PENELITIAN GABUNGAN

71
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehamilan merupakan keadaan dimana kebutuhan ibu terhadap zat besi meningkat dikarenakan untuk memenuhi kebutuhan fetal, plasenta, dan penambahan jumlah eritrosit selama kehamilan. Simpanan zat besi yang tidak mencukupi sebelum kehamilan akibat asupan zat besi yang tidak adekuat dapat mengakibatkan terjadinya anemia defisiensi zat besi dalam kehamilan. Anemia adalah suatu keadaan adanya penurunan kadar hemoglobin, hematokrit, dan atau jumlah eritrosit di bawah nilai normal. Peningkatan volume plasma pada ibu hamil menyebabkan terjadinya hemodilusi, sehingga terjadi penurunan hematokrit (20-30%), yang mengakibatkan kadar hemoglobin dan hematokrit lebih rendah daripada keadaan tidak hamil (Muhammad Riswan, 2003; Cunningham, 2006). Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator keberhasilan layanan kesehatan di suatu negara. Kematian ibu dapat terjadi karena beberapa sebab, diantaranya karena anemia. Penelitian Chi, dkk menunjukkan bahwa angka kematian ibu adalah 70% untuk ibu-ibu yang anemia dan 19,7% untuk mereka yang non anemia. Kematian ibu 15-20% secara langsung atau tidak 1

description

Penelitian Public Health

Transcript of PENELITIAN GABUNGAN

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangKehamilan merupakan keadaan dimana kebutuhan ibu terhadap zat besi meningkat dikarenakan untuk memenuhi kebutuhan fetal, plasenta, dan penambahan jumlah eritrosit selama kehamilan. Simpanan zat besi yang tidak mencukupi sebelum kehamilan akibat asupan zat besi yang tidak adekuat dapat mengakibatkan terjadinya anemia defisiensi zat besi dalam kehamilan. Anemia adalah suatu keadaan adanya penurunan kadar hemoglobin, hematokrit, dan atau jumlah eritrosit di bawah nilai normal. Peningkatan volume plasma pada ibu hamil menyebabkan terjadinya hemodilusi, sehingga terjadi penurunan hematokrit (20-30%), yang mengakibatkan kadar hemoglobin dan hematokrit lebih rendah daripada keadaan tidak hamil (Muhammad Riswan, 2003; Cunningham, 2006).Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator keberhasilan layanan kesehatan di suatu negara. Kematian ibu dapat terjadi karena beberapa sebab, diantaranya karena anemia. Penelitian Chi, dkk menunjukkan bahwa angka kematian ibu adalah 70% untuk ibu-ibu yang anemia dan 19,7% untuk mereka yang non anemia. Kematian ibu 15-20% secara langsung atau tidak langsung berhubungan dengan anemia. Anemia pada kehamilan juga berhubungan dengan meningkatnya kesakitan ibu. Anemia karena defisiensi zat besi merupakan penyebab utama anemia pada ibu hamil dibandingkan dengan defisiensi zat gizi lain. Badan kesehatan dunia (World Health Organization/WHO) melaporkan bahwa prevalensi ibu-ibu hamil yang mengalami defisiensi zat besi sekitar 35-75%, serta semakin meningkat seiring dengan pertambahan usia kehamilan. Anemia defisiensi zat besi lebih cenderung berlangsung di negara yang sedang berkembang daripada negara yang sudah maju. Sebanyak 36% (atau sekitar 1400 juta orang) dari perkiraan populasi 3800 juta orang di negara yang sedang berkembang menderita anemia jenis ini, sedangkan prevalensi di negara maju hanya sekitar 8% (atau kira-kira 100 juta orang) dari perkiraan populasi 1200 jutaorang (Ridwan Amiruddin dan Ermawati Syam, 2004).Prevalensi anemia defisiensi zat besi di dunia berkisar antara 20-50%. Prevalensi anemia di Indonesia bervariasi setiap daerah yaitu antara 38-71,5% danrata-rata sekitar 63,5%. Prevalensi anemia ibu hamil tahun 2002 di Provinsi JawaBarat adalah 51,7% (Muhammad Riswan, 2003).Kriteria anemia pada kehamilan menurut organisasi kesehatan dunia (WHO) adalah Hb kurang dari 11 gr/dl. Sedikit berbeda dengan WHO, The centers for Disease Control and Prevention (CDC) menyebutkan kriteria anemia adalah Hb kurang dari 11 gr/dl untuk trimester I dan III, serta Hb kurang dari 10,5 gr/dl untuk trimester II.Anemia defisiensi zat besi dapat disebabkan oleh rendahnya masukan zat besi, gangguan absorpsi, serta kehilangan zat besi akibat perdarahan menahun yang dapat berasal dari saluran cerna (tukak peptik, kanker lambung, kanker kolon, divertikulosis, hemoroid, dan infeksi cacing tambang), saluran genitalia wanita (menorrhagia atau metrorrhagia), saluran kemih (hematuria), saluran napas (hemoptoe). Faktor nutrisi yaitu akibat kurangnya jumlah zat besi total dalam makanan, atau kualitas zat besi (bioavaibilitas) yang kurang baik. Kebutuhan zat besi meningkat, seperti pada prematuritas, anak dalam masa pertumbuhan dan kehamilan. Gangguan absorpsi zat besi seperti gastrektomi, tropical sprue atau kolitis kronik (Fauzia Djamilus dan Nina Herlina, 2000; Ridwan Amiruddin, 2004).Anemia dalam kehamilan dapat mengakibatkan dampak yang membahayakan bagi ibu dan janin. Pada ibu hal ini dapat meningkatkan risiko terjadinya pendarahan postpartum. Bila terjadi sejak awal kehamilan dapat menyebabkan terjadinya persalinan prematur, pertumbuhan janin terhambat yangdapat mengakibatkan penyakit kardiovaskular pada saat dewasa, dan dapat mempengaruhi vaskularisasi plasenta dengan mengganggu angiogenesis pada kehamilan muda.Faktor risiko anemia pada kehamilan menurut Backett dapat bersifat biologis, genetik, lingkungan, atau psikososial, yaitu faktor demogafi (umur, paritas, dan tinggi badan), faktor medis biologis (underlying disease, seperti penyakit jantung dan malaria), faktor riwayat obstetri (abortus habitualis, berbagaikomplikasi obstetri), faktor lingkungan (polusi udara, kelangkaan air bersih, penyakit endemis), faktor sosioekonomi dan budaya (pendidikan, penghasilan, dan masalah gender) (Cunningham, 2006).Melalui penelitian ini penulis berharap dapat mengetahui faktor-faktor (pengetahuan, sikap, perilaku, nutrisi dan tenaga kesehatan) yang mempengaruhi status anemia pada ibu hamil di wilayah kerja puskesmas kalijaga kota Cirebon.

1.2 Identifikasi MasalahApakah tingkat pengetahuan, sikap, dan perilaku asupan nutrisi dan tenaga kesehatan mempengaruhi status anemia pada ibu hamil di wilayah kerja puskesmas Kalijaga Permai kota Cirebon.

1.3 Maksud dan Tujuan1.3.1 MaksudMaksud dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kesadaran akan pentingnya pencegahan anemia defisiensi besi pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Kalijaga Permai kota Cirebon.

1.3.2 TujuanTujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pengetahuan, sikap,dan perilaku ibu hamil serta pengaruh nutrisi dan tenaga kesehatan terhadap anemia defisiensi besi pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Kalijaga Permai kota Cirebon.

1.4 Manfaat Karya Tulis IlmiahManfaat akademis karya tulis ilmiah ini adalah untuk lebih memahami danmendalami tentang faktor-faktor (pengetahuan, sikap, perilaku, nutrisi dan tenaga kesehatan) yang mempengaruhi status anemia pada ibu hamil di wilayah kerja puskesmas Kalijaga Permai kota Cirebon.Manfaat bagi masyarakat adalah agar masyarakat dapat mengetahui tentang bahaya anemia pada kehamilan dan mengetahui tentang pencegahan anemia defisiensi besi pada ibu hamil.

1.5 Kerangka PemikiranAnemia pada wanita hamil merupakan masalah kesehatan yang dialami oleh wanita di seluruh dunia, terutama di negara berkembang. Anemia adalah suatu keadaan adanya penurunan kadar haemoglobin, hematokrit, dan atau jumlah eritrosit di bawah nilai normal (Muhammad Riswan, 2003; Cunningham, 2006). Penyebab anemia pada umumnya adalah kurang gizi (malnutrisi), kurang zat besi dalam diet, malabsorbsi, kehilangan banyak darah (persalinan yang lalu, haid, dan lain-lain) dan penyakit-penyakit kronik (TBC paru, cacing usus, malaria, dan lain-lain).Dampak anemia pada kehamilan bervariasi dari keluhan yang ringan sampai berat. Anemia meningkatkan frekuensi komplikasi pada kehamilan dan persalinan. Risiko kematian maternal, angka prematuritas, BBLR, dan angka kematian perinatal meningkat (Nina Herlina dan Fauzia Djamilus, 2000).

1.6 Metodologi PenelitianMetode penelitian : Deskriptif.Rancangan penelitian : Cross sectionalInstrumen : Kuesioner.Tehnik pengambilan data : Survey dengan wawancara langsung.Tehnik pengambilan sampel : Incidental Sampling.Populasi : Ibu hamil yang bermukim di wilayah kerja puskesmas Kalijaga Permai kota Cirebon.Jumlah sampel : Besar sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 30 orang yang didasarkan pada jumlah sampel minimal.

1.7 Lokasi dan Waktu PenelitianPengumpulan data dan penelitian dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Kalijaga Permai kota Cirebon mulai bulan Maret sampai Juli 2013 selama program internship berlangsung.

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

2.1. Anemia2.1.1Pengertian AnemiaAnemia adalah kondisi di mana berkurangnya sel darah merah (eritrosit) dalam sirkulasi darah atau masa hemoglobin sehingga tidak mampu memenuhi fungsinya sebagai pembawa oksigen ke seluruh jaringan (Tarwoto dan Warsidar, 2007).Anemia umumnya disebabkan oleh kekurangan zat besi, sehingga sering dikenal dengan istilah anemia gizi besi. Anemia defisiensi besi merupakan salah satu gangguan yang sering terjadi selama kehamilan. Ibu hamil umumnya mengalami deplesi besi sehingga hanya memberi sedikit besi kepada janin yang dibutuhkan untuk metabolisme besi yang normal. Selanjutnya mereka akan menjadi anemia pada saat kadar hemoglobin ibu turun sampai dibawah 11 gr/dl selama trimester III (Waryana, 2010).Proses kekurangan zat besi sampai menjadi anemia melalui beberapa tahap. Awalnya terjadi penurunan simpanan cadangan zat besi. Bila belum juga dipenuhi dengan masukan zat besi, lama kelamaan timbul gejala anemia disertai penurunan Hb (Arief, 2008).

2.1.2Etiologi AnemiaMenurut Tarwoto dan Warsidah (2007) etiologi anemia defisiensi besi yaitu tidak adekuatnya diet besi dan salah satu penyebab terjadinya adalah akibat ketidakseimbangan pola makan dalam mengkonsumsi makanan yang mengandung zat besi dengan kebutuhan dalam tubuh. Kebutuhan zat besi yang berasal dari makanan belum tentu menjamin kebutuhan tubuh zat besi yang memadai karena jumlah zat besi yang diabsorpsi sangat dipengaruhi oleh jenis makanan, sumber zat besi serta ada atau tidaknya zat penghambat maupun yang meningkatkan absorpsi besi dalam tubuh.

2.1.3Macam-Macam Anemia Selama KehamilanPembagian anemia dalam kehamilan menurut Wiknjosastro (2007) anemia dalam kehamilan meliputi:

1) Anemia defisiensi besiAnemia dalam kehamilan yang paling sering dijumpai ialah anemia akibat kekurangan besi. Kekurangan ini dapat disebabkan karena kurang masuknya unsur besi dengan makanan, karena gangguan resorbsi, gangguan penggunaan, atau karena terlampau banyaknya besi keluar dari badan, misalnya pada perdarahan.

2) Anemia megaloblastikAnemia megaloblastik dalam kehamilan disebabkan karena defisiensi asam folik, jarang sekali karena defisiensi vitamin B12. Berbeda di Eropa dan di Amerika Serikat frekuensi anemia megaloblastik dalam kehamilan cukup tinggi di Asia, seperti di India, Malaysia, dan di Indonesia. Hal itu erat hubungannya dengan defisiensi makanan.

3) Anemia hipoplastikAnemia pada wanita hamil yang disebabkan karena sumsum tulang kurang mampu membuat sel-sel darah baru, dinamakan anemia hipoplastik dalam kehamilan.

4) Anemia hemolitikAnemia hemolitik disebabkan karena penghancuran sel darah merah berlangsung lebih cepat dari pembuatannya. Wanita dengan anemia hemolitik sukar menjadi hamil, apabila ia hamil, maka anemianya biasanya menjadi lebih berat. Sebaliknya mungkin pula bahwa kehamilan menyebabkan krisis hemolitik pada wanita yang sebelumnya tidak menderita anemia.

2.1.4Penyebab AnemiaSecara umum ada tiga penyebab anemia defisiensi besi yaitu :1) Kehilangan darah secara kronis, sebagai dampak pendarahan kronis seperti pada penyakit ulkus peptikum, hemoroid, infestasi parasit, dan proses keganasan. Perdarahan menstruasi yang berat, panjang atau sering (Atikah, 2011).2) Asupan zat besi tidak cukup dan penyerapan tidak adekuat. Tidak menerima cukup zat besi dalam diet (misalnya vegetarian) (Atikah, 2011).3) Peningkatan kebutuhan akan zat besi untuk pembentukan sel darah merah yang lazim berlangsung pada masa pertumbuhan bayi, masa pubertas, masa kehamilan, dan menyusui. (Atikah, 2011).

2.1.5Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Anemia Pada Ibu HamilKekurangan zat besi dapat menurunkan kekebalan individu, sehingga sangat peka terhadap serangan bibit penyakit. Berkembangnya anemia kurang zat besi melalui beberapa tingkatan di mana masing-masing tingkatan berkaitan dengan indikator tertentu. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi anemia adalah :1) Faktor Dasara. Sosial ekonomiMenurut Istiarti (2000) menyatakan bahwa perilaku seseorang di bidang kesehatan dipengaruhi oleh latar belakang sosial ekonomi. Sekitar 2/3 wanita hamil di negara maju yaitu hanya 14%.

b. Pengetahuan Pengetahuan seseorang biasanya diperoleh dari pengalaman yang berasal dari berbagai sumber misalnya media masa, media elektronik, buku petunjuk kesehatan, media poster, kerabat dekat, dan sebagainya (Istiarti, 2000). Kebutuhan ibu hamil akan zat besi (Fe) meningkat 0,8mg sehari pada trimester I dan meningkat tajam selama trimester III yaitu 6,3 mg sehari. Jumlah sebanyak itu tidak mungkin tercukupi hanya melalui makanan apalagi didukung dengan pengetahuan ibu hamil yang kurang terhadap peningkatan kebutuhan zat besi (Fe) selama hamil sehingga menyebabkan mudah terjadinya anemia defisiensi zat besi pada ibu hamil (Arisman, 2004).

c. PendidikanPendidikan adalah proses perubahan perilaku menuju kedewasaan dan penyempurnaan hidup. Biasanya seorang ibu khususnya ibu hamil yang berpendidikan tinggi dapat menyeimbangkan pola makannya. Apabila pola konsumsinya sesuai maka asupan zat gizi yang diperoleh akan tercukupi, sehingga kemungkinan besar bisa terhindar dari masalah anemia. Tablet besi dapat menimbulkan efek samping yang mengganggu sehingga orang cenderung menolak tablet yang diberikan. Penolakan tersebut sebenarnya berpangkal dari ketidaktahuan mereka bahwa selama kehamilan mereka memerlukan tambahan zat besi. Agar mengerti wanita hamil harus diberi pendidikan yang tepat misalnya bahaya yang mungkin terjadi akibat anemia, dan harus pula diyakinkan bahwa salah satu penyebab anemia adalah defisiensi zat besi (Arisman, 2004).

d. BudayaFaktor sosial budaya setempat juga berpengaruh pada terjadinya anemia. Pendistribusian makanan dalam keluarga yang tidak berdasarkan kebutuhan untuk pertumbuhan dan perkembangan anggota keluarga, serta pantangan-pantangan yang harus diikuti oleh kelompok khusus misalnya ibu hamil, bayi, ibu nifas merupakan kebiasaan-kebiasaan adat-istiadat dan perilaku masyarakat yang menghambat terciptanya pola hidup sehat di masyarakat.2) Faktor tidak langsunga. Kunjungan Antenatal Care (ANC)Antenatal Care adalah pengawasan sebelum persalinan terutama pada pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim. Kasus anemia defisiensi gizi umumnya selalu disertai dengan malnutrisi infestasi parasit, semua ini berpangkal pada keengganan ibu untuk menjalani pengawasan antenatal. Dengan ANC keadaan anemia ibu akan lebih dini terdeteksi, sebab pada tahap awal anemia pada ibu hamil jarang sekali menimbulkan keluhan bermakna. Keluhan timbul setelah anemia sudah ke tahap yang lanjut (Arisman, 2004).

b. ParitasParitas adalah jumlah kehamilan yang menghasilkan janin yang mampu hidup diluar rahim. Paritas >3 merupakan faktor terjadinya anemia. Hal ini disebabkan karena terlalu sering hamil dapat menguras cadangan zat gizi tubuh ibu (Arisman, 2004).

c. UmurIbu hamil pada usia terlalu muda ( 11 g/dl2) Anemia ringan: Hb 9- < 11 g/dl3) Anemia sedang : Hb 7- < 9 g/dl4) Anemia berat : Hb < 7 g/dl

Pemeriksaan darah minimal dilakukan dua kali selama kehamilan yaitu pada trimester I dan III dengan pertimbangan bahwa sebagian besar ibu hamil mengalami anemia maka dilakukan pemberian preparat Fe sebanyak 90 tablet pada ibu-ibu hamil di puskesmas (Manuaba, 2010).

2.1.8 Pengaruh Anemia Pada Kehamilan dan JaninMenurut Manuaba (2010) pengaruh anemia pada kehamilan dan janin adalah:1) Pengaruh anemia pada kehamilana. Bahaya selama kehamilan: dapat terjadi abortus, persalinan prematur, hambatan tumbuh kembang janin dalam rahim, mudah terjadi infeksi, ancaman dekompensasi kordis (Hb 60

2. SikapUntuk mengetahui tingkat sikap responden dinilai melalui penilaian jawaban responden atas pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan sikap dalam kuesioner yang berjumlah 8 pertanyaan yang diberi nilai tertentu. Nilai tertinggi dari masing-masing pertanyaan adalah 10, sedangkan nilai terendah adalah 0. Total nilai adalah 80. Setelah nilai dari tiap-tiap soal dijumlahkan maka responden kemudian dikelompokkan di dalam 3 kategori, yaitu:

Tabel 3.2. Kategori SikapKategori SikapNilai

Kurang< 30

Cukup31 60

Baik> 60

3. PerilakuUntuk mengetahui tingkat perilaku responden dinilai melalui penilaian jawaban responden atas pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan perilaku dalam kuesioner yang berjumlah 8 pertanyaan yang diberi nilai tertentu. Nilai tertinggi dari masing-masing pertanyaan adalah 10, sedangkan nilai terendah adalah 0. Total nilai adalah 80. Setelah nilai dari tiap-tiap soal dijumlahkan maka responden kemudian dikelompokkan di dalam 3 kategori, yaitu:

Tabel 3.3. Kategori PerilakuKategori PerilakuNilai

Kurang< 30

Cukup31 - 60

Baik> 60

4. Asupan NutrisiUntuk mengetahui tingkat asupan nutrisi responden dinilai melalui penilaian jawaban responden atas pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan asupan nutrisi dalam kuesioner yang berjumlah 8 pertanyaan yang diberi nilai tertentu. Nilai tertinggi dari masing-masing pertanyaan adalah 10, sedangkan nilai terendah adalah 0. Total nilai adalah 80. Setelah nilai dari tiap-tiap soal dijumlahkan maka responden kemudian dikelompokkan di dalam 3 kategori, yaitu:

Tabel 3.4. Kategori Asupan NutrisiKategori Asupan NutrisiNilai

Kurang< 30

Cukup31 - 60

Baik> 60

5. Tenaga KesehatanUntuk mengetahui peranan tenaga kesehatan dalam mengurangi angka anemia pada ibu hamil dinilai melalui penilaian jawaban responden atas pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan peranan tenaga kesehatan dalam mengurangi angka anemia pada ibu hamil dalam kuesioner yang berjumlah 8 pertanyaan yang diberi nilai tertentu. Nilai tertinggi dari masing-masing pertanyaan adalah 10, sedangkan nilai terendah adalah 0. Total nilai adalah 80. Setelah nilai dari tiap-tiap soal dijumlahkan maka responden kemudian dikelompokkan di dalam 3 kategori, yaitu: Tabel 3.5. Kategori PerilakuKategori PerilakuNilai

Kurang< 30

Cukup31 - 60

Baik> 60

3.11 Penyajian DataHasil perolehan dan pengolahan data disajikan dalam bentuk tabel disertai dengan pembahasannya.

BAB IVHASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIANLokasi penelitian ini adalah wilayah kerja puskesmas Kalijaga Permai yang secara administratif terletak di kelurahan Kalijaga, kecamatan Harjamukti. Secara geografis luas wilayah kerja puskesmas ini adalah 425,75 km2 .Wilayah kerja puskesmas Kalijaga mencakup 15 RW dan 111 RT yaitu:

Tabel 4.1.1 wilayah kerja puskesmas kalijagaRWJumlah RTJarak dari puskesmas

RW 01102 km

RW 0271,5 km

RW 0362 km

RW 0442,5 km

RW 0543 km

RW 0653,5 km

RW 0763,5 km

RW 0854 km

RW 0971,5 km

RW 1062,5 km

RW 1190,5 km

RW 1260,1 km

RW 13151,5 km

RW 14101,5 km

RW 1592 km

Puskesmas Kalijaga Permai ini membawahi penduduk yang berjumlah 26.262 jiwa, dengan mata pencaharian sebagian besar adalah pegawai swasta.Batas-batas wilayah kerja puskesmas Harjamukti: Batas Utara: Kelurahan Kecapi Batas Selatan : Kelurahan Argasurya Batas Bara: Kabupaten Cirebon Batas Timur: Kelurahan Harjamukti

Puskesmas Kalijaga Permai memiliki 1 puskesmas pembantu yaitu PUSTU Kebon Pelok yang terletak di RW 02, serta 24 posyandu yang tersebar di wilayah kerja.

4.2 Hasil Penelitian4.2.1 Identitas RespondenBerikut ini disajikan tabel-tabel yang memuat distribusi jawaban responden atas pertanyaan-pertanyaan kategori identitas dalam kuosioner.

Tabel 4.2.1.1 Umur Ibu Kelompok umur (tahun)JumlahPersentase (%)

15-19 tahun413,3

20-35 tahun2170

36-45 tahun516,7

Total30100

Tabel 4.2.1.2 Umur Ayah Kelompok umur (tahun)JumlahPersentase (%)

15-19 tahun00

20-35 tahun1653,3

36-45 tahun1446,7

Total30100

Tabel 4.2.1.3 Pendidikan IbuTingkat Pendidikan JumlahPersentase (%)

Tidak bersekolah00

SD1136,7

SMP930

SMA620

Sarjana413,3

Total30100

Tabel 4.2.1.4 Pendidikan AyahTingkat Pendidikan JumlahPersentase (%)

Tidak bersekolah00

SD723,3

SMP1136,7

SMA930

Sarjana310

Total30100

Tabel 4.2.1.5 Pekerjaan ibuPekerjaan JumlahPersentase (%)

Tidak bekerja2790

Petani00

Buruh00

Wiraswasta 23,3

Pegawai Negeri00

Pegawai swasta16,7

Total30100

Tabel 4.2.1.6 Pekerjaan Ayah Pekerjaan JumlahPersentase (%)

Tidak bekerja00

Petani00

Buruh1550

Wraswasta930

Pegawai Negeri13,3

Pegawai swasta516,7

Total30100

Tabel 4.2.1.7 Tingkat Penghasilan Tingkat PenghasilanJumlahPersentase (%)

100-300 ribu723,3

300-500 ribu413,3

500-1 juta1343,4

>1 juta620

Total30100

4.2.2 Pengetahuan RespondenBerikut ini disajikan tabel-tabel yang memuat distribusi jawaban responden atas pertanyaan-pertanyaan kategori pengetahuan dalam kuosioner.Tabel 4.2.2.1 Distribusi Jawaban Responden Mengenai Definisi Tablet Zat BesiJawaban JumlahPersentase (%)

Tablet tambah darah yang berwarna merah 2480

Tablet untuk kekebalan tubuh516,7

Tablet penambah nafsu makan00

Tablet untuk menjaga stamina tubuh13,3

Tablet yang menyebabkan mual dan muntah00

Total30100

Tabel 4.2.2.2 Distribusi Jawaban Responden Mengenai Berapa Kali Periksa Hb Selama KehamilanJawaban JumlahPersentase (%)

11550

2826,7

3620

413,3

500

Total30100

Tabel 4.2.2.3 Distribusi Jawaban Responden Mengenai Kapan Harus Memeriksakan HbJawaban JumlahPersentase (%)

3 bulan pertama1136,7

3 bulan kedua310

3 bulan terakhir516,7

3 bulan pertama dan 3 bulan terakhir930

Setiap bulan26,6

Total30100

Tabel 4.2.2.4 Distribusi Jawaban Responden Mengenai Gejala Anemia Pada Ibu Hamil Jawaban JumlahPersentase (%)

Lemah, letih, lesu, lunglai, lelah (5L)2583,4

Mual dan muntah00

Ngidam00

Susah tidur413,3

Tidak ada gejala yang dirasakan13,3

Total30100

Tabel 4.2.2.5 Distribusi Jawaban Responden Mengenai Akibat Anemia Pada Ibu HamilJawaban JumlahPersentase (%)

Kematian janin2273,4

Berat badan bayi sesuai (normal)620

Usia kehamilan cukup bulan00

Melahirkan secara normal13,3

Tidak bisa punya anak lagi13,3

Total30100

Tabel 4.2.2.6 Distribusi Jawaban Responden Mengenai Cara Mencegah Terjadinya AnemiaJawaban JumlahPersentase (%)

Memeriksakan tekanan darah secara rutin620

Mengonsumsi tablet Fe dan makan makanan mengandung zat besi2376,7

Melakukan vaksinasi TT selama kehamilan00

Banyak olahraga00

Sering minum kopi dan teh13,3

Total30100

Tabel 4.2.2.7 Distribusi Jawaban Responden Mengenai Dosis Tablet Zat Besi Yg Dibutuhkan Supaya Terhindar Dari AnemiaJawaban JumlahPersentase (%)

1 tablet sehari berturut-turut selama minimal 90 hari2583,3

2 tablet sehari516,7

3 tablet sehari00

4 tablet sehari00

Jika ingat00

Total30100

Tabel 4.2.2.8 Distribusi Jawaban Responden Mengenai Waktu Pemberian Tablet Zat BesiJawaban JumlahPersentase (%)

Trimester I1860

Trimester II413,4

Trimester III620

Trimester IV13,3

Jika tidak mengalami gejala anemia tidak perlu tablet zat besi13,3

Total30100

Tabel 4.2.2.9 Distribusi Pengetahuan Responden Jawaban JumlahPersentase (%)

Baik826,7

Cukup1653,3

Kurang620

Total30100

Setelah dilakukan perhitungan jumlah nilai masing-masing responden, didapatkan lebih banyak responden yang termasuk dalam kategori pengetahuan cukup yaitu sebanyak 16 responden (53,3%), 8 responden (26,7%) dengan pengetahuan yang baik, dan yang termasuk dalam kategori pengetahuan kurang sebanyak 6 responden (20%).Sebagian besar dari ibu hamil di wilayah kerja puskesmas kalijaga permai kota cirebon mempunyai pengetahuan yang cukup mengenai faktor faktor yang mempengaruhi status anemia pada ibu hamil.

4.2.3 Sikap RespondenBerikut ini disajikan tabel-tabel yang memuat distribusi jawaban responden atas pertanyaan-pertanyaan kategori sikap dalam kuosioner.

Tabel 4.2.3.1 Distribusi Jawaban Responden Mengenai Setiap ibu hamil harus mengkonsumsi tablet zat besi pada masa kehamilan.Jawaban JumlahPersentase (%)

Setuju 30100

Tidak setuju00

Total30100

Tabel 4.2.3.2 Distribusi Jawaban Responden Mengenai Konsumsi tablet zat besi dapat memperbaiki pembentukan Hb dalam tubuh dalam waktu relatif cepatJawaban JumlahPersentase (%)

Setuju 2996,7

Tidak setuju133,3

Total30100

Tabel 4.2.3.3 Distribusi Jawaban Responden Mengenai Ibu hamil sebaiknya minum tablet zat besi dengan dosis 1 tablet setiap hariJawaban JumlahPersentase (%)

Setuju 2583,3

Tidak setuju516,7

Total30100

Tabel 4.2.3.4 Distribusi Jawaban Responden Mengenai Efek samping yang dirasakan ibu hamil pada saat mengkonsumsi tablet besi dapat diatasi dengan menghentikan mengkonsumsi tablet tersebut untuk selanjutnyaJawaban JumlahPersentase (%)

Setuju 1550

Tidak setuju1550

Total30100

Tabel 4.2.3.5 Distribusi Jawaban Responden Mengenai Ibu hamil dianjurkan untuk meminum tablet zat besi bersamaan dengan kopi/teh untuk mengurangi mual akibat efek samping yang ditimbulkan tablet tersebutJawaban JumlahPersentase (%)

Setuju 723,3

Tidak setuju2376,7

Total30100

Tabel 4.2.3.6 Distribusi Jawaban Responden Mengenai Kebutuhan zat besi pada wanita hamil lebih sedikit dibandingkan dengan wanita yang tidak hamilJawaban JumlahPersentase (%)

Setuju 1136,7

Tidak setuju1963,3

Total30100

Tabel 4.2.3.7 Distribusi Jawaban Responden Mengenai Ibu hamil yang mengkonsumsi tablet besi secara teratur sangat besar efeknya bagi pertumbuhan janinnyaJawaban JumlahPersentase (%)

Setuju 2686,7

Tidak setuju413,3

Total30100

Tabel 4.2.3.8 Distribusi Jawaban Responden Mengenai Sayur-sayuran dan buah-buahan dapat menggantikan tablet zat besiJawaban JumlahPersentase (%)

Setuju 1550

Tidak setuju1550

Total30100

Tabel 4.2.3.9 Distribusi sikap respondenJawaban JumlahPersentase (%)

Baik1446,7

Cukup1343,3

Kurang310

Total30100

Setelah dilakukan perhitungan jumlah nilai masing-masing responden, didapatkan lebih banyak responden yang termasuk dalam kategori sikap baik yaitu sebanyak 14 responden (46,7%), 13 responden (43,3%) dengan sikap yang cukup, dan yang termasuk dalam kategori sikap kurang sebanyak 3 responden (10%).Sebagian besar dari ibu hamil di wilayah kerja puskesmas kalijaga permai kota cirebon mempunyai sikap yang baik mengenai faktor faktor yang mempengaruhi status anemia pada ibu hamil.

4.2.4 Perilaku RespondenBerikut ini disajikan tabel-tabel yang memuat distribusi jawaban responden atas pertanyaan-pertanyaan kategori perilaku dalam kuosioner.

Tabel 4.2.4.1 Distribusi Jawaban Responden Mengenai periksa kandungan sesuai jadwalJawaban JumlahPersentase (%)

Ya 2583,3

Tidak 516,7

Total30100

Tabel 4.2.4.2 Distribusi Jawaban Responden Mengenai pernah memeriksakan Hb selama kehamilanJawaban JumlahPersentase (%)

Ya 30100

Tidak 00

Total30100

Tabel 4.2.4.3 Distribusi Jawaban Responden Mengenai memeriksa Hb 2x saat hamilJawaban JumlahPersentase (%)

Ya 1343,3

Tidak 1756,7

Total30100

Tabel 4.2.4.4 Distribusi Jawaban Responden Mengenai konsumsi suplemen zat besi secara rutinJawaban JumlahPersentase (%)

Ya 2066,7

Tidak 1033,3

Total30100

Tabel 4.2.4.5 Distribusi Jawaban Responden Mengenai tidur siang minimal 1 jam dan tidur malam minimal 8 jam selama kehamilanJawaban JumlahPersentase (%)

Ya 1756,7

Tidak 1343,3

Total30100

Tabel 4.2.4.6 Distribusi Jawaban Responden Mengenai penghentian konsumsi teh dan kopi selama mengkonsumsi tablet zat besiJawaban JumlahPersentase (%)

Ya 1240

Tidak 1860

Total30100

Tabel 4.2.4.7 Distribusi Jawaban Responden Mengenai bekerja terlalu keras saat hamilJawaban JumlahPersentase (%)

Ya 826,7

Tidak 2273,3

Total30100

Tabel 4.2.4.8 Distribusi Jawaban Responden Mengenai pernah konsultasi mengenai kehamilan pada tenaga kesehatanJawaban JumlahPersentase (%)

Ya 2686,7

Tidak 413,3

Total30100

Tabel 4.2.4.9 Distribusi Perilaku RespondenJawaban JumlahPersentase (%)

Baik1136,7

Cukup1446,7

Kurang516,6

Total30100

Setelah dilakukan perhitungan jumlah nilai masing-masing responden, didapatkan lebih banyak responden yang termasuk dalam kategori perilaku cukup yaitu sebanyak 14 responden (46,7%), 11 responden (36,7%) dengan perilaku yang baik, dan yang termasuk dalam kategori perilaku kurang sebanyak 5 responden (16,6%).Sebagian besar dari ibu hamil di wilayah kerja puskesmas kalijaga permai kota cirebon mempunyai perilaku yang cukup mengenai faktor faktor yang mempengaruhi status anemia pada ibu hamil.

4.2.5 Asupan Nutrisi Responden Berikut ini disajikan tabel-tabel yang memuat distribusi jawaban responden atas pertanyaan-pertanyaan kategori Asupan Nutrisi dalam kuosioner.

Tabel 4.2.5.1 Distribusi Jawaban Responden Mengenai konsumsi lauk pauk yang mengandung zat besi seperti hati, daging, ikan minimal 3x dalam semingguJawaban JumlahPersentase (%)

Ya 1860

Tidak 1240

Total30100

Tabel 4.2.5.2 Distribusi Jawaban Responden Mengenai konsumsi sayur yang mengandung zat besi seperti kangkung, bayam, daun singkong, daun pepaya minimal sehari sekaliJawaban JumlahPersentase (%)

Ya 723,3

Tidak 2376,7

Total30100

Tabel 4.2.5.3 Distribusi Jawaban Responden Mengenai konsumsi khusus untuk ibu hamilJawaban JumlahPersentase (%)

Ya 1860

Tidak 1240

Total30100

Tabel 4.2.5.4 Distribusi Jawaban Responden Mengenai konsumsi teh/kopi/soda/alkohol selama kehamilanJawaban JumlahPersentase (%)

Ya 1343,3

Tidak 1756,7

Total30100

Tabel 4.2.5.5 Distribusi Jawaban Responden Mengenai konsumsi buah-buahan yang mengandung vitamin seperti jeruk, tomat, pepaya, apelJawaban JumlahPersentase (%)

Ya 2273,3

Tidak 826,7

Total30100

Tabel 4.2.5.6 Distribusi Jawaban Responden Mengenai frekuensi makan teratur (3x sehari) selama kehamilanJawaban JumlahPersentase (%)

Ya 2376,7

Tidak 723,3

Total30100

Tabel 4.2.5.7 Distribusi Jawaban Responden Mengenai meminum tablet Fe sebelum tidur dapat mengurangi mualJawaban JumlahPersentase (%)

Ya 1240

Tidak 1860

Total30100

Tabel 4.2.5.8 Distribusi Jawaban Responden Mengenai tidak boleh makan obat sembarangan tanpa konsultasi ke dokterJawaban JumlahPersentase (%)

Ya 2996,7

Tidak 13,3

Total30100

Tabel 4.2.5.9 Distribusi asupan nutrisi respondenJawaban JumlahPersentase (%)

Baik1343,3

Cukup1136,7

Kurang620

Total30100

Setelah dilakukan perhitungan jumlah nilai masing-masing responden, didapatkan lebih banyak responden yang termasuk dalam kategori asupan nutrisi baik yaitu sebanyak 13 responden (43,3%), 11 responden (36,7%) dengan asupan nutrisi yang cukup, dan yang termasuk dalam kategori asupan nutrisi kurang sebanyak 6 responden (20%).Sebagian besar dari ibu hamil di wilayah kerja puskesmas kalijaga permai kota cirebon mempunyai asupan nutrisi yang cukup.

4.2.6 Tenaga kesehatanBerikut ini disajikan tabel-tabel yang memuat distribusi jawaban responden atas pertanyaan-pertanyaan kategori tenaga kesehatan dalam kuosioner.

Tabel 4.2.6.1 Distribusi Jawaban Responden Mengenai penjelasan mengenai anemia atau kurang darah dari tenaga kesehatanJawaban JumlahPersentase (%)

Ya 1756,7

Tidak 1343,3

Total30100

Tabel 4.2.6.2 Distribusi Jawaban Responden Mengenai penjelasan dan diskusi mengenai makanan yang mengandung zat besi selama kehamilan dari tenaga kesehatanJawaban JumlahPersentase (%)

Ya 1860

Tidak 1240

Total30100

Tabel 4.2.6.3 Distribusi Jawaban Responden Mengenai penjelasan dari tenaga kesehatan mengenai cara mencegah anemia atau kurang darah selama masa kehamilanJawaban JumlahPersentase (%)

Ya 1446,7

Tidak 1653,3

Total30100

Tabel 4.2.6.4 Distribusi Jawaban Responden Mengenai motivasi dari tengaga kesehatan untuk memeriksakan kehamilan secara rutin Jawaban JumlahPersentase (%)

Ya 2996,7

Tidak 13,3

Total30100

Tabel 4.2.6.5 Distribusi Jawaban Responden Mengenai deteksi dini anemia dengan memeriksakan darah (Hb) secara rutinJawaban JumlahPersentase (%)

Ya 2583,3

Tidak 516,7

Total30100

Tabel 4.2.6.6 Distribusi Jawaban Responden Mengenai manfaat tenaga kesehatan di puskesmas dalam menjaga kesehatan ibu hamilJawaban JumlahPersentase (%)

Ya 30100

Tidak 00

Total30100

Tabel 4.2.6.7 Distribusi Jawaban Responden Mengenai pengertian dan dapat melakukan apa yang dijelaskan oleh tenaga kesehatan untuk meningkatkan dan menjaga kesehatan ibu hamilJawaban JumlahPersentase (%)

Ya 2790

Tidak 310

Total30100

Tabel 4.2.6.8 Distribusi Jawaban Responden Mengenai pemberian buku Kontrol KIA dan stiker ibu hamil di rumahJawaban JumlahPersentase (%)

Ya 30100

Tidak 00

Total30100

Tabel 4.2.6.9 Distribusi Tenaga KesehatanJawaban JumlahPersentase (%)

Baik1343,3

Cukup1550

Kurang26,7

Total30100

Setelah dilakukan perhitungan jumlah nilai masing-masing responden, didapatkan lebih banyak responden yang termasuk dalam kategori tenaga kesehatan cukup yaitu sebanyak 15 responden (50%), 13 responden (43,3%) baik, dan yang termasuk dalam kategori tenaga kesehatan kurang sebanyak 2 responden (6,7%).Sebagian besar dari ibu hamil di wilayah kerja puskesmas kalijaga permai kota cirebon merasakan adanya manfaat tenaga kesehatan yang cukup

BAB VKESIMPULAN DAN SARAN

5.1 KESIMPULANDari hasil penelitian yang dilakukan di wilayah kerja puskesmas kalijaga permai kota cirebon tentang faktor-faktor yang mempengaruhi status anemia pada ibu hamil, dapat disimpulkan bahwa:1. Sebanyak 26,7% responden menunjukkan pengetahuan yang baik, 53,3% dengan pengetahuan yang cukup dan 20% menunjukkan pengetahuan yang buruk.2. Sebanyak 46,7% responden menunjukkan sikap yang baik, 43,3% dengan sikap yang cukup dan 10% menunjukkan sikap yang buruk. 3. Sebanyak 36,7% responden menunjukkan perilaku yang baik, 46,7% dengan perilaku yang cukup dan 16,6% menunjukkan perilaku yang buruk.4. Sebanyak 43,3% responden menunjukkan asupan nutrisi yang baik, 36,7% dengan asupan nutrisi yang cukup dan 20% menunjukkan asupan nutrisi yang buruk.5. Sebanyak 43,3% responden mengatakan bahwa tenaga kesehatan mempunyai pengaruh yang baik, 50% mengakatan cukup dan 6,7% mengakatan buruk.6. Sebanyak 23,3% responden berpenghasilan sangat rendah, Sebanyak 13,3% responden berpenghasilan rendah, Sebanyak 43,4% responden berpenghasilan menengah, dan Sebanyak 20% responden berpenghasilan tinggi.

5.2 SaranDalam upaya untuk memecahkan masalah dan menurunkan angka status anemia pada ibu hamil di wilayah kerja puskesmas kalijaga permai kota cirebon, maka beberapa saran yang mungkin dapat dijadikan masukan yaitu:1. Melakukan penyuluhan berkala tentang cara-cara mencegah anemia pada ibu hamil Penyuluhan yang dilakukan meliputi cara pengolahan, penjelasan dengan bahasa sederhana dan mudah dimengerti oleh masyarakat, memberikan penyuluhan dengan menarik, bisa dalam bentuk ceramah dan tanya jawab / diskusi, peragaan, atau gambar menarik.2. Penelitian dilakukan dengan waktu yang lebih lama, dana dan tenaga kerja yang cukup, serta dengan jumlah objek penelitian yang lebih banyak sehingga hasil penelitian akan lebih signifikan.

DAFTAR PUSTAKA

Arief, Nurhaeni. 2008. Panduan Lengkap Kehamilan Dan Kelahiran Sehat. Jogjakarta : AR Group

Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Aksara

Almatsier S. 2002 . Prinsip DasarIlmu Gizi. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama

Arisman. 2004. Gizi Dalam Daur Kehidupan. Jakarta : EGC 2010. Gizi Dalam Daur Kehidupan. Jakarta. EGC

Endah Puji Astuti. 2011. Jurnal KTI Hubungan Antara Pritas dengan AnemiaPada Ibu Hamil Trimester I di Puskesmas Bandarharjo Semarang.

Hidayat, A. Aziz Alimul. 2007. Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik AnalisisData. Jakarta : Salemba Medika

Istiarti, Tinuk. 2000. Menanti Buah Hati. Jogjakarta : Media persindo

Manuaba, IBG. 2010. Ilmu Kebidanan penyakit Kandungan dan KB untuk Pendidikan Bidan Edisi 2. Jakarta: EGC

Nourita Mega Fratika. 2011. Jurnal KTI Hubungan antara Pengetahuan tentang Anemia, Pendidikan Ibu , Konsumsi tablet besi dengan kadar Hemoglobinpada ibu hamil trimester III di RB Bakti Ibu Kota Semarang.

Notoatmodjo. S. 2002. Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rhineka Cipta2003. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rhineka Cipta2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku Manusia. Jakarta: Rhineka Cipta2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : PT. Rineka Cipta

Proverawati, Atikah.2011. Anemia dan Anemia kehamilan. Yogyakarta : Nuha Medika

Prawirohardjo. 2008. Ilmu kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo

Riyanto, A . 2011. Aplikasi Metodologi Penelitian Kesehatan. Yogyakarta : Nuha Medika

Saefudin, A. B. (2002). Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Kesehatan. Jakarta : JNPKKR POGI dan Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo

Siska Lailita Puspita Sari. 2011. Jurnal KTI faktor yang berpengaruh dengan tingkat pengetahuan ibu hamil tentang anemia di bidan praktek swasta Yohana Triani Bandarharjo Kota Semarang.

Soebroto,I., 2009. Cara mudah mengatasi problem Anemia. Yogyakarta: Bangkit

Soe, Jordan. 2003. Farmakologi Kebidanan. Jakarta : EGC

Tarwoto dan Warsidar. 2007. Anemia pada Ibu Hamil. Jakarta: Trans Info Medika

Varney, Helen. 2007. Buku Ajar Asuhan kebidanan, Edisi 4, Volume 1. Jakarta : EGC

Waryana, 2010. Gizi Reproduksi. Yogyakarta : Pustaka Rihma

Wawan, A dan Dewi M. 2010. Pengetahuan, Sikap Dan Perilaku Manusia. Jogjakarta : Nuha Medika

Widyastuti. 2002. Safe Motherhood Pendidikan Kebidanan. Jakarta. EGC

Wiknjosastro. 2007. Ilmu kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo