Pendidikan Kewarganegaraan Bab 1

8
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN PENDIDIKAN KEWIRAAN DI PERGURUAN TINGGI. A . Latar Belakang Permasalahan: 1. Setiap manusia yang hidup secara kelompok yang menghuni bagian dari bumi /Benua dengan menyelenggaraakan tata pemerintahan disebut bangsa bernegara..Hal itu memang dikehendaki oleh Allah SWT,sebagaimana dalam firmanNya ’’Allah menciptakan manusia berbeda-beda suku dan warna kulit untuk saling mengenal’’.Inilah yg menunjukkan adanya bangsa kulit Putih,di Benua Eropa, Bangsa kulit Hitam di Benua Afrika maupun Bangsa berkulit Sawo matang (coklat) di Benua Asia. 2. Setiap bangsa (yang merupakan kerumunan kesatuan manusia) ingin mempertahankan hidup dan kehidupannya dengn cara berkembang biak turun temurun menuju kehidupan lebih baik/sejahtera di negaranya tersebut dengan.melengkapi,menyempurnakan peraturan perundang-undangan yang menyangkut aspek kehidupan berbangsa dan bernegara. 3. Oleh karenanya setiap anak bangsa wajib mencintai bangsa dan.negaranya secara terus menerus/turun- temurun dengan melakukan upaya pertahanan baik preventif mqupun kuratif dalam segala aspek kehidupannya itu. 4. Selain melakukan upaya persatuan – kesatuan secara internal/nasional demi keeksistensinya sebagai bangsa (jati diri bangsa) dengan berpedoman pada

Transcript of Pendidikan Kewarganegaraan Bab 1

Page 1: Pendidikan Kewarganegaraan Bab 1

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

PENDIDIKAN KEWIRAAN DI PERGURUAN TINGGI.

A. Latar Belakang Permasalahan:

1. Setiap manusia yang hidup secara kelompok yang menghuni bagian dari

bumi /Benua dengan menyelenggaraakan tata pemerintahan disebut bangsa

bernegara..Hal itu memang dikehendaki oleh Allah SWT,sebagaimana dalam

firmanNya ’’Allah menciptakan manusia berbeda-beda suku dan warna kulit

untuk saling mengenal’’.Inilah yg menunjukkan adanya bangsa kulit Putih,di

Benua Eropa, Bangsa kulit Hitam di Benua Afrika maupun Bangsa berkulit

Sawo matang (coklat) di Benua Asia.

2. Setiap bangsa (yang merupakan kerumunan kesatuan manusia) ingin

mempertahankan hidup dan kehidupannya dengn cara berkembang biak turun

temurun menuju kehidupan lebih baik/sejahtera di negaranya tersebut

dengan.melengkapi,menyempurnakan peraturan perundang-undangan yang

menyangkut aspek kehidupan berbangsa dan bernegara.

3. Oleh karenanya setiap anak bangsa wajib mencintai bangsa dan.negaranya

secara terus menerus/turun-temurun dengan melakukan upaya pertahanan baik

preventif mqupun kuratif dalam segala aspek kehidupannya itu.

4. Selain melakukan upaya persatuan – kesatuan secara internal/nasional demi

keeksistensinya sebagai bangsa (jati diri bangsa) dengan berpedoman pada

Ideologi/Ajaran yg dianutnya,mereka juga wajib melakukan hubungan timbal

balik kepada bangsa-bangsa lain dengan saling menghormatinya (sebagai

wujud saling mengenal ,atas firman Allah SWT tersebut.diatas).

5. Bentuk hubungan antar bangsa itulah yg disebut hubungan

Internasional,dimana semua bangsa di dunia harus dan wajib ikut serta

mewujudkan perdamaian dunia,karena manusia diturunkan ke dunia oleh

Allah SWT untuk menjadi Khalifah =berbuat baik d memimpin, menjadikan

dunia ini sejahtera/harmonis bagi semua makhluk ciptaanNya.

6. Untuk itu manusia diberi Hak Hidup secara Asasi agar dapat melakukan

tugasnya tadi( kolifah),dg dilengkapi kekuatan/potensi yg berupa; a.Kekuatan

fisik(jasmaniah), b. Kekuatan Rohani/mental, yg berupa Nafsu, terdiri dari;

1).Nafsu Aluamah, 2).Nafsu Amarah, 3).Nafsu Mutmainah, d 4).Nafsu

Syofiah, serta c.Kekuatan Rasio/Akali= Intelektual.Namun perlu kita pahami

secara sungguh2 bahwa kekuatan2 yg diberikan oleh Allah tsb bervariasi(ada

Page 2: Pendidikan Kewarganegaraan Bab 1

perbedaannya) antara manusia yang satu dengan manusia yang

lain.Terkandung maksud agar manusia dapat saling tolong menolong, saling

berkasih sayang dan bekerja sama dalam melaksanakan tugas hidupnya

sebagai kolifah tersebut

7. Tetapi sayang bahwa dalam melakukan tugas kewajibannya tadi

manusia/bangsa mengalami pergesekan yang dapat menimbulkan konflik

(permasalahan) baik secara vertikal maupun horizontal yang berkepanjangan,

sehingga kehidupan di dunia susah terjadi kedamaian/keharmonisan secara

komulatif=menyeluruh.

B. Dasar Hukum bagi Pelaksanaan Pendidikan Kewarganegaraan di Indonesia.

1. Secara Filosofis, yaitu PANCASILA, yang tersurat dan tersirat dalam

Pembukaan UUD ’45 pada Alenia ke 4.Alenia itu terkandung makna bahwa

a). semua program kegiatan pembangunan Pemerintahan yg sudah tertera

terurai dialenia itu pelaksanaannya harus berdasarkan Pancasila ( termasuk

yg melindungi seluruh tumpah darah, melindungi segenap bangsa

Indonesia….).

b)..terbentuk dan terwujud adanya kecintaan terhadap.bangsa dan Negara.

c). terbentuknya rasa cinta perdamaian dunia yang abadi berdasarkan

keadilan,kemerdekaan di antara bangsa di dunia.(sebagai.wujud tugas

kekolifahan manusia).

2. Secara Yuridis formal,yaitu UUD’ 45:

a). pasal 30 ayat 1, d.2 . Ayat 1,menyebutkan :bahwa setiap warganegara

berhak d wajib ikut serta usaha pembelaan Negara. Ayat 2, Untuk itu

bentuk undang-undang (muncul undang-undang sebagai pelaksanaan

tentang ayat 2 (dua) tersebut, .yaitu UU 20 TH.1982, yang diamandemen

menjadi UU 3 TH.2002).tentang Pertahanan Keamanan Negara d

ketertiban Wilayah Negara.

b). pasal 31 ayat 1 dan 2.Ayat 1 menjelaskan bahwa :setiap warganegara

berhak mendapatkan pendidikan dan pengajaran. Ayat 2. Untuk itu

pemerinah menyusun dan menyelenggarakan sistem pendidikan nasional.

(muncul UU.2/1989,yg diamandemen menjadi UU 20/2003, tentang Sistim

pendidikan nasional).

3. Secara Situasional,yaitu; a.Kemen Diknas no: 232/2000,tentang Pedoman

Penyusunan Kurikulum di Perguruan Tinggi ( Yang dibagi dalam kelompok-

Page 3: Pendidikan Kewarganegaraan Bab 1

kelompok.,diantaranya Kelompok MKPK(Mata Kuliah Pengembangan

Kepribadian),MKBM, dll. Yg termasuk MKPK terbagi dlm MKPK Nasional:

a).Pendidikan Agama,

b).Pendidikan Pancasila

c).Pendidikan Kewarganegaraan/Pendidikan Kewiraan, masing2 berbobot 2

SKS,bagi semua Mhws.dalam Program Studi/ Jurusan apapun.

Sedangkan yg secara Institutional

diantaranya :IBD,IAD,Bhs,OlahRaga ,Kewirausahaan dll.Sesuai dg kebutuhan

Perguruan Tinggi yg bersangkutan. b.Keputusan Dirjen.Dikti.No;151/Dikti

/Kep/2000,d No;267/Dikti/Kep/2000,tentang Penyempurnaan Kurikulum

Pendidikan Kewarganegaraan/ Pendidikan Kewiraan,beserta proses

pembelajarannya.Oleh karena itu Pend.Kewarganegaraan sbg pengganti

Pend.Kewiraan dg penyesuaian materi yg dikuliahkan.

c.SK.Dirjen.Dikti. No;38/Dikti/Kep/2002, tentang Rambu2 Pelaksanaan

Matakuliah Pengembangan Kepribadian di Perguruan Tinggi.

4. Dasar Politis; yaitu tuntutan Reformasi ( 1998) untuk mencabut ” Dwi Fungsi

ABRI”

Nama Penidikan Kewiraan diganti dg Pendidikan Kewarganegaraan,atas

pengaruh kehidupan Sosal Politik di Indonesia pada masa ORBA ( Orde Baru

=1966 s/d 1998),dimana ABRI diberi dua ( 2) Fungsi yaitu; Fungsi Pertahanan

Keamanan d Fungfsi Sosial Politik,yg berdampak mengurangi Hak d

Kewenangan Sipil sbg pemilik kedaulatan berbangsa d bernegara.Maka Fungsi

Sosialnya “dicabut”, tinggal Fungsi Pertahanan Keamanan, sesuai dg UUD’45.

C. Tahapan Pelaksanaan Pendidikan Kewarganegaraan

PelaksanaanPendidikanKewarganegaraan/Pendidikan Kewiraan, pada

dasarnya adalah merupakan perwujudan/menifestasi dari makna kata melindungi

seluruh tumpah darah Indonesia d segegap bangsa Indonesia” ( pada alenia 4

Pembukaan UUD’45), yg berarti Pembelaan Negara, bagi semua Warga

Negara(pasal 30, ayat 1 UUD’45).

Adapun pelaksanaannya melalui dua tahapan yaitu;

1. Tahap Awal, dilaksanakan pada jenjang SD s/d SLTA.dg

pendekatan/metode pembelajaran secara Integretade = terpadu

/dipadukan,digabungkan dg mata pelajaran yg lain baik IPA maupun IPS

( terutamanya).

Page 4: Pendidikan Kewarganegaraan Bab 1

Ini ada kelemahannya dimana ;

a) . Tidak semua guru yg mt.pelajarannya digabungi mampu menguasai

materi Pendidikan Kewarganegaraan sbg penjabaran Pembelaan

Negara (PPBN) secara detail d konprehensif, karena mengutamakan

materi mata pelajarannya sendiri. adanya kesan yg mendalam.

b). Materi Pembelaan Negara kurang terinci dg jelas.

c). Berakibat siswa kurang memiliki kesan/kurang terkenang terhadap

materi.

Adapun keuntungannya;

a). Menghemat tenaga guru ,

b). Menghemat beaya untuk menggaji guru.

2. Tahap Lanjutan; dilaksanakan pada jenjang Perguruan Tinggi,

dg.pendekatan/ metode pembelajaran secara ”Monolitik”,dimana materi

Pendidikan Kewarganegaraan diajarkan secara tersendiri;

dg.keunggulan/keuntungan;

a). Mata kuliah berdiri sendiri,

b) .SKS tersendiri ( 2 ),

c). Tenaga pengajar ( dosen tersendiri,yg sudah ditraining/dilatih secara

khusus tentang materi Pendidikan Kewarganegaraan.

d). Jam kuliah tersendiri ( 90 menit/100 menit setiap temu muka.

e). Mahasiswa lebih memahami/menguasai materi karena proses

pembelajarannya lebih terarah, terkesaan d terkenang.

D. Tujuan Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan

1. Paham dan mampu melaksanakan hak dan kewajiban;

a). Secara santun, jujur, ikhlas, d demokratis.

b). Selaku warga negara RI terdidik bertanggung jawab.

2. Memahami pengetahuan dan permasalahan dasar hidup bermasyarakat,

berbangsa, dan bernegara.

3. Mampu mengatasi masalah Dasar Pemikiran Pancasila,Wawasan Nusantara,

dan Ketahanan Nasional secara kritis bertanggung jawab.

4. Memupuk sikap, perilaku, dan tindakan sesuai dg nilai2 kejuangan,

patriotisme, cinta tanah air,serta rela berkorban bagi nusa dan bangsa.

Page 5: Pendidikan Kewarganegaraan Bab 1

E. Kompetensi Lulusan Pendidikan Kewarganegaraan yg diharapkan;

Sesuai dg SK Dirjen Dikti No;38./Dikti/2002 pasal 3 ayat 3, kompetensi yg

diharapkan terhadap peserta didik mampu;

a. Memiliki wawasan kesadaran bernegara untk belanegara, d memiliki pola

pikir,pola sikap, d perilaku untk cinta tanah air Indonesia.

b. Menumbuhkembangkan wawasan kebangsaan, kesadaran berbangsa

bernegara, shg terbntuk daya tangkal sbg Ketahanan Nasional.

c. Menumbuhkembangkan peserta didik untk mempunyai pola sikap, polqa pikir

yg Komprehensip, Integral pada aspek kehidupan nasional .

Selain kompetensi yg diharapkn tsb.diatas,Pend.Kewarganegaraan yg berhasil

akan mmpu menumbuhkan sikap mental bersifat cerdas penuh rasa tanggung

jawab dari peserta didik dg perilaku yg;

a. Beriman d bertaqwa thd Tuhan YME,d menghayati nilai2 falsafah bangsa.

b. Berbudi pekerti luhur,berdisiplin dlm bermasyarakat,berbangsa d bernegara.

c. Bersikap rasional, dinamis,sadar akan hak d kwajiban sbg warga negara.

d. Bersifat profesional yg dijiwai oleh ksadaran bela negara.

e. Aktif memanfaatkan ilmu pengetahuan d teknologi serta demi untk kpentingan

kmanusiaan,baqngsa negara..