PENDIDIKAN ISLAM DALAM NOVEL TENGGELAMNYA KAPAL...

159
PENDIDIKAN ISLAM DALAM NOVEL TENGGELAMNYA KAPAL VAN DER WIJCK DAN MERANTAU KE DELI KARYA BUYA HAMKA Skripsi ini Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Disusun oleh: WIDYA WIBOWO NIM. 11150110000164 JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2020

Transcript of PENDIDIKAN ISLAM DALAM NOVEL TENGGELAMNYA KAPAL...

Page 1: PENDIDIKAN ISLAM DALAM NOVEL TENGGELAMNYA KAPAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51289... · 2020. 7. 7. · dalam Novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck Dan

PENDIDIKAN ISLAM DALAM NOVEL TENGGELAMNYA

KAPAL VAN DER WIJCK DAN MERANTAU KE DELI

KARYA BUYA HAMKA

Skripsi ini Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk

Memenuhi Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Disusun oleh:

WIDYA WIBOWO

NIM. 11150110000164

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2020

Page 2: PENDIDIKAN ISLAM DALAM NOVEL TENGGELAMNYA KAPAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51289... · 2020. 7. 7. · dalam Novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck Dan
Page 3: PENDIDIKAN ISLAM DALAM NOVEL TENGGELAMNYA KAPAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51289... · 2020. 7. 7. · dalam Novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck Dan
Page 4: PENDIDIKAN ISLAM DALAM NOVEL TENGGELAMNYA KAPAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51289... · 2020. 7. 7. · dalam Novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck Dan
Page 5: PENDIDIKAN ISLAM DALAM NOVEL TENGGELAMNYA KAPAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51289... · 2020. 7. 7. · dalam Novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck Dan
Page 6: PENDIDIKAN ISLAM DALAM NOVEL TENGGELAMNYA KAPAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51289... · 2020. 7. 7. · dalam Novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck Dan

i

Page 7: PENDIDIKAN ISLAM DALAM NOVEL TENGGELAMNYA KAPAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51289... · 2020. 7. 7. · dalam Novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck Dan

ii

ABSTRAK

Widya Wibowo (11150110000164). Pendidikan Islam Dalam Novel

Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck Dan Merantau Ke Deli Karya Buya

Hamka.

Melalui teknologi, Prof. Dr. Haji Abdul Malik Karim Amrullah, atau yang

lebih dikenal dengan julukan Buya Hamka. Ia menjadikan karya-karyanya untuk

mengikutsertakan dirinya berkontribusi dibidang pendidikan salah satunya

berjudul “Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck dan Merantau Ke Deli”. Maka

dari itu peneliti mengangkat penelitian ini untuk mengetahui dan menganalisis

pendidikan Islam apa saja kah, yang ingin disampaikan Hamka melalui novelnya

tersebut yang dapat dikontribusikan dalam bidang pendidikan.

Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif, yang

bertujuan untuk menggambarkan, meringkaskan berbagai kondisi, situasi dan

fenomena realitas sosial yang ada di masyarakat. Melalui metode ini, peneliti

berusaha mengamati dan memahami objek penelitian dengan tujuan untuk

memperoleh pemahaman makna yang diperoleh dari setiap kata, kalimat,

paragraf, dan teks.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa, pendidikan yang ingin disampaikan

Hamka melalui hasil karyanya ialah menekankan upaya maksimal dalam

menumbuhkan dan menguatkan pribadi setiap individu, yaitu pribadi yang

mencangkup dari akal, budi, cita-cita, dan bentuk fisik seseorang untuk lebih

meningkatkan dan mengembangkan keimanan dan ketakwaanya kepada

Tuhannya, serta memberikan gambaran dengan melatih cara berpikir bahwasanya

manusia memerlukan pendidikan.

Kata kunci: pendidikan Islam, Novel

Page 8: PENDIDIKAN ISLAM DALAM NOVEL TENGGELAMNYA KAPAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51289... · 2020. 7. 7. · dalam Novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck Dan

iii

ABSTRACT

Widya Wibowo (11150110000164). Islamic Education in novels

Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck And Merantau Ke Deli To Buya

Hamka's

Through technology Prof. Dr. Haji Abdul Malik Karim Amrullah, or better

known by the nickname Buya Hamka. He made his works to include himself

contributing in the field of education, such as Islamic books and novels, one of

which was titled " Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck And Merantau Ke Deli ".

Therefore the researcher raises this research to find out and analyze any Islamic

education that Hamka wants to convey through his novel that can be contributed

in the field of education.

The research method used is descriptive qualitative method, which aims to

describe, summarize the various conditions, situations, and phenomena of social

reality in society. Through this method, researchers try to observe and understand

the object of research to gain an understanding of the meaning obtained from each

word, sentence, paragraph, and text.

The results of the research show that the educational that Hamka wishes to

convey through the results of his work are emphasizing the maximum efforts in

growing and strengthening the personalities of each individual, that is, individuals

who embrace one's intellect, mind, ideals, and physical form to further enhance

and develop his faith and devotion to his Lord, as well as providing an illustration

by practicing how to think that humans need education.

Keywords: Islamic education, Novel

Page 9: PENDIDIKAN ISLAM DALAM NOVEL TENGGELAMNYA KAPAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51289... · 2020. 7. 7. · dalam Novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck Dan

iii

PEDOMAN TRANSLITERASI

Transliterasi merupakan aspek berbahasa yang penting dalam penulisan

skripsi, karena banyak istilah Arab, nama orang, nama tempat, judul buku, nama

lembaga dan lain sebagainya, yang aslinya ditulis dengan huruf Arab dan harus

disalin ke dalam huruf latin. Adapun pedoman transliterasi menurut pedoman

penulisan skripsi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta adalah sebagai berikut:

1. Konsonan

Huruf Arab Huruf Latin

ا

Ś ث

ḥ ح

Kh خ

Ź ذ

Sy ش

Ṣ ص

ḍ ض

ṭ ط

Ť ظ

᾽ ع

Page 10: PENDIDIKAN ISLAM DALAM NOVEL TENGGELAMNYA KAPAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51289... · 2020. 7. 7. · dalam Novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck Dan

iv

Ģ غ

H ة

2. Vokal

Vocal Tunggul

Tanda Vokal Arab Tanda Vokal Latin

A

I

U

3. Mȃdd (Panjang)

Tanda Vokal Arab Tanda Vokal Latin

ا ى … Ᾱ

ى Ῑ

و Ṹ

4. Tȃ’ marbȗtah

Tȃ’ marbȗtah hidup transliterasinya adalah /t/.

Tȃ’ marbȗtah mati ditransliterasinya adalah /h/.

Kalau pada satu kata yang akhirnya katanya adalah Tȃ’ marbȗtah diikuti

oleh kata yang digunakan oleh kata sandang al, serta bacaan kedua kata itu

terpisah maka Tȃ’ marbȗtah itu ditransliterasikan dengan /h/. contoh:

.Wahdat al-wujứd atau Wahdatul wujứd = وحدة الوجود

Page 11: PENDIDIKAN ISLAM DALAM NOVEL TENGGELAMNYA KAPAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51289... · 2020. 7. 7. · dalam Novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck Dan

v

5. Syaddah (Tasydḭd)

Syaddah/tasydid di transliterasikan dengan huruf yang sama dengan huruf

yang diberi tanda syaddah (digandakan).

Contoh : rabbanả, al-ḫaqq, ảduwwun.

6. Kata Sandang

a. Kata sandang diikuti oleh huruf Syamsiyah ditransliterasikan dengan

huruf yang mengikuti dan dihubungkan dengan tanda

sambung/hubung. Contoh: al - zalzalah (az zalzalah)

b. Kata sandang diikuti oleh huruf Qamariyah ditransliterasikan sesuai

dengan bunyinya. Contoh: al - syamsu (bukan asy – syamsu),

7. Penulisan Hamzah

a. Bila hamzah terletak di awal kita, maka ia tidak dilambangkan dan ia

seperti a;if, contoh: akaltu, ȗitya.

b. Bila di tengah dan di akhir ditransliterasikan dengan apostrof, contoh:

ta’kulȗna atau syai’un.

8. Huruf Kapital

Huruf capital dimulai pada awal nama diri, nama tempat, bukan pada kata

sandangnya. Contoh: الق رآن = al-Qur’an,

al-Madinatul Munawwarah = الم د ي ن ة الم ن ور ة

.al-Mas’ȗdi = الم سع ود ي

Page 12: PENDIDIKAN ISLAM DALAM NOVEL TENGGELAMNYA KAPAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51289... · 2020. 7. 7. · dalam Novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck Dan

vi

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum, Wr. Wb.

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena rahmat dan ridho-

Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Pendidikan Islam

dalam Novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck Dan Merantau Ke Deli

Karya Buya Hamka” dengan baik yang meskipun masih banyak kekurangan di

dalamnya, Insya Allah dapat bermanfaat bagi para pembacanya. Tak lupa

shalawat serta salam penulis haturkan kepada Nabi besar kita Muhammad SAW,

beserta keluarga, dan pengikutnya sampai akhir zaman.

Alhamdulillah, perjuangan selama empat tahun ini penulis akhiri dengan

menyelesaikan skripsi ini. Titik ini bukan lah sebuah akhir, tapi merupakan

sebuah awal titik awal dimulainya perjuangan baru.

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis mengucapkan terimakasih kepada

orang-orang yang telah membantu dalam bentuk moral maupun materi, dan

kepada orang-orang yang telah berjasa memberikan secercah ilmu pengetahuan,

bimbingan, arahan, bantuan, dorongan serta do’a untuk melalui semua itu dari

banyak pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Ibu Dr. Hj. Sururin, M. Ag sebagai Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta beserta seluruh staf.

2. Bapak Drs. Abdul Haris, M. Ag sebagai Ketua Jurusan Pendidikan

Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

3. Bapak Drs. Rusdi Jamil, M. Ag sebagai Wakil Sekretaris Jurusan

Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Bapak Ahmad Irfan Mufid, MA selaku Dosen Pembimbing skripsi,

yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan arahan,

Page 13: PENDIDIKAN ISLAM DALAM NOVEL TENGGELAMNYA KAPAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51289... · 2020. 7. 7. · dalam Novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck Dan

vii

bimbingan dan do’a. Serta selalu memberikan nasihat-nasihat juga

pengetahuan untuk memperluas wawasan. Terima kasih atas jasa dan

waktu yang bapak berikan. Semoga Allah selalu memberikan

perlindungan dan keberkahan dalam hidup bapak dan keluarga,

Aamiin.

5. Bapak Aminuddin Yakub, M.Ag sebagai Dosen Pembimbing

Akademik, yang telah membimbing penulis selama berkuliah di

Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

6. Seluruh Dosen Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu

Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yang telah

memberikan banyak sekali motivasi, bimbigan, arahan serta ilmu yang

bermanfaat bagi kami mahasiswanya.

7. Seluruh Staf Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta, yang telah membantu dalam pembuatan surat-

surat dan sertifikat.

8. Seluruh Pimpinan dan Staf Perpustakaan Utama dan Jurusan UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta, yang telah memberikan pelayanan dan

peminjaman buku-buku yang dibutuhkan penulis.

9. Kedua Orang tua tercinta, yakni bapak Wiyatna dan Ibu Turinem,

yang telah memberikan semangat, do’a maupun materi yang tiada

batas. Tanpa kalian, penulis tidak akan dapat menyelesaikan skripsi

ini sebagai akhir studi.

10. Seluruh keluarga besar baik dari pihak bapak maupun ibu, terutama

kedua kakak penulis, yakni Titys Wicaksono Wibowo dan Virgi

Listyanti dan juga keponakan tersayang, yakni Hamzah Asakhi

Wibowo, yang telah memberikan semangat dan warna warni

keceriaan selama ini.

11. Teman-teman dekat penulis, yakni Denny Haflaty Hilmy Firdaosy,

Khairunnisa, Siti Amalia, Ummi Khairah, Emilia, Fitri Lestari, Siti

Nur Jannah, Ericha Dwi Cahyani, Lia agustina, Yunita Dyah Tri

Page 14: PENDIDIKAN ISLAM DALAM NOVEL TENGGELAMNYA KAPAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51289... · 2020. 7. 7. · dalam Novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck Dan

viii

Utami, dan Fatonah Narimastiti, yang telah memberikan semangat,

bantuan dan motivasi terus menerus selama pembuatan skripsi.

12. Seluruh teman Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

khususnya mahasiswa di Jurusan Pendidikan Agama Islam, yang mau

berbagi keceriaan, kehangatan serta kasih sayang selama di UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta.

Sebenarnya masih banyak lagi pihak-pihak yang terkait dalam penyelesaian

skripsi ini. Akan tetapi, penulis tidak dapat menuliskannya satu persatu dalam

lembaran ini. Sekali lagi terimakasih sebesar-besarnya penulis haturkan untuk

semua yang telah berkontribusi, semoga melalui semangat, bantuan serta motivasi

yang diberikan dapat menjadikan dampak positif untuk kita semua. Dan dengan

rahmat dan kasih sayangNya, kebaikan tersebut Allah gantikan dengan berlipat-

lipat ganda dengan keridhoanNya, kelancaran rizki serta perlindunganNya,

Aamiin.

Wassalamu’alaikum, Wr. Wb

Jakarta, 30 April 2020

Penulis

Page 15: PENDIDIKAN ISLAM DALAM NOVEL TENGGELAMNYA KAPAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51289... · 2020. 7. 7. · dalam Novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck Dan

ix

DAFTAR ISI

ABSTRAK ....................................................................................................................... i

ABSTRACT ...................................................................................................................... ii

TRANSLITERASI BAHASA ARAB .......................................................................... iii

KATA PENGANTAR ................................................................................................... vi

DAFTAR ISI .................................................................................................................... ix

LAMPIRAN TABEL ..................................................................................................... xi

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................ 1

A. Latar Belakang Masalah ........................................................................................ 1

B. Identifikasi Masalah .............................................................................................. 8

C. Pembatasan Masalah ............................................................................................. 9

D. Perumusan Masalah .............................................................................................. 9

E. Tujuan dan Manfaat ............................................................................................. 9

BAB II KAJIAN TEORI ............................................................................................... 11

A. Konsep Dasar Pendidikan Islam ........................................................................... 11

1. Pengertian Pendidikan Islam .......................................................................... 11

2. Fungsi dan Tujuan Pendidikan Islam ............................................................. 15

3. Jenis-jenis Pendidikan Islam .......................................................................... 17

4. Pendekatan dan Metode Pendidikan Islam..................................................... 18

5. Ayat Al-Qur’an dan Hadist Tentang Pendidikan .......................................... 19

B. Deskriptif Novel ................................................................................................... 23

1. Pengertian Novel ........................................................................................... 23

2. Unsur-Unsur Novel ........................................................................................ 25

3. Novel Sebagai Karya Sastra .......................................................................... 26

4. Novel Sebagai Media Pendidikan .................................................................. 28

C. Teori yang digunakan dalam novel karya Hamka................................................. 29

D. Hasil Penelitian yang Relevan .............................................................................. 31

Page 16: PENDIDIKAN ISLAM DALAM NOVEL TENGGELAMNYA KAPAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51289... · 2020. 7. 7. · dalam Novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck Dan

x

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ..................................................................... 34

A. Objek dan Waktu Penelitian.................................................................................. 34

B. Metode Penulisan .................................................................................................. 34

C. Fokus Penelitian ................................................................................................... 35

D. Prosedur Penelitian................................................................................................ 35

BAB IV TEMUAN PENELITAN DAN PEMBAHASAN .......................................... 37

A. Biografi ................................................................................................................. 37

B. Sinopsis Novel ...................................................................................................... 39

1. Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck ........................................................... 39

2. Merantau Ke Deli ........................................................................................... 41

C. Analisis Temuan Pendidikan Agama Islam pada Novel Tenggelamnya

Kapal Van Der Wijck dan Merantau ke Deli Karya Hamka ................................. 42

1. Pendidikan Syariah ........................................................................................ 42

2. Pendidikan Akhlak ......................................................................................... 54

D. Deskripsi Hasil Analisis pada Novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck

Karya Hamka ........................................................................................................ 68

1. Pendidikan Syariah ........................................................................................ 68

2. Pendidikan Akhlak ......................................................................................... 78

E. Deskripsi Hasil Analisis pada Novel Merantau Ke Deli Karya Hamka ............... 97

1. Pendidikan Syariah ........................................................................................ 97

2. Pendidikan Akhlak ........................................................................................ 104

F. Resensi Para Ahli Sastra ....................................................................................... 126

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .......................................................................... 129

A. Kesimpulan ........................................................................................................... 129

B. Implikasi ................................................................................................................ 130

C. Saran ..................................................................................................................... 130

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 131

SKRIPSI dan JURNAL .................................................................................................. 135

Page 17: PENDIDIKAN ISLAM DALAM NOVEL TENGGELAMNYA KAPAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51289... · 2020. 7. 7. · dalam Novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck Dan

xi

LAMPIRAN TABEL

TABEL 1.1 ...................................................................................................................... 73

TABEL 1.2 ....................................................................................................................... 89

TABEL 2.1 ....................................................................................................................... 101

TABEL 2.2 ....................................................................................................................... 118

Page 18: PENDIDIKAN ISLAM DALAM NOVEL TENGGELAMNYA KAPAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51289... · 2020. 7. 7. · dalam Novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck Dan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Islam termasuk salah satu agama yang sangat menekankan dan mengapresiasi

tinggi pendidikan. Bahkan dalam Al-Qur’an sendiri banyak sekali ayat yang

secara langsung maupun tidak langsung berbicara mengenai pendidikan,

contohnya saja ayat yang diturunkan pertama kali seperti Qs. Al-Alaq ayat 1-5

yang berisikan:

نس ان م ن ع ل ق )2( اق ر أ و ر بك ال كر م )3( الذ ي ع لم سم ر ب ك الذ ي خ ل ق )1( خ ل ق ال اق ر أ ب

نس ان م ا ل ي عل م )5 لق ل م )4( ع لم ال (ب

“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan, Dia telah

menciptakan manusia dari 'Alaq, Bacalah, dan Tuhanmulah yang paling

Pemurah, Yang mengajar manusia dengan pena, Dia mengajarkan kepada

manusia apa yang belum diketahuinya”1

Dalam surat ini nampak jelas, tegas dan lugas bahwa Allah memberikan

perintah kepada RasulNya untuk membaca (iqra). Mengapa demikian? Karena

pengertian membaca secara harfiah maupun maknawiyah sendiri pun merupakan

aktifitas pendidikan yang sangat penting. Dengan membaca seseorang mampu

mempelajari berbagai ilmu dan agamanya, seperti Al-Qur'an, hadits, fiqh, tauhid,

dan mu'amalat, hal ini dilakukan agar semakin memperkuat pengetahuan, aqidah

dan akhlak seseorang. Itulah sebabnya, di dalam diri Rasullah terdapat

keteladanan yang demikian agung dalam pendidikan. Ia memberikan solusi dalam

1 M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Mishbah: Pesan, kesan, dan keserasian Al-Qur’an, Vol.15,

(Jakarta: Lentera Hati, 2009), h. 453-465

Page 19: PENDIDIKAN ISLAM DALAM NOVEL TENGGELAMNYA KAPAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51289... · 2020. 7. 7. · dalam Novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck Dan

2

setiap situasi manusia melalui nilai-nilai luhur dan akhlak yang baik yang dapat

dijadikan suri tauladan.

Melalui penjelasan diatas dapat dikemukakan bahwa cara yang digunakan

Allah terhadap rasulNya ini dapat dijadikan contoh manusia yang mengalami

proses pendidikan dalam pengertian yang seluas-luasnya yaitu belajar disekolah

tanpa dinding (school without wall)2. Sebagaimana rasulullah, perkembangan

teknologi saat ini diharapkan mampu menjadi jalan alternatif bagi masyarakat

muslim Indonesia untuk menghadapi pesatnya arus globalisasi. Hal ini

dikarenakan, dengan bantuan teknologi masyarakat juga bisa mendapatkan

pendidikan Islam diluar sekolah.

Pendidikan Islam adalah semacam cerminan atau harapan terhadap

pendidikan di Indonesia yang menitik beratkan kepada pembentukan moral dan

akhlak. Sehingga mampu dijadikan jalan alternatif bagi masyarakat muslim

Indonesia. Hal ini dikarenakan, Islam mampu melaksanakan transformasi nilai

dalam rangka menjawab persoalan dimasyarakat, baik spiritual, intelektual

maupun emosional.3

Prof. Dr. Haji Abdul Malik Karim Amrullah, atau yang lebih dikenal dengan

julukan Buya Hamka, yang paham akan hal itu mengikutsertakan dirinya

berkontribusi dibidang pendidikan Islam untuk membangun peradaban bangsa.

Melalui karya-karyanya, Hamka sebagai seorang sastrawan, aktivis, ahli filsafat,

ulama, sekaligus pendidik, telah berhasil menulis tak kurang dari 120 judul buku

yang sangat cocok dijadikan inspirasi dan dinikmati oleh berbagai kalangan.

Tidak hanya terkenal dengan berbagai karyanya, Hamka juga tersohor berkat

pemikiran-pemikirannya yang sangat luar biasa, ia dapat mempengaruhi banyak

orang. Dari hal tersebut banyak kalimat-kalimatnya yang tidak hanya dijadikan

inspirasi dan motivasi oleh banyak orang, tetapi juga untuk menyentil dan

2Masun Azali Amrullah, Transformasi Pendidikan Islam pada Abad Informasi dan

Globalisasi: Bunga Rampai, (Jakarta: Balai Penelitian dan Pengembangan Agama, 2005), h. 144-

145 3Moch. Tolchah, Dinamika Pendidikan Islam Pasca Orde Baru, (Yogyakarta: LKiS Pelangi

Aksara, 2015), h. 14

Page 20: PENDIDIKAN ISLAM DALAM NOVEL TENGGELAMNYA KAPAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51289... · 2020. 7. 7. · dalam Novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck Dan

3

mengingatkan perbuatan atau pemikiran sebagian besar masyarakat yang salah

ataupun menyimpang dari ajaran-ajaran yang telah disyariatkan.

Hal ini dilakukan Hamka sebagaimana yang diperintahkan Allah Swt kepada

hambanya untuk mengingatkan dan memotivasi sesama manusia dalam berbuat

kebaikan. Allah Swt berfirman dalam Qs. Ali-Imran ayat 110:

و ل و ء ام ن ك نت م خ ي أ م ه ون ع ن ٱلم نك ر و ت ؤم ن ون ب ٱلل

م ر ون ب ٱلم عر وف و ت ن ة أ خر ج ت ل لناس ت

ق ون أ هل ٱلك ت ب ل ك ان خ ي س ه م ٱلم ؤم ن ون و أ كث ر ه م ٱلف ن ١١٠ا ل م م

“Kamu merupakan umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh

kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar, serta beriman kepada

Allah. Sekiranya ahli kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara

mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka ialah orang-orang yang

fasik”4

Bukan hanya cara penyampaiannya yang baik, Hamka juga menyampaikan

pesan melalui karyanya pun dengan berlandaskan nilai-nilai moral keagamaan.

Sebagaimana yang dikatakan Dra. Hj. Nur Uhbiyati dalam bukunya bahwa,

metode pengajaran yang baik, yang digunakan dalam proses pencapaian tujuan

adalah metode yang didasarkan atas pendekatan-pendekatan keagamaan (religius),

kemanusiaan (humanity), dan ilmu pengetahuan (scientific). Karena sistem

pendekatan tersebut dilakukan atas landasan nilai-nilai moral keagamaan.5

Melalui karya-karyanya itu dapat kita lihat, Hamka paham betul bahwasanya

pendidikan merupakan faktor utama dalam memajukan suatu negara.

Sebagaimana yang telah dikemukakan oleh presiden Republik Indonesia yang

pertama Ir. Soekarno, melalui pembukaan UUD 1945 pasal 31 dan pasal 32 UUD

1945, bahwa dua misi utama dalam membangun suatu negara, ialah 1)

mencerdaskan kehidupan bangsa, dan 2) memajukan kebudayaan nasional untuk

mendukung proses pembangunan bangsa.6

4 Kementerian Agama RI, Mushaf Tajwid An-Na’im, (Surakarta: Az-Ziyadah, 2014), h. 64

5Nur Uhbiyati, Ilmu Pendidikan Islam, (Bandung: CV Pustaka Setia, 1997) h. 20 6Soedijarto, Pendidikan Nasional sebagai Proses Transformasi Budaya, (Jakarta: Balai

Pustaka, 2003), h. 109

Page 21: PENDIDIKAN ISLAM DALAM NOVEL TENGGELAMNYA KAPAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51289... · 2020. 7. 7. · dalam Novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck Dan

4

Pernyataan tersebut dibuktikan oleh beberapa negara maju seperti halnya

negara Jepang, Malaysia, Singapura dan beberapa negara maju lainnya, yang tentu

saja membuat para pendiri negara sadar bahwa, “mencerdaskan kehidupan

bangsa” merupakan suatu hal yang penting dalam memajukan dan membangun

suatu negara. Sehingga pendidikan menjadi pusat perhatian utama dari setiap

negara untuk berlomba-lomba meningkatkan kualitas masyarakatnya termasuk

juga negara Indonesia.

Tak luput dari apa yang dikatakan oleh Ir. Soekarno, hingga saat ini negara

Indonesia, selaku negara mayoritas Islam dengan beraneka ragam suku dan

budaya menjadikan pendidikan Islam sebagai kebutuhan mendasar manusia.

Disamping mencerdaskan bangsa, Indonesia menjadikan pendidikan Islam

sebagai sarana penting untuk mewujudkan generasi masyarakat yang dapat

memberikan sumbangsih konkrit bagi kemajuan bangsanya.

Hal ini dikarenakan, pendidikan Islam juga dapat membentuk keunggulan

sumber daya manusia yang memiliki kecerdasan, kemampuan sosial,

perkembangan individu yang optimal, relasi yang kuat antar masyarakat dengan

lingkungan dan budayanya, serta jiwa beragama yang kuat yang dapat membentuk

pribadi yang taat kepada Tuhannya.

Namun, hasil survei UNESCO tahun 2004 tentang kualitas pendidikan di

dunia justru menunjukkan bahwa, Indonesia berada pada peringkat ke-114 dari

sekitar 175 negara di dunia. Peringkat ini jauh di bawah Malaysia, Filipina,

maupun Singapura.7 Sedangkan, untuk saat ini negara Indonesia berada di posisi

108 di dunia dengan skor 0,603. Kualitas pendidikan Indonesia berada di bawah

Palestina, Samoa dan Mongolia. Hal ini dikarenakan, persentase penduduk

Indonesia yang menuntaskan pendidikan menengah hanya mencapai 44% dan

murid gagal menuntaskan pendidikan ataupun keluar dari sekolah mencapai 11%.8

Survei ini tentunya menunjukkan, betapa kurangnya kesadaran masyarakat

Indonesia akan pentingnya pendidikan. Ditambah lagi dengan keberagaman

7As’aril Muhajir, Ilmu Pendidikan Perspektif Kontekstual, (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media,

2011), h. 27 8https://siedoo.com/berita-4965-peringkat-pendidikan-indonesia-dan-budaya-buruknya/,

Diakses pada tanggal 25 April 2019

Page 22: PENDIDIKAN ISLAM DALAM NOVEL TENGGELAMNYA KAPAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51289... · 2020. 7. 7. · dalam Novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck Dan

5

budaya dan tradisi pada setiap pulaunya yang tentu bisa saja menyimpang dari

Islam yang diajarkan oleh Nabi Muhammad Saw yang ikut mempengaruhi gaya

hidup masyarakat Indonesia, seperti pola pikir, aqidah, akhlak, dan moral.

Kondisi realitas masyarakat Indonesia yang memprihatinkan ini, membuat

Hamka semangat menyampaikan pemikiran-pemikirannya mengenai pendidikan

melalui karyanya. Hamka menyelipkan pendidikan secara lembut namun

menyentil. Melalui tangan dinginnya, Hamka membuat masyarakatnya mengerti

bagaimana pentingnya pendidikan dan bagaimana seharusnya sikap seorang

muslim dalam menghadapi keberagaman budaya.

Sejalan dengan sikap Hamka, Mujamil Qomar dalam penelitiannya

menyatakan bahwa, jika Islam bersikap keras menghadapi budaya atau tradisi

lokal yang terjadi justru pertentangan terhadap Islam itu sendiri yang didapatkan,

seperti peperangan dengan pemangku budaya, tradisi atau adat lokal seperti

perang Padri di Sumatera. Maka jalan yang terbaik adalah melakukan seleksi

terhadap budaya maupun tradisi yang tidak bertentangan dengan ajaran Islam

untuk diadaptasi sehingga mengekpresikan Islam yang khas.9

Salah satu karya Hamka yang digunakannya untuk mengekspresikan Islam

dan membangun pendidikan masyarakat Indonesia adalah melalui karya seni

sastra novel. Selain Al-Qur’an dan Hadist, karya sastra juga dapat dijadikan

sebagai media pendidikan. selain sebagai hiburan, karya sastra juga bisa menjadi

alat menyampaikan pendidikan yang dapat ikut membangkitkan kepekaan emosi

seseorang. Melalui karya sastra, seseorang juga bisa mendapatkan masukan atau

motivasi yang baik. Dan salah satu karya sastra yang berkembang pesat di

Indonesia hingga saat ini adalah novel.

Novel merupakan suatu karya sastra berbentuk prosa naratif yang panjang,

dan memiliki hubungan yang khas dengan kenyataan. Melalui novel, penulis

memperlihatkan dunia-dunia lain, dimana terdapat rangkaian cerita kehidupan

seorang tokoh bersama orang-orang sekitarnya dan unsur-unsur keindahan di

dalamnya. Dengan adanya unsur-unsur inilah rangkaian cerita, norma-norma dan

9Mujamil Qomar, “Ragam Identitas Islam di Indonesia dari Perspektif Kawasan”, Jurnal

Episteme, Vol. 10 No. 02, Desember 2015, h. 319

Page 23: PENDIDIKAN ISLAM DALAM NOVEL TENGGELAMNYA KAPAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51289... · 2020. 7. 7. · dalam Novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck Dan

6

nilai-nilai yang terkandung tersebut dapat lebih merasuk ke dalam hati dan fikiran

seseorang dibandingkan hanya dengan melihat.

Nilai pendidikan yang disampaikan dalam novel bisa melalui apa saja, seperti

suasana, konflik, perasaan, percakapan, sudut pandang, dan lain sebagainya.

Karenanya, hingga saat ini novel masih banyak digandrungi oleh berbagai macam

kalangan, dari anak-anak hingga orang dewasa. Bahkan, tak jarang pula yang rela

menghabiskan uang dan waktunya hanya untuk menikmatinya.

Salah satu karya novel Hamka yang dijadikan media penyampai pesan ialah

Karya sastra novel yang berjudul “Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck”, novel

ini terbit setelah novel yang berjudul “Di Bawah Lindungan Ka’bah”. Karena

isinya yang sangat monumental dan menyentuh, maka novel ini mendapatkan

sambutan baik dari berbagai kalangan hingga saat ini. Novel ini juga dapat

disebutkan sebagai salah satu yang utama. Tidak hanya di Indonesia, namun juga

di Malaysia dan Singapura. Sejak pertama terbit hingga saat ini, novel roman ini

selalu mendapat apresiasi pembaca dari generasi ke generasi selanjutnya. Selain

novel yang berjudul “Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck”, novel yang berjudul

“Merantau ke Deli” juga sarat akan pendidikan Islam. Novel yang bertemakan

persoalan adat Minang ini, merupakan novel yang menentang pandangan itu.

Melalui dua karya sastra novel Hamka diatas, bisa dibilang merupakan dua

mahakarya yang membuat nama Hamka semakin dikenal sebagai sastrawan.

Dari novel-novel karya Hamka diatas, dapat diketahui bahwa sebagai

agamawan, sastrawan dan pendidik, Hamka memanfaatkan sastra sebagai media

yang baik untuk menyampaikan pendidikan terkait keagamaan, adat/budaya,

politik, moral dan lain sebagainya. Hamka juga dapat berbagi pengalaman,

pengetahuan dan imajinasi melalui karya tulisannya, seperti yang banyak terjadi

diwilayah-wilayah tertentu khususnya tanah kelahirannya yaitu daerah

Minangkabau.

Hamka, sebagai sastrawan, menghasilkan karya-karya yang bukan hanya

sarat dengan nilai-nilai keIslaman, tetapi juga sekaligus merupakan refleksi

imajinatif dan kritis terhadap lingkungan keagamaan, sosial, budaya dan politik

yang mengitarinya melalui tutur katanya yang lembut.

Page 24: PENDIDIKAN ISLAM DALAM NOVEL TENGGELAMNYA KAPAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51289... · 2020. 7. 7. · dalam Novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck Dan

7

Menurut peneliti hal ini tentulah sejalur dengan apa yang dikatakan oleh

Isjoni, bahwa pendidikan merupakan suatu proses pembudayaan yang tidak lepas

dari tuntutan-tuntutan hidup bersama masyarakat yang berbudaya. Budaya disini

harus dipahami adalah budaya ‘common culture’, yaitu suatu budaya yang mampu

memadukan ilmu-ilmu humaniora dengan ilmu-ilmu pengetahuan alam dan

teknologi.10

Sosio-kultural masyarakat merupakan salah satu acuan dalam melihat kondisi

masyarakat. Pengajaran akan diterima jika sesuai dengan keadaan sosio-kultural

mereka. Karenannya, pemahaman pendidik mengenai sosio-kultural masyarkat

jelas akan banyak membantu peran pendidik.11

Buchori pun turut menyatakan bahwa, hanya kebudayaan yang berimbang

yang mampu memberikan pedoman bagi manusia modern untuk mengambil

keputusan-keputusan yang berwawasan, untuk mengambil informed decision,

dalam menghadapi persoalan dan dilema kehidupan sehari-hari.12

Hamka menjadikan karya-karyanya sebagaimana yang di kodratkan dalam

Islam, bahwa Islam sebagai agama damai yang menurut watak dan kodratnya

harus disampaikan oleh para pemeluknya dengan prinsip-prinsip yang telah

diajarkan Rasulullah dalam Qs An-Nahl: 125:13 إ ن ر بك ه و أ عل م ي أ حس ن

لت ه ل كم ة و الم وع ظ ة ال س ن ة و ج اد ل م ب ادع إ ل س ب يل ر ب ك ب

لم هت د ين ب ن ض ل ع ن س ب يل ه و ه و أ عل م ب

“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pengajaran

yang baik, dan berdebatlah dengan mereka dengan cara yang baik.

Sesungguhnya Tuhanmu, Dialah yang lebih mengetahui siapa yang sesat dari

jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui siapa yang mendapat petunjuk”14

10Albar Adetary Hasibuan, Filsafat Pendidikan Islam, (Malang: UIN Maliki Press, 2015), h.

72 11Khairi Syekh Maulana Arabi, Dakwah dengan Cerdas, (Yogyakarta: Laksana, 2017), h. 64 12Albar Adetary Hasibuan, Loc. Cit. 13Choirul Anwar, “Islam dan Kebhinekaan di Indonesia: Peran Agama dalam Merawat

Perbedaan, Zawiyah Jurnal Pemikiran Islam, Vol. 04 No. 02, Desember 2018), h. 14 14Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Tafsirnya: Jilid V, (Jakarta: Lentera Abadi, 2010),

h. 417

Page 25: PENDIDIKAN ISLAM DALAM NOVEL TENGGELAMNYA KAPAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51289... · 2020. 7. 7. · dalam Novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck Dan

8

Yaitu dengan bijaksana, pelajaran yang baik, dan apabila perlu perdebatan,

maka berdebatlah dengan baik. Inilah karakteristik Islam yang santun dalam

menyikapi suatu perbedaan, karena suatu perdebatan itu timbul ketika adanya

suatu perbedaan. Sikap seperti ini perlu dikedepankan mengingat tidak akan ada

penerimaan dalam perbedaan jika disampaikan dengan dengan bersikap keras dan

kasar, bahkan itu akan memperlebar jarak perbedaan antara satu kelompok dengan

kelompok lainnya dan ini tertulis dalam Qs Ali-Imrān ayat 159.15

ف اعف ع ن ه م ن ف ضوا م ن ح ول ك ف ب م ا ر ح ة م ن الل ل نت ل م و ل و ك نت ف ظا غ ل يظ الق لب ل

و است غف ر ل م و ش او ره م ف ال مر ف إ ذ ا ع ز مت ف ت و كل ع ل ى الل إ ن الل ي ب الم ت و ك ل ي

“Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut

terhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah

mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu maafkanlah mereka dan

mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka

dalam urusan itu. kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka

bertawakallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang yang bertawakal”16

Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti merasa sangat tertarik dan

antusias untuk menjadikan novel-novel tersebut sebagai objek penelitiannya

dengan mengkaji pendidikan apa saja yang ingin disampaikan seorang agamawan

tersohor Hamka melalui karyanya yang sangat inspiratif itu. Hal ini tentu

dikarenakan, masyarakat yang masih belum paham maksud pesan yang ingin

disampaikan para sastrawan melalui karya tulisnya. Seperti pesan yang dibuat

oleh Hamka melalui karyanya yang mengajarkan tentang pendidikan bagaimana

seharusnya sikap seorang muslim bersikap, bertindak dan menghadapi

keberagaman budayanya. Maka dari itu penulis mengangkat judul: “Pendidikan

Islam dalam Novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck dan Novel

Merantau ke Deli Karya Buya Hamka” sebagai penelitian skripsinya.

B. Identifikasi Masalah

15Choirul Anwar, “Islam dan Kebhinekaan di Indonesia: Peran Agama dalam Merawat

Perbedaan, Zawiyah Jurnal Pemikiran Islam, Vol. 04 No. 02, Desember 2018), h. 14 16Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Tafsirnya: Jilid II, (Jakarta: Lentera Abadi, 2010),

h. 67

Page 26: PENDIDIKAN ISLAM DALAM NOVEL TENGGELAMNYA KAPAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51289... · 2020. 7. 7. · dalam Novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck Dan

9

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka penulis mengidentifikasikan

masalah yang berkaitan dengan judul yang akan dibahas dalam tulisan ini, yaitu:

a. Kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan Islam, seperti

syariah dan akhlak dalam meningkatkan kualitas hidup manusia

b. Kurangnya kesadaran bahwa pendidikan tidak hanya didapatkan di dalam

lingkungan sekolah saja

c. Kurangnya kesadaran bahwa karya sastra (novel) bisa dijadikan media

dakwah untuk menyampaikan pendidikan yang sangat baik dalam

pembelajaran

d. Kurangnya kesadaran bahwa karya sastra (novel) bukan hanya sebagai

hiburan saja, melainkan media yang dapat dijadikan sumber pendidikan

syariah dan akhlak yang bermanfaat bagi kehidupan.

e. Kurangnya rasa keingintahuan akan pendidikan apa saja yang ingin

disampaikan penulis kepada pembaca

C. Pembatasan Masalah

Agar tidak terjadi perbedaan pemahaman dalam permasalahan penelitian ini,

maka penelitian dibatasi pada:

1. Pendidikan Islam yang dimaksud adalah Syariah (Ibadah), Akhlak (Budi

Pekerti)

2. Karya sastra yang dimaksud adalah novel “Tenggelamnya Kapal Van Der

Wijck” dan novel “Merantau ke Deli” karya Buya Hamka

D. Perumusan Masalah

Untuk memudahkan dalam perumusan masalah penulisan skripsi ini, peneliti

bertitik tolak dari pembatasan masalah di atas. Maka penulis dapat merumuskan

masalah yaitu bagaimana “Pendidikan Islam dalam Novel Tenggelamnya

Kapal Van Der Wijck dan novel Merantau ke Deli Karya Buya Hamka” yang

ingin disampaikan.

E. Tujuan dan Manfaat Hasil Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka dapat dirumuskan tujuan

penelitian sebagai berikut:

Page 27: PENDIDIKAN ISLAM DALAM NOVEL TENGGELAMNYA KAPAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51289... · 2020. 7. 7. · dalam Novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck Dan

10

a. Untuk mengetahui relevansi pendidikan Islam yang terkandung dalam

novel karya Buya Hamka

b. Untuk mendeskripsikan pendidikan Islam dalam novel karya Buya

Hamka

2. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan mampu menghasilkan laporan yang sistematis

dan bermanfaat secara umum. Sebagai berikut:

a. Manfaat bagi keilmuan

1) Manfaat teoritis dari penelitian ini diharapkan dapat memberi

kontribusi yang positif dan konstruktif bagi dunia pendidikan,

khususnya bagi pengembangan nilai-nilai pendidikan Islam melalui

pemanfaatan karya seni sastra (novel)

2) Dapat menjadi bahan pertimbangan dalam membuat karya seni

sastra (novel), agar tidak hanya memprioritaskan nilai jual dari sisi

keindahannya, melainkan lebih memperhatikan isi dan pesan yang

bisa diambil oleh pembaca.

b. Manfaat bagi pendidik

1) Dapat dijadikan media hiburan sekaligus media yang dapat dijadikan

sumber pendidikan yang bermanfaat bagi kehidupan

2) Dapat dijadikan media dakwah untuk menyampaikan pendidikan

Islam yang sangat baik dalam pembelajaran

3) Dapat menambah wawasan tentang keberadaan karya seni sastra

(novel) yang memuat tentang pendidikan

c. Manfaat bagi siswa

1) Dapat menambah wawasan dengan cara yang menarik

2) Dapat menambah semangat membaca

3) Dapat dijadikan pedoman maupun inspirasi dalam kehidupan sehari-

hari

Page 28: PENDIDIKAN ISLAM DALAM NOVEL TENGGELAMNYA KAPAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51289... · 2020. 7. 7. · dalam Novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck Dan

11

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Konsep Dasar Pendidikan

1. Pengertian Pendidikan Islam

Sebelum menelaah lebih lanjut mengenai pendidikan Islam, perlu

dipahami terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan pendidikan.

Kata “pendidikan”, dalam bahasa Yunani, dikenal dengan nama

paedagogos yang berarti penuntun anak. Dalam bahasa Romawi,

dikenal dengan educare, artinya membawa keluar. Bahasa Belanda,

dikenal dengan opvoeden, artinya membesarkan atau mendewasakan.

Bahasa Inggris, dikenal dengan educate atau education, yang artinya

to give moral and intellectual training, artinya menanamkan moral

dan melatih intelektual.1

Dalam UU RI Nomor 20 tahun 2003 mengenai sistem pendidikan

nasional, Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana dalam

mengembangkan potensi diri untuk memiliki kekuatan spiritual

keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,

serta keterampilan yang diperlukan diri. 2

Menurut Hasbullah dalam bukunya yang berjudul “Dasar-Dasar

Ilmu Pendidikan: (Umum Dan Agama Islam)” menyebutkan

pengertian pendidikan menurut beberapa tokoh sebagai berikut:3

a. Driyarkara: pendidikan adalah pemanusiaan manusia muda atau

pengangkatan manusia ke taraf insani.

1A. Fatah Yasin, Dimensi-Dimensi Pendidikan Islam, (Malang: UIN Malang Press, 2008), h.

16 2Moh. Haitami Salim dan Syamsul Kurniawan, Studi Pendididkan Islam, (Yogyakarta: Ar-

Ruzz Media, 2016), h. 15 3Albar Adetary Hasibuan, Filsafat Pendidikan Islam, (Malang: UIN Maliki Press, 2015), h.

27

Page 29: PENDIDIKAN ISLAM DALAM NOVEL TENGGELAMNYA KAPAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51289... · 2020. 7. 7. · dalam Novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck Dan

12

b. J. J. Rousseau: pendidikan adalah memberi kita perbekalan yang

tidak ada pada masa kanak-kanak, akan tetapi kita

membutuhkannya pada waktu dewasa.

c. John Dewey: pendidikan adalah proses pembentukan kecakapan-

kecakapan fundamental secara intelektual dan emosional ke arah

alam dan sesama manusia.

d. Ki Hadjar Dewantara: pendidikan adalah menuntun segala

kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak itu, agar mereka

sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapatlah

mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya.

Setelah mengetahui pengertian pendidikan itu sendiri, maka dapat

kita ketahui bahwasanya pengertian tersebut sejalan dengan

pengertian pendidikan dalam pandangan Islam. Sebagaimana yang

diketahui, dalam Pendidikan Islam terdapat beberapa istilah, seperti

tarbiyah, ta’lim, ta’dib, riyadhah, irsyad,dan tadris. Hal ini juga

dijelaskan dalam buku “Ilmu Pendidikan Islam” karya Prof. Dr. Abdul

Mujib, M.Ag dan Dr. Jusuf Mudzakkir, M. Si, sebagai berikut ini: 4

a. Al- Tarbiyah

Dalam Mu’jam bahasa Arab, kata al-tarbiyah memiliki tiga

akar kebahasaan, yaitu: 5

1) Rabba, Yarbu, Tarbiyah: proses menumbuhkan dan

mengembangkan apa yang ada pada diri peserta didik, baik

secara fisik, psikis, sosial, maupun spiritual.

2) Rabba, Yurbi, Tarbiyah: usaha untuk menumbuhkan dan

mendewasakan peserta didik, baik secara fisik, psikis, sosial,

maupun spiritual

3) Rabba, Yarubbu, Tarbiyah: usaha untuk memelihara,

mengasuh, merawat, memperbaiki, dan mengatur kehidupan

4Abdul Mujib dan Jusuf Mudzakkir, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Kencana, 2006), h. 10-

22 5Abdul Mujib dan Jusuf Mudzakkir, Ibid,h.10-11

Page 30: PENDIDIKAN ISLAM DALAM NOVEL TENGGELAMNYA KAPAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51289... · 2020. 7. 7. · dalam Novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck Dan

13

peserta didik, agar ia dapat survive lebih baik dalam

kehidupannya.

Jika ketiga kata tersebut diintegrasikan, maka pengertian

tarbiyah adalah proses menumbuhkan dan mengembangkan

potensi (fisik, intelektual, sosial, estetika, dan spiritual) yang

terdapat pada peserta didik, sehingga dapat tumbuh dan terbina

dengan optimal, melalui cara memelihara, mengasuh, merawat,

memperbaiki, dan mengaturnya secara terencana, sistematis, dan

berkelanjutan.

b. Al- Ta’lim

Kata ta’lim berasal dari akar kata ‘allama-yu’allimu-

ta’liiman yang diartikan dengan mengajar atau memberi ilmu,

yaitu mengajarkan suatu ilmu pada seseorang agar memiliki

pengetahuan tentang sesuatu.6

Allah menggunakan kata ta’lim dalam Al-Qur’an untuk:

mengajarkan nama-nama yang ada dalam jagat raya kepada nabi

Adam dalam (Qs Al-Baqarah: 31), mengajarkan tentang Al-

Qur’an dan Al-Bayan (Qs Ar-Rahman: 2), mengajarkan Al-Kitab,

Al-Hikmah, Taurat, dan Injil (Qs Al-Maidah: 110), mengajarkan

ta’wil mimpi (Qs Yusuf: 101), mengajarkan sesuatu yang belum

diketahui manusia (Qs Al-Baqarah: 239), mengajarkan tentang

sihir (Qs Thaha: 71), mengajarkan ilmu laduni (Qs Al-Kahfi: 65),

mengajarkan cara membuat baju besi untuk melindungi tubuh dari

bahaya (Qs Al-Anbiya: 80), mengajarkan tentang wahyu dari

Allah (Qs At-Tahrim: 5).

c. Al- Ta’dib

Kata ta’dib berasal dari kata aduba-ya’dubu, yang berarti

melatih atau mendisiplinkan diri, atau bisa juga berasal dari kata

addaba-yuaddibu-ta’diban, yang berarti mendisiplinkan atau

6A. Fatah Yasin, Dimensi-Dimensi Pendidikan Islam, (Malang: UIN Malang Press, 2008), h.

20

Page 31: PENDIDIKAN ISLAM DALAM NOVEL TENGGELAMNYA KAPAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51289... · 2020. 7. 7. · dalam Novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck Dan

14

menanamkan sopan santun. Jadi, lebih tepatnya kata ta’dib dapat

diartikan dengan upaya menanamkan sikap beradab, sopan

santun, tata krama, budi pekerti, akhlak, moral, dan etika.7

Melalui kata al-ta’dib Al-Attas menjadikan pendidikan sebagai

sarana trasformasi nilai-nilai akhlak mulia yang bersumber pada

ajaran agama ke dalam diri manusia, serta menjadi dasar bagi

terjadinya proses islamisasi ilmu pengetahuan.

d. Al- Riyadhah

Dalam pendidikan, kata riyadhah diartikan dengan mendidik

jiwa anak dengan akhlak mulia. Sedangkan dikalangan tasawuf

agak berbeda, yaitu mendidik atau melatih mental spiritual agar

senantiasa mematuhi ajaran Allah SWT.

Dalam “Ilmu Pendidikan Islam” karya Dr. Zakiah Daradjat, dkk

juga dijelaskan bahwa, bila kita melihat pengertian pendidikan dari

segi bahasa, maka kita harus melihat kepada bahasa Arab. Kata

“pendidikan” yang umum kita gunakan sekarang, dalam bahasa

Arabnya adalah “tarbiyah”, dengan kata kerja “rabba”. Kata

“pengajaran” dalam bahasa Arabnya adalah “ta’lim” dengan kata

kerjanya “allama”. Pendidikan dan pengajaran dalam bahasa Arabnya

“tarbiyah wa ta’lim” sedangkan, “pendidikan Islam” dalam bahasa

Arabnya adalah “tarbiyah islamiyah”8

Selain istilah-istilah di atas, Pendidikan Islam juga mempunyai

makna sempit dan luas. Makna sempitnya adalah usaha yang

dilakukan untuk pentransferan ilmu (knowledge), nilai (value), dan

keterampilan (skill) berdasarkan ajaran Islam dari si pendidik kepada

murid guna terbentuknya pribadi muslim seutuhnya. Adapun makna

luasnya, pendidikan Islam bukan hanya transfer 3 ranah saja,

melainkan kajian tentang visi, misi dan tujuan dari pendidikan itu

7A. Fatah Yasin, Dimensi-Dimensi Pendidikan Islam, (Malang: UIN Malang Press, 2008), h.

20 8Zakiah Daradjat, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2012), h. 25

Page 32: PENDIDIKAN ISLAM DALAM NOVEL TENGGELAMNYA KAPAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51289... · 2020. 7. 7. · dalam Novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck Dan

15

sendiri.9 Karenannya, pendidikan Islam diartikan sebagai usaha sadar

untuk menyiapkan peserta didik dalam meyakini, memahami,

menghayati dan mengamalkan agama Islam melaui kegiatan,

bimbingan, pengajaran dan latihan dengan memperhatikan tuntutan

untuk menghormati dalam hubungan antar umar beragama dalam

masyarakat untuk mewujudkan persatuan.10

Hal ini sesuai dengan penjelasan pasal 39 ayat 2 UUSPN tahun

1989. Pendidikan Islam dimaksudkan sebagai usaha untuk

memperkuat iman dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa

sesuai dengan agama yang diamalkan oleh peserta didik yang

bersangkutan.11

Lebih tepatnya seperti yang dikatakan oleh Dr. Armai Arief, M. A

bahwa, pendidikan Islam merupakan sebuah proses yang dilakukan

untuk menciptakan manusia-manusia yang seutuhnya beriman dan

bertakwa kepada Tuhan serta mampu mewujudkan eksistensinya

sebagai khalifah Allah di muka bumi, yang berdasarkan kepada ajaran

Al-Qur’an dan sunnah.12

2. Fungsi dan Tujuan Pendidikan

Dalam UU RI Nomor 20 tahun 2003 pasal 3 Pendidikan nasional

berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta

peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan

kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta

didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan

Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,

9Haidar Putra Daulay dan Nurgaya Pasa, Pendidikan Islam dalam Lintasan Sejarah,

(Jakarta: Kencana, 2013), h. 3 10Abdul Rachman Shaleh,Pendidikan Agama dan Keagamaan (Visi, Misi dan Aksi), (Jakarta:

Gemawindu Panca perkasa, 2000), h. 31 11Abdul Rachman Shaleh, Ibid, h. 31 12Armai Arief, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, (Jakarta: Ciputat Pers,

2002), h. 16

Page 33: PENDIDIKAN ISLAM DALAM NOVEL TENGGELAMNYA KAPAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51289... · 2020. 7. 7. · dalam Novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck Dan

16

mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta

bertanggung jawab.13

Tujuan dan fungsi pendidikan bukan hanya itu saja, melainkan

sebagaimana berikut:

a. Mencapai keseimbangan pertumbuhan kepribadian manusia

secara menyeluruh dan seimbang yang dilakukan melalui latihan

jiwa, akal pikiran (intelektual), diri manusia yang rasional;

perasaan dan indera. Karena itu, pendidikan hendaknya

mencangkup pengembangan seluruh aspek fitrah manusia.14

b. Mampu mengolah dan menggunakan kekayaan yang ada dilangit

dan di bumi untuk kesejahteraan dan kebahagiaan hidup di dunia

dan akhirat kelak.15

c. Terciptanya insan-insan kamil setelah proses pendidikan

berakhir.16

d. Mewujudkan rahmat bagi seluruh umat manusia, sesuai dengan

firman Allah Swt dalam Qs. Al-Anbiya ayat 107:

ي ال م ع اك إ ل ر ح ة ل ل ن ل ا أ رس م و

“Tidaklah Kami utus engkau (Muhammad) melainkan agar

menjadi rahmat bagi seluruh alam.17

Yaitu, “Menjadikan pendidikan Islam sebagai pranata yang

kuat, berwibawa, efektif, dan kredebil dalam mewujudkan cita-

cita ajaran Islam”.18

Dilihat dari berbagai macam fungsi dan tujuannya, maka dapat

disimpulkan bahwa fungsi dan tujuan pendidikan dengan pendidikan

Islam ialah melakukan proses pendidikan dengan tujuan

13Marzuki, Pendidikan Karakter Islam, (Jakarta: Amzah, 2017), h. 3 14Samsul Nizar, Filsafat Pendidikan Islam (Pendekatan Historis, Teoritis, dan Praktis),

(Jakarta: Ciputat Pers, 2002), h. 37 15Abdul Rachman Shaleh, Pendidikan Agama dan Keagamaan (Visi, Misi dan Aksi), (Jakarta:

Gemawindu Panca Perkasa, 2000), h. 3 16Armai Arief, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, (Jakarta: Ciputat Pers,

2002), h. 16 17 Kementerian Agama RI, Mushaf Tajwid An-Na’im, (Surakarta: Az-Ziyadah, 2014), h. 331 18Abuddin Nata, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Prenadamedia Group, 2010), h. 44

Page 34: PENDIDIKAN ISLAM DALAM NOVEL TENGGELAMNYA KAPAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51289... · 2020. 7. 7. · dalam Novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck Dan

17

meningkatkan kualitas mental seseorang dan segala proses yang

dijalankannya atas berdasarkan fitrah yang diberikan Allah. Adapun

diadakannya pendidikan sebagai alat yang digunakan untuk

memelihara kelanjutan hidup dengan membentuk akhlak dan budi

pekerti yang sanggup melahirkan masyarakat yang bermoral, berjiwa

bersih, pantang menyerah, bercita-cita tinggi, dan berakhlak mulia.

3. Jenis-jenis Pendidikan

Jenis-jenis pedidikan dalam pandangan Islam yang Allah

wahyukan kepada Nabi Muhammad Saw secara sempurna, meliputi

semua aspek kehidupan manusia berupa hukum dan norma yang

mengantarkan manusia menuju kebahagiaan di dunia dan akhirat,

ialah:19

a. Pendidikan Akidah Islam

Yakni, aspek keyakinan terhadap Islam, berupa Rukun Iman.

Akidah Islam akan mendorong seorang muslim melaksanakan

syari’ah yang bersumber dari Al-Qur’an dan as-sunnah.

Sebagaimana terdapat dalam firmannya Qs. An-Nisa ayat 136:

ي أ ي ه ا الذ ين آم ن وا آم ن وا ب لل و ر س ول ه و الك ت اب الذ ي ن زل ع ل ى ر س ول ه

ئ ك ت ه و ك ت ب ه و ر س ل ه و الي وم لل و م ل و الك ت اب الذ ي أ ن ز ل م ن ق بل و م ن ي كف ر ب

ا ل ب ع يد ر ف ق د ض ل ض ل الخ

“Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman

kepada Allah dan rasul-Nya dan kepada kitab yang Allah

turunkan kepada rasul-Nya, serta kitab yang Allah turunkan

sebelumnya. Barang siapa yang kafir kepada Allah, malaikat-

malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari

19Nina Aminah, Studi Agama Islam, (Bandung: PT Remaja RosdaKarya, 2014), h. 53-54

Page 35: PENDIDIKAN ISLAM DALAM NOVEL TENGGELAMNYA KAPAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51289... · 2020. 7. 7. · dalam Novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck Dan

18

kemudian. Maka sesungguhnya orang tu telah sesat sejauh-

jauhnya20

b. Pendidikan Syari’ah

Yakni, segala yang berhubungan dengan sistem atau aturan

Ilahi dan ajaran-ajaran Islam, berupa akidah, ibadah, akhlak,

perundang-undangan, peraturan, dan hukum.21

c. Pendidikan Akhlak

Yakni, tingkah laku yang bersangkutan dengan Khaliq

(Pencipta), dan Makhluq (yang diciptakan). Pada garis besarnya,

akhlak terdiri atas: Aklak terhadap Khaliq (Pencipta), Akhlak

terhadap sesama manusia, akhlak terhadap lingkungan.

4. Pendekatan dan Metode Pendidikan Islam

Metode dan pendekatan dalam praktik proses belajar mengajar

dalam Pendidikan Agama Islam perlu diperhatikan. Pendekatan

tersebut ialah: 22

a. Pendekatan Keimanan

Memberikan peluang peserta didik dengan mengembangkan

pemahaman adanya Tuhan sebagai sumber kehidupan manusia.

b. Pendekatan Pengalaman

Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk

mempraktikkan dan merasakan hasil-hasil pengalaman ibadah dan

akhlak dalam menghadai tugas-tugas dan masalah kehidupan

c. Pendekatan Pembiasaan

Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk

membiasakan sikap dan perilaku baik yang sesuai dengan ajaran

Islam dan budaya bangsa dalam menghadapi masalah bangsa

20Kementerian Agama RI, Al-Qur’an dan Tafsirnya: Jilid 2, (Jakarta: Lentera Abadi, 2010),

h. 292 21Abdullah Nashih Ulwan, Pendidikan Anak Dalam Islam, Terj. Jamaluddin Miri, (Jakarta:

Pustaka Amani, 2007), h. 165 22Moch. Tolchah, Dinamika Pendidikan Islam Pasca Orde Baru, (Yogyakarta: LkiS Pelangi

Aksara, 2015), h. 73-74

Page 36: PENDIDIKAN ISLAM DALAM NOVEL TENGGELAMNYA KAPAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51289... · 2020. 7. 7. · dalam Novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck Dan

19

d. Pendekatan Rasional

Usaha memberikan peran pada rasio peserta didik dalam

memahami dan membedakan berbagai bahan ajar dalam standar

materi serta kaitannya dengan perilaku baik dengan perilaku yang

buruk dalam kehidupan duniawi

e. Pendekatan Emosional

Upaya menggugah perasaan peserta didik dalam menghayati

perilaku yang sesuai dengan ajaran agama dan budaya bangsa

f. Pendekatan fungsional

Menyajikan semua bentuk standar materi dari segi manfaatnya

bagi peserta didik dalam kehidupan sehari-hari dalam arti luas

g. Pendekatan keteladanan

Menjadikan figur guru agama dan non agama serta petugas

sekolah lainnya maupun orang tua peserta didik sebagai cermin

manusia berkepribadian agama

h. Pendekatan filosofis

Karena manusia adalah homo rastionale, maka pendekatannya

harus juga didasarkan pada sejauh mana kemampuan berpikirnya

dapat dikembangkan sampai pada titik maksimal

perkembangannya

5. Ayat Al-Qur’an dan Hadist Tentang Pendidikan

Al-Qur’an dan hadis merupakan sumber ajaran Islam sekaligus

pedoman hidup setiap muslim. Al-Qur’an sebagai petunjuk dari Allah

SWT yang bila dipelajari akan membantu kita menemukan nilai-nilai

yang dapat dijadikan pedoman bagi penyelesaian problem hidup.

Apabila dihayati dan diamalkan akan menjadikan pikiran, rasa dan

karsa kita mengarah kepada realitas keimanan, stabilitas dan

ketentraman hidup pribadi dan masyarakat.

Beriman kepada al-Qur’an artinya mengikuti ajaran yang

terkandung di dalamnya, menjadikannya panutan dan acuan serta

Page 37: PENDIDIKAN ISLAM DALAM NOVEL TENGGELAMNYA KAPAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51289... · 2020. 7. 7. · dalam Novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck Dan

20

referensi dalam berucap, berbuat dan lainnya. Sedangkan, Beriman

kepada Hadis Rasulullah SAW artinya menjadikan hadis Rasul

sebagai pedoman dan acuan serta referensi dalam berucap, berbuat

dan lainnya atau mengikuti ajaran yang terkandung di dalamnya.

Pendidikan merupakan salah satu perintah yang sangat tegas

pesannya dalam Al-Qur’an dan hadist. Berikut ini beberapa ayat Al-

Qur’an dan hadist yang membahas tentang pendidikan:

a. Qs Al-‘Alaq ayat 1-5

نس ان م ن ع ل ق )2( اق ر أ و ر بك ال كر م سم ر ب ك الذ ي خ ل ق )1( خ ل ق ال اق ر أ ب

نس ان م ا ل ي عل م )5 لق ل م )4( ع لم ال )3( الذ ي ع لم ب

“(1) Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang

menciptakan (2) Dia telah menciptakan manusia dari 'Alaq (3)

Bacalah, dan Tuhanmulah yang paling Pemurah (4) Yang

mengajar manusia dengan pena (5) Dia mengajarkan kepada

manusia apa yang belum diketahuinya.”23

Dalam ayat ini Allah memberikan dorongan untuk membaca

dan mengisyaratkan pula akan karunia Allah SWT dengan

menciptakan manusia dengan kemampuan untuk mempelajari

bahasa, bacaan, tulisan, dan ilmu pengetahuan.24

Maksud mengaitkan pekerjaan membaca dengan nama Allah

ialah untuk mengantarkan pelakunya agar tidak melakukannya

kecuali karena Allah. Sebagaimana yang dituliskan oleh Syaikh

Abdul Halim Mahmud (mantan pemimpin tertinggi Al-Azhar

Mesir) menuliskan dalam bukunya, Al-Qur’an Fi Syahr Al-

Qur’an, bahwa”Dengan kalimat iqra’ bismi Rabbik, Al-Qur’an

tidak sekedar memerintahkan untuk membaca, tapi ‘membaca’

23M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Mishbah: Pesan, Kesan, dan Keserasian Al-Qur’an, Vol.15,

(Jakarta: Lentera Hati, 2009), h. 453-465 24Fadhilah Suralaga, Nety Hartaty, dan Zahratun Nihayah, Psikologi Pendidikan dalam

Perspektif Islam, (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2005), h. 57

Page 38: PENDIDIKAN ISLAM DALAM NOVEL TENGGELAMNYA KAPAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51289... · 2020. 7. 7. · dalam Novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck Dan

21

adalah lambang dari segala apa yang dilakukan oleh manusia,

baik yang bersifat aktif maupun pasif.25

Kalimat tersebut dalam pengertian dan semangatnya ingin

menyatakan “Bacalah demi Tuhanmu, bergeraklah demi

Tuhanmu, bekerjalah demi Tuhanmu”. Demikian juga apabila

anda berhenti bergerak atau berhenti melakukan sesuatu aktivitas,

hendaklah hal tersebut juga didasarkan pada bismi Rabbik

sehingga pada akhirnya ayat tersebut berarti “Jadikanlah seluruh

kehidupanmu, wujudmu, dalam cara dan tujuannya, kesemuanya

demi karena Allah”.26

b. Qs Ali Imran ayat 18

ل إ ل ه إ ل ه و لق سط ئ ك ة و أ ول و الع لم ق ائ م ا ب ش ه د الل أ نه ل إ ل ه إ ل ه و و الم ل

الع ز يز ال ك يم

“Allah menyatakan bahwa tidak ada Tuhan selain Dia;

(demikian pula) para malaikat dan orang berilmu yang

menegakkan keadilan, tidak ada Tuhan selain Dia, Yang

Mahaperkasa, Mahabijaksana.”27

Dalam ayat ini Allah SWT juga menunjukkan, ketinggian

derajat orang-orang yang memiliki ilmu dengan menempatkan

penyebutan mereka setelah namanya sendiri dan setelah pujian

kepada malaikat.28

c. Qs Al-Nahl ayat 78

ئ ا و ج ع ل ل ك م السمع و ال بص ار و الل أ خر ج ك م م ن ب ط ون أ مه ات ك م ل ت عل م ون ش ي

و ال فئ د ة ل ع لك م ت شك ر ون

25M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Mishbah: Pesan, Kesan, dan Keserasian Al-Qur’an, Vol.15,

(Jakarta: Lentera Hati, 2009), h.456 26M. Quraish Shihab, Ibid, h. 456 27Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Tafsirnya: Jilid I, (Jakarta: Lentera Abadi, 2010), h.

470 28Fadhilah Suralaga, Nety Hartaty, dan Zahratun Nihayah, Psikologi Pendidikan dalam

Perspektif Islam, (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2005), h. 60

Page 39: PENDIDIKAN ISLAM DALAM NOVEL TENGGELAMNYA KAPAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51289... · 2020. 7. 7. · dalam Novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck Dan

22

“Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam

keadaan tidak mengetahui sesuatu pun, dan Dia memberimu

pendengaran, penglihatan dan hati nurani, agar kamu

bersyukur.”29

Dalam ayat ini Hamka menjelaskan, anak yang dilahirkan ke

dunia ini dalam keadaan putih bersih, tidak membawa apa-apa

kecuali gharizah atau naluri. Gharizah itu dilengkapi dengan

penglihatan, pendengaran, dan hati yang kesemuanya merupakan

alat untuk memperoleh ilmu.30

Allah SWT telah melegitimasi bahwa manusia dikeluarkan

dari rahim ibunya tanpa mengetahui ilmu pengetahuan apapun.

Kemudian Allah mengaktifkan untuknya pendengaran,

penglihatan dan perasaan dengan harapan ia menjadi hamba yang

pandai bersyukur, dan memperoleh ilmu pengetahuan dari sumber

utama, yaitu ilahiyah dan manusiawi. Kedua sumber tersebut

diciptakan sebagai alat dan sarana untuk bisa mengamati,

memahami, dan memperoleh ilmu pengetahuan.31

d. Diriwayatkan oleh Abdullah bin Abdullah bin Mas’ud r.a, bahwa

Rasulullah bersabda:

“Pelajarilah ilmu dan ajarkanlah dia kepada orang-orang!

Pelajarilah hal-hal yang fardhu dan ajarkanlah dia pada orang-

orang! Pelajarilah Al-Qur’an dan ajarkanlah dia kepada orang-

orang!”32

e. Diriwayatkan oleh Abu Darda, bahwa Rasulullah bersabda:

29Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Tafsirnya: Jilid V, (Jakarta: Lentera Abadi, 2010),

h. 358 30Sapiudin Shidiq, “Pendidikan Menurut Buya Hamka”, Jurnal Pendidikan Agama Islam,

Vol. 02 No. 02, Juli 2008, h. 112 31Fadhilah Suralaga, Nety Hartaty, dan Zahratun Nihayah, Psikologi Pendidikan dalam

Perspektif Islam, (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2005), h. 56-57 32Fadhilah Suralaga, Nety Hartaty, dan Zahratun Nihayah, Ibid, h. 60

Page 40: PENDIDIKAN ISLAM DALAM NOVEL TENGGELAMNYA KAPAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51289... · 2020. 7. 7. · dalam Novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck Dan

23

“Orang itu ada yang alim dan ada yang masih belajar. Tidak

ada kebaikan pada orang yang selain keduanya”. (Maksudnya

tidak ada kebaikan bagi orang yang tidak mencari ilmu).33

Sederhananya, misi pendidikan menurut pandangan Islam adalah

mengembalikan asal tujuan diciptakannya manusia. Sebagaimana

yang dijelaskan dalam Qs. Adz-Dzariat ayat 56:

ون ب د ع س إ ل ل ي ن ال ت ال ن و ل ق ا خ م و

“Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar

mereka beribadah kepada-Ku“34

Ayat ini menjelaskan bahwa tujuan manusia diciptakan untuk

beribadah dan menjadi khalifah. Manusia diciptakan dengan segala

bentuk kelemahan, namun disamping itu, manusia diharapkan akan

menjadi orang dengan kemampuan berpikir yang cerdas. Oleh karena

itu manusia harus memberi asupan-asupan yang kuat dalam

pemikirannya agar sesuai dengan tujuan penciptaannya.

Hamka, sebagai ulama memotivasi umatnya mencari ilmu

pengetahuan bukan hanya untuk membantu manusia memperoleh

penghidupan yang layak. Akan tetapi, lebih dari itu dengan ilmu,

manusia akan mampu mengenal Tuhannya, memperhalus akhlaknya,

dan senantiasa berupaya mencari keridhaan Allah.35

B. Deskriptif Novel

1. Pengertian Novel

Secara etimologi kata novel berasal dari bahasa latin novellus.

Kata novellus dibentuk dari kata novus yang berarti baru atau new

33Fadhilah Suralaga, Nety Hartaty, dan Zahratun Nihayah, Ibid, h. 60 34Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Tafsirnya: Jilid IX, (Jakarta: Departemen Agama

RI, 2009), h. 485 35Ris’an Rusli, “Agama dan Manusia dalam Pendidikan Hamka”, Jurnal Intizar, Vol. 20 No.

02, 2014, h. 205

Page 41: PENDIDIKAN ISLAM DALAM NOVEL TENGGELAMNYA KAPAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51289... · 2020. 7. 7. · dalam Novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck Dan

24

dalam bahasa Inggris. Dikatakan baru karena novel adalah bentuk

karya sastra yang datang kemudian dari bentuk karya sastra lainnya.36

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, novel diartikan sebagai

“karangan prosa yang panjang yang mengandung rangkaian cerita

kehidupan seseorang dengan orang-orang disekelilingnya dengan

menonjolkan watak dan sifat setiap pelaku.37

Secara harfiah novel merupakan pengungkapan dari fregmen

kehidupan manusia (dalam jangka yang lebih panjang) dimana terjadi

konflik-konflik yang akhirnya menyebabkan terjadinya perubahan

jalan hidup antar para pelakunya.38

Burhan Nurgiyantoro dalam bukunya yang berjudul “Teori

Pengkajian Fiksi”, membagi novel menjadi dua jenis:39

a. Novel Serius

Yaitu novel yang memerlukan daya konsentrasi yang tinggi

dan kemauan jika ingin memahaminya. Pengalaman hidup yang

ditampilkan dalam novel ini disoroti dan diungkapkan sampai

keinti hakikat kehidupan. Novel ini selain memberikan hiburan,

juga memberikan pengalaman berharga dan mengajak

pembacanya untuk meresapi dan merenungkan permasalahan

yang dikemukakan

b. Novel Populer

Yaitu novel yang populer pada masanya dan banyak

penggemarnya, khususnya pembaca dikalangan remaja. Novel ini

bersifat sementara, cepat ketinggalan zaman dan tidak memaksa

orang untuk membacanya. Biasanya novel ini cepat dilupakan

36Endah Tri Priyatni, Membaca Sastra dengan Ancangan Literasi Kritis, (Jakarta: Bumi

Aksara, 2010), h. 124 37Tim Penyusun Kamus Besar Bahasa Indonesia, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta:

Pusat Bahasa, 2008), h. 1079 38Mursal Esten, Kesusastraan Pengantar Teori dan Sejarah, (Bandung: Angkasa, 2013), h. 7 39Burhan Nurgiyantoro, Teori Pengkajian Fiksi, (Yogyakarta: Gajah Mada University Press,

2010), h. 10

Page 42: PENDIDIKAN ISLAM DALAM NOVEL TENGGELAMNYA KAPAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51289... · 2020. 7. 7. · dalam Novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck Dan

25

oleh orang, apalagi ketika munculnya novel-novel baru yang lebih

populer pada masa sesudahnya.

2. Unsur-Unsur Novel

Unsur-unsur pembangun sebuah novel dapat dibedakan menjadi

dua macam, yaitu unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik. Kedua unsur

inilah yang sering digunakan para kritikus dalam mengkaji dan

membicarakan novel atau karya sastra pada umumnya.40 Berikut ini

unsur-unsur yang terkandung dalam novel:

a. Unsur Intrinsik

Yaitu unsur-unsur yang membangun karya sastra itu sendiri,

yang turut serta membangun cerita. Unsur intrinsik terdiri dari:

tema, alur, penokohan, latar/setting, dan sudut pandang.41

1) Tema

Yaitu gagasan (ide) utama atau makna utama sebuah

tulisan. Tema adalah sesuatu amanat utama yang

disampaikan oleh penulis melalui karangannya.42

2) Alur

Yaitu rangkaian peristiwa dalam sebuah cerita yang

menyebabkan atau menjadi dampak dari berbagai peristiwa

lain.43

3) Tokoh

Yaitu orang yang ditampilkan dalam suatu karya naratif,

atau drama yang menurut pembaca memiliki kualitas moral

dan memiliki kecenderungan tertentu seperti yang

40Burhan Nurgiyantoro, Teori Pengkajian Fiksi, (Yogyakarta: Gajah Mada University Press,

2010), h. 23 41Burhan Nurgiyantoro, Ibid, h. 23 42Nini Ibrahim, Bahasa Indonesia Untuk Perguruan Tinggi, (Depok: UHAMKA PRESS,

2009), h. 136 43Robert Stanton, Teori Fiksi Robert Stanton, Terj. Sugihastuti dan Rossi Abi Al Irsyad,

(Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2007), h. 26

Page 43: PENDIDIKAN ISLAM DALAM NOVEL TENGGELAMNYA KAPAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51289... · 2020. 7. 7. · dalam Novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck Dan

26

diekspresikan dalam ucapan dan apa yang dilakukan dari

tindakan.44

4) Latar/setting

Yaitu lingkungan yang melingkupi sebuah peristiwa

dalam cerita, semesta yang berinteraksi dengan peristiwa-

peristiwa yang sedang berlangsung.45 Seperti waktu, tempat,

dan suasana.

5) Sudut pandang

Yaitu melihat suatu peristiwa melalui mata seseorang,

bagaimana nuansa, gayanya, bahkan makna cerita itu

sendiri.46 Dimana ‘pembaca’ memiliki posisi dan hubungan

berbeda dengan setiap peristiwa dalam cerita.47

Secara garis besar, sudut pandang dapat dibedakan menjadi

dua macam, yaitu: persona pertama (gaya “aku”) dan persona

ketiga (gaya “dia”).48

b. Unsur Ekstrinsik

Yaitu unsur-unsur yang berada di luar karya sastra, tetapi

tidak langsung mempengaruhi bangunan atau sistem organisme

karya sastra.49

3. Novel Sebagai Karya Sastra

Dalam kesusastraan novel disebut juga dengan fiksi. Fiksi

disini adalah sebuah cerita yang tidak sepenuhnya merupakan

fakta. Fiksi dalam pengertian ialah cerita rekaan atau cerita

khayalan yang berbentuk teks atau tulisan. Teks atau tulisan disini

bukan hanya sekedar berupa teks atau tulisan saja, karena apabila

sastra hanya memiliki arti “semua yang berupa tulisan saja”, buku

44Burhan Nurgiyantoro, Teori Pengkajian Fiksi, (Yogyakarta:Gajah Mada University Press,

2010), h. 165 45Robert Stanton, Teori Fiksi Robert Stanton, Terj. Sugihastuti dan Rossi Abi Al Irsyad,

(Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2007), h. 35 46Sukino, Menulis itu Mudah, (Yogyakarta: Pustaka Populer LKiS, 2010), h. 155 47Robert Stanton, Op. Cit, h. 53 48Burhan Nurgiyantoro, Op. Cit, h. 256 49Burhan Nurgiyantoro, Ibid, h. 23

Page 44: PENDIDIKAN ISLAM DALAM NOVEL TENGGELAMNYA KAPAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51289... · 2020. 7. 7. · dalam Novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck Dan

27

pelajaran seperti fisika pun bisa disebut sebagai sastra. Maka sastra

yang dimaksud disini ialah suatu teks atau tulisan yang

berdasarkan imajinasi, khayalan ataupun cerita rekaan.50

Novel atau fiksi bisa disebut karya sastra karena novel

berbentuk atau tulisan yang dibentuk berdasarkan imajinasi

penulis. Adapun beberapa fiksi yang berisikan informasi faktual

seperti novel sejarah, tetap saja sang penulis lebih mengutamakan

imajinasinya. Karena, faktual disini berbeda dengan informasi

yang diberikan oleh buku sejarah. Novel sejarah lebih

mengutamakan kepentingan imajinasi penulis dibanding informasi

faktual yang didapatkan, sedangkan buku sejarah hanya

menggunakan informasi faktual saja tanpa menggunakan imajinasi.

51

Novel bukan hanya sekedar menyajikan wacana dan cerita

kepada masyarakat saja, novel juga sangat berperan penting untuk

memajukan kehidupan masyarakat. Hal ini dapat dilihat dari

perjuangan seorang penulis dan sastrawan dalam menyampaikan

nilai-nilai moral melalui sebuah cerita agar para pembacanya dapat

mengetahui dan memahami maksud dari pesan yang ingin

disampaikan.

Terlebih lagi novel dapat menjadi alternatif dalam

berkomunikasi. Seperti dalam dunia pendidikan saat ini saja yang

tidak lagi mengedepankan model komunikasi yang dikembangkan

oleh Hovlad, Carold Lasswell (1989), John Dewey (1990), Litle

John (1999), Onong Uchayana (1992), yang menitik beratkan pada

kajian face to face antara guru dan murid dalam proses

pendidikannya.52

50Robin Mayhead, Understanding Literature, (London: Cambridge University Press, 1974),

h. 10 51Andrew Bennet and Nicholas Royle, An Introduction To Literature, Criticism And Theory,

(England: Pearson Education Limited, 2004), h. 1 52Ishak Abdulhak dan Deni Darmawan, Teknologi Pendidikan, (Bandung: PT Remaja

RosdaKarya, 2015), h. 15

Page 45: PENDIDIKAN ISLAM DALAM NOVEL TENGGELAMNYA KAPAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51289... · 2020. 7. 7. · dalam Novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck Dan

28

Sastra berupa novel atau cerpen, Keduanya memiliki elemen

yang sama. Namun, Perbedaan cerpen dengan novel dapat dilihat

melalui:53

a. Jumlah kata. Novel mengandung kata-kata yang lebih

panjang dan berkisar 35.000 buah kata sampai tak terbatas,

dan minimal berkisar 100 halaman

b. Alur cerita. Novel memiliki alur cerita yang lebih

kompleks, yaitu dengan mengemukakan sesuatu secara

bebas, rinci, banyak, detail, dan lebih banyak melibatkan

permasalahan yang lebih kompleks

c. Fokus. Novel memiliki fokus yang lebih banyak, contoh:

cerpen hanya ada menceritakan satu kejadian, sedangkan

novel lebih dari satu kejadian

d. Jumlah tokoh. Novel memiliki lebih banyak tokoh

e. Latar/setting. Novel menggunakan lebih dari satu

latar/setting

f. Impresi. Novel memiliki lebih dari satu impresi, efek, dan

emosi

4. Novel Sebagai Media Pendidikan

Sebagai media pendidikan, Novel merupakan salah satu cara

yang baik untuk mengajak mendekatkan diri kepada Allah serta

melestarikan budaya membaca masyarakat.

Novel mampu menyampaikan pesan yang memberikan suatu

ajaran atau nilai didik kepada para pembacanya dengan baik.

Karena kompleksnya realita kehidupan manusia yang diangkat

dalam novel dapat menjadi sumber bagi pencerahan manusia.

53Edward H. Jones Jr, Outlines Of Literature: Short Stories, Novels, and Poems, (New York:

The Macmillan Company, 1968), h. 80-81

Page 46: PENDIDIKAN ISLAM DALAM NOVEL TENGGELAMNYA KAPAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51289... · 2020. 7. 7. · dalam Novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck Dan

29

Nilai-nilai yang terkandungpun sangat besar manfaatnya untuk

diikuti dan digunakan dalam keseharian.54

Sesuai dengan pengertian media itu sendiri, novel dapat

dijadikan sebagai alat perantara yang membantu merangsang dan

menumbuhkan motivasi belajar peserta didik agar proses

pembelajaran terlihat tidak membosankan.55

Selain itu, manfaat novel sebagai media juga dapat dirasakan

oleh berbagai kalangan, baik tua maupun muda. Karenannya, novel

bisa dijadikan sebagai cara yang paling efektif dan efesien untuk

mendidik dan mentransfer ilmu pengetahuan dimana saja termasuk

di luar maupun di dalam lingkungan sekolah .

C. Teori yang Digunakan Hamka

Teori yang digunakan Hamka dalam menyampaikan pendidikan

melalui novel, adalah teori tentang teosentris dan antroposentris.

Teosentris yang berasal dari bahasa Yunani (theos), yang berarti

Tuhan, dan bahasa Inggris (center), yang berarti pusat, memiliki

pandangan bahwa sistem keyakinan dan nilai keTuhanan memiliki

moralitas yang lebih tinggi dibandingkan dengan sistem lainnya. Yaitu,

semua proses kehidupan dimuka bumi ini akan kembali lagi ke Tuhan,

Manusia tidak mempunyai daya dan upaya tanpa Tuhannya, karena

semuanya sudah di kendalikan oleh Tuhan sebagai pusat dari alam

semesta.

Sebaliknya, pada abad ke 15/16M muncul teori yang menolak

teosentris, yaitu antroposentris. Antroposentris yang berasal dari bahasa

Yunani (anthropikos), yang berarti anthropos (manusia) dan kentron

(pusat), yaitu pandangan yang lebih mempertahankan bahwa manusia

merupakan pusat dan tujuan akhir dari alam semesta, karenanya nilai-nilai

54Herlina, “Nilai Kearifan Lokal Dalam Novel Negeri Sapati Karya Laode. M. Insan Sebagai

Pendukung Pelaksanaan Pendidikan Karakter, Jurnal Pendidikan Bahasa, Vol. 03 No. 02,

Desember 2014, h. 203 55Novan Ardy Wiyani dan Barnawi, Ilmu Pendidikan Islam: Rancangan Bangun Konsep

Pendidikan Monokotomik-Holistik, (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2016), h.197

Page 47: PENDIDIKAN ISLAM DALAM NOVEL TENGGELAMNYA KAPAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51289... · 2020. 7. 7. · dalam Novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck Dan

30

manusia merupakan pusat untuk berfungsinya alam semesta yang dimana

alam semesta akan menopangnya dan secara tahap demi tahap mendukung

nilai-nilai itu.56

Berbeda dengan penolakan diatas yang menyatakan bahwa sistem

yang digunakan adalah antroposentris bukan teosentris. Melalui rangkaian

cerita dalam novelnya, Hamka justru ingin menunjukkan bahwa diantara

keduanya justru saling berkaitan. Ketika sistem yang ada di dunia ini

bersifat teosentris maka sebenarnya sistem itu pada akhirnya akan kembali

lagi ke antroposentris. Hal ini dikarenakan apa yang berasal dari Tuhan

kepada manusia (bumi), ditujukan untuk manusia kepada alam, yaitu dari

kemampuan yang diberikan menuju kehendak bebas yang pada akhirnya

akan kembali lagi kepada Tuhan

Cara ini ia sampaikan dengan konsep pemikirannya mengenai agama

Islam, yang menekankan upaya maksimal dalam menumbuhkan dan

menguatkan pribadi setiap individu, yaitu pribadi yang mencangkup dari

akal, budi, cita-cita, dan bentuk fisik seseorang untuk lebih meningkatkan

dan mengembangkan keimanan dan ketaqwaanya kepada Tuhannya.

Upaya ini ia lakukan agar setiap individu dapat merealisasi kan tugasnya

sebagai manusia dengan baik dan dapat bertanggung jawab atas apa yang

telah dikerjakannya.

Selanjutnya memberikan gambaran dengan melatih cara berfikir

bahwasanya manusia bersifat teosentris dan antroposentris. Yaitu manusia

dapat memiliki banyak tujuan yang tetap mengacu pada hukum Tuhan.

Penyimpangan terhadap hukum Tuhan, memberikan konsekuensi berupa

dosa. Walaupun berbagai kesalahan tersebut dapat diampuni, namun

berbagai dosa yang dilakukan secara disadari dan berkelanjutan, pada

akhirnya menghambat perwujudan, tujuan akhir, dan keridhaan Tuhan.

Sehingga singkatnya, manusia dalam mewujudkan tujuan

perantaranya, harus selalu menjaga langkahnya untuk tidak melanggar

56Ita Amaliatul Fajriah, “Corak Teosentrisme dan Antroposentrisme Dalam Pemahaman

Tauhid Di Pondok Pesantren Attauhidiyyah Cikura Bojong Kabupaten Tegal”, Skripsi pada UIN

Walisongo, Semarang 2018, h. 24-25

Page 48: PENDIDIKAN ISLAM DALAM NOVEL TENGGELAMNYA KAPAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51289... · 2020. 7. 7. · dalam Novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck Dan

31

aturan Tuhan. Dengan kata lain manusia memiliki tanggungjawab untuk

selalu menjaga setiap langkahnya dalam kehidupan. Sehingga harapannya

mampu memberi manfaat dalam mempersiapkan generasi-generasi yang

mandiri dan bertanggung jawab yang mampu mengindahkan semua aturan

nilai dan akhlak.

Dengan demikian, pemikiran tersebut mampu menjadi solusi alternatif

dalam menyusun rumusan visi, misi, dan tujuan pendidikan nasional

terlebih khusus pendidikan Islam dengan tidak mengesampingkan nilai-

nilai akhlak dan moral dengan mengembangkan ranah ta’lim, tarbiyah dan

ta’dib.

D. Hasil Penelitian yang Relevan

Penelitian yang relevan dengan penelitian yang sedang dibuat,

sebagaimana berikut:

1. Intizar, Vol. 20 no. 02, 2014 ialah jurnal milik Ris’an Rusli dengan

judul “Agama dan Manusia dalam Pendidikan Hamka (Studi Filsafat)”

memiliki persamaan tentang pemikiran-pemikiran Hamka tentang

agama dan manusia. Melalui karyanya, Hamka memotivasi umatnya

mencari ilmu pengetahuan bukan hanya untuk membantu manusia

memperoleh penghidupan yang layak. Akan tetapi, lebih dari itu

dengan ilmu, manusia akan mampu mengenal Tuhannya,

memperhalus akhlaknya, dan senantiasa berupaya mencari keridhaan

Allah.57

Perbedaan yang dimiliki ialah, di dalam jurnal ini Ris’an Rusli

menjelaskan mengenai agama dan manusia saja secara meluas.

Sedangkan dalam penelitian ini, saya menjelaskan pendidikan apa saja

yang terselipkan dalam karya novelnya yang inspiratif.

2. Jurnal Pendidikan Bahasa, Vol. 03 no. 02, Desember 2014 ialah jurnal

milik Herlina dengan judul “Nilai Kearifan Lokal dalam Novel Negeri

Sapati Karya Laode M. Insan sebagai Pendukung Pelaksaan

57Ris’an Rusli, “Agama dan Manusia dalam Pendidikan Hamka (Studi Filsafat)”, Jurnal

Intizar, Vol. 20 no. 02, 2014

Page 49: PENDIDIKAN ISLAM DALAM NOVEL TENGGELAMNYA KAPAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51289... · 2020. 7. 7. · dalam Novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck Dan

32

Pendidikan Karakter” memiliki persamaan meneliti sebuah novel yang

kaya akan nilai-nilai pendidikan, seperti nilai keagamaan, nilai moral,

nilai sosial dan nilai adat istiadat.58

Perbedaan yang dimiliki ialah, Objek Penelitiannya. Di dalam

jurnal ini Herlina meneliti novel karya Laode M. Insan yang berjudul

“Negeri Sapati”. Sedangkan, dalam penelitian ini, peneliti meneliti

novel-novel karya Buya Hamka

3. Jurnal Al-Qanatir: International Journal of Islamic Studies, Vol. 13.

No. 01, Januari 2019 ialah jurnal milik Wan Sofiah, Wan Ahmad dan

Zulkefli Aini dengan judul “Al-Hikmah Rethorical Da’wah Through

Subtle Method In “Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck” Novel

Written By Hamka” memiliki persamaan meneliti sebuah novel karya

Buya Hamka untuk mengambil hikmah dan pendidikan yang

disampaikan.59

Perbedaan yang dimiliki ialah, objek penelitiannya. Di dalam

jurnal ini Wan Sofiah, Wan Ahmad dan Zulkefli Aini hanya meneliti

satu buah novel saja dan lebih terfokus dengan retorik dakwah yang

terkandung dalam novel tersebut. Sedangkan dalam penelitian ini,

peneliti meneliti juga meneliti novel yang berjudul Merantau ke Deli

dan lebih terfokus dengan pendidikan yang disampaikan.

4. Jurnal Sejarah dan Budaya, Vol. 08 No. 02, 2014 ialah jurnal milik M.

Nur Fahrul Lukmanul Khakim dengan judul “Nilai Kebangsaan dalam

Karya Sastra Hamka 1930-1962” memiliki persamaan meneliti

pendidikan yang terkandung dalam sastra-sastra Hamka.60

Perbedaan yang dimiliki ialah jurnal milik M. Nur Fahrul

Lukmanul Khakim hanya meneliti pendidikan karakternya saja, yaitu

58Herlina, “Nilai Kearifan Lokal dalam Novel Negeri Sapati Karya Laode M. Insan sebagai

Pendukung Pelaksaan Pendidikan Karakter”, Jurnal Pendidikan Bahasa, Vol. 03 no. 02, Desember

2014 59Wan Sofiah, Wan Ahmad dan Zulkefli Aini, “Al-Hikmah Rethorical Da’wah Through

Subtle Method In “Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck” Novel Written By Hamka”, Jurnal Al-

Qanatir: International Journal of Islamic Studies, Vol. 13. No. 01, Januari 2019 60M. Nur Fahrul Lukmanul Khakim, “Nilai Kebangsaan dalam Karya Sastra Hamka 1930-

1962”, Jurnal Sejarah dan Budaya, Vol. 08 No. 02, 2014

Page 50: PENDIDIKAN ISLAM DALAM NOVEL TENGGELAMNYA KAPAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51289... · 2020. 7. 7. · dalam Novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck Dan

33

nilai-nilai kebangsaannya. Sedangkan dalam penelitian ini, peneliti

meneliti pendidikan yang disampaikan, seperti pendidikan Islam,

pendidikan moral, pendidikan sosial.

5. Skripsi milik Kholifatun dari Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran

Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta (2016) yang berjudul “Kritik

Buya Hamka terhadap Adat Minangkabau dalam Novel

Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck” memiliki persamaan meneliti

pesan pendidikan dalam menyikapi suatu adat khusunya adat

Minangkabau yang bersistem matrilineal.61

Perbedaan yang dimiliki ialah skripsi milik Kholifatun hanya

meneliti satu buah novel karya Hamka dan penelitiannya terfokus

kepada kritikan Hamka dan cara Hamka menyikapi suatu adat yaitu

adat Minangkabau. Sedangkan dalam penelitian ini, peneliti meneliti

juga novel yang berjudul Merantau ke Deli dan lebih terfokus kepada

pendidikan yang disampaikan, seperti pendidikan Islam, pendidikan

moral, pendidikan sosial termasuk juga cara menyikapi suatu adat

61Kholifatun, “Kritik Buya Hamka terhadap Adat Minangkabau dalam Novel Tenggelamnya

Kapal Van Der Wijck”, Skripsi pada UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta, 2016

Page 51: PENDIDIKAN ISLAM DALAM NOVEL TENGGELAMNYA KAPAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51289... · 2020. 7. 7. · dalam Novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck Dan

34

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Objek dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Perpustakaan Utama dan Perpustakaan Fakultas

Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yang terletak di Jl.

Ir Haji Juanda No. 95, Ciputat, Tangerang Selatan. Waktu penelitian dilakukan

selama delapan bulan dari bulan Agustus 2019 sd Maret 2020

B. Metode Penulisan

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kepustakaan. Dikatakan

penelitian kepustakaan karena penelitian didukung oleh referensi berupa teks

novel, dan buku-buku penunjang yang berhubungan dengan penelitian ini.

Metode penulisan dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif

kualitatif. Deskriptif kualitatif adalah metode yang bertujuan untuk

menggambarkan, meringkaskan berbagai kondisi, berbagai situasi atau berbagai

fenomena realitas sosial yang ada di masyarakat yang menjadi objek penelitian,

dan berupaya menarik realitas itu kepermukaan sebagai suatu ciri, karakter, sifat,

model, tanda, atau gambaran tentang kondisi, situasi, ataupun fenomena tertentu.1

Melalui metode ini, peneliti berusaha mengamati dan memahami objek

penelitian dengan tujuan untuk memperoleh pemahaman makna yang diperoleh

dari setiap kata, kalimat, paragraf, teks dan juga unsur pengembangan karya sastra

seperti alur, tokoh, latar, dan tema. Dengan demikian, laporan penelitian ini dibuat

dalam bentuk lampiran tabel pemaparan data.

Dalam penelitian, peneliti juga menggunakan dua cara. Cara pertama yaitu:

manusia sebagai alat atau instrumen, yang artinya peneliti sendiri ataupun melalui

bantuan orang lain sebagai alat pengumpul data pertama, dan cara kedua yaitu:

data yang dikumpulkan berupa kata-kata. Melalui kedua cara tersebut

“Pendidikan Islam Dalam Novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck dan

1H. M. Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif (Komunikasi, Ekonomi, kebijakan Publik, dan

ilmu Sosial Lainnya), (Jakarta: Prenada Media Group, 2011), h. 68

Page 52: PENDIDIKAN ISLAM DALAM NOVEL TENGGELAMNYA KAPAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51289... · 2020. 7. 7. · dalam Novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck Dan

35

Novel Merantau ke Deli Karya Buya Hamka” perlu dilakukan dengan

pembacaan dan telaah secara mendalam tentang makna kata-kata yang terdapat

dalam cerita. Dalam hal ini peneliti terlibat secara penuh dalam mengapresiasi isi

novel untuk menemukan data-data yang diperlukan untuk menunjukkan

permasalahan sesuai dengan perumusan masalah.

C. Fokus penelitian

Yang menjadi fokus penelitian ini adalah Pendidikan Islam Dalam Novel

Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck dan Novel Merantau ke Deli Karya

Buya Hamka, Ialah pendidikan syariah, pendidikan akhlak.

D. Prosedur Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti membagi prosedur penelitian menjadi tiga

tahapan, yaitu: tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap akhir.

Pada tahap persiapan, peneliti melakukan studi literatur terlebih dahulu

untuk memilih bahan yang akan dijadikan sebagai objek penelitian. Studi literatur

ini dilakukan dengan mengumpulkan beberapa bacaan seperti jurnal, skripsi,

artikel, buku-buku pendidikan, dan dokumen lain yang dapat membantu dan

memberikan informasi.

Setelahnya, peneliti menentukan judul “Pendidikan Islam Dalam Novel

Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck Dan Merantau Ke Deli Karya Buya Hamka”

untuk dijadikan sebuah penelitian. Peneliti mulai menentukan fokus dan metode

penelitian. Dalam menentukan fokus penelitian, peneliti mengumpulkan beberapa

contoh referensi penelitian sebelum-sebelumnya yang memiliki tujuan yang sama

dalam meneliti dan mencari tahu bagaimana metode penulisan yang baik untuk

digunakan.

Kemudian, fokus penelitian dan metode penulisan yang telah ditentukan

tersebut dijadikan sebuah proposal penelitian oleh peneliti dengan rangkaian

penulisan yang telah ditentukan seperti hal-hal yang melatar belakangi penulis,

identifikasi masalah, pembatasan masalah, perumusan, tujuan, kajian teori, dan

metodologi penelitian.

Tahap pelaksanaan, pada tahapan ini peneliti mulai menyusun tahapan-

tahapan selanjutnya yang diperlukan dalam pembuatan skripsi. Peneliti memilah

Page 53: PENDIDIKAN ISLAM DALAM NOVEL TENGGELAMNYA KAPAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51289... · 2020. 7. 7. · dalam Novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck Dan

36

data-data dari jurnal, artikel, dokumen, serta buku-buku bacaan yang telah

ditentukan sebagai objek penelitian untuk diseleksi, serta dipilah-pilah mana saja

yang relevan untuk dikaji kembali dan dianalisis secara cermat dan diteliti secara

baik oleh peneliti.

Tidak hanya disitu, peneliti tetap melanjutkan mencari tambahan dokumen

atau literatur yang relevan dengan objek penelitian sebagai informasi tambahan.

Dari keseluruhan data tersebut peneliti mendapatkan data dan informasi untuk

dianalisis.

Tahap Akhir, pada tahap ini peneliti menyusun data dan informasi dari hasil

analisis jurnal, artikel, dokumen, buku-buku bacaan yang telah ditentukan sebagai

objek penelitian, serta dokumen atau literatur tambahan yang dapat dijadikan

informasi tambahan tersebut. Peneliti mencatat dialog-dialog serta kejadian dalam

novel yang berkaitan dengan tujuan penelitian. Peneliti mengindentifikasi,

mengklasifikasi hasil temuan analisis novel sesuai rumusan masalah.

Melalui tahapan-tahapan ini diperoleh Analisis Temuan “Pendidikan Islam

pada Novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck dan Merantau ke Deli Karya

Hamka” dan Deskripsi Hasil Analisis pada “Novel Tenggelamnya Kapal Van Der

Wijck dan Merantau Ke Deli Karya Hamka”. Barulah, dapat peneliti menarik

kesimpulan dan memberikan saran berdasarkan hasil analisis yang telah

didapatkan dalam penelitian ini.

Page 54: PENDIDIKAN ISLAM DALAM NOVEL TENGGELAMNYA KAPAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51289... · 2020. 7. 7. · dalam Novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck Dan

37

BAB IV

TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Biografi

Haji Abdul Malik Karim Abdullah atau yang biasa dikenal dengan sebutan

buya Hamka, merupakan seorang yang masyhur berdarah Sumatra Barat. Ia lahir

di Tanah Sirah, salah satu kampung di Nagari Sungai Batang, Luhak Agam, pada

hari Ahad, 17 Februari 1908, atau bertepatan dengan 15 Muharam 1326H, putra

pertama dari pasangan Dr Abdul Karim Amrullah dan Siti Shafiyah Tanjung.

Hamka lahir dari keturunan keluarga yang berstatus sosial tinggi

dilingkungan masyarakat Minangkabau. Ayahnya yang dikenal dengan Haji

Rasul, adalah seorang laki-laki yang berasal dari keturunan keluarga ulama, juga

dikenal sebagai pelopor gerakan pembaharuan Islam, yaitu gerakan Islah atau

tajdid di Minangkabau. Sedangkan ibunya, seorang keturunan bangsawan. Hal

inilah yang kemudian membuatnya memiliki kedudukan terhormat

dilingkungannya.1

Sejak kecil, Hamka menerima dasar-dasar agama dan membaca Al-Qur’an

langsung dari ayahnya. Pendidikan formal Hamka hanya ditempuh hingga kelas

dua sekolah dasar di Maninjau. Saat usianya menginjak 10 tahun, ia lebih memilih

mendalami ilmu agama di Sumatra Thawalib, Padang Panjang, yang merupakan

sekolah yang didirikan oleh ayahnya sendiri. Disinilah Hamka serius mendalami

Islam dan bahasa Arab. Ia juga menimba ilmu di surau dan masjid dari berbagai

ulama terkenal, seperti Syeikh Ibrahim Musa, Syeikh Ahmad Rasyid, Sutan

Mansur, RM Surjopranoto, dan Ki Bagus Hadikusumo.

Sejak muda, Hamka dikenal sebagai seorang pengelana. Bahkan ayahnya,

memberi gelar si bujang jauh. Pada usia 16 tahun ia merantau ke Jawa untuk

menimba ilmu tetang gerakan Islam modern. Setelah dewasa, Hamka berperan

1Haidar Musyafa, HAMKA Sebuah Novel Biografi, (Depok: Imania, 2016), h. 22-23

Page 55: PENDIDIKAN ISLAM DALAM NOVEL TENGGELAMNYA KAPAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51289... · 2020. 7. 7. · dalam Novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck Dan

38

diberbagai bidang, seperti wartawan, aktivis, pendidik, ulama sekaligus sastrawan

Indonesia.

Pada tahun 1927 Hamka memulai karirnya sebagai guru agama diperkebunan

Medan dan guru agama di Padang Panjang. Tahun 1934-1935 mendirikan sekolah

Tabligh School, yang kemudian diganti namanya menjadi Kulliyyatul

Muballighin. Tahun 1947 menjadi ketua Barisan Pertahanan Nasional, Indonesia

dan Konstituante melalui Partai Masyumi. Tahun 1955 menjadi pemidato utama

dalam pilihan raya umum.

Menjadi koresponden berbagai majalah, seperti Pelita Andalas (Medan),

Seruan Islam (Tanjung Pura), Bintang Islam dan Suara Muhammadiyyah

(yogyakarta), Pemandangan dan Harian Merdeka (Jakarta). Tahun 1930 sebagai

pembicara Kongres Muhammadiyyah Ke 19 di Bukit Tinggi dan tahun 1931 di

Kongres Muhammadiyyah Ke 20.

Tahun 1934 menjadi anggota tetap majelis Konsul Muhamadiyyah di

Sumatera Tengah. Tahun1934 sebagai pendiri majalah Al Mahdi di Makasar dan

tahun 1936 sebagai pimpinan majalah Pedoman Masyarakat di Medan. Tahun

1944 menjabat sebagi anggota Syusyangi Kai/Dewan Perwakilan Jepang. Tahun

1949 sebagai ketua Konsul Muhamadiyyah Sumatera Timur. Tahun 1959 sebagai

pendiri majalah Panji Masyarakat. Tahun 1952 Hamka memenuhi undangan

Pemerintah Amerika.

Selanjutnya, Hamka menjadi Menteri Agama pada masa KH. Abdul

Wahid\Hasyim dan menjadi Imam masjid Agung Kebayoran Baru Jakarta yang

kemudian namanya diganti oleh rektor Universitas Al Azhar Mesir. Lalu, dipilih

secara aklamasi dan tidak ada calon lain yang diajukan untuk menjabat sebagai

ketua umum Dewan Pimpinan MUI pada tahun 1975-1981.

Semasa hidupnya, Hamka juga meninggalkan segudang karya tulis. Tulisan-

tulisannya pun meliputi banyak bidang kajian, seperti: politik, sejarah, sejarah

Islam, budaya, akhlak, cerpen atau novel dan ilmu-ilmu keIslaman. Diantara 118

lebih karyanya yang gemilang ialah kitab Tafsir al-Azhar, Novel Tenggelamnya

Kapal Van Der Wijck dan Di Bawah Lindungan Ka’bah

Page 56: PENDIDIKAN ISLAM DALAM NOVEL TENGGELAMNYA KAPAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51289... · 2020. 7. 7. · dalam Novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck Dan

39

Atas jasa dan karya-karyanya, Hamka telah menerima anugerah penghargaan,

yaitu Doctor Honoris Causa dari Universitas al-Azhar Cairo tahun 1958, Doctor

Honoris Causa dari Universitas kebangsaan Malaysia tahun 1958, dan Gelar

Datuk Indono dan Pangeran Wiroguno dari pemerintah Indonesia.

Dari sinilah dapat diketahui bahwasanya, selain kuat dengan keilmuan di

bidang agama, Hamka juga punya seni yang tinggi sebagai seorang sastrawan.

Seorang yang sederhana dari negeri Minangkabau menjadi orang yang di pandang

oleh dunia karena ilmu dan karyanya.

Hal ini dibenarkan oleh Wakil Presiden Republik Indonesia, saat Peresmian

rumah susun dan ruang kelas baru Pesantren Modern Terpadu Prof Dr Hamka II

di Kota Padang, pada Selasa 03 September 2019 16:38 WIB. Dihadapan para

siswa dan siswi di Pesantren Modern Terpadu Prof. Dr. Hamka II Padang. Jusuf

Kalla mengatakan "Tak ada ulama yang selengkap Buya Hamka. Dia ahli agama,

sastrawan, juga pemikir. Kita juga harus belajar juga dari Buya Hamka supaya

bisa halus bahasanya”.

Jusuf Kalla bahkan meminta supaya generasi muda menjadikan Hamka

sebagai figur idola dan panutan. Menurut Jusuf Kalla, karakter seperti Buya

Hamka sangat sulit ditemukan. 2

B. Sinopsis

1. Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck

Novel roman yang berjudul “Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck” ini

menceritakan tentang pertemuan dan perkenalan dua orang pemuda yang

bernama Zainuddin dan Hayati. Cerita ini berawal ketika Zainuddin berlayar

menuju kampung halaman ayahnya di Batipuh, Padang Panjang. Disana ia

bertemu dengan Hayati, seorang gadis cantik jelita yang menjadi bunga

dipersukuannya.

Kedua muda-mudi itu jatuh cinta. Namun, adat dan istiadat yang kuat

meruntuhkan cinta mereka berdua. Zainuddin hanya seorang melarat yang tak

bersuku karena meskipun ayahnya berdarah Minang, ibunya berdarah Bugis.

2Https://Nasional.Republika.Co.Id/Berita/Px91gm335/Jk-Sulit-Cari-Ulama-Selengkap-Buya-

Hamka, Diakses 04 November 2019 Jam 10.52

Page 57: PENDIDIKAN ISLAM DALAM NOVEL TENGGELAMNYA KAPAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51289... · 2020. 7. 7. · dalam Novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck Dan

40

Statusnya dalam masyarakat Minang yang bernasabkan garis keturunan ibu

ini tentu saja tidak diakui. Oleh sebab itu ia dianggap tidak memiliki pertalian

darah lagi dengan keluarganya di Minangkabau. Sedangkan Hayati,

perempuan Minangkabau keturunan bangsawan yang masih kental memegang

adat lembaga. Perbedaan status inilah yang menjadi dinding pemisah diantara

kisah cinta mereka, dari sinilah kisah demi kisah itu dimulai.

Berawal ketika kedekatan Zainuddin dengan Hayati mulai banyak

diperbincangkan oleh masyarakat Batipuh, Datuk garang, selagi mamak

Hayati meminta Zainuddin untuk melepaskan niatnya untuk meminang

Hayati dan pergi meninggalkan negeri Batipuh. Zainuddin yang mengerti

maksud dari Datuk Garang pun menerima perintah tersebut dan pergi,

meskipun dengan hati yang remuk tapi ia tetap memiliki tekad yang kuat

bahwa suatu hari ia dapat kembali dan membuktikan keseriusan niatnya untuk

meminang Hayati.

Saat dirasa sudah siap untuk meminang Hayati, lamaran Zainuddin pun

kembali ditolak. Hayati dipaksa menikah dengan Aziz, laki-laki kaya

terpandang yang lebih disukai keluarga Hayati daripada Zainuddin. Karena

kecewa, Zainuddinpun memutuskan untuk pergi dari Minang merantau

ketanah Jawa demi bangkit melawan keterpurukan cintanya. Zainuddin

bekerja keras membuka lembaran baru hidupnya. Sampai akhirnya ia menjadi

penulis terkenal dengan karya-karya masyhurnya dan dikenal masyarakat

seluruh nusantara.

Peristiwa tak terduga pun kembali menghampiri Zainuddin. Ditengah

gelimangan harta dan kemasyhurannya, Zainuddin dan Hayati kembali

bertemu dalam sebuah pertunjukkan opera. Namun, kali ini Hayati kembali

dengan suaminya.

Pada akhirnya, kisah cita Zainuddin dan Hayati menemui ujian

terberatnya. Hayati pulang ke kampung halamannya dengan menaiki kapal

Van Der Wijck. Ditengah-tengah perjalanan, kapal yang dinaikinya

tenggelam, dan sebelum kapal tenggelam, Zainuddin mengetahui bahwa

Hayati sebetulnya masih cinta akan dia.

Page 58: PENDIDIKAN ISLAM DALAM NOVEL TENGGELAMNYA KAPAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51289... · 2020. 7. 7. · dalam Novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck Dan

41

2. Merantau ke Deli

Novel yang berjudul “Merantau ke Deli” ini menceritakan tentang

Leman, seorang pemuda asal Minangkabau, yang penuh keyakinan dan

optimis di tanah perantauannya, bertemu dan saling cinta dengan Poniem,

seorang perempuan Jawa, yang ketika di perantauan harus rela hidup sebagai

istri piaraan dari seorang mandor besar disebuah perkebunan Deli. Meskipun

dari awal Leman mendapatkan tentangan dan nasihat dari temannya, Bagindo

Kayo, ia tetap bersikukuh untuk meniahi Poniem. Mereka pun kemudian

menikah dan pergi dari kehidupan perkebunan dengan memulai kehidupan

baru dan hidup berumah tangga dengan perbedaan budaya.

Diawal pernikahan, kehidupan mereka begitu indah. Ketika dihadapi

kesulitan mereka hadapi bersama, Poniem sebagai seorang istri siap membatu

suaminya Leman dengan memberikan gelang, subang dan perhiasan intan

berliannya sebagai modal, hingga toko mereka pun menjadi besar dan

semakin mashyur. Namun, keberhasilan itu masih belum membuat mereka

bahagia karena sudah lama mereka masih belum dikaruniai anak juga.

Suatu ketika, Leman yang sudah lama sekali merantau ingin sekali

pulang untuk mengunjungi kampung halamannya. Dari sinilah guncangan

hebat terjadi dalam rumah tangga mereka. Muncul dorongan keluarga besar

Leman di kampung agar Leman beristrikan perempuan Minangkabau, tentu

saja agar harta benda yang dimiliki Leman tidak jatuh ketangan wanita lain.

Leman yang mudah termakan bujuk rayuan, melupakan janjinya dahulu dan

memilih untuk menikah lagi dengan Mariatun gadis muda asal Minangkabau

pilihan keluarganya itu.

Kehadiran Mariatun ini tentu memperkeruh hubungan dan rumah tangga

Leman dan Poniem. Mariatun yang haus akan harta dan kedudukan suaminya

berulang kali menyudutkan Poniem. Berbagai macam cara ia lakukan hanya

untuk menunjukkan bahwa dirinya lebih baik dan lebih pantas untuk Leman

dibandingkan Poniem. Hal ini tentu saja terus berlanjut hingga akhirnya

berujung dengan pertikaian hebat yang menyebabkan Leman menceraikan

Poniem dan mengusirnya.

Page 59: PENDIDIKAN ISLAM DALAM NOVEL TENGGELAMNYA KAPAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51289... · 2020. 7. 7. · dalam Novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck Dan

42

Poniem yang sebatang kara pergi ke Medan dengan ditemani Suyono,

pegawai setianya yang menjadi salah satu orang yang tidak ikut

menyudutkannya. Ia tahu betul bahwa Poniem bukanlah wanita biasa, ia

adalah wanita yang sabar, baik dan pekerja keras yang penuh kehalusan dan

kasih sayang. Maka ia tetap menemani Poniem selama di Medan dan

memutuskan untuk menikahinya.

Setelah sekian tahun lamanya Poniem dan Suyono pun memutuskan

untuk kembali hidup di tanah Deli. Ajaibnya ketika kembali, diketahuinya

perbedaan yang amat jauh diantara keduanya. Leman dan Mariatun semakin

tajam turun kebawah, terpuruk dan miskin, sedangkan Poniem dan Suyono

semakin naik ke atas, kaya dan mapan. Disinilah akhirnya mereka saling

bertemu kembali untuk mengakhiri dan menerima apa yang sudah terjadi.

C. Analisis Temuan Pendidikan Agama Islam pada Novel Tenggelamnya

Kapal Van Der Wijck dan Merantau ke Deli Karya Hamka

Sebagaimana yang telah diketahui, selain untuk mencerdaskan kehidupan

manusia. Pendidikan juga berfungsi untuk menjadikan manusia beriman dan

bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki

pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, serta

kepribadian yang mantap dan mandiri serta bertanggung jawab terhadap

dirinya dan lingkungannya.3

Dari tujuan pendidikan inilah, penulis dapat menemukan pendidikan

Agama Islam yang ingin disampaikan oleh Hamka melalui tokoh-tokoh dan

kejadian yang terdapat dalam novelnya.

1. Pendidikan Syariah

Abdullah Nashih Ulwan dalam bukunnya yang berjudul Pendidikan

Anak dalam Islam menyatakan bahwa pendidikan syariah merupakan

segala yang berhubungan dengan sistem atau aturan Ilahi dan ajaran-

3 Oemar Hamalik, Media Pendidikan, (Bandung: PT Citra Aditya Bakti, 1994), h. 3

Page 60: PENDIDIKAN ISLAM DALAM NOVEL TENGGELAMNYA KAPAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51289... · 2020. 7. 7. · dalam Novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck Dan

43

ajaran Islam, berupa akidah, ibadah, akhlak, perundang-undangan,

peraturan, dan hukum.4

Pentingnya pendidikan syariah ini dapat menjaga manusia dari

lingkungan yang sesat dan pegaulan masyarakat yang rusak. Maka sudah

barang tentu dengan mempelajari pendidikan syariah manusia akan

terhindar dari kemurtadan dan ke Islaman yang menjadi ke kufuran.5

Sebagaimana berikut:

a. Taat

Ayat Al-Qur’an telah menjelaskan bahwa iman kepada Allah

adalah dasar dari kebajikan. Pernyataan ini tidak akan pernah

terbukti, kecuali jika iman tersebut telah meresap di dalam jiwa yang

disertai dengan sikap khusyu’, tenang, taat, dan patuh. Hatinya tidak

akan meledak-ledak karena mendapatkan kenikmatan, dan tidak

putus asa ketika ditimpa musibah. Sebagaimana dalam Qs. Al-

Baqarah ayat 177:

لل ل يس الب أ ن ت و لوا و ج وه ك م ق ب ل الم شر ق و الم غر ب و ل ك ن الب م ن آم ن ب

ئ ك ة و الك ت اب و النب ي ي و آت ى الم ال ع ل ى ح ب ه ذ و ي الق رب و الي ت ام ى ر و الم ل و الي وم الخ

ة و آت ى الزك اة و الم وف ون و الم س اك ي و ابن السب يل و السائ ل ي و ف الر ق اب و أ ق ام الصل

ي الب أس أ ول ئ ك الذ ين ب ع هد ه م إ ذ ا ع اه د وا و الصاب ر ين ف الب أس اء و الضراء و ح

ص د ق وا و أ ول ئ ك ه م الم ت ق ون

“Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu

suatu kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah

beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-

kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada

kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang

4 Abdullah Nashih Ulwan, Pendidikan Anak Dalam Islam, Terj. Jamaluddin Miri, (Jakarta:

Pustaka Amani, 2007), h. 165 5 Abdullah Nashih Ulwan, Ibid, h.172

Page 61: PENDIDIKAN ISLAM DALAM NOVEL TENGGELAMNYA KAPAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51289... · 2020. 7. 7. · dalam Novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck Dan

44

memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta;

dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan shalat, dan

menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila

ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan,

penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang

yang benar (imannya); dan mereka itulah orang-orang yang

bertakwa.”6

Dalam novelnya, Hamka ingin menyampaikan bahwa

ketaqwaan seorang hamba pada Rabb-Nya diwujudkan dalam

ketaatan, seperti patuh melaksanakan segala perintah-Nya, dan

meninggalkan segenap larangan-Nya. Semakin besar keimanannya,

maka semakin baik pula hatinya. Sehingga akan melahirkan akhlak-

akhlak yang baik, karena apa yang ia lakukan semata-mata untuk

beribadah dan memperoleh kebaikan, segala masalah ia menghadapi

dengan sabar, dan menyelesaikannya dengan berikhtiar dan tawakal.

Dari sinilah dapat kita lihat ketaatan seorang hamba kepada

Tuhannya melalui akhlaknya, cara berfikirnya, serta cara

pandangnya dalam menghadapi cobaan.

b. Tawakal

sebab utama berhasilnya usaha seorang hamba, baik dalam

urusan dunia maupun agama untuk meraih segala kebaikan dan

perlindungan dari segala keburukan adalah tawakal.

Tawakal artinya ialah menyerahkan segala permasalahan

kepada Allah swt. dengan sepenuh hati dan berpegang teguh kepada-

Nya dengan tetap berusaha semaksimal mungkin sehingga tidak

merasa sedih dan kecewa terhadap apa pun keputusan yang

diberikan-Nya kepada hambanya.

Rasulullah menganjurkan umatnya untuk senantiasa berikhtiar

dan bertawakal kepada Allah, karena setiap perbuatan yang

6 Kementerian Agama RI, Mushaf Tajwid An-Na’im, (Surakarta: Az-Ziyadah, 2014), h. 27

Page 62: PENDIDIKAN ISLAM DALAM NOVEL TENGGELAMNYA KAPAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51289... · 2020. 7. 7. · dalam Novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck Dan

45

dilandasi dengan tawakal pasti akan mendapatkan ridha-Nya serta

dilancarkan rezekinya.

Melalui karyanya, Hamka ingin menunjukkan hal tersebut. Dan

mengajak pembacanya untuk menyandarkan segala urusan yang

sebelumnya telah diusahakan sesuai dengan kemampuannya kepada

Allah Swt. Adapun karena tawakal adalah bagian dari usaha, maka

apabila seseorang enggan berusaha dan bekerja terlebih dahulu dan

memilih untuk menunggu hasilnya itu bukanlah bagian dari tawakal,

melainkan putus asa atau menyerah sebelum berperang. Begitupula

jika ikhtiar tanpa tawakal menunjukkan ketidak butuhannya seorang

hamba pada Tuhan, yaitu sombong atau angkuh.

Cara ini dilakukan Hamka, untuk berikhtiar mengajak para

pembacanya agar mau berbuat kebaikan dan meninggalkan

keburukan melalui hasil karangan-karangannya. sebagaimana yang

dianjurkan dalam Qs. Al-Imran ayat 159:

و ل و ك نت ف ظا غ ل يظ ٱلق لب ل ٱنف ضوا م ن ح ول ك ف ب م ا ر ح ةم ن ٱلل ل نت ل م

ه م و ٱست غف ر ل م و ش او ره م ف ٱل مر ف إ ذ ا ع ز مت ف ت و كل ع ل ى ٱلل إ ن ٱلل ف ٱعف ع ن

ي ب ٱلم ت و ك ل ي

“Maka disebabkan rahmat dari Allah lah kamu berlaku lemah

lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati

kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena

itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan

bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian

apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada

Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakal

kepada-Nya”7

c. Warisan

7 Kementerian Agama RI, Mushaf Tajwid An-Na’im, (Surakarta: Az-Ziyadah, 2014), h. 71

Page 63: PENDIDIKAN ISLAM DALAM NOVEL TENGGELAMNYA KAPAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51289... · 2020. 7. 7. · dalam Novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck Dan

46

Warisan adalah harta peninggalan yang ditinggalkan pewaris

kepada ahli waris, sedangkan ahli waris adalah orang-orang yang

berhak menerima harta peningalan pewaris, baik karena hubungan

keluarga maupun pernikahan. Dalam Al-Qur’an sendiri sudah

tentukan bagaimana syariat Islam yang seharusnya dalam pembagian

hak waris. Sebagaimana dalam Qs. An Nisa ayat 11-12:

يك م الل ف أ ولد ك م ل لذك ر م ثل ح ظ الن ث ي ي ف إ ن ك ن ن س اء ف وق اث ن ت ي ي وص

ن ه م ا السد س ف د م ة ف ل ه ا الن صف و لب و يه ل ك ل و اح د ل ه ن ث ل ث ا م ا ت ر ك و إ ن ك ان ت و اح

إ خو ة م ا ت ر ك إ ن ك ان ل ه و ل د ف إ ن ل ي ك ن ل ه و ل د و و ر ث ه أ ب و اه ف لأم ه الث ل ث ف إ ن ك ان ل ه

ؤ ك م و أ ب ن اؤ ك م ل ت در ون أ ي ه م ية ي وص ي ب ا أ و د ين آب ف لأم ه السد س م ن ب عد و ص

( و ل ك م ن صف م ا ١١أ ق ر ب ل ك م ن فع ا ف ر يض ة م ن الل إ ن الل ك ان ع ل يم ا ح ك يم ا )

ا ت ر كن م ن ب عد ت ر ك أ زو اج ك م إ ن ل ي ك ن ل ن و ل د ف إ ن ك ان ل ن و ل د ف ل ك م الرب ع م

ا ت ر كت م إ ن ل ي ك ن ل ك م و ل د ف إ ن ك ان ل ك م ية ي وص ي ب ا أ و د ين و ل ن الرب ع م و ل د و ص

ية ت وص ون ب ا أ و د ين و إ ن ك ان ر ج ل ي ور ث ك لل ة ف ل ه ن الثم ن م ا ت ر كت م م ن ب عد و ص

ان وا أ كث ر م ن ذ ل ك ف ه م ن ه م ا السد س ف إ ن ك د م أ و امر أ ة و ل ه أ خ أ و أ خت ف ل ك ل و اح

ية م ن الل و الل ش ر ك اء ف الث ل ث م ن ب عد ية ي وص ى ب ا أ و د ين غ ي م ض ار و ص و ص

١٢ع ل يم ح ل يم )

“Allah mensyari'atkan kepadamu tentang (pembagian warisan

untuk) anak-anakmu, yaitu bagian seorang anak laki-laki sama

dengan bagian dua orang anak perempuan. Dan jika anak itu

semuanya perempuan yang jumlahnya lebih dari dua, maka bagian

mereka dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Jika anak

perempuan itu seorang saja, maka dia memperoleh setengah (harta

Page 64: PENDIDIKAN ISLAM DALAM NOVEL TENGGELAMNYA KAPAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51289... · 2020. 7. 7. · dalam Novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck Dan

47

yang ditinggalkan). Dan untuk kedua ibu-bapak, bagian masing-

masing seperenam dari harta yang ditinggalkan, jika yang

meninggal itu mempunyai anak. Jika orang yang meninggal tidak

mempunyai anak dan dia diwarisi oleh kedua ibu-bapaknya (saja),

maka ibunya mendapat sepertiga. Jika yang meninggal itu

mempunyai beberapa saudara, maka ibunya mendapat seperenam.

(Pembagian-pembagian tersebut di atas) setelah dipenuhi wasiat

yang dibuatnya atau (dan) setelah dibayar hutangnya. (Tentang)

orang tuamu dan anak-anakmu, kamu tidak mengetahui siapa di

antara mereka yang lebih banyak manfaatnya bagimu. Ini adalah

ketetapan Allah. Sungguh, Allah Maha Mengetahui lagi

Mahabijaksana. Dan bagianmu (suami-suami) adalah seperdua dari

harta yang ditinggalkan oleh isteri-isterimu, jika mereka tidak

mempunyai anak. Jika mereka (istri-istrimu) itu mempunyai anak,

maka kamu mendapat seperempat dari harta yang ditinggalkannya

setelah dipenuhi wasiat yang mereka buat atau (dan) setelah dibayar

hutangnya. Para isteri memperoleh seperempat harta yang kamu

tinggalkan jika kamu tidak mempunyai anak. Jika kamu mempunyai

anak, maka para isteri memperoleh seperdelapan dari harta yang

kamu tinggalkan setelah dipenuhi wasiat yang kamu buat atau (dan)

setelah dibayar hutang-hutangmu. Jika seseorang meninggal, baik

laki-laki maupun perempuan yang tidak meninggalkan ayah dan

tidak meninggalkan anak, tetapi mempunyai seorang saudara laki-

laki (seibu) atau seorang saudara perempuan (seibu), maka bagi

masing-masing dari kedua jenis saudara itu seperenam harta. Tetapi

jika saudara-saudara seibu itu lebih dari seorang, maka mereka

bersama-sama dalam bagian yang sepertiga itu, setelah dipenuhi

wasiat yang dibuatnya atau (dan) setelah dibayar hutangnya dengan

tidak menyusahkan (kepada ahli waris). Demikianlah ketentuan

Allah. Allah Maha Mengetahui lagi Maha Penyantun (12”.8

8 Kementerian Agama RI, Mushaf Tajwid An-Na’im, (Surakarta: Az-Ziyadah, 2014), h. 78-79

Page 65: PENDIDIKAN ISLAM DALAM NOVEL TENGGELAMNYA KAPAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51289... · 2020. 7. 7. · dalam Novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck Dan

48

Berbeda dengan penjelasan Al-Qur’an di atas. Masyarakat

Minangkabau yang menganut sistem kekerabatan matrilineal

menentukan pembagian harta warisan berdasarkan garis keturunan

yang ditarik dari pihak ibu. Berikut penjelasannya:

Dalam adat istiadat Minangkabau dibagai dua jenis pusaka atau

harta kaum (suku) ranah Minang. Pertama pusaka tinggi dana pusaka

rendah. Pusaka tinggi adalah harta pengelolaannya diwariskan secara

turun temurun kepada wanita atau bundo kanduang, seperti mata air,

kolam, sawah, kebun, rumah gadang dan pandam pekuburan.

Sedangkan harta pusaka rendah, diwariskan sebagai hak suku yang

pengelolaannya oleh warga suku sepengetahuan datuak atau niniak

mamak, seperti tanah suku yang merupakan tempat berladang bagi

anggota kaum yang memiliki batas-batas tertentu.9

Dalam novelnya, Hamka ingin menyampaikan bahwa sistem ini

tentulah tidak sesuai dengan apa yang telah disyariatkan dalam Islam

seperti yang dijelaskan dalam ayat sebelumnya bahwa ketentuan

dalam pembagian hak waris itu bukan hanya berdasarkan garis

keturunan ibu yang diturunkan kepada perempuan begitupula

seterusnya, melainkan ditentukan sesuai anjuran yang telah

disyariatkan. Adapun jika memiliki anak perempuan dan laki-laki,

maka lebih banyak diberikan kepada anak laki-laki, yaitu bagian

seorang anak laki-laki sama dengan bagian dua orang anak

perempuan. Mengapa demikian? Hal ini tentulah dikarenakan kelak

tanggung jawab anak laki-laki lebih banyak daripada anak

perempuan, seperti menafkahi dirinya, anak-anaknya, istrinya, dan

kerabat yang berada di bawah tanggungannya. Sedangkan anak

perempuan tidak.

d. Nikah

9Muhammad Yunus, “Hak Waris dalam Islam dan Pusaka Tinggi di Ranah Minang”,

Kompasiana, diakses dari

https://www.kompasiana.com/sangpemenangpembelajar/550ba4c5a333110a1b2e3957/hak-waris-

dalam-islam-dan-pusaka-tinggi-di-ranah-minang, pada hari Jum’at, 6 Januari 2012

Page 66: PENDIDIKAN ISLAM DALAM NOVEL TENGGELAMNYA KAPAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51289... · 2020. 7. 7. · dalam Novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck Dan

49

Pernikahan merupakan sunnatullah yang berlaku pada semua

makhluk Tuhan. Dengan melangsungkan pernikahan setiap pasangan

saling mendapat hak dan kewajiban serta bertujuan mengadakan

hubungan pergaulan yang dilandasi tolong menolong dan menambah

tali persaudaraan. Sebagaimana yang terdapat dalam Qs. Al-Hujurat

ayat 13:

ي أ ي ه ا الناس إ ن خ ل قن اك م م ن ذ ك ر و أ نث ى و ج ع لن اك م ش ع وب و ق ب ائ ل ل ت ع ار ف وا إ ن

أ كر م ك م ع ند الل أ ت ق اك م إ ن الل ع ل يم خ ب ي

“Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari

seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu

berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-

mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di

sisi Allah ialah orang yang paling takwa di antara kamu.

Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal”10

Adapun dikarenakan pernikahan termasuk pelaksanaan agama,

tentu didalam pernikahan terkandung tujuan/maksud mengharapkan

keridhaan Allah Swt. Makadari itu Hamka ingin menyampaikan

pesan melalui novelnya bahwa, dalam melaksanakan suatu

pernikahan diharapkan hanyalah semata-mata untuk beribadah dan

untuk menghindari larangannya menjauhi maksiat tanpa membatasi

harta, ras dan budaya, bukan pula hanya untuk mengangkat status

sosial saja, karena sebaik-baiknya orang bukan ditentukan melalui

kedudukan dan harta seseorang melainkan ketaqwaanya dan

keimananya.

e. Pakaian

Islam memang tidak menentukan model pakaian tertentu bagi

umatnya. Islam menyerahkan sepenuhnya kepada manusia untuk

berkreasi dalam berpakaian, asalkan pakaian tersebut mengikuti

10 Kementerian Agama RI, Mushaf Tajwid An-Na’im, (Surakarta: Az-Ziyadah, 2014), h. 517

Page 67: PENDIDIKAN ISLAM DALAM NOVEL TENGGELAMNYA KAPAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51289... · 2020. 7. 7. · dalam Novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck Dan

50

aturan yang telah disyariatkan oleh Islam. Adapun batasan aurat laki-

laki dan perempuan tentu berbeda. Jika aurat laki-laki dari pusar

sampai lutut, batasan wanita ialah seluruh badan kecuali wajah dan

telapak tangannya. Sebagaimana yang diperintahkan untuk menutup

aurat dalam Qs. Al-Ahzab ayat 59:

ك و ب ن ات ك و ن س اء ٱلم ؤم ن ي ي دن ي ع ل يه ن م ن ج ل ب يب ه ن ق ل ل زو ج ي ي ه ا ٱلنب

يم ا ذ ل ك أ دن أ ن ي عر فن ف ل ي ؤذ ين و ك ان ٱلل غ ف ور ا رح

“Hai nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak

perempuanmu dan istri-istri orang mukmin: “Hendaklah mereka

mengulurkan jilbabnya keseluruh tubuh mereka”. Yang demikian itu

supaya mereka lebih dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan

Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”11

Hal ini tentulah dikarenakan prinsip utama yang menjadi dasar

agama untuk tidak memperlihatkan lekukan tubuh agar dapat

menghindari dosa dan fitnah, menunjukkan kesederhanaan, serta

menghindari hawa nafsu.

Dalam novel ini digambarkan Hamka dengan jelas melalui

tokoh-tokohnya, bahwasanya apa yang dijelaskan sebelumnya

memang benar rupanya. Dengan menutup aurat kita dapat

menghindari penglihatanyang dapat membuat orang terpancing

untuk melakukan perbuatan negatif, seperti pelecehan dan zina.

Karenanya meskipun Islam tidak menjelaskan secara detail model

pakaiannya, Islam telah menjelaskan aturan umum dan etika

berpakaian yang mesti dipahami dan diamalkan.

f. Perbuatan Keji (Judi dan Zina)

Islam tidak mentolerir perbatan keji sehingga melarangnya,

karena bukan hanya akan merugikan diri sendiri, tetapi juga orang

lain. Dan apabila dibiarkan, maka akan merusak tatanan masyarakat

11 Kementerian Agama RI, Mushaf Tajwid An-Na’im, (Surakarta: Az-Ziyadah, 2014), h. 426

Page 68: PENDIDIKAN ISLAM DALAM NOVEL TENGGELAMNYA KAPAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51289... · 2020. 7. 7. · dalam Novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck Dan

51

yang dapat menyebabkan kekacauan dan kebinasaan. Karenanya

Islam sangat melarangnya, sebagaimana yang diperintahkan dalam

Qs. Al-Maidah ayat 90:

ر و ٱل نص اب و ٱل زل ر جس م ن ع م ل ي ي ه ا ٱلذ ين ء ام ن وا إ ن ا ٱل مر و ٱلم يس

ٱلشيط ن ف ٱجت ن ب وه ل ع لك م ت فل ح ون

“Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum)

khamar, berjudi, (berkorban untu) berhala, mengundi nasib dengan

panah, adalah termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah

perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan”12

Dan Qs. Al-Isra ayat 32:

ش ة و س اء س ب يل إ نه ۥ ك ان ف ح و ل ت قر ب وا ٱلز ن

“Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu

adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk”.13

Dalam novel ini Hamka ingin menggambarkan dan menjelaskan

bagaimana perbuatan keji ini berawal, yaitu dari diperturutkannya

hawa nafsu yang cenderung mengajak pada kejahatan, yang jika

hawa nafsu ini tidak dikendalikan dan dikontrol dengan keimanan

dan ketakwaan, akan cenderung membabi buta dan melanggar

norma-morma yang ada baik norma agama maupun susila.

g. Sedekah

Sedekah atau dalam bahasa Arab di sebut shodaqah, sebenarnya

adalah pemberian seorang muslim kepada orang lain secara ikhlas

dan sukarela tanpa dibatasi oleh waktu dan jumlah tertentu. Sedekah

juga lebih luas daripada zakat, karena sedekah tidak hanya berarti

mengeluarkan atau menyumbangkan harta melainkan segala hal

yang mencangkup amal dan perbuatan baik.

12 Kementerian Agama RI, Ibid, h. 123 13 Kementerian Agama RI, Ibid, h. 285

Page 69: PENDIDIKAN ISLAM DALAM NOVEL TENGGELAMNYA KAPAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51289... · 2020. 7. 7. · dalam Novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck Dan

52

Dalam novelnya Hamka ingin mengajak pembacanya untuk ikut

bersedekah, karena merupakan salah satu tanda syukur kita atas

rezeki yang diberikan. Dengan sedekah tidak akan mengurangi harta

dan justru menambah rezeki dan pahala. Dengan sedekah Allah akan

menghapus dosa-dosa kita dengan cara yang diridhai-Nya dan

dengan bersedekah hidup akan semakin berkah karena semata-mata

hanya ingin mengharapkan ridha-Nya.

h. Taubat

Taubat artinya kembali. Kembali melepaskan hati dari belenggu

yang membuatnya terus-menerus melakukan dosa dengan

melaksanakan semua yang diperintahkan karena takut pada-Nya.

Dengan menyesali perbuatannya, dan bertekad kuat untuk tidak

mengulanginya, maka ia akan memperbaiki apa yang mungkin bisa

diperbaikinya kembali melalui amalan-amalan yang baik. Dan

karena kesungguhan untuk memperbaiki amalan-amalannya itu,

Allah akan menerima taubatnya. Sebagaimana yang dijelaskan

dalam Qs. Al-Baqarah ayat 160:

يم ب وا و أ صل ح وا و ب ي ن وا ف أ ول ئ ك أ ت وب ع ل يه م و أ ن ٱلت واب ٱلرح إ ل ٱلذ ين ت

“Kecuali mereka yang telah taubat dan mengadakan perbaikan

dan menerangkan (kebenaran), maka terhadap mereka itulah Aku

menerima taubatnya dan Akulah Yang Maha Menerima taubat lagi

Maha Penyayang”14

Imam Al-Ghazali mengungkapkan bahwa orang yang

melakukan taubat itu dapat ditilik dari keadaan taubatnya dan

sikapnya dalam empat tingkatan. Pertama, seorang yang bertaubat

dan terus tetap bertaubat hingga akhir usia yang dinamakan taubat

nasuha. Kedua, orang yang bertaubat tetapi belum dapat

melepaskan diridari berbagai dosa yang menghinggapinya

dinamakan nafsu lawwamah, jiwa penyesalan, jiwa yang selalu

14 Kementerian Agama RI, Mushaf Tajwid An-Na’im, (Surakarta: Az-Ziyadah, 2014), h. 24

Page 70: PENDIDIKAN ISLAM DALAM NOVEL TENGGELAMNYA KAPAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51289... · 2020. 7. 7. · dalam Novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck Dan

53

menyesal atas dosa yang dilakukan. Ketiga, seseorang yang

bertaubat namun pada saat-saat tertentu ia dikalahkan oleh nafsu

syahwatnya dengan melakukan beberapa macam kemaksiatan yang

dinamakan nafsu musawwalah jiwa yang memerintah diri. Keempat,

seseorang yang bertaubat dengan waktu yang terbatas untuk

selanjutnya ia kembali menjerumuskan dirinya dalam perbuatan

dosanya itu dan tidak ada keinginan segera bertaubat yang

dinamakan nafsu amarah bissuui yaitu jiwa yang mengajak pada

kejahatan.15

Dalam hal ini Hamka ingin mendorong pembacanya untuk

bertaubat dan menjadikan kecintaannya serta pengagungan kepada

Allah Swt semakin besar. Dengan harapan mendapatkan pahala yang

besar disertai rasa takut akan tertimpa adzab-Nya bila tidak segera

bertaubat. Adapun taubat yang dimaksud Ialah bukan semata-mata

ingin mendapatkan ingin mendapat pujian dari orang lain saja,

karena jika ini yang dia inginkan maka taubatnya tidak akan

diterima, melainkan sebagai bukti penyesalan yang sesungguhnya

kepada Allah Swt dan tunduk dihadapan-Nya serta takut akan

murka-Nya.

i. Zuhud

Zuhud adalah amal hati, sehingga yang bisa menilai hanya

Allah. Karena itu, kita tidak bisa menilai status seseorang itu zuhud

ataukah tidak zuhud, hanya semata-mata karena melihat penampilan

luarnya dengan kekayaan dan hartanya. Zuhud yang mengandung

arti meninggalkan sesuatu yang tidak bermanfaat untuk kehidupan

akhirat menyadari bahwa kehidupan dunia hanyalah untuk

sementara. Sebagaimana Qs. Ar-Ra’d ayat 26:

15 Syaiful Irwan, “Empat Tingkatan Taubat Menurut Ghazali”, Hidayatullah, diakses dari

https://www.hidayatullah.com/kajian/tazkiyatun-nafs/read/2017/05/29/117568/empat-tingkatan-

taubat-menurut-ghazali.html, pada hari Senin, 29 Mei 2017.

Page 71: PENDIDIKAN ISLAM DALAM NOVEL TENGGELAMNYA KAPAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51289... · 2020. 7. 7. · dalam Novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck Dan

54

ن ي ا ف ن ي ا و م ا ٱل ي وة ٱلد و ف ر ح وا ب ٱل ي وة ٱلد ٱلل ي بس ط ٱلر زق ل م ن ي ش اء و ي قد ر

ر ة إ ل م ت ع ٱلء اخ

“Allah meluaskan rezeki dan menyempitkannya bagi siapa

yang Dia kehendaki. Mereka bergembira dengan kehidupan di

dunia, padahal kehidupan dunia itu (dibanding dengan) kehidupan

akhirat, hanyalah kesenangan (yang sedikit”)16

Zuhud lebih tinggi derajatnya dibandingkan wara’. Karena

zuhud pasti wara’ dan tidak sebaliknya. Karenanya Hamka ingin

memperlihatkan bahwa orang yang berada tingkat ini tentu akan

yakin bahwa rezekinya tidak akan diambil orang lain, sehingga

hatinya tenang dalam mencarinya, yakin bahwa amalnya tidak akan

diwakilkan kepada orang lain, sehingga ia sendiri yang sibuk

menjalankannya amalan-amalan baiknya, yakin bahwa Allah selalu

mengawasi dirinya, hingga ia malu jika melakukan dosa dan

maksiat, yakin bahwa kematian menantinya. Sehingga ia siapkan

bekal untuk bertemu dengan Tuhannya

2. Pendidikan Akhlak

Nina Aminah dalam bukunya yang berjudul Studi Agama Islam

menyatakan bahwa, pendidikan akhlak adalah tingkah laku yang

bersangkutan dengan Khaliq (Pencipta), dan Makhluq (yang diciptakan).

Pada garis besarnya, akhlak terdiri atas: Akhlak terhadap Khaliq

(Pencipta), Akhlak terhadap sesama manusia, akhlak terhadap

lingkungan. 17 Berikut ini, pendidikan akhlak yang ingin disampaikan

oleh Hamka melalui karya novelnya, yang dimana di dalamnya ada

beberapa gambaran yang jelas mengenai akhlak baik dengan akhlak

buruk, sebagaimana berikut:

a. Berani dengan Pengecut

16 Kementerian Agama RI, Mushaf Tajwid An-Na’im, (Surakarta: Az-Ziyadah, 2014), h. 252 17Nina Aminah, Studi Agama Islam, (Bandung: PT Remaja RosdaKarya, 2014), h. 53-54

Page 72: PENDIDIKAN ISLAM DALAM NOVEL TENGGELAMNYA KAPAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51289... · 2020. 7. 7. · dalam Novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck Dan

55

Dalam novel ini digambarkan bagaimana seharusnya kita

menyikapi suatu permasalahan dengan gagah berani tanpa timbul

rasa takut dalam hatinya. Hal ini dikarenakan seorang pemberani

akan menyiapkan hatinya dengan mantap dan rasa percaya diri yang

besar dalam menghadapi suatu keadaan serta sedia bertanggung

jawab atas segala perbuatannya dengan pikiran yang jernih serta

harapan yang tidak putus.

Sedangkan seorang pengecut, ia akan lebih memilih untuk lari

dari suatu permasalahan daripada harus bertanggung jawab. Sifat ini

tentu tercela dalam Islam, karena Islam mengajarkan jihad fi

sabilillah, mengajarkan dakwah ilallah, memerintahkan amar ma’ruf

nahi munkar, yang semua ini butuh pada keberanian. Sebagaimana

yang telah dicontohkan para nabi terdahulu dalam Qs. Al-Ahzab ayat

39:

يب ا لل ح س ا إ ل الل و ك ف ى ب ت الل و ي ش ون ه و ل ي ش ون أ ح د الذ ين ي ب ل غ ون ر س ال

“(yaitu) orang-orang yang menyampaikan risalah-risalah

Allah, mereka takut kepada-Nya dan mereka tiada merasa takut

kepada seorang(pun) selain kepada Allah. Dan cukuplah Allah

sebagai Pembuat Perhitungan”18

b. Dermawan dengan Tamak

Orang yang dermawan paham akan kewajiban setiap muslim.

Apabila Allah memberikan kepadanya kekayaan dunia yang fana, ia

akan sadar bahwa kenikmatan-kenikmatan itu akan hilang dan tidak

akan kekal. Maka kenikmatan itu pasti akan ia gunakan untuk hal

yang lebih bermanfaat dan beramal shalih. Karena pada hakikatnya

harta itu akan dihisab pada hari kiamat. Semua harta yang kita miliki

pasti akan ditanya oleh Allah, darimana dan untuk apa harta tersebut

disalurkan.

18 Kementerian Agama RI, Mushaf Tajwid An-Na’im, (Surakarta: Az-Ziyadah, 2014), h. 423

Page 73: PENDIDIKAN ISLAM DALAM NOVEL TENGGELAMNYA KAPAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51289... · 2020. 7. 7. · dalam Novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck Dan

56

Sebaliknya, orang tamak mengabaikan kewajiban itu, ia tidak

akan pernah merasa puas dengan apa yang dia punya. Ia selalu

dikejar-kejar nafsu untuk menumpuk harta sebanyak-banyaknya

tanpa memperdulikan apakah harta tersebut diperoleh dengan cara

halal ataupun haram. Padahal, hal ini telah diperingatkan

sebelumnya oleh Allah Swt agar tidak berbuat demikian melalui

firman-Nya dalam Qs. Al-Humazah ayat 1-9:

﴾ي س ب أ ن م ال ه ٢﴾الذ ي ج ع م ال و ع دد ه ﴿١و يل ل ك ل ه ز ة ل م ز ة﴿

ل ي ن ب ذ ن ف ال ط م ة ﴿ ﴾ك ل ٣أ خل د ه ﴿ر ٥م ا ال ط م ة ﴿﴾و م ا أ در اك ٤ الل ﴾ن

﴾ف ع م د م دد ة ٨﴾إ ن ا ع ل يه م م ؤص د ة﴿٧﴾الت ت طل ع ع ل ى ال فئ د ة ﴿٦الم وق د ة ﴿

“(1)Celakalah bagi setiap pengumpat lagi pencela, (2) yang

mengumpulkan harta dan menghitung-hitung, (3) dia mengira

bahwa hartanya itu dapat mengekalkannya, (4) sekali-kali tidak!

Sesungguhnya dia benar-benar akan dilemparkan ke dalam

Hutamah, (5) dan tahukah kamu apa Hutamah itu?, (6) (yaitu) api

(yang disediakan) Allah yang dinyalakan, (7) yang (membakar)

sampai ke hati, (8) sesungguhnya api itu ditutup rapat atas mereka,

(9) (sedang mereka itu) diikat pada tiang-tiang yang panjang”19

c. Suka Menolong dengan Egois

Tolong menolong merupakan anjuran Rasulullah. Bahkan, kita

diperintahkan untuk berusaha tidak mempersulit orang lain. Orang

yang memiliki kecenderungan ini akan mendapatkan derajat tinggi

dan pujian serta jaminan surga untuknya. Sebaliknya orang yang

egois lebih suka membahagiakan dirinya tanpa memperhatikan orang

lain. Karenanya egois merupakan salah satu sifat dasar manusia

yang memiliki kecenderungan untuk mempertahankan dan

meningkatkan pandangan yang hanya menguntungkan dirinya

19 Kementerian Agama RI, Mushaf Tajwid An-Na’im, (Surakarta: Az-Ziyadah, 2014), h. 601

Page 74: PENDIDIKAN ISLAM DALAM NOVEL TENGGELAMNYA KAPAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51289... · 2020. 7. 7. · dalam Novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck Dan

57

sendiri tanpa mementingkan orang lain, yang tentunya Islam juga

melarangnya. Hal ini disebutkan dalam Qs. Al-Ma’arij ayat 19-21:

نس ان خ ل ق ه ل وع ا )19( إ ذ ا م سه الشر ج ز وع ا )20( و إ ذ ا م سه ال ي إ ن ال

م ن وع ا“(19) Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah

lagi kikir, (20) Apabila ia ditimpa musibah, ia berkeluh kesah, (21)

Dan apabila ia mendapat kebaikan, ia amat kikir”20

d. Jujur dengan Bohong

Jujur merupakan salah satu sikap yang dicontohkan oleh Nabi

Muhammad. Hal ini dikarenakan orang yang jujur akan selalu

berusaha melakukan perbuatan yang baik dan menyampaikan

informasi yang sesuai dengan apa yang terjadi, sehingga akan

menimbulkan banyak kebaikan, seperti mendapatkan kepercayaan,

hidup lebih tenang dan damai, mendapatkan kemudahan dalam

hidupnya, serta, mendapatkan pahala dan ridha-Nya. Sebagaimana

yang disebutkan dalam Qs. Al-Maidah ayat 119:

نت ت ر ى م ن ت ت ه ا ٱل ن ر دق ه م ل م ج د ق ي ص ا ي وم ي نف ع ٱلص ذ ق ال ٱلل ه

ى ٱلل ع ن ه م و ر ض وا ع نه ذ ل ك ٱلف وز ٱلع ظ يم ا رض يه ا أ ب د ل د ين ف خ

“Allah berfirman: Ini adalah hari yang bermanfaat bagi orang-

orang yang benar kebenarannya. Bagi mereka surga yang

dibawahnya mengalir sungai-sungai; Mereka kekal di dalamnya

selamalamnya; Allah ridha terhadapnya; Itulah keberuntungan yang

paling besar”21

Sebaliknya, orang yang berbohong akan memberikan informasi

palsu yang tentu tidak sesuai dengan fakta, sehingga menyebabkan

segala kekacauan dikehidupan sehari-hari, hilangnya kepercayaan,

20 Kementerian Agama RI, Ibid, h. 569 21 Kementerian Agama RI, Mushaf Tajwid An-Na’im, (Surakarta: Az-Ziyadah, 2014), h.127

Page 75: PENDIDIKAN ISLAM DALAM NOVEL TENGGELAMNYA KAPAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51289... · 2020. 7. 7. · dalam Novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck Dan

58

memicu terjadinya kebencian sehingga terciptanya suasana

canggung dan tidak nyaman. Karena dampak berbohong yang begitu

besar, maka tidak heran jika Islam melarangnya. Sebagaimana yang

dikatakan dalam Qs. An-Nahl ayat 105 bahwasanya: م ئ ك ه أ ول ت الل و ي ن ون ب م ين ل ي ؤ ب الذ ذ ك فت ي ال إ ن ا ي

ب ون اذ ك ال

“Sesungguhnya yang mengada-adakan kebohongan, hanyalah

orang-orang yang tidak beriman kepada ayat-ayat Allah, dan

mereka itulah orang-orang pendusta”22

e. Sabar dengan Amarah

Sabar ialah suatu sikap mengendalikan diri dari emosi dan

keinginan. Karenanya, semakin tinggi kesabaran yang seseorang

miliki, maka semakin tegar seseorang itu menghadapi segala macam

masalah dalam kehidupannya. Sebagaimana yang dijelaskan Al-

qur’an bahwa kesabaran bisa menjadi penolong seseorang dari

segala cobaan yang diberikan, Qs. Al-Baqarah ayat 45:

ع ي ل ى ال اش ب ي ة إ ل ع إ ن ا ل ك ة و ل الص ب و لص ين وا ب ع ت اس و

“Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan

sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-

orang yang khusyu”23

Hal ini tentu berbanding terbalik dengan orang yang mudah

sekali marah, ia tak jarang kehilangan kontrol atas diri sendiri

sehingga tidak bisa berpikir jernih dan tidak mampu membedakan

mana perbuatan yang baik dan mana yang buruk, yang berakhir

dengan mudah menuduh, bertindak kekerasan ataupun melontarkan

kata-kata kasar. Hal ini dilakukan atas dasar balas dendam atau

keegoisan diri sendiri.

22 Kementerian Agama RI, Ibid, h.279 23 Kementerian Agama RI, Mushaf Tajwid An-Na’im, (Surakarta: Az-Ziyadah, 2014), h.7

Page 76: PENDIDIKAN ISLAM DALAM NOVEL TENGGELAMNYA KAPAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51289... · 2020. 7. 7. · dalam Novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck Dan

59

f. Amanah dengan Khianat

Amanah artinya jujur atau dapat dipercaya, amanah juga bisa

diartikan dengan titipan. Amanah dilakukan atas ketaatan, ibadah

dan kepercayaan. Dengan demikian, sikap amanah merupakan

sesuatu yang dipercayakan untuk dijaga, dilindungi, dan

dilaksanakan.

Disisi lain, Amanah juga merupakan modal utama untuk

terciptanya kondisi damai dan stabilisasi ditengah masyarakat. Hal

ini dikarenakan sikap amanah akan mendorong seorang muslim

memiliki etos kerja yang baik. Baginya, segala aktivitas adalah salah

satu cara untuk mendapatkan ridho Allah, termasuk dalam hal

bekerja. Oleh karena itu, dia akan menjaga dirinya dari berbuat

tindak tercela lainnya yang dapat merusak kualitas keimanannya.

Amanah juga dijadikan sebagai landasan moral dan etika ketika

bermuamalah dan berinteraksi sosial. Makadari itu, tentulah

memiliki banyak manfaatnya yang baik dalam urusan dunia maupun

akhirat. Orang yang selalu menepati janji akan mendapatkan

hubungan sosial yang baik dengan memperbesar kepercayaan orang

lain, yang akan memperluas pahala dan kebaikan sesama manusia.

Sebaliknya, lawan kata dari amanah yaitu khianat. Khianat yang

memiliki arti curang, culas, tidak jujur, dan tidak lurus hati. Khianat

bisa diartikan sebagai suatu perbuatan yang tidak melaksanakan dan

menjaga apa-apa yang telah diamanahkan, dan menjadi

kewajibannya kepada Tuhan, nabi dan orang lain. Karenanya khianat

menjadi salah satu sifat dari orang munafik. Sebagaimana dijelaskan

Nabi dalam sabdanya:

“Tanda orang munafik itu ada tiga: jika berbicara dusta, jika

berjanji dia ingkar, dan jika dipercaya (diberi amanat) dia

berkhianat” (HR. Bukhari Muslim).

g. Mencela

Page 77: PENDIDIKAN ISLAM DALAM NOVEL TENGGELAMNYA KAPAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51289... · 2020. 7. 7. · dalam Novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck Dan

60

Pada asalnya panggilan atau julukan itu bisa mengandung pujian

dan bisa juga mengandung celaan. Jika julukan tersebut mengandung

pujian, inilah yang dianjurkan. Namun, jika julukan tersebut

mengandung celaan, maka tidak diperbolehkan. Sebagaimana dalam

Qs. Al-Hujurat ayat 11:

ون وا ى أ ن ي ك س م ع و ن ق م م و ر ق ن وا ل ي سخ ين آم ا الذ ه ي أ ي

ن و ل ه ن ي ا م ن خ ى أ ن ي ك س اء ع ن ن س اء م م و ل ن س ه ن ي ا م خ

د ع وق ب س ف ل م ا س س ال اب ب ئ ق ل ل ب ز وا ب ا ن م و ل ت ك س ف ز وا أ ن م ل ت

ون م الظال م ئ ك ه ت ب ف أ ول ن ل ي م يم ان و ال “Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang

laki-laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh jadi yang

ditertawakan itu lebih baik dari mereka. Dan jangan pula

sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh jadi

yang direndahkan itu lebih baik. Dan janganlah suka mencela

dirimu sendiri dan jangan memanggil dengan gelaran yang

mengandung ejekan. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan)

yang buruk sesudah iman dan barangsiapa yang tidak bertobat,

maka mereka itulah orang-orang yang zalim.”24

h. Pemaaf

Pemaaf adalah sifat yang sangat terpuji yang Allah sifatkan

kepada hamba-hambanya yang bertaqwa. Karena, beratnya amalan

ini, sehingga Allah Swt mengutip secara khusus dalam Qs. Ali-Imran

ayat 133-134:

24 Kementerian Agama RI, Mushaf Tajwid An-Na’im, (Surakarta: Az-Ziyadah, 2014), h.516

Page 78: PENDIDIKAN ISLAM DALAM NOVEL TENGGELAMNYA KAPAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51289... · 2020. 7. 7. · dalam Novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck Dan

61

و س ار ع وا إ ل م غف ر ة م ن ر ب ك م و ج نة ع رض ه ا السم و ات و ال رض أ ع دت ل لم تق ي

ذ ين ي نف ق ون ف السراء و الضراء و الك اظ م ي الغ يظ و الع اف ي ع ن الناس و الل ( ال 133)

ن ي )ي ب ال 134م حس

“Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan

kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan

untuk orang-orang yang bertakwa, (yaitu) orang-orang yang

menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan

orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan)

orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan”.25

i. Kerja Keras dengan Malas

Islam adalah agama yang mendorong umatnya untuk selalu

bekerja dan bekerja dengan penuh keikhlasan dan kesungguhan,

mempersembahkan kerja dan amal yang tebaik (ihsan), baik dalam

kaitannya dengan Allah Swt maupun sesama, bahkan dengan dirinya

sendiri. Karena, hanya dengan cara inilah seorang muslim akan

meraih kebahagiaan yang hakiki di dunia maupun di akhirat.

Sebagaimana disebutkan dalam Qs, At-Taubah ayat 105:

ت دون س ن ون و م ؤ م ال ول ه و م و ر س ل ك م ي ى الل ع ل وا ف س م ق ل اع و

ل ون م ع م ت ت ن م ب ا ك ئ ك ب ن ي ة ف اد ه الش ب و غ ي ل ال ا ع إ ل

“Dan katakanlah: “bekerjalah kamu, maka Allah dan rasul-Nya

serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu

akan dikembalikan kepada (Allah)yang maha mengetahui akan yang

gaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang

telah kamu kerjakan”26

25 Kementerian Agama RI, Ibid, h. 67 26 Kementerian Agama RI, Mushaf Tajwid An-Na’im, (Surakarta: Az-Ziyadah, 2014), h. 203

Page 79: PENDIDIKAN ISLAM DALAM NOVEL TENGGELAMNYA KAPAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51289... · 2020. 7. 7. · dalam Novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck Dan

62

Kebalikan dari kerja keras, malas merupakan sifat yang

merugikan dan tidak akan mengantarkan pada keberhasilan atau

kemajuan. Orang yang malas merasa berat ketika melakukan

aktivitas yang memiliki nilai yang harus dicapai dengan sungguh-

sungguh. Sebagaimana dalam beribadah dan muamalah.

j. Menghasut

Sejatinya, menghasut bukanlah perbuatan yang patut. Karena

suka menghasut, nama baik dan hak hidup seseorang bisa tercabut.

Allah SWT sendiri melarang manusia untuk melakukan perbuatan

menghasut. Menghasut pun dinyatakan sebagai dosa besar. Larangan

tersebut tertuang dalam Surat Al Qalam ayat 10-11:

و ل ت ط ع ك ل ح لف م ه ي )١٠( ه از م شاء ب ن م يم )١١

“Dan janganlah kamu ikuti siapapun yang mengobral sumpah

lagi berkarakter rendah, yang suka mencela yang senang mengadu

domba (memfitnah)”27

k. Buruk Sangka

Allah Ta’ala mengingatkan kita tentang adanya tiga rangkaian

dosa yang bisa jadi kita terjatuh di dalamnya tanpa sadar, yaitu

su’udzan (buruk sangka tanpa dasar), tajassus (berusaha mencari-

cari keburukan orang lain) dan ghibah (menggunjing orang lain).

Orang yang memiliki sifat suka berburuk sangka kepada orang

lain tanpa dasar, maka dia akan berusaha mencari-cari kesalahan dan

keburukan saudaranya tersebut untuk mengecek dan membuktikan

prasangkanya. Inilah yang disebut dengan tajassus. Sedangkan

tajassus itu sendiri adalah pintu awal menuju dosa berikutnya,

yaitu ghibah. Karena orang tersebut berusaha untuk menampakkan

aib dan keburukan saudaranya yang berhasil dia cari-cari, meskipun

dia berhasil mendapatkannya dengan susah payah.

l. Iri Hati

27 Kementerian Agama RI, Ibid, h. 564

Page 80: PENDIDIKAN ISLAM DALAM NOVEL TENGGELAMNYA KAPAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51289... · 2020. 7. 7. · dalam Novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck Dan

63

Iri hati yang bisa disebut juga dengan dengki atau hasad,

merupakan suatu emosi yang timbul ketika seseorang menginginkan

apa yang menjadi milik orang lain, dan mengharapkan orang lain

agar tidak memilikinya. Penyakit hati ini dapat mengarahkan

manusia untuk melakukan perbuatan negatif, seperti hasut ataupun

memfitnah orang lain. Karenanya, Islam melarang setiap muslim

untuk memiliki sifat ini. Dan jika perasaan ini muncul, maka sangat

dianjurkan untuk dikendalikan dengan keimanan dan ketaqwaan.

Sebagaimana disebutkan dalam Qs. An-nisa ayat 32:

يب م ا ٱكت س ب وا ن وا م ا ف ضل ٱلل ب ه ۦ ب عض ك م ع ل ى ب عض ل لر ج ال ن ص و ل ت ت م

و س ل وا ٱلل م ن ف ضل ه ۦ إ ن ٱلل ك ان ب ك ل ش ىء ع ل يم ا يب م ا ٱكت س ب و ل لن س اء ن ص

“Dan janganlah kamu iri hati terhadap apa yang dikaruniakan

Allah kepada sebahagian kamu lebih banyak dari sebahagian yang

lain. (Karena) bagi orang laki-laki ada bahagian dari pada apa

yang mereka usahakan, dan bagi para wanita (pun) ada bahagian

dari apa yang mereka usahakan, dan mohonlah kepada Allah

sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui

segala sesuatu”28

m. Ramah

Sifat ini merupakan salah satu yang dianjurkan nabi, karena

orang yang memiliki sifat ini selalu menebar senyum, salam dan

sapa kepada siapapun yang ia jumpai dengan tulus. Orang semacam

ini lah yang menyejukkan pandangan, menentramkan hati, dan dapat

dijadikan teman yang baik. Karena biasanya hatinya jauh dari

keangkuhan dan kedengkian, sehingga dalam pergaulan tidak mudah

menimbulkan perselisihan.

Dengan bersikap ramah kita mudah memperoleh banyak teman,

dapat menjalin ikatan persaudaraan yang kuat, menumbuhkan rasa

28 Kementerian Agama RI, Mushaf Tajwid An-Na’im, (Surakarta: Az-Ziyadah, 2014), h. 83

Page 81: PENDIDIKAN ISLAM DALAM NOVEL TENGGELAMNYA KAPAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51289... · 2020. 7. 7. · dalam Novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck Dan

64

kasih sayang juga dapat menumbuhkan rasa kepedulian antar

sesama.

n. Rendah hati dengan Sombong

Orang yang rendah hati akan menaruh penghargaan yang

sepatutnya dan selayaknya bagi semua manusia tanpa memandang

kedudukan. Ia tahu bahwa semua manusia sama-sama memiliki hak

untuk dihargai. Penghormatan bisa bukan milik semua orang, tetapi

penghargaan adalah milik semua manusia.

Penghargaan ini dapat dilihat dari pikiran cara pandangnya, juga

tampak pada sikapnya terhadap semua orang baik dari gestur tubuh,

cara bicara, bahasa kalimat, dan perlakuan yang ditunjukkannya.

Kerendahan hati seseorang akan terekspresi secara natural pada diri

pemiliknya tanpa dibuat-buat. Sebagaimana dijelaskan dalam Qs. Al-

Furqan ayat 63:

و ع ب اد الرح ن الذ ين يم ش ون ع ل ى ال رض ه ون و إ ذ ا خ اط ب ه م ال اه ل ون ق ال وا

س ل ما

“Dan hamba-hamba Tuhan yang Maha Penyayang itu (ialah)

orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati dan

apabila orang-orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan

kata-kata (yang mengandung) keselamatan”29

Hamba-hamba Allah yang rendah hati inilah, yang berjalan di

muka bumi ini dengan tenang, mantap dan tidak menyombongkan

diri. Andaikata kebetulan sedang diberi nikmat oleh Allah berupa

kekayaan, maka ia tidak memamerkan kekayaannya itu kepada

orang-orang dengan tujuan untuk mengagungkan dirinya semata.

Andaikata ia seorang yang diberi ilmu oleh Allah, maka ia tidak

sombong dengan ilmunya. Andaikata ia adalah orang yang

29 Kementerian Agama RI, Mushaf Tajwid An-Na’im, (Surakarta: Az-Ziyadah, 2014), h. 365

Page 82: PENDIDIKAN ISLAM DALAM NOVEL TENGGELAMNYA KAPAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51289... · 2020. 7. 7. · dalam Novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck Dan

65

berpangkat, maka kepangkatan dan jabatannya itu tidak lantas

membuatnya merendahkan orang lain.

Sedangkan, orang yang sombong atau takabur ialah merasa

dirinya lebih baik daripada orang lain dengan memandang rendah

orang lain. Ia merasa dirinya memiliki kelebihan, keunggulan, dan

kesempurnaan yang dengannya ia menganggap berbeda dengan

orang lain, sehingga ia memalingkan muka dari orang lain yang

dianggapnya lebih rendah dengan padangan sinis dan merendahkan.

o. Menggunjing

Menggunjing atau biasa yang disebut dengan ghibah ialah

membicarakan orang lain mengenai hal yang bersifat kejelekkan,

keburukan, atau yang tidak disukai. Ghibah adalah perbuatan yang

dilarang, karena membicarakan dan menyebutkan kejelekan orang

lain yang tidak ia sukai atau yang tidak seharusnya dibuka.

Orang yang suka berghibah, tidak ada niatan dalam dirinya

untuk mencari kebenaran atau memecahkan suatu permasalahan,

melainkan hanya untuk sekedar melampiaskan dan memuaskan hawa

nafsu untuk membicarakan kejelekan orang lain. Tentu saja hal ini

harus diwaspadai karena walaupun kejelekan tersebut adalah fakta

atau kenyataan, akan tetapi hal ini sangat berpotensi menjadi fitnah

yang lebih besar. Sebagaimana dijelaskan dalam Qs. Al-Hujuraat

ayat 12:

ي ي ه ا ٱلذ ين ء ام ن وا ٱجت ن ب وا ك ث ي ا م ن ٱلظن إ ن ب عض ٱلظن إ ث و ل ت سس وا و ل

ت ا ف ك ر ه ت م وه و ٱت ق وا ٱلل يه م ي م أ خ ي غت ب ب عض ك م ب عض ا أ ي ب أ ح د ك م أ ن ي ك ل ل

يم إ ن ٱلل ت واب رح

“Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan

prasangka (kecurigaan), karena sebagian dari prasangka itu

adalah dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan

janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang di

Page 83: PENDIDIKAN ISLAM DALAM NOVEL TENGGELAMNYA KAPAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51289... · 2020. 7. 7. · dalam Novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck Dan

66

antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah

mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan

bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima

Taubat lagi Maha Penyayang.”30

p. Tergesa-gesa

Syariat Islam mencela sifat ini dan melarang umatnya untuk

memiliki sifat ini, sebagaimana Islam juga mencela dan

memperingatkan kaum muslimin dari sifat malas dan berlambat-

lambat dalam sesuatu. Islam memerintahkan manusia untuk

mengerjakan dan menentukan segala sesuatu dengan sebaik

mungkin. Hal ini tentu dilakukan agar terhindari dari hal-hal yang

kurang baik.

q. Sopan santun

sopan santun berarti menunjuk kepada hasil yang dinilai baik,

karena sopan santun hanya menunjuk kepada hal-hal yang baik

sesuai dengan norma-norma yang berlaku pada masyarakat dan di

tempat manusia melakukan kegiatan atau aktivitasnya. Dengan

demikian, dapat dikatakan bahwa, akhlak dan sopan santun yang

diajarkan Islam mencakup sekian banyak nilai-nilai luhur yang

hendaknya menghiasi kepribadian manusia.

Seperti yang telah dikemukakan dalam uraian tentang

karakteristik ajaran Islam itu sendiri bahwasanya, contoh sikap baik

seorang muslim dapat dilihat dari ucapan dan sikapnya yang diambil

dari keteladanan Nabi dan budayanya yang tidak bertentangan

dengan nilai-nilai yang terkandung dalam Al-Qur’an dan Sunnah.

Kedudukan akhlak dan sopan santun demikian tinggi dan amat

ditekankan oleh Islam. Penekanan ini antara lain karena dengan

akhlak dan sopan santun akan tercipta keharmonisan hubungan dan

kedamaian di bumi, karena damai adalah dambaan setiap makhluk.

Sebagaimana dijelaskan dalam Qs. Fushshilat ayat 34:

30 Kementerian Agama RI, Mushaf Tajwid An-Na’im, (Surakarta: Az-Ziyadah, 2014), h. 517

Page 84: PENDIDIKAN ISLAM DALAM NOVEL TENGGELAMNYA KAPAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51289... · 2020. 7. 7. · dalam Novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck Dan

67

ي ا الذ ذ ن ف إ ي أ حس لت ه ف ع ب د ة ا ئ ي ن ة و ل الس ت و ي ال س و ل ت س

يم ح ل أ نه و ة ك او د ه ع ن ي ب ن ك و ي ب

“Dan tidaklah sama kebaikan dan kejahatan. Tolaklah (kejahatan

itu) dengan cara yang lebih baik, maka tiba-tiba orang yang

antaramu dan antara dia ada permusuhan seolah-olah telah menjadi

teman yang sangat setia”31

Karenanya, dengan bersikap sopan santun, permusuhan dapat

dihindari, bahkan permusuhan dapat menjadi pertemanan yang

akrab. Dengan sopan santun, seseorang mampu meraih simpati dan

menciptakan hubungan yang baik dibandingkan dengan apapun

selainnya, termasuk materi. Hal ini dikarenakan, sopan santun adalah

manifestasi akhlak yang paling banyak dilihat orang, tolak ukurnya

pun dikenal luas, sekalipun oleh orang yang tidak terpelajar.

r. Bersyukur

Syukur adalah berterima kasih kepada Allah, dan menerima

nikmat yang diberikan kepadanya dengan rasa senang dan lega. Hal

ini terwujud pada lisan, hati maupun perbuatannya. Untuk itu

seorang mukmin, dituntut untuk menyikapi nikmat-nikmat Allah Swt

tersebut dengan rasa syukur.

Orang yang bersyukur akan sadar, nikmat tersebut adalah

pemberian dari yang Maha Kuasa, untuk dipergunakan dalam

kegiatan yang dilandasi dengan ketaatan untuk mencari ridha-Nya.

Sehingga tidak menyebabkan mereka sombong dan lupa atas nikmat

yang diberikan. Maka barang siapa yang mensyukuri nikmat-Nya.

Maka Allah pun akan membalasnya. Sebagaimana yang disebutkan

dalam firman-Nya Qs. Ibrahim ayat 7:

و إ ذ ت ذن ر بك م ل ئ ن ش ك رت ل ز يد نك م و ل ئ ن ك ف رت إ ن ع ذ اب ل ش د يد

31 Kementerian Agama RI, Mushaf Tajwid An-Na’im, (Surakarta: Az-Ziyadah, 2014), h. 480

Page 85: PENDIDIKAN ISLAM DALAM NOVEL TENGGELAMNYA KAPAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51289... · 2020. 7. 7. · dalam Novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck Dan

68

“Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan;

"Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah

(nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka

sesungguhnya azab-Ku sangat pedih".32

D. Deskripsi Hasil Analisis pada Novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck

Karya Hamka

1. Pendidikan Syariah

a. Taat

Pandekar Sutan. Setelah mendapatkan perlakuan tidak adil

sampai dibuang dari tanah kelahirannya dan dipenjarakan. Pandekar

Sutan pun mempelajari ilmu agama, yang membuat ia semakin taat

beribadah. karena ketaatannya inilah, hingga akhir hayatnya pun ia

ditemukan seusai menjalankan ibadah. Berikut kutipannya:

Pada suatu malam, petang kamis malam Jum’at, sedang duduk

di atas tikar sembahyang, bertekun sebagai kebiasaannya, meminta

tobat dari segenap dosa, dia meninggal. Ketika itu engkau telah

pandai menangis dan bersedih, engkau meratap memanggil-manggil

dia(15

Hayati. Dalam kesedihannya melihat kekasih hatinya yang

dirundung kemalangan. Ia menyempatkan meminta ampunan,

pertolongan dan perlindungan atas dirinya dan perbuatan yang ia

lakukan. Segala keluh kesahnya ia serahkan dalam do’anya kepada

Tuhannya. Bahkan ketika diakhir hayatnya pun ia meminta untuk

dituntun membaca dua kalimat suci. Berikut kutipannya:

“Jika cinta itu satu dosa, ampunilah dan maafkanlah! Hamba

akan turut perintah-Mu, hamba tak akan melanggar larangan, tak

akan menghentikan suruhan. Akan hamba simpan, biarlah orang

lain tak tahu, tetapi izinkan hamba ya Tuhan”. Demikianlah,

hampir seluruh malam Hayati karam di dalam permohonannya

32 Kementerian Agama RI, Mushaf Tajwid An-Na’im, (Surakarta: Az-Ziyadah, 2014), h. 256

Page 86: PENDIDIKAN ISLAM DALAM NOVEL TENGGELAMNYA KAPAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51289... · 2020. 7. 7. · dalam Novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck Dan

69

kepada Tuhan supaya Tuhan memberi perlindungan dan tujuan di

dalam hidupnya(42

“bacakanlah.. dua kalimat suci.. ditelingaku”(248

Zainuddin. Ia selalu mengingat Tuhannya, dan menghindari

apa-apa yang dilarang oleh Tuhannya. Ia menyempatkan waktu

untuk beribadah dan berdo’a di waktu tengah malam. Bahkan, ia

tidak hanya mengingat Tuhannya ditengah cobaan yang silih

berganti saja, Zainuddin juga menyerukan pujian dikala ia

mendapatkan kesenangan. Berikut kutipannya:

Saya tak hendak membunuh diri karena asih ada

pergantungan iman dengan yang maha kuasa dan gaib(40

Tiba-tiba, timbul pulalah seruan dari jiwanya kepada Tuhan

yang melindungi seluruh alam, diserukannya di waktu tengah malam

demikian, di waktu segala do’a makbul. “Pujianku tetaplah pada-

Mu, ya Illahi!(44

b. Tawakal

Zainuddin dan Hayati. Ditengah kekejaman pengaruh adat dan

keegoisan manusia. Mereka tidak menyerah dan tetap bertawakal

setelah berusaha mempersatukan cinta untuk membuktikan

keseriusan dan niat baik mereka menuju jenjang pernikahan. Mereka

yakin melalui segala iktiar, niat, dan kerja keras yang dilakukan akan

membuahkan hasil yang baik.

“Kalau ada kepercayaanmu demikian, maka Tuhan tidaklah

akan menyia-nyiakan engkau. Sembahlah dia dengan khusyuk, ingat

dia di waktu senang supaya dia ingat pula kepada kita di waktu kita

sengsara. Dialah yang akan membimbing tanganmu. Dialah yang

akan menunjukkan haluan hidup kepadamu...”(55

Cinta bukan melemahkan hati, bukan membawa putus asa,

bukan menimbulkan tangis sali sedan. Tetapi cinta menghidupkan

pengharapan, menguatkan hati dalam perjuangan menempuh onak

Page 87: PENDIDIKAN ISLAM DALAM NOVEL TENGGELAMNYA KAPAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51289... · 2020. 7. 7. · dalam Novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck Dan

70

dan duri penghidupan. Berangkatlah!. Dan biarlah Tuhan memberi

perlindungan bagi kita(69

Dihalangi atau tidak dikabulkan permintaannya, diterimanya

dengan sabar dan tawakal, apa boleh buat! Memang sudah suratan

nasibnya sejak kecil akan selalu dibesarkan oleh sengsara,

digedangkan oleh keluhan(131

c. Warisan

Zainuddin. Seorang anak muda yang datang ke kampung, yang

lahir dari perkawinan sah dan ibunya bukan pula keturunan

sembarang orang, malah Melayu pilihan dari Bugis, dipandang orang

lain. Berikut kutipannya:

Tetapi harta seorang ayah, yang sedianya akan turun kepada

anaknya, dirampas, dibagi dengan nama “adat” kepada

kemenakannya. Kadang-kadang pula pemberian ayah kepada

anaknya semasa hidup, diperkarakan, dan didakwa ke muka hakim

oleh pihak kemenakan, tidak tercela, bahkan dipandang baik(66

Sistem ini tentulah tidak sesuai dengan apa yang telah

disyariatkan dalam Islam seperti yang dijelaskan dalam ayat

sebelumnya.

d. Nikah

Zainuddin. Ketika Zainuddin ingin meminang Hayati, ia diusir

meskipun dengan cara halus. Perbuatannya dicela, namanya

dibusukkan. Orang tak melihat bahwa sekedar belanja menunggu

dapat penghidupan tetap, dia masih menyimpan. Tetapi bukan itu

yang jadi sebabnya, walaupun uang berbilang, emas bertahil, namun

pemisahan adat masih tebal di negeri itu. Seakan-akan tersuci benar

negeri Minangkabau ini dari dosa. Berikut kutipannya:

Seorang anak muda, yang berkenalan dengan seorang anak

perempuan, dengan maksud baik, maksud hendak kawin,

dibusukkan, dipandang hina. Tetapi seorang yang dengan gelar

bangsawannya, dengan titel datuk dan penghulunya mengawini anak

Page 88: PENDIDIKAN ISLAM DALAM NOVEL TENGGELAMNYA KAPAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51289... · 2020. 7. 7. · dalam Novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck Dan

71

gadis orang berapa ia suka, kawin disana, cerai disini, tinggalkan

anak kampung anu dan cicirkan di kampung ini, tidak tercela, tidak

dihinakan(66

Aziz. Seorang anak Sutan Mantari, ibu bapaknya orang Padang

Panjang. Dia berkerabat dengan orang berpangkat-pangkat, dia

mendapat pekerjaan yang agak pantas. Namun, baginya hidup adalah

komidi saja. Kejujuran tidak ada pada masyarakat, baik laki-laki

maupun perempuan. Kejujuran adalah bergantung kepada uang, dan

uang untuk melepaskan nafsu mudanya. Berikut kutipannya:

Kawin tidak ada gunanya asal suka sama suka. Sebab itu hanya

ijab dan kabul, yang perempuan dibolehkan orang tuanya, baru

boleh kawin, kalau tidak, tidak boleh. Yang demikian adalah

merampas kemerdekaan. Lebih baik turutkan saja kehendak hati

sedang badan muda, kalau sudah tua, yaitu kesempatan kesenangan

tak ada lagi barulah diperbaiki(99

e. Pakaian

Hayati. Seorang gadis kampung yang kaya dengan anugerah

Allah yang abadi dan jauh dari hiruk pikuk perkotaan. Terbiasa

memakai baju berkurung panjang, selendang yang tiada pernah

tanggal dari kepalanya. Berat baginya hendak membuka selendang

yang telah melilit kepalanya, geli seluruh badannya menyinggung

baju yang masih ganjil baginya. Berikut kutipannya:

Hayati telah buka bungkusannya pula, dikeluarkannya

selendang sutra yang bersuji tepinya, baju berkurung benang sering

yang halus, sarung batik pekalongan dan selop.

Sedangkan sahabatnya, Khadijah. Seorang gadis kota yang

terbiasa dengan hiruk pikuknya perkotaan, lebih terbiasa dengan

kebaya pendek yang jarang, yang dijahit menurut model yang paling

baru. Berikut kutipannya:

Kebaya pendek yang jarang, dari pola halus, dadanya terbuka

seperempat, menurut mode yang paling baru. Kutang pun model

Page 89: PENDIDIKAN ISLAM DALAM NOVEL TENGGELAMNYA KAPAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51289... · 2020. 7. 7. · dalam Novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck Dan

72

baru pula sehingga agak jelas pangkal susu dan tidak memakai

selendang. Sarung ialah peklaongan halus, berselop tinggi tumit

pula, ditangan memegang sebuah tas, yang di dalamnya cukup

tersimpan cermin dan pupur.(86-87

f. Perbuatan Keji (Judi dan Zina)

Aziz. Jauh dari mata orang tuanya, bergaul dengan teman

sejawat yang tidak berketentuan perangai sehingga dirinya pun turut

ikut pula, membuat dirinya menjadi seorang penjudi, dan penggangu

rumah tangga orang. Bilamana hari telah malam, dia pergi ketempat

pergurauan, melepas nafsu mudanya, karena yang lebih disukainya

ialah menghabiskan uang dengan orang-oang yang tak berketentuan.

Berikut kutipannya:

“Si Aziz anak Sutan Mantari, ibu bapaknya orang Padang

Panjang ini karena dia berkerabat dengan orang berpangkat-

pangkat, dia mendapat pekerjaan yang agak pantas. Tetapi

perangainya... Masya Allah! Penjudi, pengganggu rumah tangga

orang, sudah dua tiga kali terancam jiwanya karena mengganggu

anak bini orang. Syukur ada uang simpanan ayahnya yang akan

dihabiskannya, kalau tidak tentu sudah tekor kas dikantor tempat dia

bekerja, tetapi dia dapat menutup malu. Apa yang lebih berkuasa di

dunia ini lain dari uang?”(140

g. Sedekah

Zainuddin. Karena ketaatan dan keimanannya, membuat

Zainuddin menyadari bahwa harta dan kesuksesan yang ia capai dari

seluruh kerja kerasnya semata-mata hanyalah titipan yang harus ia

pergunakan secara bijak, entah untuk keperluan pribadinya ataupun

bersedekah kepada yang membutuhkan. Bahkan sebelum

meninggalpun ia menuliskan pesan yang berisi penyerahan

karangan-karangan buatannya untuk disumbangkan kepada anak

muda yang terlantar.

Page 90: PENDIDIKAN ISLAM DALAM NOVEL TENGGELAMNYA KAPAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51289... · 2020. 7. 7. · dalam Novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck Dan

73

Di dalam hal yang demikian, ada pula tabiatnya yang sangat

mulia. Yaitu kasih sayang kepada fakir dan miskin, sangat iba

kepada perempuan-perempuan tua yang meminta-minta di tepi

jalan. Kalau sekiranya ada orang dagang anak sumatra atau anak

mengkasar yang terlantar di kota surabaya dan datang meminta

tolong kepadanya, tidaklah mereka akan meninggalkan rumah itu

dengan tangan kosong. Ketika diketahuinya bahwa dikota itu ada

perkumpulan anak-anak sumatra yang bekerja memburuh atau

ditempat-tempat yang lain, sudi pula ia memasuki perkumpulan itu.

segala iuran diisinya, kadang-kadang lebh daripada yang dibayar

orang lain.(177

Karangan-karanganku kuserahkan kepada klub anak sumatera.

Sedapat-dapatnya karangan-karangan itu dicetak, dan hasil

keuntungannya diambil pembantu anak muda yang terlantar dalam

menuju cita-citanya(254

h. Taubat

Bang Muluk. Melihat ketaatan dan keimanan Zainuddin, tertari

betul hatinya untuk kembali kejalan yang lurus. Ia pun bertekad

untuk memperbaiki dirinya dengan menjadi sahabat setia Zainuddin.

Berikut kutipannya:

“Benar sebab guru banyak memberikan kebaikan yang akan

saya contoh, saya hendak menuntut peghidupan yang baru

meninggalkan baju perewa saya. Saya hendak tunduk dan kembali

ke jalan yang benar karena sejauhjauh tersesat, kepada kebenaran

jugalah kita kembali”(172

Tabel I.1

Temuan Pendidikan Syariah dalam Novel Tenggelamnya

Kapal Van Der Wijck Karya Hamka

Page 91: PENDIDIKAN ISLAM DALAM NOVEL TENGGELAMNYA KAPAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51289... · 2020. 7. 7. · dalam Novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck Dan

74

Pendidikan

Syariah Kutipan Novel Keterangan

Taat Pada suatu malam, petang kamis malam

Jum’at, sedang duduk di atas tikar

sembahyang, bertekun sebagai

kebiasaannya, meminta tobat dari segenap

dosa, dia meninggal. Ketika itu engkau telah

pandai menangis dan bersedih, engkau

meratap memanggil-manggil dia(15

Jika iman tersebut telah

meresap di dalam jiwa

yang disertai dengan

sikap khusyu’, tenang,

taat, dan patuh. Hatinya

tidak akan meledak-

ledak lantaran

mendapatkan

kenikmatan, dan tidak

putus asa ketika ditimpa

musibah, hingga akhir

hayatnya.

“Jika cinta itu satu dosa, ampunilah dan

maafkanlah! Hamba akan turut perintah-Mu,

hamba tak akan melanggar larangan, tak

akan menghentikan suruhan. Akan hmaba

simpan, biarlah prang lain tak tahu, tetapi

izinkan hamba ya Tuhan”. Demikianlah,

hampir seluruh malam Hayati karam di

dalam permohonannya kepada Tuhan supaya

Tuhan memberi perlindungan dan tujuan di

dalam hidupnya(42

“bacakanlah.. dua kalimat suci..

ditelingaku”(248

Saya tak hendak membunuh diri karena

masih ada pergantungan iman dengan yang

maha kuasa dan gaib(40

Tiba-tiba, timbul pulalah seruan dari

jiwanya kepada Tuhan yang melindungi

seluruh alam, diserukannya di waktu tengah

malam demikian, di waktu segala do’a

makbul. “Pujianku tetaplah pada-Mu, ya

Illahi!(44

Page 92: PENDIDIKAN ISLAM DALAM NOVEL TENGGELAMNYA KAPAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51289... · 2020. 7. 7. · dalam Novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck Dan

75

Tawakal “Kalau ada kepercayaanmu demikian ,

maka Tuhan tidaklah akan menyia-nyiakan

engkau. Sembahlah dia dengan khusyuk,

ingat dia di waktu senang supaya dia ingat

pula kepada kita di waktu kita sengsara.

Dialah yang akan membimbing tanganmu.

Dialah yang akan menunjukkan haluan hidup

kepadamu...”(55

Menyandarkan segala

urusan yang sebelumnya

telah diusahakan, kepada

Allah Swt.

Dihalangi atau tidak dikabulkan

permintaannya, diterimanya dengan sabar

dan tawakal, apa boleh buat! Memang sudah

suratan nasibnya sejak kecil akan selalu

dibesarkan oleh sengsara, digedangkan oleh

keluhan(131

Cinta bukan melemahkan hati, bukan

membawa putus asa, bukan menimbulkan

tangis Sali sedan. Tetapi cinta

menghidupkan pengharapan, menguatkan

hati dalam perjuangan menempuh onak dan

duri penghidupan. Berangkatlah!. Dan

biarlah Tuhan memberi perlindungan bagi

kita(69

Warisan Tetapi harta seorang ayah, yang

sedianya akan turun kepada anaknya,

dirampas, dibagi dengan nama “adat”

kepada kemenakannya. Kadang-kadang pula

pemberian ayah kepada anaknya semasa

hidup, diperkarakan, dan didakwa ke muka

hakim oleh pihak kemenakan, tidak tercela,

bahkan dipandang baik(66

Harta peninggalan yang

ditinggalkan pewaris

kepada ahli waris, baik

karena hubungan

keluarga maupun

pernikahan, dibagikan

sesuai syariat Islam

Page 93: PENDIDIKAN ISLAM DALAM NOVEL TENGGELAMNYA KAPAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51289... · 2020. 7. 7. · dalam Novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck Dan

76

Nikah Seorang anak muda, yang berkenalan

dengan seorang anak perempuan, dengan

maksud baik, maksud hendak kawin,

dibusukkan, dipandang hina. Tetapi seorang

yang dengan gelar bangsawannya, dengan

titel datuk dan penghulunya mengawini anak

gadis orang berapa ia suka, kawin disana,

cerai disini, tinggalkan anak kampung anu

dan cicirkan di kampung ini, tidak tercela,

tidak dihinakan(66

Pernikahan diharapkan

hanyalah semata-mata

untuk beribadah dan

menghindari

larangannya untuk

bermaksiat tanpa

membatasi harta, ras dan

budaya, bukan pula

hanya untuk mengangkat

status sosial saja ataupun

hiburan semata. Kawin tidak ada gunanya asal suka

sama suka. Sebab itu hanya ijab dan kabul,

yang perempuan dibolehkan orang tuanya,

baru boleh kawin, kalau tidak, tidak boleh.

Yang demikian adalah merampas

kemerdekaan. Lebih baik turutkan saja

kehendak hati sedang badan muda, kalau

sudah tua, yaitu kesempatan kesenangan tak

ada lagi barulah diperbaiki(99

Pakaian Hayati telah buka bungkusannya pula,

dikeluarkannya selendang sutra yang bersuji

tepinya, baju berkurung benang sering yang

halus, sarung batik pekalongan dan selop.

Sedangkan sahabatnya, kebaya pendek

yang jarang, dari pola halus, dadanya

terbuka seperempat, menurut mode yang

paling baru. Kutang pun model baru pula

sehingga agak jelas pangkal susu dan tidak

memakai selendang. Sarung ialah

peklaongan halus, berselop tinggi tumit

Islam tidak menjelaskan

secara detail model

pakaian Islami, tetapi

Islam menjelaskan

aturan umum dan etika

berpakaian yang mesti

dipahami dan diamalkan.

Page 94: PENDIDIKAN ISLAM DALAM NOVEL TENGGELAMNYA KAPAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51289... · 2020. 7. 7. · dalam Novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck Dan

77

pula, ditangan memegang sebuah tas, yang

di dalamnya cukup tersimpan cermin dan

pupur.(86-87

Perbuatan

Keji (Judi,

dan Zina)

“Si Aziz anak Sutan Mantari, ibu

bapaknya orang Padang Panjang ini karena

dia berkerabat dengan orang berpangkat-

pangkat, dia mendapat pekerjaan yang agak

pantas. Tetapi perangainya... Masya Allah!

Penjudi, pengganggu rumah tangga orang,

sudah dua tiga kali terancam jiwanya karena

mengganggu anak bini orang. Syukur ada

uang simpanan ayahnya yang akan

dihabiskannya, kalau tidak tentu sudah tekor

kas dikantor tempat dia bekerja, tetapi dia

dapat menutup malu. Apa yang lebih

berkuasa di dunia ini lain dari uang?”(140

Perbuatan keji seperti

Judi dan berzina, bukan

hanya akan merugikan

diri sendiri, tetapi juga

orang lain. Sehingga

apabila dibiarkan, maka

akan merusak tatanan

masyarakat yang dapat

menyebabkan kekacauan

dan kebinasaan.

Sedekah Di dalam hal yang demikian, ada pula

tabiatnya yang sangat mulia. Yaitu kasih

sayang kepada fakir dan miskin, sangat iba

kepada perempuan-perempuan tua yang

meminta-minta di tepi jalan. Kalau sekiranya

ada orang dagang anak sumatra atau anak

mengkasar yang terlantar di kota surabaya

dan datang meminta tolong kepadanya,

tidaklah mereka akan meninggalkan rumah

itu dengan tangan kosong. Ketika

diketahuinya bahwa dikota itu ada

perkumpulan anak-anak sumatra yang

bekerja memburuh atau ditempat-tempat

yang lain, sudi pula ia memasuki

Pemberian seorang

muslim kepada orang

lain secara ikhlas dan

sukarela tanpa dibatasi

oleh waktu dan jumlah

tertentu.

Page 95: PENDIDIKAN ISLAM DALAM NOVEL TENGGELAMNYA KAPAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51289... · 2020. 7. 7. · dalam Novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck Dan

78

perkumpulan itu. segala iuran diisinya,

kadang-kadang lebh daripada yang dibayar

orang lain.(177

Karangan-karanganku kuserahkan

kepada klub anak sumatera. Sedapat-

dapatnya karangan-karangan itu dicetak,

dan hasil keuntungannya diambil pembantu

anak muda yang terlantar dalam menuju

cita-citanya(254

Taubat “Benar sebab guru banyak memberikan

kebaikan yang akan saya contoh, saya

hendak menuntut peghidupan yang baru

meninggalkan baju perewa saya. Saya

hendak tunduk dan kembali ke jalan yang

benar karena sejauhjauh tersesat, kepada

kebenaran jugalah kita kembali”(172

Tekad untuk

memperbaiki diri

menuju arah yang lebih

baik

2. Pendidikan Akhlak

a. Berani

Pandekar Sutan. Ketika ia menerima ketidakadilan dari

mamaknya yaitu Datuk Mantari Labih ia lebih memilih berani

mengungkapkan ketidakadilan itu dan melawannya. Sebagaimana

yang diutarakannya dihadapan mamak-mamak, kemenakan-

kemenakan lain dan Datuk Mantari Labih yang hadir di atas rumah

besar itu dalam kutipan berikut:

“Mamak sendiri pernah menggadai, bukan untuk mengawinkan

kemenakan, tetapi untuk mengawinkan anak mamak sendiri. Berapa

tumpak sawah dikerjakan oleh istri mamak, kami tidak mendapat

bagian”(5)

Page 96: PENDIDIKAN ISLAM DALAM NOVEL TENGGELAMNYA KAPAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51289... · 2020. 7. 7. · dalam Novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck Dan

79

Zainuddin. Disaat sebelumnya ia mendapatkan penolakkan

keras untuk meminang Hayati bahkan diusir dari kampung Batipuh

oleh Datuk karena kemiskinannya. Zainuddin tetap kembali meminta

izin untuk meminang Hayati menjadi istrinya sebagaimana yang

diutarakannya dalam surat berikut:

“Saya hendak hidup dengan kemenakan engku, Hayati!. Tak

usah engku takut Hayati akan kecewa bersuami saya. Percayalah

engku bahwa dia akan beroleh seorang suami yang kenal

kewajibannya, menempuh kesenangan dan kesusahan dengan hati

yang tetap” (118-119)

b. Tamak

Datuk Mantari Labih, Mamak, dan Kemenakan-

Kemenakan Pandekar Sutan. Harta peninggalan ibunda

Pandekar Sutan seluruhnya dikuasainya dengan beralasan

mengikuti hukum adat. Bahkan, ketika ingin dipergunakan untuk

modal menikah pun dianggap akan menghabiskan harta tua, yang

padahal justru merekalah yang menghabiskan harta itu sendiri

untuk urusan pribadi. Berikut kutipannya:

Dia hendak kawin, hendak berumah tangga, hendak melawan

laga kawan-kawan sesama gadang. Tetapi selalu dapat halangan

dari mamaknya sebab segala penghasilan sawah dan ladang

diangkutnya ke rumah anaknya. Beberapa kali dia mencoba

meminta supaya dia diizinkan menggadai, bukan saja mamaknya

yang menghalangi, bahkan pihak kemenakan-kemenakan yang

jauh, terutama pihak yanga perempuan sangat menghalangi

sebab harta itu mesti jatuh ketangan mereka(5

c. Egois

Datuk Mantari Labih. Ketika Pandekar Sutan hendak

mengabaikan setumpak sawah untuk belanjanya beristri karena

sudah besar dan dewasa belum juga dipanjat “ijab kabul”. Ia tetap

tidak memberikannya karena merasa itu haknya. Padahal apa

Page 97: PENDIDIKAN ISLAM DALAM NOVEL TENGGELAMNYA KAPAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51289... · 2020. 7. 7. · dalam Novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck Dan

80

yang diminta oleh Pandekar Sutan adalah apa yang seharusnya

sudah menjadi haknya. Berikut kutipannya:

“Itu jangan disebut”. Kata Datuk Mantari Labih. “Itu

kuasaku, saya mamak di sini, menghitamkan dan memutihkan

kalian semua dan menggantung tinggi membuang jauh”(5)

Datuk Garang. Ia lebih mementingkan dirinya dengan

mempertahankan nama baiknya dibandingkan dengan

kebahagiaan dan masa depan kemenakannya (Hayati) dan niat

baik yang ditunjukkan Zainuddin untuk meminang

kemenakannya. Berikut kutipannya:

“Lebih baik dia mati, senang kita; daripada dia memberi

malu ninik mamak, merusak adat dan lembaga, mengubah cupak

nan usali. Apa guna dia hidup kalau akan mencorengkan arang

dikening dan menggoreskan malu dimuka kita?”(123)

d. Jujur

Pandekar Sutan. Ketika ia melakukan suatu kesalahan, lalu

ia diberi pertanyaan mengenai kesalahannya tersebut ia langsung

mengakuinya, meskipun ia tahu karena kesalahannya itu ia akan

mendapatkan hukuman yang berat. Berikut kutipannya:

Ketika Landrad bersidang di Padang Panjang, Pandekar

Sutan mengaku terus terang atas kesalahannya, dia di buang 15

tahun.(6)

Zainuddin. Meskipun kenyataan yang ingin disampaikannya

itu pahit dan menyakitkan, ia tetap lebih memilih

menyampaikannya secara jujur sesuai dengan apa yang terjadi

dan apa yang dilihatnya. Seperti kutipan berikut:

“Saya bukan mencela bentuk pakaian orang kini, yang saya

cela ialah cara yang berlebih-lebihan, dibungkus perbuatan

terlalu dengan nama mode. Kemarin, adinda pakai baju yang

sejarang-jarangnya, hampir separuh dada adinda kelihatan,

Page 98: PENDIDIKAN ISLAM DALAM NOVEL TENGGELAMNYA KAPAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51289... · 2020. 7. 7. · dalam Novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck Dan

81

sempit pula gunting lengannya, dan pakaian yang dibawa

ketengah-tengah ramai (94)

e. Sabar

Pandekar Sutan. Disaat ia selalu dicurangi oleh Datuk

Mantari Labih dan kemenakan-kemenakannya atas harta

miliknya, ia lebih memilih untuk bersabar. Meskipun, pada

akhirnya ia tidak bisa lagi melihat ketidakadilan tersebut. Berikut

kutipannya:

Sebetulnya Pandekar Sutan hanya seorang yang bertabiat

lemah lembut, lunak hati. Kalau bukan karena lunaknya tidaklah

akan selama itu dia menahan hati menghadapi kekerasan

mamaknya.(7)

Hayati. Di alam dusunnya yang masih memegang erat adat,

yang membuat dirinya sendiri sudah berapa lama dalam

peperangan batin karena cintanya kepada Zainuddin terhambat. Ia

tetap sabar dan patuh menuruti kehendak Datuk dan ninik

mamaknya karena tidak ingin mengecewakan hatinya.

Hayati seorang gadis yang bercita-cita tinggi, tetapi jiwanya

pun tak betah akan mengecewakan hati ninik mamaknya dan

kaum kerabatnya. Dia hanya akan menerima apa tulisan

takdir.(126

Dan ketika tabiat suaminya, Aziz, mulai terlihat semakin

jelas. Ia tetap bersabar menghadapi suaminya itu.

Di dalam rumah dirasanya sebagai dalam neraka, akan lari

tak dapat! Karena Hayati adalah seorang yang lemah lembut,

yang lebih suka berkorban, harta jiwanya sendiri, daripada

mengganggu orang lain. Dia ingat satu pepatah yang pernah

dibacanya dalam buku: “Perjuangan laki-laki di medan perang,

perjuangan perempuan dalam rumahnya”.(204

Page 99: PENDIDIKAN ISLAM DALAM NOVEL TENGGELAMNYA KAPAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51289... · 2020. 7. 7. · dalam Novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck Dan

82

Zainuddin. Cobaan silih berganti yang dihadapinya sejak

kecil hingga dewasa, diterimanya dengan hati teguh dan ikhlas.

Berikut kutipannya:

“... Hidupnya besar dalam pangkuan orang lain.

Ditempuhnya Minangkabau dengan cita-cita besar. Namun,

disana ia dipandang laksana minyak dengan air saja. Setelah itu,

dia diusir dari tanah asal keturunannya. Meskipun dia diusir,

hatinya tetap dan teguh. Tiba-tiba sampailah kepadanya warta

bahwa ibu angkatnya meninggal pula di Mengkasar. Tetapi dia

dapat waris Rp 3.000,00. Lalu dicobanyalah meminang

perempuan itu kepada keluarganya. Kiranya pinangannya ditolak

orang dengan kasar, dia tidak orang Minangkabau, dia tidak

orang beradat berlembaga. Waktu itulah hatinya remuk. Runtuh

hancur luluh. Dicobanya mengirimi surat kepada perempuan

meminta dikasihani, namun kiranya ia mendapat balasan pula

bahwa cinta ditukar dengan persahabatan dan itu bukan atas

paksaan melainkan kemauannya. Diterimanya vonis itu dengan

hati teguh, hingga ia mendengar kabar bahwa perempuan telah

kawin, ia pun jatuh sakit. Itulah sebabnya kami berangkat ke

tanah Jawa ini”(213-215)

f. Menepati Janji

Mak Base. Ketika diberi kepercayaan oleh Pandekar Sutan,

ia tidak sedikitpun melanggar kepercayaan itu. Justru kepercayaan

itu dijaga dengan amat baik. Berikut kutipannya:

Pada suatu hari, dipanggilnya mamak dan diserahkannya

serencengan anak kunci seraya berkata, “Mulai sekarang

engkaulah yang berkuasa di sini, Base. Kunci ini engkau yang

memegang. Kunci putih ini ialah kunci almari. Sebuah peti kecil

ada dalam almari itu. Peti itu tak boleh engkau buka, kecuali

kalau saya mati”. Petaruhnya itu mamak pegang baik-baik dan

teguh. Setelah dia wafat barulah peti itu mamak buka.(16)

Page 100: PENDIDIKAN ISLAM DALAM NOVEL TENGGELAMNYA KAPAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51289... · 2020. 7. 7. · dalam Novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck Dan

83

Bahkan, kalau bukan karena pesan yang pernah disampaikan

oleh kedua orang tua anak angkatnya (Zainuddin) untuk melihat

tanah nenek moyangnya. Dia tidak akan melepaskannya. Berikut

kutipannya:

“... Kalau bukan hendak mencukupkan wasiat ibumu dan

cita-cita ayahmu, mamak larang engkau berangkat kesana,

mamak suruh bersekolah atau menuntut ilmu di Mengkasar

saja”(18)

g. Suka Menolong

Zainuddin. Jika ada pekerjaan ataupun pertolongan yang

bisa ia berikan, ia tidak akan segan menawarkan dirinya untuk

ikut membantu dan menolongnya. Berikut kutipannya:

Bilamana orang ke sawah, ditolongnya ke sawah, bilamana

orang ke ladang, dia pun ikut ke ladang (23)

“Berangkatlah encik lebih dahulu pulang ke Batipuh, marah

mamak dan ibu encik kelak jika terlambat benar akan pulang,

pakailah payung ini, berangkatlah sekarang juga” (27)

“Dia selalu suka membantu orang yang melarat. Kerap kali

datang kepadanya anak-anak muda yang kekurangan ongkos

buat kawin, meminta bantu kepadanya, dia keluarkan uang

secukupnya untuk upacara itu”(216)

Bang Muluk. Ketika melihat Zainuddin dalam kesusahan

dan memerlukan bantuannya. Dengan senang hati ia

membantunya tanpa mengharapkan imbalan. Berikut kutipannya:

“Guru tak usah rugi terlalu banyak dalam perkara itu!

meskipun misalnya mencari Aziz akan memakan ongkosbanyak,

haram saya memakan uang guru, guru telah jadi saudara saya”

(139)

“Saya mesti ikut! Kata Muluk. “Saya tertarik dengan guru.

Sebab itu bawalah saya menjadi jongos, menjadi pelayan,

menjadi orang suruhan di waktu siang di dalam pergaulan hidup,

Page 101: PENDIDIKAN ISLAM DALAM NOVEL TENGGELAMNYA KAPAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51289... · 2020. 7. 7. · dalam Novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck Dan

84

dan menjadi sahabat yang setia yang akan mempertahankan jika

guru ditimpa susah!”(172)

h. Sombong

Datuk Garang. Ketika Zainuddin menyampaikan maksud

baiknya untuk meminang kemenakkannya (Hayati), maksud itu

ditolakkannya mentah-mentah. Dianggapnya bahwa Zainuddin

tidaklah pantas untuk kemenakkannya itu, dikarenakan

keadaannya yang hanyalah anak pisang, yatim piatu, lagi miskin.

Berikut kutipannya:

“Hai upik, baru kemarin kau memakan garam dunia, kau

belum tahu belit-belitnya. Bukanlah kau sembarang orang, bukan

tampan Zainuddin itu jodohmu. Orang yang begitu tak dapat

untuk menggantungkan hidupmu, pemenung, pehiba hati, dan

kadang-kadang panjang angan-angan. Di zaman sekarang

haruslah suami penumpangkan hidup itu seorang yang tentu

pencaharian, tentu asal-usul. Jika perkawinan dengan orang

yang demikian langsung, dan engkau beroleh anak, kemanakah

anak itu akan berbako? Tidakkah engkau tahu bahwa Gunung

Merapi masih tegak dengan teguhnya? Adat masih berdiri

dengan kuat, tak boleh lapuk oleh hujan, tak boleh lekang oleh

panas?”(63)

Khadijah. Setelah mengetahui seperti apakah Zainuddin

yang selama ini diceritakan oleh Hayati. Khadijah menganggap

bahwa Zainuddin dengan Hayati dan dirinya memiliki perbedaan

kedudukan yang tinggi. Bahkan, ketika Zainuddin menyampaikan

kritik dan sarannya kepada Hayati ia tidak menerima dan balik

merendahkannya. Ia merasa bahwa apa yang dipakainya lebih

baik dan modern daripada yang dimaksudkan Zainuddin dalam

suratnya. Berikut kutipannya:

Page 102: PENDIDIKAN ISLAM DALAM NOVEL TENGGELAMNYA KAPAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51289... · 2020. 7. 7. · dalam Novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck Dan

85

“Cis, ‘alim’ betul orang yang engkau cintai ini. Maunya

rupanya supaya kau coreng mukamu dengan arang, pakai

pakaian orang Dusun Batipuh semasa 30 tahun yang lalu...”

“Kalau demikian memang berlain sekali pendirian kita

perkara cinta, Hayati. Kau terlalu dibuaikan angan-angan. Kalau

bagi saya, sekiranya datang malaikat dari langit, mengaku sudi

menjadi kecintaanku, dibawanya sangkar dari emas, cukup

pakaian dari sutra ainal benaat, bermahkotakan intan baiduri,

tetapi kemerdekaanku dirampas, dan aku wajib tinggal selama-

lamanya dalam sangkar mas itu; jika aku bernyanyi hanya untuk

dia, jika aku bersiul hanya buat didengarnya, aku diikat, dipaksa

turut ikatan itu. Maka terimakasih bagi malaikat, selamat jalan

bagi sangkar mas, selamat pergi bagi mahkota baiduri. Bagiku,

bebas menurutkan kata hati, dibawah perintah diri seorang,

itulah tujuan yang paling tinggi di dunia ini.”(95-96)

i. Mencela

Khadijah dan teman-temannya. Ketika melihat penampilan

Zainuddin yang dianggap dusun. Mereka saling tertawa dan

melemparkan ejekan kepadanya.

Sambil mengeluarkan senyuman yang agak pahit artinya,

khadijah berkata, sambil melihat kepada Zainuddin yang berdiri

di tepi pagar itu, “itulah rupanya orang yang engkau puji-puji

itu, Hayati?”

Seorang temannya berkata pula, “rupanya alim betul kenalanmu

itu!”

“orang banyak berpikir memang begitu” kata yang seorang pula

“tapi model pula saya lihat baju buka ditutupkan ke telapaknya

da tidak memakai dasi” kata lain

“sarungnya sarung bugis” kata yang seorang

“memang dia orang mengkasar” kata khadijah pula

“o, jadi bukan orang sini?” kata yang seorang

Page 103: PENDIDIKAN ISLAM DALAM NOVEL TENGGELAMNYA KAPAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51289... · 2020. 7. 7. · dalam Novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck Dan

86

Tiba-tiba datanglah seorang opas mengusiri orang yang

tegak di tepi pagar karena tak boleh terlalu dekat. Zainuddin

turut terusir dengan orang banyak. Teman-temannya tertawa

terbahak-bahak melihatkan kejadian itu.(90

j. Pengecut

Aziz. Ketika menghadapi masalah yang diakibatkan oleh

perbuatanya sendiri. Ia lebih memilih untuk lari dan melemparkan

tanggung jawabnya kepada orang lain, daripada harus

menghadapinya dan menanggung malu dihadapan keluarganya.

Sekarang saya sudah menetapkan hukuman atas diri orang

yang bersalah sekian besar. Saya mesti mencabut jiawanya

supaya dia lekas tersingkir. Maka sebelum itu, dengan surat ini

saya berkata terus terang, bahwa hayati saya kembalikan ke

tangan saudara, dia saya lepaskan, tidak dalam ikatan saya lagi.

Saya merasa hanya inilah sedikit pembalas budi kepada tuan-

tuan keduanya dari saya yang hina(220

k. Pemaaf

Zainuddin. Ia memaafkan kesalahan Hayati dan Aziz.

Meskipun sakit hati yang pernah ada begitu sakitnya ia rasakan.

Namun, ia hlangkan dan gantikan dengan rasa kasih sayang

kepada saudara.

Kedatangan mereka diterima oleh Zainuddin dan Muluk

dengan hati bersih dan suci, penerimaan sahabat kepada

sahabatnya. Rumahnya ada mempunya kamar buat tetanggamu,

cukup luas dan sederhana. Apalagi sempit dan luas rumah, bukan

bergantung kepada rumah, tetapi bergantung kepada kesenangan

hati yang mempunyai. (206-207

l. Kerja Keras

Zainuddin. Didalam keterpurukkannya, Zainuddin bangkit

dengan semangatnya yang begitu besar. Ia ditemani sahabatnya,

Muluk, memulai kerja kerasnya menyelesaikan karagan-

Page 104: PENDIDIKAN ISLAM DALAM NOVEL TENGGELAMNYA KAPAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51289... · 2020. 7. 7. · dalam Novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck Dan

87

karangannya untuk dikirimkan kepada surat-surat kabar harian

dan mingguan.

Dari sanalah dicobanya menyudahkan karangan-

karangannya yang terbengkalai, terutama dibagian hikayat.

Dikirimnya kepada surat-surat kabar harian dan mingguan.

Rupanya karangan-karangannya itu mendapat tempat yang baik

karena halus susun bahasanya, dan diberi orang honorarium

meskipun kecil. Lantaran penerimaan orang yang demikian ,

hatinya bertambah giat dan semangatnya makin bangun.

Sehingga di dalam masa yang belum cukup setahun, karanan-

karangannya telah banyak tersiar (175

m. Dermawan

Zainuddin. Dalam kemewahan dan kesenangan atas

kesuksesan karirnya yang semakin melambung tinggi, tidak

membuatnya lupa bahwa semua harta itu adalah titipan Allah

untuk beramal shaleh untuk membantu sesama manusia.

Di dalam hal yang demikian, ada pula tabiatnya yang sangat

mulia. Yaitu kasih sayang kepada fakir dan miskin, sangat iba

kepada perempuan-perempuan tua yang meminta-minta di tepi

jalan. Kalau sekiranya ada orang dagang anak sumatra atau

anak mengkasar yang terlantar di kota surabaya dan datang

meminta tolong kepadanya, tidaklah mereka akan meninggalkna

rumah itu dengan tangan kosong. Ketika diketahuinya bahwa

dikota itu ada perkumpulan anak-anak sumatra yang bekerja

memburuh atau ditempat-tempat yang lain, sudi pula ia

memasuki perkumpulan itu. segala iuran diisinya, kadang-kadang

lebh daripada yang dibayar orang lain.(177

n. Menghasut

Khadijah. Sehari sesudah Khadijah berbicara panjang

mencela dan mengejek Zainuddin itu, Hayati dibawanya kedalam

kamarnya. Diperhatikannya album dan cincin berlian tanda mata

Page 105: PENDIDIKAN ISLAM DALAM NOVEL TENGGELAMNYA KAPAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51289... · 2020. 7. 7. · dalam Novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck Dan

88

dari tunangannya untuk menghasut Hayati agar menjadi bimbang

hatinya kepada Zainuddin.

“Engkau puji-puji kebaikan Zainuddin, saya memuji pula

kebaikannya. Tetapi orang yang demikian, di zaman sebagai

sekarang ini tak dapat dipakai. Kehidupan zaman sekarang

berkehendak kepada uang dan harta cukup. Jika berniaga,

perniagaannya maju, jika makan gaji, gajinya cukup. Cinta

walaupun bagaimana sucinya, semua bergantung kepada uang!”

“Engkau boleh menahan hatimu dengan pakaian yang buruk

dekat lakimu, boleh bersabar dengan rumah yang tak sederhana,

jika hanya berdua saja. Tetapi tak lama engkau dapat menahan

hati mendengarkan rayuan angin yang masuk dari celah tingkap

rumahmu. Tak lama engkau dapat menhan hati, melihat mata

orang yang memandangmu dengan belas kasihan. Ketika itu cinta

itu akan berangsur surut, engkau mula-mula menyesali nasib.

Bila nasib telah disesali, tentu lama-lama pindah penyesalan

kepada yang menyebabkan datangnya nasib itu, ialah si suami.

Suami pun demikian pula. Berapa banyak saya dengar, berita

dari orang yang telah bersuami, mengatakan bahwa ada laki-laki

yang mengatakan istrinya sial, mengatakan istrinya menyebabkan

dia dapat naas”(102)

Ia juga menghasut Aziz untuk meminang Hayati dan

menjadikan sahabatnya itu mengikuti gaya dan kebiasaan mereka,

orang-orang kota.

“Gadis kampung salahnya terlalu kaku kalau dibawa ke

kota,” kata Aziz dengan suara lunak

“Itu mudah diperbaiki. Kalau kita palut badannya dengan

mas, diberi kesenangan yang memuaskan, tentu dia akan berubah

menjadi orang kota yang modern kelak” kata khadijah (104

o. Buruk Sangka

Page 106: PENDIDIKAN ISLAM DALAM NOVEL TENGGELAMNYA KAPAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51289... · 2020. 7. 7. · dalam Novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck Dan

89

Mak Tangah Limah. Mengetahui keteguhan cinta

kemenakkannya, Hayati kepada Zainuddin. Pada saat

permusyawarahan ninik mamak di atas rumah nan gedang untuk

membicarakan mufakat antara menerima pinangan Aziz atau

Zainuddin. Mak Tangah Limah melontarkan sangkaannya.

“rasanya patut juga kita awas. Sebab barangkali si Hayati

ini entah kena apa-apa, maklum ilmu orang Mengkasar sangat

mujarab sebab selama ini pikirannya hanya kepada Zainuddin

saja”(125

p. Ingkar Janji

Aziz. Ketika kesehatan tubuhnya mulai pulih, ia meminta izin

untuk pergi mencari pekerjaan dan datang kembali setelahnya

untuk menjemput istrinya, Hayati. Namun, bukannya ia kembali

menjemput istrinya, Aziz justru mengingkarinya dengan

membawa berita kematiannya.

“Saya telah melarat sekarang, saya dan istri saya. Saudara

yang telah menyambut dalam rumah saudara sekian lamanya.

Hal ini tak boleh saya derita lama. Di kota Surabaya, saya pun

merasa lebih malu. Sebab itu lepaslah saya berangkat mencari

pekerjaan lain ke luar kota Surabaya. Saya akan pergi sendiriku

lebih dahulu. Dimana pekerjaan dapat, saya kirim kabar segera

supaya istriku dapatmenurutkan ke sana”(208

Tabel I.2

Temuan Pendidikan Akhlak dalam Novel Tenggelamnya

Kapal Van Der Wijck Karya Hamka

No. Kutipan Novel Keterangan

Pandekar

Sutan

“Mamak sendiri pernah menggadai, bukan untuk

mengawinkan kemenakan, tetapi untuk mengawinkan anak

Berani

Page 107: PENDIDIKAN ISLAM DALAM NOVEL TENGGELAMNYA KAPAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51289... · 2020. 7. 7. · dalam Novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck Dan

90

mamak sendiri. Berapa tumpak sawah dikerjakan oleh istri

mamak, kami tidak mendapat bagian”(5)

Ketika Landrad bersidang di Padang Panjang,

Pandekar Sutan mengaku terus terang atas kesalahannya,

dia di buang 15 tahun.(6)

Jujur

Sebetulnya Pandekar Sutan hanya seorang yang

bertabiat lemah lembut, lunak hati. Kalau bukan karena

lunaknya tidaklah akan selama itu dia menahan hati

menghadapi kekerasan mamaknya.(7)

Sabar

Zainuddin “Saya hendak hidup dengan kemenakan engku,

Hayati!. Tak usah engku takut Hayati akan kecewa

bersuami saya. Percayalah engku bahwa dia akan beroleh

seorang suami yang kenal kewajibannya, menempuh

kesenangan dan kesusahan dengan hati yang tetap” (118-

119)

Berani

“Saya bukan mencela bentuk pakaian orang kini, yang

saya cela ialah cara yang berlebih-lebihan, dibungkus

perbuatan terlalu dengan nama mode. Kemarin, adinda

pakai baju yang sejarang-jarangnya, hampir separuh dada

adinda kelihatan, sempit pula gunting lengannya, dan

pakaian yang dibawa ketengah-tengah ramai (94)

Jujur

“... Hidupnya besar dalam pangkuan orang lain.

Ditempuhnya Minangkabau dengan cita-cita besar.

Namun, disana ia dipandang laksana minyak dengan air

saja. Setelah itu, dia diusir dari tanah asal keturunannya.

Meskipun dia diusir, hatinya tetap dan teguh. Tiba-tiba

sampailah kepadanya warta bahwa ibu angkatnya

meninggal pula di Mengkasar. Tetapi dia dapat waris Rp

3.000,00. Lalu dicobanyalah meminang perempuan itu

kepada keluarganya. Kiranya pinangannya ditolak orang

Sabar

Page 108: PENDIDIKAN ISLAM DALAM NOVEL TENGGELAMNYA KAPAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51289... · 2020. 7. 7. · dalam Novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck Dan

91

dengan kasar, dia tidak orang Minangkabau, dia tidak

orang beradat berlembaga. Waktu itulah hatinya remuk.

Runtuh hancur luluh. Dicobanya mengirimi surat kepada

perempuan meminta dikasihani, namun kiranya ia

mendapat balasan pula bahwa cinta ditukar dengan

persahabatan dan itu bukan atas paksaan melainkan

kemauannya. Diterimanya vonis itu dengan hati teguh,

hingga ia mendengar kabar bahwa perempuan telah

kawin, ia pun jatuh sakit. Itulah sebabnya kami berangkat

ke tanah Jawa ini”(213-215)

Bilamana orang ke sawah, ditolongnya ke sawah,

bilamana orang ke ladang, dia pun ikut ke ladang (23)

Suka

Menolong

“Berangkatlah encik lebih dahulu pulang ke Batipuh,

marah mamak dan ibu encik kelak jika terlambat benar

akan pulang, pakailah payung ini, berangkatlah sekarang

juga” (27)

“Dia selalu suka membantu orang yang melarat.

Kerap kali datang kepadanya anak-anak muda yang

kekurangan ongkos buat kawin, meminta bantu kepadanya,

dia keluarkan uang secukupnya untuk upacara itu”(216)

Kedatangan mereka diterima oleh Zainuddin dan

Muluk dengan hati bersih dan suci, penerimaan sahabat

kepada sahabatnya. Rumahnya ada mempunya kamar buat

tetanggamu, cukup luas dan sederhana. Apalagi sempit

dan luas rumah, bukan bergantung kepada rumah, tetapi

bergantung kepada kesenangan hati yang

mempunyai.(206-207)

Pemaaf

Dari sanalah dicobanya menyudahkan karangan-

karangannya yang terbengkalai, terutama dibagian

hikayat. Dikirimnya kepada surat-surat kabar harian dan

Kerja Keras

Page 109: PENDIDIKAN ISLAM DALAM NOVEL TENGGELAMNYA KAPAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51289... · 2020. 7. 7. · dalam Novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck Dan

92

mingguan. Rupanya karangan-karangannya itu mendapat

tempat yang baik karena halus susun bahasanya, dan

diberi orang honorarium meskipun kecil. Lantaran

penerimaan orang yang demikian , hatinya bertambah giat

dan semangatnya makin bangun. Sehingga di dalam masa

yang belum cukup setahun, karanan-karangannya telah

banyak tersiar (175)

Di dalam hal yang demikian, ada pula tabiatnya yang

sangat mulia. Yaitu kasih sayang kepada fakir dan miskin,

sangat iba kepada perempuan-perempuan tua yang

meminta-minta di tepi jalan. Kalau sekiranya ada orang

dagang anak sumatra atau anak mengkasar yang terlantar

di kota surabaya dan datang meminta tolong kepadanya,

tidaklah mereka akan meninggalkna rumah itu dengan

tangan kosong. Ketika diketahuinya bahwa dikota itu ada

perkumpulan anak-anak sumatra yang bekerja memburuh

atau ditempat-tempat yang lain, sudi pula ia memasuki

perkumpulan itu. segala iuran diisinya, kadang-kadang

lebih daripada yang dibayar orang lain.(177)

Dermawan

Datuk

Mantari

Labih

Dia hendak kawin, hendak berumah tangga, hendak

melawan laga kawan-kawan sesama gadang. Tetapi selalu

dapat halangan dari mamaknya sebab segala penghasilan

sawah dan ladang diangkutnya ke rumah anaknya.

Beberapa kali dia mencoba meminta supaya dia diizinkan

menggadai, bukan saja mamaknya yang menghalangi,

bahkan pihak kemenakan-kemenakan yang jauh, terutama

pihak yanga perempuan sangat menghalangi sebab harta

itu mesti jatuh ketangan mereka(5)

Tamak

“Itu jangan disebut”. Kata Datuk Mantari Labih. “Itu

kuasaku, saya mamak di sini, menghitamkan dan

Egois

Page 110: PENDIDIKAN ISLAM DALAM NOVEL TENGGELAMNYA KAPAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51289... · 2020. 7. 7. · dalam Novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck Dan

93

memutihkan kalian semua dan menggantung tinggi

membuang jauh”(5)

Datuk

Garang

“Lebih baik dia mati, senang kita; daripada dia

memberi malu ninik mamak, merusak adat dan lembaga,

mengubah cupak nan usali. Apa guna dia hidup kalau akan

mencorengkan arang dikening dan menggoreskan malu

dimuka kita?”(123)

Egois

“Hai upik, baru kemarin kau memakan garam dunia,

kau belum tahu belit-belitnya. Bukanlah kau sembarang

orang, bukan tampan Zainuddin itu jodohmu. Orang yang

begitu tak dapat untuk menggantungkan hidupmu,

pemenung, pehiba hati, dan kadang-kadang panjang

angan-angan. Di zaman sekarang haruslah suami

penumpangkan hidup itu seorang yang tentu pencaharian,

tentu asal-usul. Jika perkawinan dengan orang yang

demikian langsung, dan engkau beroleh anak, kemanakah

anak itu akan berbako? Tidakkah engkau tahu bahwa

Gunung Merapi masih tegak dengan teguhnya? Adat masih

berdiri dengan kuat, tak boleh lapuk oleh hujan, tak boleh

lekang oleh panas?”(63)

Sombong

Hayati Hayati seorang gadis yang bercita-cita tinggi, tetapi

jiwanya pun tak betah akan mengecewakan hati ninik

mamaknya dan kaum kerabatnya. Dia hanya akan

menerima apa tulisan takdir.(126)

Sabar

Di dalam rumah dirasanya sebagai dalam neraka,

akan lari tak dapat! Karena Hayati adalah seorang yang

lemah lembut, yang lebih suka berkorban, harta jiwanya

sendiri, daripada mengganggu orang lain. Dia ingat satu

pepatah yang pernah dibacanya dalam buku: “Perjuangan

laki-laki di medan perang, perjuangan perempuan dalam

Page 111: PENDIDIKAN ISLAM DALAM NOVEL TENGGELAMNYA KAPAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51289... · 2020. 7. 7. · dalam Novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck Dan

94

rumahnya”.(204)

Mak Base Pada suatu hari, dipanggilnya mamak dan

diserahkannya serencengan anak kunci seraya berkata,

“Mulai sekarang engkaulah yang berkuasa di sini, Base.

Kunci ini engkau yang memegang. Kunci putih ini ialah

kunci almari. Sebuah peti kecil ada dalam almari itu. Peti

itu tak boleh engkau buka, kecuali kalau saya mati”.

Petaruhnya itu mamak pegang baik-baik dan teguh.

Setelah dia wafat barulah peti itu mamak buka.(16)

Menepati

Janji

“... Kalau bukan hendak mencukupkan wasiat ibumu

dan cita-cita ayahmu, mamak larang engkau berangkat

kesana, mamak suruh bersekolah atau menuntut ilmu di

Mengkasar saja”(18)

Bang

Muluk

“Guru tak usah rugi terlalu banyak dalam perkara itu!

meskipun misalnya mencari Aziz akan memakan

ongkosbanyak, haram saya memakan uang guru, guru

telah jadi saudara saya” (139)

Suka

Menolong

“Saya mesti ikut! Kata Muluk. “Saya tertarik dengan

guru. Sebab itu bawalah saya menjadi jongos, menjadi

pelayan, menjadi orang suruhan di waktu siang di dalam

pergaulan hidup, dan menjadi sahabat yang setia yang

akan mempertahankan jika guru ditimpa susah!”(172)

Kahdijah “Cis, ‘alim’ betul orang yang engkau cintai ini.

Maunya rupanya supaya kau coreng mukamu dengan

arang, pakai pakaian orang Dusun Batipuh semasa 30

tahun yang lalu...”

“Kalau demikian memang berlain sekali pendirian kita

Sombong

Page 112: PENDIDIKAN ISLAM DALAM NOVEL TENGGELAMNYA KAPAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51289... · 2020. 7. 7. · dalam Novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck Dan

95

perkara cinta, Hayati. Kau terlalu dibuaikan angan-angan.

Kalau bagi saya, sekiranya datang malaikat dari langit,

mengaku sudi menjadi kecintaanku, dibawanya sangkar

dari emas, cukup pakaian dari sutra ainal benaat,

bermahkotakan intan baiduri, tetapi kemerdekaanku

dirampas, dan aku wajib tinggal selama-lamanya dalam

sangkar mas itu; jika aku bernyanyi hanya untuk dia, jika

aku bersiul hanya buat didengarnya, aku diikat, dipaksa

turut ikatan itu. Maka terimakasih bagi malaikat, selamat

jalan bagi sangkar mas, selamat pergi bagi mahkota

baiduri. Bagiku, bebas menurutkan kata hati, dibawah

perintah diri seorang, itulah tujuan yang paling tinggi di

dunia ini.”(95-96)

Sambil mengeluarkan senyuman yang agak pahit

artinya, khadijah berkata, sambil melihat kepada

Zainuddin yang berdiri di tepi pagar itu, “itulah rupanya

orang yang engkau puji-puji itu, Hayati?”

Seorang temannya berkata pula, “rupanya alim betul

kenalanmu itu!”

“orang banyak berpikir memang begitu” kata yang

seorang pula

“tapi model pula saya lihat baju buka ditutupkan ke

telapaknya da tidak memakai dasi” kata lain

“sarungnya sarung bugis” kata yang seorang

“memang dia orang mengkasar” kata khadijah pula

“o, jadi bukan orang sini?” kata yang seorang

Tiba-tiba datanglah seorang opas mengusiri orang yang

tegak di tepi pagar karena tak boleh terlalu dekat.

Zainuddin turut terusir dengan orang banyak. Teman-

temannya tertawa terbahak-bahak melihatkan kejadian

itu.(90

Mencela

Page 113: PENDIDIKAN ISLAM DALAM NOVEL TENGGELAMNYA KAPAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51289... · 2020. 7. 7. · dalam Novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck Dan

96

“Engkau puji-puji kebaikan Zainuddin, saya memuji

pula kebaikannya. Tetapi orang yang demikian, di zaman

sebagai sekarang ini tak dapat dipakai. Kehidupan zaman

sekarang berkehendak kepada uang dan harta cukup. Jika

berniaga, perniagaannya maju, jika makan gaji, gajinya

cukup. Cinta walaupun bagaimana sucinya, semua

bergantung kepada uang!”

“Engkau boleh menahan hatimu dengan pakaian yang

buruk dekat lakimu, boleh bersabar dengan rumah yang

tak sederhana, jika hanya berdua saja. Tetapi tak lama

engkau dapat menahan hati mendengarkan rayuan angin

yang masuk dari celah tingkap rumahmu. Tak lama engkau

dapat menhan hati, melihat mata orang yang

memandangmu dengan belas kasihan. Ketika itu cinta itu

akan berangsur surut, engkau mula-mula menyesali nasib.

Bila nasib telah disesali, tentu lama-lama pindah

penyesalan kepada yang menyebabkan datangnya nasib

itu, ialah si suami. Suami pun demikian pula. Berapa

banyak saya dengar, berita dari orang yang telah

bersuami, mengatakan bahwa ada laki-laki yang

mengatakan istrinya sial, mengatakan istrinya

menyebabkan dia dapat naas”(102)

Menghasut

“Gadis kampung salahnya terlalu kaku kalau dibawa

ke kota,” kata Aziz dengan suara lunak

“Itu mudah diperbaiki. Kalau kita palut badannya

dengan mas, diberi kesenangan yang memuaskan, tentu dia

akan berubah menjadi orang kota yang modern kelak”

kata khadijah (104

Aziz Sekarang saya sudah menetapkan hukuman atas diri

orang yang bersalah sekian besar. Saya mesti mencabut

Pengecut

Page 114: PENDIDIKAN ISLAM DALAM NOVEL TENGGELAMNYA KAPAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51289... · 2020. 7. 7. · dalam Novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck Dan

97

jiawanya supaya dia lekas tersingkir. Maka sebelum itu,

dengan surat ini saya berkata terus terang, bahwa hayati

saya kembalikan ke tangan saudara, dia saya lepaskan,

tidak dalam ikatan saya lagi. Saya merasa hanya inilah

sedikit pembalas budi kepada tuan-tuan keduanya dari

saya yang hina(220

“Saya telah melarat sekarang, saya dan istri saya.

Saudara yang telah menyambut dalam rumah saudara

sekian lamanya. Hal ini tak boleh saya derita lama. Di

kota Surabaya, saya pun merasa lebih malu. Sebab itu

lepaslah saya berangkat mencari pekerjaan lain ke luar

kota Surabaya. Saya akan pergi sendiriku lebih dahulu.

Dimana pekerjaan dapat, saya kirim kabar segera supaya

istriku dapatmenurutkan ke sana”(208

Ingkar Janji

Mak

Tangah

Limah

“rasanya patut juga kita awas. Sebab barangkali si

Hayati ini entah kena apa-apa, maklum ilmu orang

Mengkasar sangat mujarab sebab selama ini pikirannya

hanya kepada Zainuddin saja”(125

Buruk

Sangka

E. Deskripsi Hasil Analisis pada Novel Merantau ke Deli Karya Hamka

1. Pendidikan Syariah

a. Perbuatan Keji (Judi dan Zina)

Masyarakat Deli. Sebagaimana biasanya, setelah menerima

gaji masing-masing pekerja kontrak berlarian ke sela-sela

pedagang. Beberapa orang juara judi mulai mengembangkan tiker

judinya, memutar dadu. Sebab dari pukul delapan permainan judi

pun lebih ramai daripada tadi, apalagi pukul sepuluh malam

bertambah larut hari bertambah asyiklah orang berjudi. Dalam

kebun, yang agak senang hidupnya ialah pekerja yang agak

cantik, senang menurut ukuran mereka. Jika agak licin keningnya,

Page 115: PENDIDIKAN ISLAM DALAM NOVEL TENGGELAMNYA KAPAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51289... · 2020. 7. 7. · dalam Novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck Dan

98

dia boleh dipungut oleh tuan besar menjadi nyai atau menjadi istri

mandor besar, dan jika seorang pekerja senang kepada pekerja

lain mereka bisa meminta surat kepada mandor besar, kalau

sudah dapat izin barulah mereka menyahkan pergaulan mereka ke

tuan Qadhi

Di sela-sela pedagang-pedagang itu kelihatan pula beberapa

orang juara judi mengembangkan tikar judinya, memutar dadu.

Dan yang sudah ketagihan judi, terus saja menerobos ke tikar

yang sedang dibentangkan itu, duduk di sana mempermainkan

uang yang baru saja diterimanya. Akhirnya ada yang tegak

kembali dengan muka jernih berseri-seri sebab dia menang.

Adapula yang hanya menepuk-nepukkan tangannya ke

pinggulnya sebab uang yang baru diterimannya pukul lima sore,

pukul tujuh malam telah musnah semuanya(3

“Para perempuan yang cantik, boleh dipungut oleh tuan

besar dan menjadi nyai, sedangkan jika tuan besar tidak sudi

kepadanya bolehlah ia menjadi istri mandor besar, entah menjadi

istri yang ketiga atau yang ketujuh. Adapun sekiranya seorang

pekerja senang kepada pekerja lainnya dan hendak hidup berdua,

mereka bisa meminta sepotong surat kepada mandor besar.

Apabila mandor besar telah memberi surat, sahlah namanya

pergaulan mereka. Kelak jika telah beranak, barulah pergi

menyahkan pergaulan itu ke kota kepada tuan penghulu.(6)

Poniem. Seorang gadis Jawa yang akhirnya menjadi salah

satu istri piaraan mandor demi mendapatkan kehidupan,

kenyamanan dan tempat tinggal selama berada di Deli.

“Benar abang, aku bergaul dengan dia di luar nikah, tetapi

hidupku aman sentosa dengan dia. Pakaian, makan, minum untuk

diriku cukup diberikannya sehingga nasibku tidak serupa dengan

nasib pekerja-pekerja yang lain. Aku tidak diganggu orang lain.

Menurutku, meskipun aku dipeliharanya di luar nikah, lebih baik

Page 116: PENDIDIKAN ISLAM DALAM NOVEL TENGGELAMNYA KAPAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51289... · 2020. 7. 7. · dalam Novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck Dan

99

aku hidup dengan dia daripada menjadi nyai, karena dia masih

bangsa aku juga. Lagipula tidak ada salah pada diriku, jadi tidak

ada alasan buat aku meninggalkan dia(11)

b. Tawakal

Poniem. Setelah akhirnya bertemu dan mengetahui

bagaimana perempuan yang akan menjadi madunya kelak. Remuk

bagai kaca terhempas ke batu, lepas segala mimpinya, dan tamat

sudah keberuntungannya. Sekarang kemana lagi ia bergantung.

Hati suaminya tentu akan tertumpah kepada perempuan itu yang

jauh lebih banyak kelebihan daripada dirinya. Kini hanya kepada

Allah Swt lah ia menggantungkan nasibnya. Berikut kutipannya

“Tidak berdaya lagi sehingga putuslah segala tali hidup dan

hilanglah segala pengharapan. Berganti dengan tawakal dan

menyerah, menunggu takdir apa pun yang akan datang”(94

Begitupula setelah apa yang paling ditakutkannya

(perceraian) itu telah datang. Ia berusaha tetap bangkit dengan

hanya bergantung kepada Allah atas apa yang diusahakannya

untuk nasibnya kelak. Berikut kutipannya:

Dia telah sadar bahwa tinggal beberapa teguk lagi air

kemudian yang ada dalam dirinya, sebab sebagian besar telah

habis. Dia telah sadar bahwa tempatnya berlindung hanya

tinggal dua, pertama Allah yang pintunya senantiasa terbuka,

kemudian itu tenaganya sendiri yang telah dianugerahkan Allah

kepadanya.(146

c. Taat

Poniem. Semenjak kembali dari kampung Leman dan

dilihatnya semua perempuan menutup kepalanya, ia mulai

berubah semakin bertambah taat lagi untuk memperbaiki diri,

bahkan tetap istiqomah menjaga ketaatannya sesudah berpisah

dengan Leman sekalipun. Berikut kutipannya:

Page 117: PENDIDIKAN ISLAM DALAM NOVEL TENGGELAMNYA KAPAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51289... · 2020. 7. 7. · dalam Novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck Dan

100

Sekarang poniem berkerudung sebab dilihatnya di kampung

Leman, semua perempuan memakai tutup kepala. Shalatnya

sudah lebih taat(65

Nur iman yang sudah sekian lama bersemayam di dalam

dadanya, tidak boleh terbuka lagi buhurnya. Hidupnya yang telah

melalui kesucian tidak akan dikotorkannya lagi. Dia telah sadar

bahwa tempatnya berlindung hanya tinggal dua, pertama Allah

yang pintunya senantiasa terbuka, kemudian itu tenaga dirinya

sendiri yang dianugerahkan Allah kepadanya(145-146

d. Taubat

Poniem. Semenjak dibawa Leman keluar dari kesesatan

menuju jalan yang lurus. Ia telah pandai berselendang, berbaju

yang agak bersih, dan sudah bersih kamar tempat tidurnya.

Membuatnya telah sadar, semakin ingin terus mendekatkan diri

kepada Allah dan tidak ingin kembali lagi kemasa saat dimana

dirinya masih menjadi istri piaraan mandor di kebun. Berikut

kutipannya:

“Ya tuhanku! Ampunilah hamba-mu ini dan jauhkanlah aku

dari sana (Deli). Sekali selendang ini telah lekat di kepalaku,

teruslah hendaknya kubawa masuk kuburku, jangan sampai lepas

lagi”(87

e. Zuhud

Poniem. Nikmat iman dan taqwa yang kini dijalaninya,

membuatnya semakin bergantung hanya kepada Allah Swt. Pahit

manis menjalani kehidupan rumah tangganya yang membuatnya

jemu pun telah diterimanya. Kini yang dituju hanyalah kehidupan

yang lebih baik dengan hanya mengharapkan keridhaan dari

Tuhan melalui ibadahnya.

“... Lebih baik aku hidup begini saja, aku perkuat ibadahku

pada gusti Allah, habis perkara. Aku tahan hatiku, aku jaga

Page 118: PENDIDIKAN ISLAM DALAM NOVEL TENGGELAMNYA KAPAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51289... · 2020. 7. 7. · dalam Novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck Dan

101

pergaulanku, dengan jalan demikian insya Allah, aku tidak lagi

akan ditimpa celaka lantaran menikah”. (148

Tabel II.1

Temuan Pendidikan Syariah dalam Novel Merantau Ke

Deli Karya Hamka

Pendidikan

Syariat Kutipan Novel Keterangan

Perbuatan

Keji

Di sela-sela pedagang-pedagang itu

kelihatan pula beberapa orang juara judi

mengembangkan tikar judinya, memutar

dadu. Dan yang sudah ketagihan judi, terus

saja menerobos ke tikar yang sedang

dibentangkan itu, duduk di sana

mempermainkan uang yang baru saja

diterimanya. Akhirnya ada yang tegak

kembali dengan muka jernih berseri-seri

sebab dia menang. Adapula yang hanya

menepuk-nepukkan tangannya ke pinggulnya

sebab uang yang baru diterimannya pukul

lima sore, pukul tujuh malam telah musnah

semuanya(3

Semua bentuk

kedurhakaan pada Allah

SWT yang sifatnya

selaras dengan naluri

alami dari manusia,

yang tak bisa diterima

akal sehat juga naluri

“Para perempuan yang cantik, boleh

dipungut oleh tuan besar dan menjadi nyai,

sedangkan jika tuan besar tidak sudi

kepadanya bolehlah ia menjadi istri mandor

besar, entah menjadi istri yang ketiga atau

yang ketujuh. Adapun sekiranya seorang

pekerja senang kepada pekerja lainnya dan

Page 119: PENDIDIKAN ISLAM DALAM NOVEL TENGGELAMNYA KAPAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51289... · 2020. 7. 7. · dalam Novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck Dan

102

hendak hidup berdua, mereka bisa meminta

sepotong surat kepada mandor besar.

Apabila mandor besar telah memberi surat,

sahlah namanya pergaulan mereka. Kelak

jika telah beranak, barulah pergi menyahkan

pergaulan itu ke kota kepada tuan

penghulu.(6)

“Benar abang, aku bergaul dengan dia

di luar nikah, tetapi hidupku aman sentosa

dengan dia. Pakaian, makan, minum untuk

diriku cukup diberikannya sehingga nasibku

tidak serupa dengan nasib pekerja-pekerja

yang lain. Aku tidak diganggu orang lain.

Menurutku, meskipun aku dipeliharanya di

luar nikah, lebih baik aku hidup dengan dia

daripada menjadi nyai, karena dia masih

bangsa aku juga. Lagipula tidak ada salah

pada diriku, jadi tidak ada alasan buat aku

meninggalkan dia(11)

Tawakal “Tidak berdaya lagi sehingga putuslah

segala tali hidup dan hilanglah segala

pengharapan. Berganti dengan tawakal dan

menyerah, menunggu takdir apa pun yang

akan datang”(94

Karena ketauhidannya,

ia meyakini bahwa

hanya Allah yang

menciptakan segala-

galanya, dan Dia Maha

menguasai dan mengatur

alam semesta ini

sehingga muncul

keteguhan hati dalam

menyerahkan segala

urusan yang telah ia

Dia telah sadar bahwa tinggal beberapa

teguk lagi air kemudian yang ada dalam

dirinya, sebab sebagian besar telah habis.

Dia telah sadar bahwa tempatnya berlindung

hanya tinggal dua, pertama Allah yang

pintunya senantiasa terbuka, kemudian itu

Page 120: PENDIDIKAN ISLAM DALAM NOVEL TENGGELAMNYA KAPAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51289... · 2020. 7. 7. · dalam Novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck Dan

103

tenaganya sendiri yang telah dianugerahkan

Allah kepadanya.(146

ikhtiarkan sebelumnya

kepada Allah,

Taat Sekarang poniem berkerudung sebab

dilihatnya di kampung Leman, semua

perempuan memakai tutup kepala. Shalatnya

sudah lebih taat(65

Senantiasa tunduk dan

patuh atas segala

perintah-Nya, dan takut

hanya kepadanya.

Nur iman yang sudah sekian lama

bersemayam di dalam dadanya, tidak boleh

terbuka lagi buhurnya. Hidupnya yang telah

melalui kesucian tidak akan dikotorkannya

lagi. Dia telah sadar bahwa tempatnya

berlindung hanya tinggal dua, pertama Allah

yang pintunya senantiasa terbuka, kemudian

itu tenaga dirinya sendiri yang

dianugerahkan Allah kepadanya(145-146

Taubat “Ya tuhanku! Ampunilah hamba-mu ini

dan jauhkanlah aku dari sana (Deli). Sekali

selendang ini telah lekat di kepalaku,

teruslah hendaknya kubawa masuk kuburku,

jangan sampai lepas lagi”(87

Kembali taat

kepada Allah s.w.t

dengan bersungguh-

sungguh dan menyesal

atas dosa yang telah

dilakukannya, entah

dosabesar atau

kecil. Serta memohon

ampunan dari Allah.

Zuhud “... Lebih baik aku hidup begini saja, aku

perkuat ibadahku pada gusti Allah, habis

perkara. Aku tahan hatiku, aku jaga

pergaulanku, dengan jalan demikian insya

Allah, aku tidak lagi akan ditimpa celaka

Meninggalkan sesuatu

yang tidak bermanfaat

untuk kehidupan akhirat.

Page 121: PENDIDIKAN ISLAM DALAM NOVEL TENGGELAMNYA KAPAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51289... · 2020. 7. 7. · dalam Novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck Dan

104

lantaran menikah”. (148

2. Pendidikan Akhlak

a. Buruk Sangka

Poniem. Ketika Leman mendatangi Poniem dan bermaksud

untuk meminangnya. Poniem menolak maksud tersebut, karena

menurutnya apa yang dilakukannya pada saat itu adalah takdir

yang telah Allah tentukan untuknya, karena sebelumnya ia pun

pernah menikah namun lelaki yang menikahinya hanya

mengincar harta.

“Pernikahan adalah suatu yang paling suci. Kami para

pekerja (kuli-kuli) kontrak amat ingin menikah, tetapi malang

bagi kami. Nasib kami telah dijadikan begini oleh Gusti Allah.

Berapa kali laki-kali mengajak aku menikah, tetapi aku tahu dia

bukan menikahi diriku, tetapi menikahi barangku saja..”(12)

Leman. Ketika akhirnya ia menyadari adanya ketidak

stabilan dalam perniagaannya. Ia pun mempertanyakan apa yang

menjadikan sebab adanya ketidak stabilan tersebut kepada

pekerja setianya, Suyono. Bahkan ia pun menyatakan

kecurigaannya kepada Suyono dan Poniem, tanpa mencari tau

terlebih dahulu sebabnya.

Dengan heran tercengang, Leman menanyai Suyono apa

sebab uang di dalam kotak tidak banyak lagi. Dilihatnya suyono

tenang –tenang dan dilihatnya pula poniem sekan-akan dia tidak

percaya. Dan berkata “aku heran, aku tidak percaya!”(106

b. Kerja Keras

Leman. Saat mengawali perniagaan Leman bekerja dengan

giatnya membangun usahanya tersebut dengan modal yang

dimiliki Poniem, hingga menjadi sukses.

Page 122: PENDIDIKAN ISLAM DALAM NOVEL TENGGELAMNYA KAPAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51289... · 2020. 7. 7. · dalam Novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck Dan

105

Kedainya yang awalnya hanya kecil saja, sekarang telah

besar.(40)

Meskipun mereka memiliki seorang anak semang yang setia

dan bisa dipercaya, tidaklah lekas Leman menyenangkan diri,

usahanya lebih giat daripada biasanya(44

Poniem, dan Suyono. Setelah diceraikan oleh Leman, tidak

menjadikan ia menyerah. Poniem dan Suyono tetap bangkit

kembali dan tetap terus bekerja keras untuk membangun kembali

penghidupan mereka dari pagi pagi hingga petang.

Suyono mencoba berjualan kain-kain dengan kereta angin.

Pagi-pagi poniem menjual pulut dan nasi rames. Tengah hari dan

sore ada pula jualannya(146

Meskipun berat beban yang terletak di belakang sepedanya,

walaupun keringat akan megalir di dahinya, suyono bekerja terus

dan bekerja. Demikian juga poniem, walaupun matanya akan

balut oleh asap, walaupun pagi-pagi buta ia telah mengendarai

sepeda akan pergi membeli banyak sayur ke sentral pasar.(152

c. Iri Hati

Para Tetangga. Melihat kesuksesan yang dicapai oleh

Leman dan Poniem, menimbulkan bibit-bibit iri dan dengki dihati

para tetangganya.

Saudagar-saudagar yang berada di sebelahnya kedainya

merasa tercengang. Ada pula yang iri hati melihat kemajuan

yang telah dicapainya.(44

d. Ramah

Suyono. Selain pekerja keras, Suyono merupakan seorang

yang ramah tamah kepada siapa saja yang ditemukannya, tidak

hanya kepada tuannya, kepada pembeli yang datangpun ia layani

dengan ramah tamah apalagi jika pekerja kuli yang sepertinya

Sikapnya ramah-tamah terhadap pembeli, apalagi terhadap

pekerja kuli yang sepertinya.(43)

Page 123: PENDIDIKAN ISLAM DALAM NOVEL TENGGELAMNYA KAPAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51289... · 2020. 7. 7. · dalam Novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck Dan

106

Poniem. Ketika dibawanya Poniem ikut kekampung halaman

Leman, Poniem menunjukkan keelokan dan kebaikan

perangainya serta kehalusan tutur katanya. Sehingga baru

sebentarpun ia sudah dapat bergaul dengan keluarga Leman.

Mereka sudah merasa senang, walaupun bergaul baru

sepuluh menit, kerena ramah tamah dan baik budi Poniem itu.

(53)

e. Suka Menolong

Poniem. Meskipun Poniem sudah berada diatas puncak

keberhasilan ia tidak segan-segan membantu siapapun yang

datang meminta pertolongannya. Berikut kutipannya:

“Sanak kerabat Leman datang ke perantauan, seorang demi

seorang, yang satu menyebut-nyebutkan bahwa Leman adalah

mamaknya, saudara sepersukuan, ataupun bertalian darah.

Namun, sama sekali tak seorang jua pun yang ditolak. Jika

mereka sudah pandai memegang periagaan, diberi pula modal

dan disuruh berdagang sendiri”(41)

Suyono. Setelah kembali bertemu dan mengetahui nasib

Leman saat ini. Suyono menawarkan pertolongan sebagaimana ia

dahulu pernah ditolongnya. Meskipun mantan tuannya tersebut

telah melakukan kesalahan padanya, ia tetap ingin membantunya.

Berikut kutipannya:

“... Kami meminta suaya engku jangan pulang. Jangan engku

pandang diriku sebagai orang lain lagi. Jangan engku pandang

Poniem sebagai janda, tetapi pandanglah kami sebagai saudara,

atau orang-orang yang telah naik kepada bukit masyarakat dari

lurah percomberan, lantaran pertolongan engku. Sudah datang

masanya kami membalas jasa engku. Engku perlu membesarkan

hati, jangan berputus asa. Tanah Deli masih memberi harapan

buat kita untuk hidup. Engku mesti berniaga”

“uangku telah habis, tidak ada modalku lagi”.

Page 124: PENDIDIKAN ISLAM DALAM NOVEL TENGGELAMNYA KAPAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51289... · 2020. 7. 7. · dalam Novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck Dan

107

“kami mengikhtiarkan”. Kata Suyono (184

Tauke Abdullah. Ketika mengetahui maksud kedatangan

Suyono dan Poniem untuk mencari tanah yang bisa ditinggali

kembali di Deli. Ia menawarkan bantuannya dengan senang hati

Putuslah mufakat bahwa tauke Abdullah mau menjadi

penolong untuk mencarikan tanah, baik dengan angsuran

maupun dengan kontan... Tauke abdullah dengan segala ikhlas

hati sudi menerima penyerahan itu.(162-163

f. Rendah Hati

Poniem. Dalam waktu sebentar saja, seluruh kampung telah

memuji kebaikan perangai dan keelokkan Poniem. Bahkan ia

menjadi buah mulut dikalangan perempuan muda sebagai seorang

yang baik budi. Berikut kutipannya:

“orang kita sendiri tidaklah akan serendah hati itu. biasanya

orang kita apabila sudah dibawa oleh suaminya merantau lalu

pulang ke kampung, subangnya bertatah intan, dia telah

sombong... tetapi mbak ayu poniem tidaklah begitu, harta

bendanya seakan-akan tidak diacuhkannya, mulutnya manis,

tegur sapanya terpuji ” (54

Suyono. Setelah bertemu kembali dan mempersilahkan

Leman untuk duduk dirumah barunya, Leman pun semakin segan

kepada Suyono dan meyanjungnya. Namun karena kerendahan

hatinya, sanjungan itupun dijawabnya dengan baik, karena bagi

dirinya dengan Leman sama saja, dan Leman adalah orang yang

pernah membantunya. Berikut kutipannya:

“Jangan begitu, itu salah! Engku Leman” yang aku panggil

engku ialah jasa engku, sekarang pun aku masih merasa begitu.

Uangkupun tiada lah banyak, Cuma aku hematkan dari sedikit

demi sedikit. Itulah yang dibelikan rumah. Keadaan aku tiadalah

jauh berubah dari dahulu”(170-171

g. Menggunjing

Page 125: PENDIDIKAN ISLAM DALAM NOVEL TENGGELAMNYA KAPAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51289... · 2020. 7. 7. · dalam Novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck Dan

108

Kerabat Leman. Karena kebaikan budi Poniem, ia pun

menjadi buah bibir orang kampung halaman Leman. Mereka puji

poniem dan mereka sanjung, tidak ada perangainya yang patut

dicela. Namun walau begitu, masih saja mereka belum puas

karena Poniem bukan keturunan Minangkabau. Berikut

kutipannya:

“Cuma satu itu saja salahnya,” ujar perempuan tua itu, yang

periannya sudah hampir penuh.

“apa?” tanya perempuan muda itu.

“dia bukan orang kita” ujar perempuan tua itu pula.

“ya, itu sajalah salahnya, itu saja yang rasa keberatan.

Meskipun budinya baik, kelakuannya terpuji, sayang da tidak

orang kita” (54

Mariatun. Setelah terjadinya pergumulan hebat antara

Poniem dan dirinya. Mariatun pun tambah lama bertambah kasar

kepada Poniem, ia pun ada-ada saja jalannya untuk menjelekkan

Poniem di depan suami dan teman-temannya. Berikut kutipannya:

Setiap suaminya pulang ke kedai, pulang berjaja, setiap akan

tidur dan duduk berdua, ada-ada saja jalan baginya membusuk-

busukkan Poniem. Segala percakapan poniem dahulu,

memburukkan adat orang padang, kerap kali diulangnya dekat

suaminya atau dekat yang lain-lain. (124-125

h. Bohong

Leman. Setelah pembicaraannya dengan Sutan Panduko,

hatinya telah terbujuk rupanya untuk kawin lagi. Diam-diam dia

bangkit dari tempat tidurnya, lalu ditulisnya sepucuk surat untuk

menerima tawaran Mariatun sebagai istrinya. Ketika Poniem

terbangun dan bertanya sedang apa gerangan Leman sebab tak

bisa rupanya Poniem membaca. Leman pun berbohong kepada

Poniem perihal apa yang ditulisnya dalam surat itu.

Page 126: PENDIDIKAN ISLAM DALAM NOVEL TENGGELAMNYA KAPAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51289... · 2020. 7. 7. · dalam Novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck Dan

109

Poniem bertanya, “Apa yang abang buat tengah malam ini?

Masih mencatat jual beli juga?”

“Ya” jawabnya, “pekerjaan siang hari tadi terbengkalai”(68

Begitupula ketika Leman bertemu dengan Baginda Kayo.

Saat ditanyanya apakah surat lamakah surat itudikirimnya. Ia

menjawab ia, yang padahal baru saja ia antarkan surat itu ke

kantor pos. Berikut kutipannya:

“sudah lamakah surat itu engkau kirimkan?”

“kira-kira sudah akan sampai di kampung” jawab Leman(75

Adapun karena sudah terlanjur terus berbohong. Hingga

akhirpun pada akhirnya dia tetap berbohong kepada Poniem,

sebab-sebab apa yang mengharuskannya untuk menikah lagi.

Berikut kutipannya:

“memang. Abang pun ingat sumpah itu. tetepi bagaimanakah

kita beralasan. Orang kampung sangat keras meminta abang

supaya menikah seorang lagi. Kalau abang tidak mau, kata

mereka akan berkerat-keratan rotan dengan abang. Tidak akan

mengaku bersaudara lagi”(82

Mariatun. Ketika kembali terjadinya perkelahian hebat

antara Mariatun dan Poniem yang menyebabkan saling tindih dan

tarik menarik rambut. Leman pun datang dan melerai, walau kali

ini terlihat jelas perbedaannya. Melihat suaminya lebih memihak

kepada dirinya, mariatun pun berbohong sambil melebih-

lebihkan. Diteriakkannya sambil memekik-mekik seperti orang

kesakitan. Berikut kutipannya:

“Aduh sakitnya ya Allah, ya Rabbi, remuk hancur badanku

dikiriknya. Patah-patah rasanya tulangku diremasnya. Aduh, “

bunyi pekik Mariatun kembali.

“pembohong, belum sampai badannya aku apa-apakan,

belum sekeras tendangan yang dijatuhkan ke atas pinggangku”

kata poniem(128

Page 127: PENDIDIKAN ISLAM DALAM NOVEL TENGGELAMNYA KAPAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51289... · 2020. 7. 7. · dalam Novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck Dan

110

i. Ingkar Janji

Leman. Sewaktu Bagindo Kayo memperingatkan untuk tidak

memperistri Poniem karena takut kalau-kalau leman akan dengan

mudahnya melepaskan Poniem kelak sebab dia bukan orang satu

kampung dengannya. Leman tidak menggubrisnya, ia justru

mengucapkan janji yang pada akhirnya ia sendiri ingkari

dikemudian hari. Berikut kutipannya:

“Aku takut kalau-kalau engkau menyesal kelak Leman!”

“Apa sebab aku akan menyesal Mamak?”

“Sebab orang itu bukan orang negeri (satu kampung) kita!”

“Bukankah dia orang Islam juga?” tanya Leman.

“Benar, tetapi karena engkau mendapatkan dia dengan

mudah, aku takut dan khawatir kalau-kalau engkau mudah juga

melepaskannya darimu”

“Tidak mamak. Beristri hanya sekali ini, aku sadar betul.

Perempuan itu setia tampaknya dan dia akan pegang teguh, aku

telah berjanji”(26

Begitupula janji yang ia lontarkan kepada Poniem sebelum

menikah, bahwa ia tidak akan menceraikan dirinya jika sudah

menikah lagi ia ingkari. Berikut kutipannya:

“Adinda takut kalau setelah mendapat yang baru, orang

sekampung, perawan cantik, gadis jelita, adinda akan abang

pisahkan dan hindarkan dari sisi abang yang telah menjadi

tulang punggungku. Bukankah bukit telah sama kita daki, lembah

sudah sama kita turuni”

“abang tidak akan mengajur surut, percayalah!”. Jawab

leman (86

j. Sabar

Poniem. Orang-orang yang mengetahui bahwa istri Leman

yang muda akan datang. Mereka takjub dengan kesabaran yang

dimiliki Poniem. Ia tetap mau bersusah payah membantu Leman

Page 128: PENDIDIKAN ISLAM DALAM NOVEL TENGGELAMNYA KAPAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51289... · 2020. 7. 7. · dalam Novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck Dan

111

membersihkan dan menyediakan keperluan rumah yang disewa

untuk Mariatun. Berikut kutipannya:

Orang heran dan takjub serta menaruh hormat yang sebesar-

besarnya atas ketulusan hati Poniem, yang selama ini hanya

disangka orang perempuan pelembahan yang tak ada harganya.

Orang menekurkan kepala kepadanya, melihat wajahnya yang

tiada berkucak.(90)

Saat Mariatun, mamak Mariatun, Ibu Mariatun, Famili

Leman, dan kaum kerabatnya sudah datang pun, ia tetep

menunjukkan perangai yang baik dan disambutnya pula dengan

budi yang baik. berikut kutipannya:

Rupanya tikar telah dihamparkan terlebih dahulu di loteng.

Minum-minuman telah disediakan. Diajaknya mariatun bersenda

gurau. Ditujukkannya budi bahasanya yang tinggi id hadapan ibu

Mariatun dan ditunjukkannya penghormatan yang tidak dibuat-

buat dihadapan mamak mariatun.(93

Begitupula ketika, niat suaminya untuk kawin lagi akan

segera berlangsung. Pada saat itu, hilang kemarahan, lemah

segala sendi anggota. Poniem telah mengalah. Diperintahnya

suaminya dengan perasaan penuh dengan welas asih untuk segera

pergi melaksanakan pernikahan itu jua karena di sana telah cukup

orang menunggu,dan tuan qadhi telah bersedia dengan kitab

khutbah nikahnya. Berikut kutipannya:

“Engkau marah kepadaku?”. Ujar Leman

“Tidak bang, Berangkatlah lekas, orang telah banyak

menunggu. Yem tidak marah”(96-97

Hingga akhirnya diceraikannya oleh Leman karena lebih

memilih Mariatun daripadanya, ia tetap bersabar menerima

kenyataan itu dan mengikhtiarkan nasib yang akan dijalaninya

selanjutnya dengan berlindung kepada Allah. Berikut kutipannya:

Page 129: PENDIDIKAN ISLAM DALAM NOVEL TENGGELAMNYA KAPAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51289... · 2020. 7. 7. · dalam Novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck Dan

112

Diterimanyalah nasib, sekali lagi nasib, dengan hati sabar

dan tawakal. Barangkali akan tetaplah pendiriannya demikian

itu, kalau sekiranya tidak diubah oleh perkataan suyono sendiri

(148

k. Pemarah

Leman. Ada pula tabiatnya yang patut dicela, yaitu dia

mudah marah. Poniem tahu benar tabiat suaminya ini. Sebab itu,

selama ini jika dia marah, Poniem diam saja. Jarang sekali

kehendak Leman dibantah. Berikut kutipannya:

Kepada karyawan yang bekerja dengan dia, kalau ada

sesuatu kesalahan yang dipandangnya merugikan, marahnya pun

timbul. Mulutnya bertaburan saja padahal kesalahan itu belum

diperiksa(104

l. Tergesa-gesa

Leman. Selain mudah marah, tabiatnya yang patut dicela

adalah tergesa-gesa. Poniem juga yang meyakinkan supaya

jangan sampai suaminya menanggung kerugian sebab tabiatnya

ini. Berikut kutipannya:

Leman cepat percaya kepada orang. Kalau datang orang

meminta bantuan, dia mau memberikan barang dan uangnya

tanpa menyelidiki orang itu terlebih dahulu(104

m. Dapat Dipercaya

Suyono. Ketika Leman mulai lalai dan terlambat datang

berniaga, serta tidak mencocokkan barang-barang yang laku

dengan pembayaran kembali (setoran) menurut faktur. Suyono

sebagai karyawannya yang setia bekerja lebih giat dan

dikelolanya dengan baik. berikut kutipannya:

Meskipun majikannya kurang giat bekerja, dialah yang

sekarang lebih giat sehingga langganan-langganan dikebun,

bayaran bulanan dan bayaran kontan, dikelola serta diterimanya

dengan baik. Kotak-kotak yang bersusun di atas lemari

Page 130: PENDIDIKAN ISLAM DALAM NOVEL TENGGELAMNYA KAPAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51289... · 2020. 7. 7. · dalam Novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck Dan

113

merupakan kotak-kotak kosong yang disusun Suyono dengan baik

sehingga tidak kelihatan kekurangan.(105

n. Menghasut

Ibunya Mariatun. Lantaran Leman tidak menentu

mengambil uang, berapa sesukanya saja, modal pokoklah yang

telah termakan. Sehingga disampaikan pula pada Mariatun agar

mau tinggal serumah dengan Poniem. Mula-mula Mariatun tidak

mau diserumahkan dengan madunya, namun apa boleh buat

karena kehendak Leman agak keras. Apalagi sebelum ibunya

kembali pulang ke Minang, banyak pengajaran yang diberikan

kepadanya bagaimana caranya menarik hati suami, bagaimana

jika serumah dengan madu, jangan mau dikalahkan. Berikut

kutipannya:

Apalagi ibunya membisikkan lebih baik kehendak suaminya

itu dituruti, supaya dia pun ikut pula memerhatikan perniagaan

dan berkuasa pula atas harta benda suaminya. Jangan sampai

“orang lain” itu saja yang beroleh laba dan keuntungan

sebagaimana selama ini..(110

Kerabat Leman. Pada suatu malam, Leman pergi ke rumah

kerabtnya yang dekat. Disana perempuan-perempuan telah

berkumpul dan berbisik-bisik bahwa mereka amat malu sebab

tidak ada menantu mereka di kampung. Dengan bujukan mereka,

mulailah mereka menghasut Leman untuk mau kawin lagi dengan

orang sekampungnya. Berikut kutipannya:

“Orang laki-laki tidak boleh diperintah oleh orang

perempaun. Perlu diceraikan, tentu diceraikan. Kami pun tidak

mau kalau engkau bercerai dengan dia karena budi bahasanya

dengan kami sangat elok. Namun, ada pula yang harus

dipikirkan. Kalau kita beristri orang sekampung dengan kita, itu

amat sulit, kesulitannya ialah hari tua. Dan kalau engkau bawa

dia ke kampung di hari tuamu, dimana dia akan tinggal dan

Page 131: PENDIDIKAN ISLAM DALAM NOVEL TENGGELAMNYA KAPAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51289... · 2020. 7. 7. · dalam Novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck Dan

114

kemana dia akan engkau bawa. Engkau buatkan dia rumah, tidak

ada tanah buat dia. Tanah kita sempit, sawah kita telah banyak

dijadikan perumahan karena tak cukup tanah. Lagi pula menurut

pesan orang tua-tua apabila dimasukkan orang suku lain ke

dalam pekarangan tanah kita, dia akan kekal dan persukuan kita

sendiri akan punah. Kalau engkau turutkan kemana dia, baik

pulang ke negerinya atau sama-sama tinggal di rantau tentulah

engkau hilang lara untuk selama-lamanya, terpisah dari kami, ini

yang benar-benar kami risaukan”.(60-61

o. Malas

Mariatun. Kian lama kian nyata pula perangainya. Semasa

baru menikah dia masih agak bodoh. Dia belum begitu tahu

percaturan dirumah. Banyak sebab yang akan mendatangkan

perselisihan dalam rumah itu, salah satunya karena kemalasannya.

Berikut kutipannya:

Dia tidur diloteng, bangunnya siang hari. Turunnya dari

tangga loteng dilambat-lambatkan kakinya(111

Mariatun lebih suka hanya duduk di muka, ikut pula

menjualkan barang-barang dengan suaminya.(112

Bahkan, setelah jatuh miskin pun ia enggan dijadikan teman

untuk diajak bermusyawarah dengan Leman. Berikut kutipannya:

Istrinya sendiri, mariatun, bukanlah pantas untuk kawan

bicara, bermusyawarah, tetapi tahu yang ada saja(160

p. Sombong

Mariatun. Suasana rumah senantiasa keruh saja, sering kali

adanya pertikaian. Suatu kali Mariatun sengaja menghamparkan

celana tidur Leman berdekatan dengan sarung tidurnya, dengan

maksud ingin menyombongkan diri kepada Poniem bahwa tidur

mereka sangat nyenyak semalam dan dirinya berhak atas rumah

itu begitupula dengan status perkawinannya yang sah atas restu

dan do’a segenap famili. Berikut kutipannya:

Page 132: PENDIDIKAN ISLAM DALAM NOVEL TENGGELAMNYA KAPAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51289... · 2020. 7. 7. · dalam Novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck Dan

115

Celana tidur Leman habis dicuci Mariatun pagi-pagi

dihamparkan oleh Mariatun berdekatan dengan sarung tidurnya.

Mariatun hendak mempertunjukkan bahwa tidur mereka nyenyak

semalam(114

“Aku sendiri apa yang akan kuperbuat di atas rumah ini tak

ada siapapun yang akan menghalangi. Abang Leman suamiku,

suami yang sah dengan do’a selamat, dengan nikah, dengan

persetujuan segenap famili kami. Kami dinikahkan menurut adat,

setahu ninik mamak”. “... aku orang pingitan oleh ibu bapakku,

bukan orang sembarangan”(115

“sesuka hatiku. Aku di atas harta benda suamiku. Aku kemari

diantar ninik mamakku. Engkau kan babu di sini. Aku akan

menolong suamiku berniaga. Kami orang sekampung, sehalaman,

bukan macam kau”(117

Dia pulang ke kampung menunjukkan kegagaghan dan lagak,

menghabiskan uang beratus-ratus. Sebelum pulang itu selau

berkirim uang untuk membuat rumah pula, lalu beli sawah (161

q. Mencela

Mariatun. Saat beradu mulut dengan Poniem. Ada saja

kalimat yang dia lontarkan untuk mencela Poniem yang dianggap

leih rendah darinya. Berikut kutipannya:

“Apa yang akan aku pandang padamu? Bukankah kamu

hanya seorang yang menumpang disini?dari manakah asalmu,

tidakkah kau tahu? Orang manakah engkau, tidakkah engkau

ingat? Lupakah kau asal mulanya kau dipungut oleh

suamiku?(114-115

“Sesuka hatiku. Aku di atas harta benda suamiku. Aku

kemari diantar ninik mamakku. Engkau kan babu di sini. Aku

akan menolong suamiku berniaga. Kami orang sekampung,

sehalaman, bukan macam kau”(117

Page 133: PENDIDIKAN ISLAM DALAM NOVEL TENGGELAMNYA KAPAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51289... · 2020. 7. 7. · dalam Novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck Dan

116

Bukan saja Poniem. Suyono pun ikut dicelanya karena hanya

Suyonolah kawan setia Poniem, sekampung pula. Berikut

kutipannya:

Kalau ada kuli kontrak yang akan membeli, dipanggillah

Suyono oleh Mariatun, “eh Suyono layanilah ini, inilah

bangsamu”(125

Leman. Karena sudah termakan oleh yang lebih cantik dan

muda, saat terjadinya pertikaian yang dahsyat pun ia lebih

mendengarkan teriakan Mariatun yang teriak kesakitan. Tidak

disitu saja, Leman bahkan menarik rambut, menendang dan

mencelanya sebelum menceraikannya. Berikut kutipannya:

“Kurang ajar! Jawa buruk, kau hendak membunuh orang di

sini”(127

“Kau boleh pergi dari sini! Kau orang Jawa! Boleh turutkan

orang Jawa. Kau boleh kembali ke kebun! Sebelah mataku tidak

bisa memandang kepadamu lagi. Pergilah dari sini. Mulai

sekarang aku jatuhkan kepadamu talak tiga. Pergilah!”(129

r. Sopan dan Santun

Poniem. Dirinya yang begitu menaruh hormat dan cintanya

kepada suaminya pun membuat dirinya tetap membuatnya sopan

dan santun kepada suaminya, bahkan setelah resmi bercerai

sekalipun. Berikut kutipannya:

“Hanya satu permintaanku, abang. Aku tidak meminta

supaya perdagangan ini di hitung dan bagian ku dikeluarkan,

meskipun jelas ada hak milikku didalmnya. Hanya satu saja yang

akan ku bawa, izinkanlah”. “Biarlah yang sehelai ini saja

hartaku kuambil dari kedai ini, akan jadi tanda mata. Mudah-

mudahan jawa buruk ini tidak lagi akan memberati rumah

ini”(131

Page 134: PENDIDIKAN ISLAM DALAM NOVEL TENGGELAMNYA KAPAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51289... · 2020. 7. 7. · dalam Novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck Dan

117

“Namun jika engkau sampai disana, dan engkau bertemu

dengan abang Leman, sekali-kali janganlah engkau menunjukkan

muka masam, kepadanya(157

s. Bersyukur

Poniem. Meskipun dalam keadaan hati yang begitu sakit atas

apa yang dilakukan suaminya terhadapnya. Namun, dilihatnya

kembali semuannya dengan tenangnya. Sebab dia teringat

kembali kepada masa yang lama telah lampau, betapa lebih

bersyukurnya ia disaat yang sekarang sudah pandai berselendang,

berbaju yang agak bersih. Berikut kutipannya:

Teringat bagaimana beruntung pergaulannya dengan

suaminya sekian lama. Dia tersesat, suaminyalah yang

membawanya kepada jalan yang lurus. (144

Apabila mereka ingat kesengsaraan hari ini, yang hampir

karena itu mereka mengeluh, mereka ingat pula keadaan dahulu,

dahulu benar,seketika mereka menjadi orang kebun(147

Buatku, seluruh tanah indonesia adalah tanah airku, tidak

berbed. Dimana aku hidup, aku diberi anugerah oleh Allah,

haruslah anugerah itu aku syukuri”(162

t. Pemaaf

Suyono. Setelah meminta diri kepada Tauke Abdullah untuk

pamit hendak segera ke Medan. Sengaja dielak-elakkannya

supaya jangan bertemu Leman. Sebab meskipun sudah

memaafkannya, berat rasa hatinya setelah mendengar apa yang

menimpa bekas tuannya dulu. Berikut kutipannya:

Dia tidak benci atau dendam. Sebab-sebab permusuhannya

dengan leman tidak ada lagi. Kalau ada kemarahan yang muncul

dari kedua belah pihak pada hari perceraiannya dengan Poniem,

itu semua sudah habis lantaran ditelan waktu(163

Poniem. Sama halnya dengan Suyono. Poniem juga sudah

memaafkan kesalahan Leman dengan Mariatun. Hal ini terlihat

Page 135: PENDIDIKAN ISLAM DALAM NOVEL TENGGELAMNYA KAPAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51289... · 2020. 7. 7. · dalam Novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck Dan

118

ketika akhirnya Poniem dan Leman kembali bertemu. Namun

kini, Poniem sudah sah menjadi istri Suyono. Berikut kutipannya:

“Apalah yang akan aku jawab? Apa yang akan aku

maafkan? Sudah hal biasa, ketika berdamai kita bergaul, dan kita

berselisih kita bercerai. Dan setelah bercerai tamatlah cerita.

Segala kejadian lama sama-sama dilupakan dan kita kembali

bersaudara. Tidak ada rasanya hal yang patut untuk bermaaf-

maafan dalam perkara ini”(181

Tabel II.2

Temuan Pendidikan Akhlak dalam Novel Merantau Ke

Deli Karya Hamka

Nama

Tokoh Kutipan Novel Keterangan

Poniem

“Pernikahan adalah suatu yang paling suci. Kami

para pekerja (kuli-kuli) kontrak amat ingin menikah, tetapi

malang bagi kami. Nasib kami telah dijadikan begini oleh

Gusti Allah. Berapa kali laki-kali mengajak aku menikah,

tetapi aku tahu dia bukan menikahi diriku, tetapi menikahi

barangku saja..”(12)

Buruk sangka

Pagi-pagi poniem menjual pulut dan nasi rames.

Tengah hari dan sore ada pula jualannya(146

Kerja keras

Walaupun matanya akan balut oleh asap, walaupun

pagi-pagi buta ia telah mengendarai sepeda akan pergi

membeli banyak sayur ke sentral pasar.(152

Mereka sudah merasa senang, walaupun bergaul baru

sepuluh menit, kerena ramah tamah dan baik budi Poniem

itu. (53)

Ramah

“Sanak kerabat Leman datang ke perantauan, Suka

Page 136: PENDIDIKAN ISLAM DALAM NOVEL TENGGELAMNYA KAPAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51289... · 2020. 7. 7. · dalam Novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck Dan

119

seorang demi seorang, yang satu menyebut-nyebutkan

bahwa Leman adalah mamaknya, saudara sepersukuan,

ataupun bertalian darah. Namun, sama sekali tak seorang

jua pun yang ditolak. Jika mereka sudah pandai

memegang perniagaan, diberi pula modal dan disuruh

berdagang sendiri”(41)

menolong

“orang kita sendiri tidaklah akan serendah hati itu.

biasanya orang kita apabila sudah dibawa oleh suaminya

merantau lalu pulang ke kampung, subangnya bertatah

intan, dia telah sombong... tetapi mbak ayu poniem

tidaklah begitu, harta bendanya seakan-akan tidak

diacuhkannya, mulutnya manis, tegur sapanya terpuji ”

(54

Rendah hati

Orang heran dan takjub serta menaruh hormat yang

sebesar-besarnya atas ketulusan hati Poniem, yang selama

ini hanya disangka orang perempuan pelembahan yang

tak ada harganya. Orang menekurkan kepala kepadanya,

melihat wajahnya yang tiada berkucak.(90)

Sabar

Rupanya tikar telah dihamparkan terlebih dahulu di

loteng. Minum-minuman telah disediakan. Diajaknya

mariatun bersenda gurau. Ditujukkannya budi bahasanya

yang tinggi id hadapan ibu Mariatun dan ditunjukkannya

penghormatan yang tidak dibuat-buat dihadapan mamak

mariatun.(93

“Engkau marah kepadaku?”. Ujar Leman

“Tidak bang, Berangkatlah lekas, orang telah banyak

menunggu. Yem tidak marah”(96-97

Diterimanyalah nasib, sekali lagi nasib, dengan hati

sabar dan tawakal. Barangkali akan tetaplah pendiriannya

demikian itu, kalau sekiranya tidak diubah oleh perkataan

Page 137: PENDIDIKAN ISLAM DALAM NOVEL TENGGELAMNYA KAPAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51289... · 2020. 7. 7. · dalam Novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck Dan

120

suyono sendiri(148

“Hanya satu permintaanku, abang. Aku tidak meminta

supaya perdagangan ini di hitung dan bagian ku

dikeluarkan, meskipun jelas ada hak milikku didalmnya.

Hanya satu saja yang akan ku bawa, izinkanlah”.

“Biarlah yang sehelai ini saja hartaku kuambil dari kedai

ini, akan jadi tanda mata. Mudah-mudahan jawa buruk ini

tidak lagi akan memberati rumah ini”(131

Sopan,

Santun

“Namun jika engkau sampai disana, dan engkau

bertemu dengan abang Leman, sekali-kali janganlah

engkau menunjukkan muka masam, kepadanya(157

Teringat bagaimana beruntung pergaulannya dengan

suaminya sekian lama. Dia tersesat, suaminyalah yang

membawanya kepada jalan yang lurus. (144

Bersyukur

Apabila mereka ingat kesengsaraan hari ini, yang

hampir karena itu mereka mengeluh, mereka ingat pula

keadaan dahulu, dahulu benar,seketika mereka menjadi

orang kebun(147

Buatku, seluruh tanah indonesia adalah tanah airku,

tidak berbed. Dimana aku hidup, aku diberi anugerah oleh

Allah, haruslah anugerah itu aku syukuri”(162

“Apalah yang akan aku jawab? Apa yang akan aku

maafkan? Sudah hal biasa, ketika berdamai kita bergaul,

dan kita berselisih kita bercerai. Dan setelah bercerai

tamatlah cerita. Segala kejadian lama sama-sama

dilupakan dan kita kembali bersaudara. Tidak ada

rasanya hal yang patut untuk bermaaf-maafan dalam

perkara ini”(181

Pemaaf

Leman Dengan heran tercengang, Leman menanyai Suyono

apa sebab uang di dalam kotak tidak banyak lagi.

Buruk sangka

Page 138: PENDIDIKAN ISLAM DALAM NOVEL TENGGELAMNYA KAPAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51289... · 2020. 7. 7. · dalam Novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck Dan

121

Dilihatnya suyono tenang –tenang dan dilihatnya pula

poniem sekan-akan dia tidak percaya. Dan berkata “aku

heran, aku tidak percaya!”(106

Kedainya yang awalnya hanya kecil saja, sekarang

telah besar.(40)

Kerja keras

Meskipun mereka memiliki seorang anak semang yang

setia dan bisa dipercaya, tidaklah lekas Leman

menyenangkan diri, usahanya lebih giat daripada

biasanya(44

Poniem bertanya, “Apa yang abang buat tengah

malam ini? Masih mencatat jual beli juga?”

“Ya” jawabnya, “pekerjaan siang hari tadi

terbengkalai”(68

Bohong

“sudah lamakah surat itu engkau kirimkan?”

“kira-kira sudah akan sampai di kampung” jawab

Leman(75

“Memang. Abang pun ingat sumpah itu. tetapi

bagaimanakah kita beralasan. Orang kampung sangat

keras meminta abang supaya menikah seorang lagi. Kalau

abang tidak mau, kata mereka akan berkerat-keratan

rotan dengan abang. Tidak akan mengaku bersaudara

lagi”(82

“Aku takut kalau-kalau engkau menyesal kelak

Leman!”

“Apa sebab aku akan menyesal Mamak?”

“Sebab orang itu bukan orang negeri (satu kampung)

kita!”

“Bukankah dia orang Islam juga?” tanya Leman.

“Benar, tetapi karena engkau mendapatkan dia

dengan mudah, aku takut dan khawatir kalau-kalau

Ingkar Janji

Page 139: PENDIDIKAN ISLAM DALAM NOVEL TENGGELAMNYA KAPAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51289... · 2020. 7. 7. · dalam Novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck Dan

122

engkau mudah juga melepaskannya darimu”

“Tidak mamak. Beristri hanya sekali ini, aku sadar

betul. Perempuan itu setia tampaknya dan dia akan

pegang teguh, aku telah berjanji”(26

“Adinda takut kalau setelah mendapat yang baru,

orang sekampung, perawan cantik, gadis jelita, adinda

akan abang pisahkan dan hindarkan dari sisi abang yang

telah menjadi tulang punggungku. Bukankah bukit telah

sama kita daki, lembah sudah sama kita turuni”

“abang tidak akan mengajur surut, percayalah!”.

Jawab leman (86

Kepada karyawan yang bekerja dengan dia, kalau ada

sesuatu kesalahan yang dipandangnya merugikan,

marahnya pun timbul. Mulutnya bertaburan saja padahal

kesalahan itu belum diperiksa(104

Pemarah

Leman cepat percaya kepada orang. Kalau datang

orang meminta bantuan, dia mau memberikan barang dan

uangnya tanpa menyelidiki orang itu terlebih dahulu(104

Tergesa-gesa

“Kurang ajar! Jawa buruk, kau hendak membunuh

orang di sini”(127

Mencela

“Kau boleh pergi dari sini! Kau orang Jawa! Boleh

turutkan orang Jawa. Kau boleh kembali ke kebun!

Sebelah mataku tidak bisa memandang kepadamu lagi.

Pergilah dari sini. Mulai sekarang aku jatuhkan kepadamu

talak tiga. Pergilah!”(129

Suyono Suyono mencoba berjualan kain-kain dengan kereta

angin. (146

Kerja keras

Meskipun berat beban yang terletak di belakang

sepedanya, walaupun keringat akan mengalir di dahinya,

suyono bekerja terus dan bekerja. (152

Page 140: PENDIDIKAN ISLAM DALAM NOVEL TENGGELAMNYA KAPAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51289... · 2020. 7. 7. · dalam Novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck Dan

123

Sikapnya ramah-tamah terhadap pembeli, apalagi

terhadap pekerja kuli yang sepertinya.(43)

Ramah

“... Kami meminta suaya engku jangan pulang.

Jangan engku pandang diriku sebagai orang lain lagi.

Jangan engku pandang Poniem sebagai janda, tetapi

pandanglah kami sebagai saudara, atau orang-orang yang

telah naik kepada bukit masyarakat dari lurah

percomberan, lantaran pertolongan engku. Sudah datang

masanya kami membalas jasa engku. Engku perlu

membesarkan hati, jangan berputus asa. Tanah Deli masih

memberi harapan buat kita untuk hidup. Engku mesti

berniaga”

“uangku telah habis, tidak ada modalku lagi”.

“kami mengikhtiarkan”. Kata Suyono (184

Suka

menolong

“Jangan begitu, itu salah! Engku Leman” yang aku

panggil engku ialah jasa engku, sekarang pun aku masih

merasa begitu. Uangkupun tiada lah banyak, Cuma aku

hematkan dari sedikit demi sedikit. Itulah yang dibelikan

rumah. Keadaan aku tiadalah jauh berubah dari

dahulu”(170-171

Rendah hati

Dia tidak benci atau dendam. Sebab-sebab

permusuhannya dengan leman tidak ada lagi. Kalau ada

kemarahan yang muncul dari kedua belah pihak pada hari

perceraiannya dengan Poniem, itu semua sudah habis

lantaran ditelan waktu(163

Pemaaf

Para

Tetangga

Saudagar-saudagar yang berada di sebelahnya

kedainya merasa tercengang. Ada pula yang iri hati

melihat kemajuan yang telah dicapainya.(44

Iri hati

Kerabat

Leman

“Cuma satu itu saja salahnya,” ujar perempuan tua

itu, yang periannya sudah hampir penuh.

Menggunjing

Page 141: PENDIDIKAN ISLAM DALAM NOVEL TENGGELAMNYA KAPAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51289... · 2020. 7. 7. · dalam Novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck Dan

124

“apa?” tanya perempuan muda itu.

“dia bukan orang kita” ujar perempuan tua itu pula.

“ya, itu sajalah salahnya, itu saja yang rasa

keberatan. Meskipun budinya baik, kelakuannya terpuji,

sayang da tidak orang kita” (54

“Orang laki-laki tidak boleh diperintah oleh orang

perempaun. Perlu diceraikan, tentu diceraikan. Kami pun

tidak mau kalau engkau bercerai dengan dia karena budi

bahasanya dengan kami sangat elok. Namun, ada pula

yang harus dipikirkan. Kalau kita beristri orang

sekampung dengan kita, itu amat sulit, kesulitannya ialah

hari tua. Dan kalau engkau bawa dia ke kampung di hari

tuamu, dimana dia akan tinggal dan kemana dia akan

engkau bawa. Engkau buatkan dia rumah, tidak ada tanah

buat dia. Tanah kita sempit, sawah kita telah banyak

dijadikan perumahan karena tak cukup tanah. Lagi pula

menurut pesan orang tua-tua apabila dimasukkan orang

suku lain ke dalam pekarangan tanah kita, dia akan kekal

dan persukuan kita sendiri akan punah. Kalau engkau

turutkan kemana dia, baik pulang ke negerinya atau sama-

sama tinggal di rantau tentulah engkau hilang lara untuk

selama-lamanya, terpisah dari kami, ini yang benar-benar

kami risaukan”.(60-61

Menghasut

Mariatun Setiap suaminya pulang ke kedai, pulang berjaja,

setiap akan tidur dan duduk berdua, ada-ada saja jalan

baginya membusuk-busukkan Poniem. Segala percakapan

poniem dahulu, memburukkan adat orang padang, kerap

kali diulangnya dekat suaminya atau dekat yang lain-lain.

(124-125

Menggunjing

“Aduh sakitnya ya Allah, ya Rabbi, remuk hancur Bohong

Page 142: PENDIDIKAN ISLAM DALAM NOVEL TENGGELAMNYA KAPAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51289... · 2020. 7. 7. · dalam Novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck Dan

125

badanku dikiriknya. Patah-patah rasanya tulangku

diremasnya. Aduh, “bunyi pekik Mariatun kembali.

“Pembohong, belum sampai badannya aku apa-

apakan, belum sekeras tendangan yang dijatuhkan ke atas

pinggangku” kata poniem(128

Dia tidur diloteng, bangunnya siang hari. Turunnya

dari tangga loteng dilambat-lambatkan kakinya(111

Malas

Mariatun lebih suka hanya duduk di muka, ikut pula

menjualkan barang-barang dengan suaminya.(112

Istrinya sendiri, mariatun, bukanlah pantas untuk

kawan bicara, bermusyawarah, tetapi tahu yang ada

saja(160

Celana tidur Leman habis dicuci Mariatun pagi-pagi

dihamparkan oleh Mariatun berdekatan dengan sarung

tidurnya. Mariatun hendak mempertunjukkan bahwa tidur

mereka nyenyak semalam(114

Sombong

“Aku sendiri apa yang akan kuperbuat di atas rumah

ini tak ada siapapun yang akan menghalangi. Abang

Leman suamiku, suami yang sah dengan do’a selamat,

dengan nikah, dengan persetujuan segenap famili kami.

Kami dinikahkan menurut adat, setahu ninik mamak”. “...

aku orang pingitan oleh ibu bapakku, bukan orang

sembarangan”(115

“sesuka hatiku. Aku di atas harta benda suamiku. Aku

kemari diantar ninik mamakku. Engkau kan babu di sini.

Aku akan menolong suamiku berniaga. Kami orang

sekampung, sehalaman, bukan macam kau”(117

Dia pulang ke kampung menunjukkan kegagaghan

dan lagak, menghabiskan uang beratus-ratus. Sebelum

pulang itu selau berkirim uang untuk membuat rumah

Page 143: PENDIDIKAN ISLAM DALAM NOVEL TENGGELAMNYA KAPAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51289... · 2020. 7. 7. · dalam Novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck Dan

126

pula, lalu beli sawah (161

“Apa yang akan aku pandang padamu? Bukankah

kamu hanya seorang yang menumpang disini?dari

manakah asalmu, tidakkah kau tahu? Orang manakah

engkau, tidakkah engkau ingat? Lupakah kau asal

mulanya kau dipungut oleh suamiku?(114-115

Mencela

“Sesuka hatiku. Aku di atas harta benda suamiku. Aku

kemari diantar ninik mamakku. Engkau kan babu di sini.

Aku akan menolong suamiku berniaga. Kami orang

sekampung, sehalaman, bukan macam kau”(117

Kalau ada kuli kontrak yang akan membeli,

dipanggillah Suyono oleh Mariatun, “eh Suyono layanilah

ini, inilah bangsamu”(125

Ibunya

Mariatun

Apalagi ibunya membisikkan lebih baik kehendak

suaminya itu dituruti, supaya dia pun ikut pula

memerhatikan perniagaan dan berkuasa pula atas harta

benda suaminya. Jangan sampai “orang lain” itu saja

yang beroleh laba dan keuntungan sebagaimana selama

ini..(110

Menghasut

Tauke

Abdullah

Putuslah mufakat bahwa Tauke Abdullah mau

menjadi penolong untuk mencarikan tanah, baik dengan

angsuran maupun dengan kontan... Tauke Abdullah

dengan segala ikhlas hati sudi menerima penyerahan

itu.(162-163

Suka

Menolong

F. Resensi Para Ahli Sastra

Ajip Rosidi yang merupakan sastrawan Indonesia, penulis,

budayawan, dosen, pendiri, dan redaktur beberapa penerbit, yang juga

pendiri serta ketua Yayasan Kebudayaan Rancage dalam “Ikhtisar Sejarah

Page 144: PENDIDIKAN ISLAM DALAM NOVEL TENGGELAMNYA KAPAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51289... · 2020. 7. 7. · dalam Novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck Dan

127

Sastra Indonesia” menyatakan bahwa kesedihan sebagai motif penulisan

cerpen menjadi bahan yang produktif buat Hamka. Dia mempergunakan

cerpen bukan sebagai penghibur hati, melainkan sebagai usaha untuk

menggugah rasa sedih pembaca. Dalam kata persembahannya Di dalam

Lembah Kehidupan Hamka menyatakan bahwa cerpennya itu sebagai

kumpulan air mata, kesedihan, dan rintihan yang diderita oleh segolongan

manusia di atas dunia ini. Cerpennya yang berjudul "Encik Utik"

melukiskan kesepian dan impian seorang gadis yang sampai rambutnya

putih semua ia belum juga bersuami sehingga dengan diam-diam dibelinya

pakaian pengantin dan dipakainya secara sembunyi-sembunyi di

kamarnya. 33

A. Teeuw yang merupakan seorang pakar sastra dan budaya

Indonesia asal Belanda dalam “Pokok dan Tokoh Kesusastraan Indonesia

Baru” menyatakan bahwa ia menyebut Hamka sebagai pengarang seri

cerita roman, banyak sekali karangannya pada masa sebelum dan sesudah

perang. Dalam buku-bukunya Hamka insaf bahwa ia adalah pendidik

rakyat, juru-ibarat, dan pak guru. Keadaan-keadaan yang buruk dalam

masyarakat menjadi pokok lukisan bagi cerita-ceritanya yang sederhana

dan yang langsung dapat dipahami. Bukunya, Tuan Direktur (1939),

belum dapat digolongkan ke dalam cerita detektif, tetapi dalam banyak hal

menarik hati. 34

H.B. Jassin yang merupakan seorang pengarang, penyunting,

sekaligus kritikus sastra berkebangsaan Indonesia dalam “Kesusastraan

Indonesia Modern dalam Kritik dan Esei I” menyatakan bahwa bahasa

Hamka sederhana, tetapi berjiwa. Karangannya penuh kekayaan batin,

penuh perbuatan yang membayangkan keluhuran budi tokoh-tokohnya.

Dalam seluruh karangannya ada sfeer, ada suasana. H.B. Jassin

menegaskan bahwa keindahan suatu karangan tidak terletak pada

33Ensiklopedia Sastra Indonesia,

Http://Ensiklopedia.Kemdikbud.Go.Id/Sastra/Artikel/Hamka, Badan Pengembangan Dan

Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia 34 Ibid

Page 145: PENDIDIKAN ISLAM DALAM NOVEL TENGGELAMNYA KAPAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51289... · 2020. 7. 7. · dalam Novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck Dan

128

banyaknya kejadian yang diceritakan, tetapi pada banyaknya kekayaan

pikiran dan perasaan yang terlukis di dalamnya. Bukan pikiran dan

perasaan yang dibuat-buat, melainkan pikiran dan perasaan yang timbul

dari hati benar-benar, yang terasa kejujurannya oleh pembaca. Keindahan

karangan itu tidak terletak dalam bahasa yang sulit dan pelik, tetapi dalam

isinya sebab bahasa hanyalah ibarat tubuh dan pakaian, sedangkan isinya

ialah jiwa.35

H. B. Jassin juga menyebut Hamka sebagai “Pengarang Islam”.

Melalui Karyanya, Hamka berusaha menunjukkan transformasi Islam dan

modernise yang berhadapan dengan adat dan tradisionalisme dalam

balutan kisah cinta. Salah satu hal yang membuat novel Hamka menarik

antara lain karena Hamka menempatkan Islam sebagai agama (ad-din)

yang membawa cahaya perubahan. Perubahan yang ditawarkan olehnya

berbasis pada imtaq (iman dan taqwa) dan iptek (ilmu pengetahuan dan

teknologi).36

Din Syamsuddin yang merupakan Ketua Umum Pimpinan Pusat

Muhammadiyah pada periode 2005-2010 dan 2010-2015, menyatakan,

“Buya Hamka adalah seorang ulama dengan keluasan dan kearifan ilmu

serta keteguhan sikap terhadap masalah-masalah prinsipil. Dia adalah

seorang sastrawan yang prolifik, dengan karya-karyanya yang meliputi

agama, budaya, dan sastra. Sebagai sastrawan, novel Buya Hamka

memiliki daya gagah dan gaya cerah yang kuat, sehingga dapat membawa

perubahan dalam masyarakat”37

35Ensiklopedia Sastra Indonesia,

Http://Ensiklopedia.Kemdikbud.Go.Id/Sastra/Artikel/Hamka, Badan Pengembangan Dan

Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia 36 HAMKA, Di Bawah Lindungan Ka’bah, (Jakarta Timur: PT Balai Pustaka, 2011), h. 79 37 HAMKA, Ibid, h. 79

Page 146: PENDIDIKAN ISLAM DALAM NOVEL TENGGELAMNYA KAPAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51289... · 2020. 7. 7. · dalam Novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck Dan

129

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah melakukan penelitian terhadap novel karya Buya Hamka yang

berjudul “Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck dan Merantau Ke Deli”.

Peneliti dapat menarik beberapa kesimpulan dari hasil penelitian, sekaligus

menjadi jawaban dari rumusan masalah yang dituliskan peneliti pada

pendahuluan . berikut kesimpulannya:

Pendidikan yang ingin disampaikan oleh Buya Hamka dalam karya sastra

novelnya yang berjudul “Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck dan Merantau

Ke Deli” ialah, pendidikan yang bersangkutan dengan syariat dan akhlak

dalam kehidupan sehari-hari yang telah diajarkan dan diperintahkan oleh

Allah Swt kepada hambaNya, yang mana ajaran dan perintah itu sering kali

diabaikan dan tidak dilaksanakan oleh hambaNya.

Hal ini dikarenakan, ajaran dan tradisi masyarakat Indonesia diberbagai

wilayah masih sering ditemukan tidak berkesesuaian dengan apa yang telah

disampaikan melalui Al-Qur’an dan dicontohkan oleh Rasulullah. Sehingga

melalui novel ini, Hamka ingin memberikan gambaran atas kritikannya

kepada masyarakat, khususnya masyarakat Minangkabau yang menjadi

tempat kelahirannya, mengenai dampak yang dapat dihasilkan oleh

kekeliruan manusia itu sendiri, yang seringkali merasa bahwa ajaran dan

sudut pandangnya yang berdasarkan tradisi (adat) itu adalah yang lebih baik

dan benar yang harus dipatuhi. Sehingga, tradisi (adat) ini lah yang selalu

dijadikan tolak ukur benar salahnya suatu tindakan dikalangan masyarakat

tersebut, yang akan diwariskan turun temurun untuk dijadikan tumpuan. Hal

ini tentu tidak dibenarkan dalam Al-Qur’an, yang mana seharusnya yang

menjadi tolak ukur benar salahnya suatu tindakan ialah dengan berpegang

teguh kepada syariat yang telah ditentukan oleh Allah Swt sebelumnya,

karena jika tidak berpegang teguh pada syariat itu segala perbuatan yang

dilakukan manusia hanya akan menjadi sia-sia.

Page 147: PENDIDIKAN ISLAM DALAM NOVEL TENGGELAMNYA KAPAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51289... · 2020. 7. 7. · dalam Novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck Dan

130

B. Implikasi

Implikasi penelitian ini terhadap Pendidikan Islam ialah sebagai media

pengantar pesan yang dapat lebih mudah diterima, dipahami dan disukai

masyarakat. Sehingga pesan yang berisikan pernyataan bahwasanya manusia

sangat memerlukan pendidikan agar lebih mengenal agamanya, yang mana

manusia dapat memiliki banyak tujuan yang tetap mengacu pada hukum

Tuhan ini bisa sampai kepada pembacanya. Penyimpangan yang dilakukan

terhadap hukum Tuhan, memberikan konsekuensi berupa dosa. Walaupun

berbagai kesalahan tersebut dapat diampuni, namun berbagai dosa yang

dilakukan secara disadari dan berkelanjutan, pada akhirnya menghambat

perwujudan, tujuan akhir, dan keridhaan Tuhan itu sendiri.

C. Saran

Alangkah baiknya novel-novel seperti ini dijadikan sebagai media

edukasi tambahan diluar lingkungan sekolah, agar dapat memberikan

pengetahuan, pencerahan, dan imajinasi yang lebih luas lagi bagi masyarakat,

khususnya mengenai Pendidikan Islam.

Melalui novel-novel seperti inilah biasanya pendidikan yang ingin

disampaikan bisa lekat dalam pikiran dan hati setiap orang, karna keindahan

kata-katanya yang dapat mencampuradukan emosi setiap pembaca. Bahkan,

gambaran edukasi yang dipertontonkan melalui berbagai peristiwa yang

disajikan dapat merasuk hingga kejiwa pembacanya.

Malalui novel ini juga para pendidik bisa dengan mudah mengenalkan

keunikkan dan keberagaman tradisi dan budaya yang beraneka macam

diberbagai wilayah Indonesia yang dapat melahirkan berbagai macam

karakter seseorang yang pastinya tidak boleh bersimpangan dengan ajaran

Islam.

Page 148: PENDIDIKAN ISLAM DALAM NOVEL TENGGELAMNYA KAPAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51289... · 2020. 7. 7. · dalam Novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck Dan

131

DAFTAR PUSTAKA

Abdulhak, Ishak dan Deni Darmawan. 2015. Teknologi Pendidikan. Bandung: PT

Remaja RosdaKarya

Amrullah, Mas’un Azali. 2005. Transformasi Pendidikan Islam pada Abad

Informasi dan Globalisasi: Bunga Rampai. Jakarta: Balai Penelitian dan

Pengembangan Agama.

Aminah, Nina. 2014. Studi Agama Islam. Bandung: PT Remaja RosdaKarya

Arabi, Khairi Syekh Maulana. 2017. Dakwah dengan Cerdas. Yogyakarta:

Laksana

Arief, Armai. 2002. Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam. Jakarta:

Ciputat Pers

Bennet, Andrew and Nicholas Royle. 2004. An Introduction To Literature,

Criticism And Theory. England: Pearson Education Limited

Bungin, H. M. Burhan. 2011. Penelitian Kualitatif (Komunikasi, Ekonomi,

kebijakan Publik, dan ilmu Sosial Lainnya). Jakarta: Prenada Media Group

Daradjat, Zakiah. 2012. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: PT Bumi Aksara

Daulay, Haidar Putra dan Nurgaya Pasa. 2013. Pendidikan Islam dalam Lintasan

Sejarah. Jakarta: Kencana

Departemen Agama RI. 2010. Al-Qur’an dan Tafsirnya: Jilid I. Jakarta: Lentera

Abadi

Departemen Agama RI. 2010. Al-Qur’an dan Tafsirnya: Jilid II. Jakarta: Lentera

Abadi

Departemen Agama RI. 2010. Al-Qur’an dan Tafsirnya: Jilid V. Jakarta: Lentera

Abadi

Page 149: PENDIDIKAN ISLAM DALAM NOVEL TENGGELAMNYA KAPAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51289... · 2020. 7. 7. · dalam Novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck Dan

132

Departemen Agama RI. 2009. Al-Qur’an dan Tafsirnya: Jilid IX. Jakarta:

Departemen Agama RI

Ensiklopedia Sastra Indonesia,

Http://Ensiklopedia.Kemdikbud.Go.Id/Sastra/Artikel/Hamka, Badan

Pengembangan Dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan Dan

Kebudayaan Republik Indonesia

Esten, Mursal. 2013. Kesusastraan Pengantar Teori dan Sejarah. Bandung:

Angkasa

Hamalik, Oemar. 1994. Media Pendidikan. Bandung: PT Citra Aditya Bakti

Hasibuan, Albar Adetary. 2015. Filsafat Pendidikan Islam. Malang: UIN Maliki

Press

Https://Nasional.Republika.Co.Id/Berita/Px91gm335/Jk-Sulit-Cari-Ulama-

Selengkap-Buya-Hamka, Diakses 04 November 2019 Jam 10.52

https://siedoo.com/berita-4965-peringkat-pendidikan-indonesia-dan-budaya-

buruknya/, Diakses pada tanggal 25 April 2019

Ibrahim, Nini. 2009. Bahasa Indonesia Untuk Perguruan Tinggi. Depok:

UHAMKA PRESS

Irwan, Syaiful. 2017. “Empat Tingkatan Taubat Menurut Ghazali”, Hidayatullah,

diakses dari Http://M.Hidayatullah.Com/Kajian/Tazkiyatun-

Nafs/Read/2017/05/29/117568/Empat-Tingkatan-Taubat-Menurut-

Ghazali.Html, pada hari Senin, 29 Mei

Jr, Edward H. Jones. 1968. Outlines Of Literature: Short Stories, Novels, and

Poems. New York: The Macmillan Company

Kementerian Agama RI. 2010. Al-Qur’an dan Tafsirnya: Jilid 2. Jakarta: Lentera

Abadi Marzuki. 2017. Pendidikan Karakter Islam. Jakarta: Amzah

Kementerian Agama RI. 2014. Mushaf Tajwid An-Na’im. Surakarta: Az-Ziyadah

Page 150: PENDIDIKAN ISLAM DALAM NOVEL TENGGELAMNYA KAPAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51289... · 2020. 7. 7. · dalam Novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck Dan

133

ZZZMayhead, Robin. 1974. Understanding Literature. London: Cambridge

University Press

Muhajir, As’aril. 2011. Ilmu Pendidikan Perspektif Kontekstual. Jogjakarta: Ar-

Ruzz Media.

Mujib, Abdul dan Jusuf Mudzakkir. 2006. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta:

Kencana

Musyafa, Haidar. 2016. HAMKA Sebuah Novel Biografi. Depok: Imania

Nata, Abuddin. 2010. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Prenadamedia Group

Nizar, Samsul. 2002. Filsafat Pendidikan Islam (Pendekatan Historis, Teoritis,

dan Praktis). Jakarta: Ciputat Pers

Nurgiyantoro, Burhan. 2010. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gajah Mada

University Press

Priyatni, Endah Tri. 2010. Membaca Sastra dengan Ancangan Literasi Kritis.

Jakarta: Bumi Aksara

Salim, Moh. Haitami dan Syamsul Kuriawan. 2016. Studi Pendididkan Islam.

Yogyakarta: Ar-Ruzz Media

Shaleh, Abdul Rachman. 2000. Pendidikan Agama dan Keagamaan (Visi, Misi

dan Aksi). Jakarta: Gemawindu Panca perkasa

Shihab, M. Quraish. 2009. Tafsir Al-Mishbah: Pesan, Kesan, dan Keserasian Al-

Qur’an, Vol. 15. Jakarta: Lentera Hati

Soedijarto. 2003. Pendidikan Nasional sebagai Proses Transformasi Budaya.

Jakarta: Balai Pustaka

Stanton, Robert. 2007. Teori Fiksi Robert Stanton. Terj. Sugihastuti dan Rossi Abi

Al Irsyad. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Sukino. 2010. Menulis itu Mudah. Yogyakarta: Pustaka Populer LkiS

Page 151: PENDIDIKAN ISLAM DALAM NOVEL TENGGELAMNYA KAPAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51289... · 2020. 7. 7. · dalam Novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck Dan

134

Suralaga, Fadhilah. Nety Hartaty, dan Zahratun Nihayah. 2005. Psikologi

Pendidikan dalam Perspektif Islam, Jakarta: UIN Jakarta Press

Tim Penyusun Kamus Besar Bahasa Indonesia. 2008. Kamus Besar Bahasa

Indonesia. Jakarta: Pusat Bahasa

Tolchah, Moch. 2015. Dinamika Pendidikan Islam Pasca Orde Baru. Yogyakarta:

LKIS Pelangi Aksara.

Uhbiyati, Nur. 1997. Ilmu Pendidikan Islam. Bandung: CV Pustaka Setia

Ulwan, Abdullah Nashih. 2007. Pendidikan Anak Dalam Islam. Terj. Jamaluddin

Miri. Jakarta: Pustaka Amani

Wiyani, Novan Ardy dan Barnawi. 2016. Ilmu Pendidikan Islam: Rancangan

Bangun Konsep Pendidikan Monokotomik-Holistik. Jogjakarta: Ar-Ruzz

Media

Yasin, A. Fatah. 2008. Dimensi-dimensi Pendidikan Islam. Malang: UIN Malang

Presss

Yunus, Muhammad. 2012. “Hak Waris dalam Islam dan Pusaka Tinggi di Ranah

Minang”, Kompasiana, diakses dari

https://www.kompasiana.com/sangpemenangpembelajar/550ba4c5a333110a1

b2e3957/hak-waris-dalam-islam-dan-pusaka-tinggi-di-ranah-minang, pada

hari Jum’at, 6 Januari

Page 152: PENDIDIKAN ISLAM DALAM NOVEL TENGGELAMNYA KAPAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51289... · 2020. 7. 7. · dalam Novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck Dan

135

SKRIPSI DAN JURNAL

Anwar, Choirul. 2018. “Islam dan Kebhinekaan di Indonesia: Peran Agama dalam

Merawat Perbedaan. Zawiyah Jurnal Pemikiran Islam. Vol. 04 No. 02.

Desember

Fajriah, Ita Amaliatul. 2018. Corak Teosentrisme Dan Antroposentrisme Dalam

Pemahaman Tauhid Di Pondok Pesantren Attauhidiyyah Cikura Bojong

Kabupaten Tegal. Skripsi pada UIN Walisongo. Semarang

Herlina. 2014. “Nilai Kearifan Lokal Dalam Novel Negeri Sapati Karya Laode.

M. Insan Sebagai Pendukung Pelaksanaan Pendidikan Karakter. Jurnal

Pendidikan Bahasa. Vol. 03 No. 02. Desember

Khakim, M. Nur Fahrul Lukmanul. 2014. “Nilai Kebangsaan dalam Karya Sastra

Hamka 1930-1962”. Jurnal Sejarah dan Budaya. Vol. 08 No. 02

Kholifatun. 2016. “Kritik Buya Hamka terhadap Adat Minangkabau dalam Novel

Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck”. Skripsi pada UIN Sunan Kalijaga.

Yogyakarta

Rusli, Ris’an. 2014. “Agama dan Manusia dalam Pendidikan Hamka”. Intizar.

Vol. 20 No. 02

Sofiah, Wan. Wan Ahmad dan Zulkefli Aini. 2019. “Al-Hikmah Rethorical

Da’wah Through Subtle Method In “Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck”

Novel Written By Hamka”. Jurnal Al-Qanatir: International Journal of

Islamic Studies. Vol. 13. No. 01. Januari

Shidiq, Sapiudin. 2008. “Pendidikan Menurut Buya Hamka”. Jurnal Pendidikan

Agama Islam. Vol. 02 No. 02. Juli

Qomar, Mujamil. 2015. “Ragam Identitas Islam di Indonesia dari Perspektif

Kawasan”. Episteme. Vol. 10 No. 02. Desember

Page 153: PENDIDIKAN ISLAM DALAM NOVEL TENGGELAMNYA KAPAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51289... · 2020. 7. 7. · dalam Novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck Dan
Page 154: PENDIDIKAN ISLAM DALAM NOVEL TENGGELAMNYA KAPAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51289... · 2020. 7. 7. · dalam Novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck Dan
Page 155: PENDIDIKAN ISLAM DALAM NOVEL TENGGELAMNYA KAPAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51289... · 2020. 7. 7. · dalam Novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck Dan
Page 156: PENDIDIKAN ISLAM DALAM NOVEL TENGGELAMNYA KAPAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51289... · 2020. 7. 7. · dalam Novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck Dan
Page 157: PENDIDIKAN ISLAM DALAM NOVEL TENGGELAMNYA KAPAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51289... · 2020. 7. 7. · dalam Novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck Dan
Page 158: PENDIDIKAN ISLAM DALAM NOVEL TENGGELAMNYA KAPAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51289... · 2020. 7. 7. · dalam Novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck Dan
Page 159: PENDIDIKAN ISLAM DALAM NOVEL TENGGELAMNYA KAPAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51289... · 2020. 7. 7. · dalam Novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck Dan