pendidikan kewarganegaraan

16
1 LATAR BELAKANG MPK PENDIDIKAN LATAR BELAKANG MPK PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN KEWARGANEGARAAN 1. 1. Sejarah panjang bangsa Indonesia dalam memperjuangkan Sejarah panjang bangsa Indonesia dalam memperjuangkan kemerdekaan yang dilandasi oleh nilai-nilai, semangat dan kemerdekaan yang dilandasi oleh nilai-nilai, semangat dan tekad kejuangan 1945, sehingga terwujud NKRI. tekad kejuangan 1945, sehingga terwujud NKRI. 2. 2. Nilai-nilai dan semangat kejuangan 1945 sangat dibutuhkan Nilai-nilai dan semangat kejuangan 1945 sangat dibutuhkan untuk mengisi kemerdekaan, dimana nilai-nilai kejuangan untuk mengisi kemerdekaan, dimana nilai-nilai kejuangan tersebut perlu ditanamkan kepada setiap warganegara. tersebut perlu ditanamkan kepada setiap warganegara. 3. 3. Pada era globalisasi batas-batas negara seolah-olah tidak Pada era globalisasi batas-batas negara seolah-olah tidak ditentukan lagi oleh wilayah teritorial yang menciptakan ditentukan lagi oleh wilayah teritorial yang menciptakan struktur baru yang global. Kondisi itu mempengaruhi struktur baru yang global. Kondisi itu mempengaruhi kondisi mental spritual bangsa Indonesia. kondisi mental spritual bangsa Indonesia. 4. 4. Perjuangan non fisik diperlukan untuk mengatasi dampak Perjuangan non fisik diperlukan untuk mengatasi dampak globalisasi yaitu dengan memberikan kepada setiap globalisasi yaitu dengan memberikan kepada setiap warganegara Pendidikan Kewarganegaraan. warganegara Pendidikan Kewarganegaraan.

description

menjlaskan mengenai pendidikan berbangsa dan bernegara

Transcript of pendidikan kewarganegaraan

11

LATAR BELAKANG MPK PENDIDIKAN LATAR BELAKANG MPK PENDIDIKAN KEWARGANEGARAANKEWARGANEGARAAN

LATAR BELAKANG MPK PENDIDIKAN LATAR BELAKANG MPK PENDIDIKAN KEWARGANEGARAANKEWARGANEGARAAN

1.1. Sejarah panjang bangsa Indonesia dalam memperjuangkan Sejarah panjang bangsa Indonesia dalam memperjuangkan kemerdekaan yang dilandasi oleh nilai-nilai, semangat dan tekad kemerdekaan yang dilandasi oleh nilai-nilai, semangat dan tekad kejuangan 1945, sehingga terwujud NKRI.kejuangan 1945, sehingga terwujud NKRI.

2.2. Nilai-nilai dan semangat kejuangan 1945 sangat dibutuhkan untuk Nilai-nilai dan semangat kejuangan 1945 sangat dibutuhkan untuk mengisi kemerdekaan, dimana nilai-nilai kejuangan tersebut perlu mengisi kemerdekaan, dimana nilai-nilai kejuangan tersebut perlu ditanamkan kepada setiap warganegara.ditanamkan kepada setiap warganegara.

3.3. Pada era globalisasi batas-batas negara seolah-olah tidak Pada era globalisasi batas-batas negara seolah-olah tidak ditentukan lagi oleh wilayah teritorial yang menciptakan struktur ditentukan lagi oleh wilayah teritorial yang menciptakan struktur baru yang global. Kondisi itu mempengaruhi kondisi mental spritual baru yang global. Kondisi itu mempengaruhi kondisi mental spritual bangsa Indonesia.bangsa Indonesia.

4.4. Perjuangan non fisik diperlukan untuk mengatasi dampak Perjuangan non fisik diperlukan untuk mengatasi dampak globalisasi yaitu dengan memberikan kepada setiap warganegara globalisasi yaitu dengan memberikan kepada setiap warganegara Pendidikan Kewarganegaraan.Pendidikan Kewarganegaraan.

22

Dasar pemikiran MPK Pendidikan Kewarganegaraan

1. Pendidikan nasional diarahkan kepada peningkatan kecerdasan serta harkat dan martabat bangsa, beriman, bertaqwa, berkualitas mandiri, sehingga mampu membangun diri, masyarakat, bangsa dan negara.

2. Pendidikan nasional bertujuan meningkatkan kualitas manusia Indonesia, yaitu manusia beriman dan bertaqwa, berbudi pekerti luhur, berkepribasian, mandiri, maju, tangguh, cerdas, kreatif, terampil, berdisiplin, beretos kerja, profesional, bertanggung jawab, dan produktif serta sehat jasmani dan rohani.

3. Pendidikan nsional diselenggarakan untuk menumbuhkan jiwa patriotik, mempertebal semangat cinta tanah air, meningkatkan semangat kebangsaan, kesadaran pada sejarah bangsa, dan sikap menghargai jasa para pahlawan serta berorientasi masa depan.

4. UU No. 20/2003 telah menetapkan kurikulum PT wajib memuat Pendidikan Agama, Pendidikan Kewarganegaraan, dan bahasa.

33

Visi dan Misi MPK Pendidikan Kewarganegaraan

Sesuai Sk. Dirjen Dikti No. 43/Dikti/Kep/2006 menetapkam:

Visi kelompk MPK di PT merupakan sumber nilai dan pedoman dalam pengembangan dan penyelenggaraan program studi guna mengantarkan mahasiswa memantapkan kepribadiannya sebagai manusia yang berkarakter Indonesia seutuhnya.

Misi kelompk MPK di PT membantu mhs. Memantapkan kepribadiannya agar secara konsisten mampu mewujudkan nilai-nilai dasar keagamaan dan kebudayaan, semangat kebangsaan dan cinta tanah air sepanjang hayat dalam menguasai, menrapkan, dan mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang dimilikinya dengan rasa tanggungjawab dan bermoral.

44

Landasan Yuridis MPK Pendidikan Kewarganegaraan

1. Pembukaan UUD 1945 (alinea 2 dan 4 yaitu: Cita-cita dan tujuan nasional).

2. Batang Tubuh UUD 1945 Pasal 31 ayat 1-5 tentang pendidikan

3. Surat Keputusan Mendikanas RI No. 232/U/2000 tentang Pedoman Penyusunan Kurilkulum PT dan Penilaian hasil belajar, dan nomor 045/U/2002 tentang kurikulum inti PT, antara lain dtegaskan jenis kurikulum inti diploma dan sarjana meliputi kelompok MPK, MKK, MKB, MPB, MBB.

4. UU no. 20/2003 pasal 37 (2) menjelaskan bahwa kurikulum PT wajib memuat pendidikan agama, pendidikan kewarganegaraan, dan bahasa.

5. PP No. 19/2005 tentang standar nasional pendidikan mewajibkan kurikulum tingat satuan pendidikan tinggi memuat mata kuliah agama, kwn, bhs Indo, Inggeris, dan kurikulum tikt satuan pdd tinggi prog. Diploma dan sarjana wajib memuat mata kuliah yg bermuatan kepribadian, kebudayaan serta mata kuliah statistika dan atau matematika.

6. SK Dirjen Dikti Depdiknas No. 43/Dikti/Kep/2006 menjelaskan bahwa kompetensi kelompok mpk di PT, yaitu meliputi kompetensi pdd. Agama, pdd. Kwn, bhs. Indo.

55

Sejarah MPK Pendidikan Kewarganegaraan

1. Pelajaran Civics/ilmu kewarganegaraan telah dikenal di Indonesia semenjak zaman kolonial Belanda dengan nama Burgerkunde. Pelajaran ini digunakan untuk kepentingan penjajahan. Dua buku yang digunakan adalah : Indische Burgerchapkunde dan Rechen Plich

2. Setelah Indonesia merdeka, buku-buku yang dipakai pada zaman penjajahan masih digunakan sampai tahun 1955 baru terbit buku kearganegaraan berbahasa Indonesia dengan judul Inti Pengetahuan Warga Negara.

3. Pada tahun 1961 mata pelajaran civics digunakan untuk memberikan pengertian ttg pidato kenegaraan Presiden ditambah dengan Pancasila, sejarah pergerakan, dan hak kewajiban warga negara.

4. Pada tahun 1972 diselenggarakan Seminar Nasional Pengajaran dan Pendidikan Civics , istilahnya diganti dengan Ilmu Kewargaan Negara. civic education diganti dengan istilah pendidikan Kewargaan Negara.

5. Pada tahun 1975 sebagai tindak lanjut seminar diatas terbitlah buku Kewiraan Untuk mahasiswa dan sekali gus memberi nama mata kuliah Kewiraan khusus di PT.

6. UU No. 2/1989 ttg Sistem Pendidikan nasional sebagai dasar penyelenggaraan pendidikan tinggi pasal 39(2) menyebutkan Pendidikan Kewarganegaraan wajib diberikan di Perguruan Tinggi sampai sekarang (UU No. 20/2003)

6

KOMPTETENSI YANG

DIHARAPKAN KOMPETENSI ADALAH SEPERANGKAT TINDAKAN CERDAS , PENUH RASA TANGGUNG JAWAB YANG HARUS DIMILIKI OLEH SESEORANG AGAR IA MAMPU MELAKSANAKAN TUGAS-TUGAS DALAM BIDANG PEKERJAAN SESUAI PROFESI MASING-MASING.

KOMPETENSI LULUSAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN ADALAH SEPERANGKAT TINDAKAN CERDAS, PENUH RASA TANGGUNG JAWAB DARI SEORANG WARGA NEGARA DALAM BERHUBUNGAN DENGAN NEGARA, DAN MEMECAHKAN BERBAGAI MASALAH HIDUP BERMASYARAKAT, BERBANGSA DAN BERNEGARA DENGAN MENERAPKAN KONSEPSI FALSAFAH BANGSA, WAWASAN NUSANTARA, DAN KETAHANAN NASIONAL

7

MELALUI PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN, WARGA NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA DIHARAPKAN MAMPU:”MEMAHAMI, MENGANALISIS, DAN MENJAWAB

MASALAH-MASALAH YAG DIHADAPI OLEH MASYARAKAT, BANGSA, DAN NEGARANYA SECARA BERKESINAMBUNGAN

DAN KONSISTEN DENGAN CITA-CITA DAN TUJUAN NASIONAL SEPERTI YANG DIGARISKAN DALAM PEMBUKAAN UUD 1945

8

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN YANG BERHASIL AKAN MEMBUAHKAN SIKAP MENTAL YANG CERDAS, PENUH RASA TANGGUNG JAWAB DARI PESERTA DIDIK. SIKAP INI DISERTAI DENGAN PERILAKU YANG:

1. BERIMAN DAN BERTAQWA KEPADA TUHAN YANG MAHA ESA DAN MENGHAYATI NILAI-NILAI FALSAFAH BANGSA.

2. BERBUDI PEKERTI LUHUR, BERDISIPLIN DALAM MASYARAKAT, BERBANGSA DAN BERNEGARA.

3. RASIONAL, DINAMIS, DAN SADAR AKAN HAK DAN KEWAJIBAN SEBAGAI WARGA NEGARA.

4. BERSIFAT PROFESIONAL, YANG DIJIWAI OLEH KESADARAN BELA NEGARA.

5. AKTIF MEMAFAATKAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI SERTA SENI UNTUK KEPENTINGAN KEMANUSIAAN, BANGSA, DAN NEGARA

99

1010

1111

1212

1313

1414

1515

1616