Pendapat Akhir Fraksi-Fraksi DPRD Sultra atas Raperda Pinjaman Daerah

3
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA Tulisan ini merupakan substansi dari pendapat akhir fraksi-fraksi dewan yang disampaikan secara kolektif atas raperda ttg pinjaman daerah yang disampaikan oleh Drs. La Nika, M.Si, mewakili kelima fraksi DPRD Sultra, Kamis malam 21 April 2011. Prolog dan epilog tidak saya sampaikan, karena materi tersebut dibuat oleh sekretariat bagian persidangan, sedang materi substansi disusun oleh saya sendiri dan telah diperiksa oleh Kasubag. Perundang-undangan Bag. Persidangan Setwan. Selengkanya sbb : Rancangan Peraturan Daerah tentang Pinjaman Pemerintah Provinsi Dalam Rangka Pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah Tipe B Fraksi-fraksi DPRD dapat memahami kebutuhan akan pelayanan rumah sakit yang sangat mendesak, mengingat keterbatasan yang ada saat ini yaitu minimnya sarana prasarana seperti sarana tempat tidur, ruangan untuk rawat inap, ataupun alat-alat kesehatan lainnya, sedang kebutuhan masyarakat akan layanan rumah sakit tidak terbendung. Fraksi-fraksi DPRD juga menyambut baik niyat pemerintah daerah menjadikan rumah sakit mengemban fungsi edukasinya dalam rangka menyelenggarakan pendidikan pelatihan secara terpadu bagi calon-calon dokter yang berasal dari mahasiswa kedokteran di Sulawesi Tenggara maupun tenaga kesehatan lainnya. Bahwa pada prinsipnya Fraksi-Fraksi DPRD sepakat dengan pemerintah daerah, bahwa pinjaman daerah diperlukan dalam rangka percepatan pembangunan rumah sakit umum daerah guna peningkatan pelayanan melalui penyediaan fasilitas dan sarana prasarana rumah sakit, sebagaimana komitmen itu telah tertuang melalui komponen pembiayaan pada APBD TA 2011. Fraksi-Fraksi DPRD juga memahami bahwa untuk kebutuhan pencairan pinjaman tersebut, Pusat Investasi Pemerintah mempersyaratkan peraturan daerah sebagai jaminan kewajiban pengembalian pembayaran. Untuk itu, sebagai rekomendasi dalam rangka pelaksanaan peraturan daerah tentang pinjaman daerah yang sebentar lagi akan kita tetapkan, Fraksi-Fraksi DPRD menitipkan saran dan harapan sebagai berikut:

Transcript of Pendapat Akhir Fraksi-Fraksi DPRD Sultra atas Raperda Pinjaman Daerah

Page 1: Pendapat Akhir Fraksi-Fraksi DPRD Sultra atas Raperda Pinjaman Daerah

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA

Tulisan ini merupakan substansi dari pendapat akhir fraksi-fraksi dewan yang disampaikan secara kolektif atas raperda ttg pinjaman daerah yang disampaikan oleh Drs. La Nika, M.Si, mewakili kelima fraksi DPRD Sultra, Kamis malam 21 April 2011. Prolog dan epilog tidak saya sampaikan, karena materi tersebut dibuat oleh sekretariat bagian persidangan, sedang materi substansi disusun oleh saya sendiri dan telah diperiksa oleh Kasubag. Perundang-undangan Bag. Persidangan Setwan. Selengkanya sbb :

Rancangan Peraturan Daerah tentang Pinjaman Pemerintah

Provinsi Dalam Rangka Pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah Tipe B

Fraksi-fraksi DPRD dapat memahami kebutuhan akan

pelayanan rumah sakit yang sangat mendesak, mengingat

keterbatasan yang ada saat ini yaitu minimnya sarana prasarana

seperti sarana tempat tidur, ruangan untuk rawat inap, ataupun

alat-alat kesehatan lainnya, sedang kebutuhan masyarakat akan

layanan rumah sakit tidak terbendung.

Fraksi-fraksi DPRD juga menyambut baik niyat pemerintah

daerah menjadikan rumah sakit mengemban fungsi edukasinya

dalam rangka menyelenggarakan pendidikan pelatihan secara

terpadu bagi calon-calon dokter yang berasal dari mahasiswa

kedokteran di Sulawesi Tenggara maupun tenaga kesehatan lainnya.

Bahwa pada prinsipnya Fraksi-Fraksi DPRD sepakat dengan

pemerintah daerah, bahwa pinjaman daerah diperlukan dalam

rangka percepatan pembangunan rumah sakit umum daerah guna

peningkatan pelayanan melalui penyediaan fasilitas dan sarana

prasarana rumah sakit, sebagaimana komitmen itu telah tertuang

melalui komponen pembiayaan pada APBD TA 2011.

Fraksi-Fraksi DPRD juga memahami bahwa untuk kebutuhan

pencairan pinjaman tersebut, Pusat Investasi Pemerintah

mempersyaratkan peraturan daerah sebagai jaminan kewajiban

pengembalian pembayaran. Untuk itu, sebagai rekomendasi dalam

rangka pelaksanaan peraturan daerah tentang pinjaman daerah yang

sebentar lagi akan kita tetapkan, Fraksi-Fraksi DPRD menitipkan

saran dan harapan sebagai berikut:

Page 2: Pendapat Akhir Fraksi-Fraksi DPRD Sultra atas Raperda Pinjaman Daerah

1

1. Agar kiranya pemerintah daerah dengan sebaik-baiknya

memperhatikan skejul kewajiban pengembalian pinjaman yang

akan jatuh tempo sehingga daerah dapat terhindar dari denda dan

sanksi lainnya.

2. Bahwa pinjaman dengan jangka waktu 9 (sembilan) tahun dengan

masa tenggang 2 (dua) tahun yang kewajiban pengembalian

pembayarannya setiap tahun rata-rata sebesar Rp. 30 Milyar

bukanlah perkara yang kecil. Selain itu tanggung jawab politik

kami kehadapan publik di kemudian hari, maupun kepada Tuhan

Yang Maha Esa bukanlah hal yang harus disepelekan. Untuk itu,

dengan penuh harapan dan do’a kami bermohon kepada

pemerintah daerah agar pinjaman sebesar Rp. 190M tersebut

dimanfaatkan sebesar-besarnya dan tepat sasaran guna

kelangsungan rumah sakit umum daerah dan peningkatan

pelayanan kesehatan kepada masyarakat secara paripurna bisa

segera teratasi.

3. Agar rumah sakit dalam mencapai proyeksi pendapatannya guna

memenuhi kewajiban pengembalian pembayaran tidak

menjadikan rumah sakit untuk mengejar profit semata, lalu

mengabaikan fungsi sosialnya termasuk meninggalkan tugas

utamanya yakni memberikan pelayanan kesehatan perorangan

secara paripurna.

4. Perlu kami ingatkan kepada seluruh pengelola rumah sakit bahwa

amanat Pasal 28H ayat (1) UUD 1945 menegaskan bahwa setiap

orang berhak memperoleh pelayanan kesehatan. Selanjutnya,

dalam Pasal 34 ayat (3) dinyatakan negara bertanggung jawab

atas penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan dan fasilitas

pelayanan umum yang layak. Rumah Sakit sebagai salah satu

fasilitas pelayanan kesehatan merupakan bagian dari sumber

daya kesehatan yang sangat diperlukan dalam mendukung

penyelenggaraan upaya kesehatan.

5. Selanjutnya yang dapat kami rekomendasikan dalam rangka

peningkatan mutu pelayanan kesehatan di rumah sakit umum

daerah nanti, Fraksi-Fraksi DPRD berharap agar mutu pelayanan

rumah sakit perlu didukung dengan perangkat lunak terkait

standar pelayanan minimal rumah sakit bersangkutan, karena

Page 3: Pendapat Akhir Fraksi-Fraksi DPRD Sultra atas Raperda Pinjaman Daerah

2

kita ketahui bersama, urusan kesehatan merupakan salah satu

urusan wajib pemerintahan daerah yang diamanatkan dalam UU

No. 32 Tahun 2004 agar berpedoman pada standar pelayanan

minimal yang merupakan standar suatu pelayanan yang

memenuhi persyaratan minimal kelayakan.

6. Demikian halnya dengan program pemerintah daerah terkait

pembebasan biaya rawat inap khusus kelas III bagi pasien

Bahteramas, agar tetap bisa dilanjutkan dan ditingkatkan

pelayanannya tidak dikurangi sedikitpun hak-hak pasien

Bahteramas demi meraih target pendapatan rumah sakit.