PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM KELUARGA...

50
i PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM KELUARGA JAMA`AH TABLIG DI KABUPATEN MAGELANG Oleh: Rizka Roikhana, S.H.I, S.Pd.I NIM: 1420410024 TESIS Diajukan kepada Program Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Magister dalam Ilmu Agama Islam Program Studi Pendidikan Islam Konsentrasi Pendidikan Agama Islam PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA 2016

Transcript of PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM KELUARGA...

Page 1: PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM KELUARGA …digilib.uin-suka.ac.id/20477/2/1420410024_BAB-I_IV-atau...Pendidikan agama Islam dalam Keluarga Jama`ah Tablig di Kabupaten Magelang. pengumpulan

i

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

DALAM KELUARGA JAMA`AH TABLIG

DI KABUPATEN MAGELANG

Oleh:

Rizka Roikhana, S.H.I, S.Pd.I

NIM: 1420410024

TESIS

Diajukan kepada Program Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga

Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh

Gelar Magister dalam Ilmu Agama Islam

Program Studi Pendidikan Islam

Konsentrasi Pendidikan Agama Islam

PROGRAM PASCA SARJANA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA

YOGYAKARTA

2016

Page 2: PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM KELUARGA …digilib.uin-suka.ac.id/20477/2/1420410024_BAB-I_IV-atau...Pendidikan agama Islam dalam Keluarga Jama`ah Tablig di Kabupaten Magelang. pengumpulan
Page 3: PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM KELUARGA …digilib.uin-suka.ac.id/20477/2/1420410024_BAB-I_IV-atau...Pendidikan agama Islam dalam Keluarga Jama`ah Tablig di Kabupaten Magelang. pengumpulan
Page 4: PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM KELUARGA …digilib.uin-suka.ac.id/20477/2/1420410024_BAB-I_IV-atau...Pendidikan agama Islam dalam Keluarga Jama`ah Tablig di Kabupaten Magelang. pengumpulan
Page 5: PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM KELUARGA …digilib.uin-suka.ac.id/20477/2/1420410024_BAB-I_IV-atau...Pendidikan agama Islam dalam Keluarga Jama`ah Tablig di Kabupaten Magelang. pengumpulan
Page 6: PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM KELUARGA …digilib.uin-suka.ac.id/20477/2/1420410024_BAB-I_IV-atau...Pendidikan agama Islam dalam Keluarga Jama`ah Tablig di Kabupaten Magelang. pengumpulan
Page 7: PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM KELUARGA …digilib.uin-suka.ac.id/20477/2/1420410024_BAB-I_IV-atau...Pendidikan agama Islam dalam Keluarga Jama`ah Tablig di Kabupaten Magelang. pengumpulan

vii

ABSTRAK

Rizka Roikhana: Pendidikan Agama Islam Dalam Keluarga Jama`ah Tablig di

Kabupaten Magelang.

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh empat keluarga dari pengikut jama`ah

tablig di Kabupaten Magelang yang berbeda latar belakang pendidikan, berbeda

mata pencaharian, yang meninggalkan keluarganya untuk melaksanakan

kewajiban mereka sesuai ajaran dalam kelompok ini yaitu berdakwah. Pendidikan

agama Islam dan pendidikan sosial tidak hanya diserahkan sepenuhnya kepada

lembaga pendidikan Islam saja. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan

dan menganalisis proses pendidikan agama Islam pada keluarga jama`ah tablig di

Kabupaten Magelang. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dipergunakan untuk

memberikan masukan proses pendidikan agama Islam pada keluarga jama`ah

tablig di Kabupaten Magelang.

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan objek penelitian

Pendidikan agama Islam dalam Keluarga Jama`ah Tablig di Kabupaten Magelang.

pengumpulan data data dilakukan dengan mengadakan observasi (pengamatan),

wawancara mendalam, dan dokumentasi. Setelah malakukan analisis data peneliti

dapat menyimpulkan bahwa (1) secara umum, keempat keluarga tersebut berbeda

profesi dan pendidikan. Pendidikan mereka bermacam-macam, lulus SD untuk

orang tuanya dan untuk anak-anaknya lulus SMP kemudian tidak melanjutkan ke

tingkat SMA akan tetapi melanjutkan di pondok pesantren dakwah juga. Akan

tetapi ada juga yang berprofesi sebagai dosen di Akmil (akademi militer)

Magelang. Rata-rata mereka lebih senang ketika anaknya menjadi hafid/ hafidah

atau ahli kitab yang hanya mendalami al-Qur`an dan as-sunnah saja. (2) Proses

pendidikan agama Islam jama`ah tablig tersebut mayoritas malam hari. Semua

keluarga jama`ah tablig tersebut mengadakan taklim sebagai pelaksanaan secara

teoritis dan juga taklim ini dijadikan wadah untuk musyawarah dan juga sharing

antar anggota keluarga.

Kata kunci: Pendidikan agama Islam, Jama`ah tablig

Page 8: PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM KELUARGA …digilib.uin-suka.ac.id/20477/2/1420410024_BAB-I_IV-atau...Pendidikan agama Islam dalam Keluarga Jama`ah Tablig di Kabupaten Magelang. pengumpulan

viii

MOTTO

Artinya: kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia,

menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman

kepada Allah. Sekiranya ahli kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka,

di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang

yang fasik.

(QS. Ali Imran : 110)1

1 Kementerian Agama RI, Al Qur’an dan Terjemahnya, (Bandung: PT Syamil Cipta

Media, 2005), hlm. 64

Page 9: PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM KELUARGA …digilib.uin-suka.ac.id/20477/2/1420410024_BAB-I_IV-atau...Pendidikan agama Islam dalam Keluarga Jama`ah Tablig di Kabupaten Magelang. pengumpulan

ix

HALAMAN PERSEMBAHAN

Saya persembahkan Tesis ini untuk

Almamaterku tercinta Program Pascasarjana

UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta,

Program Studi PI, Konsentrasi PAI.

Page 10: PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM KELUARGA …digilib.uin-suka.ac.id/20477/2/1420410024_BAB-I_IV-atau...Pendidikan agama Islam dalam Keluarga Jama`ah Tablig di Kabupaten Magelang. pengumpulan

x

PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN

Pedoman Transliterasi Arab-Latin ini merujuk pada Surat Keputusan

Bersama (SKB) Menteri Agama dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan

Republik Indonesia, tertanggal 22 Januari 1988 No: 158/1987 dan 0543b/U/1987.

I. Konsonan Tunggal

Huruf Arab Nama Huruf Latin Keterangan

Alīf Tidak dilambangkan Tidak dilambangkan ا

Bā‟ B Be ب

Tā‟ T Te خ

a‟ Es titik di atas ث

Jīm J Je ج

ā‟ Ha titik di bawah ح

Khā‟ Kh Ka dan Ha خ

Dal D De د

al Zet titik di atas ذ

Rā‟ R Er ر

Zai Z Zet ز

Sīn S Es ش

Syīn Sy Es dan Ye ش

ā Es titik di bawah ص

ā De titik di bawah ض

ā‟ Te titik di bawah ط

Page 11: PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM KELUARGA …digilib.uin-suka.ac.id/20477/2/1420410024_BAB-I_IV-atau...Pendidikan agama Islam dalam Keluarga Jama`ah Tablig di Kabupaten Magelang. pengumpulan

xi

ā‟ Zet titik di bawah ظ

Ayn ...„... Koma terbalik di atas„ ع

Gayn G Ge غ

Fā‟ F Ef ف

Qāf Q Qi ق

Kāf K Ka ك

Lām L El ل

Mīm M Em م

Nūn N En ى

Wawu W We و

Hā‟ H Ha

Hamzah ...ʹ... Apostrof ء

Yā Y Ye ي

II. Konsonan Rangkap karena tasydīd ditulis Rangkap

هتعاقديي

عدج

Ditulis

Ditulis

Muta’aqqidīn

„iddah

III. T ’ Mar ah

1. Bila imatikan itulis engan “h”, misalnya:

Ditulis hibah هثح

Page 12: PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM KELUARGA …digilib.uin-suka.ac.id/20477/2/1420410024_BAB-I_IV-atau...Pendidikan agama Islam dalam Keluarga Jama`ah Tablig di Kabupaten Magelang. pengumpulan

xii

Ditulis jizyah جسيح

(Ketentuan ini tidak diberlakukan terhadap kata-kata Arab yang sudah terserap

ke dalam bahasa Indonesia, seperti shalat, zakat, dan sebagainya, kecuali

apabila dikehendaki penelitian lafal aslinya).

2. Bila dihidupkan karena berangkaian dengan kata lain, ditulis t:

عوح هللا

زكاج الفطر

Ditulis

Ditulis

Ni’matull h

Zak tul-fitri

IV. Vokal Pendek

(fathah) ditulis a contoh ب ر ض ditulis ḍaraba

(kasrah) ditulis i contoh ن ه ف ditulis fahima

(dammah) ditulis u contoh ة ت ك ditulis kutiba

V. Vokal Panjang

1 Fat ah alif

Contoh: ح ي ل اه ج

Ditulis

Ditulis

Ā (garis di atas)

J hiliyyah

2 Fat ah alif maqşur

Contoh: ىع س ي

Ditulis

Ditulis

Ā (garis di atas)

yas’

3 Kasrah ya‟ mati

Contoh: دي ج ه

Ditulis

Ditulis

ī (garis di atas)

majīd

Page 13: PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM KELUARGA …digilib.uin-suka.ac.id/20477/2/1420410024_BAB-I_IV-atau...Pendidikan agama Islam dalam Keluarga Jama`ah Tablig di Kabupaten Magelang. pengumpulan

xiii

4 ammah a u‟

mati

Contoh: ض و ر ف

Ditulis

Ditulis

Ū (garis di atas)

fur ḍ

VI. Vokal Rangkap

1 Fat ah ya‟ mati

Contoh: ن ك ي ت

Ditulis

Ditulis

ai

bainakum

2 Fat ah + wau mati

Contoh: لى ق

Ditulis

Ditulis

Au

Qaul

VII. Vokal Pendek Berurutan dalam Satu Kata dipisahkan dengan Apostrof

أأتن

اعدت

لئه شكرتم

Ditulis

Ditulis

Ditulis

A`antum

U’iddat

La’in syakartum

VIII. Kata San ang Alif Lām

1. Bila iikuti huruf qamariyah maka itulis engan huruf “l”, misalnya:

القرأن

القيبس

Ditulis

Ditulis

Al-Qur’ n

Al-Qiy s

2. Bila diikuti huruf syamsiyyah maka ditulis dengan menggandakan huruf

syamsiyyah yang mengikutinya, serta menghilangkan huruf “l”, misalnya:

Page 14: PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM KELUARGA …digilib.uin-suka.ac.id/20477/2/1420410024_BAB-I_IV-atau...Pendidikan agama Islam dalam Keluarga Jama`ah Tablig di Kabupaten Magelang. pengumpulan

xiv

الشمس

السمبء

Ditulis

Ditulis

asy-syams

as-sam '

IX. Huruf Besar

Huruf besar dalam tulisan Latin digunakan sesuai dengan Ejaan Yang

Disempurnakan (EYD)

X. Penyusunan Kata-kata dalam Rangkaian Kalimat dapat ditulis menurut

penelitiannya

لفروضذوى ا

اهل السنة

Ditulis

Ditulis

Żawi al-fur ḍ

Ahl al-sunnah

Page 15: PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM KELUARGA …digilib.uin-suka.ac.id/20477/2/1420410024_BAB-I_IV-atau...Pendidikan agama Islam dalam Keluarga Jama`ah Tablig di Kabupaten Magelang. pengumpulan

xv

KATA PENGANTAR

واالذينالل ي رفع"قالالذيالعالمينرب للوالحمد العلمأ وت واوالذينمنك مامن رسلينءانبيالأشرفعلىالم والسوالصالة (,11:المجادلو")درجات والم

رواه")الجنةإلىطري قالو الل سهلعلمابوي لتمس طري قاسلكمن"قالالذيبعداما,اجمعينوصحبوالووعلى(,الترميذي

Puji syukur alhamdulilah peneliti panjatkan kepada Allah SWT sang

pemilik dan pencipta alam semesta yang senantiasa melimpahkan rahmat dan

pertolongan-Nya, sehingga penelitian yang berju ul “PENDIDIKAN AGAMA

ISLAM DALAM KELUARGA JAMA`AH TABLIG DI KABUPATEN

MAGELANG” apat terealisasi. Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan

kepada Nabi Muhammad Saw, sang uswatun hasanah yang selalu kita rindukan

sosoknya.

Ucapan terima kasih dari peneliti kepada semua pihak yang telah

memotivasi, membimbing serta memberikan masukan atau kritikan demi

terwujudnya tesis ini. Maka dalam kesempatan ini peneliti menghaturkan rasa

hormat dan terima kasih kepada:

1. Rektor UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, beserta jajarannya.

2. Direktur Progtram Pasca Sarjana (PPS) UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

3. Ibu Ro‟fah, BSW., Ph.D, selaku koordinator prodi Pasca Sarjana UIN Sunan

Kalijaga Yogyakarta.

Page 16: PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM KELUARGA …digilib.uin-suka.ac.id/20477/2/1420410024_BAB-I_IV-atau...Pendidikan agama Islam dalam Keluarga Jama`ah Tablig di Kabupaten Magelang. pengumpulan

xvi

4. Bapak Dr. Usman, S.S., M.Ag., selaku pembimbing tesis yang senantiasa

meluangkan waktu dan memberikan arahan serta bimbingan demi kebaikan

dalam penelitian ini.

5. Segenap dosen Program Pascasarjana Universitas Negeri Islam (UIN) Sunan

Kalijaga Yogyakarta yang telah membimbing dan mencurahkan ilmu yang

tak terhingga kepada peneliti.

6. Kedua orang tua tercinta, bapak Hadjir Ansori, S.Pd.I dan ibu Rubai`ah,

A.Md, yang telah memberikan do`a dalam setiap sujudnya, kasih sayangnya,

dan motivasi yang selalu tertanam dalam taman harian peneliti.

7. Bapak Ali Imran, S.Ag dan ibu Solikhah, mertua peneliti yang juga selalu

mendoakan menantunya menjadi orang sukses.

8. Suami tercinta Ahmad Taufiq, S.Pd.I., M.Pd.I yang merupakan mutiara jiwa

peneliti yang telah mendo`akan, memberikan ridho-Nya, mencurahkan

segalanya untuk peneliti, dan juga motivator bahkan inspirator bagi peneliti.

9. Adek-adek peneliti yaitu Nailatul Muna, S.Pd.I dan M. Fajrul Falah yang

telah memberikan warna dalam kehidupan peneliti.

10. Kepada Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Ummah KH. Ahmad Zabidi

Marzuki, Lc dan Ibu Nyai Hj. Barokah Nawawi.

11. Sahabat seperjuangan di pascasarjana PAI-A angkatan 2014/2015,

kebersamaan ini akan selalu peneliti rindukan.

12. Ustad Muhammad Ali Muammar selaku koordinator Jama`ah Tabligh di

Kabupaten Magelang, yang memberikan ijin dan kepercayaannya dan

Page 17: PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM KELUARGA …digilib.uin-suka.ac.id/20477/2/1420410024_BAB-I_IV-atau...Pendidikan agama Islam dalam Keluarga Jama`ah Tablig di Kabupaten Magelang. pengumpulan
Page 18: PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM KELUARGA …digilib.uin-suka.ac.id/20477/2/1420410024_BAB-I_IV-atau...Pendidikan agama Islam dalam Keluarga Jama`ah Tablig di Kabupaten Magelang. pengumpulan

xviii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................... i

HALAMAN SURAT PERNYATAAN KEASLIAN ............................ ii

HALAMAN PERSETUJUAN SKRIPSI .............................................. iii

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................. iv

HALAMAN MOTTO ............................................................................. v

HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................. vi

HALAMAN KATA PENGANTAR ....................................................... vii

HALAMAN ABSTRAK ......................................................................... ix

HALAMAN DAFTAR ISI ...................................................................... x

HALAMAN DAFTAR TABEL ............................................................. xi

HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN ..................................................... xii

BAB I: PENDAHULUAN ................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ..................................................... 1

B. Rumusan Masalah .............................................................. 7

C. Tujuan Penelitian ................................................................ 7

D. Manfaat Penelitian. ............................................................. 7

E. Kajian Pustaka .................................................................... 8

F. Metode Penelitian ............................................................... 10

G. Sistematika Pembahasan .................................................... 19

BAB II: KAJIAN TEORI........................…………………..………... 21

A. Pendidikan Agama Islam .................................................... 21

B. Fungsi Pendidikan Agama Islam ....................................... 28

C. Tujuan Pendidikan Agama Islam ...................................... 29

D. Metode Pendidikan Agama Islam ...................................... 32

Page 19: PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM KELUARGA …digilib.uin-suka.ac.id/20477/2/1420410024_BAB-I_IV-atau...Pendidikan agama Islam dalam Keluarga Jama`ah Tablig di Kabupaten Magelang. pengumpulan

xix

BAB III: SEJARAH JAMA`AH TABLIG ........................................... 35

A. Sekilas Tentang Jama`ah Tablig ....................................... 35

1. Sejarah Jama`ah Tablig .............................................. 35

2. Maksud dan Tujuan Jama`ah Tablig ......................... 39

3. Ajaran Jama`ah Tablig .............................................. 41

4. Taklim Kitab Jama`ah Tablig .................................... 42

B. Sekilas Tentang Kabupaten Magelang Jawa Tengah ........ 50

1. Sejarah Kabupaten Magelang ...................................... 50

2. Letak Geografis Kabupaten Magelang ....................... 52

C. Jama`ah Tablig di Kabupaten Magelang .......................... 53

1. Masuknya Jama`ah Tablig di Indonesia ..................... 52

2. Sejarah masuknya Jama`ah Tablig

di Kabupaten Magelang .............................................. 54

BAB IV: KEHIDUPAN KELUARGA JAMA’AH TABLIGH

DI KABUPATEAN MAGELANG ........................................ 57

A. Profil Keluarga Jama`ah Tabligh Kabupaten Magelang ... 57

1. Keluarga Ustad Muhammad Ali Muammar ................ 57

2. Keluarga Letna Kolonel Asep Usman ......................... 61

3. Keluarga Bapak Sa‟a ................................................ 65

4. Keluarga Bapak Mukhtar ........................................... 68

B. Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam dalam

Keluarga Jama`ah Tabligh di Kabupaten Magelang ........ 72

1. Keluarga Ustad Ali Muammar ................................... 72

a. Pendidikan Agama Islam ...................................... 72

b. Tujuan Pendidikan Agama Islam .......................... 74

c. Metode Pendidikan Agama Islam ......................... 77

Page 20: PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM KELUARGA …digilib.uin-suka.ac.id/20477/2/1420410024_BAB-I_IV-atau...Pendidikan agama Islam dalam Keluarga Jama`ah Tablig di Kabupaten Magelang. pengumpulan

xx

2. Keluarga Letkol Asep Usman .................................... 81

a. Pendidikan Agama Islam ...................................... 81

b. Tujuan Pendidikan Agama Islam ........................ 85

c. Metode Pendidikan Agama Islam ....................... 87

3. Keluarga Bapak Sa`ad ................................................ 88

a. Pendidikan Agama Islam ..................................... 88

b. Tujuan Pendidikan Agama Islam ........................ 89

c. Metode Pendidikan Agama Islam ....................... 91

4. Keluarga Bapak Muhtar ............................................ 95

a. Pendidikan Agama Islam ..................................... 95

b. Tujuan Pendidikan Agama Islam ........................ 97

c. Metode Pendidikan Agama Islam ....................... 100

C. Pola Pendidikan Agama Islam dalam

Keluarga Jama`ah Tablig di Kabupaten Magelang ........... 105

BAB V: PENUTUP ................................................................................. 111

A. Kesimpulan ........................................................................ 111

B. Saran .................................................................................. 113

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ . 115

LAMPIRAN-LAMPIRAN ..................................................................... 119

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ............................................................... 117

Page 21: PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM KELUARGA …digilib.uin-suka.ac.id/20477/2/1420410024_BAB-I_IV-atau...Pendidikan agama Islam dalam Keluarga Jama`ah Tablig di Kabupaten Magelang. pengumpulan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Manusia adalah makhluk ciptaan Allâh SWT yang sempurna, jika

kita membandingkan dengan ciptaan yang lainya, yang didalamnya banyak

dibekali beberapa potensi dan beberapa kemampuan yang tidak dimiliki oleh

mahluk ciptaan tuhan yang lainya, dengan berbekal kepada akal dan

pengetahuan yang manusia miliki, mereka dapat membedakan sesuatu hal

mana yang benar dan mana yang salah, dengan memperhatikan pertimbangan

hati manusia dapat membedakan yang baik dan yang buruk.

Dalam hal pembelajaran, manusia atau dalam hal ini adalah anak tidak

akan lepas dari pendidikan keluarga yang mereka alami dan mereka peroleh

dari pendidikan keluarga yang didalamnya ada orang tua, yaitu ayah, ibu dan

juga kakak atau adiknya, pendidikan keluarga adalah pendidikan Islam yang

dilakukan dengan baik, baik disengaja maupun tidak disengaja, faktor

disengaja bisa melalui pendidikan orang tua kepada anak dalam rangka

memperkenalkan tentang : Islam sebagai agama, Allâh SWT sebagai tuhanya,

nabi Muhammad SAW sebagai nabi dan utusan Allâh SWT, dan al Qur‟an

sebagai kitab sucinya.

Ketika berbicara mengenai jama`ah Tablîg tidak lepas dari bentuk

pluralitas yang ada di Indonesia dan juga merupakan buntut dari sejarah Islam

sejak jaman Rasulullah SAW, sampai pada saat sekarang ini. Gerakan

keagamaan jama‟ah Tablîg pada mulanya lahir di India dan dipelopori oleh

Page 22: PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM KELUARGA …digilib.uin-suka.ac.id/20477/2/1420410024_BAB-I_IV-atau...Pendidikan agama Islam dalam Keluarga Jama`ah Tablig di Kabupaten Magelang. pengumpulan

2

Syekh Maulana Ilyas Al Kandahlawi1. Jama`ah Tablîg pertama kali datang ke

Indonesia sekitar tahun 1962, sowan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan

yang saat itu dijabat oleh bapak Muhammad Nasir, dari tahun itu mulai

berkembang hingga tahun 1974 dan pertemuan pertama kali Jama`ah Tablîg

yang ada di Indonesia tersebut tahun 1980 di Ancol, Jakarta. Kegiatan

dakwah ini juga telah berkembang di Kabupaten Magelang sejak tahun 1977

tepatnya di Tuguran Kota Magelang dan orang Magelang pertama yang ikut

jama`ah Tablîg dan menyebarkan jama`ah Tablîg yaitu bapak Ahmad

Hariyanto yang saat itu juga menjabat sebagai anggota DPR kabupaten

Magelang tahun 1970-an yang beralamat di Dusun Prangkoan, Desa

Pasuruhan, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang. Jama`ah tablîg

kabupaten Magelang termasuk wilayah awal atau termasuk kota awal jama`ah

Tablîg berkembang di Indonesia. Kemudian untuk saat ini jama`ah Tablîg

kabupaten Magelang sebagai kantor sekretariat atau pusatnya di pondok

pesantren Sirojul Mukhlasin I desa Krincing, kecamatan Secang, kabupaten

Magelang. Kemudian oleh pengasuh pondok tersebut kegiatan jama`ah

Tablîg tersebut dimasukkan kedalam kegiatan ektra wajib bagi santrinya.

Rujukan buku atau kitab yang sering digunakan sebagai acuan di

Jama‟ah Tablîg ini diantaranya yaitu Faḍâil Aş Ṣadaqâtu karya Maulana

Muhammad Zakariyya Al-Khandahlawi Rah.a. dan Hayâtuṣ Ṣahâbah karya

Maulana Muhammad Yusuf Al-Khandahlawi yang isinya seputar perjuangan

1 Syekh Rabi` bin Hadi al Madkhali, Fatwa Ulama tentang Jama’ah Tablîg, Alih

bahasa oleh Muhammad Elvi Syam, http://dear.to/abusalma diakses pada tanggal 29 Januari

2016

Page 23: PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM KELUARGA …digilib.uin-suka.ac.id/20477/2/1420410024_BAB-I_IV-atau...Pendidikan agama Islam dalam Keluarga Jama`ah Tablig di Kabupaten Magelang. pengumpulan

3

yang dilakukan Rasulullah SAW. dan para sahabat dalam melakukan dakwah

dan jihad.

Adapun ciri khas dari gerakan Jamaan Tablîg dalam melakukan

dakwah yaitu Khurûj. Khurûj berasal dari bahasa Arab yaitu kharaja yang

berarti “keluar”, keluar maksudnya adalah kegiatan amal keluar berdakwah

untuk mengajak manusia beribadah kepada Allâh dan meninggalkan apa yang

dilarang Allâh SWT, selain itu Khurûj hukumnya wajib untuk setiap orang. 2

Jama‟ah Tablîg di Magelang sekarang berpusat di Desa Krincing,

kecamatan Secang, kabupaten Magelang tepatnya di Pondok Pesantren

Dakwah Sirojul Muḥlasin I ini sudah dimulai sekitar tahun 1980-an.

Kegiataan Khurûj ini diikuti oleh santri dan juga umum, dan juga sudah

banyak yang ikut baik khurûj yang didaerah sekitar Krincing maupun diluar

daerah Krincing, baik yang berada didalam negeri maupun kegiatan khurûj

yang ada di luar negeri. Kegiatan khurûj ini dilakukan door to door, dan

dilakukan tidak hanya oleh kaum laki-laki saja, akan tetapi dilakukan juga

oleh kaum perempuan atau ibu-ibu. Biasanya ibu-ibu yang ikut khurûj ini

untuk mendampingi suami yang ikut khurûj. Ibu-ibu yang ikut khurûj ini

lebih dikenal dengan sebutan mastûroh. Mastûroh ini juga selain

mendampingi para suami berdakwah, juga ada tugas dakwah yang sama

dilakukan oleh laki-laki. dengan mendekati ibu-ibu untuk diajak lebih

mendekatkan diri kepada Allâh SWT, yang mana biasanya seorang ibu

biasanya sudah kerepotan mengurusi rumah tangga akan tetapi tidak boleh

2 An Nadhr M Ishaq Shahab, Khuruj Fisabilillah; Sarana Tarbiyah Ummat untuk

Membentuk Sifat Imaniyyah (Bandung: Al Islah Press, 2012) hlm. 14

Page 24: PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM KELUARGA …digilib.uin-suka.ac.id/20477/2/1420410024_BAB-I_IV-atau...Pendidikan agama Islam dalam Keluarga Jama`ah Tablig di Kabupaten Magelang. pengumpulan

4

melupakan kegiatan yang berkaitan dengan menggapai ridla Allâh SWT, dan

juga belajar bersama dengan ibu-ibu rumah tangga yang belum bisa dalam

ilmu keagamaan. Konsep khurûj tersebut yaitu 3 hari dalam 1 bulan, 40 hari

dalam 1 tahun, 4 bulan sekali dalam seumur hidup, dan disertai beberapa

kriteria pelaksanakan khurûj.

Ketika melihat rentang waktu dari konsep khurûj di atas maka sangat

sedikit kemungkinan terpenuhinya kebutuhan pendidikan agama Islam yang

diperoleh anggota dalam keluarga pelaku khurûj tersebut. Karena ketika anak

ditinggal orang tua, pengasuhan dan pendidikan yang didapat oleh anak tidak

bisa terkontrol dan tidak bisa terpenuhi dengan maksimal. Ketika kedua orang

tua baik bapak ataupun ibu pergi melakukan kegiatan tablîg yaitu berdakwah

keluar rumah, keluar desa, keluar daerah, keluar wilayah, bahkan keluar

negeri, maka anak tersebut ada yang dititipkan nenek/kakeknya, ada pula

dengan cara menitipkan anaknya kepada kelompok yang tidak mengikuti

kegiatan khurûj, bahkan ada yang dipondokkan di Pondok Pesantren Sirojul

Mukhlasin I agar anak mendapat pendidikan yang layak. Tidak bisa berhenti

begitu saja, ketika anak ditinggal orang tua khurûj selama 3 hari, dilanjutkan

dengan 40 hari, maka perolehan pendidikan anak-anak akan berbeda, padahal

keluarga adalah figur pendidikan yang sebenarnya di sanalah anak-anak ini

memperoleh pengetahuan, ketrampilan, sikap dan minat dalam hidup.

Berbicara keseharian sebuah keluarga dalam memenuhi kebutuhan

keluarga, maka akan timbul dari berbagai golongan / pihak luar yang kurang

mengetahui seperti apa konsep khurûj tersebut. Ada sebuah contoh ketika

Page 25: PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM KELUARGA …digilib.uin-suka.ac.id/20477/2/1420410024_BAB-I_IV-atau...Pendidikan agama Islam dalam Keluarga Jama`ah Tablig di Kabupaten Magelang. pengumpulan

5

khurûj itu dilaksanakan, maka tiap keluarga melaporkan kondisi keuangan,

baik keuangan yang untuk bekal ketika khurûj bahkan uang untuk meninggali

keluarga yang ditinggal seperti pemenuhan kebutuhan anak dan juga

kebutuhan istri (ketika istri tidak ikut khurûj) serta hasil laporan tersebut bisa

diketahui kesiapan seorang kepala rumah tangga ketika meninggalkan

keluarganya. Masalah ini yang menimbulkan semakin penasarannya pihak

luar (contohnya jama‟ah Tablîg) terlebih lagi peneliti. Faktor lain alasan

mengangkat penelitian ini yaitu latar belakang keluarga pelaku khurûj

tersebut, seperti latar belakang pendidikan, mata pencaharian keluarga

tersebut dan terlebih lagi kegiatan pendidikan agama Islam dalam keluarga

jama`ah Tablîg tersebut.

Sebagaimana kita tahu bahwa pendidikan agama Islam itu merupakan

kegiatan penting bagi keluarga muslim. Kegiatan tersebut dengan

memberikan pemahaman, pengetahuan dan juga pembelajaran serta

penerapan keseharian tentang agama Islam bagi masyarakat pada umumnya

dana bagi anggota keluarga pada khususnya. Pokok-pokok Pendidikan agama

Islam yang diterapkan dalam masing-masing keluarga bermacam-macam

untuk memahamkan tiap-tiap anggota keluarga dalam perilaku sehari-hari,

terlebih lagi dengan perbedaan pemahaman keilmuan agama Islam dan

dibenturkan lagi pada kesibukan orang tua yang dimiliki tiap anggota

keluarga, seperti belum tentu dalam keluarga muslim setiap keluarga orang

tua mampu mengontrol kegiatan anak-anaknya terlebih mengenahi

pendidikan Agama Islam.

Page 26: PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM KELUARGA …digilib.uin-suka.ac.id/20477/2/1420410024_BAB-I_IV-atau...Pendidikan agama Islam dalam Keluarga Jama`ah Tablig di Kabupaten Magelang. pengumpulan

6

Akan tetapi berbeda cara yang dilakukan untuk memahamkan

pendidikan agama Islam dalam keluarga jama`ah tablig di kabupaten

Magelang ini seperti; adanya kegiatan taklim wajib tiap hari untuk anggota

keluarga. Kegiatan taklim tersebut dengan mewajibkan belajar agama Islam

bersama dalam satu majlis yang berpegang pada kitab-kitab yang biasa

dipakai oleh Jama`ah Tablig pada umumnya, seperti mengkaji kitab Faḍilah

a`mal, Faḍilah Sedekah yang dibaca secara bergantian oleh tiap anggota

keluarga tersebut. Kegiatan selanjutnya musyawarah, musyawarah itu

memang dijadwalkan untuk sharing atau berbagi cerita dari masing-masing

anggota keluarga yang dilakukan hari itu dan yang akan dilakukan hari

berikutnya. Yang biasanya kegiatan tersebut dilakukan habis shalat

berjama`ah magrib, ada juga yang dilakukan setelah sholat jama`ah isya`,

atau dilakukan habis shalat subuh. Dimana waktu-waktu tersebut bisa

dimungkinkan anggota keluarga sudah berada dirumah.

Berikut beberapa keluarga jama`ah Tablîg yang akan peneliti jadikan

objek penelitian: a). Ustad Amar usia 42 tahun sebagai Ustad pengajar di

Pondok Pesantren Sirojul Muḥlasin I Krincing , yang bertempat tinggal di

sekitar pondok tersebut;. b). Bapak Sa`ad usia 54 tahun berprofesi sebagai

guru PNS disalah satu SMP Negeri di Kabupaten Magelang, tepatnya didesa

Petung, kecamatan Pakis.; c). Bapak Muhtar usia 54 tahun berprofesi sebagai

pedagang beralamat di Jambon Kota Magelang. d) Letnan Kolonel Asep

Page 27: PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM KELUARGA …digilib.uin-suka.ac.id/20477/2/1420410024_BAB-I_IV-atau...Pendidikan agama Islam dalam Keluarga Jama`ah Tablig di Kabupaten Magelang. pengumpulan

7

Usman seorang dosen Akademi Militer yang sekarang sedang menempuh

studi S3 di Universitas Diponegoro Semarang3

Dari sedikit pemaparan di atas, maka peneliti tertarik untuk

melakukan penelitian terlebih yang terkait dengan pendidikan agama Islam

pada pendidikan keluarga jama‟ah Tablîg di kabupaten Magelang tersebut,

aktifitas keluarga yang terkait dengan kegiatan jama‟ah Tablîg, dan latar

belakang keluarga yang akan diteliti.

B. Rumusan Masalah

a. Bagaimana latar belakang kehidupan keluarga jama‟ah Tablîg di

kabupaten Magelang ?

b. Bagaimana pelaksanaan pendidikan agama Islam pada keluarga jama`ah

Tablîg di kabupaten Magelang ?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitan ini adalah :

1. Untuk mengetahui latar belakang baik dari segi pendidikan, sosial dan

budaya yang ada di keluarga jama‟ah Tablîg Kabupaten Magelang.

2. Untuk mengetahui pelaksanaan pendidikan agama Islam pada keluarga

jama‟ah Tablîg di Kabupaten Magelang.

D. Manfaat Penelitian

Hasil yang didapatkan dari penelitian ini adalah : pertama, secara

teoritis keilmuan, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan

kontribusi pemikiran dalam pengembangan dan penerapan pendidikan agama

3 Hasil wawancara dengan Ustad Amar, beliau adalah seorang Ustad di pondok Sirojul

Mukhlasin I dan pelaku khuruj. Pada bulan 20 Agustus 2015

Page 28: PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM KELUARGA …digilib.uin-suka.ac.id/20477/2/1420410024_BAB-I_IV-atau...Pendidikan agama Islam dalam Keluarga Jama`ah Tablig di Kabupaten Magelang. pengumpulan

8

Islam dalam keluarga jama‟ah Tablîg, serta bisa membantu proses memahami

arti sebuah pendidikan yang lebih spesifik lagi dalam pendidikan agama

Islam.

Kedua secara praksis Hasil penelitian ini diharapkan dapat berfungsi

sebagai bahan evaluasi dan pengetahuan bagi keluarga jama‟ah Tablîg, untuk

menambah refrensi keilmuan serta mengetahui secara detail tentang jama‟ah

Tablîg itu sendiri

E. Kajian Pustaka

Dikarenakan dalam hasil penelitian tesis masih sangat jarang yang

melakukan penelitian dalam bidang jama‟ah Tablîg ini, maka peneliti di sini

mengambil dari beberapa skripsi, untuk mendukung studi pustaka pada tesis

ini. Diantaranya yaitu

Pertama, Tesis yang disusun oleh Anis Hidayatul Imtihanah dengan

judul Relasi Gender Keluarga Jama`ah Tablîg (Studi Relasi Suami Istri

Pengikut Jama`ah Tablîg Temboro). Fokus dari penelitian ini tentang relasi

gender suami istri dalam keluarga pengikut jama`ah tablîg terkait pola relasi

suami istri yang mereka terapkan, serta implikasi relasi gender tersebut

terhadap pembentukan keluarga sakinah. Dalam penelitian yang

menunjukkan relasi gender suami istri di keluarga pelaku jama`ah tablîgh di

Temboro ini ada perbedaan antara kesamaan (sameness) dan kesetaraan

(equality). Keluarga tersebut mendukung (acclaiming) konsep kesetaraan

antara laki-laki dan perempuan, akan tetapi bukan berarti sama mutlak.

Kajian tesis ini fokus untuk mengupas relasi gender di keluarga pelaku

Page 29: PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM KELUARGA …digilib.uin-suka.ac.id/20477/2/1420410024_BAB-I_IV-atau...Pendidikan agama Islam dalam Keluarga Jama`ah Tablig di Kabupaten Magelang. pengumpulan

9

jama`ah tablîgh di Temboro, sehingga tidak menyentuh wilayah pendidikan

agama Islam di keluarga jama`ah tablîg.

Kedua, tesis yang disusun oleh Rozis, magister studi Islam

Universitas Islam Indonesia, dengan judul “ Paradigma Pondok Pesantren

Dakwah Jama`ah Khuruj di Krincing Secang Magelang”. dalam penelitian

ini, lebih menekankan pada kegiatan dakwah di pondok pesantren Krincing

Secang Magelang, penelitian yang digunakan yaitu menggunakan metode

kualitatif dengan mewancarai santri, pengurus, pengasuh dan masyarakat

sekitar, penelitian ini juga lebih cenderung meneliti pengelolaan pendidikan

dan pembinaan terhadap jama`ah khuruj.

Ketiga, Skripsi yang disusun Irham Ma`ruf Muflikin Prodi Sosiologi

Fakultas Ilmu Sosial Dan Humaniora UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

dengan judul “Kemunculan Gerakan Keagamaan Jama`ah Tablig (Studi

terhadap Jama’ah Tablig di Desa Krincing, Kecamatan Secang, Kabupaten

Magelang )”. Penelitian tersebut disusun dengan menggunakan metode

penelitian yang bersifat deskriptif-kualitatif. Secara garis besar penelitian ini

menghasilkan kesimpulan bahwa latar belakang munculnya gerakan

keagamaan Jama‟ah Tablig serta ekspresi keagamaanya di desa Krincing,

kecamatan Secang, kabupaten Magelang dikarenakan adanya deprivasi4 yang

terjadi pada tokoh maupun pengikutnya, ekspresi keagamaan Jama‟ah Tablig

4 Deprivasi adalah perasaan terampas yang dialami oleh seseorang atau sekelompok

orang oleh kelompok yang menjadi acuan (reference group), para pelaku deprivasi jarak

antara harapan dan dengan nilai kemampuan yang dimilikinya. Dilihat dalam buku

Syarifudin Jurdi, Sosiologi Islam dan Masyarakat Modern, Teori Fakta dan Aksi Sosial,cet.

Ke-1 (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2010), hlm.141

Page 30: PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM KELUARGA …digilib.uin-suka.ac.id/20477/2/1420410024_BAB-I_IV-atau...Pendidikan agama Islam dalam Keluarga Jama`ah Tablig di Kabupaten Magelang. pengumpulan

10

di Krincing meliputi malam ijtima`(lailatul ijtima’), pertemuan halaqah dan

khurûj fi sabilillah.

Keempat, Skripsi saudara Ibnu Satyahadi , Kegiatan Khurûj dan

Dinamika Keluarga Jama’ah Tablig (studi pada anggota jama’ah Tablig dan

keluarga di masjid jami’ al ittihad jalan kaliurang km.5 kecamatan Depok

Kabupaten Sleman Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta). Program studi

Sosiologi Fakultas Sosial Humaniora, Universitas Islam Negeri Sunan

Kalijaga Yogyakarta, pada tahun 2014. Alasan peneliti mengambil skripsi

ibnu satyahadi sebagai bahan pustaka adalah terkait dengan dinamika

keluarga jama`ah tablig, model dinamika keluarga yang ada pada skripsi ini

mendukung tesis peneliti untuk jenis pendidikan keluarga

F. Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian dan Pendekatan Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang berusaha memahami

dan menafsirkan makna suatu peristiwa dalam situasi tertentu menurut

perspektif peneliti sendiri.5 Penelitian kualitatif mengutamakan

penghayatan (verstehn) subjek peneliti atas objek penelitiannya.

Kekuatan penghayatan ini akan menentukan hasil dari suatu analisis

terhadap dunia sosial. Menurut Giddens, analisis verstehn sipandang

sebagai metode yang paling tetap diaplikasikan dalam ilmu-ilmu

5 Husaini Usman & Purnomo S. Akbar, Metodologi Penelitian Sosial, Cet. Ke-4,

(Jakarta: Bumi Aksara, 2001), hlm. 81

Page 31: PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM KELUARGA …digilib.uin-suka.ac.id/20477/2/1420410024_BAB-I_IV-atau...Pendidikan agama Islam dalam Keluarga Jama`ah Tablig di Kabupaten Magelang. pengumpulan

11

humaniora (human sciences) yang dilawankan dengan metode observasi

ekternal yang digunakan dalam ilmu-ilmu alam (natural sciences).6

Adapun pendekatan penelitian yang akan dipakai dalam penelitian

ini adalah pendekatan sosiologis untuk mengkaji dan meneliti realitas

pendidikan Islam yang terjadi pada saat ini, yang didasarkan pada kondisi

bangsa Insonesia yang memiliki beragam budaya. Pendekatan sosiologis

sendiri merupakan pendekatan yang digunakan untuk melihat gejala-

gejala dari apek sosial atau masyarakat, interaksi didalamnya, dan

jaringan hubungan sosial yang mana ketiga hal tersebut mencakup

dimensi sosial kelakuan manusia.7

Setidaknya terdapat beberapa pendekatan dari perspektif sosiologi

yang dapat digunakan dalam menganalisis permasalahan-permasalahan

yang dihadapi atau yang terjadi dalam bidang pendidikan, diantaranya

pendekatan individu, sosial, interaksi dan teori medan.

1) Pendekatan Individu ( The Individual Approach).

Dalam pendekatan individu titik penekanannya adalah tingkah laku

individu. Setidaknya ada dua faktor yang mempengaruhi pendekatan

individu ini yakni faktor internal yang meliputi faktor bioligis dan

faktor eksternal yangmeliputi faktor-faktor lingkungan fisik dan

lingkungan sosial. Hal ini dikarenakan pendekatan individu berasumsi

bahwa individu adalah primer dan masyarakat adalah sekunder.

6 Anthony Giddeeins, Studies in Social and Political Theory, (London: Hutchinson &

Co Publishers Ltd, 1977), hlm. 170 7 Sartono Karto Dirdjo, Pendekatan Ilmu Sosial dalam Metodologi Sejarah, (Jakarta:

PT. Gramedia Pustaka Utama, 1992), hlm. 87

Page 32: PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM KELUARGA …digilib.uin-suka.ac.id/20477/2/1420410024_BAB-I_IV-atau...Pendidikan agama Islam dalam Keluarga Jama`ah Tablig di Kabupaten Magelang. pengumpulan

12

2) Pendekatan Sosial (The societal Approach)

Titik tekan pendekatan ini adalah masyarakat dengan berbagai

lembaga, kelompok, organisasi dan aktifitasnya. Secara konkrit

pendekatan sosial ini membahas aspek-aspek atau komponen dari

kebudayaan manusia, seperti keluarga, tradisi, adat istiadat dan

sebagainya.

3) Pendekatan Interaksi (Interaction Approach)

Didalam pendekatan interaksi ini perhatiannya adalah

menggabungkan dari pendekatan individu dan pendekatan sosial

melalui interaksi. Sebab pada kenyataanya menurut pendekatan

interaksi ini, individu dan masyarakat itu saling mempengaruhi dan

memiliki hubungan timbal balik.

4) Teori Medan ( Field Theory)

Teori medan adalah teori yang diperkenalkan oleh Dr. Kurt Lewin

dari bidang psikologi yang kemudian dikembangkan oleh J. F Brown

dalam psikologi sosial. Inti dari teori medan adalah meneliti struktur

medan hidup (life space), beserta pribadi (person) dan medan sosial

(life space socisal).8

Penelitian ini akan dilakukan di empat keluarga pelaku jama`ah

tablîg di Kabupaten Magelang yaitu :

a. Keluarga Ustad Muhammad Ali Muammar, Pondok Pesantren

Krincing, Secang, Magelang.

8 Abu Ahmadi, Sosiologi Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2007), hlm. 43-46

Page 33: PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM KELUARGA …digilib.uin-suka.ac.id/20477/2/1420410024_BAB-I_IV-atau...Pendidikan agama Islam dalam Keluarga Jama`ah Tablig di Kabupaten Magelang. pengumpulan

13

b. Keluarga Letnan Kolonel Asep Usman, Jln. Gelatik I Perum

Akademi Militer (Akmil) Panca Arga, Magelang

c. Keluarga Bapak Sa‟ad, Candi Mulyo, Magelang

d. Keluarga Bapak Muhtar, Jambon, Kota Magelang

Dari penelitian ini peneliti akan berusaha mendiskripsikan data

yang diperoleh berkaitan dengan judul penelitian secara objektif.

2. Sumber Data

Karena penelitian bersifat kualitatif, maka sebagaimana yang

disampaikan Nasution (1988) bahwa penelitian kualitatif, tidak ada

pilihan lain daripada menjadi manusia sebagai instrumen penelitian

utama.9 Berdasar pada teori Purposive Sampling maka peneliti

menentukan keluarga yang dapat memberikan informasi terkait kegiatan

pendidikan agama Islam di masing-masing keluarga pelaku jama`ah

tablîg tersebut, yang akan peneliti lakukan diantaranya yaitu:

a. Keluarga Ustad Muhammad Ali Muammar, selaku Ustad pondok

pesantren Krincing dan juga penanggung jawab jama`ah tablîg di

Kabupaten Magelang.

b. Keluarga Letnan Kolonel Asep Usman, sebagai dosen Akademi

Militer (Akmil) Magelang.

c. Keluarga Bapak Sa‟ad, sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) guru

mata pelajaran Matematika di SMP N Petung, Candi Mulyo,

9 Saifudin Anwar, Metode Penelitian, Cet. IV (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2005),

hlm. 7

Page 34: PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM KELUARGA …digilib.uin-suka.ac.id/20477/2/1420410024_BAB-I_IV-atau...Pendidikan agama Islam dalam Keluarga Jama`ah Tablig di Kabupaten Magelang. pengumpulan

14

Magelang dan juga penanggung jawab Jama`ah Tablîg di Kabupaten

Magelang.

d. Keluarga Bapak Muhtar, sebagai pedagang obat herbal dan

penanggung jawab Jama`ah Tablîg di Kabupaten Magelang.

Data dari manusia ini tentunya akan dilengkapi dengan dokumen-

dokumen yang relevan dengan tema penelitian, baik internet, buku,

majalah ataupun dokumen yang lainnya.

3. Teknik Pengumpulan Data

Tekhnik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini

mencakup empat macam tekhnik, yaitu:

a) Wawancara (interview)

Wawancara merupakan teknik pengumpulan informasi yang

dilakukan dengan cara mengadakan tanya jawab, baik secara langsung

maupun tidak langsung. Wawancara langsung dilaksanakan dengan

cara mengadakan tanya jawab dengan orang yang menjadi sumber

data tanpa perantara, mengenai diri dan segala sesuatu yang

berhubungan dengan dirinya. Sedangkan wawancara tidak langsung,

dilakukan dengan orang lain yang dianggap mengetahui secara persis

tentang nara sumber.10

Proses tanya jawab berlangsung secara lisan dimana dua orang

atau lebih bertatap muka mendengarkan secara langsung informasi-

informasi atau keterangan-keterangan. Pada tesis peneliti

10

Rusdin Pohan, Metodologi Penelitian Pendidikan,.hlm. 57.

Page 35: PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM KELUARGA …digilib.uin-suka.ac.id/20477/2/1420410024_BAB-I_IV-atau...Pendidikan agama Islam dalam Keluarga Jama`ah Tablig di Kabupaten Magelang. pengumpulan

15

menggunakan wawancara bebas terpimpin yaitu pertanyaan yang

diajukan telah dipersiapkan sebelumnya dengan cermat dan lengkap,

namun penyampaikan bebas tanpa terikat oleh nomor urut yang telah

digariskan.11

Responden dalam wawancara ini adalah Ustad Muhammad Ali

Muammar beserta keluarga, Letnan Kolonel Asep Usman beserta

keluarga, Bapak Sa`ad beserta keluarga, dan bapak Muhtar beserta

keluarga. Adapun data yang ingin peneliti dapatkan dari metode

wawancara ini adalah mengenahi latar belakang masing-masing

keluarga jama`ah tablîg, pendidikan anak-anak keluarga jama`ah

tablîg, pendidikan agama Islam di keluarga jama`ah tablîg, aktifitas

jama`ah tablîg terkait khurûj dan mastûroh.

Kemudian untuk mempermudah dalam melakukan wawancara

sekaligus memberikan batasan terhadap jumlah responden, maka

peneliti menggunakan dua jenis sampel, yaitu Sampling Purposive dan

Snowball Sampling.

1) Sampling Purposive, adalah teknik penentuan sampel dengan

pertimbangan tertentu. Mislanya penelitian tentang kualitas

makanan, maka sampel sumber datanya adalah orang yang ahli

makanan atau ahli gizi.12

Begitu juga dalam penelitian yang akan

peneliti lakukan tentang Pendidikan Agama Islam dalam Keluarga

11

Kartini Kartono, Pengantar Metodologi Riset, (Bandung: Mandar Maju, 1990), hlm.

204 12

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan

R&D, ( Bandung: Alfabeta, 2011), hlm. 124

Page 36: PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM KELUARGA …digilib.uin-suka.ac.id/20477/2/1420410024_BAB-I_IV-atau...Pendidikan agama Islam dalam Keluarga Jama`ah Tablig di Kabupaten Magelang. pengumpulan

16

Jama`ah Tablîg di Kabupaten Magelang, tentunya yang paling tepat

menjadi sampel dalam wawancara adalah keluarga pelaku jama`ah

tablîg.

2) Snowball Sampling, adalah teknik penentuan sampel yang mula-

mula jumlahnya kecil, kemudian membesar. Pengertian ini diambil

dari ilustrasi bulatan salju yang ketika digelindingkan akan semakin

membesar.13

Misalnya suatu penelitian menggunakan sampel

sebanyak 10 orang, tetapi peneliti merasa dengan 10 orang sampel

ini datanya masih kurang lengkap, mka peneliti mencari orang lain

yang dirasa layak dan lebih tahu tentang penelitiannya serta

dianggap mampu meneliti datanya. Ketika dalam proses penelitian

data yang didapat dirasa kurang, maka peneliti akan menambah

jumlah sampel dengan menggunakan pertimbangan tertentu

sebagaimana sudah dijelaskan dalam Sampling Purposive.

b) Observasi

Metode observasi adalah alat pengumpulan data yang

dilakukan dengan cara mengamati dan mendengar dalam rangka

memahami, mencari jawaban dan bukti terhadap fenomena yang

terjadi guna penemuan data analisis.14

Observasi diartikan sebagai

pengamatan dan pencatatan terhadap semua gejala yang tampak pada

obyek penelitian. Observasi dianggap sebagai cara terbaik untuk

menggali data yang lebih akurat, dapat dipertanggung jawabkan dan

13

Ibid., hlm. 125 14

Imam Suprayogo dan Bangkit Berani, Metodologi Penelitian Sosial Agama,

(Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2003), hlm. 167

Page 37: PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM KELUARGA …digilib.uin-suka.ac.id/20477/2/1420410024_BAB-I_IV-atau...Pendidikan agama Islam dalam Keluarga Jama`ah Tablig di Kabupaten Magelang. pengumpulan

17

sulit terbantahkan, karena banyak peristiwa yang tidak dapat direkam

oleh intrumen lain, justru dapat diungkap secara tuntas melalui

observasi.15

Teknik observasi yang digunakan adalah partisipasi pasif

(partisipant observation) yaitu pengamatan yang dilakukan dengan

cara ikut mengambil bagian atau melibatkan diri dengan aktifitas

objek yang diamati.16

Metode ini digunakan untuk meneliti dan mengamati

Pendidikan Agama Islam yang ada dalam keluarga Jama`ah Tablîg di

Kabupaten Magelang tersebut serta kegiatan lain yang berkaitan

dengan nilai-nilai pendidikan agama Islam.

c) Dokumentasi

Metode dokumentasi yaitu metode pengumpulan data dengan

cara mencari data mengenahi hal-hal atau variabel yang berupa

catatab, transkrip, buku, surat kabar, majalah, dan sebagainya.17

Teknik pengumpulan data ini digunakan peneliti untuk

memperoleh data tentang profil dari masing-masing keluarga jama`ah

Tablîg di Kabupaten Magelang.

4. Teknik Analisis Data

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara

sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan,

dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data kedalam kategori,

15

Rusdin Pohan, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Yogyakarta: Lanakarsa Publiser,

2007), hlm. 71. 16

Ibid., hlm. 72 17

Suharsiwi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: PT

Rineka Cipta, 2010), hlm. 206

Page 38: PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM KELUARGA …digilib.uin-suka.ac.id/20477/2/1420410024_BAB-I_IV-atau...Pendidikan agama Islam dalam Keluarga Jama`ah Tablig di Kabupaten Magelang. pengumpulan

18

menjabarkan kedalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun kedalam

pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat

kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang

lain.18

Langkah langkah dalam menganalisis data yang dikemukakan

oleh Lexy moloeng adalah sebagai berikut :

1) Menelaah data. Semua data yang diperoleh dari hasil observasi,

dokumentasi, dan wawancara dipelajari dan ditelaah dengan seksama

2) Reduksi data. Reduksi data yaitu : merangkum memilih pokok-pokok

penting dan disusun secara sistematis sehingga dapat memberikan

gambaran yang jelas tentang hasil penelitian.

3) Penyusun data dalam satu kesatuan. Proses ini dilakukan sejak awal

pengumpulan data hingga selesai proses pengumpulan data. Data yang

diperoleh dengan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi

semuanya langsung dianalisis.

4) Kategorisasi. Kategorisasi merupakan pengumpulan dan pemilihan

data yang berfungsi untuk memperkaya uraian tersebut. Baik data

yang diperoleh melalui wawancara, observasi, maupun dokumentasi.

5) Penarikan kesimpulan. Penarikan kesimpulan merupakan kegiatan

penggambaran yang utuh dari obyek penelitian. Penarikan kesimpulan

didasarkan pada hasil pengumpulan dan pemilihan data. Melalui tahap

18

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan .... hlm.335

Page 39: PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM KELUARGA …digilib.uin-suka.ac.id/20477/2/1420410024_BAB-I_IV-atau...Pendidikan agama Islam dalam Keluarga Jama`ah Tablig di Kabupaten Magelang. pengumpulan

19

ini peneliti dapat menarik kesimpulan yang didahului dengan proses

analisis

G. Sistematika Pembahasan

Untuk mempermudah dalam memahami isi tesis dan mengetahui

hubungan antar bagian maka peneliti membaginya dalam lima bagian.

Bagian pertama, merupakan pendahuluan tesis yang berisi paparan

masalah yang melatarbelakangi penelitian, rumusan masalah, dan tujuan serta

manfaat dari penelitian. Untuk mempermudah dalam proses penyusunan tesis

maka peneliti juga mencantumkan kajian pustaka, metode penelitian, dan

juga sistematika pembahasan.

Bagian kedua, berisi tentang teori tentang pendidikan agama Islam,

pendidikan keluarga dan yang mendasarinya. Teori-teori tersebut sebagai

bahan dan pedoman dalam melakukan analisis terhadap data yang diperoleh.

Bagian ketiga, setelah mengetahui rumusan masalah dan landasan

teorinya, maka pada bagian ini akan membahas tentang gambaran umum dari

subyek penelitian yaitu : keluarga jama‟ah tablig di Kabupaten Magelang,

sejarah jama`ah tablig di kabupaten Magelang, pelaksanaan jama`ah tablig di

kabupaten Magelang.

Setelah itu dilanjutkan pada bagian keempat yang membahasa

jawaban dari rumusan masalah yang menjadi inti pembahasan tesis ini, yaitu

tentang latar belakang keluarga jama`ah Tablig serta pendidikan agama Islam

di keluarga jama`ah tablig di Kabupaten Magelang.

Page 40: PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM KELUARGA …digilib.uin-suka.ac.id/20477/2/1420410024_BAB-I_IV-atau...Pendidikan agama Islam dalam Keluarga Jama`ah Tablig di Kabupaten Magelang. pengumpulan

20

Bagian kelima, setelah melakukan pembahasan pada bagian keempat

berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah, maka pada bagian yang

terakhir ini, peneliti akan menyampaikan kesimpulan dari penelitian yang

sudah dilakukan, kemudian yang terakhir akan memberikan saran

Page 41: PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM KELUARGA …digilib.uin-suka.ac.id/20477/2/1420410024_BAB-I_IV-atau...Pendidikan agama Islam dalam Keluarga Jama`ah Tablig di Kabupaten Magelang. pengumpulan

111

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah melakukan penelitian terhadap pendidikan agama Islam

pada keluarga Jama`ah Tablig di kabupaten Magelang, penyusun

menyumpulkan di bawah ini sebagai berikut:

Pertama, dari empat keluarga pelaku jama`ah tablig di Magelang

ini berbeda profesinya ada yang menjadi Ustad di pondok pesantren,

menjadi dosen di Akademi Militer, ada yang menjadi guru PNS (pegawai

negeri sipil), dan juga menjadi pedagan, dengan penghasilan yang

berbeda-beda pula. Mereka menempuh pendidikan yang berbeda-beda,

rata-rata tamatan SLTP/ MTs dan juga SLTA/MA, namun ada satu yang

sedang S3, ada pula kepala keluarganya yang berpendidikan S1, bahkan

adapula salah satu istrinya lulusan SPK (sekolah perawat kesehatan). Dari

keempat keluarga jama`ah tablig ini tiga diantaranya kurang

memperhatikan dalam menekankan anak-anaknya dalam dunia

pendidikan formal, walaupun latar belakang orang tuanya dulu orang

yang sarjana, akan tetapi ada satu yang berbeda yaitu keluarga yang

bapaknya sedang S3 menginginkan anaknya tidak hanya belajar dipondok

pesantren saja, tetapi juga ingin anaknya sekolah tinggi. Namun, pada

intinya keempat keluarga ini sama-sama menginginkan anak-anaknya

memperkuat iman terlebih dulu, karena dengan iman yang kuat sebagai

dasar umat muslim hidup di dunia dan sebagai bekal di akhirat.

Page 42: PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM KELUARGA …digilib.uin-suka.ac.id/20477/2/1420410024_BAB-I_IV-atau...Pendidikan agama Islam dalam Keluarga Jama`ah Tablig di Kabupaten Magelang. pengumpulan

112

Kedua, dalam proses pendidikan agama Islam dalam keluarga

jama`ah tablig tersebut rata-rata memiliki agenda rutin setiap harinya

untuk melakukan taklim, yang mana taklim juga merupakan materi yang

diajarkan oleh jama`ah tablig secara keseluruhan. Taklim dalam keluarga

ini bertujuan sebagai pemantau, meningkatkan keakraban dan kerukunan

antar anggota keluarga dan juga taklim ini untuk meningkatkan iman

kepada Allah dan rasul melaui belajar bersama mengkaji kitab-kitab

rujukan atau kitab-kitab pegangan jama`ah tablig. Akan tetapi waktu

pelaksanaan yang berbeda, ada yang dilaksanakan habis magrib, habis

isya dan ada pula yang dilaksanakan habis subuh. Metode yang mereka

gunakan rata-rata ceramah, diskusi, tanyajawab, dan pelaksanaan metode

tersebut ketika taklim.

Ketiga, pemegang pokok pelaksanaan harian pendidikan di

masing-masing keluarga tersebut adalah ibu. Karena ibu dari keempat

keluarga tersebut sebagai ibu rumah tangga yang sering ditinggal pergi

kepala keluarga untuk berdakwah.

Keempat, ketika orang tua yaitu bapak ibu pergi berdakwah dalam

waktu yang lama, anak-anak mereka dititipkan di pondok pesantren.

Namun dari keempat keluarga ini yang bapak ibunya aktif melakukan

dakwah keluar yaitu hanya keluarga Ustad Ali Muammar saja. Keluarga

yang lain hanya bapaknya saja yang berdakwah.

Page 43: PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM KELUARGA …digilib.uin-suka.ac.id/20477/2/1420410024_BAB-I_IV-atau...Pendidikan agama Islam dalam Keluarga Jama`ah Tablig di Kabupaten Magelang. pengumpulan

113

Kelima, ketika anak-anak ditinggal berdakwah oleh bapaknya,

belum mampu mengakomodir secara kesulurahan kebutuhan pendidikan

agama Islam dalam keluarga tersebut.

Keenam, pola pendidikan agama Islam dalam keluarga jama`ah

tablig di kabupaten Magelang ini hampir semua keluarga menggunakan

pola pendidikan demokratis. Dengan pola ini anak diberikan bimbingan,

arahan dalam melaksanakan ajaran agama untuk mengasah potensi anak

dalam bidang agama.

B. Saran

Di akhir tulisan ini, penulis ingin memberikan saran sebagai

pertimbangan masa yang akan datang, sebagai berikut:

Pertama, saran bagi keluarga jama`ah tablig di Magelang ini

sebaiknya anak-anaknya tidak hanya belajar di pondok pesantren saja,

tapi juga pendidikan formal diperhatikan. Karena bukan hanya kemanfaat

bagi keluarga dan pribadi anak saja, akan tetapi kemanfaatannya akan

lebih terasa jika mampu bermanfaat bagi khalayak ramai terutama bagi

kemaslahatan umat. Ajarkan anak untuk mempelajari ilmu selain ilmu

agama (ilmu umum), karena sebagai modal di masa kemudian yang

keadaan semakin berkembang pesat. Ketika ilmu agama disandingkan

ilmu umum maka akan lebih indah dan lebih terlihat kebesaran dari Allah,

tidak hanya itu saja, dengan menggabungkan ilmu agama dan ilmu umum

maka akan semakin menjadikan anak yang handal untuk menghadapi era

berikutnya.

Page 44: PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM KELUARGA …digilib.uin-suka.ac.id/20477/2/1420410024_BAB-I_IV-atau...Pendidikan agama Islam dalam Keluarga Jama`ah Tablig di Kabupaten Magelang. pengumpulan

114

Kedua, saran untuk semua anggota keluarga jama`ah tablig.

Berinteraksi sosial Allah terhadap orang sekitar, karena dengan

berinteraksi maka akan meminimalisir orang berfikir negatif terhadap

keluarga anda.

Ketiga, bagi kedua orang tua baik bapak maupun ibu keluarga

jama`ah tablig. Dalam sebuah keluarga untuk menciptakan proses

pendidikan agama Islam yang baik dibutuhkan peran kedua orang tua,

tidak hanya ibu saja atau bahkan bapak saja. Ketika tidak ada salah satu

baik bapak maupun ibu maka secara langsung akan mempengaruhi proses

pendidikan agama Islam, yang mana bapak dan ibu adalah tokoh utama

dalam proses berlangsungnya pendidikan agama Islam dalam sebuah

keluarga.

Keempat, saran untuk masyarakat umum dan juga untuk jama`ah

tablig. Perbedaan adalah rahmat bagi semua umat. Perbedaan bukan hal

yang negatif ketika bisa memanfaatkan dengan baik. Semua manusia

memiliki hak yang sama di mata Allah SWT dan Allah mencintai

keharmonisan.

Page 45: PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM KELUARGA …digilib.uin-suka.ac.id/20477/2/1420410024_BAB-I_IV-atau...Pendidikan agama Islam dalam Keluarga Jama`ah Tablig di Kabupaten Magelang. pengumpulan

115

DAFTAR PUSTAKA

Abd Allah, Abdal-Rahman Shaleh, Teori-teori Pendidikan Berdasarkan al-Qur`an,

terj. Arifin HM, judul asli: Education Theori Quranic Outbook, (Jakarta:

Rineka Cipta, 1991)

Ahmadi, Abu, Sosiologi Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2007)

Al Kandahlawi, Muhmmad Yusuf, Kitab Ta`lim Hayatush Shahabah Jilid 1,

(Bandung: Pustaka Ramadhan, 2007)

Al Madkhali, Syekh Rabi` bin Hadi, Fatwa Ulama tentang Jama’ah Tablîg, Alih

bahasa oleh Muhammad Elvi Syam, http://dear.to/abusalma.

Ali, Said Ismail, Ushul at-tarbiyah al Islamiyah, (Kairo: Dar Assalam, 2007)

Anwar, Saifudin, Metode Penelitian, Cet. IV (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2005)

Arif, Armai, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, (Jakarta: Ciputat

Press, 2002)

Arikunto, Suharsiwi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: PT

Rineka Cipta, 2010)

As-Sirbuny, Abdurrahman Ahmad, Kupas Tuntas Jama`ah Tablig (Pustaka Nabawi,

Bandung 2010)

Aziz, Safrudin, Pemikiran Pendidikan Islam Kajian Tokoh Klasik dan Kontemporer,

(Yogyakarta: Kalimedia, 2015)

Darajat, Zakiah, Metodologi Pengajaran Agama Islam, (Jakarta: Buni Aksara, 1996)

Dirdjo, Sartono Karto, Pendekatan Ilmu Sosial dalam Metodologi Sejarah, (Jakarta:

PT. Gramedia Pustaka Utama, 1992)

Djam`annuri(Ed), Agama Kita: Perspektif Sejarah Agama-agama, (Yogyakarta:

Kurnia Kalam Semesta, 200)

Djamaludin dan Abdullah Aly, Kapita Selekta Pendidikan Islam, (Bandung: Pustaka

Setia, 1999)

Giddeeins, Anthony, Studies in Social and Political Theory, (London: Hutchinson &

Co Publishers Ltd, 1977)

Page 46: PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM KELUARGA …digilib.uin-suka.ac.id/20477/2/1420410024_BAB-I_IV-atau...Pendidikan agama Islam dalam Keluarga Jama`ah Tablig di Kabupaten Magelang. pengumpulan

116

Ibn Rush, M. Abidin, Pemikiran al-Ghazâli tentang Pendidikan, (Yogyakarta:

Pustaka Pelajar, 1989)

Jurdi, Syarifudin, Sosiologi Islam dan Masyarakat Modern, Teori Fakta dan Aksi

Sosial,cet. Ke-1, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2010)

Kartono, Kartini, Pengantar Metodologi Riset, (Bandung: Mandar Maju, 1990)

Kementerian Agama RI, Al Qur‟an dan Tafsirnya, jilid 2 juz 4,5,6 (Jakarta: Lentera

Abadi, 2010)

Kementerian Agama RI, Al Qur‟an dan Terjemahnya, (Bandung: PT Syamil Cipta

Media, 2005)

Kurniawan, Syamsul & Erwin Mahrus, Jejak Pemikiran Tokoh Pendidikan Islam, (

Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2013)

Muflikin, Irkham Ma`ruf, Kemunculan Gerakan Keagamaan Jama`ah Tablig ( Studi

terhadap Jama`ah Tablig di desa Krincing, Kecamatan Secang, Kabupaten

Magelang), Program Studi Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta (2012)

Nasih, Ahmad Munjin dan Lilik Nur Kholidah, Metode dan teknik Pembelajaran

Pendidikan Agama Islam, (Bandung: Refika Aditama, 2009)

Nata, Abuddin, Filsafat Pendidikan Islam 1, (Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 1997)

Pirzada, Abdul Khaliq, Maulana Muhammad Ilyas, di antara Pengikut dan

Penentangnya, (Yogyakarta: Ash-Shaff, 1999)

Pohan, Rusdin, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Yogyakarta: Lanakarsa Publiser,

2007)

Putra, Nusa, Santi Lisnawati, Penelitian Kualitatif Pendidikan Agama Islam,

(Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2012)

Ramayulis, Ilmu Pendidikan, (Jakarta: Gema Insani Press, 2008)

Romli, A. M, Fungsi Agama Bagi Manusia: Suatu pendekatan Filsafat, (Jakarta:

Binarena Pariwara, 1999)

Satyahadi, Ibnu, Kegiatan Khuruj dan Dinamika Keluarga Jama`ah Tablig (Studi

pada anggota Jama`ah Tablig dan keluarga di Masjid Jami` Al Ittihad

Jalan Kaliurang Km.5 Kecamatan Depok Kabupaten Sleman Provinsi

Daerah Istimewa Yogyakarta), Skripsi Program Studi Sosiologi Fakultas

Ilmu Sosial dan Humaniora Universitas Islam Negeri Yogyakarta, 2014

Page 47: PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM KELUARGA …digilib.uin-suka.ac.id/20477/2/1420410024_BAB-I_IV-atau...Pendidikan agama Islam dalam Keluarga Jama`ah Tablig di Kabupaten Magelang. pengumpulan

117

Shahab, An Nadhr M Ishaq, Khuruj Fisabilillah; Sarana Tarbiyah Ummat untuk

Membentuk Sifat Imaniyyah (Bandung: Al Islah Press, 2012)

Soekamto, Sarjono, Kamus Sosiologi, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1985)

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan

R&D, ( Bandung: Alfabeta, 2011)

Suprayogo, Imam & Bangkit Berani, Metodologi Penelitian Sosial Agama,

(Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2003)

Suwito, Konsep Pendidikan Akhlak menurut Ibnu Miskawaih, Disertasi(Jakarta:

IAIN Jakarta, 1995/1996)

Syafaat, Aat, Sohari Sahrani & Muslih, Peranan Pendidikan Agama Islam, (Jakarta:

PT. Raja Grafindo Persada, 2008)

Thoha, Habib, Kapita Selekta Pendidikan Islam, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1996)

Page 48: PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM KELUARGA …digilib.uin-suka.ac.id/20477/2/1420410024_BAB-I_IV-atau...Pendidikan agama Islam dalam Keluarga Jama`ah Tablig di Kabupaten Magelang. pengumpulan

118

Lampiran 1

A. Pertanyaan untuk penanggung jawab jama`ah tablig

1. Bagaimana sejarah jama`ah tablig di Magelang ?

2. Apa buku rujukan yang di gunakan jama`ah tablig ?

3. Bagaimana cara berdakwah jama`ah tablig ?

B. Pertanyaan untuk keluarga jama`ah tablig ( keluarg Ustad Ali Muammar,

keluarga Letkol Asep Usman, keluarga bapak Sa`ad dan keluarga bapak

Muhtar )

1. Kapan anda mulai mengikuti jama`ah tablig ?

2. Apa alasan anda mengikuti jama`ah Tablig?

3. Bagaimana latar belakang pendidikan dalam keluarga anda?

4. Bagaimana penerapan pendidikan agama Islam dalam keluarga anda ?

5. Apa materi pendidikan agama Islam dalam keluarga anda?

6. Apa tujuan pendidikan agama Islam dalam keluarga anda ?

7. Bagaimana proses pendidikan agama Islam dalam keluarga anda ?

Page 49: PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM KELUARGA …digilib.uin-suka.ac.id/20477/2/1420410024_BAB-I_IV-atau...Pendidikan agama Islam dalam Keluarga Jama`ah Tablig di Kabupaten Magelang. pengumpulan

119

Lampiran 2

CURICULUM VITAE

A. Identitas Diri

Nama : Rizka Roikhana, S.H.I., S.Pd.I

Tempat/tgl Lahir : Magelang, 21 Februari 1990

Alamat Rumah : Jln. Magelang- Kopeng km.07 Nuren 008/003,

Purwosari, Tegalrejo, Magelang, Jawa Tengah 56192

Nama Ayah : Hadjir Ansori, S.Pd.I

Nama Ibu : Rubai`ah, A.Md

Nama Suami : Ahmad Taufiq, S.Pd.I.,M.Pd. I

B. Riwayat Pendidikan :

1. Pendidikan Formal

a. SD N Tegalrejo Magelang ( lulus tahun 2001)

b. SMP N 1 Tegalrejo Magelang ( lulus tahun 2004)

c. MA Nurul Ummah Kotagede Yogyakarta ( lulus tahun 2007 )

d. Fakultas Syari`ah dan Hukum Islam UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta

( lulus tahun 2011)

e. Fakultas Tarbiyah STAI Masjid Syuhada Yogyakarta ( lulus tahun

2013 )

f. Program Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Prodi PI,

Konsentrasi PAI ( angkatan tahun 2014 )

2. Pendidikan Nonformal

a. Pondok Pesantren Darul Mukminin Salam, Magelang

b. Pondok Pesantren Nurul Ummah Kotagede Yogyakarta ( tahun 2004

– 2010)

Page 50: PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM KELUARGA …digilib.uin-suka.ac.id/20477/2/1420410024_BAB-I_IV-atau...Pendidikan agama Islam dalam Keluarga Jama`ah Tablig di Kabupaten Magelang. pengumpulan

120

C. Riwayat Pekerjaan

1. Mengajar di SMP N 8 Kota Magelang, tahun 2013

2. Mengajar di SMP N 1 Tegalrejo Kab. Magelang, tahun 2013 – sekarang

D. Prestasi /Penghargaan

1. Beasiswa Djarum, tahun 2009/2010

Yogyakarta, 7 Maret 2006

Penulis

( Rizka Roikhana, S.H.I., S.Pd.I )