Pendampingan dalam Proses Pemberdayaan Masyarakat

15
Sanitasi.Net Fasilitasi dan Pendampingan Pemberdayaan Masyarakat Peran Masyarakat dalam Penyelenggaraan Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL)

Transcript of Pendampingan dalam Proses Pemberdayaan Masyarakat

Page 1: Pendampingan dalam Proses Pemberdayaan Masyarakat

Sanitasi.Net

Fasilitasi dan Pendampingan Pemberdayaan Masyarakat

Peran Masyarakat dalam Penyelenggaraan Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL)

Page 2: Pendampingan dalam Proses Pemberdayaan Masyarakat

Sanitasi.Net

Pendampingan adalah ...

• Pendampingan secara terminologi memiliki makna yang identik dengan “fasilitasi”.

• Pendampingan juga memberikan makna kesetaraan atau sejajar, tidak atas bawah.

• Hubungan bukan vertikal melainkan horizontal.

• Kata pendampingan menunjukkan kesejajaran.

Page 3: Pendampingan dalam Proses Pemberdayaan Masyarakat

Sanitasi.Net

Tujuan Pendampingan

• Tujuan dari pendampingan ini adalah mendampingi proses inisiatif dan bentuk tindakan yang dilakukan masyarakat sendiri, tanpa adanya intervensi dari luar.

• Tujuan utama pemberdayaan adalah adanya kemandirian dari masyarakat.

Page 4: Pendampingan dalam Proses Pemberdayaan Masyarakat

Sanitasi.Net

Fokus Pendampingan

a. Penyadaran berfikir kritis dan analitis: – yaitu mengajak anggota kelompok terbiasa untuk memecahkan

permasalahan yang dihadapi dengan meneliti hubungan sebab-akibat yang ditimbulkan dari masalah tersebut.

b. Penggunaan atas hak dan kewajiban individu dan kolektif: – yaitu mengajak anggota kelompok terbiasa bertindak atas dasar hak

dan kewajiban yang dimiliki.

c. Tertib administrasi dan keterbukaan organisasi: – yaitu mengajak anggota kelompok terbiasa bahwa tertib administrasi

dan keterbukaan didalam organisasi bukan didasari kecurigaan tetapi justru merupakan cermin pertanggungjawaban diantara mereka.

Page 5: Pendampingan dalam Proses Pemberdayaan Masyarakat

Sanitasi.Net

Fokus Pendampingan

d. Pengembangan sumberdaya produktif: – yaitu mengajak anggota kelompok sadar agar dalam mengembangkan

usaha bukan sekali “beruntung”, tetapi usaha yang untung secara berkelanjutan.

– hal ini berarti dalam berusaha bukan hanya mengambil/ memanfaat-kan tetapi juga mampu melestarikan dan mengembangkan sumber daya produktif yang ada.

e. Kaderisasi: – yaitu mengajak anggota kelompok sadar bahwa dalam suatu proses

pendampingan dengan adanya intervensi dari luar, pendamping suatu saat akan berakhir dan harus digantikan oleh pendamping yang datang dari dalam kelompok itu sendiri.

Page 6: Pendampingan dalam Proses Pemberdayaan Masyarakat

Sanitasi.Net

SIKAP DAN PERAN PENDAMPING

Peran Masyarakat dalam Penyelenggaraan SPAL

Page 7: Pendampingan dalam Proses Pemberdayaan Masyarakat

Sanitasi.Net

Sikap Pendamping

a. Mempunyai komitmen pada pengembangan kaum marginal.

b. Percaya proses kreativitas masyarakat, terutama kaum marginal.

c. Membantu menanggulangi rintangan, permasalahan menuju kepada suatu tindakan perbaikan atau pemecahan masalah.

d. Obyektif, pandangan bebas dari prasangka atau tidak terikat pada suatu paham pengetahuan tertentu, tetapi lebih mendasarkan pada suatu perspektif sosial tertentu yang ada pada masyarakat.

Page 8: Pendampingan dalam Proses Pemberdayaan Masyarakat

Sanitasi.Net

Sikap Pendamping

e. Bermanfaat bagi orang lain

f. Bersedia ditempatkan dimanapun dengan kondisi masyarakat seperti apapun dan tidak pilih-pilih

g. Tidak pamer atau sombong, tetap menjaga kesederhanaan dan ketulusan dalam memberikan manfaat kepada orang lain.

h. Upaya yang dilakukan dengan iklas, sukarela dan tidak memaksa

Page 9: Pendampingan dalam Proses Pemberdayaan Masyarakat

Sanitasi.Net

Peran Pendamping

1. Konsultan – Pendamping harus mampu menjadikan dirinya tempat bertanya,

menampung permasalahan atau kendala-kendala yang dihadapi para fungsionaris masyarakat dan memberikan alternatif pemecahan masalah dengan keputusan tetap ada di tangan masyarakat sendiri.

Page 10: Pendampingan dalam Proses Pemberdayaan Masyarakat

Sanitasi.Net

Peran Pendamping

2. Fasilitator – Pendamping harus mampu memfasilitasi terjadinya proses dinamis

dalam pengembangan masyarakat menuju pada perubahan yang lebih baik.

– Seorang pendamping sering disebut sebagai process provider. Sebagai process provider seorang pendamping harus mampu memberikan motivasi kepada masyarakat untuk menyongsong masa depan yang lebih baik.

Page 11: Pendampingan dalam Proses Pemberdayaan Masyarakat

Sanitasi.Net

Peran Pendamping

– Ada kalanya masyarakat mengalami stagnasi dan pasif, untuk itu pendamping harus mampu mendinamisasi supaya proses transformasi dan pemberdayaan terjadi secara berdaya guna sehingga mencapai tujuan yang diharapkan.

– Pendamping juga harus mampu memfasilitasi kebutuhan masyarakat dalam hubungannya dengan pihak luar, misalnya:

• menemukan akses sumberdaya, pasar, atau

• mempromosikan masyarakat agar mendapatkan pengakuan dari pihak luar.

– Peran melakukan mediasi atau sebagai mediator.

Page 12: Pendampingan dalam Proses Pemberdayaan Masyarakat

Sanitasi.Net

Peran Pendamping

3. Pelatih – Upaya peningkatan pengetahuan dan ketrampilan serta terjadinya

perubahan sikap dalam diri para penerima manfaat maupun anggota kelompok masyarakat, maka seorang pendamping juga harus mampu menjadi pelatih bagi masyarakat.

– Dalam perannya sebagai pelatih, maka seorang pendamping melakukan penguatan kapasitas atau membangun kapasitas masyarakat supaya menjadi lebih mampu, lebih mengerti, dan lebih bisa melakukan.

Page 13: Pendampingan dalam Proses Pemberdayaan Masyarakat

Sanitasi.Net

Referensi

Direktorat Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman (PPLP)

Direktorat Jenderal Cipta Karya

Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Page 14: Pendampingan dalam Proses Pemberdayaan Masyarakat

Sanitasi.Net

Daftar Modul Pemberdayaan

• PM-1 : Pengantar Pemberdayaan

• PM-2 : Tahapan dan Proses Pemberdayaan

• PM-3 : Fasilitasi dan Pendampingan

• PM-4 : Pelatihan Fasilitator & Masyarakat

Page 15: Pendampingan dalam Proses Pemberdayaan Masyarakat

Sanitasi.Net

Terimakasih

Joy Irmanputhra

AFSI FasilitatorSanitasi.Org