PENDEKATAN QSPM SEBAGAI DASAR PERUMUSAN STRATEGI...

21
Jurnal Mediastima ISSN 0852-7105 Volume 25, No. 2 Okt-Mar 2019 Junias Robert Gultom LPPM 1 IBI-K57 PENDEKATAN QSPM SEBAGAI DASAR PERUMUSAN STRATEGI PT.BANK DANAMON INDONESIA DALAM UPAYA PENINGKATAN PENYALURAN KREDIT USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH Junias Robert Gultom Email: [email protected] Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi Institut Bisnis Dan Informatika Kosgoro 1957 ABSTRAK Pertumbuhan ekonomi di Indonesia saat ini tidak lepas dari peran serta sektor usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). PT. Bank Danamon Indonesia melalui Bank Danamon sebagai institusi keuangan terus berupaya mendukung perkembangan usaha pelaku usaha sektor UMKM dengan memberikan pelayanan jasa perbankan khususnya kredit kepada pelaku usaha Mikro Kecil dan Menengah terutama pelaku usaha mikro dan kecil. Penelitian bertujuan untuk membahas tentang faktor-faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan kredit, penentuan posisi dalam strategi bisnis, perumusan strategi alternatif serta pemilihan strategi yang tepat bagi Bank Danamon dalam upaya meningkatkan penyaluran Kredit usaha Mikro kecil dan Menengah. Metode pendekatan yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan melakukan analisa data menggunakan Matriks SWOT, Matriks EFE, Matriks IFE, Matriks IE, Matriks SPACE dan Matriks QSPM untuk memilih strategi yang terbaik. Hasil penelitian berdasarkan pendekatan QSPM diperoleh beberapa alternatif pilihan strategi dengan rekomendasi hasil penelitian untuk meningkatkan Penyaluran Kredit Usaha Mikro Kecil dan Menengah Bank Danamon. Berdasarkan hasil penelitian Bank Danamon agar melakukan strategi penetrasi pasar serta meningkatkan kerja sama dengan mitra kerja strategis hal ini untuk lebih meningkatkan Pertumbuhan Penyaluran kredit serta mendorong pertumbuhan jumlah nasabah. Kata Kunci: Perumusan Strategi, Analisis Faktor Internal, Analisis faktor Eksternal, Matriks Perencanaan Strategi Kuantitatif. I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) saat ini adalah sektor yang sangat berperan dalam mendukung pertumbuhan ekonomi di Indonesia, untuk itu pemerintah ikut melibatkan peran serta institusi keuangan Bank dan Non Bank berupaya untuk mendorong pertumbuhan di sektor UMKM melalui pengembangan usaha serta mitra usaha dalam hal kebutuhan pembiayaan. Sektor usaha UMKM ini dianggap masih memiliki potensi yang sangat besar untuk dikembangkan. Dukungan Pemerintah dalam hal pengembangan sektor UMKM dituangkan melalui Peraturan Bank Indonesia No.14/22/PBI/2012 yang menetapkan setiap Bank Umum wajib

Transcript of PENDEKATAN QSPM SEBAGAI DASAR PERUMUSAN STRATEGI...

Page 1: PENDEKATAN QSPM SEBAGAI DASAR PERUMUSAN STRATEGI …lppm-ibik57.ac.id/public/jurnal/20191029141400Junias Robert Gultom.pdf · tahun 2018 sebesar 1,2% dan Return On Equity (ROE) tahun

Jurnal Mediastima ISSN 0852-7105

Volume 25, No. 2 Okt-Mar 2019

Junias Robert Gultom

LPPM 1 IBI-K57

PENDEKATAN QSPM SEBAGAI DASAR PERUMUSAN STRATEGI PT.BANK DANAMON INDONESIA DALAM UPAYA PENINGKATAN PENYALURAN KREDIT USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH

Junias Robert Gultom

Email: [email protected] Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi Institut Bisnis Dan Informatika Kosgoro 1957

ABSTRAK

Pertumbuhan ekonomi di Indonesia saat ini tidak lepas dari peran serta sektor usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). PT. Bank Danamon Indonesia melalui Bank Danamon sebagai institusi keuangan terus berupaya mendukung perkembangan usaha pelaku usaha sektor UMKM dengan memberikan pelayanan jasa perbankan khususnya kredit kepada pelaku usaha Mikro Kecil dan Menengah terutama pelaku usaha mikro dan kecil. Penelitian bertujuan untuk membahas tentang faktor-faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan kredit, penentuan posisi dalam strategi bisnis, perumusan strategi alternatif serta pemilihan strategi yang tepat bagi Bank Danamon dalam upaya meningkatkan penyaluran Kredit usaha Mikro kecil dan Menengah. Metode pendekatan yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan melakukan analisa data menggunakan Matriks SWOT, Matriks EFE, Matriks IFE, Matriks IE, Matriks SPACE dan Matriks QSPM untuk memilih strategi yang terbaik. Hasil penelitian berdasarkan pendekatan QSPM diperoleh beberapa alternatif pilihan strategi dengan rekomendasi hasil penelitian untuk meningkatkan Penyaluran Kredit Usaha Mikro Kecil dan Menengah Bank Danamon. Berdasarkan hasil penelitian Bank Danamon agar melakukan strategi penetrasi pasar serta meningkatkan kerja sama dengan mitra kerja strategis hal ini untuk lebih meningkatkan Pertumbuhan Penyaluran kredit serta mendorong pertumbuhan jumlah nasabah. Kata Kunci: Perumusan Strategi, Analisis Faktor Internal, Analisis faktor

Eksternal, Matriks Perencanaan Strategi Kuantitatif.

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) saat ini adalah sektor yang

sangat berperan dalam mendukung pertumbuhan ekonomi di Indonesia,

untuk itu pemerintah ikut melibatkan peran serta institusi keuangan Bank

dan Non Bank berupaya untuk mendorong pertumbuhan di sektor UMKM

melalui pengembangan usaha serta mitra usaha dalam hal kebutuhan

pembiayaan. Sektor usaha UMKM ini dianggap masih memiliki potensi

yang sangat besar untuk dikembangkan. Dukungan Pemerintah dalam hal

pengembangan sektor UMKM dituangkan melalui Peraturan Bank

Indonesia No.14/22/PBI/2012 yang menetapkan setiap Bank Umum wajib

Page 2: PENDEKATAN QSPM SEBAGAI DASAR PERUMUSAN STRATEGI …lppm-ibik57.ac.id/public/jurnal/20191029141400Junias Robert Gultom.pdf · tahun 2018 sebesar 1,2% dan Return On Equity (ROE) tahun

Jurnal Mediastima ISSN 0852-7105

Volume 25, No. 2 Okt-Mar 2019

Junias Robert Gultom

LPPM 2 IBI-K57

memberikan pembiayaan kepada sektor UMKM minimal 20% dari total

kredit atau pembiayaan yang di berikan.

Bank Danamon sebagai Bank Swasta nasional yang memberikan

perhatian khusus serta fokus pada pembiayaan kredit usaha mikro kecil dan

menengah memiliki potensi yang sangat besar untuk berkembang terutama

dalam hal pembiayaan Kredit Usaha Mikro Kecil dan Menengah melihat

bahwa segmen usaha mikro kecil dan menengah saat ini memiliki potensi

yang sangat besar di tengah perkembangan bisnis yang semakin

meningkat. Untuk itu dibutuhkan strategi yang tepat terutama dalam hal jasa

pelayanan perbankan bagi pelaku usaha, oleh karena itu diputuskan untuk

mengembangkan bisnis penyaluran Kredit Usaha Mikro Kecil dan

Menengah dengan konsep ‘community banking’ yang membaur masuk ke

dalam komunitas usaha dan keberadaannya dekat dengan komunitas

usaha, berupaya menyediakan berbagai jasa pelayanan perbankan yang

dibutuhkan bagi pelaku usaha mikro kecil dan menegah. penyaluran Kredit

Usaha Mikro Kecil dan Menengah berdasarkan data Penyaluran Kredit

Bank Danamon kepada Sektor Usaha UMKM pada akhir tahun 2018

berada pada Rp 17,3 triliun artinya secara total kredit Bank Danamon untuk

segmen Usaha Mikro, Kecil dan Menengah berkontribusi sebesar 28% dari

seluruh kredit Bank Danamon. Berikut kinerja yang disampaikan dalam

finansial perspektif 5 tahun terakhir dapat dilihat pada Tabel 1 sebagai

berikut:

Tabel 1. Financial Prespective UMKM Bank Danamon Tahun 2014 – 2018 Parameter 2014 2015 2016 2017 2018

Loan Volume 15.286.416 16.382.886 18.712.127 19.839.424 17.384.312

Disbusement 10.801.855 10.500.560 12.286.374 11.784.043 9.455.119

NOA 363.490 337.918 342.776 323.017 281.978

COC 574.707 619.043 833.012 983.103 1.160.386

NPL 6,00% 5,20% 5,50% 5,90% 7,00%

NPAT 749.974 905.410 754.811 525.962 148.351

ROA 4,70% 4,90% 4,70% 3,20% 1,20%

ROE 31,00% 32,40% 31,50% 21,30% 8,20%

Unit Branch 1262 1262 1262 1262 1078

Sumber : Portofolio Management - HO

Page 3: PENDEKATAN QSPM SEBAGAI DASAR PERUMUSAN STRATEGI …lppm-ibik57.ac.id/public/jurnal/20191029141400Junias Robert Gultom.pdf · tahun 2018 sebesar 1,2% dan Return On Equity (ROE) tahun

Jurnal Mediastima ISSN 0852-7105

Volume 25, No. 2 Okt-Mar 2019

Junias Robert Gultom

LPPM 3 IBI-K57

Berdasarkan data pada Tabel 1 Bank Danamon dalam penyaluran kredit di

tahun 2017 dan 2018 mengalami penurunan pertumbuhan loan volume

kredit dari Rp. 19,839 triliun rupiah ditahun 2017, menurun menjadi Rp. 17,

384 Triliun rupiah di akhir 2018. Penurunan signifikan juga terlihat dari

penurunan jumlah NOA (Number Of Account) dimana di tahun 2015

sebanyak 363.490 NOA selanjutnya terus menurun hingga akhir tahun 2018

menjadi 281.978 NOA. Sedangkan untuk profitabilitas juga cenderung

mengalami penurunan yang sangat signifikan, berdasarkan data pada

tahun 2015 NPAT Bank Danamon saat itu sebesar Rp 905, 4 milyar dan

tahun selanjutnya NPAT terus merosot sampai Rp. 148,3 milyar di tahun

2018, sementara Return On Asset (ROA) semakin menurun yakni pada

tahun 2018 sebesar 1,2% dan Return On Equity (ROE) tahun 2018 naik

mencapai 8,2% , pada akhir tahun 2018 dengan Jumlah cabang di tahun

2018 sebanyak 1078 kantor cabang.

Gambar .1 Pertumbuhan Penyaluran Kredit UMKM Bank Danamon 2013-2018

Parameter 2013 2014 2015 2016 2017 2018

Loan Volume 15.286.416 16.382.886 18.712.127 19.839.424 19.839.424 17.384.312

Disbusement 10.801.855 10.500.560 12.286.374 11.784.043 9.455.119 3.513.297

Dengan kondisi tersebut maka Bank Danamon perlu melakukan strategi

yang tepat agar dapat meningkatkan pertumbuhan kredit dan profit serta

Page 4: PENDEKATAN QSPM SEBAGAI DASAR PERUMUSAN STRATEGI …lppm-ibik57.ac.id/public/jurnal/20191029141400Junias Robert Gultom.pdf · tahun 2018 sebesar 1,2% dan Return On Equity (ROE) tahun

Jurnal Mediastima ISSN 0852-7105

Volume 25, No. 2 Okt-Mar 2019

Junias Robert Gultom

LPPM 4 IBI-K57

mampu bersaing dengan kompetitor. Salah satu yang dilakukan adalah

dengan melakukan strategi bisnis yang sesuai terutama dalam menghadapi

persaingan dalam dunia perbankan. Menghadapi persaingan tersebut

bukanlah merupakan hal yang mudah, terutama persaingan di dalam

pemberian jasa, setiap bank masing-masing memiliki produk unggulan

tersendiri dan saat ini perbankan lain juga sangat aktif berlomba-lomba

memberikan kemudahan dan kenyamanan dalam proses dan transaksi

perbankan. Bank Danamon harus terus berupaya untuk dapat bersaing dan

meningkatkan pertumbuhan bisnis melalui penyaluran kredit yang baik

serta melakukan pengembangan pelayanan perbankan, serta dukungan

teknologi untuk membantu kebutuhan pelaku usaha dengan mengetahui

kebutuhan pelaku usaha, diharapkan Bank Danamon dapat menjadi Bank

bagi seluruh pelaku usaha UMKM serta mitra yang paling tepat dalam

memenuhi kebutuhan akan pelayanan jasa perbankan.

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan kondisi tersebut di atas perlu diketahui apa yang menjadi

masalah pada Bank Danamon sehingga perlu ada analisa dan formulasi

strategi yang baru, berdasarkan data nasional pertumbuhan kredit UMKM

meningkat akan tetapi pertumbuhan penyaluran kredit dan beberapa hal

lain Bank Danamon menunjukkan indikator yang menurun. Untuk itu perlu

dilakukan penelitian lebih lanjut dalam upaya meningkatkan pertumbuhan

bisnis Bank Danamon melalui penyaluran kredit usaha Mikro, Kecil dan

Menengah. Perumusan masalah dalam penelitian berikut adalah:

a. Bagaimana Bank Danamon menyusun strategi yang ideal untuk

meningkatkan penyaluran kredit usaha Mikro Kecil dan Menengah

dengan mengetahui kondisi eksternal?

b. Bagaimana Bank Danamon menyusun strategi yang ideal untuk

meningkatkan penyaluran kredit usaha Mikro Kecil dan Menengah

dengan mengetahui kondisi internal?

Page 5: PENDEKATAN QSPM SEBAGAI DASAR PERUMUSAN STRATEGI …lppm-ibik57.ac.id/public/jurnal/20191029141400Junias Robert Gultom.pdf · tahun 2018 sebesar 1,2% dan Return On Equity (ROE) tahun

Jurnal Mediastima ISSN 0852-7105

Volume 25, No. 2 Okt-Mar 2019

Junias Robert Gultom

LPPM 5 IBI-K57

c. Bagaimana merumuskan strategi ke depan yang paling sesuai bagi

Bank Danamon untuk meningkatkan pertumbuhan bisnis melalui

penyaluran kredit usaha Mikro Kecil dan Menengah?

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Definisi Strategi dan Perumusan strategi

Dalam mencapai tujuan suatu organisasi diperlukan strategi yang

tepat untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien. Definisi strategi

menurut Agyris, Mintzberg, Steiner dan Miner mengemukakan bahwa

strategi merupakan respons secara terus menerus maupun adaptif

terhadap peluang dan ancaman eksternal serta kekuatan dan kelemahan

internal yang dapat mempengaruhi organisasi (Rangkuti,2000,p.4). Definisi

Perumusan strategi mencakup pengembangan visi dan misi, identifikasi

peluang dan ancaman eksternal suatu organisasi, kesadaran akan

kekuatan dan kelemahan internal, penetapan tujuan jangka panjang,

pencarian strategi-strategi alternatif, dan pemilihan strategi tertentu untuk

mencapai tujuan (Fred R. David 2011, p.6).Tujuan utama perumusan

strategi adalah agar perusahaan dapat melihat secara obyektif kondisi-

kondisi internal dan eksternal, sehingga perusahaan dapat mengantisipasi

perubahan lingkungan eksternal. Dalam hal ini dibedakan secara jelas,

fungsi manajemen, konsumen, distributor dan pesaing. Jadi perumusan

strategi penting untuk memperoleh keuntungan bersaing dan memiliki

produk yang sesuai dengan keinginan konsumen dengan dukungan optimal

dari sumber daya yang ada (Rangkuti, 2013, p.3).

Page 6: PENDEKATAN QSPM SEBAGAI DASAR PERUMUSAN STRATEGI …lppm-ibik57.ac.id/public/jurnal/20191029141400Junias Robert Gultom.pdf · tahun 2018 sebesar 1,2% dan Return On Equity (ROE) tahun

Jurnal Mediastima ISSN 0852-7105

Volume 25, No. 2 Okt-Mar 2019

Junias Robert Gultom

LPPM 6 IBI-K57

Gambar 2. Model Manajemen Strategi Komprehensif

Sumber : David (2011, p.21)

2.2. Kredit Usaha Mikro Kecil dan Menengah

Kredit Usaha Mikro Kecil dan Menengah yang selanjutnya disebut

dengan kredit UMKM adalah kredit atau pembiayaan yang di berikan

kepada pelaku usaha yang memenuhi kriteria usaha Mikro, Kecil dan

Menengah, adapun untuk jenis kredit berdasarkan kriteria serta plafond

dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2. Jenis dan Kriteria Kredit

JENIS KREDIT PLAFOND KREDIT

Mikro Maksimum 50 juta

Kecil 50 Juta – 500 Juta

Menengah 500 Juta – 5 Milyar Sumber: Peraturan Bank Indonesia No.14/2012

Berdasarkan jenis dan kriteria pemberian kredit untuk kredit usaha Bank

Danamon merupakan pembiayaan yang di berikan kepada pelaku usaha

yang memenuhi kriteria sesuai ketentuan yang diatur oleh Bank Indonesia

dalam PBI No.14/22/PBI/2012.

Page 7: PENDEKATAN QSPM SEBAGAI DASAR PERUMUSAN STRATEGI …lppm-ibik57.ac.id/public/jurnal/20191029141400Junias Robert Gultom.pdf · tahun 2018 sebesar 1,2% dan Return On Equity (ROE) tahun

Jurnal Mediastima ISSN 0852-7105

Volume 25, No. 2 Okt-Mar 2019

Junias Robert Gultom

LPPM 7 IBI-K57

2.3. Kerangka Pemikiran

Kerangka berpikir perumusan strategi merupakan hal penting untuk

disusun agar tujuan dapat terlaksana dengan baik dan dapat tercapai.

Berikut konsep kerangka berpikir pada penelitian ini.

Gambar 3. Alur Kerangka Pemikiran

III. METODE PENELITIAN

3.1. Jenis dan Obyek Penelitian

Penelitian ini merupakan sebuah penelitian deskriptif yang

dimaksudkan untuk melakukan pengukuran secara cermat terhadap

fenomena yang ada. Penelitian ini dilakukan pada Bank Danamon Kantor

Pusat Divisi pembiayaan kredit Usaha Mikro Kecil dan Menengah yang

beralamat di Gedung Bank Danamon Jl. HR Rasuna Said Kuningan

Jakarta. Penelitian kualitatif bersifat deskriptif dimana peneliti menghasilkan

dan mengolah data seperti transkripsi wawancara, catatan lapangan,

STRATEGI BANK DANAMON DALAM UPAYA PENINGKATAN PENYALURAN KREDIT SEKTOR UMKM

MATRIK QSPM

ANALISIS SWOT

Analisa Faktor Eksternal (EFE): - Analisa Lingkungan Umum

(Politik, Hukum, Ekonomi,

Sosial Budaya, Teknologi)

- Analisis lingkungan industri

Analisa Faktor Internal ( IFE): - SDM

- Pemasaran

- Keuangan

FAKTOR LINGKUNGAN PERUSAHAAN

Page 8: PENDEKATAN QSPM SEBAGAI DASAR PERUMUSAN STRATEGI …lppm-ibik57.ac.id/public/jurnal/20191029141400Junias Robert Gultom.pdf · tahun 2018 sebesar 1,2% dan Return On Equity (ROE) tahun

Jurnal Mediastima ISSN 0852-7105

Volume 25, No. 2 Okt-Mar 2019

Junias Robert Gultom

LPPM 8 IBI-K57

gambar, foto rekaman, video dan lain-lain. Penelitian yang mendalam tidak

akan mungkin tanpa observasi, wawancara dan pengalaman langsung hal

ini agar diperoleh hubungan yang logis antara pemahaman arti, wawancara

dan observasi. Teknik pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian

ini adalah dengan menggunakan data primer dan data sekunder. Dalam

penelitian ini dilakukan wawancara secara langsung, observasi pada Bank

Danamon dan telaah dokumen. Penelitian ini juga menggunakan triangulasi

teknis dengan cara mengecek kebenaran dan keterkaitan hasil wawancara

key informan Bank Danamon yang kemudian akan dicek dengan observasi

dan dokumentasi.

3.2. Model analisis

a. Matriks External Faktor Evaluation ( EFE)

Matriks ini menyajikan berbagai faktor lingkungan eksternal pada

Bank Danamon yang perlu dipertimbangkan dalam upaya

peningkatan Penyaluran Kredit Usaha Mikro Kecil dan Menengah.

b. Matriks Internal Factor Evalution (IFE)

Matriks ini menyajikan berbagai faktor lingkungan internal Bank

Danamon yang perlu dipertimbangkan dalam upaya peningkatan

Penyaluran Kredit Usaha Mikro Kecil dan Menengah.

c. Matriks Eksternal dan Internal (EI Matrix)

Dalam Matriks Eksternal Internal ini disusun dengan meletakkan total

bobot skor EFE pada sumbu tegak dan total bobot skor IFE pada

sumbu datar dengan skala setiap sumbu berkisar antara angka 1,00

sampai dengan 4,00. Matriks EI ini dibagi menjadi 3 bagian yaitu:

1) divisi yang berada pada sel I, II, dan IV menunjukkan strategi

pengembangan dan membangun (Growth and Build)

2) divisi yang berada pada sel III, V, dan VII dapat melaksanakan

strategi mempertahankan dan memelihara (Hold and Maintain)

3) divisi yang berada pada sel VI, VIII, dan IX menunjukkan strategi

mengambil hasil atau melepaskan (Harvest or Divest)

Page 9: PENDEKATAN QSPM SEBAGAI DASAR PERUMUSAN STRATEGI …lppm-ibik57.ac.id/public/jurnal/20191029141400Junias Robert Gultom.pdf · tahun 2018 sebesar 1,2% dan Return On Equity (ROE) tahun

Jurnal Mediastima ISSN 0852-7105

Volume 25, No. 2 Okt-Mar 2019

Junias Robert Gultom

LPPM 9 IBI-K57

d. Matriks SWOT

Matriks SWOT menggambarkan berbagai alternatif strategi yang

berasal dari kajian secara komprehensif antara faktor lingkungan

internal dan eksternal, yang kemudian menghasilkan 4 kemungkinan

strategi yaitu: (Dyson, 2003; Mooney,2001)

1) Strategi SO, yakni strategi untuk menggunakan kekuatan dengan

memanfaatkan peluang

2) Strategi WO, yakni strategi untuk meminimalkan kelemahan

dengan memanfaatkan peluang Strategi

3) Strategi ST, yakni strategi untuk menggunakan kekuatan dalam

mengatasi ancaman

4) Strategi WT, yakni strategi untuk meminimalkan kelemahan dan

menghindari ancaman.

e. Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM)

Matriks Quantitative Strategic Planning (QSPM) digunakan untuk

menentukan strategi mana yang akan di dahulukan oleh Bank

Danamon melalui dengan alternatif pilihan strategi yang ada.

QSPM merupakan matriks pengambilan hasil keputusan strategis

setelah menilai skor kemenarikan (Attractiveness Score/AS)

setiap faktor strategis baik faktor internal maupun eksternal

(Sarkis, 2003:81-90).Dari hasil skor pembobotan dikalikan tingkat

kemenarikan diperoleh skor kemenarikan total (Total

Attractiveness Score/TAS)

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil analisis yang dilakukan berdasar penilaian bobot, rating, dan

skor setiap faktor lingkungan eksternal dan internal menunjukkan kondisi

sebagaimana disajikan dalam tabel EFE dan IFE, IE matriks, SWOT

matriks, dan QSPM yang secara berturut- turut dijelaskan sebagai berikut.

Page 10: PENDEKATAN QSPM SEBAGAI DASAR PERUMUSAN STRATEGI …lppm-ibik57.ac.id/public/jurnal/20191029141400Junias Robert Gultom.pdf · tahun 2018 sebesar 1,2% dan Return On Equity (ROE) tahun

Jurnal Mediastima ISSN 0852-7105

Volume 25, No. 2 Okt-Mar 2019

Junias Robert Gultom

LPPM 10 IBI-K57

4.1. Analisis Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman (SWOT)

Dalam penelitian ini analisis dan teknik pengumpulan data yang

dilakukan adalah dengan menggunakan data primer dan data sekunder.

Penelitian dilakukan melalui wawancara secara langsung, observasi Bank

Danamon dan telaah dokumen serta gabungan ketiganya. Wawancara juga

dilakukan secara tatap muka di antara peneliti dengan responden

Perumusan SWOT Bank Danamon metode yang digunakan menggunakan

Focus Group Discussion, berikut merupakan hasil pembahasan matriks

SWOT:

Tabel 3. Matriks SWOT

INTERNAL EKSTERNAL

Kekuatan (S)

1. Memiliki likuiditas dana yang baik serta aset yang cukup besar

2. Berpengalaman >10 Tahun dalam pembiayaan kredit usaha mikro dan kecil

3. Lokasi cabang yang cukup banyak berada di tengah komunitas sehingga dekat dengan pelaku usaha..

4. Memiliki aset yang cukup besar dan brand yang telah dikenal di masyarakat.

5. Memiliki jaringan yang luas di seluruh Indonesia.

Kelemahan (W)

1. Bunga kredit Danamon relatif kurang bersaing di banding bank lain.

2. Proses persetujuan kredit yang lama diatas 5 hari kerja.

3. System sering terkendala offline dan menimbulkan komplain nasabah.

4. Kebijakan bunga kredit dan ketentuan kredit birokrasi yang rumit

5. Kualitas pelayanan kepada nasabah masih belum optimal

Peluang (O)

1. Potensi Pembiayaan Sektor

kredit Usaha Mikro, Kecil dan Menengah masih sangat besar

2. Kebijakan Pemerintah melalui Bank Indonesia yang mendukung pembiayaan terhadap UMKM

Strategi SO

1. Meningkatkan kemampuan

personil serta membentuk duta Danamon untuk memberikan sosialisasi produk kepada pengusaha kecil dan menengah di seluruh komunitas yang menjadi target market. (S3, S4, S5, O1, O2, O5)

Strategi WO

1. Melakukan sosialisasi masif

dengan pendekatan persuasif atas kebutuhan calon debitur serta solusi kebutuhan modal kerja dan investasi bagi pelaku usaha mikro kecil dan menengah. (W1, W2, O1, O2, O5).

Peluang (O)

3. Pertumbuhan ekonomi

Indonesia yang semakin meningkat.

4. Tingginya jumlah pengusaha mikro kecil dan menengah di Indonesia hingga ke pelosok desa.

Strategi SO

2. Menggencarkan promosi di

media elektronik nasional maupun lokal tentang Danamon dan testimoni debitur yang telah memperoleh kredit serta usaha yang saat ini semakin

Strategi WO

2. Meningkatkan pelayanan

dan percepatan proses kredit agar dapat memenuhi kebutuhan nasabah. (W3, W5, O1, O2).

3. Meningkatkan bandwith dan

perbaikan sistem terutama

Page 11: PENDEKATAN QSPM SEBAGAI DASAR PERUMUSAN STRATEGI …lppm-ibik57.ac.id/public/jurnal/20191029141400Junias Robert Gultom.pdf · tahun 2018 sebesar 1,2% dan Return On Equity (ROE) tahun

Jurnal Mediastima ISSN 0852-7105

Volume 25, No. 2 Okt-Mar 2019

Junias Robert Gultom

LPPM 11 IBI-K57

5. Masyarakat mulai 'Bank

minded' sehingga banyak yang telah mengenal bank.

berkembang. (S1, S2, S4, O1, O5).

untuk wilayah pelosok desa. (W3, W5. O4, O5).

4. Memperluas channel

distribusi dengan melakukan kerjasama dengan pelaku usaha yang telah memiliki banyak jaringan menjadikan Danamon sebagai Bank pilihan dalam menunjang usaha. (W1, W4, W5, O1, O4).

Ancaman (T)

1. Banyak Bank Pesaing

menawarkan bunga lebih rendah.

2. Peluncuran Produk Pinjaman yang sama dari Bank Pesaing.

3. Penawaran pelayanan dan promosi yang lebih baik dari bank pesaing.

4. Munculnya alternatif pembiayaan lain di luar perbankan.

5. Perang tarif, promosi, persaingan di bidang pelayanan bank swasta semakin tajam.

Strategi ST

1. Meningkatkan pelayanan

nasabah dengan pengenalan produk Danamon secara berkala. (S3, S5, T4).

2. Melakukan pendekatan ke komunitas usaha melalui paguyuban atau Instansi terkait untuk melakukan pemberdayaan masyarakat sektor informal dengan bank untuk pengembangan usaha kecil dan menengah. (S3, S4,S5, T4, T5).

3. Melakukan efisiensi biaya

operasional & penggunaan biaya yang tepat. (S1, S2, S4, T2, T3).

Strategi WT

1. Memaksimalkan kinerja

team pemasaran serta SLA pelayanan proses kredit (W1, W5, T2,T4).

2. Membuat kebijakan yang lebih mendukung sektor usaha kecil dan menengah dapat memberikan informasi kepada komunitas yang tentang manfaat dan program Bank Danamon (W1,W4, W5,T1,T4).

Berdasarkan matriks SWOT pada Tabel 3 tersebut analisis dilakukan

berdasarkan kelemahan, kekuatan, peluang dan ancaman tersebut, Bank

Danamon dapat melakukan strategi SO, ST, WO dan WT strategi ini untuk

dapat diterapkan dalam upaya meningkatkan penyaluran kredit Usaha

Mikro Kecil dan Menengah.

4.2. Tahap Penentuan Posisi Bank Danamon

Penentuan posisi Bank Danamon diperoleh dari analisis Matriks

Evaluasi Faktor Eksternal (EFE) dan Matriks Evaluasi Faktor Internal (IFE)

yang hasilnya akan dimasukkan pada Matriks Internal Eksternal (IE)

sebagai dasar untuk melihat posisi Bank Danamon khususnya divisi Kredit

UMKM dalam upaya peningkatan penyaluran kredit usaha Mikro kecil dan

Menengah.

Page 12: PENDEKATAN QSPM SEBAGAI DASAR PERUMUSAN STRATEGI …lppm-ibik57.ac.id/public/jurnal/20191029141400Junias Robert Gultom.pdf · tahun 2018 sebesar 1,2% dan Return On Equity (ROE) tahun

Jurnal Mediastima ISSN 0852-7105

Volume 25, No. 2 Okt-Mar 2019

Junias Robert Gultom

LPPM 12 IBI-K57

Tabel 4. Matriks EFE

O/T Faktor Strategi Eksternal Bobot Rating Skor

Bobot

O-1 Potensi untuk pembiayaan kredit usaha mikro kecil dan menegah masih sangat besar.

0,12 4 0,48

O-2 Tingkat pertumbuhan Ekonomi Indonesia mulai meningkat.

0,10 2 0,20

O-3 Kebijakan Pemerintah dan BI yang mendukung pembiayaan terhadap usaha mikro kecil dan menengah.

0,08 3 0,24

O-4 Tingginya pertumbuhan bisnis dan kebutuhan modal pelaku usaha untuk menunjang usahanya.

0,09 3 0,27

O-5 Masyarakat mulai ‘bank minded’ dan kepercayaan kepada bank semakin tinggi.

0,10 3 0,30

T-1 Munculnya bank kompetitor baru dalam pembiayaan kredit mikro dan UKM yang menawarkan bunga lebih rendah.

0,15 4 0,60

T-2 Peluncuran produk yang sama dari bank pesaing. 0,10 2 0,20

T-3 Penawaran pelayanan dan servis yang lebih baik dari bank pesaing.

0,06 3 0,18

T-4 Munculnya alternatif pembiayaan lain di luar perbankan.

0,10 3 0,30

T-5 Perang tarif, promosi, persaingan di bidang perbankan semakin tajam.

0,10 4 0,40

TOTAL 1 3,17

Pada hasil penginputan pada tabel Matriks EFE total skor bobot yang

didapatkan adalah 3,17.Total nilai tersebut berada pada kategori tinggi

dimana indikator nilai tinggi adalah 3,00 – 4,00. Nilai total skor bobot ini

kemudian akan dimasukkan pada Matriks IE untuk mengetahui posisi Bank

Danamon dalam upaya peningkatan penyaluran kredit usaha Mikro Kecil

dan Menengah.

Tabel 5. Matriks IFE

S/W Faktor Strategi Internal Bobot Rating Skor

Bobot

S-1 Likuiditas dana yang cukup baik serta aset yang cukup besar yang dimiliki Bank Danamon.

0,15 4 0,40

Page 13: PENDEKATAN QSPM SEBAGAI DASAR PERUMUSAN STRATEGI …lppm-ibik57.ac.id/public/jurnal/20191029141400Junias Robert Gultom.pdf · tahun 2018 sebesar 1,2% dan Return On Equity (ROE) tahun

Jurnal Mediastima ISSN 0852-7105

Volume 25, No. 2 Okt-Mar 2019

Junias Robert Gultom

LPPM 13 IBI-K57

S-2 Memiliki pengalaman >10 Tahun dalam pembiayaan kredit UMKM

0,12 4 0,48

S-3 Berada berdekatan komunitas dan pelaku usaha sehingga memahami kebutuhan nasabah.

0,10 4 0,44

S-4 Memiliki jaringan yang luas sebanyak tersebar di 34 Provinsi Indonesia.

0,08 3 0,27

S-5 Memiliki image sebagai bank mikro yang memberikan pelayanan kredit mudah dan cepat.

0,06 3 0,36

W-1 Bunga kredit relatif kurang bersaing di banding bank lain.

0,15 2 0,16

W-2 Proses kredit dan birokrasi persetujuan yang cukup lama lebih dari 5 hari kerja .

0,10 1 0,07

W-3 Sistim transaksi operasional masih sering terjadi offline dan menimbulkan komplain nasabah.

0,09 2 0,26

W-4 Kebijakan bunga kredit dan kebijakan kredit yang

sering berubah-ubah terlalu cepat.

0,08 2 0,16

W-5 Kualitas pelayanan kepada nasabah masih rendah. 0,17 2 0,20

TOTAL 1 2,80

Pada hasil penginputan pada tabel Matriks IFE total skor bobot yang

didapatkan adalah 2,80.Total nilai tersebut berada pada kategori sedang

dimana indikator nilai sedang adalah 2,00 – 2,99. Nilai ini mengindikasikan

bahwa Bank Danamon untuk UMKM ada di posisi tumbuh dan membangun.

Matriks Internal Eksternal (IE)

Untuk menentukan posisi perusahaan, digunakan Matriks Internal Eksternal

(IE). Matriks IE disusun berdasarkan nilai yang diperoleh pada total skor

bobot Matriks IFE dan skor bobot Matriks EFE sehingga dapat diketahui

posisi Bank Danamon pada sel Matriks IE. Berikut Matriks IE Bank

Danamon sebagai berikut:

Page 14: PENDEKATAN QSPM SEBAGAI DASAR PERUMUSAN STRATEGI …lppm-ibik57.ac.id/public/jurnal/20191029141400Junias Robert Gultom.pdf · tahun 2018 sebesar 1,2% dan Return On Equity (ROE) tahun

Jurnal Mediastima ISSN 0852-7105

Volume 25, No. 2 Okt-Mar 2019

Junias Robert Gultom

LPPM 14 IBI-K57

Tabel 6. Matriks Internal Eksternal (IE)

Total Rata-Rata Tertimbang IFE

Kuat Rata-Rata Lemah 3,00 – 4,00 2,00 – 2,99 1,00 – 1,99

To

tal

Rata

-Rata

Tert

imb

an

g

EF

E

Tinggi 3,00 – 4,00

I

(2,80 ; 3,17) Bank Danamon

II

III

Sedang 2.00 – 2.99

IV

V

VI

Rendah 1,00 – 1,99

VII

VIII

IX

Berdasarkan Matriks IFE dan Matriks EFE dapat diketahui bahwa nilai skor

bobot IFE adalah 2,80 sedangkan bobot EFE adalah 3,17. Pada Matriks IE

terlihat bahwa Bank Danamon berada pada sel II dimana Bank Danamon

berada pada posisi tumbuh dan membangun. Pada posisi ini, strategi yang

dapat digunakan adalah strategi sebagai berikut: Strategi Penetrasi Pasar,

strategi Pengembangan Pasar dan Strategi Pengembangan Produk

4.3. Analisis Perumusan Strategi Alternatif

Dalam perumusan strategi Bank Danamon juga menggunakan Matriks

SPACE Matriks posisi strategis dan evaluasi tindakan merupakan kerangka

empat kuadran yang terdiri dari Kekuatan Keuangan (FS), Kekuatan

Industri (IS), Stabilitas Lingkungan (ES), dan Keunggulan Kompetitif (CA)

pada Bank Danamon yang menunjukkan apakah strategi perusahaan

masuk pada strategi agresif, konservatif, defensif atau kompetitif. Berikut

Tabel dan Matriks SPACE Bank Danamon sebagai berikut:

Page 15: PENDEKATAN QSPM SEBAGAI DASAR PERUMUSAN STRATEGI …lppm-ibik57.ac.id/public/jurnal/20191029141400Junias Robert Gultom.pdf · tahun 2018 sebesar 1,2% dan Return On Equity (ROE) tahun

Jurnal Mediastima ISSN 0852-7105

Volume 25, No. 2 Okt-Mar 2019

Junias Robert Gultom

LPPM 15 IBI-K57

Tabel 7. Tabel Variabel dan Perhitungan Matriks SPACE

Matriks SPACE

Pernyataan Mengenai Bank Danamon

No KEKUATAN KEUANGAN (FS) Nilai (+)

1 Danamon Memiliki asset dan likuiditas dana cukup baik. 6

2 Jumlah kantor cabang banyak tersebar di 34 provinsi Indonesia 5

3 Portofolio kredit untuk UMKM yang disalurkan sudah cukup besar hampir mencapai 18 trilyun rupiah. 4

4 Besarnya profit margin pendapatan dari penyaluran kredit usaha mikro dan kecil. 4

5 Memiliki nama yang sudah cukup dikenal untuk Pembiayan Sektor Usaha Mikro dan Kecil 3

Total 22

No STABILITAS LINGKUNGAN (ES) Nilai (-)

1 Kebijakan Pemerintah melalui PBI untuk mendukung pembiayaan kredit sektor usaha mikro kecil dan menengah. 2

2 Pola hidup masyarakat menyukai sesuatu yang mudah dan cepat 1

3 Stabilitas politik dan keamanan 1

4 Kebutuhan yang tinggi akan kredit dari pelaku usaha untuk pengembangan usaha. 2

5 Banyaknya kompetitor baru terjun dalam bisnis pembiayaan kredit usaha mikro kecil dan menengah 1

6 Issue mengenai proses pengajuan kredit di bank yang rumit 2

Total 9

No KEKUATAN INDUSTRI (IS) Nilai (+)

1 Pengembangan produk baru dan pembiayaan sektor Agri bisnis. 5

2 Potensi yang masih sangat besar untuk pembiayaan kredit usaha mikro kecil dan menengah. 6

3 Teknik pemasaran atau periklanan yang tepat dan menarik akan menghasilkan bertambahnya nasabah baru. 4

4 Memperbanyak promosi dan sosialisasi tentang produk dan program Danamon 5

5 Produk pinjaman yang lengkap instalment, revolving dan unsecured loan. 3

6 Melakukan pemasaran langsung door to door untuk mengetahui kebutuhan nasabah. 5

Total 28

No KEUNGGULAN KOMPETITIF (CA) Nilai (-)

1 Telah memiliki pengalaman > 10 tahun dalam pembiayaan kredit usaha mikro dan UKM 1

2 Nama dan keberadaan Bank Danamon sudah sangat di kenal masyarakat sebagai bank bagi usaha mikro dan kecil. 2

3 Lokasi dan keberadaannya di komunitas pasar dan target market yang jelas. 1

Page 16: PENDEKATAN QSPM SEBAGAI DASAR PERUMUSAN STRATEGI …lppm-ibik57.ac.id/public/jurnal/20191029141400Junias Robert Gultom.pdf · tahun 2018 sebesar 1,2% dan Return On Equity (ROE) tahun

Jurnal Mediastima ISSN 0852-7105

Volume 25, No. 2 Okt-Mar 2019

Junias Robert Gultom

LPPM 16 IBI-K57

4 Memiliki uniq value proposition cepat mudah dan nyaman 1

5 Transaksi sudah on line di seluruh indonesia 1

6 Layanan cash pick up program untuk debitur 1

Total 7

Kesimpulan :

Rata – rata FS adalah: +22 ÷5= 4,4

Rata – rata IS adalah: +28 ÷6= 4,6

Rata – rata ES adalah: - 9 ÷6= -1,4

Rata – rata CA adalah: -7÷6 = -1,2

Sumbu X = -1,2 + 4,6= 3,4

Sumbu Y = -1,4 + 4,4 = 3.0

Gambar .4 Matriks SPACE Bank Danamon

Dari gambar Matriks SPACE diatas, perumusan strategi Bank Danamon

berada pada +3,4 di sumbu x dan +3,0 di sumbu y dan terlihat bahwa

strategi Bank Danamon ada di kuadran Agresif.

Page 17: PENDEKATAN QSPM SEBAGAI DASAR PERUMUSAN STRATEGI …lppm-ibik57.ac.id/public/jurnal/20191029141400Junias Robert Gultom.pdf · tahun 2018 sebesar 1,2% dan Return On Equity (ROE) tahun

Jurnal Mediastima ISSN 0852-7105

Volume 25, No. 2 Okt-Mar 2019

Junias Robert Gultom

LPPM 17 IBI-K57

4.4. Pemilihan Strategi Bank Danamon

Pendekatan Quantitative Strategic Planing Matrix (QSPM)

Pemilihan strategi bagi Bank Danamon selanjutnya menggunakan

analisis Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM) yang akan

menghasilkan alternatif pilihan strategi serta menentukan strategi mana

yang akan di dahulukan oleh Bank Danamon. Matriks QSPM merupakan

matriks pengambilan keputusan yang faktor-faktor utama dalam matriks

adalah faktor internal dan eksternal Bank Danamon terdiri dari kekuatan,

kelemahan, peluang dan ancaman yang diperoleh dari analisa internal dan

eksternal pada tahap penginputan data. Pendekatan melalui Matriks QSPM

akan menentukan daya tarik relatif dari berbagai strategi yang dibangun

yang dihitung dengan dampak kumulatif dari setiap keberhasilan eksternal

dan internal.

Tabel .8 Matriks QSPM

No

Faktor-Faktor Utama Bobot

Alternatif Strategi

Penetrasi Pengemba- ngan Produk

Pengemba- ngan Pasar Pasar

AS TAS AS TAS AS TAS

Strengths / Kekuatan (S)

1 Memiliki Likuiditas dana yang cukup baik serta aset yang cukup besar yang dimiliki Bank Danamon.

0,10 4 0,40 2 0,20 3 0,30

2 Memiliki pengalaman dalam pembiayaan kredit UMKM selama >10 tahun.

0,12 4 0,48 2 0,24 3 0,36

3 Kantor cabang berada berdekatan komunitas dan pelaku usaha sehingga mengetahui kebutuhan nasabah..

0,11 2 0,22 4 0,44 3 0,33

4 Memiliki jaringan yang luas tersebar di 34 provinsi indonesia.

0,09 4 0,36 2 0,18 4 0,27

5 Memiliki image sebagai bank mikro yang memberikan pelayanan kredit mudah dan cepat.

0,12 3 0,36 1 0,12 4 0,48

Weakness / Kelemahan (W) 1.7

1 Bunga kredit relatif kurang bersaing di banding bank kompetitor.

0,08 4 0,32 2 0,16 1 0,08

2 Proses kredit relatif lama lebih dari 5 hari kerja..

0,07 2 0,14 3 0,21 2 0,14

3 System transaksi operasional dicabang masih sering terjadi

0,13 1 0,13 3 0,39 2 0,26

Page 18: PENDEKATAN QSPM SEBAGAI DASAR PERUMUSAN STRATEGI …lppm-ibik57.ac.id/public/jurnal/20191029141400Junias Robert Gultom.pdf · tahun 2018 sebesar 1,2% dan Return On Equity (ROE) tahun

Jurnal Mediastima ISSN 0852-7105

Volume 25, No. 2 Okt-Mar 2019

Junias Robert Gultom

LPPM 18 IBI-K57

offline menimbulkan komplain nasabah.

4 Kebijakan bunga kredit dan kebijakan kredit yang sering berubah-ubah terlalu cepat.

0,08 3 0,24 2 0,16 2 0,16

5 Kualitas pelayanan kepada nasabah masih rendah.

0,10 4 0,40 2 0,20 1 0,10

Opportunities / Peluang (O)

1 Potensi untuk pembiayaan kredit usaha mikro kecil dan menegah masih sangat besar.

0,12 3 0,36 2 0,24 4 0,48

2 Tingkat pertumbuhan ekonomi indonesia mulai meningkat.

0,10 3 0,30 1 0,10 4 0,40

3 Kebijakan Pemerintah dan BI yang mendukung pembiayaan terhadap usaha mikro kecil dan menengah.

0,14 2 0,28 4 0,56 3 0,42

4 Tingginya pertumbuhan bisnis dan kebutuhan modal pelaku usaha untuk menunjang usahanya.

0,08 2 0,16 4 0,32 3 0,24

5 Masyarakat mulai ‘bank minded’ dan kepercayaan kepada bank semakin tinggi.

0,12 4 0,48 3 0,36 2 0,24

Threats / Ancaman (T)

1 Munculnya bank kompetitor baru dalam pembiayaan kredit mikro dan UMKM yang menawarkan bunga lebih rendah.

0,10 3 0,30 1 0,10 2 0,20

2 Peluncuran produk yang sama dari bank pesaing.

0,14 2 0,28 4 0,56 1 0,14

3 Penawaran pelayanan dan servis yang lebih baik dari bank pesaing.

0,06 4 0,24 2 0,12 3 0,18

4 Munculnya alternatif pembiayaan lain di luar perbankan.

0,08 2 0,16 1 0,08 4 0,32

5 Perang tarif, promosi, persaingan di bidang perbankan semakin tajam.

0,06 4 0,24 3 0,18 2 0,12

TOTAL 5,85 4,92

5,22

Berdasarkan pendekatan melalui Matriks QSPM, terlihat bahwa total nilai

yang diperoleh dari strategi penetrasi pasar adalah 5,85 strategi

pengembangan produk adalah 4,92 dan strategi pengembangan pasar

adalah 5,22 dan terakhir strategi pengembangan Produk Total Atractive

Score (TAS) sebesar angka tersebut menunjukkan bahwa total strategi

penetrasi pasar lebih besar daripada strategi pengembangan produk dan

strategi pengembangan pasar sehingga strategi yang paling utama untuk

dijalankan oleh Bank Danamon adalah strategi penetrasi pasar.

Page 19: PENDEKATAN QSPM SEBAGAI DASAR PERUMUSAN STRATEGI …lppm-ibik57.ac.id/public/jurnal/20191029141400Junias Robert Gultom.pdf · tahun 2018 sebesar 1,2% dan Return On Equity (ROE) tahun

Jurnal Mediastima ISSN 0852-7105

Volume 25, No. 2 Okt-Mar 2019

Junias Robert Gultom

LPPM 19 IBI-K57

V. PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan uraian analisis dan pendekatan yang dilakukan dalam

perumusan strategi Bank Danamon dalam upaya meningkatkan penyaluran

kredit Usaha Mikro Kecil dan Menengah, maka dapat disimpulkan bahwa

Bank Danamon dalam hal ini mampu menunjukkan kemampuannya dilihat

dari kondisi internal dan eksternal perusahaan. Sedangkan berdasarkan

Nilai EFE Matrix Bank Danamon sebesar 3,17 memiliki dua peluang yang

cukup besar bagi Bank Danamon antara lain potensi pembiayaan usaha

mikro dan kecil yang cukup besar dan pertumbuhan usaha mikro kecil dan

menengah semakin meningkat. Hal tersebut menunjukkan adanya

peningkatan atas kebutuhan akan modal pelaku usaha mikro kecil dan

menengah dalam memenuhi kebutuhan penunjang usaha para pelaku

usaha. Hasil Analisa faktor internal IFE Matrix Bank Danamon

menghasilkan nilai sebesar 2,80. Hal ini dipengaruhi kekuatan likuiditas

dana yang cukup serta pengalaman dalam pembiayaan sektor usaha mikro

dan kecil lebih dari 10 tahun ditambah dengan jumlah cabang yang cukup

tersebar di seluruh Indonesia serta sistem perbankan yang telah online

memperkuat posisi Bank Danamon saat ini. Berdasarkan pendekatan

strategi alternatif Quantitavite Strategic Planing |Matrix (QSPM) diperoleh

strategi yang paling sesuai saat ini untuk Bank Danamon adalah strategi

Penetrasi Pasar hal tersebut terlihat dari hasil QSPM Total Atractive Score

(TAS) sebesar 5,85 untuk itu perlu ditingkatkan lagi sosialisasi dan

pengenalan produk serta melakukan pendekatan kepada pelaku usaha

secara intensif dengan melakukan program-program pembinaan

pengembangan usaha dan sosialisasi pembiayaan untuk pelaku Usaha

Mikro Kecil dan Menengah dengan demikian bank dalam hal ini dapat lebih

dekat dengan pelaku usaha serta mengetahui kebutuhan pelaku usaha.

Page 20: PENDEKATAN QSPM SEBAGAI DASAR PERUMUSAN STRATEGI …lppm-ibik57.ac.id/public/jurnal/20191029141400Junias Robert Gultom.pdf · tahun 2018 sebesar 1,2% dan Return On Equity (ROE) tahun

Jurnal Mediastima ISSN 0852-7105

Volume 25, No. 2 Okt-Mar 2019

Junias Robert Gultom

LPPM 20 IBI-K57

5.2. Saran

Berdasarkan hasil penelitian maka Bank Danamon disarankan untuk

segera melakukan kerja sama dengan mitra usaha dan memaksimalkan

potensi sekitar unit, dengan adanya regulasi pemerintah Bank Danamon

dalam hal ini harus dapat menggali potensi bisnis dan mendukung

perkembangan pelaku usaha untuk dapat meningkatkan pertumbuhan

penyaluran kredit. Selanjutnya Bank Danamon agar kembali

mengedepankan pelayanan dan kelebihan yang dimiliki berupa uniq value

preposition Bank Danamon yakni ‘cepat, mudah dan nyaman’ serta lebih

fokus untuk meningkatkan kecepatan proses kredit hal ini mengantisipasi

persaingan dari kompetitor. Melalui pelayanan dan teknologi serta

melakukan sosialisasi dan promosi oleh pihak bank serta pendekatan

melalui komunitas usaha, paguyuban pendekatan harus dilakukan secara

intensif sehingga dengan pendekatan tersebut diharapkan pelaku usaha

semakin berkembang dan secara otomatis akan meningkatkan

pertumbuhan penyaluran kredit.

DAFTAR PUSTAKA

David, Fred. R.,(2016).Manajemen Strategis : Konsep(Edisi 16). Jakarta: Salemba Empat.

Hunger, J. David dan Wheelen, Thomas L., (2003). Manajemen Strategis. Yogyakarta: Andi Yogyakarta.

Hari Purnomo, Setiawan & Zulkiflimansyah Ph.D ( 1999 ) Manajemen Strategi Lembaga Penerbit FE UI.

Moleong, Lexy. J., (2007). Metodologi Penelitian Kualitatif (Edisi Revisi). Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Musa, Hubeis dan Najib, Mukhamad. (2008). Manajemen Strategis Dalam Pengembangan Daya Saing Organisasi. PT Elex Media Komputindo, Jakarta.

Nilasari, Senja., (2014). Manajemen Strategi Itu Gampang. Jakarta: Dunia Cerdas.

Page 21: PENDEKATAN QSPM SEBAGAI DASAR PERUMUSAN STRATEGI …lppm-ibik57.ac.id/public/jurnal/20191029141400Junias Robert Gultom.pdf · tahun 2018 sebesar 1,2% dan Return On Equity (ROE) tahun

Jurnal Mediastima ISSN 0852-7105

Volume 25, No. 2 Okt-Mar 2019

Junias Robert Gultom

LPPM 21 IBI-K57

Pearce, John A. and Robinson Richard B. Jr. (2010). Strategic Management Formulation, Implementation and Control. Mc Graw hill, Boston.

Porter, E Michael (2007), Competitive Strategy Tangerang ; Kharisma Publishing Group.

Prawirosentono,Suyadi & Primasari, Dewi (2014), Manajemen Stratejik & Pengambilan Keputusan Korporasi Jakarta : Bumi Aksara

Rangkuti, Freddy., (2000). Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Siagian Sondang Mpa, 2010 (Cetakan ke tujuh Desember) Manajemen Stratejik. Jakarta: Bumi Aksara

Silalahi, Ulber. (2009). Metode Penelitian Sosial. Bandung: PT. Refika Aditama.

Sugiyono., (2012). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: CV Alfabeta

Umar, Husein., (2010). Desain Penelitian Manajemen Strategik. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.

Wheelen, Thomas L. dan J.David Hunger. (2008). Strategic Management and Business Policy Edisi sebelas. Pearson Education, Inc, Upper Saddle River,New Jersey.