PENDAPAT ALUMNI - pmktugm.orgpmktugm.org/wp-content/uploads/2015/03/WAP-SepOkt-2017.pdfPastinya akan...

10
VOLUME 19/2017 SEPTEMBER OKTOBER Visi/Misi PMKT : Memenangkan, membina dan mempersiapkan mahasiswa Kristiani Teknik UGM agar dapat menjadi sarjana - sarjana bagi Gereja, Bangsa dan Negara sesuai dengan profesi keteknikan Kami menanyakan 2 pertanyaan kepada beberapa alumni mengenai pentingnya gaya hidup sehat dan penerapannya di dalam kehidupan pribadi dan keluarga. Berikut pendapat mereka... Hardi Sentosa – Geodesi 1982 Gaya hidup sehat adalah suatu pilihan yang terkait dengan kelangsungan kehidupan kita, dan hal ini mungkin harus dibedakan dengan kalimat pola hidup sehat yang lebih menitik beratkan pada pola makan, olah raga, istirahat dan kepribadian yang baik. Makna dari gaya hidup sehat itu lebih terkait dengan pengelolaan akan sikap hidup yang berimbang (pola makan, pengelolaan keuangan, kesehatan, pengelolaan waktu, olah raga, kehidupan sosial, dll). Kemudian hal yang tidak kalah penting juga adalah sikap dalam menjaga dan memelihara kehidupan kerohanian kita yaitu melakukan perintah Allah dan senantiasa mengucap syukur. Jadi gaya hidup sehat ini menjadi penting, yaitu apabila kita dapat menjaga, menjalankan dan mengelola sikap hidup serta memberikan suatu kesaksian akan kehidupan kerohanian kita yang baik sebagai anak-anak Tuhan. Pastinya akan mendatangkan hal hal yang positif, misalnya mendatangkan suasana damai, kesejahteraan, ketenangan, kesuksesan dalam pekerjaan serta kehidupan sosial yang baik dalam keluarga dan masyarakat. Dan saya rasa hal-hal ini bisa kita pelajari dan kita dapatkan dari banyak sumber, Alkitab, buku, jurnal-jurnal ilmiah, internet, teman-teman dan sumber lainnya. Dalam penerapan kehidupan sehari-hari di keluarga, kita harus menjadi contoh atau role model yang bisa diikuti oleh keluarga, misalnya mengajarkan anak-anak tentang pola makan sampai dengan masalah bersosialiasi termasuk dalam kehidupan kerohanian kita. Awalnya dimulai dari hal –hal yang sederhana, misalnya masalah pola makan, pengelolaan waktu, pengelolaan keuangan. Di samping itu kita memberi ruang atau kesempatan yang cukup untuk anak-anak berkembang secara positif dan terawasi. Tentunya hal ini kita lakukan secara bertahap mengikuti waktu dan perkembangan yang ada. Hal lain yang mungkin juga perlu kita perhatikan dan cukup penting dalam menerapkan salah satu gaya hidup sehat dalam keluarga adalah belajar melihat dan mendengarkan (“Mau melihat dan Mau mendengarkan”). PENDAPAT ALUMNI

Transcript of PENDAPAT ALUMNI - pmktugm.orgpmktugm.org/wp-content/uploads/2015/03/WAP-SepOkt-2017.pdfPastinya akan...

Page 1: PENDAPAT ALUMNI - pmktugm.orgpmktugm.org/wp-content/uploads/2015/03/WAP-SepOkt-2017.pdfPastinya akan mendatangkan hal hal yang positif, misalnya mendatangkan suasana damai, kesejahteraan,

VOLUME 19/2017

SEPTEMBER—OKTOBER

Visi/Misi PMKT : Memenangkan, membina dan mempersiapkan mahasiswa Kristiani Teknik UGM

agar dapat menjadi sarjana-sarjana bagi Gereja, Bangsa dan Negara sesuai dengan profesi keteknikan

Kami menanyakan 2 pertanyaan kepada beberapa alumni mengenai

pentingnya gaya hidup sehat dan penerapannya di dalam kehidupan

pribadi dan keluarga. Berikut pendapat mereka...

Hardi Sentosa – Geodesi 1982

Gaya hidup sehat adalah suatu pilihan yang terkait dengan kelangsungan

kehidupan kita, dan hal ini mungkin harus dibedakan dengan kalimat pola

hidup sehat yang lebih menitik beratkan pada pola makan, olah raga, istirahat

dan kepribadian yang baik. Makna dari gaya hidup sehat itu lebih terkait

dengan pengelolaan akan sikap hidup yang berimbang (pola makan,

pengelolaan keuangan, kesehatan, pengelolaan waktu, olah raga, kehidupan

sosial, dll). Kemudian hal yang tidak kalah penting juga adalah sikap dalam

menjaga dan memelihara kehidupan kerohanian kita yaitu melakukan perintah

Allah dan senantiasa mengucap syukur. Jadi gaya hidup sehat ini menjadi

penting, yaitu apabila kita dapat menjaga, menjalankan dan mengelola sikap

hidup serta memberikan suatu kesaksian akan kehidupan kerohanian kita yang

baik sebagai anak-anak Tuhan. Pastinya akan mendatangkan hal hal yang

positif, misalnya mendatangkan suasana damai, kesejahteraan, ketenangan, kesuksesan dalam pekerjaan

serta kehidupan sosial yang baik dalam keluarga dan masyarakat. Dan saya rasa hal-hal ini bisa kita pelajari

dan kita dapatkan dari banyak sumber, Alkitab, buku, jurnal-jurnal ilmiah, internet, teman-teman dan sumber

lainnya.

Dalam penerapan kehidupan sehari-hari di keluarga, kita harus menjadi contoh atau role model yang bisa

diikuti oleh keluarga, misalnya mengajarkan anak-anak tentang pola makan sampai dengan masalah

bersosialiasi termasuk dalam kehidupan kerohanian kita. Awalnya dimulai dari hal –hal yang sederhana,

misalnya masalah pola makan, pengelolaan waktu, pengelolaan keuangan. Di samping itu kita memberi

ruang atau kesempatan yang cukup untuk anak-anak berkembang secara positif dan terawasi. Tentunya hal

ini kita lakukan secara bertahap mengikuti waktu dan perkembangan yang ada. Hal lain yang mungkin juga

perlu kita perhatikan dan cukup penting dalam menerapkan salah satu gaya hidup sehat dalam keluarga

adalah belajar melihat dan mendengarkan (“Mau melihat dan Mau mendengarkan”).

PENDAPAT ALUMNI

Page 2: PENDAPAT ALUMNI - pmktugm.orgpmktugm.org/wp-content/uploads/2015/03/WAP-SepOkt-2017.pdfPastinya akan mendatangkan hal hal yang positif, misalnya mendatangkan suasana damai, kesejahteraan,

Didik Dian Juwono – Mesin 1991

Sebagai seorang pribadi yang mengenal Kristus pasti memahami bahwa tubuh

jasmani kita adalah anugerah yang Tuhan berikan secara khusus dan menuntut

tanggungjawab kita untuk menjaganya. Tidak hanya dijaga dari kenajisan tapi juga

dijaga kesehatannya agar tubuh jasmani kita dapat mendukung kita untuk melakukan

segala aktivitas kerja kita. Jika kesehatan tubuh tidak dijaga maka akan menjadi

beban hidup kita dengan sakit penyakit yang timbul dan yang tentunya mengganggu

bahkan menghambat aktivitas kerja kita, kerja jadi tidak maksimal.

Pengalaman pribadi ketika membiarkan tubuh ini mengkonsumsi segala makanan

yang banyak mengandung lemak tapi tidak diimbangi dengan olah raga yang cukup

maka kadar lemak dalam darah melampaui batas dan menyebabkan tubuh cepat lelah dan kurang bisa

melakukan pekerjaaan dengan maksimal. Setelah rutin berolah raga sepeda terasa tubuh jadi lebih sehat dan

tidak mudah lelah atau sakit. Dan yang pasti di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang sehat pula,

demikian kata pepatah.

Desy Yovitaningsih – Kimia 1997

Menurut saya gaya hidup sehat itu sesuai dengan Firman Tuhan, karena Firman Tuhan mengatakan bahwa

tubuh kita adalah Bait Allah. Terhadap Bait Allah yang berupa bangunan fisik (gedung Gereja) kita sebagai

jemaat memberikan perlakuan dan perawatan yang istimewa, seharusnya kita berlaku demikian juga untuk

tubuh kita. Salah satu langkah nyata yaitu dengan memiliki gaya hidup sehat. Gaya hidup sehat menurut saya

bukan hanya menyangkut kesehatan fisik saja, tetapi mental dan spiritual pun juga harus sehat.

Menjaga kesehatan fisik dapat kita lakukan dengan mudah misalnya dengan

mengatur pola makan, memilih bahan makanan yang berkualitas, berolahraga

secara teratur, istirahat yang cukup dan banyak hal lainnya yang bisa kita

dapatkan informasinya dari banyak sumber terpercaya. Namun yang sering

kita abaikan adalah kesehatan mental dan spiritual. Di tengah kesibukan kita

dalam bekerja seringkali kita tidak

menyadari bahwa mental dan spiritual

kita juga membutuhkan “asupan gizi”

yang cukup. Karena itulah kita sering

dilanda stress, kecemasan yang

berlebihan, yang bahkan seringkali

menjadi pemicu timbulnya penyakit

seperti kanker dsb.

Hal – hal yang saya ungkapkan di atas mungkin masih merupakan cita –

cita yang ingin saya capai. Artinya, saya masih belum 100%

menjalaninya bersama keluarga. Namun setidaknya ada beberapa hal

yang sudah dan sedang saya upayakan ke arah sana.

Dalam keluarga, saya upayakan agar anak- anak saya mendapatkan

gizi yang cukup sejak saat mereka masih di dalam kandungan hingga

pada masa pertumbuhannya. Saat anak saya mulai berkenalan dengan

makanan padat, saya berikan berbagai jenis makanan sehat, seperti

sayuran, daging, ikan, susu dan buah – buahan. Namun, dengan

bertambahnya usia dan lingkup pergaulan mereka, mau tidak mau

mereka mulai berkenalan dengan makanan tidak sehat, semacam junk

food dan sejenisnya. Sebagai orangtua, kami akan memberikan

pengertian kepada mereka sehingga pada akhirnya anak kami dapat

memilih makanan mana yang bermanfaat mana yang tidak. Namun,

harus saya akui terkadang hal ini menimbulkan perdebatan yang sengit

dengan anak terutama jika menyangkut makanan yang mereka sukai

(permen, fast food, dsb).

Page 3: PENDAPAT ALUMNI - pmktugm.orgpmktugm.org/wp-content/uploads/2015/03/WAP-SepOkt-2017.pdfPastinya akan mendatangkan hal hal yang positif, misalnya mendatangkan suasana damai, kesejahteraan,

Selain itu, meluangkan waktu khusus untuk relaks seperti berlibur dengan keluarga, makan bersama, menekuni

hobi yang bermanfaat atau hanya bermain bersama anak-anak bisa menjadi booster untuk kesehatan mental

kita. Ditambah lagi jika kita bisa memiliki waktu khusus untuk ‘mengisi’ rohani kita dengan teratur, membaca,

merenungkan Firman Tuhan, bersekutu bersama saudara seiman dan memuji Tuhan, saya yakini akan

menambah energi spiritual yang akan berpengaruh positif untuk kesehatan fisik kita.

Sebenarnya kuncinya ada pada kami, orangtua, jika kami bisa menjadi contoh dalam menjalani gaya hidup

sehat maka saya percaya anak – anak pun akan mengikuti teladan kita. Walau kadang harus diakui bahwa

sebagai orangtua kami sendiri pun masih harus belajar lagi mendisiplin diri dalam menerapkan gaya hidup

sehat. Semoga teman – teman alumni bisa menerapkan gaya hidup sehat dalam keluarga masing – masing

dan dapat saling mendukung melalui sharing dan komunikasi melalui berbagai forum dan media.

Inggit Diah Novitaningrum – Geodesi 2006

Hidup sehat bagi alumni menurut saya penting, bahkan mungkin sebelum

jadi alumni pun gaya hidup sehat itu tetap penting. Karena masa tua itu

‘fotokopi’ masa muda. Gaya hidup sehat itu terkait banyak aspek. Kalau

penerapan pribadi saya dengan menyeimbangkan waktu antara bekerja,

bermain, olahraga, hobi, dan tidur. Perbanyak memasak sendiri daripada

membeli di warung, perbanyak minum air putih dan mengurangi minum

minuman manis atau kemasan. Lebih banyak meminum minuman hangat

daripada minuman dingin karena menurut saya tubuh itu pada dasarnya

hangat. Selain juga perbanyak makan buah dan sayur. Dan yang

terutama percaya pada Tuhan yang mengatur semuanya supaya mental dan jiwanya tetap sehat.

Eko Idris Hutagaol – Mesin 2009

Gaya hidup sehat itu dengan makan sayuran dan buah tiap hari. Usahakan makan 3x

sehari dan tepat waktu, rajin berolahraga dan senam.

Untuk dukungan dana Kegiatan PMKT dan Operasional Griya PMKT dapat dikirimkan ke :

Rekening PMKT

BCA KCP Kaliurang an Niken Dewi no. 8610377808

Page 4: PENDAPAT ALUMNI - pmktugm.orgpmktugm.org/wp-content/uploads/2015/03/WAP-SepOkt-2017.pdfPastinya akan mendatangkan hal hal yang positif, misalnya mendatangkan suasana damai, kesejahteraan,

Sebagai bagian dari dukungan alumni terhadap program pemenuhan kebutuhan Staf dan Griya, telah

terkumpul dana Rp. 52.500.000,- dari target yang dibuat sebesar Rp. 50.000.000,-. Dari dana tersebut, sudah

dilakukan pembelian beberapa kebutuhan sesuai dengan rencana awal program ini.

1. 2 buah Laptop Lenovo Idea Pad 310 14|KB dengan harga total keseluruhan Rp. 14.200.000,-, spesifikasi :

CPU Intel i5-7200U | 2.5G | 14.0 FHD LED | 4GB DDR4 | Intel(R)HD Graphics 620 + Nvidia Geforce 920MX |

1TB HDD | DVD Super Multi DL Drive | Card Reader 4 in 1 | Realte Pcle GBE Family Controller |

Bluetooth | Kamera | 2-cell Li-Ion Battery | Windows 10 Home Single Language 64-Bit |

2. 25 buah kursi lipat Daishogun LMUP seharga Rp. 12.660.000,-. Kursi-kursi tersebut saat ini diletakkan di Ruang

Kesabaran lantai 1 Griya PMKT.

Barang-barang kebutuhan lain dalam proses pembelanjaan.

Terimakasih atas dukungan yang sudah diberikan oleh para alumni sekalian. Kiranya Tuhan Yang Maha Kuasa

terus memberikan sukacita dan damai sejahtera bagi para alumni sekalian.

Bersama kita BISA....

AGENDA YAYASAN ALUMNI KRISTIANI TEKNIK

Untuk dukungan dana Operasional Yayasan Alumni Kristiani Teknik melalui Persembahan Iman atau G100K dapat dikirimkan ke :

Rekening YAKT

BCA KCP Senayan City an Bianda Serginia/Suzanna Hardjono no. 5005080859 atau

Bank Mandiri an Bianda Serginia no. 101-000-683-909-4

Page 5: PENDAPAT ALUMNI - pmktugm.orgpmktugm.org/wp-content/uploads/2015/03/WAP-SepOkt-2017.pdfPastinya akan mendatangkan hal hal yang positif, misalnya mendatangkan suasana damai, kesejahteraan,

MENEMUKAN MUTIARA DALAM SAKIT (Sharing kehidupan Rini Dharmastiti, Mesin 1985)

“Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu, Roh Kudus

yang kamu peroleh dari Allah, dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri? Sebab kamu telah dibeli dan

harganya telah lunas dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu!”

(1 Korintus 6 : 19-20)

Sebelum saya mengandung anak ke-2, sudah ada diagnosa dari dokter kandunganku, bahwa ada benjolan

sebesar kepalan tangan ini, berada di rahimku. Myoma. Mujizat itupun terjadi, dengan ada myoma di rahimku,

hadir pula anakku selama 9 bulan lebih, menjadi teman setia myoma itu, saling berbagi makanan, sampai

saatnya anakku lahir dengan cara normal. Benjolan yang dulunya sebesar kepalan tangan berkembang

selama 9 bulan, menjadi sebesar kelapa, berdiameter sekitar 10 cm.

Saya sibuk mengurus si kecil, sementara di perutku masih besar, dengan myoma itu. Ketika bayiku berusia 4

bulan, saya terserang cacar air. Sangat tidak umum, cacar air biasa terjadi pada setiap orang, ketika usia dini.

Belum tuntas benar sakit ini, terjadilah perdarahan yang membuat badan ini lemas, dan harus datang ke UGD.

Rasa sakit di perut yang luar biasa, dan tak tertahankan,

Setelah dijelaskan resiko dan prosedur operasi, maka disiapkannya segala sesuatu untuk persiapan operasi. Test

darah, rekam jantung, test urine, X-ray. Siaplah jadwal operasi untuk besok pagi. Inilah titik terbawah, yang

pernah saya alami. Belum pernah mengalami operasi. Pikiran ini terus bekerja, mencoba untuk memikirkan

bagaimana jalannya operasi, bagaimana jika gagal, bagaimana jika terjadi kesalahan prosedur, terlalu

banyak obat bius, bagaimana jika tertidur dan tidak bangun lagi, bagaimana dengan anak saya yang masih

berusia 4 bulan, siapa yang akan merawatnya nanti, bagaimana jika suami saya kewalahan untuk

mendampingi kedua anak kami.

Mencoba memikirkan apa yang akan terjadi, perasaan yang terlalu kuatir, membuat hati ini tidak tenang.

Sayapun jadi teringat sebuah cerita kehidupan, tentang seorang wanita yang mengalami sakit perdarahan,

yang imannya sangat kuat, percaya penuh kepada Sang Pemberi Kehidupan sehingga dengan hanya

menyentuh jubahNYA saja, sakitnya bisa disembuhkan. (Mat 9:21)

Luar biasa. Penyerahan diri merupakan obat paling mujarab untuk

menghadapi segala kekuatiran, bahkan pada saat kita berada pada

titik terendah. Operasi ini tidak hanya mengangkat myoma itu, tetapi

juga mengangkat seluruh rahim ini. Hysterectomi, suatu kata yang

berarti, tidak akan ada lagi kesempatan untuk mempunyai anak

kandung, bahkan tidak akan lagi merasakan menstruasi.

Sudah menjadi adat kebiasaan kita, bahwa menengok orang sakit

biasanya berbondong-bondong, banyak orang. Ketika jam berkunjung

tiba, benar, datanglah beberapa teman, mungkin lebih dari 10 orang,

masuk dalam ruang perawatan saya secara bersamaan. Walaupun

ruangannya cukup luas, tetapi kalau untuk menampung begitu

banyak orang dalam waktu bersamaan, menjadi sangat sempit. Belum

lagi, kalau saya ditanya tentang sakit ini. Rasanya mulut ini lebih enak

dikunci saja. Seharusnya mereka datang untuk bercerita pengalaman

yang indah-indah dan menyenangkan, supaya untuk sejenak bisa

mengalihkan perhatian karena sakit ke hal-hal yang menyenangkan.

Begitu mereka undur dari ruang perawatan saya, tidak berapa lama,

nafas ini agak berat, pendek-pendek, terengah-engah, seperti selesai

melakukan aktifitas lari. Ternyata, saya harus dibantu dengan oksigen

dan obat jantung untuk sekitar 2 hari untuk mengembalikan nafas

normal.

Penyakit datang tidak memandang apakah tua, muda atau anak,

juga apakah laki atau perempuan. Pengalaman yang sangat

mendebarkan terjadi lagi setelah tujuh tahun rahimku diangkat.

KABHI KHUSHI KABHI GHAM

Page 6: PENDAPAT ALUMNI - pmktugm.orgpmktugm.org/wp-content/uploads/2015/03/WAP-SepOkt-2017.pdfPastinya akan mendatangkan hal hal yang positif, misalnya mendatangkan suasana damai, kesejahteraan,

Non-Hodgkin Lymphoma (NHL) tidak pernah saya mengerti sebelumnya, sampai saatnya saya harus mencari

arti kata itu. Penyakit apa itu? Bagaimana resiko orang yang terkena NHL? Bagaimana cara mengobatinya?

Berapa persen penderita yang dapat sembuh dari penyakit NHL. Sekarang saya tahu pasti, apa itu NHL?

Gejala? Pengobatan?

Bersyukur, bahwa sakit demam selama berminggu-minggu ini, dan sakit di tulang belakang dan kaki, serta rasa

lemah di badan ini, sudah ditemukan penyebabnya. Tidak ada air mata yang menetes dari mata ini,

mendengar diagnosa dokter. Saya tahu, kekuatan ini berasal dari SANG PENCIPTA, saya tidak mau bertanya,

mengapa saya harus terkena penyakit jenis ini?, tapi bertanya, bagaimana setelah ini, apa yang harus saya

lakukan. Saya terkena NHL stadium 3, atau kata lainnya adalah kanker kelenjar getah bening.

Tidak sedikit saudara, sahabat, teman, yang memberikan saran cara-cara pengobatan di luar pengobatan

medis. Itulah bentuk perhatian dan keinginan berempati menolong saya. Namun karena saya tidak tahu

tentang medis, maka untuk pengobatan NHL, saya serahkan pada dokter, yang memang bidangnya. Bukan

pada pada pengobatan alternatif.

Dokter saya ini juga sepakat, tidak pernah mau berkomentar tentang pengobatan alternatif yang selalu

ditawarkan untuk para penderita kanker. Yang dia katakan adalah semua pengobatan alternatif hanya

didasarkan pada kesaksian, yang belum tentu bisa benar, diuji secara ilmiah.

Obat dari segala penyakit, termasuk kanker adalah hati yang gembira dan syukur kepada Sang Tabib Agung.

Tegar hati ini, pada saat bertemu teman-teman penderita kanker lainnya, senasib sepenanggungan, saling

berdoa, saling mendukung, saling menyemangati, walaupun setelah itu, beberapa di antara kami-kami ini,

penderita kanker, harus kembali cepat ke pangkuan Bapa.

Duabelas kali kemoterapi, sekali kemoterapi setiap dua minggu dengan diselingi kontrol tiap minggu. Praktis

setiap minggu, jarum itu menembus pembuluh darah untuk cek darah rutin sebelum dan sesudah kemoterapi.

Tidak jarang, jarum ini masuk ke tubuh ini tidak hanya sekali, untuk mendapatkan sampel darah, karena

pembuluh darah ini terasa halus, lengket satu sama lain, sulit untuk dicari darahnya akibat kemoterapi.

Segala sesuatu yang pertama kali kita lakukan, pasti dimulai dengan berbagai pertanyaan di benak ini. Apa itu

kemoterapi? Bagaimana caranya dan rasanya? Berapa macam obat yang dimasukkan dalam tubuh ini?

Bagaimana jika terdapat human error yang bisa dilakukan dalam setiap tingkatan pengobatan di rumah sakit,

terlebih saat proses kemoterapi?

Saya terbaring lemah, dengan HB hanya sekitar 6. HB minimal untuk kemoterapi adalah 8. Butuh darah 2

kantong sebelum kemoterapi yang pertama. Mungkin cara Tuhan mengajar kita untuk menyadari kelemahan

kita.

Penerimaan kondisi apapun yang terjadi pada saat sakit, akan membuat kita dapat selalu menikmati dan

menerima dengan lapang dada dan syukur, sehingga akhirnya kita bisa menemukan mutiara-mutiara yang

indah selama kita sakit. Saat ini saya dikuatkan, diangkat dan

dipulihkanNYA melalui keluarga, sahabat, teman, dokter, perawat,

obat-obat.

Pada saat kita mengunjungi saudara, teman, keluarga yang sakit,

janganlah kita larut dalam kesedihan dan bertanya tentang keluhan

atau yang dirasakan oleh penderita yang sakit. Itu urusan yang sakit

dan dokternya, kita hanya perlu mendukung, menghibur, bercerita

sesuatu yang baik, lucu, menyenangkan untuk diceritakan. Biarlah

kita membantu supaya si sakit dapat menemukan harta terindah,

mutiara yang luar biasa, melalui pengalaman masa sakitnya.

Tuhan mengijinkan terjadi dan mengalami, supaya saya semakin

dekat denganNya, lebih menghargai hidup, menyadarkan akan

keterbatasan, mendorong simpati, empati dan kepedulian kepada

sesama, dan menjadi mengerti akan arti panggilan hidup untuk

memuliakan Tuhan.

Page 7: PENDAPAT ALUMNI - pmktugm.orgpmktugm.org/wp-content/uploads/2015/03/WAP-SepOkt-2017.pdfPastinya akan mendatangkan hal hal yang positif, misalnya mendatangkan suasana damai, kesejahteraan,

The Tjien Fuk, Mesin 1993

Harus kita sadari, usia kepala 4 adalah usia di mana kondisi seseorang mengalami penurunan kesehatan.

Ketika menjelang usia 40, sayapun mengalami beberapa gangguan kesehatan, di antaranya HNP (Hernia

Nucleus Pulposus) atau sering dikenal dengan syaraf terjepit, hipertensi dan kolesterol tinggi. Pada akhir tahun

2015 angka kolesterol total saya sempat melonjak menjadi 289 (normalnya di bawah 200), tekanan darah

sempat 150/110 mmHg (normalnya antara 120/80 dan 139/89).

Perjuangan untuk melawan HNP berlangsung cukup lama, beberapa kali saya coba untuk pijat syaraf di

beberapa tempat. Setelah dipijat memang rasanya lebih enak, tidak begitu sakit, tetapi ketika terkena udara

dingin keesokan harinya pasti kambuh. Demikian pula kolesterol dan tekanan darah yang tinggi sering

membuat kepala pusing dan badan terasa mudah capek ketika beraktivitas. Apalagi jika dipakai mengendarai

mobil saat malam hari, rasanya gampang mengantuk.

Titik balik itu terjadi ketika memasuki tahun 2016 dengan adanya resolusi 2016. Saya berketetapan untuk rutin

berolah raga, saya tidak mau hidup dengan tergantung obat. Diawali dengan bersepeda dengan jarak 5 km,

kemudian naik menjadi 10 km dan terus naik secara bertahap. Pada H-2 Imlek 2016, saya bersepeda sejauh 27

km. Ajaib, ketika malam Imlek saya mengemudi untuk mudik ke tempat orang tua istri saya di Mojokerto tanpa

merasa ngantuk. Biasanya saat jam 2-3 pagi, kantuk pasti menyerang tetapi saat itu saya tidak merasa ngantuk

sama sekali.

Semenjak saat itu saya mulai benar-benar merasakan manfaat olah raga. Tubuh menjadi sangat bugar, tidak

gampang sakit. Tahun 2016 saya lalui tanpa batuk pilek. Biasanya kalau batuk menyerang bisa membutuhkan

waktu 2-3 minggu untuk sembuh. Sayapun mulai mengatur ritme istirahat saya. Saya mulai membiasakan tidur

jam 21.00 sehingga jam 3 pagi pasti sudah bangun dan mulai bersepeda keliling ring road Jogja sampai jam 5

lebih sedikit dengan jarak tempuh 52 km. Jarak tempuh per minggu bisa mencapai sekitar 200 km.

Bulan September 2016 ketika cek darah semuanya menjadi normal, kolesterol turun dari 289 menjadi 166, berat

badan turun 5 kg, celana turun 3 ukuran, dan nyeri punggung karena HNP boleh dibilang tidak pernah lagi

saya rasakan, sungguh saya merasakan hidup yang lebih berarti ketika tubuh menjadi lebih sehat.

Beberapa semboyan yang saya pegang yang menjadikan semangat dalam berolah raga:

No pain no gain.

With money you can’t buy health and happiness, but you can buy bike and start to ride.

Semoga melalui sharing saya ini kita semua dapat termotivasi untuk berolah raga dan hidup lebih sehat.

Tuhan memberkati.

KABHI KHUSHI KABHI GHAM

Page 8: PENDAPAT ALUMNI - pmktugm.orgpmktugm.org/wp-content/uploads/2015/03/WAP-SepOkt-2017.pdfPastinya akan mendatangkan hal hal yang positif, misalnya mendatangkan suasana damai, kesejahteraan,

Beberapa waktu yang lalu, PMKT mengirimkan seorang mahasiswi untuk mengikuti EARC atau East Asia Regional

Conference. EARC adalah pertemuan yang rutin dilakukan tiap 3 tahun sekali oleh IFES (International Fellowship

of Evangelical Students) wilayah Asia Timur. Melalui dukungan dana dari beberapa alumni, Maria bisa

berangkat dan mengikuti acara tersebut. Berikut ini tulisan yang dibuat Maria terkait dengan pengalamannya

mengikuti EARC.

Hanya berdua dan tanpa staf, saya, Maria Clara Simamora, anggota Persekutuan Mahasiswa

Kristiani Teknik UGM bersama seorang teman saya dari Perkantas berangkat menuju Korea

Selatan pada tanggal 2 Agustus lalu. Tujuan kami bukan liburan ke negeri ginseng yang terkenal

dengan hallyu-nya tersebut. Kami berangkat guna menghadiri EARC (East Asia Regional

Conference) 2017, sebuah camp 3 tahunan yang diadakan oleh IFES regional Asia Timur.

Sungguh berkat yang luar biasa ketika kami diperbolehkan menjadi wakil dari Yogyakarta.

Kami berangkat pukul 01.30 dini hari, dan tiba di Incheon International Airport sekitar pukul

15.00 waktu setempat. Di pesawat ternyata kami bertemu dengan peserta EARC lain yang

berasal dari Indonesia. Mereka adalah bang Ardo dan Harnos dari Bandung, kak Keke dari

Jakarta, dan kak Dance, staf dari Kupang. Di bandara Incheon, kami telah ditunggu oleh

panitia dan kami kemudian dibawa ke Jusarang Church yang menjadi tempat menginap untuk 1 malam sebelum besoknya

berangkat ke Yonsei University, tempat EARC 2017 dilaksanakan.

Menginap di Jusarang Church selama 1 malam memberikan pengalaman yang berharga karena kami bertemu teman-teman

dari Filipina yang menginap bersama kami juga. Kami saling bertukar cerita tentang pelayanan di negara kami masing-

masing. Tiba-tiba saya terkejut ketika ada seorang gadis yang membalas ucapan saya ketika saya sedang berbicara dengan

bahasa Indonesia dengan teman-teman dari Indonesia lainnya. Ternyata, dia pernah melakukan pelayanan misi di Aceh

selama kurang lebih 1 tahun, maka ia bisa sedikit-sedikit berbahasa Indonesia. Suasana semakin menyenangkan ketika saat

makan malam tiba. Kami dengan semangat saling bertukar snack dari negara masing-masing. Tak ketinggalan panitia yang

berasal dari Korea pun mentraktir kami snack-snack khas Korea. Wah indahnya gratisan, he he…

Pagi hari Kamis, tanggal 3 Agustus kami berangkat ke Yonsei University. Kata pertama saya saat sampai ke Yonsei adalah

“Woahh”. Kampusnya sangat besar, designnya modern, dan bebas dari sampah! Terlebih saat sampai di kamar dormnya,

kamarnya sangat nyaman! Saya selalu penasaran bagaimana rasanya tinggal di asrama dan akhirnya saya bisa merasakannya.

Saya sekamar dengan 2 orang Indonesia, kak Lily dari Malang dan kak Lana dari Ambon.

Hari pertama EARC hanya diisi dengan ibadah pembuka & keynote. Lalu diakhiri dengan pembagian kelompok kecil atau small

group. Small group saya No.5 dengan nama God’s Bimbimbap. Small group ini dipimpin oleh Jungpyo Oppa yang berasal dari

Korea. Kami ber-8 berasal dari negara-negara yang berbeda. Ada Jungpyo, Seong Min, Suji, dan Yuri dari Korea, Lydia dari

Jepang, Tiffany dari Malaysia, saya dari Indonesia, dan yang terakhir seorang teman saya dari Movement B. Ya, beberapa

negara tidak boleh disebutkan namanya dan pesertanya juga tidak boleh difoto karena negaranya sangat tidak setuju dengan

kegiatan kerohanian seperti EARC ini.

Tema dari EARC 2017 adalah Hostile Times, Prophetic Pilgrims dimana Bible Exposition-nya mempelajari tentang kisah

pelayanan Nabi Yeremia. Kami belajar tentang bagaimana Nabi Yeremia memulai pelayanannya di usia yang muda. Kami

belajar bagaimana Nabi Yeremia yang awalnya tidak percaya diri untuk mengemban

tugas pelayanan yang besar itu, namun pada akhirnya ia mengikuti panggilan Allah.

Pelayanan yang ia jalani juga penuh dengan pergumulan. Mulai dari bangsanya yang

tidak mau bertobat hingga ancaman-ancaman yang datang padanya. Tapi, dari situ

terlihat bagaimana ketegaran dan komitmennya melayani, bagaimana ia selalu setia

berdoa dan meratap kepada Allah hingga bangsanya mau menerima Allah.

Masa sekarang ini mungkin mirip dengan kisah Yeremia di atas. Banyak negara-negara

yang menolak percaya akan Tuhan, bahkan melarang masyarakatnya untuk percaya

Allah.

Saya ingat ketika seorang gadis dari Korea Utara berdiri di atas mimbar di hari ke-5

conference kami, dia menceritakan bagaimana mereka tidak bisa memakai atribut yang

menunjukkan mereka Kristen, bahkan untuk menyebut nama Tuhan saja tidak bisa.

AGENDA PMKT

Page 9: PENDAPAT ALUMNI - pmktugm.orgpmktugm.org/wp-content/uploads/2015/03/WAP-SepOkt-2017.pdfPastinya akan mendatangkan hal hal yang positif, misalnya mendatangkan suasana damai, kesejahteraan,

Jika mau berdoa, mereka harus mengendarai mobil dan berdoa di atas mobil yang berjalan. Ada pula suatu bagian kecil di

sebuah kota di sana yang seluruh warganya dipaksa untuk menganut agama yang menjadi mayoritas di sana. Lalu, di sebuah

negara movement dilarang untuk beribadah memuji Tuhan. Mereka mengadakan ibadah di bawah tanah dan bernyanyi

dengan suara yang pelan sekali.

Kisah-kisah sulitnya untuk menjadi Kristen di negara-negara lain membuat saya bersyukur menjadi warga Indonesia.

Meskipun radikalisme kerap kali terjadi di sini, setidaknya di Indonesia kebebasan untuk menganut agama lebih besar daripada

negara-negara lain dimana Kristen adalah super-minoritas.

Sebagai seorang mahasiswi Kristen, saya sadar bahwa di masa sekarang ini pemberitaan injil sangatlah diperlukan. Saya

diingatkan oleh sebuah kalimat saat Bible Exposition, “You are where you are for a reason, so embrace your calling to your

nation.” Tuhan menempatkan kita semua dimanapun kita berada pastilah dengan suatu alasan. Ia ingin agar orang bisa

melihat bahwa ada Ia yang bekerja dalam diri kita. Kita jangan hanya fokus pada hal-hal duniawi, tapi peka-kanlah telinga

kita akan panggilan pelayanan kepada Tuhan. Jika bukan kita, siapa lagi? Jika bukan sekarang, kapan lagi? Seperti Yeremia

yang menerima panggilan Tuhan saat masih muda, panggilan untuk melayani di negara kita juga bisa hadir pada umur

berapapun.

Banyak memang tantangan dan keraguan yang akan kita hadapi saat memberitakan kabar baik Juruselamat kita. Tapi,

ingatlah bahwa Tuhan selalu berada di sisi kita. Datanglah kepada Tuhan lewat doa-doa dan ratapan. Hanya Dia-lah jalan

keluar dari setiap kesusahan yang ada.

7 hari EARC memberikan perubahan yang luar biasa dalam diri saya. Saya menemukan teman-teman baru dengan cerita

masing-masing negaranya yang luar biasa, saya juga semakin bersemangat untuk tetap melanjutkan pelayanan di Indonesia,

dan saya memiliki pengharapan bagi Indonesia yang lebih bersahabat bagi kita, anak-anak Tuhan.

7 hari EARC banyak sekali cerita indah yang saya alami. Mulai dari cerita-cerita yang tak kunjung habis bersama small group,

hingga makanan yang tak kunjung habis juga diberikan kepada kami. Saya jadi teringat di malam terakhir small group

meeting di hari ke-5, pemimpin small group saya mentraktir kami ber-8 ayam satu kotak besar! Saat itu juga kami saling

bertukar kenang-kenangan yang sudah kami bawa dari negara masing-masing dan perasaan sedih karena akan segera

berpisah pun muncul.

7 hari EARC berlalu begitu cepat. Malam terakhir di sana penuh dengan perasaan yang campur aduk. Senang karena bisa

bernyanyi bersama-sama dengan semua peserta di festival yang diadakan malam itu, namun sedih juga karena akan berpisah.

Perpisahan memang harus terjadi, setiap kami mempunyai tugas untuk memberitakan besarnya nama Tuhan di negara kami

masing-masing. Tapi, bukan berarti rasa kekeluargaan kami berakhir. Kami tetap bertukar kabar dan saling bertukar pokok

doa via dunia maya.

Terimakasih buat 7 hari berharga yang diberikan kepada saya. EARC akan selalu tertulis dalam memori indah dalam hidup

saya.

Page 10: PENDAPAT ALUMNI - pmktugm.orgpmktugm.org/wp-content/uploads/2015/03/WAP-SepOkt-2017.pdfPastinya akan mendatangkan hal hal yang positif, misalnya mendatangkan suasana damai, kesejahteraan,

LAPORAN KEUANGAN

NO URAIAN AGT SEP

A SALDO AWAL 18.885.355 3.778.943

B PENERIMAAN

1 Kost Mahasiswa 1.100.000 2.300.000

2 YA PMKT-UGM 8.050.000 9.000.000

3 Alumni 16.014.268 2.228.268

4 PMKT 145.000 850.000

5 Lain-lain 9.288 4.703.516

JUMLAH PENERIMAAN 25.318.556 19.081.784

C PENGELUARAN

1 Operasional Kantor & Rumah Tangga 497.500 287.000

2 Listrik dan Internet 1.873.308 1.709.220

3 Pemeliharaan Sarana Prasarana 87.800 3.676.092

4 Beasiswa 5.300.000 5.300.000

5 PMKT, SDM Staf, Sosial, Lain-lain 32.529.860 117.000

6 Pengadaan Barang/Alat - -

7 Perbaikan Gedung/Barang/Alat 136.500 -

JUMLAH PENGELUARAN 40.424.968 11.089.312

D SELISIH PENERIMAAN & PENGELUARAN (15.106.412) 7.992.472

E SALDO AKHIR 3.778.943 11.771.415

LAPORAN KEUANGAN GRIYA PMKT TAHUN 2017

SALDO YA JUL 2017 (40.657.058)

Saldo Jul 2017 (40.657.058)

Persembahan Iman 44.330.000 Gaji Staff & Pegawai Griya 21.750.000

Bunga Bank 31.769 Biaya Operasional YA 500.000

Support YA untuk RUT 2.750.000

Sewa Kantin YA di Panin 350.000

Biaya Rekening / Administrasi Bank 35.000

Pajak Bunga Bank 6.354

3.704.711 Total pengeluaran 25.391.354

SALDO YA AGT 2017 (21.686.643)

Saldo Agt 2017 (21.686.643)

Persembahan Iman 31.330.000 Gaji Staff & Pegawai Griya 21.750.000

Bunga Bank 54.500 Uang PBB Griya 3.700.000

Biaya Operasional YA 500.000

Sewa Kantin YA di Panin 350.000

Biaya Rekening / Administrasi Bank 35.000

Pajak Bunga Bank 10.900

9.697.857 Total pengeluaran 26.345.900

SALDO YA SEP 2017 (16.648.043)

Agt'17 Agt'17

Sep'17 Sep'17

LAPORAN KEUANGAN YAPMKT 2017

PEMASUKAN PENGELUARAN