Pendidikan kewarganegaraan

23
Kelompok 1 D III Akuntansi 1-O SEKOLAH TINGGI AKUNTANSI NEGARA Pendidikan Kewarganegaraan

Transcript of Pendidikan kewarganegaraan

Page 1: Pendidikan kewarganegaraan

Kelompok 1D III Akuntansi 1-O

SEKOLAH TINGGI AKUNTANSI NEGARA

Pendidikan Kewarganegaraan

Page 2: Pendidikan kewarganegaraan

22

Bab IPendahuluan

Latar Belakang :Perjalanan panjang sejarah bangsa Indonesia yang dimulaisejak era sebelum dan selama penjajahan, kemudian dilanjutkandengan era perebutan dan mempertahankan kemerdekaan sampaihingga era pengisian kemerdekaan menimbulkan kondisi dantuntutan yang berbeda sesuai dengan jamannya.Kondisi dan tuntutan yang berbeda tersebut ditanggapi olehBangsa Indonesia berdasarkan kesamaan nilai–nilai perjuanganbangsa yang senantiasa tumbuh dan berkembang. Kesamaannilai–nilai ini dilandasi oleh jiwa, tekad, dan semangat kebangsaan.Kesemuanya itu tumbuh menjadi kekuatan yang mampumendorong proses terwujudnya Negara Kesatuan RepublikIndonesia dalam wadah Nusantara.Semangat perjuangan bangsa yang telah ditunjukkan padakemerdekaan 17 Agustus 1945 tersebut dilandasi oleh keimananserta ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa dan keikhlasanuntuk berkorban. Landasan perjuangan tersebut merupakan nilai–nilai perjuangan Bangsa Indonesia. Semangat inilah yang harusdimiliki oleh setiap warga negara Republik Indonesia. Selain itunilai–nilai perjuangan bangsa masih relevan dalam memecahkansetiap permasalahan dalam bermasyarakat, berbangsa, danbernegara serta terbukti keandalannya.Tetapi nilai–nilai perjuangan itu kini telah mengalami pasang surutsesuai dengan dinamika kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

Page 3: Pendidikan kewarganegaraan

Semangat perjuangan bangsa telah mengalamipenurunan pada titik yang kritis. Hal ini disebabkan antara lain olehpengaruh globalisasi. Globalisasi ditandai oleh kuatnya pengaruh lembaga–lembaga kemasyarakatan internasional, negara–negara maju yang ikut mengatur percaturan politik, ekonomi, sosial budaya, serta pertahanan dan keamanan global. Disamping itu, isu global yang meliputi demokratisasi, hak asasi manusia, dan lingkungan hidup turut pula mempengaruhi keadaan nasional.Globalisasi juga ditandai oleh pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, khususnya dibidang informasi, komunikasi, dan transportasi. Hingga membuat dunia menjadi transparan seolah–olah menjadi sebuah kampung tanpa mengenal batas negara. Semangat perjuangan bangsa yang merupakan kekuatan mental spiritual telah melahirkan kekuatan yang luar biasa dalam masa perjuangan fisik. Sedangkan dalam era globalisasi dan masa yang akan datang kita memerlukan perjuangan non fisik sesuai dengan bidang profesi masing–masing. Perjuangan non fisik ini memerlukan sarana kegiatan pendidikan bagi setiap warga negara Indonesia pada umumnya dan mahasiswa sebagai calon cendikiawan pada khususnya, yaitu melalui Pendidikan Kewarganegaraan.

3

Page 4: Pendidikan kewarganegaraan

• Rumusan MasalahRumusan MasalahRumusan masalah dalam makalah ini adalah.

1. Apakah pengertian dan pemahaman tentang pendidikan kewarganegaraan?

2. Bagaimana sejarah munculnya pendidikan kewaarganegaraan?3. Apa saja landasan ilmiah dan landasan hukum pendidikan

kewarganegaraan?4. Bagaimana hakikat, visi, misi, dan kompetensi pendidikan

kewarganegaraan?5. Apakahtujuanpendidikankewarganegaraan?

4

Page 5: Pendidikan kewarganegaraan

• TujuanTujuan dari makalah ini adalah.

1. Untuk mengetahui pengertian danpemahaman tentang pendidikan kewarganegaraan.

2. Untuk mengetahui sejarah munculnya pendidikan kewaarganegaraan.

3. Untuk mengetahui landasan ilmiah dan landasan hukum pendidikan kewarganegaraan.

4. Untuk mengetahui hakikat, visi, misi, dan kompetensi pendidikan kewarganegaraan.

5. Untuk mengetahui tujuan pendidikan kewarganegaraan.

5

Page 6: Pendidikan kewarganegaraan

Bab IIPembahasan

• Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan Pengertian kewarganegaraan dibedakan menjadi dua, yaitu sebagai berikut.

Kewarganegaraan dalam arti yuridis dan sosiologis :Kewargangegaraan dalam arti yuridis ditandai dengan adanya ikatan hukum antara orang-

orang dengan negara. Kewarganegaraan dalam arti sosiologis tidak ditandai dengan ikatan hukum, melainkan ditandai ikatan emosional, seperti ikatan perasaan, ikatan keturunan, ikatan nasib, ikatan sejarah, dan ikatan perasaan.

Kewarganegaraan dalam arti formil dan materiil.Kewarganegaraan dalam arti formil menunjukkan pada tempat kewarganegaraan. Dalam

sistematika hukum, masalah kewarganegaraan berada pada hukum publik. Kewarganegaraan dalam arti materiil menunjukkan pada akibat hukum dari status kewarganegaraan, yaitu adanya hak dan kewajiban negara.

6

Page 7: Pendidikan kewarganegaraan

• Sejarah Pendidikan Kewarganegaraan

Pendidikan Kewiraan dimulai tahun 1973/1974 sebagai bagian dari kurikulum pendidikan nasional, dengan tujuan untuk menumbuhkan kecintaan pada tanah air dalam bentuk PPBN (Pendidikan Pendahuluan Bela Negara) yang dilaksanakan dalam dua tahap, yaitu tahap awal yang diberikan kepada peserta didik sekolah dasar sampai sekolah menengah dan pendidikan luar sekolah dalam bentuk pendidikan kepramukaan, sedangkan PPBN tahap lanjut diberikan di perguruan tinggi dalam bentuk pendidikan kewiraan.

7

Page 8: Pendidikan kewarganegaraan

Perkembangan kurikulum dan materi Pendidikan Kewarganegaraan1. Pada awal penyelenggaraan pendidikan kewiraan sebagai cikal bakal dari PKn

berdasarkan SK bersama Mendikbud dan Menhankam tahun 1973, merupakan realisasi pembelaan Negara melalui jalur pengajaran khusus di Perguruan Tinggi.Di dalam SK itu dipolakan penyelenggaraan Pendidikan Kewiraan dan Pendidikan Perwira Cadangan di PerguruanTinggi.

2. Berdasarkan UU No. 20 tahun 1982 tentang Pokok-pokok Penyelenggaraan Pertahanan dan Keamanan Negara ditentukan bahwa:

• Pendidikan Kewiraan adalah PPBN tahap lanjutan pada tingkat PerguruanTinggi, merupakan bagian tidak terpisahkan dari Penyelenggaraan Sistem Pendidikan Nasional.

• Wajib diikuti seluruh mahasiswa (setiap warga negara).

3. Berdasarkan UU No. 2 tahun 1989 tentang sistem Pendidikan Nasional dinyatakan bahwa:

• Pendidikan Kewiraan bagi Perguruan Tinggi adalah bagian dari Pendidikan Kewarganegaraan.• Termasuk isi kurikulum pada setiap jenis, jalur, dan jenjang pendidikan.

8

Page 9: Pendidikan kewarganegaraan

4. SK Dirjen Dikti tahun 1993 menentukan bahwa Pendidikan Kewiraan termasuk dalam kurikulum MKDU (Mata Kuliah Dasar Umum) bersama-sama dengan Pendidikan Agama, Pendidikan Pancasila, ISD (Ilmu Sosial Dasar), IAD (Ilmu Alamiah Dasar), dan IBD (Ilmu Budaya Dasar) sifatnya wajib.

5. Kep. Mendikbud tahun 1994, menentukan:• Pendidikan Kewarganegaraan merupakan MKU (Mata Kuliah Umum) bersama-

sama dengan Pendidikan Agama, dan Pendidikan Pancasila.• Merupakan kurikulum nasional wajib diikuti seluruh mahasiswa.

6. Kep. Dirjen Dikti No. 19/Dikti/1997 menentukan antara lain:• Pendidikan Kewiraan termasuk dalam muatan PKn, merupakan salah satu

komponen yang tidak dapat dipisahkan dari kelompok MKU dalam susunan kurikulum inti.

• Pendidikan Kewiraan adalah mata kuliah wajib untuk ditempuh setiap mahasiswa pada Perguruan Tinggi.

9

Page 10: Pendidikan kewarganegaraan

7. Kep. Dirjen Dikti No. 151/Dikti/Kep/2000 tanggal 15 Mei 2000 tentang Penyempurnaan Kurikulum Inti MPK, menentukan:

• Pendidikan Kewiraan termasuk dalam muatan PKn, merupakan salah satu komponen yang tidak dapat dipisahkan dari kelompok MPK dalam susunan kurikulum inti PerguruanTinggi di Indonesia.

• Pendidikan Kewiraan adalah mata kuliah wajib untuk ditempuh setiap mahasiswa pada Perguruan Tinggi untuk program diploma III, dan strata-1.

8. Kep. Dirjen Dikti No. 267/Dikti/kep/2000 tanggal 10 Agustus, menentukan antara lain:

• Mata Kuliah PKn serta PPBN merupakan salah satu komponen yang tidak dapat dipisahkan dari MPK (Mata kuliah Pengembangan Kepribadian).

• MPK termasuk dalam susunan kurikulum inti Perguruan Tinggi di Indonesia.• Mata Kuliah PKn adalah mata kuliah wajib untuk diikuti oleh setiap mahasiswa

pada Perguruan Tinggi untuk program Diploma/Politeknik, dan Program Sarjana.

10

Page 11: Pendidikan kewarganegaraan

9. Kep. Mendiknas No. 232/U/2000 tanggal 20 Desember 2000 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Belajar Mahasiswa menentukan antara lain:

Kurikulum inti Program sarjana dan Program diploma, terdiri atas:•Kelompok Mata Kuliah PengembanganKepribadian (MPK)•Kelompok Mata Kuliah Keilmuan dan Keterampilan (MKK)•Kelompok Mata Kuliah Keahlian Berkarya (MKB)•Kelompok Mata Kuliah Perilaku Berkarya (MPB)•Kelompok Mata Kuliah Kehidupan Bermasyarakat (MKB)

9.MPK adalah kelompok bahan kajian dan pelajaran untuk mengembangkan manusia Indonesia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan YME dan berbudi pekerti luhur, berkepribadian mantap, dan mandiri serta mempunyai rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.10.Kurikulum inti merupakan kelompok bahan kajian dan pelajaran yang harus dicakup dalam suatu program studi yang dirumuskan dalam kurikulum yang berlaku secara nasional.11.MPK pada kurikulum inti yang wajib diberikan dalam kurikulum setiap program studi/kelompok program studi terdiri dari bahasa Indonesia, Pendidikan Pancasila, Pendidikan Agama, dan Pendidikan Kewarganegaraan.12.MPK untuk perguruan tinggi berdasarkan UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional terdiri dari Pendidikan Bahasa, Pendidikan Agama, dan Pendidikan Kewarganegaraan.

11

Page 12: Pendidikan kewarganegaraan

Landasan Ilmiah dan Landasan Hukum Pendidikan KewarganegaraanLandasan Ilmiah :1.Dasar Pemikiran PKnSetiap warga negara dituntut untuk dapat hidup berguna dan bermakna bagi negara dan bangsanya, serta mampu mengantisipasi perkembangan dan perubahan masa depannya. Untuk itu diperlukan pembekalan IPTEKS (ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni) yang berlandaskan nilai-nilai keagamaan, nilai-nilai moral, dan nilai-nilai budaya bangsa. Nilai-nilai dasar tersebut berperan sebagai panduan dan pegangan hidup setiap warga negara dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.2.Objek Pembahasan PKnSetiap ilmu harus memenuhi syarat-syarat ilmiah yang mempunyai objek, metode, sistem dan bersifat universal. Objek pembahasan setiap ilmu harus jelas, baik objek material maupun objek formal.Objek material adalah bidang sasaran yang dibahas dan dikaji oleh suatu bidang atau cabang ilmu. Objek material PKn adalah segala hal yang berkaitan dengan warga negara yang meliputi wawasan, sikap, dan perilaku warga negara dalam kesatuan bangsa dan negara.Objek formal adalah sudut pandang tertentu yang dipilih untuk membahas objek material tersebut. Objek formal PKn adalah hubungan antara warga negara dengan negara dan Pendidikan Pendahuluan Bela Negara.

12

Page 13: Pendidikan kewarganegaraan

Objek pembahasan PKn menurut Kep. Dirjen Dikti No. 267/dikti/Kep./ 2000 meliputi pokok bahasan sebagai berikut:1.Pengantar PKn

• Hak dan kewajiban warga negara• Pendidikan Pendahuluan Bela Negara• Demokrasi Indonesia• Hak Asasi Manusia

2.Wawasan Nusantara3.Ketahanan Nasional4.Politik dan Strategi Nasional

13

Page 14: Pendidikan kewarganegaraan

3. Rumpun KeilmuanPKn (Kewiraan) dapat disejajarkan dengan civics education yang

dikenal di berbagai negara. PKn bersifat interdisipliner (antarbidang) bukan monodisipliner karena kumpulan pengetahuan yang membangun ilmu kewarganegaraan diambil dari berbagai disiplin ilmu, seperti ilmu hukum, politik, administrasi negara, sosiologi, dsb.

14

Page 15: Pendidikan kewarganegaraan

Landasan Hukum :Adapun landasan hukum pendidikan kewarganegaraan adalah sebagai berikut.1.UUD 1945

• Pembukaan UUD 1945, alinea kedua dan keempat (cita-cita, tujuan dan aspirasi Bangsa Indonesia tentang kemerdekaanya).

• Pasal 27 ayat (1), kesamaan kedudukan Warganegara di dalam hukum dan pemerintahan.

• Pasal 27 ayat (3), hak dan kewajiban warga negara dalam upaya bela negara.• Pasal 30 ayat (1), hak dan kewajiban warga negara dalam usaha pertahanan dan

keamanan negara.• Pasal 31 ayat (1), hak warga negara mendapatkan pendidikan.

2.UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.3.Surat Keputusan Dirjen Dikti Nomor 43/DIKTI/Kep/2006 tentang Rambu-Rambu Pelaksanaan Kelompok Pengembangan Kepribadian di Perguruan Tinggi

15

Page 16: Pendidikan kewarganegaraan

Hakikat, Visi, Misi dan Kompetensi Pendidikan Kewarganegaraan :Hakikat Pendidikan Kewarganegaraan :Pendidikan (UU No. 20/2003 tentang Sisdiknas) adalah suatu usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang bertakwa kepada Tuhan YME, berakhlak mulia, sehat, beriman, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

16

Page 17: Pendidikan kewarganegaraan

MPK (Matakuliah Pengembangan Kepribadian) adalah mata kuliah yang menjadi sumber nilai dan pedoman bagi penyelenggara program studi dalam mengantarkan mahasiswa mengembangkan kepribadiannya. MPK terdiri atas mata kuliah yang relevan dengan tujuan pengayaan wawasan, pendalaman intensitas pengamalan dan penghayatan MPK. Di perguruan tinggi (PT), MPK merupakan mata kuliah wajib, hal ini termaktub dalam pasal 37 UU No. 20/2003, yaitu kurikulum pendidikan tinggi wajib memuat Pendidikan Agama, Pendidikan Kewarganegaraan, dan Bahasa.Hakikat Pendidikan Kewarganegaraan bertujuan membekali dan memantapkan mahasiswa dengan pengetahuan dan kemampuan dasar hubungan warga negara Indonesia yang Pancasilais (penganut ideologi Pancasila yg baik dan setia) dengan Negara dan sesama warga negara. Dengan kemampuan dasar itu, mahasiswa mampu menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Memiliki kepribadian yang mantap, berpikir kritis, bersikap rasional, etis, estetis dan dinamis, berpandangan luas, bersikap demokratis dan beradab.

17

Page 18: Pendidikan kewarganegaraan

Visi Pendidikan Kewarganegaraan :Menjadi sumber nilai dan pedoman dalam pengembangan dan penyelenggara program studi guna mengantarkan mahasiswa memantapkan kepribadiannya sebagai manusia Indonesia seutuhnya.  Misi Pendidikan Kewarganegaraan :Misi Pendidikan Kewarganegaraan :Membantu mahasiswa memantapkan kepribadiannya agar secara konsisten mampun mewujudkan nilai-nilai dasar keagamaan dan kebudayaan, rasa kebangsaan dan cinta tanah air sepanjang hayat dalam menguasai, menerapkan, dan mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni yang dimilikinya dengan rasa tanggung jawab.

18

Page 19: Pendidikan kewarganegaraan

Kompetensi Pendidikan Kewarganegaraan :Menjadi ilmuwan dan profesional yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air, demokratis yang berkeadaban, menjadi warga negara yang berdaya saing, berdisiplin, dan berpartisipasi aktif dalam membangun kehidupan yang damai berdasarkan system nilai Pancasila.Pendidikan Kewarganegaraan yang berhasil akan menimbulkan sikap dan perilaku sebagai berikut.1.Beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME dan menghayati nilai-nilai falsafah bangsa.2.Berbudi pekerti luhur, berdisiplin dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.3.Rasional, dinamis, dan sadarakan hak dan kewajiban sebagai warga negara.4.Bersifat profesional yang dijiwai oleh kesadaran bela negara.5.Aktif memanfaatkan iptek dan seni untuk kepentingan kemanusiaan, bangsa, dan negara.Melalui Pendidikan Kewarganegaraan peserta didik diharapkan mampun memahami, menganalisis, dan menjawab masalah-masalah yang dihadapi oleh masyarakat, bangsa, dan Negara secara berkesinambungan dan konsisten dengan cita-cita dan tujuan nasional yang digariskan oleh Pembukaan UUD 1945.Dalam mengisi kemerdekaan dan menghadapi pengaruh global setiap warga negara, khususnya mahasiswa, haruslah tetap pada jati dirinya yang berjiwa patriotik dan cinta tanah air.

19

Page 20: Pendidikan kewarganegaraan

Penyelenggara Pendidikan KewarganegaraanSesuai dengan perkembangan kemajuan dari periode keperiode dan adanya muatan tentang Wawasan Nusantara dan Ketahanan Nasional dan GBHN, UU No. 29/1954 tentang Pokok-pokok Perlawanan Rakyatdipandang tidak dapat lagi menjawab kondisi-kondisi yang diinginkan.Karena itu UU No. 29/1954 dicabut dan diganti dengan UU No. 20/1982 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Hankamneg RI. Reasialisasinya adalah diselenggarakannya Pendidikan Pendahuluan Bela Negara (PPBN) melalui objek dan sasaran di lingkungan kerja, lingkungan pemukiman, dan lingkungan pendidikan.Agar penyelenggara PPBN dapat menjadi pedoman dalam pendidikan, pembelajaran diselenggarakan dalam dua tahapan, yaitu :1.Tahap Awal diberikan dari tingkat SD – SMU2.Tahap Lanjutan diberikan kepada mahasiswa. Tahap Lanjutan ini bertitik berat pada pemahaman bela Negara secara filosofis.Pendidikan Kewarganegaraan ini merupakan mata kuliah wajib dalam membentuk kepribadian warga negara.

20

Page 21: Pendidikan kewarganegaraan

Tujuan Pendidikan KewarganegaraanBerdasarkan Kep. Dirjen Dikti No. 267/Dikti/2000, tujuan Pendidikan Kewarganegaraan mencakup:Tujuan UmumUntuk memberikan pengetahuan dan kemampuan dasar kepada mahasiswa mengenai hubungan antara warga Negara dengan Negara serta PPBN agar menjadi warga negara yang dapat diandalkan oleh bangsa dan negara.Tujuan Khusus1.Agar mahasiswa dapat memahami dan melaksanakan hak dan kewajiban secara santun, jujur, dan demokratis serta ikhlas sebagai WNI terdidik dan bertanggungjawab.2.Agar mahasiswa menguasai dan memahami berbagai masalah dasar dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, serta dapat mengatasinya dengan pemikiran kritis dan bertanggung jawab yang berlandaskan Pancasila, Wawasan Nusantara, danKetahananNasional3.Agar mahasiswa memiliki sikap dan perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai kejuangan, cinta tanah air, serta rela berkorban bagi nusa dan bangsa.

21

Page 22: Pendidikan kewarganegaraan

BAB III PENUTUP

Simpulan :Pendidikan kewarganegaraan mempelajari status kewarganegaraan, yakni tentang bagaimana warga negara berperilaku dan hukum yang mengikatnya di dalam suatu negara. Pendidikan kewarganegaraan merupakan mata kuliah wajib yang diberikan di perguruan tinggi dengan tujuan untuk memberikan pengetahuan dan kemampuan dasar kepada mahasiswa mengenai hubungan antarawarga negara dengan negara agar menjadi warga negara yang dapat diandalkan oleh bangsa dan negara.

22

Page 23: Pendidikan kewarganegaraan

Saran :Sebagai seorang warga negara Indonesia, sudah seharusnya kita mempelajari pendidikan kewarganegaraan dengan baik. Kita adalah generasi penerus bangsa yang akan menentukan kejayaan Negara ini. Kita juga harus mempelajari pendidikan kewarganegaraan yang akan membimbing kita menjadi warga Negara yang baik.

23