Pendirian dan Pengelolaan BUMDesa

66
Pendirian & Pengelolaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Gunung. W (Korda SAPA jateng III)

Transcript of Pendirian dan Pengelolaan BUMDesa

Page 1: Pendirian dan Pengelolaan BUMDesa

Pendirian & Pengelolaan

Badan Usaha Milik Desa(BUMDes)

Gunung. W (Korda SAPA jateng III)

Page 2: Pendirian dan Pengelolaan BUMDesa

MUKADIMAH (psl 92 UU Desa)

UU Desa

SEMANGAT GOTONG ROYONG MENDASARI PERLUNYA

KERJASAMA ANTAR DESA

MENGELOLA SENDIRIASET DESA

Desa

- Kerjasama Antar Desa(Perma Kades)

- Permendagri no 111 th 2014/ psl 2 hrf b

BKAD

MEMBERI KUASA

BUMDes

BUMDes Bersama

Page 3: Pendirian dan Pengelolaan BUMDesa

PERBEDAAN DESA MENURUT UU NO 6 TAHUN 2014 TENTANG DESA

Paradigma LamaKewenangan Adalah

Target(PP no 72)

Paradigma Baru Kewenangan adalah

Mandat(Permendes 1/2015)

Harapan mengiringi UU Desa dengan posisi,

peran dan kewenangan Desa yang baruDESA

BKAD Kec. Karangsambung

Page 4: Pendirian dan Pengelolaan BUMDesa

Tantangan & Peluang

1. Dana Desa Semakin Besar , Desa dapat membentuk (BUMDes) Desa didalamnya simpan pinjam Road Map Dana Desa dan usaha lainnya

2. Permendagri 113 Pasal 28 (2) Surat Permintaan Pembayaran (SPP) sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak boleh dilakukan sebelum barang dan atau jasa diterima (Peluang unit usaha BUMDes)

3. Pengembangan ekonomi Kawasan perdesaan (kelembagaan dan kemitraan ekonomi)4. Pengadaan Barang dan Jasa ke Desa (Unit Perdagangan yang keuntungannya di kembalikan

ke Desa dan Masy Miskin)5. Solusi Penanganan Pajak (dapat ditangani oleh BUMDes)6. Jasa Konsultan 7. Meningkatkan APBDes8. Meningkatkan usaha ekonomi bersumber SDA dan SDM9. Membangun ekonomi mandiri10. Sinkron dengan dokumen perencanaan desa (Penggalian gagasan “kalender musim”)11. Dll

Page 5: Pendirian dan Pengelolaan BUMDesa

PENDIRIAN BUM DESAPERMEN DESA NO 4 TAHUN 2015

Pasal 2 Pendirian BUM Desa dimaksudkan sebagai upaya menampung seluruh kegiatan di bidang ekonomi dan/atau pelayanan umum yang dikelola oleh Desa dan/atau kerja sama antar-Desa.

Pasal 28 (1) BUM Desa dapat melakukan kerjasama antar 2 (dua) BUM Desa atau lebih. (2) Kerjasama antar 2 (dua) BUM Desa atau lebih dapat dilakukan dalam satu

kecamatan atau antar kecamatan dalam satu kabupaten/kota.(3) Kerjasama antar 2 (dua) BUM Desa atau lebih harus mendapat persetujuan

masing-masing Pemerintah Desa.

Page 6: Pendirian dan Pengelolaan BUMDesa

TUJUAN

a. Meningkatkan perekonomian Desa;b. Mengoptimalkan aset Desa agar bermanfaat untuk kesejahteraan Desa;c. Meningkatkan usaha masyarakat dalam pengelolaan potensi ekonomi Desa;d. Mengembangkan rencana kerja sama usaha antar desa dan/atau dengan

pihak ketiga;e. Menciptakan peluang dan jaringan pasar yang mendukung kebutuhan

layanan umum warga;f. Membuka lapangan kerja;g. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui perbaikan pelayanan

umum, pertumbuhan dan pemerataan ekonomi Desa; danh. Meningkatkan pendapatan masyarakat Desa dan Pendapatan Asli Desa

Page 7: Pendirian dan Pengelolaan BUMDesa

Mimpi BUM Desa

1. “Berani memiliki impian”. 2. Saat impian dan keiinginan untuk mendirikan BUM Desa menguat

namun masih terbelenggu oleh diri sendiri maupun oleh orang lain maka memompa semangat para pendiri BUM Desa merupakan keharusan.

3. memompa semangat diri (memotivasi) maka BUM Desa dapat berdiri dan mulai menjalankan usahanya.

4. Para pendiri BUM Desa harus berani berpikir besar (think big) dengan membangun visi dari BUM Desa. Visi BUM Desa inilah yang akan menjadi energi penggerak agar para pendiri dan pengelola BERANI untuk segera memulai.

5. Memulai BUM Desa de-ngan membangun sebuah perencanaan.6. Study kelayakan usaha

Page 8: Pendirian dan Pengelolaan BUMDesa

Study Kelayakan

1. Analisa usaha prioritas2. Analisa konsumen (kuisoner)3. Analisa jumlah (pengurus)4. Analisa kebutuhan (RAB)5. Analisa administrasi6. Analisa kelembagaan dan badan hukum7. Dll.

Page 9: Pendirian dan Pengelolaan BUMDesa

Study kelayakan

• Apa masalah konsumen/masyarakat yang akan diatasi oleh bisnis BUM Desa?-(Naluri)

• Apa pekerjaan konsumen/masyarakat yang kita bantu menyelesaikan?

• Apakah kebutuhan konsumen/masyarakat yang akan kita penuhi?

• Produk dan jasa apa yang memberi nilai bagi segmen konsumen/masyarakat tertentu?

BUM Desa menjalankan bisnis untuk memperoleh keuntungan dari memenuhi kebutuhan konsumen. Konsumen akan mengkonsumsi atau menggunakan suatu

produk jika mereka memperoleh nilai dari suatu produk

Page 10: Pendirian dan Pengelolaan BUMDesa

Apa jenis usaha dari BUM Desa yang dapat menjawab kebutuhan konsumen/masyarakat?

Contoh:1. jika pelanggan/ masyarakat memerlukan air bersih tanpa harus

mengambil air dari sumber mata air di tempat yang jauh dari rumah, BUM Desa dapat membuka Perusahaan Air Minum Desa (PAMDes).

2. memiliki usaha sarana produksi pertanian (Saprotan) untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sebagai hasil dari ke berhasilan warga melakukanperubahanpola tanam dari palawija ke tanaman keras.

3. dalam memenuhi kebutuhan kaum perempuan desa untuk menambah modal usaha kecil rumah tangga dan terbebas dari jeratan rentenir. Unit usaha yang dikembangkan oleh BUM Desa ini adalah Simpan-Pinjam

Page 11: Pendirian dan Pengelolaan BUMDesa

Segmen Pasar

Setiap perusahaan atau organisasi pasti memiliki kelompok orang atau organisasi yang berbeda yang hendak di jangkau dan dilayani (segmen pasar). Segmen pasar merujuk pada jawaban pertanyaan “Untuk siapa nilai kita cipta kan?” dan “Siapakah konsumen, pelanggan, atau pengguna yang paling penting bagi BUM Desa? mengetahui pelanggan merupakan cara termudah untuk menentukan segmen pasar dari unit usaha BUM Desa

Page 12: Pendirian dan Pengelolaan BUMDesa

Pemetaan Segmen1. Berapa umur mereka?

Arahkan jawaban Anda kepada kelompok umur yang menjadi konsumen utama produk atau jasa yang ditawarkan. Misalnya semua kelompok umur (petani tanaman keras).

2. Apa jenis kelamin mereka?Fokuskan jawaban Anda pada jenis kelamin tertentu jika produk yang ditawarkan memiliki konsumen untuk jenis kelamin tertentu. Misalnya laki-laki dan perempuan.

3. Dimana mereka tinggal?Arahkan jawaban Anda pada suatu wilayah/derah tertentu jika produk yang ditawarkan memang dikhususkan untuk wilayah tertentu. Misalnya pe tani di Desa Kaloling dan sekitarnya.

4. Apa yang menjadi kebutuhan mereka?Sebutkan kebutuhan khusus mereka berdasarkan umur, jenis kelamin, dan tempat tinggalnya. Misal- nya kebutuhan akan sarana produksi pertanian dengan harga terjangkau.

5. Berapa pengeluaran mereka per bulan?Arahkan jawaban Anda kepada kelompok pendapatan tertentu yang menjadi target konsumen. Misalnya petani di desa dengan pengeluaran di atas Rp 300.000,- per bulan

INGAT! Kesalahan yang biasa dilakukan oleh BUM Desa adalah langsung menentukan bisnis dan baru kemudian memutuskan siapa yang akan menjadi

pelanggannya. Atau membuat produk tanpa memikirkan pasarnya

Page 13: Pendirian dan Pengelolaan BUMDesa

Hubungan Konsumen

Setiap perusahaan atau organisasi termasuk BUM Desa yang sukses pasti berhasil menjalin hubungan yang baik dengan para konsumen atau pelanggan. Pengelola BUM Desa harus dapat mengidentifikasi jenis hubungan dengan setiap kelompok konsumen yang diharapkan dibangun dan dijaga, hubungan seperti apa yang telah di bangun, berapa biaya yang dibutuhkan untuk membangun hubungan tersebut, dan bagaimana mereka menyatu dengan seluruh model bisnis BUM Desa

Page 14: Pendirian dan Pengelolaan BUMDesa

Saluran Distribusi

Apapun bisnis yang dijalankan oleh BUM Desa, mereka harus menentukan saluran penjualan, yaitu bagaimana cara agar produk/layanan BUM Desa sampai ke pelanggan atau masyarakat pengguna. Cara menjangkau konsumen adalah memilih dan menentukan saluran distribusi yang akan digunakan oleh BUM Desa. Menjawab pertanyaan per tanyaan berikut ini akan membantu pengelola BUM Desa untuk memilih dan menentukan cara menjangkau konsumen yang paling efektif dan efisien. Pertanyaan tentang:1. Apakah BUM Desa akan membangun tim penjualan sendiri? Atau akan

memberikan bagian penjualan kepada orang lain seperti distributor? 2. Apakah Anda akan membuka toko sendiri? Atau membuka counter kecil

di dalam toko besar seperti mall?

Page 15: Pendirian dan Pengelolaan BUMDesa

Lanjutan

Analisa kelebihan dan kekurangan dari setiap pilihan jawaban pertanyaan di atas, lalu pilih yang paling efektif dan efisien untuk mengantarkan produk ke konsumen sesuai dengan rutinitas pelanggan atau masyarakat. Sebagai contoh BUM Desa Dande Lompoa di Desa Kampala yang membuka usaha grosir barang dagangan untuk para pedagang kecil membuka toko sendiri sebagai cara untuk menjangkau konsumen. Membuka toko/outlet atau kantor pemasaran sendiri atau memanfaatkan ruang kosong di balai desa.

Page 16: Pendirian dan Pengelolaan BUMDesa

Aktivitas Utama

Setiap bisnis pasti menjalankan kegiatan-kegiatan utama untuk menghasilkan barang atau jasa untuk konsumen dan menghasilkan uang bagi perusahaan. Begitupun dengan BUM Desa. Kegiatan-kegiatan utama tersebut disebut sebagai aktivitas kunci. Setiap perusahaan memiliki aktivitas kunci masing-masing. Aktivitas kunci yang dibutuhkan oleh BUM Desa sangat tergantung pada:

1. Barang atau jasa yang ditawarkan oleh BUM Desa.2. Saluran yang digunakan oleh BUM Desa untuk mendistribusikan

produk.3. Hubungan dengan konsumen yang dibangun oleh BUM Desa.4. Aliran pendapatan dari usaha BUM Desa.

Page 17: Pendirian dan Pengelolaan BUMDesa

Aktivitas utama

Aktivitas yang akan dilakukan oleh unit usaha simpan pinjam BUM Desa tersebut adalah:1. Kegiatan menerima simpanan/tabungan dari

nasabah.2. Kegiatan memberikan pinjaman (kredit)

kepada peminjam.3. Kegiatan pembukuan transaksi simpanan dan

peminjaman.

Page 18: Pendirian dan Pengelolaan BUMDesa

Sumber Daya Utama

Setiap perusahaan memiliki dan menggunakan sumber daya utama untuk men jalankan aktivitas utama masing-masing. Sumber daya yang digunakan sangat tergantung kepada proposisi nilai, saluran distribusi, hubungan konsumen, aliran pendapatan, dan lain sebagainya

Sumber Daya

Modal Bahan Baku(material) manusia

Teknologi(peralatan)

Informasi

Page 19: Pendirian dan Pengelolaan BUMDesa

lanjutan

BUM Desa dalam mengelola dan menjalankan bisnis umumnya tidak bisa sendirian. Mereka memerlukan tenaga kerja. Sejak awal tentukan berapa banyak dan jenis keahli-an apa yang diperlukan oleh BUM Desa. Sumber daya utama yang dibutuhkan oleh BUM Desa sangat ditentukan oleh jenis usaha. Sumber daya utama ini jika tidak dimiliki dan tersedia akan menyebabkan aktivitas utama tidak dapat berjalan dengan efektif. Jadi pengelola BUM Desa harus dapat menentukan kebutuhan, memiliki/ menyewa, dan menggunakan sumber daya utama untuk menghasilkan barang dan jasa untuk menghasilkan pendapatan dan keuntungan bagi BUM Desa

Sumber Daya Utama

Toko

SPP

Manusia ?Keahlian

Keahlian Manusia ?

Page 20: Pendirian dan Pengelolaan BUMDesa

Mitra Utama

Sebagai contoh usaha sarana produksi pertanian (Saprotan) yang cukup berhasil dikembangkan di BUM Desa Kunci sukses

usaha ini adalah keberhasilan membangun kemitraan dengan warga untuk melakukan transformasi pola tanam dari palawija ke tanaman

keras

BUM Desa agar sukses dalam berbisnis tentu tidak bisa bekerja sendirian, mereka harus bekerja sama dengan banyak pihak lainnya. Tentukan dari awal apakah bisnis BUM Desa memerlukan investor untuk permodalan atau Tidak ?

Apakah Anda perlu mengadakan perjanjian kerjasama khusus dengan distributor? Menggandeng mitra atau partner yang melengkapi kemampuan yang dimiliki akan meningkatkan peluang keberhasilan bisnis BUM Desa.

Page 21: Pendirian dan Pengelolaan BUMDesa

Struktur Biaya

Jika penghasilannya tidak besar berarti

BUM Desa akan merugi dan bisnis

ini tidak layak dijalankan atau dikembangkan

Pembiayaan, lakukan perhitungan secara seksama, lalu putuskan apakah rencana-

rencana bisnis BUM Desa menguntungkan?

Perencanaan

Tempat/Peralatan

Usaha

Page 22: Pendirian dan Pengelolaan BUMDesa

Aliran Pendapatan

Sebaiknya BUM Desa menentukan jenis-jenis pendapatan sejak awal. Apakah BUM Desa akan menjalankan unit usaha Perusahaan Air Minum (PAM) Desa dan mendapatkan pendapatan dari biaya abonemen dan rekening pemakaian air oleh pelanggan? Apakah BUM Desa akan menyelenggarakan jasa transportasi desa dan mendapatkan penghasilan dari tarif angkutan yang dibayarkan oleh penumpang? Apakah BUM Desa akan mengembangkan desa wisata dan mendapatkan penghasilan dari tiket masuk dan pendapatan dari jasa pendukung wisata lainnya? Setelah mengetahui pendapatan mengalir dari mana maka langkah selanjutnya adalah memutuskan dan menentukan target pendapatan per bulan. Jangan pernah membuat unit bisnis BUM Desa tanpa memikirkan rencana pendapat an dan berpikir untuk “Dapat duit dari mana?”

Page 23: Pendirian dan Pengelolaan BUMDesa

KuisonerANALISA KONSUMEN

DESA.....................KEC....................TH 2016

Nama : ................

Alamat : ................KONSUMEN PRODUSEN

I Kebutuhan Pokok Dasar Jumlah I Pertanian Jumlah1.1 Beras ...............Kg 1.1 Gabah .............Kg1.2 Minyak ...............Kg 1.2 Singkong .............Kg1.3 Gula ...............Kg 1.3 Kedelai .............Kg1.4 Dll ...............Kg 1.4 Kacang ijo .............Kg

Jumlah ................... 1.5 Dll Jumlah II Pendidikan Jumlah

2.1 Buku ............buah II Kuliner Jumlah2.2 Tas ............buah 2.1 Lanthing .............Kg2.3 seragam ............buah 2.2 Tempe ...........biji2.4 Dll 2.3 Tahu ...........biji

Jumlah 2.4 Dll Jumlah

III Pertanian Jumlah3.1 Pupuk .............Kg3.2 obat-obatan .................3.3 alat semprot ...........unit3.4 Hand traktor ...........unit3.5 Dll

Jumlah

Page 24: Pendirian dan Pengelolaan BUMDesa

TATA CARA PEMBENTUKAN BUMDES&

MENGELOLA ORGANISASI BUM DESA

Page 25: Pendirian dan Pengelolaan BUMDesa

Tahap I

Sosialisasi Pembentukan Tim Perumus

Sesuai kebutuhan 5/7 orang – SK Kades

Menyusun :1. Perdes BUMDes2. AD/ART3. Analisa usaha4. Analisa anggaran5. Analisa pengurus/jumlah6. SOP7. dll

Struktur1. Penasehat2. Badan pengawas3. pelaksana oprasional

SK Pengurus BUMDes

Page 26: Pendirian dan Pengelolaan BUMDesa

Tujuan pengorganisasian BUM Desa

1. Menjamin agar terjadi pembagian pekerjaan yang harus dilakukan dalam pekerjaan dan unit tertentu pada BUM Desa.

2. Mengatur pemberian tugas dan tanggung jawab yang berhubungan dengan pekerjaan masing-masing.

3. Mengkoordinasikan tugas-tugas BUM Desa yang beragam.4. Menyusun kelompok pekerjaan ke dalam unit atau bagian

tertentu.5. Menetapkan hubungan antar individu, kelompok tugas, dan

unit/bagian.6. Menetapkan jalur formal otoritas.7. Mengalokasikan dan mengerahkan sumber daya organisasi

atau mengelola usaha yang dijalankan.

Page 27: Pendirian dan Pengelolaan BUMDesa

A. Perencanaan

Langkah perencanaan ini sebenarnya sudah selesai ketika pengurus BUM Desa sudah menemukan ide-ide bisnis dan memilihnya menggunakan studi kelayakan usaha (SKU). Ide bisnis terpilih ini kemudian lebih didetailkan dengan membuat perencanaan bisnis atau usaha (business plan). Jadi pada tahap ini pengurus BUM Desa hanya perlu memeriksa ulang rencana usaha jika telah dibuat dengan melakukan hal-hal berikut ini:

1. Memeriksa kembali apakah asumsi-asumsi yang mendasari rencana operasi, pemasaran, keuangan, dan sumberdaya manusia sudah sesuai dengan kondisi internal dan eksternal BUM Desa.

2. Memastikan kembali bahwa tujuan dapat dicapai.

3. Menyusun rencana produksi, keuangan, fasilitas, pemasaran, sumberdaya manusia, dan logistik

4. Menyusun kebijakan berupa pedoman untuk pengambilan keputusan

5. Menyusun prosedur dan aturan.

6. Menyusun anggaran dan kegiatan

Page 28: Pendirian dan Pengelolaan BUMDesa

B. Pengorganisasian

1. Badan Hukum,2. Bentuk organisasi,3. Usaha yang dijalankan,4. Kepengurusan,5. Hak dan kewajiban,6. Permodalan,

Kesepakatan tentang organisasi BUM Desa dituangkan dalam Anggaran Dasar dan

Rumah Tangga (AD/ART).

-nama, -tempat kedudukan, -maksud dan tujuan, -kepemilikan modal, -kegiatan usaha, dan -kepengurusan.

-hak dan kewajiban pengurus, -masa bakti kepengurusan,- tata cara pengangkatan dan

pemberhentian pengurus-penetapan operasional - jenis usaha, dan sumber

permodalan. -Oleh karena itu,

AD/ART sekurang-kurangnya berisi:

6. Bagi hasil laba usaha,7. Keuntungan dan kepailitan,8. Kerjasama dengan pihak ketiga,9. Mekanisme

pertanggungjawaban,10.Pembinaan dan pengawasan

masyarakat.

AD ART

Page 29: Pendirian dan Pengelolaan BUMDesa

BUM DESA

Unit Usaha Simpan Pinjam

Badan Hukum

Unit Usaha Jasa & Perdagangan

1. Perdes2. AD/Art3. SOP

1. PT. LKM2. Koperasi

1. PT2. Firma3. UD4. CV

Dalam hal BUM Desa tidak mempunyai unit-unit

usaha yang berbadan hukum, bentuk organisasi

BUM Desa didasarkan pada Peraturan Desa

tentang Pendirian BUM Desa, sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 7 ayat (3) / Permendes no 4

th 2015

Page 30: Pendirian dan Pengelolaan BUMDesa

Struktur

Menyusun Struktur Organisasi Pengelolaan BUM Desa berdasarkan pada AD/ART. Organisasi pengelola BUM Desa terpisah dari organisasi pemerintah desa dan paling sedikit terdiri atas:1. Penasihat atau komisaris2. Badan Pengawas3. Pelaksana operasional atau direksi:

a. Direktur atau manajer; danb. Kepala unit usaha

Page 31: Pendirian dan Pengelolaan BUMDesa

Dewan Komisaris/Penasehat

Badan Pengawas

Direktur

BendaharaSekretaris

DstKepala UnitUsaha (B)

Kepala UnitUsaha (A)

Struktur

Komisaris kalau satu harus kepala desa/ komisaris lbh

dari 1 disebut dewan komisari yg diketuai oleh

Kades

Page 32: Pendirian dan Pengelolaan BUMDesa

Penasehat

Penasihat berkewajiban: a. memberikan nasihat kepada Pelaksana Operasional dalam melaksanakan pengelolaan BUM Desa; b. memberikan saran dan pendapat mengenai masalah yang dianggap

penting bagi pengelolaan BUM Desa; dan c. mengendalikan pelaksanaan kegiatan pengelolaan BUM Desa berdasarkan (rencana kerja, progres,

kendala, dll)

Penasihat berwenang: a. meminta penjelasan dari Pelaksana Operasional mengenai persoalan

yang menyangkut pengelolaan usaha Desa (rencana kerja, progres, kendala, dll)dan

b. melindungi usaha Desa terhadap hal-hal yang dapat menurunkankinerja BUM Desa.

Penasihat atau komisaris dijabat secara ex officio oleh Kepala Desa yang bersangkutan. Jika anggota penasihat dan komisaris ditambah dengan tokoh masyarakat yang lain maka disebut dewan komisaris/penasihat.

Page 33: Pendirian dan Pengelolaan BUMDesa

Managemen Kerja

1. Membangun tim kerja, menyusun daftar pekerjaan, pembagian kerja.2. Menyusun kebutuhan dana (anggaran) yang dibutuhkan untuk memulai

usaha BUM Desa sebelum usaha beroperasi.3. Mencari dan mengumpulkan sumber modal (penyertaan modal dari

Pemdes, bantuan pihak ke 3, Penyertaan modal dari masyarakat, dll)4. Mengurus aspek legalitas usaha jika penting dan dibutuhkan (Badan

usaha, badan Hukum)5. Merancang bangun produk atau jasa yang akan di produksi beserta

fasilitas produksinya ( Rencana sarana dan Prasarana).6. Pembelian peralatan dan perlengkapan yang dibutuhkan. 7. Pengadaan tanah, bangunan, kendaraan, atau mesin yang diperlukan

untuk operasional.8. Merancang strategi promosi dan menentukan target pasar.9. Kegiatan-kegiatan tambahan lainnya sesuai kebutuhan khusus jenis usaha

Page 34: Pendirian dan Pengelolaan BUMDesa

MENGELOLA PEMASARAN BUM DESA

Page 35: Pendirian dan Pengelolaan BUMDesa

Penjelasan

Keberhasilan dari sebuah BUM Desa sangat ditentukan oleh bagaimana mengelola pemasaran. Walaupun BUM Desa merupakan bisnis yang berwatak sosial (social entrepreneurship) namun tetap membutuhkan pendapatan untuk mencapai tujuannya. Tujuan tersebut hanya dapat dicapai jika BUM Desa memiliki pendapatan. Pendapatan bersumber dari hasil penjualan/pemasaran produk. Manajemen BUM Desa harus mengetahui apa yang sesungguhnya dijual. Apa yang dijual akan menentukan bagaimana mengelola pemasaran. Kegiatan pemasaran merupakan “jantung” yang akan memompa “darah” bagi keberlangsungan BUM Desa. Kegiatan pemasaran menghasilkan pendapatan yang dapat digunakan untuk menutup biaya-biaya yang harus dikeluarkan serta pemupukan modal dan lainnya

Page 36: Pendirian dan Pengelolaan BUMDesa

Pemasaran BMDes

Melihat Peluang Pasar

Memilih Kel Konsumen

MenjalankanRencana

Menyusun Rencana

MengendalikanKeg Pemasaran

Strategi Bersaing

Sistem Pemasaran

Strategi Pemasaran

Page 37: Pendirian dan Pengelolaan BUMDesa

Pengelompokan Pasar

Manfaat yang dapat diperoleh oleh BUM Desa dengan melakukan segmentasi pasar adalah:1. BUM Desa akan berada pada posisi yang lebih baik untuk

mendapatkan kesempatan-kesempatan dalam pemasaran karena ia lebih mudah untuk mempelajari keinginan setiap kelompok pasar (segmen).

2. BUM Desa dapat memilih segmen mana yang berpotensi paling besar yang akan menjadi sasaran.

3. BUM Desa dapat menggunakan kemampuannya yang ada untuk merespon pemasaran yang berbeda-beda secara baik, sehinggga dapat menghemat biaya, energi, dan waktu.

4. BUM Desa dapat mengatur kualitas dan kuantitas produk dan pemasarannya

Page 38: Pendirian dan Pengelolaan BUMDesa

MENGELOLA KEUANGAN BUM DESA

Page 39: Pendirian dan Pengelolaan BUMDesa

PenjelasanManajemen keuangan meliputi kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengendalian keuangan. Manajemen keuangan bagi BUM Desa adalah manajemen dana baik yang berkaitan dengan pengalokasian dana dalam berbagai bentuk investasi secara efektif (keputusan investasi) maupun usaha pengumpulan dana untuk pembayaran investasi secara efisien (keputusan pembelanjaan). fungsi dari pengelolaan keuangan BUM Desa meliputi 3 kebijakan/cara utama yaitu:a. Cara menginvestasikan atau menggunakan dana untuk

mengembangkan unit-unit usaha.b. Cara mencari sumber-sumber dana untuk mendanai unit usaha.c. Cara membagi risiko dan keuntungan.

Page 40: Pendirian dan Pengelolaan BUMDesa

Investasi

Jadi tujuan investasi BUM Desa adalah memaksimumkan kemakmuran pemerintah desa atau masyarakat desa.

Tujuan dari investasi secara umum adalah memaksimumkan kemakmuran pemegang saham atau memaksimumkan nilai perusahaan. Khusus untuk BUM Desa maka yang dimaksud dengan pemegang saham adalah pemerintah desa atau masyarakat desa secara luas.

Page 41: Pendirian dan Pengelolaan BUMDesa

Jangka Investasi

1. Investasi jangka panjang: merupakan investasi pada aset atau harta tetap, nilainya relatif besar, lebih berisiko, dan ber jangka waktu lebih dari 5 tahun.

2. investasi jangka pendek: merupakan investasi pada aset atau harta lancar (modal kerja berupa kas, piutang, dan persediaan), nilainya relatif kecil, lebih kecil risikonya, dan berjangka waktu kurang dari 1 tahun.

3. investasi jangka menengah:] adalah investasi dengan jangka waktunya antara 1 hingga 5 tahun.

Page 42: Pendirian dan Pengelolaan BUMDesa

Pembukuan BUMDes

Page 43: Pendirian dan Pengelolaan BUMDesa

akuntansi

1. Akuntansi dapat didefinisikan sebagai seni melakukan pencatatan, pengelompokan, dan pelaporan transaksi keuangan.

2. Siklus Akuntansi adalah rangkaian proses, selangkah demi selangkah, proses itulah yang sering diistilahkan dengan pembukuan (bookkeeping).

3. Pekerjaan pembukuan selesai sampai pada siklus saja, sementara pekerjaan akuntansi jauh lebih dalam dan luas dari sekedar siklus akuntansi (pembukuan), termasuk auditing (pemeriksaan), penyusunan sistem akuntansi, akuntansi manajemen, hingga perpajakan.

Page 44: Pendirian dan Pengelolaan BUMDesa

Siklus Akuntansi

1. Mengumpulkan dan Menganalisa Data Transaksi2. Mencatat Transaksi 3. Memindahkan Catatan Transaksi ke Buku Besar4. Membuat “Neraca Percobaan”5. Membuat (Jurnal) Penyesuaian6. Membuat Neraca Percobaan Setelah Penyesuaian 7. Menyusun Laporan Keuangan 8. Melakukan Penutupan Buku9. Membuat Penyesuaian Kembali

Page 45: Pendirian dan Pengelolaan BUMDesa

Mengumpulkan dan Menganalisa Data Transaksi

Siklus akuntansi dimulai dari proses pengumpulan data transaksi keuangan dalam bentuk bukti transaksi yang lazim disebut ‘nota’. Sesungguhnya bukti transaksi keuangan tidak selalu dalam bentuk nota, bisa jadi dalam bentuk lain, misalnya: akte, surat perjanjian, kwitansi, surat pengakuan utang-piutang. Melalui bukti inilah data transaksi keuangan diidentifikasi. Setelah bukti transaksi terkumpul, selanjutnya dinilai apakah transaksi itu sah untuk diakui atau tidak, berapa yang harus diakui.

Misalnya: Pada hari ini BUM Desa “Suka Untung” membeli peralatan kantor, atas pembelian tersebut BUM Desa memperoleh bukti transaksi berupa nota. Disamping membeli peralatan kantor juga membayar upah pegawai, atas pembayaran upah tersebut, pegawai menandatangani kwitansi, dan seterusnya. Bukti-bukti transaksi tersebut oleh pagawai akuntansi dikumpulkan, lalu dinilai apakah bukti transaksi itu sah atau tidak, berapa besarnya nilai transaksi yang harus diakui.

Page 46: Pendirian dan Pengelolaan BUMDesa

Mencatat Transaksi (Menjurnal)

- Memasukan nilai yang terdapat pada bukti transaksi ke dalam buku catatan transaksi.

- Proses ini disebut dengan proses pencatatan oleh orang akuntansi disebut “menjurnal” sering juga disebut “posting”.

- Proses menjurnal bisa jadi dilakukan setiap kali ada transaksi secara terus menerus sepanjang hari atau di masukan sekaligus di sore hari.

- Catatan-catatan transaksi dilangkah ini dalam akuntansi disebut dengan “Jurnal Umum (General Journal)”. Buku-buku yang menampung catatan transaksi ini sering disebut dengan buku jurnal umum

Misalnya: Pukul 8:00 pagi ada transaksi penjualan, setelah nota dinilai (pada langkah-1) langsung dijurnal ke dalam buku penjualan. Pukul 10:00 pagi terjadi transaksi penjualan berikutnya, nota dinilai, setelah itu dijurnal. Bisa jadi transaksi-transaksi tersebut dikumpulkan saja dahulu, baru kemudian dijurnal menjelang penutupan jam kerja. Disarankan agar setiap transaksi langsung dijurnal (jangan dikumpulkan terlebih dahulu). Jangan menunda pencatatan

Page 47: Pendirian dan Pengelolaan BUMDesa

Mengumpulkan dan Menganalisa Data Transaksi

TGL TRANSAKSIKLASIFIKASI TRANSAKSI : ADMINISTRASI UMUM

K K : 01NO TANGGAL URAIAN JML

1 02/06/2016 Listrik 100.000

Buku Tulis 20.000

JUMLAH BIAYA ADM UMUM 120.000

TGL TRANSAKSIKLASIFIKASI TRANSAKSI : TRANSPORTASI

K K : 02NO TANGGAL URAIAN JML

1 02/06/2016 Transport ke Desa 25.000

JUMLAH BIAYA ADM UMUM 25.000

Masuk ke Jurnal Umum

Page 48: Pendirian dan Pengelolaan BUMDesa

Memindahkan Catatan Transaksi ke Buku Besar

Pada langkah sebelumnya (jurnal umum), catatan transaksi masih dalam kondisi tercampur (berbagai macam transaksi ditampung dalam satu catatan). Di langkah ketiga ini, catatan transaksi tersebut dipindahkan ke dalam kelompok-kelompok akun/rekening (account) sesuai dengan jenis transaksinya.Misalnya: Jenis transaksi penjualan dipindahkan ke dalam akun penjualan, jenis transaksi pembelian bahan baku secara kredit dimasukkan ke dalam akun persediaan dan utang, jenis transaski berupa pembelian aset dimasukan ke dalam akun aktiva tetap, dan seterusnya. Kelompok-kelompok akun ini disebut “Buku Besar (General Ledger)”. Di dalam akun buku besar, satu jenis transaksi terkumpul menjadi satu kelompok, misalnya: akun buku besar penjualan terdiri dari transaksi-transaksi penjualan saja, rekening kas terdiri dari transaksi-transaksi yang berupa kas saja, rekening aktiva tetap terdiri dari transaksi-transaksi aktiva tetap saja. Di akhir proses ini, kumpulan nilai-nilai transaksi akan membentuk nilai akhir yang disebut dengan “saldo akhir (ending balance)”.

Page 49: Pendirian dan Pengelolaan BUMDesa

Jurnal Umum

JURNAL UMUM

BULAN : JUNI 2016

TGL TRANSAKSI URAIAN BUKTI KAS REFERENSI DEBET KREDIT

02/06/2016 Biaya Adm Umum KK.01 5.1 120.000

Biaya Transportasi KK.02 5.2 25.000

Kas 1.1 145.000

04/06/2016 Kas 1.1 600.000

Pendapatan Penjualan (laba) KM 01 4.1 325.000

Modal Produksi 3 275.000

Page 50: Pendirian dan Pengelolaan BUMDesa

Buku BesarLOGO

BUKU BESARKAS

NO REK : 1.1

TGL TRANSAKSI URAIAN DEBET KREDIT SALDO

01/06/2016SALDO AWAL 200.000 200.000 02/06/2016LISTRIK&ADM 145.000 55.000 04/06/2016PENJUALAN 600.000 655.000

31/6/2016 LISTRIK (PENYESUAIAN) 10.000 665.000

LOGOBUKU BESAR

PERSEDIAAN BARANG DAGANGANNO REK : 1.2

TGL TRANSAKSI URAIAN DEBET KREDIT SALDO

01/06/2016SALDO AWAL 300.000 300.000

LOGOBUKU BESARINVENTARIS

NO REK : 1.3

TGL TRANSAKSI URAIAN DEBET KREDIT SALDO

01/06/2016SALDO AWAL 20.000.000 20.000.000

Page 51: Pendirian dan Pengelolaan BUMDesa

Lanjutan Buku Besar

LOGOBUKU BESAR

UTANGNO REK : 2

TGL TRANSAKSI URAIAN DEBET KREDIT SALDO

01/06/2016SALDO AWAL -

-

LOGOBUKU BESAR

MODALNO REK : 3

TGL TRANSAKSI URAIAN DEBET KREDIT SALDO

01/06/2016SALDO AWAL -

20.500.000

04/06/2016Produksi Kerudung 275.000

20.775.000

LOGO

BUKU BESAR

PENDAPATAN PENJUALAN

NO REK : 4

TGL TRANSAKSI URAIAN DEBET KREDIT SALDO

01/06/2016SALDO AWAL - -

04/06/2016 325.000 325.000

LOGO

BUKU BESAR

BIAYA ADMINISTRASI UMUM

NO REK : 5.1

TGL TRANSAKSI URAIAN DEBET KREDIT SALDO

01/06/2016SALDO AWAL - -

02/06/2016 120.000 120.000

31/6/2016 10.000 110.000

LOGO

BUKU BESAR

BIAYA TRANSPORTASI

NO REK : 5.2

TGL TRANSAKSI URAIAN DEBET KREDIT SALDO

01/06/2016SALDO AWAL - -

02/06/2016 25.000 25.000

LOGO

BUKU BESAR

LABA

NO. REK : 6

TGL TRANSAKSI URAIAN DEBET KREDIT SALDO

01/06/2016SALDO AWAL - - -

31/6/2016 Laba bln Mei'16 180.000 180.000

31/6/2016 Penyesuaian 10000 190.000

Page 52: Pendirian dan Pengelolaan BUMDesa

Neraca Saldo

Saldo akhir bisa berupa saldo debit atau saldo kredit, sesuai dengan jenis akunnya:• Akun- akun kelompok aktiva (kas,piutang,

persediaan, aktiva tetap) bersaldo debit.• Akun kelompok kewajiban (hutang) bersaldo kre dit• Akun- akun kelompok ekuitas pemilik (modal, laba

ditahan) bersaldo kredit• Akun pendapatan bersaldo kredit• Akun biaya bersaldo debit

Page 53: Pendirian dan Pengelolaan BUMDesa

Contoh: Neraca Saldo

NERACA SALDO

BULAN :

NO. REK NAMA REKENING DEBET KREDIT

1 AKTIVA

1.1 KAS 200.000

1.2 PERSEDIAAN BARANG DAGANGAN 300.000

1.3 INVENTARIS 20.000.000

PASSIVA

2UTANG -

3MODAL 20.500.000

20.500.000 20.500.000

KETERANGAN :

KLASIFIKASI REKENING

1AKTIVA

2PASSIVA :

UTANG

MODAL

3LABA/RUGI

Page 54: Pendirian dan Pengelolaan BUMDesa

Membuat “Neraca Percobaan”

Membuat neraca percobaan biasanya dilakukan setiap menjelang penutupan buku. Apa itu neraca percoba an? Bagaimana cara membuatnya? Saat ini semua perusa haan sudah menggunakan sistem ‘double entry’ yang mensyaratkan kondisi yang seimbang (balance). Artinya setiap penambahan pada suatu rekening selalu disertai oleh pe ngurangan di rekening lain. Begitupun demikian sebalik nya. Sebagai implementasi, setiap transaksi dicatat ke da lam 2 (atau lebih) jenis rekening sekaligus. Misalnya: PT. ABC membeli peralatan kantor senilai Rp. 1 juta. Transaksi pembelian ini dicatat dengan sistem double-entry, sehingga jurnalnya menjadi: [Debit]. Aktiva – Peralatan Kantor = Rp. 1 juta[Kredit]. Kas = Rp. 1 juta Artinya: atas satu transaksi penjualan tersebut, di satu sisi membuat nilai aktiva peralatan kantor bertambah sebesar Rp. 1 juta, di sisi lainnya akun kas berkurang pada nilai yang sama, sehingga terjadi kondisi seimbang (balance). Dengan demikian, setelah semua transaksi terkumpul dan terakumulasi di buku besar, penggunaan sistem doubleentry membuat NILAI - atau rupiah - jenis akun bersaldo debit akan selalu sama dengan jenis akun bersaldo kredit.Proses membuat neraca percobaan (trial balance) pada langkah ini dimaksudkan untuk melakukan percobaan. Percobaan untuk memastikan bahwa nilai jenis akun bersaldo debit sama dengan jenis akun bersaldo kredit sehingga balance (seimbang).

Page 55: Pendirian dan Pengelolaan BUMDesa

Membuat “Neraca Percobaan”

LOGO LOGO

NERACA PERCOBAAN RUGI LABA

BULAN : Mei-16 BULAN : Mei-16

NO. REK NAMA REKENING SD. BULAN INI NO. REK NAMA REKENING SD. BULAN INI

DEBET KREDIT DEBET KREDIT

1 AKTIVA PASSIVA

1.1 KAS 655.000 4 PENDAPATAN - 325.000

1.2 PERSEDIAAN BARANG DAGANGAN 300.000 5 BIAYA-BIAYA -

1.3 INVENTARIS 20.000.000 5.1 BIAYA ADMINISTRASI UMUM 120.000

PASSIVA 5.2 BIAYA TRANSPORTASI 25.000

2UTANG -

3MODAL 20.775.000

6LABA 180.000

145.000 325.000

20.955.000 20.955.000 180.000

KETERANGAN :

KLASIFIKASI REKENING

1AKTIVA

2PASSIVA :

UTANG

MODAL

3LABA/RUGI

Page 56: Pendirian dan Pengelolaan BUMDesa

Membuat (Jurnal) Penyesuaian

Ada berbagai kemungkinan penyebab terjadinya ketidak sesuaian, sehingga nilai rekening bersaldo debit dengan rekening bersaldo kredit menjadi tidak sama (tidak balance):• Adanya transaksi yang belum dicatat• Adanya transaksi yang dicatat terlalu besar atau terlalu kecil (kesalahan perhitungan)• Adanya transaksi yang tidak bisa diakui sekaligus akibat penerapan sistem akrual. Misalnya:

atas pembelian aktiva tetap tidak bisa dibebankan sebagai biaya sekaligus, melainkan dialokasikan secara bertahap melalui penyusutan. Pendapatan diterima dimuka tidak bisa diakui sekaligus, melainkan dialokasikan secara bertahap. Beban bunga, beban sewa, pendapatan sewa, pendapatan bunga, dll.

• Oleh karena itu, perlu dibuatkan jurnal penyesuaian agar kesimbangan tercapai. Untuk pengalokasian penyusutan dan transaksi akrual, perlu dibuatkan tabel perhitung an dan jadwal.

Page 57: Pendirian dan Pengelolaan BUMDesa

LOGO

JURNAL PENYESUAIAN

BULAN :

TGL TRANSAKSI URAIAN TRANSAKSI REFERENSI DEBET KREDIT

31/6/2016 Biaya Administrasi Umum 10.000

Kas 10.000

KLASIFIKASI REKENING

1KAS

2UTANG

3MODAL

4PENDAPATAN

5BIAYA

6LABA

7RUGI

Membuat (Jurnal) Penyesuaian

Page 58: Pendirian dan Pengelolaan BUMDesa

Membuat Neraca Percobaan Setelah Penyesuaian

Langkah keempat diulangi sekali lagi. Bila masih belum balance, maka langkah kelima juga diulangi. Kedua langkah ini akan terus diulangi hingga kondisi seimbang (balance) tercapai.

Page 59: Pendirian dan Pengelolaan BUMDesa

LOGO

NERACA SETELAH PENYESUAIAN

BULAN : MEI 2016

NO. REK NAMA REKENING NERACA PERCOBAAN LABA / RUGI PENYESUAIAN NERACA AKHIR LABA / RUGIDEBET KREDIT DEBET KREDIT DEBET KREDIT DEBET KREDIT DEBET KREDIT

1 AKTIVA

1.1 KAS 655.000 10.000 665.000 - - - 1.2 PERSEDIAAN BARANG DAGANGAN 300.000 300.000 - - - 1.3 INVENTARIS 20.000.000 20.000.000 - - -

PASSIVA - - - -

2 UTANG - - - - -

3 MODAL 20.775.000 - 20.775.000 - -

4 PENDAPATAN - - 325.000 - - - 325.000

5 BIAYA-BIAYA - - - - - 5.1 BIAYA ADMINISTRASI UMUM - 120.000 10.000 - - 110.000 - 5.2 BIAYA TRANSPORTASI - 25.000 - - 25.000 - 6 LABA 180.000 180.000 - 190.000 190.000 -

JUMLAH 20.955.000 20.955.000 325.000 325.000 10.000 10.000 20.965.000 20.965.000 325.000 325.000

Membuat Neraca Percobaan Setelah Penyesuaian

Page 60: Pendirian dan Pengelolaan BUMDesa

Menyusun Laporan Keuangan

1. Setelah kesimbangan tercapai maka Laporan Keuangan bisa disusun.

2. Laporan keuangan adalah salah satu produk utama proses akuntansi, terdiri dari empat jenis laporan yaitu:• Laporan Laba Rugi (Income Statement/Profit and Loss Statement)• Neraca (Balance Sheet)• Laporan Arus Kas (Cash Flow Statement)• Laporan Perubahan Ekuitas/Modal (Equity Statement)

Page 61: Pendirian dan Pengelolaan BUMDesa

Menyusun Laporan KeuanganLOGO

LAPORAN KEUANGAN

BULAN :

1. NERACA AKHIR PERIODE

NO. REK NAMA REKENING AKTIVA PASSIVADEBET KREDIT DEBET KREDIT

1 AKTIVA

1.1 KAS 665.000 -

1.2 PERSEDIAAN BARANG DAGANGAN 300.000 -

1.3 INVENTARIS 20.000.000 -

PASSIVA - -

2 UTANG - -

3 MODAL - 20.775.000 6 LABA 190.000

JUMLAH 20.965.000 - - 20.965.000

2. LABA / RUGI

NO. REK NAMA REKENINGDEBET

KREDIT

4 PENDAPATAN 325.000

5 BIAYA-BIAYA

5.1 BIAYA ADMINISTRASI UMUM 110.000

5.2 BIAYA TRANSPORTASI 25.000

JUMLAH 135.000 325.000 LABA/RUGI 190.000

Page 62: Pendirian dan Pengelolaan BUMDesa

Melakukan Penutupan Buku

Penutupan buku dilakukan agar pendapatan dan biaya terakumulasi dan dilaporkan untuk periode tertentu (umum nya bulanan, kuartalan, atau tahunan). Lembaga keuangan seperti bank mungkin melakukannya setiap hari agar kedua jenis rekening ini tidak bercampur dengan peri ode berikutnya, maka perlu ditutup sehingga saldonya menjadi nol di setiap akhir periode. Selisih antara pendapatan dengan biaya menghasilkan nilai tertentu. Nilai itulah yang disebut “Laba (profit)” atau “Rugi (loss)”. Laba terjadi bila selisih tersebut bernilai positif di mana pendapatan lebih besar dibandingkan biaya. Sedangkan rugi terjadi bila selisih bernilai negatif di mana biaya lebih besar dibandingkan pendapatan. Penutupan dilakukan dengan memasukan jurnal pembalik (reversal journal). Membalik pendapatan yang biasanya dijurnal di sisi kredit, pada proses ini ditempatkan di sisi debit; dan biaya yang biasanya ditempatkan di sisi debit, pada proses ini ditempatkan di sisi kredit, sehingga rekening-rekening pendapatan dan biaya akan menjadi nol. Nilai selisih (laba/ rugi) dipindahkan ke neraca, yaitu akun “Laba Periode Ini (Current Earning)” yang akan menambah rekening Laba Ditahan (Retained Earning). Jurnal pembalik untuk menutup pendapatan dan biaya juga disebut jurnal penutupan (closing jurnal).

Page 63: Pendirian dan Pengelolaan BUMDesa

Melakukan Penutupan Buku

LAPORAN TUTUP BUKU

BULAN :

NO. REK NAMA REKENING AKTIVA PASSIVA

DEBET KREDIT DEBET KREDIT

Page 64: Pendirian dan Pengelolaan BUMDesa

Setelah langkah ke delapan ini dilakukan, maka rekening-rekening pendapatan dan biaya akan bernilai nol. Akun yang masih memiliki nilai saldo hanya akun-akun yang masuk dalam kelompok neraca saja (kas, piutang, persediaan, aktiva tetap, utang, dan modal atau ekuitas pemilik). Nilai saldo akun-akun kelompok neraca terus diakumulasi dan dilanjutkan di periode-periode berikutnya.

Page 65: Pendirian dan Pengelolaan BUMDesa

Membuat Penyesuaian Kembali (Pasca Penutupan)

Langkah terakhir ini dilakukan untuk 2 tujuan, yaitu:a. Untuk memastikan bahwa semua kelompok akun pendapatan

dan biaya telah ditutup; danb. Untuk memastikan bahwa semua saldo akun kelompok neraca

sudah dalam kondisi seimbang (balance) dan siap untuk menjadi saldo awal pembukaan buku periode berikutnya. Langkah-langkah tersebut yang harus dilewati dalam proses akuntansi, yang sering disebut dengan pembukuan (bookkeeping). Rangkaian langkah-langkah tersebut adalah satu siklus akuntansi (accounting cycle) dan akan berulang di periode-peride berikutnya sepanjang perusahaan masih beroperasi.

Page 66: Pendirian dan Pengelolaan BUMDesa

TERIMA KASIH

“Visi tanpa misi sama dengan Mimpi”PROGRAM SAPA

(JATENG III)

Gunung. W (Korda SAPA jateng III)