PENDIDIKAN AGAMA ISLAMapipudin.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/68573/... · orang-orang yang...
Transcript of PENDIDIKAN AGAMA ISLAMapipudin.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/68573/... · orang-orang yang...
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
Apipudin, S.Th.I., MA.Hum
UNIVERSITAS GUNADARMA
KENAPA HARUS BERAGAMA
KOMPONEN
MANUSIA
FISIK (JASAD)
RUH
JIWA (NAFS)
MATERI
SOSIAL
KE-TUHANAN
Terpenuhi tiga komponen tersebut manusia menjadi bahagia (Senang, puas
dan tentram)
SENANG
PUAS
TENTRAM
AGAMA MENGATUR KEBUTUHAN MANUSIA
Agama mengatur manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
Baik kebutuhan fisik, jiwa dan ruh, sehingga dapat
menghantarkan manusia pada kebahagiaan.
Dalam agama Islam, materi yang halal selain mendatangkan
kebahagian, juga dapat mendatangkan kepuasan dan
ketentraman.
DEFINISI ISLAM
Islam
Etimologi
Terminologi
Tunduk pada sistem/pasrah.
• Air mengalir dari dataran tinggi
kedataran rendah
• Benda jatuh kebawah
• Matahari terbit setiap hari disebelah
timur terbenam di sebelah barat.
Tunduk dan patuh pada aturan Allah swt.
Baik yang menyangkut hubungan vertikal
dan horizontal. Dengan demikian, maka
Islam secara ajaran sudah ada sejak
zaman Nabi Adam. Adapun sebutan Islam
sejak zaman Nabi Muhammad SAW
DISIPLIN ILMU DALAM ISLAM
TAUHID
FIQIH
TASAWUF
Satu disiplin ilmu untuk mengenal Tuhan. Umat Islam yang ingin
mengenal Tuhan-nya, harus belajar Tauhid
Satu disiplin ilmu untuk mengatur penghambaan manusia kepada
Tuhan
Satu disiplin ilmu untuk mengetahui bagaimana sebaiknya
menghambakan diri kepada Tuhan (Etika dan estetika)
PERAN TAUHID FIQIH DAN TASAWUF
Manusia selain memeiliki fisik, dan jiwa, juga memiliki ruh. Ruh ini bersifat ke-
Tuhanan (Fitrah). Fitrah manusia selalu berkata benar. Namun seringkali
fitrah ini tertutup oleh dosa-dosa, sehingga dalam tindakannya manusia
terkadang tidak memancarkan nur ilahi /sifat ketuhanan.
Sifat ke-Tuhanan
Peranan Tauhid dalam memancarkan sifat ke-Tuhanan, menghujamkan kenyakinan yang
kafah (penuh) kepada Allah swt. Sementara Fiqih berperan mengatur ibadah dan muamalah.
Adapun tasawuf berperan membasmi virus-virus yang menghalangi memancarkan sifat ke-
Tuhanan
FIQIH
OBJEK FIQIH
IBADAH MUAMALAH
Penghambaan diri
kepada Allah swt Hubungan
IBADAH
Secara garis besar ibadah dapat diklasifikasi pada dua bagian;
1. Ibadah Mahdhah
2. Ibadah Ghair Mahdhah
Ibadah mahdhah adalah ibadah yang jelas perintah dan cara pelaksanaanya. Pada
ibadah ini tidak diperkenankan dilebihkan dan dikurangi. Secara garis besar
digambarkan dalam rukun islam. Yakni shadat, shalat, puasa zakat dan menunaikan
haji.
Adapun ibadah ghair mahdhah ibadah yang perintahnya jelas, tetapi tekniknya tidak
dijelaskan. Misalnya, perintah menutupi aurat. Membangun kemaslahatan bersama,
seperti membayar pajak dan hal-hal lain yang bersifat kemaslahatan.
MUAMALAH
Fiqih selain mengatur ibadah, juga mengatur muamalah (interaksi sosial). Peran fiqih
dalam menyoroti muamalah, lebih kepada hukum. Misalnya makruh (dibenci Tuhan)
berbicara dengan bahasa daerah di tengah-tengah masyarakat/kelas yang orangnya
terdiri dari beberapa suku (heterogen). Di sini fiqih menganjurkan dalam berdialah
untuk menggunakan bahasa yang dapat difahami semau orang yang ada di hadapnnya.
Fiqih juga memakruhkan berbisik. Misalkan 3 mahasiswa yang sedang diskusi, tiba-tiba
salah satu mahasiswa berbisik pada satu temannya. Sementara teman yang satunya
tidak bisa mendengar apa yang dibisikannya. Demikian juga makruh mahasiswa
berbisik-bisik saat Dosen menyampaikan materi.
AGAMA PEMBIMBING KEBAHAGIAN
Manusia produk Tuhan. Tuhan ciptakan manusia untuk bahagia. Cara Tuhan membimbing manusia agar
bahagia lewat utusan-Nya yang disebut Rasul. Setiap Rasul membimbing umatnya menuju kepada
kebahagian. Baik kebahagian dunia maupun akhirat.
Secara garis besar, untuk meraih kebahagian terdapat pada 4 komponen yang melekat pada diri Rasul
Muhammad SAW. Yaitu Amanah, Fathanah, Tabligh, dan shidik. Amanah, adalah terpercaya. Hidup
terpercaya dapat melahirkan kepuasan batin. Jiwanya menjadi tenang. Fathanah, secara bahasa bermakna
cerdas, pandai menangkap peluang. Fathanah menghantarkan seseorang bisa menempatkan diri, bisa
beradaptasi. Tabligh dalam artian kebahasaan bermakna menyampaikan. Adapun dalam artian istilah Islam
tabligh menyampaikan kebenaran. seseorang yang bersifat tabligh dapat menyampaikan kebenaran dan
siap dengan segala konsekwensinya. Shidik adalah jujur. Sifat jujur melahirkan jiwa yang bebas, tidak ada
beban, dan dapat melahirkan ketentraman.
IMAN
Iman kata benda yang terambil dari kata ama (امن) yuminu (يؤمن) imanan (ايمبنب). orang yang beriman disebut mu’min.
Agar manusia menjadi mu’min langkah yang harus ditempuh adalah mengenal Tuhan.
Cara mengenal Tuhan pertama dengan logika dan Wahyu. Dengan logika disebut dalil aqli dan dan dengan wahyu
disebut dalil naqli. Metode ini biasa digunakan oleh Ulama Theologi Islam (ulama Tauhid)
Cara yang kedua dengan Rasa, yakni merasakan kehadiran Tuhan, dengan cara mendekatkan diri kepada Allah
(Taqarub). Metode taqarub diantarnya menjalankan tariqah, kontenplasi. Cara seperti ini biasa dilakukan oleh ulama
tasawuf (Sufi).
ISLAM
Islam kata benda yang berakar kata dari aslama (اسلم) yuslimu ( ( سلم
islaman (اسالما), oranya disebut muslim. Muslim bermakna kepasrahan
kepada Tuhan. Mau mengikuti segala aturan yang telah ditetapkan
Tuhan.
IHSAN
Ihsan kata benda yang subjeknya muhsin. Muhsin adalah orang yang selalu
menyajikan yang terbaik.
Untuk lebih mudah memahami kata ihsan, harus memahami kata adil, karena
kada ihsan lebih tinggi setingkat dari kata adil. Sebagai analogi. Orang yang
adil ketika diperintah menaruh sesuatu di atas meja, dia akan menaruhnya di
atas meja, tidak perduli di tengah atau di pinggir yang penting di atas meja. Hal
ini sangat berbeda dengan orang yang berlaku ihsan. Orang yang berlaku
ihsan, ketika diperintahkan menaruh bend di atas meja, dia akan berusaha di
tengah meja.
INTEGRITAS
mengenal Tuhan, dan menjalankan aturan yang telah ditetapkan Tuhan,
juga selalu menyajikan yang terbaik, karena berorientasikan Tuhan, itulah
yang dinamakan Insan Kamil (manusia sempurna)
AL-QURAN DAN TURUNNYA
Secara etimologi al-Qur‟an berarti bacaan. Sementara secara terminologi
wahyu dari Allah swt yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW
melalui Malaikat Jibril.
Al-Qur‟an turun dua kali. Pertama secara sekaligus dari lauhilmahfudz ke
langit kedua (Baitulizah) pada bulan Ramanadhan, yang dikenal lailatul
qadar. Kedua turun secara bertahap, dari baitulizah ke Nabi Muhammad
SAW selama 22 tahun 22 bulan 22 hari.
AL-QURAN DAN KANDUNGANNYA
Syaik Nawawi al-Bantani dalam salah satu karyanya, yakni
Tafsir Marah Labid, menjelaskan, bahwa kandungan al-
Qur‟an mencakup; Tauhid, Ibadah, Muamalah, Munakahat,
Akhlak dan Sejarah.
Secara singkat al-Qur‟an menggiring manusia melahirkan
tiga kecerdasan, yaitu kecerdasan spiritual, kecerdasan
emosional dan kecerdasan intelektual.
LIMA MAKNA AL-QUR’AN
• Makna lafad: Manka terjemah (alih bahasa)
• Makna Isyarah: Isyarat-isyarat dalam al-Qur‟an
• Makna Ibrah: Pelajaran-pelajaran sejarah dalam al-
Qur‟an
• Makna Lathaif : Makna filosofis
• Makna Haqaiq : Makna esensi (hanya khusus untuk
Rasul)
MAKNA ISYARAH
Berfikir tentang ayat Allah swt yang tercipta. Baik berupa mikro kosmos,
maupun makro kosmos.
Isyarat berfikir mikro kosmos:
أنفسكم أفال تبصرون ٢١وف
dan (juga) pada dirimu sendiri. Maka apakah kamu tidak memperhatikan
(Azd-Zdaariyat:21)
Isyarat berfikir makro kosmos
ؤمنون ذر عن قوم ل ت وٱلن ت وٱلرض وما تغن ٱل و م ١٠١قل ٱنظروا ماذا ف ٱلس
Katakanlah: "Perhatikanlah apa yaag ada di langit dan di bumi. Tidaklah
bermanfaat tanda kekuasaan Allah dan rasul-rasul yang memberi peringatan
bagi orang-orang yang tidak beriman" (Yunus:101)
PERSPEKTIF AL-QURAN TERHADAP MANUSIA
Manindividu usia
1. Al-Qur‟an memandang manusia sebagai makhluk yang mulia.
ه لن ت وفض ب ن ٱلط هم م هم ف ٱلبر وٱلبحر ورزقن ءادم وحملن منا بن ن م ولقد كر م على كثر م
٧٠خلقنا تفضالا Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkut
mereka di daratan dan di lautan, Kami beri mereka rezeki dari yang baik-baik
dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas
kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan (al-Isra:70)
2. Sebaik-baiknya bentuk
أحسن تقوم ن ف ٤لقد خلقنا ٱلنس
sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang
sebaik-baiknya (at-Thin:4)
1. INDIVIDU
PERSPEKTIF AL-QUR’AN TERHADAP MANUSIA
2. SOSIAL
1. Mengatasi kesenjangan sosial
Lewat perintah zakat, al-Qur‟an mengajak manusia untuk mengatasi
kesenjangan sosial.
ما ت إن دق كن للفقراء ٱلص ملن وٱلمس ها وٱلع قاب وف قلوبهم وٱلمؤلفة عل رمن ٱلر ٱلل سبل وف وٱلغ
بل وٱبن ن فرضةا ٱلس ه م ٱلل ٦٠ حكم علم وٱللSesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang miskin,
pengurus-pengurus zakat, para mu´allaf yang dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan) budak,
orang-orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan untuk mereka yuang sedang dalam
perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan Allah, dan Allah Maha Mengetahui lagi
Maha Bijaksana (at-Taubah:60)
2. Kepedulian sosial
di antara tanda-tanda orang bertaqwa adalah ada kepedulian
terhadap sosial.
ا هم ومم ٣ نفقون رزقنdan menafkahkan sebahagian rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka (al-Baqarah:3)
ISLAM DI INDONESIA
Islam di Indonesia, secara esensi sama dengan islam pada umumnya. Bersumberkan al-
Qur‟an dan hadis. Demikian juga dalam hal ibadah mahdhah, tidak ada sedikitpun
perbedaan. Perbedaan Islam di Indonesia dan luar Indonesia, lebih kepada teknik
ibadah ghairmahdhah. Misalnya secara keseluruhan umat islam diperintahkan harus
menutupi aurat dengan batasan yang telah ditentukan. Pada tahapan ini berlaku umum,
tidak ada perbedaan. Namun ketika masuk dengan apa dan model apa yang harus
dilakukan. Nah pada tataran ini budaya berperan. Sehingga cara menutupi aurat uamat
Islam satu negara dengan yang lainnya berbeda, termasuk Indonesia.
Prof. Azumardi Azra meng-istilahkan ke-Islam-islaman dan ke Indonesia-indonesian.
Sementara Prof. Said Agil mengistilahkan Islam nusantara. Demikian juga dengan Dr.
Nahrowi dalam sebuah disertasinya yang berjudul, Imam Syafi’I Fi Madzhabaihi Qadim
Wal jadid. Disertasi ini sebagai jawaban terhadap kaum orientalis yang menganggap
bahwa dalam madzhab Syi‟I ada dua fiqih, yakni fqih Baghdag (kaul Qadim) dan Fiqih
Mesir (Kaul Jadid). Jawaban Dr. Nahrawi, bahwa tidak ada ada perbedaan antara fiqih
Baghdad dan Fiqih Mesir. Hanya saja ada hal-hal yang ada di Mesir tidak ada dibaghdad
demikian juga sebaliknya.
ISLAM DI INDONESIA
Membumikan Islam di Indonesia, bukan berarti membumi hanguskan budaya-budaya Indonesia.
Islam sangat menghargai budaya, bahkan kata Ismam Syafi‟I budaya atau tradisi bisa menjadi
hukum jika tidak bertentangan dengan syara (hukum Tuhan).
Al-Qur‟an dalam menyembut manusia terkadang insan, an-Nas, Basyar dan Bani Adam, yang
diterjemahkan dalam baha indonesia semuanya bermakna manusia. Padahal secara subtansi
masing-masing memiliki makna yang berbeda. Kata Bani Adam, secara harfiah bermakna
keturunan Adam. Namun dalam hal lain, kata Bani Ada satu isyarat bahwa manusia memiliki
sejarah dan peradaban.
Islam bisa lentur menyatu dengan budaya, karena sumber islam berupa al-Qur‟an tidak
semua teksnya qath’I (pasti). Namun ada juga ayat-ayat yang bersifat dhanni (tidak pasti), atau
tidak jelas (mutasyabihat). Pada ayat mutasyabihat melahirkan multi tafsir. Maka jangan heran di
Indonesia, ada namanya kompilasi hukum Islam Indonesia. Sebagai contoh cerai dan hukumnya.
Pada Masa Rasul sampai Abu Bakar ash-Shidiq, cerai titik tolaknya waktu. Jika seseorang
mengatakan cerai tiga pada waktu bersamaan, tetapi jadi satu. Namun pada masa Umar bi
Khathab, cerai titik tolaknya perkataan. Jika seseorang mengatakan satu jadi satu, mengatakan
dua jadi dua, dan mengatakan tiga jadi 3. Pendapat Umar bin Khathab diikuti oleh Madzhab fiqih
yang empat (Hanafi, Maliki, Syafi‟I dan Ahmad). Namun kompilasi hukum Islam Indonesia cerai
titik tolaknya waktu, dan harus ada saksi, juga dilakukan di pengadilan Agama Islam.
KEBERAGAMAN DALAM ISLAM
Islam keberagaman
Tasawuf
Tauhid
Fiqih
KEBERAGAMAN DALAM THEOLOGI ISLAM
• Khawarij
• Mu‟tazilah
• Murjiah
• Jabariah
• Qadariah
• Ahli sunah Waljamaah
Syiah
Historis keberagaman dalam theologi berawal sejak Nabi wafat. Saat Nabi Muhammad SAW,
pengikut Nabi yang dari mekah (Muhajirin) merasa paling dekat kepada Nabi dan layak untuk
menjadi pemimpin setelah Nabi wafat. Demikian juga penduduk madinah (Ansor) merasa paling
banyak berkontribusi dalam membesarkan Islam. Meraka merasa berhak untuk menjadi
pemimpin.
Keluarga Nabi (Ahlul Bait) yang sedang mengurus jenazah Nabi merasa kaget tatkala Abu Bakar
al-Shidik diangkat menjadi pemimpin setelah Nabi (khalifah).
Keberagaman pasca Nabi wafat tidak begitu meruncing. Keberagaman meruncing saat Usman
bin Afan menjadi Khalifah
KEBERAGAMAN PASCA USMAN BIN AFAN
Saat Usman bin Afan terbunuh oleh anak angkat Ali bin Abi Thalib. Secara otomatis
bersifat estapet kepemimpinan diganti oleh Ali bin Abi Thalib. Saat Ali menjadi
khalifah pengikut setia Usman bin Afan memohon kepada Ali untuk mengadili orang
yang membunuh. Permohonan ini tidak kunjung selesai.
Kepemimpinan Ali berusaha untuk mengedepankan Azas Musyawah sesuai dengan
pesan al-Qur‟an. Namun hal ini mendapat penolakan keras dari sebagian pengikut
setia Ali, dan mereka keluar. Pengikut setia Ali yang keluar dinamakan khawarij.
Mereka mengkafirkan Ali dengan landasan ayat al-Qur‟an surat al-Maidah ayat 44.
Sementara pengikut setia Ali yang tetap setia dinamakan Syiah, dan mereka
menganggap Ali sebagai waliyullah (kekasih Allah).
BERAGAM PRINSIP DASAR THEOLOGI ISLAM
khawarij Mu‟tazilah Murjiah
Jabariah Qadariah
Ahli Sunah Wal
Jamaah
• Orang berbuat dosa besar difahami
kafir
• Orang tidak sealiran kafir
• Tidak memakai hukum al-Qur‟an
Kafir
Orang berbuat dosa besar difahami
bukan kafir bukan mu‟min. Orang
seperti ini diakhirat berada di antara
sorga dan neraka
Orang berbuat dosa besar, tetap
mu‟min hanya berdosa
Manusia laksana wayang, tidak memiliki
kehendak dan pilihan. Hal ini didasarkan pada
firman Allah:
صبة من أصاب ما ول ٱلرض ف م ب ف إل أنفسكم ف ن كت م
برأها أن قبل لك إن ن سر ٱلل على ذ ٢٢
Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi
dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan
telah tertulis dalam kitab (Lauhul Mahfuzh)
sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya
yang demikian itu adalah mudah bagi Allah (al-
Hadidi:22)
Manusia diberikan kemampuan untuk
memilih, didasarkan pada firman Allah:
إن ر ل ٱلل روا حتى بقوم ما غ .بأنفسهمه ما غ
Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan
sesuatu kaum sehingga mereka merubah
keadaan yang ada pada diri mereka sendiri
(al-Rad:11)
1. Wajib beruasah, keberhasilan
ditangan Allah.
2. Uasaha hanya dipandang
bentuk penghambaan, bukan
kepastian keberhasilan.
3. Usaha hanya hukum
kausalitas, esensi tetap Allah
ب هفمنحسنة من أصببك م سيئة منأصببكومب ٱلل
سك فمن نف
Apa saja nikmat yang kamu peroleh
adalah dari Allah, dan apa saja
bencana yang menimpamu, maka dari
(kesalahan) dirimu sendiri (an-
Nisa:79)
KEBERAGAMAN DALAM FIQIH
Dalam dunia fiqih dikenal madzhab. Kata madzhab berasal dari bahasa arab. Secara
morfologi (tasrif) tergolong dharaf makan (kata benda yang menunjukan tempat). Jadi
madzhab tempat yang dilalui.
Dalam terminologi fiqih kata madzhab bermakna hasil pemikiran atau ijtihad.
Abi al-Muhabih Abdu al-Wahab bin Ahmad bi Ali al-Anshari dalam Kitab Mizan al-Kubro
menjelaskan. Bahwa jumlah madzhab dalam dunia fiqih ada delapan. Namun yang
sangat populer ada 4, yaitu; Hanafi, Maliki, Syafi‟I dan Ahmad/Hambali
Dasar
Pijakan
Imam
Madzhab
Hanafi 1. al-Qur‟an, 2. al-Hadis, 3. Ijma Shahabat, 4. Qias, 5. Istihsan
Maliki
Syafi‟i
Hambali
1. al-Qur‟an, 2. al-Hadis, 3. Ijma amalan orang Madinah, 4. Qias, 5.
Mashalih Mursalah
1. al-Qur‟an, 2. al-Hadis, 3. Ijma Imam Mujtahid 4. Qias
1. al-Qur‟an, 2. Ijma Shahabat, 3. al-Hadis 4. Qias,
SALAH SATU PERSPEKTIF IMAM MADZHAB
ها أ ة إلى قمتم إذا ءامنوا ٱلذن لو وجوهكم فٱغسلوا ٱلص
كم د إلى وأرجلكم برءوسكم وٱمسحوا ٱلمرافق إلى وأ
ن ا كنتم وإن ٱلكعب هروا جنبا رضى كنتم وإن فٱط على أو م
نكم أحد جاء أو سفر ن م ٱلغائط م تمأو مس ساءل فلم ٱلن
موا ماءا تجدوا م ا فت ا صعدا با دكم بوجوهكم فٱمسحوا ط وأ
نه رد ما م جعل ٱلل كم ل ن عل كن حرج م رد ول
طهركم تم ل كم نعمتهۥ ول ٦ تشكرون لعلكم علHai orang-orang yang beriman, apabila kamu
hendak mengerjakan shalat, maka basuhlah
mukamu dan tanganmu sampai dengan siku,
dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu
sampai dengan kedua mata kaki, dan jika kamu
junub maka mandilah, dan jika kamu sakit atau
dalam perjalanan atau kembali dari tempat
buang air (kakus) atau menyentuh perempuan,
lalu kamu tidak memperoleh air, maka
bertayammumlah dengan tanah yang baik
(bersih); sapulah mukamu dan tanganmu
dengan tanah itu. Allah tidak hendak
menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak
membersihkan kamu dan menyempurnakan
nikmat-Nya bagimu, supaya kamu bersyukur (al-
Maidah:6)
ساء تمٱلن مس ل أو
Imam Hanafi Memahami
bersetubuh
Pandangan
Imam Malik memahmi
bersentuhan diiringi
syahwat
Imam Syafi‟I Memahami
bersentuhan
Imam Ahmad
bersentuhan disertai
syahwat pada wanita
lain
MADZHAB FIQIH DI INDOONESIA
1. Berpegang pada empat madzhab fiqih (Hanafi, Maliki, Syafi‟I, dan Hambali).
Masyarakat Nahdatil Ulama (NU) dan Ahlusunah (Aswaja) berpegang pada
madzhab empat. Argumen yang dibangun oleh pendiri NU untuk mengikuti 4
madzhab adalah, ajaran islam akan diperoleh hanya dengan mengekuti
generasi sebelumnya dan istinbath. Untuk itu NU dalam memahami teks-teks
Islam tidak meninggalkan pemahaman Shahabat, Tabi‟in, Tabi‟it Tabiin. Adapun
dalam menarik suatu keputusan hukum (istinbath) mengenali komentar-
komenta madzhab empat dalam persolan yang sedang berlangsung.
2. Langsungsung kepada al-Qur‟an dan as-Sunah. Masyarakat yang berpegang
pada hal ini adalah Muhamadiyah dan Persis. Argumen yang dibangun oleh
pendiri Muhammadiayh yakni Ahmad Dahlan dalam persoalan tidak perlunya
bermadhab, adalah ada kekuatiran ajaran Islam yang ditangkap tidak murni
lagi.
SECARA UMUM ADA DUA MADZHAB BESAR DI INDONESIA:
KEBERAGAMAN DALAM TASAWUF Suni
Tasawwuf Sunni ialah aliran tasaawuf yang berusaha
memadukan aspek hakekat dan syari‟at, yang
senantiasa memelihara sifat kezuhudan dan
mengkonsentrasikan pendekatan diri kepada Allah,
dengan berusaha sungguh-sugguh berpegang teguh
terhadap ajaran al-Qur‟an, Sunnah dan Shirah para
sahabat.
Dalam kehidupan sehari-hari para pengamal
tasawwuf ini berusaha untuk menjauhkan drii dari hal-
hal yang bersifat keduniawian, jabatan, dan menjauhi
hal-hal yang dapat mengganggu kekhusua‟an
ibadahnya.
Latar belakang munculnya ajaran ini tidak telepas
dari pecekcokan masalah aqidah yang melanda para
ulama‟ fiqh dan tasawwuf lebih-lebih pada abad kelima
hijriah aliran Syi‟ah Al-Islamiyah yang berusaha untuk
memngembalikan kepemimpinan kepada keturunan Ali
bin Abi Thalib.
Dimana syi‟ah lebih banyak mempengaruhi para sufi
dengan doktrin bahwa Imam yang ghaib akan pindah
ketangan sufi yang layak menyandang gelar Waliyullah,
dipihak lain para sufi banyak yang dipengaruhi oleh
filsafat Neo-Platonisme yang memunculkan corak
pemikiran Taawwuf Falsafi yang tentunya sangat
bertentangan dengan kehidupan para sahabat dan
tabi‟in. dengan ketegangan inilah munculah sang
pemadu syari‟at dan hakekat yaitu Imam Ghazali.
Secara garis besar tasawuf falsafi adalah tasawuf yang ajaran-
ajarannya memadukan antara visi mistis dan visi rasional. Tasawuf
ini menggunakan terminologi filosofis dalam pengungkapannya, yang
berasal dari berbagai macam ajaran filsafat yang telah
mempengaruhi para tokohnya.
Di dalam Tasawuf Falsafi metode pendekatannya sangat berbeda
dengan tasawuf sunni atau tasawuf salafi. kalau tasawuf sunni dan
salafi lebih menonjol kepada segi praktis (amali), sedangkan tasawuf
falsafi menonjol kepada segi teoritis (Nadhari) sehingga dalam
konsep-konsep tasawuf falsafi lebih mengedepankan asas rasio
dengan pendektan-pendekatan filosofis yang ini sulit diaplikasikan
ke dalam kehidupan sehari-hari khususnya bagi orang awam,
bahkan bisa dikatakan mustahil.
Kaum sufi falsafi menganggap bahwasanya tidak ada sesuatupun
yang wujud kecuali Allah, sehingga manusia dan alam semesta,
semuanya adalahh Allah. Mereka tidak menganggap bahwasanya
Allah itu zat yang Esa, yang bersemayam di atas Arsy. Dalam Tasawuf
Falsafi, tentang bersatunya Tuhan dengan makhluknya, setidaknya
terdapat beberapa istilah yang telah masyhur beserta para tokohnya
yaitu ; Hulul, Wahdah Al-Wujud, Insan Kamil, Wujud Mutlak.
Falsafi
TOKOH-TOKOH TASAWUF
1. Hasan al-Basri
Hasan al-Basri adalah seorang sufi angkatan tabi‟in, seorang yang sangat taqwa, wara‟ dan zahid. Nama lengkapnya adalah Abu Sa‟id al-
Hasan ibn Abi al-Hasan. Lahir di Madinah pada tahun 21 H tetapi dibesarkan di Wadi al-Qura. Setahun sesudah perang Shiffin dia pindah ke
Bashrah dan menetap di sana sampai ia meninggal tahun 110 H. setelah ia menjadi warga Bashrah, ia membuka pengajian disana karena
keprihatinannya melihat gaya hidup dan kehidupan masyarakat yang telah terpengaruh oleh duniawi sebagai salah satu ekses dari kemakmuran
ekonomi yang dicapai negeri-negeri Islam pada masa itu. Garakan itulah yang menyebabkan Hasan Basri kelak menjadi orang yang sangat
berperan dalam pertumbuhan kehidupan sufi di bashrah. Diantara ajarannya yang terpenting adalah zuhud serta khauf dan raja‟.Dasar
pendiriannya yang paling utama adalah zuhud terhadap kehidupan duniawi sehingga ia menolak segala kesenangan dan kenikmatan duniawi.
Prinsip kedua Hasan al-Bashri adalah al-khouf dan raja‟. Dengan pengertian merasa takut kepada siksa Allah karena berbuat dosa dan sering
melalakukan perintahNya. Serta menyadari kekurang sempurnaannya. Oleh karena itu, prinsip ajaran ini adalah mengandung sikap kesiapan
untuk melakukan mawas diri atau muhasabah agar selalu memikirkan kehidupan yang akan dating yaitu kehidupan yang hakiki dan abadi.
TOKOH-TOKOH TASAWUF SUNI
2. Rabiah al-Adawiyah
Nama lengkapnya adalah Rabiah al-adawiyah binti ismail al Adawiyah al Bashoriyah, juga digelari Ummu al-Khair. Ia lahir di Bashrah tahun 95
H, disebut rabi‟ah karena ia puteri ke empat dari anak-anak Ismail. Diceritakan, bahwa sejak masa kanak-kanaknya dia telah hafal Al-Quran dan
sangat kuat beribadah serta hidup sederhana. Cinta murni kepada Tuhan adalah puncak ajarannya dalam tasawuf yang pada umumnya
dituangkan melalui syair-syair dan kalimat-kalimat puitis. Dari syair-syair berikut ini dapat diungkap apa yang ia maksud dengan al-mahabbah:
Kasihku, hanya Engkau yang kucinta, Pintu hatiku telah tertutup bagi selain-Mu, Walau mata jasadku tak mampu melihat Engkau, Namun mata
hatiku memandang-Mu selalu. Cinta kepada Allah adalah satu-satunya cinta menurutnya sehingga ia tidak bersedia mambagi cintanya untuk
yang lainnya. Seperti kata-katanya “Cintaku kepada Allah telah menutup hatiku untuk mencintai selain Dia”. Bahkan sewaktu ia ditanyai tentang
cintanya kepad Rasulullah SAW, ia menjawab: “Sebenarnya aku sangat mencintai Rasulullah, namun kecintaanku pada al-Khaliq telah
melupakanku untuk mencintai siapa saja selain Dia”. Pernyataan ini dipertegas lagi olehnya lagi mealui syair berikut ini: “Daku tenggelam dalam
merenung kekasih jiwa, Sirna segalanya selain Dia, Karena kekasih, sirna rasa benci dan murka”. Bisa dikatakan, dengan Al-Hubb ia ingin
memandang wajah Tuhan yang ia rindu, ingin dibukakan tabir yang memisahkan dirinya dengan Tuhan.
3. Dzu Al-Nun Al-Misri
Nama lengkapnya adalah Abu al-Faidi Tsauban bin Ibrahim Dzu al-Nun al-Mishri al-Akhimini Qibthy. Ia dilahirkan di Akhmin daerah Mesir.
sedikit sekali yang dapat diketahui tentang silsilah keturunan dan riwayat pendidikannya karena masih banyak orang yang belum
mengungkapkan masalah ini. Namun demikian telah disebut-sebut oleh orang banyak sebagai seorang sufi yang tersohor dan tekemuka
diantara sufi-sufi lainnya pada abad 3 Hijriah.
4. Al-Qusyairi
Al-Qusyairi (w. 465 H) adalah salah seorang tokoh sufi utama dari abad kelima Hijriyah. Al-Qusyairi nama lengkapnya adalah „Abdul Karim ibn Hawazin, lahir
pada tahun 376 H di Istiwa, kawasan Nishapur. Dia berdarah arab dan tumbuh dewasa di Nishapur, salah satu pusat ilmu pengetahuan pada masanya.
Disinilah dia bertemu dengan gurunya, Abu „Ali al-Daqqaq, seorang sufi terkenal. Dari gurunya itulah Al-Qusyairi menempuh jalan tasawuf. Sang guru ini
menyarankannya untuk, pertama-tama. Mempelajari syariat. Karena itulah Al-Qusyairi mempelajari fiqih pada seorang faqih, Abu Bakr Muhammad ibn Abu
Bakr al-Thusi (w. 405 H) dan mempelajari ilmu kalam serta ushul fiqh pada Abu Bakr ibn Faurak (w. 406 H). Selain itu, diapun menjadi murid Abu Ishaq al-
Isfarayini (w. 418 H) dan menelaah banyak karya-karya al-Baqillani. Dari situlah Al-Qusyairi berhasil menguasai doktrin Ahlus Sunnah wal Jama‟ah yang
dikembangkan oleh al-Asy‟ari dan para muridnya. Seandainya karya Al-Qusyairi, ar-Risalah al-Qusyairiyyah dikaji secara mendalam, maka akan tampak jelas
bagaimana Al-Qusyairi cenderung mengembalikan tasawuf ke atas landasan doktrin Ahlus Sunnah.
5. Al-Harawi
Al-Harawi dipandang sebagai pengasas aliran pembaharuan dalam tasawuf dan penentang para sufi yang terkenal dengan keganjilan ungkapan-
ungkapannya seperti al-Busthami dan al-Hallaj. Al-Harawi, nama lengkapnya adalah Abu Isma‟il „Abdullah ibn Muhammad al-Anshari, lahir tahun 396 H di Heart,
kawasan Khurasan. Dan dia adalah seorang faqih aliran Hambaliyyah yang terkenal dan karya-karyanya di bidang tasawuf dipandang bernilai. Namun, karena
Al-Harawi adalah seorang penganut aliran Hambaliyyah, maka permusuhannya terhadap aliran Asy‟ariyyah terkenal keras.Karya tasawuf Al-Harawi yang paling
terkenal adalah Manazil al-Sa’irin ila Rabb al-‘Alamin. Dalam karyanya yang ringkas tersebut, dia menguraikan tingkatan-tingkatan rohaniah para sufi, di mana
tingkatan-tingkatan itu, menurutnya, mempunyai awal serta akhir. Katanya: “Kebanyakan ulama kelompok ini sependapat bahwa tingkatan akhir tidak
dipandang benar kecuali dengan benarnya tingkatan awal., seperti halnya bangunan tidak bias tegak kecuali didasarkan pada pondasi. Benarnya tingkatan
awal adalah dengan menegakkannya di atas keikhlasan serta keikutan terhadap as-Sunnah.”
6. Al-Ghazali
Al-Ghazali nama lengkapnya adalah Abu Hamid Muhammad ibn Muhammad ibn Ahmad. Karena kedudukan tingginya dalam Islam, dia diberi gelar Hujjatul
Islam. Ayahnya, menurut sebagian penulis biografi, bekerja sebagai pemintal wol. Dari itulah, tokoh sufi yang satu ini terkenal dengan al-Ghazzali (yang
pemintal wol), sekalipun dia terkenal pula dengan al-Ghazali, sebagaimana diriwayatkan al-Sam‟ani dalam karyanya, al-Ansab, yang dinisbatkan pada suatu
kawasan yang disebut Ghazalah. Al-Ghazali lahir di Thus, kawasan Khurasan, tahun 450 H (diriwayatkan pula dia lahir pada 451 H). menurut periwayatan al-
Subki, dia serta saudaranya menerima pendidikan mistisnya dirumah seorang sufi sahabat ayahnya, setelah ayahnya meninggal dunia. Di bidang tasawuf,
karya-karya Al-Ghazali cukup banyak, yang paling penting adalah Ihya’ ‘Ulum al-Din. Dalam karyanya tersebut, dia menguraikan secara terinci pendapatnya
tentang tasawuf, serta menghubungkannya dengan fiqh maupun moral agama. Juga karya-karya lainnya, al-Munqidz min al-Dhalal, dimana ia menguraikan
secara menarik kehidupan rohaniahnya, Minhaj al-‘Abidin, Kimia’ al-Sa’adah, Misykat al-Anwar dan sebagainya.
TOKOH-TOKOH TASAWUF FALSAFI 1. AL-HALAJ
Hulul merupakan salah satu konsep didalam tasawuf falsafi yang meyakini terjadinya kesatuan antara kholiq dengan makhluk. Paham hulul ini disusun
oleh Al-Hallaj.
Kata hulul berimplikasi kepada bersemayamnya sifat-sifat ke-Tuhanan kedalam diri manusia atau masuk suatu dzat kedalam dzat yang lainnya. Hulul adalah
doktrin yang sangat menyimpang. Hulul ini telah disalahartikan oleh manusia yang telah mengaku bersatu dengan Tuhan. Sehangga dikatakan bahwa seorang
budak tetaplah seorang budak dan seorang raja tetaplah seorang raja. Tidak ada hubungan yang satu dengan yang lainnya sehingga yang terjadi adalah
hanyalah Allah yang mengetahui Allah dan hanya Allah yang dapat melihat Allah dan hanya Allah yang menyembah Allah.
2. IBNU ARABI
Istilah Wahdah Al-Wujud sangat dekat dengan pribadi Ibnu Arabi, sehingga ketika menyebut pemikiran Ibnu Arabi seakan-akan terlintas tentang doktrin
Wahdah Al-Wujud sebenarnya Wahdatul Wujud bukan penyebutan dari Ibnu Arabi sendiri melainkan sebutan yang dilontarkan oleh musuh bebuyutannya yaitu
Ibnu Taimiyah.
3. ABU YAZID AL-BUSTAMI
Sebagaimana disebutkan dalam sufi terminologi Ittihad adalah penggabungan antara dua hal yang menjadi satu. Ittihad merupakan doktrin yang
menyimpang dimana didalamnya terjadi proses pemaksaan antara dua ekssistensi. Kata ini berasal dari kata wahd atau wahdah yang berarti satu atau tunggal.
Jadi Ittihad artinya bersatunya manusia dengan Tuhan.
Tokoh pembawa faham ittihad adalah Abu Yazid Al-Busthami. Menurutnya manusia adalah pancaran Nur Ilahi, oleh karena itu manusia hilang kesadaranya
[sebagai manusia] maka pada dasarnya ia telah menemukan asal mula yang sebenarnya, yaitu Nur Ilahi atau dengan kata lain ia menyatu dengan Tuhan.
4. ALJILI.
Al-Jilli adalah seorang yang sangat terkenal di Baqhdad, riwayat hidupnya tidak banyak diketahui oleh sejarah tapi yang jelas ajran yang Al-Jilli ini ialah Insan
kamil. Insan kamil menurut Al-Jilli ialah manusia.
5. IBNU SAB‟IN
Disamping para sufi ia juga seorang filosof yang sangat terkenal dari Andalusia, ia adalah seorang penggagas paham tasawwuf yang lebih dikenal dengan
kesatuan Mutlak.
6. AL-SUHRAWARDI AL-MAQTUL
Al-Suhrawardi Al-Maqtul dipandang sebagai salah seorang dari generasi pertama para sufi filosof. Nama lengkapnya ialah Abu al-Futuh Yahya ibn Habsy ibn
Amrak, bergelar Syihabuddin, dan dikenal juga sebagai sang bijak (al-Hakim). Dia termasuk golongan para sufi abad keenam Hijriyyah; dia dilahirkan di
Suhrawad sekitar tahun 550 H dan di bunuh di Halb (Aleppo) atas perintah Shalahuddin al-Ayyubi, tahun 578 H. karena itulah, dia diberi gelar al-Maqtul (yang
dibunuh). Al-Suhrawardi telah meninggalkan sejumlah karya dan risalah, antara lain ialah Hikmah al-Isyraq, al-Talwihat, Hayakil al-Nur, al-Muqawimat dan
sebagainya. Namun karyanya yang paling penting serta paling menguraikan alirannya hanyalah Hikmah al-Isyraq, yang berisi pendapat-pendapatnya tentang
tasawuf isyraqi (iluminatif). Karya-karya Al-Suhrawardi, pada umumnya, cenderung bercorak simbolis dan begitu samar.
ILMU SUATU BEKAL
Isyarat al-Qur‟an tentang ilmu suatu bekal manusia dalam menjalankan kehidupan termaktub
dalam surat al-Baqarah
ئكة على عرضهم ثم كلها ٱلسماء ءادم وعلم ؤلء بأسماء أنب ون فقال ٱلمل دقن كنتم إن ه ٣١ ص
Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya, kemudian
mengemukakannya kepada para Malaikat lalu berfirman: "Sebutkanlah kepada-Ku nama
benda-benda itu jika kamu mamang benar orang-orang yang benar! (al-Baqarah:31)
Secara morfologi (tashrif) kata ilmu (علمب) berasal dari bahasa arab dengan bentuk masdar (perihal).
Kata ilmu berasal dari akar kata ( علمبيعلمعلم ). Alima (علم) kata kerja yang menunjukan pada masa
lampau (fi’il madhi). Sementara kata ya’lamu (يعلم) kata kerja yang menunjukan pada masa sekarang
dan akan datang. Adapun kata ilman (علم) adalah masdar (perihal). Untuk mencapai bentuk masdar
harus mengalami proses perubahan dari satu bentuk kebentuk yang lain. Secara filosofis, untuk
memeiliki ilmu harus mengalami proses
filsafat ilmu.
Membagi ilmu
dan pengetahuan
Ilmu adalah pengetahuan yang tersusun secara rasional dan sistimatis
Penengetahuan hanya sekedar tahu (Lulusan SMA kerja dibengkel hanya dapat penengetahuan mesin.
Sementara lulusan mesin memiliki ilmu mesin)
ILMU DALAM PANDANGAN ISLAM
1. Ilmu yang wajib ain (wajib personal) dipelajari
2. Ilmu yang wajib kifayah (dapat diwakili) dipelajari
WAJIB AIN
Ilmu yang wajib ain dipelajari ilmu ibadah yang mencakup di dalmnya ilmu
shalat, puasa, zakat, haji dan ilmu akidah.
WAJIB KIFAYAH
Ilmu yang wajib kifayah dipelajari ilmu yang mencakup kehidupan, seperti :
1. Hukum Tata Negara (Siyasah Dusturiah)
2. Hukum Politik Yang Mengatur Hubungan Internasional (Siyasah Dauliah)
3. Siyasah Maliyah (Hukum Yang Mengatur Politik Keuangan Negara
Dalam filsafat islam lebih menitik beratkan pada aksilogi. Dengan demikian
ilmu yang dipelajari dalam islam tentunya bermuara pada aksiologinya.
Aksiologi (untuk apa) mengiring umat islam dalam menuntut ilmu untuk niat
yang positif.
Islam tidak membedakan antara satu ilmu dengan ilmu lainnya. Perbedaan hanya terletak pada
mempelajarinya
PANDANGAN ISLAM TERHADAP YANG BERILMU
ستوي هل علمون ٱلذن علمونه ل وٱلذن ما ر إن تذك ب أولوا ٩ ٱللب
"Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang
tidak mengetahui?" Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat
menerima pelajaran (Az-Zumar:9)
رفع ت ٱلعلم أوتوا وٱلذن منكم ءامنوا ٱلذن ٱلل درج ١١ خبر تعملون بما وٱلل
Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan
orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah
Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan (al-Muzadilah:9)
Al-Qur‟an dan Hadis tidak bisa dirubah, namun pemahaman terhadap al-
Qur‟an dan hadis terus berkembang. Ini artinya al-Qur‟an dan Hadis jika
dapat difahami secara holistik dapat dijadikan bekal dalam menghadapi
moderenisasi.
ISYARAT AL-QUR’AN BELAJAR BAHASA
Seorang filosuf berkata; luas dan tidaknya dunia seseorang kembali
kepada bahasa. Semakin luas bahasa yang dikuasai semakin luas
dunianya. Hal senada juga diungkapkan oleh Imam Syafi‟I, komentarnya.
Jika ingin menguasasi suatu kaum maka pelajari bahasa kaum itu.
Ternyata hal ini sudah diisyaratkan al-Qur‟an:
ها أ ا ٱلناس كم إن ن خلقن كم وأنثى ذكر م ا وجعلن كم ٱلل عند أكرمكم إن لتعارفوا وقبائل شعوبا إن أتقى
١٣ خبر علم ٱللHai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang
perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling
kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah
orang yang paling takwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha
Mengenal (al-Hujurot:13)
Dalam kaidah Ushul Fiqih. “diperintahkan sesuatu diperintahkan juga sarananya” orang
diperintahkan sarananya.
BEKAL ILMU DI ERA MODERENISASI
Di era modernisasi ilmu yang harus dipersiapkan oleh manusia secara umum, sudah diisyaratkan
dalam al-Qur‟an. Al-Qur‟an menyebut manusia dengan kata Basyar, kata Insan, kata An-Nas dan
kata Bani Adam. Kata tersebut meng-isyaratkan manusia untuk dipenuhi dalam kerlangsungan
hidupnya.
Kata Basyar mengandung makna maklukh yang memiliki kebutuhan biologis yang harus dipenuhi.
Termasuk kebutuhan basyar adalah sandang, pangan dan papan. Hal lain yang termasuk
kebutuhan biologis adalah menikah. Untuk mendapatkan hal ini manusia harus memiliki ilmunya.
Kata Insan, mengandung makna makhluk yang memiliki kebutuhan spiritualis (ketentraman). Hal
yang berkaitan dengan ini agama. Jadi manudia kapanpun termasuk era modern harus tetap
belajar agama, karena itu kebutuhan.
Kata An-Nas, bermakna makhluk yang memiliki kebutuhan sosial. Untuk itu manusia kapanpun
harus memiliki ilmu yang berkaitan dengan hal ini.
Kata Bani Adam, satu isyarat makhluk yang memiliki sejarah dan peradaban. Semodern apapun
manusia hidup di dunia ini jangan sampai melupakan sejarah.
KONTRIBUSI ISLAM PADA PERADABAN DUNIA
Perkembangan agama Islam sejak abad 14 silam turut mewarnai sejarah
peradaban dunia. Peradaban islam dapat dilihat dari beberapa indikator.
1. Keberadaan perpustakaan islam dan lembaga-lembaga keilmuan lain
seperti Baitul Hikam, Masjid al-Azhar, Masjid Qarawiyin, yang merupakan
tempat berkumpulnya intelektual muslim dalam rangka proses pengkajian
ilmu dan sain.
2. Peninggalan karya intelektual muslim seperti Ibnu Sina, Ibnu Haytam,
Imam Syafi‟I, Ar-Razi, al-Kindi, Ibnu Rusyd, ibnu Khaldun dan lain
sebagainya.
3. Penemuan-penemuan intelektual muslim yang dapat mengubah
peradaban dunia, seperti ditemukannya kertas, karpet, kalender islam,
penyebutan hari-hari, seni arsitektur dan tata perkotaan.
4. Nilai-nilai budaya atas manifestasi iman, islam dan ihsan
KONTRIBUSI INTELEKTUAL MUASLIM PADA DUNIA
1. Ar-Razi ; Intelektual Muslim yang berkontribusi dibidang kedokteran
karya-karyanya banyak diterjemahkan ke dalam bahasa eropa.
2. Ibnu Sina; Intelektual Muslim yang berkontribusi dibidang filsafat dan
kedokteran. Salah satu karyanya yang diterjemahkan ke dalam bahasa
eropa “al-Qur’an Fi at-Thib‟ (Canon Of Medicine).
3. Dalam bidang keagamaan Imam bhukhari dan Muslim (bidang Hadis),
Imam Hanafi, Imam Maliki, Imam Syafi‟I dan Imam Ahmad (dibidang
Fiqih). Imam at-Thabari dibidang Tafsir dan Ibu Hisyam dibidang sejarah.
Perumusan konsep theologi dihadirkan wasil bin Atha, Ibnu Hujail al-Allaf,
dan lain-lain dari mu‟tazilah. Adapun kontribusi pada ahli sunah ialah Abu
Hasan al-Asy‟ari dan al-Maturidi. Dibidang tasawuf terdapat Abu Yazid al-
Bustami, Husain bin Mansur al-Halaj, dan sebagainya.
PERANAN MASJID KAMPUS SECARA UMUM
Secara umum peranan masjid untuk beribadah. Baik yang
menyangkut ibadah mahdhah maupun ghair mashdhah.
Ibadah mahdhah seperti
shalat lima waktu
Ibadah ghair mahdhah
seperti kajian-kajian islam
Pelatihan-pelatihan ibadah, dan pelatihan-pelatihan medo dan
retorika dakwah
PERANAN MASJID KAMPUS
Ada kegiatan keagamaan yang
langsung ada kaitannya dengan
mata kuliah PAI
Kegiatan keagamaan yang bersifat
otonom
Segla kajian, taklim, dan materi-
materi keislam dan keindonesian
bersinergi dengan mata kuliah PAI
Kajian-kajian keislaman dengan
pendekatan disesuaikan dengan
program studi mahasiswa.
ZAKAT DAN PAJAK
Perbedaan Zakat Pajak
Arti Nama Bersih, bertambah dan berkembang Pajak, upeti
Dasar Hukum Al-Qur‟an dan as-Nunah Undang-undang suatu Negara
Nishab dan Tarif Ditentuka Allah dan bersifat muthlak, nisab zakat memiliki ukuran tetap Ditentukan oleh Negara yang bersifat relative. Nishab dan terif berubah-
ubah sesuai dengan keputusan pemerintah
Sifat Kewajiban bersfat tetap dan terus menerus Kewajiban sesuai dengan kebutuhan dan dapat dihapuskan
Subjek Muslim Setiap warga Negara
Objek alokasi penerima Tetap 8 golongan Untuk dana pembangunan dan biaya rutin
Harta yang dikenakan Harta produktif Semua harta
Syarat Ijab Kabul Disyaratkan Tidak disyaratkan
Imbalan Pahala dari Allah dan keberkahan harta Tersedianya barang jasa dan public
Sanksi Dari Allah dan pemerintah islam Dari Negara
Motivasi pembayaran Keimanan dan ketakwaan kepada Allah. Ketaatan dan ketakutan pada
Negara dan sanksinya
Rasa tanggung jawab terhadap beban bersama yang harus dipikul oleh
semua warga sesuai dengan kemapuan (subjek dan objek pajak)
Perhitungan Dipercayakan kepada muzaki dan dapat juga dibantu amil zakat Selalu mengunakan jasa angkutan pajak