Pendekatan Hilir Dalam Intervensi KIA · ③Problem psikososial Kebutuhan pelayanan baru yang...
Transcript of Pendekatan Hilir Dalam Intervensi KIA · ③Problem psikososial Kebutuhan pelayanan baru yang...
Dari Hulu Hilir
• Keberhasilan kebijakan dibagian hulu seperti edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya persalinan di fasyankes, deteksi dini risiko kehamilan pada ANC, hingga program Jampersal dan juga nantinya program BPJS akan membuat RS "kebanjiran" pasien yang bila tidak disiapkan dengan baik justru membuat mutu RS termasuk mutu pelayanan KIA memburuk.
Persiapan di Hilir
1. Memastikan tercukupinya tenaga kesehatansesuai kebutuhan (misalnya melalui program Sister Hospital untuk pengiriman dokter/ residenspesialis) sehingga dapat memastikan PONEK tersedia 24 jam setiap hari
2. Mengembangkan & mengimplementasikanmanual rujukan yang akan membuat rujukandari pra hospital (masyarakat-bidan-Puskesmas) ke RS dapat terencana dan terlaksana denganefektif, baik untuk rujukan terencana maupunrujukan emergensi
3. Meningkatkan kompetensi leadership dan manajerialdari pimpinan RS agar dapat mengatasi berbagaimasalah manajerial yang menghambat terwujudnyapelayanan klinis bermutu
4. Peningkatan peran dan kepemimpinan para dokterspesialis sehingga dapat membuat intervensi yang langsung berdampak positif terhadap mutu pelayanan klinis dan juga memperkuat advokasi kepada Pemda(karena biasanya dokter spesialis "lebih didengar" )
5. Menggunakan sistem komunikasi daninformatika yang dapat digunakan untukkonsultasi melalui telekonferensi dan telemedikserta juga untuk koordinasi dan sosialisasimelalui website.
6. Menggunakan sistem surveilans respontermasuk didalamnya proses audit kematian(AMP) di RS untuk dapat menganalisis avoidable death dan memperbaiki pelayanan klinik
7. Seluruh kegiatan tersebut memerlukanperencanaan dan penganggaran berbasisbukti
Berikut ini contoh penerapan di RS (daripembelajaran AMP)
1. Pola Kejadian Kematian (Ibu & Bayi)
① Polanya random, sebab rendah tingginyatidak diketahui
② Sebagian besar > 80% terjadi di rumahsakit
③ Sebaran yang relatif merata antara RS Pemerintah & Swasta; antar berbagaiwilayah kecamatan
Problem ada di proses pelayanan (internal)
2. Avoidabilitas
① 80-90% kasus dinyatakan semestinya bisadicegah.
② Ada prosedur atau tindakan yang dapatdilakukan untuk merubah outcome
③ Adanya peluang perbaikan
Perlu membuat desain perbaikan mutupelayanan yang lebih baik
Asfiksia
InfeksiHMD
Kelainankongenital
①Maternal: Preeklamsia/ eklamsia; Perdarahan; Komplikasi medik
②Bayi: Asfiksia; BBLR; Infeksi; Kelainan kongenital
Bayi besar(≥ 2500 gr)
Bayi kecil(< 2500 gr)
3. Pola Penyebab yang Menetap
Pentingnya adekuasi sumber daya di RS
4. Emerging Causes
① HIV/ AIDS & TBC
② Penyakit jantung
③ Problem psikososial
Kebutuhan pelayanan baru yang customer oriented
Piramida Level Pelayanan Kesehatan (WHO, 1994) RS
Puskesmas
Keluarga/ Masyarakat
① Rujukaninstitusional atauRujukan sendiri
② Rujukan antenatal, persalinan, ataupostnatal
③ Rujukan elektifatau emergensi
Ruju
kan
Counter supervision
Persyaratan Sistem Rujukan Agar Efektif
① Pusat rujukan memiliki sumber daya yang adekuat
② Sistem komunikasi dan umpan balik
③ Penetapan transport
④ Kesepakatan protokol lokal untuk identifikasi komplikasi⑤ Petugas terlatih menggunakan protokol di no. 4
⑥ Kerjasama tim diantara jenjang rujukan
⑦ Sistem pencatatan data/rekam yang terintegrasi & monitoring
⑧ Mekanisme untuk memastikan agar pasien tidak melakukanbypass sistem jenjang rujukan
Problematika Peran Sentral RS
① Sebagian besar (80%) kematian terjadi di RS Adekuasi sumber daya
② Meningkatnya komplikasi medis sebagaipenyebab kematian maternal Peran spesialis ditambah selain obgin & anak
③ Biaya pelayanan yang semakin mahal Implementasi pelayanan berbasis bukti (efektifitas) Efisiensi (proses operasional)
④ Tujuan akhir sistem rujukan berjenjang Pembina jejaring rujukan Proses internal RS (clinical team work, non-clinical
team work)
Penguatan Peran RS Berkaitan DenganEnam Rekomendasi Untuk Perbaikan di Hilir
① Menjamin adekuasi sumber daya
② Peran & kepemimpinan spesialis di luar Obsgin& Anak
③ Perbaikan proses internal RS (team work)
④ Implementasi pelayanan berbasis bukti
⑤ Mengatasi pemborosan (efisiensi)
⑥ Pembina jejaring rujukan & pusatpembelajaran
Rukmono Siswishanto@RSUP Dr. Sardjito 2013(HQIP, 2011)
Bukti telahmelaksanakanlebih penting
daripada buktiperbaikannya