PENELITIAN DASAR (LITSAR) UNPAD OPTIMALISASI...
Transcript of PENELITIAN DASAR (LITSAR) UNPAD OPTIMALISASI...
Oleh: Ketua : Yunizar, SE. MSc.Ph.D
Anggota I : Ratna Komara, SE., MT. Anggota II : Aldrin Herwany, SE., MM
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS PADJADJARAN
2006
OPTIMALISASI APBD KABUPATEN GARUT DALAM RANGKA PENINGKATAN KESEJAHTERAAN DAN
SOSIAL EKONOMI
LAPORAN PENELITIAN
PENELITIAN DASAR (LITSAR) UNPAD
Dibiayai oleh Dana DIPA Universitas Padjadjaran Tahun Anggaran 2007
Berdasarkan SPK No.251 B/J06.14/LP/PL/2007 Tanggal 2 April 2007
HALAMAN PENGESAHAN USUL PENELITIAN SUMBER DANA: DIPA PNBP UNPAD
TAHUN ANGGARAN: 2006 ---------------------------------------------------------------------------------------------------
1. a. Judul Penelitian
:
Optimalisasi APBD Daerah Kabupaten Garut Dalam Rangka Peningkatan Kesejahteraan dan Sosial Ekonomi
b. Macam Penelitian : Terapan
c. Kategori Penelitian : II / Pemecahan Masalah Pembangunan
2. Ketua Peneliti
a. Nama Lengkap dan Gelar : Yunizar, SE, MSc.PhD.
b. Jenis Kelamin : Laki-laki
c. Golongan Pangkat dan NIP : III-a, Penata Tk I; NIP:131 794 180
d. Jabatan Fungsional : Asisten Ahli
e. Fakultas/Jurusan : Fakultas Ekonomi/ Manajemen
g. Bidang Ilmu yang diteliti : Ekonomi – Keuangan Publik
3. Jumlah Anggota Peneliti : 3 orang
4. Lokasi Penelitian : Kabupaten Garut
5. Kerjasama dengan Institusi
Lain
: ---
a. Nama Institusi : ---
b. Alamat : ---
c. Telepon/Faks/e-mail : ---
6. Lama Penelitian : 8 bulan mulai dari tanggal 2 April 2007 Sampai dengan tanggal 15 November 2007
7. Biaya penelitian : Rp. 5.000.000,- (Lima juta rupiah)
Mengetahui: Bandung, 12 November 2007
Dekan Fakultas Ekonomi Ketua Peneliti,
Prof. Dr. Hj. Sutyastie Soemitro Remi, SE, MS Yunizar, SE, MSc. PhD
NIP. 130 935 698 NIP. 131 794 180
Menyetujui,
Ketua Lembaga Penelitian
Prof. Oekan Soekotjo Abdoellah MA. Ph.D
NIP. ……………..
i
ABSTRAK
Sebuah perencanaan anggaran merupakan salah satu faktor yang penting dalam menilai kinerja keuangan Daerah; seluruh aktifitas dari pembangunan direpresentasikan melalui pos pos dalam anggaran. Hal yang paling sulit dilakukan dalam perencanaan adalah membuat anggaran yang yang proporsional dengan pengeluaran pemerintah sehingga gap yang diciptakan antara anggaran dan realisasi menjadi lebih akurat. Hasil penelitian Anggaran dan Belanja Daerah di Kabupaten Garut membuktikan bahwa variable yang banyak mempengaruhi dalam penyusunan anggaran Daerah adalah antar penerimaan pajak dengan laba yang diperoleh dari Badan Usaha Milik Daerah yang memang langsung dikelola dan dibawah kekuasan Pemda. Variabel yang banyak mempengaruhi pengeluaran pemerintah Daerah dalam menjalankan pembangunan adalah penerimaan pajak dan pendapatan lain-lain yang diterima oleh Daerah.
ii
ABSTRACT
The Budget Planning is one of the most significant factors in assessing the Regional financial performance; every activity in the development is represented through budget components. The most difficult task in budget planning would be in making proportionate district expenditure to minimize the gap between budget and realization of the district to be more accurate. The result of the APBD research in Garut district proves that more variables seem to be affecting the regional budget of its district; taxable receipts from the BUMD profits under the district supervision. The most variable effects from the district expenditure proportion in the developments district would be tax receipts and from other sources of income.
iii
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Illahi yang telah berkenan
meluangkan rahmat dan kemudahan-Nya sehingga kami dapat
merampungkan karya ilmiah sederhana ini.
Terima kasih juga kami haturkan kepada pihak Pemerintah Kabupaten
Garut, Lembaga Penelitian Universitas Padjadjaran dan Dekan
Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran yang telah memberi
kesempatan dan dukungan kepada kami untuk menjalankan penelitian
ini.
Akhir kalam, semoga penelitian ini bermanfaat bagi khalayak,
khususnya Pemerintah Kabupaten dan masyarakat Garut, dan dapat
dilanjutkan melalui penelitian yang lebih komprehensif.
Wassalam,
Tim Peneliti
iv
DAFTAR ISI
Abstrak i
Abstract ii
Kata Pengantar iii
Daftar Isi iv
Daftar Tabel v
Daftar Gambar vi
BAB I PENDAHULUAN 1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 5
BAB III TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN 7
BAB IV METODE PENELITIAN 9
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 14
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 27
Daftar Pustaka 28
Lampiran 29
v
Daftar Tabel
Tabel Nama Tabel 1.1. Gann-Chart 4.1 Operasionalisasi Variabel 4.2 Batas Kritis Fischer-Statistik 5.1 Batas Kritis MacKinnon untuk t-Statistik pada orde Level 5.2 Hasil Pengujian Akar Unit Pada Lag Maximum 2 5.3 Batas Kritis Fischer-Statistik 5.4 Hasil Uji Kausalitas Granger Pada Lag 1 Tahun 5.5 Hubungan Kausalitas Antara Komponen Pendapatan Asli
Daerah Dengan Pengeluaran Pemerintah Daerah Garut
5.6 Arah Kausalitas
vi
Daftar Gambar
Gambar Judul Gambar
- -
Penelitian LITSAR UNPAD 2007 Page 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam masa kini, otonomi daerah merupakan hal yang sangat krusial bagi
perkembangan masing-masing daerah. Garut merupakan kabupaten dan
menjadi salah satu sumber dan penyumbang pendapatan asli daerah di jawa
barat. Garut terdiri dari 42 Kecamatan, 21 Kelurahan dan 403 Desa.
Kabupaten Garut terletak di Provinsi Jawa Barat bagian Selatan pada
koordinat 6º56'49'' - 7 º45'00'' Lintang Selatan dan 107º25'8'' - 108º7'30'' Bujur
Timur. Kabupaten Garut memiliki luas wilayah administratif sebesar 306.519
Ha (3.065,19 km²). Di lain sisi Kabupaten Garut memiliki batas administrasi
dimana wilayah sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Bandung dan
Kabupaten Garut, sebelah Timur dengan Kabupaten Tasikmalaya, sebelah
Selatan dengan Samudera Indonesia dan sebelah Barat berbatasan dengan
Kabupaten Bandung dan Kabupaten Cianjur
Kabupaten Garut yang secara geografis berdekatan dengan Kota Bandung
sebagai ibukota provinsi Jawa Barat, merupakan daerah penyangga dan
hitterland bagi pengembangan wilayah Bandung Raya. Oleh karena itu,
Kabupaten Garut mempunyai kedudukan strategis dalam memasok
kebutuhan warga Kota dan Kabupaten Bandung sekaligus pula berperan di
dalam mengendalikan keseimbangan lingkungan.
Secara Topografi, ibukota Kabupaten Garut berada pada ketinggian 717 m
dpl dikelilingi oleh Gunung Karacak (1838 m), Gunung Cikuray (2821 m),
Gunung Papandayan (2622 m), dan Gunung Guntur (2249 m).
Kabupaten Garut mempunyai ketinggian tempat yang bervariasi antara
wilayah yang paling rendah yang sejajar dengan permukaan laut hingga
wilayah tertinggi d ipuncak gunung. Wilayah yang berada pada ketinggian
Penelitian LITSAR UNPAD 2007 Page 2
500-100 m dpl terdapat di kecamatan Pakenjeng dan Pamulihan dan wilayah
yang berada pada ketinggian 100-1500 m dpl terdapat di kecamatan
Cikajang, Pakenjeng-Pamulihan, Cisurupan dan Cisewu.
Bedasarkan jenis tanah dan medan topografi di Kabupaten Garut,
penggunaan lahan secara umum di Garut Utara digunakan untuk
persawahan dan Garut Selatan didominasi oleh perkebunan dan hutan, hal
ini sesuai dengan misi Kabupaten Garut dalam mewujudkan Garut Sebagai
Daerah Agribisnis, Agro Industri serta menggali dan memanfaatkan sumber
daya alam dan buatan dengan tetap memperhatikan kelestarian lingkungan
Dari keadaan tersebut terlihat bahwa Kabupaten Garut memiliki sumber daya
alam memadai yang siap untuk dikelola lebih lanjut. Selain potensi sumber
daya diatas, pemerintah daerah setempat mempunyai target penerimaan
PAD yang berasal dari berbagai bidang antara lain : bidang pendidikan,
terutama masalah rehab SD/MI, bidang kesehatan, penanggulangan
kemiskinan, serta kesejahteraan pegawai, upaya-upaya meningkatan
Pendapatan Asli Daerah, proporsi Belanja Aparatur dalam APBD.
Perhitungan anggaran merupakan data historis yang dapat dijadikan bahan
evaluasi, sehingga hasilnya dapat menjadi kerangka acuan dalam proses
pengawasan, khususnya di bidang pengelolaan keuangan daerah di masa-
masa mendatang agar dalam realisasinya lebih mengedepankan pada aspek
output dan outcome dari berbagai aktivitas kegiatan yang telah dibiayai dalam
APBD. Pendapatan daerah kabupaten Garut berasal dari berbagai sumber
antara lain :
1. Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Garut
2. Sumber yang Berasal dari dana perimbangan
3. Sumber yang berasal dari pinjaman
4. Sumber yang berasal dari lain-lain pendapatan daerah yang sah
Seluruh sumber pendapatan diatas merupakan potensi yang sangat besar
bila dikelola secara baik dan benar. Dalam menentukan perencanaan
pendapatan daerah antar waktu diperlukan suatu model proyeksi yang dapat
digunakan dan berguna bagi pejabat daerah setempat. Tentunya dalam
Penelitian LITSAR UNPAD 2007 Page 3
melakukan suatu proyeksi diperlukan model yang dapat melakukan estimasi
secara akurat.
Untuk menunjang perencanaan pendapatan diatas maka diperlukan suatu
model proyeksi yang tepat sehingga dapat menjadi acuan dan digunakan
secara mudah.
1.2 . Perumusan Masalah
Dari Latar belakang penelitian di atas, maka permasalahan yang akan diteliti
adalah:
1. Pos-pos Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah apa saja yang
dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat.
2. Seberapa besar Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
Kabupaten Bandung dapat meningkatkan kehidupan sosial
ekonomi masyarakat setempat
3. Model perencanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
seperti apa yang cocok untuk Kabupaten Garut
1.3 Jadwal Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan selama 4 (empat) bulan terhitung semenjak
penandatanganan persetujuan. Waktu untuk seluruh kegiatan yang akan
dilaksanakan selama 4 bulan dalam bentuk Gann-Chart dapat dilihat seperti
dibawah ini:
Penelitian LITSAR UNPAD 2007 Page 4
Tabel 1.1 Gann-Chart
Minggu ke- No Kegiatan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
1 Penyusunan Desain Penelitian
V V V
2 Penyusunan Daftar Data yang diperlukan
V V
3 Pengumpulan Data Sekunder
V V
4 Pengumpulan Data Primer V V V V
5 Pengolahan Data Lapangan
V V V
6 Analisis Data Lapangan V V V V
7 Penyusunaan Laporan Penelitian
V V V V
Penelitian LITSAR UNPAD 2007 Page 5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Tugas pokok pemerintahan Daerah sebagai pemerintahan yang otonom,
adalah meningkatkan pelayanan di bidang pemerintahan, pembangunan,
kemasyarakatan serta memanfaatkan segenap potensi yang dimiliki untuk
kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu, diperlukan adanya revitalisasi
sistem dan prosedur semua perangkat organisasi daerah. Semua potensi
yang ada didayagunakan secara optimal untuk kesejahteraan masyarakat.
Salah satu potensi ekonomis pemerintah Daerah Garut yang belum
didayagunakan secara maksimal secara ekonomis adalah aset-aset pemda
Garut
Kajian ini menggunakan beberapa teori untuk memberikan hasil yang optimal.
Teori yang digunakan, diselaraskan dengan tujuan kajian yakni untuk
menghasilkan suatu model proyeksi PAD Kabupaten Garut dimasa yang
akan datang. Dalam kajian ini dipilih teori-teori yang memungkinkan untuk
mendukung tujuan dari kajian yakni merancang model atau desain
pendapatan daerah. Untuk menghindari kerancuan pilihan model adalah yang
mempunyai akurasi paling tinggi terhadap ekspektasi dari kajian ini.
Setelah dilakukan berbagai pemikiran, maka teori yang paling relevan untuk
mendukung kajian ini antara lain:
Teori Keuangan Publik (Public Finance Theory)
Merupakan teori ekonomi yang menerangkan mengenai peranan sektor
pemerintah dalam perekonomian, peralatan analisis positif ataupun normatif
yang dapat digunakan dalam analisis ekonomi publik, analisis pengeluaran
pemerintah meliputi sebab-sebab kegagalan pasar dan penyediaan barang
publik, eksternalitas, teori pemungutan suara, isu-isu konseptual redistribusi
pendapatan (Reed and Swain, 2001:107). Analisis pendapatan pemerintah
meliputi berbagai aspek perpajakan seperti : perpajakan dan distribusi
pendapatan, perpajakan yang adil dan efisien.
Penelitian LITSAR UNPAD 2007 Page 6
Teori Pemerataan (Distribution Of Income Theory)
Merupakan teori ekonomi yang menerangkan mengenai pemerataan
pendapatan masyarakat dengan pendekatan teori ekonomi publik.
Teori Peramalan (Forecasting Theory)
Merupakan teori ekonomi yang menerangkan mengenai fenomena ekonomi
di masa lalu dan masa sekarang untuk diprediksi atau diramalkan pada masa
yang akan datang (Diebold : 2001,323).
Teori Optimalisasi Sistem Perpajakan (Tax Optimality Theory)
Merupakan teori ekonomi yang menerangkan mengenai berbagai macam
pajak negara; Pajak penghasilan (PPH), Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan
Pajak Penjualan Barang Mewah (PPn BM), Pajak Bumi dan Pembangunan
(PBB), Bea Materai (BM) dan pajak-pajak lainnya serta dampaknya terhadap
laporan keuangan fiskal. Pemecahan berbagai masalah perpajakan serta
dampaknya terhadap akuntansi perusahaan dan perencanaan pajak
perusahaan.
Penelitian LITSAR UNPAD 2007 Page 7
BAB III
TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN
3.1 Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk melihat dan menganalisis Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) yang telah dibuat oleh Pemerintah
Daerah Kabupaten Garut dengan harapan dapat diidentifikasi pos-pos dalam
APBD yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat dan
kehidupan sosial ekonominya. Beberapa tujuan yang akan dicapai pada
penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Diperoleh informasi hasil analisis dari pos-pos Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah yang dapat meningkatkan
kesejahteraan masyarakat setempat.
2. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten
Bandung dapat meningkatkan kehidupan sosial ekonomi
masyarakat setempat
Diperoleh model perencanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
(APBD) yang cocok untuk Kabupaten Garut
3.2 Manfaat Penelitian
Diharapkan model ini dapat bermanfaat dan dipergunakan oleh Pemerintah
Daerah Kabupaten Garut dalam mengidentifikasi variabel-variabel ekonomi
yang mempunyai pengaruh terhadap peningkatan pendapatan daerah serta
mampu dalam melakukan proyeksi pendapatan dan berpotensi untuk
membuka lapangan pekerjaan dalam rangka meningkatkan kesempatan
kerja. Secara spesifik maka kontribusi dalam penelitian ini adalah :
1. Penelitian ini berguna untuk pejabat pemerintah daerah kabupaten Garut
dalam rangka memperoleh gambaran tentang potensi pendapatan yang
belum tergali
2. Bappeda Garut dalam membuat perencanaan serta anggaran untuk
tahun berikutnya
Penelitian LITSAR UNPAD 2007 Page 8
3. Dipenda Garut, karena kajian ini dapat menggambarkan potensi baru
secara ekonomis yang bisa meningkatkan PAD.
Penelitian LITSAR UNPAD 2007 Page 9
BAB IV
METODE PENELITIAN
4.1 Metode Penelitian
Metode yang digunakan adalah non-eksperimental, yaitu suatu metode yang
bersifat analisis deskriptif. Dalam hal ini, pengertian analisis dimaksudkan
sebagai suatu cara pengumpulan, penyusunan, dan analisis, kemudian
diinterprestasikan. Sedangkan, pengertian deskriptif dimaksudkan sebagai
pemaparan tentang suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran
atau suatu kelas peristiwa yang telah berlalu dan sedang berlangsung pada
saat pengkajian.
4.2 Data dan Pemilihan Sampel
Proses pengkajian diawali dengan melakukan suatu kajian data sekunder
dengan mempelajari publikasi-publikasi yang diterbitkan oleh pihak Pemda
Garut, Peraturan-peraturan Daerah, literatur, dan publikasi yang berkaitan
dengan studi yang akan dilakukan. Agar hasil kajian ini lebih teruji
keabsahannya, maka dilakukan studi lapangan diberbagai daerah untuk
mengetahui lebih jauh potensi aset-aset Pemda Garut yang mungkin dapat
dioptimalkan secara ekonomis. Pengamatan langsung studi lapangan juga
diperlukan sebagai langkah untuk mengkroscek data-data yang ada dengan
kondisi yang sebenarnya terjadi saat kajian berlangsung.
Adapun sampel kajian ini pada tingkat Pemda Garut:
Pemda Kabupaten Garut
Bappeda Kabupaten Garut
BPS cabang Garut
Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Garut
Dinas Pertanian (perikanan) Kabupaten Garut
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Garut
Penelitian LITSAR UNPAD 2007 Page 10
Periode waktu yang digunakan dalam melakukan estimasi adalah 1992 –
2005.
4.3 Operasionalisasi Variabel
Variabel-variabel yang akan diteliti meliputi variable independen dan dependen
seperti yang dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 4.1
Operasionalisasi Variabel
No Variabel Konsep Indikator Skala
1 Pengeluaran
Seluruh
pengeluaran
yang berasal
dari realisasi
APBD
Xt Interval
2 Pos APBD Pos-pos
pemasukan
pada APBD
Xt-i Interval
2 Pengeluaran-
lag1, 2, dst
Seluruh
pengeluaran
yang berasal
dari realisasi
APBD pa da
waktu (lag) 1,2
dst
Yt-j Interval
4.4 Model yang Digunakan
Selanjutnya akan dilakukan uji statistik pada model yang digunakan. Model
yang digunakan dengan menggunakan metode time series model (dengan
menggunakan metode ARIMA) dan metode transfer function methods
(gabungan antara metode Ordinary Least Square/OLS dengan time series
model) yang membuktikan adanya hubungan kausalitas antara variabel-
variabel ekonomi.
Penelitian LITSAR UNPAD 2007 Page 11
Sebelum pengujian terhadap estimasi tersebut dilakukan ada beberapa
proses yang harus dilakukan sebagai estandar pengujian awal dalam metode
runtun waktu (time series). Pengujian awal terhadap variabel-variabel yang
digunakan diperlukan untuk memprediksi persamaan struktural yang akan
digunakan dalam mengestimasi model. Diantara pengujian awal tersebut
adalah :
- Uji Akar-akat Unit (Unit Root Test). yang ditujukan untuk mengetahui
apakah data yang ada sudah merupakan data yang stationer atau belum
(Greene, 2000: 776). Stationeritas data dalam model runtun waktu sangat
diperlukan untuk mencegah dihasilkannya spurious regression (regresi
lancung).
Persamaan regresi yang digunakan pada pengujian ini adalah sebagai
berikut :
Yt = Yt-1 + ut atau
Yt= Yt-1 + ut
Hipotesis untuk pengujian ini adalah :
H0 : = 0 (terdapat unit roots, tidak stasioner)
H1 : 0 (tidak terdapat unit roots, stasioner)
- Uji Kausalitas Ganger. yang ditunjukkan untuk mengetahui apakah
perubahan pada satu variabel akan menyebabkan perubahan perubahan
pada variable yang lain ataukah sebaliknya. justru perubahan variabel lain
tersebut justru yang menjadi penyebab perubahan pada variabel awal
(Gujarati,2003:700). Dengan diketahuinya arah kausalitas dari masing-
masing variabel yang ada maka penentuan persamaan strukturalnya menjadi
lebih mudah diprediksi.
Model yang digunakan adalah :
1. Model persamaan tanpa pembatasan (unrestricted model)
Yt = tjt
s
jjit
r
ii v
110
Penelitian LITSAR UNPAD 2007 Page 12
2. Model persamaan dengan pembatasan (restricted model)
Yt = tit
r
ii v
10
Model tersebut digunakan untuk menguji apakah variable X mempengaruhi
variable Y. Hipotesis nol menyatakan bahwa variabel X tidak mempengaruhi
Y. Sedangkan hipotesis tandingannya adalah sebaliknya. yaitu X
mempengaruhi Y. Nilai Fuji diperoleh dengan rumus pada persamaan.
Dengan Fuji ini. pengujian tingkat signifikansi adalah :
Jika Fuji > Ftabel. maka pengaruh dari setiap variabel bebas terhadap
variabel tidak bebas adalah signifikan.
Jika Fuji < Ftabel. maka pengaruh dari setiap variabel bebas terhadap
variabel tidak bebas adalah tidak signifikan.
Adapun nilai Ftabel yang digunakan sebagai dasar perhitungan adalah sebagai
berikut :
Tabel 4.2 Batas Kritis Fischer-Statistik
Derajat Kebebasan (df)
(N1. N2)
α = 0.01 (1%)
α = 0.05 (5%)
α = 0.10 (10%)
(2 . 17) 6.11 3.59 2.64
(2 . 16) 6.23 3.63 2.67
(2 . 15) 6.36 3.68 2.70
Sumber : Damodar N Gujarati. Basic econometrics. 4th Edition.
Keterangan :
N1 = k-1; N2 = n-k
Tahap selanjutnya dilakukan dengan menguji apakah variable Y
mempengaruhi variable X. Hipotesis nol menyatakan bahwa variabel Y tidak
mempengaruhi X. Sedangkan hipotesis tandingannya adalah sebaliknya.
yaitu Y mempengaruhi X. Adapun persamaan tanpa pembatas dan dengan
pembatasnya adalah sebagi berikut :
Penelitian LITSAR UNPAD 2007 Page 13
1. Model persamaan tanpa pembatasan (unrestricted model)
Xt = tjt
s
jjit
r
ii vYX
110
2. Model persamaan dengan pembatasan (restricted model)
Xt = tit
r
ii vX
10
Seluruh perhitungan statistik diatas menggunakan software Eviews 5.1
Penelitian LITSAR UNPAD 2007 Page 14
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN
Penelitian ini dilakukan untuk melihat hubungan yang saling mempengaruhi antar
variabel yang ada dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) sehingga
diperoleh gambaran yang jelas semua komponen penyumbang dalam penyusunan APBD
baik yang menyangkut pendapatan maupun sector pengeluaran atau belanja daerah.
Dalam hal ini akan dilihatdan dibuktikan adanya hubungan kausalitas antara penerimaan
pajak daerah. retribusi daerah. laba BUMD.dan penerimaan lain-lain PAD yang sah.
terhadap pengeluaran total daerah Kabupaten Garut.
Sebelum pengujian terhadap estimasi tersebut dilakukan ada beberapa proses
yang harus dilakukan sebagai estandar pengujian awal dalam metode runtun waktu (time
series). Pengujian awal terhadap variabel-variabel yang digunakan diperlukan untuk
memprediksi persamaan struktural yang akan digunakan dalam mengestimasi model.
Diantara pengujian awal tersebut adalah :
- Uji Akar-akat Unit (Unit Root Test). yang ditujukan untuk mengetahui apakah data
yang ada sudah merupakan data yang stationer atau belum. Stationeritas data dalam
model runtun waktu sangat diperlukan untuk mencegah dihasilkannya spurious
regression (regresi lancung).
- Uji Kausalitas Ganger. yang ditunjukkan untuk mengetahui apakah perubahan pada
satu variabel akan menyebabkan perubahan perubahan pada variable yang lain
ataukah sebaliknya. justru perubahan variabel lain tersebut justru yang menjadi
penyebab perubahan pada variabel awal. Dengan diketahuinya arah kausalitas dari
Penelitian LITSAR UNPAD 2007 Page 15
masing-masing variabel yang ada maka penentuan persamaan strukturalnya menjadi
lebih mudah diprediksi.
5.1. Uji Akar-akar Unit (Unit Root Test)
Stasionaritas merupakan salah satu prasyarat penting dalam model ekonometrika
untuk data runtun waktu (time series). Data stasioner adalah data yang menunjukkan
mean. varians dan autokovarians (pada variasi lag) tetap sama pada waktu kapan saja
data itu dibentuk atau dipakai. artinya dengan data yang stasioner model time series dapat
dikatakan lebih stabil. Apabila data yang digunakan dalam model ada yang tidak
stasioner. maka data tersebut dipertimbangkan kembali kevaliditasan dan kestabilannya
karena hasil regresi yang berasal dari data yang tidak stasioner akan menyebabkan
spurious regression (regresi lancung). Uji yang digunakan untuk melihat stasionaritas
data dalam penelitian ini adalah metode Unit Root Test (The Augmented Dickey-Fuller
Test).
Persamaan regresi yang digunakan pada pengujian ini adalah sebagai berikut :
Yt = Yt-1 + ut atau
Yt= Yt-1 + ut
Hipotesis untuk pengujian ini adalah :
H0 : = 0 (terdapat unit roots. tidak stasioner)
H1 : 0 (tidak terdapat unit roots. stasioner)
Penelitian LITSAR UNPAD 2007 Page 16
Tabel 5.1. Batas Kritis MacKinnon untuk t-Statistik pada orde Level
Ukuran Sampel = 0.01 (1%) = 0.05 (5%) = 0.1 (10%)
20 -3.788030 -3.012363 -2.646119
Sumber : Eviews 5.0
Berdasarkan hasil uji akar unit dengan berpatokan pada nilai batas kritis dan hasil
hipotesis maka dapat diambil hasil kesimpulan uji akar unit dalam tabel. Jika II lebih
besar dari nilai absolut dari MacKinnon Critical Value hipotesis nol ditolak. yang artinya
data stasioner. Nlai kritis Mac kinnon diperoleh dengan menghitung uji satu sisi (one-
side p-value). Pengujian stasioneritas tiap variabel keuangan daerah dilakukan dengan
maksimum kelambatan (lag maximum) sebesar 2 periode (atau lebih dengan
memperhatikan tingkat sensitivitas dari masing-masing perubahan pada tingkat lag yang
berbeda-beda).
Tabel 5.2.
Hasil Pengujian Akar Unit Pada Lag Maximum 2
Variabel - Uji Unit Akar Kesimpulan
Total Belanja -3.482304 Stasioner pada 1nddiff. ( = 0.05)
Tax -3.570597
Stasioner pada 2nddiff. ( = 0.05)
Retribusi 2.746773
Stasioner pada Level. ( = 0.1)
BUMD -2.810857 Stasioner pada 1stdiff. ( =0.1)
Pendapatan
lain lain yang
sah
-2.926885
Stasioner pada 1stdiff. ( =0.1)
Pendapatan
lain lain
-3.982085 Stasioner pada 1stdiff. ( =0.05)
Dinas 2.083271 Tidak Stasioner
Sumber: Data diolah
Penelitian LITSAR UNPAD 2007 Page 17
Berdasarkan hasil uji akar unit terlihat bahwa semua variabel keuangan daerah mencapai
kondisi stasioneritas maksimum pada level 1 kecuali Pendapatan Dinas yang tidak
stasioner pada tingkat signifikansi berapapun, variable total belanja, BUMD dan
pendapatan lain lain stasioner pada level 1 sedangkan variable retribusi sudah mencapai
stasioner pada tingkat awal (level). Kondisi ini sudah memenuhi syarat bahwa variabel
keuangan dapat diestimasi dan terhindar dari spurious regression. Dengan demikian
variable pendapatan dinas akan dikeluarkan dalam persamaan regresi dengan
menggunakan Granger Causality Test
5.2. Uji Kausalitas Granger (Fuji) Seperti telah dibahas diawal bahwa pengujian kausalitas Granger pembahasannya
melalui analisis regresi dari 2 model. Model tersebut adalah :
1. Model persamaan tanpa pembatasan (unrestricted model)
Yt = tjt
s
jjit
r
ii v
110
2. Model persamaan dengan pembatasan (restricted model)
Yt = tit
r
ii v
10
Model tersebut digunakan untuk menguji apakah variable X mempengaruhi variable Y.
Hipotesis nol menyatakan bahwa variabel X tidak mempengaruhi Y. Sedangkan hipotesis
tandingannya adalah sebaliknya. Yaitu X mempengaruhi Y. Nilai Fuji diperoleh dengan
rumus pada persamaan. Dengan Fuji ini. Pengujian tingkat signifikansi adalah :
Jika Fuji > Ftabel. Maka pengaruh dari setiap variabel bebas terhadap variabel tidak
bebas adalah signifikan.
Penelitian LITSAR UNPAD 2007 Page 18
Jika Fuji < Ftabel. Maka pengaruh dari setiap variabel bebas terhadap variabel tidak
bebas adalah tidak signifikan.
Adapun nilai Ftabel yang digunakan sebagai dasar perhitungan adalah sebagai berikut :
Tabel 5.3. Batas Kritis Fischer-Statistik
Derajat Kebebasan
(df)
(N1. N2)
α = 0.01
(1%)
α = 0.05
(5%)
α = 0.10
(10%)
(2 . 17) 6.11 3.59 2.64
(2 . 16) 6.23 3.63 2.67
(2 . 15) 6.36 3.68 2.70
dst … … … Sumber : Damodar N Gujarati. Basic econometrics. 4th Edition.
Keterangan :
N1 = k-1; N2 = n-k
Tahap selanjutnya dilakukan dengan menguji apakah variable Y mempengaruhi
variable X. Hipotesis nol menyatakan bahwa variabel Y tidak mempengaruhi X.
Sedangkan hipotesis tandingannya adalah sebaliknya. Yaitu Y mempengaruhi X. Adapun
persamaan tanpa pembatas dan dengan pembatasnya adalah sebagi berikut :
1. Model persamaan tanpa pembatasan (unrestricted model)
Xt = tjt
s
jjit
r
ii vYX
110
2. Model persamaan dengan pembatasan (restricted model)
Xt = tit
r
ii vX
10
Hasil dari pengujian hubungan kausalitas dan pengujian statistik adalah sebagai berikut :
Penelitian LITSAR UNPAD 2007 Page 19
Tabel 5.4. Hasil Uji Kausalitas Granger Pada Lag 1 Tahun
Regresi Fuji
Variabel
Dependen
Variabel
Independen 1 Tahun lag
TOTALBELANJA PAJAK 6.94057** TOTALBELANJA BUMD 3.79267* TOTALBELANJA LAIN LAIN 7.96055** RETRIBUSI PAJAK 8.78475** BUMD PAJAK 29.0056*** DINAS PAJAK 4.50325* LAIN LAIN 2 PAJAK 5.62888** RETRIBUSI BUMD 6.47962** LAIN LAIN 2 BUMD 4.03313* LAIN LAIN 2 LAIN LAIN 7.99803**
Sumber : Hasil Perhitungan
Keterangan Tabel :
* : Signifikan (=10 %)
** : Signifikan (=5 %)
*** : Signifikan (=1 %)
Tabel 5.4. menggambarkan hasil pengujian kausalitas yang dilakukan untuk
mengetahui pengaruh seluruh variabel independen secara bersama-sama terhadap
perubahan yang terjadi pada variabel dependen. Hasil pengujian untuk membuktikan
hubungan kausalitas antara variabel penerimaan pajak daerah dengan pengeluaran
pemerintah daerah adalah sebagai berikut :
- Total Pengeluaran akan dipengaruhi oleh besarnya pajak daerah, pendapatan dari
laba BUMD dan pendapatan lain lain yang sah dengan tingkat signifikansi
berbeda : untuk variabel pajak dan pendapatan lain lain signifikan pada tingkat
Penelitian LITSAR UNPAD 2007 Page 20
5% dengan Fhitung (6.94057 dan 7.96055) sedangkan variabel pendapatan dari laba
BUMD signifikan pada tingkat 10% Fhitung (6.94057 dan 7.96055). 99% pada saat
lag 1 tahun. Hal ini diketahui dari nilai Fhitung (3.79267). Artinya, pendapatan
pajak dan pendapatan lain lain lebih mempengaruhi total uang yang akan
dikeluarkan dalam belanja dibandingkan pendapatan yang diperoleh dari laba
BUMD.
- Berdasarkan tabel 5.4. dapat dilihat bahwa besarnya pendapatan pajak
mempengaruhi variabel pendapatan retribusi, laba BUMD, penerimaan dinas
dinas dan variabel lain lain yang berasal dari penerimaan dari pemerintah,
propinsi dan kabupaten/kota. Dari keempat variabel yang dipengaruhi oleh
penerimaan pendapatan pajak, makan pendapatan dari laba BUMD memberikan
tingkat signifikansi yang paling besar yaitu 1% sedangkan variabel penerimaan
dari dinas mempunyai tingkat signifikansi yang paling kecil.
- Selanjutnya, variabel pendapatan dari laba BUMD mempengaruhi pendapatan
yang diterima dari retribusi dan variabel penerimaan lain lain yang berasal dari
pemerintah pusat, propinsi dan Kabupaten/Kota. Dari kedua variabel dependen
tersebut maka variabel retribusi lebih dipengaruhi oleh BUMD ketimbang
variabel yang berasal dari penerimaan lain lain. Hal ini disebabkan oleh tingkat
signifikansi yang dimilikinya lebih kecil dan signifikan sebesar 5%.
- Terakhir, variabel penerimaan lainnya yang berasal dari penerimaan pemerintah
pusat, propinsi dan kabupaten/kota dipengaruhi oleh pendapatan lain lain yang
sah yang berasal dari daerah pada tingkat signifikansi 5%.
Penelitian LITSAR UNPAD 2007 Page 21
Dari uraian diatas maka kita dapat menyimpulkan arah kausalitas dari tiap-tiap variable
keuangan daerah. Sehingga akan didapatkan suatu informasi yang berguna dalam
menentukan persamaan structural yang akan digunakan sebagai dasar bagi penetuan
peramalan nilai-nilai keuangan daerah dimasa yang akan datang.
Secara lebih spesifik penarikan kesimpulan berdasarkan teori granger di jabarkan
pada tabel berikut.
Tabel 5.5. Hubungan Kausalitas Antara Komponen Pendapatan Asli Daerah Dengan
Pengeluaran Pemerintah Daerah Garut
Variabel Arah Kausalitas PAJAK TOTALBELANJA
BUMD TOTALBELANJA
LAIN LAIN TOTALBELANJA
DINAS TOTALBELANJA
PAJAK RETRIBUSI
PAJAK BUMD
PAJAK DINAS
PAJAK LAIN LAIN 2
BUMD RETRIBUSI
DINAS RETRIBUSI
BUMD LAIN LAIN 2
LAIN LAIN LAIN LAIN 2
DINAS LAIN LAIN 2
Sumber : Hasil Perhitungan
Keterangan Tabel :
Kausalitas dua arah (bidirectional)
Penelitian LITSAR UNPAD 2007 Page 22
Kausalitas satu arah (unidirectional) dari pengeluaran pemerintah daerah ke
komponen penerimaan daerah
Kausalitas satu arah (unidirectional) dari komponen penerimaan daerah ke
pengeluaran pemerintah daerah
Tidak terjadi kausalitas
Hubungan kausalitas dua arah (bidirectional) terjadi apabila kedua variable
dalam persamaannya saling mempengaruhi. Variable X mempengaruhi variable Y. dan
demikian sebaliknya variable Y mempengaruhi variable X. sehingga kedua variable
tersebut dapat menjadi sebab dan akibat dalam persamaan modelnya. Pada data tentang
keuangan daerah Kabupaten Garut. Hubungan kausalitas dua arah (bidirectional) tidak
ditemukan dalam hubungan kausalitas.
Hasil pengujian kausalitas satu arah (unidirectional) terjadi apabila satu variable
hanya mempengaruhi variable dependennya. Misalnya variable X mempengaruhi
variable Y. sedangkan variable Y tidak mempengaruhi variable X dalam sebuah
persamaan model. Atau variable Y mempengaruhi variable X dan variable X tidak
mempengaruhi variable Y dalam sebuah persamaan model. Artinya kenaikan pada suatu
variable X akan berpengaruh pada variable Y dalam sebuah persamaan model kausalitas.
Sedangkan kenaikan variable Y tidak mempengaruhi variable X. atau sebaliknya.
5.3 Hubungan Kausalitas
Hubungan kausalitas dua arah yang terjadi antara komponen-komponen
penerimaan dan pengeluaran pemerintah dapat mengandung arti bahwa penerimaan
Penelitian LITSAR UNPAD 2007 Page 23
mempengaruhi pengeluaran pemerintah sekaligus pengeluaran pemerintah berpengaruh
juga terhadap penerimaan pemerintah. Hal ini berarti pula. bahwa Pemerintah Daerah
Garut menetapkan anggaran belanja sebelum mencari sumber-sumber penerimaan atau
menetapkan sumber-sumber penerimaannya sebelum menetapkan anggaran belanja
daerah.
Hubungan kausalitas seperti di atas terjadi pada hubungan hubungan kausalitas
antara total belanja dengan penerimaan pendapatan lain lain.
Dari keseluruhan hasil pengolahan data dengan menggunakan Granger and
Causality Test di atas maka dapat dilihat tidak ada satupun dari seluruh variabel baik
dependen dan variabel independen yang mempunyai hubungan timbal balik, artinya tidak
ada hubungan yang saling mempengaruhi, yang ada hanya hubungan satu arah.
Hubungan dari keseluruhan variabel independen dengan variabel dependen dan menjadi
prioritas untuk pengambilan kebijakan pengeluaran dari pemerintah Kabupaten Garut
dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 5.6. Arah Kausalitas
Rangking Variabel Arah
Kausalitas Signifikansi
1 PAJAK BUMD 1%
2 PAJAK TOTALBELANJA 5%
3 LAIN LAIN TOTALBELANJA 5%
4 PAJAK RETRIBUSI 5%
5 PAJAK LAIN LAIN 2 5%
6 BUMD RETRIBUSI 5%
7 LAIN LAIN LAIN LAIN 2 5%
Sumber data : Diolah
Penelitian LITSAR UNPAD 2007 Page 24
Dari table diatas maka dapat dilihat bahwa prioritas tertinggi yang harus diperhatikan
dalam pengambilan keputusan keuangan ataupun kebijakan keuangan daerah adalah
memperhatikan hubungan yang sangat kuat dari variable pendapatan pajak yang
mempengaruhi pendapatan yang diperoleh dari laba BUMD. Artinya pengenaan pajak
yang terlalu tinggi akan mempengaruhi tumbuhnya perusahaan BUMD yang bernaung
dibawah kekuasan pemerintah daerah sehingga akan mengganggu kinerjanya. Selain itu
perlu dipikirkan kembali kebijakan yang diterapkan untuk BUMD seperti insentif pajak
yang lebih baik.
Variabel penerimaan pajak daerah mempengaruhi total belanja, retribusi dan variable lain
lain yang berasal dari pendapatan yang sah daerah. Dalam hal ini, total belanja yang
dikeluarkan oleh pemerintah daerah baik itu menyangkut pembangunan ataupun biaya
operasional daerah sangat dipengaruhi oleh besaran pajak yang diterima oleh pemerintah
daerah. Oleh sebab itu penerapan kebijakan penarikan pajak perlu mendapat perhatian
khusus m,enyangkut tingkat kedisiplinan wajib pajak baik itu korporat maupu
perorangan. Dilain sisi penerapan pajak yang disiplin juga diperlukan tanpa menggangu
iklim investasi daerah, artinya perlu penelitian yang lebih mendalam dalam menentukan
kebijakan pajak. Hal ini juga sangat terkait dengan penerimaan retribusi yang tidak
berlebihan sehingga antara pendapatan pajak dan retribusi terdapat kesimbangan dalam
praktik dan pengambilan kebijakan.
Besaran pajak yang diterima oleh pemerintah daerah juga sangat mempengaruhi kucuran
dana yang diterima dari pemerintah pusat, propinsi dan kabupaten/kota. Pembagian ini
sangat didasari oleh kinerja keuangan daerah. Hal ini juga terkait dengan pendapatan lain
Penelitian LITSAR UNPAD 2007 Page 25
lain yang sah yang berasal dari daerah baik menyangkut besaran dan periode waktu yang
diperlukan.
Peningkatan penerimaan retribusi dan penerimaan laba BUMD akan
meningkatkan kontribusi kenaikan pengeluaran pemerintah, artinya dalam membuat
angaran belanja tahun yang akan datang pemda Garut perlu memperhatikan indikator
kenaikan penerimaan terutama dari penerimaan retribusi dan laba yang diperoleh dari
BUMD. Pembuat anggaran Belanja Daerah harus terlebih dahulu melihat pos penerimaan
sebelum menentukan bagian bagian yang menjadi komponen pengeluaran.
Selain itu sumber penerimaan dari laba BUMD sangat mempengaruhi ketiga variabel
penerimaan meliputi pajak, retribusi dan pendapatan lainnya, artinya semakin tinggi laba
yang diperoleh dari BUMD maka akan semakin tinggi sumber penerimaan pajak daerah,
retribusi dan sumber penerimaan lainnya. Selain itu kenaikan pendapatan lain lain juga
akan mempengaruhi kenaikan penerimaan pajak dan retribusi, dampak yang ada dari
kenaikan pendapatan bukan pajak lainnya. Selanjutnya hubungan kausalitas antara
penerimaan pendapatan lainnya dengan penerimaan pajak dan retribusi sangat bergantung
dari jumlah dan keterkaitan Perda yang dikeluarkan, artinya sedini mungkin dihindarkan
penerbitan perda yang sangat mengganggu iklim investasi di kabupaten Garut. Terakhir
total pengeluaran dan belanja daerah Garut akan mempengaruhi target penerimaan pajak,
artinya dengan adanya kenaikan pengeluaran kabupaten Garut maka pemerintah daerah
setempat mau tidak mau harus menaikkan target penerimaan pajak untuk menutupu
kekurangan dari APBD.
Melihat hasil keseluruhan dari pengujian kausalitas antara komponen-komponen
penerimaan daerah dengan pengeluaran pemerintah daerah. terdapat kesimpulan yang
Penelitian LITSAR UNPAD 2007 Page 26
tegas mengenai hubungan kausalitasnya. Hal ini menunjukkan bahwa hubungan
kausalitas baik antar komponen-komponen penerimaan daerah atau dengan komponen
pengeluaran pemerintah daerah merupakan salah satu aturan penting dalam penetapan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) dan pelaksanaan pembangunan
daerah.
Berdasarkan penjelasan di atas maka langkah selanjutnya adalah mencari hubungan
antar variable-variabel tersebut. dengan cara merancang model-model struktural dari
masing-masing variabel keuangan daerah. untuk kemudian akan dicoba untuk membuat
ramalan (forecasting) dari tiap –tiap variable. sehingga Pemerintah Daerah Garut dapat
memprediksi tindakan-tindakan apa yang harus dilakukan dimasa yang akan datang
dalam pelaksanaan pembangunan daerah.
Penelitian LITSAR UNPAD 2007 Page 27
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Dalam perencanaan Anggaran diperlukan kemampuan dalam melihat hubungan
kausalitas yang sering terjadi antar variable penyumbang komponen Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah. Hasil penelitian Anggaran di Kabupaten Garut
membuktikan bahwa variable yang banyak mempengaruhi dalam penyusunan anggaran
Daerah adalah antar penerimaan pajak dengan laba yang diperoleh dari Badan Usaha
Milik Daerah yang memang langsung dikelola dan dibawah kekuasan Pemda. Variabel
yang banyak mempengaruhi pengeluaran pemerintah Daerah dalam menjalankan
pembangunan adalah penerimaan pajak dan pendapatan lain lain yang diterima oleh
Daerah. Selanjutnya, ditemukan bukti bahwa tidak ada satupun variable penyumbang
APBD yang mempunyai hubungan kausalitas timbale balik (2 arah), artinya seluruh
variable tersebut hanya mempunyai hubungan searah, akhirnya penulis berharap hasil
penelitian ini dapat bermanfaat bagi pengambil kebijakan di daerah dalam
mengimplementasikan pembangunan yang berkelanjutan (suistanability)
6.2 Saran
Hasil penelitian ini menunjukkan keterkaitan dan kekuatan hubungan antar variable yang
terdapat dalam APBD, seluruh variable yang akan dihitung sebaiknya dilakukan analisis
keterkaitan terlebih dahulu untuk memperolah hasil perencanaan Anggaran Pendapatan
dan Belanja Daerah yang lebih baik.
Penelitian LITSAR UNPAD 2007 Page 28
DAFTAR PUSTAKA
Brealey R, Myers, Marcus, 2005, Fundamentals of Corporate Finance, edisi ke 4,
Irwin-McGraw Hill
Diebold Francis X, 2001, Element of Forecasting, edisi ke 2, South-Western
F. Frederic Deng. Jun 2005, Public land leasing and the changing roles of local
government in urban china, The Annals of Regional Science. Heidelberg:. Vol. 39, Iss. 2; p. 353
Green, W.H., 2000, Econometric Analysis, edisi ke 4, Prentice Hall. G,
Gujarati N Damodar, 2003, Basic Econometrics, edisi ke 4, McGraw – Hill
Hans-Gerd Ridder, Hans-Jürgen Bruns, Fabian Spier, 2005, Analysis of Public
Management Change Processes : The Case of Local Government
Accounting Reforms in Germany, Public Administration. London:. Vol.
83, Iss. 2; p. 443
Hemel Hempstead, Mar 2005, The poor benefit from microcredit
Anonymous. Appropriate Technology.:. Vol. 32, Iss. 1; p. 4
James D Ward, Jun 2001, Responding to fiscal stress: A state-wide survey of
local governments in Louisiana. A research note
International Journal of Public Administration. New York:. Vol. 24, Iss.
6; p. 565
Kristof Dascher, Nov 2004, County capital cities, county public finance and
county economic geography, Economics of Governance. Heidelberg:.
Vol. 5, Iss. 3; p. 213
Reed BJ, Swain W, 2001, Public Finance Administration, edisi ke 2, Prentice Hall
Rodney E Stanley, Sep 2003, Bridging the gap between theory and practice: The
use of case study research for a perilous issue in public administration,
Public Performance & Management Review. Thousand Oaks:. Vol. 27,
Iss. 1; p. 111
…………………Jul/Aug 2004, ILFC, BoS develop financing framework;
Asset Finance International, p. 1
Penelitian LITSAR UNPAD 2007 Page 29
LAMPIRAN-LAMPIRAN:
RIWAYAT HIDUP TIM PENELITI
1. Personalia Penelitian
1. Ketua Peneliti
a. Nama Lengkap dan Gelar : Yunizar, SE, MSc. PhD
b. Golongan Pangkat dan NIP : III-a, Penata Muda Tk I; NIP. 131 794 180
c. Jabatan Fungsional : Asisten Ahli
d. Jabatan Struktural : Staff Bidang Akademik MM Unpad
e. Fakultas/Program Studi : Fakultas Ekonomi/Jurusan Manajemen
f. Perguruan Tinggi : Unpad
g. Bidang Keahlian : Manajemen
h. Waktu Untuk Penelitian ini : 4 x 6 jam/minggu
2. Anggota Peneliti
2.1. Nama/NIP/Pangkat : Ratna Komara, SE, MT, NIP:131 408 326 Pang/Gol: Penata Tk I / III-d
2.2. Nama/NIP/Pangkat : Aldrin Herwany, SE, MM NIP:132 312 519 Pang/Gol: Penata Muda Tk I / III-b
3. Tenaga Laboran/Teknisi : Aidy, Mahasiswa Fakultas Ekonomi Unpad/ Asisten Laboratorium Komputer Jurusan Manajemen Unpad
: Yusman, Mahasiswa Fakultas Ekonomi/ Asisten Laboratorium Komputer Jurusan Manajemen Unpad Ekonomi Unpad
4.Pekerja Lapangan/Pencacah : Mian, Staf Administrasi Lab. Manajemen FE Unpad.
5. Tenaga Administrasi : Ondi, Staf administrasi Lab. Manajemen FE Unpad.
Penelitian LITSAR UNPAD 2007 Page 30
2 Perkiraan Biaya Penelitian
1. Persiapan dan Penyusunan Desain Penelitian Rp. 350.000,-
2. Penyusunan Alat Ukur Rp. 450.000,-
3. Pengumpulan Data Lapangan Rp. 1.500.000,-
4. Pengolahan Data Lapangan Rp. 1.050.000,-
5. Pengadaan Bahan Alat Tulis Rp. 650.000,-
6. Laporan:
- Laporan Kemajuan Rp. 550.000,-
- Penggandaan Rp. 450.000,-
--------------------------------- +
Rp. 5.000.000,-
(Lima Juta Rupiah)
Penelitian LITSAR UNPAD 2007 Page 31
2. Riwayat Hidup
CURRICULLUM VITAE
Data Penelitian Tahun 2000 – 2006
No Judul Penelitian Tahun
1 Person Organization Fit and Perceptions of Organizational Politics
2004
2 The Association between Employment Rate Growth and Disposable Income – The Case of Garut
2005-2006
Karya Ilmiah tahun 2000 - 2004
No Judul Karya Ilmiah Tahun
1 The Impact of Individual Values, Corporate Values and Person – Organization Fit on Perceptions of Organization
2003
2
Kegiatan Seminar Ilmiah/Lokakarya Tahun 2000 - 2004
Tahun No Judul Seminar/Lokakarya
Pemakalah Peserta
1. Nama Lengkap dan Gelar : Yunizar, SE. MSc.Ph.D .
2. NIP : 131 794 180
3. Pangkat/Golongan : Asisten Ahli/ III-a
4. Jabatan Fungsional : Penata Muda
5. Jabatan Struktural : Staff Bidang Akademik MM-Unpad
6. Unit Kerja : Fakultas Ekonomi/Jurusan Manajemen
7. Alamat dan Telp Rumah, HP
: Jl. Jl. H. Aksa I No. 4 Bandung 40253 081573043049
8. Alamat Kantor : Jl. Dipatiukur No 35 Bandung
9.a Riwayat Pendidikan
Formal
: S1 Manajemen, Unpad 1987 S2 Belgia 1992 S3 Perilaku Organisasi/SDM, Graduate School of Management University Putra Malaysia
Penelitian LITSAR UNPAD 2007 Page 32
1 Indonesian Economy and Its Future 2002
2 International Conference of The Asian Academy of Applied Business 2003
2003
3 Knowledge Driven Organization 2004
Bandung, 30 Desember 2006
Yunizar, SE. MSc.Ph.D
NIP:131 794 180
Penelitian LITSAR UNPAD 2007 Page 33
3. Riwayat Hidup
CURRICULLUM VITAE
9 Penelitian : - Staf ahli tim restrukturisasi
1. Nama Lengkap dan Gelar : Ratna Komara, SE, MT.
2. NIP : 131 408 326
3. Pangkat/Golongan : Penata Tk I/ III-d
4. Jabatan Fungsional : Lektor
5. Jabatan Struktural : Ketua Jurusan Manajemen
6. Unit Kerja : Fakultas Ekonomi/Jurusan Manajemen
7. Alamat dan Telp Rumah,
HP
: Jln Kano No 10 Bandung 08122009457
8. Alamat Kantor : Jl. Dipatiukur No 35 Bandung
9.a Riwayat Pendidikan
Formal
: S1: SE, Manajemen, Unpad, 1981 S2: MT, Manajemen Industri, ITB. 1994.
9.b Riwayat Pendidikan Non-
Formal/Pelatihan
: - Instruktur pada penataran guru
SMEA dan SMA tingkat
nasional, Depdiknas
- Tenaga edukatif dalam mata
kuliah akuntansi manajemen PT.
Pos Indonesia
- Pelatihan Value Chain, PT
Pindad, 2003
- Pelatihan Cost Control,
Departemen Pertambangan dan
Mineral, Bandung 2004
- Pelatihan Activity Based Costing
& Activity Based Management
PT PLN, 2004
Penelitian LITSAR UNPAD 2007 Page 34
keuangan unit-unit bisnis, PT.
Pindad (Persero)
- Makalah Investment credit,
business risk, and small
enterprises in Indonesia, Jurnal
bisnis dan manajemen, Unpad
- Studi Penetapan harga pokok
produk pada pengrajin tempe di
perumahan Kopti kodya Bandung
- Studi penerapan Strategic cost
reduction pada pengrajin tahu di
Bandung
- Pengkajian bantuan dana
pembangunan desa untuk non
IDT
Bandung, 30 Desember 2006
Ratna Komara, SE, MT.
NIP. 131 408 326
Penelitian LITSAR UNPAD 2007 Page 35
4. Riwayat Hidup Anggota Peneliti
CURRICULLUM VITAE
1. Nama Lengkap dan Gelar : Aldrin Herwany, SE., MM
2. NIP : 132 312 519
3. Pangkat/Golongan : Penata Muda Tk I/ III-b
4. Jabatan Fungsional : Asisten Ahli
5. Jabatan Sruktural : Staff PD I
6. Unit Kerja : Fakultas Ekonomi/Jurusan Manajemen
7. Alamat dan Telp Rumah, HP : Jl. Jayapura No. 21 Bandung 40291
8. Alamat Kantor : Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran Jl. Dipatiukur No.35, Bandung 40132 Phone No. (62-22) 250 3271, 250 9055 Fax No. (62-22) 250 9055
9a. Riwayat Pendidikan Formal : S1- Fakultas Ekonomi UNPAD - Jurusan Manajemen S2- Magister Manajemen UNPAD Manajemen Keuangan
9b. Riwayat Pendidikan Non-
formal
: Officer Development Bank (ODP)
Bank Rama Angkatan I 1996
Officer Development Bank (ODP)
Bank Pembangunan Indonesia
(Bapindo) Persero Angkatan X 1997
Training IFS-LAN
(Integrated Financial system – Local
Area Network), Bapindo 1998
10 Riwayat Pekerjaan Officer, Bank Rama Jakarta, 1996
Accounting and Information Officer
Indonesian Development Bank,
(1996-1998)
Penelitian LITSAR UNPAD 2007 Page 36
Karya Ilmiah
No.
Judul Pembicara Tahun
1 The First National Conference on Doctoral Program in Business Management (DMB) Padjadjaran University, Jakarta, December 8-9 2004. “Validation of Capital Asset Pricing Model (CAPM) and Arbitrage Pricing Theory (APT) by using Three Different Time Period”
2004
2 The 2nd Research Symposium on Economics, “Percepatan Pertumbuhan Ekonomi dan Pengurangan Kemiskinan”, ISEI Surabaya, Nopember 23-24 2005. “ Small is beautiful : Really?”
2005
Penelitian
No. Nama Penelitian Tahun
1. Evaluasi Dana Bergulir PT. Bank Koperasi Jawa Barat – Dinas
Koperasi Propinsi Jawa Barat. 2005
Bandung, 30 Desember 2006
Aldrin Herwany, SE., MM
NIP. 132 312 519