Penelitian

download Penelitian

of 17

description

metopen

Transcript of Penelitian

PenelitianSurveiPosted on5 October 2011

foto dipinjam dari:http://beta.matanews.comIwan Awaluddin Yusuf[1]Follow [email protected] Istilah dalam SurveiPenelitan survei sering rancu dengan sensus. Padahal perbedaannya cukup jelas. Penelitian survei adalah pengumpulan data dari suatu populasi dengan memilih sampel, sedangkan sensus adalah pengumpulan data terhadap seluruh anggota populasi. Survei tidak selalu identik dengan kuesioner (meski teknik pengumpulan data survei seringkali menggunakan kuesioner karena berhubungan dengan sampel berjumlah besar). Dalam praktiknya, terkadang pelaksanan survei tidak hanya menggunakan kuesioner atau angket, namun dilengkapi dengan wawancara atau observasi.Ada beberapa pertimbangan yang perlu diperhatikan untuk melakukan penelitian survei, antara lain:1. Penelitian survei dapat digunakan untuk sampel yang besar.2. Penggunaan kuesioner dapat menghasilkan data/informasi yang beragam dari setiap responden/individu dengan variabel penelitian yang banyak.3. Data yang diperoleh dari sampel dapat digeneralisasikan pada populasi.B. Jenis SurveiAda beberapa kategori penelitian survei dilihat dari proses pelaksanaannya dan perlakuan terhadap sampel.1. Survei Sekali Waktu(Cross-sectional Survei). Data hanya dikumpulkan untuk waktu tertentu saja dengan tujuan menggambarkan kondisi populasi.2. Survei Rentang Waktu(Longitudinal Survei). Survei dilakukan berulang untuk mengetahui kecenderungan suatu fenomena dari waktu ke waktu.3. SurveiTracking/Trend. Survei dilakukan pada populasi yang sama namun dengan sampel berbeda untuk mengetahui kecenderungan suatu fenomena dari waktu ke waktu.4. SurveiPanel.Survei dilakukan terhadap sampel yang sama untuk memahami suatu fenomena dari waktu ke waktu.5. SurveiCohort. Survei dilakukan pada sekelompok populasi yang spesifik untuk mengetahui perkembangan suatu fenomena dari waktu ke waktu.C. Tahapan SurveiSecara umum survei dilakukan dalam beberapa tahapan, yakni:1) Menentukan masalah penelitian ; 2) Membuat desain survei ; 3) Mengembangkan instrumen survei; 4) Menentukan sampel; 5) Melakukan pre-test; 6) Mengumpulkan data; 7) Memeriksa data(editing);8) Mengkode data; 9) Data entry; 10) Pengolahan dan analisis data; 11) Interpretasi data; dan 12) Membuat kesimpulan serta rekomendasi.Untuk memberikan gambaran lebih lengkap, masing-masing tahapan dapat dijelaskan sebagai berikut:1. Menentukan Masalah PenelitianSetiap penelitian diawali dari adanya masalah. Masalah Penelitianadalah konseptualisasi (pemakaian konsep) atas sebuah fenomena atau gejala sosial yang akan diteliti. Itu berarti, tidak semua masalah dapat dikatakan sebagai masalah penelitian. Lalu apakah perbedaan antaraMasalahdenganMasalahPenelitian?Masalahadalah gejala/fenomena/kasus yang terjadi di dalam kehidupan sehari-hari. SedangkanMasalah Penelitianadalah konseptualisasi terhadap masalah sosial. Ada peranan teori dalamMasalah Penelitian.Apakah setiap masalah sosial dapat dijadikan masalah penelitian?Jawabannya, tidak selalu. Tapi, satu masalah sosial dapat menjadi lebih dari satu masalah penelitian. Lantas bagaimana mengubah masalah sosial menjadi masalah penelitian?1. Hubungkan masalah sosial dengan konsep (teori).2. Kaitkan dengan metode penelitian yang dipakai.3. Hubungkan dengan paradigma penelitian yang dipergunakan.4. Rumuskan dalam kalimat tanya.Contoh Masalah Penelitian1. Pertanyaan Profil Sosiodemografis Audiens:Dalam survei sosiodemografis, variabel yang akan diketahui misalnya usia, jenis kelamin, status perkawinan, pendidikan, pekerjaan, penghasilan, dan agama. Rumusan masalah penelitian bisa disajikan dalam kalimat tanya sebagai berikut.Bagaimanakarakteristik sosiodemografispendengar RRI?2. Pertanyaan profil Psikografis Audiens:Dalam survei psikografis, variabel yang akan diketahui adalah gaya hidup, perilaku sosial, kepribadian, aktivitas, ketertarikan, dan sebagainya. Rumusan masalah penelitian bisa disajikan dalam kalimat tanya sebagai berikut.Bagaimanakarakteristik psikografispendengar RRI?3. Pertanyaan Asosiatif (Hubungan Keterkaitan)Masalah penelitian survei yang menggunakan hubungan keterkaitan disebut sebagai pertanyaan asosiatif. Contoh rumusan masalah penelitian survei dengan pertanyaan asosiatif disajikan dalam contoh berikut.Bagaimana hubungan antarasiaran berita RRIdengantingkat partisipasi dalam pilkada?4. Pertanyaan Komparatif (Perbandingan)Masalah penelitian survei yang ingin mengetahui perbadingan disebut pertanyaan komparatif. Contoh rumusan masalah penelitian survei dengan pertanyaan komparatif antara lain adalah sebagai berikut.Bagaimana perbedaantingkat kepuasan pendengar RRI di Jakartadibandingkan/denganpendengar RRI di Surabaya?Dalam praktiknya, variabel pertanyaan penelitian bisa berjumlah banyak. Variabel seperti ini disebutMultivariat. Berikut adalah contoh rumusan masalah penelitian dengan lebih dari dua variabel (digarisbawahi):1. Adakah PengaruhGaya HidupterhadapPemilihandanKepuasan Mendengarkan Radio?2. Sejauh Mana PengaruhReputasi RadiodanCitra BrandterhadapKeputusan Mendengarkan Radio?Dalam menyusun penelitian survei, ada kalanya peneliti membuat dugaan sementara atas jawaban pertanyaan penelitiannya. Proses ini disebutmembuat hipotesis. Hipotesis artinya dugaan, asumsi, atau pernyataan sementara. Hipotesis adalah kesimpulan sementara yang harus diuji kebenarannya. Tidak semua penelitian survei harus ada hipotesisnya, penelitian survei yang sifatnya deskriptif (mengetahui gejala-gejala atau karakteristik data) umumnya tidak menggunakan hipotesis. Berbeda dengan penelitian survei eksplanatif (menjelaskan hubungan anatargejala), umumnya menggunakan hipotesis untuk selanjutnya diuji kebenarnnya. Dalam kaitan ini, survei eksplanatif dapat diidentifikasi dengan adanya pertanyaan asosiatif (hubungan keterkaitan) dan atau pertanyaan komparatif (perbandingan).Berikut ini contoh hipotesis berdasarkan jenis pertanyaan penelitian.1. Asosiatif (hubungan keterkaitan).Ada/tidak ada hubungan positif antarasiaran berita RRIdengantingkat partisipasi dalam pilkada1. Komparatif (Perbandingan)Ada/tidak ada perbedaantingkat kepuasan pendengar RRI di Jakartadenganpendengar RRI di SurabayaDalam menyusun hipotesis, peneliti perlu memperhatikan tiga jenis hipotesis, yaknihipotesis teori,hipotesis riset,danhipotesis statistik. Agar dapat dilakukan pengujian,hipotesis teoriharus diturunkan ke dalamhipotesis risetdanhipotesis statistik.Hipotesis risetmerupakan hipotesis yang bisa secara langsung diuji dalam penelitian. Hipotesis ini dirancang dengan menurunkanhipotesis teoriberdasarkan kerangka operasional yang ditetapkan oleh peneliti. Untuk penelitian yang bermaksud menguji hipotesis secara kuantitatif,hipotesis risetditurunkan ke dalam danhipotesis statistikyang bisa secara langsung menunjukkan alat statistik apa yang akan digunakan.Berikut ini contoh pengembangan hipotesis berdasarkan jenis survei. a.Survei DeskriptifMasalah:Berapakah rata-rata usia pendengar RRI?Hipotesis Teori:Tingkat usia audiens mempengaruhi minat mendengarkan RRIHipotesis Riset:Semakin tinggi usia seseorang, semakin tinggi minat mendengarkan RRIHipotesis Statistik:Rxy 0 b.Survei EksplanatifMasalah:Apakah berita demo dan kekerasan di radio mempengaruhi tingkah laku agresif masyarakat?Hipotesis Teori:Terpaanberita demo dan kekerasan di radio mempengaruhi tingkah laku agresif masyarakatHipotesis Riset:Jumlahberita demo dan kekerasan yang didengar masyarakat di radio berkorelasi positif dengan frekuensi tindak agresif masyarakat dalam kehidupan sehari-hari.Hipotesis Statistik:Rxy 02. Membuat Desain Penelitian SurveiTahap kedua dalam penelitian survei adalah membuat desain penelitian. Desain penelitian merupakan konseptualisasi atas sebuah fenomena atau gejala sosial yang akan diturunkan menjadi variabel-variabel penelitian sampai ke tingkat indikator. Jika digambarkan secara sistematis, maka desain penelitian survei tampak dalam hierarki sebagai berikut:TeoriKonsepVariabelDimensiIndikatorSkala/PengukuranPertanyaanTahapan pembuatan desain penelitian yang meliputiTeori, Konsep, Variabel, Dimensi, Indikator, Skala/Pengukuran,dan item-itemPertanyaanselanjutnya harus disederhanakan dalam bentuk isian matriks operasionalisasi survei seperti berikut.VariabelDimensiIndikatorSkala

Contoh penerapan matriks operasionalisasi survei: Judul Penelitian:Pengaruh Reputasi Perusahaan dan Citra Merk terhadap Keputusan Pembelian Rumusan Masalah:1. Apakah ada pengaruhantara reputasi perusahaanterhadap keputusan pembelian?2. Apakah ada pengaruhantara citra merekterhadap keputusan pembelian?3. Apakah ada pengaruh antara reputasi perusahaandan citra merek terhadap keputusan pembelian? Teori yang digunakan:1. Public Relations2. Perilaku Konsumen VariabelReputasi Perusahaan,Citra Merk, Keputusan PembelianSelanjutnya untuk dimensi, indikator dan skala dapat dilihat pada matriks operasionalisasi survei berikut ini.VariabelDimensiIndikatorSkala

Reputasi Perusahaana. Kepercayaan terhadap perusahaanb. Tanggung jawab perusahaanc. Persepsi terhadap perusahaand. Pengetahuan akan perusahaana. Seberapa besar kepercayaan responden terhadap perusahaan Unileverb. Bagaimana penilaian responden terhadap tanggung jawab perusahaanc. Bagaimana responden memandang, memahami dan menerima perusahaan Unileverd. Seberapa besar pengetahuan responden akan perusahaan UnileverOrdinal

Citra Merka. Persepsi/kesan terhadap produkb. Keuntungan/ manfaatc. Gambaran terhadap produkd. Keyakinan terhadap produke. Konsistensi produka. Bagaimana konsumen memandang, memahami, dan menerima produk Pepsodentb. Seberapa besar keuntungan/ manfaat yang diperoleh responden dari produk- Seberapa besar tingkat keinginan/ harapan yang dijanjikan oleh suatu brandc. Bagaimana konsumen melihat produk Pepsodentd. Seberapa besar konsumen meyakini produk Pepsodente. Seberapa jauh kesesuaian dari apa yang dijanjikan produk dengan apa yang didapat oleh konsumen dari produk tersebut.Ordinal

Keputusan Pembeliana. Pengenalan masalahb. Pencarian informasic. Evaluasi alternatifd. Keputusan pembeliana. Seberapa jauh responden menyadari kebutuhannya terhadap suatu produk- Seberapa jauh responden menyadari harapannya terhadap suatu produkb. Seberapa besar tingkat intensitas responden dalam mencari informasi- Seberapa jauh responden mendapatkan informasi yang dibutuhkan- Apa saja media yang dijadikan sumber dalam proses pencarian informasic. Seberapa jauh tingkatselectivityresponden terkait alternatif produk, risiko kesalahan dalam memilih, kebutuhan, dan kemampuan respondend. Bagaimana keputusan responden mengenai jenis produk- Bagaimana keputusan responden mengenai bentuk produk- Bagaimana keputusan responden mengenai merek produk- Bagaimana keputusan responden mengenai harga- Bagaimana keputusan responden mengenai penjual- Bagaimana keputusan responden mengenai kualitasnya- Bagaimana keputusan responden mengenai waktu pembelianOrdinal

Pada kolom terakhir matriks operasionalisasi penelitian survei di atas terdapat kolom skala. Skala diperlukan sebagai teknik pengukuran yang sejak awal dirancang dalam desain penelitian. Terdapat empat jenis skala dalam penelitian survei, yakninominal, ordinal, interval,danrasio. Masing-masing skala dapat dijelaskan sebagai berikut. Skala NominalSkala nominal membedakan satu kategori dengan kategori lainnya. Dasar perbedaannya adalah penggolongan yang tidak saling tumpang tindih antar kategori.Contoh:Jenis kelamin:1. a.pria b. wanitaStatus kepegawaian:1. a.Honorer b. Tetap c.KontrakSumber informasi utama bagi Anda:1. a.Radio b. Televisi c. Koran d. InternetStasiun radio yang Anda dengarkan:a. W FM b. X FM c. Y FM d. Z FM Skala OrdinalSkala ordinal mempunyai sifat membedakan dan mencerminkan adanya tingkatan dari tinggi ke rendah.Contoh:Jenjang Pendidikan:1. a.SD b. SLTP c. SMA d. SarjanaTingkat kepuasan:1. a.Sangat Tidak Memuaskan b. Cukup Memuaskan c. Sangat MemuaskanKepangkatan dalam militer:1. a.Brigadir Jendral b. Mayor Jendral c. Letnan Jendral d. Jendra Skala IntervalSkala interval mempunyai sifat membedakan, mempunyai tingkatan, dan mempunyai jarak yang pasti antara satu kategori dengan kategori lainnyaContoh:Tingkat Penghasilan1. a.< 500.000 b. 500.000 999.000 c. 1000.000- 3.000.000 d. > 3 jutaFrekuensi Mendengarkan radio1. a.1-5 jam = sangat rendah2. b.6- 10 jam = cukup3. c.11-15 jam = tinggi4. d.16-20 jam = sangat tinggi Skala RasioSkala rasio mempunyai sifat membedakan, mempunyai tingkatan dan jarak, dan setiap nilai variabel diukur dari suatu keadaan atau titik yang sama (titik nol mutlak).Contoh:Umur Manusia (0, 1, 2, 3 dst)Berat badan dalam kgTinggi badan dalam cm,dan sebagainya.3. Mengembangkan Instrumen Survei (Menyusun Kuesioner/Pertanyaan)Tahap ketiga dari penelitian survei adalah mengembangkan isntrumen penelitian dari matriks menjadi daftar pertanyaan.Dalam penelitian survei, data dapat diperoleh dengan berbagai alternatif cara pengumpulan data. Berikut adalah beberapa teknik pengumpulan data dalam survei.1. Kuesioner langsung2. Kuesioner via pos3. Wawancara tatap muka4. Wawancara via telepon5. Pengisian kuesioner via komputer6. Wawancara online (chatting, dsb)7. PollingDari sekian banyak teknik, kuesioner merupakan teknik yang dianggap paling efisien. Meski demikian, kuesioner memiliki kelebihan dan kekurangan.Kelebihan: Relatif hemat biaya dan waktu Anonimity (jaminan kerahasiaan) Keseragaman kata dan istilah Tidak ada bias pewawancara Menjangkau banyak respondenKelemahan: Tidak fleksibel Tidak ada kendali atas urutan pertanyaan Ada pertanyaan tidak terjawab Respons raterendah (terutama bila melalui pos) Hanya perilaku verbal yang tercatat Tidak bisa merekam jawaban spontanTahap akhir dalam menyusun desain penelitian survei dalah menurunkan matriks operasionalisasi ke dalam item-item pertanyaan. Pertanyaan survei yang baik dapat menjaring informasi yang lebih tepat. Berikut adalah ciri-ciri pertanyaan penelitian yang baik:1. Jelas dan menggunakan bahasa yang sederhana2. Padat3. Spesifik4. Bisa dijawab5. Memiliki relevansi dengan responden6. Tidak menggunakan kalimat negatif7. Hindari menggunakan terminology yang bias8. Hindari menanyakan dua hal sekaligus dalam suatu pertanyaanBerikut ini beberapa bentuk kekeliruan yang disebabkan bias dalam menyusun pertanyaan. 1.Double barreled question,ada lebih dari 1 pertanyaan dalam 1 item pertanyaan.Apakah Andamenyukai RRIdangaya penyiarnya? 2.Ambiguous question,yaitupenggunaan istilah yang rancu .Apakah Anda setuju atau tidak bahwa gaya penyiar itucool? 3.Level of wording,penggunaan bahasa yang tidak sesuai kemampuan responden.Apakah ada anggota keluarga Anda yang termasukschizofrenia? 4.Leading of question,yakni penyusunan yang menggiring responden ke arah jawaban tertentu.Setujukah Anda dengan pendapat orang bahwaacara di RRI itu bagus? 5.Abstract vs factual question,yaitu pertanyaan yang abstrak vs pertanyaan mengacu pada hal-hal konkret yang spesifik dan memiliki jawaban spesifik.Apakah Anda merasa sudahmenjalani hidup yang seimbang? 6.Sensitive/threatening question,yaitu pertanyaan yang mengandung topik sensitif, sehingga cenderung menghasilkan jawaban normatif.Bagaimana pandangan Anda tentang ateisme?Bagaimana pandangan Anda tentang sex bebas? 7.Pertanyaan tidak lengkapSalah:Jika acara kuis disiarkan hari ini, apakah Anda akan mengikut iatau tidak?Benar:Jika acara kuis disiarkan RRI hari ini, apakah Anda akan mengikut atau tidak? 8.Periode waktu tidak jelasSalah:Dalam acara Dialog interaktif yang membahas pemilihan anggota DPRD Kabupaten Sleman yang lalu, apakah Ibu/Bapak ikut memilih atau tidak?Benar:Dalamacara Dialog interaktif yang membahas pemilihan anggota DPRD Kabupaten Sleman Juni 2004 yang lalu, apakah Ibu/Bapak ikut memilih atau tidak? 9.Aspek yang ditanyakan tidak spesifikSalah:Dalam satu minggu terakhir, berapa kali Ibu/Bapak membaca suratkabar dan majalah?Benar:Dalam satu minggu terakhir, berapa kali Ibu/Bapak membaca suratkabar? 10.Pemakaian singkatan (akronim)Salah:Bagaimana penilaian Ibu/Bapak atas kerja polisi dalam menangani kasus curanmor di DKI Jakarta?Benar:Bagaimana penilaian Ibu/Bapak atas kerja polisi dalam menangani kasus pencurian kendaraan bermotor di DKI Jakarta? 11.Kategori jawaban tumpang tindihSalah:Berapa usia Ibu/Bapak saat ini? (a) 20-30 (b) 30-40 (c) 40-50 (d) 50-60 (e) Di atas 60 tahunBenar:Berapa usia Ibu/Bapak saat ini? (a) 20-30 (b) 31-40 (c) 41-50 (d) 51-60 (e) Di atas 60 tahun 12.Kategori jawaban tidak menampung semua kemungkinanSalah:Apa pendidikan terakhir Ibu/bapak? (a) Lulus SD (b) Lulus SLTP (c) Lulus SLTA (d) Lulus Perguruan Tinggi atau lebihBenar:Apa pendidikan terakhir Ibu/bapak? (a) Tidak sekolah/Tidak lulus SD (b) Lulus SD (c) Lulus SLTP (d) Lulus SLTA (e) Lulus Perguruan Tinggi atau lebih 13.Pertanyaan tidak seimbangSalah:Menurut Ibu/Bapak apakah Pemilu merupakan kewajiban yang harus diikuti oleh warga negara?Benar:Ada yang berpendapat Pemilu adalah kewajiban warga negara. Tetapi ada yang mengatakan Pemilu merupakan hak. Menurut Ibu/Bapak, apakah Pemilu merupakan hak atau kewajiban? 14.Alternatif jawaban tidak seimbangSalah:Apakah Ibu/Bapak setuju jika pemerintah menaikkan harga minyak tanah?Benar:Apakah Ibu/Bapak setuju atau tidak setuju jika pemerintah menaikkan harga minyak tanah? 15.Pertanyaan MemihakSalah:Apakah Ibu/bapak setuju atau tidak dengan pernyataan Amien Rais yang meminta Abdurrahman Wahid mundur sebagai presiden karena telah gagal menjalankan pemerintahan dengan benar?Benar:Apakah Ibu/bapak setuju atau tidak dengan pernyataan Amien Rais yang meminta Abdurrahman Wahid mundur sebagai presiden? 16.Pemakaian Bahasa Berlebihan (Disfemisme)Salah:Apakah Ibu/Bapak setuju atau tidak jika penjajah Amerika Serikat secepatnya keluar dari wilayah Irak?Benar:Apakah Ibu/Bapak setuju atau tidak jika Amerika Serikat secepatnya keluar dari wilayah Irak? 17.Pemakaian Bahasa Penghalusan (Eufemisme)Salah:Apakah Ibu/bapak setuju jika biaya pengurusan Surat Izin Mengemudi disesuaikan harganya?Benar:Apakah Ibu/bapak setuju jika biaya pengurusan Surat Izin Mengemudi dinaikkan harganya dari harga resmi saat ini? 18.Memakai AsumsiSalah:Tindakan kejahatan apa yang Ibu/Bapak alami dalam satu bulan terakhir ini?Benar:Q1. Dalam satu bulan terakhir ini, apakah Ibu/Bapak pernah menjadi korban tindakan kejahatan? Q2. Kalau ya, tindakan kejahatan apa yang Ibu/Bapak alami dalam satu bulan terakhir ini?Salah:Program acara apa yang biasa Ibu/Bapak tonton di televisi seminggu ini?Benar:Q1. Dalam seminggu ini, apakah Ibu/Bapak pernah menonton televisi? Q2. Kalau ya, program acara apa yang biasa Ibu/Bapak tonton di televisi seminggu ini?4. Menentukan SampelTahap keempat dalam penelitian survei adalah menentukan sampel. Menentukan sampel artinya memilih teknik dan metode yang akan digunakan untuk mengambil sampel yang didasarkan pada keadaan dan kebutuhan data penelitian. Keterbatasan waktu, biaya, dan tenaga untuk meneliti suatu populasi menyebabkan perlunya dilakukan penentuan sampel. Dalam hal ini, populasi adalah semua individu/unit-unit yang menjadi target penelitian. Sedangkan sampel adalah bagian dari populasi yang dipilih mengikuti prosedur tertentu sehingga dapat mewakili populasinya. Kerangka sampela dalah daftar anggota populasi (Purwanto dan Sulistyastuti, 2007: 37).Secara umum ada dua macam teknik penentuan sampel, yaknirandom samplingatauprobability samplingdannon-random samplingataunon probablity sampling..Pengertian Penelitian SurveiPenelitian survei adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan pertanyaan terstruktur/sistematis yang sama kepada banyak orang, untuk kemudian semua jawaban yang diperoleh peneliti dicatat, diolah, dan dianalisis. Pertanyaan yang terstruktur biasanya disebut quesioner. Quesioner berisi pertanyaan-pertanyaan yang akan ditanyakan kepada responden untuk mengukur variabel-variabel, berhubungan di antara variabel yang ada, atau bisa juga pengalaman dan opini dari responden.[2]Penelitian survei merupakan kegiatan penelitian yang data pada saat tertentu dengan tiga tujuan penting, yaitu: 1) mendeskripsikan keadaan alami yang hidup saat itu, 2) mengidentifikasi secara terukur keadaan sekarang untuk dibandingkan, dan 3) menetukan hubungan sesuatu yang hidup di antara kejadian spesifik.[3]Secara sederhana penelitian survei merupakan cara untuk mengumpulkan informasidengan menggunakan isntrumen penelitian (pedoman wawancara atau angket) yang diajukan kepada responden yang bertujuan untuk meneliti karakteristik atau sebab akibat antar variabel tanpa adanya campur tangan peneliti.

B.Langkah-Langkah Penelitian SurveiDalam melakukan sebuah penelitian tentu ada langkah-langkah yang harus ditempuh untuk bisa mendapatkan data yang dicari dengan menggunakan berbagi teknik pengumpulan data untuk mencapai apa yang menjadi tujuan peneliti melakukan penelitian. Para ahli berbeda-beda dalam menetapakan langkah dalam penelitian survei mulai dari yang sangat simpel sampai yang terperinci. Ada tiga langkah terpenting yang menentukan keberhasilan penelitian survei (Babbie, 1982), yaitu: 1) mengembangkan atau membuat angket, 2) memilih sampel, dan 3) mengumpulkan data dengan wawancara atau angket.[4]

Menurut tokoh lain, penelitian survei ada beberapa langkah yang harus ditempuh terutama yang menggunakan jasa pos (McMillan & Schumacher, 2001), antara lain:1.Merumuskan tujuan umum dan tujuan khusus. Langkah yang harus dilakukan peneliti pertama kali sebelum melakukan penelitian survei adalah merumuskan tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan umum merupakan rumusan yang bersifat umum tentang apa yang ingin dicapai dengan penelitian yang dilakukan, sedangkan tujuan khusus adalah rumusan tentang sasaran-sarasan yang lebih spesifik yang ingin dicapai.2.Memilih sumber dan populasi target. Langkah selanjutnya adalah menentukan populasi target yang akan dicapai.keluasan wilayah, penyebaran populasi, dan besarnya populasi akan memengaruhi waktu, dana, dan jumlah personil yang diperlukan. Beberapa sumber daya ini harus ditentukan bersamaan dengan penentuan populasi target.3.Pemilihan teknik dan pengembangan instrumen pengumpulan data. Untuk mengumpulkan data yang objektif dan akurat diperlukan instrumen yang valid, yakni mengumpulkan data yang benar-benar dibutuhkan. Ada dua jenis teknik pengumpulan data dalam penelitian survei pada umumnya, yaitu dengan menggunakan pedoman wawancara dan angket. Pedoman wawancara biasanya digunakan jika survei dilakukan melalui wawancara (langsung), adapun angket digunakan ketika pengumpulan data dilakukan secara tidak langsung.Pedoman wawancara dan angket dalam penelitian survei biasanya bersifat tertutup, atau telah disediakan alternatif jawabannya.4.Petunjuk pengisian. Petunjuk pengisisn sangat diperlukan dalam penelitian surver dikarenakan penelitian survei bisanya dilakukan tanpa kehadiran peneliti atau responden mengisi angket sesuai penafsirannya sendiri. Petunuju ini harus jelas apa yang dimaksud dengan edaran angket tersebut dan bagaimana pengisisnnya.5.Penentuan sampel. Pemilihan sampel merupakan langkah yang penting dalam penelitian survei. Sampel harus mewakili populasi baik dari segi jumlah dan karakteristiknya. Kemampuan responden dalam menjawab angket juga harus menjadi pertimbangan dalam hal ini.6.Pembuatan alamat. Pengumpulan data yang menggunakan jasa pos harus mencantumkan alamat dengan terang dan jelas, dan mudah untuk dijangkau, baik alamat responden maupun alamat peneliti.7.Uji coba. Pedoman wawancada dan angket sebaiknya dilakukan uji coba terlebih dahhulu terhadap sekelompok orang dari populasi target yang tidak termasuk sampel yang akan mengisi instrumen pada penelitian yang sebenarnya.8.Tidak lengkap dan tidak mengembalikan. Pelaksanaan penelitian survei dengan menggunakan jasa pos sering kali kembali dengan jawaban yang kurang lengkap (semua), mininal 70% merupakan rata-rata rate yang terjawab lengkap berarti angket tersebut cukup baik. Jika terjadi hal seperti ini, maka harus ada pengiriman lanjutan pada sampel lainnya.9.Tindak lanjut. Apabila angket yang kembali kembali kurang dari 70% terutama yang dilakukan melalui via pos, maka harus dilakukan harus dilanjutkan kegiatan tindak lanjut. Responden yang dikirimkan bisa saja dari yang lama dan bisa juga respnden yang baru dengan jarak waktu tenggang satu sampai dua minggu dari pengiriman pertama.[5]Ada juga pendapat lain mengenai langkah-langkah melakukan penelitian survei menurut Rea dan Parker. Antara lain: (1) identifikasi fokus kajian dan metode penelitian; (2) membuat anggaran dan jadwal penelitian; (3) membentuk kerangka teori dan hipotesis; (4) menetukan teknik samling; (5) menetapkan ukuran dan pemilihan sampel; (6) mendesain instrumen penelitian survei; (7) menguji instrumen penelitian survei; (8) memilih dan melatih pewawancara; (9) implementasi penelitian survei; (10) mengumpulkan jawaban angket yang lengkap dan memasukkan data ke komputer; (11) analisis data dan laporan terakhir.[6]Seluruh langkah-langkah sebagaiman di atas walaupun berbeda-beda antara satu tokoh dengan tokoh lainnya tidak membuat tujuan penelitian itu berubah. Langkah-langkah yang ada hanya sebagai penuntun agar apa yagn menjadi tujuan dari penelitian survei ini tercapai sesuai dengan prosedur penelitian yang benar.

C.Jenis-Jenis Penelitian SurveiPenelitian survei mempunyai banyak variasi dalam pelaksanaannya. Di bidang pendidikan dan tingkah laku penelitian survei minimal dapat dikelompokkan menjadi lima macam bentuk, yaitu, survei catatan, survei menggunakan angket dengan memanfaatkan jasa pos, survei melalui telepon, survei dengan wawancara kelompok, dan wawancara individual.1.Survei CatatanSurvei ini juga disebut sebagaisurvey of record,karena dalam kegiatan penelitian ini banyak menggunakan sumber-sumber yang berupa catatan dan informasi nonreaksi. Dalam hal ini peneliti tidak banyak melibatkan jawaban langsung dari orang atau subjek yang diteliti. Objektivitas data yang diperolah lebih kuat dari pada dengan bentuk linnya.Kelebihan jenis ini antara lain:a.Catatan merupakan sumber informasi yang tidak dapat bereaksi terhadap perlakuan apapun dari peneliti,b.Sumber yang ada lebih cenderung murah, tetap, dan mudah untuk diakses,c.Catatan yang ada memungkinkan dilakukan perbandingan secara historis dan dilakukan analisis kecenderungandari satu keadaan ke keadaan lain yang berbeda, dand.Jika catatanup to date,maka dapat dijadikan acuan perbandingan yang sangat baik.Kelemahan jenis ini antara lain:a.Peneliti terhalang dari dengan sumber catatan yang memiliki sifatconfidentialatau rahasia negara, kelompok, dan pribadi,b.Sumber catatan ada kemungkinan untuk tidak lengkap, tidak tepat, dan kadaluarsa,c.Catatan pada umumnya hanya berupa informasi faktual yang masih memerlukan kajian lebih lanjut guna mencapai kebermaknaannya.d.Dll.[7]

2.Survei Menggunakan AngketMetode angket dalam penelitian survei biasanya didistribusikan kepada responden dengan bantuan jasa pos. Bagi negara yang masyarkatnya telah maju dalam pendidikannya, penelitianini termasuk aman, namun di negara yang belum maju masih memerlukan kecermatan secara intensif.Kelebihan metode ini:a.Pembiayaan murah dibandingkan dengan teknik lainnya,b.Jangkauan kepada responden dengan jumlah besar dan jauh,c.Dapat direncanakan dengan penampilan angket yang bagus, menarik, atau sederhana,d.Dapat diadministrasikan dengan lebih mudah, dane.Pengisian dapat dilakukan dengan tanpa harus menyebutkan nama responden.Kelemahan metode ini:a.Kemungkinan terjadi tingkat pengembalian rendah,b.Tidak ada kepastian bahwa pertanyaan dalam angket dipahami oleh responden, danc.Tidak ada kepastian bahwa yang menjawab adalah responden yang dimaksud peneliti.[8]3.Penelitian Survei Melalui TeleponPenelitian ini dengan menggunakan buku petunjuk telepon (buku kuning) menghubungi responden, kemudian mengutarakan maksud dan tujuan peneliti memperoleh informasi dari mereka.Kelebihan penelitian survei melalui telepon antara lain:a.Lebih murah dibandingkan dengan metode wawancara langsung,b.Memungkinkan menghubungi responden dalam jumlah besar,c.Dapat dilakukan dalam waktu fleksibel,d.Dapat mencakup daerah yang luas, sesuai domisili responden,e.Responden merasa lebih mudah dalam berkomunikasi.Kelemahan survei via telepon antara lain:a.Banyak penduduk yang belum memiliki telepon,b.Mengganggu hak kerahasiaan seseorang,c.Hilangnya beberapa keuntungan yang ada pada wawancara langsung seperti ekspresi eajah, gerak badan, dan lingkungan rumah responden.[9]4.Survei Menggunakan Wawancara KelompokTeknik ini mirip dengan wawancara perorangan. Peneliti dalam menggali informasi dari grup, memungkinkan terjadinya interaksi dari kelompok dan dengan peneliti, sehingga menghasilkan suatu gambaran yang lebih baik tentang keadaan subjek atau objek yang diteliti.Keuntungan menggunakan teknik ini antara lain:a.Lebih efisien dan lebih murah dibandingkan wawancara individual,b.Hasil survei lebih merefleksikan tingkah laku kelompok dan merupakan hasil konsensus antar responden,c.Menunjukkan adanya interaksi kelompok dalam suatu lembaga,d.Dapat merangsang prosuktifitas yang lebih tinggi di antara kelompok.Kelemahan teknik ini antara lain:a.Interaksi antara kelompok memungkinkan terjadi rasa terintimidasi perbedaan yang ada dalam tiap individu,b.Menimbulkan terjadinya loyalitas kelompok yang bisa memengaruhi keadaan kelompok tersebut,c.Kemungkinan terjadinya manipulasi oleh anggota grup yang memiliki kelebihan, seperti pandai bicara dll.[10]5.Survei Dengan Menggunakan Wawancara IndividualSurvei model ini menggunakan pendekatan konvensional, dengan wawancara perorangan. Hal ini akan berhasil jika peneliti merasa lebih tertantang untuk melakukan eksplorasi permasalahan dengan informasi yang terbatas.Kelebihan modek ini antara lain:a.Lebih bersifat personal,b.Wawancara yang lebih mendalam dengan jawaban bebas,c.Proses lebih fleksibel dengan menyesuaikan situasi dan kondisi yang ada,d.Kemungkinan bagi peneliti memperoleh informasi tambahan dari bahasa tubuh dan nada suara,e.Lingkungan rumah dapat meningkatkan ketepatan teknik wawancara.Kelemahan teknik ini antara lain:a.Lebih mahal dan memrlukan waktu yang lama,b.Terjadinya manipulasi terang-terangan dari pewawancara,c.Kemungkinan terjadi konflik pribadi,d.Memerlukan keterampilan berwawancara, dane.Kemungkinan sulih menyimpulkan hasil wawancara.[11]Demikian beberapa jenis penelitian survei dengan kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Hal yang terpenting adalah kesungguhan peneliti utnuk melakukan penelitian denga pertimbangan kemampuan, waktu, dan biaya.BAB IIIPENUTUPA.KesimpulanAda beberapa poin yang menjadi kesimpulan pembahasan di atas antara lain:1.Penelitian surbei merupakan kegiatan penelitian yang mengumpulkan data atau informasi pada saat tertentu dengan tujuan untuk mendeskripsikan keadaan alami yang hidup saat itu, mengidentifikasi secara terukur keadaan sekarang untuk dibandingkan, dan menentukan hubungan sesuatu yang hidup di antara kejadian spesifik.2.Ada beberapa langkah dalam penelitian survei antara lain yang palin gsimpel adalah, 1) mengembangkan atau membuat angket, 2) memilih sampel, dan 3) mengumpulkan data dengan wawancara atau angket.3.Ada lima bentuk penelitian survei yaitu, survei catatan, survei menggunakan angket dengan memanfaatkan jasa pos, survei melalui telepon, survei dengan wawancara kelompok, dan wawancara individual.B.SaranSebagai manusia yang tidak pernah luput dari salah dalam kahidupan ini. Penulis mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca untuk memperbaiki kesalahan dan kekurangan yang terlewatkan oleh penulis. Kemanfaata semoga tertuang dalam tulisan singkat ini bagi yang ingin mengambil manfaat darinya. Amin.

Daftar Pustaka

Prasetyo, Bambang. 2005.Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta: PT RajaGrafindo PersadaSukardi. 2007.Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya.Jakarta: PT Bumi AksaraSukmadinata, Nana Syaodih.2010.Metode Penelitian Pendidikan.Bandung: PT Remaja Rosdakarya

[1]Nana Syaodih Sukmadinata,Metode Penelitian Pendidikan,(Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2010), hal. 83-84[2]Bambang Prasetyo,Metode Penelitian Kuantitatif, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2005), hal. 143[3]Sukardi,Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya,(Jakarta: PT Bumi Aksara, 2007), hal. 195[4]Sukardi,Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya,(Jakarta: PT Bumi Aksara, 2007), hal. 196[5]Nana Syaodih Sukmadinata,Metode Penelitian Pendidikan,(Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2010), hal. 89-90[6]Nana Syaodih Sukmadinata,Metode Penelitian Pendidikan,(Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2010), hal. 90-91[7]Sukardi,Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya,(Jakarta: PT Bumi Aksara, 2007), hal. 197[8]Sukardi,Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya,(Jakarta: PT Bumi Aksara, 2007), hal. 198[9]Sukardi,Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya,(Jakarta: PT Bumi Aksara, 2007), hal. 198-199[10]Sukardi,Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya,(Jakarta: PT Bumi Aksara, 2007), hal. 199[11]Sukardi,Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya,(Jakarta: PT Bumi Aksara, 2007), hal. 200