkan kualitas sanadnya. Jika jalur prwytnya banyak, mk cukup memfokuskan penelitiannya pd prwyt yang “bermasalah” atau kontroversial saja.

4. Meneliti matannya dg mengacu pd kaidah kesahihan matan5.  Menyimpulkan hasil penelitian (maqbul atau mardud).

LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN:

Page 5: PENELITIAN HADIS Oleh: Syakir Jamaluddin, M.A.

ح� ر� علم� ال�ج�والت7ع�د�ي�ل�

Ilmu Jarh & Ta‘dîl => Ilmu yg membahas hal-ihwal periwayat dari segi diterima atau ditolaknya riwayat mereka.Tokoh2nya, al: ‘Amir al-Sya‘bi (w 103 H), Syu‘bah (w 160 H), Mâlik (179 H), Sufyân bin ‘Uyaynah (198 H), Ibn Ma‘în (233 H), ‘Ali bin al-Madîni (234 H), Ahmad (241 H), al-Bukhâri (256 H), Abu Zur‘ah(264 H), Abu Hâtim (277 H), al-Dzahabi (748 H), Ibn Hajar al-‘Asqalani (852 H), dll.

Syarat2 Kritikus/ �ع�د:ل ال�م� و� ال�جار�ح� و�ط� ر� : ش�

1. Muslim yg memiliki integritas kepribadian yg baik (‘âdil)*, spt: jujur, adil, warâ’, ahli ibadah, dsm.

*Termasuk ‘âdil di sini adalah obyektif dlm menilai, tidak boleh fanatik buta thd golongan/mazhabnya yg menimbulkan sikap permusuhan & membuatnya tdk adil thd prwyt yg dinilainya.

2. ‘Âlim/berilmu: Menguasai sebab2 al-jarh wa al-ta‘dîl, cara mengkritik, & menguasai kaidah2 Jarh & Ta‘dîl.

Page 6: PENELITIAN HADIS Oleh: Syakir Jamaluddin, M.A.

Metode al-Jarh wa al-Ta‘dîl:1. Jujur/transparan, cermat & beretika.

2. Dlm menta‘dîl boleh scr global, tp dlm menjarh hrs scr rinci & disertai dg bukti.

Kaidahnya: ا ر< س??7 ح� إال7 م�ف� ر� ل� ال�ج??� ب??� ال - / ال� ي�ق�Hه�ان ه� إ�ال7 ب�ب�ر� ار�ح� و�ل� ج� ب�ل� ق� ي�ق�

Brgkat dari kaidah di atas, jika trjdi pertntgn ant J & T, maka kaidahnya: ر س?7 ح� ال�م�ف� ر� ال�ج?�د7مP ع�ل�ى الت7ع�د�ي�ل� ق� م�

Namun jika tdk ditemukan rincian/bukti jarh maka kaidahnya: Pد7م د�ي�ل� م�ق?� الت7ع?�ح ر� ع�ل�ى ال�ج�

  Kitab Jarh & Ta‘dil, a.l: ,الجرح والتعديل -البن أبى حاتم

ب�ي- ال, للذ7ه� ج� د� الر: ان� اإلع�ت�د�ال في ن�ق� ي�ز� م�

تهذيب التهذيب, البن حجر العسقالن�ي-