PENDUGAAN POTENSI KANDUNGAN KARBON PADA TEGAKAN ...

89
PENDUGAAN POTENSI KANDUNGAN KARBON PADA TEGAKAN JATI (Tectona grandis Linn. F) DI AREAL KPH CIANJUR PERUM PERHUTANI UNIT III JAWA BARAT DAN BANTEN THEA CATLEYA AGNITA DEPARTEMEN SILVIKULTUR FAKULTAS KEHUTANAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2010

Transcript of PENDUGAAN POTENSI KANDUNGAN KARBON PADA TEGAKAN ...

Page 1: PENDUGAAN POTENSI KANDUNGAN KARBON PADA TEGAKAN ...

PENDUGAAN POTENSI KANDUNGAN KARBON

PADA TEGAKAN JATI (Tectona grandis Linn. F)

DI AREAL KPH CIANJUR PERUM PERHUTANI UNIT III

JAWA BARAT DAN BANTEN

THEA CATLEYA AGNITA

DEPARTEMEN SILVIKULTUR

FAKULTAS KEHUTANAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2010

Page 2: PENDUGAAN POTENSI KANDUNGAN KARBON PADA TEGAKAN ...

PENDUGAAN POTENSI KANDUNGAN KARBON

PADA TEGAKAN JATI (Tectona grandis Linn. F)

DI AREAL KPH CIANJUR PERUM PERHUTANI UNIT III

JAWA BARAT DAN BANTEN

Skripsi

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Kehutanan

Pada Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor

THEA CATLEYA AGNITA

E44061810

DEPARTEMEN SILVIKULTUR

FAKULTAS KEHUTANAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2010

Page 3: PENDUGAAN POTENSI KANDUNGAN KARBON PADA TEGAKAN ...

Judul Kegiatan : Pendugaan Potensi Kandungan Karbon Pada

Tegakan Jati (Tectona grandis Linn. F) di Areal

KPH Cianjur Perum Perhutani Unit III Jawa Barat

dan Banten

Nama Mahasiswa : Thea Catleya Agnita

NRP : E44061810

Menyetujui,

Dosen Pembimbing

(Prof. Dr. Ir. Bambang Hero Saharjo, M. Agr.)

NIP. 19641110 199002 1 001

Mengetahui,

Ketua Departemen Silvikultur Fakultas Kehutanan

(Prof. Dr. Ir. Bambang Hero Saharjo, M. Agr.)

NIP. 19641110 199002 1 001

Tanggal lulus :

Page 4: PENDUGAAN POTENSI KANDUNGAN KARBON PADA TEGAKAN ...

Pendugaan Potensi Kandungan Karbon

Pada Tegakan Jati (Tectona grandis Linn.F)

di Areal KPH Cianjur Perum Perhutani Unit III Jawa Barat dan Banten

Oleh :

Thea Catleya Agnita dan Bambang Hero Saharjo

Abstrak

Perubahan tata guna lahan dan perubahan penutupan lahan melalui

konversi hutan dan semakin banyaknya industri-industri berat membuat

lingkungan iklim global mengalami kerusakan dan pencemaran udara yang

berdampak besar pada perubahan iklim global. Mengingat pentingnya vegetasi di

dalam hutan yang berfungsi sebagai penangkap dan penyimpan karbon (carbon

capture and storage) maka salah satu aspek penelitian yang penting adalah

mengetahui kandungan karbon yang tersimpan dalam tegakan Jati di areal KPH

Cianjur Perum Perhutani Unit III Jawa Barat dan Banten. Penelitian ini dilakukan

pada bulan April 2010 sampai Mei 2010 di areal KPH Cianjur Perum Perhutani

Unit III Jawa Barat dan Banten. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini

adalah tegakan Jati tahun tanam 1997 dan tahun tanam 1990. Langkah-langkah

yang akan dilakukan dalam penelitian ini antara lain: penentuan dan pembuatan

petak penelitian, pendugaan biomassa tegakan, pengambilan contoh tumbuhan

bawah dan serasah, dan pengovenan. Hasil penelitian menunjukan bahwa potensi

simpanan karbon tegakan Jati (Tectona grandis Linn. F) dengan jarak tanam 3 x 2

m pada bagian permukaan petak tahun tanam 1997 adalah 73,519 ton/ha,

sedangkan potensi simpanan karbon tegakan Jati (Tectona grandis Linn. F)

dengan jarak tanam 3 x 2 m pada bagian permukaan petak tahun tanam 1990

adalah 93,94 ton/ha. Potensi simpanan karbon tegakan Jati tahun tanam 1997

memiliki potensi kandungan karbon yang lebih kecil dibandingkan potensi

simpanan karbon tahun tanam 1990.

Kata kunci : hutan ,iklim, jati, karbon, biomassa

Page 5: PENDUGAAN POTENSI KANDUNGAN KARBON PADA TEGAKAN ...

The Estimation Of Carbon Stock Potential

On Teak (Tectona grandis Linn. F)

In KPH Cianjur Perum Perhutani Unit III West Java and Banten

By :

Thea Catleya Agnita dan Bambang Hero Saharjo

Abstract

The changes of making use area and cover changes through the forest

conversion and more heavy industries make the global environment climate

damaged and poluted air which has an impact on global climate changes. Because

of the importance of vegetation in the forest that has function as carbon capture

and storage, so one of the important aspect research is to know the content of the

carbon stored on Teak (Tectona grandis Linn. F) stands in KPH Cianjur Perum

Perhutani Unit III West Java and Banten. This research was done in April 2010 to

May 2010 in KPH Cianjur Perum Perhutani Unit III West Java and Banten. The

materials used in this research is Teak (Tectona grandis Linn. F) stands planting

year 1997 and 1990. The steps done in this research are : determination and make

of research plots, biomass estimation, sampling bottom and letter plant, and oven.

The result of the research showed that the potential carbon saving stands of Teak

(Tectona grandis Linn. F) with spacing of 3 x 2 m plots on the surface of plot

planting year 1997 is 73,519 ton/ha, while the potential carbon saving stands of

Teak (Tectona grandis Linn. F) with space of 3 x 2 m plot on the surface of the

planting year 1990 is 93,94 ton/ha. Carbon potential saving of Teak (Tectona

grandis Linn. F) stands 1997 has less potential carbon saving than the potential

carbon saving in 1990.

Key words : forests, climate, teak, carbon, biomass

Page 6: PENDUGAAN POTENSI KANDUNGAN KARBON PADA TEGAKAN ...

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul Pendugaan

Potensi Kandungan Karbon Pada Tegakan Jati (Tectona grandis Linn. F) di

Areal KPH Cianjur Perum Perhutani Unit III Jawa Barat dan Banten

adalah benar hasil karya saya sendiri dengan bimbingan dosen pembimbing dan

belum pernah digunakan sebagai karya ilmiah pada perguruan tinggi atau lembaga

manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan

maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan

dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Bogor, Agustus 2010

Thea Catleya Agnita

NIM. E44061810

Page 7: PENDUGAAN POTENSI KANDUNGAN KARBON PADA TEGAKAN ...

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, Tuhan semesta

alam yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan penelitian dan penyusunan skripsi yang berjudul Pendugaan

Potensi Kandungan Karbon Pada Tegakan Jati (Tectona grandis Linn. F) di

Areal KPH Cianjur Perum Perhutani Unit III Jawa Barat dan Banten.

Penulis mengucapkan terimakasih kepada segenap pihak yang telah

membantu dan memberikan dorongan kepada penulis dalam proses penyelesaian

tulisan ini. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, untuk

itu kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan demi perbaikan dan

pengembangan lebih lanjut. Penulis berharap karya ini tidak mengurangi hakikat

kebenaran ilmiahnya dan bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkannya.

Bogor, Agustus 2010

Thea Catleya Agnita

NIM. E44061810

Page 8: PENDUGAAN POTENSI KANDUNGAN KARBON PADA TEGAKAN ...

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Sukabumi pada tanggal 23 Juli 1988 sebagai anak

pertama dari tiga bersaudara pasangan Drh. Ate Rahmat, M.Si dan Ita Rosita,

S.Pd. Pada tahun 2006 penulis lulus dari SMAN I Kota Sukabumi dan pada tahun

yang sama masuk IPB melalui Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI) dengan

memilih mayor Departemen Silvikultur Fakultas Kehutanan sebagai pilihan

pertama dan selanjutnya menekuni bidang Kebakaran Hutan dan Lahan.

Selama menuntut ilmu di IPB, penulis aktif di sejumlah organisasi

kemahasiswaan yakni sebagai anggota Divisi Informasi dan Komunikasi

IKAMASI (Ikatan Mahasiswa Sukabumi) IPB, Ketua Bidang Kesekretariatan

BEM E IPB (Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Kehutanan IPB), Anggota

Divisi Human Resources Development HIMPRO TGC (Tree Grower

Community) Fakultas Kehutanan IPB, Anggota Divisi Kajian Strategis dan

Advokasi PC SYLVA IPB (Pengurus Cabang Sylva IPB), Sekretaris Umum

HIMPRO TGC (Tree Grower Community) Fakultas Kehutanan IPB. Selain itu,

Penulis memiliki pengalaman mengikuti seminar maupun pelatihan di Institut

Pertanian Bogor.

Penulis juga melakukan Praktek Pengenalan Ekosistem Hutan (P2EH)

jalur Cilacap-Baturaden, melakukan kegiatan magang di Hutan Pendidikan

Gunung Walat (HPGW) Sukabumi, melaksanakan Praktek Pengelolaan Hutan

(P2H) di Hutan Pendidikan Gunung Walat (HPGW) Sukabumi, serta

melaksanakan Praktek Kerja Profesi (PKP) di KPH Cianjur Perum Perhutani Unit

III Jawa Barat dan Banten.

Untuk memperoleh gelar sarjana Kehutanan IPB, Penulis menyelesaikan

skripsi dengan judul Pendugaan Potensi Kandungan Karbon Pada Tegakan

Jati (Tectona grandis Linn. F) di Areal KPH Cianjur Perum Perhutani Unit

III Jawa Barat dan Banten dibawah bimbingan Prof. Dr. Ir. Bambang Hero

Saharjo, M.Agr.

Bogor, Agustus 2010

Thea Catleya Agnita

Page 9: PENDUGAAN POTENSI KANDUNGAN KARBON PADA TEGAKAN ...

UCAPAN TERIMA KASIH

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan penghargaan dan rasa terima

kasih kepada semua pihak yang telah membantu kelancaran terselesaikannya

penyusunan skripsi, terutama kepada :

1. Keluarga tercinta Bunda’ku Sayang Ita Rosita, S. Pd, Papa’ku Sayang

Drh. Ate Rahmat, M.Si, kedua Adikku Muhammad Dzulfikar,

Muhammad Fathurrakhman, serta keluarga besar Alm. Dahlan

Mustofa, Alm. Abdul Hamid, dan Alm. H. Muhtar atas segala doa,

kasih sayang, cinta, pengertian, perhatian, kesabaran, keikhlasan,

dukungan moril serta materiil yang telah diberikan.

2. Bapak Prof. Dr. Ir. Bambang Hero Saharjo, M.Agr yang telah menjadi

dosen pembimbing skripsi dan sekaligus memberikan banyak masukan

dalam kesempurnaan penyusunan skripsi.

3. Prof. Dr. Ir. Elias dari Departemen Manajemen Hutan, Ir. Rita Kartika

Sari, M.Si dari Departemen Hasil Hutan, dan Ir. Siti Badriah, M.Si dari

Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata selaku

dosen penguji skripsi.

4. Komisi Pendidikan Departemen Silvikultur, Fakultas Kehutanan,

Institut Pertanian Bogor khususnya Ibu Aliyah dan Mas Saeful yang

telah banyak membantu dalam pengurusan administrasi.

5. Indra Zulkarnain atas doa, kasih sayang, cinta, pengertian, semangat,

kesabaran, dan perhatiannya selama menyelesaikan skripsi.

6. Pak Wardana, selaku Laboran Laboratorium Kebakaran Hutan dan

Lahan yang telah banyak membantu dalam menyelesaikan penelitian.

7. Ir. Hezlisyah Siregar, MF.MBA selaku Bapak Administratur/KKPH

KPH Cianjur, Asep Dedi Mulyadi, S.Hut selaku Wakil Administratur

KPH Cianjur, Ir. Dudi Rudiatna, MM selaku Kepala Seksi

Sumberdaya Hutan KPH Cianjur, beserta seluruh jajaran yang telah

membantu kelancaran pelaksanaan penelitian.

Page 10: PENDUGAAN POTENSI KANDUNGAN KARBON PADA TEGAKAN ...

8. Bapak Asep Saepudin (Asper BKPH Ciranjang Utara), Bapak KRPH

Cikalong Kulon beserta para Mandor RPH Cikalong Kulon yang telah

membantu pelaksanaan penelitian di lapangan.

9. Bapak Agus Sholeh (Asper BKPH Tanggeung), Bapak Didi (Asper

BKPH Sukanagara Selatan), Bapak Asep Wawan (Asper BKPH

Ciranjang Selatan), Bapak Edih Jayawiguna (Asper BKPH

Sindangbarang), Bapak Yuniarso (Asper BKPH Cianjur), seluruh

Asper KPH Cianjur beserta KRPH dan Mandor KPH Cianjur atas

bantuannya selama penelitian.

10. Bapak Dedi, Bapak Adoy, Bapak Uday, Bapak Wahyudin, Bapak

Budi, Bapak Cucu, Bapak Maman, Bapak Ferry, Ibu Siti, Apih Amin,

Pak Iwan, dan seluruh staff KPH Cianjur atas semangatnya selama

menyelesaikan penelitian.

11. Sahabat-sahabat terbaikku Dwita Noviani, Dessy Chahya Lestari,

Belinda Bunganagara, Lika Aulia Indina, dan Widia Asti.

12. Teman-teman satu bimbingan Lab. Kebakaran Hutan dan Lahan Hadi,

Anindita, Dini, dan Syiefa yang telah banyak membantu penelitian di

lapangan, Kak Doddy Juli Irawan, S. Hut, Kak Yohana S. Hut, dan

Fadli Hakim yang telah meluangkan waktunya untuk membantu

penelitian.

13. Teman-teman Silvikultur 43 Ajeng, Surahman, Idham, Furqan, Tina,

Puti, Ghidut, Adrian, Tari, Nuri, Sandra, Fiona, Ega, Laila, Betti,

Elviana, Abang Luqman, Abang Sabar, Yauvina, Asep, Ayu, Randhi,

Niechi, Dita, Vonny, Melis, Dewi, Riri, Arif, Anna, Kalingga, Esty,

Helga, Anggin, Rara, Nana, dan seluruh civitas akademika Fakultas

Kehutanan IPB yang tidak dapat disebutkan semuanya.

14. Serta semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang telah

membantu penulis dalam penyusunan skripsi ini.

Bogor, Agustus 2010

Thea Catleya Agnita

Page 11: PENDUGAAN POTENSI KANDUNGAN KARBON PADA TEGAKAN ...

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................. i

RIWAYAT HIDUP ..................................................................................... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ....................................................................... iii

DAFTAR ISI ............................................................................................... v

DAFTAR TABEL ....................................................................................... vii

DAFTAR GAMBAR ................................................................................... viii

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... ix

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang............................................................................ 1

1.2. Tujuan Penelitian ........................................................................ 2

1.3. Manfaat Penelitian ...................................................................... 2

1.4. Kerangka Pemikiran ................................................................... 3

II. TINJAUAN PUSTAKA

2. 1. Karbon ...................................................................................... 4

2. 2. Pengertian Biomassa .................................................................. 4

2. 3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Biomassa ............................ 6

2. 4. Pengukuran dan Pendugaan Biomassa ....................................... 6

2. 5. Tinjauan Hasil Penelitian Tentang Karbon ................................. 8

2. 6. Tinjauan Umum Jati (Tectona grandis Linn. F) ......................... 9

III. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

3. 1. Letak Geografis dan Batas Wilayah ........................................... 12

3. 2. Kondisi Topografi ...................................................................... 13

3. 3. Tanah dan Geologi ..................................................................... 13

3. 4. Iklim .......................................................................................... 14

3. 5. Hidrologi ................................................................................... 14

3. 6. Sosial Ekonomi .......................................................................... 14

IV. METODE PENELITIAN

4. 1. Lokasi dan Waktu Penelitian ..................................................... 16

4. 2. Bahan dan Alat .......................................................................... 16

4. 3. Metode Pengambilan Data ......................................................... 17

Page 12: PENDUGAAN POTENSI KANDUNGAN KARBON PADA TEGAKAN ...

4. 4. Metode Penelitian ...................................................................... 17

4. 5. Analisis Data ............................................................................. 20

4. 6. Hipotesis Penelitian ................................................................... 22

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

5. 1. Hasil .......................................................................................... 24

5. 1. 1. Potensi Volume Pohon .................................................. 25

5. 1. 2. Hasil Analisis Vegetasi Tingkat Tumbuhan Bawah ....... 26

5. 1. 3. Potensi Biomassa Pohon ............................................... 29

5. 1. 4. Potensi Biomassa Tumbuhan Bawah ............................. 29

5. 1. 5. Potensi Biomassa Serasah ............................................. 30

5. 1. 6. Potensi Biomassa Total di Atas Permukaan ................... 31

5. 1. 7. Potensi Simpanan Karbon Pohon................................... 32

5. 1. 8. Potensi Simpanan Karbon Tumbuhan Bawah ................ 33

5. 1. 9. Potensi Simpanan Karbon Serasah ................................ 33

5. 1. 10. Potensi Simpanan Karbon di Atas Permukaan ............. 34

5. 1. 11. Hasil Analisis Data Simpanan Karbon ......................... 35

5. 2. Pembahasan ............................................................................... 36

VI. KESIMPULAN DAN SARAN

6. 1. Kesimpulan................................................................................ 42

6. 2. Rekomendasi ............................................................................. 42

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 43

LAMPIRAN ................................................................................................ 46

Page 13: PENDUGAAN POTENSI KANDUNGAN KARBON PADA TEGAKAN ...

DAFTAR TABEL

No Teks Halaman

1. Biomassa dan kerapatan karbon di Nueva Ecija, Philipina................ 9

2. Persamaan biomassa bagian-bagian pohon Jati dan biomassa total

Jati di kawasan hutan KPH Cepu.......................................................

9

3. Potensi volume pohon Jati (Tectona grandis Linn. F)....................... 25

4. Hasil analisis vegetasi tingkat tumbuhan bawah pada petak tahun

tanam 1997.........................................................................................

26

5. Hasil analisis vegetasi tingkat tumbuhan bawah pada petak tahun

tanam 1990.........................................................................................

27

6. Kandungan biomassa di atas permukaan lahan (pohon, tumbuhan

bawah, dan serasah)............................................................................

29

7.

8.

Potensi simpanan karbon di atas permukaan lahan (pohon,

tumbuhan bawah, dan serasah)...........................................................

Tabel sidik ragam simpanan karbon...................................................

32

35

Page 14: PENDUGAAN POTENSI KANDUNGAN KARBON PADA TEGAKAN ...

DAFTAR GAMBAR

No Teks Halaman

1. Bagan alir kerangka pemikiran potensi kandungan karbon pada

tegakan Jati (Tectona grandis Linn. F) ............................................

3

2. Peta wilayah KPH Cianjur................................................................ 13

3. Lokasi Penelitian............................................................................... 16

4. Timbangan Digital............................................................................. 17

5. Desain petak penelitian..................................................................... 18

6. Pengovenan serasah dan tumbuhan bawah....................................... 19

7.

8.

9.

7.

8.

9.

10.

11.

12.

13.

14.

Pohon Jati tahun tanam 1997 ........................................................

Pohon Jati tahun tanam 1990.........................................................

Potensi volume total pohon Jati tahun tanam 1997 dan tahun

tanam 1990........................................................................................

Potensi biomassa pohon Jati tahun tanam 1997 dan petak tahun

tanam 1990........................................................................................

Potensi biomassa tumbuhan bawah tahun tanam 1997 dan petak

tahun tanam 1990..............................................................................

Potensi biomassa serasah tahun tanam 1997 dan tahun tanam

1990...................................................................................................

Potensi biomassa total di atas permukaan tahun tanam 1997

permukaan dan petak tahun tanam 1990...........................................

Potensi serapan karbon pohon Jati pada petak tahun tanam 1997

permukaan dan petak tahun tanam 1990...........................................

Potensi serapan karbon tumbuhan bawah pada petak tahun tanam

1997 dan petak tahun tanam 1990....................................................

Potensi serapan karbon serasah pada petak tahun tanam 1997 dan

petak tahun tanam 1990.....................................................................

Potensi simpanan total karbon pada petak tahun tanam 1997 dan

petak tahun tanam 1990.....................................................................

24

24

26

29

30

31

31

32

33

34

34

Page 15: PENDUGAAN POTENSI KANDUNGAN KARBON PADA TEGAKAN ...

DAFTAR LAMPIRAN

No Teks Halaman

1. Rekapitulasi data pohon petak tahun tanam 1997............................. 46

2. Rekapitulasi data pohon petak tahun tanam 1990............................. 52

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

Jumlah biomassa dan pendugaan karbon pada tumbuhan bawah

dan serasah (Petak Tahun Tanam 1997) ..........................................

Jumlah biomassa dan pendugaan karbon pada tumbuhan bawah

dan serasah (Petak Tahun Tanam 1990) ..........................................

Data analisis vegetasi tumbuhan bawah petak tahun tanam

1997...................................................................................................

Data analisis vegetasi tumbuhan bawah petak tahun tanam

1990...................................................................................................

Tabulasi data untuk uji ANOVA.......................................................

Tabel sidik ragam hasil ANOVA......................................................

Hasil analisa LSD..............................................................................

59

60

62

65

71

72

72

Page 16: PENDUGAAN POTENSI KANDUNGAN KARBON PADA TEGAKAN ...

I. PENDAHULUAN

1. 1. Latar Belakang

Perubahan tata guna lahan dan perubahan penutupan lahan melalui

konversi hutan dan semakin banyaknya industri-industri berat membuat

lingkungan iklim global mengalami kerusakan dan pencemaran udara yang

berdampak besar pada perubahan iklim global. Kerusakan lingkungan dan

pencemaran udara oleh gas-gas emisi seperti CO2, NO2, dan CH4 di atmosfer yang

merupakan gas buangan industri dan yang berasal dari deforestrasi merupakan

faktor penyebab terjadinya pemanasan global (Murdiyarso, 2003a).

Pemanasan global akan mengakibatkan terjadinya perubahan iklim yang

berujung pada perubahan pola hujan serta kenaikan permukaan air laut. Hal ini

akan berpengaruh pada sistem ekonomi, sosial, pertanian, dan budaya. Indonesia

sebagai negara kepulauan yang terletak di khatulistiwa tidak akan lepas dari

pengaruh pemanasan global dan perubahan iklim yang diakibatkan oleh efek

rumah kaca tersebut (Retnowati, 1998).

Saat ini, kondisi hutan alam tropis di Indonesia sangat mengkhawatirkan

yang disebabkan oleh adanya laju kerusakan yang tinggi. Pada kurun waktu 1980-

1990 laju kerusakan hutan mencapai 1,7 ha per tahun yang kemudian meningkat

menjadi 2 juta hektar per tahun setelah tahun 1996 (FWI/GFW, 2002). Hal ini

membawa konsekuensi akan perlunya upaya rehabilitasi hutan. Selain itu

diperlukan paradigma dalam pengelolaan hutan yang tidak hanya berorientasi

pada kayu sebagai produk utama melainkan juga produk-produk non kayu seperti

potensi simpanan karbon.

Sumberdaya hutan Indonesia memiliki potensi tinggi dalam hal

keanekaragaman hayati (biodiversity) dan potensi dalam penyerapan karbon

(Suhendang, 2002). Suhendang (2002) memperkirakan bahwa dalam kurun waktu

1990-1994 hutan Indonesia yang luasnya sekitar 120,4 juta hektar mampu

menyerap dan menyimpan karbon sekitar 15,05 milyar ton karbon. Data lain

menunjukan bahwa dalam kurun waktu 1990-1994 mampu menyerap emisi

karbon sampai 74% (Suryadi, 2004). Besarnya potensi hutan sebagai penyerap

dan penyimpan karbon tersebut, memberikan peluang besar kepada Indonesia

Page 17: PENDUGAAN POTENSI KANDUNGAN KARBON PADA TEGAKAN ...

untuk terlibat dalam mekanisme perdagangan karbon yang digagas dunia

internasional sejak disetujui Kyoto Protocol pada tahun 1997.

Mengingat pentingnya vegetasi di dalam hutan yang berfungsi sebagai

penangkap dan penyimpan karbon (carbon capture and storage) maka salah satu

aspek penelitian yang penting adalah mengetahui kandungan karbon yang

tersimpan dalam tegakan Jati (Tectona grandis Linn. F) di areal KPH Cianjur

Perum Perhutani Unit III Jawa Barat dan Banten.

1. 2. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini bertujuan untuk menduga dan membandingkan

kandungan karbon pada tegakan Jati (Tectona grandis Linn. F) tahun tanam 1997

dengan tahun tanam 1990 di areal KPH Cianjur Perum Perhutani Unit III Jawa

Barat dan Banten.

1. 3. Manfaat Penelitian

Dengan adanya studi ini diharapkan akan menambah data dan informasi

tentang simpanan karbon pada hutan tanaman Jati (Tectona grandis Linn. F)

dengan membandingkan tegakan dengan tahun tanam 1997 dengan tahun tanam

1990 sehingga diketahui tegakan yang lebih banyak menangkap dan menyimpan

karbon (carbon capture and storage).

Page 18: PENDUGAAN POTENSI KANDUNGAN KARBON PADA TEGAKAN ...

1. 4. Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran dari potensi karbon pada tegakan Jati (Tectona

grandis Linn. F) di KPH Cianjur Perum Perhutani Unit III Jawa Barat dan Banten

dapat dilihat pada Gambar 1.

Pengelolaan Tegakan Jati

Pengikat Karbon

Biomassa

Pohon Tahun Tanam 1997 Pohon Tahun Tanam 1990

Potensi Pohon, Serasah Potensi Pohon, Serasah

dan Tumbuhan Bawah dan Tumbuhan Bawah

Perbandingan Biomassa Total

Analisis Jumlah Karbon Terikat

Gambar 1. Bagan Alir Kerangka Pemikiran Potensi Kandungan Karbon Pada

Tegakan Jati (Tectona grandis Linn. F)

Page 19: PENDUGAAN POTENSI KANDUNGAN KARBON PADA TEGAKAN ...

II. TINJAUAN PUSTAKA

2. 1. Karbon

Karbon adalah bahan penyusun dasar semua senyawa organik.

Pergerakannya dalam suatu ekosistem berbarengan dengan pergerakan energi

melalui zat kimia lain : karbohidrat dihasilkan selama fotosintesis dan CO2

dibebaskan bersama energi selama respirasi. Dalam siklus karbon, proses timbal

balik fotosintesis dan respirasi seluler menyediakan suatu hubungan antara

lingkungan atmosfer dan lingkungan terestrial. Tumbuhan mendapatkan karbon,

dalam bentuk CO2, dari atmosfer melalui stomata daunnya dan menggabungkan

nya ke dalam bahan organik biomassanya sendiri melalui proses fotosintesis.

Sejumlah bahan organik tersebut kemudian menjadi sumber karbon bagi

konsumen (Campbell et al., 2004).

2. 2. Biomassa

Biomassa didefinisikan sebagai jumlah bahan total bahan organik hidup di

atas tanah pada pohon termasuk daun, ranting, cabang, batang utama dan kulit

yang dinyatakan dalam berat kering oven ton per unit area (Brown, 1997).

Menurut Whitten et al., (1984) biomassa hutan adalah jumlah total bobot kering

semua bagian tumbuhan hidup, baik untuk seluruh atau sebagian tubuh organisme,

produksi atau komunitas dan dinyatakan dalam berat kering per satuan luas

(ton/ha). Menurut Chapman (1976) biomassa adalah berat bahan organik suatu

organisme per satuan unit area pada suatu saat, berat bahan organik umumnya

dinyatakan dengan satuan berat kering (dry weight) atau kadang-kadang dalam

berat kering bebas abu (ash free dry weight).

Menurut Kusmana (1993), biomassa dapat dibedakan ke dalam dua

kategori yaitu, biomassa tumbuhan di atas permukaan tanah (above ground

biomass) dan biomassa di bawah permukaan tanah (below ground biomass).

Lebih jauh dikatakan biomassa di atas permukaan tanah adalah berat bahan unsur

organik per unit luas pada waktu tertentu yang dihubungkan ke suatu fungsi

sistem produksi, umur tegakan hutan dan distribusi organik.

Page 20: PENDUGAAN POTENSI KANDUNGAN KARBON PADA TEGAKAN ...

Biomassa tumbuhan bertambah karena tumbuhan menyerap CO2 dari

udara dan mengubah zat tersebut menjadi bahan organik melalui proses

fotosintesis. Laju pengikatan biomassa disebut produktivitas primer bruto. Hal ini

tergantung pada luas daun yang terkena sinar matahari, intensitas penyinaran,

suhu, dan ciri-ciri jenis tumbuhan masing-masing. Sisa dari hasil respirasi yang

dilakukan tumbuhan disebut produktivitas primer bersih.

Biomassa hutan menyediakan penaksiran gudang karbon dalam tumbuhan

hutan karena sekitar 50% dari biomassa adalah karbon. Karena itu, biomassa

menunjukkan jumlah potensial karbon yang dapat dilepas ke atmosfer sebagai

karbon dioksida ketika hutan ditebang dan atau dibakar. Sebaliknya, melalui

penaksiran biomassa dapat dilakukan perhitungan jumlah karbondioksida yang

dapat dipindahkan dari atmosfer dengan cara melakukan reboisasi atau dengan

penanaman (Brown, 1997).

Pendugaan biomassa hutan dibutuhkan untuk mengetahui perubahan

cadangan karbon untuk tujuan lain. Pendugaan biomassa diatas permukaan tanah

sangat penting untuk mengkaji cadangan karbon dan efek dari deforestasi serta

penyimpanan karbon dalam keseimbangan karbon secara global (Ketterings et al.,

2001). Karbon tiap tahun biasanya dipindahkan dari atmosfer ke dalam ekosistem

muda, seperti hutan tanaman atau hutan baru setelah penebangan, kebakaran atau

gangguan lainnya (Hairiah et al., 2000). Sehingga jangka panjang penyimpanan

karbon di dalam hutan akan sangat tergantung pada pengelolaan hutannya sendiri

termasuk cara mengatasi gangguan yang mungkin terjadi (Murdiyarso, 2003).

Selain itu menurut (Hairiah et al., 2000), potensi penyerapan karbon ekosistem

dunia tergantung pada tipe dan kondisi ekosistemnya yaitu komposisi jenis,

struktur, dan sebaran umur (khusus untuk hutan).

Peningkatan penyerapan cadangan karbon dapat dilakukan dengan (a)

meningkatkan pertumbuhan biomasa hutan secara alami, (b) menambah cadangan

kayu pada hutan yang ada dengan penanaman pohon atau mengurangi pemanenan

kayu, dan (c) mengembangkan hutan dengan jenis pohon yang cepat tumbuh

Karbon yang diserap oleh tanaman disimpan dalam bentuk biomassa kayu,

sehingga cara yang paling mudah untuk meningkatkan cadangan karbon adalah

dengan menanam dan memelihara pohon (Rahayu et al., 2004).

Page 21: PENDUGAAN POTENSI KANDUNGAN KARBON PADA TEGAKAN ...

2. 3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Biomassa

Faktor iklim seperti suhu dan curah hujan merupakan faktor yang

mempengaruhi laju peningkatan karbon biomassa pohon (Kusmana, 1993). Selain

curah hujan dan suhu yang mempengaruhi besarnya biomassa yang dihasilkan

adalah umur dan kerapatan tegakan, komposisi dan struktur tegakan, serta kualitas

tempat tumbuh (Satoo & Madgwick, 1982). Biomassa tegakan hutan dipengaruhi

oleh umur tegakan hutan, sejarah perkembangan vegetasi, komposisi dan struktur

tegakan (Lugo & Snedaker, 1974).

Semakin tinggi suhu akan menyebabkan kelembaban udara relatif semakin

berkurang. Kelembaban udara relatif bisa mempengaruhi laju fotosintesis. Hal ini

disebabkan udara relatif yang tinggi akan memiliki tekanan udara uap air parsial

yang lebih tinggi dibanding dengan tekanan udara pasial CO2 sehingga

memudahkan uap air berdifusi melalui stomata. Akibat selanjutnya laju

fotosintesis akan menurun (Siringo & Ginting 1997 dalam Ojo 2003).

2. 4. Pengukuran dan Pendugaan Biomassa

Menurut Brown (1997) ada dua pendekatan untuk menduga biomassa dari

pohon yaitu pertama berdasarkan pendugaan volume kulit sampai batang bebas

cabang yang kemudian dirubah menjadi jumlah biomassa (ton/ha), sedangkan

yang kedua secara langsung dengan menggunakan persamaan regresi biomassa.

Tetapi yang menjadi kelemahan persamaan regresi penduga biomassa

terbaru yang berlaku di daerah tropik yang dibuat Brown tidak menyertakan

penduga biomassa per bagian pohon seperti untuk batang, cabang, daun, dan kulit.

Pendekatan pertama oleh Brown (1997) menggunakan persamaan di

bawah ini.

Biomassa di atas tanah (ton/ha) = VOB x WD x BEF

Dimana : VOB = Volume batang bebas cabang dengan kulit (m3/ha)

WD = Kerapatan kayu

BEF = Faktor ekspansi (Perbandingan total biomassa pohon

kering oven di atas tanah dengan biomassa kering oven

volume inventarisasi hutan). Nilai BEF untuk Jati

sebesar 1,26 (Hendri, 2001).

Page 22: PENDUGAAN POTENSI KANDUNGAN KARBON PADA TEGAKAN ...

Dalam penelitian ini pendugaan biomassanya pada dasarnya juga

menggunakan pendekatan volume seperti yang diusulkan Brown (1997), namun

dengan beberapa penyesuaian diantaranya pendugaan volume dengan

menggunakan Tarif Volume Lokal (TVL) Jati KPH Cianjur yang telah

mencantumkan keliling (cm) dan volumenya (m3).

Pendekatan yang kedua dengan menggunakan persamaan regresi biomassa

yang didasarkan atas diameter batang pohon. Dasar dari persamaan regresi ini

adalah hanya mendekati biomassa rata-rata per pohon menurut sebaran diameter,

menggabungkan sejumlah pohon pada setiap kelas diameter, dan menjumlahkan

total seluruh pohon untuk seluruh kelas diameter.

Pengukuran biomassa vegetasi dapat memberikan informasi tentang nutrisi

dan persediaan karbon dalam vegetasi secara keseluruhan, atau jumlah bagian-

bagian tertentu seperti kayu yang sudah diekstraksi.

Mengukur biomassa vegetasi pohon tidaklah mudah, khususnya hutan

campuran dan tegakan tidak seumur. Pengumpulan data biomassa dapat

dikelompokkan dengan cara dekstruktif dan non destruktif tergantung jenis

parameter vegetasi yang diukur (Hairiah et al., 2001).

Brown (1997) telah membuat model penduga biomassa di hutan tropika

dengan model pangkat Y = a Db atau dengan model polynominal Y = a + bD +

cD2 berdasarkan zona wilayah hujan kering, lembab dan basah. Model yang

disulkan Brown untuk zona lembab adalah:

Y = 1,242 D2 – 12,8 D + 42,69 nilai R

2 = 84% (untuk model polynomial)

Y = 0,118 D2,53

nilai R2 = 97% (untuk model pangkat)

Dimana: Y = Biomassa pohon (kg)

D = Diameter rata-rata pada setiap kelas diameter (cm)

R2 = Nilai koefisien determinasi

Dimana : a, b, c merupakan konstanta

Chapman (1976) dalam Ojo (2003) mengelompokkan metode

pendugaan dan pengukuran biomassa diatas tanah (above ground biomass)

kedalam dua kelompok besar yaitu:

Page 23: PENDUGAAN POTENSI KANDUNGAN KARBON PADA TEGAKAN ...

1. Metode destruktif (pemanenan)

a. Metode pemanenan individu tanaman

Metode ini digunakan pada tingkat kerapatan individu tumbuhan

cukup rendah dan komunitas tumbuhan dengan jenis sedikit.

b. Metode pemanenan kuadrat

Metode ini mengharuskan memanen semua individu pohon dalam

suatu unit contoh dan menimbangnya.

c. Metode pemanenan individu pohon yang mempunyai luas bidang dasar

rata-rata.

Metode ini biasanya diterapkan pada tegakan yang memiliki ukuran

seragam.

2. Metode non destruktif (tidak langsung)

a. Metode hubungan allometrik

Persamaan allometrik dibuat dengan mencari korelasi yang paling baik

antara dimensi pohon dengan biomassanya. Pembuatan persamaan

tersebut dengan cara menebang pohon yang mewakili sebaran kelas

diameter dan ditimbang.

b. Crop meter

Penduga biomassa metode ini dengan cara menggunakan seperangkat

peralatan elektroda listrik yang kedua kutubnya diletakkan di atas.

2. 5. Tinjauan Hasil Penelitian Tentang Karbon

Lasco (2006) melakukan penelitian mengenai simpanan karbon pada

ekosistem hutan di Asia tenggara salah satunya di Nueva Ecija, Philipina yang

hasilnya seperti disajikan pada Tabel 1, namun Lasco mengkonversi karbon dari

45% biomassanya, berbeda dengan Brown yang mengkonversi karbon dari 50%

biomassa.

Page 24: PENDUGAAN POTENSI KANDUNGAN KARBON PADA TEGAKAN ...

Tabel 1. Biomassa dan kerapatan karbon di Nueva Ecija, Philipina

Spesies Umur

(tahun)

Rata-rata

dbh (cm)

Biomassa

(ton/ha)

Karbon

(ton/ha)

Acacia auriculiformis 9 8,71 32 14,4

Tectona grandis 13 5,5 8,7 3,92

Gmelina arborea 6 7,33 17,22 7,75

Pinus kesiya 13 12,53 107,83 48,52

Sumber : Lasco (2006)

Hendri (2001) menduga biomassa bagian-bagian pohon Jati dengan

menggunakan metode destruktif (pemanenan individu pohon) yang dilakukan

pada 24 pohon contoh pada tegakan Jati (Tectona grandis Linn. F) Kesatuan

Pemangkuan Hutan (KPH) Cepu Perum Perhutani Unit I Jawa Tengah

memperoleh persamaan biomassa dari bagian-bagian pohon Jati (Tectona grandis

Linn. F) yang berada dalam kawasan tersebut sebagaimana dalam (Tabel 2).

Tabel 2. Persamaan biomassa bagian-bagian pohon Jati dan biomassa total Jati di

kawasan hutan KPH Cepu (Hendri, 2001)

Biomassa bagian pohon Persamaan allometrik R2

Batang Y = 0,11246 D2,34

95,2%

Cabang Y = 0,00331 D2,83

92,6%

Ranting Y = 0,00977 D2,24

86,0%

Daun Y = 0,15848 D1,05

60,6%

Tunggak Y = 0,10069 D1,85

84,3%

Total pohon di atas

tanah

Y = 0,20091 D2,30

95,4%

Akar Y = 0,03199 D2,30

72,9%

Total keseluruhan Y = 0,22029 D2,28

95,3%

Keterangan :

Y = Biomassa (ton/ha)

D = Diameter (cm)

R2 = Nilai koefisien determinasi

2. 6. Tinjauan Umum Jati (Tectona grandis Linn. F)

Tanaman Jati (Tectona grandis Linn. F) merupakan tanaman tropika dan

subtropika yang sejak abad ke-9 telah dikenal sebagai pohon yang memiliki

kualitas tinggi dan bernilai jual tinggi. Jati (Tectona grandis Linn. F) merupakan

Page 25: PENDUGAAN POTENSI KANDUNGAN KARBON PADA TEGAKAN ...

salah satu jenis tanaman yang memiliki kayu bernilai ekonomis tinggi dan

serbaguna (Martawijaya et al., 1981).

Jati termasuk famili Verbenaceae yang menggugurkan daun pada musim

kemarau. Di Indonesia Jati dikenal dengan nama yang berbeda-beda, diantaranya

deleg, dodokan, jate, jatih, jatos, kiati, dan kuludawa. Sedangkan di negara lain

dikenal dengan nama giati (Venezuela), teak (Birma, India, Thailand, USA,

Jerman), teck (Perancis), dan tea (Brazil) (Martawijaya et al., 1981).

Menurut Sumarna (2001) bahwa dalam sistem taksonomi, tanaman Jati

mempunyai penggolongan sebagai berikut:

Divisi : Spermatophyta

Kelas : Angiospermae

Sub kelas : Dicotyledonae

Ordo : Verbenales

Famili : Verbenaceae

Genus : Tectona

Spesies : Tectona grandis Linn. F

Jati merupakan tumbuhan asli India, Burma, Thailand, dan Vietnam serta

menyebar di Jawa dan beberapa pulau di Indonesia (Departemen Kehutanan,

1991). Ada indikasi Jati dikenal ke pulau Jawa sekitar 400-600 tahun yang lalu.

Di Indonesia sendiri sampai tahun 1975 tercatat ada sekitar 774.000 ha tanaman

Jati yang menyebar mulai Jawa, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Maluku,

Lampung, Bali, hingga NTB (Sumarna, 2003).

Jati tumbuh baik di daerah dengan musim kering yang nyata, tipe curah

hujan C sampai F, jumlah hujan rata-rata 1200-2000 mm/tahun dan ketinggian

tempat sampai 700 mdpl. Jati (Tectona grandis Linn. F) dapat tumbuh pada

berbagai macam formasi geologi dan tidak terikat pada satu jenis tanah tertentu,

tetapi memerlukan tanah yang berdrainase baik dan beraerasi cukup. Pada tanah-

tanah yang dangkal, padat, serta becek pertumbuhannya kurang baik dan mudah

terserang hama penyakit (Martawijaya et al., 1981).

Pohon Jati (Tectona grandis Linn. F) dapat tumbuh besar selama ratusan

tahun dengan ketinggian 40-45 m dengan diameter 1,8-2,4 meter. Namun, pohon

Jati rata-rata mencapai ketinggian 9-11 m, dengan diameter 0,9-1,5 m. Pohon Jati

Page 26: PENDUGAAN POTENSI KANDUNGAN KARBON PADA TEGAKAN ...

(Tectona grandis Linn. F) yang dianggap baik adalah pohon yang beraris lingkar

besar, berbatang lurus, dan sedikit cabangnya. Kayu Jati terbaik biasanya berasal

dari pohon yang berumur lebih dari 80 tahun (Martawijaya et al., 1981).

Kayu Jati (Tectona grandis Linn. F) memiliki berat jenis rata-rata 0,67

(0,62-0,75) dengan kelas awet I-II, kelas kuat II. Selain itu, kayu Jati memiliki

warna teras berwarna kuning emas kecoklatan sampai coklat kemerahan, mudah

dibedakan dari gubal yang berwarna putih agak keabu-abuan. Kegunaan dari kayu

Jati adalah untuk bahan bangunan, rangka pintu dan jendela, panel pintu, bantalan

kereta api, perabot rumah tangga, serta vinir yang indah (Mandang dan Pandit,

2002).

Page 27: PENDUGAAN POTENSI KANDUNGAN KARBON PADA TEGAKAN ...

III. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

4. 1. Letak Geografis dan Batas Wilayah

Secara geografis atau berdasarkan garis lintang dan bujur, wilayah KPH

Cianjur terletak pada 6o36’ s/d 7

o26’ LS dan 106

o30’ s/d 107

o25’ BT. KPH

Cianjur memiliki luas hutan 70.110,27 Ha yang memiliki 2 (dua) Kelas

Perusahaan terdiri dari Kelas Perusahaan Jati dan Kelas Perusahaan Pinus.

Kawasan hutan yang dikelola oleh KPH Cianjur secara administratif

berada pada wilayah Pemerintahan Kabupaten Cianjur seluas 69.178,20 Ha (98,7

%) yang tersebar di 27 (dua puluh tujuh) Kecamatan meliputi 143 desa dan

sebagian kelompok hutan Cantayan Barat masuk kedalam wilayah administratif

Pemerintahan Kabupaten Purwakarta seluas 160,90 Ha (0,3 %) yang berada di 1

(satu) Kecamatan serta sebagian kelompok hutan Gn. Kancana masuk kedalam

wilayah administratif Pemerintahan Kabupaten Sukabumi seluas 771,17 Ha (1,1

%) yang berada di 2 (dua) Kecamatan. Batas administratif KPH Cianjur sebagai

berikut :

1. Bagian Utara berbatasan dengan KPH Purwakarta dan KPH Bogor

2. Bagian Timur berbatasan dengan KPH Bandung Utara, KPH Garut

dan KPH Bandung Selatan

3. Bagian Selatan berbatasan dengan Samudera Indonesia

4. Bagian Barat berbatasan dengan KPH Sukabumi dan KPH Bogor

Dalam pembagian wilayah kerjanya, pengelolaan hutan KPH Cianjur

terbagi ke dalam 2 Sub Kesatuan Pemangkuan Hutan (SKPH), yaitu SKPH

Cianjur Utara dan SKPH Cianjur Selatan. Masing-masing SKPH terbagi ke dalam

Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH).

Sub KPH Cianjur Utara terdiri dari BKPH Cianjur, BKPH Ciranjang

Utara, BKPH Ciranjang Selatan, dan BKPH Sukanagara Utara. Sedangkan Sub

KPH Cianjur Selatan terdiri dari BKPH Sukanagara Selatan, BKPH Tanggeung,

BKPH Cibarengkok, dan BKPH Sindangbarang. Lokasi penelitian terletak di

BKPH Ciranjang Utara yang merupakan Kelas Perusahaan Jati.

Page 28: PENDUGAAN POTENSI KANDUNGAN KARBON PADA TEGAKAN ...

PETA BAGIAN

HUTAN KPH

CIANJUR

UTARA

Legenda :

: Cugenang

: Cisokan

: Caringin

: Citiis

: Cisadea

: Agrabinta

Gambar 2. Peta lokasi KPH Cianjur

4. 2. Kondisi Topografi

Kawasan hutan BKPH Ciranjang Utara KPH Cianjur mempunyai

ketinggian rata-rata 1000 mdpl, besar pengaruhnya terhadap hidrologi wilayah

sekitarnya atau kelompok hutan yang mempunyai kelerengan di atas 50 %.

Sedangkan lapangan yang mempunyai konfigurasi lapangan landai sampai dengan

bergelombang masuk ke dalam Kelas Perusahaan Jati yaitu dengan ketinggian

antara 5 s.d 576 m dpl (di atas permukaan laut).

4. 3. Tanah dan Geologi

Kawasan Hutan BKPH Ciranjang Utara KPH Cianjur terdiri dari 5 jenis

tanah yaitu jenis tanah grumosol kelabu tua, asosiasi andosol coklat dan regosol

coklat, asosiasi alluvial kelabu dan alluvial coklat keabuan, kompleks mediteran

coklat kemerahan dan litosol dan kompleks podsolik merah kekuningan podsolik

kuning dan regosol. Bahan induk Endapan liat dan pasir, Batu kapur dan nopal,

Tufvolkan intermedier, batu kapur dan batu liat.

4. 4. Iklim

Page 29: PENDUGAAN POTENSI KANDUNGAN KARBON PADA TEGAKAN ...

Wilayah BKPH Ciranjang Utara Perum Perhutani KPH Cianjur beriklim

tropis yang ditandai dengan terdapatnya pergantian yang jelas antara musim hujan

dan musim kemarau, dengan temperatur rata-rata 21-26oC.

Berdasarkan pengumpulan data banyaknya curah hujan di wilayah KPH

Cianjur, maka keadaan curah hujan di wilayah kerja KPH Cianjur memiliki curah

hujan rata-rata per tahun mencapai 1.326,3 mm/th atau rata-rata curah hujan per

bulan mencapai 110,5 mm, dengan banyaknya jumlah hari hujan 85 hari.

Dengan kondisi tersebut, maka berdasarkan klasifikasi iklim menurut

Schmidt dan Ferguson (1951), wilayah KPH Cianjur memiliki kriteria bulan

basah, dimana rata-rata curah hujan per bulan di atas 100 mm/bulan. Menurut

Schmidt dan Ferguson (1951) di wilayah KPH Cianjur, dengan memperhatikan

perbandingan bulan basah dan bulan kering (nilai Q Schmidt dan Ferguson), type

iklim wilayah KPH Cianjur termasuk tipe iklim C, merupakan daerah agak basah

dengan vegetasi hutan rimba dengan nilai Q 50,22%. Dalam hal ini tipe iklim

tersebut sesuai untuk pertumbuhan Jati.

4. 5. Hidrologi

Kawasan hutan BKPH Ciranjang Utara KPH Cianjur termasuk dalam

tangkapan daerah aliran sungai Citarum dan sub DAS Cibeet.

4. 6. Sosial Ekonomi

Tingkat kemampuan suatu desa dalam penyelenggaraaan pemerintahan

yang berkaitan dengan sosial ekonomi, dinyatakan pengembangan desanya

dengan status swakarya, swadaya dan swasembada. Sementara hutan merupakan

bagian dari lingkungan yang berkaitan dengan masyarakat sekitar hutan. Maka

keadaan tingkat pengembangan desa yang berbeda-beda tersebut, akan

memberikan pengaruh yang berbeda pula kepada sikap masyarakatnya terhadap

hutan.

Selain pengelompokkan desa berdasarkan kemampuan penyelenggaraan

pemerintahannya, saat ini digunakan nilai indeks pengembangan manusia (IPM)

sebagai parameter kemampuan masyarakat per kabupaten, IPM untuk kabupaten

Page 30: PENDUGAAN POTENSI KANDUNGAN KARBON PADA TEGAKAN ...

Cianjur akhir tahun 2006 mencapai 66. Nilai tersebut sangat tergantung pada tiga

hal utama, yaitu daya beli masyarakat, kondisi kesehatan dan tingkat pendidikan.

Keadaan sosial ekonomi masyarakat di wilayah hutan BKPH Ciranjang

Utara KPH Cianjur dapat diketahui dari luas wilayah, jumlah penduduk, pola

penggunaan lahan, mata pencaharian penduduk, kepemilikan lahan dan lain

sebagainya. Mata pencaharian penduduk dalam wilayah wilayah hutan BKPH

Ciranjang Utara KPH Cianjur sebagian besar adalah petani, buruh tani, dan jasa

perdagangan, hal ini ditunjang oleh keadaan lahan pertanian yang subur dan

kegiatan pertanian lainnya di perkebunan-perkebunan sekitarnya.

Page 31: PENDUGAAN POTENSI KANDUNGAN KARBON PADA TEGAKAN ...

PETA BAGIAN

HUTAN KPH

CIANJUR

UTARA

Legenda :

: Cugenang

: Cisokan

: Caringin

: Citiis

: Cisadea

: Agrabinta

IV. METODE PENELITIAN

3. 1. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Cianjur

Perum Perhutani Unit III Jawa Barat dan Banten. Areal hutan yang dipilih adalah

tegakan Jati (Tectona grandis Linn. F). Penelitian di lapangan dilakukan pada

bulan April 2010 sampai Mei 2010.

Gambar 3. Lokasi Penelitian

3. 2. Bahan dan Alat

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah tegakan Jati (Tectona

grandis Linn. F) tahun tanam 1997 dan tahun tanam 1990. Alat-alat yang

digunakan adalah kompas, pita meter, patok, alat pengukur tinggi, kapur, tali rafia,

kantong plastik, golok, timbangan, timbangan digital, oven, alat dokumentasi, alat

tulis, koran dan tally sheet.

Lokasi

Penelitian

Page 32: PENDUGAAN POTENSI KANDUNGAN KARBON PADA TEGAKAN ...

Gambar 4. Timbangan Digital

3. 3. Metode Pengambilan Data

Jenis-jenis data yang digunakan untuk kegiatan penelitian ini dibagi 2, yaitu :

1. Data primer

Data primer adalah data secara langsung dari lapangan yang meliputi

diameter pohon Jati 1,3 m dari atas tanah, berat basah dan berat kering

tumbuhan bawah dan serasah pada setiap petak penelitian.

2. Data sekunder

Data sekunder merupakan data penunjang penelitian berupa kondisi umum

lokasi penelitian dan data lain yang diperlukan.

3. 4. Metode Penelitian

Pengambilan data primer dilakukan dengan mengukur diameter pohon Jati

yang kemudian digunakan pendekatan secara volumetrik untuk menduga potensi

biomassa dan simpanan karbon. Sedangkan untuk estimasi biomassa serta

simpanan karbon pada tumbuhan bawah dan serasah dilakukan dengan mengambil

seluruh bagian tumbuhan bawah dan serasah (Hairiah dan Rahayu, 2007).

Langkah-langkah yang akan dilakukan dalam penelitian ini antara lain:

Page 33: PENDUGAAN POTENSI KANDUNGAN KARBON PADA TEGAKAN ...

1. Penentuan dan Pembuatan Petak Penelitian

Petak yang digunakan untuk penelitian adalah petak tahun tanam 1997 dan

petak tahun tanam 1990. Areal tahun tanam 1997 berada pada petak 5D dengan

jarak tanam 3 x 2 m dan areal tahun tanam 1990 berada pada petak 5F dengan

jarak tanam 3 x 2 m. Pada areal petak tahun tanam 1997 dan petak tahun tanam

1997 masing-masing dibuat 5 petak dengan ukuran 20 m x 20 m. Di dalam petak-

petak tersebut dibuat petak-petak kecil berukuran 2 m x 2 m sebanyak 4 buah

yang diletakkan di setiap sudut untuk pengukuran analisis vegetasi tumbuhan

bawah dan serasah.

20 m

= Pengukuran Analisis

Vegetasi Tumbuhan

20 m Bawah dan Serasah

= Pengukuran Pohon

2 m Jati

2 m

Gambar 5. Desain Petak Penelitian

2. Pendugaan Biomassa Pohon

Pendugaan biomassa pohon dilakukan dengan menggunakan metode

pendekatan volume seperti yang diusulkan Brown (1997) namun dengan ada

beberapa modifikasi mengenai pendugaan dan pengukuran biomassa. Perhitungan

volume pohon rata-rata dengan melalui tahapan berikut :

1. Mengukur diameter pohon Jati (Tectona grandis Linn. F) yang

kemudian digunakan pendekatan secara volumetrik dengan Tarif

Volume Lokal Jati (TVL) KPH Cianjur.

2. Untuk mencari biomassa pohon per hektar dicari dari volume rata-rata

per hektar dan kerapatan kayunya.

Yn = volume rata-rata per ha x Berat Jenis (BJ)

Yn adalah biomassa per hektar

Page 34: PENDUGAAN POTENSI KANDUNGAN KARBON PADA TEGAKAN ...

3. Pengambilan Contoh Tumbuhan Bawah dan Serasah

Pada setiap petak penelitian berukuran 2 m x 2 m dilakukan pengambilan

contoh tumbuhan bawah yang meliputi semak belukar dengan diameter batang

kurang dari 5 cm, tumbuhan menjalar, rumput-rumputan atau gulma. Estimasi

biomassa tumbuhan bawah dilakukan dengan mengambil bagian tanaman (Hairiah

dan Rahayu, 2007). Selain pengambilan tumbuhan bawah, dilakukan pengambilan

serasah dalam petak berukuran 2 m x 2 m tersebut.

4. Pengovenan

Pengovenan dilakukan pada suhu 105 º C selama 2 hari (48 jam). Berat

contoh yang dikeringkan adalah sebanyak berat basah contoh, apabila berat

basahnya kurang dari 200 gram maka berat tersebut adalah berat basahnya,

sedangkan apabila berat basahnya lebih dari 200 gram maka berat basah yang

diambil adalah sebanyak 200 gram (Ismail, 2005).

Gambar 6. Pengovenan Serasah dan Tumbuhan Bawah

3. 5. Analisis Data

1. Analisis Vegetasi Tumbuhan Bawah dan Serasah

Menurut Soerianegara dan Indrawan (2002), kerapatan, frekuensi, dan

indeks nilai penting (INP) dihitung dengan menggunakan rumus:

Page 35: PENDUGAAN POTENSI KANDUNGAN KARBON PADA TEGAKAN ...

Kerapatan (K) = Jumlah individu

Luas petak contoh

Kerapatan relatif (KR) = K x 100%

Kerapatan seluruh jenis

Frekuensi (F) = Jumlah plot yang ditemukannya jenis

Jumlah seluruh plot

Frekuensi (FR) = F x 100%

Frekuensi seluruh jenis

Indeks Nilai Penting (INP) = KR + FR

2. Pengukuran biomassa tumbuhan bawah dan serasah

Data primer tumbuhan bawah yang diperoleh dihitung berat basahnya dan

contoh yang diambil dikeringtanurkan untuk mengetahui berat keringnya.

Menurut Haygreen dan Bowyer (1989), kadar air dihitung dengan menggunakan

rumus :

BBc – BKc

% KA = x 100 %

BKc

Keterangan : % KA = Persen kadar air

BBc = Berat basah contoh

BKc = Berat kering contoh

2. Menghitung berat kering

Berat kering serasah diketahui setelah pengovenan. Selain itu juga,

menurut Haygreen dan Bowyer (1982), apabila berat basah diketahui dan

kandungan air telah diperoleh dari contoh uji kecil maka berat kering dari masing-

masing sampel dapat dihitung dengan rumus :

Page 36: PENDUGAAN POTENSI KANDUNGAN KARBON PADA TEGAKAN ...

BB

BKT =

1 + % KA

100

Keterangan : BKT = Berat kering tanur

BB = Berat basah

% KA = Persen kadar air

Berat kering yang dihasilkan setelah pengovenan dinyatakan dalam satuan

gram yang kemudian dikonversi ke kilogram per hektar untuk mengetahui

biomassa tumbuhan bawah dan serasah yang terdapat pada masing-masing areal.

4. Potensi Karbon

Karbon diduga melalui biomassa yaitu dengan mengkonversi setengah dari

jumlah biomassa, karena hampir 50% dari biomassa pada vegetasi hutan tersusun

atas unsur karbon (Brown, 1997) yaitu dengan menggunakan rumus:

C = Yn x 0,5

C = Karbon (ton/ha)

Yn = Biomassa tegakan (ton/ha)

0,5 = Faktor konversi dari standar internasional untuk pendugaan karbon

5. Analisis Data secara Statistik

Hasil pendugaan simpanan karbon yang telah diperoleh pada akhirnya

akan diuji secara statistik dengan rancangan percobaan yang sesuai. Rancangan

percobaan yang dipakai adalah rancangan tersarang (nested design) atau

hierarchical design, yaitu rancangan yang memiliki faktor yang tersarang pada

faktor lainnya (Montgomery, 1999).

Page 37: PENDUGAAN POTENSI KANDUNGAN KARBON PADA TEGAKAN ...

Model linier:

i=1,2

yijk = µ + τi + βj(i) + ε(ij)k j=1,2,3

k=1,2,3,4,5

Keterangan:

yijk = Respon banyaknya kandungan karbon dalam umur ke-i, vegetasi ke-j,

dan petak (ulangan) ke-k.

µ = Rataan umum

τi = Pengaruh faktor umur jenis ke-i terhadap respon

βj(i) = Pengaruh vegetasi ke-j yang tersarang pada hutan ke-i

ε(ij)k = Pengaruh galat acak respon pada umur ke-i, vegetasi ke-j yang tersarang

pada umur ke-i dan petak (ulangan) ke-k.

Faktor umur yang ditetapkan adalah hutan dengan tegakan tahun tanam

1997 dan hutan dengan tegakan tahun tanam 1990, sedangkan vegetasinya

ditetapkan pula pohon, serasah, dan tanaman bawah. Berdasarkan hasil uji

ANOVA (Analysis of Variance), apabila hipotesis pengaruh faktor umur yang

dalam hal ini hipotesis nol ditolak, maka langkah selanjutnya adalah dengan uji

lanjut. Uji lanjut yang digunakan adalah Least Significant Difference (Beda Nyata

Terkecil), yaitu untuk membandingkan adanya perbedaan dari pengaruh simpanan

karbon pada pohon, serasah, dan tanaman bawah dalam hutan dengan tegakan

tahun tanam 1997 dan hutan dengan tegakan tahun tanam 1990.

3. 6. Hipotesis Penelitian

Terdapat perbedaan potensi kandungan karbon pada salah satu variabel

pengamatan (pohon, serasah, maupun tumbuhan bawah) yang terdapat pada areal

hutan dengan tegakan tahun tanam 1997 dan hutan dengan tegakan tahun tanam

1990, sehingga dapat memberikan gambaran mengenai kandungan karbon.

Page 38: PENDUGAAN POTENSI KANDUNGAN KARBON PADA TEGAKAN ...

Hipotesis yang diuji antara lain:

1. Pengaruh Faktor Umur

H0: τ1 = τ2 = 0 (umur tidak berpengaruh)

H1: min ada satu τi ≠ 0 , i=1,2

2. Pengaruh Faktor Vegetasi

H0: βj(i) = 0, ∀ i,j (vegetasi tidak berpengaruh)

Hi : ∃ βj(i) ≠ 0

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

Page 39: PENDUGAAN POTENSI KANDUNGAN KARBON PADA TEGAKAN ...

5. 1. Hasil

Data hasil pengukuran di lapangan diperoleh dari dua lokasi yang

digunakan dalam menduga potensi karbon di tegakan Jati (Tectona grandis Linn.

F) yaitu pada areal tahun tanam 1997 di Petak 3D dan areal tahun tanam 1990 di

petak 3F.

Gambar 7. Kondisi Tegakan Jati Tahun Tanam 1997 di Petak 3D

Gambar 8. Kondisi Tegakan Jati Tahun Tanam 1990 di Petak 3F

5. 1. 1. Potensi Volume Pohon

Page 40: PENDUGAAN POTENSI KANDUNGAN KARBON PADA TEGAKAN ...

Hasil pengukuran di lapangan berupa keliling (cm) pohon untuk

mendapatkan diameter (m) pohon yang kemudian dikonversi menjadi volume

(m3) melalui Tabel Volume Lokal (TVL) Jati (Tectona grandis Linn. F) KPH

Cianjur, Perum Perhutani Unit III Jawa Barat dan Banten yang memberikan

informasi mengenai potensi volume pohon Jati baik pada areal tahun tanam 1997

dan areal tahun tanam 1990 (Tabel 3).

Tabel 3. Potensi volume pohon Jati (Tectona grandis Linn. F) tahun tanam 1997

dan tahun tanam 1990 di KPH Cianjur

Umur

(tahun) Tahun

Jarak

tanam

Luas

Petak

Jumlah

Pohon

Kerapatan

(N/ha)

Volume

per

hektar

(m3/ha)

Volume

per

pohon

(m3)

Diameter

rata-rata

(cm)

13 1997 3x2 0,2 82 410 30,63 0,075 16,56

20 1990 3x2 0,2 63 315 47,76 0,152 21,07

Berdasarkan data diatas potensi volume yang dimiliki pohon Jati (Tectona

grandis Linn. F) pada petak tahun tanam 1997 berbeda dengan potensi volume

Jati petak tahun tanam 1990. Potensi volume Jati pada petak tahun tanam 1997

adalah 30,63 m3/ha, sedangkan pada petak dengan tahun tanam 1990 volumenya

adalah 47,76 m3/ha. Apabila dilihat dalam Tabel 3, jumlah pohon pada petak

tahun tanam 1997 lebih banyak daripada jumlah pohon pada petak tahun tanam

1990 yang masing-masing jumlah pohonnya adalah 82 pohon untuk petak tahun

tanam 1997 dan 63 pohon untuk petak tahun tanam 1990. Hal tersebut dapat

terjadi karena adanya kegiatan pengelolaan hutan pada pohon Jati seperti

penjarangan maupun gangguan hutan berupa pencurian kayu yang dapat

menyebabkan berkurangnya jumlah pohon dalam suatu pohon Jati. Faktor lain

yang dapat mempengaruhi berkurangnya jumlah pohon adalah adanya kematian

pada pohon akibat serangan hama maupun penyakit.

Perbedaan lain dari adanya perbedaan jumlah pohon tersebut adalah

kerapatan pohon pada petak tahun tanam 1997 lebih besar yaitu 410 pohon/ha

sedangkan pada petak tahun tanam 1990 kerapatannya 315 pohon/ha. Hasil

perhitungan volume per pohon dan diameter rata-rata, pada petak tahun tanam

1997 memiliki nilai yang lebih kecil yaitu berturut-turut 0,075 m3

dan 16,56 cm,

Page 41: PENDUGAAN POTENSI KANDUNGAN KARBON PADA TEGAKAN ...

sedangkan volume per pohon dan diameter rata-rata pada petak tahun tanam 1990

berturut-turut adalah 0,152 m3 dan 21,07 cm (Gambar 9).

Gambar 9. Volume Total Pohon Jati Tahun Tanam 1997 dan Tahun Tanam

1990 di KPH Cianjur

5. 1. 2. Hasil Analisis Vegetasi Tingkat Tumbuhan Bawah

Pada petak tahun tanam 1997 ditemukan 23 jenis tumbuhan bawah. Pada

petak ini, jenis Jukut Pait (Zingiber americans) merupakan tumbuhan bawah

paling banyak ditemukan dengan jumlah tertinggi. Hal tersebut ditunjukkan

dengan nilai K sebanyak 836.875 ind/ha dan nilai F tertinggi yaitu 1,00 sehingga

menghasilkan INP sebesar 106,91% (Tabel 4).

Tabel 4. Hasil Analisis Vegetasi Tumbuhan Bawah Petak Tahun Tanam 1997

No Jenis Nama Ilmiah K

(ind/ha)

KR

(%) F

FR

(%)

INP

(%)

1 Harendong

bulu Clidemia hirta 9750 1,04 0,35 6,03 7,08

2 Jukut pait

Zingiber

Americans 836875 89,67 1,00 17,24 106,91

3 Ki cente Lantana camara 25750 2,76 0,80 13,79 16,55

4 Hahapaan

Flaminga

strobilifera 5375 0,58 0,25 4,31 4,89

5 Pungpurutan Urena lobata 17125 1,83 0,55 9,48 11,32

6 Kesambi

Schleichera

oleosa 500 0,05 0,05 0,86 0,92

Iles-iles Amorphophallus 375 0,04 0,05 0,86 0,90

30,63

47,76

0

10

20

30

40

50

60

TAHUN TANAM 1997 TAHUN TANAM 1990

Pote

nsi

Volu

me

Poh

on

Jati

(m3/h

a)

Volume Total Pohon Jati (m3/ha)

Page 42: PENDUGAAN POTENSI KANDUNGAN KARBON PADA TEGAKAN ...

7 muelleri

8 Jarong

Stachytarpheta

mutabilis 1250 0,13 0,15 2,59 2,72

9 Katuk

Sauropus

androgynus 3375 0,36 0,20 3,45 3,81

10 Kanyere

Dendrolobium

umbellatum 625 0,07 0,10 1,72 1,79

11 Jati Tectona grandis 8250 0,88 0,80 13,79 14,68

12 Katepos

Eupatorium

odoratum 375 0,04 0,05 0,86 0,90

13 Cocoan oray

Amorphophallus

variabilis 250 0,03 0,05 0,86 0,89

14

Sarerang

kawung Arengga pinnata 625 0,07 0,05 0,86 0,93

15 Babadotan

Ageratum

conyzoides 3500 0,38 0,35 6,03 6,41

16 Beunying Ficus fistulosa 875 0,09 0,10 1,72 1,82

17 Ki sereh

Isotoma

longiflora 4625 0,50 0,20 3,45 3,94

18 Pongporan

Gomphrena

globose 625 0,07 0,05 0,86 0,93

19 Kapituher Mikania odorata 2500 0,27 0,10 1,72 1,99

20 Kakacangan

Centrosema

pubescens 5875 0,63 0,20 3,45 4,08

21 Marasi

Curculigo

latifolia 250 0,03 0,05 0,86 0,89

22 Ki hampelas Ficus ampelas 3125 0,33 0,15 2,59 2,92

23 Jintan putih

Cuminum

cyminum 1375 0,15 0,15 2,59 2,73

JUMLAH 933250 100,00 5,80 100,00 200,00

Hasil analisis vegetasi tingkat tumbuhan bawah pada petak tahun tanam

1990 ditemukan 27 jenis tumbuhan bawah dengan jenis yang paling dominan

adalah Jukut Pait (Zingiber americans) dengan nilai K sebanyak 374.500 ind/ha

dan nilai F tertinggi yaitu 1,00 sehingga menghasilkan nilai INP sebesar 96,74%

(Tabel 5).

Tabel 5. Hasil Analisis Vegetasi Tumbuhan Bawah Petak Tahun Tanam 1990

No Jenis Nama Ilmiah K

(ind/ha)

KR

(%) F

FR

(%)

INP

(%)

1 Ki cente Lantana camara 13375 2,94 0,9 12,95 15,89

2 Kakacangan

Centrosema

pubescens 15625 3,44 0,75 10,79 14,23

Page 43: PENDUGAAN POTENSI KANDUNGAN KARBON PADA TEGAKAN ...

3 Talas

Colocasia

giganteum 1625 0,36 0,2 2,88 3,24

4 Jukut pait

Zingiber

americans 374500 82,35 1,00 14,39 96,74

5 Jati Tectona grandis 3000 0,66 0,5 7,19 7,85

6 Beunying Ficus fistulosa 2750 0,60 0,25 3,60 4,20

7 Jintan putih

Cuminum

cyminum 5500 1,21 0,55 7,91 9,12

8 Ki beletrak Euria glabra 3750 0,82 0,35 5,04 5,86

9 Katuk

Sauropus

androgynus 750 0,16 0,15 2,16 2,32

10 Pungpurutan Urena lobata 5375 1,18 0,35 5,04 6,22

11 Iles-iles

Amorphophallus

muelleri 625 0,14 0,2 2,88 3,02

12 Amis mata Ficus montana 1000 0,22 0,15 2,16 2,38

13

Harendong

bulu Clidemia hirta 4000 0,88 0,35 6,03 0,88

14 Adas

Foeniculum

vulgare 500 0,11 0,05 0,72 0,83

15 Babadotan

Ageratum

conyzoides 750 0,16 0,10 1,44 1,60

16

Paku-

pakuan Neprolephis sp 250 0,05 0,05 0,72 0,77

17 Jawer ayam Celosia cristata 250 0,05 0,05 0,72 0,77

18 Eurih

Imperata

cylindrica 6875 1,51 0,25 3,60 5,11

19 Lampuyang Urena lobata 1625 0,36 0,15 2,16 2,52

20 Ki hampelas Ficus ampelas 1250 0,27 0,15 2,16 2,43

21

Harendong

peuti

Melastoma

affine 125 0,03 0,05 0,72 0,75

22 Hangasa

Amomum

maximum 750 0,16 0,1 1,44 1,60

23 Kadoya

Disoxylum

amooroides 1125 0,25 0,1 1,44 1,69

24 Jarong

Stachytarpheta

mutabilis 3125 0,69 0,35 5,04 5,72

25 Balakacida

Eiipatorium

riparium 250 0,05 0,05 0,72 0,77

26 Rumput teki Cyperus iria 5875 1,29 0,1 1,44 2,73

27

Anggrek

hutan Liparis palida 125 0,03 0,05 0,72 0,75

JUMLAH 454750 100,00 6,95 100,00 200,00 454750

Page 44: PENDUGAAN POTENSI KANDUNGAN KARBON PADA TEGAKAN ...

5. 1. 3. Potensi Biomassa Pohon

Biomassa yang diukur dalam penelitian ini adalah biomassa yang terdapat

di atas permukaan lahan yaitu tumbuhan bawah, serasah, dan pohon. Kandungan

biomassa di atas permukaan tersebut dapat dilihat dalam Tabel 6 berikut.

Tabel 6. Kandungan biomassa di atas permukaan lahan (pohon, tumbuhan bawah,

dan serasah)

Tahun

Potensi Biomassa (ton/ha)

Pohon Tumbuhan Bawah Serasah Total

1997 102,61 20,70 23,72 147,04

1990 159,99 22,39 5,50 187,88

Pada petak tahun tanam 1997 potensi pohon Jati memiliki biomassa yang

lebih kecil dibandingkan potensi biomassa pohon Jati pada petak tahun tanam

1990. Adapun potensi biomassa pohon pada petak tahun tanam 1997 adalah

102,61 ton/ha, sedangkan pada petak tahun tanam potensi biomassa pohonnya

adalah 159,99 ton/ha (Gambar 10).

Gambar 10. Total Biomassa Tegakan Jati Tahun Tanam 1997 dan Tahun Tanam

1990 di KPH Cianjur

5. 1. 4. Potensi Biomassa Tumbuhan Bawah

Potensi biomassa tumbuhan bawah pada petak tahun tanam 1997 lebih

kecil dibandingkan potensi biomassa pada petak tahun tanam 1990. Potensi

biomassa tumbuhan bawah petak tahun tanam 1997 adalah 20,70 ton/ha,

102,61

159,99

0

20

40

60

80

100

120

140

160

180

TAHUN TANAM 1997 TAHUN TANAM 1990

Pote

nsi

Bio

mass

a P

oh

on

Jati

(ton

/ha)

Total Biomassa Pohon Jati (ton/ha)

Page 45: PENDUGAAN POTENSI KANDUNGAN KARBON PADA TEGAKAN ...

sedangkan potensi biomassa tumbuhan bawah petak tahun tanam 1990 adalah

22,39 ton/ha (Gambar 11).

Gambar 11. Total Biomassa Tumbuhan Bawah Tahun Tanam 1997 dan

Tahun Tanam 1990

5. 1. 5. Potensi Biomassa Serasah

Potensi biomassa serasah pada petak tahun tanam 1997 lebih besar

dibandingkan potensi biomassa serasah pada petak tahun tanam 1990. Pada

potensi biomassa serasah petak tahun tanam 1997 potensi biomassa serasahnya

adalah 23,72 ton/ha, sedangkan potensi biomassa serasah pada petak tahun tanam

1997 adalah 5,50 ton/ha (Gambar 12).

Page 46: PENDUGAAN POTENSI KANDUNGAN KARBON PADA TEGAKAN ...

Gambar 12. Total Biomassa Serasah Tahun Tanam 1997 dan Tahun Tanam 1990

5. 1. 6. Potensi Biomassa Total di Atas Permukaan

Hasil penjumlahan biomassa yang terdapat di atas permukaan lahan yang

terdiri dari tumbuhan bawah, serasah, dan pohon menunjukkan bahwa potensi

biomassa total pada petak tahun tanam 1997 lebih kecil dibandingkan dengan

potensi biomassa total pada petak tahun tanam 1990. Potensi biomassa total petak

tahun tanam 1997 adalah 147,04 ton/ha. Sedangkan pada petak tahun tanam 1990

total potensi biomassanya adalah 187,88 ton/ha (Gambar 13).

Gambar 13. Total Biomassa di Atas Permukaan Tahun Tanam 1997 dan Tahun

Tanam 1990

Page 47: PENDUGAAN POTENSI KANDUNGAN KARBON PADA TEGAKAN ...

5. 1. 7. Potensi Simpanan Karbon Tegakan

Potensi simpanan karbon yang dilakukan dalam penelitian ini adalah

potensi simpanan karbon di atas permukaan yaitu pada pohon, tumbuhan bawah,

dan serasah. Hasil penghitungan di lapangan menggunakan studi tentang biomassa

yaitu dengan mengkonversi setengah dari jumlah biomassa, dimana hampir 50%

dari biomassa pada vegetasi hutan tersusun atas unsur karbon (Brown, 1997).

Potensi simpanan karbon baik dari pohon, tumbuhan bawah maupun serasah dapat

dilihat dalam Tabel 7 berikut.

Tabel 7. Potensi simpanan karbon di atas permukaan lahan (pohon, tumbuhan

bawah, dan serasah)

Umur

(tahun)

Tahun

Tanam

Potensi Karbon (ton/ha)

Pohon Tumbuhan Bawah Serasah Total

13 1997 51,30 10,35 11,86 73,52

20 1990 79,99 11,19 2,75 93,94

Potensi simpanan karbon pada pohon Jati pada petak tahun tanam 1997

adalah 51,30 ton/ha. Berbeda dengan pohon Jati pada petak tahun tanam 1990

potensi simpanan karbon tegakannya adalah 79,99 ton/ha. Hal tersebut disebabkan

oleh jumlah volume tegakan pada petak tahun tanam 1997 lebih kecil daripada

volume tegakan pada petak tahun tanam 1990 (Gambar 14).

Gambar 14. Potensi Simpanan Karbon Tegakan Tahun Tanam 1997 dan

Tahun Tanam 1990

51,3

79,99

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

TAHUN TANAM 1997 TAHUN TANAM 1990

Pote

nsi

Sim

pan

an

Ka

rbon

Poh

on

Jati

(to

n/h

a)

Total Karbon Pohon Jati (ton/ha)

Page 48: PENDUGAAN POTENSI KANDUNGAN KARBON PADA TEGAKAN ...

5. 1. 8. Potensi Simpanan Karbon Tumbuhan Bawah

Berdasarkan hasil perhitungan terhadap biomassa tumbuhan bawah, maka

potensi biomassa pada petak tahun tanam 1997 lebih rendah daripada petak tahun

tanam 1990. Hal tersebut memberikan pengaruh terhadap potensi simpanan

karbon pada tumbuhan bawah, yaitu potensi simpanan karbon tumbuhan bawah

pada petak tahun tanam 1997 lebih rendah daripada petak tahun tanam 1990. Hasil

perhitungan simpanan karbon tumbuhan bawah pada petak tahun tanam 1997

adalah 10,35 ton/ha, sedangkan potensi simpanan karbon tumbuhan bawah pada

petak tahun tanam 1990 adalah 11,19 ton/ha (Gambar 15).

Gambar 15. Potensi Simpanan Karbon Tumbuhan Bawah Tahun Tanam 1997 dan

Tahun Tanam 1990

5. 1. 9. Potensi Simpanan Karbon Serasah

Selain potensi simpanan karbon pada pohon Jati dan potensi simpanan

karbon pada tumbuhan bawah, potensi simpanan karbon di atas permukaan tanah

juga terdapat pada serasah. Hasil perhitungan potensi karbon serasah pada petak

tahun tanam 1997 adalah 11,86 ton/ha dan potensi karbon serasah pada petak

tahun tanam 1990 adalah sebesar 2,75 ton/ha.

Dapat disimpulkan bahwa potensi simpanan karbon serasah pada petak

tahun tanam 1997 lebih besar daripada petak tahun tanam 1990 (Gambar 16).

Page 49: PENDUGAAN POTENSI KANDUNGAN KARBON PADA TEGAKAN ...

Gambar 16. Potensi Simpanan Karbon Serasah Tahun Tanam 1997 dan

Tahun Tanam 1990

5. 1. 10. Potensi Simpanan Karbon di Atas Permukaan

Hasil perhitungan potensi simpanan karbon berupa simpanan karbon

pada pohon, tumbuhan bawah, dan serasah merupakan pendugaan terhadap

potensi simpanan karbon di atas permukaan (above ground). Berdasarkan

perhitungan simpanan karbon sebelumnya, pada petak tahun tanam 1997 potensi

simpanan karbon total lebih kecil daripada petak tahun tanam 1990. Potensi

simpanan karbon pada petak tahun tanam 1997 adalah 73,52 ton/ha dan potensi

simpanan karbon pada petak tahun tanam 1990 adalah 93,94 ton/ha (Gambar 17).

Gambar 17. Potensi Simpanan Total Karbon Di Atas Permukaan Tahun Tanam

1997 dan Tahun Tanam 1990

73,52

93,94

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

TAHUN TANAM 1997 TAHUN TANAM 1990

Pote

nsi

Sim

pan

an

Karb

on

di

Ata

s

Per

mu

kaan

(to

n/h

a)

Total Karbon di Atas Permukaan (ton/ha)

Page 50: PENDUGAAN POTENSI KANDUNGAN KARBON PADA TEGAKAN ...

5. 1. 11. Hasil Analisis Data Simpanan Karbon

Hasil pengolahan data simpanan karbon baik pada hutan tahun tanam 1997

maupun hutan tahun tanam 1990 dengan masing-masing pengaruh vegetasi

(pohon, tumbuhan bawah, dan serasah) menunjukkan hasil ANOVA pada Tabel 8

berikut.

Tabel 8. Tabel Sidik Ragam Simpanan Karbon

Nested ANOVA: Karbon (ton/ha) versus Umur; Vegetasi Analysis of Variance for Karbon (ton/ha)

Source DF SS MS F P

Umur 1 13,9028 13,9028 0,060 0,819

Vegetasi 4 933,8592 233,4648 41,458 0,000

Error 24 135,1522 5,6313 Total 29 1082,9142

Variance Components

% of

Source Var Comp. Total StDev Umur -14,637* 0,00 0,000

Vegetasi 45,567 89,00 6,750

Error 5,631 11,00 2,373 Total 51,198 7,155

Hasil analisis data yang diperoleh menunjukkan nilai F = 41,458, untuk

menguji hipotesis pertama yaitu pada faktor umur, dapat dilihat pada p-value

umur. Nilai p-value = 0,819 dimana nilai tersebut >0,05 sehingga pada taraf nyata

5% terima H0 yaitu H0: τ1 = τ2 = 0 (umur tidak berpengaruh). Dapat disimpulkan

bahwa pada hipotesis pertama pada taraf nyata 5% belum cukup bukti untuk

mengatakan bahwa hutan tahun tanam 1997 maupun hutan tahun tanam 1990

berpengaruh terhadap potensi simpanan karbon.

Hasil analisis data pada hipotesis yang kedua, yaitu pada faktor vegetasi

yang terdapat di dalam hutan tahun tanam 1997 dan hutan tahun tanam 1990 yang

terdiri dari vegetasi (pohon, tumbuhan bawah, dan serasah) dapat dilihat pada p-

value vegetasi. Nilai p-value = 0,000 dimana nilai tersebut<0,05 sehingga pada

taraf nyata 5% tolak Ho yaitu H0: βj(i) = 0, ∀ i,j (vegetasi pada hutan tertentu tidak

berpengaruh). Dapat disimpulkan bahwa pada hipotesis kedua dengan taraf nyata

Page 51: PENDUGAAN POTENSI KANDUNGAN KARBON PADA TEGAKAN ...

5% ada atau terdapat vegetasi (pohon, tumbuhan bawah, dan serasah) yang

berpengaruh terhadap potensi simpanan karbon. Hal tersebut dapat menggunakan

uji lanjut dari penolakan Ho vegetasi yang tersarang pada hutan dengan Least

Significant Difference (Beda Nyata Terkecil).

Uji perbandingan LSD adalah membandingkan sepasang perlakuan demi

perlakuan dengan mengurangkan rataan dari perlakuan tersebut (Montgomery,

1999). Bila selisihnya melebihi nilai BNT, maka dikatakan dua perlakuan tersebut

berbeda pada taraf nyata 5%. Berdasarkan hasil output minitab 15 (Lampiran),

Apabila upper-lower selisih masing-masing pasangan perlakuan mencakup nol,

maka pasangan perlakuan tersebut tidak berbeda nyata.

Hasil yang diperoleh menunjukkan pasangan perlakuan yang tidak berbeda

nyata adalah perlakuan 1 dengan 2 dan 3 dengan 4, yaitu potensi karbon pohon

Jati pada hutan tahun tanam 1997 tidak berbeda nyata dengan potensi karbon

pohon Jati pada hutan tahun tanam 1990. Begitu juga pada serasah, potensi

simpanan karbon serasah pada hutan tahun tanam 1997 dan hutan tahun tanam

1990 tidak memiliki perbedaan dalam hal potensi simpanan karbon. Namun

perbedaan potensi simpanan karbon terdapat pada tumbuhan bawah, hasil analisis

data menunjukkan hutan tahun tanam 1997 dan hutan tahun tanam 1990 ternyata

potensi simpanan karbonnya berbeda. Tumbuhan bawah yang tumbuh di hutan

tahun tanam 1990 memiliki potensi simpanan karbon yang lebih besar.

5. 2. Pembahasan

KPH Cianjur terdiri dari 2 Kelas Perusahaan yaitu Kelas Perusahaan Jati

dan Kelas Perusahaan Pinus. Salah satu potensi hutan yang berada di Kesatuan

Pemangkuan Hutan (KPH) Cianjur, Perum Perhutani Unit III Jawa Barat dan

Banten adalah jenis Jati (Tectona grandis Linn. F). Pengelolaan hutan Jati tersebut

didukung dengan adanya kondisi topografi, tanah, serta iklim yang sesuai

sehingga hasil hutan yang diperoleh dapat optimal.

Potensi volume pohon Jati pada petak tahun tanam 1997 lebih kecil

dibandingkan dengan potensi volume pohon Jati pada petak tahun tanam 1990.

Potensi volume pada petak tahun tanam 1997 adalah 30,63 m3/ha, sedangkan pada

petak tahun tanam 1990 volumenya adalah 47,76 m3/ha. Hal ini dapat disebabkan

Page 52: PENDUGAAN POTENSI KANDUNGAN KARBON PADA TEGAKAN ...

oleh pertumbuhan alami pada petak tahun tanam 1990 jauh lebih baik

dibandingkan dengan Jati yang tumbuh pada petak tahun tanam 1997.

Pertumbuhan alami ini menyebabkan pertambahan diameter Jati meningkat

sehingga potensi volumenya juga lebih besar. Selain itu, perbedaan yang nyata

terlihat dari jumlah pohon yang tidak sama pada tiap petak yang mempengaruhi

kerapatan pohon. Namun, tidak menutup kemungkinan adanya kegiatan

pengelolaan hutan seperti penjarangan maupun gangguan hutan berupa pencurian

kayu serta adanya kematian pada pohon akibat serangan hama maupun penyakit

yang dapat menyebabkan potensi volumenya menurun.

Hasil penelitian menunjukkan pada tahun tanam 1997 ditemukan 23 jenis

tumbuhan bawah, sedangkan pada petak tahun tanam 1990 ditemukan 27 jenis

tumbuhan bawah. Pada petak tahun tanam 1997 ditemukan 23 jenis tumbuhan

bawah. Pada petak ini, jenis Jukut Pait (Zingiber Americans) merupakan

tumbuhan bawah paling banyak ditemukan dengan jumlah tertinggi. Hal tersebut

ditunjukkan dengan nilai K sebanyak 836.875 ind/ha dan nilai F tertinggi yaitu

1,00 sehingga menghasilkan INP sebesar 106,91%. Berbeda dengan kondisi petak

tahun tanam 1990, pada petak tahun tanam 1990 ditemukan lebih banyak

tumbuhan bawah yang terdiri dari 27 jenis tumbuhan bawah. Hasil analisis

vegetasi tingkat tumbuhan bawah menunjukkan jenis yang paling dominan adalah

Jukut Pait dengan nilai K sebanyak 374.500 ind/ha dan nilai F tertinggi yaitu 1,00

sehingga menghasilkan nilai INP sebesar 96,74%.

Biomassa merupakan jumlah total dari bahan organik hidup yang

dinyatakan dalam berat kering oven ton per unit area (Brown, 1997). Biomassa

dapat dibedakan ke dalam dua kategori yaitu, biomassa tumbuhan di atas

permukaan tanah (above ground biomass) dan biomassa di bawah permukaan

tanah (below ground biomass). Penelitian yang dilakukan di tegakan Jati ini

mengukur potensi biomassa di atas permukaan tanah (above ground biomass) baik

tegakan, tumbuhan bawah serta serasah. Proses pendugaan biomassa pada pohon

Jati dilakukan dengan pengukuran keliling (cm) pohon untuk mendapatkan

diameter (m) pohon yang kemudian dikonversi menjadi volume (m3) melalui

Tabel Volume Lokal (TVL) Jati KPH Cianjur. Sedangkan pendugaan biomassa

tumbuhan bawah dan serasah dilakukan dengan penghitungan berat kering.

Page 53: PENDUGAAN POTENSI KANDUNGAN KARBON PADA TEGAKAN ...

Biomassa yang diukur dalam penelitian adalah biomassa yang terdapat di

atas permukaan lahan yaitu tumbuhan bawah, serasah, dan pohon. Pada petak

tahun tanam 1997 potensi pohon Jati memiliki biomassa yang lebih kecil

dibandingkan potensi biomassa pohon Jati pada petak tahun tanam 1990. Adapun

potensi biomassa tegakan pada petak tahun tanam 1997 adalah 102,61 ton/ha,

sedangkan pada petak tahun tanam 1990 potensi biomassa tegakannya adalah

159,99 ton/ha.

Biomassa tegakan dipengaruhi oleh faktor iklim seperti curah hujan dan,

selain itu juga dipengaruhi oleh umur tegakan, sejarah perkembangan vegetasi,

komposisi dan struktur tegakan (Kusmana, 1993). Pada petak tahun tanam 1997

memiliki jumlah pohon dan kerapatan yang lebih besar daripada petak tahun

tanam 1990 sehingga hal tersebut juga dapat mempengaruhi potensi volume

masing-masing petak. Potensi biomassa tumbuhan bawah pada petak tahun tanam

1997 permukaan lebih kecil dibandingkan potensi biomassa petak tahun tanam

1990. Hal tersebut disebabkan oleh adanya perbedaan berat kering dari tumbuhan

bawah pada masing-masing petak. Berat basah maupun berat kering hasil

pengolahan data penelitian lebih besar pada petak tahun tanam 1997 daripada

petak tahun tanam 1990.

Potensi biomassa tumbuhan bawah petak tahun tanam 1997 adalah 20,70

ton/ha, sedangkan potensi biomassa tumbuhan bawah petak tahun tanam 1990

adalah 22,39 ton/ha dan untuk potensi biomassa serasah pada petak tahun tanam

1997 lebih besar dibandingkan potensi biomassa serasah pada petak tahun tanam

1990. Pada potensi biomassa serasah petak tahun tanam 1997 potensi biomassa

serasahnya adalah 23,72 ton/ha, sedangkan potensi biomassa serasah pada petak

tahun tanam 1997 adalah 5,50 ton/ha.

Hasil penjumlahan biomassa yang terdapat di atas permukaan lahan yang

terdiri dari tumbuhan bawah, serasah, dan tegakan menunjukkan bahwa potensi

biomassa total pada petak tahun tanam 1997 lebih kecil dibandingkan dengan

potensi biomassa total pada petak tahun tanam 1990. Potensi biomassa total petak

tahun tanam 1997 adalah 147,04 ton/ha. Sedangkan pada petak tahun tanam 1990

total potensi biomassanya adalah 187,88 ton/ha. Potensi biomassa total

dipengaruhi oleh potensi biomassa pada masing-masing tegakan baik pohon,

Page 54: PENDUGAAN POTENSI KANDUNGAN KARBON PADA TEGAKAN ...

tumbuhan bawah, maupun serasah. Meskipun biomassa pada serasah pada petak

tahun tanam 1990 lebih rendah dibandingkan pada petak tahun tanam 1997 namun

faktor lainnya yaitu biomassa pohon dan tumbuhan bawah pada petak tahun tanam

1990 lebih besar daripada petak tahun tanam 1997. Potensi biomassa total tersebut

pada akhirnya akan mempengaruhi serapan karbon pada masing-masing tegakan.

Pendugaan potensi simpanan karbon dalam suatu tegakan dapat dilihat dari

besarnya potensi biomassa yang ada. Biomassa hutan dapat memberikan dugaan

sumber karbon pada vegetasi hutan, oleh karena 50% dari biomassa adalah karbon

(Brown & Gaton 1996 dalam Salim 2005). Oleh karena itu, potensi simpanan

karbon yang dimiliki pada tegakan Jati adalah setengah dari potensi biomassanya

yang berarti juga bahwa peningkatan jumlah biomassa akan meningkatkan jumlah

potensi simpanan karbon.

Potensi simpanan karbon yang dilakukan dalam penelitian adalah potensi

simpanan karbon di atas permukaan yaitu pada pohon, tumbuhan bawah, dan

serasah. Hasil penghitungan di lapangan menggunakan studi tentang biomassa

yaitu dengan mengkonversi setengah dari jumlah biomassa, dimana hampir 50%

dari biomassa pada vegetasi hutan tersusun atas unsur karbon (Brown, 1997).

Pada pohon Jati petak tahun tanam 1997, potensi simpanan karbon

pohonnya adalah 51,30 ton/ha. Berbeda dengan jenis pohon Jati petak tahun tanam

1990 potensi simpanan karbon tegakannya adalah 79,99 ton/ha. Hal tersebut

disebabkan oleh jumlah volume pohon Jati pada petak tahun tanam 1997 lebih

kecil daripada volume pohon Jati pada petak tahun tanam 1990. Potensi volume

pohon Jati tersebut mempengaruhi potensi biomassa dan simpanan karbon pada

masing-masing petak.

Berdasarkan hasil perhitungan analisis data terhadap biomassa tumbuhan

bawah, maka potensi biomassa pada petak tahun tanam 1997 lebih rendah

daripada petak tahun tanam 1990. Hal tersebut memberikan pengaruh terhadap

potensi simpanan karbon pada tumbuhan bawah. Hasil analisis data menunjukan

bahwa potensi simpanan karbon tumbuhan bawah pada petak tahun tanam 1997

lebih rendah daripada petak tahun tanam 1990. Hasil perhitungan simpanan

karbon tumbuhan bawah pada petak tahun tanam 1997 adalah 10,35 ton/ha,

Page 55: PENDUGAAN POTENSI KANDUNGAN KARBON PADA TEGAKAN ...

sedangkan potensi simpanan karbon tumbuhan bawah pada petak tahun tanam

1990 adalah 11,19 ton/ha.

Selain pohon Jati dan tumbuhan bawah, potensi simpanan karbon di atas

permukaan tanah juga terdapat pada serasah. Hasil perhitungan potensi karbon

serasah pada petak tahun tanam 1997 adalah 11,86 ton/ha dan potensi karbon

serasah pada petak tahun tanam 1990 adalah sebesar 2,75 ton/ha. Dapat

disimpulkan bahwa potensi simpanan karbon serasah pada petak tahun tanam

1997 lebih besar daripada petak tahun tanam 1990.

Keseluruhan hasil perhitungan potensi simpanan karbon berupa simpanan

karbon pada pohon, tumbuhan bawah, dan serasah merupakan pendugaan

terhadap potensi simpanan karbon di atas permukaan (above ground).

Berdasarkan perhitungan terhadap simpanan karbon sebelumnya, pada petak

tahun tanam 1997 potensi simpanan karbon total lebih besar daripada petak tahun

tanam 1990. Potensi simpanan karbon pada petak tahun tanam 1997 adalah 73,52

ton/ha. Sedangkan potensi simpanan karbon pada petak tahun tanam 1990 adalah

93,94 ton/ha.

Setelah diperoleh hasil potensi simpanan karbon baik pada petak tahun

tanam 1997 maupun pada petak tahun tanam 1990, untuk menguji keaktualan data

maka dilakukan analisis menggunakan statistika dengan menggunakan pengujian

hipotesis yang telah dibuat.

Hasil analisis data yang diperoleh menunjukkan nilai F = 41,458

Sedangkan untuk menguji hipotesis pertama yaitu pada faktor umur, dapat dilihat

pada p-value umur. Nilai p-value = 0,819 dimana nilai tersebut >0,05 sehingga

pada taraf nyata 5% terima H0 yaitu H0: τ1 = τ2 = 0 (umur tidak berpengaruh).

Dapat disimpulkan bahwa pada hipotesis pertama pada taraf nyata 5% belum

cukup bukti untuk mengatakan bahwa hutan tahun tanam 1997 maupun hutan

tahun tanam 1990 berpengaruh terhadap potensi simpanan karbon.

Hasil analisis data pada hipotesis yang kedua, yaitu pada faktor vegetasi

yang terdapat di dalam hutan tahun tanam 1997 dan hutan tahun tanam 1990 yang

terdiri dari vegetasi (pohon, tumbuhan bawah, dan serasah) dapat dilihat pada p-

value vegetasi. Nilai p-value = 0,000 dimana nilai tersebut<0,05 sehingga pada

taraf nyata 5% tolak Ho yaitu H0: βj(i) = 0, ∀ i,j (vegetasi pada hutan tertentu tidak

Page 56: PENDUGAAN POTENSI KANDUNGAN KARBON PADA TEGAKAN ...

berpengaruh). Dapat disimpulkan bahwa pada hipotesis kedua dengan taraf nyata

5% ada atau terdapat vegetasi (pohon, tumbuhan bawah, dan serasah) yang

berpengaruh terhadap potensi simpanan karbon. Hal tersebut dapat menggunakan

uji lanjut dari penolakan Ho vegetasi yang tersarang pada hutan dengan Least

Significant Difference (Beda Nyata Terkecil).

Uji perbandingan LSD adalah membandingkan sepasang perlakuan demi

perlakuan dengan mengurangkan rataan dari perlakuan tersebut (Montgomery,

1999). Bila selisihnya melebihi nilai BNT, maka dikatakan dua perlakuan tersebut

berbeda pada taraf nyata 5%. Berdasarkan hasil output minitab 15 (Lampiran),

Apabila upper-lower selisih masing-masing pasangan perlakuan mencakup nol,

maka pasangan perlakuan tersebut tidak berbeda nyata.

Hasil yang diperoleh menunjukkan pasangan perlakuan yang tidak berbeda

nyata adalah perlakuan 1 dengan 2 dan 3 dengan 4, yaitu potensi karbon pohon

Jati pada hutan tahun tanam 1997 tidak berbeda nyata dengan potensi karbon

pohon Jati pada hutan tahun tanam 1990. Begitu juga pada serasah, potensi

simpanan karbon serasah pada hutan tahun tanam 1997 dan hutan tahun tanam

1990 tidak memiliki perbedaan dalam hal potensi simpanan karbon. Namun

perbedaan potensi simpanan karbon terdapat pada tumbuhan bawah, hasil analisis

data menunjukkan hutan tahun tanam 1997 dan hutan tahun tanam 1990 ternyata

potensi simpanan karbonnya berbeda. Tumbuhan bawah yang tumbuh di hutan

tahun tanam 1990 memiliki potensi simpanan karbon yang lebih besar.

Hasil analisis data menggunakan statistik menunjukkan hasil yang berbeda

dengan kondisi yang ada di lapangan. Namun, dengan pengujian statistika tersebut

mampu membuktikan hipotesis yang dibuat yaitu terdapat perbedaan potensi

karbon pada salah satu variabel pengamatan (pohon, serasah, maupun tumbuhan

bawah) yang terdapat pada areal hutan tahun tanam 1997 dan hutan tahun tanam

1990, sehingga dapat memberikan gambaran mengenai kandungan karbon terkait.

Dapat disimpulkan dalam penelitian ini variabel pengamatan yang memberikan

pengaruh simpanan karbon adalah pada tumbuhan bawah.

Page 57: PENDUGAAN POTENSI KANDUNGAN KARBON PADA TEGAKAN ...

VI. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

6. 1. Kesimpulan

1. Potensi simpanan karbon pada tegakan Jati (Tectona grandis Linn. F) di

atas permukaan lahan pada petak tahun tanam 1997 adalah 73,519 ton/ha,

sedangkan potensi simpanan karbon pada tegakan Jati (Tectona grandis

Linn. F) di atas permukaan lahan pada petak tahun tanam 1990 adalah

93,94 ton/ha.

2. Hasil uji analisis statistik menunjukkan terdapat perbedaan potensi karbon

pada salah satu variabel pengamatan (pohon, serasah, maupun tumbuhan

bawah) yang terdapat pada tegakan tahun tanam 1997 dan tegakan tahun

tanam 1990 dimana variabel tersebut adalah tumbuhan bawah.

6. 2. Rekomendasi

Hutan sangat berpengaruh terhadap potensi simpanan karbon, sehingga

perlu adanya tindakan Pengelolaan Hutan Lestari yang sedang dilakukan KPH

Cianjur Perum Perhutani Unit III Jawa Barat dan Banten.

Page 58: PENDUGAAN POTENSI KANDUNGAN KARBON PADA TEGAKAN ...

DAFTAR PUSTAKA

Brown S, Gillespie AJR, Lugo AE. 1989. Biomass Estimation Methods for

Tropical Forest with Applications to Forest Inventory Data. Forest

Science, Vol 35, No 4, pp. 881-992. Amerika : Society of American

Forest.

Brown S. 1997. Estimating Biomass and Biomass Change of Tropical Forest. A

Primer. FAO. Forestry Paper. USA. 134:10-13.

Campbell N, Reech B, Mitchell L. 2004. Biologi. [penerjemah].Lestari R et.al.

Jakarta :Erlangga.

Chapman SB. 1976. Methods in plant ecology. 2nd ed. Blackwell Scientific

Publisher. Oxford.145-120 p.

Dahlan EN. 2004. Membangun Kota Kebun Bernuansa Hutan Kota. Bogor.

Institut Pertanian Bogor Press.

Direktorat Perbenihan Tanaman Hutan. 2002. Petunjuk Teknis Pengujian

Mutu Fisik-Fisiologi Benih. Jakarta : Departemen Kehutanan.

FWI/GWI, 2002. The State Of The Forest : Indonesia. Forest Watch Indonesia

(FWI) and Global Forest Watch (GFW), Bogor.

Hadi M. 2007. Pendugaan simpanan di atas permukaan lahan pada tegakan Jati

(Tectona grandis) di KPH Blitar, Perhutani Unit II Jawa Timur

[skripsi]. Bogor: Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor.

Hairiah K, Murdiyarso D. 2004. Alih Guna Lahan dan Cadangan Karbon. Bahan

Ajaran ASB3. Word Agroforestry Center.

Hairiah K, SM. Sitompul, Meine van Noordwijk, Cherly. Palm 2001. Methods for

sampling carbon stock above and below ground. Bogor. ICRAF

Southeast Asia.

Hairiah K, Rahayu S. 2007. Pengukuran Karbon Tersimpan di Berbagai Macam

Penggunaan Lahan. Bogor. World Agroforestry Centre ICRAF, SEA

Regional Office, University of Brawijaya, Unibraw, Indonesia. 77p.

Haygreen JG, Bowyer JL. 1989. Hasil Hutan dan Ilmu Kayu. UGM Press.

Yogyakarta.

Hendri. 2001. Analisis emisi dan penyerapan gas rumah kaca (baseline) dan

evaluasi teknologi mitigasi karbon di wilayah Perum Perhutani [tesis].

Bogor: Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Page 59: PENDUGAAN POTENSI KANDUNGAN KARBON PADA TEGAKAN ...

Irawan DJ. 2009. Pendugaan Kandungan Karbon Pada Tegakan Jati (Tectona

grandis) di KPH Malang Perum Perhutani Unit II Jawa Timur

[skripsi]. Bogor: Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor.

Ismail AG. 2005. Dampak Kebakaran Hutan Terhadap Potensi Kandungan

Karbon Pada Tanaman Acacia mangium Willd di Hutan Tanaman

Industri [tesis]. Bogor. Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.

Ketterings QM, Coe R, Noordwijk M, Ambagu Y, Palm CA. 2001. Reducing

uncertainty in the use of allometric biomass equation for predicting

above ground tree biomass in mixed secondary forests. Forerst Ecology

and Management 146: 199-209

Lasco RD. 2006. Carbon Budget of Forest Ecosystem in Southeast Asia

Following Disturbance and Restoration.

http://www.gcte.org/h/APN.htm. [1Februari 2006].

Kusmana C. 1993. A Study on mangrove forest management base on ecological

data in East Sumatra, Indonesia. [disertasi]. Japan: Kyoto University,

Faculty of Agricultural.

Mackdicken KG. 1997. A Guide to Monitoring Carbon Storage in Forestry and

Agroforestry Projects. USA: Winrock International Institute for

Agricultural Development. Hlm 56-58.

Mandang YI, Pandit, IKN. Pedoman Identifikasi Jenis Kayu di Lapangan. Bogor:

Yayasan PROSEA.

Martawijaya A, Kartasujana I, Kadir K, Perwira SA. 1981. Atlas Kayu Indonesia.

Jilid I. Bogor: Balai Penelitian dan Pengembangan Pertanian.

Montgomery DC. 1996. Design and Analysis of Experiments. 5th Edition. Wiley,

New York.

Murdiyarso D. 2003a. Sepuluh Tahun Perjalanan Negosiasi Konvensi Perubahan

Iklim. Jakarta : Penerbit Buku Kompas.

Ojo. 2003. Potensi simpanan karbon di atas permukaan tanah pada hutan

tanaman Jati di KPH Madiun [skripsi]. Bogor: Fakultas Kehutanan,

Institut Pertanian Bogor.

Perhutani KPH Cianjur. 2002. Buku Rencana Pengaturan Kelestarian Hutan

(RPKH) BH Kelas Perusahaan Jati. Cianjur: KPH Cianjur.

Retnowati E. 1998. Kontribusi Hutan Tanaman Eucalyptus grandis Maiden

Sebagai Rosot Karbon di Tapanuli Utara. Buletin Penelitian Hutan No.

611 : 1-9.

Page 60: PENDUGAAN POTENSI KANDUNGAN KARBON PADA TEGAKAN ...

Salim. 2005. Profil Kandungan Karbon pada Tegakan Puspa (Schima wallichii

Korth.) [Thesis]. Bogor: Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor.

Satoo T, Madgwick HAS. 1982. Forest Biomass. Martinus Nijhoff/DR W.

London: Junk Publisher.

Soerianegara I, dan Indrawan A. 2002. Ekologi Hutan Indonesia. Bogor : Fakultas

Kehutanan Institut Pertanian Bogor.

Suhendang E. 2002. Pengantar Ilmu Kehutanan. Yayasan Penerbit Fakultas

Kehutanan Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Sumarna Y. 2003. Budidaya Tanaman Jati. Jakarta: Penebar Swadaya.

Whitten AJ, Anwar DJ, Hisyam N. 1984. The Ecological of Sumatra. Gajah Mada

University Press.

Yohana. 2009. Pendugaan Kandungan Karbon Pada Tegakan Pinus (Pinus

merkusii) di KPH Malang Perum Perhutani Unit II Jawa Timur

[skripsi]. Bogor: Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor.

Page 61: PENDUGAAN POTENSI KANDUNGAN KARBON PADA TEGAKAN ...

LAMPIRAN

Page 62: PENDUGAAN POTENSI KANDUNGAN KARBON PADA TEGAKAN ...

Lampiran 1. Rekapitulasi Data Pohon Tahun Tanam 1997

Petak : 5D

Tanaman tahun : 1997

Tegakan jenis : Jati (Tectona grandis Linn. F)

Jarak Tanam : 3x2 m

Ukuran plot : 20 x 20 m

Ukuran sub plot : 2 x 2 m

Luas Tegakan : 5,90 ha

Desa : Cirama Hilir

RPH : Cikalong Kulon

BKPH : Ciranjang Utara

KPH : Cianjur

Data Pohon :

PETAK 1

Pohon ke- Keliling (cm) Diameter (cm) Volume (m3)

1 39 12,4204 0,027

2 78 24,8408 0,219

3 35 11,1465 0,019

4 52 16,5605 0,064

5 35 11,1465 0,019

6 60 19,1083 0,099

7 50 15,9236 0,057

8 64 20,3822 0,12

9 38 12,1019 0,025

10 46 14,6497 0,044

11 56 17,8344 0,08

12 47 14,9682 0,047

13 67 21,3376 0,138

14 56 17,8344 0,08

15 41 13,0573 0,031

16 49 15,6051 0,053

17 41 13,0573 0,031

VOLUME TOTAL PETAK I (m3) 1,153

VOLUME PER HEKTAR (m3/ha) 28,8250

BIOMASSA PETAK I (kg/ha) 19312,7500

BIOMASSA TOTAL PETAK I(ton/ha) 19,3128

POTENSI KARBON PETAK I (ton/ha) 9,6564

Page 63: PENDUGAAN POTENSI KANDUNGAN KARBON PADA TEGAKAN ...

PETAK 2

Pohon ke- Keliling (cm) Diameter (cm) Volume (m3)

1 34 10,8280 0,018

2 38 12,1019 0,025

3 57 18,1529 0,085

4 69 21,9745 0,151

5 55 17,5159 0,076

6 49 15,6051 0,053

7 73 23,2484 0,179

8 43 13,6943 0,036

9 47 14,9682 0,047

10 57 18,1529 0,085

11 70 22,2930 0,158

12 61 19,4268 0,104

13 49 15,6051 0,053

14 43 13,6943 0,036

15 39 12,4204 0,027

16 45 14,3312 0,041

17 56 17,8344 0,08

VOLUME TOTAL PETAK II (m3) 1,254

VOLUME PER HEKTAR (m3/ha) 31,3500

BIOMASSA PETAK II (kg/ha) 21004,5000

BIOMASSA TOTAL PETAK II (ton/ha) 21,0045

POTENSI KARBON PETAK II (ton/ha) 10,5023

Page 64: PENDUGAAN POTENSI KANDUNGAN KARBON PADA TEGAKAN ...

PETAK 3

Pohon ke- Keliling (cm) Diameter (cm) Volume (m3)

1 64 20,3822 0,12

2 38 12,1019 0,025

3 68 21,6561 0,145

4 38 12,1019 0,025

5 43 13,6943 0,036

6 55 17,5159 0,076

7 72 22,9299 0,172

8 71 22,6115 0,165

9 56 17,8344 0,08

10 52 16,5605 0,064

11 43 13,6943 0,036

12 63 20,0637 0,115

13 46 14,6497 0,044

14 32 10,1911 0,015

15 53 16,8790 0,068

VOLUME PETAK III (m3) 1,186

VOLUME PER HEKTAR (m3/ha) 29,6500

BIOMASSA PETAK III (kg/ha) 19865,5000

BIOMASSA TOTAL PETAK III (ton/ha) 19,8655

POTENSI KARBON PETAK III (ton/ha) 9,9328

Page 65: PENDUGAAN POTENSI KANDUNGAN KARBON PADA TEGAKAN ...

PETAK 4

Pohon ke- Keliling (cm) Diameter (cm) Volume (m3)

1 46 14,6497 0,044

2 39 12,4204 0,027

3 42 13,3758 0,034

4 43 13,6943 0,036

5 45 14,3312 0,041

6 60 19,1083 0,099

7 40 12,7389 0,029

8 45 14,3312 0,041

9 60 19,1083 0,027

10 40 12,7389 0,047

11 45 14,3312 0,126

12 39 12,4204 0,126

13 47 14,9682 0,104

14 65 20,7006 0,029

15 65 20,7006 0,064

16 61 19,4268 0,021

VOLUME PETAK IV (m3) 0,895

VOLUME PER HEKTAR (m3/ha) 22,3750

BIOMASSA PETAK IV (kg/ha) 14991,2500

BIOMASSA TOTAL PETAK IV (ton/ha) 14,9913

POTENSI KARBON PETAK IV (ton/ha) 7,4956

Page 66: PENDUGAAN POTENSI KANDUNGAN KARBON PADA TEGAKAN ...

PETAK 5

Pohon ke- Keliling (cm) Diameter (cm) Volume (m3)

1 71 22,6115 0,165

2 40 12,7389 0,029

3 49 15,6051 0,053

4 47 14,9682 0,047

5 42 13,3758 0,034

6 70 22,2930 0,158

7 51 16,2420 0,06

8 65 20,7006 0,126

9 64 20,3822 0,12

10 48 15,2866 0,05

11 53 16,8790 0,068

12 40 12,7389 0,029

13 72 22,9299 0,172

14 59 18,7898 0,094

15 84 26,7516 0,274

16 62 19,7452 0,109

17 48 15,2866 0,05

VOLUME PETAK V (m3) 1,638

VOLUME PER HEKTAR (m3/ha) 40,9500

BIOMASSA PETAK V (kg/ha) 27436,5000

BIOMASSA TOTAL PETAK V (ton/ha) 27,4365

POTENSI KARBON PETAK V (ton/ha) 13,7183

Page 67: PENDUGAAN POTENSI KANDUNGAN KARBON PADA TEGAKAN ...

VOLUME PER PETAK TAHUN TANAM 1997 (m3)

VOLUME TOTAL PETAK I (m3) 1,153

VOLUME TOTAL PETAK II (m3) 1,254

VOLUME TOTAL PETAK III (m3) 1,186

VOLUME TOTAL PETAK IV (m3) 0,895

VOLUME TOTAL PETAK V (m3) 1,638

VOLUME TOTAL PETAK TAHUN

TANAM 1997 (m3) 6,126

VOLUME RATA-RATA PETAK TAHUN

TANAM 1997 (m3) 1,2252

VOLUME PER HEKTAR (m3/ha) 30,63

KARBON PER PETAK TAHUN TANAM 1997 (ton/ha)

KARBON PETAK I (ton/ha) 9.6564

KARBON PETAK II (ton/ha) 10.5023

KARBON PETAK III (ton/ha) 9.9328

KARBON PETAK IV (ton/ha) 7.4956

KARBON PETAK V (ton/ha) 13.7183

TOTAL KARBON POHON PETAK

TAHUN TANAM 1997 (ton/ha) 51.3054

RATA-RATA KARBON POHON PETAK

TAHUN TANAM 1997 (ton/ha) 10.26108

BIOMASSA PER PETAK TAHUN TANAM 1997 (ton/ha)

BIOMASSA PETAK I TAHUN TANAM

1997 (ton/ha) 19.3128

BIOMASSA PETAK II TAHUN TANAM

1997 (ton/ha) 21.0045

BIOMASSA PETAK III TAHUN TANAM

1997 (ton/ha) 19.8655

BIOMASSA IV TAHUN TANAM 1997

(ton/ha) 14.9913

BIOMASSA V TAHUN TANAM 1997

(ton/ha) 27.4365

TOTAL BIOMASSA POHON PETAK

TAHUN TANAM 1997 (ton/ha) 102.6106

RATA-RATA BIOMASSA POHON PETAK

TAHUN TANAM 1997 (ton/ha) 20.52212

Page 68: PENDUGAAN POTENSI KANDUNGAN KARBON PADA TEGAKAN ...

Lampiran 2. Rekapitulasi Data Pohon Tahun Tanam 1990

Petak : 5F

Tanaman tahun : 1990

Tegakan jenis : Jati (Tectona grandis Linn. F)

Jarak Tanam : 3x2

Ukuran plot : 20 x 20 m

Ukuran sub plot : 2 x 2 m

Luas Tegakan : 12,30 ha

Desa : Pasir Jambu

RPH : Cikalong Kulon

BKPH : Ciranjang Utara

KPH : Cianjur

Data Pohon :

PETAK 1

Pohon ke- Keliling (cm) Diameter (cm) Volume (m3)

1 94 29,9363 0,386

2 57 18,1529 0,085

3 97 30,8917 0,424

4 72 22,9299 0,172

5 64 20,3822 0,12

6 70 22,2930 0,158

7 73 23,2484 0,179

8 82 26,1146 0,255

9 62 19,7452 0,109

10 77 24,5223 0,211

11 85 27,0701 0,284

12 62 19,7452 0,145

VOLUME TOTAL PETAK I (m3) 2,528

VOLUME PER HEKTAR (m3/ha) 63,2000

BIOMASSA PETAK I (kg/ha) 42344,0000

BIOMASSA TOTAL PETAK I(ton/ha) 42,3440

POTENSI KARBON PETAK I (ton/ha) 21,1720

Page 69: PENDUGAAN POTENSI KANDUNGAN KARBON PADA TEGAKAN ...

PETAK 2

Pohon ke- Keliling (cm) Diameter (cm) Volume (m3)

1 83 26,4331 0,265

2 65 20,7006 0,126

3 60 19,1083 0,099

4 78 24,8408 0,219

5 78 24,8408 0,219

6 81 25,7962 0,246

7 42 13,3758 0,034

8 64 20,3822 0,12

9 45 14,3312 0,041

10 60 19,1083 0,099

11 61 19,4268 0,104

12 50 15,923 0,057

13 46 14,6497 0,044

VOLUME TOTAL PETAK II (m3) 1,673

VOLUME PER HEKTAR (m3/ha) 41,8250

BIOMASSA PETAK II (kg/ha) 28022,7500

BIOMASSA TOTAL PETAK II (ton/ha) 28,0228

POTENSI KARBON PETAK II (ton/ha) 14,0114

Page 70: PENDUGAAN POTENSI KANDUNGAN KARBON PADA TEGAKAN ...

PETAK 3

Pohon ke- Keliling (cm) Diameter (cm) Volume (m3)

1 43 13,6943 0,036

2 49 15,6051 0,053

3 70 22,2930 0,158

4 47 14,9682 0,047

5 60 19,1083 0,099

6 57 18,1529 0,085

7 56 17,8344 0,08

8 71 22,6115 0,165

9 52 16,5605 0,064

10 51 16,2420 0,06

11 62 19,7452 0,109

12 50 15,923 0,057

13 58 18,4713 0,089

14 48 15,286 0,05

VOLUME PETAK III (m3) 1,152

VOLUME PER HEKTAR (m3/ha) 28,8000

BIOMASSA PETAK III (kg/ha) 19296,0000

BIOMASSA TOTAL PETAK III (ton/ha) 19,2960

POTENSI KARBON PETAK III (ton/ha) 9,6480

Page 71: PENDUGAAN POTENSI KANDUNGAN KARBON PADA TEGAKAN ...

PETAK 4

Pohon ke- Keliling (cm) Diameter (cm) Volume (m3)

1 65 20,7006 0,126

2 89 28,3439 0,327

3 68 21,6561 0,145

4 67 21,3376 0,138

5 44 14,0127 0,039

6 49 15,6051 0,053

7 70 22,2930 0,158

8 69 21,9745 0,151

9 57 18,1529 0,085

10 63 20,0637 0,115

11 64 20,3822 0,12

12 65 20,7006 0,126

VOLUME PETAK IV (m3) 1,583

VOLUME PER HEKTAR (m3/ha) 39,5750

BIOMASSA PETAK IV (kg/ha) 26515,2500

BIOMASSA TOTAL PETAK IV (ton/ha) 26,5153

POTENSI KARBON PETAK IV (ton/ha) 13,2576

Page 72: PENDUGAAN POTENSI KANDUNGAN KARBON PADA TEGAKAN ...

PETAK 5

Pohon ke- Keliling (cm) Diameter (cm) Volume (m3)

1 80 25,4777 0,237

2 79 25,1592 0,228

3 70 22,2930 0,158

4 65 20,7006 0,126

5 78 24,8408 0,219

6 60 19,1083 0,099

7 77 24,5223 0,211

8 81 25,7962 0,246

9 61 19,4268 0,104

10 65 20,7006 0,126

11 90 28,6624 0,338

12 104 33,1210 0,524

VOLUME PETAK V (m3) 2,616

VOLUME PER HEKTAR (m3/ha) 65,4000

BIOMASSA PETAK V (kg/ha) 43818,0000

BIOMASSA TOTAL PETAK V (ton/ha) 43,8180

POTENSI KARBON PETAK V (ton/ha) 21,9090

Page 73: PENDUGAAN POTENSI KANDUNGAN KARBON PADA TEGAKAN ...

VOLUME PER PETAK TAHUN TANAM 1990 (m3)

VOLUME TOTAL PETAK I (m3) 2,528

VOLUME TOTAL PETAK II (m3) 1,673

VOLUME TOTAL PETAK III (m3) 1,152

VOLUME TOTAL PETAK IV (m3) 1,583

VOLUME TOTAL PETAK V (m3) 2,616

VOLUME TOTAL PETAK TAHUN

TANAM 1990 (m3) 9,552

VOLUME RATA-RATA PETAK TAHUN

TANAM 1990 (m3) 1,9104

VOLUME PER HEKTAR (m3/ha) 47,76

KARBON PER PETAK TAHUN TANAM 1990 (ton/ha)

KARBON PETAK I (ton/ha) 21.1720

KARBON PETAK II (ton/ha) 14.0114

KARBON PETAK III (ton/ha) 9.6480

KARBON PETAK IV (ton/ha) 13.2576

KARBON PETAK V (ton/ha) 21.9090

TOTAL KARBON POHON PETAK

TAHUN TANAM 1990 (Ton/ha) 79.9980

RATA-RATA KARBON POHON PETAK

TAHUN TANAM 1990 (ton/ha) 15.9996

BIOMASSA PER PETAK TAHUN TANAM 1990 (ton/ha)

BIOMASSA PETAK I TAHUN TANAM

1990 (ton/ha) 42.344

BIOMASSA PETAK II TAHUN TANAM

1990 (ton/ha) 28.0228

BIOMASSA PETAK III TAHUN TANAM

1990 (ton/ha) 19.2960

BIOMASSA IV TAHUN TANAM 1990

(ton/ha) 26.5153

BIOMASSA V TAHUN TANAM 1990

(ton/ha) 43.818

TOTAL BIOMASSA POHON PETAK

TAHUN TANAM 1990 (ton/ha) 159.9961

RATA-RATA BIOMASSA POHON PETAK

TAHUN TANAM 1990 (Ton/ha) 31.99922

Page 74: PENDUGAAN POTENSI KANDUNGAN KARBON PADA TEGAKAN ...

Lampiran 3. Jumlah Biomassa dan Pendugaan Karbon pada Tumbuhan

Bawah dan Serasah (Petak Tahun Tanam 1997)

No Petak Sub

Petak

Biomassa

serasah

(ton/ha)

Biomassa

Tumbuhan

Bawah

(ton/ha)

Biomassa

Serasah

Tiap

Petak

(ton/ha)

Biomassa

Tumbuhan

Bawah

Tiap Petak

(ton/ha)

1 I 1 1,1958 1,9044

5,2509 4,9664

2 2 1,2361 0,6120

3 3 1,4336 1,4807

4 4 1,3854 0,9693

5 II 1 0,9714 1,0483

4,0962 4,0065

6 2 1,0122 0,5637

7 3 0,9859 1,3930

8 4 1,1268 1,0016

9 III 1 1,1604 0,7254

4,4284 3,1408

10 2 0,9375 0,5675

11 3 1,3442 0,6352

12 4 0,9864 1,2127

13 IV 1 0,8266 0,8850

4,1272 3,7089

14 2 1,0127 1,1433

15 3 1,2461 0,6319

16 4 1,0419 1,0486

17 V 1 1,2668 0,6949

5,8211 4,8811

18 2 1,2289 1,0954

19 3 2,1640 1,4364

20 4 1,1614 1,6545

TOTAL BIOMASSA PETAK TAHUN TANAM 1997

(ton/ha) 23,7238 20,7037

RATA-RATA BIOMASSA PETAK TAHUN

TANAM 1997 (ton/ha) 4.7447 4.1407

Page 75: PENDUGAAN POTENSI KANDUNGAN KARBON PADA TEGAKAN ...

No Petak Sub

Petak

Karbon

serasah

(ton/ha)

Karbon

Tumbuhan

Bawah

(ton/ha)

Karbon

Serasah

Tiap

Petak

(ton/ha)

Karbon

Tumbuhan

Bawah

Tiap Petak

(ton/ha)

1 I 1 0,5979 0,9522

2,6254 2,4832

2 2 0,6180 0,3060

3 3 0,7168 0,7403

4 4 0,6927 0,4846

5 II 1 0,4857 0,5241

2,0481 2,0033

6 2 0,5061 0,2818

7 3 0,4930 0,6965

8 4 0,5634 0,5008

9 III 1 0,5802 0,3627

2,2142 1,5704

10 2 0,4688 0,2837

11 3 0,6721 0,3176

12 4 0,4932 0,6064

13 IV 1 0,4133 0,4425

2,0636 1,8544

14 2 0,5063 0,5716

15 3 0,6231 0,3160

16 4 0,5209 0,5243

17 V 1 0,6334 0,3474

2,9105 2,4406

18 2 0,6144 0,5477

19 3 1,0820 0,7182

20 4 0,5807 0,8273

TOTAL KARBON PETAK TAHUN TANAM 1990

(ton/ha) 11,8619 10,3519

RATA-RATA KARBON PETAK TAHUN TANAM

1990 (ton/ha) 2.3723 2.0703

Page 76: PENDUGAAN POTENSI KANDUNGAN KARBON PADA TEGAKAN ...

Lampiran 4. Jumlah Biomassa dan Pendugaan Karbon pada Tumbuhan

Bawah dan Serasah (Petak Tahun Tanam 1990)

No Petak Sub

Petak

Biomass

a serasah

(ton/ha)

Biomassa

Tumbuhan

Bawah

(ton/ha)

Biomassa

Serasah

Tiap

Petak

(ton/ha)

Biomassa

Tumbuhan

Bawah

Tiap Petak

(ton/ha)

1 I 1 0,2088 1,3403

1,0907 5,0549

2 2 0,3985 2,5419

3 3 0,1911 0,9259

4 4 0,2924 0,2468

5 II 1 0,4611 1,9055

1,1592 4,4062

6 2 0,2550 1,1302

7 3 0,2506 0,7970

8 4 0,1924 0,5735

9 III 1 0,3916 1,1746

1,1448 3,5759

10 2 0,2626 0,7757

11 3 0,2293 0,6221

12 4 0,2613 1,0035

13 IV 1 0,3502 0,7891

1,2864 4,7859

14 2 0,3397 1,6560

15 3 0,3238 0,9010

16 4 0,2727 1,4397

17 V 1 0,1051 0,6066

0,8175 4,5659

18 2 0,4146 1,5806

19 3 0,1034 0,6305

20 4 0,1943 1,7483

TOTAL BIOMASSA PETAK TAHUN TANAM

1990 (ton/ha) 5,4985 22,3888

RATA-RATA BIOMASSA PETAK TAHUN

TANAM 1990 (ton/ha) 1.0997 4.4777

Page 77: PENDUGAAN POTENSI KANDUNGAN KARBON PADA TEGAKAN ...

No Petak Sub

Petak

Karbon

Serasah

(ton/ha)

Karbon

Tumbuhan

Bawah

(ton/ha)

Karbon

Serasah

Tiap

Petak

(ton/ha)

Karbon

Tumbuhan

Bawah

Tiap Petak

(ton/ha)

1 I 1 0,1044 0,6702

0,5453 2,5275

2 2 0,1992 1,2710

3 3 0,0955 0,4630

4 4 0,1462 0,1234

5 II 1 0,2306 0,9527

0,5796 2,2031

6 2 0,1275 0,5651

7 3 0,1253 0,3985

8 4 0,0962 0,2867

9 III 1 0,1958 0,5873

0,5724 1,7880

10 2 0,1313 0,3878

11 3 0,1146 0,3110

12 4 0,1306 0,5018

13 IV 1 0,1751 0,3946

0,6432 2,3929

14 2 0,1698 0,8280

15 3 0,1619 0,4505

16 4 0,1363 0,7199

17 V 1 0,0525 0,3033

0,4087 2,2830

18 2 0,2073 0,7903

19 3 0,0517 0,3153

20 4 0,0972 0,8741

TOTAL KARBON PETAK TAHUN TANAM 1990

(ton/ha) 2,7493 11,1944

RATA-RATA KARBON PETAK TAHUN TANAM

1990 (ton/ha) 0.5498 2.2388

Page 78: PENDUGAAN POTENSI KANDUNGAN KARBON PADA TEGAKAN ...

Lampiran 5. Data Analisis Vegetasi Tumbuhan Bawah Petak Tahun Tanam

1997

No. Petak

Sub

Petak Nama Lokal Nama Ilmiah Jumlah

1

I

1

Harendong

bulu Clidemia hirta 8

2 Jukut pait Zingiber americans 893

3 Ki cente Lantana camara 27

4 Hahapaan Flaminga strobilifera 29

5 Pungpurutan Urena lobata 15

6 Kesambi Schleichera oleosa 4

1

2

Harendong

bulu Clidemia hirta 38

2 Jarong Stachytarpheta mutabilis 3

3 Katuk Sauropus androgynus 2

4 Jukut pait Zingiber americans 139

5 Kanyere Dendrolobium umbellatum 2

6 Jati Tectona grandis 3

1

3

Kanyere Dendrolobium umbellatum 3

2

Harendong

bulu Clidemia hirta 3

3 Jukut pait Zingiber americans 266

4 Jati Tectona grandis 5

5 Pungpurutan Urena lobata 10

1

4

Ki cente Lantana camara 4

2 Jukut pait Zingiber americans 249

3 Jati Tectona grandis 5

4 Iles-iles

Amorphophallus

oncophyllus 3

5 Pungpurutan Urena lobata 4

1

II 1

Harendong

bulu Clidemia hirta 8

2 Jukut pait Zingiber americans 260

3 Katuk Sauropus androgynus 3

4 Jarong Stachytarpheta mutabilis 2

5 Katepos Eupatorium odoratum 3

6 Jati Tectona grandis 5

1

2

Ki cente Lantana camara 15

2 Pungpurutan Urena lobata 9

3 Jarong Stachytarpheta mutabilis 5

4

Harendong

bulu Clidemia hirta 8

Page 79: PENDUGAAN POTENSI KANDUNGAN KARBON PADA TEGAKAN ...

5 Jati Tectona grandis 2

6 Hahapaan Flaminga strobilifera 1

7 Jukut pait Zingiber americans 335

1

3

Pungpurutan Urena lobata 10

2 Jukut pait Zingiber americans 229

3 Ki cente Lantana camara 16

4 Cocoan oray Amorphophallus variabilis 2

5 Jati Tectona grandis 2

1

4

Sarerang

kawung Arengga pinnata 5

2 Jukut pait Zingiber americans 315

3 Hahapaan Flaminga strobilifera 6

4 Katuk Sauropus androgynus 21

5 Jati Tectona grandis 2

1

III

1

Pungpurutan Urena lobata 40

2 Ki cente Lantana camara 25

3 Babadotan Ageratum conyzoides 3

4 Jukut pait Zingiber americans 315

5 Jati Tectona grandis 2

1

2

Beunying Ficus fistulosa 5

2 Babadotan Ageratum conyzoides 5

3 Jukut pait Zingiber americans 342

4 Ki cente Lantana camara 15

5 Pungpurutan Urena lobata 8

1

3

Jati Tectona grandis 5

2 Ki sereh Isotoma longiflora 15

3 Pongporan Gomphrena globose 5

4 Babadotan Ageratum conyzoides 5

5 Kapituher Mikania odorata 15

6 Jukut pait Zingiber americans 370

1

4

Hahapaan Flaminga strobilifera 5

2 Ki sereh Isotoma longiflora 5

3 Kakacangan Centrosema pubescens 10

4 Jati Tectona grandis 2

5 Babadotan Ageratum conyzoides 4

6 Ki cente Lantana camara 15

7 Jukut pait Zingiber americans 353

1

IV

1

Kakacangan Centrosema pubescens 12

2 Jati Tectona grandis 5

3 Ki cente Lantana camara 11

4 Pungpurutan Urena lobata 5

5 Ki sereh Isotoma longiflora 12

6 Jukut pait Zingiber americans 361

Page 80: PENDUGAAN POTENSI KANDUNGAN KARBON PADA TEGAKAN ...

1

2

Ki cente Lantana camara 12

2 Kakacangan Centrosema pubescens 10

3 Hahapaan Flaminga strobilifera 3

4 Marasi Curculigo latifolia 2

5 Jukut pait Zingiber americans 547

1

3

Kakacangan Centrosema pubescens 15

2 Ki cente Lantana camara 5

3 Kapituher Mikania odorata 5

4 Jukut pait Zingiber americans 415

5 Ki hampelas Ficus ampelas 5

6 Jati Tectona grandis 5

1

4

Jukut pait Zingiber americans 235

2 Beunying Ficus fistulosa 2

3 Ki cente Lantana camara 15

4

Harendong

bulu Clidemia hirta 2

5 Jintan putih Cuminum cyminum 3

1

V

1

Katuk Sauropus androgynus 1

2 Jukut pait Zingiber americans 325

3 Babadotan Ageratum conyzoides 3

4 Ki cente Lantana camara 8

5 Jintan putih Cuminum cyminum 4

6

Harendong

bulu Clidemia hirta 11

7 Jati Tectona grandis 5

1

2

Jukut pait Zingiber americans 337

2 Ki cente Lantana camara 8

3 Jintan putih Cuminum cyminum 4

4 Jati Tectona grandis 5

5 Pungpurutan Urena lobata 12

6 Ki sereh Isotoma longiflora 11

1

3

Jukut pait Zingiber americans 345

2 Pungpurutan Urena lobata 12

3 Ki cente Lantana camara 8

4 Babadotan Ageratum conyzoides 5

5 Ki hampelas Ficus ampelas 12

6 Jati Tectona grandis 5

1

4

Jukut pait Zingiber americans 425

2 Pungpurutan Urena lobata 12

3 Ki cente Lantana camara 11

4 Babadotan Ageratum conyzoides 3

5 Ki hampelas Ficus ampelas 8

6 Jati Tectona grandis 6

Page 81: PENDUGAAN POTENSI KANDUNGAN KARBON PADA TEGAKAN ...

Lampiran 5. Data Analisis Vegetasi Tumbuhan Bawah Petak Tahun Tanam

1990

No. Petak

Sub

Petak Nama Lokal Nama Ilmiah Jumlah

1

I

1

Ki cente Lantana camara 8

2 Kakacangan Centrosema pubescens 5

3 Talas Colocasia giganteum 5

4 Jukut pait Zingiber americans 348

5 Jati Tectona grandis 5

1

2

Beunying Ficus fistulosa 13

2 Jukut pait Zingiber americans 216

3 Jintan putih Cuminum cyminum 5

4 Kakacangan Centrosema pubescens 15

5 Ki beletrak Euria glabra 4

6 Katuk Sauropus androgynus 1

7 Ki cente Lantana camara 4

1

3

Ki cente Lantana camara 2

2 Jukut pait Zingiber americans 215

3 Pungpurutan Urena lobata 3

4 Kakacangan Centrosema pubescens 5

5 Jati Tectona grandis 2

6 Iles-iles Amorphophallus muelleri 1

7 Amis mata Ficus montana 4

8 Jintan putih Cuminum cyminum 5

9 Ki Beletrak Euria glabra 4

1

4

Beunying Ficus fistulosa 1

2 Talas Colocasia giganteum 4

3 Jukut pait Zingiber americans 217

4 Amis mata Ficus montana 2

5 Jintan putih Cuminum cyminum 4

6 Ki cente Lantana camara 6

1

II 1

Kakacangan Centrosema pubescens 5

2 Adas Foeniculum vulgare 2

3 Ki cente Lantana camara 4

4 Jintan putih Cuminum cyminum 8

5 Iles-iles Amorphophallus muelleri 1

6 Jukut pait Zingiber americans 313

1

2

Harendong

bulu Clidemia hirta 2

2 Kakacangan Centrosema pubescens 6

3 Babadotan Ageratum conyzoides 3

4 Beunying Ficus fistulosa 3

Page 82: PENDUGAAN POTENSI KANDUNGAN KARBON PADA TEGAKAN ...

5 Pungpurutan Urena lobata 7

6

Paku-

pakuan Neprolephis sp 2

7 Jawer ayam Celosia cristata 2

8 Jukut pait Zingiber americans 305

9 Iles-iles Amorphophallus muelleri 1

1

3

Harendong

bulu Clidemia hirta 2

2

Harendong

peuti Melastoma affine 1

3 Ki beletrak Euria glabra 3

4 Jintan putih Cuminum cyminum 4

5 Kakacangan Centrosema pubescens 10

6 Ki cente Lantana camara 5

7 Eurih Imperata cylindrica 2

8 Jukut pait Zingiber americans 236

1

4

Hangasa Amomum maximum 1

2

Harendong

bulu Clidemia hirta 4

3 Katuk Sauropus androgynus 3

4 Jati Tectona grandis 2

5 Kakacangan Centrosema pubescens 4

6 Jukut pait Zingiber americans 315

7 Ki cente Lantana camara 5

8 Kadoya Disoxylum amooroides 4

9 Talas Colocasia giganteum 2

1

III

1

Kakacangan Centrosema pubescens 5

2 Ki cente Lantana camara 10

3 Ki beletrak Euria glabra 4

4 Jarong Stachytarpheta mutabilis 5

5 Jukut pait Zingiber americans 238

6 Jati Tectona grandis 5

1

2

Jukut pait Zingiber americans 432

2 Amis mata Ficus montana 3

3 Kakacangan Centrosema pubescens 11

4 Jintan putih Cuminum cyminum 4

5 Ki cente Lantana camara 6

6 Jati Tectona grandis 7

7 Pungpurutan Urena lobata 2

1

3

Jintan putih Cuminum cyminum 4

2 Pungpurutan Urena lobata 3

3 Ki cente Lantana camara 8

4 Jarong Stachytarpheta mutabilis 7

5 Ki beletrak Euria glabra 6

Page 83: PENDUGAAN POTENSI KANDUNGAN KARBON PADA TEGAKAN ...

6 Jati Tectona grandis 2

7 Balakacida Eiipatorium riparium 2

8 Babadotan Ageratum conyzoides 3

9 Jukut pait Zingiber americans 350

1

4

Jintan putih Cuminum cyminum 6

2 Rumput teki Cyperus iria 42

3 Pungpurutan Urena lobata 6

4

Harendong

bulu Clidemia hirta 3

5 Kakacangan Centrosema pubescens 8

6 Ki beletrak Euria glabra 3

7 Ki cente Lantana camara 4

8 Katuk Sauropus androgynus 2

9 Eurih Imperata cylindrica 2

10 Jukut pait Zingiber americans 320

11 Iles-iles Amorphophallus muelleri 1

1

IV

1

Kakacangan Centrosema pubescens 12

2

Harendong

bulu Clidemia hirta 2

3 Ki cente Lantana camara 11

4 Beunying Ficus fistulosa 2

5 Jintan putih Cuminum cyminum 2

6 Jukut pait Zingiber americans 335

1

2

Harendong

bulu Clidemia hirta 3

2 Kakacangan Centrosema pubescens 11

3 Lampuyang Zingiber aromaticum 2

4

Harendong

bulu Clidemia hirta 8

5 Jukut pait Zingiber americans 300

6 Jintan putih Cuminum cyminum 2

1

3

Harendong

bulu Clidemia hirta 8

2 Jintan putih Cuminum cyminum 4

3 Ki hampelas Ficus ampelas 6

4 Ki cente Lantana camara 7

5 Eurih Imperata cylindrica 3

6 Jukut pait Zingiber americans 230

7 Lampuyang Zingiber aromaticum 6

8 Jati Tectona grandis 1

1

4

Rumput teki Cyperus iria 5

2 Jukut pait Zingiber americans 530

3 Ki sereh Isotoma longiflora 1

4 Mermut Physalis Sp. 1

Page 84: PENDUGAAN POTENSI KANDUNGAN KARBON PADA TEGAKAN ...

5 Jintan putih Cuminum cyminum 4

6 Kadoya Disoxylum amooroides 5

7 Kakacangan Centrosema pubescens 8

8 Jarong Stachytarpheta mutabilis 3

9 Eurih Imperata cylindrica 40

1

V

1

Jukut pait Zingiber americans 376

2 Ki sereh Isotoma longiflora 5

3 Jarong Stachytarpheta mutabilis 5

4 Jati Tectona grandis 2

5 Kakacangan Centrosema pubescens 10

6 Iles-iles Amorphophallus muelleri 2

7 Ki cente Lantana camara 10

8 Ki hampelas Ficus ampelas 2

9 Jintan putih Cuminum cyminum 6

1

2

Pungpurutan Urena lobata 2

2 Ki cente Lantana camara 4

3 Jarong Stachytarpheta mutabilis 5

4 Talas Colocasia giganteum 2

5 Jukut pait Zingiber americans 255

6 Kakacangan Centrosema pubescens 8

7 Jati Tectona grandis 1

1

3

Kakacangan Centrosema pubescens 10

2 Ki cente Lantana camara 7

3 Hangasa Amomum maximum 5

4 Eurih Imperata cylindrica 8

5 Jukut pait Zingiber americans 230

6 Ki cente Lantana camara 5

1

4

Jati Tectona grandis 2

2 Jukut pait Zingiber americans 420

3 Beunying Ficus fistulosa 2

4 Ki cente Lantana camara 8

5 Pungpurutan Urena lobata 15

6 Lampuyang Urena lobata 5

7 Ki hampelas Ficus ampelas 2

8

Anggrek

hutan Liparis palida 1

Page 85: PENDUGAAN POTENSI KANDUNGAN KARBON PADA TEGAKAN ...

KARBON PER PETAK TAHUN TANAM 1997 (ton/ha)

KARBON PETAK I (ton/ha) 9.6564

KARBON PETAK II (ton/ha) 10.5023

KARBON PETAK III (ton/ha) 9.9328

KARBON PETAK IV (ton/ha) 7.4956

KARBON PETAK V (ton/ha) 13.7183

KARBON TOTAL POHON PETAK TAHUN TANAM

1997 (ton/ha) 51.3054

KARBON RATA-RATA POHON PETAK TAHUN

TANAM 1997 (ton/ha) 10.26108

KARBON SERASAH PER PETAK TAHUN TANAM 1997 (ton/ha)

KARBON SERASAH PETAK I (ton/ha) 2.6254

KARBON SERASAH PETAK II (ton/ha) 2.0481

KARBON SERASAH PETAK III (ton/ha) 2.2142

KARBON SERASAH PETAK IV (ton/ha) 2.0636

KARBON SERASAH PETAK V (ton/ha) 2.9105

KARBON TOTAL SERASAH PETAK PETAK TAHUN TANAM

1997 (ton/ha) 11.8619

KARBON RATA-RATA SERASAH PETAK TAHUN TANAM 1997

(ton/ha) 2.3724

KARBON TUMBUHAN BAWAH PER PETAK PETAK TAHUN TANAM 1997

(ton/ha)

KARBON TUMBUHAN BAWAH PETAK I (ton/ha) 2.4832

KARBON TUMBUHAN BAWAH PETAK II (ton/ha) 2.0033

KARBON TUMBUHAN BAWAH PETAK III (ton/ha) 1.5704

KARBON TUMBUHAN BAWAH PETAK IV (ton/ha) 1.8544

KARBON TUMBUHAN BAWAH PETAK V (ton/ha) 2.4406

KARBON TOTAL TUMBUHAN BAWAH PETAK TAHUN TANAM 1997

(ton/ha) 10.3519

KARBON RATA-RATA TUMBUHAN BAWAH PETAK TAHUN

TANAM 1997 (ton/ha) 2.0704

KARBON DIATAS PERMUKAAN PETAK TAHUN TANAM 1997 (ton/ha)

PETAK I 14.7650

PETAK II 14.5537

PETAK III 13.7174

PETAK IV 11.4136

PETAK V 19.0694

KARBON TOTAL POHON PETAK TAHUN TANAM 1997

(ton/ha) 73.5191

RATA-RATA TOTAL POHON KARBON PETAK TAHUN

TANAM 1997 (ton/ha) 14.7038

Page 86: PENDUGAAN POTENSI KANDUNGAN KARBON PADA TEGAKAN ...

KARBON PER PETAK TAHUN TANAM 1990 (ton/ha)

KARBON PETAK I (ton/ha) 21.1720

KARBON PETAK II (ton/ha) 14.0114

KARBON PETAK III (ton/ha) 9.6480

KARBON PETAK IV (ton/ha) 13.2576

KARBON PETAK V (ton/ha) 21.9090

KARBON TOTAL POHON PETAK TAHUN TANAM

1990 (ton/ha) 79.9980

KARBON RATA-RATA PETAK TAHUN TANAM 1990

(ton/ha) 15.9996

KARBON SERASAH PER PETAK TAHUN TANAM 1990 (ton/ha)

KARBON SERASAH PETAK I (ton/ha) 0.5453

KARBON SERASAH PETAK II (ton/ha) 0.5796

KARBON SERASAH PETAK III (ton/ha) 0.5724

KARBON SERASAH PETAK IV (ton/ha) 0.6432

KARBON SERASAH PETAK V (ton/ha) 0.4087

KARBON TOTAL SERASAH PETAK TAHUN TANAM 19970

(ton/ha) 2.7493

KARBON RATA-RATA SERASAH PETAK TAHUN TANAM

1990 (ton/ha) 0.54986

KARBON TUMBUHAN BAWAH PER PETAK TAHUN TANAM 1990 (ton/ha)

KARBON TUMBUHAN BAWAH PETAK I (ton/ha) 2.5275

KARBON TUMBUHAN BAWAH PETAK II (ton/ha) 2.2031

KARBON TUMBUHAN BAWAH PETAK III (ton/ha) 1.788

KARBON TUMBUHAN BAWAH PETAK IV (ton/ha) 2.3929

KARBON TUMBUHAN BAWAH PETAK V (ton/ha) 2.283

KARBON TOTAL TUMBUHAN BAWAH PETAK TAHUN TANAM

1990 (ton/ha) 11.1944

KARBON RATA-RATA TUMBUHAN BAWAH PETAK TAHUN

TANAM 19970 (ton/ha) 2.2389

KARBON DIATAS PERMUKAAN PETAK TAHUN TANAM 1990 (ton/ha)

PETAK I 24.2448

PETAK II 16.7941

PETAK III 12.0084

PETAK IV 16.2937

PETAK V 24.6007

TOTAL KARBON PETAK TAHUN TANAM 1990 (ton/ha) 93.9417

RATA-RATA TOTAL KARBON PETAK TTAHUN TANAM 1990

(ton/ha) 18.7883

Page 87: PENDUGAAN POTENSI KANDUNGAN KARBON PADA TEGAKAN ...

Lampiran 7. Tabulasi data untuk uji ANOVA

Karbon

(ton/ha) Umur Vegetasi Petak

9,6564 1 1 1

10,5023 1 1 2

9,9328 1 1 3

7,4956 1 1 4

13,7183 1 1 5

2,6254 1 2 1

2,0481 1 2 2

2,2142 1 2 3

2,0636 1 2 4

2,9105 1 2 5

2,4832 1 3 1

2,0033 1 3 2

1,5704 1 3 3

1,8544 1 3 4

2,4406 1 3 5

21,1720 2 1 1

14,0114 2 1 2

9,6480 2 1 3

13,2576 2 1 4

21,9090 2 1 5

0,5453 2 2 1

0,5796 2 2 2

0,5724 2 2 3

0,6432 2 2 4

0,4087 2 2 5

2,5275 2 3 1

2,2031 2 3 2

1,788 2 3 3

2,3929 2 3 4

2,283 2 3 5

Keterangan:

Hutan 1= hutan tahun tanam

1990

Hutan 2=hutan tahun tanam

1990

Vegetasi 1= Pohon Jati

Vegetasi 2=Serasah

Vegetasi 3=Tanaman Bawah

Petak=ulangan

Page 88: PENDUGAAN POTENSI KANDUNGAN KARBON PADA TEGAKAN ...

Lampiran 8. Tabel sidik ragam hasil ANOVA

Nested ANOVA: Karbon (ton/ha) versus Umur; Vegetasi Analysis of Variance for Karbon (ton/ha)

Source DF SS MS F P

Umur 1 13,9028 13,9028 0,060 0,819

Vegetasi 4 933,8592 233,4648 41,458 0,000

Error 24 135,1522 5,6313

Total 29 1082,9142

Variance Components

% of

Source Var Comp. Total StDev

Umur -14,637* 0,00 0,000

Vegetasi 45,567 89,00 6,750

Error 5,631 11,00 2,373

Total 51,198 7,155

Expected Mean Squares

1 Umur 1,00(3) + 5,00(2) + 15,00(1)

2 Vegetasi 1,00(3) + 5,00(2)

3 Error 1,00(3)

Lampiran 9. Hasil analisa LSD

One-way ANOVA: Karbon (ton/ha) versus Veg Source DF SS MS F P

Veg 5 947,76 189,55 33,66 0,000

Error 24 135,15 5,63

Total 29 1082,91

S = 2,373 R-Sq = 87,52% R-Sq(adj) = 84,92%

Individual 95% CIs For Mean Based on

Pooled StDev

Level N Mean StDev ---+---------+---------+---------+------

1 5 10,261 2,243 (----*---)

2 5 2,372 0,380 (----*---)

3 5 2,070 0,390 (---*----)

4 5 16,000 5,327 (---*---)

5 5 0,550 0,087 (---*---)

6 5 2,239 0,280 (---*----)

---+---------+---------+---------+------

0,0 5,0 10,0 15,0

Pooled StDev = 2,373

Tukey 95% Simultaneous Confidence Intervals

All Pairwise Comparisons among Levels of Veg

Page 89: PENDUGAAN POTENSI KANDUNGAN KARBON PADA TEGAKAN ...

Individual confidence level = 99,50%

Veg = 1 subtracted from:

Veg Lower Center Upper -------+---------+---------+---------+--

2 -12,526 -7,889 -3,251 (--*---)

3 -12,828 -8,191 -3,553 (---*---)

4 1,101 5,739 10,376 (---*---)

5 -14,349 -9,711 -5,074 (---*---)

6 -12,660 -8,022 -3,384 (---*---)

-------+---------+---------+---------+--

-12 0 12 24

Veg = 2 subtracted from:

Veg Lower Center Upper -------+---------+---------+---------+--

3 -4,940 -0,302 4,336 (---*---)

4 8,990 13,627 18,265 (---*---)

5 -6,460 -1,823 2,815 (--*---)

6 -4,771 -0,133 4,504 (---*---)

-------+---------+---------+---------+--

-12 0 12 24

Veg = 3 subtracted from:

Veg Lower Center Upper -------+---------+---------+---------+--

4 9,292 13,929 18,567 (---*--)

5 -6,158 -1,521 3,117 (---*---)

6 -4,469 0,169 4,806 (---*---)

-------+---------+---------+---------+--

-12 0 12 24

Veg = 4 subtracted from:

Veg Lower Center Upper -------+---------+---------+---------+--

5 -20,087 -15,450 -10,812 (---*---)

6 -18,398 -13,761 -9,123 (---*--)

-------+---------+---------+---------+--

-12 0 12 24

Veg = 5 subtracted from:

Veg Lower Center Upper -------+---------+---------+---------+--

6 -2,949 1,689 6,327 (--*---)

-------+---------+---------+---------+--

-12 0 12 24