penekanan pada pengendalian keuangan

32
SISTEM PENGENDALIAN STRATEJIK – PENEKANAN PADA PENGENDALIAN KEUANGAN By : Annisa Sabrina Djunaedy Yudianto

description

penekanan pada pengendalian keuangan

Transcript of penekanan pada pengendalian keuangan

SISTEM PENGENDALIAN STRATEJIK PENEKANAN PADA PENGENDALIAN KEUANGAN

SISTEM PENGENDALIAN STRATEJIK PENEKANAN PADA PENGENDALIAN KEUANGANBy :Annisa Sabrina DjunaedyYudiantoResponsibility Center pusat pertanggungjawaban merupakan bagian dari sebuah organisasi yang dipimpin oleh seorang manajer yang bertanggungjawab atas aktivitas-aktivitas operasional bagian dari organisasi yang dipimpinnya.

Sifat Pusat PertanggungjawabanPusat pertanggungjawaban muncul guna mewujudkan satu atau lebih maksud yang disebut dengan cita-cita atau tujuan. Dalam suatu perusahaan, manajer senior menentukan sejumlah strategi untuk mencapai cita-cita atau tujuan perusahaan. Fungsi dari berbagai pusat pertanggungjawaban dalam perusahaan adalah untuk mengimplementasikan strategi tersebut.

Cara Kerja Pusat Pertanggungjawaban

Jenis-jenis Pusat PertanggungjawabanPusat Biaya (cost center) - Pusat Biaya teknik - Pusat Biaya Kebajikan

Pusat Pendapatan (Revenue Centre)

Pusat Laba (Profit Center)

Pusat Investasi (Investment Center)

Return On Investment (ROI)ROI adalah suatu analisis yang dilakukan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam menghasilkan tingkat pengembalian investasi

Rumus menghitung ROI :

Manfaat ROIMendorong manajer pusat investasi untuk memusatkan perhatian pada hubungan antar penjualan, biaya dan investasi. Mendorong manajer untuk memberikan perhatian pada efisiensi biaya. Mendorong manajer untuk memberikan perhatian pada efisiensi aktiva.

Kelebihan ROI Kelebihan

Tehnik analisa ROI dapat mengukur eisiensi penggunaan modal yang bekerja, efisiensi bagian produksi dan efisiensi bagian penjualan. Analisa ROI dapat membandingkan efisiensi penggunaan modal dengan perusahaan lain yang sejenis. Analisa ROI dapat mengukur efisiensi tindakan-tindakan yang dilakukan oleh divisi, yaitu dengan mengalokasikan semua biaya dan modal ke dalam divisi yang bersangkutan.Analisa ROI dapat dijadikan sebagai dasar pengambilan keputusan.

Kekurangan

ROI mengakibatkan fokusan yang sempit pada profitabilitas divisi dengn mengorbankan profitabilitas keseluruhan perusahaan.ROI mendorong para manajer untuk berfokus pada kepentingan jangka pendek dengan mengorbankan kepentingan jangka panjang.

Residual Income (RI)Residual Income (RI) adalah laba yang dihasilkan diatas target pengembalian investasi pada suatu pusat laba. Residual Income (RI) dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut:

RI = Laba - (Investasi x target ROI)

Kelebihan dan Kekurangan RIKelebihanMembuat semua pusat laba memiliki sasaran yang sama untuk pusat investasi yang sebandingDapat digunakan tarif beban modal yang berbeda untuk aset yang memiliki risiko yang berbeda

KekuranganRI hanya mendorong manajer pusat laba untuk berorientasi pada tujuan-tujuan jangka pendek, karena kinerjanya dibatasi hanya untuk satu periode akuntansi sajaRI sangat dipengaruhi oleh metode depresiasi yang digunakan perusahaan Karena hasil akhir RI adalah berupa angka absolut, bukan rasio, maka sulit untuk dibandingkan RI dari satu pusat laba dengan RI dari pusat laba lainnya yang memiliki jumlah investasi yang berbeda.

Economic Value Added (EVA)EVA adalah nilai tambah ekonomis yang diciptakan perusahaan dari kegiatan atau strateginya selama periode tertentu.

Dengan perhitungan EVA diharapkan akan mendapatkan hasil perhitungan nilai ekonomis perusahaan yang lebih realistis. Hal ini disebabkan oleh EVA dihitung berdasarkan perhitungan biaya modal (cost of capital) yang menggunakan nilai pasar berdasarkan kreditur terutama pemegang saham dan bukan menggunakan nilai buku yang bersifat historis. Manfaat Penerapan Metode EVAPenerapan model EVA sangat bermanfaat sebagai alat ukur kinerja perusahaan dimana fokus penilaian kinerja adalah penciptaan nilai (value creation). Penilaian kinerja keuangan dengan menerapkan model EVA menyebabkan perhatian manajemen sesuai dengan kepentingan pemegang saham. Dengan EVA para manajer akan bertindak seperti halnya pemegang saham yaitu memilih investasi yang dapat memaksimumkan tingkat pengembalian dan meminimumkan tingkat biaya modal sehingga nilai perusahan dapat dimaksimalkan. EVA mendorong perusahaan untuk lebih memperhatikan kebijakan struktur modalnya. EVA dapat digunakan untuk mengidentifikasi proyek atau kegiatan yang memberikan tingkat pengembalian yang lebih tinggi dari biaya modalnya. Kegiatan atau proyek yang memberikan nilai sekarang dari total EVA yang positif menunjukkan adanya penciptaan nilai dari proyek tersebut dengan demikian sebaiknya diambil, begitu juga sebaliknya. Metode Perhitungan Economic Value AddedEVA = NOPAT - (Capital X WACC)

Dimana :NOPAT = EBIT (1 Tarif Pajak)Invested Capital= (Total Hutang + Ekuitas) Hutang Jangka PendekWACC = [(D x rd) (1-tax) + (E x re)]

Dari perhitungan akan diperoleh kesimpulan dengan interprestasi hasil sebagai berikut: a. Jika EVA > 0 hal ini menunjukkan terjadi nilai tambah ekonomis bagi perusahaan. b. Jika EVA < 0 hal ini menunjukkan tidak terjadi nilai tambah ekonomis bagi perusahaan. c. Jika EVA = 0 hal ini menunjukkan posisi impas karena laba telah digunakan untuk membayar kewajiban kepada penyandang dana baik kreditur maupun pemegang saham.

dalam perhitungan WACC, dibutuhkan perhitungan:Tingkat Modal (D) =

Cost of Debt (rd) =

Tingkat Modal / Ekuitas (E) =

Cost of Equity (Re)=

Tingkat Pajak (Tax) =

Keunggulan dan Kelemahan EVAEVA memfokuskan penilaian pada nilai tambah dengan memperhitungan beban sebagai konsekuensi investasi . EVA dapat menyelaraskan tujuan manajemen dengan kepentingan pemegang saham dimana EVA digunakan sebagai ukuran operasional dari manajemen yang mencerminkan keberhasilan perusahaan didalam menciptaka nilai tambah bagi pemegang saham. Dengan EVA para manajer akan bertindak seperti halnya pemegang saham yaitu memilih investasi yang dapat memaksimumkan tingkat pengembalian dan meminimumkan tingkat biaya modal sehingga nilai perusahan dapat dimaksimalkancPerhitungan EVA dapat dipergunakan secara mandiri tanpa memerlukan data pembanding seperti standar industri atau data perusahaan lain sebagai konsep penilaian. Konsep EVA dapat digunakan sebagai dasar penilaian pemberian bonus pada karyawan terutama pada divisi yang memberikan EVA lebih sehingga dapat dikatakan bahwa EVA menjalankan stakeholders satisfaction concepts. EVA dapat digunakan untuk mengidentifikasi proyek atau kegiatan yang memberikan tingkat pengembalian yang lebih tinggi dari biaya modalnya. Kegiatan atau proyek yang memberikan nilai sekarang dari total EVA yang positif menunjukkan adanya penciptaan nilai dari proyek tersebut dengan demikian sebaiknya diambil, begitu juga sebaliknyaKelemahan :a. EVA hanya mengukur hasil akhir (result), konsep ini tidak mengukur aktivitas-aktivitas penentu . b. Sulitnya menentykan biaya modal yang benar-benar akurat.c. Analisis EVA hanya mengukur faktor kuantitatif saja. Sedangkan untuk mengukur kinerja perusahaan secara optinum, perusahaan juga harus mengukur berdasarkan kuantitatif dan kualitatif.

Transfer PricingTransfer pricing adalah suatu kebijakan perusahaan dalam menentukan harga transfer, dimana harga transfer itu sendiri adalah harga yang ditimbulkan atas penyerahan barang, jasa atau harta tak berwujud lainnya dari satu perusahaan ke perusahaan lain yang masih terikat dalam hubungan kepemilikan.

Tujuan Perusahaan Melakukan Transfer PricingEvaluasi Kinerja (mengukur hasil operasi setiap unit)Motivasi Manajemen (penyusunan orientasi produksi dan laba pada semua unit)Pengendalian harga untuk lebih merefleksikan Cost dan margin yang seharusnya diterima dari pelanggan dan penetapan harga optimal.Pengendalian pasar untuk mengamankan posisi kompetitif perusahaan.

Metode Transfer PricingHarga Transfer Dasar Biaya (Cost-Based Transfer Pricing)

Harga Transfer atas Dasar Harga Pasar (Market Basis Transfer Pricing)

Harga Transfer Negosiasi (Negotiated Transfer Prices)

Shared Service AllocationTujuan utama dari shared cost allocation adalah:

1. Menyediakan pelanggan dengan transparansi dan kontrol atas penggerak biaya (cost driver). 2. Memberikan fleksibilitas atas bagaimana sumber daya bisa digunakan, sekaligus menjaga model alokasi yang konsisten. 3. Meninggalkan pilihan atas alokasi sumber daya dan pengendalian harian dengan penyedia layanan.

Biaya untuk shared services dapat dibagi menjadi 2 komponen:

1. Infrastructure cost2. People cost

Shared Service AllocationWestern Chemical Company:Divisional Performance MeasurementPada tahun 1995, WCC telah berusia 75 tahun, perushaan kimia Fortune 300. Bisnis terbesarnya adalah pemasaran bahan kimia dan program kimia untuk air dan pengolahan limbah.

WCC memiliki 4.900 karyawan dan dioperasikan lebih dari 35 pabrik di 19 negara.

WCC berproduksi di berbagai negara yang berbeda menggunakan berbagai susunan kepemilikan. Tiga dari pabrik-pabrik tersebut diilustrasikan sebagai latar belakang untuk membahas masalah yang dihadapi perusahaan dalam mengukur kinerja usaha internasionalnya.Sebuah pabrik kimia di pinggiran Praha di Republik Ceko dioperasikan sebagai usaha patungan dengan mitra lokal. Total investasi di pabrik tersebut antara $ 35 sampai $ 40 juta, termasuk modal kerja. WCC memperoleh hak pengendalian dalam usaha patungan (joint venture). Perusahaan telah menginvestasikan sekitar $ 5 juta dalam usaha, dan saldo investasi itu berasal dari mitra usaha dan pinjaman lokal.

Pabrik serupa di Polandia telah dimiliki 100%, dan total investasi modal sebesar $ 40 sampai $ 45 juta termasuk modal kerja telah didanai oleh WCC. Usaha itu sendiri tidak memiliki utang dengan pihak eksternal (external debt).

Pabrik ketiga di Malaysia juga dimiliki 100%. Pabrik ini dibangun untuk menambah kapasitas di wilayah Pasifik, tapi pabrik itu dianggap sebagai bagian dari kapasitas produksi perusahaan untuk melayani pasar global. WCC telah menginvestasikan sekitar $ 35 juta di pabrik Malaysia ini.

Faktanya adalah bahwa WCC benar-benar belum tahu cara terbaik untuk mengukur dan melaporkan kinerja beberapa operasi nya di luar negeri.

Hal ini dikarenakan pengaturan kepemilikan yang berbeda dan penggunaan pembiayaan lokal, sehingga ketika WCC menggunakan prinsip dan standar akuntansi konvensional, WCC sering mendapatkan laporan keuangan yang tampaknya bertentangan dengan apa yang diyakini benar dari hasil operasinya.

Informasi tentang kinerja keuangan operasi WCC di luar negeri telah disiapkan oleh akuntan yang sama yang memelihara (maintain) rekening perusahaan dan yang mempersiapkan laporan triwulanan dan laporan tahunan (annual report). Sebuah database tunggal untuk semua accounting telah didirikan beberapa tahun sebelumnya yang dipercaya bisa melayani semua kebutuhan akuntansi baik manajer dan pihak-pihak eksternal perusahaan. Beberapa akun umum dan kebijakan akuntansi telah digunakan oleh perusahaan dan di semua anak perusahaan (subsidiaries).

WCC mulai mendapatkan pertanyaan dari pemegang saham dan analis tentang bagaimana kinerja dari beberapa investasi yang telah dilakukan, sehingga Stan Rogers, presiden Western Chemical Corporation (WCC), bertemu dengan Samantha Chu, baru-baru ini ditunjuk sebagai direktur Hubungan Investor, dan Cynthia Sheldon, yang baru saja diangkat sebagai wakil presiden dan kontroler mengadakan sebuah pertemuan untuk mendiskusikan isu-isu yang sedang terjadi pada WCC.

Dari diskusi yang telah dilakukan, Cynthia Seldon mengusulkan beberapa solusi terkait masalah pengukuran kinerja, yaitu:- Mengukur kinerja dengan menggunakan pendekatan EVA- Memisahkan orang-orang yang sedang mempersiapkan laporan manajerial dari orang-orang yang mempersiapkan dengan pelaporan eksternal, meskipun kedua kelompok tersebut akan bekerja dari database yang sama

Pertanyaan :1. Apa yang menjadi penyebab terkait masalah dalam pengukuran kinerja divisi di Western Chemical Corporation? 2. Apakah ada metode alternatif untuk mengukur kinerja divisi agar dapat menghindari permasalahan WCC dengan metode yang telah mereka gunakan sekarang? 3. Evaluasi pendekatan menggunakan economic value added (EVA) yang telah didiskusikan manajemen WCC. Apa kekuatan dan kelemahan dari pendekatan tersebut? 4. Bagaimana seharusnya kinerja divisi WCC diukur? 5. Apa yang harus Samantha Chu beritahukan kepada analis jika ia bertanya secara spesifik tentang investasi di Republik Ceko, Polandia, dan Malaysia?

Apa yang menjadi penyebab terkait masalah dalam pengukuran kinerja divisi di Western Chemical Corporation?Western Chemical Corporation memiliki struktur kepemilikan yang berbeda-beda pada setiap negara, dimana hal ini menyebabkan perlakuan akuntansi yang berbeda dari perlakuan bunga dan biaya, sehingga menimbulkan perbedaan yang nyata dalam pendapatan yang dilaporkan.

Western Chemical Corporation tidak memiliki sistem pelaporan manajemen yang jelas di tempat yang menunjukkan kinerja dari tiga pabrik.

Informasi tentang kinerja keuangan operasi WCC di luar negeri telah disiapkan oleh akuntan yang sama dengan yang memelihara (maintain) rekening perusahaan dan yang mempersiapkan laporan triwulanan dan laporan tahunan (annual report), dimana data yang diperoleh juga berasal dari sebuah database tunggal yang sama.

Apakah ada metode alternatif untuk mengukur kinerja divisi agar dapat menghindari permasalahan WCC dengan metode yang telah mereka gunakan sekarang?menggunakan pendekatan EVA Penilaian kinerja keuangan dengan menerapkan model EVA menyebabkan perhatian manajemen sesuai dengan kepentingan pemegang saham. Dengan EVA para manajer akan bertindak seperti halnya pemegang saham yaitu memilih investasi yang dapat memaksimumkan tingkat pengembalian dan meminimumkan tingkat biaya modal sehingga nilai perusahan dapat dimaksimalkan.

Apa kekuatan dan kelemahan dari pendekatan EVA?Kekuatan EVA :EVA memfokuskan penilaian pada nilai tambah dengan memperhitungan beban sebagai konsekuensi investasi . Penerapan model EVA sangat bermanfaat sebagai alat ukur kinerja perusahaan dimana fokus penilaian kinerja adalah penciptaan nilai (value creation). Penilaian kinerja keuangan dengan menerapkan model EVA menyebabkan perhatian manajemen sesuai dengan kepentingan pemegang saham. Dengan EVA para manajer akan bertindak seperti halnya pemegang saham yaitu memilih investasi yang dapat memaksimumkan tingkat pengembalian dan meminimumkan tingkat biaya modal sehingga nilai perusahan dapat dimaksimalkan. EVA dapat digunakan untuk mengidentifikasi proyek atau kegiatan yang memberikan tingkat pengembalian yang lebih tinggi dari biaya modalnya. Kegiatan atau proyek yang memberikan nilai sekarang dari total EVA yang positif menunjukkan adanya penciptaan nilai dari proyek tersebut dengan demikian sebaiknya diambil, begitu juga sebaliknya.

Kelemahan EVA :EVA hanya mengukur hasil akhir (result), konsep ini tidak mengukur aktivitas-aktivitas penentu .Konsep inisangat bergantung pada transparansi internal dalam perhitunganEconomic Value Added(EVA) secara tepat dan akurat, tetapi dalamkenyataannya perusahaan dalam prakteknya kurang transparan dalam mengemukakan kondisi internal perusahaan.Bagaimana seharusnya kinerja divisi WCC diukur?Seharusnya kinerja WCC diukur berdasarkan keadaan masing masing unit sesuai dengan situasi dan kondisinya. Kinerja WCC dapat diukur dengan pendekatan EVA guna menghitung laba ekonomis suatu divisi, tapi perlu digunakan rasio lain seperti, ROI, ROA, ROE, RI, Asset Turnover, Profit Margin untuk melengkapi gambaran kinerja suatu divisi

Apa yang harus Samantha Chu beritahukan kepada analis jika ia bertanya secara spesifik tentang investasi di Republik Ceko, Polandia, dan Malaysia?Samantha sebaiknya menjelaskan bagaimana cara mengukur setiap masalah di pabrik yang berbeda yang lebih spesifik dan bagaimana pula cara pengukuran dimana terdapat divisi pengukuran kinerja yakni dengan menggunakan EVA. Samantha sebaiknya menjelaskan penggunaan EVA tersebut pada para analis mengenai investasi di Republik Czech, Polandia, dan Malaysia.