Pendapat tentang PKG, PKB dan SKP serta Anjab di SMK
-
Upload
cahyo-ontosenotriwibowo -
Category
Education
-
view
7.511 -
download
3
Transcript of Pendapat tentang PKG, PKB dan SKP serta Anjab di SMK
.
Analisis Jabatan Jumlah Wakil Kepala Sekolah, KaKeahlian, KaLab/Beng, KaPerpus dan Perhitungan beban kerjanya (sesuai dengan ketentuan Pemerintah)
BEBAN KERJA GURU (Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008)1. Guru tanpa tugas tambahan adalah 24 s.d 40 jam tatap muka dalam 1 minggu (Psl 52 (2)), dilaksanakan minimal 6 jam tatap muka pada sekolah tempat tugas sebagai guru tetap (Psl 52 (3))2. Guru yang mendapat tugas tambahan :a) Kepala sekolah minimal 6 jam tatap muka dalam 1 minggu atau membimbing minimal 40 orang siswa bagi kepala sekolah yang berasal
dari guru BK/konselor (Psl 54 (1))b) Wakil kepala sekolah minimal 12 jam tatap muka dalam 1 minggu atau membimbing minimal 80 orang siswa bagi kepala sekolah yang berasal dari guru BK/konselor (Psl 54 (2))c) Kepala program keahlian (SMK) minimal 12 jam tatap muka dalam 1 minggu (Psl 54 (3))d) Kepala perpustakaan minimal 12 jam tatap muka dalam 1 minggu (Psl 54(2 )e) Kepala laboratorium dan bengkel/unit produksi (SMK) minimal 12 jam tatap muka dalam 1 minggu (Psl 54 (5))3. Guru BK membimbing minimal 150 siswa per tahun pada satu atau lebih sekolah (Psl 54 (5))WAKIL KEPALA SEKOLAH1. Jumlah wakil kepala sekolah maksimal 4 orang yang terdiri dari Urusan Kurikulum, Urusan Kesiswaan, Urusan Sarana Prasarana, dan Urusan Hubungan Masyarakat (Instrumen PK tugas tambahan guru pada Permendiknas Nomor 35 Tahun 2010) 2. Berdasarkan Permendiknas Nomor 19 Tahun 2007 (Standar Pengelolaan) :a) SD tidak memiliki wakil kepala sekolahb) SMP memiliki 1 wakil kepala sekolahc) SMA memiliki 3 wakil kepala sekolah (Kurikulum, Kesiswaan, dan Sarana Prasarana)d) SMK memiliki 4 wakil kepala sekolah (Kurikulum, Kesiswaan, Sarana Prasarana, dan Hu- bungan Industri)3. Permendiknas Nomor 19 Tahun 2007 dan SK Dirjen Dikdasmen Depdiknas RI Nomor 541/C.C3/Kep/MN/2004 :a) SMA/SMK memiliki 4 wakil kepala sekolah (Kurikulum, Kesiswaan, Sarana Prasarana, dan Hubungan Masyarakat)KEPALA PERPUSTAKAAN(Permendiknas Nomor 25 Tahun 2008 Tentang Standar Tenaga Perpustakaan Sekolah/Madrasah) Setiap sekolah/madrasah untuk semua jenis dan jenjang dapat mengangkat kepala perpustakaan, jika memiliki:1. Tenaga perpustakaan sekolah/madrasah lebih dari satu orang, disepakati: minimal 1 orang
2. Rombongan belajar (rombel) lebih dari enam, disepakati: minimal 6 rombel3. Koleksi minimal 1000 (seribu) judul materi perpustakaan, disepakati: minimal 500 judulKETENTUAN KEPALA LABORATORIUM/BENGKEL(Permendiknas Nomor 24 Tahun 2007 Tentang Standar Sarana Prasarana)SEKOLAH MENENGAH ATAS/KEJURUANA. Ruang Laboratorium Biologi1) Ruang laboratorium biologi berfungsi sebagai tempat berlangsungnya kegiatan pembelajaran biologi secara praktek yang memerlukan peralatan khusus.2) Ruang laboratorium biologi dapat menampung minimum satu rombongan belajar.3) Rasio minimum ruang laboratorium biologi 2,4 m2/peserta didik. Untuk rombongan belajar dengan peserta didik kurang dari 20 orang, luas minimum ruang laboratorium 48 m2 termasuk luas ruang penyimpanan dan persiapan 18 m2. Lebar minimum ruang laboratorium biologi 5 m.4) Ruang laboratorium biologi memiliki fasilitas yang memungkinkan pencahayaan memadai untuk membaca buku dan mengamati obyek percobaan.5) Ruang laboratorium biologi dilengkapi sarana
B. Ruang Laboratorium Fisika
1) Ruang laboratorium fisika berfungsi se bagai tempat berlangsungnya kegiatan pembelajaran fisika secara praktek yang memerlukan peralatan khusus.2) Ruang laboratorium fisika dapat menampung minimum satu rombongan belajar.3) Rasio minimum ruang laboratorium fisika 2,4 m2/peserta didik. Untuk rombongan belajar dengan peserta didik kurang dari 20 orang, luas minimum ruang laboratorium 48 m2 termasuk luas ruang penyimpanan dan persiapan 18 m2 . Lebar ruang laboratorium fisika minimum 5 m.4) Ruang laboratorium fisika memiliki fasilitas yang memungkinkan
pencahayaan memadai untuk membaca buku dan mengamati obyek percobaan.5) Ruang laboratorium fisika dilengkapi saranaC. Ruang Laboratorium Kimia1) Ruang laboratorium kimia berfungsi sebagai tempat berlangsungnya kegiatan pembelajaran kimia secara praktek yang memerlukan peralatan khusus.2) Ruang laboratorium kimia dapat menampung minimum satu rombongan belajar.3) Rasio minimum ruang laboratorium kimia 2,4 m2 /peserta didik. Untuk rombongan belajar dengan peserta didik kurang dari 20 orang, luas minimum ruang laboratorium 48 m2 termasuk luas ruang penyimpanan dan persiapan 18 m2. Lebar ruang laboratorium kimia minimum 5 m.4) Ruang laboratorium kimia memiliki fasilitas yang memungkinkan pencahayaan memadai untuk membaca buku dan mengamati obyek percobaan.5) Ruang laboratorium kimia dilengkapi saranaD. Ruang Laboratorium Komputer1) Ruang laboratorium komputer berfungsi sebagai tempat mengembangkan keterampilan dalam bidang teknologi informasi dan komunikasi.2) Ruang laboratorium komputer dapat menampung minimum satu rombongan belajar yang bekerja dalam kelompok @ 2 orang.3) Rasio minimum luas ruang laboratorium komputer 2 m2/peserta didik. Untuk rombongan belajar dengan peserta didik kurang dari 15 orang, luas minimum ruang laboratorium komputer 30 m2. Lebar minimum ruang laboratorium komputer 5 m.4) Ruang laboratorium komputer dilengkapi sarana
E. Ruang Laboratorium Bahasa
1) Ruang laboratorium bahasa berfungsi sebagai tempat mengembangkan keterampilan berbahasa, khusus untuk sekolah yang mempunyai Jurusan Bahasa.
2) Ruang laboratorium bahasa dapat menampung minimum satu rombongan belajar.3) Rasio minimum ruang laboratorium bahasa 2 m2/peserta didik. Untuk rombongan belajar dengan peserta didik kurang dari 15 orang, luas minimum ruang laboratorium 30 m2. Lebar mi- nimum ruang laboratorium bahasa 5 m.4) Ruang laboratorium bahasa dilengkapi sarana
Hal hal yang menyangkut Laboratorium1. Di SMP/SMA/SMK jika terdapat laboratorium bahasa dan atau computer dapat diakui2. Kepala Laboratorium diakui jika :a. Memiliki ruangan laboratorium tersendirib. Memiliki sarana dan prasarana sesuai SPMc. Memiliki/menyelenggarakan administrasi laboratorium, seperti strukturd. organisasi, buku agenda praktik, daftar inventaris/bahan lab, jadwalpemakaian ruange. Memiliki laboran dan atau teknisi lab
PENAMBAHAN JAM PELAJARAN1. Penambahan jam pelajaran sesuai Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 tetang Standar Isi maksimal 4 (empat) jam untuk seluruh mata pelajaran.2. Penambahan jam pelajaran berdasarkan kepentingan siswa (peserta didik) dan dilakukan setelah melalui analisis konteks.3. Penambahan jam pelajaran harus dimuat dalam dokumen kurikulum, memuat alasan penambahan jam diikuti perubahan jam dalam struktur kurikulum, silabus, dan RPP
Penilaian Kinerja Guru dan Pengembangan Keprofesian BerkelanjutanPeraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi No. 16 tahun 2009 mengisyaratkan bahwa untuk kenaikan pangkat dan golongan guru perlu dilakukan Penilaian Kinerja Guru.Penilaian Kinerja Guru (PKG) adalah penilaian dari tiap butir kegiatan tugas utama guru dalam rangka pembinaan karier kepangkatan dan jabatannya.Dalam Penilaian Kinerja Guru (PKG), Guru wajib mencatat dan menginventarisasikan seluruh kegiatan yang dilakukan.Penilaian Kinerja Guru (PKG) terhadap Guru dilakukan minimal satu kali dalam setahun.Penilaian Kinerja Guru (PKG) untuk kenaikan pangkat Guru yang akan dipertimbangkan untuk naik pangkat dilakukan minimal 2 kali dalam satu tahun, yaitu 3 bulan sebelum periode kenaikan pangkat Pegawai Negeri Sipil.Penilaian Kinerja Guru (PKG) menggunakan instrumen yang didasarkan kepada: 14 kompetensi bagi guru kelas dan/atau mata pelajaran; 17 kompetensi bagi guru BK/konselor, dan pelaksanaan tugas tambahan yang relevan dengan fungsi sekolah/madrasah (Kepsek, Wakasek, dsb.)
Guru Kelas/Mata Pelajaran Guru BK/Konselor
Pedagogi(7 kompetensi)
Pedagogi(3 kompetensi)
Kepribadian(3 kompetensi)
Kepribadian(4 kompetensi)
Sosial(2 kompetensi)
Sosial(3 kompetensi)
Profesional(2 kompetensi)
Profesional(7 kompetensi)
Selain itu, dalam Permenpan ini mengisyaratkan pula pentingnya kegiatan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB). Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB)dilaksanakan dalam upaya mewujudkan guru yang profesional, bermatabat dan sejahtera; sehingga guru dapat berpartisifasi aktif untuk membentuk insan Indonesia yang bertakwa kepada Tuhan YME, unggul dalam ilmu pengetahuan dan teknologi, memiliki jiwa estetis, etis, berbudi pekerti luhur, dan berkepribadian.Pengembangan Keprofesian Guru mencakup tiga kegiatan: (1) Pengembangan Diri; (2)Publikasi Ilmiah, dan (3) Karya Inovatif.Tujuan umum Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) yaitu untuk meningkatkan kualitas layanan pendidikan di sekolah/madrasah dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan.Sedangkan tujuan khusus Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) adalah:
Memfasiltasi guru untuk mencapai standar kompetensi profesi yang telah ditetapkan.
Memfasilitasi guru untuk terus memutakhirkan kompetensi yang mereka miliki sekarang dengan apa yang menjadi tuntutan ke depan berkaitan dengan profesinya.
Memotivasi guru-guru untuk tetap memiliki komitmen melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sebagai tenaga profesional.
Mengangkat citra, harkat, martabat profesi guru, rasa hormat dan kebanggaan kepada penyandang profesi guru.PKG
1. Pelaksanaan Evaluasi DiriEvaluasi Diri dilaksanakan dalam periode 4 - 6 minggu pertama di awal rentang waktu 2 semester, hasil evaluasi diri digunakan guru untuk menyusun program pengembangan keprofesian berkelanjutan yang dilaksanakan sampai dengan menjelang pelaksanaan penilaian kinerja guru yang dilaksanakan dalam kurun waktu 4 – 6 diakhir rentang wktu 2 semester. Setelah guru mengikuti penilaian kinerja , maka hasil penilaian kinerja tersebut bersama-sama dengan hasil evaluasi diri berikutnya dipergunakan untuk menyusun program pengembangan keprofesian berkelanjutan untuk periode selanjutnya.
Pada saat pelaksanaan evaluasi diri, guru kelas/mata pelajaran harus juga menyusun dokumen pendukung pembelajaran, antara lain: Program Tahunan, Program Semester, Silabus, RPP, Bahan Ajar, Lembar Kerja Siswa, Instrumen Penilaian, Nilai Hasil Belajar, Analisis Penilaian Hasil Belajar, Program Tindak Lanjut (Remidial dan Pengayaan) dan Daftar Nama Peserta Didik.Dokumen-dokumen tersebut semuanya akan dikumpulkan pada saat pelaksanaan penilaian kinerja guru dalam periode 4 - 6 minggu terakhir di kurun waktu 2 semester setelah kegiatan evaluasi diri dan pengembangan keprofesian berkelanjutan dilaksanakan.
2. Pelaksanaan Penilaian Kinerja Guru dalam periode 4 - 6 minggu di akhir kurun waktu 2 semesterPenilaian kinerja guru dalam periode 4- 6 minggu di akhir kurun waktu 2 semester terhadap guru kelas/mata pelajarandilakukan dengan menggunakan instrumen penilaian kinerja guru mata kelas/mata pelajaran yang dilengkapi dengan rubrik penilaiannya dalam pengamatan dan/atau pemantauan dengan tahapan sebagai berikut :
a. Sebelum Pengamatan dan/atau Pemantauan①∙∙∙Lakukan pertemuan awal antara penilai kinerja guru dengan guru yang akan
dinilai. Guru kelas/mata pelajaran harus menyerahkan perangkat pembelajaran antara lain; Program Tahunan, Program Semester, Silabus, RPP, Bahan Ajar, Lembar Kerja Siswa, Instrumen Penilaian,Nilai Hasil Belajar, Analisis Penilaian Hasil Belajar, Program Tindak Lanjut (Remedial dan Pengayaan) dan Daftar Nama Peserta Didik.
②∙∙∙Penilai melakukan penilaian terhadap semua dokumen perangkat pembelajaran. Diskusikan berbagai hal yang berkaitan dengan tugas pokok guru dengan mengacu pada instrumen penilaian kinerja.
③∙∙∙Catat semua hasil diskusi dalam instrumen penilaian kinerja untuk masing-masing indikator kinerja setiap tugas utama guru sebagai bukti penilaian kinerja.
④∙∙∙Sepakati jadwal pelaksanaan penilaian kinerja guru, khususnya untuk kegiatan pengamatan dalam penilaian kinerja.
b. Selama Pengamatan①∙∙∙Pastikan guru yang akan dinilai membawa perangkat pembelajaran (RPP, Daftar
Nama Peserta Didik, Daftar Nilai, Buku Pegangan Guru, Media Pembelajaran, dan Instrumen Evaluasi, dsb)
②∙∙∙Lakukan pengamatan proses pembelajaran di dalam dan/atau di luar kelas dan catat semua kegiatan yang dilakukan oleh guru.
③∙∙∙Gunakan instrumen penilaian kinerja guru pembelajaran untuk menetapkan ketercapaian/keterlaksanaan semua indikator secara valid, reliabel, dan konsisten tentang hasil penilaian kinerja guru mata pelajaran/kelas, pengamatan dimungkinkan dapat dilakukan lebih dari satu kali.
c. Setelah PengamatanSetelah pengamatan dan atau pemantauan pembelajaran/pembimbingan, penilai dapat melakukan, antara lain :
①∙∙∙Lakukan pertemuan antara penilai dan guru yang dinilai untuk mengklarifikasi beberapa aspek yang masih diragukan dan menyepakati program tindak lanjut dari hasil pengamatan/pemantauan
②∙∙∙Catat semua hasil pertemuan pada instrumen penilaian kinerja guru.③∙∙∙Jika penilai merasa belum cukup bukti untuk menentukan skor/nilai kinerja, maka
penilai dapat melakukan pengamatan ulang. Sampaikan kekurangannya kepada guru yang dinilai dan sepakati jadwal pelaksanaan pengamatan ulang.
3. Tahap Pemberian Nilai
Pada tahap ini penilai menetapkan nilai untuk setiap indikator kinerja setiap dimensi tugas utama guru dengan skala nilai 1, 2, 3, atau 4. Sebelum pemberian nilai tersebut, penilai terlebih dahulu mengidentifikasi melalui pemantauan dan/atau pengamatan apakah setiap indikator kinerja untuk masing-masing dimensi tugas utama guru dapat teramati dan/atau terpantau.
4. Tahap PersetujuanSetelah melaksanakan penilaian, penilai wajib memberitahukan kepada guru yang dinilai tentang hasil penilaian kinerja guru yang diperoleh berdasarkan bukti catatan untuk setiap indikator. Jika guru yang dinilai dan penilai telah sepakat dengan hasil penilaian kinerja, maka keduanya menandatangani berkas laporan penilaian kinerja.Keputusan penilai terbuka untuk diverifikasi. Guru yang dinilai dapat mengajukan keberatan terhadap hasil penilaian tersebut. Keberatan disampaikan kepada Kepala Sekolah dan/atau Dinas Pendidikan, yang selanjutnya akan menunjuk seseorang assesor (misalnya pengawas atau sesorang yang ditugaskan); untuk bertindak sebagai moderator Dalam hal ini moderator dapat mengulang pelaksanaan penilaian kinerja guru untuk dimensi tugas utama tertentu yang tidak disepakati atau mengulang penilaian kinerja secara menyeluruh. Pengajuan usul penilaian ulang harus dicatat dalam laporan akhir. Dalam kasus ini, nilai penilaian kinerja guru dari moderator digunakan sebagai hasil akhir penilaian kinerja guru. Penilaian ulang hanya dapat dilakukan satu kali dan moderator hanya bekerja untuk tahun tersebut.Khusus bagi guru yang mengajar di 2 (dua) sekolah atau lebih (guru multi sekolah/madrasah), maka penilaian dilakukan di sekolah/madrasah induk (satuan administrasi pangkal). Meskipun demikian, penilai dapat melakukan pengamatan serta mengumpulkan data dan informasi dari sekolah/madrasah lain tempat guru mengajar atau membimbing.Penilai dan guru yang dinilai melakukan refleksi terhadap hasil penilaian kinerja guru, sebagai upaya untuk perbaikan kualitas kinerja pada periode berikutnya.
5. Tahap PelaporanSetelah nilai penilaian kinerja guru diperoleh, Kepala sekolah/madrasah wajib melaporkan hasil penilaian kinerja guru kepada Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota dan Tim Penilai Angka Kredit kabupaten/kota, provinsi, atau pusat sebagai dasar penetapan angka kredit (PAK) tahunan yang selanjutnya dipertimbangkan untuk kenaikan pangkat dan jabatan fungsional guru. Laporan berbentuk hasil penilaian masing-masing indikator kinerja dalam paket instrumen penilaian kinerja guru yang telah dilengkapi dengan hasil kajian berbagai dokumen perencanaan dan dokumen pendukung lain yang relevan dan catatan hasil pengamatan.Untuk kepentingan pendataan dan pengendalian pelaksanaan penilaian kinerja guru dan tindak lanjut pembinaan pelaksanaan pengembangan keprofesian berkelanjutan, kepala sekolah/madrasah juga harus melaporkannya secara on line menggunakan sistem yang dirancang secara khusus melalui web site http://www.ekinerjaguru.org . dan/atau secara off line jika tidak memiliki fasilitas on line.
PKBBerdasarkan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya yang dimaksudkan pengembangan keprofesian berkelanjutan adalah pengembangan kompetensi guru yang dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan, bertahap, berkelanjutan untuk meningkatkan profesionalitasnya. Guru Pertama dengan pangkat Penata Muda
golongan ruang III/a sampai dengan Guru Utama dengan pangkat Pembina Utama golongan ruang IV/e wajib melaksanakan kegiatan pengembangan keprofesian berkelanjutan, yaitu pengembangan diri, publikasi ilmiah, dan/atau pengembangan karya inovatif.
Kegiatan pengembangan keprofesian berkelanjutan yang mencakup ketiga unsur
tersebut harus dilaksanakan secara berkelanjutan, agar guru dapat selalu menjaga dan meningkatkan profesionalismenya, tidak sekedar untuk pemenuhan angka kredit. Oleh sebab itu, meskipun angka kredit seorang guru diasumsikan telah memenuhi persyaratan untuk kenaikan pangkat dan jabatan fungsional tertentu, guru tetap wajib melakukan kegiatan pengembangan keprofesian berkelanjutan .
Jenis kegiatan untuk pengembangan keprofesian berkelanjutan meliputi sebagai berikut :
1. Pengembangan diri a. Diklat fungsional b. Kegiatan kolektif guru 2. Publikasi Ilmiah a. Publikasi ilmiah hasil penelitian atau gagasan inovatif bidang pendidikan
formal: b. Publikasi buku teks pelajaran, buku pengayaan dan pedoman guru: 3. Karya Inovatif a. Menemukan teknologi tepat guna; b. Menemukan atau menciptakan karya seni; c. Membuat atau memodifikasi alat pelajaran; dan d. Mengikuti pengembangan penyusunan standar, pedoman, soal sejenisnya.
Tabel Persyaratan Angka Kredit Minimal bagi Guru yang akan Naik Pangkat/Jabatan
Subunsur Pengembangan Keprofesian BerkelanjutanBerdasarkan Golongan dan Jabatan
Dari Jabatan Ke Jabatan
Jumlah angka kredit minimal dari subunsur
Subunsurpengembanga
ndiri
Subunsur publikasi
ilmiah dan atau karya
inovatif
Macam publikasi ilmiah yang wajib ada
(minimal satu publikasi)
Guru Pertama golongan III/a
Guru Pertama golongan III/b 3 (tiga) -- -
Guru Pertama golongan III/b
Guru Muda golongan III/c 3 (tiga) 4 (empat)
Bebas pada jenis karya publikasi ilmiah dan inovatif
Guru Muda golongan III/c
Guru Muda golongan III/d 3 (tiga) 6 (enam)
Bebas pada jenis karya publiasi ilmiah dan inovatif
Guru Muda golongan III/d
Guru Madya golongan IV/a 4 (empat) 8 (delapan) Makalah hasil penelitian
(kode 2.2.e)
Guru Madya golongan IV/a
Guru Madya golongan IV/b 4 (empat) 12 (dua belas)
Makalah hasil penelitian (kode 2.2.e) dan Artikel yang dimuat di jurnal (2.2.b, 2.2.c atau 2.2.d)
Guru Madya golongan IV/b
Guru Madya golongan IV/c 4 (empat) 12 (dua belas)
Makalah hasil penelitian (kode 2.2.e) dan Artikel yang dimuat di jurnal (2.2.b, atau 2.2.c), atau 2.2.h.1 atau 2.2.h.2)
Guru Madya golongan IV/c
Guru Utama golongan IV/d 5 (lima) 14 (empat
belas)
Makalah hasil penelitian (kode 2.2.e) dan Artikel yang dimuat di jurnal (2.2.b atau 2.2.c atau 2.2.h.1) dan Buku pelajaran atau buku pendidikan (2.3.a.1, atau 2.3.a.2, atau 2.3.c.1)
Guru Utama golongan IV/d
Guru Utama golongan IV/e 5 (lima) 20 (dua
puluh)
Makalah hasil penelitian (kode 2.2.e) dan Artikel yang dimuat di jurnal (2.2.a, atau, 2.2.b, atau 2.2.h.1) dan Buku pelajaran atau buku pendidikan (2.3.a.1 atau 2.3.a.2, atau 2.3.c.1)
Keterangan:
2.2.b =Membuat karya tulis berupa laporan hasil penelitian pada bidang pendidikan di sekolah/madrasahnya, diterbitkan/ dipublikasikan dalam majalah/jurnal ilmiah tingkat nasional yang terakreditasi.
2.2.c =Membuat karya tulis berupa laporan hasil penelitian pada bidang pendidikan di sekolah/madrasahnya, diterbitkan/ dipublikasikan dalam majalah/jurnal ilmiah tingkat provinsi.
2.2.d =Membuat karya tulis berupa laporan hasil penelitian pada bidang pendidikan di sekolah/madrasahnya, diterbitkan/ dipublikasikan dalam majalah ilmiah tingkat kabupaten/ kota.
2.2.e = Membuat karya tulis berupa laporan hasil penelitian pada bidang pendidikan di sekolah/madrasahnya, diseminarkan di sekolah/madrasahnya, disimpan
di perpustakaan.
2.2.h.1 =Membuat artikel ilmiah dalam bidang pendidikan formal dan pembelajaran pada satuan pendidikannya dan dimuat di jurnal tingkat nasional yang terakreditasi.
2.2.h.2 =Membuat artikel ilmiah dalam bidang pendidikan formal dan pembelajaran pada satuan pendidikannya dan dimuat di jurnal tingkat nasional yang tidak terakreditasi/tingkat provinsi.
2.3.a.1 = Buku pelajaran yang lolos penilaian oleh BSNP.2.3.a.2 = Buku pelajaran yang dicetak oleh penerbit dan ber ISBN.2.3.c.1 = Buku dalam bidang pendidikan dicetak oleh penerbit dan ber-ISBN.
Khusus Untuk kenaikan pangkat/golongan mulai III/d ke atas : Jumlah publikasi yang berbentuk diktat, karya terjemahan, atau tulisan ilmiah
populer paling banyak 3 (tiga) buah. dan buku pedoman guru paling banyak 1 (satu) buah.
Untuk penulisan laporan penelitian maksimal 2 laporan per tahun. Untuk karya inovatif maksimal 50% dari angka kredit yang dibutuhkan
Contoh :Seorang guru mengajukan kenaikan jabatan dari Guru Madya golongan ruang IV/b ke Guru Madya golongan ruang IV/c, membutuhkan karya publikasi ilmiah dan/atau karya inovatif sebanyak 12 angka kredit. Apabila ke 12 angka tersebut hanya terdiri publikasi ilmiah, maka macam publikasi ilmiah yang wajib dibuat adalah : satu makalah hasil penelitian yang sudah diseminarkan di sekolah/ madrasah (kode 2.2.e) memperoleh 4 angka kredit, satu artikel ilmiah di bidang pendidikan formal yang dimuat di jurnal tingkat: nasional terakreditasi, besaran angka kredit 3, atau provinsi terakreditasi, besaran angka kredit 2, atau nasional yang tidak terakreditasi, besaran angka kredit 2, atau provinsi tidak terakreditasi, besaran angka kredit 1,5.Kekurangan angka kredit dari usulan tersebut, dapat berupa publikasi ilmiah yang lain, dengan ketentuan jumlah publikasi yang berbentuk diktat, karya terjemahan, atau tulisan ilmiah populer paling banyak 3 (tiga) buah, atau membuat karya publikasi ilmiah yang sama dengan yang diwajibkan (seperti penelitian atau artikel tingkat nasional yang terakreditasi). Apabila kekurangan angka kredit dilakukan dengan menambah berupa karya buku pedoman guru, hanya diperkenankan 1 (satu) buah.
Bagi Guru Madya, golongan IV/c, yang akan naik jabatan menjadi Guru Utama, golongan IV/d, selain membuat PKB sebagaimana tabel diatas, juga wajib melaksanakan presentasi ilmiah. Presentasi ilmiah dilakukan secara lisan dan terbuka dihadapan Tim Penilai Tingkat Pusat, akademisi dan pejabat setempat. Waktu dan tempat pelaksanaan presentasi akan ditetapkan oleh tim penilai, disesuaikan dengan jumlah guru dan lokasi guru yang akan melaksanakan presentasi. Penyelenggaraan kegiatan presentasi dilakukan oleh LPMP setempat.
Guru yang akan melakukan presentasi diwajibkan membuat makalah yang menjelaskan secara ringkas dan lengkap semua kegiatan PKB yang telah dilakukan. Makalah tersebut harus menjelaskan tentang:
1. Uraian rinci dari setiap macam kegiatan pengembangan diri yang telah dilakukan, meliputi:
a. nama kegiatan pengembangan diri; b. waktu dan tempat kegiatan; c. tujuan kegiatan; d. berapa lama kegiatan dilaksanakan; e. nama penyelenggara kegiatan; f. hasil yang diperoleh guru yang bersangkutan; dan g. tindak lanjut yang telah dilakukan dari hasil pengembangan diri. 1. Uraian rinci dari setiap macam publikasi dan/atau karya inovatif yang telah
dilakukan, meliputi: a. macam publikasi dan/atau karya inovasi; dan b. abstrak/ringkasan penjelasan hasil publikasi dan/atau karya inovatif. Di samping makalah di atas, guru yang bersangkutan wajib menyiapkan
tayangan (misalnya dalam bentuk ”power point”) yang akan disajikan pada presentasi dengan durasi sekitar 30 menit dilanjutkan dengan adanya diskusi terkait dengan materi paparan. Hasil presentasi yang ditetapkan oleh tim penilai, merupakan bagian persyaratan wajib untuk kenaikan jabatan dari Guru Madya golongan ruang IV/c ke Guru Utama golongan ruang IV/d.
----------------------------------------------------- Dalam sistem Pembinaan dan Pengembangan Profesi Guru, sebagai langkah awal
pelaksanaan pembinaan dan pengembangan profesionalisme guru, akan dilakukan pemetaan profil kinerja guru dengan menggunakan instrumen evaluasi diri. Kegiatan tersebut dilaksanakan pada setiap awal semester periode penilaian kinerja guru yang hasilnya akan digunakan sebagai acuan dalam merencanakan program pengembangan keprofesian berkelanjutan.. Pelaksanaan Pengembangan keprofesian berkelanjutan dilaksanakan selama kurun waktu 2 semester bagi guru yang telah maupun belum mencapai standar yang ditetapkan. Pada setiap akhir semester ke 2.
dilakukan penilaian kinerja guru, dimana hasilnya merupakan gambaran peningkatan kompetensi yang diperoleh guru setelah melaksanakan pengembangan keprofesian berkelanjutan pada tahun berjalan dan sekaligus digunakan sebagai dasar penetapan angka kredit unsur utama dari sub-unsur pembelajaran/bimbingan pada tahun tersebut. Hasil penilaian kinerja guru tahun sebelumnya dan dilengkapi hasil evaluasi diri tahun berjalan, selanjutnya digunakan sebagai acuan perencanaan pengembangan keprofesian berkelanjutan untuk tahun berikutnya.
Penilaian Kinerja Guru dan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan merupakan kegiatan yang tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya. Keterkaitan antara pengembangan keprofesian berkelanjutan, penilaian kinerja guru, dan
pengembangan karir guru ditunjukkan melalui alur pembinaan dan pengembangan profesi guru berikut.
Alur Pembinaan dan Pengembangan Profesi Guru
Pelaksanaan kegiatan pengembangan keprofesian berkelanjutan yang didasarkan pada evaluasi diri dan hasil penilaian kinerja guru dengan urutan prioritas kegiatan yang harus dipenuhi sebagai berikut :
a. Pencapaian kompetensi yang diidentifikasikan melalui hasil pemantauan atas pelaksanaan tugas utama guru dalam pembelajaran berdasarkan hasil penilaian kinerja guru.
b. Peningkatan kompetensi yang dibutuhkan sekolah untuk menyesuaikan dengan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, sosial dan budaya berdasarkan Laporan Evaluasi Diri Sekolah dan/atau Rencana Tahunan Pengembangan Sekolah.
c. Kompetensi yang diperlukan oleh guru untuk melaksanakan tugas-tugas tambahan misalnya sebagai kepala laboratorium, kepala bengkel, kepala perpustakaan, wakil kepala sekolah, kepala sekolah, dsb.
d. Peningkatan kompetensi yang diminati oleh guru untuk menunjang pelaksa-naan tugas dan pengembangan karirnya.
Pencapaian dan peningkatan kompetensi tersebut pada akhirnya bukan hanya
bertujuan untuk peningkatan keprofesian guru dalam menunjang layanan pendidikan yang bermutu, tetapi juga berimplikasi peningkatan kemampuan melaksanakan tugas utamanya dalam pembelajaran/pembimbingan serta perolehan angka kredit untuk pengembangan karir guru.
Agar pelaksanaan pengembangan keprofesian berkelanjutan dapat mencapai
tujuan yang diharapkan sesuai dengan prioritas pelaksanaan tersebut, maka pelaksanaan pengembangan keprofesian berkelanjutan harus didasarkan pada prinsip-prinsip sebagai berikut :
a. Pengembangan keprofesian berkelanjutan harus menjadi bagian integral dari tugas guru sehari-hari yang berorientasi kepada keberhasilan peserta didik. Cakupan materi untuk kegiatan pengembangan keprofesian berkelanjutan harus kaya dengan materi akademik, metode pembelajaran, penelitian pendidikan
terkini, teknologi dan/atau seni, serta berbasis pada data dan hasil pekerjaan peserta didik sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.
b. Setiap guru berhak mendapat kesempatan dan wajib mengembangkan diri secara teratur, sistematis, dan berkelanjutan sesuai dengan kebutuhan pengembangan profesinya.
c. Sekolah wajib menyediakan kesempatan kepada setiap guru untuk mengikuti program pengembangan keprofesian berkelanjutan dengan minimal jumlah jam per tahun sesuai dengan yang ditetapkan dalam Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009. Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota dan/atau sekolah berhak menambah alokasi waktu jika dirasakan perlu. Untuk menghindari kemungkinan pengalokasian kesempatan pengembangan yang tidak merata, maka proses perencanaan program pengembangan keprofesian berkelanjutan harus dimulai dari sekolah.
d. Guru yang tidak memperlihatkan peningkatan kompetensi setelah diberi kesempatan untuk mengikuti program pengembangan keprofesian berkelanjutan sesuai dengan kebutuhannya, maka dimungkinkan diberikan sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku. Sanksi tersebut tidak berlaku bagi guru, jika sekolah tidak dapat memenuhi kebutuhan guru untuk melaksanakan program pengembangan keprofesian berkelanjutan.
e. Guru harus terlibat secara aktif dalam perencanaan, pelaksanaan, dan sebagai salah satu sumber informasi kegiatan monitoring dan evaluasi program pengembangan keprofesian berkelanjutan sehingga betul-betul terjadi perubahan pada dirinya yang berkontribusi pada peningkatan kualitas layanan pendidikan di sekolah.
f. Pengembangan keprofesian berkelanjutan harus berkontribusi dalam mewu-judkan visi, misi, dan nilai-nilai yang berlaku di sekolah dan/atau kabupaten/kota. Oleh karena itu, kegiatan pengembangan keprofesian berkelanjutan harus menjadi bagian terintegrasi dari rencana pengembangan sekolah dan/atau kabupaten/kota dalam melaksanakan peningkatan mutu pendidikan.
g. Sedapat mungkin kegiatan pengembangan keprofesian berkelanjutan dilak-sanakan di sekolah atau KKG/MGMP/MGBK bersama-sama dengan sekolah lain, sehingga mengurangi dampak negatif pada layanan pendidikan karena guru meninggalkan sekolah.
h. Pengembangan keprofesian berkelanjutan harus dapat mewujudkan guru yang lebih profesional sehingga mendorong pengakuan profesi guru sebagai lapangan pekerjaan yang bermartabat dan bermakna bagi masyarakat dalam pencerdasan kehidupan bangsa.
i. Pengembangan keprofesian berkelanjutan diharapkan dapat mendukung pengembangan karir guru yang lebih obyektif, transparan dan akuntabel
Kegiatan pengembangan keprofesian berkelanjutan melalui jaringan sekolah
dapat dilakukan dalam satu rayon (kelompok kerja/musyawarah kerja guru), antar rayon dalam kabupaten/kota tertentu, antar provinsi, bahkan dimungkinkan melalui jaringan kerjasama sekolah antar negara serta kerjasama sekolah dan industri, baik secara langsung maupun melalui teknologi informasi. Kegiatan pengembangan keprofesian berkelanjutan melalui jaringan antara lain dapat berupa:
1. kegiatan KKG/MGMP/MGBK; 2. pelatihan/seminar/lokakarya; 3. kunjungan ke sekolah lain, dunia usaha dan industri, dsb;
SKP KEPALA SEKOLAH DAN GURUDengan diberlakukannya PP No 46 Tahun 2011 dan Perka BKN No 1 Tahun 2013 mulai tanggal 1 Januari 2014 yang menitik beratkan tentangPenilaian prestasi kerja PNS terdiri dari sasaran kerja pegawai (SKP) dan perilaku kerja PNS (PKP).
Penilaian prestasi kerja PNS merupakan format penilaian baru atau sebagai pengganti Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan Pegawai Negeri Sipil atau yang kita sebut dengan istilah DP3.
Nilai Prestasi Kerja PNS ini dihitung dengan rumus = 60% dari Nilai SKP + 40% dari Nilai PKP. Adapun yang dimaksud Sasaran Kerja Pegawai (SKP) adalah adalah rencana kerja dan target yang akan dicapai oleh seorang PNS dibuat pada setiap awal bulan Januari.
Bila PNS yang tidak menyusun SKP berdasarkan PP No 46 Tahun 2011,sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 dijatuhi hukuman disiplin sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang mengatur mengenai disiplin PNS.
Sedangkan yang dimaksud Perilaku Kerja PNS (PKP) adalah setiap tingkah laku, sikap atau tindakan yang dilakukan oleh PNS atau tidak melakukan sesuatu yang seharusnya dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Aspek perilaku yang dinilai mencakup 1) Orientasi Pelayanan ; 2) Integritas, 3) Komitmen 4) Disiplin; 5) Kerjasama; dan 6) Kepemimpinan.
Tahun 2014 sudah diambang pintu berdasarkan PP Nomor 46 tentang Penilaian Prestasi Kerja PNS, semua PNS penilaian kerjanya yang semula hanya menggunakan DP3 sekarang diubah dan diganti menjadi SKP (Sasaran Kerja Pegawai). Biar tidak bingung mengenai apa itu SKP dan landasan hukumnya silahkan diunduh di : PP Nomor 46 Tahun 2013Sekarang serambi edukasi akan membagi bahan-bahan guna menyusun SKP bagi Guru dan Kepala Sekolah.
Disampaikan dengan hormat bahwa, berdasarkan PP Nomor 46 Tahun 2011 Tentang Penilaian Prestasi Kerja PNS dan Perka BKN Nomor 1 Tahun 2013 Tentang ketentuan Pelaksanaan PP Nomor 46 Tentang penilaian Prestasi Kerja PNS, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan :
Berdasarkan pasal 33 PP 46 tahun 2011 disebutkan bahwa SKP mulai dilaksanakan pada tanggal 1 Januari 2014.Tulisan diatas saya sadur dari surat resmi tentang pelaksanaan SKP di salah satu Kabupaten. serambi edukasi terkejut saat membaca surat tersebut. SKP terasa asing dan mungkin baru saja serambi edukasi dengar, lebih terkejutnya lagi SKP juga diperuntukkan untuk Guru! Bukannya serambi edukasi meremehkan profesi lain, tetapi Guru itu tugasnya didepan kelas, merencanakan pembelajaran, mempersiapkanya, menampilkannya di depan kelas bak
seorangsutradara yang mau mementaskan pertunjukkan yang memukau. Memukau inspirasi, keingintahuan, menempa karakter, membangkitkan semangat pantang menyerah, menggembleng mental, memberanikan anak bermimpi besar dan meraihnya.Longgarkan cluster otak Bapak-Ibu guru dari beban administratif yang menggunung; pendataan dapodik, padamu negeri, karya ilmiah, publikasi ilmiah, PTK, sertifikasi setengah hati, jam mengajar yg kurang, longgarkan hanya untuk berpikir bagaimana menginspirasi anak, mendidik karakter mereka menjadi pejuang-pejuang cerdas, inovatif serta jujur. Ingatlah Bapak-ibu pengambil kebijakan anda semua bisa seperti ini karena tangan-tangan mereka Bapak dan Ibu guru,VIPkan mereka dengan membebaskan beban administratif.
Pendapat serambi edukasi sepertinya Pemerintah melarang Guru untuk mengajar di depan kelas dengan tenang. Dengan beban pekerjaan seperti itu mustahil seorang guru (PNS) mampu bekerja dan mengajar secara efektif. Guru cenderung meninggalkan panggung orkestranya untuk menyelesaikan pekerjaan administrasinya. Belum lagi banyak guru yang mendapat tugas administratif lainnya seperti Kurikulum, Kesiswaan, Bendahara, Wali kelas, Koordinator Ekstrakurikuler, Pembina OSIS. Sekali lagi tugas guru adlah di depan kelas dengan “orkestra” inspiratifnya.
SASARAN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPILUNTUK GURU,KEPALA
SEKOLAH
DAN PENGAWAS
OlehDrs. Salimudin,M.Pd
Pengawas TK/SD Kecamatan Wanasari Kabupaten Brebes
Penilaian pelaksanaan pekerjaan Pegawai Negeri Sipil (PNS) atau DP 3 sebagai bagian dari pembinaan PNS yang diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun1979 tentang Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan PNS dinyatakan tidak sesuai lagi dengan perkembangan keadaan dan kebutuhan hukum dalam pembinaan PNS, maka sesuai dengan pasal 31 Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2011 pada saat peraturantersebut dilaksanakan PP Nomor 10 Tahun 1979 tidak berlaku lagi .Sehingga terhitung mulai tanggal 1 Januari 2014 setiap PNS termasuk di dalamnya CPNS wajib menyusun Sasaran Kerja Pegawai (SKP), dan Penilaian Prestasi Kerja PNS dan CPNS wajib dilaksanakan. SKP ditetapkan setiap tahun pada awal tahun, apabila terjadi mutasi setelah bulan Januari maka yang bersangkutan tetap menyusun SKP pada
awal sesuai dengan surat perintah melaksanakan tugas atau surat perintah menduduki jabatan. Penilaian prestasi kerja PNS dilakukan dengan menggabungkan penilaian sasaran kerja(SKP) dengan penilaian perilaku kerja , dengan prosentasi bobot nilai unsur SKP 60% dan perilaku 40%. Bagi PNS yang tidak membuar SKP akan mendapat sanksi sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 53 tentang disisplin Pegawai Negeri Sipil yang dinyatakan pada pasal 3 mewajibkan setiap pegawai negeri sipil untuk mencapai sasaran kerja pegawai yang ditetapkan.
Contoh format SKP untuk guru, kepala sekolah SD dan pengawas sekolah SD
SASARAN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL
NO I. PEJABAT PENILAI NO1 Nama Dr.Tahroni,M.Pd 1 Nama2 Nip 197106091998021001 2 Nip
3 Pangkat /Gol Ruang
Pembina Tk I/ IV B 3 Pangkat /Gol Ruang
4 Jabatan Kepala Dinas 4 Jabatan5 Unit Kerja Dinas Pendidikan 5 Unit Kerja
NO
III KEGIATAN TUGAS JABATAN
AK
KUANTITAS/OUTPUT
1Unsur UtamaMenyusun program pengawasan; Ak 0.90
1.80 2 laporan
2 Melaksanakan pembinaan Guru dan/atau kepala sekolah; Ak 6.00 12.00 2 laporan
3
Memantau pelaksanaan standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan
tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan dan
standar penilaian pendidikan; Ak 9.00 18.00 2 laporan4 Melaksanakan penilaian kinerja Guru dan/atau kepala sekolah; Ak 6.00 12.00 2 laporan
5 Melaksanakan evaluasi hasil pelaksanaan program pengawasan pada sekolah binaan; Ak 4.50 9.00 2 laporan
6Menyusun program pembimbingan dan pelatihan profesional Guru dan/atau kepala sekolah di
KKG/MGMP/MGP dan/atau KKKS/MKKS dan sejenisnya; Ak 0.45 0.90 2 laporan7 Melaksanakan pembimbingan dan pelatihan profesional Guru dan/atau kepala sekolah; Ak 9.00 18.00 2 laporan
8Melaksanakan pembimbingan dan pelatihan kepala sekolah dalam menyusun program sekolah, rencana
kerja, pengawasan dan evaluasi, kepemimpinan sekolah, dan sistem informasi dan manajemen; Ak 0.75
1.50 2 laporan
9 Mengevaluasi hasil pembimbingan dan pelatihan profesional Guru dan/atau kepala sekolah; dan Ak 0.90 1.80 2 laporan10 Membimbing pengawas sekolah muda dalam melaksanakan tugas pokok. Ak 0.75 1.50 2 laporan11 Melaksanakan pengembangan diri dalam 30-80 jam 1.00 1 laporan12 Melaksanakan publikasi ilmiah berupa 1 buku laporan PTS dan 1 buah artikel ilmiah 4.00 1 laporan
13Unsur PenunjangSeminar/lokakarya di bidang pendidikan formal kepengawasa sekolah 2.00 1 laporan
Jumlah angka kredit 83.50
Pejabat Penilai, Brebes, 2 Januari
2014
PNS yang dinilai,
Dr.Tahroni,M.Pd
Pembina Tk I/ IV B Drs. Salimudin,M.Pd
NIP 197106091998021001 NIP 1960311011791001
ASARAN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL
NO I. PEJABAT PENILAI NO1 Nama Sugeng Riyanto,S.Pd.,M.Pd 1 Nama Sopiyah Ginawati,S.Pd2 Nip 196308101986011005 2 Nip 1960 11081979112001
3
Pangkat /Gol Ruang
Pembina / IV a 3
Pangkat /Gol Ruang
Pembina / IV a
4Jabatan
Kepala UPTD Pendidikan Kecamatan Wanasari 4 Jabatan Kepala Sekolah
5 Unit Kerja Dinas Pendidikan Kabupaten Brebes 5 Unit Kerja SDN Klampok 01
NO III KEGIATAN TUGAS JABATAN AK
KUANTITAS
/OUTPUT
KUALITAS
/MUTU
1Unsur UtamaMenyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) , Ak.2.497
4.995 2 laporan 100
2 Melaksanakan kegiatan pembelajaran , Ak 7.50 15 2 laporan 100
3 Menilai dan mengevaluasi proses dan hasil belajar pada mata pelajaran dikelasnya, Ak 2.497
4.995 2 laporan 100
4 Menganalisis hasil penilaian pembelajaran Ak .1.387
2.775 2 laporan 100
5Melaksanakan perbaikan dan pengayaaan dengan memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi, Ak
1.387
2.775 2 laporan 100
6 Membimbing siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler proses pembelajaran, Ak 1.14 2.28 2 laporan 100
7Membimbing guru pemula dalam program induksi /guru dalam proses belajar mengajar atau
praktik. Setiap smt per guru Ak .1.275 10,2 4 guru 1008 Melaksanakan tugas tertentu di sekolah sebagai kepala sekolah ,Ak 2 4 2 laporan 1009 Melaksakan pengembangan diri dalam 30-80 jam 1 1 laporan 100
10 Melaksanakan publikasi ilmiah berupa 1 buku laporan PTK/PTS dan 1 buah artikel ilmiah 4 1 laporan 100
11Unsur PenunjangSeminar/lokakarya di bidang pendidikan formal 2 1 laporan 100
Jumlah angka kredit53.768
Pejabat Penilai,
Brebes, 2 Januari 2014 PNS yang
dinilai, Sugeng Riyanto,S.Pd.,M.Pd. Sopiyah Ginawati,S.Pd NIP 19630810 198601 1005 NIP 1960 11081979112001
SASARAN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPILNO
I. PEJABAT PENILAI
NO II. PNS YANG DINILAI
1
Nama
Sopiyah Ginawati,S.Pd 1 Nama Agus Riyanti,S.Pd
2Nip
1960 11081979112001 2 Nip
1979 08172009042004
3 Pa Pembina / IV 3 Pangk Penata/III
ngkat /Gol Ruang
a
at /Gol Ruang
c
4
Jabatan Kepala Sekolah 4
Jabatan Guru Muda
5
Unit Kerja SDN Klampok 01 5
Unit Kerja SDN Klampok 01
NO
III KEGIATAN TUGAS JABATAN
AK
TARGETKUANTITAS/
OUTPUT
KUALITA
S/
MUTU WAKTU BIAYA
1
Unsur UtamaMenyusun rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP) , Ak.2.497
4.995
2 laporan 100 12 bln
2Melaksanakan kegiatan pembelajaran , Ak
7.50
15
2 laporan 100 12 bln
3
Menilai dan mengevaluasi proses dan hasil
belajar pada mata pelajaran dikelasnya, Ak
2.497
4.995
2 laporan 100 12 bln
4Menganalisis hasil penilaian pembelajaran
Ak .1.387
2.775
2 laporan 100 12 bln
5
Melaksanakan perbaikan dan pengayaaan
dengan memanfaatkan hasil penilaian dan
evaluasi, Ak 1.387
2.775
2 laporan 100 12 bln
6Membimbing siswa dalam kegiatan
2.2
2 lapo
100 12 bln
ekstrakurikuler proses pembelajaran, Ak
1.14 8 ran
7Melaksakan pengembangan diri dalam 30-
80 jam 1
1 laporan 100 12 bln
8
Melaksanakan publikasi ilmiah berupa 1
buku laporan PTK/PTS dan 1 buah artikel
ilmiah 4
1 laporan 100 12 bln
9
Unsur PenunjangSeminar/lokakarya di bidang pendidikan formal 2
1 laporan 100 12 bln
Jumlah angka kredit
39.568
PejabatPenilai, Brebes, 2 Januari 2014 PNS yang dinilai,
Sopiyah Ginawati,S.Pd Agus Ryanti,S.Pd NIP 1960 11081979112001 Nip 1979 08172009042004