Pendekatan Ekologi Lanskap dalam Pengendalian Hama Sawit...
Transcript of Pendekatan Ekologi Lanskap dalam Pengendalian Hama Sawit...
Pendekatan Ekologi Lanskap dalam
Pengendalian Hama Sawit
Siti Herlinda
Guru Besar Universitas Sriwijaya
http://pei-palembang.or.id/Seminar Nasional PEI Cab Palembang, 12-13 Juli 2018
Disiplin ilmu lansekap atau ekologi lansekap(landscape ecology) merupakan perwujudan dariinteraksi antara pola-pola pengelolaan habitat ataulahan dengan teori konservasi.
Ekologi sebuah cabang ilmu biologi yang
mempelajari hubungan antar organisme dan
antara organisme dengan lingkungannya.
lahan dengan teori konservasi.
Ekologi lansekap memperluas analisis ekosistem
sampai ke interaksi antar ekosistem dan melibatkan
atribut-atribut ekosistem alami dan ekosistem buatan
(agroekosistem).
Pola hubungan antara level (Sumber: Scheiner et al. 1995)
Interaksi Antar Spesies
Big-eyed bugParasitoid
Wolf spider
Ground
beetles
Tiger beetle
• Interaksi Antar Spesies
Turfgrass Food Web
Chinch bugs
Spittle bugsCaterpillars
Grubs
Interaksi Antar Habitat dan Ekosistem
Konsep Habitat dan Relung Ekologi
Habitat adalah tempat hidup mahluk hidup
Relung ekologi mencakup tidak hanya ruang
fisik yang ditempati organisme tetapi jugafisik yang ditempati organisme tetapi juga
peran fungsionalnya di komunitas dan posisinya
Misalnya, relung untuk predator dapat berupa
habitat atau tempat hidupnya dan mangsanya
Dinamika Metapopulasi
• Gangguan di agroekosistem terutama habitat
berupa pertanaman semusim atau aplikasi
pestisida sintetik, akibat praktek budidaya
instrisik dan faktor ekstrinsik - suatu spesiesinstrisik dan faktor ekstrinsik - suatu spesies
artropoda akan beremigrasi dari pertanaman
menuju habitat lain
Dinamika Source-Sink
• Di lansekap mosaik dimana spesies-spesiesdapat bereproduksi di habitat yang berbeda, dapat terjadi perbedaan terhadap lajureproduksi. Habitat yang berfungsi sebagaisumber (source) memiliki laju reproduksisumber (source) memiliki laju reproduksispesies lebih tinggi, sedangkan habitat yang berfungsi sebagai sink memiliki laju reproduksilebih rendah. Akibanya spesies dari habitat sumber dapat berimigrasi ke habitat yang berfungsi sebagai sink
Upaya menciptakan dan meningkatkan
kekompleksan lansekap
• untuk konservasi keragaman hayati karena
banyak spesies tidak hidup terbatas pada
suatu habitat tunggal saja, melainkansuatu habitat tunggal saja, melainkan
berpindah-pindah antar habitat.
Konservasi musuh alami pada
dasarnya dapat dilakukan dengan cara:
1) mengurangi faktor-faktor yang
mengganggu keefektifan musuh alami,
dan atau
2) menyediakan sumberdaya ruang2) menyediakan sumberdaya ruang
dan makanan yang dibutuhkan musuh
alami atau tidak menghilangkan
refugia
Upaya menciptakan dan meningkatkan
kekompleksan lansekap
• untuk konservasi keragaman hayati karena
banyak spesies tidak hidup terbatas pada
suatu habitat tunggal saja, melainkansuatu habitat tunggal saja, melainkan
berpindah-pindah antar habitat.
• Refugia
Faktor yang mempengaruhi keberhasilan konservasi musuh alami:
• sistem tanam polikultur
• tumbuhan liar di lahan pinggir (refugia)
• pestisida
• full tillage• full tillage
• clean culture
• penutup tanah atau mulsa
Policulture
Tumbuhan Liar di Lahan Pinggir (Refugia)Berdasarkan hasil survey yang dilaksanakan (Meidalima, Kawaty and Gunawan, 2017)
bahwa diindentifikasi 18 famili yang terdiri dari 22 spesies tumbuhan liar semusim
berbunga
Alternanthera philoxeroides Amaranthus gracilis Ageratum conyzoides Eclipta alba
Eclipta prostrate Spilanthes paniculata Mikania micrantha Vernonia cinerea
Limnocharis flapa Cleome rutidosperma Ipomoea pandurata Cassia tora
Sida rhombifolia Boerhavia erecta Ludwigia adscendens Passiflora foetida
Mitracarpus villous Richardia scabra Lindernia crustacean Solanum torvum
ARTHROPODA YANG BERASOSIASI DENGAN TUMBUHAN LIAR
Ditemukan 14 famili Arthropoda predator yang terdiri dari 28 spesies yang
mendatangi tumbuhan liar di sekitar pertanaman padi antara lain Famili
Coccineliidae, Staphylinidae, Formicidae, Libellulidae, Aeshnidae, Coenagrionidae,
Platycnemididae, Mantidae, Araneidae, Nephilidae, Linyphiidae, Salticidae,
Oxyopidae
Harmonia axyridis Harmonia sp Coelaphora inaequalis Coccinella transversalis
Coccinella septempunc-tata Faederus littoralis Polyrhachis ammon Crocothemis servilia
Diplacodes trivialis Neurothemis terminate Neurothemis ramburii Orthetrum cancellatum
Orthetrum coerulescens Aeshna cyanea Ischnura verticalis Ischnura elegans
Mantis religiosa Argiope catenulate Nephila pilipes Tetragnatha verniformis
Keberadaan pollinator di tumbuhan berbunga yang menunjukkan pentingnya meningkatkan potensi
keanekaragaman hayati : 1) domestic bee on Centaurea cyanus L., 2) lepidoptera on Anthemis arvensis L., 3)
bumblebee on Consolida ajacis (L.) Schur, 4) diptera syrphidae on Anthemis arvensis L., 5) diptera syrphidae on
Chrysanthemum segetum L., 6) lepidoptera on Centaurea cyanus L., 7) Lepidoptera on Chrysanthemum segetum L.,
8) bumblebee on Consolida ajacis (L.) Schur, 9) bumblebee on Centaurea cyanus L., 10) diptera bombyliidae on
Agrostemma githago L., 11) solitary bee on Centaurea cyanus L., 12) lepidoptera on Agrostemma githago L.
PEMANFAATAN TANAMAN REFUGIA SEBAGAI KONSERVASI MUSUH ALAMI
No Tanaman refugia Musuh alami yang berasosiasi Sumber
1. Bunga matahari ((Helianthus annuus L.)
Crisopidae (Chrysoperla carnea) (Saleem, Hassan and Jamil, 2017)Coccinellidae
2 Tagetes (Tagetes erecta L.) Apis mellifera (Ganai et al., 2017)
A. dorsata
Vanessa cardui
Syrphus spp.
Coccinella septumpunctataCoccinella septumpunctata
Oxyopes javanus
Geoceris spp.
3 Turnera subulata Hesperiidae (Dutton et al., 2016)
Wasmannia auropunctata
Paratrechina longicornis
Camponotus floridanus
Brachymyrmex obscurior
Monomoriumfloricola
Pseudomyrmex cubaensis
Pseudomyrmex pallidus
No Tanaman refugia Musuh alami yang berasosiasi Sumber4 Antigonon leptopus Pentatomidae (Saleh and Siregar,
2017).Tachinidae
Eulophidae
Icheneumonidae
Mantidae
Papilionidae (Pachliopta aristolochiae, P. hector, Graphium agamemnon
(Rani and Raju, 2016)
Pieridae (Catopsilia pomona, C. pyranthe, Eurema hecabe)
Nymphalidae (Acraea violae, Euthalea aconthea, Ariadne
merione, Junonia lemonias, Precis iphita, Danaus chrysippus, Euploea core)
Lycaenidae (Jamides celeno)
Hesperiidae (Borbo cinnara)
5 bunga pukul delapan Ichneumonidae (Spinaria spinator dan Paraphylax varius) (Kamarudin and 5 bunga pukul delapan
(Cassia cobanensis)
Ichneumonidae (Spinaria spinator dan Paraphylax varius) (Kamarudin and
Arshad, 2016)Eulophidae (Tetrastichus sp., Sympiesis sp. dan Pediobius imbreus)
Chalcididae (Brachymeria lasus, B. carinata dan B.lugubris)
Braconidae (Dolichogenidea metesae dan Apanteles aluella)
Eurytomidae (Eurytoma sp.)
Eupelmidae (Eupelmus catoxanthae)
Ceraphronidae (Aphanogmus thylax)
Reduviidae (Sycanus dichotomus dan Cosmolestes picticeps)
Chalcids (B. lugubris and B. carinata)
Braconids (A. aluella and D. metesae)
6 Bunga kertas (Zinnia
elegans)
Araneidae (Argiope aemula) (Desai,
Swaminathan and Desai, 2017)
Oxyopidae (Oxyopes sp.)
Pisauridae (Perenethis sp.)
Tanaman refugia bunga matahari dan serangga predator yang berasosiasi
Tanaman refugia tagetes dan serangga pollinator serta predator yang berasosiasiTanaman refugia tagetes dan serangga pollinator serta predator yang berasosiasi
Tanaman refugia Turnera subulata dan serangga pollinator serta predator yang berasosiasi
Tanaman refugia Antigonon leptopus dan serangga pollinator yang berasosiasi
Tanaman refugia Cassia cobanensis dan serangga predator serta parasitoid yang berasosiasi
Tanaman refugia bunga kertas dan serangga predator yang berasosiasi
Pestisida
Full Tillage
Clean Culture
Calliandra calothyrsusCalopogonium sp Centrosema pubescens
Penutup tanah atau mulsa hidup
Crotalaria anagyroides Flemingia congesta Pueraria javanica
Tephrosia vogelii
Penutup
Pendekatan ekologi lanskap dalam
pengendalian hama sawit penekanannya
pada pengelolaan habitat yang sesuai untuk habitat dan relung musuh alami. Konservasi habitat dan relung musuh alami. Konservasi
musuh akan efektif bila habitat musuh alami
kompleks, refugia dan praktek budidaya yang
tidak membahayakan musuh alami.
Sumber:
• Buchori 2014
• Landis & Orr 1996
• Prasetyo, L.B. 2017
• Primack et al. 1998
• Risser (1985) • Risser (1985)
• Risser 1985
• Rodenhouse et al. (1992)
• Stinner & House 1990
• Untung 1993