Pendidikan Islam Di Andalusia Dan Sisilia Spaaaaaaaaaaaaai

download Pendidikan Islam Di Andalusia Dan Sisilia Spaaaaaaaaaaaaai

of 72

Transcript of Pendidikan Islam Di Andalusia Dan Sisilia Spaaaaaaaaaaaaai

PENDIDIKAN ISLAM DI ANDALUSIA DAN SISILIA Oleh: Muh. Dahlan Thalib 1. I. PENDAHULUAN 1. A. Latar Belakang Pendidikan Islam dikenal dan diyakini oleh penganut agama Islam sebagai suatu kegiatan pendidikan yang bersumber dari dogma ajaran Islam dengan nilai-nilai universal yang terkandung di dalamnya yang senantiasa mempertimbangkan pengembangan fitrah manusia atau potensi-potensi yang dimiliki manusia selaku makhluk[1]. sehingga usaha mempelajari Pendidikan Islam tidak dapat mengabaikan akar sejarah Pendidikan Islam yang merupakan bagian integral dari sejarah Islam itu sendiri. Disebutkan pendidikan Islam bersumber dari ajaran Islam menggambarkan bahwa pendidikan Islam memiliki perbedaan yang sangat esensial dan pokok dengan model pendidikan lain yang cenderung bersifat pragmatis-sekularistik yang hanya terbatas pada sumber dan penyebaran nilainilai kemanusian secara universal tanpa pernah mengaitkannya sama sekali dengan nilai-nilai ketuhanan. Atau yang lazim dikenal dengan istilah Ilmu Pengetahuan tanpa Tuhan. Kegiatan keilmuan yang sebagian besarnya mendapat stimulan dari kontak langsung dunia Eropa dengan dunia Islam ternyata melicinkan jalan bagi kebangkitan kembali (renaissance) bangsa Eropa, dan sekaligus mengantarkan Eropa barat secara khusus dan dunia secara umum kepada sejarah umat manusia yang sama sekali baru, yaitu abad modern. Dalam sejarah peradaban Islam, Andalusia dan Sisilia merupakan dua negara yang ditaklukkan oleh pemerintahan Islam dibawah kepemimpinan Bani Umayyah dengan melalui kekuatan angkatan perang. Spanyol lebih banyak dikenal dengan nama Andalusia yang diambil dari sebutan tanah semananjung Iberia, julukan Andalusia berasal dari kata Vandalusia yang artinya negeri bangsa Vandal, karena bagian selatan semananjung ini pernah dikuasai oleh bangsa Vandal sebelum mereka dikalahkan oleh bangsa Ghotia Barat pada abad V. Daerah ini diuasi oleh Islam setelah penguasa Bani Umayyah merebut tanah semenanjung ini dari bangsa Gothi Barat pada masa Khalifah Al-Wlid ibn Abdul Malik.[2] Pada saat itu Andalusia dan Sisilia adalah dua kerajaan yang dikuasai oleh Islam telah mengukir perkembangan ilmu pengetahuan, sehingga keduanya menjadi gudang ilmu pengetahuan di belahan Eropa. Keberhasilan Islam menguasai Andalusia tujuh setengah abad lamanya (7111492 M) dan Sisilia empat abad lamanya (827-1194 M) dapat mengubah wajah pendidikan Islam ketika itu dengan baik dan sistimatis. 1. B. Rumusan Masalah. Berdasarkan uraian diatas, maka yang menjadi pokok pembahasan adalah bagaimana Perkembangan Pendidikan Islam Di Andalusia dan Sisilia ? agar pembahasan ini lebih terarah, maka yang menjadi fokus pembahasan pada makalah ini adalah :

1. 2. 3. 4.

Bagaiman lintas Sejarah Masuknya Islam di Andalusia? Bagaimana Pola Pendidikan Islam di Andalusia? Bagaiman lintas Sejarah Masuknya Islam di Sisilia ? Bagaimana Pola Sistem Pendidikan Islam di Sisilia ? 1. PEMBAHASAN 1. A. Lintas Sejarah Masuknya Islam Di Andalusia

Al-Andalus (Arab: al-andalus) adalah nama dari bagian Semenanjung Iberia (Spanyol dan Portugal) yang diperintah oleh orang Islam, atau orang Moor, dalam berbagai waktu antara tahun 711 dan 1492.Al-Andalus juga sering disebut Andalusia, namun penggunaan ini memiliki keambiguan dengan wilayah administratif di Spanyol modern Andalusia.[3] Kondisi Andalusia pra kedatangan Islam sungguh sangat memprihatinkan, terutama ketika masa pemerintahan raja Ghotic yang melaksanakan pemerintahannya dengan besi. Kondisi ini menyebabkan rakyat Andalusia menderita dan tertekan. Mereka sangat merindukan datangnya kekuatan ratu adil sebagai sebuah kekuatan yang mampu mengeluarkan mereka saat itu, kerinduan mereka akhirnya menemukan momentumnya ketika kedatangan Islam di Andalusia. Ketika Dinasti Umayah dipegang oleh Khalifah al- Walid bin Abdul Malik (al-Walid I ) (naik takhta 86 H 1705 M ), khalifah keenam. la menunjuk Musa bin Nusair sebagai gubernur di Afrika Utara Pada masa kepemimpinan Musa bin Nusair, Afrika sebagian barat dapat di kuasai kecuali Sabtah (Ceuta ) yang pada waktu itu berada di bawah kekuasaan Bizantium. Ketika inilah pasukan Islam mampu menguasai bagian barat sampai Andalusia.[4] Penaklukan Islam di Andalusia tidak terlepas dari kepiawaian tiga heroic Islam, yaitu Tharif Ibn Malik, Thariq bin Ziyad, Musa bin Nushair. Perluasan bani umayyah ke Andalusia diawali oleh rintisan Tharif ibn Malik yang berhasil menguasai ujung paling selatan eropa, upaya ini kemudian dilanjutkan oleh Thariq bin Ziyad yang berhasil menguasai ibu kota Andalusia, Toledo. Kemudian ia juga menguasai Archidona, Elfiro dan Cordova. Bahkan raja Roderick (raja terakhir Vichigothic) berhasil ia kalahkan pada tahun 711 M[5]. Keberhasilan Thariq dalam melumpuhkan penguasa di Andalusia dalam sejarah Islam dicatat sebagai acuan resmi penaklukan Andalusia oleh Islam. Kemudian ekspansi ini dilanjutkan pada waktu yang sama oleh Musa bin Nushair yang akhirnya mampu menguasai Andalusia bagian barat yang belum dilalui oleh Thariq, tanpa memperoleh perlawanan yang berarti. Keberhasilan ekspansi ini akhirnya bermuara dengan dikuasainya seluruh wilayah Andalusia ke tangan Islam. Pada saat itu kekhalifahan dinasti umayyah pada masa pemerintahan Walid bin Abdul Malik hanya menjadikan daerah Andalusia sebagai sebuah keamiran saja. Ia menunjuk Musa bin Nushair sebagai amir di sana yang berkedudukan di Afrika Utara. Ketika dinasti umayyah di damaskus runtuh, perkembangan Andalusia kemudian dipegang oleh seorang pangeran umayyah Abdurrahman Ibn Muawiyah ibn Hisyam yang berhasil lolos dari buruan bani abbas. Tokoh inilah yang kemudian berhasil mendirikan kembali daulah bani umayyah di Andalusia[6]. Islam masuk ke Spanyol (Cordova) pada tahun 93 H (711 M) dibawah pimpinan Tariq bin Ziayad yang memimpin angkatan perang Islam untuk membuka Andalusia dengan membawa 7000 orang pasukan. Dengan kekuatan tambahan, Thariq yang mengepalai 12.000 pasukan, pada

19 Juli 711 berhadapan dengan pasukan Raja Roderick di mulut Sungai Barbate dipesisir laguna janda[7] dan berhasil mengalahkan tentara Gotik yang merupakan kemenangan penting untuk memudahkan pasukan muslim melintasi dan penaklukan kota-kota Spanyol lainnya tanpa mengalami perlawanan berarti. 1. B. Pola Pendidikan Islam di Andalusia. Berdasarkan literatur-lteratur yang membahas sejarah pendidikan dan sejarah peradaban Islam secara garis besarnya pendidikan Islam di Andalusia terbagi dua bagian yaitu : 1. 1. Kuttab Sejak Islam pertama kali menginjakkan kakinya di Andalusia hingga jatuhnya kerajaan Islam terakhir dan sekitar tujuh setengah abad lamanya, Islam memainkan peranan yang besar, baik dalam bidang Intelektual (filsafat, sains, fikih, musik dan kesenian, bahasa dan sastra) juga kemegahan bangunan fisik (Cordova dan Granada)[8]. Umat muslim Andalusia telah menoreh catatan sejarah yang mengagumkan dalam bidang intelektual, banyak perestasi yang mereka peroleh khususnya perkembangan pendidikan Islam. Pertumbuhan lembaga-lembaga pendidikan Islam sangat tergantung pada penguasa yang menjadi pendorong utama bagi kegiatan pendidikan. Di Andalusia menyebar lembaga pendidikan yang dinamakan Kuttab selain Masjid. Kuttab termasuk lembaga pendidikan terendah yang sudah tertata dengan rapi dan para siswa mempelajari berabagai macam disiplin Ilmu Pengetahuan diantaranya : 1. Fikhi. Oleh karena umat Islam di Andalusia penganut Mazhab Maliki, maka para siswa mendapatkan materi materi pelajaran fikhi dari Imam Mazhab Maliki. Yang memperkenalkan mazhab ini adalah Ziyad ibn Abd. Al-Rahman, perkembangan selanjutnya dilakukan seorang qadhi pada masa Hisyam ibn abd. Al-Rahman yaitu Ibnu Yahya. Dan masih banyak ahli-ahli fikhi lainnya diantaranya Abu Bakr ibn al-Quthiyah, Munzir ibn Said al-Baluthi dan ibn Hazam.[9] Yang sangat populer saat itu. 1. Bahasa dan Arab Bahasa Arab telah menjadi bahasa administrasi dalam pemerintahan Islam di Andalusia, hal ini dapat diterima oleh orang-orang Islam dan non Islam, bahkan penduduk asli menomorduakan bahasa asli mereka, para siswa diwajibkan berdialog dengan melalui bahasa arab, sehingga bahasa ini cepat populer dan menjadi bahasa keseharian. Mereka yang ahli dan mahir bahasa Arab baik keterampilan berbicara maupun tata bahasa adalah Ibn Sayyidih, Ibn Malik yang mengarang Al-fiyah, Ib Khuruf, Ibn Al-Hajj, Abu Ali al-Isybili, Abu al-Hasan Ibn Usfur dan Abu Hayyan al- Gharnathi. Seiring kemajuan di bidang bahasa , muncul banyak karya sastra seperti Al-qd al-Farid karya Ibn Abd. Rabbih, al-Dzakhirah fi Mahasin ahl al-Jazirah oleh Ibn Bassam, Kitab al-Qalaid buah karya al-Fath ibn Khaqan[10] dan banyak lagi yang lain.

1. Seni Musik Dan Seni Suara Dalam bidang musik dan suara, Islam di Andalusia mencapai kecemerlangan dengan tokohnya al-Hasan ibn Nafi yang dijuluki Zaryab. Ia selalu tampil mempertunjukan kebolehannya. Kepawaiannya bermusik dan seni membuat ia menjadi orang termasyhur dikala itu, ilmu yang dimilikinya diajarkan kepada anak-anaknya, baik laki-laki maupun perempuan dan juga kepada para budak, sehingga kemasyhurannya tersebar luas.[11] 2 Pendidikan Tinggi Di kawasan Andalusia yang pernah menjadi pusat pemerintahan Islam, juga banyak dibangun banyak perguruan tinggi terkenal seperti Universitas Cordoba, Sevilla, Malaga, Granada dan yang lainnya. Orang-orang Eropa yang pertama kali belajar sains dan ilmu pengetahuan banyak tertarik untuk belajar di berbagai perguruan tinggi di Andalusia. Sehingga, lahirlah kemudian murid-murid yang menjadi para pemikir dan filosof terkenal Eropa. Sejak itu, dimulailah zaman Renaissance-nya Eropa. Perguruan Tinggi Oxford dan Cambridge di Inggris merupakan tiruan dari lembaga pendidikan di daerah Andalusia yang menggabungkan pendidikan, pusat riset, dan perpustakaan.[12] Sebagaimana halnya siswa belajar pendidikan pada tingkat rendah (Kuttab) juga mempunyai kesempatan seluas-luasnya melanjutkan pendidikan pada tingkat tinggi yaitu Universitas Cordova yang berdiri megah di Andalusia. Unversitas Cordova berdiri tegak bersanding dengan Masjid Abdurrahman III[13] yang akhirnya berkembang menjadi lembaga pendidikan tinggi yang terkenal yang setara dengan Uniersitas Al-Azhar di Cairo dan Universitas Nizamiyah di Bagdad[14]. Unversitas Cordova memiliki perpustakaan yang menampung sekitar empat juta buku dan meliputi buku astronomi, matematika, kedokteran,teologi dan hukum, jumlah muridnya mencapai seribu orang. Selain itu terdapat Universitas Sevilla, Malaga dan Granada[15]. Para mahasiswa diajarkan tiologi, hukum Islam, kedokteran, kima, filsafat dan astronomi. 1. Filsafat Puncak pencapaian intelektual Muslim Spanyol terjadi dalam pemikiran filsafat. Dalam bidang ini, Muslim Andalusia merupakan mata rantai yang menghubungkan antara filsafat Yunani klasik dengan pemikiran Latin-Barat. Perhatian dan minat pada masa Islam Andalusia baik terhadap filsafat pada khususnya maupun terdapat Ilmu pengetahuan pada umumnya telah mulai dikembangkan pada abad ke-9 M. Selama pemerintahan bani Umayyah yang ke-5, Muhammad ibn Abd. Rahman (832-886 M)[16], sehingga tercatat pada abad ke-12 M Islam di Andalusia mempunyai peran sebagai jembatan penyeberangan yang dilalui ilmu pengeahuan Yunani Arab ke Eropa. Selain itu, muslim Andalusia juga turut andil besar dalam mendamaikan antara agama dengan ilmu, akal dengan iman yang sekaligus menandai akhir abad kegelapan Eropa. Pada kekhalifahan al-Hakam II (961-976M) ribuan karya ilmiah filosofis di impor dari Timur. Karya-karya tersebut terhimpun dalam perpustakaan pribadinya. Kebijakan al-Hakam yang mendukung terciptanya lingkungan intelektual inilah yang pada akhirnya turut serta membidani lahirnya folosof-filosof

besar sesudahnya, sehingga Cordova dengan perpustakaan dan universitas-universitasnya mampu menyaingi Bagdad sebagai pusat utama ilmu pengetahuan di dunia Islam. Apa ynag dilakukan oleh pemimpin Dinasti Umayyah di Andalusia ini merupakan persiapan untuk melahirkan filosof-filosof besar pada masa sesudahnya. Tokoh utama dalam sejarah filsafat Arab Spanyol adalah Abu Bakar Muhammad ibnu al-Sayigh yang lebih dikenal dengan. ibnu Bajjah, dilahirkan di Saragosa, ia pindah ke Sevilla dan Granad, meninggal kare na keracunan di Fez tahun 1138 M dalam usia yang masih muda. Seperti Al-Farabi dan Ibnu Sina di Timur, masalah yang dikemukakannya bersifat etis dan eskatologis. Ibnu Bajjah banyak menulis tafsir mengenai filsafat Aristoteles. Bukunya yang terkenal adalah Tadbir al- Mutawwahid yang berisi tentang kritik terhadap filsafat al-Gazali yang mengatakan bahwa kebenaran itu dicapai melalui jalan sufi[17]. Tokoh yang lainnya terdapat nama Abu Bakr ibnu Thufil, penduduk asli Wadi Asy, sebuah dusun kecil sebelah timur Granada dan wafat pada usia lanjut pada tahun 1185 M, ia banyak menulis masalah kedokteran, astronomi dan filasafat. Karya folsafatnya yang tekenal adalah Hay ibn Yaqzhan. Pada akhir abad ke-12 M muncul seorang pengikut Aristoteles yang terbesar dalam kalangan filsafat Islam, dia adalah Abu al-Walid Muhammad ibnu Ahmad ibnu Muhammad Ruyd dilahirkan di Cordova, Andalus pada tahun 510 H/1126 M,[18]. Beliau terkenal dengan nama singkat Ibn Rusyd, ia ahli dalam ilmu hukum sehingga diangkat menjadi ketua Mahkamah Agung di Cordova. Meskipun Ibnu Rusyd banyak memusatkan perhatiannya pada filsafat Aristoteles, ia juga menulis beberapa buku. Dalam bidang kedokteran misalnya menulis buku yang berjudul AlKulliat, selanjutnya bidang filsafat bukunya berjudul Tahaful al-Tahaful dan filsafat al Naql dan dalam bidang ilmu terdapat Karya besarnya yang termasyhur berjudul Bidayah al- Mujtahid[19]. 1. Sains Membicarakan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Andalusia, tak bisa lepas dari kerja besar pembangunan peradaban yang dilakukan para pembawa risalah Islam ke kawasan Eropa itu. Tak bisa juga dipisahkan dari kajian etika serta syariat Islam yang didakwahkan para dai. Itulah yang mendorong semangat para ilmuwan Muslim Andalusia: Pengetahuan itu satu karena dunia juga satu, dunia satu karena Allah juga satu. Prinsip tauhid semacam ini yang menjadi koridor berpikir para ilmuwan muslim dalam mengembangkan sains dan teknologi.[20] Perkembangan sains di Andalusia sangat pesat yang ditandai dengan munculnya berbagai macam bidang ilmu pengetahuan diantaranya ilmu kedokteran, matematika, kimia, musik, astronomi dan lain-lainya. Adapun tokoh termasyhur pada saat itu adalah Abbas ibn Farnas dalam ilmu kimia dan astronomi, ia orang pertama yang menemukan pembuatan kaca dari batu[21]. Dalam bidang astronomi, terkenal nama- nama az- Zarqali (1.1029). Di toledo Abdul Qasim Maslama bin Ahmad al- Farabi al- Habib al- Majriti (w.1007) di Cordoba yang merupakan terkemuka muslim Andalusia angkatan pertama. Selain itu, muncul Jabir bin Aflah Abu Muhammad (w.1204), di Sevilla yang menulis kitab al- Haia , yang membuat angka -angka trigomometrik yang masih di gunakan sampai sekarang, dan Nuruddin Abu Ishaq al- Bitruji (w.

1204 ). yang menulis kitab Al- Haia[22]. Karya- karya para Astronom muslim ini telah banyak menyumbangkan istilah yang berasal dari bahasa Arab ke dalam pembendaharaan ilmu Astronomi dan matematika. 1. C. Lintas Sejarah Masuknya Islam di Sisilia Sisilia adalah sebuah pulau di laut tengan, letaknya berada di sebelah selatan semenanjung Italia, dipisahkan oleh selat Messina. Pulau ini bentuknya menyerupai segitiga dengan luas 25.708 km persegi. Sebelah utara terdapat teluk Palermo dan sebelah timur terdapat teluk Catania. Pulau ini di sebelah barat dan selatannya adalah kawasan laut Mediterranian, sebelah utara berbatasan dengan laut Tyrrhenian dan sebelah timurnya berbatasan dengan laut Ionian[23]. Pulau sisilia bergunung gunung dan sangat indah, iklimnya yang baik, tanahnya subur, dan penuh dengan kekayaan alamnya. Pulau ini di bagi menjadi tiga bagian : Val di Mazara di sebelah barat, Val di Noto di sebelah tenggara dan Val Demone di bagian timur laut . Islam hanya menjadi agama resmi di Val di Mazara sedangkan di bagian yang lainnya mayoritas beragama kristen[24]. Sementara itu penaklukan umat Islam atas kepulauan Sisilia (bahasa Arab, Siqilliyah) merupakan buih terakhir dari gelombang serbuan yang dibawa bangsa Arab ke Afrika Utara dan Andalusia. Karena masuknya Islam di Sisilia sangat terkait dengan masuknya Islam di Andalusia, bahkan disinyalir apa yang dicapai oleh dunia Eropa diabad modern sekarang ini tidak lain adalah warisan umat Islam di Andalusia dan Sisilia[25]. Sisilia adalah sebuah pulau subur di Italia Selatan pernah dikuasai oleh bangsa Yunani, Romawi, Byzantium, Arab dan akhirnya jatuh ke dalam kerajaan Kristen Normandia serta kini menjadi bagian dari Italia.[26] Usaha untuk menjadi wilayah penguasaan Islam atas pulau ini dimulai sejak Khalifah Usman bin Affan dengan mengirim gubernur Muawiyah bin Abi Sufyan pada tahun 652 M, dan pada waktu Muawiyah menjadi Khalifah juga menyerang pulau Sisilia pada tahun 667 M[27], kemudian disempurnakan tahun 827 M, oleh amir Bani Aghlabi yang bernama Ziyadatullah bin Ibrahim (817-838 M) menyampaikan undangan salah seorang tokoh sisilia yang bernama Ephemius ke pemerintahan pusat di Bagdad d bawah khalifah Al-Mamun[28]. Dan akhirnya amir Ziyadatullah bin Ibrahim berangkat bersama pasukannya menuju Sisilia dengan kekuatan yang sangat besar umlahnya berhasil menduduki Sisilia. Pulau ini selama 189 tahun merupakan satu propinsi daulah bani Aghlabi dengan ibu Kotanya Palermo[29]. Ketika Islam datang penguasa Sisilia melawan dengan gigih dan pantang menyerah, berbeda ketika Islam datang ke Andalusia, tidak sulit ditaklukkan dan memilih damai. Seluruh Sisilia dikuasai oleh kaum muslimin di bawah pimpinan Bani Aghlab dan sejak itu berdiri dinasti Bani Aghlabiyah selama 6 tahun ( 903 909 M ) dan Palermo sebagai ibu kota . kemudian dinasti Fathimiyah selama setengah abad ( 909 965 M ) , dinasti Kalbiyah selama 80 tahun ( 965 1044 M ) dan dinasti Normandia. Dinasti Aghlabiyah mampu memperluas kekuasaan sampai ke Benua Eropa dengan silih berganti tentara Islam berlabuh di pantai selatan Italia di Laut tengah, sampai Italia, Prancis, Sardinia, Malta dan Sisilia. 1. D. Pola Pendidikan Islam di Sisilia Seperti halnya di Andalusia pola pendidikan Islam di Sisilia juga terbagi dua tingkatan yaitu :

1. 1. Kuttab Kuttab adalah lembaga pendidikan tingkat rendah yang banyak terdapat di Sisilia. Oleh Abu Bakar ibnu Arabi dikatakan bahwa pola pendidikan Islam di kuttab adalah anak belajar menulis, berhitung dan bahasa Arab[30]. Di Kota Palermo terdapat 300 orang guru kuttab, dengan banyaknya kuttab-kuttab yang berkembang di Sisilia dapat mewujudkan impiannya sebagai bangsa yang menjunjung tinggi peradaban Islam dan ilmu pengetahuan pada saat itu. Dan terbukti Sisilia sebagai negara Islam independen dengan ibukotanya Palermo yang diperintah oleh dinasti Aglabiyah pada masa dinasti Abbasiyah ini sangat membantu dalam kemajuan peradaban dan kebudayaan Islam karena penguasa di negara tesebut melindungi ilmu pengetahuan. 1. 2. Pendidikan Tinggi Jatuhnya Sisilia ke tangan umat Islam, justru menjadi berkah bagi Eropa, ketika Eropa sedang berada di abad pertengahan yang oleh mereka sendiri disebut dengan era kegelapan, peradaban Islam sedang berada di puncak masa keemasannya. Ilmu pengetahuan berkembang dengan pesat dan pembangunan disaksikan di mana-mana. Sisilia juga kebagian. Melalui negeri ini, ilmu pengetahuan dan sains mengalir dari dunia Islam ke Eropa. Transfer ilmu pengetahuan Islam ke Eropa ini mulai dilakukan oleh Frederick II (1194 M 1250 M) yang berkuasa di Sicilia. Frederick yang beragama Kristen sangat terpengaruh oleh ajaran dan kebudayaan Islam. Ketika berkuasa, raja ini mendirikan University of Naples pada tahun 1224 M, yang merupakan Universitas Pertama di Eropa dengan menggunakan sistem pendidikan yang dikembangkan perguruan tinggi Islam[31]. Sililia merupakan salah satu pusat ilmu pengetahuan dan kebudayaan Islam yang ditandai bermunculnya ilmuawan Islam. Hal ini melihat latar belakang sang penakluk sisilia, Asad bin Fhurat yang merupakan ulama besar[32], sehingga pada masa itu banyak didirikan perguruan tinggi dan masjid. Salah satu perguruan tinggi yang didirikan adalah Universitas Kedokteran di Palermo yang menandingi Universitas Cordova. Perkembangan sains dan teknologi serta kehidupan intlektual di Sisilia tidak berbeda dengan gerakan intelektual di Andalusia dan dunia Islam saat itu pada umumnya. Ada dua jalur utama penyebaran sains dan teknologi dari dunia Islam ke Eropa yaitu pertama, melalui jalan Cordova di Andalusia. Melalui Universitas Cordova banyak mahasiswa Kristen terutama dari prancis melakukan alih sains dan teknologi ke negeri mereka yang pada waktu itu terbelakangan. Kedua melalui jalur Palermo pusat peradaban Islam di Sisilia terjadi transformasi sains dan teknologi ke Italia secara besar-besaran. Banyak ilmuan Muslim dibayar mahal untuk mengajar di Universitas ini dan merupakan bahasa pengantar pertama kali digunakan adalah bahasa Arab.[33] Dunia Islam bahkan dikalangan non Muslim telah mengakui kehebatan seorang panglima perang dalam strategi militer yang berasal dari sisilia yaitu Jawhar al-Siqli. Dalam bidang bahasa dan nahwu, ilmu-ilmu al-Qurn dan Hadits dikenal nama Muhammad bin Khurasan ia wafat di Sisilia pada tahun 996 M, juga Ismail bin Khalaf, pengarang Kitab al-Uyun fi al-Qirat, kitab ini masih terhimpun di sebuah perpustakaan di Berlin dan Istambul, ia wafat 1063 M, sedangkan ahli hadist tekenal adalah Abu al-Abbas, abu Bakar Muhammad bin Ibrahim al-Tamimi, ia juga

murid al-Junaidi dalam tasawuf. Tokoh lain dalam bidang hadis adalah ibnu al-Farrah dan Musa bin Hasan. Dalam Ilmu Kalam tekenal nama abu al-Haqq bin Muhammad ibnu Zaffar dan Mazari, dalam bidang sastra terkenal nama Ali Hamzah al-Bashri, pengarang al-Mutanabbi sastrawan arab klasik.[34] 1. III. KESIMPULAN Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan, maka dapat disimpulkan bahwa : 1. Masuknya Islam di Andalusia dari tahun 711-1492 M (781 tahun) dan di Sisilia dari tahun 827-1194 M (367 tahun) tidak terlepas dari perluasan wilayah yang dicanangkan oleh khalifah daulah umayyah dengan melalui jalur Afrika Utara yang membuat kedua wilayah itu terkenal di dunia baik dibidang pendidikan maupun dibidang peradaban. 2. Baik di Andalusia maupun di Sisilia pola pendidikan Islam yang diselenggarakan pada dasarnya terdiri dua tingkatan yaitu di Kuttab yang mempelajari pengetahuan dasar dan menengah misalnya Al-Qurn, fikih, bahasa Arab dan kesenian sementara di Perguruan Tinggi mengarah pada disiplin ilmu khusus misalnya agama, sains dan teknologi. 3. Di Andalusia inilah lahir tokoh-tokoh muslim ternama yang menguasai berbagai ilmu pengetahuan, seperti Ilmu Agama Islam, Kedokteran, Filsafat, Ilmu Hayat, Ilmu Hisab, Ilmu Hukum, Sastra, Ilmu Alam, Astronomi, dan lain sebagainya. Oleh karena itu dengan segala kemajuan dalam berbagai ilmu pengetahuan, kebudayaan serta aspek-aspek keislaman, Andalusia kala itu boleh dikatakan sebagai pusat kebudayaan Islam dan Ilmu Pengetahuan yang tiada tandingannya setelah Konstantinopel dan Bagdad. Maka tak heran waktu itu pula bangsa-bangsa Eropa lainnya mulai berdatangan ke negeri Andalusia ini untuk mempelajari berbagai Ilmu pengetahuan dari orang-orang Muslim Spanyol, dengan mempelejari buku-buku buah karya cendekiawan Andalusia baik secara sembunyi-sembunyi ataupun terang-terangan. 4. Sisilia yang pernah dikuasai Islam dari tahun 881 M s/d 1091 M. Sebagaimana di Toledo Andalusia, kota Palermo merupakan tempat yang penting bagi kegiatan penterjemahan buku-buku ulama Islam ke dalam bahasa latin. Daftar Pustaka Ali, K, A Studi of Islamic Histry, diterjemahkan oleh Ghufron A. Masadi dengan judul : Sejarah Islam, Tarikh Pramodern, Ed.I, Cet. II, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1997. Hasan Asari, Menyingkap Zaman Keemasan Islam, Bandung: Mizan, 1994 M. Hitti, Philip K, History of the Arab, (terbitan Palgrave Macmillan, edisi revisi ke-10, New York, 2002. Http://pdfsearchengine.com/htmljurnaliqro.files.wordpress.com/2008/08/01-nasruddin-1-9.html. Http://Shofiullah. Blogspot.com/2009/04/peradaban-islam-di-Sisilia-d.. Http://zanikhan.multiply.com/journal/item/1338 disadur pada tanggal, 17

Juli 2009. Karya, Sukarno, Ensiklopedia Mini, Sejarah dan Kebudayaan Islam, Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 1996 Lewis, Bernard, The Arab in History, di terjemahkan oleh Said Janahuri dengan Judul Bangsa Arab dalam Lintasan Sejarah, Cet. I; Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1998 Mapangganro, Sistem dan Metode Pendidikan Islam dalam Upaya meningkatkan Kualitas Bangsa Indonesia menyongsong Era Industrialisasi, makalah yang disampaikan dalam seminar IKA tanggal 26 Agustus 1995 Maryam, Siti, Sejarah Peradaban Islam : Dari Masa Klasik hingga Modern, Yokyakarta: LESFI, 2004. Nata, Abuddin, Ilmu Kalam, Filsafat Islam dan Tasawuf, Cet. II, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1994. , Sejarah Pendidikan Islam pada Periode Klasik dan Pertengahan, Ed. I, Cet. I, Jakarta: Raja Grafindo Persada,2004. Nasution, Harun, Islam Rasional, Gagasan dan Pemikiran, Cet. IV; Bandumg: Mizan, 1999. Nizar, Samsul, Sejarah Pendidikan Isla: Menelusuri Jejak Sejarah Pendidikan Era Rasulullah sampai Indonesia, Ed. I, Cet. II, Jakarta: Kencana , 2008. Syalabi, Ahmad, Sejarah Pendidkan Islam, terjemahan Muchtar Yahya dan Sanusi Latief, JakartaBulan Bintang, 1973. Suwito, et al, Sejarah Sosial Pendidikan Islam , ed. I, Cet. II, Jakarta: Kencana, 2008 Sunanto, Musyrifah, Sejarah slam Klasik : Perkembangan Ilmu Pengetahuan Islam, Ed. I, Cet. III, Jakarta:Kencana, 2007 Souyb, Yoesoef, Sejarah Daulat Abbasiyah, Jilid. , Cet. I; Jakarta: Bulan Bintang, 1977. Zuhairani, Sejarah Pendidikan Islam, Jakarta: t.tp., 1992 M. Yatim, Badri, Sejarah Peradaban Islam, ed. I, Cet. 16, Jakarta: PT Raja Grafino Persada, 2004. Abd Salim Mukri, Pemikiran Islam antara Wahyu dan Akal, terjemahan (Jakarta: Mediyatma Sarana Perkasa, t.th.) Aboebakar Atjeh, Pengantar Ilmu Tarekat (Solo: PT. Ramadhani, 1992 M.) Ahmad Syalabiy, History of Muslim Education (Beirut: Dar al-Kasysyaf, 1954 M.)

A.L. Tibawi, Orig in and Character of Madrasah, tulisan dalam Bulletin of School of Oriental and African Studien, Vol. 25, 1962 M. Arbiyah Lubis, Pemikiran Muhammadiyah dan Muhammad Abduh (Jakarta: Bulan Bintang, 1993 M.) Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam (Jakarta: Rajawali Press, 1994 M.) Fazlurrahman, Islam and Modernity : Transformation of an Intellectual Tradition (Chicago: The University of Chicago Press, 1984) ____________ Islam (Chicago: The University of Chicago Press, 1984) Hasan Asari, Menyingkap Zaman Keemasan Islam (Bandung: Mizan, 1994 M.) Hasan Langgulung, Asas Pendidikan Islam (Jakarta: Pustaka Alhusna, t.th.) Harun Nasution, Islam Ditinjau dari Berbagai Aspeknya (Jakarta: UI Press, 1985 M.). ___________ Islam Rasional (Bandung: Mizan, 1995 M.) Muhammad Iqbal, The Reconstruction of Religion Though in Islam (New Delhi: Kitab Bhaven, 1974). M.M. Syarif, Para Filosuf Muslim, alih bahasa M. Fachruddin (Bandung; Diponegoro, t.th.) Syahrir Harahap, Al-Quran dan Sekularisasi (Yogyakarta: PT. Tiara Wacana, 1994 H.) Uka Tjandrasasmita (ed.), Sejarah Nasional Indonesia, Jilid III (Jakarta: PN Balai Pustaka, 1984 M.) Zainal Abidin Ahmad, Riwayat Hidup Ibn Rusyd ( Jakarta: Bulan Bintang, 1975 M.) Zuhairani, Sejarah Pendidikan Islam (Jakarta: t.tp., 1992 M.) Dengan masuknya Islam ke Eropa, Ilmu yang selama ini didominasi dan monopoli dunia Islam mulai bergerak pelan kearah masyarakat Eropa. Merekapun mulai belajar dan mengembangakan pengetahuan itu dengan giat. Kedatangan Islam ke Eropa tidak saja berhasil mengadakan perbaikan-perbaikan dalam sistem ekonomi dan sosial masyarakat Eropa, tetapi Islam juga telah berhasil membebaskan bangsa Eropa dari tekanan-tekanan para kaum imperalis serta menggugah kesadaran mereka bahwa mereka pada saat yang sama telah tertinggal dalam kompetisi Ilmu Pengetahuan dengan dunia lainnya. Dengan terjadinya konflik Perang ini orang-orang Eropa mulai mengenal banyak

barang-barang material yang telah ada didunia Islam tetapi mereka bangsa Eropa tidak pernah mengenalnya. Kontak Dunia Barat dengan Islam terjadi melalui tiga jalur pokok, yaitu : 1. Andalusia di Spanyol yang banyak mempunyai universitas-universitas yang banyak dikunjungi orang-orang Eropa untuk belajar. Kota Toledo mempunyai peranan yang sangat penting dalam hal ini. 2. Sisilia yang pernah dikuasai Islam dari tahun 881 M s/d 1091 M.. Sebagaimana di Toledo Spanyol, kota Palermo merupakan tempat yang penting bagi kegiatan penterjemahan buku-buku ulama Islam ke dalam bahasa latin; Perang Salib, tetapi dibandingkan dengan dua jalur tadi, peranan perang salib dalam memindahkan Ilmu Pengetahuan Islam ke Barat tidak sebesar dua kota (Harun Nasution, Islam Rasional (Bandung: Mizan, 1995 M.) hal. 302)

[1]Lihat Mapangganro, Sistem dan Metode Pendidikan Islam dalam Upaya meningkatkan Kualitas Bangsa Indonesia menyongsong Era Industrialisasi, makalah yang disampaikan dalam seminar IKA tanggal 26 Agustus 1995, hal.3 yang disadur dari http://pdf-searchengine.com/html jurnal iqro. files.wordpress.com/2008/08/01-nasruddin-1-9.html. tgl, 15 Juli 2009. [2]Siti Maryam, Dkk, Sejarah Peradaban Islam : Dari Masa Klasik hingga Modern, (Cet. II; Yokyakarta: LEFSI, 2004), h. 69. [3]http://fotozamiele.blogspot.com/2009/03/al-andalus-andalusia.htmldisadurpada tanggal, 19 Juli 2009 [4]http://alwifaqih.blogspot.com/2008/02/sejarah-peradaban-islam.html disadur pada tanggal, 10 September 2009 [5]http://zanikhan.multiply.com/journal/item/1338 disadur pada tanggal, 17 Juli 2009. [6]Ibid. [7] Lihat Philip K. Hitti, History of the Arab, (terbitan Palgrave Macmillan, edisi revisi ke-10, New York: 2002), h. 628. [8]Suwito, et al, Sejarah Sosial Pendidikan Islam , (Ed. I, Cet. II; Jakarta: Kencana, 2008), h.111. [9]Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam, (Ed. I, Cet.XVI; Jakarta: PT Raja Grafino Persada , 2004), h.103.

[10]Ibid [11]Ahmad Syalabi, SejarahPendidkan Islam, (terjemahan), Muchtar Yahya dan Sanusi Latief, (Jakarta: Bulan Bintang, 1973), h. 88. [12]http://caspershaft.blogspot.com/2007/02/islam-dan-pendidikan.html, di sadur pada tangal, 10 September 2009 [13]Nama Masjid Abdurrahman III diambil dari nama Khalifah pertama keturunan Umayyah di Spanyol dengan gelar al-Nasir Lidinillah (penegak agama Allah), pada pemerintahan Abdurrahman III nilah Spanyol mengalami puncak kemajuan peradaban Islam khususnya dalam bidang seni arsetektur, Cordova pada saat itu memiliki 300 Masjid,100 Istana yang megah, 13.000 gedung dan 300 tempat pemandian umum. Lihat K. Ali, Sejarah Islam, Tarikh Pramodern, (ed.I, Cet. II, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1997), h. 309-310. [14] Samsul Nizar, Sejarah Pendidikan Islam: Menelusuri Jejak Sejarah Pendidikan Era Rasulullah sampai Indonesia, (Ed. I, Cet. II; Jakarta: Kencana , 2008), h.99. [15] Abuddin Nata, Sejarah Pendidikan Islam pada Periode Klasik dan Pertengahan (Ed. I, Cet. I; Jakarta: Raja Grafindo Persada,2004), h. 266. [16]Ibid. h.263 [17]Lihat Badri Yatim, op. cit, h. 101 [18]Lihat Samsul Nizar , op.cit h. 100. [19] Abuddin Nata, Ilmu Kalam, Filsafat Islam dan Tasawuf, (Cet. II; Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1994), h. 104 [20]Lihathttp://www.cybermq.com/index.php?pustaka/detail/10/1/pustaka159. htmlatauhttp://wwwislamuda.com/?imud=rubrik&menu=cetak&kategori=5&id=232 [21] Lihat Abuddin Nata, op.cit. h. 101. [22]http://eramuslim.blogdetik.com/2009/05/12/kenapa-eropa-barat-lebih-maju-dari-eropa-timur/ [23]Hammond , Headline World Atlas , (New Jersey : Hammond Incorporated Maplewood, 1969), h. 36 [24] Musyrifah Sunanto, Sejarah Islam Klasik : Perkembangan Ilmu Pengetahuan Islam, (Cet. III; Jakarta, Kencana Prenada Media Group , 2007) , h.157 [25] Harun Nasution, Islam Rasional, Gagasan dan Pemikiran, (Cet. IV; Bandumg: Mizan, 1999), h. 102.

[26] Sukarno Karya, Ensiklopedia Mini, Sejarah dan Kebudayaan Islam, (Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 1996), h. 359. [27]Http://Shofiullah. Blogspot.com/2009/04/peradaban-islam-di-Sisilia-disadur tgl, 3 Juli 2009. [28]Yoesoef Souyb, Sejarah Daulat Abbasiyah, (Jild. , Cet. I; Jakarta: Bulan Bintang, 1977), h. 187. [29]Musyrifah Sunanto, Sejarah Islam Klasik : Perkembangan Ilmu Pengetahuan Islam, (Ed. I, Cet. III; Jakarta:Kencana, 2007), h. 227. [30] Lihat Ahmad Syalabi, op. cit, h.37. [31]http://taghrib.ir/melayu/?pgid=69&scid=153&dcid=42998 disadur pada tanggal, 15 September 2009. [32] Bernard Lewis, The Arab in History, di terjemahkan oleh Said Janahuri dengan Judul Bangsa Arab dalam Lintasan Sejarah, (Cet. I; Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1998), h. 118-119. [33] Lihat Sukarno Karya, op.cit, h.362. [34]Ibid, h.361

Perkembangan Pendidikan Islam di AndalusiaJumat, Juni 03, 2011 Nova Nurul Mustopa No comments

A.

ANDALUSIA

Al-Andalus (Arab: al-andalus) adalah nama dari bagian Semenanjung Iberia (Spanyol dan Portugal) yang diperintah oleh orang Islam, atau orang Moor, dalam berbagai waktu antara tahun 711 dan 1492. Al-Andalus juga sering disebut Andalusia, namun penggunaan ini memiliki keambiguan dengan wilayah administratif di Spanyol modern Andalusia. Andalusia adalah

wilayah otonomi yang paling padat penduduknya dan yang kedua terbesar dari 17 wilayah yang membentuk Spanyol. Ibu kotanya adalah Sevilla. Andalusia sekarang terkenal diantaranya dikarenakan adanya satu club sepakbola ternama (Real Madrid). Andalusia juga terkenal karena arsitektur Moor-nya. Monumen-monumen terkenal di Andalusia antara lain adalah Alhambra di Granada, Mezquita di Cordova dan menara Torre del Oro dan Giralda di Sevilla dan Reales Alczares di Sevilla. Sisa-sisa penggalian arkeologis termasuk Medina Azahara, dekat Cordova dan Itlica, dekat Sevilla. Sebelum kedatangan umat Islam, daerah Iberia merupakan kerajaan Hispania yang dikuasai oleh orang Kristen Visigoth. Pada 711, pasukan Umayyah yang sebagian besar merupakan bangsa Moor dari Afrika Barat Laut, menyerbu Hispania dipimpin jenderal Tariq bin Ziyad, dan dibawah perintah dari Kekhalifahan Umayyah di Damaskus. Pasukan ini mendarat di Gibraltar pada 30 April, dan terus menuju utara. Setelah mengalahkan Raja Roderic dari Visigoth dalam Pertempuran Guadalete (711), kekuasaan Islam terus berkembang hingga pada 719 hanya daerah Galicia, Basque dan Asturias yang tidak tunduk kepada kekuasaan Islam. Setelah itu, pasukan Islam menyeberangi Pirenia untuk menaklukkan Perancis, namun berhasil dihentikan oleh kaum Frank dalam pertempuran Tours (732). Daerah yang dikuasai Muslim Umayyah ini disebut provinsi Al-Andalus, terdiri dari Spanyol, Portugal dan Perancis selatan sekarang.

Pada awalnya, Al-Andalus dikuasai oleh seorang wali (gubernur) yang ditunjuk oleh Khalifah di Damaskus, dengan masa jabatan biasanya 3 tahun. Namun pada tahun 740an, terjadi perang saudara yang menyebabkan melemahnya kekuasaan Khalifah. Pada 746, Yusuf Al-Fihri memenangkan perang saudara tersebut, menjadi seorang penguasa yang tidak terikat kepada pemerintahan di Damaskus. Sejarah telah membuktikan bahwa Islam telah menanamkan fondasi ilmu pengetahuan di Spanyol, sehingga telah mengangkat harkat Spanyol menjadi gudangnya ilmu pengetahuan di belahan Eropa. Hanya karena kefanatikan agama, sehingga orang Eropa mengusir cendikiawan muslim keluar dari daerahnya, sekiranya hal ini tidak dilakukannya, maka masyarakat Spanyol akan lebih maju seabad dari pada sekarang ini. Karya-karya ilmuwan dan filsuf Al-Andalus, seperti Abul Qasim dan Ibnu Rusyd memiliki pengaruh besar terhadap kehidupan intelektual di Eropa zaman pertengahan. Orang-orang Muslim dan non-Muslim sering datang dari luar negeri untuk belajar di berbagai perpustakaan dan universitas terkenal di Al-Andalus. Yang paling terkenal adalah Michael Scot, yang menerjemahkan karya-karya Ibnu Rusyd, Ibnu Sina, dan Al-Bitruji dan membawanya ke Italia. Karya-karya ini kemudian memiliki dampak penting dalam berawalnya Renaisans di Eropa.

B.

PERIODE

ISLAM

ANDALUSIA

Pemerintahan Islam di Andalusia yang mayoritasnya bertitah di cordova dan Granada (salah satu provonsi di andalusia) berlangsung selama 8 abad. Era ini dapat dikelompokkan menjadi enam periode, yaitu:

1. Periode pertama (711 755 M), wali (gubernur) yang diangkat oleh khalifah Daulah Umayyah di Damaskus. 2. Periode Kedua (755 912 M), diperintah oleh Abdurrahman I (Ad-Dakhil). Beliau tidak tunduk kepada Daulah Bani Abbasiyah di Baghdad. 3. Periode ketiga (912 1013 M), diperintah oleh Abdurrahman III yang bergelar AlNashir, sampai munculnya Mulk at Thawaif. 4. Periode keempat (1013 1086 M), Andalusia terpecah menjadi 30 negara-negara kecil yang dikuasai oleh raja-raja setempat. 5. Periode kelima (1086 1248 M), dikuasai oleh dinasti Al-Murabitun, Al-Muwahidun, dan Banu Marin/Bani Ahmar. 6. Periode keenam (1248 1492 M), Islam hanya berkuasa di Granada dibawah Daulah Bani Ahmar.

C.

PENDIDIKAN

ISLAM

DI

ANDALUSIA

(Spanyol)

Banyak suku, agama, dan ras hidup bersama-sama di Al-Andalus, dan masing-masing menyumbang terhadap kemajuan intelektual di Andalus. Buku-buku jauh lebih tersebar luas di Al-Andalus dibanding di negara lainnya di Barat. Sejarah intelektual Al-Andalus terlihat dari hasilnya berupa banyaknya ilmuwan Islam dan Yahudi.

Kemajuan intelektual Al-Andalus bermula dari perseturuan intelektual antara Bani Umayyah yang menguasai Al-Andalus, dengan Bani Abbasiyah yang berkuasa di Timur Tengah. Penguasa Umayyah berusaha memperbanyak perpustakaan dan lembaga pendidikan di kota-kota AlAndalus seperti Cordova, untuk mengalahkan ibukota Abbasiyah Baghdad. Walaupun Bani Umayyah dn Bani Abbasiyah saling bersaing, kedua kekhalifahan ini mengizinkan perjalanan antara kedua kekhalifahan ini dengan bebas, yang membantu penyebaran dan pertukaran ide serta inovasi dari waktu ke waktu.

Pada abad ke-10, kota Cordova memiliki 700 masjid, 60.000 istana, dan 70 perpustakaan, dan salah satu perpustakaan yang terbesar memiliki hingga 500.000 naskah. Sebagai perbandingan, perpustakaan terbesar di Eropa Kristen saat itu memiliki tak lebih dari 400 naskah, bahkan pada abad ke-14 Universitas Paris baru memiliki sekitar 2.000 buku. Perpustakaan, penyalin, penjual buku, pembuat kertas, dan sekolah-sekolah di seluruh Al-Andalus menerbitkan sebanyak 60.000 buku tiap tahunnya, termasuk risalah, puisi, polemik dan antologi. Sebagai perbandingan, Spanyol modern menerbitkan rata-rata 46.300 buku tiap tahunnya, menurut UNESCO. a. Kuttab Dengan semakin meluasnya wilayah kekuasaan Islam, maka didirikanlah lembaga-lembaga pendidikan seperti Kuttab dan masjid. Pada lembaga ini siswa-siswanya mempelajari berbagai macam ilmu pengetahuan di antaranya adalah: 1. Fiqih Pemeluk Islam di Andalusia menganut mazhab Maliki, maka para ulama memperkenalkan

materi-materi Fiqih dari mazhab Imam Malik. Tokoh-tokoh yang termasyhur disini di antaranya ada Ziyad ibnu Abd. Ar-Rahman dan dilanjutkan oleh Ibn Yahya. Yahya sempat menjadi qadhi pada masa Hisyam ibn Abd Rahman, dan masih banyak nama-nama lain, seperti Abu Bakar ibn al-Qutiyah, Munzir ibn Said al-Baluthi, dan Ibnu Hazm yang sangat populer di kala itu. Santri pada kuttab mendapatkan pelajaran yang cukup lengkap dari ulama-ulama yang ahli di bidang ilmunya, sehingga para siswanya lebih cepat menyerap ilmu pengetahuan yang dipelajarinya, sehingga menumbuhkan minat belajar di kala itu.

2. Bahasa dan Sastra Bahasa Arab menjadi bahasa resmi ummat Islam di Andalusia, bahasa ini dapat dipelajari di kuttab, bahkan kepada siswanya diwajibkan untuk selalu melakukan dialog dengan memakai bahasa resmi Islam, sehingga bahasa ini menjadi cepat populer dan menjadi bahasa keseharian. Tokoh-tokoh bahasa pada saat itu adalah: Ibn Sayidih, Ibn Malik, Ibn Khuruf, Ibn al-Hajj, Abu Ali al-Isybili, Abu al-Hasan ibn Usfur, dan Abu Hayyan al-Gharnathi. Adapun tokoh-tokoh di bidang Sastra: Ibn Abd Rabbih, Ibn Bassam, dan Al-Fath ibn Khaqan.

3. Musik dan Seni Di andalusia berkembang musik-musik yang bernuansa Arab yang merangsang tumbuhnya nilainilai kepahlawanan. Banyak tokoh musik dan seni bermunculan ketika itu, diantaranya Al-Hasan ibn Nafi yang dijuluki Ziryab (789 857). Ziryab selalu tampil pada acara-acara penjamuan kenegaraan di Cordova, karena ia merupakan aransmen musik yang handal dan piawai pula mengubah syair-syair lagu yang pantas dikonsumtifkan kepada seluruh lapisan dan tingkat umur. Kepiawaiannya bermusik dan seni membuat ia menjadi orang yang termasyhur di kala itu. Ilmu yang dimilikinya itu diajarkan kepada anak-anaknya, baik laki-laki maupun perempuan dan juga kepada para budak, sehingga kemasyhurannya tersebar luas sangat cepat. b. Pendidikan Tinggi Pendidikan Tinggi di Andalusia merupakan tonggak sejarah peradaban, kebudayaan dan pendidikan pada abad kedelapan dan akhir abad ketiga belas. Universitas Cordova yang berdiri tegak bersanding dengan Masjid Abdurrahman III, yang pada akhirnya berkembang menjadi lembaga pendidikan tinggi yang terkenal setara dengan Universitas Al-Azhar di Cairo dan Universitas Nizamiyah di Baghdad. Perpustakaannya saat itu tiada tandingannya, dari 70 perpustakaan tersebut mencakup 500.000 naskah dan menampung kurang lebih empat juta buku yang mencakup berbagai disiplin ilmu. Buku-buku ini dikonsumtifkan untuk seribu lebih mahasiswa yang sedang menuntut ilmu. Selain itu terdapat juga Universitas Sevilla, Malaga, dan Granada. Pada perguruan tinggi ini diajarkan ilmu kedokteran, astronomi, teologi, hukum Islam, kimia, dan lain-lain. Namun, secara garis besarnya pada perguruan tinggi di Andalusia terdapat dua konsentrasi ilmu pengetahuan, yaitu:

1. Filsafat Sejarawan Said Al-Andalusi menulis bahwa Khalifah Abdurrahman III (912-961) mengumpulkan sejumlah besar buku dan memberikan perlindungan bagi para ilmuwan yang mempelajari kedokteran dan "ilmu-ilmu kuno". Penggantinya Khalifah Al-Hakam II (AlMustansir), membangun sebuah universitas dan sejumlah perpustakaan di Kordoba. Kordoba menjadi salah satu pusat pembelajaran kedokteran dan filosofi terkemuka di dunia. Namun ketika anak Al-Hakam II Hisyam II naik takhta (976), kekuasaan yang sebenarnya berada di tangan Al-Mansur bin Abi Amir. Ia merupakan tokoh agama yang tidak menyukai ilmu pengetahuan, sehingga banyak buku yang dikumpulkan dengan susah payah oleh Al-Hakam II dibakar di depan umum. Setelah kematian Al-Mansur pada 1002, filosofi di Al-Andalus bangkit kembali. Sejumlah cendikiawan terkenal bermunculan, termasuk Maslamah Al-Majriti (?-1008), seorang petualang berani yang menjelajahi daerah-daerah Islam dan daerah lain, dan tergabung dalam organisasi Ikhwan As-Shafa. Al-Majriti membantu penerjemahan karya Ptolemeus Almagest, membuat dan memperbaiki berbagai tabel astronomi, dan mempelopori geodesi serta triangulasi.

Murid Al-Majriti yang terkenal adalah Abu Hakam Al-Kirmani, yang kemudian menjadi guru bagi filsuf dan dokter terkemuka Ibnu Bajjah (Avenpace). Tokoh utama dalam sejarah filsafat Arab-Andalusia adalah Abu Bakar Muhammad Ibn Yahya ibnu Al-Shaig yang lebih dikenal dengan Ibn Bajjah. Orang Barat menyebutnya Avenpace. Ia dilahirkan di Saragossa (Spanyol) pada akhir abad ke-5 H/abad ke-11 M. Tokoh yang lainnya terdapat nama Abu Bakr ibnu Thufail, penduduk asli Wadi Asy, sebuah dusun kecil di sebelah timur Granada dan wafat pada usia lanjut pada tahun 1185 M. Pada akhir abad ke-12 M muncul seorang pengikut Aristoteles yang terbesar dalam kalangan filsafat Islam, ia bernama Abu al-Walid Muhammad ibnu Ahmad ibnu Rusdy dilahirkan di Cordova, Andalus pada tahun 510 H/1126 M, yang terkenal dengan nama Ibnu Rusyd. Kepiawaiannya dalam ilmu hukum, sehingga dia diangkat menjadi Ketua Mahkamah Agung di Cordova (Qadhi al-Qudhat).

Dengan adanya toleransi terhadap Yahudi di Al-Andalus, dan mundurnya pusat kebudayaan Yahudi di Babilonia, Al-Andalus menjadi pusat pemikiran-pemikiran intelektual Yahudi. Penulis-penulis seperti Judah Halevi (1086-1145) dan Dunash ben Labrat (920-990) memiliki sumbangan terhadap kehidupan Al-Andalus, dan lebih penting lagi memberikan sumbangan bagi perkembangan filosofi Yahudi. Puncak dari filsafat Yahudi adalah pemikir Yahudi asal AlAndalus Maimonides (1135-1205), yang menerbitkan karya-karyanya di Maroko dan Mesir, karena menghindari dinasti Muwahidun yang berkuasa dengan keras di Al-Andalus. Ia mengarang buku Panduan bagi yang Bingung, dan memperbaharui hukum Yahudi, sehingga dijuluki "Musa baru" (nama depan Maimonides sendiri adalah Moses/Musa). 2. Kedokteran

Dokter dan tabib dari Al-Andalus memiliki sumbangan yang penting bagi bidang kedokteran, termasuk anatomi dan fisiologi. Di antaranya adalah Abul Qasim Az-Zahrawi (Abulcasis), "bapak ilmu bedah modern", yang menuliskan Kitab at-Tashrif, buku penting dalam kedokteran dan ilmu bedah. At-Tashrif merupakan ensiklopedia yang terdiri dari 30 volume, yang kemudian diterjemahkan ke Bahasa Latin dan digunakan dalam sekolah kedokteran di kebudayaan Eropa maupun Islam selama berabad-abad.

3. Sains Dalam bidang ini bermunculan tokoh-tokoh ilmuwan seperti Abbas Ibn Farnas termashyur dalam ilmu kimia dan astronomi orang yang pertama menemukan pembuatan kaca dari batu, Ibrahim bin Naqqash dalam bidang astronomi dapat menentukan kapan terjadinya gerhana matahari dan kapan lamanya, ia juga berhasil membuat teropong modern yang dapat menentukan jarak antara tata surya dan bintang-bintang. Ahmad ibn Abbas dari Cordova ahli dalam bidang obat-obatan dan banyak lagi tokoh-tokoh yang disebutkan namun sangat besar jasanya dalam perkembangan dan pencerahan ilmu pengetahuan pada masa itu. D. FAKTOR PENDUKUNG PERKEMBANGAN ISLAM DI ANDALUSIA 1. Adanya dukungan dari penguasa, membuat pendidikan Islam cepat sekali majunya, karena penguasa sangat mencintai ilmu pengetahuan dan berwawasan jauh ke depan. 2. Adanya beberapa sekolah dan universitas di beberapa kota di Andalusia yang sangat terkenal (Universitas Cordova, Sevilla, Malaga, dan Granada). 3. Banyaknya para sarjana Islam yang datang dari ujung Timur dan ujung barat wilayah Islam dengan membawa berbagai buku dan berbagai gagasan. Ini menunjukkan bahwa, meskipun ummat Islam terdiri dari beberapa kesatuan politik, terdapat juga apa yang disebut kesatuan budaya Islam. 4. Adanya persaingan antara abbasiyah di Baghdad dan Umayyah di Andalusia dalam bidang ilmu pengetahuan dan peradaban. Kompetisi dalam bidang ilmu pengetahuan dengan didirikannya Universitas Cordova yang menyaingi Universitas di Baghdad yang merupakan persaingan positif, tidak selalu dalam peperangan.

Selain itu pemerintah juga memberikan subsidi yang banyak terhadap pendidikan, yakni dengan murahnya buku-buku bacaan, atau diberikan penghargaan yang tinggi berupa emas murni kepada penulis atau penerjemah buku, seberat buku yang diterjemahkannya. Pemerintah juga memberikan subsidi kepada makanan pokok, sehingga masalah pengisian kepala dan pengisian perut tidak terlalu dihiraukan lagi dan relatif murah dijangkau serta didapat oleh masyarakat. E. KEMUNDURAN DAN KEHANCURAN ISLAM DI ANDALUSIA Ada beberapa penyebab kemunduran dan kehancuran islam di Andalusia sekaligus menunjukkan kekuatan Islam di Andalusia tak berdaya lagi. Kemajuan dan kejayaan yang pernah dinikmati oleh umat islam Andalusia selama berabad-abad sekarang hanya tinggal sejarah yang dapat dibaca, dikenang dan menjadi pelajaran yang berharga diantara penyebab kemunduran dan kehancuran itu antara lain :

1. Konflik Agama Para penguasa tidak menyebarkan islam secara kaffah, sehingga para umat Kristen masih tetap beragama Kristen di Andalusia, mereka diberi kebebasan menjalankan ajaran agama yang pada akhirnya mereka mengadakan penyerangan balik terhadap Islam. Disamping itu pula orangorang Andalusia Kristen merasa kehadiran orang Arab Islam memperkuat rasa kebangsaan mereka, maka penyerangan terhadap islam tidak pernah terhenti sejak awal pemerintahan Islam di Andalusia.

2. Ideologi Di tempat-tempat lain para mualaf diperlakukan sebagi orang sederajat, di sebagaimana politik yang dijalankan Bani Umayyah di Damaskus, orang-orang pernah menerima orang-orang pribumi. Setidak-tidaknya sampai pada abad ke-10 masih memberi istilah ibad dan Muwalladun kepada para kelompok etnis

Perpecahan Andalusia, Arab tidak M, mereka non Arab.

3. Krisis Ekonomi Andalusia Islam bagaikan terpencil dari dunia islam yang lain, ia selalu berjuang sendirian, tanpa mendapat bantuan kecuali dari Afrika Utara. Dengan demikian tidak ada kekuatan alternatif yang mampu membendung kebangkitan Kristen disana. Umat Kristiani juga tidak lagi jujur membayarkan upetinya kepada penguasa Islam, mereka berdalih guna upeti dan pajak tidak lagi dikumpul kepada penguasa. Sering terjadi perampokan yang diskenario oleh kelompok Kristiani, dan pada akhirnya menuduh umat Islam yang berbuat aniaya kepadanya. Dipertengahan kekuasaan Islam pada masa itu, pemerintah lebih mengutamakan kemajuan pendidikan dan lupa menata perekonomian, sehingga melemahkan ekonomi negara dan kekuatan militer serta politik. 4. Peralihan Kekuasaan

Pola yang masih dipertahankan umat Islam dalam menggantikan tampuk kepemimpinan kadang jauh dari kelayakan. Sebagaiman bukti sejarah yang mengangkat seorang raja atas pertimbangan keturunan yang masih berusia belasan tahun. Peralihan kekuasaan seperti ini sering keliru dalam mengambil keputusan, dan kadang kala terdapat kesalahan besar dan fatal akibatnya, baik terhadap pamornya, maupun kestabilan kedaulatan dalam negeri Islam sendiri. Dengan demikian, tidak ada lagi kekuatan Islam untuk membendung kebangkitan Kristen di daerah ini. Pada 1469, terjadi pernikahan antara Raja Ferdinand II dari Aragon dan Ratu Isabella dari Kastilia yang mengisyaratkan serangan terhadap Granada, yang direncanakan secara hati-hati dan didanai dengan baik. Ferdinand dan Isabella kemudian meyakinkan Paus Siktus IV untuk menyatakan perang mereka sebagai perang suci atau perang salib.http://muhdahlan.wordpress.com/2010/05/15/hello-world/

ISLAM SPANYOL: PERKEMBANGAN PENDIDIKAN ISLAM

8 Votes

ISLAM SPANYOL: PERKEMBANGAN PENDIDIKAN ISLAM DAN KONTRIBUSI INTELEKTUAL Oleh: Muhammad Hambali, SHI A. Pendahuluan Muslim spanyol merupakan manifestasi atas pergulatan politik antara umayyah dan abasisiyyah. Keberadaannya di awali atas kebijakan khalifah al-Walid (705-715) dalam memperluas kekuasaan dinasti Umayyah sampai Afrika Utara. Dengan dikuasainya Afrika Utara pintu untuk menguasai Spanyol menjadi terbuka, sebab penguasaa Afrika Utara pada dasarnya hanya sebagai politik taktis untuk menguasai Spanyol. Secara umum keberadaan Muslim Spanyol perkembangannya dapat di bagi menjadi 3 tahap. Pertama tahap masuk dan berkembangnya Islam (711-912). Kedua Tahap Puncak kejayaan Islam (912-976). Ketiga Tahap kemunduran dan masa disintegrasi Islam (976-1031) Kejayaaan Muslim Spayol terbangun pada masa pemerintahan Abdurahman III (912-961) dan alHakam (961-976). Dibawah pemerintahan kedua khalifah ini, Spanyol berkembang menjadi salah satu pusat peradaban dunia yang sekaligus menandingi kejayaan Muslim Timur di bawah pemerintahan Dnasti Abasiyyah . Kemajuan yang dicapai meliputi berbagai bidang, terutama dalam bidang pendidikan dan ilmu pengetahuan. Kemajuan dalam bidang pendidikan telah menarik minat para siswa Kristen dan Muslim yang bukan hanya dari dalam Spanyol melainkan juga dari wilayah-wilayah lain di Eropa, Afrika, dan Asia. Lewat Muslim Spanyol pula nama-nama agung dalam bidang sains dan filsafat dilahirkan, seperti Ibn Rusdy (w.1126 M) sebagai anak kandung filsafat Aristoteles, Ibn Arabi (w.1230 M) ahli Tasawuf, Ibn Khaldun (w. 1406 M) ahli sejarah, Abas Ibn Farnas Ahli kimia dan Astronomi. Tingginya peradaban yang terbangun pada Muslim Spanyol , secara langsung memberikan andil besar terhadap kemajuan Eropa. Hal ini dikarenakan Muslim Spanyol merupakan tempat yang paling utama bagi Eropa dalam menyerap peradaban Islam, baik dalam bidang politik sosial maupun perekonomian serta peradaban antar negara. Menurut Mehdi Nakosteen, transformasi peradaban Islam ke Peradaban Barat khususnya dalam ilmu Pengetahuan setidaknya terbangun melalui 2 saluran utama. Pertama melalui para mahasiswa dan cendikiawan dari Eropa Barat yang belajar di sekolah-sekolah tinggi dan universitas-universitas Spanyol. Kedua melalui terjemahan karya Muslim dari sumber-sumber berbahasa Arab.

Berangkat dari hal di atas, maka makalah ini bertujuan mendiskripsikan keberadaan Muslim Spanyol yang diakui atau tidak telah turut andil dalam membangun kejayaan Islam, baik dari sisi peradaban intelektualismenya maupun maupun dari kemajuan sisi arsitektur dan yang lainnya. Namun demikian makalah ini hanya akan membatasi pada 3 aspek pembahasan yaitu pertama perkembangan pendidikan Islam. Kedua Kontribusi intelektual Muslim Spanyol. Ketiga pengaruhnya terhadap kemajuan Eropa ( Renaisans ) B. Perkembangan Pendidikan Islam Perkembangan pendidikan Islam disini meliputi perkembangan dari sisi institusinya maupun materi atau kurikulumnya. Pada masa pemerintahan Abdurahman III dan al-Hakam II Muslim Spanyol mengalami puncak kejayaan. Dari sisi perkembangan pendidikan Islam, pada periode ini banyak dibangun lembaga pendidikan. Di antara lembaga pendidikan tersebut dapat diklasifikasikan sebagai berikut: a. Pendidikan Dasar Pada tahap ini materi yang diberikan meliputi baca tulis al-Quran serta tata bahasa dan puisi Arab. Dalam Khasanah sejarah pendidikan Islam, pendidikan dasar dikenal dengan Maktab atau Kuttab. Hampir di setiap kota dan desa penyelenggaraan pendidikan dasar dapat di temui. Dengan tersebarnya pola pendidikan dasar semacam itu, hampir bisa dipastikan bahwa sebagian besar Muslim Spanyol dapat membaca dan menulis. Selain itu, posisi wanita untuk memperoleh pendidikan hanya sedikit ditemukan pelarangan. Dengan kata lain, antara pria dan wanita pada masa itu sama-sama berhak mengenyang pendidikan dasar. Hal ini dibuktikan, semasa pemerintahan al-Hakam II setidaknya terdapat 170 orang wanita yang bertugas sebagai penulis kitab suci al-quran dengan huruf kufi yang indah. Selain itu, pada masa pemerintahan al-Hakam II didirikan 27 sekolah yang bertempat di Cordova. Di sisi lain kebijakan pro rakyat tidak henti-hentinya digulirkan. Hal ini dibuktikan dengan dibangunnya 80 sekolah untuk orang-orang miskin yang dalam proses oprasionalisasinya tanpa dipungut biaya sama sekali. Penghormatan terhadap guru pada masa ini juga sangat tinggi. Hal ini terlihat paradoks dengan keadaan guru sekolah dasar di tempat lain. Menurut Mehdi Nakosteen, tinggi rendahnya penghormatan terhadap guru terletak pada 2 hal. Pertama tempat di mana ia mengajar. Kedua tingkatan dimana ia mengajar. b. Pendidikan Tinggi Dalam bidang pendidikan tinggi, Muslim Spanyol amat terkenal dan menjadi salah satu pusat pendidikan dunia menyaingi Mesir dan Bahdad. Berdirinya Universitas Cordova pada masa Khalifah Abdurahman III yang selanjutnya dikembangkan al-Hakam II menandingi dua Universitas lainnya yaitu al-Azhar di Kairo dan Nidzamiyah di Bahdad. Keberadaan Universitas cordova tersebut telah menarik perhatian para pelajar yang bukan hanya dari Spanyol tetapi juga dari tempat lain seperti Eropa, afrika, dan Asia. Di Universitas ini terdapat jurusan Astronomi, Matematika, Kedokteran, teologi dan hukum. Setiap tahunnya Universitas ini menerima mahasiswa dalam jumlah ribuan. Selain itu ijazah yang dikeluarkan dari universitas ini memberikan peluang pada mereka untuk mendapatkan jabatan tinggi di kerajaan. Di samping Universitas Cordova, terdapat juga Universitas Granada yang tidak kalah mashurnya dengan Universitas Cordova. Universitas ini di dirikan oleh Khalifah Nashariyah ketujuh yaitu

Yusuf Abu al-Hajjaj (1333-1354 ). Di universitas ini gedung-gedungnya mempunyai gerbang yang di apit oleh patung-patung singa. Kurikulum yang diajarkan di Universitas Granada ini meliputi kajian teologi, ilmu hukum, kedokteran, kimia, filsafat, dan astronomi. Adapun mahasiswanya banyak dari kalangan bangsawan. Selain itu, para mahasiswanya bukan hanya dari dalam negeri, namun juga dari luar negeri. Satu hal yang perlu dicatat, bahwa keberadaan Universitas-universitas tersebut bukan hanya terdapat di Cordova dan Granada, melainkan juga terdapat di beberapa kota penting di Spanyol seperti Seville dan Malaga. Tidak jauh berbeda dengan kedua Universitas sebelumnya cordova dan Granada, di kedua Universitas ini juga diajarkan tentang teologi, hukum Islam, kedokteran, kimia, filsafat dan astronomi. c. Perpustakaan sebagai pusat pendidikan Kemegahan pendidikan tinggi di Spanyol sebagaimana uraian di atas di barengi dengan kemegahan perpustakaannya. Hampir setiap Universitas yang ada selalu mempunyai perpustakaan yang letaknya berdampingan dengan gedung Universitas. Secara umum perpustakaan yang baru diketahui terdapat 70 buah yang tersebar di seluruh penjuru Spanyol. Perpustakaan terbesar terdapat di Cordova. Perpustakaan ini pembangunannya di pelopori oleh Khalifah Muhammad I (852-886) yang kemudian di perluas oleh Abdurahman III dan menjadi perpustakaan terbesar dan terbaik pada masa pemerintahan al-Hakam II. Di perpustakaan ini terdapat koleksi buku sekitar 4 juta. Pada masa al-Hakam II perpustakaan ini di buka untuk umum. Setiap orang yang menuntut ilmu dapat menggunakan fasilitas perpustakaan ini. Selain itu para mahasiswa yang mengalami kesulitan dalam finansial sering kali mendapatkan bantuan dari Khalifah al-Hakam II ini. Di samping itu, terdapat juga perpustakaan pribadi yang perlu di catat atas keberadaannya, yaitu pertama perpustakaan al-Hakam II. Kedua Perpustakaan Abul Mutrif seorang hakim Cordova. Di perpustakaan al-Hakam II tersebut terdapat koleksi sekitar 600.000 volume yang membutuhkan 24 volume katalogus untuk judul dan diskrepsi. Yang kedua adalah perpustakaan Abul Mutrif seorang hakim Cordova. Didalamnya terdapat koleksi koleksi buku langka dan masterpis-masterpis kaligrafi. Diperpustakaannya, Abul Mutrif memperkerjakan 6 orang sebagai penyalin dapat bekerja penuh waktu. Di akhir hayatnya perpustakaan ini di lelang dan terjual sekitar 40.000 dinar pada tahun 1011 M. C. Kontribusi Intelektual Muslim Spanyol Masyaraakat mulim Spanyol sebagai masyarakat multietnik, keberadaannya terbangun dari beberapa komponen masyarakat. didalamnya terdiri atas komunitas arab( Baik dari utara maupun selatan), orang-orang Spanyol yang masuk Islam yang di kenal dengan al-Muwalladun, suku Barbar ( Umat Islam Dari Afrika Utara ), al-Shaqalibah , Yahudi, Kristen Muzareb dan Kristen yang menentang keberadaan Islam di Spanyol. Semua komponen masyarakat tersebut kecuali yang menentang, saling bahu-membahu dalam mewujudkan peradaban Islam Spanyol yang pada akhirnya melahirkan kebangkitan intelektual, baik dalam bidang filsafat, tasawuf, sains, bahasa dan sastra, kesenian dan musik maupun kemegahan bagungan fisiknya. a. Filsafat Puncak pencapaian intelektual Muslim Spanyol terjadi dalam pemikiran filsafat. Dalam bidang ini, Muslim Spanyol merupakan mata rantai yang menghubungkan antara filsafat Yunani klasik

dengan pemikiran Latin-Barat. Selain itu, muslim Spanyol juga turut andil besar dalam mendamaikan antara agama dengan ilmu, akal dengan iman yang sekaligus menandai akhir abad kegelapan Eropa. Pada kekhalifahan al-Hakam II (961-976M) ribuan karya ilmiah filosofis di Impor dari Timur. Karya-karya tersebut terhimpun dalam perpustakaan pribadinya. Kebijakan al-Hakam yang mendukung terciptanya lingkungan intelektual inilah yang pada akhirnya turut serta membidani lahirnya folosof-filosof besar sesudahnya. Tokoh-tokoh filsafat tersebut antara lain : 1. Solomon Ben Gabirol ( Didunia barat ia terkenal dengan nama Avicebrol, Avencebrol) Ia dilahirkan di Malaga sekitar tahun 1021 M dan meninggal di Valencia pada tahun 1058. Ben Gabirol terkenal dengan julukan filosof Palto-Yahudi. Melaluai tangannya filsafat plato yang sudah di Islamkan mulai siap kembali untuk di Baratkan. Selain itu Ben Gabirol juga memainkan peranan penting dalam Skolatisisme abad pertengahan yang pada akhirnya mengilhami lahirnya gerakan Fransiskan. Karya monumentalnya adalah Yanbu al Hayah (Sumber Kehidupan). 2. Ibn Bajjah Dilahirkan di Saragosa dan besar di Seville dan Granada. Ia meninggal di Fez tahun 1138 M karena keracunan. Beberapa Risalahnya turut andil dalam membangun pemikiran filosof lainnya. Seperti risalah dalam bidang Astronomi yang mengkritik asumsi Ptolemius telah membantu jalan pemikiran Ibn Thufayl dan al-Bitruji. Dalam bidang kedokteran membantu Ibn Baythar dan Ibn Rusdy. Maqnum Opusnya adalah Tadbir al-Mutawahhid (Rezim yang sendiri). 3. Ibn Thufayl. Lahir pada dekade pertama abad ke 12M dan meninggal pada tahun 1185M di kota Muwahiddun. Maqnum opusnya adalah Hayy Ibn Yaqzhan(yang hidup anak kesadaran). Dalam bukunya tersebut ia mengatakan bahwa manusia dengan kualitas yang dimilikinya, tanpa sedikitpun bantuan dari luar, mampu mencapai pengetahuan tentang dunia yang lebih tinggi dan secara bertahap bisa menemukan ketergantungannya dengan realitas puncak. 4. Ibn Rusdy. Lahir di Cordova pada tahun 1126 dan meninggal di Marakesy pada tanggal 10 Desember 1194M. Di dunia Muslim ia terkenal dengan komentator filsafat Aristoteles . Begitu juga di dunia Barat Ia mendapatkan julukan Sang Komentator sedangkan Aristoteles sebagai sang Guru . Komentar-komentarnya terhadap filsafat Aristoteles dapat di bagi menjadi 3 bagian, yaitu Bagian pertama Komentar pendek yang sering di sebut Jami. Bagian Kedua pertengahan atau Talkhish. Bagian ketiga komentar panjang, tafsir atau sarh ( penjelasan). Maqnum opusnya adalah Tahafut al-Tahafut (kacauanya kekacauan) yang pada dasarnya adalah jawaban atas al-Gazhali dalam Tahafutut al-Falasifah (kekacauan Filsafat) yang menggugat rasionalisme. b. Tasawuf Dalam bidang tasawuf, Muslim Spanyol juga mempunyai andil besar dalam perkembangan ilmu ini. Salah satu tokoh terbesarnya adalah Ibn Arabi. Ia merupakan wakil mazhab iluminasi (Isyraqi) yang dipelopori oleh Suhrawardi (w.1191M) di Timur. Corak pemikiran tasawuf Ib Arabi bisa dikatakan dalam klasifikasi Tasawuf Falsafi, sebab dalam filsafat Ibn arabai adalah seorang Monist-Panteistik. Salah satu teori terkenalnya adalah Wahdah al-Wujud (kesatuan eksistensi). Berangkat dari teori ini, tasawuf Islam mengalami persentuhan dengan gagasan Phanteime, sebuah gagasan yang menyatakan Tuhan mengejawantahkan dirinya pada manusia. Pemikiran Ibn Arabi bukan

hanya berpengaruh pada lingkaran sufi Persia dan Turki tetapi juga pada mazhab skolastik Kristen yang di sebut Mazhab Agustinian. Diantara karya-karyanya, yang paling membuat ia terkenal adalah al-Futuhat al-Makiyyah (penyingkapan Mekkah) dan Fushush al-Hikam (kantong-kantong kebijaksanaan) seta al-Isra ila Maqam al-Asra yang mengembangkan tema pendakian nabi sampai langit ketujuh. Menurut K. Hitti karya ini lebih dahulu dari karya Dente Aligeri. c. Bidang Sains Dalam bidang sains Muslim Spanyol juga turut membidani lahirnya tokoh-tokoh terkenal,antara lain: 1. Bidang Kedokteran Tokoh terkenalnya adalah Ibn Rusdy. Selain sebnagai filosof ia juga ahli kedokteran . namun kemahirannya dalam filsafat membuat keahlian dalam kedokterannya tertutupi. Karya Monumentalnya dalam bidang ini adalah al-Kulliyat fi al-Thibb (generalitas dalam kedokteran). 2. Bidang Astronomi Kajian-kajian astronomi di Spanyol mencapai puncaknya setelah pertengahan aabad k-10 dan berkembang pesat melalui kontribusi dari penguasa Cordova, Seville, dan Toledo. Para ahli astronomi Spanyol pada Umumnya mempercayai pengaruh bintang sebagai sebab terjadinya berbagai peristiwa penting antara kelahiran dan kematian manusia di dunia ini. Selain itu dalam mengembangkan pemikiran Astronominya mereka memakai kerangka karyakarya astronomi dan astrologi yang di tulis oleh ahli astronomi Muslim Timur. Para ahli astronomi paling awal dari Muslim Spanyol adalah al-Majriti (w.1007) darai Cordova, al-Zarqali (1029-1087M) dari Toledo dan Ibn Aflah (w. antara 1140-1150M). 3. Bidang Sejarah Dalam bidang ini terdapat 2 tokoh yang amat terkenal, yaitu Ibn Khatib dan Ibn Khaldun. Ibn Khatib (1313-1374M) berasal dari keluarga arab yang pindah ke Spanyol dari Suria. Ia terkenal dengan karyanya yang menceritakan tentang riwayat Kota Granada. Sedangkan Ibn Khaldun (1332-1406M) lahir di Tunis. Karya monumentalnya dalam sejarah adalah Kitab al-Ibar Wa diwan al-Mubtada, Wa al-Khabar Fi Ayyam al-Arab Wa al-Ajam Wa al-Barbar (buku tentang ibarat, daftar subjek dan prediket, serta sejarah bangsa Arab, Persia dan Berber). Buku tersebut terdiri atas 3 bagian, bagian pertama berisi Muqaddimah yang menjadi jilid pertama. Bagian kedua bagian utanma yang membahas kehidupan orang Arab dan bangsabangsa sekitarnya. Bagian ketiga berisi tentang sketsa sejarah Berber dan dinasti-dinasti Muslim afrika. Namun demikian, ketenaran Ibn Khaldun sebagai sejarawan sesungguhnya terletak dalam Muqaddimahnya. Dalam bukunya tersebut dipaparkan teori perkembangan sejarah yang menempatkan dua aspek social berupa fakta-fakta fisik tentang iklim dan geografi serta aspek moral dan spiritual yang mempengaruhi perkembangan social. 4. Bidang Geografi Tokoh dalam bidang ini adalah al-Bakri dan al-Idrisi. Al-Bakri meninggal tahun 1094, ia merupakan ahli geografi pertama yang mashur pada abad 11 M. karya monumentalnya adalah al-Masalik wa al-Mamalik(buku mengenai jalan dan kerajaan). Sedangkan al-Idrisi lahir di Ceuta pada tahun 1100M. karya monumentalnya adalah Kitab Nadzah al-Muslak Fi Ikhtira al-Afaq dan Kitab al-Jami Li asytat an-Nabat. Sumbangannya terhadap pengetahuan adalah menggambarkan secara astronomis letak suatu tempat dipermukaan bumi.

Selain kedua nama di atas, terdapat juga nama Ibn Jubayr dan Ibn Baththutah. Ibn bathuthah lahir di Tangier pada tahun 1304 dan meninggal di Maroko pada tahun 1377. Dalam perjalanan ketimurnya, Ibn Bathuthah mencapai Ceylon, Bengal, Benua Maldive dan China. Sedangkan dalam perjalanan terakhirnya pada tahun 1353 ia sampai pedalaman Afrika. d. Musik Dan Kesenian Dalam bidang musik dan kesenian, Muslim Spanyol terkenal dengan tokohnya al-Hasan Ibn Nafi yang mendapatkan julukan Zaryab. Selain itu, ia juga terkenal dengan kemahirannya dalam menggubah lagu. Kemahirannya tersebut bukan hanya untuk dinikmatinya sendiri malainkan ia juaga mengajarkannya pada anak-anaknya baik pria maupun wanita seta pada budak-budaknya. e. Bahasa dan Sastra Tokoh yang terkenal dalam bidang ini adalah Muhammad Ibn al-Hasan al-Zubaydi (928-989M) dan Ali Ibn Hazm (994-1064M). al-Zubaydi pada masa al-Hakam diangkat menjadi pengawas pendidikan anak laki-lakinya Hisyam yang pada akhirnya di angkat menjadi Qadhi dan ketua Pengadilan di Seville. Karya utamanya adalah daftar klasifikasi ahli tata bahasa dan ahli filologi yang bermunculan sepanjang hidupnya. Sedangkan Ibn Hazm merupakan pujangga besar dan yang mempunyai pemikiran murni. Menurut Ibn Khalikhan dan al-Qifthi bahwa Ibn Hazm memiliki karya tak kurang dari 4 ratus jilid buku yang berisi tentang sejarah, teologi, hadis, logika dan puisi. Salah satu bukunya adalah Thauq al-Hamamah(kalung merpati) sebuah antologi syair-syair cinta yang memuja konsep cinta Platonis. Selain itu, pada saat Islam berkuasa bahasa Arab menjadi bahasa adminitrasi pemerintahan. Keadaan yang demikian itu dapat di terima oleh golongan muslim maupun non Muslim, bahkan penduduk asli Spanyol menduakan bahas alsi mereka. D. Kontribusi Muslim Spanyol Terhadap Gerakan Renaisans Di Eropa Sebagaimana di depan telah di singgung bahwa Spanyol merupakan tempat yang paling utama bagi Eropa dalam menyerap peradaban Islam. Baik dalam hubungan politik, social, maupun perekonomian dan peradaban antar Negara. Muslim spanyol juga telah menorehkan tinta emas dalam sejarah bangsa Eropa. Mereka merupakan mata rantai paling penting yang menghubungkan antara khasanah filsafat Yunani klasik dengan bangsa-bangsa Eropa. Dalam proses peralihan khasanah ilmu pengetahuan dari Islam ke Barat, kota Toledo merupakan saluran utama, Sebab kota Toledo merupakan satu-satunya kota penting dalam pembelajaran Umat Islam setelah penguasaan Kristen atas Spanyol pada tahun 1085M. Dalam pandangan Mehdi Nakosteen proses tranmisi tersebut terbangun melalui 2 saluran utama, yaitu Pertama melalui para mahasiswa dan cendikiawan dari Eropa Barat yang belajar di sekolah-sekolah tinggi dan universitas-universitas Spanyol. Kedua melalui terjemahan karya Muslim dari sumbersumber berbahasa Arab. Fakta real yang tidak bisa dipungkiri adalah bahwa tingginya peradaban intelektual Muslim Spanyol telah menginspirasi gerakan-gerakan pencerahan di Eropa. Salah satu ilmuan penting tersebut adalah Ibn Rusdy. Melalui pemikirannya bangsa Eropa mampu menemukan pemikiran Aristoteles yang menganjurkan kebebasan berfikir dan melepaskan belenggu taklid dari golongan gerejawan. Tingginya animo masyarakat Eropa terhadap pemikiran Ibn Rusdy, pada akhirnya melahirkan gerakan Averroisme yang berujung pada lahirnya reformasi pada abad ke-16 M dan Rasionalisme pada abad ke-17M. Karya-karya Ibn Rusdy banyak yang diterjemahkan, setidaknya pada tahun 1553 dan 1557M buku Ibn Rusdy di terbitkan dalam edisi lengkapnya.

Selain itu juga, pada abad ke-16 buku-buku tersebut juga diterbitkan di Napoli, Bologna, Lyonms, dan Strasbourg. Tingginya gerakan penerjemahan karya-karya ilmuan Muslim oleh bangsa Eropa, di awali oleh inisiatif uskup besar Raymond I (1126-1152). Atas inisiatif uskup tersebut dibangunlah sekolah khusus untuk menerjemahkan di kota Toledo. Dari sekolah ini lahir penerjemah-penerjemah dalam jumlah besar antara kurun 1135 sampai 1284M. Salah satu karya dari lembaga ini adalah diterjemahkannya Buku al-Jabar karya alKhawarizmi pada tahun 1145 oleh Robert Chester dan terjemahan al-Quran dalam bahasa latin pada tahun 1143 bersama Dalmatin. Di kota Toledo pula didirikan sekolah Orientalisme yang pertama pada tahun 1250 atas permintaan para pendeta dengan misi untuk mencetak para misionaris yang bertujuan untuk mengkristenkan umat Islam dan Yahudi. Universitas pertama yang didirikan di Eropa adalah universitas paris yang didirikan pada tahun 1231M 30 tahun setelah wafatnya Ibn Rusdy. Di akhir zaman pertengahan Eropa barau berdiri 18 buah Universitasa. Di universitas-universitas tersebut, ilmu yang diperoleh dari islam diajarkan, seperti ilmu kedokteran, ilmu pasti dan filsafat. Adapun pemikiran filsafat yang paling di gemari di Eropa adalah pemikiran al-Farabi, Ibn Sina, dan Ibn Rusdy. Sekitar akhir abad ke-13M seluruh ilmu pengetahuan dari Islam bisa dikatakan telah selesai ditaransmisikan ke Barat. Berangkat dari sini pula gerakan-gerakan penting lahir di Eropa, seperti Gerakan Renaisance sekitar abad ke-14M yang di awali di Italia, gerakan reformasi pada abad ke-16M dan rasionalisme pada abad ke-17M serta zaman pencerahan (Aufklaerung) pada abad ke-18M. DAFTAR PUSTAKA Nasution, Harun, Islam Daitinjau Dari Berbagai Aspeknya, Jilid I, Jakarta: UI Press,1985 Yatim,Badri, Sejarah Peradaban Islam,Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2004 Hasan, Ibrahim Hasan, Sejarah Dan Kebudayaan Islam, Jakarta: Kalam Mulia,2001 Adlan, Jabbar abd. (et.al), Teks Book Dirasat Islamiyah, Surabaya: CV. Anika Bahagia,1995 Alavi, Zianuddin, Pemikiran Pendidikan Islam Pada Abad Klasik Dan Pertengahan,Bandung: Angkasa,2003 Nakosteen, Mehdi, Kontribusi Islam Atas Dunia Intelektual Barat: Diskrepsi Analisis Abad Keemasan Islam, Surabaya: Raiasalah Gusti,1995 Abdullah, Taufik, (et.al),Ensiklopedi Tematis Daunia Islam: Faktaneka Dan Indeks, Jakarta: Ichtiar Baru Vanheov, 2002 Lapidus, Ira M., A History Of Islamic Societies, Teraj. GufronA. Masadi, Cet. 1, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1999 Suud, Abu, Islamologi:Sejara, Ajaran, Dan Peranannya dalam Peradaban Umat manusia, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2003

K. Hitti, Philip, History of The Arabs: From The Earliest times To The Present, Terj. Cecep Lukman Yasiin, Jakarta: PT.Serambi Ilmu Semesta,2006http://marx83.wordpress.com/2008/07/15/islam-spanyol-perkembangan-pendidikan-islam/

Home Privacy Policy Sitemap

Search our site...

Butik Jilbab PermataBlog tentang Busana Muslim n FASHION

Subscribe via RSS

Oops, That wasn't foundSorry, no posts matched your criteria. Perhaps you can find what you're looking for below.

Recent Blog Posts

Scarf Islam Head Sempurna Untuk Perempuan Muslim Modern Beberapa Ikhtisar Organisasi Pelatihan Komunitas Islam di Inggris Sekolah Islam di Inggris dan Pentingnya mereka Apa cara yang baik untuk memberitahu orang tentang Islam sementara di sekolah tinggi? Apakah haram dalam islam untuk berpikir tentang pernikahan Anda di remaja? Bagaimana Islam menyebar begitu cepat dalam waktu yang lama? Bagaimana saya bisa menjadi muslim dan belajar tentang islam? Bank Islam Bekerja dengan keuntungan Tidak Dengan bunga Mengapa begitu banyak melihat Islam sebagai jahat? Dengan internet pasti orang yang lebih tepat? Menurut Anda apa yang membuat Islam jauh lebih baik daripada christianity? Apakah ini dosa dalam Islam untuk tidak memberikan bayi Anda nama arab, tetapi memberi mereka yang unik yang berbeda? Mengapa banyak Islam menjalankan atau negara-negara mayoritas Islam kinda suck? Peran Organisasi Sosial Islam dalam Pembangunan Sosial Dapatkah Anda melihat perbedaan antara Gereja dan Islam?

Apa pola Anda bisa membuat keluar dari cara agama Buddha dan Islam telah menyebar di asia tenggara?

Page 1 of 0 Your browser does not support iframes.

Artikel Terbaru

Scarf Islam Head Sempurna Untuk Perempuan Muslim Modern Beberapa Ikhtisar Organisasi Pelatihan Komunitas Islam di Inggris Sekolah Islam di Inggris dan Pentingnya mereka Apa cara yang baik untuk memberitahu orang tentang Islam sementara di sekolah tinggi? Apakah haram dalam islam untuk berpikir tentang pernikahan Anda di remaja? Bagaimana Islam menyebar begitu cepat dalam waktu yang lama? Bagaimana saya bisa menjadi muslim dan belajar tentang islam? Bank Islam Bekerja dengan keuntungan Tidak Dengan bunga Mengapa begitu banyak melihat Islam sebagai jahat? Dengan internet pasti orang yang lebih tepat? Menurut Anda apa yang membuat Islam jauh lebih baik daripada christianity? Your browser does not support iframes.

Today Popular makalah pola pendidikan islam di spanyol, yang dimaksud cermin, sejarah al-adil, pidato bahasa inggris tentang keimanan dan ketakwaan, contoh percakapan pendek untuk 2 orang, tema cwk bugil, hasil-hasil kebudayaan persia, drama islami singkat, pidato khitanan, sejarah mata uang perak china ensiklopedia, teks drama panjang, klasifikasi seni kriya, alat-alat tari janger bali, dakwah islam tentang ibu, contoh seni budaya lokal bagian dari islam, ciri ciriseni kriya, puisi pemimpin yang berkarakter, apa fungsi tari dinggu, pidato bebasan cirebon, gambar hubungan sosial masyarakat, contoh tts bahasa inggris, contoh kasus sengketa perdata internasional, makalah tradis islam nusantara, puisi emansipasi wanita, contoh drama monolog pendek, pidato arti kehidupan, khasiat air mata ikan duyung, pidato pergaulan bohong, dampak globalisasi teknologi seni budaya, perkembangan islam zaman modren, pengertian miras, Naskah drama 7 org dgn tema membantu org miskin, perbedaan antara bani umayah dan abasiyah, contoh persuasi bahasa jawa, contoh percakapan wikipedia, contoh daftar kerusakan lingkungan akibat ulah manusia, dialog percakapan dua orang, naskah drama musikal sekolah, contoh naskah drama konseling antara bidan dengan pasien abortus, karya ilmiah minuman keras, kekerasan kultural, perkembangan ekonomi politik indonesia, nilai - nilai dasar tentang islam tentang kebudayaan, teks drama tentang kerja keras Tags adalah agama Anda Antara Apakah atau Bagaimana Bagian bahwa Budaya buku busana cara dalam dari

dengan Dunia Fashion gaun gaya

Islam Jilbab Kristen

lebih mengapa menjadi mereka Mode

muslim

orang pada pakaian Para perempuan Pernikahan saya sebuah Sejarah semua tahu tentang Tidak

untuk wanita yangArsip Blog

March 2012 February 2012 January 2012 December 2011 November 2011 October 2011 September 2011 August 2011 July 2011

Blog Sobat

Baju Muslim

Artikel Populer upaya pemerintah dalam mengendalikan kebebasan pers, tata cara menangani kegiatan pimpinan, sejarah berdirinya dinasti ayyubiyah, bagaimana penampilan yang baik, seni budaya lokal sebagai bagian dari tradisi islam, pengertian politik dari beberapa tokoh terkenal, pantun ketekunan, percakapan bahasa jawa, sejarah dinasti ayyubiyah, makalah poligami, tata cara menangani arsip, contoh puisi kontemporer dan maknanya, puisi kontemporer dan maknanya, contoh pidato informatif, pidato keterbukaan dan kejujuran, pengertian diskriminasi dalam islam, naskah drama putih abu-abu, seni budaya dan tradisi islam nusantara, sejarah tari kipas, perluasan perang dingin ke luar eropa, puisi kebudayaan indonesia, contoh segregasi, sejarah tari kipas sulawesi selatan, latar belakang perang dingin, perkembangan islam di pakistan, sejarah tari payung, contoh takdir mubram, sejarah berdirinya opec, contoh takdir muallaq, seni kriya mancanegara jepang, perkembangan kebudayaan islam pada masa dinasti ayyubiyah, pola lantai tari piring, sejarah tradisi Islam Nusantara, sikap positif terhadap konstitusi negara, pengertian martabat manusia, pidato tanggung jawab sebagai perilaku terpuji, pola lantai tari merak, tata cara menangani telepon, dialog bahasa jawa 2 orang, tokoh islam yang sukses menyebarkan islam di amerika, sejarah opec, diskriminasi dalam islam, pengertian dendam dan munafik, pidato bahasa jawa tentang narkoba, pengertian guci, pidato banjir, nasionalisme libya, perkembangan islam di india, pengertian perampokan, manfaat kerjasama antar bangsa

Copyright 2012 Butik Jilbab Permata Powered by WordPressThemed by Flexibility3 Friendly with: Google|Yahoo|Bing|Wikipedia

ISLAM SPANYOL: PERKEMBANGAN PENDIDIKAN ISLAM

8 Votes

ISLAM SPANYOL: PERKEMBANGAN PENDIDIKAN ISLAM DAN KONTRIBUSI INTELEKTUAL Oleh: Muhammad Hambali, SHI A. Pendahuluan Muslim spanyol merupakan manifestasi atas pergulatan politik antara umayyah dan abasisiyyah. Keberadaannya di awali atas kebijakan khalifah al-Walid (705-715) dalam memperluas kekuasaan dinasti Umayyah sampai Afrika Utara. Dengan dikuasainya Afrika Utara pintu untuk menguasai Spanyol menjadi terbuka, sebab penguasaa Afrika Utara pada dasarnya hanya sebagai politik taktis untuk menguasai Spanyol. Secara umum keberadaan Muslim Spanyol perkembangannya dapat di bagi menjadi 3 tahap. Pertama tahap masuk dan berkembangnya Islam (711-912). Kedua Tahap Puncak kejayaan Islam (912-976). Ketiga Tahap kemunduran dan masa disintegrasi Islam (976-1031) Kejayaaan Muslim Spayol terbangun pada masa pemerintahan Abdurahman III (912-961) dan alHakam (961-976). Dibawah pemerintahan kedua khalifah ini, Spanyol berkembang menjadi salah satu pusat peradaban dunia yang sekaligus menandingi kejayaan Muslim Timur di bawah pemerintahan Dnasti Abasiyyah . Kemajuan yang dicapai meliputi berbagai bidang, terutama dalam bidang pendidikan dan ilmu pengetahuan. Kemajuan dalam bidang pendidikan telah menarik minat para siswa Kristen dan Muslim yang bukan hanya dari dalam Spanyol melainkan juga dari wilayah-wilayah lain di Eropa, Afrika, dan Asia. Lewat Muslim Spanyol pula nama-nama agung dalam bidang sains dan filsafat dilahirkan, seperti Ibn Rusdy (w.1126 M) sebagai anak kandung filsafat Aristoteles, Ibn Arabi (w.1230 M) ahli Tasawuf, Ibn Khaldun (w. 1406 M) ahli sejarah, Abas Ibn Farnas Ahli kimia dan Astronomi. Tingginya peradaban yang terbangun pada Muslim Spanyol , secara langsung memberikan andil besar terhadap kemajuan Eropa. Hal ini dikarenakan Muslim Spanyol merupakan tempat yang paling utama bagi Eropa dalam menyerap peradaban Islam, baik dalam bidang politik sosial maupun perekonomian serta peradaban antar negara. Menurut Mehdi Nakosteen, transformasi peradaban Islam ke Peradaban Barat khususnya dalam ilmu Pengetahuan setidaknya terbangun melalui 2 saluran utama. Pertama melalui para mahasiswa dan cendikiawan dari Eropa Barat yang belajar di sekolah-sekolah tinggi dan universitas-universitas Spanyol. Kedua melalui terjemahan karya Muslim dari sumber-sumber berbahasa Arab. Berangkat dari hal di atas, maka makalah ini bertujuan mendiskripsikan keberadaan Muslim Spanyol yang diakui atau tidak telah turut andil dalam membangun kejayaan Islam, baik dari sisi peradaban intelektualismenya maupun maupun dari kemajuan sisi arsitektur dan yang lainnya. Namun demikian makalah ini hanya akan membatasi pada 3 aspek pembahasan yaitu pertama perkembangan pendidikan Islam. Kedua Kontribusi intelektual Muslim Spanyol. Ketiga pengaruhnya terhadap kemajuan Eropa ( Renaisans ) B. Perkembangan Pendidikan Islam Perkembangan pendidikan Islam disini meliputi perkembangan dari sisi institusinya maupun materi atau kurikulumnya. Pada masa pemerintahan Abdurahman III dan al-Hakam II Muslim Spanyol mengalami puncak kejayaan. Dari sisi perkembangan pendidikan Islam, pada periode ini banyak dibangun lembaga pendidikan. Di antara lembaga pendidikan tersebut dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

a. Pendidikan Dasar Pada tahap ini materi yang diberikan meliputi baca tulis al-Quran serta tata bahasa dan puisi Arab. Dalam Khasanah sejarah pendidikan Islam, pendidikan dasar dikenal dengan Maktab atau Kuttab. Hampir di setiap kota dan desa penyelenggaraan pendidikan dasar dapat di temui. Dengan tersebarnya pola pendidikan dasar semacam itu, hampir bisa dipastikan bahwa sebagian besar Muslim Spanyol dapat membaca dan menulis. Selain itu, posisi wanita untuk memperoleh pendidikan hanya sedikit ditemukan pelarangan. Dengan kata lain, antara pria dan wanita pada masa itu sama-sama berhak mengenyang pendidikan dasar. Hal ini dibuktikan, semasa pemerintahan al-Hakam II setidaknya terdapat 170 orang wanita yang bertugas sebagai penulis kitab suci al-quran dengan huruf kufi yang indah. Selain itu, pada masa pemerintahan al-Hakam II didirikan 27 sekolah yang bertempat di Cordova. Di sisi lain kebijakan pro rakyat tidak henti-hentinya digulirkan. Hal ini dibuktikan dengan dibangunnya 80 sekolah untuk orang-orang miskin yang dalam proses oprasionalisasinya tanpa dipungut biaya sama sekali. Penghormatan terhadap guru pada masa ini juga sangat tinggi. Hal ini terlihat paradoks dengan keadaan guru sekolah dasar di tempat lain. Menurut Mehdi Nakosteen, tinggi rendahnya penghormatan terhadap guru terletak pada 2 hal. Pertama tempat di mana ia mengajar. Kedua tingkatan dimana ia mengajar. b. Pendidikan Tinggi Dalam bidang pendidikan tinggi, Muslim Spanyol amat terkenal dan menjadi salah satu pusat pendidikan dunia menyaingi Mesir dan Bahdad. Berdirinya Universitas Cordova pada masa Khalifah Abdurahman III yang selanjutnya dikembangkan al-Hakam II menandingi dua Universitas lainnya yaitu al-Azhar di Kairo dan Nidzamiyah di Bahdad. Keberadaan Universitas cordova tersebut telah menarik perhatian para pelajar yang bukan hanya dari Spanyol tetapi juga dari tempat lain seperti Eropa, afrika, dan Asia. Di Universitas ini terdapat jurusan Astronomi, Matematika, Kedokteran, teologi dan hukum. Setiap tahunnya Universitas ini menerima mahasiswa dalam jumlah ribuan. Selain itu ijazah yang dikeluarkan dari universitas ini memberikan peluang pada mereka untuk mendapatkan jabatan tinggi di kerajaan. Di samping Universitas Cordova, terdapat juga Universitas Granada yang tidak kalah mashurnya dengan Universitas Cordova. Universitas ini di dirikan oleh Khalifah Nashariyah ketujuh yaitu Yusuf Abu al-Hajjaj (1333-1354 ). Di universitas ini gedung-gedungnya mempunyai gerbang yang di apit oleh patung-patung singa. Kurikulum yang diajarkan di Universitas Granada ini meliputi kajian teologi, ilmu hukum, kedokteran, kimia, filsafat, dan astronomi. Adapun mahasiswanya banyak dari kalangan bangsawan. Selain itu, para mahasiswanya bukan hanya dari dalam negeri, namun juga dari luar negeri. Satu hal yang perlu dicatat, bahwa keberadaan Universitas-universitas tersebut bukan hanya terdapat di Cordova dan Granada, melainkan juga terdapat di beberapa kota penting di Spanyol seperti Seville dan Malaga. Tidak jauh berbeda dengan kedua Universitas sebelumnya cordova dan Granada, di kedua Universitas ini juga diajarkan tentang teologi, hukum Islam, kedokteran, kimia, filsafat dan astronomi. c. Perpustakaan sebagai pusat pendidikan Kemegahan pendidikan tinggi di Spanyol sebagaimana uraian di atas di barengi dengan

kemegahan perpustakaannya. Hampir setiap Universitas yang ada selalu mempunyai perpustakaan yang letaknya berdampingan dengan gedung Universitas. Secara umum perpustakaan yang baru diketahui terdapat 70 buah yang tersebar di seluruh penjuru Spanyol. Perpustakaan terbesar terdapat di Cordova. Perpustakaan ini pembangunannya di pelopori oleh Khalifah Muhammad I (852-886) yang kemudian di perluas oleh Abdurahman III dan menjadi perpustakaan terbesar dan terbaik pada masa pemerintahan al-Hakam II. Di perpustakaan ini terdapat koleksi buku sekitar 4 juta. Pada masa al-Hakam II perpustakaan ini di buka untuk umum. Setiap orang yang menuntut ilmu dapat menggunakan fasilitas perpustakaan ini. Selain itu para mahasiswa yang mengalami kesulitan dalam finansial sering kali mendapatkan bantuan dari Khalifah al-Hakam II ini. Di samping itu, terdapat juga perpustakaan pribadi yang perlu di catat atas keberadaannya, yaitu pertama perpustakaan al-Hakam II. Kedua Perpustakaan Abul Mutrif seorang hakim Cordova. Di perpustakaan al-Hakam II tersebut terdapat koleksi sekitar 600.000 volume yang membutuhkan 24 volume katalogus untuk judul dan diskrepsi. Yang kedua adalah perpustakaan Abul Mutrif seorang hakim Cordova. Didalamnya terdapat koleksi koleksi buku langka dan masterpis-masterpis kaligrafi. Diperpustakaannya, Abul Mutrif memperkerjakan 6 orang sebagai penyalin dapat bekerja penuh waktu. Di akhir hayatnya perpustakaan ini di lelang dan terjual sekitar 40.000 dinar pada tahun 1011 M. C. Kontribusi Intelektual Muslim Spanyol Masyaraakat mulim Spanyol sebagai masyarakat multietnik, keberadaannya terbangun dari beberapa komponen masyarakat. didalamnya terdiri atas komunitas arab( Baik dari utara maupun selatan), orang-orang Spanyol yang masuk Islam yang di kenal dengan al-Muwalladun, suku Barbar ( Umat Islam Dari Afrika Utara ), al-Shaqalibah , Yahudi, Kristen Muzareb dan Kristen yang menentang keberadaan Islam di Spanyol. Semua komponen masyarakat tersebut kecuali yang menentang, saling bahu-membahu dalam mewujudkan peradaban Islam Spanyol yang pada akhirnya melahirkan kebangkitan intelektual, baik dalam bidang filsafat, tasawuf, sains, bahasa dan sastra, kesenian dan musik maupun kemegahan bagungan fisiknya. a. Filsafat Puncak pencapaian intelektual Muslim Spanyol terjadi dalam pemikiran filsafat. Dalam bidang ini, Muslim Spanyol merupakan mata rantai yang menghubungkan antara filsafat Yunani klasik dengan pemikiran Latin-Barat. Selain itu, muslim Spanyol juga turut andil besar dalam mendamaikan antara agama dengan ilmu, akal dengan iman yang sekaligus menandai akhir abad kegelapan Eropa. Pada kekhalifahan al-Hakam II (961-976M) ribuan karya ilmiah filosofis di Impor dari Timur. Karya-karya tersebut terhimpun dalam perpustakaan pribadinya. Kebijakan al-Hakam yang mendukung terciptanya lingkungan intelektual inilah yang pada akhirnya turut serta membidani lahirnya folosof-filosof besar sesudahnya. Tokoh-tokoh filsafat tersebut antara lain : 1. Solomon Ben Gabirol ( Didunia barat ia terkenal dengan nama Avicebrol, Avencebrol) Ia dilahirkan di Malaga sekitar tahun 1021 M dan meninggal di Valencia pada tahun 1058. Ben Gabirol terkenal dengan julukan filosof Palto-Yahudi. Melaluai tangannya filsafat plato yang sudah di Islamkan mulai siap kembali untuk di Baratkan. Selain itu Ben Gabirol juga memainkan peranan penting dalam Skolatisisme abad pertengahan yang pada akhirnya mengilhami lahirnya gerakan Fransiskan. Karya monumentalnya adalah Yanbu al Hayah (Sumber Kehidupan).

2. Ibn Bajjah Dilahirkan di Saragosa dan besar di Seville dan Granada. Ia meninggal di Fez tahun 1138 M karena keracunan. Beberapa Risalahnya turut andil dalam membangun pemikiran filosof lainnya. Seperti risalah dalam bidang Astronomi yang mengkritik asumsi Ptolemius telah membantu jalan pemikiran Ibn Thufayl dan al-Bitruji. Dalam bidang kedokteran membantu Ibn Baythar dan Ibn Rusdy. Maqnum Opusnya adalah Tadbir al-Mutawahhid (Rezim yang sendiri). 3. Ibn Thufayl. Lahir pada dekade pertama abad ke 12M dan meninggal pada tahun 1185M di kota Muwahiddun. Maqnum opusnya adalah Hayy Ibn Yaqzhan(yang hidup anak kesadaran). Dalam bukunya tersebut ia mengatakan bahwa manusia dengan kualitas yang dimilikinya, tanpa sedikitpun bantuan dari luar, mampu mencapai pengetahuan tentang dunia yang lebih tinggi dan secara bertahap bisa menemukan ketergantungannya dengan realitas puncak. 4. Ibn Rusdy. Lahir di Cordova pada tahun 1126 dan meninggal di Marakesy pada tanggal 10 Desember 1194M. Di dunia Muslim ia terkenal dengan komentator filsafat Aristoteles . Begitu juga di dunia Barat Ia mendapatkan julukan Sang Komentator sedangkan Aristoteles sebagai sang Guru . Komentar-komentarnya terhadap filsafat Aristoteles dapat di bagi menjadi 3 bagian, yaitu Bagian pertama Komentar pendek yang sering di sebut Jami. Bagian Kedua pertengahan atau Talkhish. Bagian ketiga komentar panjang, tafsir atau sarh ( penjelasan). Maqnum opusnya adalah Tahafut al-Tahafut (kacauanya kekacauan) yang pada dasarnya adalah jawaban atas al-Gazhali dalam Tahafutut al-Falasifah (kekacauan Filsafat) yang menggugat rasionalisme. b. Tasawuf Dalam bidang tasawuf, Muslim Spanyol juga mempunyai andil besar dalam perkembangan ilmu ini. Salah satu tokoh terbesarnya adalah Ibn Arabi. Ia merupakan wakil mazhab iluminasi (Isyraqi) yang dipelopori oleh Suhrawardi (w.1191M) di Timur. Corak pemikiran tasawuf Ib Arabi bisa dikatakan dalam klasifikasi Tasawuf Falsafi, sebab dalam filsafat Ibn arabai adalah seorang Monist-Panteistik. Salah satu teori terkenalnya adalah Wahd