PENDAHULUANratih_j.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/77698/... · BKDP Bukit Darmo Property Tbk...

18
1

Transcript of PENDAHULUANratih_j.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/77698/... · BKDP Bukit Darmo Property Tbk...

Page 1: PENDAHULUANratih_j.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/77698/... · BKDP Bukit Darmo Property Tbk 14. CSIS Cahayasakti Investindo Sukses Tbk 15. DGIK Nusa Konstruksi Enjiniring

1

Page 2: PENDAHULUANratih_j.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/77698/... · BKDP Bukit Darmo Property Tbk 14. CSIS Cahayasakti Investindo Sukses Tbk 15. DGIK Nusa Konstruksi Enjiniring

ANALISIS PENGARUH DETERMINAN KINERJA KEUANGAN

PERUSAHAAN TERHADAP FLUKTUASI HARGA SAHAM

KONSTRUKSI

(STUDI EMPIRIS BURSA EFEK JAKARTA PERIODE 2016 -2018)

Ratih Juwita

Sonya Ananda Leony (25217752)

Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma ([email protected])

Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma ([email protected])

ABSTRAKSI

Kata kunci : ROA, DER, Harga Saham

( x + 47 + lampiran)

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh determinan kinerja

keuanganperusahaan yaitu variabel ROA dan DER terhadap harga saham pada

perusahaan konstruksi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2016-2018

baik secara parsial maupun simultan.

Dalam penelitian ini penulis menggunakan jenis data sekunder. Sampel

penelitian sebanyak 12 perusahaan konstruksi yang diperoleh dengan

menggunakan teknik purposive sampling berdasarkan kriteria perusahaan

konstruksi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2016-2018 dan

mempublikasikan laporan keuangan serta menyajikan datanya secara lengkap

mencakup data dari variabel yang diteliti. Data laporan keuangan tersebut

diperoleh dari website Bursa Efek Indonesia (BEI) dan website masing-masing

perusahaan. Metode analisis data yang digunakan untuk melakukan pengujian

hipotesis adalah analisis regresi linier berganda dengan uji t dan uji F, serta data

diolah dengan menggunakan SPSS versi 16.

Hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat dibuat kesimpulan

bahwa secara parsial profitabilitas (ROA) secara parsial tidak berpengaruh

terhadap harga saham. Namun, leverage (DER) secara parsial berpengaruh

terhadap harga saham. Profitabilitas (ROA) dan leverage (DER) secara bersama-

sama (simultan) berpengaruh terhadap harga saham.

Daftar Pustaka (2000 – 2019)

ABSTRACT

Keywords: ROA, DER, Stock Price

(x + 47 + attachment)

This study aims to examine the influence of the determinants of the

company's financial performance, namely the ROA and DER variables on stock

prices in construction companies listed on the Indonesia Stock Exchange for the

period 2016-2018 either partially or simultaneously.

In this study the authors used secondary data types. The research sample

of 12 construction companies was obtained using purposive sampling technique

based on the criteria of construction companies listed on the Indonesia Stock

Exchange for the period 2016-2018 and publishing financial reports and

presenting complete data including data from the variables studied. The financial

report data is obtained from the website of the Indonesia Stock Exchange (BEI)

Page 3: PENDAHULUANratih_j.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/77698/... · BKDP Bukit Darmo Property Tbk 14. CSIS Cahayasakti Investindo Sukses Tbk 15. DGIK Nusa Konstruksi Enjiniring

and the websites of each company. The data analysis method used to test the

hypothesis is multiple linear regression analysis with the t test and F test, and the

data is processed using SPSS version 16.

The results of the research that has been done, it can be concluded that

partially profitability (ROA) does not partially affect stock prices. However,

leverage (DER) partially affects stock prices. Profitability (ROA) and leverage

(DER) together (simultaneously) have an effect on stock prices.

Bibliography (2000 - 2019)

PENDAHULUAN

Perusahaan konstruksi dan bangunan merupakan salah satu sub sektor

industri yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Perkembangan industri

konstruksi dan bangunan begitu pesat, terbukti dengan semakin banyaknya jumlah

perusahaan yang terdaftar di BEI. Pada tahun 1990-an jumlah perusahaan yang

terdaftar hanya sebanyak satu perusahaan saja, namun memasuki tahun 2000-an

hingga tahun 2017 jumlah perusahaan terdaftar menjadi sebanyak 16 perusahaan.

Kenaikan peranan sektor konstruksi dan bangunan sebagai penggerak ekonomi

nasional yang kondusif dipengaruhi oleh banyak faktor, antara lain melalui

dukungan regulasi pemerintah, kebijakan-kebijakan sektoral, good governance,

struktur usaha, komposisi besaran market supply and demand serta pertumbuhan

ekonomi. Salah satu dampak utama dari pertumbuhan sektor konstruksi dan

bangunan adalah meningkatnya permintaan pekerjaan pada badan usaha jasa

konstruksi, dan kebutuhan tenaga kerja konstruksi.

Sehingga Sektor konstruksi memiliki peranan penting dalam

perekonomian negara karena mempengaruhi sebagian besar sektor perekonomian

negara dan merupakan kontributor penting bagi proses pembangunan.

Infrastruktur nenyediakan pondasi fisik di mana upaya pembangunan dan

peningkatan standar kehidupan dapat terwujud. Nilai perusahaan pada dasarnya

dapat diukur melalui beberapa aspek, salah satunya adalah harga pasar saham

perusahaan karena harga pasar saham perusahaan mencerminkan penilaian

investor keseluruhan atas setiap ekuitas yang dimiliki. Menurut Van Home (1998)

“value is represented by the market price of the company’s common stock which

in turn, is a function of the firm’s investment, financing and dividen decision”.

Harga pasar saham menunjukkan penilaian sentral dari seluruh pelaku pasar,

harga saham bertindak sebagai tolak ukur kinerja manajemen perusahaan.

Kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan dan menilai

apakah perusahaan efisien dalam memanfaatkan aktivanya dalam kegiatan

operasional perusahaan dapat dilihat dari Return on Assets (ROA). Menurut

Weston dan Copeland (1999) hasil pengembalian atas total aktiva (ROA)

mencoba mengukur efektivitas perusahaan dalam memanfaatkan seluruh sumber

dayanya, yang kadang-kadang disebut dengan hasil pengembalian atas investasi.

Hasil pengembalian investasi atau lebih dikenal dengan nama return on

investment (ROI) atau return on total assets merupakan rasio yang menunjukkan

Page 4: PENDAHULUANratih_j.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/77698/... · BKDP Bukit Darmo Property Tbk 14. CSIS Cahayasakti Investindo Sukses Tbk 15. DGIK Nusa Konstruksi Enjiniring

hasil (return) atas jumlah aktiva yang digunakan dalam perusahaan (Kasmir,

2008).

Debt to Equity Ratio (DER) menunjukkan bagaimana komposisi

pendanaan sendiri atau memanfaatkan utang-utangnya, makin besar DER makin

besar risiko perusahaan. Menurut Kasmir (2008), Debt to Equity Ratio merupakan

rasio yang digunakan untuk menilai utang dengan ekuitas. Rasio ini berguna

untuk mengetahui jumlah dana yang disediakan peminjam (kreditor) dengan

pemilik perusahaan. Rasio ini dapat melihat seberapa jauh perusahaan dibiayai

oleh utang atau pihak luar dengan kemampuan perusahaan yang digambarkan oleh

modal (Harahap, 2010). Penelitian mengenai pengaruh hubungan antara Return

On Assets (ROA) terhadap harga saham sudah banyak dilakukan para ahli

sebelumnya. Wulandari (2009) dalam penelitiannya menunjukkan variabel ROA

secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham. Hasil

penelitian ini juga didukung Kusumawardani (2010). Namun hasil penelitian

tersebut bertentangan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Subiyantoro

dan Andreani (2003), bahwa Return On Assets (ROA) tidak terdapat pengaruh

signifikan terhadap harga saham. Hasil riset tersebut didukung oleh Sasongko dan

Wulandari (2006), Anastasia (2003), dan Stella (2009).

Selanjutnya, penelitian mengenai pengaruh Debt to Equity Ratio terhadap

harga saham telah banyak dilakukan oleh para ahli sebelumnya. Stella (2009)

menyatakan bahwa Debt to Equity Ratio berpengaruh negatif dan signifikan

terhadap harga saham. Akan tetapi, hasil penelitian ini bertentangan dengan

penelitian yang dilakukan oleh Anastasia (2003). Penelitiannya menyatakan

bahwa Debt to Equity Ratio (DER) tidak terdapat pengaruh signifikan terhadap

harga saham. Penelitian ini juga didukung oleh Subiyantoro dan Andreani (2003)

METODOLOGI PENELITIAN

Obyek dalam penelitian ini adalah laporan keuangan tahunan perusahaan

konstruksi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 2016-

2018. Penentuan sampel dalam penelitian ini diambil dengan menggunakan

metode purposive sampling yaitu metode pemilihan sampel berdasarkan

karakteristik populasi yang sudah ditentukan. Pemilihan metode purposive

sampling dalam penelitian ini digunakan agar sumber data relevan dan sesuai

dengan variabel penelitian. Adapun kriteria sampel penelitian ini, yaitu sebagai

berikut :

a. Perusahaan konstruksi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan telah

mempublikasikan laporan keuangan tahunan per 31 Desember secara lengkap

selama periode 2016-2018.

b. Perusahaan konstruksi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tersebut

mempublikasikan laporan keuangan tahunan menggunakan mata uang Rupiah

selama periode penelitian.

c. Perusahaan konstruksi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tersebut

selalu mendapatkan profit selama periode 2016-2018.

Page 5: PENDAHULUANratih_j.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/77698/... · BKDP Bukit Darmo Property Tbk 14. CSIS Cahayasakti Investindo Sukses Tbk 15. DGIK Nusa Konstruksi Enjiniring

Tabel 3.1

Perusahaan Kontruksi yang memenuhi Kriteria-kriteria sebagai Sampel

No. Kode Saham Nama Perusahaan

1. ADHI Adhi Karya (Persero) Tbk

2. ACST Acset Indonusa Tbk

3. IDPR Indonesia Pondasi Raya Tbk

4. JKON Jaya Konstruksi Manggala Pratama Tbk

5. MYRX Hanson Internatioanl Tbk

6. NRCA Nusa Raya Cipta Tbk + D5

7. PBSA Paramita Bangun Sarana Tbk

8. PTPP PP (Persero) Tbk

9. SSIA Surya Semesta Internusa Tbk

10. TOTL Total Bangun Persada Tbk

11. WIKA Wijaya Karya (Persero) Tbk

12. WSKT Waskita Karya (Persero) Tbk

13. BKDP Bukit Darmo Property Tbk

14. CSIS Cahayasakti Investindo Sukses Tbk

15. DGIK Nusa Konstruksi Enjiniring Tbk

16. MTRA Mitra Pemuda Tbk

17. SKRN Superkrane Mitra Utama Tbk

18. TOPS Totalindo Eka Persada Tbk

19. WEGE Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk

Sumber : IDX

Tabel 3.2

Perhitungan Sampel Penelitian

Keterangan Jumlah Jumlah Data

selama 3

periode

Populasi perusahaan Konstruksi selama

periode penelitian

19 57

Perusahaan kontruksi yang tidak

menerbitkan laporan keuangan tahunan per

31 Desember selama periode penelitian

yaitu 2016, 2017, 2018

(5) (15)

Perusahaan konstruksi yang mengalami

kerugian selama periode penelitian

(2) (6)

Total Sampel 12 36

Sumber : data yang diolah

Berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan maka didapatkan sampel

sebanyak 12 perusahaan konstruksi. Berdasarkan 3 tahun periode penelitian maka

total sampel yang digunakan yaitu sebanyak 36 sampel. Jenis data yang digunakan

dalam penelitian ini berupa data sekunder yang bersifat kuantitatif yang diperoleh

Page 6: PENDAHULUANratih_j.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/77698/... · BKDP Bukit Darmo Property Tbk 14. CSIS Cahayasakti Investindo Sukses Tbk 15. DGIK Nusa Konstruksi Enjiniring

secara tidak langsung atau melalui media perantara berupa laporan keuangan

tahunan yang diterbitkan tahun 2016-2018.

Berdasarkan sumbernya data dapat terbagi menjadi 2 jenis yaitu :

1) Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh peneliti secara

langsung dari sumber datanya. Teknik yang dapat digunakan peneliti untuk

mengumpulkan data primer antara lain observasi, wawancara, diskusi terfokus

dan penyebaran kuisioner.

2) Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang dikumpulkan tidak secara langsung

diperoleh peneliti dari berbagai sumber yang telah ada (peneliti sebagai tangan

kedua).

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, yang meliputi

laporan keuangan pada Perusahaan konstruksi yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia periode 2016-2018 yang telah diolah lebih lanjut dalam bentuk seperti

tabel, grafik, diagram, gambar, dan sebagainya sehingga lebih informatif oleh

pihak lain. Sumber data tersebut diperoleh dari www.idx.co.id dan untuk

mengambil data harga saham penutup (closing Price) pada perusahaan konstruksi

yang terdaftar di BEI periode 2016-2018 diperoleh dari PT Bursa Efek Indonesia.

3.3 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penulisan ilmiah ini adalah studi pustaka

dan metode dokumentasi. Metode studi pustaka dilakukan dengan mengumpulkan

jurnal dan hasil penelitian terdahulu. Teknik pengumpulan data dokumentasi

merupakan pengambilan data yang diperoleh melalui dokumen-dokumen yaitu

dokumen laporan keuangan tahunan perusahaan konstruksi di BEI periode 2016-

2018. Penulisan ilmiah ini menggunakan dua tipe variabel yaitu, variabel

independen dan dependen. Berikut penjelasan dari masing-masing variabel dalam

penulisan ilmiah ini :

a) Variabel Independen (X)

Variabel independen adalah variabel bebas yang tidak terpengaruh oleh variabel

lain. Variabel independen dapat menjelaskan perubahan yang terjadi pada variabel

Y. Variabel independen pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

1) Return on Asset (X1)

2) Debt to Equity Ratio (X2)

b) Variabel Dependen (Y)

Variabel Dependen atau variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi oleh

variabel bebas. Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah

harga saham (Y). Harga saham adalah harga selembar saham yang berlaku dalam

pasar saat ini di bursa efek.

Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi

linier berganda. Analisis regresi linier berganda digunakan untuk meneliti

Page 7: PENDAHULUANratih_j.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/77698/... · BKDP Bukit Darmo Property Tbk 14. CSIS Cahayasakti Investindo Sukses Tbk 15. DGIK Nusa Konstruksi Enjiniring

pengaruh antara dua variabel atau lebih terhadap satu variabel tergantung dengan

skala interval (Narimawati, 2008). Model rumus yang digunakan adalah sebagai

berikut:

Y= a+β1X1+β2X2+e

Keterangan :

Y : Harga Saham

a : Konstanta

β1-β3 : Koefisien regresi

X1 : ROA

X2 : DER

e : Error

Nilai dari analisis yang telah dihitung berdasarkan persamaan regresi

tersebut menentukan hubungan antara variabel independen dengan variabel

dependen. Jika memiliki hubungan yang searah maka hubungan antar variabel

tersebut bersifat positif. Sebaliknya, apabila kenaikan variabel independen

menyebabkan variabel dependen turun maka hubungan variabel tersebut bersifat

negatif.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah perusahaan

konstruksi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2016-2018.

Berdasarkan pengambilan teknik purposive sampling yang digunakan, jumlah

perusahaan yang dijadikan sampel adalah 12 perusahaan dari total populasi

sebanyak 19 perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Perusahaan-

perusahaan yang terpilih menjadi sampel adalah sebagai berikut:

Tabel 4.1

Sampel Perusahaan Konstruksi

No. Kode Saham Nama Perusahaan

1. ADHI Adhi Karya (Persero) Tbk

2. ACST Acset Indonusa Tbk

3. IDPR Indonesia Pondasi Raya Tbk

4. JKON Jaya Konstruksi Manggala Pratama Tbk

5. MYRX Hanson Internatioanl Tbk

6. NRCA Nusa Raya Cipta Tbk + D5

7. PBSA Paramita Bangun Sarana Tbk

8. PTPP PP (Persero) Tbk

9. SSIA Surya Semesta Internusa Tbk

10. TOTL Total Bangun Persada Tbk

11. WIKA Wijaya Karya (Persero) Tbk

Page 8: PENDAHULUANratih_j.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/77698/... · BKDP Bukit Darmo Property Tbk 14. CSIS Cahayasakti Investindo Sukses Tbk 15. DGIK Nusa Konstruksi Enjiniring

12. WSKT Waskita Karya (Persero) Tbk

Sumber : Data IDX

Hasil Penelitian

Data yang di analisis dalam penelitian ini adalah laporan keuangan

perusahaan konstruksi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2016-2018.

Variabel dependen dalam penelitian ini yaitu harga saham. Sedangkan untuk

variabel independen dalam penelitian ini yaitu return of asset (ROA) dan debt to

equity ratio (DER).

Harga Saham ( variabel dependen )

Harga saham dalam penelitian ini diukur dari harga saham penutup

(closing price).

Tabel 4.2

Harga Saham Penutup

No. Kode perusahaan 2016 2017 2018

1 ADHI 2080 1885 1585

2 ASCT 2820 2460 1555

3 IDPR 1120 1050 890

4 JKON 620 540 364

5 MYRX 169 110 119

6 NRCA 330 380 386

7 PBSA 1290 1750 705

8 PTPP 3810 2640 1805

9 SSIA 434 515 500

10 TOTL 765 660 560

11 WIKA 2360 1550 1655

12 WSKT 2550 2210 1680

Sumber : PT Bursa Efek Indonesia

Tabel 4.3

Perhitungan ROA = laba setelah pajak / total aktiva

No. Kode perusahaan 2016 2017 2018

1 ADHI 0,0157 0,0182 0,0214

2 ASCT 0,0270 0,0290 0,0024

3 IDPR 0,0778 0,0619 0,0162

4 JKON 0,0828 0,0738 0,0558

5 MYRX 0,0081 0,0196 0,0128

6 NRCA 0,0474 0,0655 0,0523

No. Kode Perusahaan 2016 2017 2018

7 PBSA 0,1458 0,1148 0,0636

8 PTPP 0,0369 0,0413 0,0373

9 SSIA 0.0140 0,1402 0,0121

10 TOTL 0,0750 0,0713 0,0633

Page 9: PENDAHULUANratih_j.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/77698/... · BKDP Bukit Darmo Property Tbk 14. CSIS Cahayasakti Investindo Sukses Tbk 15. DGIK Nusa Konstruksi Enjiniring

11 WIKA 0,0369 0,0297 0,0350

12 WSKT 0,0295 0,0429 0,0371

Sumber : excel

Debt to Equity Ratio (DER)

Tabel 4.4

DER = total utang / modal

No. Kode perusahaan 2016 2017 2018

1 ADHI 2,6921 3,8268 3,7919

2 ASCT 0,9237 2,6924 5,2633

3 IDPR 0,3983 0,5229 0,5735

4 JKON 0,8209 0,7489 0,8603

5 MYRX 0,3985 0,4375 0,4670

6 NRCA 0,8694 0,9472 0,8661

7 PBSA 0,5343 0,3577 0,2235

8 PTPP 1,893 1,9335 2,2208

9 SSIA 1,1461 0,9772 0,6885

10 TOTL 2,1302 2,2107 2,0688

11 WIKA 1,4880 2,1222 2,4405

12 WSKT 2,6621 3,3022 3,3061

Sumber : data diolah, 201

Analisis Statistik Deskriptif

Tabel 4.5

Hasil Analisis Statistik Deskriptif

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

ROA 36 .00 .15 .0476 .03449

DER 36 .22 5.26 1.6335 1.22454

HARGA SAHAM 36 110 3810 1275.06 920.037

Valid N (listwise) 36

Sumber: Output SPSS 16

Tabel 4.5 menunjukkan bahwa jumlah sampel data yang digunakan dalam

penelitian ini adalah 36 data. Berdasarkan perhitungan selama periode

pengamatan, pada variabel profitabilitas ROA (𝑥1) didapatkan nilai minimum

sebesar 0,00 serta nilai maksimum sebesar 0,15. Sedangkan untuk nilai mean

sebesar 0,0476 dan nilai standar deviasinya sebesar 0,03449. Pada variabel

leverage DER (𝑥2) didapatkan nilai minimum sebesar 0,22 serta nilai maksimum

Page 10: PENDAHULUANratih_j.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/77698/... · BKDP Bukit Darmo Property Tbk 14. CSIS Cahayasakti Investindo Sukses Tbk 15. DGIK Nusa Konstruksi Enjiniring

dari leverage sebesar 5,26. Sedangkan untuk nilai mean sebesar 1,6335 dan nilai

standar deviasinya sebesar 1,22454. Pada variabel harga saham (𝑦) didapatkan

nilai minimum sebesar 110 serta nilai maksimum dari nilai perusahaan sebesar

3810. Sedangkan untuk nilai mean sebesar 1275,06 dan nilai standar deviasinya

sebesar 920,037.

Uji Normalitas

Tabel 4.6

Hasil Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 36

Normal Parametersa Mean .0000000

Std. Deviation 8.06000013E2

Most Extreme Differences Absolute .149

Positive .149

Negative -.110

Kolmogorov-Smirnov Z .892

Asymp. Sig. (2-tailed) .404

a. Test distribution is Normal.

Sumber: Output SPSS 16

Gambar 4.1

Hasil Uji Normalitas

Dari tabel 4.6 dapat dilihat bahwa signifikansi dari uji Kolmogorov-

Smirnov sebesar 0,404. Hal ini menunjukkan jika 0,404 > sig 0,05, sehingga dapat

Page 11: PENDAHULUANratih_j.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/77698/... · BKDP Bukit Darmo Property Tbk 14. CSIS Cahayasakti Investindo Sukses Tbk 15. DGIK Nusa Konstruksi Enjiniring

disimpulkan bahwa data telah terdistribusi normal. Sedangkan pada gambar 4.1

dapat dilihat bahwa titik-titik menyebar di sekitar garis dan mengikuti garis

diagonal, maka dapat disimpulkan bahwa data telah terdistribusi normal.

Uji Asumsi Klasik

Pengujian asumsi klasik yang dilakukan dalam penelitian ini adalah uji

multikolinearitas, uji heteroskedastisitas, dan uji autokorelasi.

Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi

ditemukan adanya korelasi antara variabel independen atau tidak.

Multikolinearitas dapat dilihat dari perhitungan nilai tolerance serta Varian

Inflation Factor (VIF). Suatu model regresi dikatakan tidak memiliki

kecenderungan adanya gejala multikolinearitas adalah apabila memiliki nilai VIF

yang lebih kecil dari 10 (Ghozali, 2007).

Tabel 4.7

Hasil Uji Multikolinearitas

Model

Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1 (Constant)

ROA .857 1.168

DER .857 1.168

a. Dependent Variable: HARGA SAHAM

Sumber: Output SPSS 16

Berdasarkan hasil olah data pada tabel 4.7 dapat dilihat bahwa nilai

tolerance masing-masing variabel telah memenuhi syarat yaitu tidak kurang dari

0,1 dan nilai Variance Inflation Factor (VIF) masing-masing variabel tidak lebih

dari 10. Nilai tolerance dan VIF pada profitabilitas (ROA) masing-masing sebesar

0,857 dan 1,168. Sedangkan nilai tolerance dan VIF pada leverage (DER)

masing-masing sebesar 0,857 dan 1,168. Dari data tersebut dapat disimpulkan

bahwa tidak ada gejala multikolinearitas pada penelitian ini.

Uji Heteroskedastisitas

Gambar 4.2

Hasil Uji Heteroskedastisitas

Page 12: PENDAHULUANratih_j.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/77698/... · BKDP Bukit Darmo Property Tbk 14. CSIS Cahayasakti Investindo Sukses Tbk 15. DGIK Nusa Konstruksi Enjiniring

Pada gambar 4.2 dapat dilihat bahwa titik-titik tersebut menyebar diatas

dan dibawah angka nol pada sumbu Y, serta tidak membentuk pola yang jelas.

Jadi dapat disimpulkan bahwa pada penelitian ini tidak terjadi heteroskedastisitas.

Uji Autokorelasi

Tabel 4.8

Hasil Uji Autokorelasi Model Summary

b

Model R R Square Adjusted R

Square Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .482a .233 .186 830.065 1.334

a. Predictors: (Constant), DER, ROA

b. Dependent Variable: HARGA SAHAM

Sumber: Output SPSS 16

Berdasarkan tabel 4.8 Hasil Uji Autokorelasi diperoleh nilai Durbin-Watson

sebesar 1,334. Adapun dasar pengambilan keputusan ada atau tidaknya

autokorelasi di dalam model regresi adalah (Santoso, 2002):

a. Jika nilai D-W dibawah -2, berarti ada autokorelasi positif.

b. Jika nilai D-W antara -2 sampai +2, berarti tidak ada autokorelasi .

c. Jika nilai D-W diatas +2, berarti ada autokorelasi negatif.

Hasil uji autokoreasi diatas menunjukkan nilai D-W adalah 1,334, ini adalah

menandakan bahwa nilai D-W berada antara -2 sampai +2 sehingga dapat

disimpulkan tidak terjadi autokorelasi.

Tabel 4.9

Hasil Uji Analisis Regresi Linier Berganda Coefficients

a

Model

Unstandardized Coefficients

B Std. Error

1 (Constant) 663.052 368.702

ROA 312.474 4396.033

DER 365.548 123.806

a. Dependent Variable: HARGA SAHAM

Sumber: Output SPSS 16

Berdasarkan pada tabel 4.9 di atas, persamaan regresinya dapat dituliskan sebagai

berikut:

𝒀 = 𝟔𝟔𝟑, 𝟎𝟓𝟐 + 𝟑𝟏𝟐, 𝟒𝟕𝟒𝑿𝟏 + 𝟑𝟔𝟓, 𝟓𝟒𝟖𝑿𝟐

Persamaan regresi linier berganda tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

1) Nilai konstanta (𝛼) sebesar 663,052; artinya jika ROA (𝑋1), DER (𝑋2),

dianggap konstan atau nilainya adalah 0, maka Harga Saham (𝑌) akan meningkat

sebesar 663,052.

2) Koefesien untuk variabel profitabilitas yang diukur dengan menggunakan

Return of Asset atau ROA (𝑋1) sebesar 312,474; artinya jika variabel independen

lain nilainya tetap dan ROA mengalami kenaikan 1%, maka harga saham (𝑌) akan

mengalami peningkatan sebesar 312,474. Koefesien bernilai positif artinya terjadi

Page 13: PENDAHULUANratih_j.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/77698/... · BKDP Bukit Darmo Property Tbk 14. CSIS Cahayasakti Investindo Sukses Tbk 15. DGIK Nusa Konstruksi Enjiniring

hubungan positif antara (ROA) dengan nilai harga saham (Y), semakin naik

profitabilitas maka semakin meningkat nilai perusahaan.

3) Koefesien untuk variabel leverage yang diukur dengan menggunakan Debt

to Equity Ratio atau DER (𝑋2) sebesar 365,548; artinya jika variabel independen

lain nilainya tetap dan DER mengalami kenaikan 1% maka harga saham (𝑌) akan

mengalami penurunan sebesar 365,548. Koefesien bernilai positif artinya terjadi

hubungan positif antara leverage (DER) dengan harga saham, semakin naik

leverage maka semakin naik pula harga saham.

Uji Hipotesis

a. Uji Parsial (Sig. t-test)

Tabel 4.10

Hasil Uji Parsial Coefficients

a

Model t Sig.

1 (Constant) 1.798 .081

ROA .071 .944

DER 2.953 .006

a. Dependent Variable: HARGA SAHAM

Sumber: Output SPSS 16

Berdasarkan hasil uji statistik t pada tabel 4.10 maka dapat disimpulkan :

Uji t pertama dilakukan untuk mengetahui apakah ada pengaruh

profitabilitas (ROA) terhadap harga saham (Y).Berdasarkan tabel output SPSS

“Coefficients” diketahui nilai signifikansi (Sig) variabel profitabilitas (ROA)

adalah sebesar 0,944. Karena nilai Sig. 0,944> probabilitas 0,05, maka dapat

disimpulkan bahwa hipotesis pertama ditolak. Artinya tidak ada pengaruh

profitabilitas (ROA) terhadap harga saham (Y). Uji t kedua dilakukan untuk

mengetahui apakah ada pengaruh leverage (DER) terhadap harga saham (Y).

Berdasarkan tabel output SPSS “Coefficients” diketahui nilai signifikansi

(Sig) variabel leverage (DER) adalah sebesar 0,006. Karena nilai Sig.

0,006<probabilitas 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis kedua diterima.

Artinya terdapat pengaruh leverage (DER) terhadap harga saham (Y).

b. Uji Simultan (Sig. F-test)

Tabel 4.11

Hasil Uji Simultan

ANOVA

b

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 6889109.161 2 3444554.580 4.999 .013a

Residual 2.274E7 33 689007.901

Total 2.963E7 35

a. Predictors: (Constant), DER, ROA

b. Dependent Variable: HARGA SAHAM

Page 14: PENDAHULUANratih_j.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/77698/... · BKDP Bukit Darmo Property Tbk 14. CSIS Cahayasakti Investindo Sukses Tbk 15. DGIK Nusa Konstruksi Enjiniring

Sumber: Hasil SPSS 16

Berdasarkan output tabel 4.11 didapatkan hasil nilai signifikansi F kedua variabel

sebesar 0,013. Maka sesuai dengan kriteria pengujian, karena nilai signifikansi F

≤ 0,05 maka variabel Profitabilitas (ROA), Leverage (DER), secara simultan

berpengaruh terhadap harga saham.

c. Uji Koefisien Determinasi (Adj. R2)

Tabel 4.12

Hasil Uji Koefisien Determinasi Model Summary

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate

1 .482a .233 .186 822.013

a. Predictors: (Constant), DER, ROA

Sumber: Hasil SPSS 16

Nilai Adjusted R Square atau nilai koefisien determinasi digunakan untuk

mengetahui seberapa besar presentase sumbangan pengaruh variabel independen

secara bersama-sama terhadap variabel dependen (Duwi Priyanto, 2016).

Berdasarkan hasil uji koefisien determinasi pada tabel 4.12, menunjukkan bahwa

nilai adjusted R square sebesar 0,186 yang artinya bahwa 18,6% harga saham

dipengaruhi oleh variabel Profitabilitas (ROA) dan Leverage (DER). Sedangkan

sisanya 81,4% dipengaruhi oleh faktor-faktor yang lain yang tidak dijelaskan

dalam penelitian ini.

PEMBAHASAN

Setelah dilakukan beberapa pengujian pada data sekunder, didapatkan hasil

yang telah dijabarkan sebelumnya. Berikut adalah pembahasan dari hasil

pengujian.

a. Pengaruh ROA terhadap Harga Saham

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis variabel Return on Asset secara

parsial menunjukkan tidak berpengaruh terhadap Harga Saham. Hal ini dapat

ditunjukkan dengan diketahui nilai signifikansi (Sig) variabel profitabilitas (ROA)

adalah sebesar 0,944. Karena nilai Sig. 0,944> probabilitas 0,05. Artinya, tidak

terdapat pengaruh positif antara Return on Asset terhadap Harga Saham. Hal ini

berarti tidak sesuai dengan hipotesis semula bahwa ROA mampu memengaruhi

peningkatan harga saham. Hal ini sesuai dengan penelitiaan yang dilakukan oleh

Stella (2009), Subiyantoro dan Andreani (2003) yang menyimpulkan bahwa

Return on Asset tidak berpengaruh terhadap Harga Saham.

Perkembangan Return on Asset (ROA) pada perusahaan kontruksi yang

terdaftar di BEI pada periode 2016-2018 juga mengalami peningkatan dan

penurunan setiap tahunnya. Peningkatan dan penurunan ini terjadi karena harga

saham tiap tahun mengalami fluktuasi yang sulit untuk diprediksi. Nilai tertinggi

dari ROA adalah 0,1458, yaitu pada 2016. Hal ini disebabkan perusahaan mampu

memprediksi kapan harga saham akan naik ataupun turun dan dapat meningkatkan

nilai harga saham. Dengan begitu, perusahaan memiliki nilai ROA yang tinggi,

sehingga para investor berminat untuk menginvestasikan modalnya dan harga

Page 15: PENDAHULUANratih_j.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/77698/... · BKDP Bukit Darmo Property Tbk 14. CSIS Cahayasakti Investindo Sukses Tbk 15. DGIK Nusa Konstruksi Enjiniring

saham akan meningkat. Sementara nilai terendah ROA adalah sebesar 0,0024

yaitu tahun 2018.

a. Pengaruh DER terhadap harga saham

Berdasarkan hasil penelitian pada perusahaan kontruksi yang terdaftar di BEI

pada periode 2016-2018, Debt to Equity Ratio (DER) memiliki nilai koefisien

parsial 2.953. Hal ini dapat diartikan bahwa hubungan antara DER dengan Harga

saham tinggi. Artinya jika DER naik, harga saham akan naik; begitu juga

sebaliknya jika DER turun, harga saham akan turun. Sedangkan uji signifikansi

antara DER dengan harga saham ditunjukkan dengan nilai ( α < 0.05), yang

berarti tidak terdapat hubungan yang signifikan antara DER dengan harga

saham. Maka, H02 ditolak dan memiliki pengaruh antara Debt to Equity Ratio

terhadap harga saham.

Debt to Equity Ratio (DER) pada perusahaan kontruksi yang terdaftar di

BEI pada periode 2016-2018 mengalami peningkatan dan penurunan tiap tahun.

Peningkatan dan penurunan ini terjadi karena kebijakan dari manajemen

perusahaan dalam hal keputusan jumlah kewajiban yang harus dibayarkan serta

pengoptimalan nilai Debt to Equity Ratio (DER) untuk meningkatkan return

perusahaan terhadap sahamnya. Nilai tertinggi dari Debt to Equity Ratio (DER)

adalah 3,8268 pada 2017. Sedangkan nilai terendah dari Debt to Equity Ratio

(DER) adalah sebesar 0,2235 pada 2018. Hal ini diakibatkan perusahaan telah

mampu menggunakan modal sendiri dan total utang dari pinjaman untuk kegiatan

operasional perusahaan, ekspansi, peningkatan produktivitas dan lain-lain secara

efektif dan efisien. Oleh karena itu perusahaan dapat memperoleh tingkat

pengembalian (return) yang tinggi.

b. Pengaruh ROA dan DER secara simultan terhadap harga saham

Berdasarkan Berdasarkan hasil uji simultan (uji F) antara ROA, DER

terhadap Harga saham didapatkan hasil nilai signifikansi F profitabilitas (ROA)

dan leverage (DER) sebesar 0,013. Maka sesuai dengan kriteria pengujian karena

nilai signifikansi F ≤ 0,05 maka variabel profitabilitas (ROA) dan leverage (DER)

secara simultan berpengaruh terhadap harga saham (Y). Hal tersebut

menunjukkan bahwa perusahaan tidak memperhatikan kedua variabel independen

tersebut dalam menentukan harga saham, terutama penggunaan utang sebagai

sumber dananya. Dengan menggunakan utang dengan baik akan sangat

mempengaruhi harga saham dan akan memberikan sinyal bagi investor untuk

melihat bagaimana utang tersebut digunakan.

KESIMPULAN

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan didapatkan kesimpulan sebagai

berikut :

Profitabilitas (ROA) secara parsial tidak berpengaruh terhadap harga

saham. Leverage (DER) secara parsial berpengaruh terhadap harga saham..

Profitabilitas (ROA) dan leverage (DER) secara bersama-sama (simultan)

berpengaruh terhadap harga saham.

Page 16: PENDAHULUANratih_j.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/77698/... · BKDP Bukit Darmo Property Tbk 14. CSIS Cahayasakti Investindo Sukses Tbk 15. DGIK Nusa Konstruksi Enjiniring

SARAN

Berdasarkan hasil penelitian dapat diusulkan saran yang diharapkan dapat

bermanfaat sebagai berikut :

Bagi Perusahaan , Menggunakan utang dengan baik untuk menilai

kemampuan suatu perusahaan dalam membayar semua utang-utangnya, dan

sebagai pertimbangan bagi para investor dalam mengambil keputusan dan melihat

bagaimana utang tersebut digunakan. Bagi Peneliti Selanjutnya :, Menambah

jumlah populasi yang diteliti tidak hanya perusahaan konstruksi saja agar data

lebih akurat. Pada penelitian ini hanya menggunakan dua variabel bebas

diharapkan untuk peneliti selanjutnya agar menambah variabel bebas lainnya yang

diduga dapat mempengaruhi harga saham.

Page 17: PENDAHULUANratih_j.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/77698/... · BKDP Bukit Darmo Property Tbk 14. CSIS Cahayasakti Investindo Sukses Tbk 15. DGIK Nusa Konstruksi Enjiniring

DAFTAR PUSTAKA

Anastasia, N. (2003). Analisis faktor fundamental dan risiko sistematik terhadap harga saham

properti di BEJ. Jurnal Akuntansi dan Keuangan, 5(2), 123–132.

Dendawijaya, L. (2003). Manajemen Perbankan. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Ferdinand, A. (2011). Metode Penelitian Manajemen. Semarang: Indoprint.

Ghozali, I. (2006). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: Badan

Penerbit Universitas Diponegoro.

Harahap, S. S. (2010). Analisis Kritis atas Laporan Keuangan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Hasan, M. I. (2005). Pokok-pokok Materi Statistik 1 (Statistik Deskriptif). Jakarta: Bumi Aksara.

Kasmir. (2008). Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Kusumawardani, A. (2010). Analisis Pengaruh EPS, DER, ROE, FL, CR, dan ROA terhadap

Harga Saham. Universitas Gunadarma

Lestari, M. I. & Sugiharto, T. (2007). Kinerja bank devisa dan bank non devisa dan faktor-

faktor yang mempengaruhinya. Proceeding PESAT (Psikologi, Ekonomi, Sastra, Arsitek &

Sipil), 2. Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma. Mardiyanto, H. (2009). Intisari Manajemen

Keuangan. Jakarta: Grasindo.

Rinati, I. & Budiman. (2009). Pengaruh Net Profit Margin, Return On Assets, dan Return On

Equity terhadap Harga Saham pada Perusahaan yang Tercantum dalam Indeks LQ45. Jakarta:

Universitas Gunadarma.

Riyadi, S. (2006). Banking Assets and Liability Management. Edisi 3. Jakarta: Lembaga Penerbit

Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Rusdin. (2008). Pasar Modal: Teori, Masalah dan Kebijakan dalam Praktik. Bandung: Alfabeta.

Sasongko, Noer dan Nila Wulandari. 2006. Pengaruh EVA dan rasio-rasio profitabilitas terhadap

harga saham. Empirika, 19(1), 64–80.

Stella. (2009). Pengaruh PER, DER, ROA dan PBV terhadap Harga Pasar Saham.” Jurnal Bisnis

dan Akuntansi, 11(2), 97–106.

Subiyantoro, E. & Andreani, F. (2003). Analisis faktor-faktor yang memengaruhi harga saham.

Jurnal Manajemen & Kewirausahaan, 5(2), 171–180.

Page 18: PENDAHULUANratih_j.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/77698/... · BKDP Bukit Darmo Property Tbk 14. CSIS Cahayasakti Investindo Sukses Tbk 15. DGIK Nusa Konstruksi Enjiniring

Umar, H. (2004). Manajemen Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen. Jakarta: Gramedia

Pusaka.

Weston, J. F. & Copeland, T. E. (1999). Manajemen Keuangan. Edisi 8. Jakarta: Bina Rupa

Aksara

Wulandari, D. A. (2009). Analisis faktor fundamental terhadap harga saham. Jurnal Akuntansi &

Keuangan, Oktober.

Idx.2020. Ringkasan performa perusahaan tercatat

https://www.idx.co.id/data-pasar/laporan-statistik/ringkasan-performa-perusahaan-tercatat/.

22.01.2020